2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota atau kawasan perkotaan mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting dan dominan dalam kehidupan masyarakat. Fungsi penting kota adalah merupakan wadah konsentrasi permukiman penduduk berbagai kegiatan ekonomi dan sosial, sedangkan fungsi dominannya adalah sebagai pintu gerbang masuknya segala pengaruh dan kemajuan yang berasal dari luar seperti ide, konsepsi-konsepsi, barang-barang dan teknologi yang kemudian ditransformasikan ke daerah-daerah di sekitarnya. Secara umum, pengembangan kawasan perkotaan ditujukan untuk memberi peluang bagi terlaksananya aktifitas ekonomi dan kegiatan masyarakat secara berkesinambungan dengan tetap mempertimbangkan daya dukung dan kesesuaian ruang perkotaan. Tujuan tersebut mengandung arti pengembangan kota harus mempertimbangkan kelestarian lingkungan hidup yang berazas pada pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).

Transcript of 2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara

Page 1: 2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota atau kawasan perkotaan mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting dan

dominan dalam kehidupan masyarakat. Fungsi penting kota adalah merupakan wadah

konsentrasi permukiman penduduk berbagai kegiatan ekonomi dan sosial, sedangkan

fungsi dominannya adalah sebagai pintu gerbang masuknya segala pengaruh dan

kemajuan yang berasal dari luar seperti ide, konsepsi-konsepsi, barang-barang dan

teknologi yang kemudian ditransformasikan ke daerah-daerah di sekitarnya.

Secara umum, pengembangan kawasan perkotaan ditujukan untuk memberi peluang

bagi terlaksananya aktifitas ekonomi dan kegiatan masyarakat secara

berkesinambungan dengan tetap mempertimbangkan daya dukung dan kesesuaian

ruang perkotaan. Tujuan tersebut mengandung arti pengembangan kota harus

mempertimbangkan kelestarian lingkungan hidup yang berazas pada pembangunan

yang berkelanjutan (sustainable development).

Sebagian besar kawasan perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang

sedemikian pesatnya. Hal ini banyak disebabkan oleh aglomerasi dan daya tarik dari

fungsi-fungsi pelayanan yang ada di kawasan perkotaan. Selain pertambahan jumlah

penduduk yang tidak terkendali, kebutuhan akan ruang (lahan) juga mengalami

peningkatan siring pelaksanaan pembangunan fisik kawasan, dan tanpa disadari

pembangunan yang dilaksanakan telah merubah wajah fisik perkotaan dan menggeser

(menghilangkan) ciri khas dan karakteristik kawasan perkotaan itu sendiri.

Pembangunan yang dilaksanakan terkadang sangat mempertimbangkan aspek

Page 2: 2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara

komersialisasi (profit oriented) dengan segala kepentingannya dan mengesampingkan

aspek-aspek lain seperti sejarah (history), sistem transportasi (pergerakan penduduk

dan kendaraan), kepadatan bangunan dan lain sebagainya.

Kawasan multi etnis Kota Makassar memiliki arti penting dalam sejarah pembentukan

kota, dimana merupakan kota lama (down town) dan embrio terbentuknya pusat-pusat

perdagangan dan. Permukiman di Kota Makassar. Kawasan ini dihuni oleh beragam

etnis seperti Tionghoa, Arab dan Melayu, yang nampak dari corak dan karakteristik

bangunannya yang berarsitektur tradisional khas pecinaan. Pada awal perkembangan

Kota Makassar, kawasan ini menjadi pusat kota dan pusat perdagangan (CBD). Hal ini

banyak disebabkan oleh faktor kedekatan jarak dengan beberapa landmark kota seperti

Lapangan Karebosi, Benteng Fort Rotterdam dan Pelabuhan Soekarno-Hatta. Seiring

perkembangan kota, dalam perkembangannya, kawasan ini telah banyak mengalami

perubahan-perubahan serta degradasi dari ciri khasnya, baik dilihat dari aspek fisik

maupun aspek non fisik kawasan. Perubahan-perubahan ini, lambat laun memberikan

dampak yang cukup besar bagi perubahan citra dan karakteristik kawasan multietnis

(Gambar1.1).

Dalam rangka mengantisipasi hal tersebut di atas serta sebagai bagian dari upaya

peremajaan kota (urban renewal) khususnya di Kawasan Multi Etnis Kota Makassar,

maka dilaksanakan peremajaan dengan konsep revitalisasi kawasan. Secara defenitif,

peremajan kota merupakan salah satu upaya atau pendekatan di dalam proses

perencanaan kota yang diterapkan untuk menata kembali suatu kawasan tertentu di

dalam kota, dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih memadai dari

kawasan kota tersebut sesuai dengan potensi serta nilai ekonomi yang dimiliki.

Page 3: 2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara

Diharapkan dari kegiatan ini diperoleh konsep-konsep penanganan dan pengelolaan

permasalahan yang dihadapi kawasan baik masa

sekarang maupun di masa yang akan datang. Konsep-konsep ini nantinya dijadikan

sebagai pedoman dalam penataan kawasan sehingga kawasan yang memiliki peran

penting dalam sejarah pembentukan Kota Makassar ini tetap memiliki jati diri kawasan

tanpa mengurangi atau menghilangkan aktifitas dan dinamika masyarakat bermukim di

dalamnya.

B. Permasalahan Kawasan Multi Etnis

Permasalahan-permasalahan yang terjadi di Kawasan Multi Etnis Kota Makassar terdiri

dari permasalahan fisik dan permasalahan ekonomi yang akan diuraikan dibawah ini.

1. Permasalahan Fisik

- Rusaknya elemen-elemen arsitektur kota dan kawasan, fasade dan komposisi

bangunan rusak dan kacau, urban pubric dan artefac rusak, bahkan sebagian

sudah dimusnahkan. Umunya akibat self destruction maupun creative

destruction.

- Tata letak, komposisi, gaya, ketinggian bangunan, elemen bangunan, warna serta

penggunaan bahan bangunan semraut dan terkesan kacau.

- Arsitektur bangunan kawasan semakin tidak figurative.

- Pembangunan baru cenderung tidak terkendali, penampilan arsitektur kacau

dan tidak mendukung image kawasan (tidak kontekstual dengan tema kawasan

multi etnis).

- Jalan-jalan yang semakin sempit dan tidak manusiawi dimana area pejalan kaki

semakin terabaikan.

Page 4: 2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara

- Munculnya bangunan kumuh dan liar di dalam kawasan multi etnis (degradasi

lingkungan)

- Pembagian zone pada land use dan space use tidak jelas

- Pengunjung kawasan kurang merasakan image kawasan multi etnis

- Nilai lahan yang sangat tinggi menjadi mubazir karena tidak dimanfaatkan

secara efesien dan efektif sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

- Pudarnya tradisi sosial budaya setempat serta kurangnya apresiasi publik.

- Kawasan terkesan gersang tanpa penataan penghijauan kota

2. Permasalahan Ekonomi

- Pemanfaatan ruang ekonomi yang tidak optimal dan di stabilitas ekonomi yang

ditandai dengan intensitas waktu usaha yang pendek, jumlah unit usaha yang

kurang serta sifat yang tidak kontinyu dan penyerapan tenaga kerja yang

kurang.

- Diversifikasi usaha sedikit yang ditandai dengan pangsa pasar yang sempit,

produktifitas rendah, variasi usaha sangat kurang dan pendapatan yang rendah

- Dis ekonomi kawasan ditandai dengan pertumbuhan usaha negatif namun harga

lahan tinggi tetapi nilai properti negatif.

C. Maksud dan Tujuan Laporan interim,

1. Maksud Laporan Interim

Setelah selesainya laporan pendahuluan sesuai prosedur proses penyusunan

Penataan dan Revitalisasi kawasan Multi etnis (pecinan. Kampung arab dan

Kampung Melayu) maka tahapan selanjutnya adalah Penyusunan Laporan interim.

Maksud dari penyusunan Interim report Revitalisasi Kawasan Multi Etnis Kota

Page 5: 2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara

Makassar adalah untuk memperoleh pendataan dan analisis dan investigasi

kawasan multi etnis serta menemukenali i potensi dan permasalahan yang dihadapi

di kawasan studi :

2. Tujuan penyusunan Laporan interim

a) Memberikan gambaran secara umum permasalahan yang dihadapi dalam

penataan dan revitalisasi kawasan multi etnis dan menyusun skenario

Penataannya

b) Untuk lebih memudahkan menangani permasalahan yang dihadapi

c) Untuk memperoleh identifikasi vitalitas ekonomi dan non ekonomi kawasan

studi

d) Tersusunnya analisis data primer dan data sekunder dan investigasi

e) Terumuskannya potensi dan permasalahan berdasarkan penilaian stakeholder

f) Terumuskannya wilayah studi dan core area

g) Terumuskannya Penataan Masterplan Kawasan multi etnis dan skenario

perencanaan dan penataannya.

h) Sebagai bahan lanjut untuk penyusunan draft final dan final

D. Metode dan Lingkup Kegiatan

Penyusunan Interim Report Revitalisasi Kawasan Multi Etnis Kota Makassar meliputi

penyusunan outline dan prarencanaan kawasan yang dijabarkan dalam bentuk

masterplan kawasan dan dilanjutkan dengan pembuatan prarencana prioritas Program

Revitalisasi Kawasan (PRK) tahun 2005 dan guideline untuk 5 (lima) tahun kedepan

sesuai kesepakatan pemerintah pusat, propinsi dan pemerintah kota dengan

stakeholder

Page 6: 2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara

a. Tahap Persiapan dan studi literatur

Kegiatan awal yang dilakukan adalah menyatukan visi dan misi dalam penataan

revitalisasi kawasan melalui koordinasi dengan aparat instansi terkait pemerintah

kota Makassar yang dilanjutkan dengan sosialisasi dengan stakeholder. Hasil urug

rembuk dengan pemerintah kota dan stakeholder merupakan produk awal

kesepakatan program untuk ditindak lanjuti dalam perbuatan kuesioner untuk

responden, alokasi tenaga Ahli, mobilisasi tenaga ahli dan penyusunan jadwal

kegiatan yang lebih detil.

Langkah awal ini bertujuan : (a) menyatukan visi dan misi dengan stake holder dan

instansi terkait. Terutama dalam penentuan program awal (b) membuat program

kerja.dan alokasi Tenaga Ahli, (c) menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan (time

schedule), (d) menetapkan metode dan format survey dan analisis dan (e)

penyiapan quesioner.

b. Tahap identifikasi dan investigasi

Tahapan identifikasi . ini pada dasarnya adalah kegiatan mengumpulkan data

menyortir dan mengkompilasi. Menganalisis dan memberi prioritas penataan

terhadap kawasan multi etnis berdasarkan potensi yang dimiliki, dan berdasarkan

arah kebijakan pemerintah kota Makassar. Kegiatan ini merupakan rangkaian

kegiatan yang cukup menentukan keberhasilan kerja dengan perekaman data yang

relevan dan terkini (up to date).

Teknik pengumpulan data yang digunakan berdasarkan keterkaitan kegiatan adalah

:

Survei dan Observasi Lapangan

Page 7: 2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara

Perekaman data primer yang lebih spesifik mengenai bangunan dan lingkungan

dilakukan pada segmen-segmen yang telah ditetapkan sebagai core area

penataan (peta 01) , sedangkan perekaman data primer dan sekunder lainnya

juga dilakukan pada seluruh wilayah pengamatan (boundary of revitalization

area). Data-data yang dikumpulkan dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif

serta teknis dan non teknis. Data primer yang dihimpun antara lain : penggunaan

iahan/ruang dan penggunaan bangunan (khusus untuk core area), struktur dan

kondisi jaringan jalan, sistem utilitas lingkungan meliputi drainase, listrik, air

bersih persampahan sanitasi lingkungan kepadatan bangunan, kondisi sosial

ekonomi kawasan serta tingkat pergerakan barang dan manusia (mobilitas).

Studi Literatur

Dalam studi literatur atau telaah pustaka meliputi kajian terhadap prinsip-

prinsip dasar mengenai revitalisasi, preservation and conservation , pemahaman

terhadap modul - modul pedoman revitalisasi, yang diterbitkan oleh

Departemen permukiman dan prasarana wilayah, Direktorat perkotaan dan tata

perdesaan, begitu pula mengenai teori-teori urban design, dan urban heritage,

serta produk-produk hukum yang berkaitan dengan revitalisasi kawasan,

kebijakan dan strategi nasional tentang revitalisasi kawasan, Studi literatur juga

termasuk melakukan evaluasi dan review terhadap studi-studi yang telah

dilakukan terhadap kawasan multietnis untuk - menilai dan menjadi reference

bagi keberhasilan dan kegagalan studi tersebut.

c. Tahap Analisis dan investigasi

Page 8: 2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara

Tahapan ini merupakan tahap kajian terhadap data primer dan data sekunder yang

telah dikumpulkan. Dengan metode serta formulas! yang telah disusun diharapkan

dapat dijadikan dasar untuk merumuskan potensi dan permasalahan dan

perencanaan dan penataan Revitalisasi Kawasan Multi etnis Makassar. Dalam

menganalisis, data digunakan 2 (dua) model analisis yang disesuaikan dengan sifat

datanya, yaitu :

Data yang bersifat kualitatif dianalisis secara deskriptif.

Data-data yang bersifat kuantitatif dianalisis dengan menggunakan rumus atau

model matematis.

d. Tahap penyusunan skenario penataan dan revitalisasi kawasan Berdasarkan hasil

analisis pada tahapan sebelumnya, maka tahapan penyusunan rencana ini berisi

antara lain scenario perencanaan dan penataan revitalisasi kawasan Multi etnis

Makassar yang meliputi:

Skenario penataan revitalisasi kawasan

Skenario penataan bangunan dan lingkungan

Skenario penanganan pelaksanaan dan pasca pembangunan

Perumusan rencana dan skenario secara intensif akan dibahas dengan tim teknis

dan instansi terkait dalam rangka memperoleh masukan untuk mengakomodasi

harapan, keinginan keterlibatan dan peran serta masyarakat Kegiatan ini

disosialisasikan dan dipresentasikan dalam bentuk seminar. Pokok-pokok pikiran

yang dihasilkan dalam pelaksanaan seminar tersebut, kemudian ditungkan dalam

wujud Masterplan kawasan ditetapkan sebagai rencana pelaksanaan kegiatan

revitalisasi Kawasan Multi Etnis Kota Makassar.

Page 9: 2. BAB I Pendahuluan Kota Baru Lap. Antara