16 Pengadilan PAJAK
description
Transcript of 16 Pengadilan PAJAK
Pengadilan Pajak
www.setpp.depkeu.go.id 1
Sejarah, Kedudukan, Kewenangan & Beracara di Pengadilan Pajak
www.setpp.depkeu.go.id 2
SEJARAH PEMBENTUKAN PENGADILAN PAJAK (PP)
Institusi Pertimbangan Pajak (IPP)
Periode tahun 1915 s.d. 1959
• Lembaga ini (Ordonantie tot Regeling van het Beroep in Belasting zaken) didirikan pada tahun 1915 dengan Staatsblad Nomor 707 Tahun 1915 yang kemudian disempurnakan dengan Staatsblad Nomor 29 Tahun 1927;
• IPP berkedudukan di
Batavia (Jakarta)
Majelis Pertimbangan Pajak (MPP)
Periode tahun 1959 s.d. 1997
Ketentuan penyelesaian sengketa pajak kemudian disempurnakan dengan Staatblad Nomor 29 Tahun 1927 tentang Ordonantie Regeling van het Beroep in Belasting zaken sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1959 tanggal 9 Maret 1959.
Badan Penyelesaian Sengketa Pajak
(BPSP)
Periode tahun 1998 s.d 2002
• Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1997 dibentuk suatu badan yang menjalankan fungsi peradilan yaitu Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP).
• Badan yang dibentuk sebagai pengganti MPP ini mempunyai kewenangan yang lebih luas dan merupakan penyempurnaan dari MPP.
• Selain dapat memeriksa dan memutus sengketa di bidang pajak, BPSP juga memiliki kewenangan untuk memeriksa dan memutus sengketa di bidang kepabeanan dan cukai.
Pengadilan Pajak (PP)Periode tahun 2002 s.d
saat ini
Pengadilan Pajak di bentuk dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak tanggal 12 April 2002.
3
TEMPAT KEDUDUKAN PENGADILAN PAJAK
• Berkedudukan di ibukota Negara.(Pasal 3 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
• Sidang Pengadilan Pajak dilakukan di tempat kedudukannya dan apabila dipandang perlu dapat dilakukan di tempat lain yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Pajak.(Pasal 4 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
www.setpp.depkeu.go.id 4
SIDANG DI LUAR TEMPAT KEDUDUKAN (SDTK) Pertimbangan:
Untuk mendukung kelancaran/percepatan penanganan sengketa pajak dan mendekatkan pada para pihak yang bersengketa, sesuai dengan asas peradilan yang berbiaya ringan, cepat dan sederhana.
SDTK :• Yogyakarta
Dibuka pada tanggal 7 Juni 2012 Bertempat di jalan Kusumanegara No.11, Yogjakarta
• SurabayaDibuka pada tanggal 14 Maret 2013Bertempat di gedung GKN I Surabaya, jalan Indrapura No.5, Surabaya
www.setpp.depkeu.go.id 5
KEWENANGAN PENGADILAN PAJAK
Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan memutus Sengketa Pajak.
Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan keberatan.
Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus sengketa atas pelaksanaan penagihan Pajak atau Keputusan pembetulan atau Keputusan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No.16 Tahun 2009 dan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
(Pasal 31 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)www.setpp.depkeu.go.id 6
Mahkamah Agung
Pembinaan teknis peradilan (Pasal 5 ayat (1) UU Nomor 14 Tahun 2002
Tentang Pengadilan Pajak)
Kementerian Keuangan
Pembinaan organisasi, administrasi, dan keuangan
(Pasal 5 ayat (2) UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) tidak boleh mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutus Sengketa Pajak.
KEKHUSUSAN DAN PEMBINAAN PENGADILAN PAJAK
7
KEKHUSUSAN PENGADILAN PAJAK1. Merupakan pengadilan tingkat pertama dan terakhir dalam memeriksa dan memutuskan sengketa
pajak (Pasal 33 ayat (1) UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
2. Sidang terbuka untuk umum (Pasal 50 ayat (1) UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
3. Majelis sudah mulai bersidang 6 bulan sejak tanggal diterimanya surat banding (Pasal 48 ayat (1) UU
Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
4. Terbanding/Tergugat yang dipanggil wajib hadir dalam persidangan (Penjelasan Pasal 53 ayat (1) UU
Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
5. Putusan PP merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap (Pasal 77 ayat (1) UU
Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
6. Putusan Pemeriksaan dengan acara biasa atas banding diambil dalam jangka waktu 12 bulan sejak
surat banding diterima (Pasal 81 ayat (1) UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
7. Putusan Pemeriksaan dengan acara biasa atas gugatan diambil dalam jangka waktu 6 bulan sejak
surat gugatan diterima (Pasal 81 ayat (2) UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
8
KEKHUSUSAN PENGADILAN PAJAK
7. Putusan PP tidak dapat diajukan gugatan, banding, atau kasasi (Pasal 80 ayat
(2) UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
8. Putusan PP dapat diajukan Peninjauan Kembali (PK) kepada Mahkamah
Agung (Pasal 77 ayat (3), Pasal 89 ayat (1) UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang
Pengadilan Pajak, Perma No. 3 Tahun 2002)
9. Permohonan PK tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan
putusan Pengadilan Pajak (Pasal 89 ayat (2) UU Nomor 14 Tahun 2002
Tentang Pengadilan Pajak)
9
…lanjutan
PENGADILAN PAJAK
Merupakan badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak atau penanggung Pajak yang mencari keadilan terhadap Sengketa Pajak.(Pasal 2 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
www.setpp.depkeu.go.id 10
Pasal 24 ayat (2) UUD 1945 UU No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana
telah beberapa diubah terakhir dengan UU No.16 Tahun 2009 UU No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan UU
No.17 Tahun 2006 UU No.11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan UU No.39
Tahun 2007 UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah. UU No.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman UU No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah
dengan UU No.51 Tahun 2009 Putusan Mahkamah Konstitusi No.004/PUU-11/2004 tanggal 8 Desember 2004 Putusan Mahkamah Konstitusi No.011/PUU-IV/2006 tanggal 2 Oktober 2006 Putusan Mahkamah Konstitusi No.023/PUU-X/2012 tanggal 19 April 2012
www.setpp.depkeu.go.id 11
DASAR HUKUM KEBERADAAN PENGADILAN PAJAK
PASCA AMANDEMEN KEEMPAT UUD 1945
BANDING DAN GUGATAN ATAS SENGKETA PAJAK
DI PENGADILAN PAJAK
www.setpp.depkeu.go.id 12
Sengketa Pajak Adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau Penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.
www.setpp.depkeu.go.id 13
Pasal 1 angka 5 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak
PAJAK
Adalah semua jenis pajak yang dipungut oleh Pemerintah
Pusat termasuk Bea Masuk dan Cukai Pajak dan pajak yang
dipungut oleh Pemerintah Daerah berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan yang Berlaku.
14
(Pasal 1 angka 2 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
BANDINGAdalah upaya hukum yang dapat dilakukan Wajib Pajak/Penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan banding berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku.
15
(Pasal 1 angka 6 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
GUGATANAdalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku(Pasal 1 angka 7 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
OBJEK BANDING
Objek Banding adalah Surat Keputusan Keberatan, yaitu surat keputusan atas keberatan terhadap surat ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak( Pasal 1 angka 30 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
www.setpp.depkeu.go.id 16
PROSEDUR BANDING
• Banding diajukan dengan Surat Banding dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak;
• Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima Keputusan yang dibanding, kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan perpajakan (Bea Masuk dan Cukai diatur tersendiri);
www.setpp.depkeu.go.id 17
(Pasal 35 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
• Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Banding;
• Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas, dan dicantumkan tanggal diterima surat keputusan yang dibanding;
• Pada Surat Banding dilampirkan salinan Keputusan yang dibanding;
• Memenuhi persyaratan formal pengajuan keberatan
• Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa hukumnya;
www.setpp.depkeu.go.id 18
PROSEDUR BANDING
( Pasal 36 dan Pasal 37 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
…Lanjutan
OBJEK GUGATAN
1. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan atau Pengumuman Lelang;
2. Keputusan Pencegahan dalam rangka penagihan pajak;3. Keputusan yang berkaitan dgn pelaksanaan keputusan
perpajakan, selain yg ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan pasal 26 Undang-Undang KUP; atau
4. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
www.setpp.depkeu.go.id 19
( Pasal 23 UU Nomor 28 Tahun 2007 Tentang KUP)
PROSEDUR GUGATAN• Diajukan oleh penggugat, ahli warisnya, sorang pengurus,
atau kuasa hukumnya;
• Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak;
• Jangka Waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap pelaksanaan penagihan Pajak adalah 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan;
• Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap Keputusan selain Gugatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima Keputusan yang digugat.
www.setpp.depkeu.go.id 20
( Pasal 40 dan Pasal 41 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
• Pengecualian batas waktu karena keadaan di luar kekuasaannya dengan perpanjangan paling lama 14 hari sejak berakhirnya keadaan tsb;
• Terhadap 1 (satu) pelaksanaan penagihan atau 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Gugatan;
• Disertai alasan-alasan yang jelas;
• Mencantumkan tanggal diterima, pelaksanaan penagihan, atau Keputusan yang digugat;
• Dilampiri salinan dokumen yang digugat
www.setpp.depkeu.go.id 21
PROSEDUR GUGATAN
( Pasal 40 dan Pasal 41 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak )
…Lanjutan
PROSES PERSIAPAN PERSIDANGAN MAJELIS
SURAT BANDING/GUGATAN
SURAT URAIAN BANDING (SUB)/TANGGAPAN
SURAT BANTAHAN (SB)
=< 6 BULAN SIDANGPasal 48 (1) UU-PP
22
PP dalam waktu 14 hari mengirim:- Permintaan SUB/ST kepada Terbanding- SUB =< 3 bln dan ST =<1 bln
Kepada Pengadilan Pajak
-Salinan SUB dikirim oleh PP kepada Pemohon dlm jangka waktu 14 hari- SB dalam jangka waktu 30 hari
SB oleh PP dikirim kepada Terbanding dalam waktu 14 hari
Tanpa SUB/ST dan SB, PP tetap melanjutkan pemeriksaan banding/gugatan
(Pasal 44 dan Pasal 45 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
PENCABUTAN BANDING/GUGATAN
Banding dan Gugatan dapat dicabut: Dengan surat pernyataan Dihapus dari daftar sengketa dangan :
Penetapan Ketua bila belum disidangkan. Putusan majelis/hakim tunggal bila sudah
disidangkan dan atas persetujuan Terbanding. Banding dan Gugatan Yang sudah dicabut tidak
dapat diajukan lagi.
www.setpp.depkeu.go.id 23
(Pasal 39 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
KUASA HUKUM1. Pihak yang bersengketa dapat didampingi atau diwakili kuasa
hukum dg Surat Kuasa Khusus;2. Kuasa hukum antara lain harus memenuhi syarat:
a. WNI;b. Mempunyai pengetahuan/keahlian tentang peraturan
Perundang-undangan Perpajakan;c. Persyaratan lain yg ditetapkan Menteri Keuangan;
3. Dalam hal kuasa hukum adalah keluarga sedarah atau semenda sampai derajat kedua, pegawai, atau pengampu, persyaratan tsb tdk diperlukan.
4. Pengawasan dilakukan oleh Ketua Pengadilan Pajak
www.setpp.depkeu.go.id 24
(Pasal 34 dan Pasal 37 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
HUKUM ACARAA. Acara Biasa.
1. Pemeriksaan dilakukan oleh Majelis yang terdiri dari 3 (tiga) orang Hakim, Hakim Ketua membuka sidang dan menyatakan sidang terbuka untuk umum;
2. Hakim Ketua memanggil Terbanding/Tergugat, dan dapat memangggil Pemohon Banding/Penggugat;
3. Apabila suatu sengketa tidak dapat diselesaikan pada 1 (satu) hari persidangan, pemeriksaan dilanjutkan pada hari persidangan berikutnya dengan diberitahukan kepada Terbanding/Tergugat dan dapat diberitahukan kepada Pemohon Banding/Penggugat;
4. Persidangan dapat dilanjutkan tanpa dihadiri oleh Terbanding atau Tergugat.
www.setpp.depkeu.go.id 25(Pasal 49, Pasal 50 dan Pasal 64 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
B. Acara Cepat.1. Pemeriksaan dilakukan oleh Majelis atau Hakim Tunggal.2. Dilakukan terhadap:
a. Sengketa pajak tertentu;b. Gugatan tidak diputus dalam 6 bulan sejak gugatan
diterima Pengadilan Pajak;c. Tidak dipenuhi salah satu ketentuan Psl 84 ayat (1) atau
salah tulis atau hitung dalam putusan;d. Sengketa bukan wewenang/kompetensi absolut
Pengadilan Pajak.
www.setpp.depkeu.go.id 26
( Pasal 65 dan Pasal 66 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
D. Pembuktian1. Alat bukti.
a. Surat atau tulisan;b. Keterangan ahli;c. Keterangan saksi;d. Pengakuan para pihak;e. Pengetahuan hakim;
2. Keadaan yang telah diketahui oleh umum tidak perlu dibuktikan.
www.setpp.depkeu.go.id 27
( Pasal 69 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
PUTUSAN PENGADILAN PAJAK
Putusan diambil berdasarkan:
• Hasil penilaian pembuktian;
• Peraturan Perundang-undangan Perpajakan; dan
• Keyakinan hakim.
28
(Pasal 78 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
PUTUSAN
Jenis Putusan:a. Menolak;b. Mengabulkan sebagian atau seluruhnya;c. Menambah pajak yang harus dibayar;d. Tidak dapat diterima;e. Membetulkan kesalahan tulis atau kesalahan
hitung, dan/atau;f. Membatalkan.
www.setpp.depkeu.go.id 29
( Pasal 80 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
PENINJAUAN KEMBALI (PK)
Atas putusan pengadilan pajak dapat diajukan Peninjauan Kembali (PK) oleh para pihak dengan ketentuan sebagai berikut:1. Diajukan kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak;2. Diajukan paling lambat dalam jangka waktu 3 bulan;3. Hanya dapat dimohonkan satu kali;4. Permohonan PK tidak menangguhkan atau menghentikan
pelaksanaan putusan Pengadilan Pajak;5. Dapat dicabut sebelum diputus dan tidak dapat diajukan lagi.
www.setpp.depkeu.go.id 30
( Pasal 77 ayat (3) dan Pasal 89 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
Alasan Pengajuan PK
a. Putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada suatu kebohongan/tipu muslihat;
b. Terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat menentukan;
c. Putusan Pengadilan Pajak mengabulkan suatu hal yg tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut;
d. Suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa pertimbangan sebab-sebabnya; dan/atau
e. Putusan nyata-nyata tdk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
www.setpp.depkeu.go.id 31
( Pasal 91 UU Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak)
BANDING KEPABEANAN DAN CUKAIDI PENGADILAN PAJAK
2013
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan2. Sengketa Kepabeanan dan Cukai3. Proses Pengajuan Banding Kepabeanan dan Cukai4. Ekspor5. Cukai6. Pemeriksaan Pemenuhan Ketentuan Formal7. Pemenuhan Ketentuan Pengajuan Keberatan Kepada Dirjen
Bea dan Cukai8. Pemenuhan Ketentuan Penerbitan Keputusan Dirjen Bea dan
Cukai
33
• Sengketa yang timbul dalam bidang Kepabeanan dan Cukai
• Antara Importir/PPJK/Pelayaran/Pengusaha TPB/Eksportir/Pengusaha BKC/Pengusaha
TPS dan seterusnya dengan Dirjen Bea Cukai
• Akibat dikeluarkannya Keputusan Dirjen Bea Cukai yang dapat diajukan banding:
1) Penetapan tarif dan nilai Pabean (Pasal. 16, Pasal. 93, dan Pasal. 95)
2) Penetapan kembali tarif dan nilai Pabean (Pasal. 17-Pasal. 95)
3) Penetapan selain tarif dan nilai Pabean (Pasal. 93A-Pasal. 95)
4) Penetapan denda (Pasal. 94-Pasal 95)
( UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan UU No.
17 Tahun 2006)
34
SENGKETA KEPABEANAN DAN CUKAI
Proses Pengajuan BandingPIB
Tanggal:tgl/bln/thn
Penetapan Tarif dan Nilai Pabean Oleh PFPD KPBC/Kasi Pabean
(Notul/SPTNP)
Pengajuan Surat Keberatan
Keputusan DIRJEN
Importir Tidak Puas
Banding ke Pengadilan Pajak
35
30 Hari
Pasal 16 (1), 16 (2) UUK
60 Hari
Pasal 93 (1) UUKPasal 93A (1) UUK
60 Hari
Pasal 93 (2) UUKPasal 93A (4) UUK
60 Hari
Pasal 95 UUKPasal 35 (2) UUPP
SPKTNP
BANDING
60 Hari
Ekspor PEB
Tanggal:tgl/bln/thn
SPPBKPenetapan Bea Keluar Oleh PFPD KPBC/Kasi
Pabean
Pengajuan Surat Keberatan
Keputusan DIRJEN
Eksportir Tidak Puas
Banding ke Pengadilan Pajak
36
30 Hari
60 Hari
60 Hari
60 Hari
SPKPBK
BANDING
Sanksi Adm salah
jumlah &/jenis
BANDING
Pasal 16 PP 55 Tahun 2008
60 Hari
CUKAI
37
STCK-1
Pengajuan Surat Keberatan
Keputusan DIRJEN
Pengusaha Tidak Puas
Banding ke Pengadilan Pajak
Keberatan 30 hari sejak diterimanya surat tagihan30 Hari
60 Hari
60 Hari
Pasal 43C UU No. 11 Tahun 1995 Tentang Cukai yang diubah dengan UU No. 39 Tahun 2007
www.setpp.depkeu.go.id 38
TERIMA KASIH
Tabel Jumlah Putusan Pengadilan Pajak 4 Tahun Terakhir
www.setpp.depkeu.go.id 39
Lampiran 3
Grafik Putusan Pengadilan Pajak 4 Tahun Terakhir
www.setpp.depkeu.go.id 40
Lampiran 4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des0
200
400
600
800
1000
1200
401
522528
411
609
546495
401
546
688731
675610
558
629
533594
628
566
343
686
537
642
1050
Perbandingan Produksi PutusanPeriode Januari s.d. Desember 2012 & 2013
Jum
lah
Putu
san
www.setpp.depkeu.go.id 41
Lampiran 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 100
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
20042005
20062007 2008
2009
20102011 2012
2013
2,9252,613
3,317
4,842
6,428
7,4626,699 7,066 7,352
8,399
2,215
2,976
2,410
3,241
3,770
4,650
7,054
7,818
6,553
7,376
Grafik Perkembangan Sengketa Banding & Gugatandari Tahun 2004 s.d. 31 Desember 2013
Jum
lah
TABEL REKAPITULASI PUTUSAN BERDASARKAN JENIS PAJAK 4 TAHUN TERAKHIR
Lampiran 6
42
Hasil Putusan 2010 2011 2012 2013 Jumlah Persentase
Pencabutan 66 65 75 81 287 1,00%
Tidak Dapat Diterima 1.175 1.274 1.037 1.013 4.499 15,62%
Menolak 1.229 1.824 1.700 1.929 6.682 23,20%
Menambah Pajak yang Harus Dibayar 0 4 3 2 9 0,03%
Mengabulkan Sebagian 802 788 732 1.003 3.325 11,54%
Mengabulkan Seluruhnya 3.675 3.803 2.530 3.275 13.283 46,12%
Membatalkan 107 60 476 73 716 2,49%
Jumlah 7.054 7.818 6.553 7.376 28.801
www.setpp.depkeu.go.id 43
Pencabutan; 1.00% Tidak Dapat Diterima;
15.62%
Menolak; 23.20%
Menambah Pajak yang
Harus Dibayar; 0.03%
Mengabulkan Sebagian; 11.54%
Mengabulkan Seluruhnya; 46.12%
Membatalkan; 2.49%
Bagan Persentase Jenis Putusan2004 s.d. 2013
Lampiran 7
TABEL DAFTAR PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI
Lampiran 8
44
No TahunPemohon
Jumlah PKWP DJP DJBC PEMDA
1 s.d. 2005 363 85 2 - 450
2 2006 169 36 - - 205
3 2007 137 124 - 1 262
4 2008 239 112 1 - 352
5 2009 640 251 - 1 892
6 2010 423 841 10 2 1.276
7 2011 546 970 89 - 1.605
8 2012 754 1.097 85 - 1.936
9 2013 856 1.914 207 56 3.033
Total 4.127 5.430 394 60 10.011