2. analisis tenaga alat berat
-
Upload
ahmad-wiratama -
Category
Documents
-
view
7.580 -
download
90
Transcript of 2. analisis tenaga alat berat
III. ANALISIS TENAGA ALAT BERAT
Menganalisa tenaga alat berat merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum menghitung menghitung produksi kerja alat berat terutama alat angkut seperti dump-truck dan wheel tractor scraper. Tenaga alat berat akan menentukan sanggup tidaknya sebuah alat bergerak melintasi permukaan lintasan,tenaga alat juga sangat menetukan cepat atau lambatnya waktu penyelesaian pekerjaan.
Jadi tenaga merupakan salah satu faktor yang cukup menetukan berhasil tidaknya alat angkut dalam melaksanakan pekerjaannya, maka ada tiga tenaga yang harus dipertimbangkan dalam mengoperasikan alat berat yaitu :
1. TENAGA YANG DIBUTUHKAN ( Power Required )
2. TENAGA YANG TERSEDIA ( Power Available)
3. TENAGA YANG DAPAT DIGUNAKAN ( Power Usable )
1. Tenaga Yang dibutuhkan Tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga
yang diperlukan untuk menggerakkan alat berat pada permukaan lintasan.
Tenaga yang dibutuhkan dipengaruhi oleh dua faktor :
a. Berat Total Alatb. Daya Hambat yang terjadi
antara roda dan permukaan Jalan
a. Berat total alat adalah berat alat kosong ditamba dengan
berat muatan
Gross Vehicle Weight = Emty Weigh + Load Weight
G V W = E W + L W
Berat Total Alat = Berat Alat Kosong + Berat Muatan = Berat Alat Kosong + Kapasitas * Berat isi
b. Daya Hambat yang terjadi antara roda dan permukaan Jalan
Daya hambat adalah daya yang terjadi antara roda dan permukaan jalan yang biasanya disebut Total Resistance ( TR ) dipengaruhi oleh dua faktor :
1). Tahanan Gelinding atau Tahanan Guling
( Rolling Resistance = RR )
2). Tahanan Kelandaian atau Tahanan Kemiringan
( Grade Resistence = GR )
1). Tahanan Gelinding ( Rolling Resistance = RR )
Tahanan gelinding adalah daya hambat yang terjadi antara roda dan permukaan jalan. Besar atau kecilnya tahanan gelinding tergantung dari beberapa faktor antara lain :
◦Jenis permukaan jalan◦Penetrasi ban◦Beban pada roda◦Kelenturan roda◦Gesekan pada bahagian dalam
Untuk menentukan berat angka faktor rolling resistance permukaan jalan memang sulit. Bila tidak dilakukan pengujian lansung dilapangan. Namun sebagai pedoman dalam perhitungan telah ditetapkan berat angka faktor rolling resistance beberapa jenis permukaan jalan yang sering dijadikan patokan dalam industri pemindahan tanah lihat (tabel 3.1). Bila data tentang faktor rolling resistence suatu jenis permukaan jalan tidak diketahui dapat dihitung dengan menggunakan rumus umum berikut :
Rolling Resistence = 2 % X GVW Tahanan Gelinding = 20 kg/ton x GVW RR = 20 kg/ton x GVW
Secara umum :
RR = Rolling Resistance r = Faktor Rolling
Resistance GVW = Berat total alat
RR = r x GVW
Rolling Resistance dalam % dalam kg/ton RR = 3 % = 30 kg/ton RR = 4 % = 40 kg/ton
Penetrasi Ban
Penetrasi ban terjadi akibat lunaknya permukaan jalan yang dilintasi, akan mengakibatkan penambahan daya hambat.
Setiap Penetrasi 1 inci menimbulkan RR =15
kg/ton ( 1,5 % )
Setiap Penetrasi 1 cm menimbulkan RR = 6 kg/ton ( 0,6 % )
2). Tahanan Kelandaian ( Grade Resistence = GR ) dan
( Grade Asistence = GA )
Tahanan kelandaian adalah daya hambat yang terjadi atau dialami oleh setiap alat yang melewati lintasan yang mempunyai kemiringan ini timbul akibat adanya pengaruh gravitasi bumi.
Tahanan Kelandaian ( Grade Resistance )
GR = Tahanan Kelandaian k = faktor Kelandaian % GVW = Berat total alat
GR = % k x GVW
Suatu kemiringan seperti dibawah ini :
C
1/10 1
A B 10
kelandaian = 10 % GR = 10 % = 100 kg/ton
Tenaga yang dibutuhkan untuk alat dapat
bergerak :
Tenaga Yang dibutuhkan = Kg atau ton
GVW = Kg atau ton
Total Resistance ( TR ) = % atau kg /ton
Tenaga dibutuhkan = GVW X Total Resistance ( TR ) = GVW X ( RR + GR + Pen. Ban )
Example :
Sebuah Wheel Tractor Scraper dengan berat kosong 40 ton, kapasitas muat adalah 30 m3 dan membawa tanah berpasir dengan berat isi 2000 kg/m3. alat ini beroperasi pada suatu proyek dengan kondisi jalan angkut mempunyai Rolling Resistance ( RR = 4% ), serta kemiringan jalan GR = 3 %, jalan dalam kondisi becek dengan penetrasi sedalam 3 cm. Berapakah tenaga yang dibutuhkan oleh alat tersebut untuk bergerak.
Solusi : RR = 4 % GR = 3 % Pen = 3 cm
Tenaga yang Dibutuhkan = GVW X Total Resistance ( TR )
Berat Total Alat = Berat alat Kosong + berat Muatan GVW = 40 ton + Berat isi x Kapasitas bak = 40 ton + 2000 kg/m3 x 30 m3
= 40 ton + 60000 kg = 100 ton
Total Resistance
Rolling Resistance ( RR ) = 4 %Grade Resistance ( GR ) = 3 %Penetrasi Ban = 3 x 0,6 % = 1,8 %
Total Resistance ( T R ) = 8,8 % = 88
kg/ton
Jadi Tenaga dibutuhkan = GVW X TR = 100 ton X 88
kg/ton = 8800 kg = 8,8 ton
Soal-soal
1. Sebuah alat berat yang memiliki berat kosong = 35 ton dan
mampu membawa beban seberat 25 ton diatas jalan dengan rolling resistance 40 kg/ton dan dengan tanjakan kemiringan 5 % dan 7 % berapakah total resisten dari kondisi di atas.
2. Sebuah Dump-Truck tipe 769 c / 450 Hp dengan berat
kosong 45 ton dengan kapasitas bak 30 m3 membawa
material dengan berat isi 1800 kg/m3 dengan kondisi
lintasan seperti gambar di bawah ini.
A B
CD
E
RR = 40 kg/ton
GR = 0 %Pen = 2 cm
RR = 50 kg/ton
GR = 3,5 %
RR = 45 kg/ton
GR = 4 %
RR = 55 kg/ton
GR = 4,5 %
Hitunglah tenaga yang dibutuhkan untuk masing-masing section.
A --- B B --- C C --- D D --- E
2. Tenaga yang Tersedia
Tenaga yang tersedia adalah tenaga yang
dapat disediakan oleh mesin alat berat untuk melakukan pekerjaan, dimana tenaga yang tersedia ini merupakan tenaga yang didisein untuk sebuah alat berat agar mampu untuk melakukan jenis pekerjaan tertentu atau kemampuan maksimum alat untuk melakukan pekerjaan.
Jika dalam pekerjaan “ tenaga yang tersedia lebih kecil dari tenaga yang dibutuhkan maka alat tidak akan mampu untuk bergerak”.
Faktor yang mempengaruhi tenaga yang tersedia :
1. Tenaga Kuda atau Hourse Power ( HP ) 2. Kecepatan dan gigi ( Gear )
1. Tenaga Kuda ( HP ) adalah waktu rata-rata untuk melakukan
pekerjaan pekerjaan dan merupakan nilai konstan bagi setiap alat. ( Spesifikasi alat )
Tenaga Kuda ( HP ) = kg / pound Kecepatan = km / jam atau mill /
jam
Tenaga Kuda ( HP ) = Tenaga tarik x Kecepatan
jadi Tenaga tarik atau Tenaga tersedia
Tenaga Kuda ( HP ) Tenaga Tarik = Kecepatan
Tenaga tarik yang tersedia pada alat berat ada dua macam :
1. Drawbar Pull ( Tenaga Tarik pada alat berat
beroda rantai )
atau tenaga tarik yang biasanya digunakan oleh traktor untuk menarik suatu muatan di acu sebagai tarikan batang gandeng traktor
2. Rimpull
Rimpull adalah gaya traksi atau tenaga tarik yang disediakan oleh mesin untuk menggerakkan roda pada Wheel tractor ( roda ban karet dan biasanya dinyatakan dalam “ Kg “
Kecepatan
Effisiensi x HP x 375 Rimpull
Rimpull = Tenaga Tersedia (kg atau ton)HP = Tenaga Kuda ( kilowatt )
Effisiensi = eff ( 80 % -- 85 % ) Kecepatan = Km / jam 375 = angka konstanta untuk
merobah satuan HP dari Kw
menjadi Kg Km/jam
( Kw x 375 kg km/jam )
Rimpull = ( kg atau ton )
Example :1. Sebuah dump-truck model 769
c / 450 HP dengan effisiensi 85 %. Hitunglah
tenaga tarik yang tersedia untuk masing-masing kecepatan berikut ini : No Gigi atau Gear Kecepatan (
km/jam)
1 1 11
2 2 14
3 3 21
4 4 28
5 5 37
6 6 51
Solusi Tenaga tersedia ( Rimpull )
Gear 1
Kecepatan
Effisiensi x HP x 375 Rimpull
ton 13,04
kg 13039,77 11
0 x x 375 Rimpull
85,450
gear 2
gear 3
gear 4
ton 10,245
kg 10245,54 14
0 x x 375 Rimpull
85,450
ton 6,830
kg 6830,357 21
0 x x 375 Rimpull
85,450
ton 5,313
kg 5312,5 27
0 x x 375 Rimpull
85,450
Gear 5
Gear 6
ton 2,813
kg 2812,5 51
0 x x 375 Rimpull
85,450
ton 2,813
kg 2812,5 51
0 x x 375 Rimpull
85,450
Soal 1. Sebuah dump-truck model 773 B/650
HP dengan berat kosong 60 ton, mempunyai kapasitas bak 50 m3 dan membawa sirtu dari suatu lokasi ke lokasi lain seperti tertera pada gambar dibawah ini ;
Berat isi material = 2000 kg/m3
jarak A – B = 1200 m B – C = 1000 m C – D = 800 m D – E = 900 m
A B
CD
E
RR = 40 kg/ton
GR = 0 %Pen = 3 cm
RR = 50 kg/ton
GR = 3,5 %
RR = 50 kg/ton
GR = 4 %
RR = 55 kg/ton
GR = 4,5 %
Hitunglah a. Tenaga yang dibutuhkan untuk masing- masing section b. Tenaga tersedia c. Kecepatan maximum tiap section d. Waktu tempuh dari A ke E dan dari E ke A e. Total Waktu tempuh. Pergi dan pulang.
3. Tenaga Yang Dapat Digunakan
Tidak seluruhnya “ Tenaga yang Tersedia “
dapat digunakan secara penuh untuk menggerakkan alat. Karena ada beberapa kondisi kerja yang membatasinya. Keterbatasan pemanfaatan tenaga tarik inilah yang disebut “ Tenaga Yang Dapat Digunakan “
Tenaga yang dapat digunakan dipengaruhi oleh dua faktor :
1. Faktor Traksi2. Ketinggian Lokasi Pekerjaan dari
permukaan laut
Untuk menentukan beratnya “ tenaga yang dapat digunakan “ dapat dihitung dengan persamaan berikut :
TENAGA YANG DAPAT DI GUNAKAN = BERAT PADA RODA PENGGERAK X FAKTOR TRAKSI X FAKTOR KETINGGIAN LOKASI
1. Koefisien Traksi
Traksi adalah daya cengkeram antara roda atau track dengan permukaan jalan pada waktu kendaraan bergerak . Cengkeraman inilah yang memungkinkan roda dapat bergerak melewati jalan sehingga terjadi slip. Jadi cengkraman akan membatasi tenaga yang dapat digunakan.
Berapapun beratnya tenaga yang tersedia untuk menggerakkan alat , tetapi bila cengkraman atau traksi ( untuk menahan agar roda tidak slip ) kurang mencukupi. Maka alat tidak akan dapat berpindah tempat.
Koefisien Traksi Adalah perbandingan beratnya tenaga
yang dapat dikerahkan pada roda penggerak dengan beban yang bekerja pada roda penggerak tersebut sebelum terjadi slip. Beratnya tenaga yang dimaksud di atas adalah tenaga tarik maksimal yang digunakan sebelum terjadi slip. Sedangkan beban yang bekerja pada roda penggerak merupakan persentase dari berat seluruh kendaraan.
Example :1. Sebuah Dump-truck dengan berat total (GVW) 100
ton ternyata slip setelah ditarik dengan tenaga 40 ton. Berapakah faktor traksi permukaan jalan tersebut jika distribusi berat pada roda penggerak adalah 60 %.
Penyelesaian :Berat alat pada roda penggerak
= 60 % x 100 ton= 60 ton
Faktor Traksi Tenaga tarik sebelum terjadi Slip 40 ton= = =
0,66 Beban pada roda penggerak 60 ton
2. Sebuah Dump-Truck model 769c/450 Hp dengan berat total (GVW) 60 ton, beroperasi pada jalan angkut yang memiliki faktor traksi 0,40 ( jalan tanah liat penuh bekas roda). Berdasarkan spesifikasi diperoleh distribusi berat pada roda penggeraknya 66,7 %. Berapakah tenaga tarik yang dapat digunakan.
Penyelesaian :Tenaga yang dapat digunakan
= Berat alat pada roda penggerak x Faktor Traksi
= ( 66,7 % x 60 ton ) x 0,40= 16,0 ton
Tabel Koefisien Faktor Traksi
N0 Jenis Permukaan Jalan
Jenis Roda
Ban Karet
Rantai( track
)
1 Beton 0,90 0,45
2 Tanah Liat Kering 0,55 0,90
3 Tanah Liat Basah 0,45 0,70
4 Tanah Liat Penuh Bekas Roda Kendaraan 0,40 0,70
5 Pasir Kering 0,20 0,30
6 Pasir Basah 0,40 0,50
7 Penambangan Batu 0,65 0,55
8 Jalan Kerikil ( Gembur / Tidak Padat ) 0,36 0,50
9 Tanah Padat 0,55 0,90
10 Tanah Gembur 0,45 0,60
11 Batubara Timbunan 0,45 0,60
2. Ketinggian Lokasi Dari Permukaan laut
Ketinggian lokasi kerja dari permukaan laut merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tenaga yang tersedia maupun tenaga yang dapat digunakan.
Hilangnya tenaga tarik akibat ketinggian lokasi kerja dari permukaan laut hanya terjadi pada batas-batas tertentu. Secara umum ketinggian lokasi kerja ini akan berpengaruh bila melebihi angka 3000 kaki atau sekitar 900 m, artinya sebelum mencapai ketinggian tersebut tenaga tarik pada alat tidak akan berpengaruh.
Besarnya pengurangan tenaga akibat ketinggian lokasi kerja adalah :
Pengurangan tenaga tarik sebesar 3 % untuk setiap penambahan ketinggian 1000 kaki ( setelah 3000 kaki yang pertama )
Example :Sebuah alat beroperasi pada ketinggian 5000 kaki diatas permukaan laut, berapakah berkurangnya tenaga alat tersebut.Tenaga akan berkurang (5000 – 3000)/1000 x 3%
(2000/1000) x 3 % = 6 %Tenaga dapat digunakan = 100 % - 6 % = 94 % dan dapat dinyatakan dalam angka faktor ketinggian lokasi = 0,94
Ketr.
+ 4000 kaki berkurang (3 %)
+ 5000 kaki berkurang (6 %)
+ 6000 kaki berkurang (9 %)
+ 3000 kaki
Muka Laut
Pegunungan
Example :
Sebuah Wheel Tractor Scraper dengan berat total 90 ton, bergerak pada suatu permukaan jalan tanah yang cukup keras dengan rolling resistance 40 kg/ton. Disamping itu jalan angkut tersebut juga menanjak 2,5 %, hitunglah tenaga yang dibutuhkan dan tenaga yang dapat digunakan, bila faktor traksi 0,35 dan ketinggian lokasi kerja 7500 kaki dari permukaan laut dengan distribusi berat pada roda penggerak 60 %
Solusi
Tenaga yang dibutuhkan= 90 ton x ( 40 kg/ton + 2,5 % )= 90 ton x ( 40 kg/ton + 25
kg/ton )= 90 ton x ( 65 kg/ton )= 5850 kg = 5,85 ton
Tenaga yang dapat digunakan= ( 90 ton x 0,60 )x 0,35 x ( 100%
- 13,5% )= 16,35 ton
Soal-soal1. Sebuah wheel Tractor scraper dengan berat total 100
ton, bergerak pada suatu permukaan jalan tanah yang cukup keras dengan rolling resistance 60 kg/ton. Disamping itu alat ini juga harus mengatasi tanjakan dengan kemiringan 4%. Hitung tenaga yang dibutuhkan dan tenaga yang dapat digunakan, jika faktor traksi 0,40 dan ketinggian lokasi dari permukaan laut 8000 kaki serta distribusi berat pada roda penggerak 65 %.
2. Sebuah Wheel Tractor Sraper model 651E/550 HP digunakan untuk memindahkan material dari lokasi A ke likasi E dengan potongan memanjang jalan angkut seperti gambar berikut ini :
D E
B C
A
Dengan data :
Model alat : 651E/550 HP
Kapasitas muat bwol : 70 m3
Berat Kosonng alat : 60 ton
Faktor Traksi : A---C = 0,30 C---E = 0,50
Distribusi berat
-bermuatan : 66,7 %
- kosong : 49,0 %
Berat isi material : 1200 kg/m3
Effisiensi mesin : 85 %
Kecepatan Rata-rata
Gear 1 = 7,93 km/jam Gear 2 = 10,26 km/jam
Gear 3 = 14,53 km/jam Gear 4 = 19,38 km/jam
Gear 5 = 31,71 km/jam Gear 6 = 72,66 km/jam
N0 Ruas RR GR Jarak
1 A----B 55 kg/ton 4,0 % 1000 m
2 B----C 80 kg/ton 4,5 % 1500 m
3 C----D 40 kg/ton 3,0 % 1800 m
4 D----E 0 kg/ton 0 % 2000 m
Pertanyaan :
1. Hitung tenaga yang dibutuhkan dari A ke E dan dari E ke A
2. Hitung tenaga yang tersedia pada setiap tingkatan gigi ( gear )
3. Hitung tenaga yang dapat digunakan dari A ke E dan dari
E ke A dalam keadaan kosong.
4. Tentukan kecepatan maksimal dari A ke E dan dari E ke A
5. Tentukan Waktu tempuh dari A ke E dan dari E ke A