195_Belanja_Badan_Diklat
-
Upload
bidang-diklat-bkd-karawang -
Category
Documents
-
view
183 -
download
10
Transcript of 195_Belanja_Badan_Diklat
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
HASIL PEMERIKSAAN SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2006
ATAS
BELANJA NEGARA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TAHUN ANGGARAN 2006
PADA
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
DI
JAKARTA
AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA
Nomor : /S/VI-XIV.3/01/2007 Tanggal : 31 Januari 2007
D A F T A R I S I
Halaman
KESIMPULAN…………………………………………………………………… 1
Hasil Pemeriksaan………………………………………………………………... 3
I. Gambaran Umum………………………………………………………….. 3
1 Tujuan Pemeriksaan…………………………………………………. 3
2. Sasaran Pemeriksaan………………………………………………… 3
3. Metode Pemeriksaan………………………………………………… 3
4. Jangka Waktu Pemeriksaan…………………………………………. 4
5. Obyek Pemeriksaan…………………………………………………. 4
a. Uraian Singkat Obyek Pemeriksaan................................................ 4
b. Realisasi Anggaran......…………………………………………… 5
c. Cakupan Pemeriksaan..................................................................... 5
II. Hasil Pemeriksaan Sistem Pengendalia Intern........................................ 7
1 Kebijakan............................................................................................. 7
2 Organisasi............................................................................................. 7 3 Perencanaan......................................................................................... 8 4. Pengadaan Barang dan Jasa................................................................. 9 5 Pembayaran.......................................................................................... 10 6 Pembukuan dan Pelaporan................................................................... 10 7 Penyusunan dan Penyajian Informasi Keuangan................................. 11 8 Pengawasan ......................................................................................... 12
III. Hasil PemantauanTindak Lanjut................................................................... 13
IV. Temuan Pemeriksaan..................................................................................... 14
1. Kelebihan Pembayaran Atas Pekerjaan Pembangunan Lanjutan Gedung D Asrama Sebesar Rp45.382.183,36 dan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Belum Dipungut Sebesar Rp22.230.504,00......................................................................................
14
i
2. Kelebihan Pembayaran Atas Pekerjaan Pada Beberapa Kegiatan Pemeliharaan Dan Perbaikan Gedung Sebesar Rp32.521.174,37.......................................................................................
17 3. Pembayaran Untuk Pengadaan Peralatan AC Central Tidak Sesuai
Ketentuan Sebesar Rp10.000.000,00 .......................................................
19 4. Pengadaan Filling Cabinet Sebesar Rp25.750.000,00 Tidak Sesuai
Spesifikasi Kontrak Sehingga harga Lebih Mahal Sebesar Rp18.190.000,00.......................................................................................
21 5. Pembayaran Pekerjaan Pemeliharaan Pembersihan Gedung B Melebihi
Keadaan Yang Senyatanya Sebesar Rp5.829.735,12................................
22 6 Kelebihan Pembayaran Atas Pengadaan Peralatan Fisioterapi Batu Giok
sebesar Rp29.800.000,00 dan Harus Dikenakan Sanksi Denda Sebesar Rp3.129.000,00........................................................................................
24 7. Pembayaran Biaya Akomodasi Dan Konsumsi Hotel Tidak Sesuai
Ketentuan Sebesar Rp46.680.000,00.......................................................
27 8. Pembayaran Biaya Langsung Personil Jasa Konsultan Tidak Sesuai
Ketentuan Sebesar Rp43.979.760,00.......................................................
31 9. Pembayaran Biaya Tenaga Pendukung Dan Biaya Langsung Non
Personil Melebihi Ketentuan Sebesar Rp36.773.636,00..........................
33 10. Duplikasi Pengeluaran Biaya Transport Pembukaan Dan
Penutupan Diklat Sebesar Rp20.350.000,00............................................
36
Lampiran-lampiran
ii
1
KESIMPULAN
Berdasarkan Ketentuan Pasal 23 E Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang No.15
Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK RI) telah melakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
atas Belanja Negara pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri
Tahun Anggaran (TA) 2006.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mendukung pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Departemen Dalam Negeri TA 2006, yang dilakukan dengan berpedoman
pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) Tahun 1995 dan Panduan Manajemen
Pemeriksaan (PMP) BPK RI Tahun 2002.
Tujuan pemeriksaan adalah untuk menguji dan menilai apakah informasi
keuangan telah disajikan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, entitas yang
diperiksa telah mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap peraturan keuangan tertentu
dan Sistem Pengendalian Intern (SPI) terhadap laporan keuangan maupun terhadap
pengamanan atas kekayaan telah dirancang dan dilaksanakan secara memadai untuk
mencapai tujuan pengendalian.
Sasaran pemeriksaan atas Belanja Negara diarahkan pada Sistem
Pengendalian Intern (SPI), akurasi penyajian Laporan Realisasi Anggaran Belanja
Negara dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
pelaksanaan kegiatan penggunaan anggaran Belanja Negara, dengan luas cakupan
pemeriksaan sebesar Rp17.570.363.225,00 atau 72,32% dari realisasi anggaran s.d
Desember 2006 sebesar Rp24.296.314.860,00
Hasil pemeriksaan menyimpulkan bahwa Badan Pendidikan dan Pelatihan
Depdagri dalam merealisasikan anggaran Belanja Negara TA 2006 ( s.d Desember
2006) masih terdapat kelemahan yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan
sebesar Rp314.865.992,85 atau 1,80% dari realisasi anggaran yang diperiksa sebesar
Rp17.570.363.225,00 yang terdiri atas penyimpangan yang berindikasi kerugian
negara sebesar Rp289.506.488,85 dan kekurangan penerimaan sebesar
Rp25.359.504,00.
2
Penyimpangan tersebut di atas pada dasarnya terjadi karena pelaksanaan SPI
yang kurang efektif, khususnya mengenai prosedur kerja dan ketaatan pada azas yang
tidak sepenuhnya dilaksanakan baik oleh para pelaksana maupun oleh penanggung
jawab kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan Belanja Negara.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, BPK RI menyarankan agar kelemahan-
kelemahan yang ada diatasi, kekurangan penerimaan dan kelebihan pembayaran yang
merugikan keuangan negara segera dipertanggungjawabkan dengan menyetorkan
kembali ke Kas Negara, dan kepada para Pelaksana dan Penanggung jawab kegiatan
penggunaan Belanja Negara yang lalai melaksanakan tugas dikenakan sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Kepala Perwakilan BPK RI
Di Jakarta
Hadi Priyanto
NIP. 240000961
3
Hasil Pemeriksaan I Gambaran Umum
1. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mendukung pemeriksaan atas
Laporan Keuangan Departemen Dalam Negeri TA 2006, adapun tujuan
pemeriksaannya adalah untuk menguji dan menilai apakah:
a. Informasi keuangan telah disajikan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan;
b. Entitas yang diperiksa telah mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap
peraturan keuangan tertentu;
c. SPI entitas tersebut baik terhadap laporan keuangan maupun terhadap
pengamanan atas kekayaan telah dirancang dan dilaksanakan secara
memadai untuk mencapai tujuan pengendalian.
2. Sasaran Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka sasaran
pemeriksaan diarahkan pada:
a. Sistem Pengendalian Intern (SPI);
b. Akurasi Penyajian Laporan Realisasi Anggaran Belanja Negara;
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pelaksanaan kegiatan penggunaan Belanja Negara.
3. Metode Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Belanja Negara Unit Eselon I Badan Diklat
Depdagri akan memberikan penilaian terhadap pelaksanaan anggaran dan SPI,
serta akurasi penyajian informasi keuangan dengan melakukan pengujian
secara sampling dengan memperhatikan pendekatan risiko dan materialitas,
penelaahan terhadap dokumen, pengujian di lapangan atas hasil kegiatan,
konfirmasi kepada rekanan dan pihak-pihak lain yang terkait serta melakukan
tanya jawab (permintaan keterangan) dengan para pejabat dan para petugas
yang terkait dengan penggunaan Belanja Negara pada Badan Diklat Depdagri.
4
4. Jangka Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan selama 25 (dua puluh lima) hari, sejak tanggal
15 Nopember s.d 19 Desember 2006 berdasarkan Surat Tugas BPK RI
No.12/ST/VI-XIV.3/11/2006 tanggal 3 Nopember 2006.
5. Obyek Pemeriksaan
a. Uraian Singkat Obyek Pemeriksaan Dalam pelaksanaan APBN TA 2006, Menteri/Pimpinan Lembaga
menyusun dokumen pelaksanaan anggaran dalam Keputusan Presiden
tentang rincian APBN. Dokumen pelaksanaan anggaran untuk TA 2006
disebut Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang disahkan oleh
Menteri Keuangan cq. Direktur Jenderal Perbendaharaan. Pembuatan
konsep DIPA didasarkan atas Rencana Kerja Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (RKA-KL). Pada masa transisi TA 2006 pembuatan
RKA-KL belum sepenuhnya dilakukan dengan pendekatan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang
Penyusunan RKA –KL. Penyusunan dan penelaahan konsep DIPA belum
dapat didasarkan atas keluaran dan hasil, tetapi masih didasarkan atas
masukan (input). Anggaran Belanja Negara dhi. Belanja Pemerintah Pusat,
selain dirinci menurut jenis belanja dan fungsi, dirinci juga menurut
organisasi, dhi. pengeluaran negara dialokasikan kepada Kementerian
Negara/Lembaga sesuai dengan program-program yang dijalankan.
APBN yang dialokasikan kepada Departemen Dalam Negeri
(Depdagri) dimuat dalam Bagian Anggaran 10 (BA 10) yang lebih lanjut
dirinci per unit organisasi eselon I sebanyak 12 eselon, satu diantaranya
adalah Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badan Diklat).
Badan Diklat dalam TA 2006 telah mendapat alokasi Anggaran
Belanja sebesar Rp33.662.959.000,00 sesuai dengan Surat Pengesahan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 2307.3/010-07.0/2006
tanggal 31 Desember 2005 tentang Surat Pengesahan DIPA TA 2006.
Sebagai acuan dalam pelaksanaan DIPA tersebut telah dikeluarkan
Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Badan Diklat yang ditandatangani
oleh Kepala Badan Diklat.
5
b. Realisasi Anggaran Jumlah Realisasi Anggaran Belanja Badan Diklat Non Belanja
Pegawai Tahun Anggaran 2006 ( s.d Desember ) menurut laporan bulanan adalah sebagai berikut:
No Uraian Anggaran Realisasi 1 Belanja Barang 15.505.162.000,00 14.130.831.635,00 2 Belanja Modal 10.319.957.750,00 10.165.483.225,00
Daftar tersebut mengungkapkan bahwa pagu anggaran belanja barang TA
2006 sebesar Rp15.505.162.000,00 direalisasikan (s.d Desember) sebesar
Rp14.130.831.635,00 atau mencapai 91,14%. Dari daftar tersebut
diketahui pula bahwa realisasi belanja modal sebesar
Rp10.165.483.225,00 atau 98,51% dari anggaran sebesar
Rp10.319.957.750,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa anggaran Belanja
Barang dan Belanja Modal TA 2006 tidak terealisir 100% yang
berdampak pada kelemahan SPI.
c. Cakupan Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi Belanja Barang dan Belanja
Modal pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri
dengan luas cakupan pemeriksaan sebesar Rp17.570.363.225,00.
No Uraian Realisasi Nilai yang diperiksa
% Realisasi Anggaran
1 Belanja Barang 14.130.831.635,00 7.404.880.000,00 52,41 2 Belanja Modal 10.165.483.225,00 10.165.483.225,00 100,00 Jumlah 24.296.314.860,00 17.570.363.225,00 72,32
Dari cakupan pemeriksaan sebesar Rp17.570.363.225,00 ditemukan
penyimpangan sebesar Rp314.865.992,85 atau 1,80% dari realisasi
anggaran Belanja Barang dan Belanja Modal yang diperiksa, yang terdiri
dari penyimpangan yang berindikasi kerugian negara sebesar
Rp289.506.488,85 dan kekurangan penerimaan sebesar Rp25.359.504,00.
Rekapitulasi hasil pemeriksaan atas Belanja Barang dan Belanja Modal
pada Badan Diklat TA 2006 dimuat dalam daftar pada halaman berikut
ini.
(dalam Jutaan Rp)
Jml Jml Nilai yang PendapatAnggaran Realisasi Diperiksa % Opini Usulan Pokok Keterangan
Cakrik (Pemeriksaan Temuan Ikhtisaratas Lap keu) Hapsem
Jenis Entitas Jml Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % Jml Nilai % % sebulan2 3 4 5 6 7=6:5 8 9 10=9:6 11 12 13 =12:6 14 15 16=15:6 17 18 19=18:6 20 21 22=21:6 23 24 25=24:6 26 27 28=27:6 29 30 31 32
Pemeriksaan dengan tujuan tertentuTahun Anggaran 2006 25.825,12 24.296,31 17.570,36 72,32 10,00 314,86 1,79 289,50 1,65 25,36 0,14 314,86 1,79
1 Kelebihan Pembayaran atas Pekerjaan PembangunanLanjutan Gedung D Asrama Sebesar Rp45.382.183,36 danDenda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan BelumDipungut Sebesar Rp22.230.504,00 45,38 0,26 22,23 0,13
2 Kelebihan Pembayaran atas Pekerjaan pada BeberapaKegiatan Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung sebesarRp32.521.174,37 32,52 0,19
3 Pembayaran Untuk Pengadaan Peralatan AC Sentral TidakSesuai Ketentuan Sebesar Rp10.000.000,00 10,00 0,06
4 Pengadaan Filing Cabinet Sebesar Rp25.750.00,00 SehinggaHarga Lebih Mahal Sebesar Rp18.190.000,00 18,19 0,10
5 Pembayaran Pekerjaan Pemeliharaan Pembersihan Gedung B Melebihi Keadaan yang Senyatanya Sebesar Rp5.829.735,12
5,83 0,03 6 Kelebihan Pembayaran Atas Pengadaan Peralatan Fisioterapi
Batu Giok Sebesar Rp29.800.000,00 dan Harus DikenakanSanksi Denda Sebesar Rp3.129.000,00 29,80 0,17 3,13 0,02
7 Pembayaran Biaya Akomodasi dan Konsumsi Hotel tidakSesuai Ketentuan Sebesar Rp46.680.000,00 46,68 0,27
8 Pembayaran Biaya Langsung Personil Jasa Konsultan TidakSesuai Ketentuan Sebesar Rp43.979.760,00 43,98 0,25
9 Pembayaran Biaya Tenaga Pendukung dan Biaya Langsung
Non Personil Melebihi Ketentuan Sebesar Rp36.773.636,00 36,77 0,21 10 Duplikasi Pengeluaran Biaya Transport Pembukaan dan
Penutupan Diklat sebesar Rp20.350.000,00 20,35 0,12
Pemeriksaan Kinerja
Tingkat PencapaianKinerjaPenerimaan
DAFTAR REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN ATAS BELANJA NEGARA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PADA DEPDAGRI DALAM SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2006
Departemen/Lembaga/Pemda/BUMN/BUMD : Badan Pendidikan Dan Pelatihan Pada Depdagri
Total Temuan Yang Ditemukan Pada Saat Pemeriksaan
Ketertiban dan Ketaatan (2 K)Jumlah 2 K Kehematan danAdministrasi
Efisiensi
Rincian TemuanNama Obrik/Sasaran
Indikasi Kerugian Kekurangan Efektivitas
7
II. Hasil Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
Hasil Pengujian SPI atas Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
dan atas kegiatan penggunaan Belanja Negara pada Badan Pendidikan Dan
Pelatihan (Badan Diklat) Departemen Dalam Negeri adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan
Pengelolaan Anggaran Belanja Negara pada Badan Diklat Departemen
Dalam Negeri mengacu pada Keppres Nomor 42 Tahun 2002 jo. Keppres
Nomor 72 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN. Keppres
tersebut, antara lain telah menetapkan bahwa Menteri yang menguasai bagian
anggaran mempunyai kewenangan otorisasi dan bertanggung jawab atas
penggunaan anggaran di lingkungan departemen/lembaga yang dipimpinnya.
Dalam rangka tertib administrasi pelaksanaan APBN di lingkungan
Departemen Dalam Negeri telah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 4 Tahun 2006 tanggal 27 Januari 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran di Lingkungan Departemen Dalam Negeri. Peraturan tersebut antara
lain mengatur tentang Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen
dan Pejabat yang melakukan Pengujian serta Perintah Pembayaran.
Pengeluaran belanja yang berasal dari Dana APBN didasarkan pada DIPA
dan sebagai penjabaran atas DIPA tersebut disusun Petunjuk Operasional
Kegiatan (POK) yang ditandatangani oleh Kepala Badan Diklat Depdagri.
POK merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan Satuan Kerja/Komponen
Badan Diklat sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan
Kerja.
Ditinjau dari segi SPI, kebijakan Kepala Badan Diklat yang dituangkan
dalam Petunjuk Operasional (PO) penggunaan dana peserta pelatihan dari
daerah yang bersumber dana APBD telah menimbulkan duplikasi biaya
transport pembuka dan penutup.
2. Organisasi
Sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun
2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri, Badan
Diklat merupakan unsur pelaksana Departemen Dalam Negeri di Bidang
Pendidikan dan Pelatihan yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Dalam Negeri.
8
Struktur Organisasi Badan Diklat terdiri dari:
a. Sekretariat Badan
b. Pusat Diklat Pemerintah dan Politik.
c. Pusat Diklat Keuangan Daerah dan Teknis.
d. Pusat Diklat Jabatan.
e. Pusat Diklat Pembangunan dan Kependudukan.
f. Pusat Diklat Kader dan Pengembangan Kepemimpinan.
Untuk pengelolaan dan pembinaan keuangan di lingkungan Badan
Diklat dilakukan oleh Sekretariat Badan yang mempunyai empat bagian yaitu:
a. Bagian Perencanaan;
b. Bagian Keuangan;
c. Bagian Umum;
d. Bagian Sumber Pembelajaran.
Organisasi pengelolaan anggaran di lingkungan Badan Diklat diatur
dalam Keputusan Mendagri No.910-121 yang antara lain menetapkan:
a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Badan Diklat.
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yaitu Sekretaris Badan Diklat untuk
Unit Satuan Kerja Sekretariat Badan Diklat dan Kepala Pusat Diklat untuk
Unit Satuan Pusat Diklat di lingkungan Badan Diklat. PPK pada Badan
Diklat berjumlah 6 orang.
c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) adalah pejabat eselon III di
lingkungan Badan Diklat. PPTK pada Badan Diklat berjumlah 13 orang.
Ditinjau dari SPI, susunan organisasi telah memisahkan fungsi pencatatan,
fungsi pembayaran dan fungsi pelaksanaan serta tidak terdapat perangkapan
jabatan yang melemahkan pengendalian.
3. Perencanaan
Bagian Perencanaan menyusun Rencana Kerja (Renja) untuk tahun
anggaran yang sedang disusun dengan mengacu pada prioritas pembangunan
nasional dan pagu indikatif yang ditetapkan dalam Surat Edaran Bersama
Bappenas dan Menteri Keuangan. Renja tersebut memuat kebijakan, program,
dan kegiatan yang dilengkapi sasaran kinerja dengan menggunakan pagu
indikatif yang sedang disusun dan prakiraan maju untuk tahun anggaran
berikutnya. Selanjutnya Renja tersebut di serahkan ke Biro Perencanaan
9
Depdagri untuk dihimpun menjadi Rencana kerja Kementrian/Lembaga
(Renja–KL). Menteri Dalam Negeri setelah menerima Surat Edaran tentang
pagu sementara untuk masing-masing program menyesuaikan Renja-KL
menjadi Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA-KL) yang
dirinci menurut unit organisasi dan kegiatan. RKA-KL tersebut selanjutnya
dibahas bersama dengan komisi terkait di DPR.
RKA-KL hasil pembahasan DPR disampaikan kepada Menteri
Keuangan c.q Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dan
Kementerian Perencanaan selambat-lambatnya pada pertengahan Juli. RKA-
KL hasil pembahasan tersebut dijadikan sebagai bahan penelaahan oleh
Kementrian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan
Keuangan (DJAPK) dengan Kementrian Negara/lembaga, dengan mengacu
pada pagu sementara, prakiraan maju yang telah disetujui tahun sebelumnya,
dan standar biaya yang telah ditetapkan.
Seluruh RKA-KL hasil penelaahan kemudian dihimpun menjadi
himpunan RKA-KL yang merupakan lampiran tak terpisahkan dari Nota
Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(RAPBN), yang diajukan Pemerintah kepada DPR RI untuk selanjutnya
dibahas dan ditetapkan dalam Undang-Undang APBN.
4. Pengadaan Barang dan Jasa
Prosedur pengadaan barang dan jasa diatur dengan Keppres Nomor 18
Tahun 2000 jo Keppres No. 80 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah terakhir
kali dengan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Instansi Pemerintah. Adapun standar
biaya atau harga, Badan Diklat tidak mengeluarkan acuan standar harga
sehingga dalam menetapkan harga dalam rangka kegiatan pengadaan mengacu
pada harga pasar yang berlaku tahun 2006 .
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dibentuk terakhir berdasarkan
Kepmendagri Nomor 027 – 482 Tahun 2006 tanggal 29 Mei 2006 dan Nomor
821.24-483 Tahun 2006 tanggal 29 Mei 2006 tentang Pembentukan Panitia
Penerima/Pemeriksa Hasil Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di lingkungan
Badan Diklat.
10
Pelelangan pengadaan barang dan jasa dimulai dengan proses
prakualifikasi terhadap rekanan.
Dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa tersebut masih ditemukan
bahwa panitia pengadaan dan panitia pemeriksaan/penerima barang/jasa
dalam melakukan tugasnya kurang teliti dan cermat, yaitu masih terdapat
beberapa jenis pekerjaan yang dikerjakan tidak sesuai kontrak.
5. Pembayaran
Mekanisme pembayaran/pencairan DIPA di lingkungan Badan Diklat
dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan APBN
dan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban APBN. Peraturan tersebut
antara lain mengatur tentang prosedur pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan penerbitan Surat Perintah Pembayaran (SPM).
Prosedur pembayaran atas pelaksanaan pengadaan barang /jasa
dilakukan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pejabat yang
melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja
dengan menandatangani tanda bukti pengeluaran beserta dokumen
pendukungnya sebagai lampiran SPP. Berdasarkan pengajuan SPP tersebut
diparaf oleh Pembantu Bendahara Pengeluaran sebelum ditandatangani oleh
Bendahara Pengeluaran untuk selanjutnya disampaikan kepada Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA), yang kemudian KPA memerintahkan kepada
Pejabat Penguji untuk memeriksa SPP. Dari hasil pengujian tersebut
diterbitkan SPM yang disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran bersama
dengan Surat Pengantar dari KPA untuk selanjutnya dikirimkan ke KPPN
sebagai dasar penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), yang dananya
ditransfer ke rekening pihak ketiga (rekanan) atau Bendahara Pengeluaran
sesuai peruntukannya. Sistem Pengendalian Intern atas pembayaran cukup
memadai, namun dalam pelaksanaannya masih dijumpai bukti-bukti
pengeluaran yang melebihi ketentuan.
11
6. Pembukuan dan Pelaporan Buku yang diselenggarakan oleh Bendahara Pengeluaran adalah Buku
Kas Umum (BKU) dan Buku Pembantu. Buku tersebut berfungsi untuk
mencatat transaksi penerimaan maupun pengeluaran terhadap dokumen berupa
SPMU-LS/GU, SPJ, PPN, PPh dan uang kas. Sedangkan prosedur pencatatan
akuntansi yang dilakukan oleh Subag Verifikasi dan Pembukuan pada Bagian
Keuangan Badan Diklat adalah terhadap seluruh transaksi pengeluaran kas
dari seluruh unit kerja di lingkungan Badan Diklat, dengan menyelenggarakan
pencatatan jurnal pengeluaran kas yang menggunakan dokumen berupa Buku
Kas Umum, SPMU-LS/GU dan SP2D dari KPPN.
7. Penyusunan dan Penyajian Informasi Keuangan
a. Pelaporan Realisasi Anggaran
1) Bagian Keuangan Badan Diklat selaku UAKPA dan UAPPA-E1
memproses dokumen sumber (SPM dan SP2D) ke dalam aplikasi
Sistem Akuntansi Keuangan (SAK). Output yang dihasilkan aplikasi
tersebut adalah Laporan Keuangan Badan Diklat.
2) Setiap bulan dicocokkan dengan realisasi penerimaan dan pengeluaran
atas data yang ada di KPPN.
3) Laporan Keuangan Badan Diklat beserta hasil rekonsiliasinya di
sampaikan ke UAPA selanjutnya akan dikompilasi menjadi Laporan
Keuangan Departemen.
b. Pelaporan Barang Milik Negara (BMN)
1) Bagian Umum Badan Diklat selaku UAKPB memproses dokumen
sumber BMN ke dalam aplikasi Sistem Akuntansi Barang Milik
Negara (SABMN). Output yang dihasilkan aplikasi tersebut adalah
Laporan Barang Milik Negara (Laporan BMN)
2) Laporan BMN beserta back-up nya disampaikan ke UAKPA untuk
menyusun Neraca satker.
3) Laporan BMN tersebut disampaikan ke UAPPB-E1 untuk dikompilasi
menjadi Laporan BMN Departemen.
Unit Akuntansi kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) secara resmi di
lingkungan Departemen Dalam Negeri belum dibentuk, namun Laporan
12
Keuangan Badan Diklat sudah dilaksanakan dengan SAI sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan No. 59/PMK.06/2005.
8. Pengawasan
a. Sesuai dengan Pasal 68 Keppres No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Atasan langsung
Bendaharawan melakukan pemeriksaan kas Bendaharawan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan sekali dengan membuatkan Berita Acara
Pemeriksaan Kas oleh Atasan Langsung Bendaharawan, selain itu buku
kas umum bendaharawan ditutup pada akhir bulan dan ditandatangani
oleh atasan bendaharawan.
b. Pengawasan atas pekerjaan fisik dan non fisik yang dikerjakan oleh
pemborong atau rekanan, dilakukan oleh konsultan pengawas.
Dalam pelaksanaannya, pengawasan yang telah dilakukan ternyata kurang
efektif, karena masih ditemukan adanya perhitungan volume pekerjaan
yang ditagih tidak sesuai dengan keadaan fisik di lapangan.
c. Itjen Depdagri belum melakukan pemeriksaan atas pelaksanaan Belanja
TA 2006 pada Badan Diklat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan SPI atas penyusunan dan penyajian
laporan keuangan dan terhadap pelaksanaan kegiatan penggunaan belanja
negara di atas, dapat dinyatakan bahwa SPI telah dirancang cukup memadai,
akan tetapi dilaksanakan kurang efektif khususnya mengenai prosedur kerja
dan ketaatan pada azas yang tidak sepenuhnya dilaksanakan baik oleh para
pelaksana maupun penanggung jawab kegiatan yang berkaitan dengan
penggunaan anggaran Belanja Negara.
Kelemahan-kelemahan tersebut telah mengakibatkan terjadinya
penyimpangan yang secara rinci diuraikan dalam BAB IV Temuan
Pemeriksaan.
13
III. Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
BPK RI pada TA 2004 telah melakukan pemeriksaan terhadap Belanja Negara
pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri Tahun Anggaran
2003 dan 2004 yang hasilnya telah dituangkan dalam Hasil Pemeriksaan dengan
jumlah temuan sebanyak 10 dan 14 saran.
Saran BPK RI terhadap temuan tersebut seluruhnya sudah ditindaklanjuti
oleh Badan Diklat.
14
IV. Temuan Pemeriksaan
Penyimpangan yang ditemukan pada saat pemeriksaan sebesar Rp314.865.992,85 atau 1,80% dari realisasi Anggaran Belanja Negara yang diperiksa sebesar Rp17.570.363.225,00, terdiri atas penyimpangan terhadap azas ketaatan yang merugikan keuangan negara sebesar Rp289.506.488,85 dan kekurangan penerimaan negara sebesar Rp25.359.504,00 dengan uraian temuan sebagai berikut:
1. Kelebihan Pembayaran Atas Pekerjaan Pembangunan Lanjutan Gedung D
Asrama Sebesar Rp45.382.183,36 dan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Belum Dipungut Sebesar Rp22.230.504,00
Pekerjaan Pembangunan Lanjutan Gedung “ D “ Asrama dilaksanakan
oleh PT AMB berdasarkan Surat Perjanjian Nomor 005/BU-
KONT/VIII/Diklat/2006 tanggal 14 Agustus 2006 sebesar Rp5.241.590.000,00.
Jangka waktu pelaksanaan selama 135 hari kalender sejak tanggal 1 Agustus s.d
26 Desember 2006 yang diadendum dengan menambah nilai kontrak sebesar
Rp316.036.000,00. Pengawasan atas pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh
PT.WPU berdasarkan kontrak No.PG. 038/BU/KONT/Diklat/2006 tanggal 14
Agustus 2006.
Pembayaran telah direalisasikan seluruhnya sebesar Rp5.557.626.000,00
dengan rincian sebagai berikut:
a. Pembayaran Uang Muka Kerja sebesar Rp1.048.318.000,00 berdasarkan SPM
No.00277/BD-DDN/IX/2006 tanggal 15 September 2006.
b. Pembayaran Progres 40% sebesar Rp1.310.397.500,00.
c. Pembayaran Progres 75% sebesar Rp1.572.477.000,00 berdasarkan SPM
No.00437/BD-DDN/XII/2006 tanggal 7 Desember 2006.
d. Pembayaran Progres 100% sebesar Rp1.048.318.000,00 berdasarkan SPM
No.00474/BD-DDN/XII/2006 tanggal 14 Desember 2006.
e. Pembayaran retensi (5%) sebesar Rp262.079.500,00 berdasarkan SPM
No.00490/BD-DDN/XII/2006 tanggal 14 Desember 2006.
f. Pembayaran addendum penambahan nilai kontrak, oleh Bagian Keuangan
telah diterbitkan SPM No.00492/BD-DDN/XII/2006 tanggal 14 Desember
2006 sebesar Rp15.801.800,00 dan SPM No.00493/BD-DDN/2006 tanggal 14
Desember 2006 sebesar Rp300.234.200,00.
15
Pemeriksaan fisik di lapangan yang dilakukan pada tanggal 15 s.d 18 dan
tanggal 26 Desember 2006 ditemukan adanya pekerjaan yang kurang dari volume
yang tertuang dalan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp45.382.183,36,
rincian kekurangan pekerjaan pada lampiran 1.
Selain volume yang dikerjakan kurang dari volume kontrak, dari hasil
pemeriksaan di lapangan pada tanggal 26 Desember 2006 ternyata pekerjaan
tersebut belum dapat diselesaikan 100%, masih banyak pekerjaan pemasangan
pintu dan pekerjaan kloset yang belum terpasang, hal ini berarti rekanan terlambat
menyelesaikan pekerjaan. Berdasarkan surat pernyataan dari PT AMB No.
066/AMB-Cab/XII/2006 tanggal 26 Desember 2006 sebagai pelaksana pekerjaan
menyatakan kesanggupan menyelesaikan pekerjaan sampai hari Jum’at tanggal 29
Desember 2006. Dengan demikian, rekanan terlambat menyelesaikan pekerjaan
selama empat hari dan atas keterlambatan ini kepada rekanan belum dipungut
denda sebesar Rp22.230.504,00 (4/1000 x Rp5.557.626.000,00).
Hal tersebut tidak sesuai dengan :
a. Keppres No.80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah:
a) Pasal 5 menetapkan bahwa pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa
dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa
harus mematuhi etika (antara lain) menghindari dan mencegah terjadinya
pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan
barang/jasa;
b) Pasal 9 ayat (5) menetapkan bahwa pengguna barang/jasa
bertanggungjawab dari segi administrasi, fisik, keuangan dan fungsional
atas pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan;
c) Pasal 33 ayat (2) menyebutkan bahwa pembayaran dilakukan atas dasar
prestasi pekerjaan.
b. Surat Perjanjian No.995/BU-KONT/VIII/Diklat/2006 tanggal 14 Agustus
2006 menetapkan dalam:
a) Pasal 2 ayat (1) Seluruh pekerjaan harus selesai tepat waktunya;
(3) Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut
sebagaimana tercantum pada pasal 1 dilaksanakan
16
selama 135 hari kalender terhitung mulai tanggal 14
Agustus s.d 26 Agustus 2006.
b) Pasal 10 ayat (4) Apabila Pihak Kedua (Pemborong) terlambat
menyerahkan pekerjaan maka diwajibkan membayar
denda kepada Pihak Pertama (Badan Diklat)
serendah-rendahnya 1/1000 dari harga kontrak
setiap hari.
Kekurangan volume pekerjaan tersebut mengakibatkan kelebihan
pembayaran yang merugikan keuangan negara sebesar Rp45.382.183,36 dan
kekurangan penerimaan atas denda keterlambatan sebesar Rp22.230.504,00 yang
disebabkan oleh :
a. Rekanan dalam melaksanakan pekerjaan lalai tidak mengikuti ketentuan
kontrak dan Konsultan Pengawas lalai dalam melaksanakan tugas
pengawasan.
b. Kepala Bagian Umum selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan kurang
melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya.
Sehubungan dengan masalah tersebut, pihak Badan Diklat dhi. Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa akan mengusahakan untuk menarik kelebihan
pembayaran atas kekurangan volume pekerjaan dan mengenakan denda
keterlambatan.
BPK RI menyarankan Kepala Badan Diklat agar memerintahkan:
a. Sekretaris Badan Diklat memberikan teguran tertulis kepada Kepala Bagian
Umum selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan supaya meningkatkan
pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
dan diperintahkan agar mempertanggungjawabkan kerugian negara sebesar
Rp45.382.183,36 dan kekurangan penerimaan atas denda keterlambatan
sebesar Rp22.230.504,00 dengan menyetor ke Kas Negara dan bukti setornya
disampaikan kepada BPK RI.
b. Kepala Bagian Umum memberikan teguran tertulis kepada Konsultan
Pengawas dan rekanan atas kelalaiannya.
17
2. Kelebihan Pembayaran Atas Beberapa Pekerjaan Pemeliharaan Dan
Perbaikan Gedung Sebesar Rp32.521.174,47
Hasil pemeriksaan atas beberapa pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan
gedung pada Badan Diklat TA 2006 diketahui adanya kekurangan volume
pekerjaan sebesar Rp32.521.174,47 dengan rincian sebagai berikut:
a. Pekerjaan perbaikan gedung ex kantin dan pemeliharaan gedung samping
Masjid Balai Diklat Semplak Bogor dilaksanakan oleh CV TJU berdasarkan
Surat Perjanjian No.004/BU-Kont/VIII/Diklat 2006 tanggal 14 Agustus 2006
sebesar Rp483.340.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan terhitung dari
tanggal 14 Agustus s.d 26 Desember 2006 berdasarkan SPK No.013/BU-
SPMK/VIII/Diklat/2006. Pekerjaan perbaikan tersebut untuk pekerjaan
perencanaan arsitekturnya dilaksanakan oleh Konsultan Perencana yaitu PT
BAT dan kegiatan pengawasan dilakukan oleh Konsultan Pengawas PT CRM.
Pembayaran telah direalisasikan sebesar Rp483.340.000,00 dengan delapan
SPM.
Pemeriksaan fisik di lapangan yang dilakukan pada tanggal 01
Desember 2006 menemukan adanya pekerjaan yang kurang dari volume yang
tertuang dalan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp28.836.582,35,
rincian kekurangan pekerjaan pada Lampiran II.
b. Pekerjaan pemeliharaan ruang poliklinik dilaksanakan oleh PT P berdasarkan
Surat Perjanjian No.001/BU-KONT/VIII/Diklat/2006 tanggal 14 Agustus
2006 sebesar Rp491.725.000,00. Pekerjaan dimulai tanggal 14 Agustus 2006
berdasarkan SPK No.010/BU-SPMK/VIII/Diklat/2006. Pekerjaan perencanaan
arsitektur dilaksanakan oleh PT GBN dan pengawasannya oleh Konsultan
Pengawas PT AC. Pembayaran telah direalisasikan sebesar Rp491.725.000,00.
Pemeriksaan fisik di lapangan yang dilakukan pada tanggal 4
Desember 2006 menemukan adanya pekerjaan yang kurang dari volume yang
tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp2.785.566,52,
rincian kekurangan pekerjaan pada Lampiran III.
c. Pekerjaan perbaikan taman dan pagar keliling dilaksanakan oleh PT CL dengan
Surat Perjanjian No.003/BU-KONT/VIII/Diklat/2006 tanggal 14 Agustus
2006 sebesar Rp570.260.000,00. Pekerjaan dimulai tanggal 14 Agustus 2006
berdasarkan SPK No.012/BU-SPMK/VIII/Diklat/2006. Pekerjaan perencanaan
arsitektur dilaksanakan oleh PT DAU dan pengawasannya oleh Konsultan
18
Pengawas PT GBN. Pembayaran telah direalisasikan sebesar
Rp570.260.000,00.
Pemeriksaan fisik di lapangan yang dilakukan pada tanggal 13 dan
14 Desember 2006 menemukan adanya pekerjaan yang kurang dari volume
yang tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp899.025,60,
rincian kekurangan pekerjaan pada Lampiran IV.
Hal tersebut tidak sesuai dengan Keppres No.80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah :
a. Pasal 5 menetapkan bahwa pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa
dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa
harus mematuhi etika (antara lain) menghindari dan mencegah terjadinya
pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barang/jasa
b. Pasal 9 ayat (5) menetapkan bahwa pengguna barang/jasa bertanggung
jawab dari segi administrasi, fisik, keuangan dan fungsional atas
pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan.
c. Pasal 33 ayat (2) menyebutkan bahwa pembayaran dilakukan atas dasar
prestasi pekerjaan.
Kelebihan pembayaran tersebut mengakibatkan kerugian keuangan
negara sebesar Rp32.521.174,47, yang disebabkan oleh:
a. Rekanan dalam melaksanakan pekerjaan lalai tidak mengikuti ketentuan
yang tertuang dalam kontrak, dan Konsultan Pengawas lalai dalam
melaksanakan tugas pengawasan.
b. Kepala Bagian Umum selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan kurang
melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Sehubungan dengan masalah tersebut, pihak Badan Diklat dhi. Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa akan mengusahakan untuk menarik kelebihan
pembayaran atas kekurangan volume pekerjaan.
19
BPK RI menyarankan Kepala Badan Diklat agar memerintahkan:
a. Sekretaris Badan Diklat memberikan teguran tertulis kepada Kepala Bagian
Umum Selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan supaya meningkatkan
pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
dan diperintahkan agar mempertanggungjawabkan kerugian negara sebesar
Rp32.521.174,47 dengan menyetor ke Kas Negara dan bukti setornya
disampaikan kepada BPK RI.
b. Kepala Bagian Umum memberikan teguran tertulis kepada Konsultan
Pengawas dan rekanan atas kelalaiannya.
3. Kelebihan Pembayaran Atas Pengadaan Peralatan AC Central Sebesar
Rp10.000.000,00
Badan Diklat Departemen Dalam Negeri pada TA 2006 memperoleh
alokasi anggaran Belanja Modal Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (MAK
532111) sebesar Rp1.209.843.000,00, di antaranya dialokasikan untuk pengadaan
Peralatan AC Sentral sebesar Rp283.800.000,00. Proses pengadaan dilakukan
dengan cara pelelangan dengan rekanan yang ditunjuk sebagai pemenang adalah
PT HKD. Pelaksanaan pekerjaan ini diikat dengan Kontrak No. 009/BU-
KONT/VIII/Diklat/2006 tanggal 14 Agustus 2006 sebesar Rp283.800.000,00.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 30 hari kalender terhitung mulai
tanggal 14 Agustus 2006 sampai dengan 12 September 2006.
Pengadaan peralatan AC Central tersebut telah dinyatakan selesai
dilaksanakan dengan baik dan memuaskan oleh Panitia Pemeriksa Barang dan
Jasa sesuai Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan No.935/90/IX/Diklat/2006
tanggal 13 September 2006. Selanjutnya, kepada rekanan telah dilakukan
pembayaran lunas sebesar Rp283.800.000,00 berdasarkan SPM No. 00311/BD-
DDN/X/2006 tanggal 6 Oktober 2006.
Pemeriksaan fisik di lapangan pada tanggal 21 Desember 2006
mengungkapkan bahwa terdapat pekerjaan pengadaan dua unit termostat AC
central senilai Rp10.000.000,00 yang tidak dilaksanakan. Hal ini menunjukkan
bahwa Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang dibuat oleh Panitia Pemeriksaan
Barang dan Jasa, yang digunakan oleh PT HKD sebagai dasar dalam mengajukan
tagihan pembayaran adalah tidak benar. Dengan demikian terjadi kelebihan
pembayaran kepada PT HKD sebesar Rp10.000.000,00.
20
Hal tersebut tidak sesuai dengan :
a) Keppres No.42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 ayat (2) yang menyatakan bahwa
belanja atas beban anggaran belanja negara dilakukan berdasarkan atas hak
dan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran.
b) Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah Bab II, bagian kedua, Pasal 9 point 5 menyatakan bahwa
pengguna barang/jasa bertanggung jawab dari segi administrasi, fisik,
keuangan, dan fungsional atau pengadaan barang/jasa yang dilaksanakannya.
Masalah ini merugikan negara sebesar Rp10.000.000,00
(11.000.000,00 – PPN 10 % ), yang terjadi karena:
a. Rekanan lalai melaksanakan pekerjaan tidak mengikuti kontrak, dan Panitia
Pemeriksaan Barang dan Jasa lalai membuat Berita Acara tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
b. Kepala Bagian Umum selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan kurang
melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Sehubungan dengan masalah tersebut, pihak Badan Diklat dhi. Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa akan memanggil rekanan untuk
mempertanggungjawabkan kekurangan pekerjaan tersebut.
BPK RI menyarankan Kepala Badan Diklat agar memerintahkan:
a. Sekretaris Badan Diklat supaya memberikan teguran tertulis kepada Kepala
Bagian Umum untuk meningkatkan pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan diminta
mempertanggungjawabkan kerugian negara sebesar Rp10.000.000,00 dengan
menyetorkan kembali ke kas negara serta melampirkan bukti setoran tersebut
kepada BPK RI.
b. Kepala Bagian Umum supaya memberikan teguran tertulis kepada Panitia
Pemeriksa Barang dan Jasa serta rekanan atas kelalaiannya.
21
4. Pengadaan Filling Cabinet senilai Rp25.750.000,00 Tidak Sesuai Spesifikasi
Kontrak Sehingga Lebih Mahal Sebesar Rp18.190.000,00
Badan Diklat Departemen Dalam Negeri pada TA 2006 memperoleh
Anggaran Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp1.209.843.000,00 di
antaranya dialokasikan untuk pengadaan 10 unit Filling Cabinet Type lion 3 laci
sebesar Rp25.750.000,00, dengan harga per unit sebesar Rp2.575.000,00.
Pengadaan dilaksanakan oleh CV TP berdasarkan Kontrak No. 935/27.A/V/2006
tanggal 17 Mei 2006. Jangka waktu pelaksanaan selama enam hari kerja terhitung
mulai tanggal 17 Mei 2006 sampai dengan 23 Mei 2006.
Pekerjaan telah dinyatakan selesai dilaksanakan dan telah dilakukan
pembayaran sebesar Rp25.750.000,00 berdasarkan SPM No. 00113/BD-
DDN/VI/2006 tanggal 7 Juni 2006.
Pemeriksaan fisik di lapangan yang dilakukan pada tanggal 14 Desember
2006 mengungkapkan bahwa Filling Cabinet yang berada di gudang adalah
Filling Cabinet merk Brother bukan merk Lion seperti yang ditetapkan dalam
kontrak. Namun, berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan yang dibuat oleh Panitia
Pemeriksaan Barang dan Jasa No. 935/29.A/V/2006 tanggal 23 Mei 2006
dinyatakan bahwa barang yang diserahkan adalah Filling Cabinet 3 laci merk
Lion. Hal ini membuktikan bahwa Berita Acara itu dibuat tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Hasil konfirmasi harga pada tiga pedagang, yaitu PT KJ, PD IJ dan MF
diketahui bahwa harga Filling Cabinet merk Brother adalah sebesar Rp756.000,00
per unit atau seluruhnya seharga Rp7.560.000,00 (10 x Rp756.000,00).
Dengan demikian, telah terjadi pengadaan Filling Cabinet senilai
Rp25.750.000,00 yang tidak sesuai dengan spesifikasi kontrak dengan selisih
harga mencapai sebesar Rp18.190.000,00 (Rp25.750.000,00 – Rp7.560.000,00).
Hal tersebut tidak sesuai dengan Keppres No.80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah :
a. Pasal 5 menetapkan bahwa pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa dan
para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus
mematuhi etika (antara lain) menghindari dan mencegah terjadinya
pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barang/jasa
22
b. Pasal 9 ayat (5) menetapkan bahwa pengguna barang/jasa bertanggung jawab
dari segi administrasi, fisik, keuangan dan fungsional atas pengadaan
barang/jasa yang dilaksanakan.
Masalah ini mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar
Rp18.190.000,00 apabila filling kabinet yang diserahkan oleh rekanan tidak
ditukar untuk diganti sesuai kontrak, yang terjadi karena:
a. Rekanan lalai melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan kontrak dan
Panitia Pemeriksaan Barang dan Jasa lalai membuat Berita Acara yang tidak
benar.
b. Kepala Bagian Umum lalai melakukan pengendalian atas pelaksanaan
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
Sehubungan dengan masalah tersebut, pihak Badan Diklat dhi. Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa akan meminta pertanggungjawaban CV TP untuk
menukar Filling Cabinet sesuai pesanan dalam waktu cepat.
BPK RI menyarankan Kepala Badan Diklat agar memerintahkan:
a. Sekretaris Badan Diklat memberikan teguran tertulis kepada Kepala Bagian
Umum dan Panitia Pemeriksaan Barang dan Jasa atas kelalaiannya;
b. Kepala Bagian Umum memberikan teguran tertulis kepada rekanan atas
kelalaiannya dan diperintahkan supaya mengganti Filling Cabinet sesuai
kontrak dengan dibuatkan Berita Acara yang diketahui oleh Itjen Depdagri dan
apabila tidak diganti supaya Kepala Bagian Umum mempertanggungjawabkan
dengan menyetorkan kerugian negara sebesar Rp18.190.000,00 ke Kas Negara
dan bukti setornya disampaikan kepada BPK RI
5. Kelebihan Pembayaran Atas Pekerjaan Pemeliharaan Pembersihan Gedung
B Sebesar Rp5.829.735,12
Jumlah Anggaran Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (5231111)
Badan Diklat sebesar Rp366.910.000,00 dan telah direalisasikan sampai dengan
bulan Oktober 2006 sebesar Rp215.880.000,00. Biaya pemeliharaan tersebut
antara lain digunakan untuk pemeliharaan pembersihan dinding keramik gedung B
Kantor Badan Diklat Departemen Dalam Negeri yang dilaksanakan oleh PT GBN
23
sebesar Rp48.750.000,00 berdasarkan Kontrak No.935/20.A/IV/2006 tanggal 24
April 2006, dengan rincian pekerjaan sebagai berikut:
No Uraian Pekerjaan Harga/M2 Volume Jumlah 1 Bahan pembersihan 3.500,00 2.385,24 8.348.340,002 Upah Tenaga Kerja 9.750,00 2.385,24 23.256.090,003 Alat Bantu 1.650,00 2.385,24 3.935.646,004 Alat Penyanggah/Steiger 5.538,00 2.385,24 13.209.459,12 Jumlah 48.750.000,00
Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai dilaksanakan pada tanggal 12
Mei 2006 dan telah dilakukan pembayaran sebesar Rp48.750.000,00 berdasarkan
SPM No.00110/BD-DDN/VI/2006 tanggal 7 Juni 2006.
Pemeriksaan lebih lanjut atas luas gedung B diketahui bahwa
berdasarkan bukti pembayaran pekerjaan Cleaning Service ternyata luas Gedung
B adalah 2.100 m2. Dengan demikian, terdapat selisih lebih volume yang
diperhitungkan dalam pekerjaan pemeliharaan gedung B seluas 285,24 m2,
sehingga terdapat kelebihan pembayaran atas pekerjaan pemeliharaan gedung B
sebesar Rp5.829.735,12, dengan rincian sebagai berikut:
Volume
No Uraian Pekerjaan Harga/m2 Pembayaran Cleaning
Service
Selisih Jumlah
1 2 3 4 5 6 (4-5) 7 (3x6)
1 Bahan Pembersihan 3.500,00 2.385,24 2.100 285,24 998.340,00
2 Upah Tenaga Kerja 9.750,00 2.385,24 2.100 285,24 2.781.090,00
3 Alat Bantu 1.650,00 2.385,24 2.100 285,24 470.646,00
4 Alat Penyanggah/Steiger 5.538,00 2.385,24 2.100 285,24 1.579.659,12
Jumlah 5.829.735,12
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
a. Keppres No.42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 12 ayat (2) yang menyatakan bahwa,
belanja atas beban anggaran belanja negara dilakukan berdasarkan atas hak
dan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran.
b. Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah Bab II, bagian kedua, Pasal 9 point 5 menyatakan bahwa
24
pengguna barang/jasa bertanggung jawab dari segi administrasi, fisik,
keuangan, dan fungsional atau pengadaan barang/jasa yang dilaksanakannya.
Kelebihan pembayaran tersebut mengakibatkan kerugian keuangan
negara sebesar Rp5.829.735,12, yang terjadi karena:
a. Panitia Pemeriksa Barang dan Penerima Pekerjaan tidak cermat dalam
melaksanakan tugasnya.
b. Kepala Bagian umum selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan kurang
melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan pemeliharaan pembersihan
gedung yang menjadi tanggung jawabnya.
Sehubungan dengan masalah tersebut, pihak Badan Diklat dhi. Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa menjelaskan bahwa pembersihan keramik gedung B
oleh PT GBN pengukurannya berdasarkan gambar sedangkan Cleaning Service
mengukur langsung ke lapangan.
BPK RI menyarankan Kepala Badan Diklat agar memerintahkan:
a. Sekretaris Badan Diklat supaya memberikan teguran tertulis kepada Kepala
Bagian Umum untuk meningkatkan pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan diminta
mempertanggungjawabkan kerugian negara sebesar Rp5.829.735,12 dengan
menyetorkan kembali ke kas negara serta melampirkan bukti setoran tersebut
kepada BPK RI.
b. Kepala Bagian Umum supaya memberikan teguran tertulis kepada Panitia
Pemeriksaan Barang dan Jasa serta rekanan atas kelalaiannya.
6. Kelebihan Pembayaran Atas Pengadaan Peralatan Fisioterapi Batu Giok
sebesar Rp29.800.000,00 dan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan
Belum Dikenakan Sebesar Rp3.129.000,00
Bagian Umum Sekretariat Badan Diklat Depdagri memperoleh
Anggaran Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp1.209.843.000,00
(MAK.532111) diantaranya dialokasikan sebesar Rp122.734.000,00 untuk
pengadaan Peralatan Fisioterapi.
25
Proses pengadaan dilakukan dengan cara pelelangan dengan
pemenangnya adalah PT LLP. Pelaksanaan pekerjaan ini diikat dengan Kontrak
No. 008/BU-KONT/VIII/Diklat/2006 tanggal 14 Agustus 2006 sebesar
Rp122.734.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 30 hari kalender
terhitung mulai tanggal 14 Agustus 2006 sampai dengan 12 September 2006
dengan rincian pekerjaan sebagai berikut :
No Uraian Pekerjaan Volume Harga Jumlah 1 Fishioteraphy Batu Giok (lengkap)
setara ex Ceragem Master CGN 3500
2
Unit
29.800.000,00 59.600.000,002 Fishioteraphy (lengkap) setara ex
Fysiomed NV Melior Art 28450 1
Unit
37.625.000,00 37.625.000,00
3 Fishioteraphy (lengkap) setara ex Fysiomed NV Melior Art 28526
1
Unit
14.351.000,00 14.351.000,00
Jumlah 111.576.000,00 PPN 10 % 11.157.600,00 Dibulatkan 122.734.000,00
Atas pelaksanaan pekerjaan tersebut rekanan telah menerima
pembayaran lunas sebesar Rp122.734.000,00 berdasarkan SPM No.00299/BD-
DDN/IX/2006 tanggal 29 September 2006.
Pemeriksaan fisik di lapangan yang dilakukan pada tanggal 14 Desember
2006 mengungkapkan bahwa Peralatan Fisioterapi tidak ada di gudang Badan
Diklat. Namun, Panitia Pemeriksa Barang telah melakukan serah terima hasil
pengadaan tersebut sesuai Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan No.
935/87/IX/Diklat/2006 tanggal 12 September 2006.
Berdasarkan penjelasan Kepala Bagian Umum selaku Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan diperoleh informasi bahwa hasil pengadaan barang peralatan
Fisioterapi masih berada di pihak rekanan disebabkan kondisi gudang Badan
Diklat kecil dan penuh barang inventaris kantor, dan ruangan untuk terapi masih
dalam taraf finishing. Disamping itu, diperoleh informasi pula bahwa sampai
tanggal 26 Desember 2006 rekanan hanya mengadakan satu unit Fishioterapi Batu
Giok (lengkap) setara ex Ceragem Master CGN 3500 sebesar Rp29.800.000,00
dari dua unit yang telah dibayarkan. Dengan demikian, terjadi kelebihan
pembayaran sebesar Rp29.800.000,00 dan atas keterlambatan pengiriman satu unit
Fishioterapi Batu Giok selama 105 hari (12 September s.d 26 Desember 2006)
26
ternyata rekanan belum dikenakan sanksi denda sebesar Rp3.129.000,00
(105/1000 x Rp29.800.000,00).
Hal ini tidak sesuai dengan:
a. Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah Bab II, bagian kedua, Pasal 9 point 5 menyatakan bahwa
pengguna barang/jasa bertanggung jawab dari segi administrasi, fisik,
keuangan, dan fungsional atau pengadaan barang/jasa yang dilaksanakannya.
b. Kontrak No. 008/BU-KONT/VIII/Diklat/2006 tanggal 14 Agustus 2006
Pasal 9 yang menyatakan bahwa terhadap Pihak Kedua apabila tidak
melaksanakan pekerjaan dengan baik sehingga pekerjaan tidak terpenuhi dan
terlambat penyerahannya dari jangka waktu yang tercantum dalam kontrak
yang disebabkan kesalahan dan kelalaiannya sendiri secara sengaja atau tidak
disengaja akan dikenakan sanksi berupa denda dengan ketentuan yaitu
besarnya denda kepada Pihak Kedua atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan adalah 1 /1000 (satu permil) dari nilai kontrak untuk setiap hari
keterlambatan yang dilakukan.
Masalah ini mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar
Rp29.800.000,00 apabila kekurangan barang tidak dipenuhi sesuai kontrak dan
kekurangan penerimaan atas denda keterlambatan sebesar Rp3.129.000,00, yang
terjadi karena:
a. Rekanan lalai melaksanakan pekerjaan tidak memperhatikan kontrak;
b. Panitia Pemeriksaan Barang dan Jasa lalai dalam melaksanakan tugas
membuat Berita Acara yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;
c. Kepala Bagian Umum kurang melakukan pengendalian atas pelaksanaan
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
Sehubungan dengan masalah tersebut, pihak Badan Diklat dhi. Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa mengakui bahwa barang yang diadakan belum berada
sepenuhnya disebabkan gudang yang kecil dan penuh barang inventaris kantor.
27
BPK RI menyarankan Kepala Badan Diklat agar memerintahkan:
a. Sekretaris Badan Diklat memberikan teguran tertulis kepada Kepala Bagian
Umum Selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan supaya meningkatkan
pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya;
b. Kepala Bagian Umum memberikan teguran tertulis kepada Panitia
Pemeriksaan barang;
c. Kepala Bagian Umum memberikan teguran tertulis kepada rekanan atas
kelalaiannya dan diperintahkan supaya melengkapi kekurangan pengiriman
Fishioterapi Batu Giok sesuai kontrak dengan dibuatkan Berita Acara yang
diketahui oleh Itjen Depdagri dan apabila tidak dipenuhi supaya Kepala
Bagian Umum mempertanggungjawabkan dengan menyetorkan kerugian
negara sebesar Rp29.800.000,00 dan kekurangan penerimaan atas denda
keterlambatan sebesar Rp3.129.000,00 ke Kas Negara dan bukti setornya
disampaikan kepada BPK RI.
7. Pembayaran Biaya Akomodasi Dan Konsumsi Hotel Tidak Sesuai Ketentuan
Sebesar Rp46.680.000,00
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ) biaya
akomodasi dan konsumsi pada Bagian Keuangan, Bagian Perencanaan dan Pusat
Diklat II secara uji petik mengungkapkan hal sebagai berikut:
a. Bagian Keuangan telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan rapat-rapat di
Hotel. Kegiatan tersebut dianggarkan dalam DIPA yang dibebankan pada
MAK 521119 dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
No Kegiatan Tempat hari Peserta Tarip (Rp) Jumlah (Rp) 1 Pembinaan Bendahara,Tim
Penguji SPP dan Tim Penerbit SPM
Hotel Bumi Karsa
3
20
250.000,00
15.000.000,00
2 Orientasi Teknik Penyusunan Anggaran
Hotel Treva Internasional
4 25 250.000,00 25.000.000,00
3 Sosialisasi UU Keuangan Negara, UU Perbendaharaan Negara dan UU Pengawasan
Hotel Ria Diani
3
20
250.000,00
15.000.000,00
4 Penyusunan Bahan Pemuta-khiran Data LHP Ins Jend
Hotel Pardede 4 15 250.000,00 15.000.000,00
J u m l a h 70.000.000,00
Dari daftar di atas diketahui bahwa jumlah kamar yang digunakan untuk
peserta masing-masing kegiatan adalah sesuai jumlah peserta. Namun, hasil
28
konfirmasi kepada peserta diketahui bahwa masing-masing peserta menginap
di hotel dengan fasilitas satu kamar untuk dua orang. Dengan demikian,
apabila peserta mendapat fasilitas hotel satu kamar berdua, maka terdapat
kelebihan biaya akomodasi dan konsumsi hotel sebesar Rp23.500.000,00.
Rincian kelebihan biaya akomodasi konsumsi sebagai berikut :
No Nama Kegiatan Tempat Jumlah
Peserta Pengg Kamar
Waktu Tarif Menurut SPK Perhitungan BPK
Selisih
1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 5 x 6 x 7 10 = 8 - 9 1 Pembinaan Benda-
hara,Tim Penguji SPP dan Tim Penerbit SPM
Bumi Karsa 20
13
3
250.000,00
15.000.000,00
9.750.000,00
5.250.000,00
2 Orientasi Teknik Pe -nyusunan Anggaran
Treva In-ternasional
25
16
4
250.000,00
25.000.000,00
16.000.000,00
9.000.000,00
3 Sosialisasi UU Keu-
angan Negara, UU Perbendaharaan Ne-gara dan UU Pengawasan
Ria Diani 20
13
3
250.000,00
15.000.000,00
9.750.000,00
5.250.000,00
4 Penyusunan Bahan Pemutakhiran Data LHP Ins Jend
Pardede 15
11
4
250.000,00
15.000.000,00
11.000.000,00
4.000.000,00
J u m l a h : 23.500.000,00 Catatan : toleransi penambahan tiga kamar.
Selain itu, dalam kegiatan Orientasi Teknik Penyusunan Anggaran
terdapat pengeluaran untuk pembelian snack pembukaan dan penutupan
sebesar Rp1.500.000,00. Kegiatan pembukaan dan penutupan sudah termasuk
dalam akomodasi dan konsumsi, sehingga snack pembukaan dan penutupan
tersebut tidak perlu diadakan lagi.
b. Bagian Perencanaan telah mengadakan rapat-rapat di Hotel Jayakarta Jakarta.
Kegiatan rapat tersebut dianggarkan dalam DIPA yang dibebankan pada MAK
521119, rincian kegiatan sebagai berikut: No Kegiatan Peserta Hadir Hari Tarif jumlah 1 2 3 4 5 6 7 = 3x5x6 1 Orientasi Penyusunan
Progarm dan Rencana Kerja Badan Diklat Tahun 2007
30
25
5
250.000,00
37.500.000,00
2 Rakornis/Sosialisasi Peraturan Per Undangan Undangan yang terkait dengan Pemda
65
63
4
250.000,00
65.000.000,00
3 Pembahasan Akhir Penyusunan Program Kerja Badan Diklat Tahun 2007
15
12
5
250.000,00
18.750.000,00
29
Pemeriksaan atas daftar hadir tiga kegiatan tersebut diketahui bahwa
terdapat selisih jumlah peserta sebanyak 10 orang. Dengan demikian terdapat
kelebihan pembayaran sebesar Rp12.000.000,00 sebagai berikut:
No Kegiatan Lama
(Hari) Peserta Hadir Selisih Tarif jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8=(3x6x7) 1 Orientasi Penyusunan
Progarm dan Rencana Kerja Badan Diklat Tahun 2007
5
30
25
5
250.000,00
6.250.000,00
2 Rakornis/Sosialisasi Peraturan Per Un-dangan yang terkait dengan Pemda
4
65
63
2
250.000,00
2.000.000,00
3 Pembahasan Akhir Penyusunan Program Kerja Badan Diklat Tahun 2007
5
15
12
3
250.000,00
3.750.000,00
Jumlah 14 110 100 10 250.000,00 12.000.000,00
c. Pusat Diklat II menyelenggarakan Diklat Kajian Kebijakan Strategis selama
lima hari yang dilaksanakan di ruang kelas Badan Diklat Departemen Dalam
Negeri dengan jumlah peserta sebanyak 34 orang termasuk panitia dengan
biaya diklat sebesar Rp47.513.000,00. Biaya ini diantaranya digunakan untuk
biaya honor pengajar sebesar Rp3.410.000,00 dan biaya akomodasi serta
konsumsi per orang sebesar Rp85.000,00 dengan jumlah biaya akomodasi dan
konsumsi sebesar Rp14.450.000,00 (5 x 34 x Rp85.000,00).
Hasil konfirmasi dengan peserta diklat dan berdasarkan sertifikat yang
dimiliki oleh peserta diketahui bahwa diklat tersebut dilaksanakan hanya tiga
hari selama 30 jam dengan dosen pengajar dan Widyaiswara dari lingkungan
Badan Diklat, sehingga lebih dibayar selama 2 hari atau sebesar
Rp5.780.000,00.(2 x 34 x Rp85.000,00).
Berdasarkan penjelasan Kepala Bidang Teknis diakui bahwa
pelaksanaan Diklat Kajian Kebijakan Strategis tersebut diselenggarakan tiga
hari dan kelebihan sebesar Rp5.780.000,00 digunakan untuk menambah honor
pengajar, transport dan biaya makalah.
Pemeriksaan atas SPJ pembayaran tambahan honor pengajar diketahui
bahwa kelebihan sebesar Rp5.780.000,00 digunakan untuk membayar honor
kepada 6 tenaga pengajar sebesar Rp4.500.000,00 tambahan tranport pengajar
sebesar Rp900.000,00, penggantian makalah sebesar Rp320.000,00 dan
sisanya sebesar Rp60.000,00. Masing-masing pengajar memberikan materi
pelajaran selama 10 jam atau jumlah seluruh jam pelajaran selama tiga hari
30
adalah 60 jam (6 x 10 jam), sedangkan dalam pelaksanaannya diklat tersebut
diselenggarakan selama 30 jam atau masing-masing dosen mengajar selama 5
jam.
Dengan demikian tambahan sebesar Rp5.780.000,00 tidak diperlukan
lagi karena masing-masing pengajar sudah dibayarkan transport dan makalah
serta honornya sebesar Rp3.410.000,00 untuk 10 jam pelajaran sementara
hanya mengajar 5 jam.
Selain itu terdapat pengeluaran yang tumpang tindih yaitu pengeluaran
untuk biaya snack pembukaan dan penutupan diklat sebesar Rp3.900.000,00.
Biaya tersebut ternyata sudah termasuk dalam biaya konsumsi diklat, karena
dalam jadwal kegiatan diklat sudah termasuk pembukaan dan penutupan, dan
dalam acara diklat tersebut sudah disediakan tiga kali makan dan dua kali snack.
Rincian biaya snack pembukaan dan penutupan sebagai berikut:
1) Diklat Tata Naskah Dinas 40 x 2 x Rp15.000,00 .............=Rp1.200.000,00
2) Diklat Manajemen Kearsipan 40 x 2 x Rp15.000,00 .......= Rp1.200.000,00
3) Diklat Pengadaan Barang dan Jasa 50 x2 x Rp15.000,00 = Rp1.500.000,00
Dengan demikian terdapat kelebihan pembayaran konsumsi sebesar
Rp9.680.000,00.(Rp5.780.000,00 + Rp3.900.000,00)
Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Pesiden Nomor 42 Tahun
2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN):
a. Pasal 12 yang menyebutkan bahwa pelaksanaan anggaran belanja negara
didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) hemat, tidak mewah, efisien ,dan sesuai dengan kebutuhan tehnis yang
diisyaratkan;
2) efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan,
serta fungsi setiap departemen.
b. Pasal 13 ayat (2) yang menyebutkan bahwa penyelenggaraan rapat, rapat
dinas, seminar, pertemuan , lokakarya, peresmian kantor /proyek dan
sejenisnya dibatasi pada hal-hal yang sangat penting dan dilakukan
sesederhana mungkin.
31
Masalah ini mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan negara sebesar
Rp46.680.000,00 (Rp23.500.000,00 + Rp1.500.000,00 + Rp12.000.000,00 +
Rp5.780.000,00 + Rp3.900.000,00), yang terjadi karena:
a. Pihak panitia penyelenggara kegiatan rapat tidak cermat dalam melaksanakan
tugasnya;
b. Kabag Keuangan, Kabag Perencanaan dan Kabid Teknis Selaku Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan kurang melakukan pengawasan dan pengendalian
atas penggunaan anggaran.
Sehubungan dengan masalah tersebut, pihak Badan Diklat dhi. Kepala
Bagian Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan memahami temuan BPK RI
akan menindaklanjutinya serta Kabid teknis menyatakan bahwa kelebihan
pembayaran tersebut untuk menambah honor pengajar.
BPK RI menyarankan Kepala Badan Diklat agar memerintahkan:
a. Sekretaris Badan Diklat dan Kapus Diklat II memberikan teguran tertulis
kepada Kabag Keuangan, Kabag Perencanaan serta Kabid Teknis selaku
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan supaya mempertanggungjawabkan
Kerugian Keuangan Negara sebesar Rp46.680.000,00 dengan menyetorkan ke
Kas Negara dan bukti setornya disampaikan kepada BPK RI
b. Kabag Keuangan, Kabag Perencanaan serta Kabid Teknis memberikan teguran
tertulis kepada Panitia Penyelenggara Diklat yang tidak cermat.
8. Pembayaran Biaya Langsung Personil Jasa Konsultan Tidak Sesuai
Ketentuan Sebesar Rp43.979.760,00
Pemeriksaan atas dokumen kontrak Konsultan diketahui bahwa Badan
Diklat Departemen Dalam Negeri dalam melakukan kegiatan Pekerjaan Lanjutan
Pembangunan Gedung D Asrama menggunakan jasa Konsultan Perencana PT
NKU yang diikat dengan kontrak No.21/BU-Kont/VI/Diklat/2006 sebesar
Rp217.992.000,00. Harga kontrak tersebut terdiri dari Biaya Langsung Personil
sebesar Rp130.185.396,00 (termasuk tenaga pendukung dan drafter sebesar
Rp20.073.636,00) dan Biaya Langsung Non Personil sebesar Rp67.990.000,00.
Atas pekerjaan in, konsultan telah menerima pembayaran lunas dengan SPM
32
No.00251/BD-DDN/VIII/2006 dan SPM No.00449/BD-DDN/XII/2006 tanggal
12 Desember 2006.
Pemeriksaan atas Biaya Langsung Personil yang tercantum dalam RAB
untuk jasa Konsultan tersebut mengungkapkan bahwa perhitungan biaya
dimaksud ternyata tidak menggunakan gaji dasar yang dapat
dipertanggungjawabkan, yaitu gaji yang sebenarnya diterima setiap bulan dari
perusahaan.
Dengan demikian terdapat kelebihan pembayaran biaya langsung personil sebesar
Rp43.979.760,00 sebagai berikut: No Nama Personil Biaya Personil yang
senyatanya dibayar Biaya langsung Personil yang
seharusnya dibayar
Selisih
1 2 3 4 5
1 Ir. CB 21.384.000,00 13.200.000,00 8.184.000,00
2 FA, ST. IAI 12.371.040,00 7.682.400,00 4.688.640,00
3 Ir.H 16.494.720,00 10.243.200,00 6.251.520,00
4 Ir. S 11.008.800,00 6.652.800,00 4.356.000,00
5 Ir. IH 12.843.600,00 7.761.600,00 5.082.000,00
6 W 6.336.000,00 3.062.400,00 3.273.600,00
7 Ir. YSI 11.404.800,00 6.652.800,00 4.752.000,00
8 Ir. MI 14.968.800,00 9.240.000,00 5.728.800,00
9 R 1.848.000,00 950.400,00 897.600,00
10 S 1.452.000,00 686.400,00 765.600,00
Jumlah 110.111.760,00 66.132.000,00 43.979.760,00
Rincian perhitungan Biaya langsung Personil yang seharusnya dibayar pada lampiran V.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Departemen Keuangan RI No.1203/D.II/03/2000 SE-38/A/2000 tanggal 17 Maret 2000 tentang Petunjuk Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Jasa Konsultasi Romawi I menetapkan Biaya Langsung
Personil (Tenaga Ahli) untuk jasa konsultan, jasa lainnya dan untuk tenaga
pendukung dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku dan wajar serta
didasarkan pada dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan yaitu melalui daftar
gaji yang telah diperiksa (Audited Payroll) disertai bukti pembayaran pajak
terhadap gaji yang diterima.
33
Kelebihan pembayaran tersebut mengakibatkan kerugian negara sebesar
Rp43.979.760,00, yang terjadi karena:
a. adanya unsur kesengajaan dari pihak konsultan untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dengan memperbesar nilai Gaji Dasar.
b. Panitia Pengadaan Barang dan jasa tidak cermat dalam menyusun HPS/OE
dan dalam mengevaluasi harga penawaran konsultan.
c. Kepala Bagian Umum kurang melakukan pengendalian atas pelaksanaan
kegiatan pengadaan jasa konsultan.
Sehubungan dengan masalah tersebut, pihak Badan Diklat dhi. Kepala
Bagian Umum selaku Pimpinan Kegiatan setelah melakukan klarifikasi dengan
perusahaan jasa konsultan, harga yang diberikan lebih rendah dari harga acuan
langsung personil yang ditentukan oleh Bappenas dan Dep. Keuangan serta SK
Gubernur DKI Jakarta merupakan gaji dasar dan biaya personil masih dibawah
ketentuan.
Tanggapan tersebut tidak benar karena gaji dasar yang dipakai sebagai
dasar perhitungan tidak sesuai dengan gaji yang sebenarnya diterima.
BPK RI menyarankan Kepala Badan Diklat agar memerintahkan:
a. Sekretaris Badan Diklat memberikan teguran tertulis kepada Kepala Bagian
Umum supaya meningkatkan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya dan mempertanggungjawabkan kerugian negara
sebesar Rp43.979.760,00 dengan menyetorkan ke Kas Negara dan bukti
setornya disampaikan kepada BPK RI.
b. Kepala Bagian umum supaya memberikan teguran tertulis kepada Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa supaya lebih cermat dalam melaksanakan tugas.
9. Pembayaran Biaya Tenaga Pendukung Dan Biaya Langsung Non Personil
Melebihi Ketentuan Sebesar Rp36.773.636,00 Berdasarkan pemeriksaan atas dokumen kontrak pekerjaan Konsultan
Perencana/Pengawas Pembangunan Gedung dan Konsultan Penyusunan Modul di
lingkungan Badan Diklat Departemen Dalam Negeri, diketahui bahwa pekerjaan
dilaksanakan dengan jangka waktu kurang dari enam bulan.
34
Pemeriksaan atas kwitansi pembayaran, diketahui bahwa biaya tenaga
pendukung untuk kegiatan tersebut yang dilaksanakan oleh Pusat Diklat V dan
Bagian Umum melebihi ketentuan sebesar Rp36.773.636,00, dengan rincian
sebagai berikut:
a. Biaya Tenaga Pendukung Konsultan Perencana/Pengawas
No Pelaksana Uraian Billing Rate Seharusnya Selisih Keterangan 1 2 3 4 5 6 7
1 PT.DAU Operator Komputer 1.500.000,00 750.000,00 750.000,00 Konsultan Perencana Keuangan 1.750.000,00 0 1.750.000,00 Tdk diatur Sekretaris 1.500.000,00 750.000,00 750.000,00 Pembantu Umum 750.000,00 400.000,00 350.000,00 2 PT.GBN Operator Komputer 1.350.000,00 750.000,00 600.000,00 Konsultan Perencana Keuangan 1.750.000,00 0 1.750.000,00 Tdk diatur Sekretaris 1.350.000,00 750.000,00 600.000,00 Pembantu Umum 750.000,00 400.000,00 350.000,00 3 PT. AC Operator Komputer 1.500.000,00 750.000,00 750.000,00 Konsultan Pengawas Keuangan 1.500.000,00 0 1.500.000,00 Sekretaris 1.500.000,00 750.000,00 750.000,00 Pembantu Umum 750.000,00 400.000,00 350.000,00 4 PT. AC Operator Komputer 1.500.000,00 750.000,00 750.000,00 Konsultan Perencana Keuangan 1.350.000,00 0 1.350.000,00 Tdk diatur Pembantu Umum 750.000,00 400.000,00 350.000,00 Operator Komputer 1.500.000,00 750.000,00 750.000,00 5 PT.NKU Operator Komputer 2.722.500,00 750.000,00 1.972.500,00 Konsultan Perencana Keuangan 2.722.500,00 0 2.722.500,00 Tdk diatur Office Boy 1.798.236,00 750.000.00 1.048.236,00 Juru Gambar 4.276.800,00 1.500.000,00 2.776.800,00 Juru Gambar 4.276.800,00 1.500.000,00 2.776.800,00 Juru Gambar 4.276.800,00 1.500.000,00 2.776.800,00 6. PT. BGN Operator Komputer 1.500.000,00 750.000,00 750.000,00 Konsultan Pengawas Keuangan 1.500.000,00 0 1.500.000,00 Tdk diatur Jumlah Biaya Pendukung 29.773.636,00
b. Biaya Pendukung Konsultan Penyusunan Modul
No Penyusunan Modul Uraian Billing Rate Seharusnya Selisih Jml Bln
Jumlah Selisih
1 2 3 4 5 6 7 8 Sekretaris 900.000,00 750.000,00 150.000,00 2 300.000,00 Operator Komputer 1.000.000,00 750.000,00 250.000,00 2 500.000,00 Pesuruh 500.000,00 400.000,00 100.000,00 2 200.000,00
1 Pengembangan Jati diri
Sopir 700.000,00 500.000,00 200.000,00 2 400.000,00 Sekretaris 900.000,00 750.000,00 150.000,00 2 300.000,00 Operator Komputer 1.000.000,00 750.000,00 250.000,00 2 500.000,00 Pesuruh 500.000,00 400.000,00 100.000,00 2 200.000,00
2 Pengembangan Tim Kerja Unggulan
Sopir 700.000,00 500.000,00 200.000,00 2 400.000,00 Sekretaris 900.000,00 750.000,00 150.000,00 2 300.000,00 Operator Komputer 1.000.000,00 750.000,00 250.000,00 2 500.000,00 Pesuruh 500.000,00 400.000,00 100.000,00 2 200.000,00
3 Kurikulum dan Silabi
Sopir 700.000,00 500.000,00 200.000,00 2 400.000,00
35
1 2 3 4 5 6 7 8 Sekretaris 900.000,00 750.000,00 150.000,00 2 300.000,00 Operator Komputer 1.000.000,00 750.000,00 250.000,00 2 500.000,00 Pesuruh 500.000,00 400.000,00 100.000,00 2 200.000,00
4 T O T
Sopir 700.000,00 500.000,00 200.000,00 2 400.000,00 Sekretaris 900.000,00 750.000,00 150.000,00 2 300.000,00 Operator Komputer 1.000.000,00 750.000,00 250.000,00 2 500.000,00 Pesuruh 500.000,00 400.000,00 100.000,00 2 200.000,00
5 Motivasi berprestasi
Sopir 700.000,00 500.000,00 200.000,00 2 400.000,00 Jumlah 7.000.000,00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran bersama Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Keuangan RI
No.1203/D.II/03/2006
SE-38/A/2000 tanggal 17 Maret 2000 tentang Petunjuk Penyusunan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) untuk Acuan Biaya Tenaga Pendukung (Tabel III).
Kelebihan pembayaran tersebut mengakibatkan kerugian negara sebesar
Rp36.773.636,00 (Rp29.773.636,00 +Rp7.000.000,00), yang terjadi karena:
a. Panitia Pengadaan barang dan Tim Penyusun Modul tidak cermat dalam
memperhitungkan biaya langsung personil dalam kontrak.
b. Kepala Bagian Umum dan Kabid Kader dan Profesionalisme Kediklatan
selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan kurang melakukan pengendalian
atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
Sehubungan dengan masalah tersebut, pihak Badan Diklat dhi. Plt
Kepala Bidang Kader dan Profesionalisme Kediklatan menggunakan harga
pembanding dengan cara menurunkan standar harga keputusan Bupati Bekasi.
BPK RI menyarankan Kepala Badan Diklat agar memerintahkan:
a. Sekretaris Badan Diklat dan Kapus Diklat V supaya memberikan teguran
tertulis kepada Kepala Bagian Umum dan Kepala Bidang Kader dan
Profesionalisme Kediklatan untuk meningkatkan pengendalian terhadap
pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan diminta
mempertanggungjawabkan kerugian negara sebesar Rp36.773.636,00 dengan
menyetorkan ke Kas Negara serta melampirkan bukti setoran tersebut kepada
BPK RI.
36
b. Kepala Bagian Umum dan Kabid Kader dan Profesionalisme Kediklatan
supaya memberikan teguran tertulis kepada Panitia Pengadaan barang dan jasa
dan Tim Penyusun Modul yang tidak cermat.
10. Duplikasi Pengeluaran Biaya Transport Pembukaan Dan Penutupan
Diklat Sebesar Rp20.350.000,00
Pusat Diklat I, Pusat Diklat IV dan Pusat Diklat III pada TA 2006 telah
mengadakan diklat yang pesertanya selain dari lingkungan Departemen Dalam
Negeri juga diikuti oleh peserta dari daerah, dengan biaya yang bersumber dari
APBN dan APBD.
Biaya yang bersumber dari APBN dalam rincian DIPA dialokasikan untuk
Belanja Uang Honor Tidak Tetap, Belanja Barang Operasional Lainnya dan
Belanja Bahan, sedangkan dana APBD merupakan kontribusi dari masing-masing
peserta daerah yang ditetapkan sebesar Rp2.500.000,00 sampai dengan
Rp3.500.000,00 untuk tiap peserta. Berdasarkan surat kawat pemberitahuan
kepada peserta, diketahui bahwa kontribusi APBD tersebut digunakan untuk biaya
akomodasi hotel.
Kegiatan diklat diselenggarakan di hotel dengan jumlah peserta masing-masing 30
orang. Adapun rincian jumlah biayanya sebagai berikut:
No Diklat Jumlah Peserta APBN APBD Jumlah
DDN Daerah 1 2 3 4 5 6 7 Pusat Diklat I
1 Laporan Pertanggungjawaban (LKPJ)
0
30
47.513.000,00
75.000,000,00
122.513.000,00
2 Substansi Bidang Tugas Setwan
0 30 47.513.000,00 75.000.000,00 122.513.000,00
Pusat Diklat IV 3 Analisis Gender dalam
Perencanaan 9 21 47.513.000,00 73.500.000,00 121.013.000,00
4 Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna
6 24 47.513.000,00 86.400.000,00 133.913.000,00
5 Perencanaan. Pengembangan Ek Kerakyatan
6
11
47.513.000,00
34.150.000,00
81.663.000,00
6
Pengembangan Ek dan Usaha Daerah agk II
12 18 47.513.000,00
53.480.000,00
100.993.000,00
7 Pengembangan Ek dan Usaha Daerah agk I
10 20 47.513.000,00 60.000.000,00 107.513.000,00
8 Manajemen ops Pemeliharaan Sarana Persampahan Kota
10
20
47.513.000,00
60.000.000,00
107.513.000,00
37
1 2 3 4 5 6 7 9
Pengembangan Agribisnis
20 10 47.513.000,00 31.400.000,00 78.913.000,00
Pusat Diklat III 10 Penilaian Angka
Kredit Widya Iswara 13 17 59.316.000,00 51.000.000,00 110.316.000
Pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ) penyelenggaraan diklat
dan Petunjuk Operasional (PO) APBD yang ditentukan oleh Badan Diklat
diketahui bahwa dana APBD selain digunakan untuk biaya akomodasi hotel dan
untuk menambah honor dosen, juga digunakan untuk biaya transport pembuka
dan penutup, padahal biaya transport pembuka dan penutup sudah disediakan
dalam DIPA. Dengan demikian, terjadi duplikasi pengeluaran untuk biaya
transport pembuka dan penutup. Rincian transport pembukaan dan penutupan
sebagai berikut: No Diklat SPJ DIPA PO APBD
1. Pengembangan Agribisnis 3.600.000,00 2.600.000,00 1.000.000,00 2. Pengembangan Ek dan Usaha Daerah agk I 4.300.000,00 2.600.000,00 1.700.000,00 3. Pengembangan Ek dan Usaha Daerah agk II 4.600.000,00 2.600.000,00 2.000.000,00 4. Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna 5.300.000,00 2.600.000,00 2.700.000,00 5. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan 3.800.000,00 2.600.000,00 1.200.000,00 6. Manajemen Ops Pemel sarana & Prasarana
Persampahan kota 3.400.000,00 2.600.000,00 800.000,00
7. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban 3.700.000,00 2.600.000,00 1.100.000,00 8. Substansi Bidang Tugas setwan 7.400.000,00 2.600.000,00 4.800.000,00 9. Analisis Gender 3.300.000,00 2.600.000,00 700.000,00 10. Penilaian Angka Kredit Widya Iswara 6.750.000,00 2.400.000,00 4.350.000,00 Jumlah 46.150.000,00 25.800.000,00 20.350.000,00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keppres Nomor 42 Tahun 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan APBN Pasal 12 ayat (1) menetapkan bahwa
pelaksanaan APBN didasarkan atas prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien
dan sesuai dengan kebutuhan teknis.
Adanya duplikasi pembayaran transport mengakibatkan kerugian
keuangan negara sebesar Rp20.350.000,00, yang terjadi karena Kepala Badan
Diklat menerbitkan Petunjuk Operasional (PO) dana APBD yang menyediakan
biaya transport pembuka dan penutupan.
Sehubungan dengan masalah tersebut, pihak Badan Diklat dhi. kepala
Bidang pada Kapus I, III dan IV memberi tanggapan bahwa penyelenggaraan
38
diklat telah mengacu pada DIPA, namun diakui karena situasional adanya
kelebihan pemberian transport.
BPK RI menyarankan Kepala Badan Diklat supaya :
a. Mempertanggungjawabkan kerugian sebesar Rp20.350.000,00 dengan
menyetorkan kembali ke Kas Negara dan bukti setornya diserahkan kepada
BPK RI.
b. Mencabut Petunjuk Operasional dana APBD untuk disempurnakan dengan
menghilangkan pembiayaan yang tidak perlu atau yang menimbulkan
duplikasi.
39
SUSUNAN TIM PEMERIKSA
NO NAMA NIP JABATAN
1. Drs. Hadi Priyanto, MM 240000961 Penanggung jawab
2. Dra. Hendaryati 240001553 Ketua Tim
3. Delia Rina, SE, Ak 240003643 Anggota Tim
4. Erma Kusumawardani, SE 240003513 Anggota Tim
5. Dewi Rijanti, SE 240001057 Anggota Tim
NO URAIAN PEKERJAANPELAKSA
NAAN SAT CEK FISIK SELISIH HARGA SATUAN TOTAL HARGA RAB SELISIH HARGA A PEKERJAAN BETON
1 Pek. Meja Beton, tbl 10cm 0,88 m3 1,90 (1,02) 2.125.871,30 1.870.766,74 (2.168.388,73) B PEKERJAAN PASANGAN
LANTAI 12 Pek. Pasang batu merah, ad. 1:5 989,77 m2 463,16 526,61 60.023,00 59.408.964,71 31.608.712,03 3 Pek. Plesteran, tbl 2cm, ad. 1:5 3.275,90 m2 2.222,68 1.053,22 23.475,00 76.901.752,50 24.724.339,50 4 Pek. Pasang Batu Alam 26,00 m2 23,32 2,68 175.000,00 4.550.000,00 469.000,00
LANTAI 25 Pek. Pasang batu merah, ad. 1:5 1.091,71 m2 1.458,42 (366,71) 60.023,00 65.527.709,33 (22.011.034,33) 6 Pek. Plesteran, tbl 2cm, ad. 1:5 2.320,09 m2 3.053,51 (733,42) 23.475,00 54.464.112,75 (17.217.034,50) 7 Pek. Pasang ventilasi GRC cetak 20,00 bh 18,00 2,00 350.000,00 7.000.000,00 700.000,00 8 Pek. Tali Air 43,40 m1 31,20 12,20 21.650,00 939.610,00 264.130,00 9 Pek. Plesteran Lisplank 211,68 m2 204,00 7,68 23.475,00 4.969.188,00 180.288,00
10 Trimban Tinggi 10 cm 201,00 m' 209,45 (8,45) 30.979,00 6.226.779,00 (261.772,55) LANTAI 3
11 Pek. Pasang batu merah, ad. 1:5 1.091,71 m2 1.276,91 (185,20) 60.023,00 65.527.709,33 (11.116.259,60) 12 Pek. Plesteran, tbl 2cm, ad. 1:5 2.320,09 m2 2.690,49 (370,40) 23.475,00 54.464.112,75 (8.695.140,00) 13 Pek. Pasang ventilasi GRC cetak 20,00 bh 22,00 (2,00) 350.000,00 7.000.000,00 (700.000,00) 14 Pek. Tali Air 43,40 m1 31,20 12,20 21.650,00 939.610,00 264.130,00 15 Pek. Plesteran Lisplank 211,68 m2 168,00 43,68 23.475,00 4.969.188,00 1.025.388,00 16 Trimban Tinggi 10 cm 201,00 m' 178,39 22,61 30.979,00 6.226.779,00 700.435,19
LANTAI 417 Pek. Pasang batu merah, ad. 1:5 1.091,71 m2 1.270,97 (179,26) 60.023,00 65.527.709,33 (10.759.722,98) 18 Pek. Plesteran, tbl 2cm, ad. 1:5 2.320,09 m2 2.678,61 (358,52) 23.475,00 54.464.112,75 (8.416.257,00) 19 Pek. Tali Air 43,40 m1 31,20 12,20 21.650,00 939.610,00 264.130,00 20 Pek. Plesteran Lisplank 211,68 m2 168,00 43,68 23.475,00 4.969.188,00 1.025.388,00
LANTAI 521 Pek. Tali Air 43,40 m1 31,20 12,20 21.650,00 939.610,00 264.130,00
C PEKERJAAN PELAPIS LANTAI + DINDINGLANTAI 1
22Pek. Pasangan lantai granito tile mengkilap 30/30 cm (entrance) 59,10 m2 64,58 (5,48) 158.874,50 9.389.482,95 (870.632,26)
23 Pek. Pas. Lantai granito tile 60/60 cm (lobby&hall) 114,00 m2 81,46 32,54 158.874,50 18.111.693,00 5.169.776,23 24 Pek. Pas. Lantai keramik 40/40 cm (R.Makan & Dapur) 147,00 m2 301,13 (154,13) 93.374,50 13.726.051,50 (14.391.811,69) 25 Pek. Pasangan granito tangga mengkilap 30/30 cm 23,70 m2 13,36 10,34 158.874,50 3.765.325,65 1.642.762,33
26Pek. Pasangan lantai keramik (KM/WC) setara Roman KW 1 20/20 cm 38,68 m2 35,09 3,59 83.374,50 3.224.925,66 299.314,46
27 Pek. Granito tile plint 298,00 m' 252,75 45,25 15.887,45 4.734.460,10 718.907,11 28 Pek. Pasang granito tile, step nozing 33,00 m' 35,86 (2,86) 34.500,00 1.138.500,00 (98.670,00) 29 Pek. Pasang keramik meja beton 20/20 cm 19,75 m2 17,44 2,31 83.374,50 1.646.646,38 192.595,10 30 Pek. Pasang Keramik dinding KM/WC 20/25 cm 137,80 m2 136,71 1,09 92.374,50 12.729.206,10 100.688,21
LANTAI 2
31Pek. Pasangan lantai granito tile mengkilap 30/30 cm (entrance) 740,42 m2 643,73 96,69 158.874,50 117.633.857,29 15.361.575,41
32 Pek. Pasangan granito tangga mengkilap 30/30 cm 23,70 m2 12,02 11,68 158.874,50 3.765.325,65 1.855.654,16
33Pek. Pasangan lantai keramik (KM/WC) setara Roman KW 1 20/20 cm 68,00 m2 58,70 9,30 83.374,50 5.669.466,00 775.382,85
34 Pek. Pasang granito tile, step nozing 33,00 m' 32,60 0,40 34.500,00 1.138.500,00 13.800,00 35 Pek. Pasang Keramik dinding KM/WC 20/25 cm 254,80 m2 250,96 3,84 92.374,50 23.537.022,60 354.718,08 36 Pek. Granito tile plint 530,00 m' 431,41 98,59 15.887,45 8.420.348,50 1.566.343,70
37Pek. Water Proofing type AM 100 Cementitious, KM/WC 3x coating 156,29 m2 135,01 21,28 70.000,00 10.940.300,00 1.489.600,00
38Pek. Water Proofing type AM 100 Cementitious, Balkon 3x coating 95,00 m2 110,81 (15,81) 70.000,00 6.650.000,00 (1.106.700,00) LANTAI 3
39Pek. Pasangan lantai granito tile mengkilap 30/30 cm (entrance) 740,42 m2 668,05 72,37 158.874,50 117.633.857,29 11.497.747,57
40 Pek. Pasangan granito tangga mengkilap 30/30 cm 23,70 m2 12,02 11,68 158.874,50 3.765.325,65 1.855.654,16
41Pek. Pasangan lantai keramik (KM/WC) setara Roman KW 1 20/20 cm 68,00 m2 52,02 15,98 83.374,50 5.669.466,00 1.332.324,51
42 Pek. Pasang granito tile, step nozing 33,00 m' 32,60 0,40 34.500,00 1.138.500,00 13.800,00 43 Pek. Pasang Keramik dinding KM/WC 20/25 cm 254,80 m2 259,42 (4,62) 92.374,50 23.537.022,60 (426.770,19) 44 Pek. Granito tile plint 530,00 m' 471,99 58,01 15.887,45 8.420.348,50 921.630,97
45Pek. Water Proofing type AM 100 Cementitious, KM/WC 3x coating 156,29 m2 119,65 36,644 70.000,00 10.940.300,00 2.565.080,00
46Pek. Water Proofing type AM 100 Cementitious, Balkon 3x coating 95,00 m2 104,70 (9,70) 70.000,00 6.650.000,00 (679.000,00) LANTAI 4
47Pek. Pasangan lantai granito tile mengkilap 30/30 cm (entrance) 740,42 m2 668,05 72,37 158.874,50 117.633.857,29 11.497.747,57
48 Pek. Pasangan granito tangga mengkilap 30/30 cm 23,70 m2 14,69 9,01 158.874,50 3.765.325,65 1.431.459,25
49Pek. Pasangan lantai keramik (KM/WC) setara Roman KW 1 20/20 cm 68,00 m2 52,02 15,98 83.374,50 5.669.466,00 1.332.324,51
50 Pek. Pasang granito tile, step nozing 33,00 m' 32,60 0,40 34.500,00 1.138.500,00 13.800,00 51 Pek. Pasang Keramik dinding KM/WC 20/25 cm 254,80 m2 259,42 (4,62) 92.374,50 23.537.022,60 (426.770,19) 52 Pek. Granito tile plint 530,00 m' 471,99 58,01 15.887,45 8.420.348,50 921.630,97
53Pek. Water Proofing type AM 100 Cementitious, KM/WC 3x coating 156,29 m2 224,35 (68,06) 70.000,00 10.940.300,00 (4.763.920,00) LANTAI 5
54 Pek. Pasangan lantai keramik 30/30 cm 22,68 m2 22,81 (0,13) 83.374,50 1.890.933,66 (10.505,19) D PEKERJAAN KUSEN DAN GANTUNGAN
55 LANTAI 1 S/D 456 Pek. Railing tangga pipa galvanis dia. 2" dan 4", fin.cat 36,00 m' 41,95 (5,95) 247.714,00 8.917.704,00 (1.473.898,30)
Lampiran 1Pekerjaan Pembangunan Lanjutan Gedung D
NO URAIAN PEKERJAANPELAKSA
NAAN SAT CEK FISIK SELISIH HARGA SATUAN TOTAL HARGA RAB SELISIH HARGA
Lampiran 1Pekerjaan Pembangunan Lanjutan Gedung D
E PEKERJAAN PLAFONDLANTAI 1
57Pek. Rangka hollow 4/4 dan penutup plafond gypsum, tbl 9mm 814,00 m2 1.058,73 (244,73) 88.000,00 71.632.000,00 (21.536.240,00)
58 Pek.List Plafond 509,60 m' 507,31 2,29 13.828,60 7.047.054,56 31.667,49
59Pek. Rangka Kamfer & penutup plafond tritisan luar GRC 4 mm 100,80 m2 186,45 (85,65) 75.650,00 7.625.520,00 (6.479.422,50)
60 list plafon tritisan 203,60 m' 185,36 18,24 13.828,00 2.815.380,80 252.222,72 LANTAI 2
61Pek. Rangka hollow 4/4 dan penutup plafond gypsum, tbl 9mm 799,00 m2 567,85 231,15 88.000,00 70.312.000,00 20.341.200,00
62 Pek.List Plafond 1.032,90 m' 546,53 486,37 13.828,60 14.283.560,94 6.725.816,18
63Pek. Rangka kamper & penutup plafond tritisan luar GRC 4 mm 100,60 m2 134,58 (33,98) 75.650,00 7.610.390,00 (2.570.587,00)
64 list plafon tritisan 203,60 m' 197,08 6,52 13.828,00 2.815.380,80 90.158,56 LANTAI 3
65Pek. Rangka hollow 4/4 dan penutup plafond gypsum, tbl 9mm 799,00 m2 596,22 202,78 88.000,00 70.312.000,00 17.844.640,00
66 Pek.List Plafond 1.047,90 m' 802,03 245,87 13.828,60 14.490.989,94 3.400.037,88
67Pek. Rangka kamper & penutup plafond tritisan luar GRC 4 mm 302,00 m2 455,65 (153,65) 75.650,00 22.846.300,00 (11.623.622,50)
68 list plafon tritisan 326,00 m' 310,32 15,68 13.828,00 4.507.928,00 216.823,04 LANTAI 4
69Pek. Rangka hollow 4/4 dan penutup plafond gypsum, tbl 9mm 799,00 m2 596,22 202,78 88.000,00 70.312.000,00 17.844.640,00
70Pek. Rangka kamper dan penutup plafond GRC, tbl 4mm (luar) 217,28 m2 377,40 (160,12) 75.650,00 16.437.232,00 (12.113.078,00)
71 Pek.List Plafond 672,16 m' 802,03 (129,87) 13.828,60 9.295.031,78 (1.795.920,28) 72 list plafon tritisan 349,60 m' 324,80 24,80 13.828,00 4.834.268,80 342.934,40
F PEKERJAAN ATAPLANTAI 1
73 Pek. Lisplank kayu kamper 3/30 46,60 m' 29,60 17,00 60.500,00 2.819.300,00 1.028.500,00 LANTAI 2
74 Pek. Lisplank kayu kamper 3/30 16,60 m' 31,40 (14,80) 60.500,00 1.004.300,00 (895.400,00) G PEKERJAAN PENGECATAN
LANTAI 175 Pek. Cat Plafond setara ICI 3x 889,00 m2 1.245,18 (356,18) 19.530,00 17.362.170,00 (6.956.195,40) 76 Pek. Cat list plafond 43,80 m2 36,67 7,13 19.530,00 855.414,00 139.248,90
LANTAI 277 Pek. Cat dinding, kolom dan bawah tangga setara ICI 3x 2.737,25 m2 3.470,67 (733,42) 16.758,00 45.870.835,50 (12.290.652,36) 78 Pek. Cat Plafond setara ICI 3x 852,25 m2 702,43 149,82 19.530,00 16.644.442,50 2.925.984,60 79 Pek. Cat list plafond 103,29 m2 44,61 58,68 19.530,00 2.017.253,70 1.146.020,40
LANTAI 380 Pek. Cat dinding, kolom dan bawah tangga setara ICI 3x 2.737,25 m2 3.107,65 (370,40) 16.758,00 45.870.835,50 (6.207.163,20) 81 Pek. Cat Plafond setara ICI 3x 1.154,25 m2 1.051,87 102,38 19.530,00 22.542.502,50 1.999.481,40 82 Pek. Cat list plafond 104,79 m2 66,74 38,05 19.530,00 2.046.548,70 743.096,97
LANTAI 483 Pek. Cat dinding, kolom dan bawah tangga setara ICI 3x 2.737,25 m2 3.095,77 (358,52) 16.758,00 45.870.835,50 (6.008.078,16) 84 Pek. Cat Plafond setara ICI 3x 1.256,25 m2 973,62 282,63 19.530,00 24.534.562,50 5.519.763,90 85 Pek. Cat list plafond 70,57 m2 67,61 2,96 19.530,00 1.378.232,10 57.812,71
H PEKERJAAN PARKIR/HALAMAN86 Pek. Perataan tanah + pemadatan 642,50 m2 648,84 (6,34) 4.000,00 2.570.000,00 (25.360,00) 87 Pek. Pasangan paving block tebal = 8 cm + stamper 642,50 m2 648,84 (6,34) 72.870,40 46.819.232,00 (461.998,34)
88Pek. Kansteen beton 15/18 x 20 - 15/25 - 60 finish cat berikut galian 165,00 m' 139,79 25,21 105.960,00 17.483.400,00 2.671.251,60
I PEKERJAAN STANDAR M/EPEKERJAAN PLUMBING LT.SATU
89Pengadaan dan Pemasangan Urinel Type U 57 M Toto komplit 5,00 bh 7,00 (2,00) 1.577.000,00 7.885.000,00 (3.154.000,00)
90 Pengadaan dan Pemasangan Deffuser + exhous fans 12,00 bh 10,00 2,00 554.750,00 6.657.000,00 1.109.500,00 PEKERJAAN PLUMBING LT.DUA S.D EMPAT
91Pengadaan dan Pemasangan Closet duduk type CW 820 J Toto komplit 51,00 49,00 2,00 1.590.000,00 81.090.000,00 3.180.000,00
92Pengadaan dan Pemasangan Wastafel Meja Type LW 986 Toto komplit 51,00 bh 49,00 2,00 725.000,00 36.975.000,00 1.450.000,00
93 Pengadaan dan Pemasangan Deffuser + exhous fans 52,00 bh 48,00 4,00 554.750,00 28.847.000,00 2.219.000,00
94Pengadaan dan Pemasangan kran dengan Hand Shower complete type THX 17 51,00 bh 49,00 2,00 165.000,00 8.415.000,00 330.000,00
J PEKERJAAN TATA SUARA (SOUND SYSTEM)LANTAI DUA s.d TIGA
95 Instalasi Ceiling Speaker 132,00 ttk 95,00 37,00 385.000,00 50.820.000,00 14.245.000,00 96 Ceiling Speaker 132,00 bh 95,00 37,00 325.000,00 42.900.000,00 12.025.000,00 97 Attenuator 54,00 bh 49,00 5,00 160.000,00 8.640.000,00 800.000,00
Jumlah 45.382.183,36
No Rincian Pekerjaan Selisih Harga satuan JumlahRAB Fisik
I Pekerjaan Pasangan:a. Pasangan Bata 121,99 278,333 -156,34 54.100,00 (8.458.156,30) b. Plester 1:4 tebal 2 cm 243,98 556,66 -312,68 26.700,00 (8.348.556,00) c. Kolom 20 x 20 0,67 0,32 0,35 2.650.000,00 927.500,00
d. Kolom Estetika 6,00 0,00 6,00 300.000,00 1.800.000,00
e. Lantai Kerja T=5 cm 207,00 195,3 11,70 36.800,00 430.560,00
II Pekerjaan Atap Plafona.Rangka Plafon Kayu singkil 220,08 165,96 54,12 110.000,00 5.953.200,00 b. Plafon Gypsum 9 mm 154,80 85,86 68,94 25.000,00 1.723.500,00 c. Plafon GRC 65,20 80,1 -14,90 25.000,00 (372.500,00)
III Pekerjaan Lantaia. Pekerjaan Pasangan Lantai 40x40 154,80 118,50 36,30 92.400,00 3.354.120,00 b. Rabat Beton 65,28 57,44 7,84 36.800,00 288.512,00 c. Pasangan Keramik 20 x 20 18,54 9,68 8,86 75.800,00 671.588,00
IV Pekerjaan Pintu dan Jendelaa. Psg Pintu Panil lgkp dgn Engsel 13,31 8,97 4,34 350.000,00 1.519.000,00
V Pekerjaan Cata. Pekerjaan Cat Dinding 717,78 556,66 161,12 18.900,00 3.045.168,00 b. Pekerjaan Cat Plafon 220,08 165,96 54,12 18.900,00 1.022.868,00 c. Pekerjaan Cat Pintu dan Jendela 68,04 68,04 0 95.000,00 - d. Pekerjaan Cat List Plafon 205,08 205,08 0 10.000,00 -
VI Pekerjaan Mekanikal dan Elektika. Kran Air 8,00 4,00 4,00 100.000,00 400.000,00 b.Lampu Bulat 11,00 10,00 1,00 300.000,00 300.000,00 c. Lampu Pijar 11,00 10,00 1,00 35.000,00 35.000,00 d. Instalasi Titik Lampu 22,00 22,00 0,00 145.000,00 - e. Instalasi Stop kontak 8,00 4,00 4,00 145.000,00 580.000,00 f. Pasangan Bata Saluran keliling 151,92 100,47 51,45 27.050,00 1.391.722,50 g. Plester Batu Saluran 151,92 100,47 51,45 13.350,00 686.857,50
VII Pekerjaan Bongkarana. Bongkar Plafon 219,3 165,96 53,34 2.500,00 133.350,00
7.083.733,70
Volume
Lampiran IIPekerjaan Perbaikan Gedung Ex Kantin dan Pemeliharaan Gedung Samping Masjid Balai Diklat Semplak Bogor
No RAB SAT Cek Fisik Selisih Harga Satuan Jumlah Harga Selisih Harga
II PEKERJAAN BONGKARAN1 Bongkar Plafon 228,24 m2 173,64 54,60 2.500,00 570.600,00 136.495,50 2 Bongkar Pintu Tunggal 10,00 bh 9,00 1,00 2.500,00 25.000,00 2.500,00 3 Bongkar Jendela Double 6,00 bh 3,00 3,00 2.500,00 15.000,00 7.500,00
III PEKERJAAN PASANGAN1 Pasangan Bata 1:4 28,80 m2 54,14 (25,34) 54.100,00 1.558.080,00 (1.370.704,65) 2 Plester 1:4 tebal 2 cm 57,60 m2 108,28 (50,68) 26.700,00 1.537.920,00 (1.353.156,00) 3 Pasang Dinding Keramik 20x20 KM 38,40 m2 25,52 12,88 75.800,00 2.910.720,00 976.061,44 4 Pasang Lantai Keramik 20x20 KM 18,40 m2 6,82 11,58 75.800,00 1.394.720,00 877.710,94 5 Perbaiki Lantai Keramik 30x30 24,77 m2 7,40 17,37 92.400,00 2.288.748,00 1.605.061,92
IV PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND1 Rangka Plafon Kayu Singkil 228,24 m2 173,64 54,60 110.000,00 25.106.400,00 6.005.802,00 2 Plafon Gypsum 9 mm 219,00 m2 100,65 118,35 25.000,00 5.475.000,00 2.958.850,00 3 Plafon GRC 4 mm 9,00 m2 73,00 (64,00) 25.000,00 225.000,00 (1.599.895,00)
V PEKERJAAN LANTAI1 Rabat Beton 73,44 m2 28,58 44,86 36.800,00 2.702.592,00 1.650.862,72 2 Pasangan Keramik 20x20 18,54 m2 12,19 6,35 75.800,00 1.405.332,00 481.170,82
VI PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA1 Pasang kusen pintu besi 56,40 m1 86,16 (29,76) 87.000,00 4.906.800,00 (2.589.120,00) 2 Pasang pintu panil lengkap dengan engsel dan kunci 18,90 m2 17,32 1,58 350.000,00 6.615.000,00 552.125,00 3 Pasang Kusen Besi jendela J2 81,00 m1 31,44 49,56 87.000,00 7.047.000,00 4.311.720,00 4 pasang daun jendela J2 lengkap dengan engsel dan slot 6,00 m2 7,42 (1,42) 300.000,00 1.800.000,00 (426.000,00) 5 Pasang Kusen Besi jendela J3 31,50 m1 21,90 9,60 87.000,00 2.740.500,00 835.200,00 6 Pasangan Jendela J3 11,00 m2 1,06 9,94 300.000,00 3.300.000,00 2.982.000,00 7 Pasangan BV 4,00 bh 3,00 1,00 250.000,00 1.000.000,00 250.000,00
VII PEKERJAAN CAT1 Pekerjaan Cat Dinding 598,15 m2 335,08 263,07 18.900,00 11.305.035,00 4.971.988,98 2 Pekerjaan Cat Plafond 183,40 m2 173,64 9,76 18.900,00 3.466.260,00 184.429,98 3 Pekerjaan Cat kusen 114,00 m1 146,70 (32,70) 31.400,00 3.579.600,00 (1.026.780,00) 4 Pekerjaan Cat pintu dan jendela 56,70 m2 51,61 5,10 95.000,00 5.386.500,00 484.025,00
VIII PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL1 Kran Air 8,00 bh 4,00 4,00 100.000,00 800.000,00 400.000,00 2 Lampu Bulat 16,00 bh 15,00 1,00 300.000,00 4.800.000,00 300.000,00 3 Instalasi Titik Lampu 23,00 bh 22,00 1,00 145.000,00 3.335.000,00 145.000,00
Jumlah 2 21.752.848,65
Jumlah 1 7.083.733,70 Jumlah 2 21.752.848,65
Jumlah 1 + 2 28.836.582,35
Rincian Pekerjaan
Lampiran IIPekerjaan Perbaikan Gedung Ex Kantin dan Pemeliharaan Gedung Samping Masjid Balai Diklat Semplak Bogor
Pekerjaan Pemeliharaan Ruang PoliklinikURAIAN PEKERJAAN HASIL SELISIH HARGA SATUAN JUMLAH SELISIH
CEK FISIK HARGALT.I (SATU) RUANG POLIKLINIKPekerjaan Pembongkarana. Bongkar Jendela 50,00 m2 31,04 18,96 5.400,00 102.384,00 Pekerjaan lantaia. Pasang lantai pola granito tile 5,34 m2 2,25 3,09 172.125,00 531.866,25 b. Pasang lantai keramik 30/30 cm 91,05 m2 93,76 (2,71) 87.825,00 (238.005,75) c. Pasang lantai keramik 20/20 cm 9,85 m2 7,99 1,86 85.425,00 158.890,50 d. Pasang lantai keramik anak tangga 6,66 m2 9,04 (2,38) 87.825,00 (209.023,50) e. Stair Nosing 15,45 m' 18,19 (2,74) 32.500,00 (89.050,00) f. List Keramik 10 x 20 kamar mandi 17,00 m' 16,05 0,95 31.620,00 30.039,00 g. Plint lantai 91,00 m' 104,14 (13,14) 14.637,50 (192.336,75) Pekerjaan Dindinga. Pasangan bata biasa 1:4 137,51 m2 141,13 (3,62) 58.333,00 (211.165,46) b. Acian dinding 257,01 m2 389,95 (132,94) 13.128,20 (1.745.262,91) c. Plesteran biasa 1:4 257,01 m2 389,95 (132,94) 23.433,50 (3.115.249,49) d. Pasang keramik dinding toilet 20/20 cm 26,22 m2 22,79 3,43 85.425,00 293.007,75 e. Pengecatan 257,01 m2 389,95 (132,94) 13.340,00 (1.773.419,60) Pekerjaan Kolom Praktisa. Kolom praktis 10/10 1,65 m3 1,44 0,21 1.494.371,71 313.818,06 Pekerjaan Plafonda. Pasang plafond gypsum 9 mm ex JayaBoard Rangkahollow 4x4 95,12 m2 93,76 1,36 82.510,00 112.213,60 b. Pasang plafond triplex 3mm 64,88 m2 60,01 4,87 47.725,50 232.423,19 c. List profil gypsum 4 cm 102,50 m2 115,66 (13,16) 13.409,40 (176.467,70) d. List profil kayu 115,50 m' 75,80 39,70 16.559,70 657.420,09 e. Pengecatan plafond 160,00 m2 153,77 6,23 15.867,50 98.854,52 f. Pengecatan list 218,00 m' 191,46 26,54 2.668,00 70.808,72 Pekerjaan Tangga Betona. Railing Tangga 6,78 m' 7,00 (0,22) 233.333,24 (51.333,31) Pekerjaan Kusen, Pintu & Jendelaa. Pintu slidings type P-03 1,00 unit - 1,00 1.555.928,62 1.555.928,62 b. Pintu jendela type PJ-01 2,00 unit 1,00 1,00 1.859.544,53 1.859.544,53 c. Jendela type J-02 3,00 unit 4,00 (1,00) 551.840,22 (551.840,22) d. Jendela type J-03 1,00 unit - 1,00 685.910,25 685.910,25
LT.II (DUA) RUANG FITNESPekerjaan Pembongkarana. Bongkar jendela 48,40 m2 53,14 (4,74) 5.400,00 (25.596,00) Pekerjaan Tangga Betona. Railling Tangga 6,78 8,00 (1,22) 233.333,24 (284.666,55) Pekerjaan lantaia. Pasang lantai jati lem parquet uk.1x7x35 cm 57,15 m2 54,27 2,88 165.000,00 475.200,00 b. Pasang lantai 20/20 cm 10,00 m2 8,83 1,17 85.425,00 99.947,25 c. Pasang lantai keramik anak tangga 5,66 m2 9,60 (3,94) 87.825,00 (346.030,50) d. Stair nosing 14,00 m' 18,19 (4,19) 32.500,00 (136.175,00) e. Plint lantai 20,90 m' 33,40 (12,50) 14.637,50 (182.968,75) f. List keramik 10x20 kamar mandi 8,80 m' 15,69 (6,89) 31.620,00 (217.861,80) g. Waterproffing LT. KM/WC 10,00 m2 8,83 1,17 53.500,00 62.595,00 h. Bordes 5,00 m2 3,66 1,34 87.825,00 117.685,50 Pekerjaan Dindinga. Pasangan Bata Biasa 1:4 67,17 m2 63,70 3,47 58.333,00 202.415,51 b. Pasang Keramik Dinding Toilet 20/20 cm 22,32 m2 23,54 (1,22) 85.425,00 (103.791,38) Pekerjaan Kolom Praktisa. Kolom praktis 10/10 1,43 m3 0,84 0,60 1.494.371,71 889.151,17 Pekerjaan Plafonda. Pasang plafond gypsum 9 mm ex Jayaboard 57,15 m2 57,93 (0,78) 82.510,00 (64.357,80) b. Pasang plafond triplex 3 mm 42,00 m2 48,43 (6,43) 47.725,50 (306.874,97) c. List profil Gypsum 79,00 m' 50,50 28,50 13.409,40 382.167,90 d. List profil kayu 27,00 m' 45,02 (18,02) 16.559,70 (298.405,79) e. Pengecatan plafond 99,15 m2 106,36 (7,21) 15.867,50 (114.404,68) f. Pengecatan list 106,00 m' 95,52 10,48 2.668,00 27.960,64 Pekerjaan Mekanikal/Elektrikala. Stop kontak AC 1p/220V-20A 4,00 bh 3,00 1,00 33.300,00 33.300,00 b. Saklar tunggal 3,00 bh 1,00 2,00 10.000,00 20.000,00 c. Saklar double 4,00 bh 6,00 (2,00) 16.500,00 (33.000,00)
VOL & SAT
Lampiran III
Pekerjaan Pemeliharaan Ruang PoliklinikURAIAN PEKERJAAN HASIL SELISIH HARGA SATUAN JUMLAH SELISIH
CEK FISIK HARGAVOL & SAT
Lampiran III
LT. III (TIGA) RUANG TERAPHYPekerjaan lantaia. Pasang lantai keramik 30/30 cm 66,50 m2 63,35 3,15 87.825,00 276.648,75 b. Pasang lantai keramik 20/20 cm 6,00 m2 4,64 1,36 85.425,00 116.178,00 c. Plint lantai 41,00 m' 39,78 1,22 14.637,50 17.857,75 d. List Keramik 10 x 20 kamar mandi 12,00 m' 10,83 1,17 31.620,00 36.995,40 e. Waterproofing Lt. KM/WC 6,00 m2 4,64 1,36 53.500,00 72.760,00 Pekerjaan Dindinga. Pasangan Bata Biasa 1:4 108,90 m2 90,96 17,94 58.333,00 1.046.494,02 b. Pasang Keramik Dinding Toilet 20/20 cm 14,40 m2 14,84 (0,44) 85.425,00 (37.587,00) Pekerjaan Kolom Praktisa. Kolom praktis 10/10 1,23 m3 0,40 0,83 1.494.371,71 1.240.328,52 Pekerjaan Plafonda. Pasang plafond gypsum 9 mm ex Jayaboard 74,00 m2 72,01 1,99 82.510,00 164.194,90 b. Pasang plafond triplex 3 mm 6,00 m2 4,64 1,36 47.725,50 64.906,68 c. List profil Gypsum 45,84 m' 38,45 7,39 13.409,40 99.095,47 d. List profil kayu 10,00 m' 13,54 (3,54) 16.559,70 (58.621,34) e. Pengecatan plafond 78,26 m2 156,53 (78,27) 15.867,50 (1.241.949,23) f. Pengecatan list 112,24 m' 107,99 4,25 2.668,00 11.339,00 g. Plafon Tritisan 74,00 m2 79,88 (5,88) 47.725,50 (280.625,94) h. List Tritisan 98,00 m' 56,00 42,00 16.559,70 695.507,40 Pekerjaan Atap a. Talang jurai/Kanopi 7,00 m' 4,40 2,60 23.000,00 59.800,00 b. Pasang atap asbes 61,08 m' 35,00 26,08 75.000,00 1.956.000,00
2.785.566,52
Pekerjaan Perbaikan Taman dan Pagar Keliling
NO URAIAN PEKERJAANPELAKSA
NAAN SAT CEK FISIK SELISIH HARGA SATUAN
TOTAL HARGA RAB SELISIH HARGA
PEKERJAAN PAGAR KELILING1 Pekerjaan Pagar
a Pasangan Bata Merah untuk Kolom 303,58 m2 299,28 4,30 61.787,50 18.757.449,25 265.686,25 b Plester 303,58 m2 299,28 4,30 23.944,25 7.268.995,42 102.960,28 c Aci 303,58 m2 299,28 4,30 13.487,50 4.094.535,25 57.996,25 d Profil 2 + Finishing 255,50 m' 182,32 73,18 24.000,00 6.132.000,00 1.756.320,00 e Pagar teralis type A Finishing cat minyak ex Dulux 275,40 m2 285,90 (10,50) 449.000,00 123.654.600,00 (4.712.255,00) f Pasangan Batu Candi 282,15 m2 235,48 46,67 158.000,00 44.579.700,00 7.373.860,00 g Pasangan Bata Merah Untuk Pagar 231,54 m2 329,63 (98,09) 61.787,50 14.306.277,75 (6.060.735,88) h Kolom Praktis 79,51 m' 75,50 4,01 25.900,00 2.059.309,00 103.859,00 i Plester 463,08 m2 659,26 (196,18) 23.944,25 11.088.103,29 (4.697.382,97) j Aci 463,08 m2 659,26 (196,18) 13.487,50 6.245.791,50 (2.645.977,75) k Kawat Duri 6 lapis 492,00 m' 398,75 93,25 8.650,00 4.255.800,00 806.612,50
2 Pekerjaan Gerbang Sampinga Pagar Teralis Gerbang Finishing Cat Minyak ex Dulux 14,25 m2 15,16 (0,91) 449.000,00 6.398.250,00 (408.590,00) b Kanstin 15,00 m' 6,26 8,74 108.925,00 1.633.875,00 952.004,50
3 Pagar Teralis Gerbang Pintu Utama Type Aa Finishing Cat Minyak ex Dulux 37,40 m2 23,84 13,56 449.000,00 16.792.600,00 6.088.440,00
4 Pengecatana Cat Profil ex Movilex Weathershield 1.211,00 m' 1.044,72 166,28 4.177,50 5.058.952,50 694.634,70 b Cat Kolom ex Movilex Weathershield 248,80 m2 277,34 (28,54) 20.887,50 5.196.810,00 (596.129,25) c Cat Dinding Pagar sebelah dalam 111,70 m2 189,25 (77,55) 13.987,50 1.562.403,75 (1.084.730,63) d Cat Dinding Pagar ex Movilex Weathershield 463,08 m2 316,10 146,98 20.887,50 9.672.583,50 3.070.044,75
POS JAGA1 Pekerjaan Arsitektur
a Pasangan Bata 15,55 m2 17,98 (2,43) 61.787,50 960.795,63 (150.143,63) b Plester 32,10 m2 35,36 (3,26) 23.944,25 768.610,43 (78.058,25) c Aci 32,10 m2 35,96 (3,86) 13.487,50 432.948,75 (52.061,75) d Profil Dinding 8,00 m' 9,80 (1,80) 24.000,00 192.000,00 (43.200,00) e Pengecatan Dak Beton 4,80 m2 5,98 (1,18) 20.887,50 100.260,00 (24.647,25) f Pengecatan Profil 8,00 m' 9,80 (1,80) 4.177,50 33.420,00 (7.519,50)
2 Pekerjaan Lantaia Lantai Keramik 30x30 3,00 m2 1,84 1,16 95.645,00 286.935,00 110.948,20 b Pint Lantai 10x20 7,00 m' 3,15 3,85 38.780,00 271.460,00 149.303,00 c Keramik tempat duduk 0,90 m2 1,66 (0,76) 95.645,00 86.080,50 (72.211,98)
Jumlah 899.025,60
Lampiran IV
Perhitungan Biaya Langsung Personil Lampiran:VGD BBS BBU TP K Total M/M Seharusnya dibayar Selisih
a. Manager Proyek/Arsitek 0,35 0,99 0,2 0,11 Ir. CB 10 5.000.000 1.750.000 4.950.000 1.000.000 500.000 13.200.000 1,00 13.200.000 21.384.000 8.184.000
Tenaga Ahli Arsitek2 FA,ST.IAI 9 4.850.000 1.697.500 4.801.500 970.000 485.000 12.804.000 0,60 7.682.400 12.371.040 4.688.640 3 Ir.H 9 4.850.000 1.697.500 4.801.500 970.000 485.000 12.804.000 0,80 10.243.200 16.494.720 6.251.520
b. Tenaga Ahli Sipil4 Ir. S 7 4.200.000 1.470.000 4.158.000 840.000 420.000 11.088.000 0,60 6.652.800 11.008.800 4.356.000
c. Estimator5 Ir. IJ H 7 4.200.000 1.470.000 4.158.000 840.000 420.000 11.088.000 0,70 7.761.600 12.843.600 5.082.000 6 W 15 1.450.000 507.500 1.435.500 290.000 145.000 3.828.000 0,80 3.062.400 6.336.000 3.273.600
d. Mekanikal7 Ir. YSI 8 4.200.000 1.470.000 4.158.000 840.000 420.000 11.088.000 0,60 6.652.800 11.404.800 4.752.000 8 Ir. MI 10 5.000.000 1.750.000 4.950.000 1.000.000 500.000 13.200.000 0,70 9.240.000 14.968.800 5.728.800
e. Surveyor9 R 26 1.800.000 630.000 1.782.000 360.000 180.000 4.752.000 0,20 950.400 1.848.000 897.600
10 S 11 1.300.000 455.000 1.287.000 260.000 130.000 3.432.000 0,20 686.400 1.452.000 765.600 66.132.000 110.111.760 43.979.760
Jumlah