2. BAB III.doc

download 2. BAB III.doc

of 11

Transcript of 2. BAB III.doc

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW II DUSUN II DESA PANGGUNG REJO KECAMATAN SUKOHARJO

Dalam rangka pembelajaran praktek profesi Ners Keperawatan Komunitas di RW II Dusun Pada tanggal 19 September 2011 sampai tersusunnya instrument serta dilakukannya pengkajian yang dimulai pada tanggal 21 sampai 30 September 2011 guna untuk memvalidasi masalah kesehatan yang ada di Wilayah RW II yang meliputi dengan cara penyebaran koesioner, wawancara dengan tokoh masyarakat (Ketua RW, Ketua RT, Kader Kesehatan, Ketua Karang Taruna Petugas Puskesmas dan Bidan Desa), observasi lingkungan serta studi dokumentasi data puskesmas dengan hasil pengkajian sebagai berikut :A. Data Demografi

1. Batas wilayah RW II

Utara: Hutan Selatan : DusunBarat : Desa Timur: Dusun Denah:

2. Jumlah Penduduk

Wilayah RW II terdiri dari 4 RT dengan jumlah kepala keluarga 163 kepala keluarga yang terdiri dari RT I sebanyak 42, RT II sebanyak 42, RT III sebanyak 39, dan RT IV sebanyak 40, dengan jumlah penduduk 527 jiwa, dengan komposisi 271 jiwa laki-laki dan 256 jiwa perempuan.3. Pendidikan

Kebanyakan warga RW II berpendidikan terakhir adalah sekolah dasar dengan jumlah 273 jiwa, dan yang kedua adalah SMP dengan jumlah 112 jiwa yang ketiga tidak sekolah dengan 70 jiwa dilanjutkan yang SMA 60 jiwa, S1 9 jiwa dan D3 3 jiwa

4. Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang ditekuni di wilayah RW II adalah swasta, buruh, petani, PNS, TNI, dan pensiunan

5. Agama

Hampir semua masyarakat di RW II mayoritas beragama islam dengan jumlah 523 jiwa dan yang beragama Kristen hanya 4 jiwa

6. Kelompok Umur

Berdasarkan pengkajian yang dilakuka mayoritas warga RW II berusia produktif yaitu berkisar umur 18-40 tahun berjumlah 208 jiwa dan sebagian lain tersebar dalam usia balita, remaja, dan lansia.7. PenghasilanTerdapat 2 jenis klasifikasi penghasilan pada masyarakat RW II yaitu berkisar dibawah 500.000/bulan dan diatas 500.000/bulan

B. Sub Sistem Komunitas 1. Perumahan

Seluruh perumahan yang ada di wilayah RW II Dusun sebagian besar adalah permanen dan wilayah RWII terbagi menjadi 4 RT. Wilayah RW II termasuk pemukiman yang cukup padat dengan jarak perumahan yang satu dengan yang lain rata-rata berdekatan meskipun ada beberapa yang berjauhan. Semua bangunan rumah warga rata-rata dalam kondisi baik dan hanya beberapa rumah yang membutuhkan renovasi, dilingkungan wilayah RW II terdapat sebagian rumah yang mempunyai tempat pembuangan sampah yang tidak terpelihara, sebagian besar warga pembuangan sampahnya dengan dibakar, selain masalah sampah, di RT 2 sebagian besar warga memiliki kandang ternak yang terdapat di samping rumah dalam kondisi yang kurang bersih dan berbau.

2. Pendidikan

Di wilayah RW II terdapat tempat pendidikan yaitu taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan taman pendidikan al-Quran dengan kondisi cukup baik.

3. Keamanan dan Keselamatan

Letak Dusun sedikit berbahaya karena akses jalannya yang kurang baik dengan kondisi jalan tanjakan dan turunan yang sangan tajam sehingga saat musim hujan sangat beresiko terjadi kecelakaan, untuk keamanan di wilayah di RW II menurut warga sudah mengatakan cukup aman.

4. Politik dan Kebijakan Pemerintah

Wilayah Dusun Suruhan merupakan wilayah wisata yang memiliki beberapa tempat rekreasi yang cukup strategis,yang dimana dekat dengan kota sehingga memudahkan komunitas/masyarakat mendapat pelayanan diberbagai bidang baik itu pelayanan pemerintah, non pemerintahan maupun dalam bidang kesehatan karena wilayah ini dekat dengan puskesmas dan kantor desa.5. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan yang tersedia di Dusun adalah trdapatnya posyandu balita dan lansia yang diadakan 1 bulan sekali dan dusun suruhan juga dekat dengan pelayanan kesehatan puskesmas dengan pelayanan rawat inap sehingga untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi cukup cepat.

6. Sistem komunikasi

Sarana komunikasi yang ada di wilayah Dusun terbilang cukup baik karena hamper semua rumah terdapat televisi, radio, HP, maupun Koran sehingga sangat mudah untuk meningkatkan pengetahuan terkait masalah kesehatan terlebih dekat dengan Puskesmas.7. Ekonomi Tingkat sosial ekonomi masyarakat Dusun secara keseluruhan terbilang cukup meskipun masih ada beberapa yang masih kurang sehingga upaya pelayanan kesehatan sudah terjangkau bagi yang berpenghasilan lebih, tetapi juga masih ada yang belum menjangkau pelayanan kesehatan bagi yang berpenghasilan kurang hanya mampu berobat di posyandu dan puskesmas, untuk konsusmsi makanan masyarakat Dusun sudah dapat memenuhi makanan pokok yatiu nasi.8. Rekreasi

Dusun T merupakan dusun wisata yang memiliki beberapa sarana rekreasi seperti , tempat out bond,dan tempat-tempat itu kondisinya masih cukup baik dan masih digunakan sampai sekarang, dan dapat digunakan masyarakat baik local maupun luar untuk mengurangi stress.C. Status Kesehatan Komunitas

Dari data Puskemas didapatkan RW II dalam 3 bulan terakhir terdapat 3 balita yang menderita diare, 5 orang yang menderita hipertensiD. Hasil Wawancara

Hasil wawancara beberapa tokoh masyarakat pada tanggal 30 September sampai 03 Oktober 2011 dengan berdasarkan pedoman wawancara adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dusun Suruhan

Bapak kadus mengatakan masalah administrasi kesehatan masih banyak yang belum memiliki kartu untuk berobat jadi saat sakit dan berobat ke pelayanan kesehatan banyak warga tidak memiliki kartu berobat, mungkin di karenakan banyak warga yang tidak tahu,program kesehatan yang berjalan di dusun suruhan posyandu balita dan lansia yang bilakukan berbarengan oleh kader dan ibu-ibu PKK warga juga jarang diberikan penyuluhan kesehatan atau seminar kesehatan, kegiatan remaja hanya kegiataan seni saja tidak ada kegiatan tentang kesehatan.2. Ketua RW 02

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Ketua RW II Dusun yang dilakukan pada Hari Sabtu Tanggal 01 Oktober 2011, mengatakan bahwa warga dusun suruhan paling sering mengeluhkan kepala pusing pada tengkuk yang disertai dengan tekanan darah tinggi, selain itu ada salah satu warga di dusun suruhan ini yang menagalami Penyakit DM, dan beberapa warga menagalami penyakit sesak napas serta rhematik, sedangkan pada beberapa anak-anak dan balita masalah kesehatan yang muncul adalah diare dan demam, tetapi masalah yang paling sering muncul adalah tekanan darah tinggi pada lanjut usia.

Dalam mengatasi masalah kesehatan yang muncul warga dusun suruhan ini memanfaatkan jaminan kesehatan (Jamkesmas) yang ada untuk melakukan pengobatan, karena tidak ada sumber dana dari daerah setempat untuk pengobatan gratis. Selain itu ketua RW juga mengatakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang muncul di dusun ini dilakukan posyandu balita dan posyandu lansia yang masih menjadi satu dengan posyandu balita. Program posyandu lansia belum berjalan karena belum adanya kader posyandu di Dusun ini. Ketua RW juga mengatakan belum pernah diadakan penyuluhan hipertensi hanya pernah diadakan penyuluhan tentang diare, dan itupun hanya dilakukann pada saat posyandu balita. Ternak sering digembala dan melewati jalan sehingga ternakpun banyak yang membuang kotoran dijalan dan mengotori jalanan. Kotoran ternak banyak ditimbun unutk menjadi pupuk, namun dengan kondisi seperti itu pada waktu musim penghujan kotoran ternak dapat dibawa oleh air yang mengalir kejalan dan mengundang banyak penyakit Berdasarkan hasil wawancara yang berkaitan dengan kebiasaan remaja, ketua RW mengatakan bahwa kebiasaan remaja di dusun dalam kategori baik, tidak ada remaja yang mengkonsumsi narkoba dan alkohol. Ketua RW Dusun juga mengatakan bahwa banyak yang menikah di usia 16-20 tahun hal ini terjadi karena belum pernah dilakukan penyuluhan atau seminar yang terkait dengan kesehatan remaja.

Ketua RW mengatakan sangat berharap untuk diadakan posyandu lansia dan penyuluhan tentang masalah kesehatan yang muncul di Dusun.

3. Ketua PKK

Dari hasi wawancara dengan ketua PKK (Ibu Siti ) mengatakan jumlah anggota PKK didusun suruhan sebanyak 25 anggota, adapun program rutin yang diselenggarakan oleh PKK yaitu acara pengajian yang dilaksanakan seminggu sekali tepatnya pada hari senin malam. Selain program pengajian adapun program khusus terkait masalah kesehatan yang diselenggarakan yakni olahraga yang dilaksanakan setiap minggu pagi,toga, dan posyandu yang dilakukan setiap 1 bulan sekali. Namun dalam penyelenggaraantidak semua anggota PKK aktif dalam pelaksanaan karena kurangnya kemauan untuk bersosialisasi karena kebanyakan anggota pergi bekerja, sehingga banyak program PKK belum terlaksana diantaranya belum terbentuknya kader kesehatan dari PKK sehingga dalam kegiatan seperti posyandu selalu kekurangan kader. Kebanyakan dalam rumah tidak mempunyai tempat sampah. Pengolahan sampah sudah ada yang dibakar dan ditanam, manum masih banyak juga warga yang membuang sampah sembarangan.

4. Kader Posyandu

Dari hasil wawancara dengan ketua kader posyandu mengatakan kader posyandu sudah terbentuk namun jumlah anggota kader hanya 3-4 meja baik itu pada posyandu balita dan posyandu lansia. Kegiatan yang biasanya rutin dilaksanakan yakni posyandu balita dan lansia namun sampai saat ini posyandu balita dan lansia pelaksanaannya masih digabung karena masih kurangnya kader. Sedangkan untuk pelatihan, penyegaran,dan informasi kesehatan kader ketua kader mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan dan informasi. Sedangkan untuk kepemilikan KMS pada balita sudah punya, namun untuk KMS lansia sampai saat ini belum ada.

5. Kader Kesehatan

Menurut kader kesehatan yang ada di RW II Dusun balita-balita yang ada diwilayahnya banyak yang pernah mengalami demam, batuk pilek namun orang tuanya tidak mau memeriksakan anaknya kepusat pelayanan kesehatan dan hanya membeli obat penurun panas dari warung saja. Kader juga mengatakan balita-balita mereka demam mungkin disebabkan oleh nyamuk DB karena masih terdapat rumah warga yang berjentik. Sedangkan untuk imunisasi biasanya langsung keposyandu, dan untuk penghitungan status gizi biasanya sering dilakukan oleh bidan, menurut kader untuk kejadian luar biasa (KLB) sampaisaat ini tidak ada. Selain masalah balita dan lingkungan, kader kesehatan juga mengatakan banyak lansia yang mengeluh sakit kepala, rematik, hipertensi tetapi keluarga tidak mau memeriksakan lansianya kepusat pelayanan kesehatan.

6. Bidan Desa

Bidan Desa mengatakan di wilayah RW II terdapat banyak balita, menurut beliau balita di RW II banyak yang pernah mengalami diare, dan untuk ibu menyusui seringkali tidak memberikan ASI pada bayi/balitanya sehingga lebih memilih untuk memberikan susu formula untuk bayi/balitanya dengan alasan bahwa ASI yang keluar sedikit dan bayi/balitanya rewel pada saat diberikan ASI. selain masalah balita, Masyarakat di RW II banyak yang mengalami penyakit seperti hipertensi dan ISPA. Bidan desa juga mengatakan bahwa masalah yang ada di Dusun yaitu lansia yang datang ke posyandu sedikit yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan lansia tentang pentingnya posyandu lansia selain itu KMS dan kader untuk posyandu lansia hingga saat ini belum ada, sehingga petugas posyandu mengalami kesulitan dalam pelaksanaan posyandu lansia

7. Ketua Karang Taruna

Ketua karang taruna mengatakan banyak remaja di RW II mempunyai kebiasaan merokok dan pernah mengkonsumsi miras, remaja juga pernah mengeluh batuk akibat merokok dan ada juga anggotanya yang menikah dini yakni kurang dari usia 19 tahun. Menurut ketua karang taruna remaja kebanyakan tidak mengetahui bahaya merokok, miras dan kesehatan reproduksi karena remaja tidak pernah mendapatkn penyuluhan tentang bahaya merokok, miras dan kesehatan reproduksi. 8. Ketua RT 01

Ketua RT 1 mengatakan jumlah kepala keluarga di RT 1 berjumlah 37 KK, masalah kesehatan yang paling sering muncul demam/ panas dan masuk angin biasa. Di RT 1 tidak ada dana yang tersedia dari pemerintah. Kalu ada masalah kesehatan diwarga RT 1 masalah tersebut didiskusikan dengan warga dan biasanya masalah kesehatan tersebut paling dibawa ke bidan Desa atau Puskesmas. Kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan oleh remaja dan lansia adalah tidak ada, paling remaja punya kelompok sendiri dan orang tua punya acara sendiri.

9. Ketua RT 2

Bapak RT 2 mengatakan jumlah keluarga di RT 2 adalah 42 keluarga masalah kesehatan yang ada di RT 2 adalah lingkungan di RT 2 masih kurang bersih karena sampah dan belum adanya pengelolaan sampah yang benar, kerja bakti juga jarang dilakukan, banyak nyamuk juga di lingkungan RT 2.10. Ketua RT 03

Ketua RT mengatakan bahwa jumlah warga di RT 03 ini berjumlah 32 kepala keluaragatetapi yang aktif dalam mengikuti kegiatan masyarakat seperti rapat RT, kerja bakti dan poskamling hanya 28 kepala keluarga yang menyebar di seluruh wilayah RT 03. Masalah kesehatan yang sering terjadi di RT 03 yaitu diare, pusing dan flu, lalu tidak ada sistem pengelolaan sampah yang memadai dan kesadaran masyarakat yang kurang dalam pengelolaan sampah. Ketua RT juga mengatakan bahwa kesadaran masyarakat yang kurang dalam melakukan kegiatan masyarakat yang lebih tepatnya adalah kegiatan kerja bakti yang dikarenakan kesibukan warganya masing-masing. Sumber pendanaan yang tersedia dari pihak pemerintah untuk mengatasi masalah kesehatan belum ada namun warga mendapatkan bantuan untuk mengatasi masalah lingkungan seperti perbaikan jalan dari pihak PNPM2KP , sedangkan pendanaan yang lain berasal dari iuran warga yang dilakukan setiap bulannya yang berupa 1 kg beras pada setiap KK. Hambatan yang dirasakan dalam menanggulangi masalah kesehata antara lain adalah disebabkan karena kesibukan warga dan pendanaan yang dirasakan kurang dalam upaya penanngulangan masalah kesehatan masyarakat di dusun suruhan tepatnya yang berada di RT 03 ini. motivasi masyarakat terhadap kegiatan yang berkaitan dengan masalah kesehatan sangatlah besar yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat di dusun surahan ini. kegiatan yang berada di RT 03 yang berkaitan dengan remaja adalah kegiatan karangtaruna sedangkan kegiata yang berkaitan dengan lansia seperti posyandu lansia belum berjalan. Program yang sudah berjalan diantaranya adalah kegiatan karang taruna, posyandu balita dan rapat RT yang berjalan setiap bulannya, sedangakan program yang belum berjalan adalah program pembangunan jalan, pembangunan gapuro dan pembelian seragam RT. Di dusun Suruhan belum pernah dilakukan penyuluhan kesehatan maupun seminar kesehatan.

11. Ketua RT 04

Dari hasil wawancara dengan ketua RT 04 RW 02 , pada hari Sabtu, Tanggal 01 Oktober 2011, didapatkan jumlah penduduk di RT 04 , dengan jumlah pria 69, jumlah wanita 62, jumlah bayi/balita 9 jumlah anak sekolah 18 jumlah remaja 23 jumlah penduduk dewasa 52 dan jumlah lansia 29 dan masalah kesehatan di RT 04 yang sering dikeluhkan oleh warganya adalah gatal, batuk, panas, typoid, flu, diabetes militus, dan hipertensi, pegel-pegel. Selain penyakit yang sering di keluhkan warga, selain masalah kesehatan yang sampai saat ini belum teratasi yaitu di RT 04 belum tersedianya posyandu lansia, ada berbagai hamabatan yang dirasakan masih sulit untuk diatasi antara lain: tidak tersedianya dana dari pemerintah untuk pengelolaan posyandu lansia, kurangnya kader kesehatan yang terlatih, serta kurangnya pengetahuan warga tentang manfaat posyandu lansia, Ketua RT mengatakan warga sangat berantosias dan mendukung dengan ada kegiatan- kegiatan di laksanakan yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Banyak kegiatan/ kebiasaan yang sering dilakukan para remaja ataupun lansia di RT 04 baik yang baik maupun yang buruk, salah satu contoh buruk adalah kebiasaan merokok yang sampai detik ini sulit untuk di putuskan. Masih banyak para lansia yang menjadi pecandu rokok. Dan banyak pula para remaja yang mengikuti contoh dari para lansia ataupun dari orang tua mereka. Sedangkan kebiasaan baik yang masih saat ini bertahan dan sering di lakukan adalah setiap harinya para remaja rajin berolah raga, dan antusiasme warga melaksanakan gotong royong di daerah tempat tinggal mereka. Ketua RT juga menambahkan ada 5 Kepala Keluarga yang mempunyai ternak, dan kotoran yang di hasilkan dari ternak tersebut hamper 85% dijadikan pupuk dan juga 10% dijual ke para juragan yang memiliki lading/ sawah, dan 5% kotoran tidak diolah.

12. Kepala Sekolah

Dari hasil wawancara yang di lakukan pada Hari Senin, Tanggal 03 Oktober 2011 didapatkan jumlah anak sekolah di Dusun yang sekolah di SD tersebut berjumlah 87 anak, laki- laki berjumlah 44 anak, dan perempuan berjumlah 38 anak. Adapun masalah kesehatan yang sering muncul pada anak usia sekolah adalah flu, batuk,karies gigi pilek dan juga penyakit-penyakit musiman/ penyakit yang sering dialami saat cuaca yang buruk. Sekolah inipun telah mempunyai programuntuk kesehatan sekolah berupa kegiatan rutin yang diselenggarakan untuk kegiatan UKS seperti dokter kecil. Di sekolah ini juga mempunyai 4 dokter kecil yang diambil dari murid kelas 4 dan 5 sedangkan kelas 1, 2, 3 belum dapat dijadikan dokter kecil karena materi yang diajarkan masih berupa materi dasar. Materi- materi yang di ajarkan oleh guru penjaskes pada kelas 1 dan 2 meliputi kebersihan kuku, perawatan diri, pada kelas 3 dan 4 meliputi cara mengukur BB & TB sedangkan pada kelas 5&6 meliputi pembelajaran narkoba dan reproduksi. Adapaun program puskesmas yang berhubungan dengan kesehatan anak sekolah, meliputi pemeriksaan mata, pemeriksaan telinga, yang diadakan setiap 2 bulan sekali. Kegiatan kegiatan UKS yang pernah dilakukan disekolah ini meliputi gosok gigi, cuci tangan, potong kuku, dokter kecil meskipun kegiatan tersebut sudah dilakukan tetapi terdapat berbagai hambatan meliputi kurang adanya dana, kurang kesadaran siswa untuk personal hygiene, penataan ruangan yang belum sistematis dan peralatan peralatan ruangan yang menunjang kegiatan kesehatan UKS yang masih kurang salah satunyabelum adanya pengukuran TB, Fasilitas cuci tangan yang masih kurang untuk menunjang peningkatan program UKS tersebut, dari pihak sekolah merencanakan penataan ruangan yang sistematis dan dipenuhi peralatan penunjang yang memadai. Adapun petugas UKS tidak mendapatkan pelatihan pelatihan dan belum adanya penyuluhan kesehatan yang diberikan pada siswa.

13. Hasil Wawancara Di Puskesmas :

Kesehatan lingkungan

Bagian promotif dan penkes dari puskesmas mengatakan kalau masalah kesehatan lingkungan secara khusus di dusun suruhan tidak ada, hanya ada yang dipuskesmas adalah data desa keji. Didusun suruhan sudah terdapat kader posyandu, akan tetapi belum ada pelatihan/ penyegaran kader, pelatihan dilakukan jika ada pelatihan dari kabupaten. Dari puskesmas kurang mengtahui tentang masalah kesehatan masyarakat dusun suruhan, kalau pengen tahu lebih jelas disuruh langsung nanya sama warga. Kalau mau ngerti tentang masalah kesehatan ibu hamil dan bayi balita disuruh nanya ke bidan desa. Puskesmas mengadakan pendidikan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan 2 kali setahun dalam setahun di sekolah, pemeriksaannya dalm bentuk pemeriksan telinga, mulut dan gigi. Untuk remaja puskesmas mengadak penyuluhan di SMP dan SMA tentang kesehatan reproduksi, NAFZA, dan rokok. Akan tetapi karena didusum suruhan tidak ada SMP dan SMA maka tidak pernah dilakukan penyuluhan.

19