2. Mempelajari Sifat-sifat Kenampakan Makanan
-
Upload
desrizal-ahmad -
Category
Documents
-
view
267 -
download
18
description
Transcript of 2. Mempelajari Sifat-sifat Kenampakan Makanan
Tanggal Praktikum 4 Februari 2015Tanggal Pengumpulan 11 Maret 2015Nama Asisten Nisrina Putri R.
PRAKTIKUM PENILAIAN SENSORI PANGANMEMPELAJARI SIFAT-SIFAT KENAMPAKAN MAKANAN
Disusun oleh :
Desrizal A.A 240210120064
UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANDEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR2015
DESRIZAL A.A240210120064/TIP A2I. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengenali sifat-sifat kenampakan bahan pangan yang
dapat diamati melalui indera penglihatan.
II. TEORI DASAR
Kenampakan suatu produk merupakan sifat yang sangat penting dalam
menunjang kualitas dari produk. Sifat kenampakan ini dapat pula berpengaruh
terhadap daya terima konsumen akan produk tertentu, sehingga berpengaruh
terhadap nilai jual produk tersebut.
Dalam menilai mutu komoditi, cara yang terutama masih dipakai adalah
dengan penglihatan. Dengan melihat kenampakan suatu produk, kita dapat
mengenal dan menilai bentuk, ukuran, sifat transparansi, kekeruhan, warna, dan
sifat-sifat permukaan seperti kasar-halus, suran, mengkilap, homogen-heterogen,
dan datar-bergelombang.
Banyak sifat atau mutu komoditi yang berkaitan dengan warna. Sebagai
contoh, tingkat matang dalam banyak jenis buah-buahan dapat dikenali atau
dinilai dari warnanya. Warna hijau buah menandakan bahwa buah belum matang,
masih asam, atau sepat.
Setiap produk memiliki standar kenampakan yang berbeda-beda, akan
tetapi biasanya setiap standar yang dibuat disesuaikan dengan keinginan dari
konsumen. Semakin baik kenampakan suatu produk menurut konsumen maka
akan semakin tinggi nilai jualnya. Semakin jelek kenampakkannya, semakin
rendah pula kualitasnya serta semakin rendah daya terimanya oleh konsumen.
DESRIZAL A.A240210120064/TIP A2III. ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
Pisau
Sendok
Gelas
Piring
3.2 Bahan
Apel
Kentang
Kacang merah
Susu
Beras
Minyak goreng
DESRIZAL A.A240210120064/TIP A2IV. PROSEDUR
1. Contoh produk yang disajikan (apel dan kentang) diamati dan diberi
penilaian terhadap kenampakannya baik bentuk, keseragaman bentuk,
warna, kilap, cacat/kerusakan misalnya layu, noda, belah, pecah, dan lain-
lain.
2. Kentang dan apel dipotong lalu diamati ada atau tidaknya persamaan
warna ataupun tekstur. Pemotongan dan pengamatan harus dilakukan
segera agar terlihat adanya perubahan warna akibat kontak/reaksi dengan
udara.
3. Untuk susu dan minyak goreng, satu sendok cairan contoh diambil
kemudian dituangkan kembali ke dalam wadah. Kekentalannya diamati
apakah lebih encer atau lebih kental dibandingkan dengan air.
4. Diskusikan ada tidaknya perbedaan hasil pengamatan yang didapat dengan
teman kerja.
DESRIZAL A.A240210120064/TIP A2V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil pengamatan sifat-sifat kenampakan makanan
KenampakanJenis Makanan
Apel KentangKacang Polong
Beras SusuMinyak goreng
Ukuran dan keseragamanUkuran
a = 5,5 cmb = 5 cmc = 5 cmSeragam
a = 4 cmb = 2,5 cmc = 1,5 cmTidak seragam
a = 4 cmb = 2,5 cmc = 1,5 cmTidak seragam
± 0,5 cm
Bentuk dan keseragaman bentuk
Seperti bola, seragam
Oblong, tidak seragam
Oblong,tidak seragam
Oblong,tidak seragam
Warna dan keseragaman warna
Luar : hijau ada semburat merah
Luar : coklat muda tidak seragam
Merah muda kecoklatan, terdapat bintik-bintik merah
Ada yang putih kusam, ada yang putih bersih
Putih, warna seragam
Bening kekuningan, seragamDalam :
putih seragam
Dalam : putih kekuningan seragam
Kilap atau suram
Kulit agak mengkilap
SuramAgak mengkilap
Suram
Jernih atau keruh
Keruh Jernih
Kekentalan cairan
Sedikit lebih kental dibanding air
Sedikit lebih kental dibanding air
Noda, Layu, retak, dll
Ada titik-titik bekas goresan pada beberapa bagian
Banyak noda seperti kulit terkelupas
Ada bintik-bintik merah
Ada beras yang patah, ± 15 %
Lainnya (setelah dipotong)
awal : putih cerah
awal : putih kekuningan
- - - -15 menit : putih kusam agak coklat.
15 menit : putih kekuningan agak suram
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2015
DESRIZAL A.A240210120064/TIP A2Hasil pengamatan terhadap apel menunjukkan bahwa apel berbentuk bulat
mendekati bola. Warna dari kulit apel ini didominasi oleh warna hijau dengan
semburat merah secara acak dan warnanya agak mengkilap. Warna dari daging
apel ini putih cerah, namun pengamatan setelah 15 menit apel yang telah dikupas
didiamkan di udara luar terjadi pencoklatan pada apel, namun tidak terlalu besar
perncoklatannya.
Hasil pengamatan terhadap kentang menunjukkan bahwa kentang
berbentuk oblong karena diameter vertikal lebih besar daripada diameter
horizontal. Kulit luar kentang berwarna coklat muda dan banyak terdapat cacat
yang ukurannya kecil seperti kulit terkelupas. Hal ini bisa disebabkan pada saat
pengangkutan kentang banyak terkena benturan atau gesekan. Warna dari bagian
dalam kentang ini putih kekuningan, namun pengamatan setelah 15 menit apel
yang telah dikupas didiamkan di udara luar terjadi pencoklatan yang ditandakan
dengan warna putih kekuningan yang berubah sedikit menjadi agak suram.
Apel dan kentang yang telah dikupas atau bagian dalamnya terkena udara
bebas akan terjadi pencoklatan enzimatis. Pencoklatan enzimatis dapat terjadi
pada buah seperti apel apabila bagian jaringannya memar, dipotong, atau dikupas.
Jaringan tersebut akan menjadi gelap apabila kontak dengan udara atau
disebabkan konversi senyawa fenol menjadi melanin berwarna coklat (Tranggono
dan Sutardi, 1990).
Hasil pengamatan terhadap kacang merah menunjukkan bahwa kacang
merah mempunyai bentuk oblong tidak seragam karena ada lekukan di bagian
tengah. Warna dari kacang merah ini adalah merah muda kecoklatan agak
mengkilap dengan bintik-bintik kecil berwarna merah.
Hasil pengamatan terhadap beras menunjukkan bahwa beras mempunyai
bentuk oblong tidak seragam karena beras yang diamati ada yang beras utuh
berbentuk lonjong dan ada juga beras pecah. Warna dari beras yang diamati
dominan putih kusam namun ada beberapa beras yang berwarna putih cerah
seperti susu.
Hasil pengamatan terhadap susu dan minyak menunjukkan bahwa warna
dari susu adalah putih seragam dan warna dari minyak adalah bening jernih
kekuningan seragam. Warna jernih dari minyak disebabkan oleh proses-proses
DESRIZAL A.A240210120064/TIP A2pemurnian minyak untuk menghilangkan zat warna yang tidak dikehendaki yang
dapat menurunkan kualitas penerimaaan konsumen.
Kekentalan dari kedua jenis produk cair ini sedikit lebih kental apabila
dibandingkan dengan air. Minyak lebih kental disebabkan karena terususun oleh
trigliserida. Minyak goreng dengan asam lemak rantai panjang dan ikatan tunggal
kekentalan atau viskositasnya tinggi karena asam lemak jenuh viskositasnya lebih
tinggi daripada asam lemak tak jenuh. Komponen utama susu adalah air namun
mengandung 12 % padatan terlarut sehingga lebih kental dari pada air biasa.
DESRIZAL A.A240210120064/TIP A2VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Apel berbentuk bulat mendekati bola. Warna dari kulit apel ini didominasi
oleh warna hijau dengan semburat merah secara acak dan warnanya agak
mengkilap.
Kentang berbentuk oblong dengan kulit luar berwarna coklat muda dan
banyak terdapat cacat yang ukurannya kecil seperti kulit terkelupas,
sedangkan bagian dalam kentang berwarna putih kekuningan.
Bagian dalam apel dan kentang apabila didiamkan di udara bebas akan
terjadi pencoklatan enzimatis.
Kacang merah mempunyai bentuk oblong tidak seragam, berwarna merah
muda kecoklatan agak mengkilap dengan bintik-bintik kecil berwarna
merah.
Beras mempunyai bentuk oblong tidak seragam karena beras yang diamati
ada yang beras utuh berbentuk lonjong dan ada juga beras pecah. Warna
dari beras yang diamati dominan putih kusam namun ada beberapa beras
yang berwarna putih cerah seperti susu.
Hasil pengamatan terhadap susu dan minyak menunjukkan bahwa warna
dari susu adalah putih seragam dan warna dari minyak adalah bening
jernih kekuningan seragam.
Warna jernih dari minyak disebabkan oleh proses-proses pemurnian
minyak untuk menghilangkan zat warna yang tidak dikehendaki yang
dapat menurunkan kualitas penerimaaan konsumen.
Kekentalan dari kedua jenis produk cair ini sedikit lebih kental apabila
dibandingkan dengan air.
6.2 Saran
Asisten sebaiknya menjelaskan tujuan dari praktikum dan hal-hal apa saja
yang menjadi pembahasan di laporan.
DESRIZAL A.A240210120064/TIP A2DAFTAR PUSTAKA
Tranggono dan Sutardi. 1990. Biokimia dan Teknologi Pasca Panen. PAU Pangan dan Gizi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
Sofiah, Betty D., T. S. Achyar. 2008. Penilaian Indera. Universitas Padjajaran. Jatinangor.
DESRIZAL A.A240210120064/TIP A2DISKUSI
1. Bila Saudara panen padi, kacang polong, ataupun apel, apakah setiap
tanaman/rumpun akan menghasilkan produk yang mempunyai
kenampakan seragam? Jelaskan jawaban Saudara!
Jawab :
Tidak. Karena kenampakan produk dipengaruhi oleh banyak faktor
contohnya apel malang tentunya akan berbeda dengan apel washington. Selain itu
proses penanganan pasca panen juga memengaruhi kenampakan produk seperti
ada tidaknya kecacatan, kematangan, dan sebagainya.
2. Apabila Saudara pergi ke pasar/supermarket, perhatikanlah cara
bagaimana setiap bahan baku atau produk disusun dalam beberapa
kelompok, apa yang menjadi dasar pengelompokan tersebut? Apakah
setiap kelompok itu mempunyai harga yang sama/berbeda? Jelaskan!
Jawab :
Beberapa faktor yang menjadi dasar pengelompokan antara lain jenis
komoditas, ukuran, dan kualitas. Harga dari tiap kelompok berbeda-beda
tentunya. Komoditas yang berbeda karakteristik organoleptiknya juga akan
berbeda, ada yang umum lebih disukai dan harganya pasti akan lebih mahal.
Begitu pula ukuran, ukuran yang lebih besar umumnya harganya akan lebih
mahal. Komoditas dan ukuran menentukan kualitas, juga faktor-faktor lain seperti
tingkat kematangan, ada tidaknya cacat, dan sebagainya.
3. Mengapa kita perlu memperhatikan karakteristik daging apel dan kentang
segar?
Jawab :
Agar kita tahu kualitas dan kesegaran dari apel dan kentang yang akan kita
konsumsi. Apel dan kentang yang segar tentu warnanya tidak akan ada warna
kecoklatan seperti hasil oksidasi enzimatis. Tekstur dari apel dan kentang yang
segar juga pasti akan keras.
DESRIZAL A.A240210120064/TIP A2
DESRIZAL A.A240210120064/TIP A2