1g

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) batas normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg tekanan sistolik dan 80-90 mmHg tekanan diastolik. Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan (Bustan, 2000). Hipertensi dapat dibagi kepada beberapa derajat yaitu prehipertensi (tekanan darah melebihi 120/80 mmHg), hipertensi derajat 1 (tekanan darah melebihi 140/90 mmHg), hipertensi derajat 2 dengan tekanan darah melebihi 160/100 mmHg (National Institutes of Health America, 2003). Secara global, hipertensi diestimasikan penyebab kepada 7,1 juta angka kematian, sekitar 13 % dari nilai total (Tesyafe, et a.l, 2006). Prevalensi hipertensi pada penderita dewasa pada tahun 2000 di dunia adalah sebesar 26,4% dan diperkirakan akan mencapai 29,2% pada tahun 2025 (Lubis, 2008). Di Asia tercatat 38,4% juta penderita hipertensi pada tahun 2000 dan diprediksi akan meningkat menjadi 67,4 juta orang pada tahun 2005. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia tahun 1995, prevalensi hipertensi untuk penduduk berumur > 25 tahun adalah 8,3 %, dengan prevalensi pada laki-laki

description

s

Transcript of 1g

Page 1: 1g

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) batas normal tekanan darah adalah 120-140

mmHg tekanan sistolik dan 80-90 mmHg tekanan diastolik. Seseorang dinyatakan mengidap

hipertensi bila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi sebenarnya adalah suatu

gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang

dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan (Bustan, 2000).

Hipertensi dapat dibagi kepada beberapa derajat yaitu prehipertensi (tekanan darah

melebihi 120/80 mmHg), hipertensi derajat 1 (tekanan darah melebihi 140/90 mmHg),

hipertensi derajat 2 dengan tekanan darah melebihi 160/100 mmHg (National Institutes of

Health America,

2003).

Secara global, hipertensi diestimasikan penyebab kepada 7,1 juta angka kematian, sekitar

13 % dari nilai total (Tesyafe, et a.l, 2006). Prevalensi hipertensi pada penderita dewasa pada

tahun 2000 di dunia adalah sebesar 26,4% dan diperkirakan akan mencapai 29,2% pada

tahun

2025 (Lubis, 2008). Di Asia tercatat 38,4% juta penderita hipertensi pada tahun 2000 dan

diprediksi akan meningkat menjadi 67,4 juta orang pada tahun 2005. Menurut Survei Kesehatan

Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia tahun 1995, prevalensi hipertensi untuk penduduk

berumur

> 25 tahun adalah 8,3 %, dengan prevalensi pada laki-laki sebesar 7,4 % dan pada perempuan

sebesar 9,1 %. Berdasarkan SKRT tahun 2004, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 14 %,

dengan prevalensi laki-laki sebesar12,2% dan perempuan 15,5%. Penyakit system sirkulasi dari

hasil SKRT tahun 1992, 1995,dan 2001 selalu menduduki peringkat pertama dengan prevalensi

terus meningkat yaitu 16%, 18,9%, dan 26,4% (Departemen Kesehatan, 2007).

Penderita hipertensi perlu mendapatkan perawatan yang seirus dan harus ditangani

dengan cepat. Salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi adalah kandungan kolesterol darah

yang tinggi atau hiperkolesterolemia. Resiko terjadinya hipertensi pada pasien

hiperkolesterolemia akibat terbentuknya akumulasi plak atherosklerosis pada pembuluh darah.

Hal ini karena, plak ini mempunyai komposisi kolesterol, substansi lemak yang lain, jaringan

fibrosa dan kalsium.

Page 2: 1g

Menurut Center for Disease Control And Prevention (CDC), sekitar 20% orang dewasa

berusia 20 tahun mengalami hiperkolesterolemia di Amerika Serikat. Prevalensi yang tertinggi

adalah di kalangan wanita berumur 65 dan 74 tahun (Swierzewski, 2000).

Menurut penelitian MONICA di Jakarta, Indonesia, pada tahun 1988 dan 1993

didapatkan kadar rata-rata kolesterol total pada wanita adalah 206.6 mg/dl dan laki-laki 199,8

mg/dl. Pada tahun 1993 kadar rata-rata kolesterol total telah meningkat menjadi 213,0

mg/dl pada wanita dan 204,8 mg/dl pada laki-laki. Maka,

pada MONICA I didapati hiperkolesterolemia pada 13.4 % wanita dan

11,4 % laki-laki. Pada MONICA II pada tahun

2004, hiperkolesterolemia didapati pada 16,2 % wanita dan 14 % laki-laki. Prevalensi

hiperkolesterolemia masyaraka perdesaan, mencapai 200-248 mg/dl atay mencapai 10,9% dari

total populasi pada tahun 2004. Penderita generasi muda, yakni usia 25-34 tahun,

mencapai

9,3%. Pada perempuan menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini, yakni 14,5%,

atau hamper dua kali lipat kelompok laki-laki (Bahri, 2004).

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik merupakan Rumah Sakit Rujukan untuk

wilayah pembangunan A yang meliputi Propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat

dan Riau, serta dan mempunyai bilangan populasi pasien yang banyak. Penelitian ini dilakukan

di RSUP Haji Adam Malik mempunyai bilangan pasien hipertensi yang sangat tinggi. Menurut

penelitian yang telah dijalankan pada tahun 2009, jumlah pasien hipertensi rawat inap bulan

Januari sampai April sebanyak 30 orang. Sedangkan jumloah pasien yang rawat jalan

meningkat pada bulan April sebanyak 53 orang jika dibandingkan dengan bulan Maret

sebanyak 7 0rang. Jumlah pasien hipertensi rawat jalan dari bulan Januari-April sebanyak 93

orang.

Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap

hubungan di antara kolesterol dengan derajat hipertensi pada pasien di Rumah Sakit

Umum Pusat Haji Adam Malik pada tahun 2010.

1.2 Rumusan Masalah

Telah dijelaskan di atas bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya hipertensi adalah

hiperkolesterolemia. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka masalah dalam penelitian ini adalah

bagaimana hubungan kadar kolesterol darah dengan derajat hipertensi pada pasien hipertensi di

Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik pada tahun 2010?

Page 3: 1g

1.3 Tujuan Penelitian

Page 4: 1g

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol darah dengan derajat hipertensi pada

pasien hipertensi di rawat inap departmen kardiologi Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik

pada

tahun 2010.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui jumlah pasien hipertensi di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2010.

2. Menentukan derajat pasien hipertensi di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2010

3. Menentukan derajat hipertensi berdasarkan jenis kelamin pada pasien hipertensi di

RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2010

4. Menentukan kadar kolesterol pada setiap kelompok hipertensi.

Ganti lokasi penelitiannya !!!

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1. Data atau informasi hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi RSUP Haji

Adam Malik dalam menangani masalah hipertensi

dengan hiperkolesterolemia dalam merencanakan pelayanan pengobatan.

2. Data atau informasi hasil penelitian ini dapat menjadi manfaat bagi pihak Rumah Sakit

di Medan dalam menghadapi masalah hipertensi

dengan hiperkolesterolemia dan mengurangkan angka kejadian dan

mortilitas di Kota Medan.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan perbendaharaan pustaka dalam

bidang kelainan kardiovaskuler bagi penelitian-penelitian lain.