2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara
-
Upload
adhy-kirei -
Category
Documents
-
view
50 -
download
0
Transcript of 2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota atau kawasan perkotaan mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting dan
dominan dalam kehidupan masyarakat. Fungsi penting kota adalah merupakan wadah
konsentrasi permukiman penduduk berbagai kegiatan ekonomi dan sosial, sedangkan
fungsi dominannya adalah sebagai pintu gerbang masuknya segala pengaruh dan
kemajuan yang berasal dari luar seperti ide, konsepsi-konsepsi, barang-barang dan
teknologi yang kemudian ditransformasikan ke daerah-daerah di sekitarnya.
Secara umum, pengembangan kawasan perkotaan ditujukan untuk memberi peluang
bagi terlaksananya aktifitas ekonomi dan kegiatan masyarakat secara
berkesinambungan dengan tetap mempertimbangkan daya dukung dan kesesuaian
ruang perkotaan. Tujuan tersebut mengandung arti pengembangan kota harus
mempertimbangkan kelestarian lingkungan hidup yang berazas pada pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development).
Sebagian besar kawasan perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang
sedemikian pesatnya. Hal ini banyak disebabkan oleh aglomerasi dan daya tarik dari
fungsi-fungsi pelayanan yang ada di kawasan perkotaan. Selain pertambahan jumlah
penduduk yang tidak terkendali, kebutuhan akan ruang (lahan) juga mengalami
peningkatan siring pelaksanaan pembangunan fisik kawasan, dan tanpa disadari
pembangunan yang dilaksanakan telah merubah wajah fisik perkotaan dan menggeser
(menghilangkan) ciri khas dan karakteristik kawasan perkotaan itu sendiri.
Pembangunan yang dilaksanakan terkadang sangat mempertimbangkan aspek
komersialisasi (profit oriented) dengan segala kepentingannya dan mengesampingkan
aspek-aspek lain seperti sejarah (history), sistem transportasi (pergerakan penduduk
dan kendaraan), kepadatan bangunan dan lain sebagainya.
Kawasan multi etnis Kota Makassar memiliki arti penting dalam sejarah pembentukan
kota, dimana merupakan kota lama (down town) dan embrio terbentuknya pusat-pusat
perdagangan dan. Permukiman di Kota Makassar. Kawasan ini dihuni oleh beragam
etnis seperti Tionghoa, Arab dan Melayu, yang nampak dari corak dan karakteristik
bangunannya yang berarsitektur tradisional khas pecinaan. Pada awal perkembangan
Kota Makassar, kawasan ini menjadi pusat kota dan pusat perdagangan (CBD). Hal ini
banyak disebabkan oleh faktor kedekatan jarak dengan beberapa landmark kota seperti
Lapangan Karebosi, Benteng Fort Rotterdam dan Pelabuhan Soekarno-Hatta. Seiring
perkembangan kota, dalam perkembangannya, kawasan ini telah banyak mengalami
perubahan-perubahan serta degradasi dari ciri khasnya, baik dilihat dari aspek fisik
maupun aspek non fisik kawasan. Perubahan-perubahan ini, lambat laun memberikan
dampak yang cukup besar bagi perubahan citra dan karakteristik kawasan multietnis
(Gambar1.1).
Dalam rangka mengantisipasi hal tersebut di atas serta sebagai bagian dari upaya
peremajaan kota (urban renewal) khususnya di Kawasan Multi Etnis Kota Makassar,
maka dilaksanakan peremajaan dengan konsep revitalisasi kawasan. Secara defenitif,
peremajan kota merupakan salah satu upaya atau pendekatan di dalam proses
perencanaan kota yang diterapkan untuk menata kembali suatu kawasan tertentu di
dalam kota, dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih memadai dari
kawasan kota tersebut sesuai dengan potensi serta nilai ekonomi yang dimiliki.
Diharapkan dari kegiatan ini diperoleh konsep-konsep penanganan dan pengelolaan
permasalahan yang dihadapi kawasan baik masa
sekarang maupun di masa yang akan datang. Konsep-konsep ini nantinya dijadikan
sebagai pedoman dalam penataan kawasan sehingga kawasan yang memiliki peran
penting dalam sejarah pembentukan Kota Makassar ini tetap memiliki jati diri kawasan
tanpa mengurangi atau menghilangkan aktifitas dan dinamika masyarakat bermukim di
dalamnya.
B. Permasalahan Kawasan Multi Etnis
Permasalahan-permasalahan yang terjadi di Kawasan Multi Etnis Kota Makassar terdiri
dari permasalahan fisik dan permasalahan ekonomi yang akan diuraikan dibawah ini.
1. Permasalahan Fisik
- Rusaknya elemen-elemen arsitektur kota dan kawasan, fasade dan komposisi
bangunan rusak dan kacau, urban pubric dan artefac rusak, bahkan sebagian
sudah dimusnahkan. Umunya akibat self destruction maupun creative
destruction.
- Tata letak, komposisi, gaya, ketinggian bangunan, elemen bangunan, warna serta
penggunaan bahan bangunan semraut dan terkesan kacau.
- Arsitektur bangunan kawasan semakin tidak figurative.
- Pembangunan baru cenderung tidak terkendali, penampilan arsitektur kacau
dan tidak mendukung image kawasan (tidak kontekstual dengan tema kawasan
multi etnis).
- Jalan-jalan yang semakin sempit dan tidak manusiawi dimana area pejalan kaki
semakin terabaikan.
- Munculnya bangunan kumuh dan liar di dalam kawasan multi etnis (degradasi
lingkungan)
- Pembagian zone pada land use dan space use tidak jelas
- Pengunjung kawasan kurang merasakan image kawasan multi etnis
- Nilai lahan yang sangat tinggi menjadi mubazir karena tidak dimanfaatkan
secara efesien dan efektif sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
- Pudarnya tradisi sosial budaya setempat serta kurangnya apresiasi publik.
- Kawasan terkesan gersang tanpa penataan penghijauan kota
2. Permasalahan Ekonomi
- Pemanfaatan ruang ekonomi yang tidak optimal dan di stabilitas ekonomi yang
ditandai dengan intensitas waktu usaha yang pendek, jumlah unit usaha yang
kurang serta sifat yang tidak kontinyu dan penyerapan tenaga kerja yang
kurang.
- Diversifikasi usaha sedikit yang ditandai dengan pangsa pasar yang sempit,
produktifitas rendah, variasi usaha sangat kurang dan pendapatan yang rendah
- Dis ekonomi kawasan ditandai dengan pertumbuhan usaha negatif namun harga
lahan tinggi tetapi nilai properti negatif.
C. Maksud dan Tujuan Laporan interim,
1. Maksud Laporan Interim
Setelah selesainya laporan pendahuluan sesuai prosedur proses penyusunan
Penataan dan Revitalisasi kawasan Multi etnis (pecinan. Kampung arab dan
Kampung Melayu) maka tahapan selanjutnya adalah Penyusunan Laporan interim.
Maksud dari penyusunan Interim report Revitalisasi Kawasan Multi Etnis Kota
Makassar adalah untuk memperoleh pendataan dan analisis dan investigasi
kawasan multi etnis serta menemukenali i potensi dan permasalahan yang dihadapi
di kawasan studi :
2. Tujuan penyusunan Laporan interim
a) Memberikan gambaran secara umum permasalahan yang dihadapi dalam
penataan dan revitalisasi kawasan multi etnis dan menyusun skenario
Penataannya
b) Untuk lebih memudahkan menangani permasalahan yang dihadapi
c) Untuk memperoleh identifikasi vitalitas ekonomi dan non ekonomi kawasan
studi
d) Tersusunnya analisis data primer dan data sekunder dan investigasi
e) Terumuskannya potensi dan permasalahan berdasarkan penilaian stakeholder
f) Terumuskannya wilayah studi dan core area
g) Terumuskannya Penataan Masterplan Kawasan multi etnis dan skenario
perencanaan dan penataannya.
h) Sebagai bahan lanjut untuk penyusunan draft final dan final
D. Metode dan Lingkup Kegiatan
Penyusunan Interim Report Revitalisasi Kawasan Multi Etnis Kota Makassar meliputi
penyusunan outline dan prarencanaan kawasan yang dijabarkan dalam bentuk
masterplan kawasan dan dilanjutkan dengan pembuatan prarencana prioritas Program
Revitalisasi Kawasan (PRK) tahun 2005 dan guideline untuk 5 (lima) tahun kedepan
sesuai kesepakatan pemerintah pusat, propinsi dan pemerintah kota dengan
stakeholder
a. Tahap Persiapan dan studi literatur
Kegiatan awal yang dilakukan adalah menyatukan visi dan misi dalam penataan
revitalisasi kawasan melalui koordinasi dengan aparat instansi terkait pemerintah
kota Makassar yang dilanjutkan dengan sosialisasi dengan stakeholder. Hasil urug
rembuk dengan pemerintah kota dan stakeholder merupakan produk awal
kesepakatan program untuk ditindak lanjuti dalam perbuatan kuesioner untuk
responden, alokasi tenaga Ahli, mobilisasi tenaga ahli dan penyusunan jadwal
kegiatan yang lebih detil.
Langkah awal ini bertujuan : (a) menyatukan visi dan misi dengan stake holder dan
instansi terkait. Terutama dalam penentuan program awal (b) membuat program
kerja.dan alokasi Tenaga Ahli, (c) menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan (time
schedule), (d) menetapkan metode dan format survey dan analisis dan (e)
penyiapan quesioner.
b. Tahap identifikasi dan investigasi
Tahapan identifikasi . ini pada dasarnya adalah kegiatan mengumpulkan data
menyortir dan mengkompilasi. Menganalisis dan memberi prioritas penataan
terhadap kawasan multi etnis berdasarkan potensi yang dimiliki, dan berdasarkan
arah kebijakan pemerintah kota Makassar. Kegiatan ini merupakan rangkaian
kegiatan yang cukup menentukan keberhasilan kerja dengan perekaman data yang
relevan dan terkini (up to date).
Teknik pengumpulan data yang digunakan berdasarkan keterkaitan kegiatan adalah
:
Survei dan Observasi Lapangan
Perekaman data primer yang lebih spesifik mengenai bangunan dan lingkungan
dilakukan pada segmen-segmen yang telah ditetapkan sebagai core area
penataan (peta 01) , sedangkan perekaman data primer dan sekunder lainnya
juga dilakukan pada seluruh wilayah pengamatan (boundary of revitalization
area). Data-data yang dikumpulkan dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif
serta teknis dan non teknis. Data primer yang dihimpun antara lain : penggunaan
iahan/ruang dan penggunaan bangunan (khusus untuk core area), struktur dan
kondisi jaringan jalan, sistem utilitas lingkungan meliputi drainase, listrik, air
bersih persampahan sanitasi lingkungan kepadatan bangunan, kondisi sosial
ekonomi kawasan serta tingkat pergerakan barang dan manusia (mobilitas).
Studi Literatur
Dalam studi literatur atau telaah pustaka meliputi kajian terhadap prinsip-
prinsip dasar mengenai revitalisasi, preservation and conservation , pemahaman
terhadap modul - modul pedoman revitalisasi, yang diterbitkan oleh
Departemen permukiman dan prasarana wilayah, Direktorat perkotaan dan tata
perdesaan, begitu pula mengenai teori-teori urban design, dan urban heritage,
serta produk-produk hukum yang berkaitan dengan revitalisasi kawasan,
kebijakan dan strategi nasional tentang revitalisasi kawasan, Studi literatur juga
termasuk melakukan evaluasi dan review terhadap studi-studi yang telah
dilakukan terhadap kawasan multietnis untuk - menilai dan menjadi reference
bagi keberhasilan dan kegagalan studi tersebut.
c. Tahap Analisis dan investigasi
Tahapan ini merupakan tahap kajian terhadap data primer dan data sekunder yang
telah dikumpulkan. Dengan metode serta formulas! yang telah disusun diharapkan
dapat dijadikan dasar untuk merumuskan potensi dan permasalahan dan
perencanaan dan penataan Revitalisasi Kawasan Multi etnis Makassar. Dalam
menganalisis, data digunakan 2 (dua) model analisis yang disesuaikan dengan sifat
datanya, yaitu :
Data yang bersifat kualitatif dianalisis secara deskriptif.
Data-data yang bersifat kuantitatif dianalisis dengan menggunakan rumus atau
model matematis.
d. Tahap penyusunan skenario penataan dan revitalisasi kawasan Berdasarkan hasil
analisis pada tahapan sebelumnya, maka tahapan penyusunan rencana ini berisi
antara lain scenario perencanaan dan penataan revitalisasi kawasan Multi etnis
Makassar yang meliputi:
Skenario penataan revitalisasi kawasan
Skenario penataan bangunan dan lingkungan
Skenario penanganan pelaksanaan dan pasca pembangunan
Perumusan rencana dan skenario secara intensif akan dibahas dengan tim teknis
dan instansi terkait dalam rangka memperoleh masukan untuk mengakomodasi
harapan, keinginan keterlibatan dan peran serta masyarakat Kegiatan ini
disosialisasikan dan dipresentasikan dalam bentuk seminar. Pokok-pokok pikiran
yang dihasilkan dalam pelaksanaan seminar tersebut, kemudian ditungkan dalam
wujud Masterplan kawasan ditetapkan sebagai rencana pelaksanaan kegiatan
revitalisasi Kawasan Multi Etnis Kota Makassar.