(13) kesalahan berpikir
-
Upload
s-kunto-adi-wibowo -
Category
Documents
-
view
4.972 -
download
13
Transcript of (13) kesalahan berpikir
think again!think again!
Kesalahan BerpikirKesalahan Berpikir
Dasar-dasar LogikaKuliah 13
think again!think again!
FallaciesFallacies
Kondisi yang lahir dari dasar logika atau penalaran yang tidak sah karena mengabaikan hukum-hukum, aturan-aturan, dan prinsip-prinsip pemikiran
Aristotles membagi menjadi: Formal Fallacies: bentuk argumen deduktif
yang tidak sah Informal Fallacies: kegagalan argumen
mendemonstrasikan kebenaran simpulan
think again!think again!
Formal FallaciesFormal Fallacies
Fallacy of Four Term (Quaternio terminorum): silogisme yang mengandung lebih dari tiga term
Semua koruptor adalah tikus Semua tikus memiliki ekor Semua koruptor memiliki ekor
Fallacy of Undistributed Middle: terminus medius tidak terdistribusikan
Semua kucing adalah mamalia Sebagian mamalia adalah paus Jadi beberapa kucing adalah paus
think again!think again!
Formal FallaciesFormal Fallacies
Fallacy of Illicit Major: term mayor tidak terdistribusi di premis mayor
Tidak ada kucing yang anjing Semua anjing adalah mamalia Tiada kucing yang mamalia
Fallacy of Illicit Minor: term minor tidak terdistribusi di premis minor
Semua ular adalah reptil Semua ular berbisa Semua reptil berbisa
think again!think again!
Formal FallaciesFormal Fallacies exclusive premises: semua premis negatif
Tidak ada mamalia yang ikanTidak ada ikan yang pausTidak ada paus yang mamalia
affirmative conclusion from negative premises, Semua manusia harus makanTapi binatang bukanlah manusiaBinatang harus makan
think again!think again!
Informal FallaciesInformal Fallacies Fallacies of Relevance: argumen yang
diberikan tidak relevan dengan simpulan yang dihasilkan
Fallacies of Presumption : premis atau argumennya berawal dari asumsi yang salah
Fallacies of Ambiguity: kesalahan berpikir akibat penggunaan bahasa yang kurang tepat dan berhati-hati.
think again!think again!
Fallacies of RelevanceFallacies of Relevance Appeal to force (argumentum ad baculum):
menggunakan pemaksaan dan ancaman sebagai landasan argumen Baju saya berwarna hijau Siapa yang tidak setuju berarti buta Jadi baju saya berwarna hijau
Appeal to pity (argumentum ad misericordiam): menggunakan belas kasihan sebagai argumen saya sudah mengerjakan tugas saya selama enam
hari tanpa tidur Tolong terima tugas saya walaupun terlambat
mengumpulkan.
think again!think again!
Fallacies of RelevanceFallacies of Relevance Appeal to emotion (argumentum ad populum):
menggunakan bahasa yang emosional sebagai argumen Tidak ada muslim yang bertakwa akan percaya kepada
Israel yang membantai muslim di Palestina Jadi Israel tidak bisa dipercaya
Appeal to Authority (argumentum ad verecundiam): menggunakan pendapat seseorang yang dianggap ahli atau berkuasa sebagai landasan argumen Presiden menginstruksikan bahwa lumpur Lapindo
merupakan bencana alam Jadi lumpur Lapindo adalah bencana alam
think again!think again!
Fallacies of RelevanceFallacies of Relevance Ad Hominem Argument: menolak argumen
karena dikemukakan oleh seseorang Mahasiswa mengatakan bahwa dosen di Fikom
banyak yang tidak kompeten Mahasiswa adalah mereka yang baru belajar Jadi tidak benar kalau dosen di Fikom tidak kompeten
Appeal to Ignorance (argumentum ad ignoratiam): sesuatu harus diterima karena tidak bisa dibuktikan sebaliknya Tidak ada yang bisa membuktikan saya korupsi Jadi saya tidak pernah korupsi
think again!think again!
Fallacies of RelevanceFallacies of Relevance Irrelevant Conclusion (ignoratio elenchi):
argumen yang tidak relevan dengan simpulannyaAnak-anak membutuhkan perhatian yang
cukup dari orang tuanyaOrang tua yang bekerja tidak bisa
memberikan perhatian yang cukup pada anak-anak mereka
Jadi, ibu tidak boleh bekerja
think again!think again!
Fallacies of PresumptionFallacies of Presumption Accident: menggunakan asumsi umum pada
satu kasus yang menjadi pengecualian Semua pembawa acara di televisi berwajah tampan Tukul adalah pembawa acara di televisi Jadi Tukul berwajah tampan
Converse Accident: simpulan dari yang khusus diterapkan kepada yang umum Ariel yang orang Sunda, pandai menyanyi Jadi orang Sunda pandai menyanyi
think again!think again!
Fallacies of PresumptionFallacies of Presumption False Cause (post hoc, ergo propter hoc):
apa yang terjadi sebelumnya dianggap sebagai sebabKemarin malam bulan purnamaTadi pagi saya bangun kesianganJadi bulan purnama menyebabkan saya
bangun kesiangan Begging the Question (petitio principii):
menggunakan simpulan sebagai salah satu argumen
think again!think again!
Fallacies of PresumptionFallacies of Presumption Begging the Question (petitio principii):
menggunakan simpulan sebagai salah satu argumenSaya tidak pernah menerima dana DKPDana DKP bukan dana untuk kampanyeYang bukan dana untuk kampanye tidak
boleh digunakan oleh capresCapres hanya boleh menggunakan dana
kampanye sesuai yang diatur oleh UUJadi saya tidak pernah menerima dana DKP
think again!think again!
Fallacies of AmbiguityFallacies of Ambiguity Equivocation
Yang ganjil selalu menarik perhatianAngka 17 adalah bilangan ganjilAngka 17 selalu menarik perhatian
AmphibolyPak Adi menembak burung dengan memakai
sarungJadi semua burung yang memakai sarung
rentan menjadi korban penembakan
think again!think again!
Fallacies of AmbiguityFallacies of Ambiguity Accent Composition Division