192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

download 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

of 23

Transcript of 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    1/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    Kisah Bayi ED Yang Meninggal,

    Karena Tranfusi Darah Yang Terburu-buru

    Kupang- Malpraktik juga terjadi pada bayi ED yang masih berusia 10 bulan. Bayi

    ED merupakan anak dari pasangan Pendeta Johnson Dethan dan Many Lynn Dethan.

    ejadian yang menimpa ED terjadi pada tanggal ! "ebruari #01#. $aktu ED mengalami

    sakit. %etelah menunggu selama 1 hari& ED diba'a ke dokter oleh Johnson dan Many Lynn.

    (api& dokter yang memeriksa ED beranggapan kalau ED hanya terkena pilek dan )lu biasa

    dan dokter memberikan ED obat yang ia ra*ik sendiri.

    $alau pun sudah diberikan obat& ED belum juga sembuh. Bahkan& ada ber*ak darah

    keluar dari dubur atau anusnya. %elain itu juga& ED mengalami muntah-muntah. arena

    anaknya yang tak kunjung sembuh& ED diba'a oleh Johnson ke dokter dan meminta dokter

    untuk memeriksa keadaan apa yang sebenarnya terjadi pada anaknya. %etelah diperiksa& ED

    dinyatakan terkena disentri oleh dokter tersebut. arena ED tidak dapat meminum +%, dari

    ibunya& Johnson dan istri mendesak dokter untuk memba'a ED ke rumah sakit.

    %etelah mendapat iin dari dokter& Johnson memba'a anaknya ke rumah sakit umum

    upang dan dilakukan pemeriksaan oleh dr. M. Dokter tersebut malah mengatakan kalau

    anaknya bukan disentri& tapi mengalami inaginasi. /susnya masuk ke dalam usus. Lalu& ia

    memba'a kembali anaknya ke dokter semula yang mengatakan kalau anaknya terkena

    disentri dan mengatakan kepada dokter tersebut kalau anaknya bukan disentri tapi inaginasi.

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 1

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    2/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    Dokter itu lalu menelepon dokter bedah& dr. D& untuk memeriksa anaknya. Lalu dokter

    tersebut mengatakan kalau itu memang inaginasi.

    ang lebih membuat Johnson kaget adalah dokter tersebut mengatakan kalau

    disentrilah yang menyebabkan inaginasi. Johnson sangat per*aya apa yang dikatakan oleh

    dokter karena ia tidak mengerti prosedur kesehatan dan mengikuti apa yang dikatakan oleh

    dokter tersebut. %etelah melakukan *ek laboratorium& ternyata tidak ada bakteri atau pun

    irus yang menunjukkan kalau anak itu terkena disentri. Pihak keluarga meminta agar

    anaknya diba'a ke umah %akit /mum upang& tapi dokter malah menyarankan kalau

    anaknya melakukan operasi di umah %akit ,bu dan +nak Dedari upang.

    ,strinya sempat menanyakan apakah di rumah sakit tersebut ada ruang ,2/ nya atau

    tidak& dokter malah mengatakan kalau ia biasa melakukan hal itu. Pada saat di rumah sakit&

    anaknya harus melakukan penge*ekkan darah karena harus segera dioperasi. +nehnya&

    menurut tes golongan darah di Labolatorium Prodia& anaknya memiliki darah dengan

    golongan B. Padahal& saat di*ek di PM, golongan darah anaknya 3.

    Pada tanggal 1# "ebruari #01# dilakukanlah operasi. (iba-tiba saja 4B bayi ED turun

    dan membutuhkan trans)usi dari. 5amun& trans)usi darah yang dilakukan oleh para suster

    dengan *ara injeksi. Darah sebanyak 100 22 dimasukkan ke dalam ena anaknya dalam

    'aktu yang *ukup *epat hanya 16 menit. Padahal in)us saja dilakukan harus pelan-pelanapalagi ini trans)usi darah. %emuanya harus dilakukan pelan-pelan. %etelah selesai melakukan

    tindakan itu& mata anaknya terbalik. Dan ternyata benar& anaknya meninggal di tempat dan

    keluar darah dari mulut. %angat disayangkan& tak ada dokter jaga di rumah sakit. Lalu ia

    berusaha menghubungi dokter rumah sakit tersebut.

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 2

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    3/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    Omongan Dokter Saya suah biasa melakukan operasi!,

    Sering berakibat "atal

    /ntuk meyakinkan pasien& biasanya dokter sering mengeluarkan kalimat sakti 7%aya

    sudah biasa melakukan itu7. (api tak jarang kalimat itu sering berakibat )atal.

    7%aya sudah biasa kok melakukan operasi usus buntu& ibu pergi ke pasar pun ibu bisa kena

    usus buntu akut&7 kata seorang dokter bedah umum dr. D di umah %akit Medika Permata

    4ijau yang berbi*ara ke 3ti Puspa De'i & ibunda aihan 810 tahun9 sebelum dilakukan

    3perasi usus buntu pada %eptember #01#. arena mendapat jaminan seperti itu& sang

    ,bu yang semula ragu akhirnya merelakan anaknya dioperasi usus buntu oleh sang dokter.(api setelah operasi itu& si anak tak pernah sadar lagi hingga sekarang atau sudah koma

    selama : bulan. Begitu juga yang terjadi pada bayi ED asal upang& 5usa (enggara (imur.

    etika bayi perempuan berusia 10 bulan itu sakit pihak umah %akit ,bu dan +nak Dedari

    upang mengatakan si bayi harus dilakukan operasi inaginasi.

    5amun orangtua ED yang bernama Johnson Dethan dan Marilynn Dethan

    menyangsikan kemampuan rumah sakit dan bertanya apakah ada ruang ,2/. 7Memang disini

    ada ruang ,2/ kok sampai berani ambil tindakan operasi7. Lalu si dokter menja'ab ;%udah

    biasa kok dilakukan operasi;&7 *erita Johnson di gedung DP& ketika rapat dengar pendapat

    dengan omisi ,

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    4/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    Salah Transfusi Darah, Bayi #$% Te&as i $TT

    Kasus ini suah ilaporkan ke Keutaan Besar Kanaa i 'nonesia

    ('(%ne&s - omisi 5asional Perlindungan +nak menginestigasi dugaan malpraktek Elija

    Dethan 810 bulan9& balita berkebangsaan anada di % Dedari upang& yang meninggal

    %enin 1# "ebruari #01# lalu. asus ini sudah dilaporkan ke edutaan Besar anada di

    ,ndonesia. 7edutaan memantau kasus ini. %ebenarnya edutaan akan mengambil alih

    penangananya namun karena Mabes Polri sudah menurunkan tim sehingga kedutaan hanya

    memantau&7 kata Johnson Dethan& orangtua korban dalam keterangan pers di upang& 5((&

    %abtu 1@ "ebruari #01#. Dalam keterangan pers ini dihadiri kedua orangtua korban& Johnson

    Dethan dan Marilin Dethan Deboer& Pengurus ayasan Lembaga Perlindungan +nak& dan

    etua omnas Perlindungan +nak ,ndonesia& +ris Merdeka %irait. Menurut Johnson& bila

    dalam penyelidikan keluarga tidak mendapatkan keadilan maka pemerintah anada akan

    mengambil langkah diplomasi yang lebih serius. Dia menuturkan& anaknya meninggal dunia

    beberapa menit setelah mendapat trans)usi darah dari petugas medis di umah %akit ,bu dan

    +nak 8%,+9 Dedari upang& %enin malam.

    eluarga didampingi ayasan Lembaga onsumen ,ndonesia 8L,9 telah

    melaporkan manajemen rumah sakit ke Polres upang ota. 4asil pemeriksaan tim medis

    a'al& anaknya menderita penyakit disentri sehingga harus dioperasi.

    7+nak saya kemudian diba'a ke % Dedari untuk menjalani operasi %elasa siang. %etelah

    operasi& anak saya membaik. 5amun setelah trans)usi darah& berselang # sampai 6 menit anak

    saya kejang-kejang lalu meninggal&7 kata Johnson. 7% melakukan trans)usi darah karena

    alasan anak saya 4B-nya hanya A&6&7 kata dia.

    %ementara& +ris Merdeka %irait mengatakan hasil inestigasi sementara

    membuktikan& korban meningal dunia karena adanya perbedaan golongan darah saat

    trans)usi. 7Diduga ada kesalahan trans)usi darah yang berdampak pada te'asnya korban&7

    kata +ris. 4asil pemeriksaan laboraorium Prodia upang& golongan darah korban 3& tetapi

    hasil pemeriksaan % Dedari golongan darah korban B. 7omnas mendesak agar iin %

    Dedari upang ditinjau kembali karena kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal

    dunia&7 lanjutnya. Dokter )orensik Mabes Polri& +jun omisaris Besar Polisi +dang +syar

    yang dihubungi terpisah mengatakan& hasil otopsi baru akan diberitahukan keluarga pekan

    depan. 3topsi akan disampaikan setelah sejumlah organ tubuh termasuk darah korban ditelitidi laboraturium )orensik Mabes Polri Jakarta.

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 4

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    5/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    %ementara& pemilik % Dedari upang& %ahade'a mengatakan& pihaknya

    menyerahkan kasus tersebut ke aparat kepolisian. 5amun& dia membantah telah melakukan

    malpraktek& 7arena malpraktek harus penuhi empat unsur yakni kesengajaan& kerugian&

    hubungan langsung dan prosedur. Belum bisa dikatakan kasus ini adalah malpraktek&7 kata

    %ahade'a.

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 5

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    6/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    Topik) Etik

    Tanggal *kasus+) 1# "ebruari #01# ersenter) dr. Bimanda iki 5urhidayat

    Tangal presentasi) enamping) dr. ulia'aty %oetio

    dr. %o)ie iantari

    Tempat presentasi)Obyektif presentasi)

    eilmuan eterampilan Penyegaran (injauan pustaka

    Diagnostik Manajemen Masalah ,stime'a

    5eonatus Bayi +nak emaja De'asa Lansia Bumil

    DeskripsiC Dugaan adanya malpraktik yang dilakukan oleh Paramedis di umah %akit ,bu dan +nak

    Dedari upang akibat adanya kelalaian dan tidak hati-hati dalam melaksanakan tindakan tran)usi darah

    sebelum operasi yang menyebabkan anak meninggal dunia.

    (ujuanC mempelajari dan menyikapi masalah etik yang dapat terjadi terkait dengan kejadian pas*a tran)usi

    darahBahan bahasan) (injauan pustaka iset asus +udit

    ara membahas) Diskusi Presentasi dan diskusi E-mail Pos

    Data pasien) 5amaC Bayi ED usia 10 bulan 5o registrasiC -

    5ama klinikC umah %akit ,bu dan +nak Dedari upang (elpC - (erda)tar sejakC -

    Data utama untuk bahan iskusi)

    Kasus

    . "ebruari /01/

    +nak bernama bayi ED usia 10 bulan& anak dari pasangan Pendeta Johnson Dethan dan

    Many Lynn Dethan mengalami sakit.

    10 "ebruari /01/

    Bayi ED oleh orang tuanya diba'a ke dokter dan setelah diperiksa& kemudian oleh dokter

    dinyatakan bah'a pasien hanya mengalami batuk dan )lu lalu diberi obat.

    11 "ebruari /01/

    Bayi ED belum juga sembuh& bahkan& ada ber*ak darah keluar dari dubur atau anusnya.

    %elain itu juga& bayi ED mengalami muntah-muntah. arena tidak ada perubahan pasien diba'a

    ke dokter lagi& dan dilakukan pemeriksaan. emudian oleh dokter& bayi ED dinyatakan

    mengalami disentri dan orang tua pasien mendesak dokter memba'a ke % karena tidak bisa

    meminum +%, dari ibunya. %etelah mendapat iin dari dokter& Johnson memba'a anaknya ke

    rumah sakit umum upang dan dilakukan pemeriksaan oleh dr. M. Dokter tersebut malah

    mengatakan kalau anaknya bukan disentri& tapi mengalami inaginasi. /susnya masuk ke dalam

    usus. Lalu& ia memba'a kembali anaknya ke dokter semula yang mengatakan kalau anaknya

    terkena disentri dan mengatakan kepada dokter tersebut kalau anaknya bukan disentri tapi

    inaginasi. Dokter itu lalu menelepon dokter spesialis bedah yang bernama dr. D& untuk

    konsultasi dan memeriksa anaknya. Lalu dokter tersebut mengatakan kalau itu memang

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 6

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    7/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    inaginasi.

    ang lebih membuat Johnson kaget adalah dokter tersebut mengatakan kalau disentrilah

    yang menyebabkan inaginasi. Johnson sangat per*aya apa yang dikatakan oleh dokter karena ia

    tidak mengerti prosedur kesehatan dan mengikuti apa yang dikatakan oleh dokter tersebut.

    %etelah melakukan *ek laboratorium& ternyata tidak ada bakteri atau pun irus yang menunjukkan

    kalau anak itu terkena disentri.

    Pihak keluarga meminta agar anaknya diba'a ke umah %akit /mum upang& tapi dokter

    malah menyarankan kalau anaknya melakukan operasi di umah %akit ,bu dan +nak Dedari

    upang.. Pada saat di rumah sakit& anaknya harus melakukan penge*ekkan darah karena harus

    segera dioperasi. +nehnya& menurut tes golongan darah di Prodia& anaknya memiliki darah

    dengan golongan B. Padahal& saat di*ek di PM, golongan darah anaknya 3.

    1/ "ebruari /01/

    Bayi ED akan menjalani operasi. emudian tiba-tiba saja 4B bayi ED turun dan

    membutuhkan trans)usi dari. 5amun& trans)usi darah yang dilakukan oleh para suster dengan *ara

    injeksi. Darah sebanyak 100 22 dimasukkan ke dalam ena anaknya dalam 'aktu yang *ukup

    *epat hanya 16 menit. %etelah selesai melakukan tindakan itu& mata anaknya tiba-tiba terbalik dan

    keluar darah dari hidung& lalu tidak sadarkan diri& kemudian beberapa saat kemudian bayi ED

    dinyatakan meninggal dunia.

    12 "ebruari /01/

    omisi 5asional Perlindungan +nak menginestigasi dugaan malpraktek Elija Dethan 810 bulan9&

    balita berkebangsaan anada di % Dedari upang& yang meninggal %enin 1# "ebruari #01# lalu.

    asus ini sudah dilaporkan ke edutaan Besar anada di ,ndonesia.

    13 "ebruari /01/

    Diadakan keterangan pers yang dihadiri kedua orang tua korban& Johnson Dethan dan Marilin

    Dethan Deboer& Pengurus ayasan Lembaga Perlindungan +nak& dan etua omnasPerlindungan +nak ,ndonesia& +ris Merdeka %irait& kemudian diberikan keterangan bah'a&

    7edutaan memantau kasus ini. %ebenarnya edutaan akan mengambil alih penangananya namun

    karena Mabes Polri sudah menurunkan tim sehingga kedutaan hanya memantau&7 kata Johnson

    Dethan& orangtua korban dalam keterangan pers di upang& 5((. Menurut Johnson& bila dalam

    penyelidikan keluarga tidak mendapatkan keadilan maka pemerintah anada akan mengambil

    langkah diplomasi yang lebih serius.

    eluarga didampingi ayasan Lembaga onsumen ,ndonesia 8L,9 telah melaporkan

    manajemen rumah sakit ke Polres upang ota.

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 7

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    8/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    etua omnas Perlindungan +nak ,ndonesia& +ris Merdeka %irait mengatakan hasil

    inestigasi sementara membuktikan& korban meningal dunia karena adanya perbedaan

    golongan darah saat trans)usi. 4asil pemeriksaan laboraorium Prodia upang& golongan

    darah korban 3& tetapi hasil pemeriksaan % Dedari golongan darah korban B.

    Dokter )orensik Mabes Polri& +jun omisaris Besar Polisi +dang +syar menyatakan

    bah'a hasil otopsi baru akan di in)ormasikan kepada pihak keluarga se*epatnya. 3topsi

    akan disampaikan setelah sejumlah organ tubuh termasuk darah korban diteliti di

    laboraturium )orensik Mabes Polri Jakarta.

    Pemilik % ,bu dan +nak Dedari upang& %ahade'a mengatakan& pihaknya menyerahkan

    kasus tersebut ke aparat kepolisian. 5amun& dia membantah telah melakukan

    malpraktek& dengan mengatakan bah'a& 7arena malpraktek harus penuhi empat unsur

    yakni kesengajaan& kerugian& hubungan langsung dan prosedur. Belum bisa dikatakan

    kasus ini adalah malpraktek&7

    Tin4auan ustaka

    %5 Tranfusi Darah

    Definisi Transfusi Darah

    (rans)usi darah telah menjadi )aktor utama dalam memperbaiki dan mempertahankan

    kualitas hidup bagi pasien-pasien penderita kanker& gangguan hematologi& dan *edera yang

    berhubungan dengan trauma dan pasien-pasien yang telah menjalani prosedur bedah mayor.

    (rans)usi darah men*akup pemberian in)us seluruh darah atau suatu komponen darah dari

    satu indiidu 8donor9 ke indiidu lain 8resipien9 meskipun trans)use darah penting untuk

    mengembalikan homeostasis& trans)usi darah dapat membahayakan. Banyak komplikasi dapat

    ditimbulkan oleh terapi komponen darah& *ontohnya reaksi heolitik akut yang kemungkinan

    mematikan& penularan penyakit in)eksi 8hepatitis& +,D%9 dan reaksi demam. ebanyakan

    reaksi trans)usi yang mengan*am hidup diakibatkan oleh identi)ikasi pasien yang tidak benar

    atau pembuatan label sampel darah atau komponen darah yang tidak akurat& menyebabkan

    pemberian darah yang tidak inkompatibel. Pemantauan pasien yang menerima darah dankomponen darah dan pemberian produk-produk ini adalah tanggung ja'ab kepera'atan.

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 8

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    9/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    omponen darah harus diberikan oleh personel yang kompeten& berpengalaman& dan dilatih

    dengan baik dan mengikuti pedoman organisasi dan badan-badan yang telah diakreditasi

    dalam memberikan terapi komponen darah.

    roseur Transfusi Darah

    /ntuk men*egah kemungkinan kontaminasi pada spe*imen darah& digunakan

    praprosedur dan prosedur yang steril& terampil dan teliti. Berikut ini adalah tahapannya C

    raproseur

    1. Periksa kembali apakah pasien telah menandatangani inform consent.

    #. (eliti apakah golongan darah pasien telah sesuai.

    :. Lakukan kon)irmasi bah'a trans)usi darah memang telah diresepkan.

    . Jelaskan prosedur kepada pasien.

    6. %aat menerima darah atau komponen daraha. Periksa ulang label dengan pera'at lain untuk meyakinkan bah'a golongan

    +B3 dan 4 nya sesuai dengan *atatan.

    b. Periksa adanya gelembung darah dan adanya 'arna yang abnormaldan

    pengkabutan.

    elembung udara menunjukan adanya pertumbuhan bakteri .

    $arna abnormal dan pengkabutan menunjukan hemolisis.

    *. Periksa jumlah dan jenis darah donor sesuai dengan *atatan resipien.

    . Periksa identitas pasien dengan menanyakan nama pasien dan memeriksa gelang

    identitas.A. Periksa ulang jumlah kebutuhan dan jenis resipien.

    @. Periksa suhu& denyut nadi& respirasi dan tekanan darah pasien sebagai dasar

    perbandingan tanda-tanda ital selanjutnya.

    roseur

    1. Pakai sarung tangan yang dianjurkan oleh universalprecaution yang menyatakan

    bah'a sarung tangan harus dikenakan saat prosedur yang memungkinkan kontak

    dengan darah atau *airan tubuh lainnya.

    #. 2atatlah tanda ital sebelum memulai trans)usi.

    :. Jangan sekali-sekali menambahkan obat kedalam darah atau produk lain.

    . akinkan bah'a darah sudah harus diberikan dalam :0menit setelah dikeluarkan dari

    pendingin.

    6. Bila darah harus dihangatkan& maka hangatkanlah dalam penghangat darah in-line

    dengan system pemantauan. Dan darah tidak boleh dihangatkan dalam air atau oen

    mi*ro'ae.

    . unakan jarum ukuran 1! atau lebih pada ena.

    A. unakan selang khusus yang memiliki )ilter darah untuk menyaring bekuan )ibrin dan

    bahan partikel lainnya.@. Jangan melubangi kantung darah.

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 9

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    10/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    !. /ntuk 16 menit pertama& berikan trans)usi se*ara perlahan-tidak lebih dari 6 ml=menit.

    10. Lakukan obserasi pasien dengan *ermat akan adanya e)ek samping.

    11. +pabila tidak terjadi e)ek samping dalam 16 menit& naikkan ke*epatan aliran ke*uali

    jika pasien beresiko tinggi mengalami kelebihan sirkulasi.

    1#. 3bserasi pasien sesering mungkin selama pemberian trans)usi.

    a. Lakukan pemantuan ketat selama 16-:0 menit ntuk mendeteksi adanya tanda

    reaksi atau kelebihan beban sirkulasi.

    b. Lakukan pemantauan tanda ita dengan interal teratur.

    1:. Perhatikan bah'a 'aktu pemberian tidak melebihi jam karena akan terjadi

    peningkatan resiko poli)erasi bakteri.

    1. %iagalah terhadap adanya tanda reaksi samping C

    a. elebihan beban sirkulasi.

    b. %epsis.

    *. eaksi )ebris.d. eaksi alergi atau ana)ilaktik.

    e. eaksi hemolitik akut.

    6esiko Tranfusi Darah

    isiko trans)usi darah sebagai akibat langsung trans)usi merupakan bagian situasi klinis

    yang kompleks. Jika suatu operasi dinyatakan potensial menyelamatkan nya'a hanya bila

    didukung dengan trans)usi darah& maka keuntungan dilakukannya trans)usi jauh lebih tinggi

    daripada risikonya. %ebaliknya& trans)usi yang dilakukan pas*a bedah pada pasien yang stabil

    hanya memberikan sedikit keuntungan klinis atau sama sekali tidak menguntungkan. Dalam

    hal ini& risiko akibat trans)usi yang didapat mungkin tidak sesuai dengan keuntungannya.

    isiko trans)usi darah ini dapat dibedakan atas reaksi *epat& reaksi lambat& penularan penyakit

    in)eksi dan risiko trans)usi masi).

    a5 6eaksi %kut

    eaksi akut adalah reaksi yang terjadi selama trans)usi atau dalam # jam setelah

    trans)usi. eaksi akut dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu ringan& sedang-berat dan reaksiyang membahayakan nya'a. eaksi ringan ditandai dengan timbulnya pruritus& urtikaria dan

    rash. eaksi ringan ini disebabkan oleh hipersensitiitas ringan. eaksi sedang-berat ditandai

    dengan adanya gejala gelisah& lemah& pruritus& palpitasi& dispnea ringan dan nyeri kepala. Pada

    pemeriksaan )isis dapat ditemukan adanya 'arna kemerahan di kulit& urtikaria& demam&

    takikardia& kaku otot. eaksi sedang-berat biasanya disebabkan oleh hipersensitiitas sedang-

    berat& demam akibat reaksi trans)usi non-hemolitik 8antibodi terhadap leukosit& protein&

    trombosit9& kontaminasi pirogen dan=atau bakteri.

    Pada reaksi yang membahayakan nya'a ditemukan gejala gelisah& nyeri dada& nyeri di

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 10

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    11/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    sekitar tempat masuknya in)us& napas pendek& nyeri punggung& nyeri kepala& dan dispnea.

    (erdapat pula tanda-tanda kaku otot& demam& lemah& hipotensi 8turun F#0G tekanan darah

    sistolik9& takikardia 8naik F#0G9& hemoglobinuria dan perdarahan yang tidak jelas. eaksi ini

    disebabkan oleh hemolisis intraaskular akut& kontaminasi bakteri& syok septik& kelebihan

    *airan& ana)ilaksis dan gagal paru akut akibat trans)usi.

    7emolisis intra8askular akut

    eaksi hemolisis intraaskular akut adalah reaksi yang disebabkan inkompatibilitas sel

    darah merah. +ntibodi dalam plasma pasien akan melisiskan sel darah merah yang

    inkompatibel. Meskipun olume darah inkompatibel hanya sedikit 810-60 ml9 namun sudah

    dapat menyebabkan reaksi berat. %emakin banyak olume darah yang inkompatibel maka akan

    semakin meningkatkan risiko.

    Penyebab terbanyak adalah inkompatibilitas +B3. 4al ini biasanya terjadi akibat

    kesalahan dalam permintaan darah& pengambilan *ontoh darah dari pasien ke tabung yang

    belum diberikan label& kesalahan pemberian label pada tabung dan ketidaktelitian memeriksa

    identitas pasien sebelum trans)usi. %elain itu penyebab lainnya adalah adanya antibodi dalam

    plasma pasien mela'an antigen golongan darah lain 8selain golongan darah +B39 dari darah

    yang ditrans)usikan& seperti sistem ,dd& ell atau Du))y.

    Jika pasien sadar& gejala dan tanda biasanya timbul dalam beberapa menit a'al trans)usi&

    kadang-kadang timbul jika telah diberikan kurang dari 10 ml. Jika pasien tidak sadar atau

    dalam anestesia& hipotensi atau perdarahan yang tidak terkontrol mungkin merupakan satu-

    satunya tanda inkompatibilitas trans)usi. Penga'asan pasien dilakukan sejak a'al trans)usi

    dari setiap unit darah.

    Kelebihan 9airan

    elebihan *airan menyebabkan gagal jantung dan edema paru. 4al ini dapat terjadi bila

    terlalu banyak *airan yang ditrans)usikan& trans)usi terlalu *epat& atau penurunan )ungsi ginjal.elebihan *airan terutama terjadi pada pasien dengan anemia kronik dan memiliki penyakit

    dasar kardioaskular.

    6eaksi anafilaksis

    isiko meningkat sesuai dengan ke*epatan trans)usi. %itokin dalam plasma merupakan

    salah satu penyebab bronkokonstriksi dan asokonstriksi pada resipien tertentu. %elain itu&

    de)isiensi ,g+ dapat menyebabkan reaksi ana)ilaksis sangat berat. 4al itu dapat disebabkan

    produk darah yang banyak mengandung ,g+. eaksi ini terjadi dalam beberapa menit a'al

    trans)usi dan ditandai dengan syok 8kolaps kardioaskular9& distress pernapasan dan tanpa

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 11

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    12/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    demam. +na)ilaksis dapat berakibat )atal bila tidak ditangani dengan *epat dan agresi).

    eera paru akut akibat transfusi *Transfusion-associated acute lung injury: T6%;'+

    2edera paru akut disebabkan oleh plasma donor yang mengandung antibodi yang

    mela'an leukosit pasien. egagalan )ungsi paru biasanya timbul dalam 1- jam sejak a'al

    trans)usi& dengan gambaran )oto toraks kesuraman yang di)us. (idak ada terapi spesi)ik&

    namun diperlukan bantuan pernapasan di ruang ra'at intensi).

    b. eaksi Lambat

    6eaksi hemolitik lambat

    eaksi hemolitik lambat timbul 6-10 hari setelah trans)usi dengan gejala dan tanda

    demam& anemia& ikterik dan hemoglobinuria. eaksi hemolitik lambat yang berat dan

    mengan*am nya'a disertai syok& gagal ginjal dan D,2 jarang terjadi. Pen*egahan dilakukan

    dengan pemeriksaan laboratorium antibodi sel darah merah dalam plasma pasien dan

    pemilihan sel darah kompatibel dengan antibodi tersebut.

    urpura pas9a transfusi

    Purpura pas*a trans)usi merupakan komplikasi yang jarang tetapi potensial

    membahayakan pada trans)usi sel darah merah atau trombosit. 4al ini disebabkan adanya

    antibodi langsung yang mela'an antigen spesi)ik trombosit pada resipien. Lebih banyak

    terjadi pada 'anita. ejala dan tanda yang timbul adalah perdarahan dan adanya

    trombositopenia berat akut 6-10 hari setelah trans)usi yang biasanya terjadi bila hitung

    trombosit H100.000=uL. Penatalaksanaan penting terutama bila hitung trombosit I60.000=uL

    dan perdarahan yang tidak terlihat dengan hitung trombosit #0.000=uL. Pen*egahan dilakukan

    dengan memberikan trombosit yang kompatibel dengan antibodi pasien.

    enyakitgraft-versus-host

    omplikasi ini jarang terjadi namun potensial membahayakan. Biasanya terjadi pada

    pasien imunode)isiensi& terutama pasien dengan transplantasi sumsum tulang dan pasienimunokompeten yang diberi trans)usi dari indiidu yang memiliki tipe jaringan kompatibel

    84L+C human leucocyte antigen9& biasanya yang memiliki hubungan darah. ejala dan tanda&

    seperti demam& rashkulit dan deskuamasi& diare& hepatitis& pansitopenia& biasanya timbul 10-

    1# hari setelah trans)usi. (idak ada terapi spesi)ik& terapi hanya bersi)at suporti).

    elebihan besi

    Pasien yang bergantung pada trans)usi berulang dalam jangka 'aktu panjang akan

    mengalami akumulasi besi dalam tubuhnya 8hemosiderosis9. Biasanya ditandai dengan gagal

    organ 8jantung dan hati9. (idak ada mekanisme )isiologis untuk menghilangkan kelebihan besi.

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 12

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    13/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    3bat pengikat besi seperti des)erioksamin& diberikan untuk meminimalkan akumulasi besi dan

    mempertahankan kadar serum )eritin H#.000 mg=l.

    esiko Penularan ,n)eksi

    isiko penularan penyakit in)eksi melalui trans)usi darah bergantung pada berbagai hal&

    antara lain prealensi penyakit di masyarakat& kee)ekti)an skrining yang digunakan& status

    imun resipien dan jumlah donor tiap unit darah.@%aat ini dipergunakan model matematis

    untuk menghitung risiko trans)usi darah& antara lain untuk penularan 4,K& irus hepatitis 2&

    hepatitis B dan irus human T-cell lymphotropic 84(LK9. Model ini berdasarkan )akta bah'a

    penularan penyakit terutama timbul pada saat window period8periode segera setelah in)eksi

    dimana darah donor sudah in)eksius tetapi hasil skrining masih negati)9.

    Skrining

    (rans)usi darah merupakan jalur ideal bagi penularan penyebab in)eksi tertentu dari donor

    kepada resipien. /ntuk mengurangi potensi transmisi penyakit melalui trans)usi darah&

    diperlukan serangkaian skrining terhadap )aktor-)aktor risiko yang dimulai dari ri'ayat medis

    sampai beberapa tes spesi)ik. (ujuan utama skrining adalah untuk memastikan agar persediaan

    darah yang ada sedapat mungkin bebas dari penyebab in)eksi dengan *ara mela*aknyasebelum darah tersebut ditrans)usikan.

    %aat ini& terdapat tiga jenis utama skrining yang tersedia untuk mela*ak penyebab

    in)eksi&yaitu ujiEnzyme Linked Immuno Sorbent ssay 8EL,%+=E,+9& uji aglutinasi partikel&

    dan uji *epat khusus 8!apid Test9. Dalam mempertimbangkan berbagai pengujian& perlu

    disadari data yang berkaitan dengan sensitiitas dan spesi)itas masing-masing pengujian.

    %ensitiitas adalah suatu kemungkinan adanya hasil tes yang akan menjadi reakti) pada

    seorang indiidu yang terin)eksi& oleh karena itu sensitiitas pada suatu pengujian adalahkemampuannya untuk mela*ak sampel positi) yang selemah mungkin. %pesi)isitas adalah

    suatu kemungkinan adanya suatu hasil tes yang akan menjadi non-reakti) pada seorang

    indiidu yang tidak terin)eksi& oleh karena itu spesi)itas suatu pengujian adalah

    kemampuannya untuk mela*ak hasil positi) non-spesi)ik atau palsu.

    EL,%+ 8sering diganti dengan singkatan E,+9 merupakan metode skrining yang paling

    kompleks& tersedia dalam berbagai bentuk dan dapat digunakan untuk deteksi baik antigen

    maupun antibodi. Bentuk pengujian yang paling sederhana dan paling umum digunakan

    adalah dengan meman)aatkan antigen irus yang menangkap antibodi spesi)ik yang berada

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 13

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    14/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    dalam sampel tes. %krining untuk antigen dilakukan dengan menggunakan E,+ sandwich.

    Perbedaan antara skrining antigen dan antibodi adalah bah'a skrining antigen menggunakan

    suatu sandwich antibodi-antigen-antibodi& tidak seperti skrining antibodi yang men*akup

    sandwichantigen-antibodi-antigen 8konjugat9.

    Pengujian aglutinasi partikel mela*ak adanya antibodi spesi)ik dengan aglutinasi partikel

    yang dilapisi dengan antigen yang berkaitan. +glutinasi partikel telah berkembang dari

    hemaglutinasi& yang menggantikan sel darah merah pemba'a 8karier9 dengan partikel

    pemba'a 8karier9 yang dibuat dari gelatin atau lateks& prinsipnya sama untuk hemaglutinasi

    dan pengujian untuk aglutinasi partikel. %alah satu man)aat utama tipe pengujian ini adalah

    tidak diperlukannya peralatan mahal. Pengujian ini tidak memiliki sejumlah tahap yang

    berbeda& tidak memerlukan peralatan men*u*i dan dapat diba*a se*ara isual.

    Pengujian *epat khusus 8specialized rapid test9 bersi)at sederhana dan biasanya *epat

    dilakukan. (ipe ini menggabungkan kesederhanaan pengujian aglutinasi partikel dengan

    teknologi E,+. 4asil pengujian dinyatakan dalam terminologi reakti) dan non-reakti) yang

    ditentukan berdasarkan suatu nilai cut-off yang sudah ditentukan. /ntuk hasil yang tidak

    dapat diklasi)ikasikan se*ara jelas dinamakan samar-samar 8e"uivocal9.

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 14

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    15/23

    ETIK

    ORGANISASI PROF

    HUKUM

    KASUS PELAYANAN KESEHATAN

    DISIPLIN

    ADMINISTRASI

    PERDATA

    PIDANA

    MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    7ukum Dunia Keokteran

    Dengan berlakunya +

    15 utusan MKDK'

    Putusan MD, dapat berupaC

    1. Dinyatakan tidak bersalah

    #. Pemberian sanksi disiplin

    a. Peringatan tertulis

    b. ekomendasi pen*abutan tanda registrasi atau surat ijin praktik

    *. e'ajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan

    /5 ?alur enanganan Kasus

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 15

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    16/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    1. Jalur 5on Litigasi

    8Penyelesaian diluar pengadilan9

    - 5egosiasi

    - Mediasi

    - onsiliasiJika anak sakitlanjutkan dengan pengobatan gratis

    Jika anak *a*at atau meninggalsantunan 8tali asih& bukan pengakuan bersalah9

    #. Jalur Litigasi

    - Pidana

    - Perdata

    @5 erlinungan 7ukum

    - (enaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai

    dengan pro)esinya 8Pasal #A ayat 819 /ndang /ndang 5o : tahun #00! tentang esehatan9

    - Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak memperolehperlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standard pro)esi dan

    %tandard Prosedur 3perasional 8Pasal 60 huru) a /ndang /ndang 5o. #! tahun #00

    tentang praktik kedokteran9

    - Barang siapa melakukan perbuatan untuk menjalankan peraturan /ndang /ndang tidak

    boleh dihukum 8Pasal 60 /4P9

    - Barang siapa melakukan perbuatan untuk menjalankan perintah jabatan yang diberikan oleh

    kuasa yang berhak akan itu& tidak boleh dihukum 8pasal 60 ayat 819 /4P9

    - Pelaksana perlu dilengkapi dengan surat tugas

    =5 Komunikasi Efektif Dokter asien

    omunikasi e)ekti) diharapkan dapat mengatasi kendala yang ditimbulkan oleh kedua

    pihak& pasien dan dokter. 3pini yang menyatakan bah'a mengembangkan komunikasi dengan

    pasien hanya akan menyita 'aktu dokter& tampaknya harus diluruskan. %ebenarnya bila dokter

    dapat membangun hubungan komunikasi yang e)ekti) dengan pasiennya& banyak hal-hal negatie

    dapat dihindari. Dokter dapat mengetahui dengan baik kondisi pasien dan keluarganya dan pasien

    pun per*aya sepenuhnya kepada dokter.ondisi ini amat berpengaruh pada proses penyembuhan pasien selanjutnya. Pasien

    merasa tenang dan aman ditangani oleh dokter sehingga akan patuh menjalankan petunjuk dan

    nasihat dokter karena yakin bah'a semua yang dilakukan adalah untuk kepentingan dirinya.

    Pasien per*aya bah'a dokter tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah kesehatannya.

    urt 81!!@9 menyatakan bah'a komunikasi e)ekti) justru tidak memerlukan 'aktu lama.

    omunikasi e)ekti) terbukti memerlukan lebih sedikit 'aktu karena dokter terampil mengenali

    kebutuhan pasien 8tidak hanya ingin sembuh9.

    Dalam pemberian pelayanan medis& adanya komunikasi yang e)ekti) antara dokter dan

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 16

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    17/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    pasien merupakan kondisi yang diharapkan sehingga dokter dapat melakukan manajemen

    pengelolaan masalah kesehatan bersama pasien& berdasarkan kebutuhan pasien. 5amun disadari

    bah'a dokter dan dokter gigi di ,ndonesia belum disiapkan untuk melakukannya. Dalam

    kurikulum kedokteran dan kedokteran gigi& membangun komunikasi e)ekti) dokter-pasien belum

    menjadi prioritas. /ntuk itu dirasakan perlunya memberikan pedoman 8guidance9 untuk dokter

    guna memudahkan berkomunikasi dengan pasien dan atau keluarganya. Melalui pemahaman

    tentang hal-hal penting dalam pengembangan komunikasi dokter pasien diharapkan terjadi

    perubahan sikap dalam hubungan dokter-pasien.

    (ujuan dari komunikasi e)ekti) antara dokter dan pasiennya adalah untuk mengarahkan

    proses penggalian ri'ayat penyakit lebih akurat untuk dokter& lebih memberikan dukungan pada

    pasien& dengan demikian lebih e)ekti) dan e)isien bagi keduanya 8urt& 1!!@9. Menurut urt

    81!!@9& dalam dunia kedokteran ada dua pendekatan komunikasi yang digunakanC

    #isease centered communication style atau doctor centered communication Style.

    o omunikasi berdasarkan kepentingan dokter dalam usaha menegakkan diagnosis&

    termasuk penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda dan

    gejala-gejala.

    Illness centered communication style atau patient centered communicationstyle.

    o omunikasi berdasarkan apa yang dirasakan pasien tentang penyakitnya yang se*ara

    indiidu merupakan pengalaman unik. Di sini termasuk pendapat pasien&

    kekha'atirannya& harapannya& apa yang menjadi kepentingannya serta apa yang

    dipikirkannya.

    Dengan kemampuan dokter memahami harapan& kepentingan& ke*emasan& serta kebutuhan

    pasien&patient centered communication stylesebenarnya tidak memerlukan 'aktu lebih lama dari

    pada doctor centered communication style. eberhasilan komunikasi antara dokter dan pasien

    pada umumnya akan melahirkan kenyamanan dan kepuasan bagi kedua belah pihak& khususnya

    men*iptakan satu kata tambahan bagi pasien yaitu empati. Empati itu sendiri dapat dikembangkan

    apabila dokter memiliki ketrampilan mendengar dan berbi*ara yang keduanya dapat dipelajari dan

    dilatih. 2arma L. Bylund regory Makoul dalam tulisannya tentang Emphatic $ommunication

    in %hysician-%atient Encounter 8#00#9& menyatakan betapa pentingnya empati ini

    dikomunikasikan. Dalam konteks ini empati disusun dalam batasan de)inisi berikutC

    &' emampuan kogniti) seorang dokter dalam mengerti kebutuhan pasien (a physician cognitive

    capacity to understand patient)s needs'&

    *' Menunjukkan a)ekti)itas=sensiti)itas dokter terhadap perasaan pasien (an affective sensitivity

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 17

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    18/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    to patient)s feelings'+

    :9 emampuan perilaku dokter dalam memperlihatkan=menyampaikan empatinya kepada pasien

    (a behavioral ability to convey empathy to patient9.

    %ementara& Bylund Makoul 8#00#9 mengembangkan tingkat empati yang dikodekan

    dalam suatu sistem (The Empathy $ommunication $oding System (E$$S' Levels.Berikut adalah

    *ontoh aplikasi empati tersebutC

    - Leel 0C Dokter menolak sudut pandang pasien

    o Menga*uhkan pendapat pasien

    o Membuat pernyataan yang tidak menyetujui pendapat pasien seperti

    >alau stress ya& mengapa datang ke siniN? +tau >a& lebih baik operasi saja

    sekarang.?

    - Leel 1C Dokter mengenali sudut pandang pasien se*ara sambil lalu

    o >+ ha?& tapi dokter mengerjakan hal lainC menulis& membalikkan badan& menyiapkan

    alat& dan lain-lain

    - Leel #C Dokter mengenali sudut pandang pasien se*ara impli*it

    o Pasien& >Pusing saya ini membuat saya sulit bekerja?

    o Dokter& >a...N Bagaimana bisnis +nda akhir-akhir iniN

    - Leel :C Dokter menghargai pendapat pasien

    o >+nda bilang +nda sangat stres datang ke siniN +pa +nda mau men*eritakan lebih

    jauh apa yang membuat +nda stresN?

    - Leel C Dokter mengkon)irmasi kepada pasien

    o >+nda sepertinya sangat sibuk& saya mengerti seberapa besar usaha +nda untuk

    menyempatkan berolah raga?

    - Leel 6CDokter berbagi perasaan dan pengalaman 8sharing )eelings and eOperien*e9

    dengan pasien.

    o >a& saya mengerti hal ini dapat mengkha'atirkan +nda berdua. Beberapa pasien

    pernah mengalami aborsi spontan& kemudian setelah kehamilan berikutnya mereka

    sangat& sangat& kha'atir?

    Empati pada leel : sampai 6 merupakan pengenalan dokter terhadap sudut pandang pasien

    tentang penyakitnya& se*ara eksplisit.

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 18

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    19/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    %umber C %*hermerhorn& 4unt 3sborn 81!!9

    A5 Ke&a4iban an 7ak asien

    /ndang-undang 5omor #! (ahun #00 (entang Praktik edokteran Paragra) A mengatur

    ke'ajiban dan hak pasien sebagai berikutCe'ajiban Pasien

    1. Memberikan in)ormasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya

    #. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi

    :. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan dan

    . Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

    4ak Pasien

    1. Mendapatkan penjelasan se*ara lengkap tentang tindakan medis

    #. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain 8se*ond opinion9

    :. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis

    . Menolak tindakan medis dan

    6. Mendapatkan isi rekam medis

    e'ajiban dan 4ak Dokter

    %ebagaimana laimnya suatu perikatan& perjanjian medik pun memberikan hak dan

    ke'ajiban bagi dokter. Dalam /ndang-/ndang 5omor #! (ahun #00 (entang Praktik

    edokteran& hak dan ke'ajiban dokter atau dokter gigi terdapat dalam paragra) & yaitu

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 19

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    20/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    e'ajiban Dokter=Dokter igi

    1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar pro)esi dan standar prosedur

    operasional serta kebutuhan medis pasien

    #. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau

    kemampuan yang lebih baik& apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau

    pengobatan

    :. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien& bahkan juga setelah

    pasien meninggal dunia

    . Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan& ke*uali bila ia yakin ada

    orang lain yang bertugas mampu melakukannya

    6. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau

    kedokteran gigi.

    4ak Dokter=Dokter igi

    1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan

    standar pro)esi dan standar prosedur operasional

    #. Memberikan pelayanan medis menurut standar pro)esi dan standar prosedur

    operasional

    :. Memperoleh in)ormasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya dan

    . Menerima imbalan jasa.

    %nalisa Kasus

    asus yang terjadi diatas adalah akibat tidak adanya komunikasi e)ekti) antara keluargapasien dan pihak paramedis. Pasien kemungkinan kurang mendapatkan hak untuk mendapatkan

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 20

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    21/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    in)ormasi mengenai prosedur tran)usi darah dan resiko yang terjadi akibat tran)usi darah.

    emudian dari in)ormasi yang ada& kemungkinan pihak paramedis tidak melakukan praprosedur

    dan prosedur tran)usi darah dengan baik dan benar.

    Pada kasus ini juga terjadi perbedaan pemeriksaan golongan darah saat sebelum tran)usi

    darah yaitu tes golongan darah di Labolatorium Prodia& bayi ED memiliki darah dengan golongan

    B. emudian& saat di*ek di PM, golongan darah anaknya 3. %eharusnya saat terjadi perbedaan

    pada pemeriksaan golongan darah ini pihak paramedis harus melakukan pemeriksaan ulang

    golongan darah karena ini bisa berakibat )atal saat dilakukan tran)usi darah bila golongan

    darahnya berbeda dan terjadi resiko *epat saat dilakukan tran)usi darah. emudian bisa dilakukan

    skrining sebelum tran)usi darah bila ada *ukup 'aktu untuk mengurangi resiko saat dilakukan

    tran)usi darah.

    %ebelum melakukan tran)usi darah diharapkan paramedis mengkomunikasikan selengkap

    lengkapnya mengenaiC

    a. Prosedur tran)usi darah dan pendatanganan inform consent

    b. Penjelasan mengenai resiko tran)usi darah

    raproseur yang harus ilakukan sebelum tranfusi arah)

    a. %aat menerima darah atau komponen darah Periksa ulang label dengan pera'at lain untuk

    meyakinkan bah'a golongan +B3 dan 4 nya sesuai dengan *atatan.

    b. Periksa adanya gelembung darah dan adanya 'arna yang abnormaldan pengkabutan.

    elembung udara menunjukan adanya pertumbuhan bakteri .

    $arna abnormal dan pengkabutan menunjukan hemolisis.

    *. Periksa jumlah dan jenis darah donor sesuai dengan *atatan resipien.

    d. Periksa identitas pasien dengan menanyakan nama pasien dan memeriksa gelang identitas.

    e. Periksa ulang jumlah kebutuhan dan jenis resipien.

    ). Periksa suhu& denyut nadi& respirasi dan tekanan darah pasien sebagai dasar perbandingan

    tanda-tanda ital selanjutnya.

    roseur saat melakukan tranfusi arah)

    1. Pakai sarung tangan yang dianjurkan oleh universalprecaution yang menyatakan

    bah'a sarung tangan harus dikenakan saat prosedur yang memungkinkan kontak

    dengan darah atau *airan tubuh lainnya.

    #. 2atatlah tanda ital sebelum memulai trans)usi.

    :. Jangan sekali-sekali menambahkan obat kedalam darah atau produk lain.

    . akinkan bah'a darah sudah harus diberikan dalam :0menit setelah dikeluarkan dari

    pendingin.6. Bila darah harus dihangatkan& maka hangatkanlah dalam penghangat darah in-line

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 21

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    22/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    dengan system pemantauan. Dan darah tidak boleh dihangatkan dalam air atau oen

    mi*ro'ae.

    . unakan jarum ukuran 1! atau lebih pada ena.

    A. unakan selang khusus yang memiliki )ilter darah untuk menyaring bekuan )ibrin dan

    bahan partikel lainnya.

    @. Jangan melubangi kantung darah.

    !. /ntuk 16 menit pertama& berikan trans)usi se*ara perlahan-tidak lebih dari 6 ml=menit.

    10. Lakukan obserasi pasien dengan *ermat akan adanya e)ek samping.

    11. +pabila tidak terjadi e)ek samping dalam 16 menit& naikkan ke*epatan aliran ke*uali

    jika pasien beresiko tinggi mengalami kelebihan sirkulasi.

    Pada poin-poin diatas 8yang ber'arna merah9 pihak paramedis diduga tidak melakukan

    prosedur tran)usi darah dengan baik dan benar& yaitu pada kasus ini pihak paramedis

    melakukan trans)usi darah dengan *ara injeksi& lalu darah sebanyak 100 22 dimasukkan ke

    dalam ena anaknya dalam 'aktu yang *ukup *epat dalam 'aktu 16 menit.

    Pada kesalahan prosedur inilah terjadi reaksi pada bayi ED yang kemungkinan mengalami

    syok ana)ilaktik yaitu mengalami kejang dan muntah darah lalu kemudian meninggal dunia

    setelah dilakukan tran)usi darah melalui injeksi intraena se*ara *epat dalam 'aktu 16 menit

    tersebut.

    %eharusnya pada kasus ini pihak paramedis bisa melakukan praprosedur dan prosedur

    dengan baik dan benar sebelum tran)usi darah dan )akta yang ada pada kasus ini yaituC

    Perbedaan pemeriksaan golongan darah bayi ED yang tidak diperhatikan dengan baik

    emungkinan adanya kesalahan prosedur saat melakukan tran)usi darah yang

    dilakukan oleh pihak paramedis

    Kesimpulan

    1. Perlu selalu diterapkan hubungan dokter atau pihak paramedis dan pasien dengan baik

    #. 4ak pasien untuk mendapatkan in)ormasi sebelum dilakukan tindakan medis& baik diminta

    maupun tidak diminta.

    :. Penjelasan tindakan kedokteran sekurang - kurangnya men*akupC

    - (ata *ara tindakan kedokteran

    - (ujuan dilakukan

    - +lternatie tindakan dan resiko

    - esiko dan komplikasi yang mungkin terjadi

    . Perlunya dilakukan upaya non litigasi seperti mediasi& rekonsiliasi dan negoisasi jika

    ditemukan sebuah kasus medik.

    6. Dilakukan pendampingan saat terjadi kasus karena keluarga pasien dianggap a'am

    terhadap kejadian yang terjadi.Daftar ustaka)

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 22

  • 7/25/2019 192042373-Kasus-Portofolio-Etik-Dan-Medikolegal-Fix.docx

    23/23

    PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP KASUSETIK

    1. M*"arland J. %erioperative blood transfusion, indications and options. 2hest

    1!!!116C11:%-#1%.

    #. 3))i*e o) Medi*al +ppli*ations o) esear*h& 5ational ,nstitutes o) 4ealth. %erioperative red

    blood cell transfusion. J+M+ 1!@@#0C#A00-:.

    :. $43. The clinical use of bloodC handbook. enea& #00#. Didapat dari

    /LChttpC=='''.'ho.int=b*t=Mainareaso)'ork=esour*e2entre=2/B=English=4andbook

    .pd).

    . 2arma& L. Bylund regory Makoul& Patient Edu*ation 2ounseling @ 8#00#9 #0A-#1

    6. /ndang /ndang 5omor #! (ahun #00 (entang Praktik edokteran.

    . onsil edokteran ,ndonesia. Manual omunikasi E)ekti) Dokter-Pasien. ogyakarta. #00

    A. %*hermerhorn& 4unt 3sborn 81!!9& Managing 3rganiational Behaior& 6th ed& John

    $iley %ons& ,n*& 2anada& pp 6# - 6A@

    7asil pembela4aran)

    1. Dapat menerapkan komunikasi e)ekti) antara dokter pasien

    #. Dapat menyikapi dengan baik terhadap kasus etik - medik

    :. Dapat meminimalisir dan mengantisipasi terjadinya resiko tran)usi darah

    2atatanC

    RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN - PROBOLINGGO 23

    http://www.who.int/bct/Main_areas_of_work/Resource_Centre/CUB/English/Handbook.pdfhttp://www.who.int/bct/Main_areas_of_work/Resource_Centre/CUB/English/Handbook.pdfhttp://www.who.int/bct/Main_areas_of_work/Resource_Centre/CUB/English/Handbook.pdfhttp://www.who.int/bct/Main_areas_of_work/Resource_Centre/CUB/English/Handbook.pdf