131243779 Fraktur Kompresi Doc

35
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan petunjuk-Nya sehingga laporan kasus kepaniteraan klinuk program profesi dokter ini dapat diselesaikan dengan semaksimal mungkin. Laporan kasus ini mengangkat topik Fraktur Kompresi Vertebra. Diharapkan dengan membahas laporan kasus ini, diperoleh pula pemahaman yang lebih kompleks mengenai Fraktur Kompresi Vertebra. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun sistematika penulisan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan kasus ini kedepannya nanti. Jambi, 16 April 2012 Penulis 1

Transcript of 131243779 Fraktur Kompresi Doc

Page 1: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkah dan petunjuk-Nya sehingga laporan kasus kepaniteraan klinuk program

profesi dokter ini dapat diselesaikan dengan semaksimal mungkin.

Laporan kasus ini mengangkat topik Fraktur Kompresi Vertebra. Diharapkan

dengan membahas laporan kasus ini, diperoleh pula pemahaman yang lebih

kompleks mengenai Fraktur Kompresi Vertebra.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih jauh dari

sempurna, baik dari segi isi maupun sistematika penulisan. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi perbaikan laporan kasus ini kedepannya nanti.

Jambi, 16 April 2012

Penulis

1

Page 2: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................1

DAFTAR ISI..................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................3

BAB II LAPORAN KASUS..........................................................................5

BAB III TINJAUAN PUSTAKA.................................................................10

3.1 DEFINISI FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA.........................10

3.2 ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG BELAKANG...............10

3.3   JENIS FRAKTUR PADA VERTEBRA.......................................12

3.4 INSIDENSI.....................................................................................14

3.5 ETIOLOGI.....................................................................................15

3.6 GEJALA DAN KONSEKUENSI.................................................. 16

3.7 DIAGNOSIS..................................................................................18

3.8 PRINSIP PENATALAKSANAAN FRAKTUR KOMPRESI

VERTEBRA...................................................................................21

BAB IV KESIMPULAN.......................................................................24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................25

2

Page 3: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

BAB I

PENDAHULUAN

Insiden karsinoma kolon di Indonesia cukup tinggi, demikian juga dengan

angka kematiannya. Karsinoma kolon adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi

pada kolon.1

Penyebaran karsinoma kolon mulai berkembang pada mukosa dan bertumbuh

sambil menembus dinding dan meluas secara sirkuler ke arah oral dan aboral. Jalur

penyebaran karsinoma kolon: 1,2

1. Penyebaran lokal

Mula-mula menyebar di dalam dinding usus, kanker mengelilingi sirkumferensia

dinding usus satu kali memerlukan 2 tahun, setelah menginvasi tunika muskularis

mudah timbul penyebaran hematogen. Kanker juga dapat menginvasi seluruh

dinding usus hingga organ sekitar usus ( seperti kandung kemih, prostat, uterus,

usus kecil, hati, lambuung, pankreas, dll).

2. Penyebaran limfogen (menempati 60%)

Sel kanker kolon melalui jaringan limfatik submukosa menembus dinding usus

ke kelenjar limfe permukaan dinding usus ke kelenjar limfe parakolon ke kelenjar

limfe media ke kelenjar limfe sentral (kelenjar limfe primer) ke kelenjar limfe

paraaorta ke kelenjar limfe supraklavikular.

3. Metastasis hematogen ( menempati 34%)

Umumnya ke hati, di susul ke paru, lalu tulang, otak, ovarium. Sangat sedikit ke

adrenal dan ginjal.

3

Page 4: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

4. Metastasis implantasi

Sel kanker lepas terimplantasi pada peritoneum rongga abdomen atau pelvis

membentuk nodul.

Pada kasus ini akan membahas salah satu metastasis hematogen dari

karsinoma kolon yaitu menyebabkan fraktur kompresi vertebra.

4

Page 5: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

BAB II

LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien

Nama : Yuniarti

Umur : 41 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : IRT

Agama : Islam

Alamat : Jl. Manunggal, Kuala Tungkal

MRS : 16 Maret 2012

2.2 Anamnesa

1. Keluhan Utama : Tidak dapat berjalan sejak ± 2 minggu SMRS

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak ± 2 minggu SMRS pasien mengatakan tidak dapat berjalan. Awalnya

pasien merasa kebas dan terasa lemah pada kaki sebelah kiri. Pasien mengaku

pernah jatuh terpeleset di kamar mandi dengan posisi terduduk ± 3 bulan

yang lalu. Kemudian pasien merasakan nyeri pada pinggang. Nyeri yang

dirasakan terus menerus. Sejak jatuh pasien mengatakan hanya berobat ke

tukang urut, tetapi nyeri yang dirasakan pada pinggang tidak hilang. BAB

bulat kecil, BAK normal.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

- Mioma uteri (+)

- DM disangkal

- Hipertensi disangkal

5

Page 6: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

4. Riwayat Penyakit Keluarga

- DM disangkal

- Hipertensi disangkal

2.3 Pemeriksaan Fisik

A. Status Generalisata

Tanggal 10 April 2012

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4M6V5

Tanda Vital : TD = 120/70mmHg N = 80x/menit

RR = 20x/menit T = 37 oC

Kepala : Bentuk simetris

Mata : Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-), pupil

isokor, reflek cahaya (+)

Hidung : Nafas cuping hidung (-), epistaksis (-)

Mulut : Dbn

Tht : Dbn

Leher : Pembesaran KGB (-), JVP (5-2)cmH2O

Thorak

o Inspeksi : Simetris kanan dan kiri (+)

Retraksi selaiga (-)

o Auskultasi

- Paru : Vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)

- Jantung : BJ I, II reguler, murmur (-), gallops (-)

o Palpasi : Fremitus sama kanan dan kiri

o Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru

Abdomen

o Inspeksi : Simetris

o Auskultasi : BU (+) normal

6

Page 7: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

o Palpasi : Nyeri tekan (-)

o Perkusi : Timpani

Ekstremitas

Superior : akral hangat, edema (-), kekuatan motorik 5 5

Inferior : akral hangat, edema (-), kekuatan motorik 2 2

2.5 Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium

Darah Rutin: Tanggal 16 maret 2012

WBC : 19,7 L 103/mm3

RBC : 5,36

HGB : 13,9 g/dl

HCT : 42,5 %

PLT : 252 103/mm3

Faal Hati: Tanggal 19 Maret 2012

Bilirubin total : 1,6 N: <1,0

Bilirubin direk : 1,0 N: <0,2

Bilirubin indirek : 0,6

Protein total : 5,0 N: 6,4-8,4 g/dl

Albumin : 2,9 N: 3,5-5,0

Globulin : 2,1 N: 3,0-3,6

SGOT : 77 N: < 40

SGPT : 55 N: <41

b. CT Scan

Hasil pemeriksaan : Metastase malignancy ke corpus vertebrae T11-T12

sampai L5 dengan kompresi fraktur corpus vertebrae L1 grade III-IV.

7

Page 8: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

c. Colon in loop

Hasil Pemeriksaan : Obstruksi colon decenden ec susp ca colon

d. CEA screening

Hasil pemeriksaan : >200 ng/ml N: 0-5 ng/ml

2.5 Diagnosis Kerja

8

Page 9: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

Fraktur Kompresi Vertebra L1 grade III-IV ec Ca Colon

2.6 Penatalaksanaan

IVFD RL 20 tetes/menit

Pemsangan kateter

Inj.Ranitidin

Inj. Ciprofloxaxin

Inj. Metil prednisolon

2.7 Prognosis

- Quo ad vitam : dubia ad malam

- Quo ad functionam : dubia ad malam

- Quo ad sanationam : dubia ad malam

9

Page 10: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 DEFINISI FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA

Fraktur kompresi adalah diskontinuitas dari jaringan tulang akibat dari suatu

penekanan atau tindihan yang melebihi kemampuan dari tulang tersebut.Fraktur

kompresi vertebra terjadi jika berat beban melebihi kemampuan vertebra dalam

menopang beban tersebut, seperti pada kasus terjadinya trauma.Pada osteoporosis,

fraktur kompresi dapat terjadi gerakan yang sederhana, seperti terjatuh pada kamar

mandi, bersin atau mengangkat beban yang berat.3

Adanya kompresi pada bagian depan corpus vertebralis yang tertekan dan

membentuk patahan irisan. Fraktur kompresi adalah fraktur tersering yang

mempengaruhi kolumna vertebra. Fraktur ini dapat disebabkan oleh kecelakaan jatuh

dari ketinggian dengan posisi terduduk ataupun mendapat pukulan di kepala,

osteoporosis dan adanya metastase kanker dari tempat lain ke vertebra kemudian

membuat bagian vertebra tersebut menjadi lemah dan akhirnya mudah mengalami

fraktur kompresi. 4

Vertebra dengan fraktur kompresi akan menjadi lebih pendek ukurannya daripada ukuran vertebra sebenarnya. 4

3.2 ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG BELAKANG

Vertebra dimulai dari cranium sampai pada apex coccigeus, membentuk

skeleton dari leher, punggung dan bagian utama dari skeleton (tulang cranium, costa

dan sternum). Fungsi vertebra yaitu melindungi medulla spinalis dan serabut syaraf,

menyokong berat badan dan berperan dalam perubahan posisi tubuh. Vertebra terdiri

dari 33 vertebra dengan pembagian 5 regio yaitu 7 cervical, 12 thoracal, 5 lumbal, 5

sacral, 4 coccigeal.5

10

Page 11: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

Vertebra manusia terbentuk oleh dua jenis tulang yaitu tipe kortikal dan

kalselus. Tulang kortikal menutupi bagian luar vertebra dan mencakup sekitar 80%

masa tulang. Tulang kalselus berada pada bagian dalam dan mengisi 20% masa

tulang vertebra. Tulang kalselus memberikan bentuk arsitektur dan komponen

struktural dari vertebra. Proses remodeling tulang merupakan proses normal dari

aktifitas osteoklas (menghancurkan) dan osteoblas (pembentukan), 10 – 20% tulang

orang dewasa normal mengalami remodeling setiap tahun. Pada osteoporosis,

kehilangan masa tulang disebabkan oleh karena meningkatnya aktifitas osteoklas dan

menurunnya aktifitas osteoblas. Kehilangan masa tulang merununkan keseluruhan

integritas dari vertebra dengan pengurangan densitas dari pusat tulang kalselus.

Begitu juga pada orang tua, pengurangan masa tulang disebabkan oleh penipisan

cakram vertebra oleh karena proses degenerasi. Penguranagan massa tulang ini akan

menyebabkan ketidakseimbangan dalam menahan beban antar vertebra endplates.

Kombinasi dari pengurangan massa tulang dan kelemahan tulang vertebra akibat

proses penuaan akan mengakibatkan kelainan bentuk dari vertebra.3

11

Page 12: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

3.3   JENIS FRAKTUR PADA VERTEBRA

Tulang belakang merupakan satu kesatuan yang kuat yang diikat oleh

ligamen didepan dan dibelakang, serta dilengkapi diskus intervertebralis yang

mempunyai daya absorpsi terhadap tekanan atau trauma yang memberikan sifat

fleksibilitas dan elastis. Semua trauma tulang belakang harus dianggap suatu trauma

yang hebat , sehingga sejak awal pertolongan pertama dan transportasi kerumah sakit

penderita harus secara hati-hati. Trauma pada tulang belakang dapat mengenai  :5

1.    Jaringan lunak pada tulang belakang, yaitu ligamen, diskus dan faset.

2.    Tulang belakang sendiri

3.    Sum-sum tulang belakang.

Mekanisme trauma pada tulang belakang:

1. Fleksi

Trauma terjadi akibat fleksi dan disertai dengan sedikit kompresi pada

verttebra. Vertebra mengalami tekanan terbentuk remuk yang dapat menyebabkan

kerusakan atau tanpa kerusakan ligamen posterior. Apabila terdapat kerusakan

ligamen posterior, maka fraktur bersifat tidak stabil dan dapat terjadi subluksasi.

Gambar 1: Fraktur akibat fleksi

2. Fleksi dan rotasi

Trauma jenis ini merupakan trauma fleksi yang bersama-sama dengan rotasi.

Terdapat strain dari ligamen dan kapsul, juga ditemukan fraktur faset. Pada keadaan

12

Page 13: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

ini terjadi pergerakan ke depan/dislokasi vertebra diatasnya. Semua fraktur dislokasi

bersifat tidak stabil.

Gambar 2 :Fraktur akibat rotasi

3.    Kompresi vertikal (aksial)

Suatu trauma vertikal yang secara langsung mengenai vertebra yang akan

menyebabkan kompresi aksial. Nukleus piulposus akan memecahakan permukaan

serta badan vertebra secara vertikal. Material diskus akan masuk dalam badan

vertebra dan menyebabkan vertebra menjadi rekah (pecah). Pada trauma ini elemen

posterior masih intak sehingga fraktur yang terjadi bersifat stabil.

Gambar 3 : Fraktur kompresi

4.    Hiperekstensi atau retrofleksi

Biasanya terjadi hiperekstensi sehingga terjadi kombinasi distraksi dan

ekstensi. Keadaan ini sering ditemukan pada vertebra servikal dan jarang pada

vertebra torakolumbal. Ligamen anterior dan diskus dapat mengalami kerusakan atau

terjadi fraktur pada arkus neuralis. Frkatur ini biasanya bersifat stabil.

13

Page 14: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

Gambar 4 : Fraktur akibat hiperekstensi

5.    Fleksi lateral

Kompresi atau trauma distraksi yang menimbulkan fleksi lateral akan

menyebabkan fraktur pada komponen lateral yaitu pedikel, foramen vertebra dan

sendi faset.5

Pembagian Trauma Vertebra

Menurut BEATSON (1963) membedakan atas 4 grade:

Grade I     = Simple Compression Fraktur Grade II    = Unilateral Fraktur Dislocation

Grade III   =  Bilateral Fraktur Dislocation

Grade IV   =  Rotational Fraktur Dislocation

3.4 INSIDENSI

Fraktur kompresi vertebra merupakan jenis fraktur yang sering terjadi dan

merupakan masalah yang serius. Setiap tahun sekitar 700.000 insidensi di Ameika

Serikat, dimana prevalensinya meningkat 25% pada wanita yang berumur diatas 50

tahun. Satu dari dua wanita dan satu dari empat laki-laki berumur lebih dari 50 tahun

menderita osteoporosis berhubungan dengan fraktur.  Insidensi fraktur kompresi

vertebra meningkat secara progresif berdasarkan semakin bertambahnya usia, dan

prevalensinya sama antara laki-laki (21,5%) dan wanita (23,5%), yang diukur 14

Page 15: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

berdasarkan suatu studi pemeriksaan radiologi. Meskipun hanya sekitar sepertiga

menunjukkan gejala akut, awalnya semua berhubungan dengan angka yang

signifikan meningkatkan mortalitas dan gangguan fungsional dan psikologis.3

3.5 ETIOLOGI

1. Trauma

Trauma merupakan penyebab terbanyak pada pasien yang berusia dibawah 50

tahun, oleh karena itu fraktur yang terjadi lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada

perempuan sampai usia 60 tahun. Contoh fraktur yang terjadi akibat trauma adalah

fraktur kompresi baji C3 – T1 dan fraktur kompresi baji torakolumbal. Fraktur

kompresi baji merupakan suatu cedera fleksi, korpus terkompresi tetapi lagamen

posterior tetap utuh dan fraktur biasanya bersifat stabil.

2. Posmenopausal osteoporosis

Merupakan penyebab tersering pada wanita yang berumur diatas 60 tahun.

3. Keganasan

Semakin bertambahnya usia begitu juga peningkatan resiko terjadinya fraktur

patologis akibat keganasan, dan multiple mieloma, nekrosis avaskular, limpoma atau

metastasis keganasan lain atau adanya infeksi juga ikut berperan. Fraktur kompresi

vertebra terjadi pada 50% sampai 70% pasien dengan multipel myeloma.

4. Osteoporosis sekunder

Beberapa pasien ditemukan memiliiki densitas tulang dibawah nilai normal

berdasarkan usia. Pada kasus ini penyebab sekunder dari kehilangan masa tulang

harus diperhatikan, seperti penggunaan terapi glukokortikosteroid, pengguna alcohol,

hipogonadisme, dan endokrinopati seperti hipertiroid, dan penyakit chusing,

hiperparatiroid, dan diabetes mellitus.3

15

Page 16: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

3.6 GEJALA DAN KONSEKUENSI

Pada sebagian besar kasus, pasien tidak menceritakan adanya trauma yang

signifikan, meskipun mereka kadang-kadang menjelaskan aktifitas yang

meningkatkan tarikan pada tulang belakang, seperti mengangkat jendela, mengangkat

anak kecil dari tempat tidur, atau gerakan melenturkan badan secara berlebihan.

Trauma dengan energi yang besar biasanya ditemukan pada pasien berusia muda,

terutama pada laki-laki dengan densitas tulang yang normal.3

Hanya sepertiga kasus kompresi vertebra yang menunjukkan gejala. Pada saat

fraktur terasa nyeri, biasanya dirasakan seperti nyeri yang dalam pada sisi fraktur.

Jarang sekali menyebabkan kompresi pada medulla spinalis, tampilan klinis

menunjukkan mielopatik fraktur dengan tanda dan gejala nyeri radikuller yang nyata.

Rasa nyeri pada fraktur disebabkan oleh banyak gerak, dan pasien biasanya merasa

lebih nyaman dengan beristirahat.3

Fraktur kompresi biasanya bersifat insidental, menunjukkan gejala nyeri

tulang belakang ringan sampai berat. Dapat mengakibatkan perubahan postur tubuh

karena terjadinya kiposis dan skoliosis. Pasien juga menunjukkan gejala-gejala pada

abdomen seperti rasa perut tertekan, rasa cepat kenyang, anoreksia dan penurunan

berat badan. Gejala pada sistem pernafasan dapat terjadi akibat berkurangnya

kapasitas paru. 3

Konsekuensi Fraktur Kompresi Vertebra:

Apakah fraktur kompresi vertebra menunjukkan gejala atau tidak, komplikasi

jangka panjangnya sangat penting.  Konsekuensinya dapat dikategorikan sebagai

biomekanik, fungsional, dan psikologis. 3

1. Biomekanik

Nyeri tulang belakang persisten dalam kaitannya dengan factor-faktor

mekanik dan kelemahan otot akibat terjadinya kiphosis. Gejala-gejala pada abdomen,

kiphosis progresif, terutama dengan fraktur kompresi multiple, menyebabkan

pemendekan tulang belakang thorak sehingga menyebabkan penekanan pada

abdomen, dimana dapat menyebabkan gejala gastrointestinal seperti rasa cepat

kenyang dan tekanan abdomen. Pada beberapa pasien yang mengalami pemendekan

segmen torakolumbal yang signifikan, costa bagian terbawah akan bersandar pada 16

Page 17: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

pevis, menyebabkan terjadinya abdominal discomfort. Gejala-gejala pada gangguan

abdomen dapat berupa anoreksia yang dapat mengikibatkan penurunan berat badan,

terutama pada pasien yang berusia lanjut. Konsekuensi pada paru akibat adanya

fraktur kompresi pada vertebra dan kyposis umumnya ditandai dengan penyakit paru

restriktif dengan penurunan kapasitas vital paru. Dalam persamaan, setiap fraktur

menurunkan kapasitas vital 9%. Meningkatkan resiko terjadinya fraktur. Karena

terjadinya kyposis, maka beban berlebih akan ditopang oleh tulang disekitarnya,

ditambah lagi dengan adanya osteoporosis semakin meningkatkan resiko terjadinya

fraktur. Adanya satu atau lebih vertebra mengalami fraktur kompresi semakin

meningkatkan adanya fraktur tambahan lima kali lipat dalam satu tahun. 3

2. Fungsional

Pasien yang mengalami fraktur kompresi memiliki level yang lebih rendah

dalam performa fungsional dibandingkan dengan control, lebih banyak

membutuhkan pembantu, pengalaman lebih sering mengalami sakit saat bekerja, dan

mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Penelitian terbaru pada

pasien-pasien ini memiliki nilai yang rendah pada indeks kulalitas hidup yang

berhubungan dengan kesehatan berdasarkan fungi fisik, status emosi, gejala klinis

dan keseluruhan performa fungsional. Oleh karena itu, banyak pasien yang

mengalami fraktur kompresi vertebra akan menjadi tidak aktif, dengan berbagai

alasan antara lain rasa nyeri akan berkurang dengan terlentang, takut jatuh sehingga

terjadi patah tulang lagi. Sehingga kurang aktif atau malas bergerak pada akhirnya

akan mengakibatkan semakin buruknya kemampuan dalam melakukan aktifitas

sehari-hari. 3

3. Psikologis

Kejadian depresi meningkat sampai 4-0% pada pasien yang menderita fraktur

kompresi vertebra, akibat nyeri kronis, perubahan bentuk tubuh, detorientasi dalam

kemampuan untuk merawat diri sendiri, dan akibat bedrest yang lama. Pasien yang

mengalami depresi biasanya yang mengalami lebih dari satu fraktur dan akan

menjadi cepat tua dan terisolasi secara sosial.3

17

Page 18: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

3.7 DIAGNOSIS

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan dengan cara pasien berdiri, sehingga

tanda-tanda osteoporosis seperti kiposkoliosis akan lebih tampak. Kemudian

pemeriksaan dilakukan dengan menekan vertebra dengan ibu jari mulai dari atas

sampai kebawah yaitu pada prosesus spinosus. Fraktur kompresi vertebra dapat

terjadi mulai dari oksiput sampai dengan sacrum, biasanya terjadi pada region

pertengahan torak (T7-T8) dan pada thorakolumbal junction. Ulangi lagi

pemeriksaan sampai benar-benar ditemukan lokasi nyeri yang tepat. Nyeri yang

berhubungan dengan pemeriksaan palpasi vertebra mungkin disebabkan oleh adanya

fraktur kompresi vertebra. 3

Adanya deformitas pada tulang belakang tidak mengindikasikan adanya

fraktur. Jika tidak ditemukan nyeri yang tajam, kemungkinan hal tersebut merupakan

suatu kelainan tulang belakang yang berkaitan dengan umur. Pemeriksaan

selanjutnya dilakukan dengan membantu pasien melakukan gerakan fleksi dan

ekstensi pada tulang belakang, gerakan ini akan menyebabkan rasa nyeri yang

disebabkan oleh adanya fraktur kompresi vertebra. 3

Spasme otot atau kekakuan otot dapat terjadi sebagai akibat dari kekuatan

otot melawan gravitasi pada bagian anterior dari vertebra. Pemeriksaan neurologis

perlu dilakukan. Tidak jarang pada kasus osteomielitis mempunyai gejala yang mirip

dengan fraktur kompresi vertebra.3

2. Radiologi

Selama pemeriksaan fisik, marker radioopak mungkin ditempatkan pada kulit

pada daerah yang paling terasa nyeri, karena bagimanapun juga perlu juga difikirkan

juga adanya neoplasma atau adanya erosi pada endplate akibat osteomielitis. Posisi

anteroposterior dan lateral dilakukan untuk mengetahui adanya fraktur kompresi

vertebra. Fraktur kompresi vertebra asimtomatik tidak selalu menunjukkan kolaps

vertebra pada gambaran radiologi. Faktur kompresi vertebra secara radiografi

digambarkan sebagai penurunan panjang vertebra lebih dari 15%, umumnya

ditemukan pada vertebra thorakolumbal secara anteroposterior dan lateral. Bagian

18

Page 19: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

thorakoloumbal yang biasa terkena adalah T8,T12,L1, dan lumbah bagian bawah,

terbanyak pada L4.6

Gambar 6 : Rontgen fraktur kompresi vertebra

3. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Jika sumber nyeri tidak dapat ditemukan, MRI dapat menunjukkan adanya

keganasan, mengidentifikasi adanya fraktur dan membantu dalam menentukan terapi

yang tepat. Pada T1 yang mengalami fraktur akan tampak lebih gelap dibandingkan

dengan vertebra lainnya, T2 dan selanjutnya akan tampak lebih terang. Adanya short

tau inversion recovery (STIR) paling ideal diperiksa dengan MRI, karena sangat

sensitive terhadap adanya edema tulang yang disebabkan oleh fraktur kompresi.

Pemeriksaan MRI rutin untuk setiap tulang belakang tidak dianjurkan karena

biayanya yang mahal. Jika pada pemeriksaan MRI tidak ditemukan adanya edema,

fraktur telah sembuh dan rasa nyeri yang timbul bukan berasal dari fraktur.6

19

Page 20: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

Gambar 7 : MRI fraktur kompresi vertebra

4. CT Scan

CT scan sangat berguna dalam menggambarkan adanya fraktur dan dapat

memberikan informasi jika tentang adanya kelainan densitas tulang. CT scan dan

MRI juga sangat penting dalam menentukan diferensial diagnosis karena adanya

penyempitan kanalis spinal, dan komposisi spesifik vertebra dapat digambarkan.6

Gambar 8 : CT Scan Fraktur kompresi vertebra

5. Single-photon emission computed tomography (SPECT)

Dapat juga digunakan dalam menentukan adanya fraktur dan tingkat adanya

osteoporosis karena kemampuannya dalam menggambarkan densitas tulang. 6

6. Scintigraphy

Merupakan suatu metode diagnostik yang menggunakan deteksi radiasi sinar

gamma untuk menggambarkan kondisi dari jaringan atau organ, juga merupakan

20

Page 21: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

metode yang penting untuk memprediksikan hasil (outcome) dari beberapa teknik

operasi. 6

3.8 PRINSIP PENATALAKSANAAN FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA

Jika pada pasien tidak ditemukan kelainan neurologis, pengobatan pada

pasien dengan akut fraktur harus menekankan pada pengurangan rasa nyeri, dengan

pembatasan bedrest, penggunaan analgetik, brancing dan latihan fisik.

a.Menghindari bedrest yang terlalu lama.

Bahaya dari bedrest yang terlalu lama pada orang tua adalah, meningkatkan

kehilangan densitas tulang, deconditioning, thrombosis, pneumonia, ulkus dekubitus,

disorientasi dan depresi.

b.    Analgetik

Analgetik digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, biasa diberikan sebagai terapi

awal untuk menghindari dari bedrest yang terlalu lama. Analgetik opioid mungkin

diberikan pada beberapa pasien untuk mengurangi rasa nyeri yang lebih adekuat.

Bagimanapun juga pada pasien yang sudah tua, pasien dengan imobilisasi, opioid

yang berhubungan dengan konstipasi dan penurunan fungsi kognitif harus

diperhatikan dan penggunaan profilaksis laksatif harus segera dimulai pada saat

opioid mulai diberikan. Hindari pemberian nonsteridal anti-inflamatory drugs

(NSAIDs). Secara umum, penggunaan analgetik opioid atau non opioid, adalah lebih

baik dibandingkan dengan NSAIDs, terutama pada pasien usia lanjut yang

mengalami fraktur kompresi vertebra. Resiko pemberian NSAIDs berhubungan

dengan gastropati, insufisiensi ginjal, dan penyakit jantung kongestif meningkat

secara signifikan pada pasien usia lanjut.

c.    Calcitonin21

Page 22: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

Diberikan secara subkutan, intranasal, atau perrektal mempunyai efek

analgetik pada fraktur kompresi yang disebabkan oleh osteoporosis dan pasien

dengan nyeri tulang akibat metastasis. Aktifitas analgetik dari calcitonin yaitu dengan

meningkatkan kadar endorphins dalam plasma. Pada fraktur kompresi vertebra yang

disebabkan oleh osteoporosis, calcitonin juga menghambat fungsi dari osteoklast,

sehingga mencegah terjadinya penyerapan tulang.

d. Bracing

Bracing merupakan terapi yang biasa dilakukan pada manegemen akut non

operatif. Ortose membantu dalam mengontrol rasa nyeri dan membantu

penyembuhan dengan menstabilkan tulang belakang. Dengan mengistirahatkan pada

posisi fleksi, maka akan mengurangi takanan pada kolumna anterior dan rangka

tulang belakang. Bracing dapat digunakan segera, tetapi hanya dapat digunakan

untuk dua sampai tiga bulan. Terdapat beberapa tipe ortose yang tersedia untuk

pengobatan. Karena sebagian besar fraktur kompresi terjadi pada daerah

torakolumbal, sebagian besar ortosis dibuat beradasarkan area tersebut pada tulang

belakang. Thorakolumbosacral orthosis (TLSO) tipe shell tipe braces digunakan

untuk memberikan stabilitas selama rotasi, fleksi dan ekstensi. Jenis ini sangat

berguna dalam pengobatan oleh karena fraktur akibat energy yang besar, fraktur

multiple dan kiposis berat. Karena ortose didesain dengan pembungkus plastik,

harganya mahal dan pasien kadang-kadang mengeluhkan adanya gatal dan

berkeringat dibawah ortose. Tipe Boston sangat mirip dengan tipe shell tetapi lebih

lembut karena terbuat dari plastic semi fleksibel. 6

e.    Vertebroplasty

Vertebroplasty dilakukan dengan menempatkan jarum biopsy tulang belakang

kedalam vertebra yang mengalami kompresi dengan bimbingan fluoroscopy atau

computed tomography. Kemudian diinjeksikan  Methylmethacrylate kedalam tulang

yang mengalami kompresi. Prosedur ini dapat menstabilkan fraktur dan megurangi

rasa nyeri dengan cepat. Tetapi prosedur ini tidak dapat memperbaiki deformitas

yang terjadi pada tulang belakang. Komplikasi terjadi kurang dari 10% pasien antara

22

Page 23: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

lain berupa radikulopati, infeksi dan kompresi medulla spinalis. Pada saat semen

diinjeksikan dibawah tekanan tinggi, kebocoran ke bagian luar vertebra sering terjadi

pada 50% - 67% pasien. 6

Gambar 10. Teknik vertebroplasty

f.   Kypoplasty

Kypoplasty diperkenalkan pada tahun 1988 dalam mengobati fraktur

kompresi. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan jarum yang berisikan

tampon kedalam tulang yang mengalami fraktur. Insersi jarum tersebut akan

membentuk suatu kavitas pada tulang vertebra. Kemudian kavitas tersebut diisi

dengan campuran methylmetacrylate dibawah tekanan rendah. Komplikasi jarang

terjadi dan terjadinya kebocoran semen lebih jarang dibandingkan dengan

vertebroplasty. 6

Gambar 11. Teknik Kyphoplasty dan gambaran radiologis

BAB IV

23

Page 24: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

KESIMPULAN

Fraktur kompresi adalah diskontinuitas dari jaringan tulang akibat dari suatu

penekanan atau tindihan yang melebihi kemampuan dari tulang tersebut.Fraktur

kompresi vertebra terjadi jika berat beban melebihi kemampuan vertebra dalam

menopang beban tersebut, seperti pada kasus terjadinya trauma.Pada osteoporosis,

fraktur kompresi dapat terjadi gerakan yang sederhana, seperti terjatuh pada kamar

mandi, bersin atau mengangkat beban yang berat.3

Etiologi dari fraktur kompresi vertebra ini dapat dikarenakan oleh trauma,

posmenopausal osteoporosis, keganasan, ataupun osteoporosis.

Fraktur kompresi biasanya bersifat insidental, menunjukkan gejala nyeri

tulang belakang ringan sampai berat. Dapat mengakibatkan perubahan postur tubuh

karena terjadinya kiposis dan skoliosis. Pasien juga menunjukkan gejala-gejala pada

abdomen seperti rasa perut tertekan, rasa cepat kenyang, anoreksia dan penurunan

berat badan. Gejala pada sistem pernafasan dapat terjadi akibat berkurangnya

kapasitas paru. 3

Daftar Pustaka24

Page 25: 131243779 Fraktur Kompresi Doc

1. Sjamsuhidajat R . Buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-dua. Jakarta: EGC; 2005. hal 658-59.

2. Desen W. Buku ajar onkologi klinis. Edisi ke-dua. Jakarta: FKUI: 2004. hal 429-30.

3. Hanna J, Letizia M. Kyphoplasty: A treatment for osteoporotic vertebral

compression fractures. nursing journal center (serial online) 2007 ( diakses 10

April 2012); Dunduh dari: URL:

http://www.nursingcenter.com/library/journalarticle.asp?article_id=755899.

4. Young W. Spinal cord injury level and classification ( serial online) 2000

(diakses 10 April 2012); Diunduh dari: URL:

http://www.neurosurgery.ufl.edu/Patients/fracture.shtml.

5. Lestari T. Fraktur vertebra (serial online) (diakses 10 April 2012); Diunduh

dari: URL:http://www.scribd.com/doc/12748213/Fraktur-Vertebra.

6. Aron B, Walter CO. Vertebral compreesion fractures : treatment and

evaluation (serial online) 2006 ( diakses 10 April 2012); Diunduh dari: URL:

http://bjr.birjournals.org/cgi/reprint/75/891/207.pdf.

25