PROSEDUR medikolegal
-
Upload
wan-renny-sutisna -
Category
Documents
-
view
519 -
download
8
Transcript of PROSEDUR medikolegal
PROSEDUR PROSEDUR MEDIKO – LEGAL MEDIKO – LEGAL
Dr. Arif Wahyono, SpFDr. Arif Wahyono, SpF
PROFESI PROFESI KEDOKTERANKEDOKTERAN
SUMPAH HIPOKRATES :SUMPAH HIPOKRATES : LARANGAN-LARANGANLARANGAN-LARANGAN KEWAJIBAN-KEWAJIBANKEWAJIBAN-KEWAJIBAN
(Hindari perbuatan amoral / (Hindari perbuatan amoral / non standar)non standar)
UTAMAKANUTAMAKAN KEBEBASAN PROFESIKEBEBASAN PROFESI RAHASIA KEDOKTERANRAHASIA KEDOKTERAN ETIKA KEDOKTERANETIKA KEDOKTERAN
Prosedur mediko-legalProsedur mediko-legal
AAdalah tata-cara atau dalah tata-cara atau prosedur penatalaksanaan dan prosedur penatalaksanaan dan berbagai aspek yang berkaitan berbagai aspek yang berkaitan pelayanan kedokteran untuk pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum. kepentingan hukum.
Secara garis besar prosedur Secara garis besar prosedur mediko-legal mengacu kepada mediko-legal mengacu kepada peraturan peraturan perundangundangan yang perundangundangan yang berlaku di Indonesia, dan pada berlaku di Indonesia, dan pada beberapa bidang juga beberapa bidang juga mengacu kepada sumpah mengacu kepada sumpah dokter dan etika kedokterandokter dan etika kedokteran
RUANG RUANG LINGKUPLINGKUPNYANYA
pengadaan visum et repertum, pengadaan visum et repertum, tentang pemeriksaan tentang pemeriksaan
kedokteran terhadap tersangka.kedokteran terhadap tersangka. pemberian keterangan ahli pada pemberian keterangan ahli pada
masa sebelum persidangan dan masa sebelum persidangan dan pemberian keterangan ahli di pemberian keterangan ahli di dalam persidangan, dalam persidangan,
kaitan visum et repertum kaitan visum et repertum dengan rahasia kedokteran,dengan rahasia kedokteran,
tentang penerbitan Surat tentang penerbitan Surat Keterangan Kematian dan Surat Keterangan Kematian dan Surat Keterangan Medik , Keterangan Medik ,
tentang fitness / kompetensi tentang fitness / kompetensi pasien untuk menghadapi pasien untuk menghadapi pemeriksaan penyidik,pemeriksaan penyidik,
KEWAJIBAN DOKTER KEWAJIBAN DOKTER MEMBANTU PERADILANMEMBANTU PERADILAN
PASAL 133 KUHAPPASAL 133 KUHAP Dalam hal penyidik untuk Dalam hal penyidik untuk
kepentingan peradilan kepentingan peradilan menangani seorang menangani seorang korban korban baik luka, keracunan baik luka, keracunan ataupun matiataupun mati yang diduga yang diduga karena peristiwa yang karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli permintaan keterangan ahli kepada kepada ahli kedokteran ahli kedokteran kehakiman atau dokterkehakiman atau dokter dan dan atau ahli lainnyaatau ahli lainnya
Buat VeR
Ps 133 (2-3) KUHAP:Ps 133 (2-3) KUHAP: Permintaan keterangan ahli Permintaan keterangan ahli
sebagaimana dimaksud dalam sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara ayat (1) dilakukan secara tertulistertulis, yang dalam surat itu , yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan lukapemeriksaan luka atau atau pemeriksaan mayatpemeriksaan mayat dan atau dan atau pemeriksaan bedah mayatpemeriksaan bedah mayat
MayatMayat yang dikirim kepada ahli yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik diperlakukan secara baik dengan dengan penuh penghormatanpenuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan terhadap mayat tersebut dan diberi diberi label yang memuat label yang memuat identitas mayatidentitas mayat, dilak dengan , dilak dengan diberi cap jabatan yang diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.atau bagian lain badan mayat.
SANKSI HUKUM BILA SANKSI HUKUM BILA MENOLAKMENOLAK
PASAL 216 KUHPPASAL 216 KUHP Barangsiapa dengan sengaja Barangsiapa dengan sengaja
tidaktidak menuruti perintah atau menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasar- kan tugasnya, pejabat berdasar- kan tugasnya, demikian pula yang diberi kuasa demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidanatindak pidana; demikian pula ; demikian pula barangsiapa dengan sengaja barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi mencegah, menghalang-halangi atau mengga-galkan tindakan atau mengga-galkan tindakan guna menjalankan ketentuan, guna menjalankan ketentuan, diancam dengan diancam dengan pidana penjara pidana penjara paling lama empat bulan dua paling lama empat bulan dua mingguminggu atau denda paling atau denda paling banyak sembilan ribu rupiahbanyak sembilan ribu rupiah..
BEDAH MAYAT BEDAH MAYAT (AUTOPSI)(AUTOPSI)
Manfaatnya : Manfaatnya : (autopsi (autopsi forensik)forensik) Memperkirakan sebab Memperkirakan sebab
kematiankematian Memperkirakan saat kematianMemperkirakan saat kematian Untuk kepentingan peradilan Untuk kepentingan peradilan Hukum PidanaHukum Pidana
Perkembangan sekarang :Perkembangan sekarang : Autopsi klinis Autopsi klinis Hk.PerdataHk.Perdata Autopsi anatomis Autopsi anatomis
UU kesehatanUU kesehatan
KELUARGA TIDAK KELUARGA TIDAK SETUJU, GIMANA ?SETUJU, GIMANA ?
Sebenarnya Sebenarnya BUKAN BUKAN kewajiban dokter untuk kewajiban dokter untuk menjelaskanmenjelaskan
Pasal 134 KUHAP ayat (1) : Pasal 134 KUHAP ayat (1) :
(1) dalam hal diperlukan (1) dalam hal diperlukan dimana utk keperluan dimana utk keperluan pembuktian bedah mayat pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi tidak mungkin lagi dihindari, penyidik dihindari, penyidik WAJIB WAJIB memberitahu terlebih dulu memberitahu terlebih dulu kepada keluarga korbankepada keluarga korban
Pasal 134 ayat (2-3) KUHAP :Pasal 134 ayat (2-3) KUHAP : (2) Dalam hal keluarga (2) Dalam hal keluarga
keberatan, penyidik keberatan, penyidik WAJIBWAJIB menerangkan menerangkan SEJELAS-SEJELAS-JELASNYA JELASNYA tentang maksud tentang maksud dan tujuan perlu dilakukan dan tujuan perlu dilakukan pembedahan tersebutpembedahan tersebut
(3) Apabila dalam waktu 2 (3) Apabila dalam waktu 2 hari tidak ada tanggapan hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau apapun dari keluarga atau pihak yang perlu diberitahu pihak yang perlu diberitahu tidak ditemukan penyidik tidak ditemukan penyidik segera melaksanakan segera melaksanakan ketentuan sebagaiman ketentuan sebagaiman dimaksud dalam pasal 133 dimaksud dalam pasal 133 ayat (3) undang – undang ayat (3) undang – undang iniini
MENOLAK MENOLAK PEMERIKSAAN MAYATPEMERIKSAAN MAYAT
PASAL 222 KUHPPASAL 222 KUHP Barangsiapa dengan Barangsiapa dengan
sengaja mencegah, sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menghalang-halangi atau menggagalkan menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pemeriksaan mayat untuk pengadilan, pengadilan, diancam diancam dengan pidana penjara dengan pidana penjara paling lama sembilan bulanpaling lama sembilan bulan atau pidana denda paling atau pidana denda paling banyak empat ribu lima banyak empat ribu lima ratus rupiahratus rupiah
KENYATAANNYA…..KENYATAANNYA…..
Dokter ikut menjelaskan Dokter ikut menjelaskan apa manfaatnya bedah apa manfaatnya bedah mayatmayat
Pengetahuan tentang UU, Pengetahuan tentang UU, kadang polisipun ada yang kadang polisipun ada yang tidak memahamitidak memahami
Dokter dianggap orang Dokter dianggap orang yang paling tahu tentang yang paling tahu tentang segala sesuatu ttg tubuh segala sesuatu ttg tubuh manusiamanusia
PERMINTAAN VISUM ET PERMINTAAN VISUM ET REPERTUMREPERTUM
menurut Ps 133 KUHAPmenurut Ps 133 KUHAP WEWENANG PENYIDIKWEWENANG PENYIDIK TERTULIS (RESMI)TERTULIS (RESMI) TERHADAP KORBAN, TERHADAP KORBAN,
BUKAN TERSANGKABUKAN TERSANGKA ADA DUGAAN AKIBAT ADA DUGAAN AKIBAT
PERISTIWA PIDANAPERISTIWA PIDANA BILA MAYAT : BILA MAYAT :
IDENTITAS PADA LABELIDENTITAS PADA LABEL JENIS PEMERIKSAAN YANG JENIS PEMERIKSAAN YANG
DIMINTADIMINTA DITUJUKAN KEPADA :DITUJUKAN KEPADA :
AHLI KEDOKTERAN FORENSIKAHLI KEDOKTERAN FORENSIK DOKTER DI RUMAH SAKITDOKTER DI RUMAH SAKIT
PEJABAT YG PEJABAT YG BERWENANG MEMINTA BERWENANG MEMINTA VISUM ET REPERTUMVISUM ET REPERTUM
PASAL 133 KUHAP : PENYIDIKPASAL 133 KUHAP : PENYIDIK PASAL 6 (1) KUHAP :PASAL 6 (1) KUHAP :
PENYIDIK ADALAH :PENYIDIK ADALAH : PEJABAT POLISI NEGARA REPUBLIK PEJABAT POLISI NEGARA REPUBLIK
INDONESIAINDONESIA PEJABAT PNS TERTENTU YG DIBERI PEJABAT PNS TERTENTU YG DIBERI
WEWENANG KHUSUS OLEH UNDANG-WEWENANG KHUSUS OLEH UNDANG-UNDANGUNDANG
YG MEMBUTUHKAN VISUM ET YG MEMBUTUHKAN VISUM ET REPERTUM ADALAH KASUS REPERTUM ADALAH KASUS PIDANA UMUM, SEHINGGA PIDANA UMUM, SEHINGGA PENYIDIKNYA ADALAH POLISI.PENYIDIKNYA ADALAH POLISI.
PENYIDIK PNS TIDAK PENYIDIK PNS TIDAK BERWENANG MEMINTA VISUM BERWENANG MEMINTA VISUM ET REPERTUMET REPERTUM
PASAL 11 KUHAP :PASAL 11 KUHAP : PENYIDIK PEMBANTU PENYIDIK PEMBANTU
MEMPUNYAI WEWENANG MEMPUNYAI WEWENANG SEPERTI TERSEBUT DALAM SEPERTI TERSEBUT DALAM PASAL 7 (1), PASAL 7 (1), KECUALI KECUALI MENGENAI PENAHANANMENGENAI PENAHANAN YANG WAJIB DIBERIKAN YANG WAJIB DIBERIKAN DENGAN PELIMPAHAN DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG DARI PENYIDIK.WEWENANG DARI PENYIDIK.
MENDATANGKAN AHLI ATAU MENDATANGKAN AHLI ATAU MEMINTA VISUM ET MEMINTA VISUM ET REPERTUM BOLEH REPERTUM BOLEH DILAKUKAN PENYIDIK DILAKUKAN PENYIDIK PEMBANTU.PEMBANTU.
JADI, YANG BERWENANG JADI, YANG BERWENANG MEMINTA VISUM ET MEMINTA VISUM ET REPERTUM ADALAH :REPERTUM ADALAH : PENYIDIK POLISI DAN PENYIDIK POLISI DAN PENYIDIK PEMBANTU POLISIPENYIDIK PEMBANTU POLISI
PASAL 2 PP No 27 TAHUN 1983PASAL 2 PP No 27 TAHUN 1983
(2) (2) Penyidik adalah :Penyidik adalah :a.Pejabat Polisi Negara Republik a.Pejabat Polisi Negara Republik
Indonesia tertentu yang sekurang-Indonesia tertentu yang sekurang-kurangnya berpangkat Pembantukurangnya berpangkat Pembantu LetnanLetnan Dua polisi (Ajun Inspektur Dua polisi (Ajun Inspektur Dua)Dua)
PASAL 3 PP No 27 TAHUN 1983PASAL 3 PP No 27 TAHUN 1983
(2) (2) Penyidik pembantu adalah :Penyidik pembantu adalah :a.Pejabat Polisi Negara RI tertentu a.Pejabat Polisi Negara RI tertentu
yg sekurang-kurangnya yg sekurang-kurangnya berpangkat Sersan Dua polisi;berpangkat Sersan Dua polisi;
b.Pejabat PNS tertentu yg sekurang-b.Pejabat PNS tertentu yg sekurang-kurangnya berpangkat Pengatur kurangnya berpangkat Pengatur Muda (golongan II/a) atau yang Muda (golongan II/a) atau yang disamakan dengan itudisamakan dengan itu..
PASAL 2 (2) PP No 27 TAHUN PASAL 2 (2) PP No 27 TAHUN 19831983(2) Dalam hal di suatu Sektor (2) Dalam hal di suatu Sektor
Kepolisian tidak ada pejabat Kepolisian tidak ada pejabat penyidik sebagaimana dimaksud penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, maka dalam ayat (1) huruf a, maka Komandan Kepolisian yang Komandan Kepolisian yang berpangkat bintara di bawah berpangkat bintara di bawah Pembantu Letnan Dua Polisi, Pembantu Letnan Dua Polisi, karena jabatannya adalah karena jabatannya adalah penyidik.penyidik.
ARTINYA : ARTINYA : TIDAK SEMUA POLISI BERPANGKAT TIDAK SEMUA POLISI BERPANGKAT
PELDA KE ATAS ADALAH PENYIDIKPELDA KE ATAS ADALAH PENYIDIK TIDAK SEMUA POLISI BERPANGKAT TIDAK SEMUA POLISI BERPANGKAT
SERSAN ADALAH PENYIDIK SERSAN ADALAH PENYIDIK PEMBANTUPEMBANTU
SETIAP KAPOLSEK PASTI PENYIDIKSETIAP KAPOLSEK PASTI PENYIDIK
JENJANG JENJANG KEPANGKATAN POLISIKEPANGKATAN POLISI
JENDERALJENDERAL KOMISARIS JENDERALKOMISARIS JENDERAL INSPEKTUR JENDERALINSPEKTUR JENDERAL BRIGADIR JENDERALBRIGADIR JENDERAL
KOMISARIS BESARKOMISARIS BESAR AJUN KOMISARIS BESARAJUN KOMISARIS BESAR KOMISARISKOMISARIS AJUN KOMISARISAJUN KOMISARIS INSPEKTUR SATUINSPEKTUR SATU INSPEKTUR DUAINSPEKTUR DUA
AJUN INSPEKTUR SATUAJUN INSPEKTUR SATU AJUN INSPEKTUR DUAAJUN INSPEKTUR DUA
BRIGADIR KEPALABRIGADIR KEPALA BRIGADIRBRIGADIR BRIGADIR SATUBRIGADIR SATU BRIGADIR DUABRIGADIR DUA AJUN BRIGADIR AJUN BRIGADIR AJUN BRIGADIR SATUAJUN BRIGADIR SATU AJUN BRIGADIR DUAAJUN BRIGADIR DUA SABHARA SABHARA SABHARA SATUSABHARA SATU SABHARA DUASABHARA DUA
DALAM PRAKTEKDALAM PRAKTEK
SURAT PERMINTAAN VISUM ET SURAT PERMINTAAN VISUM ET REPERTUM :REPERTUM : SURAT TERTULISSURAT TERTULIS SURAT RESMI (KOP SURAT, SURAT RESMI (KOP SURAT,
NOMOR, TANGGAL, ALAMAT NOMOR, TANGGAL, ALAMAT SURAT, ISI, TANDATANGAN, SURAT, ISI, TANDATANGAN, NAMA JELAS, PANGKAT, NRP, NAMA JELAS, PANGKAT, NRP, STEMPEL DINAS)STEMPEL DINAS)
MENGATAS-NAMAKAN MENGATAS-NAMAKAN KAPOLSEK (PENYIDIK) KAPOLSEK (PENYIDIK) SEBAGAI PEJABAT ATRIBUTIF.SEBAGAI PEJABAT ATRIBUTIF.
PENANDATANGAN SURAT PENANDATANGAN SURAT (PEJABAT MANDAT) BOLEH (PEJABAT MANDAT) BOLEH SIAPA SAJA YANG SECARA SIAPA SAJA YANG SECARA ORGANISATORIS BERWENANG ORGANISATORIS BERWENANG MENGATASNAMAKAN PEJABAT MENGATASNAMAKAN PEJABAT ATRIBUTIF.ATRIBUTIF.
KEWAJIBAN DOKTER KEWAJIBAN DOKTER SEBAGAI SAKSI SEBAGAI SAKSI
PASAL 120 KUHAPPASAL 120 KUHAP (1) (1) Dalam hal penyidik Dalam hal penyidik
menganggap perlu, ia dapat menganggap perlu, ia dapat minta pendapat orang ahli minta pendapat orang ahli atau orang yang memiliki atau orang yang memiliki keahlian khususkeahlian khusus..
PASAL 180 KUHAPPASAL 180 KUHAP (1) (1) Dalam hal diperlukan Dalam hal diperlukan
untuk menjernihkan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang duduknya persoalan yang timbul di sidang Pengadilan, timbul di sidang Pengadilan, Hakim Ketua sidang dapat Hakim Ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh diajukan bahan baru oleh yang berkepentinganyang berkepentingan
PERMINTAAN SEBAGAI PERMINTAAN SEBAGAI SAKSI AHLI SAKSI AHLI (masa persidangan)(masa persidangan)
PASAL 179 (1) KUHAP :PASAL 179 (1) KUHAP : Setiap orang yang diminta Setiap orang yang diminta
pendapatnya sebagai ahli pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli memberikan keterangan ahli demi keadilandemi keadilan
PASAL 224 KUHP :PASAL 224 KUHP : Barangsiapa dipanggil sebagai Barangsiapa dipanggil sebagai
saksi, ahli atau juru bahasa saksi, ahli atau juru bahasa menurut undang-undang dengan menurut undang-undang dengan sengaja tidak memenuhi sengaja tidak memenuhi kewajiban berdasarkan undang-kewajiban berdasarkan undang-undang yang harus dipenuhinya, undang yang harus dipenuhinya, diancam : dalam perkara pidana, diancam : dalam perkara pidana, dengan penjara paling lama dengan penjara paling lama sembilan bulan.sembilan bulan.
KETERANGAN AHLIKETERANGAN AHLI
PASAL 1 BUTIR 28 KUHAP :PASAL 1 BUTIR 28 KUHAP : Keterangan Ahli adalah Keterangan Ahli adalah
keterangan yang diberikan keterangan yang diberikan seorang yang memiliki keahlian seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.kepentingan pemeriksaan.
(Pengertian K.A. secara umum (Pengertian K.A. secara umum atau generik)atau generik)
Agar dapat diajukan ke sidang Agar dapat diajukan ke sidang pengadilan sebagai upaya pengadilan sebagai upaya pembuktian, harus “dikemas” pembuktian, harus “dikemas” dalam bentuk dalam bentuk ALAT BUKTI SAHALAT BUKTI SAH
ALAT BUKTI SAHALAT BUKTI SAH
PASAL 183 KUHAP :PASAL 183 KUHAP : Hakim tidak boleh menjatuhkan Hakim tidak boleh menjatuhkan
pidana kepada seseorang kecuali pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan apabila dengan sekurang-sekurang-kurangnya dua alat bukti sahkurangnya dua alat bukti sah ia ia memperoleh memperoleh keyakinankeyakinan bahwa bahwa suatu tindak pidana benar-benar suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.yang bersalah melakukannya.
PASAL 184 KUHAP :PASAL 184 KUHAP : Alat bukti yang sah adalah :Alat bukti yang sah adalah :
(a) Keterangan saksi, (a) Keterangan saksi, (b) (b) Keterangan ahli, ( c ) Surat,Keterangan ahli, ( c ) Surat, (d) (d) Petunjuk, (e) Keterangan Petunjuk, (e) Keterangan terdakwaterdakwa
KETERANGAN AHLI KETERANGAN AHLI DIBERIKAN SECARA DIBERIKAN SECARA
LISANLISAN PASAL 186PASAL 186
Keterangan ahli adalah apa yang Keterangan ahli adalah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilanpengadilan..
PENJELASAN PASAL 186PENJELASAN PASAL 186 Keterangan ahli ini dapat juga Keterangan ahli ini dapat juga
sudah diberikan pada waktu sudah diberikan pada waktu pemeriksaan oleh penyidik atau pemeriksaan oleh penyidik atau penuntut umumpenuntut umum yang dituangkan yang dituangkan dalam suatu bentuk laporan dan dalam suatu bentuk laporan dan dibuat dengan mengingat sumpah dibuat dengan mengingat sumpah di waktu menerima jabatan atau di waktu menerima jabatan atau pekerjaan (BAP saksi ahli)pekerjaan (BAP saksi ahli)..
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLIAHLI
KETERANGAN AHLIKETERANGAN AHLIDIBERIKAN SECARA DIBERIKAN SECARA
TERTULISTERTULIS
PASAL 187 KUHAPPASAL 187 KUHAP Surat sebagaimana tesebut Surat sebagaimana tesebut
pada pasal 184 ayat (1) huruf c pada pasal 184 ayat (1) huruf c , dibuat atas sumpah jabatan , dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan atau dikuatkan dengan sumpah, adalah :sumpah, adalah : (c) surat keterangan dari seorang (c) surat keterangan dari seorang
ahli yang memuat ahli yang memuat pendapat pendapat berdasarkan keahliannyaberdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang sesuatu keadaan yang diminta diminta secara resmisecara resmi dari padanya dari padanya;;
ALAT BUKTI SAH SURATALAT BUKTI SAH SURAT
KETERANGAN AHLIKETERANGAN AHLI GENERIK (ps 1 butir 28)GENERIK (ps 1 butir 28)
LISAN LISAN
DI SIDANGDI SIDANG : (Ps : (Ps 186)186)
Ahli memberikan KA di Ahli memberikan KA di sidangsidang
SEBELUM SIDANGSEBELUM SIDANG (Penjelasan 186)(Penjelasan 186)contoh : BAP Saksi Ahlicontoh : BAP Saksi Ahli
TERTULIS (PASAL 187)TERTULIS (PASAL 187) : : contoh : Visum et contoh : Visum et
RepertumRepertum
TERIMA KASIHTERIMA KASIH DANDAN
INGATLAH SELALUINGATLAH SELALU
CIRI SIKAP CIRI SIKAP PROFESIONALPROFESIONAL : :•KEBEBASAN KEBEBASAN PROFESIPROFESI•OBYEKTIF OBYEKTIF •ILMIAHILMIAH•IMPARTIALIMPARTIAL