15. Askep Anak Dengan Perilaku Kekerasan

download 15. Askep Anak Dengan Perilaku Kekerasan

of 19

description

5. Askep Anak Dengan Perilaku Kekerasan

Transcript of 15. Askep Anak Dengan Perilaku Kekerasan

  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN PERILAKU KEKERASAN

  • Tujuan PembelajaranMelakukan pengkajian.Menetapkan diagnosa keperawatan.Melakukan tindakan keperawatan pada pasien Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga.Membuat evaluasi kemampuan yang diharapkan pada pasien dan keluarga.Mendokumentasikan proses keperawatan.

  • PENGERTIAN Perilaku kekerasan pada anak adalah anak memperlihatkan sikap menentang selalu berdebattidak mau mengalahsenang menonjolkan diritidak patuh pada peraturan di rumahbicara dengan nada yang keras bila keinginanya tidak dikabulkan anak akan menunjukan perilaku tempertantrum (ngadat) maupun impulsive.

  • Perilaku Pasien Perilaku Kekerasan (Agresif)Isi Bicara : menghinaNada suara: tinggiPosture/Sikap tubuh: tegangPersonal space: invasifGerakan: ekspansiKontak mata: melotot

  • Pengkajian Perilaku Kekerasan dengan Observasi

    Muka merah.Pandangan tajam.Otot tegang.Nada suara tinggi.Berdebat.Pasien sering memaksa kehendak merampas makanan.Memukul jika tidak senang.Saat berinteraksi : Provokasi, Antisipasi, dan Konflik.

  • Pengkajian Perilaku Kekerasan dengan Wawancara:

    Penyebab marahPerubahan fungsi tubuh : cacat?Perubahan peran dalam keluarga : anggota baru?Mengalami penganiayaan fisik.Menyaksikan tindakan kekerasan.Mengalami pengalaman yang buruk : pernah tenggelam / kecelakaan?Tinggal di lokasi konflik.

  • Perasaan marahKapan?Mengapa?Penyebab?

    Tanda-tanda marah yang dirasakan pasienApakan pasien merasa ingin mengata-ngatai / memukul / menyerang orang lain?Apakah pasien ingin melempar barang?TempertantrumMenangisMengompol

  • Diagnosa Keperawatan :Risiko Perilaku KekerasanPerilaku kekerasan

  • Tindakan KeperawatanTujuan Membina hubungan saling percaya.Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.Megidentifikasi akibat perilaku kekerasan.Mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan.Mendemonstrasikan cara sosial untuk mencegah perilaku kekerasan.Mendemonstrasikan cara spiritual untuk mencegah perilaku kekerasan.Mendemonstrasikan patuh obat untuk mencegah perilaku kekerasan.

  • Membina hubungan saling percaya dengan pasien.

    Beri salam.Sebutkan nama perawat sambil jabat tangan.Jelaskan maksud hubungan interaksi.Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat.Beri rasa aman dan sikap empati.Lakukan kontak singkat tapi sering.

    Latihan 1: Membina Hubungan Saling Percaya

  • Mengidentifikasi Penyebab Perilaku KekerasanBeri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.Bantu untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel / kesal.

    Latihan (hal 5)

    Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasanAnjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami saat jengkel / marah.Observasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.Simpulkan bersama pasien tanda dan gejala jengkel / marah yang dialami.

    Latihan (hal 5)

    Mengindentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukanAnjurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan (verbal, pada orang lain, pada lingkungan dan atau pada diri sendiri).Bantu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.Bicarakan apakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesai?

  • Mengidentifikasi Akibat Perilaku KekerasanBicarakan akibat / kerugian dari cara yang dilakukan pasien.Bersama pasien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh pasien.Latihan hal 6

    Mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasanDiskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan.Beri pujian atas kegiatan yang biasa dilakukan.Diskusikan dua cara fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan yang paling mudah dilakukan untuk : tarik nafas dalam dan pukul kasur bantal.Diskusikan cara tarik nafas dalam.Beri contoh cara tarik nafas dalam.Minta pasien mengulang contoh 5X.Beri pujianTanya perasaanAnjurkan melakukan

    Latihan 3 (hal 7)Latihan 4: nafas dalam (hal 8-9)

  • Diskusikan frekuensi latihan yang akan dilakukan.Susun jadwal kegiatan untuk melatih cara.Evaluasi pelaksanaan latihan cara pencegahan perilaku kekerasan yang telah dilakukan dengan mengisi jadwal kegiatan harian (self evaluation).Validasi kemampuan dlm melakukan latihan.Berikan pujian atas keberhasilan.Tanyakan pada pasien Apakah kegiatan cara pencegahan perilaku kekerasan mengurangi perasaan marah?

  • Mendemonstrasikan cara sosial untuk mencegah perilaku kekerasan

    Diskusikan cara bicara yang baik dengan pasien.Beri contoh cara bicara yang baik untuk :Minta pasien mengikuti contoh cara bicara yang baik (satu per satu).Minta pasien mengulang sendiri.Beri pujian atas keberhasil pasien .Diskusikan dengan pasien waktu dan kondisi cara bicara dapat dilatih di ruangan, misal : meminta obat, baju, dll; menolak ajakan merokok, tiduk tidak pada waktunya, menceritakan kekesalan pada perawat.Susun jadwal kegiatan untuk melatih cara yang telah dipelajari.Pasien mengevaluasi pelaksanaan latihan cara bicara yang baik dengan mengisi jadwal kegiatan harian (self evaluation).Validasi kemampuan pasien melaksanakan latihan.Berikan pujian atas keberhasilan pasien.

  • Mendemonstrasikan cara spiritual untuk mencegah perilaku kekerasan

    Diskusikan dengan pasien kegiatan ibadah yang pernah dilakukan.Bantu menilai kegiatan ibadah yang dapat dilakukan di ruang perawat.Bantu pasien memilih kegiatan ibadah yang akan dilakukan.Minta pasien mendemonstrasikan kegiatan ibadah yang dipilih.Beri pujian atas keberhasilan klien.Diskusikan dengan pasien waktu pelaksanaan kegiatan ibadah.Susun jadwal kegiatan untuk melatih kegiatan ibadah.Pasien mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ibadah dengan mengisi jadwal kegiatan harian (self evaluation).Validasi kemampuan pasien melaksanakan latihan.Berikan pujian atas keberhasilan klien.

  • Mendemonstrasikan patuh obat untuk mencegah perilaku kekerasan

    Diskusikan dengan pasien jenis obat yang dimakan (nama, warna, besarnya); wktu minum ibat (jika 3 kali : 07.00, 13.00, 19.00).Diskusikan dengan pasien manfaat minum obat teratur.Diskusikan proses minum obatSusun bersama pasien jadwal minum obat.Pasien mengevaluasi pelaksanaan minum obat dengan mengisi jadwal kegiatan harian (self evaluation).Diskusikan bagaimana cara pemberian obat.Validasi pelaksanaan minum obat pasien dan antisipasi dalam patuh minum obat yang dilaksanakan oleh keluarga.Beri pujian atas keberhasilan.

  • Tindakan Keperawatan pada Keluarga

    Tujuan dan tindakan keluarga dalam melakukan cara pencegah perilaku kekerasan.

    Tindakan keperawatanIdentifikasi kemampuan keluarga dalam merawat pasien sesuai dengan yang telah dilakukan keluarga terhadap pasien selama ini.Jelaskan keuntungan peran serta keluarga dalam merawat pasien.Jelaskan cara-cara merawat pasien :Terkait dengan cara mengontrol perilaku marah secara konstruktif.Sikap dan cara bicara.Membantu pasien mengenal penyebab marah dan pelaksanaan cara pencegahan perilaku kekerasan.Bantu keluarga mendemonstrasikan cara merawat pasien.Bantu keluarga mengungkapkan perasaannya setelah melakukan demonstrasi.Anjurkan keluarga mempraktikkannya pada pasien selama di rumah sakit dan melanjutkan ketika di rumah.Anjurkan pasien menceritakan dan menunjukkan kegiatan harian yang telah dilatih dan dilaksanakan.Anjurkan keluarga memberi pujian atas kemampuan pasien.

  • Evaluasi Kemampuan

    PasienPasien menjelaskan situasi yang membuat ia marah.Pasien berpartisipasi dalam latihan / role play.Pasien mengidentifikasi situasi nyata yang membuat pasien marah.Pasien dapat mendemonstrasikan cara marah yang tepat.Pasien dapat mengidentifikasi perasaan dan ketepatan cara yang digunakan.

    KeluargaKeluaraga mampu memberikan perawatan pasien di rumah.Keluarga mengetahui keuntungan peran serta keluarga dalam merawat pasien.Keluarga mampu memfasilitasi pada saat pasien mengungkapkan perasaan dan perilaku marah.Keluarga mampu memberikan pujian terhadap setiap perilaku positif (assertif).

  • Terima kasih.