2. Material Test

20
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan pengetahuan, kesehatan, kekuatan, dan kesempatan pada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan ini. Adapun judul laporan ini adalah Material Test yang merupakan salah satu tugas praktikum yang dilakukan di laboratorium Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan. Meskipun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin, penulis menyadari bahwa dalam laporan ini mungkin masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, terkhusus bagi Mahasisiwa/i Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan baik sebagai bahan masukan ataupun sebagai bahan pembanding. Terima kasih. Medan,27 – 10 – 2014 Penulis

description

Recomended

Transcript of 2. Material Test

MATERIAL TEST JACK

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan pengetahuan, kesehatan, kekuatan, dan kesempatan pada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan ini.

Adapun judul laporan ini adalah Material Test yang merupakan salah satu tugas praktikum yang dilakukan di laboratorium Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan.

Meskipun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin, penulis menyadari bahwa dalam laporan ini mungkin masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, terkhusus bagi Mahasisiwa/i Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan baik sebagai bahan masukan ataupun sebagai bahan pembanding.

Terima kasih.

Medan,27 10 2014

Penulis

DEDI OSVALDO SINAGA NIM 1305012151

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Bidang keteknikan, khususnya dalam bidang teknik mesin, pengetahuan bahan teknik merupakan pengetahuan yang sama pentingnya dengan pengetahuan kostruksi. Karena itu, pengetahuan bahan teknik masih belum mencukupi. Pengetahuan itu harus juga diiringi dengan mengetahui cara menentukan mutu dan mengetahui karasteristik bahan yang dipilih agar sesuai dengan konstruksi.Pemilihan bahan merupakan tahap selanjutnya yang harus dipenuhi, pemilihan baha sering disebut dengan uji material (material test). Material test merupakan pengujian terhadap bahan yang berupa uji tarik (tensile test), dan uji lentur (bending test). Pengjian _pengujian ini biasanya dilakukan pada sebuah mesin yang disebut Tarno Testing Machine dan dapat diganti dengan Servo Pulser Machine.

Dalam uji tarik, kekuatan tari dapat ditentukan dengan menarik benda uji sampai putus. Pada uji bending, benda kerja diletakkan pada kedua pasang tool yang telah diganti, dimana benda kerja diletakkansecara horizontal. Kemudian tool dari atas menekan benda kerja sampai terbentuk benda kerja yang lentur atau sampai terbentuk sudut 90. Memalui pengujian pengujian tersebut (uji tari dan uji lentur ) kita akan mendapat banyak sifat sifat atau karasteristik material yang dicobakan seperti kekuatan, kekakuan, keuletan dan lain sebagainya.

B. Tujuan Percobaan

1. Tujuan instruksional umum

Dapat memahami karasteristik material melalui uji tarik dan uji lentur

Dapat memahami tentang uji tarik

2. Tujuan instruksional khusus

Dapat menyebutkan defenisi uji tarik Dapat menerangkan factor factor yang mempengaruhi karasteriatik material

Dapat menjeaskan prosedur uji tarik

Dapat menganalisa hasil uji tarik

Dapat mengambil kesimpulan dari pengujian material tersebut

BAB II

DASAR TEORI

A. Uji Tarik (Tensile Test)

Uji tarik adalah pemberian gaya atau tegangan tarik kepada material dengan maksud untuk mengetahui atau mendeteksi kekuatan dari suatu material. Tegangan tarik yang digunakan adalah tegangan actual eksternal atau perpanjangan sumbu benda uji.Uji tarik dilakuan dengan cara penarikan batang uji dengan gaya tarik secara terus menerus, sehingga bahan (perpajangannya) terus menerus meningkat dan teratur sampau putus, dengan tujuan menetukan nilai tarik.untuk mengetaui kekuatan tarik suatu bahan dalam pembebanan tarik, garis gaya harus berhimpit dengan garis sumbu bahan sehingga pepbenana terjadi beban arik lurus. Tetapi jiga gaya tarik sudut berhimpit maka yang terjadi adalah gaya lentur.

F

F

-F-F

F

FPembebanan ttarik

F

F

Bentuk benda ujiPada pengujian ini terjadi deformasi yaitu :

1. Deformasi elastis yaitu perubahan bentuk yang disebabkan gaya luar dan apabila gaya luar dilepas maka bahan tersebut akan kembali ke bentuk dan ukuran semula.

2. Deformasi platis yaitu perubahan bentuk yang disebabkan gaya luar dan apabila gaya luar delepas maka bahan tidak akan kembali ke bentuk dan ukuran semula.

Graik yang terjadi pada uji tarik antara gaya dengan perubahan panjang

F (N) G max Plastis area Gy max Gy min G putus Proporsional

area

L (mm) (setelah putus) elastis

saat akan putus

Pada grafik tersebut terjadi batas proporsional dan batas plastis. Batas proporsional adalah batas dari suatu bahan dimana terjadi penambahan panjang. Batas plastis adalah batas dari suatu benda dimana terjadi penambahan panjang dan benda tidak akan kembali seperti bentuk dan ukurannya semula.

Dalam uji tarik akan terjadi beberapa tegangan yaitu :

1. Tegangan proporsional, dimana gaya berbanding lurus dengan petambahan panjang dan berbanding lurus dengan regangan.

2. Tegangan alur yaitu tegangan yang didapat pada benda saat terjadinya deformasi plastis yang tidak menunjukkan penurunan beban pada perpanjangan plastis dalam persentase tertentu dan panjang ukur mula mula dibagi dengan luas penampang mula mula. Tegangan alur terjadi pada atas (alur atas) dan bawah (alur bawah)

F (N)

Gy max F max

Proporsional

Area

L (mm)

Elastis

Grafik gaya terhadap perubahan panjang (daerah proporsional)

1. Putus ditengah

2. Putus tidak dibagian tengah (menggunakan rumus empiris)

a. JikaN-n = Genap

N = Jumlah kotak, biasanya 10

n = nomor kotak dimana putus (2dan 4) atau (6 dan 8)

A B C 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Benda uji putus bagian genapB. Uji Lentur (Bending Test )

Uji lentur adalah pemberian gaya yang mempunyai gaya Newton yang berada pada daerah samping sumbu benda atau material. Pengujian lentur merupakan salah satu cara pengujian yang telah dipakai sejak lama untuk menentukan kecocokan bahan. Karena pengujian ini dilakukan terhadap batang uji bebbentuk sederhana dan tidak memerlukan mesin uji biasa.

Dalam uji lentur ini dipergunakan hokum Newton I yaitu kesetimbangan, dimana F = 0.

F Ra Rb

L /2 L / 2

Pembebanan gaya lentur

Hukum Newton I (Hukum Kesetimbangan)F = 0

M = 0

Ra Fv

Fy = 0

Ra Fv = 0

Fv = F /2

Untuk lingkaran Y

S X

DBAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUMA. Bahan dan Peralatan

Bahan

1. Besi polos (Stern Iron)

2. Besi ulir (Screw Iron)

3. Baja polos (Stern Steel)

4. Baja ulir (Screw Steel )

Alat

1. Tarno Testing machine

2. Seperangkat computer

3. Dimention equipment (alat ukur)

kakulator

Rool

Vernier Caliver

Jangka sorong

4. Fixture (alat Bantu

Palu

Kikir

Penggores

Spidol

Gergaji tangan

B. Prosedur Percobaan

1. Disediakan bahan dan peralatan yang digunakan dalam percobaan

2. Dibentuk benda kerja (benda uji)

3. Diukur dimensi benda kerja (benda uji)

4. Diikat benda kerja pada ragum (mesin uji)

5. Disetel posisi benda uji dan alat uji (mesin uji)

6. Diambil program uji dan dimasukkan data data yang diperlukan ke dalam computer

7. Dilakukan pengujian

8. Dilakukan analisa pengujian

9. Dilepaskan benda uji dari ragum

10. Dibersihkan alat uji (mesin uji) dan bahan uji kemudian mengembalikan pada posisi semula

BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil praktikum maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Material Test (uji material) adalah suatu pengujian terhadap material yang bertujuan untuk mengetahui sifat sifat fisik dari material tersebut.

2. pengujian yang dilakukan haruslah terdiri dari beberapa sample material agar diperoleh suatu data yang benar benar valid dan mewakili keseluruhan dari material yang diujikan tersebut.3. Pada uji tarik, benda yang putus menunjukkan kekuatan benda tersebut. Benda uji yang lebih mudah putus menyatakan bahwa kekuatan tariknya lebih rendah, sementara untuk gaya selalu berbanding terbalik dengan kekuatan suatu bahan. 4. Benda yang putus diukur pada batang uji tarik yang patah . bila batang yang patah disambungkan dengan teliti, maka kita dapat mengukur pertambahan panjang dan diameter putus.

5. Pada uji lentur, benda dikatakan dalam keadaan lentur, dengan perbandingan gaya gaya yang dihasilkan

LAPORAN HASIL PENGUJIAN UNIVERSAL (TARIK DAN TEKAN ) PADA MATERIAL LOGAM

DISUSUN OLEH :

DEDI OSVALDO SINAGA

1305012151

ME 3H

POLITEKNIK NEGERI MEDAN2014/2015

_1212473182.unknown

_1212473309.unknown

_1212473538.unknown

_1212471179.unknown