141291771-Makalah-Terpenoid
Transcript of 141291771-Makalah-Terpenoid
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
1/20
MAKALAH KIMIA BAHAN ALAM
TERPENOID
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
2/20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pola hidup manusia yang tidak seimbang menyebabkan tingginya
pertumbuhan kanker di dunia. Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan
yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker.
Sel-sel ini akan menyebar ke seluruh bagian tubuh sehingga dapat
menyebabkan kematian. Kanker dapat menimpa semua orang dan semua
golongan umur. Oleh karena itu, penyakit kanker merupakan penyakit yang
menjadi salah satu ancaman utama terhadap kesehatan manusia. ampir ! juta
indi"idu di Amerika Serikat ditemukan menderita kanker setiap tahun, sekitar
setengah diantaranya meninggal karena penyakit ini. #etode terapi yang la$im
dilakukan selama ini untuk mengatasi kanker adalah radiasi dan kemoterapi.
#etode ini membutuhkan biaya yang mahal dalam proses pengobatannya.
%amun, hasil yang didapatkan belum memuaskan karena masih menimbulkan
e&ek samping yang membahayakan. Oleh karena itu, pendekatan yang
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah penggunaaan bahan alam
sebagai alternati& agen antikanker. Salah satu hal yang menjadi pengamatan
para ilmu'an adalah obat-obatan tradisional. al ini dilakukan mengingat
potensi obat tradisional tersebut yang telah lama dipercaya oleh masyarakat
mammpu menyembuhkan penyakit tertentu.
Salah satu bentuk pengobatan tradisional adalah metode pengobatan
dengan menggunakan bahan-bahan herbal. Pengobatan herbal merupakan suatu
pengobatan menggunakan berbagai macam ekstrak dari tumbuhan (tanaman
obat), yang dikombinasikan dengan bahan alami lainnya yang diolah secara
modern sehingga dapat membantu membersihkan saluran darah dari
penyumbatan dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh untuk bersama-sama
membunuh sel kanker (Anonim, *+!+). Senya'a-senya'a akti& dari tanaman
obat akan bekerja serentak dalam menghambat pertumbuhan sel kanker
sehingga lama kelamaan sel kanker akan melemah dan kemudian mati.
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
3/20
ndonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan berbagai
macam sumber daya alam hayati. Salah satu tumbuhan yang banyak hidup di
ndonesia adalah jenis tumbuhan paku-pakuan. umbuhan paku merupakan
salah satu di"isi tumbuhan yang menjadi kekayaan alam hayati ndonesia.
Peman&aatan tumbuhan paku sebagai bahan obat tidak terlepas dari
kemampuan tumbuhan paku memproduksi senya'a metabolit sekunder.
Berdasarkan hasil uji bioakti"itas, beberapa metabolit sekunder dari tumbuhan
paku menunjukkan akti"itas biologis yang menarik antara lain sebagai
antikanker (Suyatno, *++).
Berdasarkan hasil penelitian &itokimia yang telah dilakukan pada
beberapa spesies tumbuhan paku dapat dinyatakan bah'a tumbuhan paku
mengandung berbagai senya'a bioakti& golongan terpenoid, steroid,
&enilpropanoid, poliketida, &la"onoid, alkaloid, stilben, santon, turunan asam
ben$oat, lipid, dan senya'aan belerang (/ranich, et al., !001 Ageta 2 Arai,
!00+1 3obinson, !00!1 Bohm, !0041 5ollen'eber, et al., !001 Adam, !000
dalam Suyatno, *+!!).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diperoleh rumusan
masalah sebagai berikut6
!. Apa nama senya'a dan struktur senya'a riterpen yang berhasil
diisolasi7
*. Apa nama tumbuhan yang dijadikan sebagai objek pengambilan sampel7
8. Bagaimana cara mengisolasi senya'a triterpen7
4. Bagaimana data spectrum yang digunakan untuk mengidenti&ikasi
senya'a triterpen yang telah diisolasi7
9. Bagaimana si&at dan uji bioakti"itas dari senya'a triterpen yang telah
berhasil diisolasi7
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
4/20
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah:
!. #engetahui nama senya'a dan struktur senya'a yang telah disolasi.
*. #engetahui cara mengisolasi senya'a riterpen.
8.#engetahui data spekturm yang digunakan untuk mengidenti&ikasi
senya'a triterpen yang telah berhasil diisolasi.
4. #engetahui si&at dan uji bioakti"itas dari senya'a triterpen yang telah
berhasil diisolasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. injauan umum Kanker
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak
terkendali. #asalah utama dalam kanker adalah metastasis, yaitu kemampuan
sel dalam berimigrasi ke jaringan yang lebih jauh dan tumbuh di jaringan
tersebut (#urray et al., *++8). Pertumbuhanyang tidak terkendali tersebut
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
5/20
disebabkan oleh kerusakan ;%A akibat mutasi di gen "ital yang mengontrol
pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel
normal menjadi sel kanker. #utasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen
kimia maupun &isik yang disebut senya'a karsinogen (#urray et al., *++8).
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung
pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan ada tidaknya metastasis.
Penyakit kanker ditandai dengan pertumbuhan abnormal selpada jaringan
tumbuh secara terus-menerus dan tidak terkendali. Penyebaran sel kanker dapat
dilakuakn melalui darah dan kelenjar getah bening.
B. injauan Senya'a erpenoid
erpenoid merupakan komponen-komponen tumbuhan yang mempunyai
bau dan dapat diisolasi dari minyak atsiri. #inyak atsiri yang berasal dari bunga
pada a'alnya dikenal dari penentuan struktur secara sederhana, yaitu dengan
perbandingan atom hidrogen dan atom karbon dari suatu senya'a terpenoid yaitu
:9 dan dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan bah'a senya'a tersebut
adalah golongan terpenoid (Lenny, *++=(=8)-=*-=*-
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
6/20
OPP. al ini menyebabkan ada sebagian senya'a terpenoid yang tidak tersusun
dari molekul isoprena tersebut (ukiran, *+!+).
?ambar !. Struktur isopren
Klasi&ikasi terpenoid ditentukan dari unit isopren atau unit =-9 atau
penyusun senya'a tersebut. Secara umum, biosintesa dari terpenoid terjadi
dengan 8 reaksi dasar yaitu:
!) Pembentukan isoprena akti& berasal dari asam asetat melalui asam me"alonat.
*) Penggabungan kepala dan ekor dua unit isopren akan membentuk mono-,
seskui-, di-, sester-, dan poli-terpenoid.
8) Penggabungan ekor dan ekor dari unit =-!9 atau =-*+ menghasilkan
triterpenoid dan steroid.
#ekanisme dari tahap-tahap biosintesis terpenoid adalah asam asetat yang
telah diakti&kan oleh koen$im A melakukan kondensasi jenis =laisen
menghasilkan asam asetoasetat. Senya'a yang dihasilkan ini dengan asetil
koen$im A melakukan kondensasi jenis aldol mnghasilkan rantai karbon
bercabang sebagaimana ditemukan pada asam me"alonat
=*O=*=(O=8)=*=OO. 3eaksi-reaksi berikutnya adalah &os&orilasi,
eliminasi asam &os&at, dan dekarboksilasi menghasilkan iso-pentil piro&os&at (PP)
yang selanjutnya berisomerisasi menjadi dimetil alil piro&os&at (;#APP) oleh
en$im isomerase. PP sebagai unit isopren akti& bergabung melalui ikatan kepala
ke ekor dengan ;#APP dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari
polimeraisasi isoprena untuk menghasilkan terpenoid.
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
7/20
Penggabungan ini terjadi karena serangan elektron dari ikatan rangkap PP
terhadap atom karbon dari ;#APP yang kekurangan elektron diikuti oleh
penyingkiran ion piro&os&at yang menghasilkan geranil piro&os&at (?PP) yaitu
senya'a antara bagi semua senya'a monoterpenoid.
Penggabungan selanjutnya antara satu unit PP dan ?PP dengan mekanisme
yang sama menghasilkan &arnesil piro&os&at (/PP) yang merupakan senya'a
antara bagi semua senya'a senya'a seskuiterpenoid. Senya'a diterpenoid
diturunkan dari geranil-geranil pio&os&at (??PP) yang berasal dari kondensasi
antara satu unit PP dan ?PP dengan mekanisme yang sama. 3eaksi-reaksi
selanjutnya dari senya'a antara ?PP, /PP, dan ??PP untuk menghasilkan
senya'a-senya'a terpenoid satu persatu hanya melibatkan beberapa jenis reaksisekunder. 3eaksi-reaksi sekunder tersebut antara lain hidrolisis, siklisasi, oksidasi,
reduksi, dan reaksi-reaksi spontan yang dapat berlangsung dengan mudah dalam
suasana netral dan pada suhu kamar, seperti isomerisasi, dehidrasi, dekarboksilasi,
dan sebagainya (Achmad, !0
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
8/20
(Lenny, *++
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
9/20
a. M!n!"#r$#n!%&
#onoterpenoid merupakan senya'a @essence6 dan memiliki bau yang
spesi&ik yang dibangun oleh * unit isopren atau dengan jumlah atom karbon !+.
Lebih dari !+++ jenis senya'a monoterpenoid telah diisolasi dari tumbuhan
tinggi, binatang laut, serangga dan binatang jenis "ertebrata dan struktur
senya'anya telah diketahui.
Struktur dari senya'a monoterpenoid yang telah dikenal merupakan
perbedaan dari 8 jenis kerangka yang berbeda, sedangkan prinsip dasar
penyusunannya tetap sebagai penggabungan kepala dan ekor dari * unit
isopren. Struktur monoterpenoid dapat berupa rantai terbuka dan tertutup atau
siklik. Senya'a monoterpenoid banyak diman&aatkan sebagai antiseptik,
ekspektoran, spasmolotik, dan sedati&. ;isamping itu, senya'a monoterpenoid
yang sudah banyak dikenal sebagai bahan pemberi aroma makanan dan aroma
par&um (Lenny, *++
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
10/20
struktur selanjutnya ialah menentukan letak atau posisi gugus &ungsi dari
senya'a yang bersangkutan di dalam kerangka karbon tersebut (Lenny, *++
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
11/20
gugus &ungsi pada siklik tertentu. Sementara itu penamaan lebih
disederhanakan dengan memberikan penomoran pada tiap atom karbon,
sehingga memudahkan dalam penentuan substituen pada masing-masing atom
karbon. Struktur terpenoida yang bermacam ragam itu timbul sebagai akibat
dari reaksi-reaksi sekunder berikutnya seperti hidrolisa, isomerisasi, oksidasi,
reduksi dan siklisasi atas geranil-, &arnesil- dan geranil-geranil piro&os&at
(Lenny, *++
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
12/20
paku-pakuan banyak ditemukan pada margapolypodium(Ageta 2 Arai, !081
Ageta 2 Arai, !04 dalam Burhan dan Cetra, !00). =ontoh struktur senya'a
triterpen kelompok kedua yang berkerangka dasar ursan adalah G-amirin atau
H-amirin (8) dan yang berkerangka dasar &riedelan adalah &riedelan (4) (Ageta
2 Arai, !00+).
Kelompok ketiga adalah senya'a-senya'a triterpen yang terdiri dari
polipodana, onoseran, seratan, malabarikan, dan kolisan. =ontoh senya'a
triterpen yang ditemukan pada tumbuhan paku &amili polypodiaceae antara lain
hop-!(*!)-ene (9), serrat-!4-ene (
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
13/20
BAB III
PEMBAHASAN
A. Asal Tumbuhan
Pada jurnal disebutkan bah'a tumbuhan yang digunakan sebagai objek
sampel adalah tumbuhan paku Adiantum philippensis L. Berikut kedudukan
tumbuhan paku Adiantum philippensis L. dalam taksonomi dapat dinyatakan
sebagai berikut:
;i"isi : Pterydophyta
Kelas : Pterydopsida
Bangsa : Polypodiales
Suku : Adiantaceae
#arga :Adiantum
Spesies :Adiantum philippensisL.
(#ubashir 2 Shah, *+!!)
umbuhan pakuAdiantum philippensis L. sering disebut sebagai suplir
kamuding. umbuhan ini sering dicirikan dengan batangnya yang pendek.
Secara menyeluruh, terlihat pertumbuhannya yang tegak atau agak tegak.
Sisiknya ber'arna coklat gelap, berbentuk sempit, yang panjangnya sampai 8
mm. angkai entalnya beralur serta 'arnanya agak hitam. #asing-masing
tangkai entalnya berukuran -! cm. Anak-anak daunnya berjumlah sampai !*
pasang, yang letaknya agak berseling pada ental yang panjangnya mencapai 8+
cm. Bentuk helaian anak daun seperti kipas. eksturnya tipis tapi kuat.
Kumpulan sporanya terdapat di sepanjang tepi daun (oane,!00).
O
sikloartenol
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
14/20
3umpun Adiantum philippensis L. sering mati pada musim kemarau.
unas-tunas baru tumbuh kembali pada musim penghujan. Adiantum
philippensis L. termasuk paku tanah, sehingga tumbuhnya sangat dipengaruhi
oleh keadaan tempat tumbuhnya. umbuhan ini tumbuh mulai daerah dataran
rendah sampai pada ketinggian !.+++ m. enis ini menyukai tanah berbatu-
batu, tanah liat, dan tanah berpasir. Selain itu, jenis ini diperbanyak melalui
spora, pecahan-pecahan rumpunnya mudah sekali ditumbuhkan. Adiantum
philippensis L. umumnya ditanam sebagai tanaman hias (oane, !00).
B. T#'n%' Is!las%
Pada jurnal dijelaskan cara mengisolasi yaitu sampel yang berupa serbuk
kering bagian aerial tumbuhan paku Adiantum philippensis seberat ++ gram
diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut n-heksana. #aserasi
dilakukan pada suhu kamar selama *4 jam sebanyak 4 kali. Selanjutnya hasil
maserasi n-heksana disaring menghasilkan ekstrak n-heksana dan residu. Ikstrak
n-heksana yang diperoleh diuapkan dengan rotary vacuum evaporator
menghasilkan ekstrak padat ber'arna hijau gelap seberat 4+ g.
Sebanyak 9 g ekstrak yang diperoleh, dipisahkan komponen-komponennya
menggunakan metode kromatogra&i cair "akum (K=J) menggunakan &asa diam
silika gel #erck 4 : !.
?abungan &raksi 4+-44 yang berupa padatan kuning direkristalisasi dengan
menggunakan metanol menghasilkan isolat A sebanyak 889 mg. Selanjutnya
isolat diuji kemurnian dengan pengukuran titik leleh dan kromatogra&i lapis tipis
(KL) tiga sistem eluen. denti&ikasi struktur molekul dilakukan dengan metode
spektroskopi (J, 3, dan #S).
C. Has%l In"%)%'as% S#n*a+a Tr%"#r$#n!%&
,. Has%l Uj% Kual%"a"%) S#n*a+a Tr%"#r$#n!%&asil isolasi dari ekstrak n-heksana bagian aerial tumbuhan paku kamuding
(Adiantum philippensis L.) menghasilkan isolat yang berbentuk serbuk tidak
ber'arna dengan titik leleh !
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
15/20
Liebermann-Burchard (merah jingga) menunjukkan bah'a senya'a hasil isolasi
termasuk golongan terpenoid.
HO
OAc M*SO4
Ac*O (SO8)
=holestaheFaene sul&onic acidmaF 4!+ nm ( calc 4!. nm)
senya'a steroid
E SO*
HOO2S
carbonium ion o& 8,9 - diene
Pentaenylic cationmaF
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
16/20
E. S%)a" &an Uj% B%!a'"%-%"as BSLT
Sebanyak 9 mg isolat dilarutkan dalam ! mL kloro&orm. Larutan yang
terbentuk disebut larutan induk dengan konsentrasi 9+++ gMmL. Larutan induk
kemudian dipipet sebanyak !+, *9, 9+, 9, dan !++ L dan dimasukkan ke
dalam masing-masing "ial yang berbeda. Selanjutnya masing-masing "ial
dibiarkan sampai pelarutnya menguap. Ke dalam masing-masing "ial
dimasukkan !+ ekor lar"aArtemia salina, kemudian ditambah air laut sampai
"olumenya mencapai 9 mL dan dibiarkan selama *4 jam. Setelah *4 jam
dihitung jumlah lar"aArtemia salinayang mati. asil yang diperoleh dianalisis
probit dengan menggunakan program SPSS !
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
17/20
BAB I
SIMPULAN
K#s%m$ulan
Berdasarkan hasil pembahasan terhadap jurnal penelitian yang berjudul
@Senyawa Triterpen Tumbuhan aku Kamuding dan otensinya sebagai
Antikanker6 oleh 3ay ;i&a dan Suyatno (*+!*), urusan Kimia, /#PA,
ni"ersitas %egeri Surabaya, maka dapat disimpulkan bah'a:
!. Senya'a triterpenoid yang terkandung pada isolat dari daun tumbuhan pakuAdiantum philippensis L. diduga merupakan senya'a neohop-!8(!)-ena
dengan rumus molekul =8+9+dan memiliki struktur sebagai berikut:
*. Senya'a neohop-!8(!)-ena positi& mempunyai akti"itas sebagai antikanker
pada uji pendahuluan menggunakan lar"a udang laut Artemia salina L. al
ini dibuktikan dengan nilai L=9+sebesar
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
18/20
Achmad, S.A. !0
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
19/20
Leukimia P-8 secara in vitro. *isertasi. Program Pascasarjana
ni"ersitas Airlangga.
Suyatno. *+!!. Keragaman Kimia'i dan Bioakti"itas #etabolit Sekunder dariumbuhan Paku (teridophyta). Seminar $asional Kimia. urusan Kimia
ni"ersitas %egeri Surabaya.
-
7/24/2019 141291771-Makalah-Terpenoid
20/20