2. BAB 1 riky

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang hanya memiliki 2 yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada saat musim hujan, curah hujan terja hampir setiap hari, sehingga pengeringan yang menggunakan sinar matahari tidak bisa dilakukan sepanjang hari. Hal ini sangat mempengaruhi untuk pe jamur kuping. Karena hal terpenting untuk menjaga kelezatan jamur kuping pengeringan jamur kuping pasca panen. Sifat jamur kuping pada prinsipnya sama dengan jamur dan jenis lainnya, yakni mudah rusak. Satu hal penting yang membedakannya adalah pada sayuran yang telah mengering kualitasnya akan menurun, sedangkan pada kuping yang telahmengering tidakmengalami penurunan kualitas, asalkan pengeringannya dilakukan dengan sempurna. Pada prinsipnya pengeringan jamur kuping ada dua macam. Pertama, yaitu secara alami dengan menjemur dibaah sinar matahari dan yang kedua, yaitu menggunakan mesin pengering. !esin pengering biasanya menggunakan lampu sebagai pengeringnya dan timer untuk pengontrol aktu pengeringan. "amun pada mesin pengering ini seringkali muncul masalah#masalah dikarenakan tidak ada pengontrol otomatis pada mesin. !asalah#masalah yang sering terjadi antara lain jamur kuping menjadi rusak jika suhu terlalu panas, atau tumbuh ja badan jamur kuping jika suhu kurang panas. Proses pengeringan yang mengakibatkan aktu yang dibutuhkan untuk pengeringan berlangsung lama, sehingga biaya pengeringan akan menjadi lebih mahal. $aktoryang mempengaruhi kesuksesan proses pengeringan jamur kuping adalah terjaganya suhu didalam ruang pengering dan sirkulasi udara di dalam r %

Transcript of 2. BAB 1 riky

BAB I

PAGE 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang hanya memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada saat musim hujan, curah hujan terjadi hampir setiap hari, sehingga pengeringan yang menggunakan sinar matahari tidak bisa dilakukan sepanjang hari. Hal ini sangat mempengaruhi untuk pengeringan jamur kuping. Karena hal terpenting untuk menjaga kelezatan jamur kuping adalah pengeringan jamur kuping pasca panen.

Sifat jamur kuping pada prinsipnya sama dengan jamur dan jenis sayuran lainnya, yakni mudah rusak. Satu hal penting yang membedakannya adalah pada sayuran yang telah mengering kualitasnya akan menurun, sedangkan pada jamur kuping yang telah mengering tidak mengalami penurunan kualitas, asalkan pengeringannya dilakukan dengan sempurna.

Pada prinsipnya pengeringan jamur kuping ada dua macam. Pertama, yaitu secara alami dengan menjemur dibawah sinar matahari dan yang kedua, yaitu menggunakan mesin pengering. Mesin pengering biasanya menggunakan lampu sebagai pengeringnya dan timer untuk pengontrol waktu pengeringan. Namun pada mesin pengering ini seringkali muncul masalah-masalah dikarenakan tidak ada pengontrol otomatis pada mesin. Masalah-masalah yang sering terjadi antara lain jamur kuping menjadi rusak jika suhu terlalu panas, atau tumbuh jamur lain pada badan jamur kuping jika suhu kurang panas. Proses pengeringan yang tidak tepat mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan berlangsung lama, sehingga biaya pengeringan akan menjadi lebih mahal.Faktor yang mempengaruhi kesuksesan proses pengeringan jamur kuping adalah terjaganya suhu didalam ruang pengering dan sirkulasi udara di dalam ruang mesin pengering. Oleh karena itu dibuat mesin pengering yang memiliki pengontrol dengan menggunakan mikrokontroller.

Proses pengeringan mula-mula suhu pada ruang pengering diatur pada suhu 37C-43C. Suhu di dalam mesin pengering harus konstan dan dicek secara teratur. Suhu yang berubah-ubah dengan cepat akan menyebabkan kegagalan dalam proses pengeringan. Kegagalan ini dapat diketahui dengan tumbuhnya jamur lain pada jamur kuping dan kerusakkan pada badan jamur kuping itu sendiri. Jamur yang telah dikeringkan jika dipegang akan cukup keras, tetapi tidak mudah patah.1.2 Perumusan Masalahpengeringan jamur kuping menggunakan logika fuzzy dapat dirumuskansebagai berikut :

a.Bagaimana mikrokontroler dapat mengontrol system kerja rangkaianpada media pengeringan jamur kuping Bagimana mesin pengering jamur kuping yang dilengkapi mikrokontroler dapat mengatur suhu sesuai set point yang telah ditentukan dengan menggunakan metode control fuzzy logic. Bagimana menentukan kekeringan jamur telah memenuhi standard yang diinginkan.

Bagaiman cara meratakan aliran suhu panas dalam ruang pemanas.1.3 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penyelesaian masalah pada pembuatan alat tugas akhir ini diperlukan beberapa batasan masalah sebagai berikut: Perancangan dan pembuatan pengaturan suhu di dalam ruang pengering dengan metode fuzzy logic. Pengaturan set point suhu antara 37C sampai 43C. Penampilan data present value suhu (C) dan kelembaban (%RH) didalam ruang pengering. Volume jamur kuping yang dikeringkan sebesar 0,5 kg. Keluaran sensor berat berupa sinyal digital sehingga saat berat jamur tutun 0,2 bagian dari berat basah maka proses pengeringan telah dianggap selesai.

Sumber panas yang didapat dari filamen pemanas disebarkan melalui blower1.4 TujuanTujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Membuat perancangan alat untuk pengering jamur kuping dilengkapi dengan kontrol logika fuzzy

b. Dapat mengeringkan jamur dengan waktu yang relatip lebih cepat dibanding proses pengeringan menggunakan sinar matahari.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah sebagai berikut : Studi Literatur

Mencari, mempelajari dan merangkum berbagai macam literatur yang berkaitan dengan rumusan masalah, teori-teori yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat dan bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk membuat aplikasi tersebut. Perancangan dan pembuatan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Untuk merealisasikan sistem yang akan dibuat, diperlukan perancangan perangkat keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) dari sistem tersebut. Perancangan dan pembuatan perangkat keras meliputi perancangan rangkaian power supply, mikrokontroler, perancangan sensor, display LCD dan rangkaian solid state relay. Pemrograman yang digunakan pada mikrokontroler AVR ATmega 32 adalah compiler Code Vision AVR. Pengujian dan Analisa

Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem dari bagian-bagian yang akan dibuat, yaitu rangkaian sensor, rangkaian mikrokontroler. Dilakukan pengukuran suhu dan kelembaban mesin pengering. Serta membandingkan jamur kuping hasil pengeringan dan lama waktu pengeringan antara dikeringkan langsung di bawah sinar matahari dengan mesin pengering buatan yang dibuat ( menggunakan sensor, heater, blower, dan pengontrol otomatis )

Penulisan laporan

Pada tahap terakhir ini penulisan laporan dilakukan sesuai dengan data yang diperoleh pada saat pembuatan alat.1.6 Sistematika Laporan

Laporan penelitian tugas akhir ini akan disusun secara sistematis dibagi dalam beberapa bab, dengan rincian sebagai berikut :BAB I Pendahuluan

Bab ini berisikan penjelasan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika laporan. BAB II Teori Dasar

Bab ini berisikan tentang teori-teori penunjang penelitian antara lain teori tentang mikrokontroler, teori-teori suhu dan kelembaban, dan teori-teori yang digunakan dalam perencanaan dan pembuatan tugas akhir.BAB III Perancangan dan Pembuatan Sistem Alat

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai detail langkah-langkah yang harus dilalui untuk mencapai tujuan dan simpulan akhir dari penelitian. Berisikan perancangan rangkaian mesin pengering dan realisasi hardware dan software yang digunakan. BAB IV Pengujian dan Analisa Data

Bab ini berisi tentang persiapan pengujian, pengujian sistem dan hasil berupa analisa data. BAB V Kesimpulan

Bab ini berisi tentang kesimpulan pokok dari seluruh rangkaian penelitian yang telah dilakukan.1