14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten...

download 14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor Tengah Utara

of 10

Transcript of 14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten...

  • 7/23/2019 14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor

    1/10

    Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19

    10

    Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA

    RSUD Kefamenanukabupaten Timor Tengah Utara

    (Etika Desi Yogi, Hariyanto, Elfrida Sonbay)

    ABSTRAK

    According to data from the North Central Timor Regency Health Office.

    The number of maternal deaths in 2011 were 12 people from 7000 live

    births. The direct causes of death such as preeclampsia/eclampsia were 5%,

    50% bleeding, infection was 17%, other causes as many as 28%, the data from

    Poly KIA Kefamenanu Hospital in 2011 from 600 pregnant women were

    examined, pregnant women with preeclampsia as many as 35 people. Purpose

    of this study was to determine the relathionship between age and preeclampsia

    in pregnant women in the district Kefamenanu Poly KIA Hospital North CentralTimor.

    Type of research is correlational analytic study with retrospective design.

    Population in this study were all pregnant women in the district Kefamenanu,

    Poly KIA Hospital North Central Timor in January to desember 2011, the

    sampling size were of 35 people, with a total population sampling technique.

    While research conducted during January to February 2013. Variable studied

    were age (independen), and preeclampsia (dependen). Method of data collection

    for the variables of age and preeklamsia variables using the data on Medical

    Record documentation in Poly KIA, to analyze the relationship between two

    variables using a statistical test contingency coefficient.

    The majority of women aged > 35 years (63,0%), almost entirely (83,0%)mild preeclampsia. Analyze of research data obtained using the Contingency

    coefficient test probability()=0,039 (0,05), which means there is arelationship between age and preeclampsia in pregnant women in the district

    kefamenanu Poly KIA Hospital North Central Timor with a low level of closeness

    (contingency coefficient=0,330).

    Mother is expected to increase the knowledge that age is one of facto: that

    can causes preeclampsia, so mothers are able to detect early if there is a danger

    sign/complications.

    Keywords: Age, Preeclampsia, Pregnant Women

    Penyebab utama terjadinya

    kematian ibu dapat di bagi 4 (empat)

    kelompok yaitu langsung, terjadi

    tanpa dapat diduga sebelumnya, dan

    tidak diketahui penyebabnya,

    penyebab langsung kematian ibu yang

    paling umum di Indonesia adalah

    preeklampsia/eklampsia, perdarahan,

    dan infeksi (JNPK-KR, 2008).

    Berdasarkan data WHO (2005)

    bahwa setiap tahun wanita yang

    bersalin meninggal dunia mencapai

    lebih dari 500.000 orang

    (Wiknjosastro, 2005), insiden

    eklampsia menurut WHO adalah

    0,5%, dengan demikian dalam setiap

  • 7/23/2019 14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor

    2/10

    Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19

    11

    tahunnya terdapat sekitar 700.000

    penderita eklampsia, dan 43.000

    wanita yang mengalami kematian

    akhibat penyakit ini. Angka kejadian

    preeklampsia dibeberapa Negara didunia bervariasi antara 4-9% dari

    seluruh kehamilan jika dibandingkan

    dengan angka kematian ibu. AKI di

    Negara asia lainnya, AKI di Indonesia

    adalah 7,5 kali lebih besar dari AKI di

    Malaysia, dan 10 kali lebih tinggi dari

    AKI Singapura, sedangkan AKI

    Nasional tahun 2007 adalah 228 per

    100.000 kelahiran hidup, AKB di

    Nusa Tenggara Timur tahun 2010

    adalah 57 per 1000 kelahiran hidup,kematian bayi di Nusa Tenggara

    Timur tahun 2010 adalah 1209 orang,

    AKB Baru lahir di Kabupaten Timor-

    Tengah Utara adalah 37 per 1000

    kelahiran hidup.

    Kematian ibu di Nusa

    Tenggara Timur tahun 2011 adalah

    306 per 100.000 kelahiran hidup, AKI

    di Kabupaten Timor-Tengah Utara

    tahun 2011 adalah 12 orang.

    berdasarkan data Dinkes Propinsi

    Nusa Tenggara Timur (2010), angka

    kematian ibu Propinsi Nusa Tenggara

    Timur adalah 278 per 100.000

    kelahiran hidup, AKI di kabupaten

    Timor Tengah Utara tahun (2011)

    adalah 363 per 100.000 kelahiran

    hidup, jumlah kematian ibu di

    Kabupaten Timor Tengah Utara

    adalah 12 orang, faktor penyebab

    langsung kematian ibu adalahperdarahan sebanyak 50%,

    preeklampsia/eklampsia sebesar 5%,

    dan infeksi sebesar 17%, penyebab

    lainnya sebesar 28%, dengan

    demikian perdarahan merupakan

    faktor terbesar penyebab kematian ibu

    (Dinkes, 2011).

    Tujuan dari pembangunan

    nasional diantaranya menurunkan

    angka kematian ibu terus menurun

    hingga tiga perempat dalam kurun

    waktu 1990-2015. Namun perlu upaya

    dan kerja keras untuk mencapai target

    Millenium Development Goals

    (MDGs) sebesar 102 per 1000

    kelahiran hidup pada tahun 2015mendatang (Bappenas, 2010).

    Menurut data Dinkes

    Kabupaten Timor Tengah Utara,

    jumlah kematian ibu tahun (2011): 12

    orang dari 7000 kelahiran hidup.

    Penyebab langsung kematian

    diantaranya preeklampsia/ eklampsia

    sebanyak 5%, perdarahan sebanyak

    50%, infeksi sebanyak 17%, penyebab

    lainnya sebanyak 28%, data ruang

    Poli KIA RSUD Kefamenanu tahun(2011) dari 600 ibu hamil yang di

    periksa, ibu yang hamil dengan

    preeklampsia sebanyak 35 orang.

    Preeklampsia/eklampsiadidefin

    isikan adalah timbulnya hipertensi

    disertai proteinuria dan edema akhibat

    kehamilan setelah usia 20

    minggu/segera setelah persalinan.

    Sedangkan etiologi dari preeklampsia

    /eklampsia belum diketahui secara

    pasti, namun faktor-faktor predisposisi

    dari preeklampsia yaitu usia, paritas,

    status social ekonomi, predisposisi

    genetik, komplikasi obstetrik dan

    kondisi medis yang sudah ada

    sebelumnya (JNPK-KR, 2008).

    Dampak yang dapat

    ditimbulkan dari preeklampsia pada

    ibu yaitu kelahiran prematur, oliguria,

    kematian, sedangkan dampak pada

    bayi yaitu pertumbuhan janinterhambat, oligohidramion, dapat

    pula meningkatkan morbiditas dan

    mortalitas.

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. Konsep Dasar Usiaa) Pengertian

    Usia adalah usia individu

    terhitung mulai saat dia

    dilahirkan sampai saat berulang

    tahun.Semakin cukup umur,

  • 7/23/2019 14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor

    3/10

    Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19

    12

    tingkat kematangan dan

    kekuatan seseorang akan lebih

    matang dalam berfikir dan

    bekerja (Nursalam, 2001).

    Usia sangatmempengaruhi kehamilan

    maupun persalinan. Usia yang

    baik untuk hamil atau

    melahirkan berkisar antara 20-

    35 tahun. Pada usia tersebut alat

    reproduksi wanita telah

    berkembang dan berfungsi

    secara maksimal. Sebaliknya

    pada wanita dengan usia

    dibawah 20 tahun atau diatas 35

    tahun kurang baik untuk hamilmaupun melahirkan, karena

    kehamilan pada usia ini

    memiliki resiko tinggi seperti

    terjadinya keguguran, atau

    kegagalan persalinan, bahkan

    bisa menyebabkan kematian.

    Wanita yang usianya lebih tua

    memiliki tingkat resiko

    komplikasi melahirkan lebih

    tinggi dibandingkan dengan

    yang lebih muda. Bagi wanita

    yang berusia 35 tahun keatas,

    selain fisik melemah, juga

    kemungkinan munculnya

    berbagai resiko gangguan

    kesehatan, seperti darah tinggi,

    diabetes dan berbagai penyakit

    lain (Gunawan S, 2010)

    Menurut Manuaba (2003),

    usia dibawah 20 tahun bukan

    masa yang baik untuk hamilkarena organ-organ reproduksi

    belum sempurna. Hal ini tentu

    akan menyulitkan proses

    kehamilan dan persalinan.

    Sedangkan kehamilan diatas 35

    tahun mempunyai resiko untuk

    mengalami komplikasi dalam

    kehamilan dan persalinan antara

    lain perdarahan, gestosis, atau

    hipertensi dalam kehamilan,

    distosia dan partus lama.

    Hipertensi dalam kehamilan

    paling sering mengenai wanita

    yang lebih tua, yaitu

    bertambahnya usia menunjukan

    peningkatan insidenhipertensimkronis menghadapi

    resiko yang lebih besar untuk

    menderita hipertensi karena

    kehamilan, Wanita hamil

    dengan usia kurang dari 20

    tahun insiden preeklampsia eklampsia lebih dari 3 kali lipat .

    Pada wanita hamil berusia lebih

    dari 35 tahun dapat terjadi

    hipertensi laten oleh karena itu

    semakin lanjut usia makakualitas sel telur sudah

    berkurang hingga berakhibat

    juga menurunkan kualitas

    keturunan yang dihasilkan.

    2. Konsep Dasar Preeklampsiaa) Pengertian.

    Preeklampsi adalah

    timbulnya hipertensi disertai

    proteinuria dan atau edema

    setelah umur kehamilan 20

    minggu atau segera setelah

    persalinan. Gejala ini dapat

    timbul sebelum umur kehamilan

    20 minggu pada penyakit

    trofoblas. (Sujiyanti, 2009.61).

    b) Klasifikasi1. Preeklampsi ringan

    Adalah Suatu

    sindroma spesifik

    kehamilan denganmenurunnya perfusi

    organ yang

    berakhibat terjadinya

    vasospasme pembuluh

    darah dan aktivasi endotel.

    (Prawirohardjo, 2009. 543).

    Sedangkan menurut ilmu

    kebidanan praktis :61

    Adalah timbulnya

    hipertensi disertai

    proteinuria dan / atau edema

  • 7/23/2019 14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor

    4/10

    Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19

    13

    setelah umur kehamilan

    20 minggu atau segera

    setelah persalinan. Gejala

    ini dapat timbul sebelum

    umur kehamilan 20 minggupada penyakit trofoblas.

    Gejala dan tanda

    preeklampsia ringan yaitu:

    a. Tekanan darah sistolik140 atau kenaikan 30

    mmHg dengan interval

    pemeriksaan setiap 6

    iam.

    b. Tekanan darahdiastolik 90 atau

    kenaikan 15 mmHgdengan interval

    pemeriksaan setiap 6

    jam.

    c. Kenaikan berat badan1 kg atau lebih dalam

    seminggu.

    d. Proteinuria 0,3 gratau lebih dengan

    tingkat kualitatif plus

    1 sampai 2 pada

    urin kateter atau urin

    aliran pertengahan.

    b. Preeklampsia beratAdalah suatu

    komplikasi kehamilan yang

    ditandai dengan timbulnya

    hipertensi 160/110 mmhg

    atau lebih disertai

    proteinuria dan atau edema

    pada kehamilan 20 minggu

    atau lebih menurut ilmukebidanan praktis.63.

    Sedangkan menurut

    Prawirohardjo ( 2009. 544)

    adalah preeklampsia dengan

    tekanan darah sistolik > 160

    mmHg dan tekanan darah

    diastolic > 110 mmHg

    disertai proteinuria lebih 5

    g/ 24 jam. Gejala dan tanda

    preeklampsia berat

    A) Tekanan darah 160/110mmHg

    B) Oliguria, urin < 400 cc/24jam.

    C) Proteinuria lebih dari 3gr/liter

    METODE PENELITIANPendekatan penelitian yang

    digunakan ini adalah jenis penelitian

    dengan analitik korelasional yaitu dari

    korelasi analisis menjelaskan beberapa

    jauh kontribusi faktor risiko terhadap

    suatu kejadian tertentu, penelitian ini

    diarahkan untuk menjelaskan suatu

    keadaan atau situasi dan rancanganpenelitian ini adalah dengan studi

    retrospektif.

    Penelitian telah dilaksanakan

    di Poli KIA dan Rekam Medik RSUD

    Kefamenanu Kabupaten Timor

    Tengah Utara, pada bulan Januari-

    Februari 2013.

    Populasi penelitian ini adalah

    seluruh ibu hamil dengan

    preeklampsia di Poli KIA RSUD

    Kefamenanu Kabupaten Timor

    Tengah Utara pada bulan Januari 2011

    sampai Desember 2011, dengan

    jumlah 35 orang.

    Sampel dalam penelitian

    ini adalah ibu hamil yang tercatat

    dalam Rekam Medik di Poli KIA

    RSUD Kefamenanu Kabupaten Timor

    Tengah Utara pada saat penelitian

    dilakukan, dengan jumlah 35 orang.

    Kriteria inklusisampel sebagaiberikut:

    1) Ibu hamil yang berada diPoli KIA RSUD Kefamenanu

    Kabupaten Timor Tengah Utara,

    pada bulan Januari 2011 sampai

    Desember 2011

    2) Ibu hamil dengan preeklampsia diPoli KIA RSUD Kefamenanu

    Kabupaten Timor Tengah

    Utara.

  • 7/23/2019 14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor

    5/10

    Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19

    14

    Kriteria eksklusi sampel sebagai

    berikut:

    1) Ibu hamil yang tidak terjadipreeklampsia/kehamilan normal

    di Poli KIA RSUD KefamenanuKabupaten Timor Tengah Utara.

    2) Ibu hamil preeklampsia sebelumtahun 2011 di Poli KIA RSUD

    Kefamenanu Kabupaten

    Timor Tengah Utara

    Teknik Sampling merupakan

    teknik pengambilan sampel

    (Sugiyono, 2008). Pada penelitian

    ini pengambilan sampel secara

    Total sampling yaitu pengambilan

    anggota sampel dari seluruhpopulasidilakukan secara bersamaan .

    Dalam penelitian ini variabel

    indepedennya adalah usia dan variabel

    dependennya adalah preeclampsia.

    Instrumen penelitian untuk

    mengumpulkan data dari variabel

    independen dan dependen

    menggunakan studi dokumentasi

    Rekam Medik, Poli KIA RSUD

    Kefamenanu Kabupaten Timor

    Tengah Utara.

    Untuk menganalisa hubungan antara

    usia dengan preeklampsia digunakan

    uji Koefisien Kontingensi (KK),

    karena digunakan untuk menghitung

    hubungan antara variabel bila datanya

    berbentuk nominal dengan rumus

    Menurut (Sugiyono, 2007), yaitu:

    C=XC = Nilai koefisien

    kontingensiX + n

    X2 = Nilai chi square

    n = Jumlah sampel

    Sedangkan X2 adalah nilai dari

    Chi Square yang dihitung dengan

    rumus :

    k (fo-fh )

    X2 = _____________i= 1 fh

    Keterangan:

    X2 = Chi Kuadrat

    Fo = Frekuensi yang diobservasi

    Fh = Frekuensi yang diharapkan

    Untuk keperluan penghitungan

    nilai koefisien kontingensi, digunakanbantuan program computer. Kriteria

    penerimaan Hipotesis alternative yang

    menyatakan bahwa ada hubungan

    antara variabel independen dengan

    variabel dependen, bilamana nilai

    probability () = 0,05

    Penelitian ini dilaksanakan

    pada bulan Januari-Februari 2013.Pengumpulan data dilaksanakan

    dengan mengambil data pada catatan

    rekam medik kemudian diisi dan

    direkap.

    Data yang disajikan berupa

    data umum dan data khusus. Data

    umum menyajikan data mengenai

    pendidikan, pekerjaan, dan paritas.

    Sedangkan data khusus menyajikan

    data usia dan preeklampsia, untuk

    menganalisa hubungan antara kedua

    variabel menggunakan uji statistik

    Koefisien Kontingensi. Berikut ini

    adalah hasil penelitian dalam bentuk

    table.

    1. Data Umum

    1) Distribusi Frekuensi Responden

    Berdasarkan Pendidikan Ibu

    Hamil di Poli KIA RSUD

    Kefamenu Kabupaten Timortengah Utara Bulan Januari-

    Februari 2013

    N

    o

    Pendidika

    n

    Frekuens

    i

    Prosentas

    e (%)

    1 TIDAKSEKOLAH

    0 0

    2 SD 26 74,0

    3 SMP 6 17,0

    4 SMU 3 9,0

    Jumlah 35 100

  • 7/23/2019 14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor

    6/10

    Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19

    15

    Sumber: Dokumentasi pada RekamMedik dan Poli KIA

    Tabel 5.1 menunjukkan bahwa

    sebagian besar ibu hamil yangmengalami preeklampsia dengan

    jenjang pendidikan SD 26 responden

    (74,0%), sedangkan sebagian kecil ibu

    hamil yang mengalami preeklampsia

    dengan jenjang pendidikan SMP 6

    responden (17,0%), dan ibu hamil

    yang mengalami preeklampsia dengan

    jenjang pendidikan SMU 3 responden

    (9,0%)

    2)Karakteristik RespondenBerdasarkan Pekerjaan

    N

    o

    Pekerjaan Frekue

    nsi

    Prosent

    ase (%)

    1 TANI 0 0

    2 PNS 0 0

    3 IRT 35 100

    4 SWASTA 0 0

    5 WIRASWA

    STA

    0 0

    Jumlah 35 100

    Sumber: Dokumentasi pada Rekam

    Medik dan Poli KIA

    Tabel 5.2 menunjukkan bahwa

    seluruhnya ibu yang mengalami

    preeklampsia mempunyai pekerjaan

    sebagai ibu rumah tangga 35

    responden (100%).

    3) Karakteristik RespondenBerdasarkan Tingkat Paritas

    No Paritas Frekuensi Prosentase

    (%)

    1 0 14 40,0

    2 I 2 6,0

    3 II 2 6,0

    4 III 7 20,0

    5 >III 10 28,0

    Jumlah 35 100

    Sumber: Dokumentasi pada

    Rekam Medik dan Poli KIA

    Tabel 5.3 menunjukkan bahwa

    hampir setengahnya ibu hamil denganparitas 0 14 responden (40%), dan ibu

    hamil dengan paritas > III 10

    responden (28,0%), sedangkan

    sebagian kecil ibu hamil dengan

    paritas III 7 responden (20,0%), dan

    ibu hamil dengan paritas Idan II 2

    responden (6,0%).

    4) Distribusi Responden Berdasarkan

    Usia

    No Usia Frekuens

    i

    Prosentas

    e (%)

    1 35

    tahun

    22 63,0

    Jumlah 35 100,0

    Sumber: Dokumentasi pada RekamMedik dan Poli KIA

    Tabel 5.4 menunjukkan bahwa

    sebagian besar ibu hamil yang usianya

    >35 tahun mengalami preeklampsia

    22 responden (63,0%), sedangkan

    sebagian kecil ibu hamil yang usianya

    20-35 tahun 13 responden (37,0%)

    5) Distribusi Ibu Hamil Dengan

    Preeklampsia

    N

    o

    Preeklamp

    sia

    Frekuen

    si

    Prosenta

    se

    1 Ringan 29 83,0

    2 Berat 6 17,0

    Jumlah 35 100,0

    Sumber: dokumentasi pada Rekam

    Medik dan Poli KIA

    Tabel 5.5 menunjukkan bahwa

    hampir seluruhnya ibu hamil

  • 7/23/2019 14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor

    7/10

    Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19

    16

    mengalami preeklampsia ringan 29

    reponden (83,0%),sedangkan sebagian

    kecil ibu hamil mengalami

    preeklampsia berat 6 responden (

    17,0%)

    5) Statistik

    Value df

    Asymp.

    Sig. (2-

    sided)

    Pearson Chi-

    Square4.279(b) 1 .039

    Likelihood

    Ratio6.288 1 .012

    Linear-by-

    Linear

    Association

    4.157 1 .041

    N of Valid

    Cases35

    Symmetric Measures

    Value

    Asymp. Std.Error(

    a)

    Approx.T(b)

    Approx. Sig.

    Nominal byNominal

    ContingencyCoefficient

    .330 .039

    Interval byInterval

    Pearson's R.350 .081

    2.144

    .039(c)

    Ordinal byOrdinal

    SpearmanCorrelation

    .350 .0812.14

    4.039(c

    )N of Valid Cases 35

    Tabel 5.7 analisa statistik di dapat

    bahwa dengan bantuan computer

    dengan SPSS menggunakan uji

    koefisien kontingensi diperoleh nilaiprobalitiy ()=0,039 (0,05), yangberarti ada hubungan antara usia

    terhadap preeklampsia pada ibu

    hamil

    Dari hasil uji Koefisien

    Kontingensi (KK), diperoleh nilai

    Koefisien Kontingensi=0,330 yang

    berarti hubungan atau korelasi

    antara usia terhadap preeklampsia

    pada ibu hamil mempunyai tingkatan

    rendah.

    PEMBAHASANDari hasil uji statistik untuk

    menganalisa hubungan antara usia

    terhadap preeklampsia dengan

    bantuan computer menggunakan ujiKoefisien Kontingensi diperoleh nilai

    propability (p)=0,039 (0,05), yangberarti ada hubungan antara usia

    dengan preeklampsia.

    Dari hasil uji Koefisien

    Kontingensi (KK), diperoleh nilai

    Koefisien Kontingensi=0,330 yang

    berarti hubungan atau korelasi antara

    usia terhadap preeklampsia

    mempunyai tingkatan rendah.

    Hal tersebut sesuai denganGunawan S (2010), bahwa usia yang

    baik untuk hamil dan bersalin adalah

    antara 20-35 tahun, pada usia tersebut

    alat reproduksi wanita telah

    berkembang dan berfungsi secara

    maksimal. Sebaliknya pada wanita

    dengan usia < 20 tahun atau >35 tahun

    kurang baik untuk hamil maupun

    melahirkan karena kehamilan pada

    usia ini memiliki resiko tinggi

    terjadinya keguguran, atau kegagalan

    persalinan, bahkan bisa menyebabkan

    kematian. Pada wanita dengan usia

    35 tahun diduga akibat hipertensi yang

    diperberat oleh kehamilan. Oleh

    karena itu insiden hipertensi

    meningkat diatas 35 tahun hal ini

    menurut Rochjati,P (2003),

    disebabkan terjadinya perubahan pada

    jaringan alat-alat kandungan dan jalan

  • 7/23/2019 14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor

    8/10

    Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19

    17

    lahir tidak lentur lagi, selain itu

    menurut Potter,PA (2005), juga

    diakibatkan karena tekanan darah

    yang meningkat seiring dengan

    pertumbuhan usia sehingga pada usia>35 tahun atau lebih rentan terjadinya

    berbagai penyakit dalam bentuk

    hipertensi dan eklampsia.

    Berdasarkan penelitian yang telah

    dilakukan dapat disimpulkan opini

    bahwa preeklamsia sering terjadi

    terjadi pada usia tua atau diatas 35

    tahun karena pada usia tersebut selain

    terjadi kelemahan fisik dan terjadi

    perubahan pada jaringan dan alat

    kandungan serta jalan lahir tidaklentur lagi. Pada usia tersebut

    cenderung didapatkan penyakit lain

    dalam tubuh ibu salah satunya

    hipertensi, hal ini mungkin

    dikarenakan tekanan darah tinggi yang

    meningkat seiring dengan

    penambahan usia oleh karena itu kita

    sebagai bidan perlu tingkatkan dalam

    pelayanan kebidanan khususnya untuk

    pencegahan preeklamsia yaitu

    memberikan penyuluhan kepada ibu-

    ibu hamil untuk meemeriksakan

    kehamilan secara teratur, sehingga

    lebih awal terdeteksi dan mendapat

    penanganan secara dini, tetapi

    preeklamsia juga bisa terjadi pada usia

    reproduksi yang sehat antara 20-35

    tahun, kesenjangan ini mungkin

    terjadi karena preeklamsia

    dipengaruhi oleh banyak faktor

    diantaranya faktor genetik, paritas,kehamilan ganda dan lain-lain.

    Berdasarkan hasil penelitian dan

    pembahasan yang telah diuraikan pada

    bab sebelumnya maka penulis dapat

    menyimpulkan bahwa ada hubungan

    antara usia dengan preeklampsia pada

    ibu hamil di Poli KIA RSUD

    Kefamenanu Kabupaten Timor

    Tengah Utara adalah sebagai berikut:

    1) Usia ibu hamil sebagian besarberusia > 35 tahun

    2) Ibu hamil hampir seluruhnyamengalami preeklampsia

    ringan

    3) Ada hubungan yangsignifikan antara usia dengan

    preeklampsia pada ibu hamil

    dengan tingkat keeratan rendah

    Diharapkan sebagai masukan

    yang dapat dipergunakan guna

    meningkatkan mutu pelayanandalam pelayanan ANC yang

    berkualitas sehingga dapat

    mengurangi terjadinya preeklampsia.

    Diharapkan ibu dapat

    meningkatkan pengetahuan bahwa

    usia merupakan salah satu faktor

    terjadinya preeklampsia, sehingga

    mampu mendeteksi dini jika ada

    tanda bahaya/komplikasi

    Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian

    Suatu pendekatan Praktik.

    Yogyakarta: Rineka Cipta

    Bappenas, 2010.Pembangunan

    Kesehatan Gizi Di Indonesia:

    Jakarta

    Bobak, 2004.Buku Ajar Keperawatan

    Maternitas. Jakarta:EGC

    Chapman, V. 2006.Asuhan

    Kebidanan Persalinan Dan

    Kelahiran. Jakarta: EGC

    Dinas Kesehatan Propinsi Nusa

    Tenggara Timur 2010/2011.Profil

    Kesehatan

  • 7/23/2019 14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor

    9/10

    Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19

    18

    Kabupaten Kupang. Kupang:

    Dinkes Kupang

    Dinas Kesehatan Kabupaten Timor-

    Tengah Utara 2010/2011.Profil Kesehatan

    Kabupaten Timor-Tengah

    Utara. Timor-Tengah Utara:

    Dinkes

    Timor Tengah Utara

    Gunawan S, 2010.Reproduksi

    kehamilan Dan Persalinan:

    CV Graha

    Gitasari, 2008.Hubungan Usia IbuDengan Umur Kehamilan

    Dengan Kejadian

    Preeklampsia Di RSUD Dr

    M.Ashari Pemalang

    Hidayat, A. 2007.Riset Keperawatan

    Dan Teknik Penulisan Ilmiah.

    Jakarta:

    Salemba Medika

    Justitia B, 2009.Hubungan Usia,

    Paritas Terhadap

    Preeklampsia Pada Ibu Di

    RSUD Dr Soetomo:

    http//media sehat com (diakses

    18 juni 2013)

    JNPK-KR, 2008Asuhan Persalinan

    Normal: Jakarta: JHPIEGO

    Lestari, 2010.Hubungan Karakteristik

    Dengan Pengetahuan IbuHamil Tentang Preeklampsia

    Di RSUD Kota Semarang:

    jtpnimus-gdl-prasintade 6825-

    2-babi, pdf.(diakses 18 juni

    2013)

    Manuaba, I.G. B, 2003.Ilmu

    Kebidanan, Penyakit

    Kandungan dan Keluarga dan

    Berencana Untuk

    Pendidikan Bidan. Jakarta:

    EGC

    Manuaba, C. 2008. Gawat Darurat

    Obstetri Ginekologi DanObstetri Ginekologi Sosial

    Untuk Profesi Bidan. Jakarta:

    EGC

    Mochtar, R. 2007. Sinopsis Obstetri.

    Jakarta: EGC

    Marmi. Dkk. 2011.Asuhan

    Kebidanan Patologi.

    Yogyakarta: Pustaka Pelajar

    Nursalam. 2001.Konsep Dan

    Penerapan Metodologi

    Penelitian Ilmu Keperawatan.

    Jakarta: Salemba Medika

    ________, 2003. Konsep Dan

    Penerapan Metodologi

    Penelitian Ilmu

    Keperawatan.Jakarta: Salemba

    Medika

    _________, 2008.Konsep Dan

    Penerapan Metodologi

    Penelitian Ilmu Keperawatan.

    Jakarta: Salemba Medika

    Notoatmodjo, S. 2002.Metodologi

    Penelitian Kesehatan. Jakarta:

    Rineka Cipta

    _____________, 2010. Metodologi

    Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta

    Potter, P 2005.Fundamental Of

    Nursing.St Louis: Mosby

    Prawirohardjo, S, 2008.Ilmu

    Kebidanan. Jakarta Yayasan

    Bina Pustaka Sarwono

    Prawirohardjo EGC

    _______________, 2009.Ilmu

    Kebidanan. Jakarta Yayasan

  • 7/23/2019 14. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor

    10/10

    Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19

    19

    Bina Pustaka Sarwono

    Prawirohardjo EGC

    Rochjati, P. Skrining Antenatal Pada

    Ibu Hamil. Surabaya: AirLangga University press

    Sugiyono. 2007. Statistika Untuk

    Penelitian. Jakarta: Alfabeta

    Sujiyanti, 2009Asuhan Patologi

    Kebidanan.Jakarta: Nuha

    Medika

    Sriyun U, 2007.Faktor Risiko Yang

    Berhubungan DenganKejadian Preeklampsia Berat

    Pada Ibu Hamil Di RSD

    Raden Mattaher Jambi:

    http//eprints.undip.ac.id

    (diakses 18 juni 2013)

    Varney. Dkk. 2002Buku Saku Bidan.

    Jakarta: EGC

    Wiknjosastro, H. 2006.Ilmu

    Kebidanan. Jakarta: Yayasan

    Bina Pustaka

    WHO, 2005.Data Angka Kematian

    Ibu Hamil:

    http//www.keren.web id

    (Diakses 2 Nopember 2012)

    Yeyeh, R. 2010.Asuhan Kebidanan 4

    Patologi. Jakarta: CV Trans

    Info Media

    Yulikhah, 2009Buku Ajar

    Keperawatan Maternitas.

    Jakarta: Acuan Nasional

    Pelayanan Kesehatan Maternal

    Dan Neonatal