192431111201110111

download 192431111201110111

of 128

description

skripsi

Transcript of 192431111201110111

  • 7/18/2019 192431111201110111

    1/128

    ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI

    KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010

    SKRIPSI

    Disusun OlehDias Prastia Tutik

    X7406066

  • 7/18/2019 192431111201110111

    2/128

    ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI

    ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN

    TAHUN 2010

    Oleh :

    DIAS PRASTIA TUTIK

    X 7406066

    SKRIPSI

    Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

    Pendidikan, Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi

    Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

  • 7/18/2019 192431111201110111

    3/128

  • 7/18/2019 192431111201110111

    4/128

  • 7/18/2019 192431111201110111

    5/128

    ABSTRAK

    Dias Prastia Tutik, ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI

    ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN

    2010. Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UniversitasSebelas Maret, Desember 2011.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana Iklim

    Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau dari dimensi: a)

    Kepercayaan, b) Pengambilan keputusan, c) Kejujuran, d) Keterbukaan dalam

    komunikasi ke bawah, e) Mendengarkan dalam komunikasi ke atas, f) Perhatian

    pada kinerja tinggi. (2) Bagaimana upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalammengelola iklim komunikasi organisasi.

    Sesuai dengan tujuan tersebut, maka penelitian ini menggunakan bentuk

    penelitian kualitatif, dengan metode deskriptif, strategi penelitian yang digunakan

    startegi tunggal terpancang. Teknik cuplikan dengan menggunakan teknik

    purposive snowball sampling. Sumber datanya adalah wawancara, observasi dananalisis dokumen. Untuk keabsahan data teknik yang digunakan adalah

    trianggulasi data atau sumber dan trianggulasi metode. Sedangkan teknik analisis

    data yang digunakan adalah analisis interaktif mengalir.

    Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Iklim

    Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau dari dimensi: a)Kepercayaan, iklim komunikasi organisasi ditinjau dari kepercayaan yang ada di

    Kejaksaan Negeri Klaten dilakukan oleh atasan kepada bawahan, bawahan kepada

    atasan dan bawahan dengan bawahan dalam menjalankan komunikasi organisasi

  • 7/18/2019 192431111201110111

    6/128

    intruksi atau perintah terhadap bawahannya, harus adanya keterbukaan e)

    Mendengarkan dalam komunikasi ke atas, pimpinan dalam menerima saran, kritik

    ide dari karyawan di dengarkan secara seksama demi kemajuan Kejaksaan

    Negaeri Klaten. f) Perhatian pada kinerja tinggi, kinerja Kejaksaan Negeri Klaten

    salah satunya adalah dapat tercapai secara efisien, efektif, yang berasal dari

    karyawan Kejaksaan Negeri Klaten. (2) Upaya Kejaksaan dalam mengelola iklim

    komunikasi organisasi, sebagai berikut: a) Kepercayaan, b) Pengambilan

    keputusan, c) Kejujuran, d) Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, e)

    Mendengarkan dalam komunikasi ke atas, f) Perhatian pada kinerja tinggi.

  • 7/18/2019 192431111201110111

    7/128

    ABSTRAC

    Dias Prastia Tutik, ANALYSIS CLIMATE of

    KOMMUNICATIONS ORGANIZATIONAL IN PUBLIC

    ATTORNEY OF COUNTRY of KLATEN YEAR 2010. Skripsi,Surakarta, Faculty Teachership and Science Education, University Eleven March,

    December 2010.

    This research aim to know : (1) How Organizational Communications

    climate [in] Public attorney of Country of Klaten in evaluation of dimension : a)

    Trust, b) Decision Making, c) Sincerity, d) Openness in communications

    downwards, e) Listen in communications to to the, f) Attention at high

    performance (2) How Public attorney effort in managing organizational

    communications climate .

    In line with, hence this researcher use research form qualitative, with

    method of deskripsi, research strategy which in using single strategy is stake.

    technique of Cuplikan by using technique ofpurposive sampling snowball. Source

    of its data is interview, document analysis and observation. For the authenticity of

    data of technique which in using data is trianggulasi or source and of trianggulasi

    method. While technique analyse data which in using is analysis of interaktif emit

    a stream of.

    Pursuant to result of research that : (1) Organizational Climate

    Communications in Public attorney of Country of Klaten in evaluation from in the

    a) Trust, organizational communications is evaluated from trust exist in Public

    attorney of Country of Klaten in doing/conducting by superior to subordinate,

  • 7/18/2019 192431111201110111

    8/128

    communications downwards, communications downwards can be in the form of

    instruction work (comand) or exhortation to subordinate Public attorney of

    Country of Klaten in giving instruction duty or comand to its subordinate, there

    must be its of openness. e) Listen in communications to of, head in accepting

    suggestion, idea criticism of employees need in listening by seksama for the shake

    of progress of Public attorney of Country of Klaten. f) Attention at high

    performance, performance Public attorney of Country of Klaten one of them is

    can reach efficiently is, effective, coming from employees Public Attorney Of

    Country of Klaten. Effort Public attorney in managing organizational

    communications climate, a) Trust, b) Decision Making, c) Sincerity, d) Openness

    in communications downwards, e) Listen in communications to the, f) Attention

    at high performance.

  • 7/18/2019 192431111201110111

    9/128

    MOTTO

    Percayalah bahwa kebahagiaan itu bak pohon mawar yang baru

    di tanam.

    Bunganya tidak muncul dengan segara tetapi kemunculannyaakan terjadi.

    ( Aidh Bin Abdullah )

    Selama malam masih di iringi oleh pagi hari, maka kepedihan.

    Itu pasti akan lenyap. Keadaan kritis pasti akan berlalu, dankesulitan pasti akan lenyap.

    ( Aidh Bin Abdullah )

    Kita tidak bisa mengubah masa lalu dan tidak bisa mengubah

    masa depan dengan gambaran sesuai dengan kehendak kita.

    Untuk itu tidak ada gunanya membinasakan diri dengan

    keadaan kekecewaan karena sesuatu yang tidak mampu kita

    ubah.

    ( Aidh Bin Abdullah )

  • 7/18/2019 192431111201110111

    10/128

    PERSEMBAHAN

    Karya ini ku sembahkan untuk :

    Orang Tuaku tersayang

    Adik-adikku

    My Lovely

    Almamater

  • 7/18/2019 192431111201110111

    11/128

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirohmaanirohim

    Puji dan syukur penelitian panjatkan kehadiran Allah SWT yang

    telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Peneliti berhasil

    menyusun dan menyelsaikan skripsi dengan judul ANALISIS IKLIM

    KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN

    TAHUN 2010 .

    Skripsi ini peneliti ajukan guna melengkapi tugas serta memenuhi

    sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Jurusan

    Pendidikan IImu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan

    Administrasi Perkantoran, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    Penyususnan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dari berbagai

    pihak. Untuk itu peneliti mengungkapkan terima kasih yang tulus kepada :

    1. Allah SWT atas segala rahmat,petunjuk dan cinta kasih-Mu yang tak

    henti-hentiNya Kau limpahkan padaku.

    2. Dekan dan Para Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

    memberikan ijin penyusunan skripsi ini.

    3. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan IImu Pengetahuan Sosial dan

  • 7/18/2019 192431111201110111

    12/128

    5. Drs. Ign. Wagimin, M. Si, Selaku Dosen Pembimbing I yang telah

    memberikan bimbingan kepada peneliti selama persiapan hingga

    selesainya penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran.

    6. Andre N Rahmanto, S.Sos, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing II yang

    telah memberikan bimbingan kepada peneliti selama persiapan hingga

    selesainya persiapan penyusunan skripsi ini, dengan sabar

    membimbing dan memberikan pengarahan sesuai kemampuan peneliti

    yang sangat terbatas.

    7. Bapak dan Ibu Dosen BKK PAP yang telah memberikan bekal

    pengetahuan untuk menyusun skripsi ini.

    8. Pimpinan dan Karyawan Kejaksaan Negeri Klaten yang telah

    membantu dalam penelitian ini.

    9. Ayah, Ibu dan keluarga besarku yang telah memberikan doa dan

    dukungan yang tiada henti, terutama dukungan moril untuk saya, dan

    selalu membimbing saya tentang bagaimana beratnya menjalani roda

    kehidupan.

    10.Om dan Bulek Narno, Adiku Agung dan Nia, terima kasih atas doa

    dan telah menganggap aku keluarga sendiri selama saya di Solo.

  • 7/18/2019 192431111201110111

    13/128

    satu persatu. terima kasih atas semua dukungannya selama ini, dan

    menjadi teman-teman yang baik, imut. Matur nuwon..

    13.Semua Guru di SD Nglinggi Klaten yang selalu memberi saya

    semangat, dan selalu membimbing saya.

    14.Semua sahabat-sahatku di PAP, PTN dan PAK. terima kasih atas doa

    dan dukungannya, bisa mengenal kalian merupakan pengalaman hidup

    yang indah dan sungguh berharga.

    15.

    Motor supra-X 125 biru putih yang selalu menemaniku kemana aja,

    selama saya kuliah di Surakarta, tanpa lelah mengantarkanku.

    16.Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu yang

    membentu dalam penyelesaian skripsi ini.

    Dalam penyelesaian skripsi ini peneliti menyadari keterbatasan dan

    kemampuan peneliti berharap penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    pembaca.

    Surakarta, Januari 2011

  • 7/18/2019 192431111201110111

    14/128

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... iiHALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

    HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ v

    HALAMAN MOTTO .................................................................................... ix

    HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... xKATA PENGANTAR .................................................................................... xi

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

    BAB 1 PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

    B. Perumusan Masalah ............................................................................. 4

    C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 6

  • 7/18/2019 192431111201110111

    15/128

    F. Validitas Data ....................................................................................... 53

    G. Analisis Data ........................................................................................ 54

    H. Prosedur Penelitian............................................................................... 56

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    A. Deskripsi Lokasi Penelitian

    1.Sejarah Berdirinya Kejaksaan Negeri Klaten .................................. 58

    2.Lokasi Kejaksaan Negeri Klaten ..................................................... 59

    3.Visi, Misi, dan Motto Kejaksaan Negeri Klaten ............................. 59

    4.Struktur Organisasi Kejaksaan Negeri Klaten ................................. 60

    5.Kondisi karyawan Kejaksaan Negeri Klaten ................................... 70

    6.Sarana dan prasarana penunjang di Kejaksaan Negeri Klaten ........ 71

    B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

    1. Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau

    dari dimensi Kepercayaan, Pengambilan keputusan, Kejujuran,

    Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, Mendengarkan dalam

    komunikasi keatas, Perhatian pada kinerja tinggi ................................ 73

    2. Upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalam mengelola iklim

    komunikasi organisasi ......................................................................... 86

    C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori

    1. Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau dari

    dimensi Kepercayaan Pengambilan keputusan kejujuran

  • 7/18/2019 192431111201110111

    16/128

    B. Implikasi ............................................................................................... 107

    C. Saran ..................................................................................................... 108

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 110

    LAMPIRAN .................................................................................................... 113

  • 7/18/2019 192431111201110111

    17/128

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Skema pembagian jenis organisasi ................................................ 13

    Gambar 2. Komunikasi ke bawah ................................................................... 39

    Gambar 3. Komunikasi ke atas ....................................................................... 41

    Gambar 4. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 44

    Gambar 5. Skema Model Analisis Data Interaktif .......................................... 55

    Gambar 6. Bagan Prosedur Penelitian ............................................................. 57

  • 7/18/2019 192431111201110111

    18/128

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1. Tabel Kegiatan Penelitian ............................................................ 113

    Lampiran 2. Struktur Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten ......................... 114Lampiran 3. Denah Kejaksaan Negeri Klaten.................................................. 115

    Lampiran 4. Pedoman wawancara ................................................................... 116

    Lampiran 5. Field Note ................................................................................... 118

    Lampiran 6. Rencana Kinerja dan susunan organisasi di Kejaksaan ............... 128

    Lampiran 7. Penilaian Negeri Sipil .................................................................. 137Lampiran 8. Foto-foto di Kejaksaan Negeri Klaten ......................................... 141

    Lampiran 9. Perijinan ....................................................................................... 147

    Lampiran 10. Surat keterangan penelitian ....................................................... 153

  • 7/18/2019 192431111201110111

    19/128

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Kejaksaan adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara,

    khususnya di bidang penuntutan. Sebagai badan yang berwenang dalam

    penegakan hukum dan keadilan, Kejaksaan dipimpin oleh Kepala Kejaksaan yang

    dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Kejaksaan Agung,

    Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri merupakan kekuasaan negara khususnya

    dibidang penuntutan, dimana semuanya merupakan satu kesatuan yang utuh yang

    tidak dapat dipisahkan.

    Kejaksaan juga merupakan satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana

    (executive ambtenaar). Selain berperan dalam perkara pidana, Kejaksaan juga

    memiliki peran lain dalam Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara, yaitu dapat

    mewakili Pemerintah dalam Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara sebagai Jaksa

    Pengacara Negara. Jaksa sebagai pelaksana kewenangan tersebut diberi

    wewenang sebagai Penuntut Umum serta melaksanakan putusan pengadilan, dan

    wewenang lain berdasarkan Undang-Undang.

    Kejaksaan Negeri sebagai salah satu organisasi formal. Menurut melayu

    S.P Hasibuan (2005: 24-25) mengatakan bahwa Organisasi adalah sistem

    perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang

    bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat

    dan wadah saja Dimana organisasi merupakan kumpulan dari berbagai orang

  • 7/18/2019 192431111201110111

    20/128

    2

    Bagi organisasi yang menyadari bahwa komunikasi sudah merupakan

    bagian yang integral, maka kegiatan perencanaan, riset, implementasi maupun

    evaluasi komunikasi menjadi priolitas kegiatannya. Komunikasi yang terjadi

    dalam organisasi dapat terjadi dalam organisasi forman maupun informal.

    Setiap organisasi memerlukan koordinasi antara komunikasi agar bagian-

    bagian dari organisasi tersebut dapat bekerja menurut ketentuannya dan tidak

    mengganggu bagian lain. Proses dan pola komunikasi merupakan sarana yang

    diperlukan untuk mengkoordinasi dan mengarahkan kegiatan ke tujuan dan

    sasaran organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat

    berjalan dengan lancar dan hasilnya dan begitu pula sebaliknya, kurang atau tidak

    adanya komunikasi maka organisasi tidak dapat berjalan dengan baik. Jadi,

    komunikasi dalam suatu organisasi mempunyai peranan serta dalam memelihara

    dan mengembangkan organisasi tersebut.

    Komunikasi merupakan suatu proses yang menyangkut komponen

    komunikator, pesan, media, komunikan dan efek. Menurut Wursanto (2003: 157)

    menyatakan bahwa:

    Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian

    informasi, ide-ide antara anggota secara timbal balik untuk mencapai

    tujuan yang telah ditentukan. Tujuan komunikasi ini berupa perubahan

    sikap (attitude),pendapat (opinion),tindakan (behavior). Jika komunikasi

    yang dilakukan mampu mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion),

    tindakan (behavior) seseorang, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi

    yang dilaksanakan telah berhasil.

    Komunikasi senantiasa muncul dalam proses organisasi dan mempunyai

    peranan sentaral dalam mengembangkan suatu organisasi. Proses dan pola

  • 7/18/2019 192431111201110111

    21/128

    3

    disebabkan antara lain, karena kurangnya kepercayaan bawahan terhadap atasan

    atau sebaliknya, tidak adanya transparasi dalam pengambilan kebijakan,

    kurangnya ruang komunikasi yang tersedia, dan lain sebagainya. Komunikasi di

    dalam organisasi akan berpengaruh pada iklim komunikasi dalam organisasi.

    Menurut Pace dan Faules dalam Deddy Mulyana (2002: 154):

    Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi yang terdapat dalam

    organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa

    organisasi tersebut mempercayai dan memberi kebebasan dalam

    mengambil resiko, mendorong dan memberikan tanggung jawab dalam

    mengerjakan tugas-tugas, menyertakan informasi yang terbuka dan cukup

    tentang organisasi, mendengarkan dengan perhatian serta memperoleh

    informasi yang dapat melihat bahwa keterlibatan pimpinan sangat penting

    bagi keputusan-keputusan dalam organisasi, dan menaruh perhatian padapekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan.

    Melalui proses interaksi para anggota dapat mengetahui adanya

    kepercayaan, dukungan, keterbukaan, perhatian, dan keterusterangan. Sehingga

    iklim komunikasi dapat berubah menurut cara pengaruh komunikasi melalui

    interaksi antar anggota organisasi.

    Iklim komunikasi yang konduktif mampu menciptakan kualitas hubungan

    dan komunikasi dalam organisasi dari iklim komunikasi berupa: Kepercayaan,

    Pembuatan keputusan bersama, Kejujuran, Keterbukaan dalam komunikasi

    kedalam, Mendengarkan dalam komunikasi ke atas, Perhatian pada tujuan

    berkinerja tinggi.

    Agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik, tentu hubungan antara

    atasan dan bawahan harus terjalin sebaik-baiknya. Dengan terselenggarakan

    hubungan yang baik oleh pemimpin dan dipahami benar-benar oleh semua

  • 7/18/2019 192431111201110111

    22/128

    4

    B. Perumusan Masalah

    Perumusan masalah merupakan hal penting dalam penelitian. Oleh Lexy

    Moleong (2002 : 62) masalah dalam penelitian dinamakan fokus, sedangkan

    Winarno Surachmad (2001 : 34) mengemukakan bahwa Masalah adalah setiap

    kesulitan yang menggerakan manusia untuk memecahkan masalah. Dengan

    perumusan masalah yang jelas dapat memberikan kemudahan dalam memecahkan

    masalah. Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan permasalahan yang

    diteliti Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten. Menurut (Pace

    dan Faules, 2002: 163), Sebagai berikut:

    1. Bagaimana iklim komunikasi organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau

    dari beberapa dimensi, sebagai berikut:

    a. Kepercayaan

    b. Pengambilan keputusan

    c. Kejujuran

    d. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah

    e.

    Mendengarkan dalam Komunikasi keatas

    f. Perhatian pada berkinerja tinggi

    2. Bagaimana upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalam mengelola iklim

    komunikasi organisasi?

    C.

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian adalah untuk memecahkan masalah yang telah

    dirumuskan. Setiap penelitian mempunyai suatu tujuan yang merupakan jawaban

    atas masalah yang telah dirumuskan Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 52)

  • 7/18/2019 192431111201110111

    23/128

    5

    b. Pengambilan keputusan

    c. Kejujuran

    d. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah

    e. Mendengarkan dalam Komunikasi keatas

    f. Perhatian pada berkinerja tinggi.

    2. Untuk mendeskripsikan upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalam mengelola

    Iklim Komunikasi Organisasi.

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini penting karena menghasilkan informasi yang rinci, dan dapat

    memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan baik secara teoritis maupun

    secara praktis. Manfaat penelitian untuk memberikan gambaran yang jelas dan

    menjawab permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini ada 2 manfaat, yang

    pertama yaitu manfaat teoritis yang menyangkut pengembangan ilmu pengetahuan

    yang memberikan sumbangan dalam pemecahan masalah praktis. Adapun

    manfaat penelitian ini sebagai berikut:

    1. Manfaat teoritis

    Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah :

    a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah llmu

    komunikasi dan organisasi, terutama dalam analisis Iklim komunikasi

    organisasi.

    b. Bagi pembaca pada umumnya penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan

    untuk penelitian yang sejenis

  • 7/18/2019 192431111201110111

    24/128

    6

    c. Untuk memberikan sumbangan karya ilmiah bagi perpustakaan yang ada di

    Universitas Sebelas Maret, baik perpustakaan pusat, fakultas maupun

    perpustakaan program studi.

  • 7/18/2019 192431111201110111

    25/128

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A.Tinjauan Pustaka

    1. Tinjauan TentangKomunikasi

    1. Pengertian Komunikasi

    Komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang berarti

    menyebarkan atau memberitahukan, sedangkan dalam bahasa inggris

    communication artinya sebagai proses pengoperasian lambang yang

    mengandung arti.

    Beberapa peneliti memaparkan pendapat tentang komunikasi, sebagai

    berikut:

    a) Menurut Himstreet dan Baty dalam Purwanto (2006: 3)

    Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu

    melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol maupun

    perilaku atau tindakan.

    b) Menurut Wursanto (2003: 157)

    Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian

    informasi, ide-ide antara anggota secara timbal balik untuk mencapai

    tujuan yang telah ditentukan.

    c) Menurut Kartasapoetra dkk (2000: 24)

    Komunikasi yaitu suatu proses penyampaian ide dan informasi.

  • 7/18/2019 192431111201110111

    26/128

    8

    2. Pentingnya Komunikasi

    Tidak ada kehidupan manusia yang tanpa komunikasi. Manusia pasti

    membutuhkan komunikasi untuk membangun hubungan dengan manusia lain.

    Dengan komunikasi manusia dapat berbicara, saling bertukar pikiran gagasan,

    ide, pengalaman, kepandaian, dan dapat saling berbagi kebahagiaan dan

    kesedihan. Demikian pula di dalam organisasi di dalamnya melibatkan

    banyak orang, komunikasi merupakan salah satu unsur vital. Tanpa

    komunikasi, perkembangan dan pertumbuhan organisasi tidak akan terwujud.

    Komunikasi dalam organisasi akan berjalan dengan baik apabila arus

    informasi dalam organisasi tidak menghadapi hambatan.

    Menurut Hicks dalam Kartasapoetra dkk (2000: 24) bahwa

    komunikasi adalah dasar kehidupan organisasi, seseorang manajer dalam

    menggunakan 95 persen dari waktu berkomunikasi untuk mengkoordinasikan

    unsur manusia dan unsur fisik dari organisasi agar satuan kerjanya efisien dan

    efektif.....

    Sedangkan Keith Davis dalam Sutarto (2000: 3) :

    Communication is as necessary to an organization as the bloodstream

    is to person. Just a person develop arteriosclerosis, a hardening of the

    arteries, a hardening of the information arteries thet produces similar

    impaired efficiency ( kebutuhan komunikasi bagi organisasi sama

    dengankebutuhan aliran darah bagi orang. Sebagaimana orang

    menghasilkan penyempitan pembulu nadi yang mengganggu

    efensiensi mereka, begitu juga organisasi menghasilkan

    inflosclerosissuatu pembekuan nadi informasi yang menghasilkan

    ketidakefensienan yang sama).

    Menurut G Kartasapoetra dkk (2000: 25) bagi koprasi terutama

  • 7/18/2019 192431111201110111

    27/128

    9

    d. Menarik perhatian para pejabat pemerintah dari berbagai instansi ataupun

    para pemimpin informasi agar turut melaksanakan pembicaraan-

    pembicaraan demi kemajuan usaha koperasi dan perkembangannya.

    Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa komunikasi itu sangat

    penting bagi manusia apabila di dalam organisasi. Komunikasi merupakan

    dasar bergerak organisasi. Di dalam organisasi, kerjasama akan terwujud

    apabila ada komunikasi. Komunikasi dalam organisasi sangat penting guna

    kelangsungan hidup organisasi dan perkembangan organisasi yang

    bersangkutan.

    Bagi koperasi kegunaan komunikasi adalah untuk meningkatkan

    keanggotaan baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas menarik

    anggota masyarakat dan para pejabat pemerintah untuk berperan serta dalam

    usaha koperasi dan kerjasama dalam meningkatkan perkembangan koperasi.

    3. Bentuk Dasar Komunikasi

    Purwanto (2006: 2) berpendapat pada dasarnya ada dua komunikasi

    yang lazim digunakan dalam praktek bisnis dan non bisnis yaitu komunikasi

    verbal dan nonverbal.

    Sedangakn menurut Effendi (2003: 7) mengemukakan bentuk dasar

    komunikasi adalah:

    a)

    Tatap muka (face to face)

    b) Bermedia (mediated)

    c) Komunikasi verbal, meliputi:

    Li ( l)

    10

  • 7/18/2019 192431111201110111

    28/128

    10

    a) Komunikasi verbal

    b) Komunikasi nonverbal

    Adapun penjelasan dari masing-masing bentuk komunikasi tersebut

    sebagai berikut:

    a) Komunikasi Verbal

    Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang merupakan simbol-

    simbol atau kata-kata baik yang dinyatakan secara lisan atau secara

    tulisan. Bentuk komunikasi ini memiliki struktur yang teratur dan

    terorganisasi dengan baik. Komunikasi verbal dapat dibedakan atas

    komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Melalui komunikasi lisan dan

    tulisan diharapkan orang dapat memahami apa yang disampaikan oleh

    pengirim pesan dengan baik. Penyampaian suatu pesan melalui lisan atau

    tulisan memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat membaca

    atau mendengar apa yang dikatakan pihak lain dengan baik dan lancar.

    b) Komunikasi Nonverbal

    Komunikasi Nonverbal adalah penciptaan atau pertukaran pesan

    dengan tidak menggunakan kata-kata komunikasi yang menggunakan

    gerak tubuh, sikap vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi

    muka, kedekatan jarak atau sentuhan. Dengan komunikasi nonverbal

    orang dapat mengekspresikan perasaan melalui ekspresi wajah atau

    kecepatan bicara.

    Bentuk komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang

    terstruktur sehingga sulit mempelajari komunikasi nonverbal penting

    artinya terutama dalam penyampaian perasaan dan emosi mendeteksi

    11

  • 7/18/2019 192431111201110111

    29/128

    11

    Ekspresi emosi

    Memberi sifat melengkapi pesan-pesan verbal

    Mempengaruhi orang lain

    Mempermudah tugas khusus

    4.

    Jenis jenis komunikasi

    Kalau dalam organisasi dikenal adanya susunan organisasi formal dan

    informal, maka dalam komunikasi juga dikenal adanya komunikasi formal

    dan informal. Menurut Miftah Thoha (2001 : 83 ) Komunikasi organisasi

    formal mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar dalam susunan atau

    struktur organisasi. Adapun komunikasi organisasi informal arus

    informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing

    pribadi yang ada dalam organisasi tersebut .

    Struktur komunikasi formal merupakan karakteristik dari komunikasi

    organisasi. Proses dalam struktur formal dapat dibedakan menjadi tiga jenis,

    yaitu :

    1. Komunikasi Vertikal

    Komunikasi vertikal terdiri dari dua jenis yaitu komunikasi dari

    atas ke bawah (doenward communication) dan dari bawah ke atas (

    upward communication).

    Adapun uraian sebagai berikut :

    a. Komunikasi vertikal dari atas ke bawah

    Menurut Gibson, Ivancevich, Donnelly dalam Agus Darmo (

    2000 : 110) Komunikasi ke bawah mengalir dari individu di tingkat

    12

  • 7/18/2019 192431111201110111

    30/128

    12

    memotivasi, memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang

    ada di level bawah.

    Dari pengertian tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa

    tujuan komunikasi ke bawah adalah untuk memberikan pengarahan,

    penjelasan, instruksi, peneguhan, atau penilaian kepada bawahan

    serta memberikan informasi tentang tujuan dan kebijaksanaan

    organisasi.

    Pemberian pengarahan, penjelasan, instruksi, penugasan atau

    penilaian dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Seperti yang

    dikemukakan oleh Joko Purwanto (2006 : 41) Komunikasi dari atas

    ke bawah dapat berbentuk lisan maupun tertulis . Komunikasi lisan

    dapat berupa percakapan biasa, wawancara biasa antara pimpinan

    dengan karyawan, konferensi / rapat, pertemuan / diskusi kelompok

    atau melalui telepon. Sedangkan komunikasi tertulis dapat dalam

    bentuk memo, papan pengumuman / kotak informasi, surat tugas,

    surat perintah, surat keputusan, buku petunjuk pelaksanaan tugas

    karyawan atau buletin koran.

    b. Komunikasi vertikal dari bawah ke atas

    Pengartian komunikasi ke atas menurut Rosady Ruslan (2001

    : 87) merupakan arus komunikasi dari bawah ke atas yang diterima

    dalam bentuk bawahan memerlukan laporan, pelaksanaan tugas,

    sumbang saran dan serta pengaduan kepada pimpinan masing-

    masing.

    Komunikasi dari bawah ke atas diberikan keterangan dari

    13

  • 7/18/2019 192431111201110111

    31/128

    13

    2. Komunikasi horisontal

    Komunikasi ini berlangsung antara orang-orang yang berbeda

    pada tingkat yang sama dalam hirarki organisasi, akan tetapi

    melaksanakan kegiatannya yang berbeda. Hal ini seperti yang di

    kemukakan oleh Rosaly Ruslan (2001: 88) Komunikasi horisontal

    merupakan komunikasi satu level yang terjadi antara para karyawan

    dengan karyawan lainnya dalam satu tingkatan dan lain sebagainya.

    Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, dalam

    komunikasi horisontal sifatnya tidak formal. Karyawan berkomunikasi

    satu sama lain pada saat istirahat, atau waktu pulang kerja.

    3.

    Komunikasi Diagonal

    Menurut Onong Uchjana Effendy (2003 : 128) Pengartian

    komunikasi eksternal ialah Komunikasi antara pimpinan organisasi

    dengan khalayak di luar organisasi . Komunikasi diagonal bertujuan

    untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat di luar

    organisasi, pelanggan dan pemerintah. Jenis komunikasi ini dilakukan

    dengan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan untuk

    membawa informasi masuk atau keluar dari organisasi guna mencapai

    tujuan organisasi.

    Keberhasilan dalam membina hubungan komunikasi diagonal ini,

    juga sekaligus keberhasilan pimpinan Kejaksaan Negeri Klaten dalam

    memperoleh dukungan kepercayaan, partisipasi dan kerja sama dengan

    pihak publik.

    A B

    14

  • 7/18/2019 192431111201110111

    32/128

    14

    A-B = Komunikasi Horisontal

    A-C = Komunikasi Vertikal

    A-D = Komunikasi Diagonal

    Dari jenis pembagian organisasi dapat di lihat secara jelas fungsi

    komunikasi itu sendiri, yaitu antara lain : menyampaikan informasi,

    mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Tentu disini adalah

    komunikasi yang terjadi antara individu dalam tingkatan organisasi

    maupun organisasi instansi pemerintah dengan publiknya. terdapat

    kemudahan untuk melakukan kegiatan komunikasi karena berdasarkan

    pada jenis komunikasinya, sehingga dapat mencapai tujuan dari kegiatan

    komunikasi tersebut.

    4. Proses Komunikasi

    Proses adalah tahap-tahap yang dilakukan dalam mencapai suatu

    tujuan. Proses komunikasi ialah tahap atau langkah yang dilalui dalam

    melakukan komunikasi.

    Menurut Bovee dan Thill dalam Purwanto (2006: 11) proses

    komunikasi meliputi:

    a) Pengiriman mempunyai suatu ide atau gagasan.

    b) Pengiriman mengubah ide menjadi suatu pesan.

    c) Pengiriman menyampaikan pesan.

    d)

    Penerima pesan.e) Penerima menafsirkan pesan.

    f) Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada

    pengirim.

    Menurut Wursanto (2003: 76) rangkaian model proses

    15

  • 7/18/2019 192431111201110111

    33/128

    15

    Tahap 3 Penerimaan berita pihak penerima berita (komunikan).

    Kemudian mengadakan interpretasi (decoding) terhadap

    berita yang dilanjutkan dengan suatu tindakan. Tindakan

    yang dilakukan oleh pihak komunikan merupakan umpan

    balik dari komunikan ke komunikator.

    Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses

    komunikasi merupakan tahap-tahap atau komunikasi merupakan tahap-

    tahap atau langkah dalam penyampaian pikiran / perasaan seseorang

    kepada orang lain. Sehingga penulis menarik kesimpulan bahwa proses

    komunikasi meliputi tahap-tahap sebagai berikut : penetapan gagasan

    atau ide oleh pihak berita, mengubah ide menjadi suatu pesan yang telah

    disusun dalam bentuk simbol, sandi atau kode, pengiriman penyampaian

    pesan; penerimaan berita oleh pihak penerima; penerima menafsirkan

    pesan serta memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada

    pengirim.

    5. Hambatan Komunikasi

    Dalam komunikasi sering terjadi pada waktu penyampaian pesan

    dari komunikator kepada komunikasinya tersebut tidak tercapai suatu

    pengertian, bahkan menimbulkan salah pahaman, dan sehingga

    pesan/informasi tersebut tidak sepenuhnya dapat diterima dengan baik,

    dikarenakan lambang atau bahasa yang dipakai tidak sama pengertiannya

    antara apa yang digunakan komunikator dengan yang diterima oleh

    komunikan, atau hambatan-hambatan lainnya yang menyebabkan

    gangguan terhadap sistem kelancaran komunikasinya.

    Menurut pakar manajemen R Kreitner Manajement dalam

    16

  • 7/18/2019 192431111201110111

    34/128

    pada komunikannya yang mengalami kesulitan untuk memahami isi

    pesan/informasi.

    2. Hambatan secara fisik (psysical barrers)

    Sarana fisik bisa menghambat komunikasi secara efektif,

    misalnya pendengaran kurang tajam, dan gangguan pada sistem

    pengaturan suara (sound systems)

    3. Hambatan semantis (semantik barrers)

    Hambatan segi semantik (bahasa dan arti perkataan), yaitu

    antara pemberi pesan dan penerima pesan tidak terdapat pengertian,

    pemahaman tentang bahasa atau lambang yang sama.

    4.

    Hambatan psiko-sosial (psychosocial barriers)

    Hambatan adanya perbedaan cukup melebat pada aspek

    kebudayaan, adat-istiadat, kebiasaan, persepsi, nilai-nilai yang dianut

    dan hingga kecenderungan, kebutuhan serta harapan-harapan dari

    dua belah pihak yang berkomunikasi tersebut.

    Sedangkan menurut Gibson, Ivancevich, Donnelly dalam agus

    Darmo (2000 : 115) hambatan dalam komunikasi adalah sebagai berikut:

    1. Kerangka Acuan

    2. Menyimak Selektif

    3. Kata Putus Nilai

    4. Kredibilitas Sumber

    5.

    Masalah Semantik6. Penyaringan

    7. Bahasa Kelompok

    8. Perbedaan Status

    9. Tekanan Waktu

    10 Beban Layak Komunikasi

    17

  • 7/18/2019 192431111201110111

    35/128

    2.

    Menyimak Selektif

    Merupakan bentuk persepsi yang selektif dimana kita

    cenderung menghambat informasi baru, terutama jika informasi itu

    bertentangan dengan yang kita yakini.

    3. Kata Putus Nilai

    Kata putus nilai dapat didasarkan atas penilaian penerima

    atas komunikator atau pengalamannya dengan komunikator

    sebelumnya, atau arti pesan yang sudah sebelumnya.

    4. Kredibilitas Sumber

    Kepercayaan, keyakinan, dan pengakuan penerima terhadap

    perkataan dan tindakan komunikator yang pada giliran akan

    langsung mempengaruhi organisasi.

    5. Masalah Semantik

    Komunikasi telah didefinisikan sebagai penyampaian

    informasi dan pengertian dengan menggunakan tanda yang sama.

    Namun tak jarang kata-kata yang sama itu dapat berarti lain bagi

    orang lain, sehingga komunikasi dapat terhambat.

    6. Penyaringan

    Penyaringan biasa terjadi pada komunikasai ke atas dalam

    organisasi. Bawahan menutup-nutupi informasi yang kurang disukai

    dalam pesan mereka kepada atasan.

    7. Bahasa

    Perbedaan bahasa berhubungan dengan perbedaan persepsi

    karena seseorang akan membuat persepsi tentang suatu hal setelah ia

    18

  • 7/18/2019 192431111201110111

    36/128

    9.

    Tekanan Waktu

    Adanya tekanan waktu dapat menyebabkan komunikasi yang

    dilakukan terkesan dan tergesa-gesa.

    10. Beban Layak Komunikasi

    Beban layak komunikasi yang terlalu adalah yang sering

    dialami seseorang ketika berkomunikasi yaitu terlalu banyaknya

    informasi yang didapatkan sehingga ia merasa terbenam dalam

    banjir informasi dan data yang tersedia.

    Hambatan komunikasi tak dapat dipungkiri dapat terjadi selama

    proses kegiatan komunikasi karena beragamnya unsur komunikasi.

    Tetapi dapat pula diminimalisir secara efektif dan tujuan pun tercapai.

    2.

    TinjauanTentang Organisasi

    1. Pengertian Organisasi

    Dalam kehidupan manusia lebih banyak berada dalam hubungan

    saling pengaruh antar manusia, karena pada dasarnya manusia tidak mampu

    untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Hal ini terutama disebabkan karena

    manusia menghadapi pembatasan-pembatasn dalam usahanya memenuhi

    kebutuhan atau mencapai tujuannya, rohani maupun kebutuhan sosial. Hal ini

    sesuai dengan hierarki kebutuhan manurut Abraham H. Maslow seperti yang

    dikutip oleh Malayu S.P. Hasibuan ( 2005: 105-106) yaitu:

    1. Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat fisiologis, seperti: sandang, pangan

    dan papan

    19

  • 7/18/2019 192431111201110111

    37/128

    Dari berbagai tingkat-tingkat kebutuhan manusia di atas, jelas bahwa

    keharmonisan atau keselarasan antara tujuan pribadi dengan tujuan bersama

    akan tercapai apabila masing-masing individu saling mengisi dan melengkapi

    kebutuhan hidup mereka.

    Dalam mencapai tujuan guna memenuhi kebutuhan hidupnya,

    manusia mengadakan hubungan dengan manusia lain dan bergabung dalam

    kelompok-kelompok. Hampir sebagian tujuannya hanya dapat dicapai dengan

    usaha kerjasama dengan anggota kelompok yang lain. Dengan jalan bekerja

    sama dan penyatu paduan manusia tersebut akan memperoleh kepuasan yang

    meliputi kepuasan ekonomi, kejiwaan dan kemasyarakatan. Kerjasama

    sekelompok orang untuk mencapai tujuannya yang telah ditentukan inilah

    yang disebut dengan organisasi. Adapun dalam prakteknya istilah organisasi

    diartikan menjadi tiga arti, yaitu organisasi dalam arti statistik, organisasi

    dalam arti dinamis dan organisasi dalam arti suatu lembaga atau badan.

    Organisasi dalam arti stastis adalah kerangka antara orang-orang yangtergabung dan bergerak ke arah usaha mencapai tujuan tertentu. Sedangkan

    organisasi dalam arti dinamis adalah proses penentuan pola dari suatu

    organisasi. Organisasi dalam arti badan atau lembaga adalah orang yang

    tergabung dan terikat secara formal dalam sistem kerjasama untuk mencapai

    sesuatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.(Soemardji Hartoyo, 2000: 51).

    Menurut Melayu S.P Hasibuan (2005: 24-25) mengatakan bahwa

    Organisasi adalah sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi

    20

  • 7/18/2019 192431111201110111

    38/128

    batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang terus

    menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau kelompok tujuan.

    Dari pendapat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa organisasi

    merupakan suatu sistem kerjasama sekelompok orang dalam mencapai tujuan

    yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian dapat ditemukan

    berbagai unsur yang menimbulkan adanya organisasi yaitu kumpulan orang

    atau sekelompok orang, proses kerjasama dan tujuan tertentu. Berbagai unsur

    tersebut tidak saling lepas berdiri sendiri, melainkan saling kait dan

    merupakan suatu kekuatan atau yang dikenal sebagai suatu sistem yang

    berarti kebulatan dari berbagai unsur yang terkait dengan asas tertentu.

    Hal ini sejalan dengan pendapat Fremont E Kast dan James E

    Resenzweig dalam Sri Slameto HB (2000: 12-13), yaitu: Suatu organisasi

    harus memuat 3 unsur sebagai berikut:

    1. Goals orientedyaitu mengarah pada pencapaian tujuan.

    2. Psychosocial system yaitu orang-orang yang berhubungan sama lain

    dalam sekelompok kerja.

    3. Structured activities yaitu orang-orang yang bekerjasama dalam suatu

    hubungan yang terpola.

    Teori modern yang memandang organisasi sebagai suatu sistem yang

    berproses. Sistem adalah bagian-bagian yang berhubungan satu dengan yang

    lain yang merupakan suatu keseluruhan. Bagian-bagian itu terdiri dari faktor-

    faktor baik dari dalam maupun dari luar organisasi.

    Dari pendapat tersebut di atas dapat diambil kesimpilan bahwa

    indikator organisasi adalah tiga unsur pembentuk organisasi yaitu (1) Goals

    21

  • 7/18/2019 192431111201110111

    39/128

    dengan baik tentunya akan diperoleh suatu manfaat bagi anggota yang

    bergabung dalam organisasi itu sendiri. Seseorang/sekelompok orang

    memasuki suatu organisasi tentunya karena berharap dapat berguna bagi

    kehidupannya.

    Pada hakekatnya organisasi berguna bagi manusia, hal ini sejalan

    dengan pendapat Soemardji Hartoyo (2000: 6) adalah: Sarana atau alat untuk

    mencapai tujuan yang diusahakan secara kolektif

    1. Wahana pendekatan tujuan yang diharapkan agar cepat menjadi

    kenyataan

    2. Wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu

    3.

    Manifestasi kemampuan manusia untuk bekerja secara kooperatif

    4. Konstruksi mental dari sekelompok orang yang mempunyai kepentingan

    dalam bentuk tujuan yang sama.

    Seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, keberadaan

    organisasi semakin dibutuhkan manusia dengan alasan organisasi merupakan

    unsur yang dibutuhkan manusia dewasa ini. Adapun alasan tersebut menurut

    James AF Stoner dalam T Hani Handoko (2003: 9) adalah:

    1. Dapat digunakan untuk mencapai sesuatu yang tidak mungkin dilakukan

    sendirian

    2. Dapat menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan

    3.

    Dapat menjadi Sumber Karier

    Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sekelompok orang

    manusia atau sekelompok orang tergabung dalam suatu organisasi, karena

    organisasi dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia Kebutuhan tersebut

    22

  • 7/18/2019 192431111201110111

    40/128

    b.

    Tujuan dan motif semua orang masuk organisasi

    c. Kerjasama dan hubungan antara orang-orang dalam organisasi

    3. Struktur Organisasi

    Agar struktur organisasi tersebut jelas dan tegas kemudian harus

    dituangkan dalam suatu bagan organisasi.

    Sutarto (2000: 41) mengemukakan Struktur organisasi adalah

    kerangka antar hubungan satuan-satuan organisasi yang didalamnya terdapat

    pejabat, tugas serta wewenang yang masing-masing mempunyai peranan

    tertentu dalam kesatuan yang utuh.

    T. Hani Hardoko (2003: 169) mengemukakan bahwa struktur

    organisasi adalah kerangka yang menunjukan susunan perwujudan pola tetap

    hubungan-hubungan diantara fungsi-fungasi, bagian-bagian, posisi-posisi,

    maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, wewenang,

    tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

    Dari pendapat para pakar tersebut dapat ditarik suatu pengertian

    bahwa struktur organisasi merupakan suatu kerangka susunan hubungan-

    hubungan, pertanggungjawaban dan wewenang dari orang yang digunakan

    oleh organisasi dalam pencapaian tujuan.

    Sedangakan faktor utama yang menentukan perancangan struktur

    organisasi adalah sebagai berikut:

    1.

    Strategi organisasi

    2. Teknologi

    3. Anggota/karyawan yang terlibat dalam organisasi

    4 Ukuran organisasi

    23

  • 7/18/2019 192431111201110111

    41/128

    4.

    Asas Organisasi

    Salah satu syarat agar organisasi dapat berjalan dengan baik perlu

    berpedoman dan menyakini asas-asas organisasi. Asas-asas organisasi

    berguna pada waktu membentuk struktur organisasi yang sehat dan efisien.

    Asas organisasi mempunyai 2 peranan penting yaitu:

    1.

    Sebagai pedoman untuk membentuk organisasi yang sehat

    2. Sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan organisasi agar berjalan

    secara lancar. (Sutarto, 2000: 43).

    Asas tersebut tidak berlaku mutlak atau harus dilakukan, melainkan

    hanya akan cocok dapat dilakuakan untuk organisasinya, atau dengan kata

    lain harus disesuaikan sebab akan berakibat mempengaruhi kelancaran

    aktifitas organisasi.

    Asas organisasi merupakan salah satu sarana agar organisasi berjalan

    dengan baik dan satuan organisasi yang bersangkutan sehat dan efisien,

    karena pada umumnya organisasi banyak mengalami masalah diantaranya

    para pejabat yang bekerja dengan tidak mengetahui dan menyakini tujuan

    organisasi tempat kerjanya, masalah bagaimana cara menempatkan satuan-

    satuan organisasi dalam struktur organisasi yang tepat sesuai dengan

    peranannya, masalah kekosongan pekerjaan atau kekembaran jabatan, dll.

    Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran para pejabat untuk menyakini dan

    melaksanakan asas-asas organisasi dalam praktek atau pada proses atau

    proses organisasi.

    Adapun asas-asas organisasi tersebut seperti yang dikemukakan

    Sutarto (2000: 61) adalah sebagai berikut:

    24

  • 7/18/2019 192431111201110111

    42/128

    11.

    Keseimbangan

    Adapun penjelasan masing-masing asas organisasi tersebut adalah

    sebagai berikut:

    1. Perumusan tujuan dengan jelas

    Tujuan adalah kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani

    yang diusahakan untuk dicapai dengan kerjasama sekelompok orang,

    demikian juga tujuan organisasi adalah sebagai suatu akhir terhadap

    seluruh kegiatan organisasi diarahkan.

    Tujuan organisasi harus dirumuskan dengan jelas dan rasional,

    karena akan memudahkan untuk dijadikan pedoman dalam menetapkan

    halauan organisasi, pemilihan bentuk bagan organisasi, pembuatan

    struktur, macam pekerjaan dan kebutuhan pejabat. Sehingga harus

    diketahui dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi. Karena dengan

    menyakini maka seorang pejabat atau pekerja akan dapat bekerja dengan

    sungguh-sungguh dan bersedia menyumbangkan ide-ide, pengalaman

    dan kemampuan untuk organisasi. Adapun pentingnya perumusan tujuan

    itu adalah sebagai berikut:

    a. Organisasi tanpa tujuan tak ada artinya dan hanya merupakan

    penghamburan uang belaka.

    b. Organisasi didirikan untuk mencapai hasil-hasil tertentu

    c. Dasar dari organisasi terletak pada maksud dan tujuan yang telah

    ditentukand. Maksud dan tujuan organisasi harus selalu ditinjau yang telah

    ditentukan

    e. Tujuan organisasi harus dimengerti dan diterima oleh para pegawai

    dan di camkan sedalam-dalamnya. (Sutarto, 2000: 61).

    26

  • 7/18/2019 192431111201110111

    43/128

    5.

    Pelimpahan Wewenang

    Wewenang adalah hak antara seorang pejabat untuk mengambil

    tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawabnya dapat

    dilaksanakan dengan baik.

    Pelimpahan adalah penyerahan, pelimpahan wewenang adalah

    penyerahan sebagian hak untuk mengambil tindakan yang diperlukan

    agar tugas dan tanggung jawabnya dapat terlaksanakan dengan baik dari

    pejabat yang satu kepada pejabat yang lain. Manfaat pelimpahan

    wewenang menurut Sutarto (2000: 165) adalah:

    a. Dengan pelimpahan wewenang pimpinan dapat melakukan tugas yang

    pokok-pokok saja.b. Dengan pelimpahan wewenang setiap pejabat dari pucuk pimpinan

    sampai pejabat yang berkedudukan paling bawah telah memiliki

    wewenang tertentu dalam bidang tugasnya sehingga merekapun

    memiliki wewenang untuk membuat keputusan yang menyangkut

    bidang tugasnya.

    c. Dengan pelimpahan wewenang tiap-tiap pekerjaan dapat diselesaikan

    pada jenjang yang tepat

    d.

    Dengan pelimpahan wewenang inisiatif dan rasa tanggung jawabdapat diperbesar

    e. Dengan pelimpahan wewenang walaupun pejabat sedang berhalangan

    pelayan kepada masyarakat akan tetap berjalan, demikian pula

    pekerjaan keperluan intern akan tetap berjalan walaupun pejabarnya

    sedang tidak masuk kerja

    f. Adapun pelimpahan wewenang merupakan latihan bagi para pejabat

    apabila kelak menduduki jabatan yang lebih tinggi.

    6. Rentang Kontrol

    Yang dimaksud rentang kontrol adalah jumlah terbanyak

    bawahan langsung yang dipimpin dengan seorang atasan tertentu

    27

  • 7/18/2019 192431111201110111

    44/128

    7.

    Jenjang Organisasi

    Adalah tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat

    pejabat, tugas, serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas

    ke bawah dalam fungsi tertentu. Inti dari jenjang organisasi adalah

    perbedaan atasan dan bawahan. (Sutarto,2000:181).

    Adapun jumlah jenjang organisasi yang benar adalah sependek

    mungkin sebab jika terlalu panjang akan membawa akaibat hambatan

    atau penghamburan yang akan dikarenakan perintah atau petunjuk

    memerlukan waktu yang lama.

    8. Kesatuan Perintah

    Kesatuan perintah adalah tiap-tiap pejabat dalam organisasi

    hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada

    seseorang pejabat atasan tertentu. (Sutarto,2000:181).

    Dalam pelaksanaan asas ini, hendaknya dibuat garis-garis saluran

    perintah dan tanggung jawab dengan jelas yang menentukan dari siapa

    seorang pejabat menerima perintah dan kepada siapa dia bertanggung

    jawab, begitu juga sebaliknya kepada siapa dia memperoleh laporan.

    9. Fleksibilitas

    Struktur organisasi hendaknya mudah dirubah untuk disesuaikan

    dengan perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas

    yang sedang berjalan.

    Dalam melaksanakan asas flesibilitas ini hendaknya jangan

    dilupakan bahwa waktu melakukan perubahan jangan sampai

    menghambat kelancaran aktivitas yang sedang berjalan Bila dilakukan

    28

  • 7/18/2019 192431111201110111

    45/128

    dari para pembentukannya setelah organisasinya didirikan lalu dimatikan,

    oleh karena itu, para pendiri organisasi mempunyai harapan disertai

    sarana-sarana tertentu untuk meningkatkan kecakapan pegawainya,

    mendatangkan peralatan yang lebih modern, menyesuaikan dengan

    keinginan masyarakat, menyesuaikan aktivitas organisasi tersebut.

    11.

    Keseimbangan

    Yaitu suatu asas yang menghendaki agar fungsi serta satuan-

    satuan organisasi dapat ditempatkan dalam struktur organisasi sesuai

    dengan peranannya. (Sutarto,2000:181).

    Dengan demikian, dengan adanya organisasi maka kegiatan yang

    dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggota organisasi akan

    mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

    3. Tinjauan Tentang Iklim KomunikasiOrganisasi

    Denis dalam (Arni Muhammad, 2002: 86) mengemukakan iklim

    komunikasi sebagai kualitas pengalaman yang bersifat obyektif mengenai

    lingkungan internal organisasi, yang mencangkup persepsi anggota organisasi

    terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam

    organisasi. Denis melakukan pengujian terhadap dimensi iklim komunikasi yang

    di kemukakan oleh Redding dalam Arni Muhammad. Yang menemukan empat

    dari lima dimensi tersebut yaitu: Supportivenes, partisipasi pembuatan keputusan,

    keterbukaan dan terusterang, dan tujuan kinerja yang tinggi.

    Yang menjadi pokok persoalan utama dari iklim komunikasi adalah hal

    29

  • 7/18/2019 192431111201110111

    46/128

    Menurut Aipoel (2006), beberapa alasan pentingnya komunikasi :

    1. Karena mengkaitkan konteks organisasi dengan konsep-konsep

    perasaan dan harapan anggota organisasi.

    2. Membantu menjelaskan perilaku organisasi, dapat memahami

    3. lebih baik apa yang mendorong anggota organisasi untuk bersikap

    dengan cara-cara tertentu.

    4. Iklim komunikasi berperan dalam keutuhan suatu budaya dan

    membimbing perkembangan budaya tersebut.

    5. Menjembatani praktek-praktek pengelolaan sumber daya manusia

    dengan produktivitas.

    Iklim komunikasi tidak bersifat statis, melainkan selalu dalam proses

    perkembangan. Hal ini karena iklim komunikasi dihasilan oleh praktek-praktek

    tingkah laku para anggota organisasi dan sebaliknya, selanjutnya juga

    mempengaruhi serta membatasi praktek-praktek terserbut.

    Iklim komunikasi dalam organisasi mempunyai konsekuensi penting bagi

    pergantian dan masa kerja dalam organisasi. Iklim komunikasi yang positif

    cenderung meningkatkan dan mendukung komitmen pada organisasi. Proses-

    proses interaksi yang terlibat dalam perkembangan iklim komunikasi organisasi

    juga memberi andil pada beberapa pengaruh penting dalam rekrutulasi,

    reorganisasi, dan dalam menghidupkan kembali unsur-unsur dalam organisasi.

    Andre (2000), iklim komunikasi yang disebut saling mendukung

    mengandung enam unsur yang terlibat dari:

    1. Saling mempercayai (trust)

    2 Dukungan atasan

    30

  • 7/18/2019 192431111201110111

    47/128

    mereka kebebasan dalam mengambil resiko, mendorong mereka dan memberikan

    tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka, menyertakan informasi

    yang terbuka dan cukup tentang organisasi, mendengarkan dengan perhatian serta

    memperoleh informasi yang dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting

    bagi keputusan-keputusan dalam organisasi, dan menaruh perhatian pada

    pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan. Melalui proses interaksi

    para anggota dapat mengetahui adanya kepercayaan, dukungan, keterbukaan,

    perhatian, dan keterusterangan. Sehingga iklim komunikasi dapat berubah

    menurut cara pengaruh komunikasi melalui interaksi antar anggota organisasi.

    Iklim komunikasi organisasi, menggambarkan iklim komunikasi fisik yang

    menyatakan cara orang bereaksi terhadap aspek-aspek organisasi dalam

    menciptakan suatu iklim organisasi, tetapi ada yang menyatakan, iklim organisasi

    dan komunikasi sebagai gabungan beberapa persepsi yang berfungsi sebagai

    tujuan evaluasi secara keseluruhan. Proses komunikasi dalam organisasi, yaitu

    meliputi perilaku manusia, baik hubungan antar pegawai, harapan-harapan

    mereka, konflik yang terjadi dan kesempatan bagi mereka untuk berkembang

    dalam organisasi tersebut (Pace dan Faules, 2002: 147 )

    Frantz dalam bukunya Mahmuh Abdullah (2008: 66), bahwa iklim

    komunikasi organisasi yang baik sangat berpengaruh pada pekerjaan, baik itu

    sebagai motivasi untuk menaingkatkan kinerjanya atau untuk pengembangan

    pribadi dan perilaku karena memberikan rasa percaya diri yang tinggi. Dengan

    demikian tingkat usaha yang dihasilkan menjadi tinggi. Adapun usaha yang harus

    dilakukan itu ialah aktivitas, langkah-langkah, kualitas, dan waktu.

    Menurut Poole dalam bukunya Arni Muhammad (2002: 79) Iklim

    31

  • 7/18/2019 192431111201110111

    48/128

    a.

    Supportiveness.atau bawahan mengemati bahwa hubungan komunikasi

    karyawan dengan atasan menentukan karyawan membangun dan menjaga

    perasaan diri berharga dan penting.

    Gibb dalam bukunya Masmuh Abdullah (2008: 45) bahwa tingkah laku

    komunikasi tertentu dari anggota organisasi mengarahkan kepada iklim

    Supportiveness. Diantara tingkah laku tersebutadalah sebagai berikut.

    1. Deskripsi, aggota organisasi mengfokuskan pesan mereka kepada

    kejadian yang dapat diamati dari pada evolusi secara subyektif atau

    emosional.

    2. Orientasi masalah, aggota organisasi mengfokuskan komunikasi mereka

    kepada pemecahan kesulitan mereka secara bersama.

    3. Spontanitas, anggota organisasi berkomunikasi dengan sopan dalam

    merespon terhadap situasi yang terjadi.

    4. Empathi, anggota organisasi memperlakukan anggota yang lain

    sebagai teman dan tidak menekankan kepada kedudukan dan kekuasaan.

    5.

    Provisionalis, anggota organisasi bersifat fleksibel menyesuaikan

    komunikasi yang berbeda-beda diri pada situasi

    b. Partisipasi membuat keputusan, kesadaran pada diri karyawan memandang

    bahwa hubungan komunikasi dengan atasan memiliki manfaat dan pengaruh

    untuk di dengarkan dan di perhatikan.

    c.

    Kepercayaan, kepercayaan merupakan keyakinan bahwa sesuatu itu benar

    atau salah atas dasar sebuah bukti, intuisi atau pengalaman. Artinya

    kepercayaan ini terbentuk karena pengetahuan, kebutuhan dan kepentingan

    seseorang

    32

  • 7/18/2019 192431111201110111

    49/128

    organisasi. Dengan demikian maka prinsip dasar iklim komunikasi adalah

    persepsi kognitif dan afektif individu mengenai organisasi yang mempengaruhi

    perilakunya dalam organisasi, termasuk di dalamnya adalah motivasi kerja

    pegawai.

    Sebagaimana dikemukakan oleh Arni Muhammad (2002: 87) yang

    mengutip pendapat Robert dan OReily bahwa terdapat 16 area komunikasi dalam

    organisasi yaitu:

    Kebenaran, pengaruh, mobilitas, keinginan berinteraksi, pengahargaan

    dari atasan, penyimpanan, kelebihan beban,rasa puas, berkesan dengan

    tulisan, tatap muka, dan percakapan melalui telepon dan lain-lain.

    Pendapat tersebut juga didukung oleh Munchinsky bahwa dimensitersebut berhubungan secara signifikan dengan iklim organisasi ( Arni

    Muhammad, 2002: 87). Dengan demikian iklim komunikasi organisasi dapat

    meliputi struktur organisasi berikut segala aktivitas hubungan antara bagian dari

    struktur organisasi.

    Pengukuran lain dikemukakan untuk mengukur rasa puas komunikasi yangdi batasi dengan rasa puas individual yang berhubungan dengan komunikasi

    informal dalam organisasi. Secara khusus instrumen ini mengukur rasa puas

    karyawan dengan:

    1. Iklim komunikasi

    2. Komunikasi dari supervisi

    3.

    Integrasi organisasi4. Kualitas media

    5. Komunikasi horisontal dan informal

    6. Perspektif organisasi

    7. Komunikasi bawahan

    33

  • 7/18/2019 192431111201110111

    50/128

    dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan anggota terhadap

    suatu sistem sosial.

    Sebagai suatu konsep, maka iklim organisasi memiliki dimensi-dimensi

    tertentu. Menurut Litwin dan Stringers dalam Arni Muhammad (2002: 83)

    dimensi lklim organisasi terdiri dari:

    1.

    Rasa tanggung jawab

    2. Standar atau harapan tentang kualitas pekerjaan

    3. Ganjaran atau reward

    4. Rasa persaudaraan

    5. Semangat tim

    Setelah memahami tentang iklim organisasi serta dimensi-dimensinya,

    selanjutnya perlu diketahui juga tentang ilmu komunikasi secara umum. Denis

    dalam Arni Muhammad (2002: 86) mengemukakan bahwa Iklim komunikasi

    sebagai kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal

    organisasi, yang mencangkup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan

    hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi.

    Untuk mempermudah pembahasan iklim komunikasi organisasi, Pace dan

    Faules dalam hal ini menawarkan enam faktor untuk menganalisis iklim

    komunikasi organisasi (Pace dan Faules, 2002: 163), yaitu:

    3a) Kepercayaan

    Menurut Arni Muhammad (2004: 112) bahwa Personel di semua

    tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan

    hubungan yang di dalamnya terdapat kepercayaan, keyakinan dan

    kredibilitas yang didukung oleh pernyataan dan tindakan Para pemimpin

    34

  • 7/18/2019 192431111201110111

    51/128

    Menurut John C. Mowen&Michael Minor dalam Lina Salim(2002:

    312 ) bahwa Kepercayaan adalah semua pengetahuan yang di miliki oleh

    pegawai dan semua kesimpulan yang di buat pegawai tetap obyektif.

    Dari berbagai pendapat para ahli tersebut di atas dapat dipahami

    bahwa kepercayaan merupakan hubungan antara ke dua belah pihak yang

    saling menguntungkan di antara pengirim dan penerima pesan. Kepercayaan

    ini akan mengarahkan kepada komunikasi yang terbuka yang akan

    mempermudah adanya persetujuan yang diperlukan antara bawahan dan

    atasan makin tinggi kepercayaan cenderung motivasi kerja makin tinggi.

    Hal yang sangat kritis bagi para pimpinan untuk mengidentifikasi

    atribut mencolok yang dapat di gunakan oleh pegawai untuk mengevaluasi

    sebuah masalah, maka seorang pimpinan harus menyadari bahwa suatu

    obyek, atribut dan manfaat menunjukkan persepsi konsumen dan karena itu,

    umumnya kepercayaanan seorang karyawan berbeda dengan karyawan

    lainnya. Pimpinan juga harus mengingat bahwa kepercayaanan yang di

    berikan pimpinan terhadap dirinya sendiri terhadap sebuah tugas tertentu.

    3b) Pembuatan keputusan bersama

    Menurut Arni Muhammad (2004: 111) bahwa Para karyawan di

    semua tingkatan dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan

    berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan

    organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka . Para pegawai di

    semua tingkat harus diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi

    dengan manajemen di atas mereka agar berperan serta dalam proses

    pembuatan keputusan dan penentuan tujuan Tetapi umumnya pimpinan mau

    35

  • 7/18/2019 192431111201110111

    52/128

    pasti ( How to assist people or organization in making decisions,and improving the decision process under of uncertainty).

    Pengambilan keputusan menurut Muhyadi (2002: 178) ialah proses

    pemilihan yang diantara berbagai alternatif yang tersedia (decion making is

    a proses of selecting among available alternatives, atau proses pemikiran

    dan tindakan yang menghasilkan pemilihan tingkah laku(decisition making

    is the process of thought and action that result in choice behavior).

    Dari pendapat di atas bahwa pengambilan keputusan merupakan

    pimpinan merupakan kepala kesatuan organisasi yang memiliki wewenang

    dan tanggung jawab intern maupun ekstern dalam organisasi, serta

    mengawasi pelaksanaan kerja bawahannya, dalam melakukan

    kepemimpinannya. Seorang pemimpin di beri kewenangan atau hak untuk

    bertindak atau menuntut tindakan oleh bawahannya.

    Pada sebuah organisasi, peran pengambilan keputusan sangat

    penting karena berpengaruhi terhadap seluruh kegiatan yang dilaksanakan.

    Mulai dari penentuan tujuan organisasi, pemilihan bentuk, jenis kegiatan

    yang dilaksanakan, jumlah dan kualitas anggota yang terlibat, jenis produk

    yang dihasilkan, dan sebagaimana, semuanya adalah akibat dari

    pengambilan keputusan yang diambil. Oleh karena itu simon berpendapat

    bahwa fungsi pengambilan keputusan merupakan fungsi yang paling

    mendalam bagi seorang manajer dalam suatu organisasi.

    Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah pemilihan salah satu

    diantara berbagai alternatif yang tersedia. Untuk dapat menentukan pilihan

    terbaik perlu dilakukan penilaian terhadap berbagai alternatif tersebut dan

    36

  • 7/18/2019 192431111201110111

    53/128

    c.

    Penilaian terhadap berbagai aspek yang sudah dikembangkan.

    d. Menentukan pilihan yang terbaik.

    e. Melaksanakan pilihan yang sudah ditentukan.

    f. Melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan keputusan.

    Secara ringkas tahap-tahap pengambilan keputusdan dapat dijelaskan

    sebagai berikut:

    a. Identifikasi masalah atau tujuan.

    Keputusan masalah diambil bermula dari rasanya masalah atau

    problem tertentu yang menghendaki pemecahan. Masalah yang

    dihadapi dapat berupa masalah besar dan dapat juga masalah kecil yang

    hampir setiap hari dihadapi. Apapun jenis bobot atau masalah yang

    dihadapi, terlebih dahulu harus dikenali masalah apa yang sebenarnya

    di rasakan sehingga pemecahan dapat dilakukan secara tepat.dalam

    bidang organisasi, kemampuan untuk dapat mengenal masalah dengan

    benar ini sangat penting sebab masalah-masalah yang sesungguhnya

    dihadapi sangat komplek. Kecuali menyangkut segi proses yang

    memang lebih sering menimbulkan masalah, organisasi menghadapi

    juga faktor manusia yang sukar diprediksi.

    b. Pengembangan alternatif

    Pengembangan alternatif adalah berbagai kemungkinan yang

    tepat diambil untuk mengatasi masalah yang dirasakan. Terhadap suatu

    masalah yang timbul pada umumnya dapat dilakukian berbagai cara

    pemecahan. Setiap pemecahan masalah mengandung kelebihan dan

    kelemahan masalah tertentu Untuk mengambil keputuasan yang paling

    37

  • 7/18/2019 192431111201110111

    54/128

    terutama menyangkut segi-segi yang menguntungkan dan

    menguntungkan masing-masing alternatif.

    d. Pemilihan alternatif.

    Bentuk pengambilan keputusan yang sebenarnya ialah

    pemilihan alternatif yang dinilai pal;ing tepat dan paling baik di antara

    berbagai alternatif yang tersedia, pemilihan alternatif merupakan tindak

    lanjut dari penilaian setelah pertimbangan berbagai keuntungan dan

    kerugian, karena setiap alternatif mengandung keuntungan dan

    kerugian, maka pilihan yang diambil adalah pilihan yang optimal, yaitu

    pilihan yang masih, memberikan keuntungan (meskipun tidak

    maksimal) tetapi tidak menimbulkan kerugian yang berarti.

    e. Pelaksanaan pilihan.

    Alternatif yang telah dipilih baru memiliki nilai keputusan

    setelah dilaksanakan. Pelaksanaan alternatif dapat dilibatkan anggota

    organisasi, dapat pula hanya sebagai dari mereka, tergantung pada jenis

    keputusan yang di ambil.

    f. Penentuan terhadap pelaksanaan.

    Agar keputusan yang telah diambil dan kemudian dilaksanakan

    mencapai sasaran yang telah ditentukan, pelaksanaan perlu dipantau

    (dimonotor). Dari berbagai pemantauan itu diperoleh umpan balik yang

    berguna dalam menyempurnakan kegiatan selanjutnya sehingga

    keputusan yang telah diambil tersebut memberikan hasil yang

    diharapkan.

    38

  • 7/18/2019 192431111201110111

    55/128

    kondisi yang memungkinkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan

    bernegara.

    Di samping itu, keterbukaan juga akan mengakibatkan batas-batas

    teritorial suatu negara menjadi kabur. Kecanggihan teknologi dan informasi

    membuat batas-batas teritorial suatu negara menjadi tidak berarti. Seseorang

    akan dengan mudah memberikan dan menerima informasi sesuai dengan

    keinginannya. Pada akhirnya kejujuran akan mengakibatkan hilangnya

    diferensiasi (perbedaan) sosial. Akan tetapi, kejujuran akan mempengaruhi

    berbagai aspek kehidupan di suatu negara. Di lihat dari aspek sosial budaya,

    kejujuran akan memberikan ruang gerak bagi masuknya budaya-budaya

    barat yang sama sekali berbeda dengan budaya masyarakat Indonesia.

    Dilihat dari aspek ideologi, kejujuran akan memberikan ruang bagi tumbuh

    dan berkembangnya ideologi-ideologi dari luar yang tidak sesuai dengan

    kepribadian suatu bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, munculnya era

    kejujuran akan membawa dampak yang sangat buruk apabila kita tidak

    dapat mempersiapkan diri.

    3d) Keterbukaan dalam berkomunikasi ke bawah

    Komunikasi ke bawah menunjukan arus pesan yang mengalir dari

    para atasan atau para pemimpin kepada bawahannya. Menurut Lewis(1987)

    dalam bukunya Arni Muhammad (2004: 108) komunikasi ke bawah adalah

    untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap, membentuk pendapat,

    mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi,

    mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan

    39

  • 7/18/2019 192431111201110111

    56/128

    Dari pengertian tersebut kemudian diturukan untuk indikator

    komunikasi ke bawah adalah:

    a. Penjelasan atasan dalam memberikan petunjuk kerja.

    b. Pemberian pujian dari atasan ke bawahan.

    c. Pemberian teguran dari atasan ke bawahan.

    Jalannya komunikasi ke bawah dapat digambarkan sebagai berikut:

    Pimpinan

    Media

    Feed Back

    Pesan

    Karyawan

    Gambar 2. komunikasi ke bawah

    Sumber : T. Hani Handoko (2003 : 281)

    Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk:

    a. Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi,

    mengenai pelaksanaan kerja bawahan.

    b. Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.

    c.

    Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-

    kebijaksanaan organisasi, insentif.

    Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan

    bawahannya dan memahami cara cara mengambil kebijaksanaan terhadap

    40

  • 7/18/2019 192431111201110111

    57/128

    mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-

    bagian lainnya, dan yang berhubungan luas dengan perusahaan, organisasi,

    para pemimpin dan rencana-rencana.

    3e) Mendengarkan dalam Komunikasi ke Atas

    Dalam bukunya Arni Muhammad (2004: 117)Yang dimaksud

    dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan

    kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepeda tingkat yang lebih

    tinggi. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan balikan,

    memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai

    efek pada penyempurnaan moral dan sikap karyawan

    Menurut T. Hani Handoko (2003: 281) bahwa komunikasi ke atas

    ialah komunikasi yang berlangsung antara personel yang satuan kerjanya

    rendah kepada personel yang satuan lebih tinggi. Salah satu bentuk

    komunikasi ini adalah laporan kerja.

    Dari pengertian tersebut kemudian diturukan untuk indikator

    komunikasi ke atas adalah:

    a. Penyampaian laporan dari bawahan ke atasan.

    b. Penyampaian saran / pendapatan dari bawahan ke atasan

    c. Penyampaian keluhan dari bawahan ke atas

    Komunikasi ke atas dapat digambarkan sebagai berikut:

    Pimpinan

    Media

    41

  • 7/18/2019 192431111201110111

    58/128

    Hambatan dalam Komunikasi ke atas

    Kecenderungan karyawan untuk menyembunyikan perasaan dan

    pikirannya.

    Perasaan karyawan bahwa pimpinan dan supervisor tidak tertarik

    kepada masalah mereka.

    Kurangnya reward atau penghargaan terhadap karyawan yang

    berkomunikasi ke atas

    Perasaan karyawan bahwa supervisor dan pimpinan tidak dapat

    menerima dan merespon terhadap apa yang dikatakan oleh karyawan.

    3f)

    Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi

    Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Sondang P. Siagian

    (2002: 38) bahwa Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat di

    capai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

    dengan wewenang dan tangung jawab masing-masing dalam rangka

    mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. Menurut Prawirosentono

    (2002: 2) menyatakan bahwa:

    Permormanceatau kinerja sebagai hasil kerja yang dapat di capai

    oleh seseorang atau kelompok orang dalam saatu organisasi sesuai

    dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka

    upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak

    melanggar hukum dan sesuai normal maupun etika .

    Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian kinerja

    menyangkut beberapa hal, antara lain :

    42

  • 7/18/2019 192431111201110111

    59/128

    berbeda-beda. Yang dapat dikelompokkan dalam empat macam kategori,

    yaitu:

    1. Evaluasi yang menekankan perbandingan antar-orang.

    2. Pengembangan yang menekankan perubahan-perubahan dalam diri

    seseorang dengan berjalannya waktu.

    3.

    Pemeliharaan sistem.

    4. Dokumentasi keputusan-keputusan sumber daya manusia bila terjadi

    peningkatan.

    Efektifitas dari perhatian kinerja yang tinggi diatas yang

    dikategorikan dari dua puluh macam tujuan penilaian kinerja ini tergantung

    dalam sasaran bisnis strategis yang ingin dicapai. Oleh sebab itu penilaian

    kinerja diintegrasikan dengan sasaran-sasaran strategis karena berbagai

    alasan Schuler&Jackson dalam P Siagian (2000 : 48), yaitu:

    1. Mensejajarkan tugas individu dengan tujuan organisasi yaitu,

    menambahkan deskripsi tindakan yang harus diperlihatkan karyawan

    dan hasil-hasil yang harus mereka capai agar suatu strategi dapat hidup.

    2. Mengukur kontribusi masing-masing unit kerja dan masing-masing

    karyawan.

    3. Evaluasi kinerja memberi kontribusi kepada tindakan dan keputusan-

    keputusan administratif yang mempertinggi dan mempermudah strategi.

    4.

    Penilaian kinerja dapat menimbulkan potensi untuk mengidentifikasikebutuhan bagi strategi dan program-program baru.

    B Kerangka Berpikir

    43

  • 7/18/2019 192431111201110111

    60/128

    suatu proses penyampaian berita yang terjadi dalam suatu organisasi tertentu (

    sesuatu yang terjadi dalam proses kerja sama sekelompok orang untuk mencapai

    tujuan tertentu ) dan dalam rangka mencapai tujuan organisasi tertentu. Maka

    berdasarkan iklim komunikasi dan iklim komunikasi secara umum, maka dapat di

    ketahui iklim komunikasi organisasi untuk pencapaian tujuan yang baik.

    Persepsi atas kondisi-kondisi kerja karyawan, saling percaya, partisipasi

    dalam membuat keputusan, pemberian dukungan, keterbukaan dalam komunikasi

    ke bawah, kerelaan mendengarkan komunikasi dari bawahan, keprihatinan untuk

    kinerja yang tinggi, yang membangun iklim komunikasi organisasi.

    Tidakkah mungkin dalam suatu organisasi dapat mencapai tujuan secara

    efektif dan efisien tanpa adanya komunikasi dengan bawahan. Selain komunikasi

    antar pimpinan dengan bawahan perlu juga bagi suatu organisasi untuk

    menciptakan komunikasi yang baik di antara sesama karyawan supaya terjadi ke

    kompakan kerja.

    Agar tujuan organisasi dapat tercapai, iklim komunikasi yang terbuka

    perlu juga untuk menigkatkan komunikasi sesama rekan kerja, iklim komunikasi

    organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau dari beberapa dimensi, sebagai

    berikut: Kepercayaan, pengambilan keputusan, keterbukaan dalam komunikasi ke

    bawah, mendengarkan dalam komunikasi keatas, perhatian pada berkinerja tinggi,

    sehingga dengan hubungan yang baik mereka akan di hargai sekalipun mereka

    hanyalah pegawai biasa, sehingga dapat di simpulkan bahwa manfaat darikomunikasi yang baik adalah sebagai salah satu alternatif peningkatan efektivitas

    kerja karyawan.

    44

  • 7/18/2019 192431111201110111

    61/128

    Untuk memperjelas uraian di atas, di gambarkan kerangka pemikiran ini

    sebagai berikut :

    Gambar 4 :Kerangka Pemikiran

    Organisasi

    Iklim

    Komunikasi

    a. Kepercayaan

    b. Pembuatan keputusan

    bersamac. Kejujuran

    d.Keterbukaan dalam

    komunikasi ke bawah

    e. Mendengarkan dalam

    komunikasi

    ke atas

    f. Perhatian pada tujuan

    berkinerja tinggi

    Pencapaian Tujuan

  • 7/18/2019 192431111201110111

    62/128

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Penelitian ilmiah ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

    memperoleh kebenaran ilmiah. Suatu penelitian dapat dikatakan bermutu akan

    mengandung kebenaran ilmiah apabila peneliti tersebut dilakukan melalui

    prosedur yang sistimatik, obyektif dan berdasarkan data yang benar.

    Menurut Usman dan Akbar (2000: 42) Metodologi penelitian adalah

    suatu pengkajian dalam memperoleh peraturan-peraturan yang terdapat

    dipenelitian. Sedangkan Menurut Winarno Surachmad (2001:131) menyatakan

    bahwa Metodologi merupakan ilmu tentang cara-cara yang digunakan untuk

    mencapai suatu tujuan dengan menggunakan teknik-teknik serta alat tertentu.

    Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang

    dimaksud metodologi adalah ilmu yang membahas dan mempelajari tentang

    metode-metode atau cara-cara tertentu yang harus ditempuh dalam melaksanakan

    kegiatan penelitian untuk tujuan tertentu.

    A. TempatdanWaktu Penelitian

    1.

    TempatPenelitian

    Dalam melakukan penelitian diperlukan suatu tempat penelitian untuk

    memperoleh data yang mendukung tercapainya tujuan penelitian. Di dalammelaksanakan penelitian ini peneliti memilih lokasi di Kejaksaan Negeri Klaten,

    dengan alasan sebagai berikut:

    1 Tersedia data dan informan yang di butuhkan dalam melaksanakan penelitian

    46

  • 7/18/2019 192431111201110111

    63/128

    oleh dosen pembimbing skripsi dan telah mendapatkan ijin dari pihak-pihak yang

    berwenang.

    B. Bentuk dan StrategiPenelitian

    1. BentukPenelitian

    Untuk mengkaji permasalahan penelitian secara detail dan lengkap

    diperlukan suatu bentuk pendekatan penelitian yang tepat. Ada tiga pendekatan

    yang digunakan dalam penelitian yaitu kualitatif, kuantitatif dan kombinasi antara

    keduanya. Pendekatan ini mempunyai dasar filosofis yang berbeda-beda yang

    akhirnya membawa konsekuensi perbedaan pada pelaksanaan teknis pada

    penelitian selanjutnya. Berdasarkan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini

    maka peneliti mengguanakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif.

    Menurut Bogdan & Taylor yang terdapat dalam buku Lexy J. Moleong

    (2007:4) menyatakan bahwa Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

    yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

    orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar danindividu tersebut secara holistik (utuh). Sedangkan menurut Kirk & Miller dalam

    buku Lexy J. Moleong (2007:4) mendefinisikan bahwa Penelitian kualitatif

    adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

    bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam

    peristilahannya. Menurut Iskandar dalam bukunya Metodologi penelitianpendidikan dan sosial kualitatif dan kuantitatif (2008:186) bahwa Pentingnya

    penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan data-data yang berbentuk lisan

    maupun tulisan peneliti dapat memahami lebih mendalam tentang fenomena

    47

  • 7/18/2019 192431111201110111

    64/128

    penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif karena peneliti ingin

    menggambarkan secara menyeluruh dan tidak membuktikan suatu hipotesis.

    2. Strategi Penelitian

    Strategi penelitian diperlukan untuk mengkaji permasalahan yang diteliti

    secara tepat. Strategi yang dipilih akan digunakan untuk mengamati,

    mengumpulkan informasi, mengkaji analisis hasil penelitian dan untuk

    menetapkan sampel serta pemilihan instrument penelitian yang digunakan untuk

    mengumpulkan informasi.

    Menurut H.B. Sutopo (2002:112) mengemukakan bahwa Dalam

    penelitian kualitatif dikenal adanya studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda.

    Secara lebih jelas studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda masih dibedakan

    adanya jenis terpancang ataupun holistis penuh. Berdasarkan pendapat tersebut

    dinyatakan bahwa strategi penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu:

    a. Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut terarah pada suatu karakteristik

    dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menentukan yangmenjadi fokus utama sebelum memasuki lapangan.

    b. Ganda terpancang yaitu penelitian ini mensyaratkan adanya sasaran lebih dari

    satu yang memiliki perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta

    menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki

    lapangan.c. Holistik penuh yaitu penelitian dalam kajiannya sama sekali tidak

    menentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan.

    Berdasarkan permasalahan penelitian kualitatif dengan pendekatan

    48

  • 7/18/2019 192431111201110111

    65/128

    pada aspek yang sudah dipilih sebelum melaksanakan penelitian di lapangan,

    sehingga dalam pengumpulan data terarah pada tujuan penelitian.

    C. Sumber Data

    Sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2002:107) adalah Subjek dari

    mana data dapat diperoleh. Sumber data secara singkat diklasifikasikan menjadi

    tiga yaitu :

    1. Person : sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan

    melalui wawancara atau angket (orang).

    2. Place : sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan

    bergerak. Diam : ruang, benda, warna dan lain-lain. Bergerak : aktifitas,kinerja dan lain-lain.

    3. Paper : sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka,

    gambar dan simbol-simbol lainnya.

    Menurut Lofland & Lofland dalam bukunya Lexy J. Moleong (2007:157),

    Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakanselebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sedangkan

    menurut H.B. Sutopo(2002:49) bahwa Sumber data kualitatif dapat berupa

    manusia, tingkah laku, dokumen dan arsip serta berbagai benda lain.

    Berdasarkan uraian tersebut maka untuk memperoleh data informasi yang

    berkaitan dengan masalah penelitian tersebut, sumber data diambil dari :a. Informan

    Informan adalah seseorang yang dapat memberikan informasi

    mengenai seluk beluk permasalahan yang diperlukan dalam penelitian

    49

  • 7/18/2019 192431111201110111

    66/128

    4.

    Kepala Seksi Intelijen

    5. Kasubsi Tata Usaha

    6. Staf Karyawan

    b. Tempat dan Peristiwa

    Lokasi penelitian adalah Kantor Kejaksaan Negeri Klaten yang

    beralamat di jalan Pemuda Selatan No. 82 Klaten yang menjadi tempat

    berlangsungnya pelaksanaan operasional atau kegiatan sehari-hari dari kantor

    tersebut.

    c. Arsip dan Dokumen

    Arsip menurut The Liang Gie (2000: 118) Arsip adalah suatu

    kumpulan warkat yang disimpan secara sistematis karena mempunyai suatukegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan kembali.

    Dokumen menurut Trimo dalam buku Ign. Wursanto (2003:42),

    Dokumen adalah semua bahan pustaka, baik yang berbentuk tulisan, cetakan

    maupun bentuk rekaman lainnya seperti pita suara/cassets, video tapes, film,

    filmstrip, slide, microfilm, microfiche, gambar dan foto. Sedangkan menurutGuba & Lincoln dalam buku Lexy J. Moleong menyatakan bahwa saat ini

    orang membedakan dokumen dan record . Record adalah setiap pernyataan

    tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian

    suatu peristiwa atau penyajian akunting. Dokumen ialah setiap bahan tertulis

    ataupun film .Adapun alasan digunakan dokumen sebagai keperluan penelitian

    menurut Guba & Lincoln dalam buku Lexy J. Moleong (2007:217) adalah

    sebagai berikut :

    50

  • 7/18/2019 192431111201110111

    67/128

    6.

    Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluastubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.

    Adapun dokumen yang dijadikan sumber dalam penelitian ini adalah

    dokumen program kerja Kepala Pimpinan Kejaksaan dan Karyawan

    Kejaksaan Negeri Klaten.

    D. Teknik Sampling (Cuplikan)

    Teknik sampling merupakan kegiatan untuk merumuskan tentang siapa

    dan berapa banyak sampel yang akan dijadikan sebagai sumber informasi.

    Menurut Husaini Usman (2004:44) teknik sampling berguna untuk :

    1.

    Mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakilipopulasinya (representatif), sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat

    dipertanggung jawabkan.

    2. Menghemat waktu dan tenaga.

    Teknik sampling yang lain adalah snowball sampling.Menurut Yin yang

    dikutip oleh H.B. Sutopo (2002:57), menyatakan bahwa:Teknik snowball sampling digunakan bilamana peneliti ingin

    mengumpulkan data yang berupa informasi dari informasi dalam salah

    satu lokasi, tetapi peneliti tidak tahu siapa yang tepat untuk dipilih, karena

    tidak mengetahui kondisi dan sruktur warga masyarakat dalam lokasi

    tersebut sehingga tidak bisa merencanakan pengumpulan data secara pasti.

    Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, teknikpengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball

    sampling yaitu peneliti pertama kali menentukan informan yang dianggap paling

    mengetahui informasi yang relevan dengan penelitan dan selanjutnya pemilihan

    51

  • 7/18/2019 192431111201110111

    68/128

    maka perlu dilakukan suatu teknik pengumpulan data. Menurut Goetz da

    LeComte dalam H.B. Sutopo (2002:78) bahwa Teknik pengumpulan data dalam

    penelitian kualitatif dapat dikelompokkan dalam dua cara yaitu teknik interaktif

    dan non interaktif. Metode interaktif meliputi wawancara mendalam dan

    observasi langsung, sedangkan metode non interaktif meliputi observasi kuesi