1478-4003-1-SM
-
Upload
yolla-febriyani -
Category
Documents
-
view
226 -
download
5
description
Transcript of 1478-4003-1-SM
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015
52
1. PENDAHULUAN Pit 3000 Block 5 South Block merupakan area penambangan Batubara yang dimiliki PT. Trubaindo Coal Mining yang rencananya akan dibuka pada quarter 3 tahun 2014. Berdasarkan pengamatan di daerah penelitian, front kerja penambangan Batubara merupakan daerah perbukitan. Disamping itu, bukaan tambang terletak pada daerah terendah dari topografi di sekitarnya.
Bardasarkan data yang diperoleh dari stasiun pengukuran curah hujan di South Block PT. Trubaindo Coal Mining, Pit 3000 Block 5 South Block memiliki curah hujan tinggi (114,64 mm/hari). Sedangkan curah hujan rata – rata setiap tahun sebesar 2.680 mm. Data curah hujan diperoleh selama 5 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2009 – 2013.
Berdasarkan keadaan topografi dan kondisi klimatologi daerah penelitian, air limpasan dari permukaan di sekitar bukaan tambang berpotensi masuk ke dalam front kerja penambangan Batubara. Mengingat belum adanya suatu rancangan sistem penyaliran tambang di daerah penelitian, maka kegiatan penambangan Batubara akan terganggu dengan adanya genangan - genangan air di area penambangan. Oleh karena itu, untuk mendukung adanya rencana kegiatan penambangan Batubara,
perlu dilakukan perancangan sistem penyaliran tambang pada quarter tersebut.
Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) PT. Trubaindo Coal Mining secara geografis terletak pada koordinat 115o38’00” BT - 115o48’30” BT dan 0o27’44” LS - 0o33’35” LS. Sedangkan secara administrasi termasuk dalam wilayah Kecamatan Muara Lawa, Kecamatan Muara Pahu, Kecamatan Damai, Kecamatan Bentian Besar, dan Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
2. DASAR TEORI a. Curah Hujan Rencana
Penentuan Cuarah hujan rencana menggunakan persamaan distribusi Gumbel, yaitu:
)( YnYrn
xXXr −+=
δδ
Keterangan : Xr = hujan harian maksimum dengan periode ulang
tertentu (mm)
X = curah hujan rata-rata (mm) δ x = standar deviasi nilai curah hujan dari data δn = standar deviasi dari reduksi variat, tergantung
dari jumlah data (n) Yr = nilai reduksi variat dari variabel yang
diharapkan terjadi pada PUH
RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PIT 3000 BLOCK 5 SOUTH BLOCK PT. TRUBAINDO COAL MINING KABUPATEN KUTAI BARAT
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Suyono, Indun Titisariwati, Abdul Mustaqfirin
Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta, Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Yogyakarta 55283 Indonesia
ABSTRAK Pit 3000 Block 5 South Block merupakan proyek penambangan Batubara milik PT. Trubaindo Coal Mining. PT. Trubaindo Coal Mining adalah anak perusahaan dari PT. Indo Tambangraya Megah. Kegiatan penambangan Batubara sebagian besar dikerjakan oleh PT. Pamapersada Nusantara sebagai kontraktor utama. Proyek ini berlokasi di Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan analisis data curah hujan dari tahun 2009 – 2013, diperoleh curah hujan rencana adalah 140,84 mm/hari, intensitas curah hujan 48,83 mm/jam dengan periode ulang hujan 3 tahun dan resiko hidrologi sebesar 86,83 %.
Sumber utama air tambang di Pit 3000 Block 5 South Block adalah air hujan. Saat ini belum ada rancangan sistem penyaliran tambang yang mendukung kegiatan penambangan Batubara di Pit 3000 Block 5 South Block pada quarter 3 – 4 tahun 2014. Rancangan sistem penyaliran tambang yang direncanakan merupakan kombinasi antara mine drainage system dengan mine dewatering system.
Saluran terbuka dibuat di sekitar bukaan tambang Pit 3000 Block 5 South Block untuk mencegah masuknya air limpasan ke area penambangan. Air yang masuk ke dalam bukaan tambang dialirkan secara alami ke dalam sump.
Air dari dalam sump dipompa menuju kolam pengendapan. Pompa yang dipakai adalah merk Multiflo 420. Kolam pengendapan pada quarter 3 – 4 memiliki panjang 100 m dengan lebar 30 m dan kedalamannya 5 m. Perawatan kolam pengendapan dilakukan setiap 341 hari pada quarter 3 dan setiap 153 hari pada quarter 4.
Kata Kunci: Curah Hujan, Sistem Penyaliran Tambang, Pompa
Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 … Suyono
53
Yn = nilai rata-rata dari reduksi variat, tergantung dari jumlah data
b. Intensitas Curah Hujan
Penentuan intensitas curah hujan menggunakan rumus manonobe, yaitu:
3/2
24 24
24⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛=
t
RI
Keterangan : I = Intensitas curah hujan (mm/jam) t = Lama waktu hujan atau waktu konstan (jam) R24 = Curah hujan maksimum harian(mm).
c. Debit Air Limpasan
Penentuan debit air limpasan menggunakan rumus rasional, yaitu:
Q = 0,278. C . I .A
Keterangan : Q = debit air limpasan maksimum (m3/detik) C = koefisien limpasan I = Intensitas curah hujan (mm/jam) A = Luas daerah tangkapan hujan(km2)
d. Dimensi Saluran Terbuka dan Gorong-‐Gorong
Perhitungan kapasitas pengaliran suatu saluran dapat dihitung menggunakan rumus Manning, yaitu:
Q = 1/n . A . S1/2 . R2/3 Keterangan : Q = debit pengaliran maksimum (m3/detik) A = luas penampang (m2) S = kemiringan dasar saluran (%) R = jari-‐jari hidrolis (meter) n = koefisien kekerasan dinding saluran
menurut Manning
e. Sumuran Perhitungan volume optimal sumuran adalah sebagai berikut:
Vsump = V total Limpasan -‐ Vpemompaan
f. Head Perhitungan head total adalah sebagai berikut:
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+++=
g
vhhhH fps 2
2
Keterangan :
H = head total pompa (m).
hs = head statis pompa (m).
hp = beda head tekanan pada kedua permukaan air (m).
hf = head untuk mengatasi berbagai hambatan pada pompa dan pipa (m), meliputi head gesekan pipa, serta head belokan dan lain-‐lain.
g
v
2
2
= head kecepatan (m).
Metodologi Penelitian Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Studi Literatur. Dilakukan dengan mengumpulkan beberapa informasi yang berhubungan dengan penelitian ini. Mulai dari buku buku literature, paper, laporan penelitian yang membahas masalah yang sama, wawancara, dan internet.
2. Pengumpulan Data. Data curah hujan harian, Peta topografi dan peta rencana kemajuan tambang Zona 1, Data data lainnya yang mendukung penelitian.
3. Observasi Lapangan.
4. Pengolahan dan Analisis Data.
5. Penyusunan Laporan. Hasil penelitian berupa rancangan system penyaliran tambang akan disusun dalam suatu laporan.
3. ANALISIS Sumber Air Sumber air yang ada pada lokasi penelitian berasal dari air hujan. Sedangkan, keberadaan air tanah di lokasi penelitian diasumsikan tidak mempengaruhi total air tambang. Hal ini disebabkan debit air tanah sangat kecil dan litologi di lokasi penelitian mayoritas merupakan lapisan impermeable.
Daerah Tangkapan Hujan Pit 3000 Block 5 South Block merupakan dataran rendah yang terletak diantara daerah perbukitan dengan elevasi tertinggi 127 mdpl dan elevasi terendah 40 mdpl. Kondisi topografi lokasi tersebut juga merupakan daerah dengan perbukitan yang curam. Hal ini menyebabkan arah aliran air limpasan yang terdapat di sekitar area penambangan mengarah ke lubang bukaan Pit 3000 Block 5 South Block dengan koefisien limpasan yang besar. Luas masing-‐masing daerah tangkapan hujan dapat dilihat sebagai berikut Curah Hujan Rencana Analisis curah hujan didasarkan pada data curah hujan harian maksimum pada lokasi penelitian selama 5 tahun terakhir, dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Hasil analisis menunjukan bahwa CH harian rencana 140,84 mm/hari.
Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 … Suyono
54
Tabel 1. Luas Daerah Tangkapan Hujan Pit 3000 Block 5 SB
No. Quarter DTH Luas
(km2 ) 1
3
I 0,26 2 II 0,16 3 III (inpit) 0,02
4 IV (inpit) 0,19 1
4
I 0,88 2 II 0,24 3 III 0,16 4 IV 0,07 5 V 0,26
6 VI (inpit) 0,11 7 VII (inpit) 0,39
Intensitas Curah Hujan Penentuan intensitas curah hujan dilakukan menggunakan rumus Mannonobe. Hasil dari penentuan curah hujan harian rencana maksimum digunakan dalam penentuan intensitas curah hujan ini. Sehingga intensitas curah hujan adalah sebesar 48,83 mm/jam. Debit Air Limpasan dan Debit Air Tambang Debit air limpasan merupakan banyaknya air limpasan yang ada di luar area bukaan tambang. Sedangkan, untuk debit air tambang adalah banyaknya air hujan yang masuk ke area bukaan tambang dalam satuan waktu. Besarnya kedua debit ini dapat diketahui dengan menggunakan rumus rasional, Sehingga debit yang dihasilkan dari sumber air adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Debit Air Limpasan Masing – Masing DTH No Quarter Daerah
Tangkapan Hujan (DTH)
Intensitas Hujan
(mm/jam)
Debit (m3/detik)
1 3 I 48,83 2,18 2 II 48,83 1,34 3 III (inpit) 48,83 0,20
4 IV (inpit) 48,83 2,09 1 4 I 48,83 7,31 2 II 48,83 2,02 3 III 48,83 1,33 4 IV 48,83 0,59
5 V 48,83 2,18 6 VI (inpit) 48,83 1,21 7 VII (inpit) 48,83 4,20 Rancangan Sistem Penyaliran Tambang Saluran Terbuka. Dimensi saluran terbuka dihitung menggunakan rumus Manning. Harga koefisien kekasaran saluran (n) yaitu 0,03, karena dinding saluran berupa tanah tanpa pengerasan. Berdasarkan hasil perhitungan,
dimensi dari saluran terbuka Pit 3000 Block 5 South Block adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Perhitungan Dimensi Saluran Terbuka Pit 3000 Block 5 South Block
Quarter
Saluran S %
α0
n A m
b m
B m
h m
d m
I (hauling)
0,3
60
0,025
2,1
1,3
2,6
1,1
1
3 II 0,3
60
0,025
1,4
1,1
2,1
0,9
0,8
III (inpit)
0,3
60
0,025
0,5
0,6
1,2
0,5
0,4
IV (inpit)
0,3
60
0,025
2,1
1,3
2,6
1,1
0,9
I 0,3
60
0,025
6,9
2,3
4,6
2 1,7
II 0,3
60
0,025
1,7
1,2
1,7
1 0,9
III 0,3
60
0,025
0,9
0,8
1,6
0,7
0,6
4 Culvert
0,3
- 0,015
2,5
- - 1,8
-
IV (inpit)
0,3
60
0,025
1,4
1 2,1
0,9
0,8
V (inpit)
0,3
60
0,025
3,4
1,6
3,3
1,4
1,2
VI (hauling)
0,3
60
0,025
2,1
1,3
2,6
1,1
1
Sumuran (sump) Sump berfungsi sebagai tempat penampungan air dan lumpur sementara pada pit bottom. Volume sump yang dibuat ditentukan berdasarkan alat gali yang akan digunakan, lebar pit bottom serta debit air yang akan ditampung. Alat gali yang digunakan adalah Excavator merk Komatsu tipe PC 1250 dan PC 200 LC Super Long Front jika akan dilakukan pengerukan endapan lumpur pada sump. Berdasarkan hasil perhitungan, volume sump minimum adalah 8.307,34 m3 pada quarter 3 dan 20.533,74 m3 pada quarter 4, sedangkan volume sump dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Volume Sump Sump V (m3) Quarter 3 20.238,13 Quarter 4 65.772,41
Sistem Pemipaan dan Pemopaan Air yang masuk ke dalam sump kemudian dipompakan menuju kolam pengendapan dengan menggunakan pompa dan pipa. Pompa yang digunakan adalah pompa tipe Multiflo 420 dengan menggunakan pipa HDPE ukuran diameter dalam 12
Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 … Suyono
55
inci. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh data-data pemompaan adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Data Pemompaan Sump Pompa Elevasi
Awal (m)
Elevasi Akhir (m)
Panjang Pipa (m)
Quarter 3 Multiflo 420
20 52 159
Quarter 4 Multiflo 420
10 52 208
Tabel 6. Hasil Perhitungan Head
Pompa Head Statis (m)
Head Gesekan
(m)
Head Belokan
(m)
Head Kec (m)
Head Katup Isap (m)
Total Head (m)
Head Spek Alat (m)
Quarter 3
32 12,02 3,14 1,06 - 48,22 140
Quarter 4
42 18,39 4,65 1,25 - 66,29 140
Tabel 7. Hasil Perhitungan Kebutuhan Pompa
Sump Pompa Volume (m3/jam)
Jumlah Pompa
Jam Kerja
Pompa (jam/hari)
Quarter 3
Multiflo 420
1200 1 18
Quarter 4
Multiflo 420
1300 2 20
Kolam Pengendapan Fungsi kolam pengendapan adalah untuk mengendapkan lumpur atau material padatan dari air tambang sebelum dialirkan ke perairan umum. Berdasarkan data pengujian terhadap lumpur di lokasi penambangan, maka diperoleh persen padatan adalah 0,15 % dan persen air 99,85 %. Kecepatan pengendapan dari partikel padatan yaitu 0,0018 m/detik. Maka dengan membandingkan volume total yang masuk ke kolam pengendapan dengan kecepatan pengendapan, maka diperoleh luas minimal kolam pengendapan yang akan dibuat sebesar 212,54 m2 pada quarter 3 dan 428,33 m2 untuk quarter 4. Volume kolam pengendapan 14.235 m3 dengan waktu perawatan setiap 341 hari pada quarter 3 dan 153 hari pada quarter 4. Dimensi kolam pengendapan dapat dilihat pada gambar di lampiran. 4. KESIMPULAN 1. Metode penyaliran tambang yang cocok adalah
kombinasi mine drainage system dengan mine dewatering system.
2. Sumber air utama yang masuk ke dalam lokasi penambangan adalah air hujan dengan debit 2,29 m3/detik pada quarter 3 dan 5,41 m3/detik pada quarter 4.
3. Komponen sistem penyaliran tambang terdiri dari :
a. Saluran terbuka. Quarter 3 : 1. Saluran 1 (hauling) : A = 2,1 m2; b =
1,3 m; B = 2,6 m; h = 1,1 m. 2. Saluran 2 (outpit) : A = 1,4 m2; b =
1,1 m; B = 2,1 m; h = 0,9 m. 3. Saluran 3 (inpit) : A = 0,5 m2; b =
0,6 m; B = 1,2 m; h = 0,5 m. 4. Saluran 4 (inpit) : A = 2,1 m2; b =
1,3 m; B = 2,6 m; h = 1,1 m. Quarter 4 : 1. Saluran 1 (outpit) : A = 6,9 m2; b =
2,3 m; B = 4,6 m; h = 2 m. 2. Saluran 2 (outpit) : A = 1,7 m2; b =
1,2 m; B = 1,7 m; h = 1 m. 3. Saluran 3 (outpit) : A = 0,9 m2; b =
0,8 m; B = 1,6 m; h = 0,7 m. 4. culvert : A = 2,5 m2; d = 1,8 m. 5. Saluran 4 (inpit) : A = 1,4 m2; b =
1 m; B = 2,1 m; h = 0,9 m. 6. Saluran 5 (inpit) : A = 3,4 m2; b =
1,6 m; B = 3,3m; h = 1,4 m. 7. Saluran 6 (hauling) : A = 2,1 m2; b =
1,3 m; B = 2,6 m; h = 1,1 m. b. Sumuran (sump).
Sumuran yang dibuat berbentuk sesuai dengan area v-‐cut Pit 3000 Block 5 South Block : Volume sump quarter 3 : 20.238,13 m3 Volume sump quarter 4 : 65.772,41 m3
c. Sistem pemipaan dan pemompaan. Pompa yang digunakan adalah Multiflo 420 dengan pipa HDPE PN 16 PE 100 diameter luar 14 inci dan diameter dalam 12 inci. Debit yang dihasilkan tiap pompa adalah sebagai berikut : Quarter 3 : Debit pompa 1200 m3/jam, total head sebesar 48,22 m pada 1.000 rpm dengan kerja pompa 18 jam/hari dan menggunakan 1 pompa. Quarter 4 : Debit pompa 1300 m3/jam, total head sebesar 66,29 m pada 1.100 rpm dengan kerja pompa 20 jam/hari dan menggunakan 2 pompa.
d. Kolam pengendapan. Dimensi kolam pengendapan yang direncanakan memiliki panjang kolam 100 m dengan lebar kolam 30 m serta kedalaman kolam 5 m.
4. Perawatan kolam pengendapan dilakukan setiap 341 hari pada quarter 3 dan setiap 153 hari pada quarter 4.
Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 … Suyono
56
5. DAFTAR PUSTAKA Budiarto, Hartono, dan Hasywir Thaib Siri. 2011.
Handbook Hidrogeologi. Yogyakarta: Program Studi Teknik Pertambangan UPN “Veteran”.
Deming, David. 2002. Introduction to Hydrogeology. New York: McGraw-‐Hill Higher Education.
Hasywir Thaib Siri. 2012. Buku Panduan Praktek Tambang Terbuka. Yogyakarta: Program Studi Teknik Pertambangan UPN “Veteran”.
I Putu Eka. 2012. Rancangan Sistem Penyaliran Tambang Pit 19D Untuk Yearly Plan 2012 PT Indominco Mandiri Bontang Kalimantan Timur. Yogyakarta: Program Studi Teknik Pertambangan UPN “Veteran”.
John M. Currie, dkk. 1973. Unit Operations in Mineral Processing. British Columbia : Department of Chemical and Metalurgical Technology, hal. 10-1; 11- 4.
J. Patrick Powers. 1991. Construction Dewatering. New York : John Wiley & Sons, Inc.
Koesnaryo S. 2012. Metodologi Penelitian dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
Multiflo Australia Pty Ltd. 2010. MF Heavy Duty Mine Dewatering Pumps. Australia.
Partanto Prodjosumarto. 1994. Rancangan Kolam Pengendapan Sebagai Pelengkap Sistem penyaliran Tambang.
Peter Eka Rosadi. 2010. Mekanika Fluida. Yogyakarta: Program Studi Teknik Pertambangan UPN “Veteran”.
PT. Kaltim Prima Coal. 2005. Hydraulic Design Guidelines. Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Raju K.G. Ranga. 1986. Aliran Melalui Saluran Terbuka. Jakarta: Erlangga.
Rudy Sayoga Gautama. 1999. Sistem Penyaliran Tambang. Bandung: Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi Bandung, hal. 2-3; 4-3; 5-10.
Sosrodarsono S. dan Takeda K. 1993. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita, hal. 2-8.
Sularso dan Tahara, Haruo. 1991. Pompa dan Kompresor (Pemilihan, Pemakaian, dan Pemeliharaan). Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Sumaatmadja, Eddy R. 2005. Survey Pendahuluan Batubara Daerah Longiram dan Mentawir Kabupaten Kutai Barat dan Paser Penajam Utara Provinsi Kalimantan Timur. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Supriatna, Sukardi dan Rustandi. 1995. Peta Geologi Lembar Samarinda Skala 1 : 250.000. Kalimantan. PPPG. Bandung.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan. Yogyakarta: PT. Andi, hal. 79 – 82; 144 – 151.
Te Chow, Ven. 1984. Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta: Erlangga.
Tedy Agung Cahyadi. 2007. Rancangan Sistem Penyaliran Tambang Terbuka PT. Mykoindo Daya Gemilang Di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Program Studi Teknik Pertambangan – FTM, UPN “Veteran”.
Waterman Sulistyana B. 2010. Perencanaan Tambang. Yogyakarta: Program Studi Teknik Pertambangan – FTM, UPN “Veteran”.
____________. 2007. Laporan Revisi Studi Kelayakan Pertambangan Batubara PT. Trubaindo Coal Mining. Melak.
____________. Multiflo Open Cut Mine Dewatering Equipment. Australia.
____________. www.engineeringtoolbox.com/dirt-mud-densities-d_1727.html
Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Pit 3000 … Suyono
57
Gambar 1. Kolam Pengendapan Tampak Atas
Gambar 2. Kolam Pengendapan Tampak Samping
Gambar 2. Peta Rancangan Sistem Penyaliran Tambang Quarter 3
LAMPIRAN