1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman...

16
Potensi Sumber Air Tawar Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009 1 1.5. Potensi Sumber Air Tawar Air tawar atau setidaknya air yang salinitasnya sesuai untuk irigasi tanaman amat diperlukan untuk budidaya pertanian di musim kemarau. Survei potensi air tawar dilaksanakan pada bulan November 2008. Lokasi kegiatan survei tercantum pada Gambar 1.5.5. Laporan berikut ini menyajikan beberapa peluang sumber air tesebut di lokasi sekitar MIFEE. 1.5.1. Airtanah dalam Air tanah dalam di lokasi MIFEE mempunyai potensi yang terbatas, seperti yang dilakukan di beberapa daerah di sekitar lokasi (Tabel 1.5.1). Jumlah sumur bor dalam di kabupaten Merauke terdapat di 27 lokasi, masing-masing debitnya 3.5 l/det. Total debit 104.3 l/det, jumlah pelayanan untuk air baku rumah tangga 5 550 orang, dan jumlah luasan pertanian beririgasi 124.7 ha. Pemanfaatan air tanah tersebut terkendala oleh biaya operasional yang tinggi. 1.5.2. Air Sungai Air Sungai Maro mempunyai potensi yang sangat besar, karena kedekatan lokasi serta kuantitas yang sangat besar. Tetapi dari sisi kualitas, air sungai tersebut di lokasi MIFEE tidak dapat digunakan untuk irigasi tanaman karena salinitas tinggi. Dinas PU kabupaten Merauke mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat dimanfaatkan untuk irigasi tanaman pada jarak sekitar 60 km dari PA-3 ke arah hulu. Dinas PU juga masih menjajaki kemungkinan dibangunnya bendung irigasi pada jarak sekitar 50 km dari PA-3. Sementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk irigasi pada jarak sekitar 40 km dari PA-3. Hasil pengambilan contoh air Sungai Maro bulan November 2008 yang disajikan pada Gambar 1.5.1 dan 1.5.2, menunjukkan bahwa sampai jarak 25 km dari PA-3, air sungai masih belum dapat digunakan untuk irigasi tanaman. Dengan pertimbangan bahwa kualitas air Sungai Maro amat bergantung pada kondisi pasang surut, maka informasi mengenai ketersediaan air yang sesuai (tawar) pada lokasi yang relatif lebih dekat amat diperlukan. Jarak lokasi air tawar ke lokasi MIFEE di sungai Kumbe lebih dekat daripada daripada di sungai Maro (Gambar 1.5.5). Sekarang ini air sungai Kumbe di lokasi tersebut dipompa ke Rawa Biru yang saat ini juga sudah menjadi sumber air bagi penduduk di kabupaten Merauke dan sekitarnya. Kemungkinan potensi konflik perlu mendapatkan perhatian khusus jika alternatif ini akan digunakan.

Transcript of 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman...

Page 1: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Sumber Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

1

1.5. Potensi Sumber Air Tawar

Air tawar atau setidaknya air yang salinitasnya sesuai untuk irigasi tanaman amat diperlukan untuk budidaya pertanian di musim kemarau. Survei potensi air tawar dilaksanakan pada bulan November 2008. Lokasi kegiatan survei tercantum pada Gambar 1.5.5. Laporan berikut ini menyajikan beberapa peluang sumber air tesebut di lokasi sekitar MIFEE. 1.5.1. Airtanah dalam

Air tanah dalam di lokasi MIFEE mempunyai potensi yang terbatas, seperti yang dilakukan di beberapa daerah di sekitar lokasi (Tabel 1.5.1). Jumlah sumur bor dalam di kabupaten Merauke terdapat di 27 lokasi, masing-masing debitnya 3.5 l/det. Total debit 104.3 l/det, jumlah pelayanan untuk air baku rumah tangga 5 550 orang, dan jumlah luasan pertanian beririgasi 124.7 ha. Pemanfaatan air tanah tersebut terkendala oleh biaya operasional yang tinggi.

1.5.2. Air Sungai

Air Sungai Maro mempunyai potensi yang sangat besar, karena kedekatan lokasi

serta kuantitas yang sangat besar. Tetapi dari sisi kualitas, air sungai tersebut di lokasi MIFEE tidak dapat digunakan untuk irigasi tanaman karena salinitas tinggi. Dinas PU kabupaten Merauke mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat dimanfaatkan untuk irigasi tanaman pada jarak sekitar 60 km dari PA-3 ke arah hulu. Dinas PU juga masih menjajaki kemungkinan dibangunnya bendung irigasi pada jarak sekitar 50 km dari PA-3. Sementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk irigasi pada jarak sekitar 40 km dari PA-3.

Hasil pengambilan contoh air Sungai Maro bulan November 2008 yang disajikan

pada Gambar 1.5.1 dan 1.5.2, menunjukkan bahwa sampai jarak 25 km dari PA-3, air sungai masih belum dapat digunakan untuk irigasi tanaman. Dengan pertimbangan bahwa kualitas air Sungai Maro amat bergantung pada kondisi pasang surut, maka informasi mengenai ketersediaan air yang sesuai (tawar) pada lokasi yang relatif lebih dekat amat diperlukan.

Jarak lokasi air tawar ke lokasi MIFEE di sungai Kumbe lebih dekat daripada daripada di sungai Maro (Gambar 1.5.5). Sekarang ini air sungai Kumbe di lokasi tersebut dipompa ke Rawa Biru yang saat ini juga sudah menjadi sumber air bagi penduduk di kabupaten Merauke dan sekitarnya. Kemungkinan potensi konflik perlu mendapatkan perhatian khusus jika alternatif ini akan digunakan.

Page 2: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Sumber Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

2

Tabel 1.5.1. Lokasi dan jumlah sumur airtanah dalam yang sudah dimanfaatkan di kabupten Merauke1

No

Lokasi Debit pompa (l/det)

Manfaat

Desa Kecamatan Air baku Irigasi (orang) (ha)

1 Arso I Arso 6.0 50 2.5 2 Arso VI Arso 10.8 50 5.0 3 Erom Merauke 3.5 200 5.5 4 Erom Merauke 3.5 200 5.5 5 Kuper Merauke 3.5 350 4.2 6 Kuprik Merauke 3.5 200 2.5 7 Kurik III Merauke 3.5 200 3.5 8 Kurik III Merauke 3.5 250 2.0 9 Kurik V Merauke 3.5 250 4.5 10 Kurik VI Merauke 3.5 200 2.5 11 Sarmayam I Merauke 3.5 200 5.5 12 Sarmayam I Merauke 3.5 200 3.5 13 Sarmayam I Merauke 3.5 200 0.5 14 Sarmayam II Merauke 3.5 200 3.0 15 Sarmayam II Merauke 3.5 200 3.5 16 Sarmayam II Merauke 3.5 200 3.5 17 Semangga II Merauke 3.5 200 4.4 18 Tanah Miring SP2 Merauke 3.5 200 6.0 19 Tanah Miring SP2 Merauke 3.5 200 10.0 20 Tanah Miring SP3 Merauke 3.5 200 5.5 21 Tanah Miring SP4 Merauke 3.5 200 15.0 22 Tanah Miring SP5 Merauke 3.5 200 5.5 23 Tanah Miring SP5 Merauke 3.5 250 2.5 24 Tanah Miring SP5 Merauke 3.5 250 4.5 25 Tanah Miring SP6 Merauke 3.5 200 5.5 26 Tanah Miring SP6 Merauke 3.5 200 4.4 27 Wasur Merauke 3.5 300 4.2

Jumlah 104.3 5550 124.7

1.5.3. Air Rawa

Lebih dari 90% areal di Merauke adalah rawa. Rawa yang berpotensi untuk mengairi lahan di Serapu dibatasi oleh jalan dan saluran drainase yang tidak bersambungan karena tidak dilengkapi dengan gorong-gorong. Luas total rawa sekitar 20 km2, kedalaman pada musim kemarau di tengah rawa sekitar 2.5 meter, 0 meter di pinggir rawa/jalan. Saat survai dilaksanakan (Nopember 2008) kedalaman di pinggir rawa berkisar 20-50 cm, sementara pada puncak musim hujan sekitar 50 cm di atas jalan. Batas lokasi rawa tercantum pada Gambar 1.5.4.

1 Sumber Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Merauke, November 2008

Page 3: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Sumber Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

3

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

14.0

16.0

0 10 20 30 40 50Jarak dari PA-3 (km)

dS/m

7.0

7.1

7.2

7.3

7.4

7.5

7.6

7.7

7.8

pH

DHL, dS/m pH

0

1000

2000

3000

4000

5000

0 10 20 30 40 50

Jarak dari PA-3 (km)

mg/L

Amonia Calsium Magnesium NatriumBoron Nitrat Sulfat Asam Karbonat

Gambar 1.5.1. Sebaran pH dan salinitas di Sungai Maro

Gambar 1.5.2. Sebaran unsur lainnya di Sungai Maro

Dengan asumsi luas rawa neto 10 km2, rerata kedalaman 1.5 m, maka volume neto pada musim kemarau sekitar 15 juta m3. Jika 50% digunakan untuk keperluan air irigasi pada MK maka potensi aktual sekitar 7.5 juta m3. Keperluan air irigasi total per ha pada tahun kering 14 201 m3/ha, pada tahun normal 6 932 m3/ha. Potensi rawa tersebut dapat mengairi lahan pertanian pada tahun kering sekitar 530 ha, dan pada tahun normal sekitar 1 080 ha.

Terdapat beberapa saluran drainase yang berasal dari rawa ini. Saluran drainase jalan di depan WorkShop adalah yang paling besar kemungkinannya untuk dimanfaatkan. Perbaikan manajemen pintu air pada saluran lain yang berasal dari rawa, serta

Page 4: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Sumber Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

4

peningkatan efisiensi penyaluran air sampai ke saluran drainase jalan di depan WorkShop perlu ditingkatkan untuk menjamin ketersediaan air untuk tanaman pada musim kemarau. Jarak dari lokasi Workshop sampai ke rawa melalui saluran drainase jalan sekitar 6.5 km. Dengan perbaikan ringan, saluran drainase jalan ini menyambung dengan baik sampai ke lokasi workshop dan juga sampai ke batas ujung timur daerah proyek.

Lokasi lahan proyek berada di seberang jalan utama sehingga diperlukan pompa

untuk memindahkan air dari saluran drainase jalan depan Workshop ke saluran drainase jalan dekat lahan usaha (Gambar 1.5.7). Alternatif lainnya dibuat gorong-gorong (box culverts) untuk menyambungkan kedua saluran tersebut dengan jalan utama di bagian atasnya (Gambar 1.5.6).

Rancangan detil perbaikan saluran drainase jalan utama untuk mengalirkan air dari

lokasi rawa, memerlukan data penampang memanjang (longitudinal section) dasar saluran, tanggul, dan penampang melintang (cross section) drainase jalan dari lokasi rawa ke lokasi proyek. Pengukuran akan dilakukan tanggal 22 Januari 2009.

Gambar 1.5.3. Saluran drainase jalan utama, lahan usaha sebelah kiri

Page 5: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

5

Gambar 1.5.4. Batas lokasi rawa

Page 6: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

6

Gambar 1.5.5. Lokasi kegiatan survei pada bulan November 2008

Page 7: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

7

Saluran Drainase

Jalan Utama

Lahan

1.10 1.00 1.10 1.00

1.00

0.60

1.00 6.00 1.00 1.00 3.20

Ó

Ó

Gambar 1.5.6. Penampang melintang jalan utama dan saluran drainase jalan

Gambar 1.5.7. Saluran drainase jalan sebelah kanan tertutup oleh jalan ke Workshop diperlukan gorong-gorong

Page 8: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

8

1.5.4. Laporan survei topografi Februari 2009

Survei pengukuran elevasi dasar saluran, muka air, tanggul dan jalan sepanjang lokasi daerah Rawa ke lokasi Medco dilakukan dari tanggal 22 Januari sampai 4 Februari 2009. Tujuan pengukuran adalah: (a) mendapatkan gambaran penampang memanjang dan melintang saluran pasok air tawar dari rawa ke lokasi Medco, (b) memberikan rekomendasi infrastruktur yang diperlukan untuk mengalirkan air dari rawa Muram ke lokasi lahan pertanian Medco, (c) mendapatkan gambaran kemungkinan drainase gravitasi lewat outlet PA-3. 1.5.4.1. Pasok Air dari Rawa Erom ke Simpang 4

Hasil pengukuran elevasi lengkap tercantum pada Lampiran. Nomor titik lokasi pengukuran tercantum pada Gambar 1.5.8a-c. Profil memanjang saluran pasok air dari rawa Erom sampai ke simpang 4 (4 115 m) tercantum pada Gambar 1.5.9. Elevasi dasar saluran bervariasi secara lokal setiap jarak 300 m dengan rerata kemiringan 0.2 per mil (0.2 m setiap 1000 m). Pada jalur tersebut terdapat enam lokasi hambatan aliran air karena saluran tertutup oleh jalur jalan tanpa gorong-gorong (Gambar 1.5.8a). Untuk mengalirkan pasok air tawar ruas saluran tersebut harus bebas hambatan dengan membuat gorong-gorong di setiap lintasan jalan. Asumsi gorong-gorong kotak 1 x 1 m, beton bertulang, panjang 5 m, perkiraan biaya per unit Rp 16 juta, maka total biaya Rp 96 juta.

Dengan kemiringan dasar saluran 0.2 per mil, maka diperlukan galian tambahan kedalaman saluran seperti pada Gambar 1.5.9. Jumlah volume galian 3 190 m3, unit cost galian Rp 31 613/m3, maka taksiran biaya Rp 100.85 juta (unit cost menggunakan Analisa Harga Satuan Galian Tanah Lumpur menggunakan exavator, Dinas PU Merauke, 2008).

Penampang melintang saluran dapat dilihat pada Gambar 1.5.10, lebar atas = 13.5 m, lebar dasar = 5.5 m, kedalaman = 2.0 m, talud 1:2 (vert : horz). Dengan menggunakan nilai km (koefisien kehalusan) = 40, b = 3.5 m, z = 2, d = 2 m, I = 0.0002, maka V = 0.64 m/det, Q = 9.6 m3/det. Kapasitas saluran pasok air tawar 9.6 m3/det. Kapasitas debit pompa untuk mengairi luasan 100 ha adalah 272.7 lt/det (Sub Bab 1.8. Perencanaan Pompa). Kapasitas saluran ini cukup untuk mengairi areal seluas 3 500 ha, jika kapasitas pompa dan volume air rawa memungkinkan. Akan tetapi potensi aktual rawa Erom sekitar 7.5 juta m3 dapat mengairi lahan pertanian pada tahun kering sekitar 530 ha, dan pada tahun normal sekitar 1 080 ha. Untuk mengalirkan air dari saluran rawa ke saluran jalan lokasi lahan usaha Medco diperlukan box culvert 1 x 1.5 x 1.5 m, melintang jalan di lokasi titik 84 (70 m dari Simpang 4, Gambar 1.5.8b). Penampang melintang jalan di lokasi titik 84 tercantum pada Gambar 1.5.10. Panjang gorong-gorong 17 m. Taksiran biaya Rp 179 juta. 1.5.4.2. Jalur Saluran dari Simpang 4 ke Lokasi Long Storage

Penampang memanjang saluran tercantum pada Gambar 1.5.11. Lokasi titik pengukuran tercantum pada Gambar 1.5.8b. Untuk menjamin pasok air tawar dari rawa Erom maka saluran sepanjang sekitar 325 m memerlukan pengerukan dasar saluran sekitar 1-1.5 m, sehingga elevasi dasar saluran menjadi sekitar – 1.000 m. Elevasi tanggul long storage + 2.646 m, dengan kedalaman 4 m, maka elevasi dasar long storage sekitar -1.300 m, sehingga secara gravitasi air dari saluran jalan akan mengisi long storage sampai

Page 9: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

9

elevasi muka air sama dengan elevasi muka air di saluran drainase jalan (sekitar + 1.20 m). Elevasi pompa di intake sekitar +1.80 m, sehingga tinggi isap sekitar 0.5 – 1.5 m. Total volume galian 480 m3, unit cost galian Rp 31 613/m3, maka taksiran biaya Rp 15.117 juta. 1.5.4.3. Jalur Saluran dari Simpang 4 ke Lokasi Jembatan arah ke Kumbe

Penampang memanjang saluran tercantum pada Gambar 1.5.12. Titik lokasi pengukuran tercantum pada Gambar 15.8b dan c. Untuk menjamin pasok air tawar dari rawa Erom maka saluran sepanjang sekitar 2 300 m memerlukan pengerukan dasar saluran sekitar 1-1.5 m, sehingga dasar saluran mempunyai kemiringan 0.2 per mil. Volume galian saluran 6 983 m3, unit cost Rp 31 613/m3, taksiran biaya Rp 220.740 juta.

Pada jalur ini terdapat hambatan jalan traktor tanpa gorong-gorong di titik 99a, berjarak sekitar 800 m dari Simpang 4. Taksiran biaya untuk membangun gorong-gorong Rp 16 juta. 1.5.4.4. Ringkasan biaya infrastruktur Ringkasan biaya infrastruktur pasok air tawar dari rawa Erom tercantum pada Tabel 1.5.2.

Tabel 1.5.2. Ringkasan biaya infrastruktur pasok air tawar dari rawa Erom

Ruas saluran Panjang (m) Vol gali (m3) Biaya gali Jumlah

Biaya gorong-gorong

(Juta Rp) Hambatan

(Juta Rp)

Rawa Erom-Simpang 4 4,115 3,190 100.85 6 96.00 Simpang 4-400 m 179.00 Simpang4 ke Long Storage 325 480 15.18 Simpang4 ke Jembatan arah Kumbe 2,300 6,983 220.74 1 16.00 Jumlah 336.76 291.00 Pompa Axial RH 30V, Tirta Pahala III Kap Rp Juta

300 L/det 1,500 Rumah pompa 100 Biaya pompa 1,600

Total Biaya Infrastruktur 2,228

unit cost galian Rp/m3 31,613 Gorong-gorong 5 m Rp/unit 16,000,000 Gorong-gorong 17 m Rp/unit 179,000,000

Perkiraan total biaya infrastruktur meliputi: pengadaan pompa aksial dan rumah pompa, pendalaman saluran, dan gorong-gorong adalah Rp 2 228 000 000.

Page 10: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

10

Gambar 1.5.8a. Lokasi titik pengukuran topografi ruas Rawa Erom – Simpang 4

Page 11: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

11

Gambar 1.5.8b. Lokasi titik pengukuran topografi ruas Simpang 4 - Jembatan arah Kumbe

Page 12: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

12

Gambar 1.5.8c. Lokasi titik pengukuran topografi ruas Simpang 4 - Jembatan arah Kumbe

Page 13: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

13

Penampang Memanjang Saluran dari Rawa Erom ke Simpang 4

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500

Jarak (m) dari lokasi pompa Rawa

Elevasi (m)

Dasar Sal MA Sal Tanggul Lahan Jalan Rencana

Gambar 1.5.9. Penampang memanjang saluran dari rawa Erom ke Simpang 4 (Workshop Medco)

Page 14: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

14

4 . 2 1 . 9 2 . 8 2 . 3 1 . 6 8 . 2 1 . 6 2 . 6 1 . 9 2 . 7 20 . 0

+ 4200 ( 84 ) 1 . 730

1 . 345

0 . 120 0 . 095

1 . 700 1 . 995 2 . 260 1 . 778

0 . 810 0 . 275 0 . 670

1 . 830 3 . 420

1 . 575

0 . 110

Jalan Utama

2 . 120

Keterangan : - Ukuran dalam satuan meter - Ukuran dimensi 1 desimal - Elevasi 3 desimal - Lokasi saluran dilihat dari rawa ke lahan

Gambar 1.5.10. Profil Melintang Titik 84 ( + 4200 ) Tanpa Skala

KIRI KANAN

Page 15: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

15

Penampang Memanjang dari Jalan Simpang 4 ke Long Storage

-1.500

-1.000

-0.500

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

Jarak (m)

Elevasi (m)

jalan dasar sal ma saluran Rencana

muka air di long storage +0.831

pompa +1.801

tanggul long storage +2.648

Gambar 1.5.11. Penampang memanjang saluran dari Simpang 4 ke Lokasi pompa sprinkler dan long storage

Page 16: 1.5. Potensi Sumber Air Tawar 1.5.1. Airtanah dalam 1.5.2. · PDF fileSementara Dinas Tanaman Pangan kabupaten Merauke, mengidentifikasi bahwa air Sungai Maro dapat digunakan untuk

Potensi Air Tawar

Created by Dedi K and Arin, Nov 2008, ed. 17/4/2009

16

Penampang Memanjang Saluran dari Simpang 4 ke Jembatan ke Kumbe

-2

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4000 4500 5000 5500 6000 6500 7000

Jarak (m)

Elevasi (m)

jalan dasar sal ma sal tanggul Rencana

Gambar 1.5.12. Penampang memanjang saluran dari Simpang 4 ke Jembatan arah Kumbe