2-Komunikasi

16
Komunikasi Pertemuan 2

description

komunikasi

Transcript of 2-Komunikasi

Page 1: 2-Komunikasi

Komunikasi

Pertemuan 2

Page 2: 2-Komunikasi

Komunikasi

• Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, melalui simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka. Komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak-pihak penerima (Miller, 1966)

Page 3: 2-Komunikasi

Tujuan komunikasi1 Tujuan Komunikasi.

Tujuan komunikasi mengandung berbagai pengertian yang beraneka ragam. Secara sederhana kita akan menemukan bahwa tujuan komunikasi adalah untuk:

• Mempengaruhi• Menarik perhatian,• Menarik simpati,• Menimbulkan empati,• Menyampaikan informasiDari dan / atau ke seseorang, kelompok, organisasi atau

perusahaan

Page 4: 2-Komunikasi

Mengapa orang memerlukan informasi?

• Ingin mendapatkan kepastian. Dengan adanya kepastian, seseorang dapat segera mengambil keputusan

• Ingin mengetahui dunia. Seseorang ingin menambah pengetahuan, mempertajam persepsinya melalui proses belajar dan mengajar, berdiskusi dan bertukar pikiran

• Mencari makna hidup. Dalam hal ini, ia mencari tahu apakah kehadirannya disukai rekannya? Apakah ia mendapat peluang yang dapat dia manfaatkan untuk keuntungan sendiri, kelompok atau organisasi tempat ia bernaung?

• Ingin hidupnya lebih bermakna. Lewat informasi yang diperoleh seseorang dapat mengekspresikan dirinya lebih jauh lagi untuk mencapai kebahagian.

Page 5: 2-Komunikasi

Bagan Proses komunikasi pada lobi :

Interpreatasi Kejadian dan Perumusan PesanTujuan

KomunikanPesan Melalui Saluran Komunikasi

Interpreatasi Kejadian dan Perumusan PesanKomunikator

IDEKejadian

• Sumber : Drs. Tarsis Tarmuji (1993)

Page 6: 2-Komunikasi

Proses komunikasi menurut Tarmidji dimulai dari adanya sebuah ide atau kejadian, selanjutnya komunikator mencoba menginterpretasikan serta merumuskan pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Setelah pesan berhasil dirumuskan, selanjutnya komunikator menyampaikan pesannya, baik langsung mapun menggunakan saluran komunikasi, kepada komunikan.

Komunikan setelah menerima pesan tersebut, berusaha menginterpretasikan pesan itu sesuai dengan presepsinya. Keduanya berusaha mencari keselarasan. Dengan kata lain, keduanya berusaha mencari kesepakatan, mencari pemahaman sama terhadap isi pesan yang disampaikan oleh komunikator..

Page 7: 2-Komunikasi

Menurut Robby I. Chandra (1995) yang dikutip oleh Zainal Abidin (2006), tingkat kedalaman komunikasi terdiri dari :

• Komunikasi basa-basi yang tujuannya membuka pembicaraan (komunikasi demikian bisa berlanjut ke tingkat berkutnya, bisa juga hanya berakhir di situ)

• Komunikasi yang mengarah pada tukar-menukar informasi.

• Komunikasi yang menuju kesaling tukar penilaian (hal yang dipertukarkan di sini antara lain berbagai macam perasaan seperti rasa suka dan tidak suka, kemarahan, kejemuan dan sebagainya)

• Komunikasi tingkat tertinggi, bertujuan untuk saling bertukar perspektif iman

Page 8: 2-Komunikasi

Komunikator dikatakan efektif apabila :• Memiliki kredibilitas• Tepat dalam menentukan sasaran• Tepat dalam memilih media• Memiliki ketrampilan dalam mengemas pesan

Isi pesan yang disampaikan harus :• Valid dan akurat• Aktual• Dikemas dengan baik

Page 9: 2-Komunikasi

Komunikan diketahui dengan baik, khususnya dalam hal :

• Profil dan identtitas pribadinya• Kebutuhannya• Minatnya• Seleranya• Latar belakang, kulturalnya dan sebagainya.

Page 10: 2-Komunikasi

Terdapat empat (4) tipe kepribadian dasar manusia :

Sanguinis : Manusia yang memiliki sifat-sifat yang terbuka, ceria dan optimis. Pemilik kepribadian ini tampak selalu ceria. Karena dalam benaknya ia selalu menginginkan kesenangan, selalu ramah kepada banyak orang, berorientasi pada hubungan, jenaka, mudah bergaul, populer, artistik, emosional, terus terang dan penuh optimisme.

Melankolis : Pemilik kepribadian ini memiliki ciri berupa sifat yang cenderung tertutup dan pesimis. Orientasi tindakan pemilik kepribadian ini adalah kesempurnaan. Dalam segala hal menginginkan kesempurnaan. Bersifat tertutup, namun berorientasi pada kewajiban. Memiliki jiwa artistik, namun emosional. Berorientasi pada cita-cita dan senang terhadap sesuatu yang teratur.

Page 11: 2-Komunikasi

– Flegmatis : Pemilik kepribadian ini sangat menginginkan dan menjunjung tinggi kedamaian, tidak emosional, berkeinginan kuat dan berorientasi pada hubungan. Tindakannya selalu didorong oleh tujuan. Hanya saja sifat pesimisnya cukup kuat.

– Koleris: Pemilik kepribadian ini bersifat terbuka dan optimis. Mereka sangat menginginkan kekuasaan atau kontrol. Bila memiliki cita-cita maka keinginannya untuk meraih cita-cita tersebut begitu kuat dan tegas. Senang dengan keteraturan, tidak emosional, ramah pada semua orang, suka blak-blakan, dan selalu optimis.

Page 12: 2-Komunikasi

Dominasi gaya komunikasi seseorang tergantung pada pola sikap, yaitu :

A. PasifSikap pasif biasanya bertalian dengan ”kalah”, orang yang selalu mundur, menyerah dan patuh. Cara komunikasi ini penuh dengan permintaan maaf, seperti persetujuan yang penuh keengganan dan pernyataan-pernyataan yang negatif tentang dirinya sendiri. Sikap pasif menyiratkan bahwa ” anda OK, tetapi saya tidak OK”

B. Pasif/AgresifSikap pasif/agresif biasanya berkaitan dengan ”penyabot”. Ini sama sekali tidak dilakukan secara terbuka. Tetapi motivasi agresifnya sangat jelas. Sifat yang menonjol dari cara komunikasi ini adalah komentarnya yang sarkastis/tajam, yakni komentar dengan dua arti dengan sinyal-sinyal nonverbal, seperti menatap ke langit yang bersikap cemooh. Pesan yang terkandung di dalamnya adalah ”saya tidak OK, anda juga tidak OK”.

Page 13: 2-Komunikasi

C. AgresifSikap yang tidak mengindahkan orang lain, meskipun orang ini dianggap sebagai” orang yang rajin/giat atau salah seorang pemenang dalammhidup ini, namun mereka biasanya ditakuti karena gayanya yang mendorong adanya sikap palsu dari orang lain yang lebih suka tidak berani menghadapi kemarahan agresif ini. Pesan yang disiratkan orang ini adalah ”saya tidak OK, tetapi anda tidak OK”.

D. TegasKomunikasi tegas tidak mengurangi atau menurunkan martabat manusia lainnya, tidak melanggar hak orang lain manapun, dan tidak menjauhkan diri dari berbagai masalah yang penting, sebaliknya, sikap ini justru mendorong adanya komunikasi yang memuaskan di mana kebutuhan semua orang terpenuhi dengan cara yang terbaik. Yang secara khas dapat menunjukkan sikap tegas ini adalah penggunaan pernyataan ”saya”, ini menunjukkan bahwa orang yang berkomunikasi itu mau memikul tanggung-jawab atas pesan yang disampaikan. Bentuk komunikasi ini didasarkan pada rasa hormat terhadap dirinya sendiri maupun terhdap orang lain. Pesan yang disiratkan adalah ”saya OK, dan anda juga OK”, sehingga tidak ada yang kalah.

Page 14: 2-Komunikasi

Kualitas untuk menang dari seorang komunikator yang tegas itu adalah:

• Bahasa yang langsung dan jelas• Kemampuan untuk menunjukkan pemahaman

dan untuk merasakan perasaan orang lain keterampilan mendengarkan secara aktif

• Kemampuan untuk mengadakan hubungan dan mempertahankannya

• Kontak mata, suara, dan sikap tubuh yang baik.• Rasa percaya diri pada apa yang anda kata –

tanpa komentar yang menghindari perhatian orang atau permintaan maaf.

Page 15: 2-Komunikasi

Beberapa gaya yang tidak kita sadari dapat muncul dan mengganggu cara berkomunikasi, di antaranya:

• Pandangan yang sangat agresif• tidak mau kompromi• Antitoleran• tidak mau berubah (baik sikap maupun pendapat)• tidak sabar• arogan (sombong)• sarkatis (berlidah tajam)• manipulatif (suka mempermainkan)• dismisif (suka menolak)• negasif (suka menegasikan pendapat orang lain)• superior (tinggi hati)

Page 16: 2-Komunikasi

Secara teknis pada dasarnya ada 6 kemampuan dasar yang perlu dimiliki supaya sukses melakukan lobi,

negosiasi dan diplomasi.

1. kemampuan membaca teks dan konteks;2. kemampuan menulis;3. kemampuan berbahasa (termasuk didalamnya

kemampuan berargumen dan pengartikulasikan pendapat dengan baik);

4 kemampuan mempresentasikan pendapat, gagasan atau kepentingan

5. kemampaun mendengarkan;6. kemampuan berkomunikasi (gesture, bahasa tubuh,

berpakaian, aksentuasi, diksi dan sebagainya).