134475171-100310855-domba

17
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI TERNAK STATUS FAALI DOMBA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah praktikum fisiologi ternak Disusun Oleh: Nama : Toni Pramulyandi NPM : 200110060177 Kelas : D Tanggal Pengumpulan : 16 Mei 2007 LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2007

description

eeek

Transcript of 134475171-100310855-domba

Page 1: 134475171-100310855-domba

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIOLOGI TERNAK

STATUS FAALI DOMBA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah

praktikum fisiologi ternak

Disusun Oleh:

Nama : Toni Pramulyandi

NPM : 200110060177

Kelas : D

Tanggal Pengumpulan : 16 Mei 2007

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2007

Page 2: 134475171-100310855-domba

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Warahmatullahi Wabarukatuh

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Robbi yang

telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan praktikum ini dengan judul “STATUS FAALI

DOMBA”. Laporan praktikum ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari

praktikum yang dilaksanakan oleh penulis di labolatorium Fisiologi Ternak

Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, ini merupakan salah satu laporan

akhir praktikum yang penulis buat untuk memenuhi tugas praktikum dari mata

kuliah Fisiologi Ternak.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Akhir

Praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun diharapkan mampu melengkapi penulisan-penulisan Laporan Akhir

Praktikum penulis. Akhirnya, penulis berharap semoga Laporan Akhir Praktikum

ini mampu berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Laporan praktikum ini tidak mungkin akan terwujud tanpa bantuan dari

semua pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan baik secara moril

maupun materil.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarukatuh

Penyusun, April 2007

Page 3: 134475171-100310855-domba

STATUS FAALI DOMBA

I. Latar Belakang

Dalam laporan ini, saya akan mencantumkan pengetahuan tentang materi

praktikum dan hasil praktikum yang telah kita lakukan, serta pemahaman yang

kita dapat ketika melakukan praktikum. Selain itu laporan ini dibuat untuk

memenuhi salah satu tugas praktik fisiologi ternak dan sebagai syarat untuk

mengikuti praktikum berikutnya. Laporan ini juga melatih kita dalam membuat

laporan yang baik dan benar, karena dalam penyusunan laporan harus

menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

I.I TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini ialah agar praktikan dapat menentukan status faali

domba dengan cara:

1. Mengukur suhu tubuh,

2. Frekuensi pernapasan,

3. Frekuensi denyut jantung, dan

4. Frekuensi denyut nadi.

I.II MANFAAT

Perubahan yang terjadi pada status faali dapat menentukan tingkatan daya

adaptasi ternak terhadap lingkungannya.

1. Naiknya temperatur lingkungan dapat meningkatkan suhu tubuh, akan

tetapi ternak yang termasuk ke dalam golongan hewan homoioterm, yaitu

golongan hewan yang akan berusaha mempertahankan suhu tubuhnya

dalam kisaran tetap dengan suatu proses homeostatis. Proses homeostasis

dengan respon cepat adalah adanya perubahan frekuensi pernapasan,

denyut jantung, denyut nadi serta merubah reaksi fisiologik lainnya dalam

tubuh ternak. Yang pada giliran selanjutnya bila perubahan tersebut dalam

jangka waktu yang cukup lama akan menurunkan produksinya.

Page 4: 134475171-100310855-domba

2. Berdasarkan perubahan status faali tersebut, para peneliti memanfaatkan

untuk menentukan tingkatan daya adaptasi seekor ternak terhadap

lingkungannya.

3. Perubahan status faali ini dapat pula disebabkan antara lain oleh adanya

perubahan aktivitas.

II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pada praktikum ini, praktikan diberi kesempatan untuk melakukan

pengukuran suhu tubuh, frekuensi pernapasan, frekuensi denyut jantung, dan

frekuensi denyut nadi pada domba pada saat domba dalam keadaan tenang dan

pada saat domba setelah melakukan aktivitas.

Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang

ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil

pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan

fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan

pasien.

Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian

kepala dan berakhir pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ utama

diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus

mungkin diperlukan seperti test neurologi.

Dengan petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli

medis dapat menyususn sebuah diagnosis diferensial,yakni sebuah daftar

penyebab yang mungkin menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan

dilakukan untuk meyakinkan penyebab tersebut.

Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien

secara umum dan sistem organ yang spesifik. Dalam prakteknya, tanda vital atau

pemeriksaan suhu, denyut dan tekanan darah selalu dilakukan pertama kali.

Pemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti yang secara ketat

dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh reaksi kimiawi.

Page 5: 134475171-100310855-domba

Suhu dapat menjadi salah satu tanda infeksi atau peradangan, yakni demam (di

atas > 37°C). Suhu yang tinggi juga dapat disebablan oleh hipertermia. Suhu

tubuh yang jatuh atau hipotermia juga dinilai

Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri. Ukuran

kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis

pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada

leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis

posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan dengan bantuan

stetoskop.

Denyut sangat bervariasi tergantung jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan usia.

Bayi yang baru dilahirkan (neonatus) dapat memiliki dentur 13-150 denyut per

menit. Orang dewasa memiliki denyut sekitar 50-80 per menit.

Kecepatan pernapasan beraneka ragam tergantung usia. Batas normalnya

sekitar 16-20 penarikan napas per menit

III. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

1. Domba,

2. Termometer Klinik,

3. Stestoscope, dan

4. Vaseline.

IV. METODE PENGUKURAN

Suhu Tubuh

1. Suhu tubuh diukur dengan menggunakan termometer

klinik,

2. Terlebih dahulu termometer diturunkan sampai angka 0,

3. Ujung termometer diberi vaseline,

4. Masukkan ke dalam anus domba,

5. Diamkan selama 5 menit, dan

Page 6: 134475171-100310855-domba

6. Lakukan pembacaan pada termometer.

Dalam pelaksanaanya perlu diperhatikan letak ujung termometer

masuk ke dalam mukosa rectum (pengukuran 1 kali pada keadaan normal

dan dilakukan sekali lagi setelah domba melakukan aktivitas).

Denyut Jantung

1. Denyut jantung diukur dengan menggunakan stestoscope pada

daerah dada (kostal) sebelah kiri yang letaknya di bawah tulang

rusuk,

2. Denyut jantung harus dicari searah yang paling keras bunyinya,

3. Frekuensi denyut jantung dihitung dalam 1 menit, dan

4. Diulang sebanyak 3 kali.

Denyut Nadi

1. Raba arteri oleh keempat ujung jari tangan di pangkal paha bagian

dalam,

2. Hitung selama 1 menit, dan

3. Diulang sebanyak 3 kali.

Frekuensi Pernapasan

1. Frekuensi pernapasan domba dilakukan dengan cara mendekatkan

punggung telapak tangan di depan hidung domba untuk mendeteksi

hembusan napas,

2. Dihitung selama 1 menit,

3. Dilakukan sebanyak 3 kali, dan

4. Usahakan domba dalam keadaan tenang.

Page 7: 134475171-100310855-domba

I. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. Domba dikeluarkan dari kandang dengan hati-hati, usahakan terjadi

adapatsi domba dengan sekitarnya termasuk praktikan.

2. Domba dijepit antar 2 kaki praktikan lalu domba dielus-elus.

3. Untuk mengurangi kegelisahan, minimal 7 meter untuk jarak domba yang

satu dengan yang lainnya.

4. Catat hasilnya pada tabel!

II. HASIL PRAKTIKUM

Jenis domba : PrianganUmur : 8 BulanJenis kelamin : BetinaKeterangan : Sedang mengandung

Tabel Status Faali pada Keadaan Tenang dan Setelah Beraktivitas

Page 8: 134475171-100310855-domba

I II III IV V VI VII VIII

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

TEMPERATUR Tenang 38.7 40 42 39.9 39.3 39 39.3 39.2 47

TUBUH ('C) Aktivitas 40 42 43 38 39.9 39.6 40.1 40.3 40

FREKUENSI 1 50 77 85 72 62 67 71 89 77

DENYUT 2 40 79 96 78 65 93 75 73 72

JANTUNG 3 45 75 95 75 66 71 71 76 80

(…/menit) Rataan 45 77 92 91 64.7 77 72.3 79.3 76.5

1 59 96 90 109 97 103 102 110 105

2 55 101 103 106 101 110 83 90 97

3 59 86 98 112 104 165 90 107 95

Rataan 54.7 94,3 97 86 101 126 91.7 102 99

FREKUENSI 1 103 68 83 96 56 50 73 33 84

DENYUT 2 96 66 97 73 55 53 73 67 89

NADI 3 82 69 98 84 98 53 78 84 88

(…/menit) Rataan 93.7 67,7 92.7 87 56.2 52 74.6 63 87

1 118 80 91 43 66 105 96 103 110

2 94 82 100 47 86 135 89 108 112

3 85 79 1002 50 56 150 88 128 120

Rataan 90 80,3 97.7 46.7 69.3 133 91 113 114

FREKUENSI 1 38 47 41 36 34 46 25 46 48

PERNAPASAN 2 31 36 43 47 48 45 25 33 77

(…/menit) 3 38 38 47 30 46 39 31 79 43

Rataan 36.7 56 43.7 37.8 42.6 43.3 27 59.3 46

1 110 47 84 45 90 65 86 217 46

2 84 52 98 46 98 56 85 198 89

3 68 54 110 45 96 55 85 180 59

Rataan 63.2 51 97.3 44.7 94.7 58.7 85.3 200 88

DOMBARATAANPENGAMATAN KONDISI

NO.PENGUKURAN

Tenang

Aktivitas

Tenang

Aktivitas

Tenang

Aktivitas

Keterangan: untuk memperbanyak pergerakan, domba dibawa lari-lari oleh praktikan.

VIII. LITERATUR

Klasifikasi ilmiah Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Artiodactyla Familia : Bovidae Subfamili : Caprinae Genus : Ovis Spesies : aries

Nama binomial Ovis ariesLinnaeus, 1758

Page 9: 134475171-100310855-domba

Hewan memamah biak (Ordo Artiodactyla atau hewan berkuku genap,

terutama dari subordo Ruminantia) adalah sekumpulan hewan pemakan

tumbuhan (herbivora) yang mencerna makanannya dalam dua langkah, pertama

dengan menelan bahan mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah

setengah dicerna dan mengunyahnya lagi. Lambung hewan-hewan ini tidak hanya

memiliki satu ruang (monogastrik) tetapi lebih dari satu ruang (poligastrik,

harafiah: berperut banyak).

Hewan yang memamah biak secara teknis dalam ilmu peternakan serta

zoologi dikenal sebagai ruminansia. Hewan-hewan ini mendapat keuntungan

karena pencernaannya menjadi sangat efisien dalam menyerap nutrisi yang

terkandung dalam makanan, dengan dibantu mikroorganisme di dalam perut-perut

pencernanya.

Semua hewan yang termasuk subordo Ruminantia memamah biak, seperti

sapi, kerbau, kambing, domba, jerapah, bison, rusa, kancil, gnu, dan antilop.

Ruminansia yang bukan tergolong subordo Ruminantia misalnya unta dan lama.

Kuda, walaupun bukan poligastrik, memiliki modifikasi pencernaan yang efisien

pula.

Domba yang kita kenal sekarang merupakan hasil dometikasi manusia yang

sejarahnya diturunkan dari 3 jenis domba liar, yaitu Mouflon (Ovis musimon)

yang berasal dari Eropa Selatan dan Asia Kecil, Argali (Ovis amon) berasal dari

Asia Tenggara, Urial (Ovis vignei) yang berasal dari Asia.

Naiknya temperatur lingkungan dapat meningkatkan suhu tubuh, akan tetapi

ternak yang termasuk ke dalam golongan hewan homoioterm, yaitu golongan

hewan yang akan berusaha mempertahankan suhu tubuhnya dalam kisaran tetap

dengan suatu proses homeostatis.

Proses homeostasis dengan respon cepat adalah adanya perubahan frekuensi

pernapasan, denyut jantung, denyut nadi serta merubah reaksi fisiologik lainnya

dalam tubuh ternak. Yang pada giliran selanjutnya bila perubahan tersebut dalam

jangka waktu yang cukup lama akan menurunkan produksinya.

Page 10: 134475171-100310855-domba

Domba seperti halnya kambing, kerbau dan sapi, tergolong dalam famili

Bovidae. Kita mengenal beberapa bangsa domba yang tersebar diseluruh dunia,

seperti:

1. Domba Kampung adalah domba yang berasal dari Indonesia.

2. Domba Priangan berasal dari Indonesia dan banyak terdapat di daerah

Jawa Barat.

3. Domba Ekor Gemuk merupakan domba yang berasal dari Indonesia

bagian Timur seperti Madura, Sulawesi dan Lombok.

4. Domba Garut adalah domba hasil persilangan segi tiga antara domba

kampung, merino dan domba ekor gemuk dari Afrika Selatan.

Di Indonesia, khususnya di Jawa, ada 2 bangsa domba yang terkenal, yakni

Domba Ekor Gemuk yang banyak terdapat di daerah Jawa Tengah dan Jawa

Timur dan Domba Ekor Tipis yang banyak terdapat di Jawa Barat

Daging domba merupakan sumber protein dan lemak hewani. Walaupun

belum memasyarakat, susu domba merupakan minuman yang bergizi. Manfaat

lain dari berternak domba adalah bulunya dapat digunakan sebagai industri tekstil.

Domba yang unggul adalah domba yang sehat dan tidak terserang oleh

hama penyakit, berasal dari bangsa domba yang persentase kelahiran dan

kesuburan tinggi, serta kecepatan tumbuh dan persentase karkas yang baik.

Dengan demikian keberhasilan usaha ternak domba tidak bisa dipisahkan dengan

pemilihan induk/pejantan yang memiliki sifat-sifat yang baik. Domba berbeda

dengan kambing.

Kambing lokal (Capra aegagrus hircus) adalah sub spesies dari kambing liar

yang tersebar di Asia Barat Daya dan Eropa. Kambing merupakan suatu jenis

binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing liar jantan maupun

betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar.

Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan

kebanyakan berbulu lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk

ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15

Page 11: 134475171-100310855-domba

sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan

bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur

sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang

disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu. Kambing sudah

dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam

aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam

pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini di pimpin oleh

kambing betina yang paling tua. Kambing jantan berfungsi sebagai penjaga

keamanan rombongan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari.

Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan.

Paling tidak ada tujuh spesies domba:

• Argali, Ovis ammon

• Domba Domestrik, Ovis aries

• Bighorn Sheep, Ovis canadensis

• Thinhorn Sheep, Ovis dalli

• Mouflon, Ovis musimon

• Domba salju, Ovis nivicola

• Urial, Ovis orientalis

Banyak peranakan domba terjadi, biasanya dibagi menjadi:

• peranakan wol, atau

• peranakan daging, atau

• kedua di atas.

Beberapa alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:

1. Stetoskop (bahasa Yunani: stethos, dada dan skopeein, memeriksa) adalah

sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dia

banyak digunakan untuk mendengar suara jantung dan pernafasan,

meskipun dia juga digunakan untuk mendengar intestine dan aliran darah

dalam arteri dan "vein". Stetoskop ditemukan di Perancis pada 1816 oleh

Page 12: 134475171-100310855-domba

René-Théophile-Hyacinthe Laennec. Dia terdiri dari tabung kayu kosong.

Konon dia menciptakan stetoskop sehingga ia tidak perlu menaruh

telinganya di buah dada wanita Perancis. Tidak jelas apakah Laennec

mencoba menghindarinya, atau untuk menghindari rasa malu pasien.

Namun begitu, orang mengatakan bahwa "Kebutuhan adalah ibu dari

penemuan”.

Ada dua jenis stetoskop: akustik dan elektronik.

Stetoskop akustik yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan

menyalurkan suara dari bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara,

ke telinga pendengar. Bagian "chestpiece" biasanya terdiri dari dua sisi

yang dapat diletakaan di badan pasien untuk memperjelas suara; sebuaah

diaphgram (disk plastik) atau "bell" (mangkok kosong). Bila diaphgram

diletakkan di pasien, suara tubuh menggetarkan diaphgram, menciptakan

tekanan gelombang akustik yang berjalan sampai ke tube ke telinga

pendengar. Bila "bell" diletakkan di tubuh pasien getarakn kulit secara

langsung memproduksi gelombang tekanan akustik yang berjalan ke

telinga pendengar. Bell menyalurkan suara frekuensi rendah, sedangkan

diaphgram menyalurkan frekuensi suara yang lebih tinggi. Stetoskop dua

sisi ini diciptakan oleh Rappaport dan Sprague pada awal abad ke-20.

Permasalahan dengan akustik stetoskop adalah tingkatan suara sangat

rendah, membuat diagnosis sulit.

Stetoskop elektronik mengatasi tingkatan suara yang rendah dengan cara

memperkuat suara tubuh. Sekarang ini, telah ada beberapa perusahaan

menawarkan stetoskop elektronik, dan mungki dalam beberapa tahun lagi,

stetoskop elektronik akan menjadi lebih umum dari stetoskop akustik.

Stetoskop digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit tertentu.

Stetoskop dapat menyalurkan suara tertentu dan menghilangkan suara

yang lain. Sebelum stetoskop ditemukan, doktor meletakkan telinganya ke

dekat badan pasien dengan harapan untuk mendengarkan sesuatu.

Page 13: 134475171-100310855-domba

Stetoskop seringkali dianggap sebagai simbol pekerjaan dokter, karena

dokter sering dilihat atau digambarkan dengan sebuah stetoskop yang

tergantung di sekitar lehernya.

Stetoskop juga digunakan oleh mekanik untuk mengisolasi suara tertentu

dari mesin untuk diagnosa.

2. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu

(temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari

bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk

mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling

umum digunakan adalah termometer air raksa.

Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu

suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu

menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu

benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun

gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun

benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Suhu juga disebut temperatur. Suhu

tubuh merupakan faktor yang penting dalam menentukan kesehatan seseorang.

Suhu tubuh yang normal pada manusia adalah sekitar 360 - 37,50C. Pada saat

praktikum dalam mengukur suhu tubuh pasien diukur suhunya dalam keadaan

normal yaitu sebesar 36,30C dan kemudian disuruh beraktifitas, setelah itu diukur

setiap menit dari setelah beraktifitas selama 5 menit. Data yang diperoleh tertera

dalam tabel pada BAB II. Pada menit pertama setelah beraktifitas terjadi kenaikan

suhu tubuh dibanding sebelum beraktifitas. Hal ini disebabkan oleh aktifitas tubuh

yang meningkat sehingga meningkatkan kerja jantung untuk memompa darah

keseluruh tubuh, selanitu pembakaran zat-zat makanan dalam tubuh dapat

meningkatkan suh tubuh karena menghasilkan kalor. Suhu tubuh akan kembali ke

normal setelah beberapa saat beristirahat karena kerja jantung juga kembali ke

normal.

Sedangkan temperature di mulut setelah beraktifitas pada 5 menit pertama

sebesar 380C dan pada saat 5 menit ke dua kembali turun menjadi 37,20C. berbeda

Page 14: 134475171-100310855-domba

saat mulut berkumur dengan air es temperature dalam mulut pun menjadi turun

karena karena pengaruh suhu air es, yaitu menjadi 360C. akan tetapi setelah 5

menit kedua suhu di dalam mulut menjadi naik kembali, walaupu tidak signifikan

yaitu hanya 0,80C dari semula sehingga menjadi 36,80C. Hal ini terjadi karena

tubuh berusaha mengembalikan kondisinya ke dalam kondisi awal dalam rangka

homeostase.

Ada bermacam-macam termometer menurut cara kerjanya:

• Termometer air raksa

• Termokopel

• Termometer inframerah

• Termometer Galileo

• Termistor

• Termometer bimetal mekanik

• Sensor suhu bandgap silikon

Denyut Jantung, Jantung merupakan alat yang sangat vital dalam kehidupan

manusia. Jantung berfungsi memompa darah keseluruh tubuh. Tanpa adanya kerja

jantung manusia tidak dapat hidup karena darah tidak dapat mengalir ke seluruh

tubuh padahal darah tersebut membawa banyak sari-sari makanan yang diperlukan

oleh tubuh, sealin sari-sari makanan dara juga membawa oksigen yang digunakan

untuk pembakaran guna menghasilkan enrgi untuk kerja organ tubuh. Jika

pasokan oksigen terganggu maka kerja organ-organ tubuhpun menjadi terganggu.

Dalam keadaan normal dari hasil praktikum diperoleh bahwa denyut

jantung rata-rata selama tiga menit sebesar 65 kali per menit. Sedangkan setelah

beraktifitas denyut jantung manjadi meningkat secara signifikan yaitu sebesar

84.6 kali per menit salama 3 menit. Meningkatnya denyut jantung ini diakibatkan

meningkatnya aktifitas tubuh yang menyebabkan meningkatnya kerja sel.

Sehingga jantung harus memompa lebih banyak darah untuk mensuplai sari-sari

makanan dan oksigen ke dalam darah.

Page 15: 134475171-100310855-domba

Denyut Nadi, Nadi merupakan pembuluh darah yang penting untuk

menyalurkan darah ke seluruh tubuh. Denyut nadi selalu bersinkronisasi dengan

denyut jantung. Perbedaan antara denyut nadi dan denyut jantung tidak terlalu

besar. Jumlsh denyut nadi dalam keadaan normal dan keadaan saat tubuh

beraktifitas berbeda. Pada hasil praktikum rata-rata frekuensi denyut nadi dalam 3

menit sebesar 65 kali per menit. Dan pada saat beraktifitas sebesar 84,6 kali per

menit. Hal ini dikerenakan pada saat beraktifitas darah lebih banyak yang

melewati pembuluh nadi, sehingga denyut nadi yang terasa lebih banyak. Ketika

orang yang beraktifitas tersebut beristirahat maka frekuensi denyut nadi akan

menurun kembali pada keadaan semula.

IX. KESIMPULAN

Domba adalah salah satu hewan yang termasuk ke dalam golongan hewan

homoioterm. Hewan homoioterm, yaitu golongan hewan yang akan berusaha

mempertahankan suhu tubuhnya dalam kisaran tetap dengan suatu proses

homeostatis.

Naiknya temperatur lingkungan dapat meningkatkan suhu tubuh,

walaupun demikian hewan yang termasuk hewan hooioterm akan cepat

menyesuaikan suhu tubuhnya agar kembali ke keadaan normal.

Proses homeostasis dengan respon cepat adalah adanya perubahan frekuensi

pernapasan, denyut jantung, denyut nadi serta merubah reaksi fisiologik lainnya

dalam tubuh ternak. Yang pada giliran selanjutnya bila perubahan tersebut dalam

jangka waktu yang cukup lama akan menurunkan produksinya.

Perubahan status faali pada domba ini tidak hanya dikarenakan adanya

perubahan suhu lingkungan saja, akan tetapi dapat pula disebabkan antara lain

oleh adanya perubahan aktivitas.

X. SARAN

Page 16: 134475171-100310855-domba

Dalam melakukan praktikum harus lebih baik dari biasanya, sehingga

praktikum dapat berjalan dengan lancar. Dan menjelaskan materinya lebih jelas

lagi supaya mudah dipahami oleh praktikan

DAFTAR PUSTAKA

Bambang agus murtidjo. 1993. Memelihara Domba, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta

Page 17: 134475171-100310855-domba

Bambang Cahyono. 1998. Beternak Domba dan Kambing, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta.

Bambang Sugeng. 1990. Beternak Domba. Penebar Swadaya, Jakarta.

Joko santoso dkk. 1991. Pengembangan Ternak Potong di Pedesaan (Prosiding).

Fakultas Peternakan UNSOED. Purwokerto.

Pickering, W. R. 2000. Complete Biology. Oxford University Press, UK

Sumber Lain:

Internet: www.google.com

www.wikipedia.com