18 Jumat, 28 April 2017 -...

2
Jumat, 28 April 2017 18

Transcript of 18 Jumat, 28 April 2017 -...

Jumat, 28 April 201718

19Jumat, 28 April 2017 F I N A N S I A L �MODAL VENTURA

Industri Butuh Insentif Pajak JAKARTA – Kehadiran dana ventura sebagai sumber

pendanaan jangka panjang bagi industri modal ventura dinilai perlu mendapatkan dukungan pemerintah dalam

bentuk insentif fi skal.

Oktaviano D.B. [email protected]

Wakil Ketua II Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Do-nald Wihardja menjelaskan, dana ventura atau venture fund, yang pembentukannya dimungkinkan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.05/2015 ten-tang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Modal Ventura, merupakan wujud kontrak investasi bersama (KIB).

Akibatnya, jelas dia, hasil investasi da-ri dana ventura yang diterima oleh pa ra investor akan dikenai pajak yang ter bilang signifi kan. Padahal, instrumen yang potensial bagi industri modal ventura ini seharusnya menjadi alternatif pilihan bagi investor.

“Ini problemnya. Ini yang masih ha-rus diperjuangkan,” ungkapnya saat me ngunjungi redaksi Bisnis Indonesia, Ka mis (27/4).

Donald menuturkan, kondisi tersebut melengkapi kendala pajak yang mesti ditanggung pemangku kepentingan di sektor modal ventura. Problem fi skal lain, ungkapnya, terjadi pada saat perusahaan modal ventura (PMV) melakukan divestasi dari perusahaan pasangan usaha (PPU), yang pada awalnya merupakan usaha rintisan (startup business) atau UMKM.

Dia menjelaskan, secara mendasar modal ventura merupakan sektor pembiayaan yang menyasar UMKM. Berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 197/PMK.03/2013, UMKM merupakan usaha dengan nilai omzet di bawah Rp4,8 miliar.

Donald mengatakan, pada saat PMV me mulai penyertaan saham (equity participation), PPU umumnya masih memiliki omzet di bawah kisaran ketentuan itu. Namun, sambung dia, setelah berhasil berkembang, perusahaan rintisan atau UMKM itu terus meningkatkan kinerjanya sehingga mampu melampaui batas omzet tersebut.

“Dalam kondisi ini, penyertaan PMV itu juga dipertanyakan, meskipun se be-narnya berinvestasi di perusahaan yang sama. Akibatnya lagi, capital gain ketika exit [divestasi] kena pajak yang luar bia sa, padahal tidak mungkin exit saat perusahaan masih kecil,” jelasnya.

ALTERNATIF INVESTASIJefri R. Sirait, Ketua Amvesindo, me-

nga takan pada tahun ini sudah terdapat dua dana ventura yang dibentuk oleh dua PMV, yakni PT Reliance Modal Ven tura dan PT Dana Mandiri Sejahtera yang berkolaborasi dengan Ideosource. Me-nurutnya, pembentukan dana ventura itu menjadi aktualisasi dari POJK No. 35/POJK.05/2015.

“Ini alternatif yang sangat tepat untuk in vestment bagi pengembangan industri modal ventura,” ungkapnya.

Jefri mengakui, dalam pe ngem-bangannya venture fund tersebut memang belum sempurna. Kendati begitu, dia mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan OJK untuk terus menyempurnakan sumber pendanaan tersebut.

Dia melanjutkan, asosiasi pun akan terus mendorong adanya jalan keluar bagi sejumlah kendala yang menghadang, misalnya terkait pengenaan pajak tersebut.

“Ini mesti jalan dulu. Permasalahan tax juga sambil jalan dan kami akan upa yakan,” ungkapnya.

Edward Ismawan Chamdani, Managing Partner Ideosource, menjelaskan Dana Ven tura Sejahtera, venture fund yang di bentuk pihaknya bersama PT Dana Mandiri Sejahtera, sudah menarik minat sejumlah investor. Dia mengatakan, pi-haknya mematok target nilai investasi yang relatif kecil pada tahun ini, yakni senilai US$1 juta.

Nilai investasi itu secara bertahap akan dikembangkan pada tahun-tahun beri-kutnya. “Setelah aturan keluar pada awal tahun, kami submit izin, dan sekitar

1,5 bulan keluar izinnya,” ungkapnya.Edward menilai, ada perbedaan struktur

dan alur dana ventura di Indonesia di-ban dingkan dengan sejumlah negara yang telah berhasil menjadikan sumber pendanaan tersebut untuk mendukung industri modal ventura dan pengembangan startup business.

Dia mencontohkan sejumlah fungsi, seperti administrator dan audit, dalam pe ngelolaan dana ventura di Indonesia dijalankan secara sekaligus oleh bank kus-todi. Kendati begitu, dia menilai struktur tersebut masih berjalan dengan baik.

Sebelumnya, Andi Buchari, Wakil Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Modal Ventura, mengatakan pengelolaan venture fund menjadi potensi besar bagi sumber pendanaan jangka panjang yang selama ini masih langka bagi sektor modal ventura.

Dana Ventura, jelasnya, juga dapat me nampung dana dari program-program pemerintah untuk mendukung UMKM, misalnya Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Selain itu, Andi me ngatakan dana ventura tersebut pun nantinya bisa menampung suntikan dana dari dana pensiun.

“Dana-dana pemerintah yang selama ini banyak dialokasikan ke UMKM bisa diberikan ke modal ventura melalui dana ventura,” jelasnya kepada Bisnis.

Andi menjelaskan, secara umum in-dustri modal ventura hingga saat ini ma sih dominan memanfaatkan sumber pen danaan jangka pendek, khususnya dari perbankan.

Kondisi itu, jelasnya, menyulitkan pelaku industri untuk meningkatkan aktivitas penyertaan saham atau equity participation kepada startup business dan UMKM. (Asteria Desi Kartika Sari)

�PERBANKAN DAERAH

DPK Bank Sulutgo Naik 41%MANADO — PT Bank Pem-

bangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo atau Bank Sulutgo mencatatkan kena ik an dana pihak ketiga sebesar 41% dalam periode tiga bulan pertama 2017.

Laporan keuangan yang diri-lis perseroan menunjukkan, peng him punan DPK perseroan mencapai Rp11,18 triliun per Maret 2017 atau naik 41% dari posisi Desember 2016 sebanyak Rp7,94 triliun.

Lonjakan DPK Bank Sulutgo didorong oleh peningkatan dana giro sebanyak 67% menjadi Rp2,61 triliun dan deposito se-besar 47% menjadi Rp7,24 triliun. Adapun dana tabungan turun 8,83% menjadi Rp1,32%.

Jeffry A.M Dendeng, Direktur

Utama Bank Sulutgo, mengatakan kenaikan DPK perseroan dipi cu penempatan da na milik peme-rintah daerah, yang pada awal tahun memang mengalami ke-na ikan secara siklus.

“Peningkatan [penempatan dana pemda] dimulai dari Feb-ruari. Biasanya akan berkurang drastis pada akhir tahun,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (27/4).

Di sisi lain, Bank Sulutgo te ngah menjajaki kerja sa ma dengan Pemprov Gorontalo ter-kait dengan penempatan dana pemda untuk gaji pegawai nege-ri sipil.

Jeffry mengatakan, potensi limpahan dana milik Pemprov Gorontalo cukup signifi kan untuk menambah DPK perseroan.

Sebagaimana diketahui, Go-ron talo masuk menjadi peme-gang saham Bank Sulutgo sejak 2015.

Penyertaan modal dari Goron-talo menyebabkan entitas bank berubah dari Bank Sulut menjadi Bank Sulutgo.

Per 31 Maret 2017, Pemprov Sulut dan Gorontalo menggengam 39,47% saham Bank Sulutgo. Si sa saham dimiliki oleh PT Me ga Corpora sebesar 24,90%.

Pe merintah kota/kabupaten Su lawesi Utara dan Gorontalo masing-masing memegang porsi saham 15,91% dan 15,29%.

Secara umum, hingga akhir 2017 Bank Sulutgo menargetkan pertum buh an DPK sebesar 30,87%. (Rivki Maulana)

Bisnis/Dedi Gunawan

Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri Sirait (kiri) bersama Peng awas Amvesindo Iwan Ridwan (kanan) didampingi Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Asep M.H. Mulyana memberikan penjelasan saat berkunjung ke Kantor Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (27/4).