2-LO-Diagnostik Holistik (Tya) [12-14]

download 2-LO-Diagnostik Holistik (Tya) [12-14]

of 5

Transcript of 2-LO-Diagnostik Holistik (Tya) [12-14]

Editor : Tya

22nd Block Family Medicine | 1st Chapter`

dr. Kusbaryanto08.02.2013Disease Management Skills & Holistic ManagementDIAGNOSIS HOLISTIK UNTUK PELAYANAN KESEHATAN PRIMERHaloo cwiinss.. kali ini embak ga pake babibu lagi deh, langsung aja ke point2nya yaa.. dokter kus juga cm bacain slide, jdi insyaAllah 10 menit udah kelar baca materi ini hehe.. cuss..

Peran Dokter Keluarga pada Pelayanan Kesehatan Primer Dokter keluarga berfungsi sebagai gate keeper (penapisan), yaitu membuat keputusan yg tepat untuk tindakan penyelesaian masalahnya Dokter keluarga yg harus memutuskan perlu dirujuk/dikonsultasikan atau tidak.

Diagnostik Holistik Diagnosis adalah kegiatan untuk mengidentifikasi dan menentukan dasar dan penyebab penyakit atau luka yaitu dari keluhan, riwayat penyakit pasien, pemeriksaan dan hasil pemeriksaan penunjangHolistik : yang memandang manusia sabagai makhluk biopsikososial pada ekosistemnyaSebagai makhluk biologis manusia merupakan sistem organ yang terbentuk dari jaringan serta sel-sel yang kompleks fungsinyaorgan,nutrisi,kejiwaan dan perilaku.Diagnosis holistic : kegiatan untuk mengidentifikasi dan menentukan dasar dan penyebab penyakit (disease), luka (injury) serta kegawatan yang diperoleh dari keluhan, riwayat penyakit pasien, pemeriksaan, hasil pemeriksaan penunjang dan penilaian resiko internal dan eksternal dalam kehidupan pasien dan keluarganya.

Peran dokter keluarga sebagai gate keeperPeranan gate keeper ini memenuhi hal-hal sbb: Bentuk pelayanan adalah holistik komprehensif berkesinambungan (care provider) Sasaran pelayanan adalah pasien sebagai bagian dari keluarga Lingkup pelayanan adalah layanan primer meliputi semua keluhan, semua umur dan semua jenis kelamin Sifat pelayanannya adalah manusiawi dan ilmiah, juga adanya mawas diri akan kemampuan diri secara profesional Diagnosis holistik merupakan alat yg digunakan dokter pada pelayanan primer untuk mengungkapkan aspek kehidupan sosial berkaitan dengan keluhan, diagnosis klinis yang semuanya memerlukan penyelesaian

Variabilitas penyakit Kesulitan dalam menegakkan diagnosis adalah pada interpretasi data psikososial, karena para klinisian umumnya tidak memperhitungkan hal itu Klinisian umumnya berdasarkan sign (apa yg dikeluhkan, persepsi dari pasien), dan symtoms (berdasarkan persepsi dokter) juga diagnostik tes, laboratories, radiologis untuk mendeteksi fungsi organ tubuh

Secara ringkas maksud diagnosis holistik ini adalah sedini mungkin dapat menemukan penyebab penyakit, baik dari faktor internal juga faktor lainnya dari kehidupan seseorang. Dan juga agar dokter dapat melakukan tindakan efisien dan efektif.Tujuan Diagnostik Holistik1. Mengobati penyakit dg pengobatan yg tepat2. Hilangnya keluhan yg dirasakan pasien3. Pembatasan kecacatan lanjut4. Penyelesaian pemicu dalam keluarga (masalah sosial kehidupannya)5. Jangka waktu pengobatan pendek6. Tercapainya percepatan perbaikan fungsi sosial7. Terproteksi dari resiko yang ditemukan8. Terwujudnya partisipasi keluarga untuk menyelesaikan masalah

Proses dan Kunci Keberhasilan Diagnosis HolistikDiagnosis holistik memiliki standar dasar pelaksanaan yaitu:1. Membentuk hubungan interpersonal antar petugas administrasi (penerimaan, pencatatan biodata) dan pasien2. Membentuk hubungan interpersonal antara paramedis dengan pasien. Melakukan pemeriksaan saringan (triage), data diisikan dengan lembaran penyaring.- Langkah awal (sebelum interview)- Pencatatan penampilan- Tanda vital: Nadi, tensi, temperatur- Berat badan, tinggi badan- Riwayat pengobatan sebelumnya- Penyakit terdahulu- Penyakit alergi- Penyakit keluarga- Sistim pembayaran

3. Membentuk hubungan interpersonal antara dokter dengan pasien contohnya menyambut pasien dengan ramah4. Melakukan anamnesis, jika pasien sulit komunikasi maka anamnesis dilakukan pada orang yang menemani/membawa pasien- keluhan (illness)- menanyakan harapan pasien dan keluarga, juga kekhawatirannya- menyusun riwayat perjalanan penyakit yang harus dilakukan dokter : kemampuan mendengar secara aktif berhubungan dengan empati

5. Melakukan pemeriksaan fisik Berdasarkan keluhan dan riwayat penyakit pemeriksaan fisik, penilaian mental psikologik bila diperlukan Pemeriksaan nutrisi Bila diperlukan pemeriksaan penunjang: laboratorium, radiologi, pemeriksaan fungsi jantung Diagnosis klinis ditegakkan

6. Penentuan derajat keparahanBerdasar 4 parameter : simptom yang dialami dlm minggu terakhir komplikasi-komplikasi yg ada pd minggu terakhir prognosis untuk masalah kesehatan pasien dlm wkt 6 bulan ke depan bila tidak dilakukan intervensi kemungkinan untuk dpt dilakukan intervensi terhadap pasien7. Menentukan resiko individual diagnosis klinis sangat dipengaruhi faktor individual termasuk perilaku pasien8. Menentukan pemicu psikososial dari pekerjaan maupun komunitas kehidupan pasien9. Menilai aspek fungsi social disability fungsi organ/fisik, mental nutrisional yg menyebabkan seseorang tdk dpt bekerja

Kunci Keberhasilan dalam Menegakkan Diagnostik Holistik1. Adanya triage, data awal yg direkam pada lembaran biodata dilengkapi karakteristik individu, pada saat pendaftaran sekaligus diberikan tanda pengenal pendaftaran2. Triage berikutnya adalah penampilan secara umum pemeriksaan tanda vital3. Untuk melaksanakan proses diagnostik holistik, tentunya ada sedikit waktu yg disediakan, minimal 10 menit. Namun tidak semua aspek terisikan

4. Provider harus membina hubungan yg baik dengan pasien dan keluarganya5. Dokter harus membiarkan pasien mengemukakan keluhannya6. Provider harus mendengarkan dengan baik

7. Dokter harus mengembangkan seni bertanya8. Dokter harus menguasai pedoman praktis klinis mutakhir (clinical practise guidelines)9. Dokter harus aktif, bila perlu kunjungan ke rumah untuk melengkapi data klinis.

10. Dengan ditemukannya penyebab baik internal maupun eksternal dalam kehidupan seseorang, maka tindakan yg dilaksanakan dokter akan lebih efisien, efektif dan memuaskan.

Tujuh langkah Diagnostik Holistik1. Menentukan keluhan yg dialami2. Melakukan pemeriksaan klinis, dibantu penunjang menilai resiko, masalah kehidupan sebagai anggota keluarganya3. Menentukan diagnosis klinis atau diagnosis kerja (bio-fisik-mental psikologikal sesuai dengan kriteria suatu penyakit (Family/clinical practise guidelines)4. Mencari kemungkinan lain yg menyebabkan kelainan serupa5. Menentukan apakah pajanan dari masalah perilaku, mental psikologikal juga dialami dapat menyebabkan keadaan klinis tersebut (faktor perancu)6. Menentukan pajanan dan besarnya jumlah pajanan dari masalah psikososial dalam kehidupannya (lingkungan keluarga, sosial, lingkungan kerja) yg sebagai faktor penentu terhadap penyakitnya7. Menentukan fungsi social (value) seseorang dlm kehidupannya.

1

Disease Management Skills & Holistic Management