143187993-LKS-Hidrokarbon_2.pdf
-
Upload
ifadah-alawiyyah -
Category
Documents
-
view
19 -
download
13
Transcript of 143187993-LKS-Hidrokarbon_2.pdf
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Siswa :
Kelas/Semester : X/2
Materi : Penggolongan hidrokarbon dan Tata nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna.
SENYAWA HIDROKARBON
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa-senyawa karbon ada senyawa yang hanya
mengandung unsur karbon dan hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang paling
sederhana yang terdiri dari atom karbon (C) dan atom hydrogen (H). Sifat senyawa-senyawa karbon
ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan kovalen antar atom karbon.
Untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon, para ahli melakukan penggolongan
hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan jenis ikatan kovalen antar atom karbon. Berdasarkan
bentuk rantai karbon, hidrokarbon digolongkan menjadi tiga:
1. Hidrokarbon alifatik (mempunyai rantai terbuka lurus/bercabang).
−C−C−C−C−C−
2. Hidrokarbon alisiklik (mempunyai rantai tertutup, dapat berupa hidrokarbon jenuh atau tak
jenuh).
C
H
H C
H
H
C C HH
HH
3. Hidrokarbon aromatik (mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena, merupakan
hidrokarbon tak jenuh).
I. ALKANA
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka
dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal. Rantai karbon pada alkana
dapat lurus, bercabang, dan alisiklik.
H
H
H
H
H
H
A. Rumus Umum Alkana
Alkana dapat dinyatakan dengan suatu rumus umum :
CnH2n+2
dengan n adalah jumlah atom C pada alkana.
B. Tata Nama Alkana
Tata nama senyawa alkana menurut aturan IUPAC adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan rantai karbon terpanjang dalam molekul sebagai rantai utama (rantai pokok).
Rantai utama disebut juga dengan rantai induk.
2. Menetapkan cabang yang terikat pada rantai utama.
Cabang adalah gugus yang diperoleh jika satu atom hidrogen dilepaskan dari alkana sehingga
mempunyai rumus :
CnH2n+1
Biasanya disingkat R. Nama cabang diturunkan dari nama alkana, dengan mengganti akhiran
ana dengan akhiran il, atau dikenal dengan nama alkil.
Misalnya : metana menjadi metil, etana menjadi etil, dan sebagainya.
3. Menetapkan nomor pada atom-atom karbon dari rantai utama secara berurutan dimulai dari
salah satu ujung yang terdekat dengan cabang sehingga C yang mengikat cabang mendapat
nomor terkecil.
Apabila letak cabang mempunyai nomor yang sama dari kedua ujung maka penomoran dimulai
dari salah satu ujung yang terdekat dengan C yang mengandung :
Cabang lebih banyak
Cabang yang urutan abjadnya lebih dahulu (misal : etil lebih dahulu dari metil)
4. Menetapkan nama :
a. Rantai utama diberi nama alkana yang mempunyai akhiran ‘ana’.
b. Cabang-cabang disebut lebih dahulu, disusun menurut urutan abjad dan diberi awalan berupa
angka yang menyatakan jumlah cabang tersebut. Kemudian nama rantai utama.
c. Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama maka diberi awalan yang menyatakan jumlah
cabang tersebut (2 = di, 3 = tri, 4 = penta, dan seterusnya).
d. Penulisan antara angka dan huruf dipisahkan dengan tanda strip (-), sedangkan antara angka
dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,).
II. ALKENA
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap C=C. Adanya
ikatan rangkap menyebabkan jumlah atom H pada alkena tidak maksimum seperti halnya
alkana. Jika dibandingkan, jumlah atom H pada alkena kurang 2 dari alkana. Ini artinya, tidak
semua atom C mengikat atom H secara maksimal sehingga antar-atom C terdapat ikatan
rangkap 2. Oleh karena itu, alkena disebut senyawa hidrokarbon tidak jenuh.
A. Rumus Umum Alkena
Alkena dapat dinyatakan dengan suatu rumus umum :
CnH2n
dengan n adalah jumlah atom C pada alkena.
B. Tata Nama Alkena
Tata nama alkena menurut IUPAC mengikuti tata nama alkana, dengan beberapa catatan
penting :
1. Rantai utama pada alkena adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap
dua C=C. Nama rantai utama berasal dari nama alkana di mana akhiran ‘-ana’ diganti ‘-ena’.
2. Penomoran pada rantai utama dimulai sedemikian sehingga atom C pertama yang terikat pada
ikatan C=C memiliki nomor sekecil mungkin.
3. Nama rantai utama dimulai dengan nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan C=C, diikuti
tanda (-) kemudian nama dari rantai utama.
4. Jika terdapat cabang (gugus alkil) pada rantai utama, nama alkil diberikan sesuai dengan yang
terdapat pada rantai utama. Aturan lainnya sesuai dengan tata nama alkana.
5. Jika terdapat lebih dari satu ikatan C=C, maka akhiran ‘-na’ pada alkana diganti dengan ‘-diena’
(ada 2 ikatan C=C), ‘-triena’ (ada 3 ikatan C=C) dan seterusnya. Kedua atom C pertama yang
terikat pada ikatan C=C harus memiliki nomor sekecil mungkin.
III. ALKUNA
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap
tiga C C .
A. Rumus Umum Alkuna
Alkuna dapat dinyatakan dengan suatu rumus umum :
CnH2n-2
dengan n adalah jumlah atom C pada alkuna.
B. Tata Nama Alkuna
Tata nama alkuna menurut IUPAC mengikuti tata nama alkana, dengan beberapa catatan
penting :
1. Rantai utama pada alkuna adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap
tiga C C . Nama rantai utama berasal dari nama alkana di mana akhiran ‘-ana’ diganti ‘-una’.
2. Penomoran pada rantai utama dimulai sedemikian sehingga atom C pertama yang terikat pada
ikatan C C memiliki nomor sekecil mungkin.
3. Nama rantai utama dimulai dengan nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan C C ,
diikuti tanda (-) kemudian nama dari rantai utama.
Jika terdapat cabang (gugus alkil) pada rantai utama, nama alkil diberikan sesuai dengan yang
terdapat pada rantai utama. Aturan lainnya sesuai dengan tata nama alkana.
SOAL OBJEKTIF
1. Di antara senyawa hidrokarbon berikut, yang tergolong hidrokarbon jenuh adalah …
H
C
H
C
H
C
HH
C
H
C C
H
C
H
HHH
HH
H
HH
H
H
C C
H
C
H
HC
C
H
H
H
H
H
C C
H
H
H
H
C
H
H
H
H
a. b. c.
d. e.
2. Senyawa berikut ini merupakan hidrokarbon jenuh, kecuali …
a. CH3CH2CH(C2H5)CH2CH2CH(C2H5)CH3
b. CH3CH2C(CH3)3
c. CH3(CH2)2CH(C2H5)CH(CH3)CH2CH3
d. CH3C(CH3)2CH2CH(CH3)CH(C2H5)CH2CH2CH3
e. CH2C(C2H5)CH2CH2CH(C4H9)CH3
3. Nama IUPAC senyawa berikut adalah …
a. 3-metilbutana
b. 2-isopropilbutana
c. 2,3-dimetilbutana
d. 2,2-dimetilbutana
e. 2-etil-2-metilpropana
CH3 CH
2
CH3
C
CH3
CH3
4. Tata nama senyawa berikut menurut IUPAC adalah …
a. 2-etil-2-pentena
b. 2-etil-3-pentena
c. 3-metil-3-pentena
d. 4-metil-3-heksena
e. 3-metil-3-heksena
5.
Nama yang tepat untuk senyawa alkuna di atas adalah …
a. 3-metil-3-heptuna
b. 3-metil-4-heptuna
c. 3-metil-5-heptuna
d. 2-etil-3-heksuna
e. 5-metil-3-heptuna
SOAL ESSAI
1. Jelaskan macam-macam rantai hidrokarbon berdasarkan bentuk rantai karbon beserta
contoh !
2. Sebutkan nama IUPAC senyawa berikut !
a.
CH3
HC
CH2
CH2
CH3
CH2
HC C
CH2
CH
CH3
b. CH3CH2CH2C(CH3)2CH2C(CH3)3
CH3 C
CH2
CH CH2
CH3
CH3
CH3 CH
2CHC C
CH3
CH3
CH2
c.
C CH2CH CH3
CH2
CH3
CH3
CH2
CH2