2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif
-
Upload
salsa-margaret -
Category
Documents
-
view
138 -
download
6
Transcript of 2. Panduan Komunikasi Pemberian Informasi Dan Edukasi Yang Efektif
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI
YANG EFEKTIF
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”.
(Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Dalam pemberian pelayanan asuhan kepada pasien diperlukan saling kerja sama antara
pasien, keluarga dan tim medis, untuk menimbulkan kerja sama yang baik maka di
perlukan komunikasi efektif dari tim medis kepada pasien dan atau keluarga dimana
tujuanya agar pasien dan atau keluarga dapat mengerti apa yang harus dilakukannya
dalam bekerja sama guna mencapai keadaan yang lebih baik untuk pasien atau dengan
kata lain saling kooperatif. Maka dari itu komunikasi yang efektif sangat di perlukan
dalam memberikan asuhan kepada pasien.
1.2 Tujuan
Tujuan dari komunikasi efektif adalah untuk mendorong keterlibatan pasien dan
keluarganya dalam peroses pelayanan
1.3 Sasaran
1.4 RUANG LINGKUP
Panduan komunikasi efektif ini diterapkan dilingkup rumah sakit yang ditujukan
kepada:
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
1. Pemberi pelayanan saat memberikan informasi lisan atau melalui telepon tentang
pelayanan, jam operasional, dan proses untuk mendapatkan pelayanan dirumah sakit
kepada masyarakat.
2. Antar pemberi pelayanan didalam dan keluar rumah sakit.
3. Petugas informasi saat memberikan informasi pelayanan rumah sakit kepada
pelanggan
4. Petugas PKRS saat memberikan edukasi kepada pasien
5. Semua karyawan saat berkomunikasi via telpon dan lisan
Pelaksana panduan ini adalah seluruh pemberi pelayanan, petugas laboratorium,
petugas radiologi, petugas informasi, pelaksana PKRS, dan semua karyawan di rumah
sakit.
Dengan tujuan :
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan pesan yang disampaikan komunikator
akan sampai pada komunikan dengan benar dan lengkap
2. Mengurangi kesalahan persepsi akibat komunikasi secara lisan
3. Tercapainya 5 hal pokok, yaitu :
3.1 Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakana
3.2 Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar
3.3 Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak
menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar)
3.4 Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan
maksud kita bisa mereka terima
3.5 Memperoleh umpan balik dari pendengar
1.5 DASAR HUKUM
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
dan Alat Kesehatan;5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147/Menkes/Per/I/2010
Tentang Perizinan Rumah Sakit;6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 161/Menkes/Per/I/2010
Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan;7. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010
Tentang Standar pelayanan kedokteran; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011
Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1197 Tahun 2004 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit.
BAB II
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
DEFENISI
2.1 Pengertian
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang
kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti
betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”.
(Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Secara etimologis, kata efektif (effective) sering diartikan dengan mencapai hasil yang
diinginkan (producing desired result), dan menyenangkan (having a pleasing effect).
2.3 KEBIJAKAN
Surat Keputusan Direktur RSIA Afdila Cilacap tentang Kebijakan Komunikasi
pemberian informasi dan edukasi yang efektif di RSIA Afdila Cilacap.
BAB III
LANDASAN TEORITIS
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
3.1 Pengertian
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang
kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul
apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin,
1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Secara etimologis, kata efektif (effective) sering diartikan dengan mencapai hasil yang
diinginkan (producing desired result), dan menyenangkan (having a pleasing effect).
3.2 Proses komunikasi:
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud
oleh pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh
penerima pesan/komunikan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana,
2003).Gambar berikut memberikan ilustrasi proses komunikasi
Unsur-unsur/elemen dalam komunikasi efektif :
1.1 Sumber/pemberi pesan/komunikator (dokter,perawat, admission,Adm.Kasir,dll),
adalah orang yang memberikan pesan.
1.1 Sumber (yang menyampaikan informasi) : adalah orang yang menyampaikan isi
pernyataannya kepada penerima/komunikan. Hal-hal yang menjadi tanggung
jawab pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan jelas, memilih media yang
sesuai, dan meminta kejelasan apakah pesan tersebut sudah di terima dengan
baik. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8)
1.2 Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi,
pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang yang disampaikan, cara
berbicaranyanya jelas dan menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh
si penerima pesan (komunikan)
1.3 Isi Pesan, adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada komunikan.
Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan
komunikasi, media penyampaian, penerimanya.
1.4 Media/saluran pesan (Elektronic,Lisan,dan Tulisan) adalah sarana komunikasi
dari komunikator kepada komunikan. Media berperan sebagai jalan atau saluran
yang dilalui isi pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang
disampaikan penerima.Pesan dapat berupa berita lisan, tertulis, atau keduanya
sekaligus.Pada kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan oleh pengirim
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
yaitu saat komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan efek yang mungkin
terjadi berupa perubahan sikap. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8). Media
yang dapat digunakan: melalui telepon, menggunakan lembarlipat, buklet, vcd,
(peraga)
1.5 Penerima pesan/komunikan (pasien, keluarga pasien, perawat, dokter,
Admission,Adm.) atau audience adalah pihak/orang yang menerima pesan.
Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita.Dalam komunikasi, peran
pengirim dan penerima bergantian sepanjang pembicaraan.Tanggung jawab
penerima adalah berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan
memberikan umpan balik kepada pengirim. Umpan balik sangat penting
sehingga proses komunkasi berlangsung dua arah. (konsil kedokteran Indonesia,
hal.8).
1.6 Umpan Balik, adalah respon/tindakan dari komunikan terhadap respon pesan
yang diterimanya.
3.3 Pemberi pesan/komunikator yang baik:
Pada saat melakukan proses umpan balik, diperlukan kemampuan dalam hal-hal berikut
(konsil kedokteran Indonesia, hal 42):
1. Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan menggunakan pertanyaan
tertutup dan kapan memakai pertanyaan terbuka), menjelaskan, klarifikasi,
paraphrase, intonasi.
2. Mendengar (listening), termasuk memotong kalimat
3. Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat di balik yang
tersurat (bahasa non verbal di balik ungkapan kata/kalimatnya, gerak tubuh).
4. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan komunikan (bahasa tubuh) agar tidak
menggangu komunikasi, misalnya karena komunikan keliru mengartikan gerak tubuh,
raut tubuh, raut muka, dan sikap komunikator
3.4 Sifat Komunikasi
Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (Pelyanan promosi).
Komunikasi yang bersifat infomasi asuhan didalam rumah sakit adalah:
1. Jam pelayanan
2. Pelayanan yang tersedia
3. Cara mendapatkan pelayanan
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
4. Sumber alternative mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan ketika kebutuhan
asuhan pasien melebihi kemampuan rumah sakit.
Akses informasi dapat di peroleh dengan melalui Customer Service, Admission,dan
Website.
Sedang komunikasi yang bersifat Edukasi (Pelayanan Promosi) adalah :
1. Edukasi tentang obat. (Lihat pedoman pelayanan farmasi)
2. Edukasi tentang penyakit. (Lihat Pedoman Pasien)
3. Edukasi pasien tentang apa yang harus di hindari. (Lihat Pedoman Pelayanan
Fisioterapi
4. Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk meningkatkan qualitas
hidupnya pasca dari rumah sakit. (Lihat Pedoman Pelayanan Pedoman Gizi, Pedoman
Fisioterapi, Pedoman Farmasi).
5. Edukasi tentang Gizi. (Lihat Pedoman Gizi).
Akses untuk mendapatkan edukasi ini bisa melalui medical information dan nantinya
akan menjadi sebuah unit PKRS (Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit).
3.5 Syarat komunikasi efektif.
Syarat dalam komunikasi efektif adalah:
1. Tepat waktu
2. Akurat.
3. Lengkap
4. Jelas.
5. Mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan
(kesalah pahaman).
3.6 Proses komunikasi efektif
Untuk mendapatkan komunikasi efektif, dilakukan melaui prinsip sebagai berikut:
1. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan
2. Penerima pesan menuliskan secara lengkap isi pesan tersebut
3. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima pesan
4. Pemberi pesan memverifikasi isi pesan kepada penerima pesan.
5. Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada perbedaan pesan dengan hasil
verifikasi
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
Proses komunikasi efektif dengan prinsip, terima, catat, verifikasi dan klarifikasi dapat
digambarkan sebagai berikut:
a. Hukum dalam komuniksasi efektif.
5 ( lima ) Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective
Communication) terangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi
itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya
komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih,
minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.Hukum
komunikasi efektif yang pertama adalah :
1. Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap
menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.Jika kita
membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati,
maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan
meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara
keseluruhan sebagai sebuah tim.
2. Hukum komunikasi efektif yang kedua adalah Empati
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap
empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu
sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.Rasa empati akan menimbulkan
respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang
merupakan unsur utama dalam membangun teamwork. Jadi sebelum kita membangun
komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan
empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat
tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
3. Hukum komunikasi efektif yang ketiga adalah Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika
empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima
umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat
diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus
disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima
dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual
yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan
baik.
4. Hukum komunikasi efektif yang keempat, adalah Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang
terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak
menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Karena
kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan
menimbulkan dampak yang tidak sederhana. Clarity dapat pula berarti keterbukaan
dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka
(tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa
percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan
akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan
antusiasme kelompok atau tim kita.
5. Hukum komunikasi efektif yang kelima adalah Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.
Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun
rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita
miliki. Sikap Rendah Hati yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani
(dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau
mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain,
berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian
diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
3.7 Aspek komunikasi efektif juga meliputi lima hal:
1. Kejelasan (Clarity) –pesan yang disampaikan.
2. Ketepatan (Accuracy) –kebenaran informasi.
3. Konteks (Context) –gaya bicara dan pesan disampaikan dalam situas yang tepat.
4. Alur (Flow) –urutan pesan atau sistematika penyampaian.
5. Budaya (Culture) –sesuai dengan bahasa,gaya bicara, dan norma-etika yang berlaku.
3.8 Mekanisme penyampaian informasi ke seluruh rumah sakit
1. Fasilitas komunikasi di rumah sakit :
1.1 Phoneintern
Untuk melaksanakan komunikasi yang efektif di rumah sakit maka rumah sakit
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
menggunakan perangkat switching berupa sentral telepon otomatis yang mempunyai
fungsi menghubungkan antara beberapa tempat.perangkat ini di sebut PABX ( Private
Automatic Branch Exchange ).
a. PABX memberikan dua layanan yaitu :
Komunikasi Internal : Komunikasi Yang Dilakukan Dengan Ruang Lingkup
PABX Saja Tanpa Bantuan Pihak Lain, Atau Biasa Disebut Interkom.
Komunikasi Eksternal : Adalah Komunikasi Yang Dilakukan Extention PABX
Dengan Menggunakan Bantuan Pihak Lain Seperti Atau Operator
Telekomunikasi Lain, Contohnya Adalah Proses Penerimaan Telepon
(Incoming Call) Dan Melakukan Panggilan Keluar (outgoing Call)
b. Secara Umum PABX Berfungsi Untuk Menyediakan Sambungan Telepon Internal
Dan Sebagai By Pass Jika Akan Melakukan Telepon Keluar (Outgoing Call) dan
By Pass Jika Datang Panggilan Masuk (Incoming Call).Penggunaan telepon intern
di rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi antar bagian
yang digunakan untuk kepentingan pelayanan kepada pasien maupun antar petugas
pelayanan di rumah sakit. Di rumah sakit memilliki 220 jaringan telepon intern
yang terpasang dan dapat digunakan sebagai alat komunikasi intern
Daftar No aipone RS AFDILA CILACAP adalah sebagai berikut
001 = Unit …………….. ; 002 = Unit ……. ; dst.
1.2 Line telekomunikasi
Adalah saluran koneksi telepon permanen antara dua titik yang disediakan oleh RS
AFDILA yang digunakan ketika terdapat kebutuhan komunikasi data jarak jauh yang
harus dilakukan secara terus-menerus.
Pengertian Line Telepon (Saluran Telepon) :
Saluran telepon juga merupakan perangkat keras yang penting dan diperlukan untuk
menghubungkan komputer dengan internet. Penggunaan saluran telepon ini juga
diikuti dengan penggunan modem. Saat ini, kita tidak harus mendaftar lagi ke ISP,
misalnya dengan menggunakan paket Speedy yang secara langsung dapat melakukan
akses internet.
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
a) Fungsi Line Telepon (Saluran Telepon)
Fungsi Line Telepon (Saluran Telepon) untuk menghubungkan komputer dengan
internet.
b) Fax
Mesin faks adalah peralatan komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan
dokumen dengan menggunakan suatu perangkat yang mampu beroperasi melalui
jaringan telepon dengan hasil yang serupa dengan aslinya. Sedangkan Menurut
A.G. Pringgodigdo, mesin faks adalah sistem transmisitanpa kawat untuk gambar-
gambar dan grafik-grafik dengan cara mengatur sinarcahayadan foto elektriksel
serta mengubah bagian gelap dan terang dari suatu bahan sehingga dapat
dipancarkan dalam suara, lalu pesawat penerima akan mengubahnya kembali
seperti aslinya kepada kertas yang telah diolah secara ilmiah. Selain mengirimkan
dokumen, mesin faks juga mampu menghantarkan citra foto dengan fasilitas half
tone. Mesin faks biasanya terdiri dari modem, mesin fotokopi, alat pemindai
gambar, dan alat pencetak data (printer).Proses kerja mesin faks diawali dengan
keharusan bahwa penerima dan pengirim harus memiliki.
Cara penggunaan mesin fax :
1.1 Pengirim memasukkan dokumen yang hendak dikirim ke bagian feeder mesin faks
dan selanjutnya menekan nomor telepon mesin faks yang dituju.
1.2 Ketika koneksi telah terjadi dengan mesin faks tujuan, maka mesin faks akan
melakukan scanning dengan membaca area yang sangat kecil pada dokumen tersebut.
1.3 Mesin faks tersebut akan mengubahnya menjadi suatu sinyal listrik untuk kemudian
menerjemahkan daerah yang dibaca sebagai daerah gelap atau terang dengan
menandainya “0” untuk gelap dan “1” untuk terang. Sinyal listrik tersebut lalu
ditransmisikan melewati saluran telepon dan menuju mesin penerima faks. Mesin
penerima tersebut kemudian menangkap dan mengartikan sinyal listrik untuk
membuat suatu dokumen yang persis sama dengan aslinya dan kemudian
mencetaknya.
1.4 Kertas yang digunakan dalam mencetak dokumen melalui mesin fax adalah thermal
paper yang peka panas (heat-sensitive thermal). Thermal Paper adalah kertas yang
dipenuhi dengan bahan kimiawi yang akan berubah warna ketika dipanaskan. Kertas
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
ini biasa digunakan pada pencetak termal.Permukaan thermal paper dilapisi campuran
bahan pewarna yang padat dan kandungan yang sesuai, seperti fluoran leuco dye dan
octadecylphosphonic acids.Thermal paper mengandung konsentrat Bisphenol A yang
cukup tinggi, yaitu bahan pemecah endokrin.
1.5 Untuk tindakan pencegahan, dalam dunia bisnis, kertas termal mesin faks tidak dapat
diakui sebagai bukti nyata dalam hukum undang-undang, kecuali jika telah disalin
terlebih dahulu.Hal ini terjadi karena tinta yang digunakan pada kertas faks mudah
luntur, terutama jika disimpan dalam waktu yang lama.Selain itu, kertas tersebut juga
mudah tergulung dan gambar atau tulisan rentan pudar jika terkena sinar matahari
1.6 Keunggulan mesin faks : membantu pengiriman suatu dokumen ke tempat yang jauh
dalam waktu singkat. Kekurangan mesin faks : Dalam kualitas telah menurunkannya
dalam posisi di bawah surat elektronik atau email sebagai bentuk alat transfer
dokumen secara elektronik yang telah tersebar luas dan digunakan banyak orang.
c) E-mail
E-mail secara harfiah dapat didefenisikan sebagai metode pengiriman,
penerimaan, dan penyimpanan pesan melalui sistem komunikasi elektronik berupa
internet. Dari pengertian email tersebut, jelas bahwa email mulai dari ditulis,
dikirim, diterima, sampai dengan dibaca dilakukan secara elektronis. Email adalah
surat elektronik yang dikirim dengan menggunakan internet, seperti layaknya surat
biasa email dapat ditujukan ke perorangan dan kelompok. Email bisa menjangkau
seluruh dunia dengan karena didukung jaringan global. Dengan email maka surat
menyurat dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus menunggu tukang pos datang
mengirimkan surat. Pengirim email ke seluruh dunia tidak dibedakan biayanya baik
jarak dekat atau jauh semuanya sama. Secara sederhana cara kerja email dapat
dijelaskan sebagai berikut :
o Email dibuat atau ditulis menggunakan MUA (Mail User Agent) atau yang
dikenal dengan email client.
o Proses pengiriman email tersebut ditangani oleh MTA (Mail Transfer Agent)
atau disebut pula dengan mail server.
Email juga membutuhkan alamat agar pesan bisa sampai ke tujuan. Contoh alamat
email misalnya [email protected]. Alamat email tersebut terdiri dari dua
komponen yakni identitas dan domain atau provider. Komponen identitas
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
direpresentasikan oleh rsemail, sedangkan komponen domain atau provider
direpresentasikan oleh yahoo.co.id Keberadaan email memberikan terobosan baru
dalam sistem komunikasi memiliki keunggulan sekaligus kelemahan.
Keunggulan dari email dapat dijabarkan sebagai berikut :
o Proses cepat mulai dari penulisan atau pengetikan email sampai dengan
pengiriman email hanya membutuhkan beberapa menit.
o Caranya mudah karena hanya cukup mengetikkan pesan yang ingin
disampaikan dalam komputer.
o Email dapat dikirim secara massa ke beberapa orang sekaligus.
o Dapat mengirimkan file atau dokumen sebagai lampiran email.
o Email dapat dibuat dimana dan kapan saja selama ada koneksi dengan internet
baik menggunakan komputer maupun ponsel.
o Ditinjau dari sisi biaya, email lebih ekonomis.
Sementara kelemahan dari email di antaranya adalah :
o Harus selalu online atau terhubung ke internet untuk membuat dan
mengirimkan email.
o Harus selalu ingat username dan password account email.
o Berpotensi untuk penyebaran virus dan spyware.
5. Web site
1. Pengertian WEB
Website atau situs rumah sakit sebagai kumpulan halaman yang menampilkan
informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau
gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk
satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan
dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi
website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari rumah sakit
saja. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi
informasinya interaktif dua arah berasal dari rumah sakit serta pengguna
website.Web site rumah sakit termasuk jenis website statis karena berisi profil rumah
sakit dan dalam sisi pengembangannya hanya bisa diupdate oleh pihak rumah sakit
saja.
PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF
2. Fungsi WEB
o Media Promosi : Sebagai media promosi utama maupun penunjang promosi
utama rumah sakit , website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada
media promosi offline seperti leaflet, brosur, koran atau majalah.
o Media Pemasaran : Pada rumah sakit website merupakan media pemasaran
yang cukup baik karena dibandingkan dengan
leafet,brosur,Koran,majalah,TV,radio dan dapat beroperasi 24 jam serta dapat
diakses darimana saja.
o Media Informasi : Website rumah sakit yang bersifat global dapat diakses dari
mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih
luas daripada media informasi konvensional seperti koran, majalah, radio atau
televisi yang bersifat lokal.
Media Komunikasi :
Web site rumah sakit dibangun untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat
memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau
membantu pemecahan masalah tertentu