2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari...

38
Universitas Kristen Petra 14 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data 2.1.1. Data Situs 2.1.1.1. Nama Situs Situs arkeologi Trowulan 2.1.1.2. Pengelola Nama pengelola : Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan Wilayah Kerja Propinsi Jawa Timur Alamat : Jl. Majapahit no. 141-143 Trowulan Mojokerto Telepon/fax : (0321) 495515 2.1.1.3. Potensi Situs Situs arkeologi Trowulan merupakan situs yang dihubungkan dengan Kerajaan Majapahit yang meninggalkan beraneka benda arkeologi yang bergerak maupun yang tidak bergerak mulai dari candi, petirtaan, pintu gerbang, sampai arca, relief, benda terakota, keramik, dan bagian bangunan lainnya. Penelitian terhadap situs ini sudah dilakukan sejak tahun 1815 dan pada tahun 1970 Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melakukan penggalian hingga sekarang. Jurusan Arkeologi Universitas Gajah Mada dan Universitas Indonesia bahkan menjadikan situs Trowulan sebagai tempat mendidik calon arkeolog. Berbagai bangunan monumental dari situs yang diperkirakan luasnya mencapai 9 x 11 km² telah berhasil dipugar dimana masyarakat dapat menyaksikan kebesaran Kerajaan Majapahit. Situs arkeologi Trowulan juga dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan sejarah dan dengan berbagai macam tempat yang dapat dikunjungi situs ini juga berpotensi sebagai objek wisata arkeologi.

Transcript of 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari...

Page 1: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

14

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

2.1. Identifikasi Data

2.1.1. Data Situs

2.1.1.1. Nama Situs

Situs arkeologi Trowulan

2.1.1.2. Pengelola

Nama pengelola : Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan

Wilayah Kerja Propinsi Jawa Timur

Alamat : Jl. Majapahit no. 141-143 Trowulan Mojokerto

Telepon/fax : (0321) 495515

2.1.1.3. Potensi Situs

Situs arkeologi Trowulan merupakan situs yang dihubungkan dengan

Kerajaan Majapahit yang meninggalkan beraneka benda arkeologi yang bergerak

maupun yang tidak bergerak mulai dari candi, petirtaan, pintu gerbang, sampai

arca, relief, benda terakota, keramik, dan bagian bangunan lainnya. Penelitian

terhadap situs ini sudah dilakukan sejak tahun 1815 dan pada tahun 1970 Pusat

Penelitian Arkeologi Nasional melakukan penggalian hingga sekarang. Jurusan

Arkeologi Universitas Gajah Mada dan Universitas Indonesia bahkan menjadikan

situs Trowulan sebagai tempat mendidik calon arkeolog. Berbagai bangunan

monumental dari situs yang diperkirakan luasnya mencapai 9 x 11 km² telah

berhasil dipugar dimana masyarakat dapat menyaksikan kebesaran Kerajaan

Majapahit. Situs arkeologi Trowulan juga dapat dijadikan sebagai sarana

pendidikan sejarah dan dengan berbagai macam tempat yang dapat dikunjungi

situs ini juga berpotensi sebagai objek wisata arkeologi.

Page 2: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

15

Tabel 2.1. Persebaran Benda Cagar Budaya di Kabupaten Mojokerto

prasejarah klasik Islam kolonial RI Jumlah

bergerak - 800 80 - - 880

tidak bergerak - 42 10 - - 52

932

Sumber : Pokja Registrasi dan Penetapan Persebaran BCB di Jatim

2.1.1.4. Lokasi

Situs Trowulan termasuk dalam wilayah kabupaten Mojokerto, kabupaten

yang mempunyai luas 9,360 km² (1,72% dari luas Jawa Timur) dengan 18

kecamatan, 300 desa, dan 4 kelurahan. Situs Trowulan sendiri terletak di wilayah

administrasi kecamatan Trowulan dan kecamatan Sooko kabupaten Mojokerto

dengan luas mencapai 9 x 11 km.

2.1.1.5. Kondisi Fisik

a Letak geografis : 111°19' s/d 112°39' Bujur Timur dan antara 7°17' s/d

7°45' Lintang selatan

b Curah Hujan : lebih dari 37 mm, tertinggi 2.005 mm dengan rata

rata hari hujan 112 hari.1

c Batas Administratif : utara : Lamongan dan Gresik

selatan : Malang dan Pasuruan

timur : Sidoarjo dan Gresik

barat : Jombang

d Sosial Ekonomi : Sektor ekonomi masih didominasi oleh pertanian dan

perkebunan meskipun adapula beberapa industri

kecil yang berkembang. Industri kerajinan patung

batu adalah yang paling terkenal dimana pekerjaan

itu adalah pekerjaan yang turun temurun sejak zaman

kerajaan. Meskipun Trowulan merupakan daerah

bekas Kerajaan Majapahit namun sistem yang

1 http://www.pemkab-mojokerto.go.id/index.html?kdmn=5.2

Page 3: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

16

dipakai sudah berkembang sesuai dengan keadaan

Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik

yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia

dimana tidak ada sistem pemerintahan lokal seperti

DIY Jogjakarta. Hal ini dikarenakan Kerajaan

Majapahit yang sudah runtuh sebelum Indonesia

menganut sistem republik.

2.1.1.6. Sejarah Situs

Sejarah Kerajaan Majapahit

Majapahit, nama menurut sejenis buah, menggantikan Singasari sebagai

kekuatan yang berpengaruh di Indonesia menjelang akhir abad ke-13. Majapahit

melanjutkan beberapa kebijakan Singasari, termasuk melakukan pengawasan

lebih ketat atas wilayah-wilayah di luar pusat leluasaan. Abad ke-14 kemudian

diingat sebagai zaman keemasan politik dan budaya. Tokoh sejarah dan ragam

hias seni masa ini dikenal sampai sekarang.

Sejarah Jawa Timur dikuasai dua pusat kekuatan yang bersaing: satu di

sejarah Kediri di hulu Sungai Brantas dan yang lain di dekat Malang. Pada tahun

1222, Singasari menundukkan Kediri. Pada akhir abad ke-13, Kediri menentang

kekuasaan Singasari dan berhasil mengalahkannya. Pertikaian ini dikisahkan

dalam Nagarakertagama yang ditulis pada tahun 1365 dan Pararaton pada abad

ke-16. Kemenangan Kediri hanya sebentar karena pertikaian terus berlangsung.

Seorang pangeran Singasari, Raden Wijaya, lolos ke Madura. Raja Madura

menganjurkannya pura-pura tunduk pada raja Kediri supaya dapat mengatur siasat

untuk menggulingkannya. Raden Wijaya lalu memohon dan dikabulkan

menempati daerah “liar” di sebelah utara pengunungan Arjuna dan mendirikan

pemukiman baru disana.

Pada tahun 1293, sebuah ekspedisi Mongol yang dikirim untuk membalas

dendam atas pembangkangan raja Singasari yang terbunuh itu terhadap Kublai

Khan tiba di Jawa Timur. Raden Wijaya mengambil kesempatan menghasut

mereka untuk menyerang Kediri. Ia kemudian menyerang tentara Mongol dan

berhasil mengusir mereka.

Page 4: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

17

Nagarakertagama dan Pararaton sependapat bahwa Raden Wijaya

menobatkan diri sebagai raja sebuah kerajaan baru bernama Majapahit pada tahun

1294 M. Pada tahun-tahun berikutnya ia harus menahan berbagai serangan,

berhasil mengalahkan semua perlawanan dan memerintah hingga wafat tahun

1309 M.

Raja berikutnya wafat tanpa keturunan dan digantikan oleh saudara

perempuannya, Tribhuanattunggodewi. Ia memerintah hingga selama 22 tahun

sebelum turun tahta pada tahun 1350 dan digantikan oleh Hayam Wuruk, putranya

yang berusia 16 tahun. Baik ratu maupun putranya mendapat nasihat dari Gajah

Mada, yang sosoknya diabadikan dalam sejarah Indonesia sebagai seorang

negarawan ulung. Dialah yang mengucapkan “Sumpah Palapa” yang termasyur

bahwa ia tak akan istirahat sebelum berhasil mempersatukan seluruh kepulauan

Asia Tenggara. Akibatnya “Palapa” menjadi lambang kesatuan Indonesia dan

salah satu dasar citra diri bangsa Indonesia modern.

Kerajaan Majapahit terus berlangsung sampai akhir abad ke-16 dengan

mengalami berbagai macam konflik sampai pada akhirnya kekuasaan Majapahit

tidak dapat dipertahankan lebih lama lagi karena keadaan Majapahit yang telah

rapuh dari dalam disertai timbulnya perkembangan-perkembangan baru di daerah

Pesisir Utara Jawa.2

Trowulan Dalam Kesusastraan dan Arkeologi

Nagarakertagama berisi paparan puitis keraton Majapahit dan

sekelilingnya. Oleh karena beberapa rincian masih samar-samar, para ilmuwan

yang mencoba menyusun denah Trowulan, ibukotanya, memperoleh hasil

berbeda-beda. Prapanca, sang penyair, hanya menjelaskan kawasan bangsawan

dan keagamaan. Menurut puisi Prapanca, keraton dikelilingi oleh tembok batu

bata merah yang tebal dan tinggi. Di dekatnya ada pos penjaga yang dibetengi.

Gerbang utama terdapat di tembok utara, tempat orang masuk melalui pintu-pintu

sangat besar dari besi berhias. Di luar gerbang utara terdapat bangunan panjang

tempat para pejabat keraton bertemu setahun sekali; juga ada pasar dan

persimpangan jalan yang dianggap keramat.

2 Anthony Reid, Indonesian Heritage, Jakarta, Buku Antar Bangsa, 2002, hal.112-113.

Page 5: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

18

Sebuah sumber Cina abad ke-15 menggambarkan keraton sebagai tempat

yang bersih dan terawat baik. Dikatakan bahwa keraton dikelilingi tembok batu

bata yang tingginya lebih dari 10 meter dengan dua pintu gerbang. Rumah-rumah

yang terdapat di halaman dibangun di atas tiang-tiang setinggi 10-13 meter

dengan lantai kayu yang ditutupi tikar halus untuk duduk. Atap terbuat dari

genteng kayu. Rumah rakyat biasa beratap jerami.

Sebuah buku tentang adat keraton Majapahit menggambarkan ibukotanya

sebagai “semua tempat yang dapat anda tuju tanpa melewati sawah”. Relief-relief

candi Majapahit tidak menunjukkan adegan kota, namun ada yang berisi sketsa

pemukiman yang menandai sebagai bangsal yang dikelilingi tembok. Kata kuwu

dalam Negarakertagama tampaknya mengacu pada satuan pemukiman yang terdiri

atas sekelompok bangunan yang dikelilingi tembok, yang penduduknya berada di

bawah pengawasan seorang bangsawan. Pola ini merupakan ciri khas kota pesisir

abad ke-16 sebagaimana digambarkan oleh orang-orang Eropa. Ibukota Majapahit

mungkin terdiri satuan-satuan seperti ini.

Trowulan, sebuah desa di Jawa Timur, dikelilingi oleh situs arkeologis

yang luas, meliputi kira-kira 100 kilometer persegi. Inilah barangkali kota yang

digambarkan oleh Prapanca dan orang-orang Cina. Penelitian yang pernah

dilakukan di Trowulan dipusatkan pada peninggalan-peninggalan monumental:

candi, makam, dan tempat pemandian. Survei dan penggalian arkeologis kini

menemukan sisa-sisa kegiatan kerajinan, perniagaan, keagamaan, daerah hunian,

dan sistem penyediaan air yang kesemuanya merupakan bukti adanya penduduk

padat abad ke-14 sampai ke-15. 3

Banyak ahli yang berminat meneliti peninggalan kuno yang terdapat di

Trowulan. Hasil survei pertama atas daerah Trowulan berasal dari Wardennar

tahun 1815. Ia mendapat tugas dari Raffles untuk mengadakan pengamatan

peninggalan purbakala di daerah Mojokerto, hasil pengamatan tersebut digunakan

Raffles dalam 2 jilid bukunya “History of Java” (tahun 1817) dan menyebutkan

obyek purbakala Trowulan sebagai peninggalan kerajaan Majapahit. Pengamat

berikutnya adalah W.R. Van Hovell (1849), J.F.G. Brumund (1854) dan Jonathan

Rigg, hasil penelitian mereka diterbitkan dalam “Journal of The Indian

3 Ibid, hal 114.

Page 6: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

19

Archipelago and Eastern Asia”. J. Hagemen menulis karangannya tentang

Trowulan dengan judul “Toelichting over den ouden Pilaar van Majapahit”

(1858). R.D.M Verbeek berkunjung ke Trowulan tahun 1887, dan kemudian

menerbitkan laporan dalam artikel “Oudheden van Majapahit in 1815 en 1887”,

dalam TBG. XXXIII, tahun 1889. Kemudian seorang bumi putra yaitu Bupati

Mojokerto A.A Kromodjojo Adinegoro (1849-1916) sangat menaruh perhatian

terhadap kepurbakalaan di Trowulan, pada tahun 1914 berhasil menemukan candi

Tikus. Ia juga merintis pembangunan Museum Mojokerto yang berisi koleksi

benda arkeologi Majapahit. J. Knebel seorang anggota “Comissie voor

Oudheidkundige Orderzoek op Java en Madura”, pada tahun 1907 melakukan

inventarisasi peninggalan purbakala di Trowulan. Selanjutnya, N.J. Kroom

mengulas secara khusus peninggalan Majapahit di Trowulan dalam karyanya yang

monumental: “Inleiding tot de Hindoe-Javansche Kunst” (1923).

Penelitian terhadap situs Trowulan lebih intensif lagi setelah didirikan

“Oudheidkunddige Vereeneging Majapahit” (OVM) tahun 1924. Pada tahun

1925, Henri Maclaine Pont seorang insinyur yang sangat berminat pada situs

Trowulan mendirikan Museum Purbakala Trowulan, dan mendirikan kantor

penelitian khusus situs Trowulan. Ia melakukan penggalian-penggalian sejak

1921-1924 di Trowulan, hasil penelitiannya dicocokkan dengan uraian dalam

Nagaraktagama dan menghasilkan sketsa rekontruksi Kota Majapahit di

Trowulan.

Setelah kemerdekaan, perhatian terhadap situs Trowulan dilanjutkan terus

oleh Dinas Purbakala dan Peninggalan Nasional Seksi Bangunan di Trowulan

sejak tahun 1953. Tahun-tahun terakhir penelitian terhadap situs Trowulan terus

berlanjut dengan intensif, bahkan disertai dengan berbagai pemugaran dan upaya

pelestarian terhadap bangunan kuno. Pusat penelitian Arkeologi Nasional sejak

tahun 1970 juga melakukan penggalian hingga sekarang.4

2.1.1.7. Peta Lokasi

4 Drs.I.G.Bagus L.Arwana, Mengenal Peninggalan Majapahit di Daerah Trowulan, Trowulan, Koperasi Pegawai Republik Indonesia Purbakala, 1998, hal 1-3.

Page 7: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

20

Gambar 2.1. Peta Potensi Kabupaten Mojokerto

Gambar 2.2. Peta Persebaran Bangunan Purbakala di Trowulan

Page 8: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

21

2.1.2. Data Pemasaran

2.1.2.1. Potensi Pasar

Indonesia yang kaya akan budaya dan peninggalan bersejarah memang

menarik untuk dijadikan objek wisata. Candi Borobudur misalnya, candi ini

mampu menarik banyak orang baik dari dalam dan luar negeri untuk datang dan

menyaksikan kehebatan bangsa Indonesia di masa lalu. Dari contoh tersebut dapat

dikatakan bahwa minat masyarakat terhadap peninggalan warisan budaya cukup

besar apabila didukung oleh faktor penunjang lainnya seperti fasilitas, promosi

dan lain sebagainya.

Kebutuhan akan tempat wisata juga semakin meningkat yang dikarenakan

tingkat kesibukan masyarakat yang tinggi sehingga tempat wisata dapat dijadikan

alternatif untuk melepaskan lelah. Kesadaran akan sejarah bangsa juga

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup situs Trowulan. Para pelajar dapat

belajar mengenai sejarah dengan langsung melihat peninggalan bersejarah yang

sampai sekarang masih ada. Dari pasar luar negeri, potensi cukup terbuka lebar

dilihat dari kesadaran sejarah yang tinggi. Indonesia sendiri pernah menjadi salah

satu tujuan dari archaeological tours ke Asia dan Afrika yang diadakan oleh

negara-negara maju. Situs Trowulan tentu memiliki potensi yang besar untuk

menjadi salah satu tujuan kunjungan wisatawan asing tersebut.

Tabel 2.2. Data Pengunjung Situs/Benda Cagar Budaya tahun 2004

umum asing dinas pelajar jumlah

Candi Brahu 3952 152 324 28554 32982

Candi Gentong 220 39 61 529 849

Candi Wringinlawang 1030 136 19 5154 6339

Candi Minakjinggo 785 17 - 616 1418

Kolam Segaran 172 - - 397 569

Balai Penyelamatan Arca 13054 832 608 42768 57262

Makam Troloyo 5283 2 34 2086 43369

Candi Bajangratu 6135 715 21 32294 39165

Candi Tikus 7375 298 1710 37971 47354

Situs lantai segi enam 323 27 31 723 1104

Page 9: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

22

Situs Sentonorejo 185 34 137 640 994

Situs Kedaton 1306 45 499 3684 5534

Makam Putri Cempa 2459 - 964 5036 8459

Sumber : (BP3) Trowulan Wilayah Kerja Propinsi Jawa Timur

2.1.2.2. Persebaran Situs-situs di Trowulan

Situs arkeologi Trowulan dibagi menjadi tujuh wilayah pengembangan yaitu :

Wilayah A, B, C dan E (di belahan selatan, sebelah selatan jalan raya Jombang-

Mojokerto) dengan masing-masing wilayah sebagai berikut :

Wilayah A :

a. Situs kolam Segaran

b. Situs Candi Minakjinggo

c. Situs Makam Putri Cempa

d. Situs Kubur Panjang

Wilayah B :

a. Situs Candi Tikus

b. Situs Gapura Bajangratu

Wilayah C :

a. Situs Pemukiman Sentonorejo

b. Situs Candi Kedaton

c. Situs Makam Troloyo

d. Situs Kubur Panggung

Wilayah D :

a. Situs Candi Brahu

b. Situs Candi Getong

Wilayah D, E, F, dan G (di belahan utara, sebelah utara jalan raya tersebut)

dengan masing-masing wilayah sebagai berikut :

Wilayah E : Gapura Wringinlawang

Wilayah F : Candi Siti Hinggil

Page 10: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

23

Wilayah G : Bhre Kahuripan5

Berikut penjelasan dari masing-masing objek yang terletak di situs Trowulan :

Kolam Segaran

Lokasi

Jenis

Keletakkan

:

:

:

Dukuh Trowulan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto.

Kolam

diatas permukaan tanah

Uraian singkat :

Bangunan yang berupa kolam ini disebut Segaran karena memang

merupakan tiruan dari lautan (segaran berasal dari bahasa jawa, segara, yang

artinya laut). Pertama kali ditemukan pada tahun 1926 oleh seorang arsitek

berkebangsaan Belanda, Ir. Henri Maclaine Pont. Pada saat pertama kali

ditemukan, hampir seluruh bagian kolam ini tertutup tanah sampai pada tahun

1974 pemugaran dilaksanakan dan selesai pada tahun 1984. Kolam ini merupakan

satu-satunya bangunan kuno terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia dengan

luas kurang lebih 6,5 hektar yang dibatasi dengan dinding-dinding berukuran

panjang 375 meter, lebar 175 meter, tebal 1,6 meter dan tingginya 2,88 meter

yang terbuat dari 8589 meter kubik batu bata. Perekatan bata ini tidak

menggunakan bahan perkekat tambahan melainkan saling digosokkan hingga bata

tersebut saling merekat satu sama lain. Pintu masuk kolam yang sekaligus

berfungsi sebagai pintu keluar berada di bagian barat dimana terdapat teras yang

berukuran panjang 10,4 meter, lebar 8,4 meter dengan tangga turun yang berupa

undak-undakan selebar 3,5 meter. Pada bagian tenggara terdapat saluran air yang

masuk kedalam kolam, sedangkan di barat laut terdapat saluran air yang keluar

dari kolam. Saluran ini dihubungkan dengan balong dowo yang letaknya di barat

laut dan balong bundar di selatan. Berdasarkan adanya saluran keluar masuk

tersebut diduga Kolam Segaran dahulunya berfungsi sebagai waduk dan

penampung air.

5 Peringatan 700 Tahun Majapahit : Pekan Budaya dan Pariwisata Jawa Timur, Surabaya, Biro Hubungan Masyarakat Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur, 1993, hal 97.

Page 11: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

24

Candi Menakjinggo

Lokasi :

Dukuh Unggah-unggahan, Desa Trowulan, Kecamatan

Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Sebelah selatan Makam

Putri Cempa dan sebelah timur Kolam Segaran.

Uraian singkat :

Bangunan Candi Menakjinggo yang disebut juga “Sanggar Pamelengan”

oleh masyarakat sekitar ini merupakan bangunan satu-satunya yang terbuat dari

bahan batu andesit di situs Trowulan. Bangunan ini hanya tinggal reruntuhan yang

terletak di sebuah gundukan tanah seluas 2370 m². Sisa bangunan lain yang

ditemukan dan kini disimpan di Balai Penyelamatan Arca adalah dua relief

berukuran besar dimana yang satu menggambarkan seorang wanita berbadan

seperti ikan dan yang satunya menggambarkan raksasa bersayap yang dikenal

dengan arca Menakjinggo. Pada tahun 1977 pernah dilakukan penggalian

percobaan yang hasilnya berupa ditemukannya data adanya tiga pondasi lama

namun keadaan Candi Menakjinggo yang sebenarnya masih menunggu penelitian

lebih lanjut.

Makam Putri Cempa

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Ketinggian

:

:

:

:

Dukuh Unggah-unggahan, Desa Trowulan, Kecamatan

Trowulan, Kabupaten Mojokerto..

nisan kuno pada makam baru

diatas permukaan tanah

34,47 meter diatas permukaan laut

Uraian singkat :

Makam ini adalah makam yang dikeramatkan oleh penduduk setempat dan

pada hari-hari tertentu banyak dikunjungi oleh orang-orang luar Trowulan. Nama

“Putri Cempa” adalah nama yang diberikan berdasarkan cerita rakyat. Objek yang

mempunyai nilai kepurbakalaan adalah batu nisan berangka tahun 1370 Saka

(1448 Masehi) dalam huruf Jawa kuno. Nisan tersebut berjumlah dua buah yang

terletak di halaman utama dan halaman tengah. Makam Putri Cempa ini

kemungkinan adalah makam bangsawan atau keluarga Kerajaan Majapahit yang

memeluk agama Islam.

Page 12: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

25

Kubur Panjang

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Keletakkan

:

:

:

:

Dukuh Unggah-unggahan, Desa Trowulan, Kecamatan

Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

nisan kuno pada makam baru

diatas permukaan tanah

42,17 meter diatas permukaan laut

Uraian singkat :

Objek yang penting adalah sebuah batu gilang dengan panjang 50 cm,

lebar 35 cm dan tebal 10 cm. Tulisan pada batu tersebut berbunyi “Pangadegning

bodhii Saka 1203” yang artinya pada tahun 1203 Saka (1281 Masehi) atau

sebelum Majapahit ada peristiwa penting penanaman pohon boddi atau beringin.

Candi Tikus

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Ketinggian

:

:

:

:

Dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto.

Candi tipe Petirtaan

dibawah permukaan tanah

46,78 meter diatas permukaan laut

Uraian singkat :

Candi ini ditemukan dari timbunan tanah pada tahun 1914 dimana pada

saat itu daerah Temon dan sekitarnya sedang diserang hama tikus. Setiap diadakan

pengejaran kawanan tikus tersebut selalu masuk ke sebuah lubang yang terletak

diatas sebuah gundukan. Setelah lubang dibongkar atas perintah bupati Mojokerto

saat itu ditemukan sebuah bangunan yang kemudian selesai dipugar pada tahun

1989. Secara keseluruhan bangunan ini merupakan bangunan petirtaan, dengan

ukuran 22,5 x 22,5 meter dan lebih rendah 3,5 meter dari permukaan tanah.

Bahan yang digunakan adalah bata untuk bangunan induk, teras, kolam dan batu

andesit untuk pancuran air yang berbentuk makara dan padma. Disamping

pancuran terdapat pula saluran air masuk terletak di sebelah selatan atau

dibelakang bangunan induk dan saluran pembuangan terletak di sebelah utara di

lantai dasar dekat tangga masuk. Bangunan induk terletak di bagian tengah yang

dikelilingi 8 menara pada teras pertama, 8 menara pada teras kedua, 4 menara

Page 13: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

26

pada sudut bangunan. Susunan seperti itu menggambarkan penggambaran konsep

makrokosmos yang berpusat pada Gunung Mahameru, gunung yang disucikan

oleh pemeluk Hindu dan Budha, dimana para dewa bersemayam di puncak

gunung dan air yang mengalir dari Gunung Mahameru adalah air suci. Dengan

demikian Candi Tikus merupakan replika dari Gunung Mahameru dan air yang

keluar dari pancuran adalah air suci.

Gapura Bajangratu

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Ketinggian

:

:

:

:

Dukuh Kraton, Desa Taman, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto.

gapura tipe paduraksa

diatas permukaan tanah

41,49 meter diatas permukaan tanah

Uraian singkat :

Bentuk gapura ini adalah paduraksa yaitu gapura yang memiliki atap.

Bahan utamanya adalah bata kecuali lantai tangga dan ambang pintu yang terbuat

dari batu andesit. Bentuknya segiempat dengan ukuran 11,5 x 10,5 meter, tinggi

16,5 meter dan lebar lorong pintu masuk 1,4 meter. Secara vertikal gapura ini

dibagi menjadi tiga bagian yaitu kaki, tubuh dan atap. Selain itu terdapat pula

sayap dan pagar tembok di kedua sisinya. Gapura ini juga dihiasi oleh hiasan yang

berupa relief-relief yang dihubungkan oleh para ahli sebagai pintu masuk ke

sebuah bangunan suci untuk memperingati wafatnya Jayanegara. Masa pendirian

gapura ini diperkirakan kurang lebih pada abad ke 13-14, pada tahun 1915

disebutkan pertama kali dalam Oudheikunding Verslag (OV) dan mulai dipugar

pada tahun 1989-1992.

Pemukiman Sentonorejo

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Ketinggian

:

:

:

:

Dukuh Kedaton, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto.

tempat tinggal

dibawah permukaan tanah

40,38 meter diatas permukaan laut

Page 14: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

27

Uraian singkat :

Situs ini ditemukan pada tahun 1982 dan peninggalannya berupa lantai

atau ubin berbentuk segi enam, berada sekitar 1,8 meter di bawah permukaan

tanah. Lantai segi enam ini merupakan suatu bentuk yang sangat unik karena

selama ini belum pernah ditemukan dalam penggalian-penggalian lainnya di situs

Trowulan. Ukuran ubin sekitar 34 x 29 x 6,5 cm dengan pengikat antara ubin satu

dan ubin lainnya adalah perekat yang terbuat dari tanah. Diperkirakan susunan

lantai kuno ini merupakan peninggalan suatu situs pemukiman kuno pada masa

Majapahit.

Candi Kedaton

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Ketinggian

:

:

:

:

Dukuh Kedaton, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto.

Candi

Diatas permukaan tanah

kurang lebih 41,1 meter diatas permukaan tanah

Uraian singkat :

Candi Kedaton disebut pula dengan Candi Sumur Upas (sumur beracun)

dimana diceritakan pada masa lalu ada seorang yang mencoba masuk lubang dan

setelah sampai pada kedalaman tertentu orang tersebut menjadi lemas sehingga

sampai saat ini lubang ini ditutup dengan sebuah batu gilang. Ada beberapa

bangunan yang terdapat di tempat ini, bangunan pertama di depan pintu masuk

merupakan bagian kaki sebuah bangunan dengan ukuran 12,6 x 9,5 meter dan

tinggi 1,58 meter yang terbuat dari bata dengan pola susunan acak. Didepannya

terdapat sumur kono (sumur upas) dengan bentuk bujursangkar berukuran 85 x

85 meter. Bangunan lainnya terdapat di sebelah selatan dari bangunan diatas

dengan bentuk-bentuk struktur yang saling tindih. Dari struktur bangunannya

diduga Candi Kedaton merupakan kompleks pemukiman.

Makam Troloyo

Page 15: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

28

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Ketinggian

:

:

:

:

Dukuh Sidodadi, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto.

nisan kuno pada makam Islam

diatas permukaan tanah

38,51 meter diatas permukaan laut

Uraian singkat :

Dahulu komplek makam Troloyo berupa sebuah hutan seperti hutan pakis.

Peneliti pertama adalah P. J. Veth yang menyebutkan bahwa makam Troyolo

mempunyai inskripsi dalam huruf-huruf Arab. Pada kompleks makam Troyolo

terdapat tiga kelompok makam utama yaitu Kelompok Wangi Songo, kelompok

Makam Syech Jaelani Qubroh dan kelompok makam tujuh. Letak makam Troyolo

yang berada didalam ibukota Majapahit membuat para ahli berkesimpulan bahwa

yang dimakamkan di Troyolo adalah para bangsawan Majapahit yang sudah

memeluk Islam yang artinya penyebaran Islam telah sampai di Jawa sebelum

tahun 1376 Masehi.

Kubur Panggung

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Ketinggian

:

:

:

:

Dukuh Ngigluk, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto.

bangunan kuno yang ditumpangi bangunan makam baru

diatas permukaan tanah

40,33 meter diatas permukaan laut

Uraian singkat :

Yang disebut kubur panggung sebenarnya adalah sebuah gundukan tanah

yang berukuran tinggi sekitar 2,5 meter, lebar 5,5 meter dan panjang kurang lebih

6 meter. Diatas gundukan tanah yang diyakini sebagai makam ini telah didirikan

sebuah cungkup. Gundukan tersebut pernah digali pada masa Maclaine Pont dan

isinya persilangan dua buah tembok yang terbaut dari bata merah. Bukti adanya

bekas-bekas pondasi bata merah itu masih dapat disaksikan pada batas dinding

gundukan sisi selatan.

Page 16: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

29

Candi Brahu

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Ketinggian

:

:

:

:

Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto.

candi agama Budha

diatas permukaan tanah

32,79 meter diatas permukaan laut

Uraian singkat :

Candi Brahu yang menghadap barat memiliki tiga bagian yaitu kaki

(bagian terbawah sampai lantai bilik dan selasar), tubuh (fungsinya sebagai

penutup bilik dan penyangga atap), dan atap (bagian teratas bangunan yang

berfungsi sebagai penutup bilik). Denahnya berbentuk bujursangkar dengan

ukuran 18 x 22,5 meter dan tinggi yang tersisa sampai sekarang 20 meter. Dilihat

dari gaya bangunan dan sisa profil bagian alas stupa pada atap candi sisi tenggara

diperkirakan Candi Brahu merupakan candi agama Budha yang didirikan pada

abad 15 Masehi. Nama Brahu berasal dari kata wanaru atau warahu yaitu nama

sebuah bangunan suci yang disebutkan didalam prasasti tembaga “Alasantan”

(prasasti dikeluarkan oleh raja Mpu Sendok pada tahun 861 Saka) yang ditemukan

kira-kira 45 meter disebelah barat Candi Brahu. Konon candi ini digunakan

sebagai tempat pembakaran raja-raja Brawijaya namun selama penelitian tidak

pernah ditemukan bekas-bekas abu mayat.

Candi Gentong

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Ketinggian

:

:

:

:

Dukuh Jambu Mente, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto.

Candi

diatas permukaan tanah

35,51 meter diatas permukaan laut

Uraian singkat :

Pada awalnya Candi Gentong ditemukan dalam bentuk gundukan tanah

sampai dilakukan penggalian intensif dari tahun 1994-1998. setela terbuka secara

keseluruhan ternyata bangunannya berupa sebuah kaki bangunan candi dengan

denah berbentuk bujursangkar. Bangunan ini memiliki ukuran 23,5 x 23,5 meter

Page 17: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

30

dan tinggi 2,45 meter. Pada saat dilakukan penggalian banyak ditemukan artefak-

artefak berupa pecahan keramik Cina, fragmen tembikar, mata uang Cina, emas,

stupika, dan arca Budha. Berdasarkan penemuan tersebut diperkirakan Candi

Gentong adalah candi agama Budha yang didirikan sekitar abad XIV.

Gapura Wringinlawang

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Ketinggian

:

:

:

:

Dukuh Wringinlawang, Desa Jatipasar, Kecamatan

Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

gapura tipe candi bentar

diatas permukaan tanah

36,42 meter diatas permukaan laut

Uraian singkat :

Uraian singkat :

Disebut Wringinlawang karena dahulu terdapat sepasang pohon beringin

yang letaknya tidak jauh dari bangunan. Bangunan ini telah dikenal sejak tahun

1815 dalam tulisan Raffles yang disebut dengan nama gapura Jati Paser. Gapura

ini juga disebut candi dengan bahan keseluruhan terbuat dari bata merah yang

menghadap timur-barat dengan dasar denah berukuran 13 x 11,5 meter. Bangunan

ini termasuk tipe candi bentar yaitu gapura yang tidak memiliki atap. Candi bentar

biasanya berfungsi sebagai gerbang luar dari suatu kompleks candi atau kompleks

bangunan lainnya. Umumnya orang menghubungkan Gapura Wringinlawang

sebagai gapura masuk ke ibukota Majapahit, namun hal tersebut masih belum

diketahui secara pasti.

Candi Siti Hinggil

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Ketinggian

:

:

:

:

Dukuh Bejijong, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto.

candi yang diatasnya terdapat makam baru

diatas permukaan tanah

35,67 meter diatas permukaan laut

Uraian singkat :

Page 18: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

31

Candi ini disebut juga dengan Candi Lemah Geneng, Lemah Tulis, dan

Candi Kedungwulan. Bangunan ini berupa kaki candi dari bahan bata merah

dengan tangga masuk di arah barat. Bangunan berbentuk bujur sangkar dengan

sisi-sisinya berukuran 10 meter dan tingginya sekitar 1,8 meter. Dalam penggalian

yang dilaksanakan tahun 1914 menunjukkan bahwa candi ini dulunya dikelilingi

oleh tembok. Dari lokasi candi pernah ditemukan batu berangka 1374 Saka (1452

M) dan sebuah arca kecil.

Bhre Kahuripan

Lokasi

Jenis

Keletakkan

Ketinggian

:

:

:

:

Dukuh Klinterejo, Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko,

Kabupaten Mojokerto.

Candi

Diatas permukaan tanah

30,11 meter diatas permukaan laut

Uraian singkat :

Objek wisata ini berupa Yoni dan batu besar terbalik yang merupakan

bakal prasasti/arca. Yoni adalah lambang kewanitaan yang bisanya menjadi

tumpuhan arca atau Lingga (lambang pria). Yoni dipahatkan pada angka tahun

Jawa kuno 1294 Saka atau 1372 M yang menurut Pararaton merupakan tahun

wafatnya Ibunda Hayam Wuruk, Tribuana Tunggadewi atau Bhre Kahuripan yang

dimakamkan di daerah Panggih, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Balai Penyelamatan Arca

Lokasi

Jenis

Keletakkan

:

:

:

Dukuh Trowulan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan,

Kabupaten Mojokerto.

museum

diatas permukaan tanah

Uraian singkat :

Balai Penyelamatan Arca dikelola oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan

Purbakala Jawa Timur, dahulunya sering disebut Museum Purbakala Trowulan.

Letaknya di kecamatan Trowulan, kira-kira 12 km sebelah barat daya kota

Mojokerto. Daerah Trowulan terkenal dengan bekas peninggalan Majapahitnya,

Page 19: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

32

oleh karena itu Balai Penyelamatan Arca banyak menyimpan artefak-artefak dari

periode kerajaan tersebut. Artefak-artefak tersebut diperoleh melalui penggalaian

arkeologis maupun dari temuan penduduk secara kebetulan.

Pada mulanya Museum Purbakala Trowulan digunakan untuk menampung

artefak hasil penelitian dari “Oudheidkundige vereeneging Majapahit” (OVM)

yang didirikan oleh kanjeng Adipati Ario Kromojoyo Adinegoro bersama Ir.

Henri Maclaine pont pada tahun 1924. Pada tahun 1942 ketika bala tentara Japang

masuk, museum ditutup karena Macline pont ditawan. Tapi setahun kemudian

museum dibuka kembali. Sejak itu pengelolaan museum sering berganti-ganti

hingga tahun 1963 ketika telah dibuka Kantor Cabang Purbakala di Mojokerto.

Dibawah pengelolaan Kantor Cabang Purbakala di Mojokerto, museum

mengalami perkembangan pesat. Walaupun nama kantor masih sering berubah-

ubah tapi kegiatan pengelolaan museum tidak terganggu, hingga pada saat ini

tepatnya sejak tahun 1979, kantor diubah menjadi kantor Suaka Peninggalan

Sejarah dan Purbakala Jawa Timur.

Dari tahun ke tahun artefak yang terkumpul dari wilayah Trowulan

maupun dari luar Twowulan semakin bertambah, hingga akhirnya pada tahun

1987 Museum Purbakala Trowulan dipindahkan ke gedung yang baru sekitar 2

km arah selatan dari tempat yang lama. Gedung yang baru ini disebut Balai

Penyelamatan Arca, sedangkan gedung museum yang lama digunakan sebagai

Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur. Keseluruhan

jumlah koleksi Balai Penyelamatan Arca pada tanggal 3-01-2005 adalah 84.519

yang terdiri dari benda bercorak kebudayaan dan prasejarah, arca andesit, mata

uang, keramik, naskah, perhiasan, senjata, alat rumah tangga, alat perikanan, alat

produksi, alat upacara, alat transportasi, perdagangan, kesenian kuno, dan karya

seni.

2.1.2.3. Target Audince

a. Demografis

Usia pengunjung situs Trowulan berkisar antara 9-55 tahun, baik laki-laki

maupun perempuan yang berasal dari berbagai kalangan.

b. Psikografis

Page 20: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

33

Pengunjung adalah mereka yang menghargai peninggalan bersejarah dan

memiliki kesadaran untuk ikut melestarikan.

c. Geografis

Dari sudut pandang geografis, pengunjung berasal dari dalam (sebagian besar

di wilayah Mojokerto/Surabaya dan sekitarnya ) dan luar negeri.

d. Behavioristik

Pengunjung adalah mereka yang senang berwisata ke tempat-tempat

peninggalan sejarah.

2.1.2.4. Pesaing

Pemilihan pesaing situs Trowulan dibedakan berdasarkan objek wisata

yang berada didalam Kabupaten Mojokerto dan jenis wisata yang sama-sama

mengandalkan peninggalan warisan budaya dimana objek-objek wisata tersebut

memiliki potensi paling besar sebagai objek wisata pilihan keluarga. Berikut

penjelasan masing-masing objek wisata :

a. Pacet

Pacet merupakan salah satu kecamatan dari kabupaten Mojokerto yang

memiliki potensi wisata yang cukup dikenal masyarakat terutama wisata alamnya.

Salah satu objek wisata yang terkenal adalah Coban Canggu, air terjun alami yang

terletak di perbukitan curam dengan pesona alam yang menyejukkan bagi setiap

wisatawan yang melihatnya. Lokasinya di desa Padusan, Kecamatan Pacet yang

berjarak kurang lebih 80 km dari Surabaya. Selain itu ada pula Pemandian Ubalan

yang berjarak 32 km dari kota Mojokerto. Tempat ini seperti tidak pernah sepi

pengunjung, dikarenakan lokasinya yang mudah dijangkau dan keadaan

lingkungannya yang masih alami.

b. Trawas

Merupakan daerah dataran tinggi lain yang berpotensi wisata, salah

satunya seperti air terjun Dlundung yang terletak di desa Kemloko, kurang lebih

64,5 km dari Surabaya. Nuansa alam pegunungan yang sangat sejuk membuat Air

Terjun Dlundung sebagai tempat tujuan wisata yang menarik. Lagipula tempat

yang mempesona ini mudah dicapai karena jaraknya 40 km dari kota Mojokerto

dapat dicapai dengan mobil, dan motor. Disamping itu tempat wisata ini cocok

Page 21: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

34

untuk bersantai dan untuk melepas lelah bagi remaja yang suka memancing dan

berkemah. Trawas juga dikenal sebagai tempat peristirahatan dimana banyak

terdapat villa-villa yang dapat disewa.

c. Candi Borobudur

Candi yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini

merupakan monumen terbesar dan termegah dari peninggalan Budha Mahayana,

salah satu aliran Budha yang masuk ke Indonesia. Candi yang terletak di

Magelang selatan, Jawa Tengah ini mampu menarik ribuan pengunjung setiap

tahunnya dan biaya masuk yang dikenakan juga tidak terlalu mahal. Pengunjung

juga dapat menyewa jasa pemandu wisata yang mahir berbahasa Inggris, Perancis,

Jepang, Belanda dan Jerman. Sebelum berkeliling, pengunjung dapat menikmati

tampilan audio visual yang memberikan gambaran Borobudur sebagai jendela

keajaiban dunia selama 20 menit. Untuk menikmati tayangan yang dibuat oleh

Garin Nugroho tersebut, pengunjung cukup membayar Rp. 2000.

d. Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Jawa Tengah yang secara

administratif terletak di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Kompleks

candi Prambanan memiliki tiga halaman utama dengan 16 candi pada halaman

pertama dan 224 candi pada halaman kedua dengan hanya beberapa candi yang

telah berhasil direkonstruksi. Selama bulan Mei sampai Oktober pada saat bulan

purnama di pelataran candi Prambanan diadakan Sendratari Ramayana yang

dimulai pukul 19.00-21.00 WIB.

2.1.2.5. Sarana Komunikasi Visual yang Ada

Selain sign-board yang ada di setiap objek wisata, situs Trowulan hanya

memiliki leaflet. Leaflet tersebut hanya dibagikan pada saat situs Trowulan

mengadakan pameran. Pameran yang dimaksud disini adalah pameran tahunan

yang didakan oleh Balai Pelestarian Purbakala Jawa Timur. Pameran diadakan di

tempat yang berlainan setiap tahunnya dan diikuti tidak hanya oleh situs Trowulan

tapi juga situs arkeologi lainnya di Jawa Timur. Pameran tahun 2004 diadakan di

Probolinggo mulai dari tanggal 7-9 Juli 2004 dimana selain brosur yang

dibagikan, dipasang juga spanduk. Sarana promosi yang lain adalah diadakannya

Page 22: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

35

kerjasama dengan Departemen Pariwisata Jawa Timur dan ASITA (Asosiasi

Perusahaan Perjalanan Indonesia).

2.2. Data Survei dan Wawancara

2.2.1. Tabulasi Data Survei

Tabel 2.3. Daftar Identitas Responden Kuesioner

No. Nama Alamat Kota Usia

(tahun)

1. Anton Taman Pondok Indah Surabaya 32

2. Dany Donowati Surabaya 31

3. Kimanto Darmo Permai Surabaya 22

4. Erick Brangkal Mojokerto 22

5. Sucipto Jetis Mojokerto 23

6. Ita Gedg Mojokerto 25

7. Roma Sooko Mojokerto 31

8. Willy Brangkal Mojokerto 30

9. Anggik Raya krian Krian 48

10. Wendy Tidar 32 Surabaya 15

11. Budi Harijono Puri Mojopahit b-4 Mojokerto 41

12. Max Tanto Mojopahit 445 Mojokerto 23

13. Udin Mojosari Mojokerto 46

14. Elly HOS Cokrominoto Mojokerto 28

15. Rini sooko Mojokerto 33

16. Lili Tropodo Sidoarjo 45

17. Herman Chandra Griyo Mapan Sidoarjo 31

18. Ratna W Dinoyo Surabaya 40

19. Reni Kalisari 8A Surabaya 22

20. Indah Riwaynai Magersari Mojokerto 35

21. Wahyu Adi Majapahit Sidoarjo 51

22. Margareth

Raya kletek Mojokerto 44

Page 23: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

36

No. Nama Alamat Kota Usia

(tahun)

23. Rina Sepanjang Sidoarjo 20

24. Herosan Balong bendo Sidoarjo 34

25. Gofur Manggis 3/12 Mojokerto 53

26. Penny Miji baru 1 Mojokerto 16

27. Hariyono Pahlawan 14 Mojokerto 22

28. Imam Chandra Mojosari Mojokerto 42

29. Susan Bangsal Mojokerto 48

30. Ike Dukuh Kupang 25/24 Surabaya 29

31. Carol Baruk utara 3/52 Surabaya 30

32. Titik Rungkut asri Surabaya 45

33. Diana - Sidoarjo 33

34. Adiyanto Panglima Sudirman 20 Mojokerto 14

35. Ellen - Krian 42

36. Peppy Wisma Tropodo Sidoarjo 25

37. Natalia - Gresik 51

38. Herman - Gresik 53

39. Lunawati - Gresik 63

40. Iyun Ceker Ayam Mojokerto 28

41. Himawan - Sidoarjo 28

42. Ikke H. Merdeka 19a Jombang 26

43. Sugik Merdeka 19a Jombang 53

44. Rojali Ketintang baru 12/15a Surabaya 56

45. Chandra Pondok jati Sidoarjo 33

46. Nur - Malang 49

47. Malik - Malang 30

48. Vera Pandaan Pasuruan 36

49. Sophia Batu Malang 36

50. Sugiono Balong Bendo Sidoarjo 29

51. Narno Sidosermo Surabaya 52

52. Susi Krukah lama Surabaya 43

53. Ani Kranggan 2/25 Mojokerto 22

Page 24: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

37

No. Nama Alamat Kota Usia

(tahun)

54. Lupi Sinoman 3/105 Mojokerto 50

55. Wid Pranggeman Mojokerto 44

56. Abu Rifai Miji 5/33 Mojokerto 26

57. Achmad Puri Mojokerto 23

58. Erna - Krian 56

59. Jojo Effendi Semolowaru Indah Surabaya 21

60. Nuralim Meri Mojokerto 22

61. Pugu Pahlawan Mojokerto 22

62. Rita Puri Mojopahit Mojokerto 33

63. Sirka Lawu 1/59 Mojokerto 41

64. Manurung Kemlagi Mojokerto 45

65. Rizki - Sidoarjo 30

66. Sumari - Sidoarjo 26

67. Taufiq Kupang Krajan Surabaya 32

68. Sukirno Kupang Krajan Surabaya 42

69. Agung Panggung Mojokerto 21

70. Danu - Sidoarjo 42

71. Kamisah Pacet Mojokerto 52

72. Fajar pacet Mojokerto 61

73. Lilis - Sidoarjo 17

74. Ririn - Jombang 39

75. Sudarso - Jombang 62

76. Rosvita Ngagel Madya 5/73 Surabaya 56

77. Sunyoto Bangsal Mojokerto 52

78. Benny Bangsal Mojokerto 30

79. Eni Jatirejo Mojokerto 45

80. Dwi Ngoro Mojokerto 29

81. Onny Baratajaya Surabaya 31

82. Sikin Rungkut Kidul Surabaya 22

83. Murtiati Rungkut Barata 6/25 Surabaya 15

84. Mustofah Sepanjang Sidoarjo 18

Page 25: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

38

No. Nama Alamat Kota Usia

(tahun)

85. Ali Raya krian Krian 55

86. Ibrahim Pondok Chandra Sidoarjo 50

87. Deddy Krikilan Gresik 52

88. Echep - Gresik 30

89. Chairul - Gresik 32

90. Tanafi - Mojokerto 46

91. Prima Pare Kediri 48

92. Silalahi Pare Kediri 17

93. Singgih Pare Kediri 46

94. Wirasti Tropodo Sidoarjo 22

95. Yefta Mojopahit 375 Mojokerto 31

96. Yulia Jambu 6/35 Mojokerto 22

97. Erni Sepanjang Sidoarjo 60

98. Zainal - Jombang 25

99. Yusuf - Jombang 30

100. Harjono Pangesangan 63 Surabaya 17

2.2.2. Tabulasi Data Wawancara

Tabel 2.4. Hasil Wawancara

No. Pertanyaan Jawaban

1. Siapakah pengelola situs Trowulan? Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala

(BP3) Trowulan Wilayah Kerja Propinsi

Jawa Timur

2. Dimana tepatnya lokasi dari situs

arkeologi Trowulan?

Di dua kecamatan yaitu Kecamatan

Trowulan dan Kecamatan Sooko,

Kabupaten Mojokerto.

3. Sejak kapan situs ini diteliti? Sejak tahun 1815 penelitian terhadap situs

Trowulan sudah dilakukan dan penelitian

terhadap situs Trowulan lebih intensif lagi

Page 26: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

39

setelah didirikan “Oudheidkunddige

Vereeneging Majapahit” (OVM) tahun

1924. Pada tahun 1925, Henri Maclaine

Pont seorang insinyur yang sangat berminat

pada situs Trowulan mendirikan Museum

Purbakala Trowulan, dan mendirikan

kantor penelitian khusus situs Trowulan.

Tahun 1953, penelitian terus dilakukan

oleh Dinas Purbakala dan Peninggalan

Nasional Seksi Bangunan di Trowulan.

Kemudian pusat penelitian Arkeologi

Nasional sejak tahun 1970 juga melakukan

penggalian hingga sekarang.

4. Bagaimana dengan upaya pemugaran

dan pelestarian?

Sejak tahun 1983 hingga sekarang upaya

pemugaran dan pelestarian dilakukan oleh

pihak Direktorat Perlindungan dan

Pembinaan Peninggalan Sejarah dan

Purbakala dibantu oleh Kantor Suaka

Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa

Timur.

5. Sudah berapa banyak situs yang

berhasil dipugar?

Kurang lebih 10 situs berhasil dipugar tapi

masih banyak benda arkeologi yang

menunggu untuk diselamatkan dan

dilestarikan lebih lanjut.

6. Jenis peninggalan apakah yang

terdapat di situs Trowulan?

Mulai dari tinggalan monumental seperti

candi, petirtaan, pintu gerang, makam

sampai tinggalan lepas seperti arca, relief,

benda terakota, keramik, dan sebagainya.

7. Apa yang membedakan situs ini dari

situs arkeologi lainnya?

Situs ini dipercaya sebagai ibukota

Majapahit yang juga merupakan kota

pertama di Indonesia. Pola pemukiman

abad ke 14 beserta benda-benda kehidupan

sehari-hari masih dapat dijumpai disini.

8. Bagaimana keadaan lingkungan di Beberapa tempat dalam kondisi yang baik

Page 27: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

40

situs Trowulan saat ini? tapi masih banyak yang memerlukan

perhatian. Kurangnya dana seringkali

menyababkan beberapa tempat seperti tidak

terurus ditambah lagi dengan kegiatan

pemugaran yang masih berlangsung yang

mengharuskan kondisi situs dalam keadaan

terbuka.

9. Kapan kawasan wisata ini ramai oleh

pengunjung?

Akhir pekan adalah saat-saat yang paling

ramai dan hari-hari tertentu untuk mereka

yang melakukan ziarah ke makam-makam.

Untuk hari-hari biasa, pelajar yang

melakukan study tour bersama sekolahnya

yang paling sering berkunjung.

10. Kegiatan promosi apa yang pernah

dilakukan pengelola selama ini?

Hanya melakukan pameran benda cagar

budaya Jawa Timur yang biasanya

dilakukan setiap tahun. Tapi untuk

mempromosikan situs Trowulan secara

khusus masih belum pernah.

11. Rencana kedepan pihak pengelola

untuk mengembangkan situs

Trowulan?

Pada awal tahun 2003, Badan Perencana

Pembangunan Provinsi Jawa Timur bekerja

sama dengan Universitas Gadjah Mada

telah mengeluarkan Laporan Akhir

Perencanaan dan Pengembangan Kawasan

Majapahit sebagai Pusat Budaya dan

Pariwisata di Jawa Timur.

2.2.3. Analisis Data Survei dan Wawancara

Kuesioner

Berikut ini adalah pembahasan hasil kuesioner yang disebarkan kepada

100 orang responden, yang berupa diagram serta asumsi.

1. Media apa yang sering Anda nikmati?

Page 28: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

41

Media yang sering dinikmati responden

35%TV

12%radio

5%majalah

48%koran

Gambar 2.3. Diagram Tingkat Kesukaan Responden Terhadap Media

Prosentase antara media surat kabar (48%) dan TV (35%) bedanya agak

jauh, meskipun sebenarnya surat kabar dan TV sama-sama memberikan

informasi-informasi terkini. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden

tidak memiliki waktu untuk melihat TV sehingga surat kabar menjadi pilihan

utama untuk mengetahui berita-berita terbaru. Maka dari itu waktu dan selera

juga menentukan apakah responden lebih memilih membaca surat kabar atau

menonton TV.

2. Berapa kali Anda berwisata dalam 1 tahun?

Frekuensi berwisata

38%<2

7%>6

55%3-5

Gambar 2.4. Diagram Frekuensi Berwisata Responden

Page 29: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

42

Lebih dari setengah jumlah responden (55%) berwisata antara 3-5 kali

dalam setahun, hal ini dilakukan kebanyakan pada hari besar atau hari libur,

liburan sekolah misalnya.

3. Jenis kawasan wisata yang sering Anda kunjungi....

Jenis kawasan wisata yang sering dikunjungi responden

47%pantai/gunun

g

14%lainnya

36%mall

3%candi

Gambar 2.5. Diagram Jenis Kawasan Wisata yang Sering Dikunjungi Responden

Wisata alam merupakan jenis wisata yang paling sering dilakukan oleh

responden mengingat sebagian besar responden hidup di kota dengan segala

rutinitasnya sehingga pantai atau gunung dipilih untuk sejenak bersantai. Mall

menempati urutan kedua yang disebabkan karena letaknya yang berada di kota.

4. Darimana Anda tahu tentang situs Trowulan?

Responden mengetahui situs Trowulan dari:

19%koran/media

lain

15%lainnya

10%keluarga

56%teman

Gambar 2.6. Diagram Sumber Responden Mengenai Situs Trowulan

Page 30: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

43

Sebagian besar responden mengetahui situs Trowulan dari teman. Hal itu

disebabkan karena promosi dari situs Trowulan belum efektif, sehingga

memperkenalkan kawasan wisata ini dari mulut ke mulut menjadi lebih efektif.

5. Dengan siapakah Anda berwisata ke situs Trowulan?

Responden mengunjungi situs Trowulan bersama:

60%keluarga

1%sendiri

7%ikut tour

32%teman

Gambar 2.7. Diagram Kunjungan Responden ke Situs Trowulan

60% responden berwisata ke situs Trowulan bersama dengan keluarganya,

hal tersebut disebabkan karena biasanya kegiatan wisata lebih menarik dan

menyenangkan apabila dilakukan bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga.

6. Apa yang mendorong Anda berkunjung ke situs Trowulan?

Yang mendorong responden berkunjung ke situs Trowulan:

65%ingin tahu

27%sejarahnya

8%suasananya

Gambar 2.8. Diagram Hal yang Mendorong Responden Berkunjung ke Trowulan

Page 31: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

44

Sebagian besar responden berwisata ke situs Trowulan karena

keingintahuan. Hal ini disebabkan banyak masyarakat yang belum mengenal

kawasan wisata ini. Maka dari itu setelah mendengar keunikan kawasan wisata ini

dari keluarga atau teman, para responden berwisata ke situs Trowulan.

7. Bagaimana fasilitas dan pelayanan situs Trowulan?

Fasilitas dan pelayanan menurut resoponden

76%kurang

memuaskan

24%memuaskan

Gambar 2.9. Diagram Kepuasan Faslitas dan Pelayanan Menurut Responden

76% responden mengatakan fasilitas dan pelayanan di kawasan wisata

situs Trowulan kurang memuaskan dan pelayanan seperti petugas yang dapat

menjelaskan kepada wisatawan mengenai sejarah situs jumlahnya sangat terbatas.

8. Tambahan fasilitas apa yang Anda inginkan pada situs Trowulan?

Tambahan fasilitas yang responden inginkan

21%papan

informasi

23%tempat

berteduh

56%taman

Gambar 2.10.Diagram Tambahan Fasilitas yang Diinginkan Responden

Page 32: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

45

Beberapa situs keadaannya memprihatinkan sehingga responden

berpendapat bahwa taman dapat menambah keindahan sekaligus menyejukkan.

9. Apakah informasi mengenai petunjuk jalan dan keterangan tiap kawasan sudah

jelas?

Kejelasan informasi dan petunjuk jalan menurut responden

31%sudah

69%belum

Gambar 2.11. Diagram Kejelasan Informasi &Petunjuk Jalan Menurut Responden

69% responden berpendapat bahwa informasi dan petunjuk jalan masih

sangat mimim, hal ini menyebabkan seringkali pengunjung bertanya kepada

petugas museum atau penjaga situs bila ingin ke situs lainnya.

10. Dari 13 kawasan wisata utama, berapa kawasan yang sudah Anda kunjungi?

Jumlah kawasan yang pernah dikunjungi responden

35%4-6

11%7-9

3%>10

51%<3

Gambar 2.12. Diagram Jumlah Kawasan yang Pernah Dikunjungi Responden

Page 33: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

46

Luas situs yang mencapai 100 km² menyebabkan 51% responden hanya

pernah mengunjungi <3 kawasan yang jarak antar satu situs dan situs lainnya

tidak terlalu jauh.

11. Kawasan wisata di Mojokerto yang pernah Anda kunjungi......

Kawasan wisata di mojokerto yang pernah dikunjungi responden

37%pemandian

Ubalan

14%Coban

Canggu0%

lainnya

49%Trawas

Gambar 2.13. Diagram Kawasan Wisata di Mojokerto yang Pernah Dikunjungi

Trawas dan Pemandian Ubalan merupakan kedua kawasan di Mojokerto

yang paling banyak dikunjungi oleh responden, dikarenakan jaraknya yang tidak

terlalu jauh baik dari Mojokerto dan juga karena hawanya yang sejuk.

12. Apa yang Anda harapkan dari sebuah kawasan wisata?

Yang responden harapkan dari kawasan wisata

21%rasa aman

47%suasana

mendukung

32%kelengkapan

fasilitas

Gambar 2.14. Diagram Hal yang Diharapkan Responden Dari Kawasan Wisata

Page 34: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

47

Suasana yang mendukung dapat menyebabkan rasa nyaman dan rasa

nyaman tersebut merupakan salah satu tujuan seseorang berwisata sehingga 47%

responden lebih memilih suasana yang mendukung disamping kelengkapan

fasilitas.

2.2.3.1.Analisis Data Survei

Situs Trowulan masih belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas kecuali

oleh masyarakat Mojokerto, Surabaya dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan

kurangnya promosi dan publikasi yang dilakukan pihak pengelola. Sebagian besar

pengunjung situs mengetahui situs Trowulan dari teman/keluarga atau dapat

dikatakan melalui informasi mulut ke mulut.

Mereka yang pernah mengunjungi situs berpendapat bahwa situs Trowulan

masih minim informasi baik itu mengenai sejarah atau keterangan situs yang

bersangkutan ataupun mengenai petunjuk jalan dari satu situs ke situs lainnya.

Mengingat luas situs yang mencapai 9 x 11 km² ditambah dengan kurangnya

petunjuk jalan maka tidak heran apabila hanya sedikit dari 13 kawasan wisata

utama yang pernah dikunjungi.

2.2.3.2.Analisis Data Wawancara

Dari wawancara yang dilakukan dengan Balai Pelestarian Peninggalan

Purbakala (BP3) Trowulan Wilayah Kerja Propinsi Jawa Timur, petugas Museum

Trowulan, dan pengunjung situs diperoleh beberapa hal, antara lain: situs

Trowulan adalah situs arkeologi yang dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggalan

Purbakala (BP3) Trowulan Wilayah Kerja Propinsi Jawa Timur yang hingga saat

ini masih terus diteliti oleh para arkeolog dan situs ini juga digunakan sebagai

sarana belajar bagi mahasiswa arkeologi dari beberapa universitas di Indonesia.

Penggalian yang masih berlangsung hingga saat ini berhasil menemukan

dan memugar kurang lebih 15 benda tidak bergerak (situs) dan 80.000 lebih benda

bergerak (artefak). Kurangnya dana merupakan salah satu penyebab mengapa

situs Trowulan belum dapat menjadi salah satu tujuan wisata arkeologi meskipun

pengembangan kawasan situs Majapahit rupanya juga sudah mulai dipikirkan oleh

Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pada awal tahun 2003, Badan Perencana

Page 35: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

48

Pembangunan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Universitas Gadjah

Mada telah mengeluarkan Laporan Akhir Perencanaan dan Pengembangan

Kawasan Majapahit sebagai Pusat Budaya dan Pariwisata di Jawa Timur.

Museum Trowulan adalah salah satu tempat yang memiliki koleksi

peninggalan jaman Majapahit terlengkap (lebih dari 80.000 koleksi) dimana

kebanyakan ditemukan di sekitar Trowulan. Koleksi yang terdapat di museum ini

jumlahnya akan terus bertambah dikarenakan penelitian yang sampai saat ini

masih terus berlangsung. Sebagai kota pertama di Indonesia, Trowulan

meninggalkan situs pemukiman yang tidak hanya memberikan gambaran

mengenai tata kota dan arsitektur bangunan pada saat itu tapi juga meninggalkan

beraneka benda-benda kehidupan sehari-hari.

Situs Trowulan paling ramai dikunjungi oleh para pada pelajar yang

sedang mengikuti study tour sedangkan pada hari sabtu, minggu, dan hari besar

kebanyakan pengunjungnya adalah keluarga.

2.2.4. Asumsi Data Survei dan Wawancara

Situs Trowulan berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu

kawasan wisata yang memiliki nilai sejarah tinggi dan menarik untuk dinikmati

apabila ada koordinasi antara pemerintah daerah dan Balai Pelestarian

Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan Wilayah Kerja Propinsi Jawa Timur

selaku pengelola. Sangat disayangkan karena saat ini situs Trowulan kurang

memiliki fasilitas umum ditambah pemeliharaan yang tidak maksimal. Bila hal ini

terus menerus terjadi bukan tidak mungkin nantinya situs Trowulan hanya tinggal

reruntuhan saja.

Objek-objek wisata yang terus bermunculan dapat semakin

meneggelamkan situs Trowulan bila tidak ada perbaikan kualitas dan kegiatan

promosi. Promosi ini sendiri selain dapat meningkatkan jumlah pengunjung juga

diharapkan dapat menarik minat masyarakat terhadap sejarah dan budaya bangsa.

2.3. Analisis Data

2.3.1. Tinjauan Analisis Teoritis

2.3.1.1.SWOT (Streght, Weakness, Opportunity, Threat)

Page 36: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

49

Streght :

a. Situs Trowulan memiliki banyak peninggalan bersejarah berupa candi,

petirtaan, pintu gerbang dan peninggalan lepas seperti arca, relief dan

sebagainya.

b. Sarana transportasi yang mudah disertai dengan sarana jalan yang baik

sehingga mudah dicapai. Jarak yang harus ditempuh adalah 12 km dari kota

Mojokerto.

c. Peninggalan bersejarah sudah banyak yang dipugar sehingga masyarakat

dapat menyaksikan bangunan tersebut dengan lebih bentuk yang lebih baik

tanpa ada perubahan.

d. Penelitian sampai sekarang masih terus dilakukan sehingga ada kemungkinan

ditemukannya bangunan-bangunan monumental lainnya.

e. Biaya masuk yang ditetapkan terjangkau untuk semua kalangan.

Weakness :

a. Kurangnya promosi yang dilakukan sehingga situs Trowulan belum dikenal

luas oleh masyarakat.

b. Fasilitas yang tersedia masih terbatas yang mengakibatkan kurangnya daya

tarik objek wisata.

c. Penyebaran bangunan monumental di area yang luas ditambah minimnya

informasi mengenai cara menuju bangunan tersebut ataupun mengenai sejarah

bangunan itu sendiri.

Opportunity :

a. Masih sedikitnya tempat wisata yang memiliki latar belakang sejarah dan

arkeologi.

b. Kurangnya objek wisata di Kabupaten Mojokerto.

c. Peningkatan standar pendidikan yang berpengaruh terhadap kesadaran

masyarakat untuk mengenal lebih jauh mengenai sejarah bangsanya.

d. Keseriusan pengelola untuk meneliti lebih jauh dan melestarikan peninggalan

Majapahit.

Threat :

a. Kurangnya kesadaran pengunjung untuk ikut menjaga kelestarian bangunan

monumental.

Page 37: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

50

b. Image yang kurang baik tentang candi dan museum sebagai tempat yang

kuno.

c. Jenis wisata baru yang mulai banyak bermunculan dan menjadi pilihan

masyarakat.

2.3.1.2. USP (Unique Selling Proporsition)

Situs Trowulan merupakan satu-satunya situs yang diduga sebagai ibukota

Majapahit, sebuah kerajaan terbesar di Indonesia. Trowulan juga dipercaya

sebagai kota pertaman di Indonesia.

2.3.2. Kesimpulan Analisis Data

Indonesia yang merupakan negara heterogenitas memiliki banyak hal yang

dapat digali. Banyak jenis wisata dikembangkan dari kondisi suatu daerah

termasuk wisata arkeologi. Di banyak negara popularitas arkeologi sudah

sedemikian tinggi. Di sejumlah negara maju kunjungan ke situs-situs arkeologi

sudah menjadi kebutuhan primer, negara yang menjadi tujuan wisata adalah

negara yang pernah mempunyai kebudayaan tinggi. Wisata arkeologi mempunyai

peluang sebagai salah satu jenis wisata yang dapat dijadikan andalan dalam

pariwisata Indonesia asalkan didukung oleh fasilitas dan promosi yang tepat. Situs

Trowulan mempunyai banyak objek yang bila dilestarikan dengan baik dapat

menjadi andalan wisata arkeologi. Kerjasama dengan banyak pihak dapat banyak

membantu dikenalnya situs Trowulan secara luas. Publikasi yang baik akan

mengubah image bahwa candi dan museum tidak melulu kuno. Positioning harus

didukung oleh keseriusan pihak pengelola, Dinas Pariwisata maupun Pemerintah

Daerah setempat dalam meningkatkan sarana dan prasarana yang masih sangat

minim.

Menjadi bekas ibukota Kerajaan Majapahit dapat menjadi keunikan

tersendiri bagi situs Trowulan sehingga masyarakat nantinya dapat mengenal

peninggalan bersejarah lainnya selain candi-candi yang sudah terkenal seperti

Borobudur dan Prambanan. Kegiatan wisata sambil belajar juga dapat dilakukan

di situs Trowulan sehingga belajar mengenai sejarah akan menjadi lebih

menyenangkan. Pelestarian budaya dapat dilakukan melalui pariwisata selama

Page 38: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Identifikasi Data · Indonesia saat ini, dapat dilihat dari sistem politik yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia dimana tidak ada sistem

Universitas Kristen Petra

51

budaya dan kebudayaan dilihat bukan saja sebagai warisan dan pusaka tapi juga

dapat berkembang karena pariwisata yang menghidupinya, bukan korban karena

dikomersialkan pariwisata. Untuk dapat menjadikan wisata arkeologi menjadi

alternatif pilihan masyarakat maka diperlukan rencana yang bertahap yang

nantinya dapat menguntungkan dua pihak, pihak arkeolog yang semakin terpacu

untuk melakukan penelitian dan pemugaran serta masyarakat yang memperoleh

informasi sebanyak mungkin mengenai kejayaan masa lampaunya.