2.-ANALISIS_KEBUTUHAN_DATA_-_NILA_dkk.pdf

download 2.-ANALISIS_KEBUTUHAN_DATA_-_NILA_dkk.pdf

of 6

Transcript of 2.-ANALISIS_KEBUTUHAN_DATA_-_NILA_dkk.pdf

  • Riptek, Vol.1, No.2, Tahun 2008, Hal.: 17 - 21

    *) Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro Semarang

    ANALISIS KEBUTUHAN DATA PEMBANGUNANKOTA SEBAGAI DASAR PERENCANAANPEMBANGUNAN KOTA SEMARANG

    Nila Tristiarini, Muh. Sofii, Kusni Ingsih, Yohan Wismantoro,Ngurah Pandji *)

    AbstrakPenyusunan perencanaan program atau kegiatan pembangunan membutuhkan data yang akurat dan akuntabelagar tepat sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi data-data yang dibutuhkan sebagai dasarperencanaan dan pengendalian pembangunan Kota Semarang. Sampel penelitian merupakan populasi penelitian,yaitu mencakup seluruh SKPD di Kota Semarang. Data primer penelitian dianalisis dengan metode analisis deskriptif.Acuan format standar kebutuhan data dasar perencanaan pembangunan kota disusun kedalam 31 urusan sesuaidengan PP No. 38 Tahun 2007. Acuan ini juga dapat digunakan untuk menilai kinerja pemerintah kota.

    Kata kunci : data dasar, perencanaan

    PendahuluanLatar Belakang

    Dengan diterbitkannya Peraturan PemerintahNomor 58 tahun 2005 dan Permendagri Nomor13 tahun 2006, membawa dampak pada setingperencanaan di daerah. Ditambah dengankompleksitas permasalahan pembangunansemakin tinggi, maka untuk pemecahan masalahpembangunan diperlukan program dan kegiatanyang berakar pada pemecahan masalah. Berdasarhal tersebut kebutuhan akan data dan informasiyang cepat, akurat, dan mutakhir semakindirasakan.

    Selain hal tersebut diatas, pemerintah pusatmaupun provinsi selalu membutuhkan data daninformasi dari daerah bagi penentuan besarandana perimbangan (DAU, DAK, Bagi Hasil),sedangkan pemerintah daerah memerlukan datauntuk membantu penyelenggaraan pemerintahandaerah sesuai dengan kewenangannya. Kondisidemikian, secara praktis sebenarnya dapat dibantumelalui data dan informasi tentang pembangunandaerah yang merupakan suatu unit pengelolaanbasis data dan informasi daerah bagi perencanaandan pengendalian pembangunan daerah, sertadapat digunakan dalam rangka pengembanganpeluang investasi dan potensi daerah.

    Sehubungan dengan hal tersebut diatas,diperlukan acuan mengenai dukungan dataperencanaan pembangunan daerah yang akuratdan akuntabel. Apabila input data kurang atautidak akurat, maka outputnya kurang optimal ataukurang tepat sasaran. Melalui penyusunan modulisian data daerah dalam rangka mendukungperencanaan pembangunan ini, diharapkan daerahdapat menyusun database dengan kualitas baik,

    lengkap dan terstruktur, sehingga daerah dapatdengan mudah dan cepat melihat informasi datadalam rangka penyusunan dokumen-dokumenperencanaan pembangunan daerah. Berdasar haltersebut perlu dicari kebutuhan datapembangunan daerah sesuai dengan fungsi,urusan, program dan kegiatan yang ada di daerah.

    Identifikasi PermasalahanBerdasarkan uraian pada latar belakang

    sehubungan dengan perencanaan danpengendalian pembangunan daerah, serta dalamrangka pengembangan peluang investasi danpotensi daerah, ada beberapa permasalahan yangdapat diidentifikasi yaitu sebagai berikut: Belum terkoordinasinya pengelolaan data

    yang baik. Sering dalam penyusunan dokumen

    perencanaan tidak siap data dasar. Sulit mencari data sesuai kebutuhan yang

    diinginkan dalam menyusun perencanaanpembangunan.

    Rumusan MasalahUntuk dapat memecahkan masalah yang telah

    diidentifikasi diatas maka rumusan masalah yangdiajukan peneliti adalah sebagai berikut: Data-dataapa sajakah yang dibutuhkan sebagai dasarperencanaan dan pengendalian pembangunanKota Semarang sesuai dengan PP 38/2007 danPermendagri 13/2006 dan peraturan sertakebijakan pemerintah lainnya dalam hal ini adalahKUA APBD Tahun 2007 dan RPJMD KotaSemarang Tahun 2005-2010.

  • Analisis Kebutuhan...... (Nila Tristiarini dkk)

    18

    Tujuan PenelitianSejalan dengan perumusan masalah, tujuan

    dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi data-data yang dibutuhkan sebagai dasar perencanaandan pengandalian pembangunan Kota Semarangsesuai dengan PP 38/2007 dan Permendagri13/2006 dan peraturan serta kebijakanpemerintah lainnya dalam hal ini adalah KUAAPBD Tahun 2007 dan RPJMD Kota SemarangTahun 2005-2010.

    Hasil yang diharapkanHasil yang diharapkan dari penelitian ini

    adalah agar pemerintah daerah memiliki formatstandar tentang data dan informasi yang harusdikumpulkan oleh daerah dalam mendukungkebutuhan data Perencanaan dan PengendalianPembangunan Daerah Kota Semarang.

    LANDASAN TEORIManajemen Data

    Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angkayang relatif tidak berarti bagi pemakai. Saat datadiproses, data dapat diubah menjadi sebuahinformasi. Sumber data disimpan dalampenyimpanan sekunder, yang dapat berbentukberurutan (sequential) atau akses langsung (directacess). Sebelum era database, perusahaanmengalami keterbatasan dalam manajemen datamereka karena cara pengaturan data dipenyimpanan sekunder. Usaha mula-mula untukmengatasi kendala ini meliputi penyortiran danpenggabungan file, pemrograman komputer yangekstensif untuk mencari dan mencocokan catatanfile, serta indeks file dan kaitan yang dibangun kedalam catatan data. Konsep database dibangunatas indeks dan kaitan untuk mencapai suatuhubungan logis antara beberapa file.

    Manajemen sumber daya informasi adalahkeseluruhan usaha perusahaan untuk menciptakandan memelihara sumber daya informasi. Karenadata adalah sumber daya, maka perlu dikelola, danproses ini dikenal dengan nama manajemen data.Manajemen data adalah bagian dari manajemensumber daya informasi yang mencakup semuakegiatan yang memastikan bahwa sumber dayadata perusahaan akurat, mutahir, aman darigangguan yang tersedia bagi pemakai. Kegiatanmanajemen data mencakup:

    Pengumpulan data Penyimpanan Pemeliharaan Pengambilan Integritas Pengujian Keamanan Organisasi

    Manajemen InformasiSeorang manajer tidak hanya mengelola

    sumber daya fisik, tetapi manajemen jugamencakup pengelolaan sumber daya konseptual.Manajer memastikan bahwa data mentah yangdiperlukan terkumpul dan kemudian diprosesmenjadi informasi yang berguna. Kemudianmanajer memastikan bahwa orang yang layakdalam organisasi menerima informasi tersebutdalam bentuk yang tepat pada saat yang tepatsehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan.Akhirnya manajer membuang informasi yang tidakberguna lagi dan menggantikannya denganinformasi terkini dan akurat. Seluruh aktivitas ini,yaitu memperoleh informasi, menggunakanseefektif mungkin, dan membuangnya pada saatyang tepat disebut sebagai manajemen informasi(Raymond, 2001 : 5).

    Menciptakan DatabaseProses menciptakan database mencakup tiga

    langkah utama, yaitu:1) Menentukan Kebutuhan Data, dengan

    menggunakan dua pendekatan:- Pendekatan berorientasi proses, dimana

    mengikuti langkah-langkah yaitu, pertamamasalah didefinisikan, kemudiankeputusan yang diperlukan untukmemecahkan masalah didefinisikan, danuntuk tiap keputusan didefinisikaninformasi yang diperlukan. Selanjutnya,pemrosesan yang diperlukan untukmenghasilkan informasi ditentukan danakhirnya data yang diperlukan olehpemrosesan ditetapkan.

    - Pendekatan model perusahaan, dimanadengan menentukan seluruh kebutuhandata perusahaan dan kemudianmenyimpan data tersebut dalamdatabase. Usaha pengembangan sistemselanjutnya kemudian mengambil datayang telah ada dalam database.

    2) Menjelaskan Data, setelah elemen-elemendata yang diperlukan ditentukan, makaelemen data tersebut dijelaskan dalam bentukkamus data (data dictionary)

    3) Memasukkan data, setelah skema dansubskema diciptakan, data dapat dimasukkandalam database. Hal ini dapat dilakukandengan mengetik data langsung ke databasemanagement system, membaca data dari pitaatau piringan antau men-scan data secaraoptis. Data siap digunakan setelah beradadalam database.

  • Riptek, Vol.1, No.2, Tahun 2008, Hal.: 17 - 21

    19

    Sistem Informasi EksekutifSemakin tinggi seseorang berada dalam suatu

    hierarki manajemen, semakin memerlukan sisteminformasi manajemen. Logika ini didasarkan padakenyataan bahwa semakin tinggi seseorang,semakin jauh jarak memisahkan orang tersebutdari sistem fisik, tempat berlangsungnyapekerjaan. Bila seseorang eksekutif melihat padasuatu model dan memehami pesan yangdisampaikannya, jelaslah bahwa suatu pengolahinformasi yang baik merupakan kebutuhandaripada sekedar pilihan.

    Jack W. Jones dan McLeod (2001 : 426)melihat kebutuhan mengenai sumber-sumber danmedia informasi eksekutif , dan menemukan tigapenemuan penelitian yang tampak paling menonjolyaitu: Sebagian besar informasi eksekutif berasal

    dari sumber daya lingkungan, tetapi informasiintern diberi nilai lebih tinggi.

    Sebagian besar informasi eksekutif berbentuktertulis, tetapi informasi lisan diberi nilai lebihtinggi.

    Para eksekutif mendapatkan sangat sedikitinformasi langsung dari komputer.Orang pasti merasakan bahwa komputer

    merupakan sumber daya informasi bagi eksekutifyang belum tergarap. Eksekutif harus mengambillangkah-langkah untuk meningkatkan perankomputer dalam sistem informasi mereka. Tetapi,dalam melakukan hal itu, eksekutif harus jugaberusaha meningkatkan komponen-komponennonkomputer. Suatu program lima langkah untukmencapai tujuan ini adalah sebagai berikut: Mencatat transaksi-transaksi informasi yang

    masuk. Merangsang sumber-sumber bernilai tinggi. Memanfaatkan peluang. Menyesuaikan sistem pada perorangan. Memanfaatkan teknologi.

    METODOLOGI PENELITIANLokasi dan Obyek Penelitian.

    Sesuai dengan ruang lingkup penelitian, lokasipenelitian ini secara umum adalah Kota Semarang.Obyek penelitian adalah pada seluruh SKPD diKota Semarang.

    Populasi dan Sampel.Populasi penelitian ini adalah seluruh SKPD di

    Kota Semarang yaitu sebanyak 30 SKPD.Pengambilan sampel dengan menggunakan metodesensus, dimana semua populasi dijadikan sampeldalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 SKPD.

    Data dan Mekanisme pengumpulan dataData primer yang berupa tanggapan

    responden terhadap indikator-indikator padamasing masing variabel merupakan input utamadalam penelitian ini. Adapun mekanismepengumpulan data sebagai berikut:1) Identifikasi program tiap SKPD berdasar

    Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sesuaidengan kewenangan daerah.

    2) Penyusunan form-form kebutuhan data sesuaiprogram tiap SKPD.

    3) Konsolidasi dan pengumpulan data-data dariSKPD sebagai pembanding.

    4) Analisis kebutuhan data sebagai acuanberdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun2006.

    Metode AnalisisData yang terkumpul selanjutnya akan diolah

    dan dianalisis menggunakan metode analisisdeskriptif, dimana sebagian besar dari telaahpeneliti adalah analisis kebutuhan data yangdibutuhkan untuk perencanaan pembangunanKota Semarang.

    Tindak lanjut yang diharapkan.Tindak lanjut yang diharapkan dalam

    penelitian ini adalah pembangunan sistem datayang terintergrasi untuk semua daerah sehinggasatuan kerja menggunakan data yang sama dalamPerencanaan dan Pengendalian PembangunanDaerah Kota Semarang.

    HASIL DAN PEMBAHASANDalam menyusun perencanaan pembangunan

    kota diperlukan ketersediaan data berdasarkanprogram dan kegiatan yang akan dilaksanakan.Kebutuhan data dasar pembangunan kota harusterlebih dahulu diidentifikasi, dalam penelitian ini,langkah pertama yang dilakukan untukmengidentifikasi kebutuhan data adalah denganmenggunakan peraturan pemerintah baik pusatmaupun daerah. Peraturan yang digunakan untukmengidentifikasi kebutuhan data dasar tersebutadalah Permendagri No. 13 Tahun 2007, PP No.38 Tahun 2007, RPJMD Kota Semarang Tahun2005-2010, KUA PBD Tahun 2007.

    Langkah selanjutnya adalah melakukankonsolidasi awal dengan SKPD dalam hal iniadalah sebagai pelaksana program dan kegiatanpada tiap urusan. Konsolidasi dilaksanakan untukmemperoleh informasi yang akurat dan uptodateyang terjadi di lapangan.

    Setelah seluruh SKPD mereview formidentifikasi kebutuhan data awal, selanjutnyapeneliti melakukan identifikasi ulang, dimanadisesuaikan antara peraturan pemerintah yang ada

  • Analisis Kebutuhan...... (Nila Tristiarini dkk)

    20

    dengan kondisi riil yang terjadi di lapangan. Darikonsolidasi lanjutan tersebut, disepakati FormIdentifikasi Kebutuhan Data final yang digunakansebagai acuan format standart kebutuhan data

    perencanaan pembangunan Kota Semarang. Formidentifikasi kebutuhan data perencanaanpembangunan kota semarang tersebut, dapatdisajikan secara ringkas sebagai berikut :

    NO URUSAN KETERANGAN1 Pendidikan Kecukupan dan kelayakan sarana yang ada terhadap pengguna, kecukupan dari sisi

    kuantitas dan kualitas tenaga pendidik.2 Kesehatan Menunjukkan ketersediaan fasilitas kesehatan bagi masyarakat dan aksesibilitas

    masyarakat terhadap sarana kesehatan, mengukur tingkat kesehatan masyarakat.3 Pekerjaan Umum Perkembangan pembangunan fisik jalan dan manajemen pengelolaan atau

    pemeliharaan, serta menunjukkan kerapatan jalan.4 Perumahan5 Penataan Ruang6 Perencanaan Pembangunan7 Perhubungan Efektivitas manajemen angkutan, menunjukkan sarana untuk mengakomodasi

    mobilitas orang dan barang serta melihat skala pelayanan dan kapasitas armada.8 Lingkungan Hidup Menunjukkan luas pemanfaatan lahan dan tingkat kerusakan lingkungan pada suatu

    daerah.9 Kependudukan Menggambarkan perkembangan kependudukan suatu daerah, struktur kependudukan,

    dinamika kependudukan serta melihat peta persebaran penduduk dalam strukturruang wilayah.

    10 Pemberdayaan Perempuan Keiikutsertaan dan andil perempuan dalam pembangunan suatu daerah.11 Keluarga Berencana Kesadaran masyarakat akan program keluarga berencana.12 Sosial Tingkat penanggulangan masalah sosial.13 Tenaga Kerja Menunjukkan potensi tenaga kerja yang ada di daerah tersebut, menyatakan potensi

    angkatan kerja yang siap masuk pasar kerja, menunjukkan peningkatan kesempatankerja di daerah.

    14 Koperasi dan UKM Peningkatan koperasi dan UKM serta ketersediaan modal.15 Penanaman Modal Daerah Menunjukkan kapasitas keuangan daerah dan menunjukkan tingkat ketergantungan

    anggaran daerah.16 Kebudayaan Jumlah budaya daerah dan aktivitas pengembangan budaya daerah.17 Pemuda dan Olah Raga Keterlibatan pemuda dalam peningkatan mutu daerah dan keiikutsertaan pemuda

    dalam pengembangan olah raga.18 Kesbanglinmas Poldane Menunjukkan tingkat keamanan suatu wilayah, dan tingkat kerawanan sosial suatu

    wilayah.19 Pemerintahan Umum Menunjukkan kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mengatur sistem

    pemerintahan daerah.20 Kepegawaian Menunjukkan kecukupan dari sisi kualitas dan kuantitas aparat dalam melayani

    masyarakat.21 Pemberdayaan Masyarakat Menunjukkan keterwakilan masyarakat dalam politik dan pengembangan daerah.22 Kearsipan Menunjukkan pengembangan sistem kearsipan dan layanan pengguna arsip.23 Komunikasi dan Informatika Menunjukkan kemajuan teknologi informasi yang ada,24 Pertanian Melihat komposisi penggunaan lahan pada suatu wilayah. Produktivitas dan peranan

    pertanian secara lebih rinci dalam perekonomian wilayah, dan merupakan bahankebijakan pemberdayaan pertanian.

    25 Kehutanan Melihat potensi hutan menurut peruntukannya, diketahui perkembangan luas hutanuntuk kebijakan pelestarian.

    26 Energi dan Sumberdaya Mineral Menunjukkan produksi dan perkembangan produksinya serta persebaranya di tiapwilayah, melihat peranan pertambangan dalam perekonomian daerah.

    27 Pariwisata Menunjukkan pemberdayaan pariwisata daerah dan tingkat wisatawan daerah.28 Kelautan dan Perikanan Menunjukkan potensi dan produktivitas laut dan pemberdayaan nelayan.29 Perdagangan Memperlihatkan persebaran lokasi pasar dalam wilayah perencanaan dan peranannya

    dalam perekonomian daerah.30 Perindustrian Menunjukkan peta industri menurut jenisnya dan jumlah pelaku usaha industri, serta

    peranan sektor industri dalam perekonomian daerah.31 Transmigrasi Tingkat migrasi suatu daerah.

  • Riptek, Vol.1, No.2, Tahun 2008, Hal.: 17 - 21

    21

    PENUTUPDengan adanya suatu acuan format standar

    kebutuhan data dasar perencanaan pembangunanKota Semarang, maka diharapkan dapat menyusunsuatu perencanaan pembangunan kota dan jugadapat digunakan untuk menilai kinerja yang telahdilaksanakan oleh pemerintah daerah. Denganadanya otonomi daerah yang memberikankewenangan lebih luas pada tiap daerah dalammengelola sumber daya daerah baik aspekadministrasi, institusi maupun keuangan,pemerintah daerah dengan menggunakan datayang tersedia secara akurat, akuntabel danuptodate dapat membuat suatu perencanaanpembangunan yang pada akhirnya dapatmenghadapi kompleksitas pembangunan.

    Daftar PustakaKebijakan Umum Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah Tahun Anggaran 2007McLeoud, Raymond Jr., 2001, Sistem InformasiManajemen, Jilid Satu, Edisi Tujuh, PT.Prenhallindo, JakartaMcLeoud, Raymond Jr., 2001, Sistem InformasiManajemen, Jilid Dua, Edisi Tujuh, PT.Prenhallindo, JakartaNur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999,Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi danManajemen, BPFE, YogyakartaPeraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)No. 13 Tahun 2006Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Daerah Kota Semarang Tahun 2005 2010Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Daerah Kota Semarang Tahun 2005 2010Shell, George P., 2007, Sistem InformasiManajemen, Jilid Satu, Edisi Sepuluh, SalembaEmpat, Jakarta