129522007-BPPV
-
Upload
darendraabimayu -
Category
Documents
-
view
44 -
download
10
Transcript of 129522007-BPPV
BENIGN PAROXYSMAL POSITIONAL VERTIGO
Francisca P. Bunjamin 2010 - 061 – 054Budi Darmawan 2011 – 061 - 078Anastasia Lilian Suryajaya 2011 – 061 - 079Rocky Chua 2011 – 061 - 179
PENDAHULUAN
Vertigo merupakan keluhan yang sering dijumpai yang digambarkan sebagai rasa berputar, atau pusing (dizziness).
Vertigo berasal dari bahasa latin vertere yang artinya memutar, diartikan sebagai sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang.
Vertigo dapat didefinisikan sebagai setiap gerakan atau rasa (berputar) tubuh penderita atau obyek-obyek di sekitar penderita yang bersangkutan dengan kelainan keseimbangan (Gowers 1983).
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) adalah gangguan keseimbangan perifer yang sering dijumpai terutama pada usia dewasa muda hingga usia lanjut.
BPPV termasuk vertigo perifer karena kelainannya terdapat pada telinga dalam, yaitu pada sistem vestibularis perifer.
Gejala yang dikeluhkan adalah vertigo yang datang tiba-tiba pada perubahan posisi kepala.
EMBRIOLOGI TELINGA DALAM• Pada akhir minggu ke-3 suatu penebalan dari
ektoderm pada permukaan bagian lateral dari cephalic end plakoda telinga invaginasi membentuk pit dan kantung tertutup, otokista, prekursor dari labyrinthus membranaceus.
• Pada perkembangan minggu ke-5, panjang otokisa melebihi lebarnya.
• Bagian kranial berkembang menjadi duktus endolimfatikus
• Bagian kaudal berkembang menjadi duktus koklearis
• Bagian tengah, area utriculosaccular, merupakan prekursor vestibular.
• Bagian vestibular mulai terbentuk sebelum bagian koklear. Dari bagian utricular terbentuk 3 penonjolan keluar, kemudian akan berkembang menjadi kanalis semisirkularis.
Perkembangan otokista
Gambar skematik perkembangan kanalis semisirkularis
ANATOMI• Labirin tulang
berisi cairan perilimfa (kalium 4 mEq/L dan natrium 139 mEq/L)
• Labirin membran berisi cairan endolimfa (kalium 144 mEq/L dan natrium 13 mEq/L).
Gambar 4 Anatomi telinga dalam
• 3 kanal semisirkularis, yaitu:– kanal lateral
horizontal– kanal superior atau
anterior– kanal inferior atau
posterior,
akselerasi angular.
Gambar 5. Anatomi organ keseimbangan
• Utrikulus dan sakulus merupakan 2 sakus di labirin membran, berlokasi di vestibulum
• Organ reseptor mereka disebut makula sel rambut yang dikelilingi oleh sel pendukung.
• Silia sel rambut melekat pada membran otolith gelatinosa. Pada bagian atas membran gelatinosa terdapat lapisan kristal kalsium karbonat yang disebut otokonia.
• Utrikulus akselerasi horizontal • Sakulus akselerasi vertikal.
FISIOLOGI
Keseimbangan dipengaruhi oleh system informasi sensoris dimana meliputi visual, vestibular dan proprioseptif.
VISUAL Mata adalah organ fotosensitif yang
terletak dalam rongga orbita yang memungkinkan analisis cermat dari bentuk, intensitas cahaya, dan warna yang dipantulkan objek.
Terdiri atas: sebuah bola mata fibrosa yang kuat untuk
mempertahankan bentuknyasuatu sistem lensa untuk memfokuskan
bayanganselapis sel fotosensitifsuatu sistem sel dan saraf yang berfungsi
mengumpulkan, memproses, dan meneruskan informasi visual ke otak
Tidak semua cahaya yang melewati kornea mencapai fotoreseptor peka cahaya karena adanya iris
Pada bagian tengah iris terdapat pupil yang merupakan tempat masuknya cahaya ke bagian dalam mata.
Iris mengandung dua kelompok jaringan otot polos, satu sirkuler dan yang lain radial.
Apabila cahaya terangserat-serat otot berkontraksi pupil mengecil mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata berkurang dan juga sebaliknya.
Untuk membawa sumber cahaya jauh dan dekat terfokus di retina diperlukan kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa yang dikenal sebagai akomodasi.
Kekuatan lensa bergantung pada bentuknya, yang diatur oleh otot siliaris yang merupakan bagian dari korpus siliaris.
Serat-serat saraf simpatis menginduksi relaksasi otot siliaris untuk penglihatan jauh, sementara sistem parasimpatis menyebabkan kontraksi otot polos untuk penglihatan dekat.
Proses visual dimulai saat cahaya memasuki mata, terfokus pada retina dan menghasilkan sebuah bayangan yang kecil dan terbalik.
Retina memiliki dua komponen utama yakni pigmented retina yang berfungsi mempertajam
penglihatan dengan mengurangi penyebaran cahaya
sensory retina yang berfungsi meneruskan sinyal ke nervus optikus dan korteks serebri.
VESTIBULARIS
Selain koklea, apparatus vestibularis memberikan informasi mengenai keseimbangan dan untuk koordinasi gerakan kepala dan mata serta postur tubuh.
Terdapat 2 struktur : utrikulus dan sakulus Komponennya mengandung endolimfe
yang dikelilingi oleh perilimfe Vestibular mengandung sel rambut yang
merespon terhadap perubahan bentuk mekanis yang dicetuskan oleh gerakan spesifik
sel rambut dapat mengalami depolarisasi atau hiperpolarisasi bergantung pada arah gerakan cairan.
Kanalis semisirkularis mendeteksi akselerasi atau deselerasi
Tiap telinga memiliki 3 kanalis yang tersusun secara tegak lurus
Rambut tertanam pada kupula yang akan bergoyang mengikuti arah gerakan
Sel rambut vestibularis terdiri dari 20-50 stereosilia, yaitu mikrovilus yang diperkuat aktin dan 1 kinosilium.
Depolarisasi : pembengkokan kearah kinosilium
Sel rambut akan membentuk sinaps dengan ujung terminal neuron aferen yang aksonnya menyatu dengan akson vestibularis lain untuk membentuk saraf vestibularis.
Hiperpolarisasi: kebalikan
Otolit : memberikan informasi mengenai posisi kepala relative terhadap gravitasi dan juga mendeteksi perubahan dalam kecepatan linier.
Sakulus mempunyai fungsi yang serupa dengan utrikulus kecuali ia berespon secara selektif thd kemiringan kepala menjauhi posisi horizontal dan thd akselerasi atau deselerasi linier.
Sinyal dari aparatus vestibularis dibawa ke saraf vestibulokoklearis ke nukleus vestibularis.
Sinyal berasal dari kulit, mata, sendi dan otot untuk mempertahankan keseimbangan dan postur tubuh yg diinginkan dan mengontrol otot mata eksterna sehingga mata tetap terfiksir ke titik yg sa
SOMATOSENSORIS
Sensasi mengenai posisi tubuh dalam ruang penting
Proprioseptor otot memberi informasi umpan balik mengenai ketegangan dan panjang otot
Proprioseptor pada telinga dalam beserta reseptor memberitahu informasi mengenai posisi kepala dan leher
Muscle spindle, terletak sejajar dengan serat otot
Ini peka terhadap kecepatan perubahan panjang otot dan panjang akhir otot yang dicapai
Jika muscle spindle teregang neuron aferen terangsang, serat ini berjalan ke dalam korda spinalis dan bersinaps langsung pada neuron motorik
Perangsangan otot yang teregang akibat reflex regang ini menyebabkan otot berkontraksi untuk menghilangkan peregangan tersebut.
VESTIBULAR OCCULO REFLEX
Vestibular mengontrol pergerakan kedua mata dan postur tubuh.
Semua gerakan mata yang bertujuan untuk memastikan ketajaman visual yang optimal
Vestibular dan optokinetic bekerja untuk memegang posisi mata dalam ruang (yaitu, tatapa konstan dengan memproduksi kompensasi gerakan mata yang menjaga gambar yang stabil pada retina selama gerakan kepala
Saccades, pursuit dan vergence eye movements mengubah pandangan sehingga gambar obyek yang menarik yang dibawa atau disimpan pada fovea, di mana merupakan resolusi visual tertinggi.
Saccades memutar mata untuk membawa gambar ke fovea, sedangkan pursuit mempertahankan citra pada fovea ketika bergerak di bidang visual. Gerakan Vergence yang disjungtif, menyebabkan mata untuk bergerak dalam arah yang berlawanan untuk menempatkan citra suatu objek secara simultan pada foveae baik selama gerakan kepala atau objek
Class of eye movement main function
Visual fixation Hold the image of stationary object on the fovea
Vestibular Hold images of the seen world steady on the retina during brief head rotational
Optokinetic Hold images of the world steady on the retina during sustained head rotational
Smoot pursuit Holds the image of moving target on the fovea
Nystagmus The repetition of a compensatory slow phase and quick phase resetting movement of the eyes, in quick phases, gaze directed toward the oncoming visual scene
Saccades Bring images of objects of interest onto the fovea
Vergence Moves the eyes in opposite directions so that images of a single object are placed simultaneously on both foveas
Ketajaman visual yang terdegradasi jika gambar menyelinap melintasi retina bahkan perlahan-lahan 2 sampai 3 derajat / detik.
Vestibulo-okular refleks (VORs) bertanggung jawab untuk menjaga fiksasi teropong dan menstabilkan gambar teropong fovea selama gerakan kepala
The VORs dibagi menjadi dua jenis: angular dan translasi
Refleks sudut yang diinisiasi oleh aktivasi dari kanalis semisirkularis
Kanal-kanal selaras dengan menarik dari tiga pasang otot ekstraoccular, sehingga aktivasi dari kanalis semisirkularis tunggal (seperti dalam benign positional vertigo atau dehiscence kanal) mengarah ke gerakan mata pada sumbu yang sejalan dengan sumbu dari kanalis semisirkularis
VORs Translational didorong oleh aferen otolith dan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori sesuai dengan responses gerakan mata
1. Tilt responses, yang mengkompensasi gerakan memiringkan kepala ke arah lateral yang berkaitan dengan gravitasi
2. translational responses, yang menghasilkan gerakan mata kompensasi untuk gerakan linear kepala
Memiringkan kepala ke arah lateral menghasilkan okular counter-rolling, gerakan torsi dari mata yang saling berhadapan.
Deviasi torsi dari mata dalam menanggapi 60 sampai 75 derajat kepala miring statis adalah 6 sampai 8 derajat
amplitudo gerakan mata yang kecil dihasilkan oleh relatif besar derajat memiringkan kepala, yang menunjukkan bahwa counterrolling okular adalah respon vestigial
Kompensasi gerakan mata dalam situasi ini tampaknya mengakibatkan sebagian besar dari saluran yang berhubungan dengan refleks, meskipun organ otolith juga diaktifkan VORs Translational menghasilkan gerakan mata yang menjaga titik fiksasi teropong untuk setiap retina selama gerakan kepala linear
Otolith afferents respond to linear acceleration. Identical changes in otolith afferent activity can result from head movements that change the orientation of the head relative to gravity (roll tilt) and from linear translational movement (interaural translation). There is no way for otolith afferents to distinguish whether a translation or a tilt produced the modulation in otolith afferent activity. The compensatory eye movements evoked by these two types of head movements are quite different, as shown on the diagram. Central processing of signals in the brainstem must be responsible for resolution of the so-called translation-tilt ambiguity.(From Minor LB. Physiological principles of vestibular function on earth and in space. Otolaryngol Head Neck Surg. 1998;118:54.)
Otolith afferen tidak bisa membedakan antara tilt and translation
Informasi dari kanalis semisirkularis, perbandingan komponen phasic and tonic dari modulasi aktivasi otolith aferen, frequency-selective organization of otolith-mediated responses, atau sinyal sensori lainnya seperti visual atau propiroseptive harus terlibat dalam menentukan reflek
HEAD MOVEMENTS Dua refleks penting untuk menstabilkan kepala:
Refleks vestibulocollic (VCR) mengatur aktivasi otot leher dalam menanggapi masukan vestibular
refleks cervicocollic (CCR) mengatur aktivasi otot leher dalam menanggapi untuk meregangkan reseptor
Studi stabilitas kepala selama penggerak di manusia telah menunjukkan bahwa kecepatan puncak dari gangguan kepala rotasi umumnya tidak melebihi 150 derajat / detik, tetapi frekuensi dominan mereka bisa setinggi 5 Hz, dengan frekuensi untuk beberapa komponen dari gerakan kepala sampai 15 Hz
Studi dari gerakan kepala pada pasien yang telah kehilangan fungsi vestibular menunjukkan bahwa stabilitas kepala dapat dicapai dengan cara sifat mekanik otot kepala dan leher, ketimbang faktor refleksif saraf
Kombinasi gerakan mata dan kepala yang digunakan untuk memperoleh dan melacak target yang menarik, serta untuk menstabilkan pandangan dalam menanggapi gangguan tubuh.
Gerakan voluntary mata-kepala dianggap sebagai salah saccadic atau pursuit. Selama saccades mata-kepala (kurang dari 30 derajat), pergeseran pandangan dapat dicapai dengan superposisi dari perintah internal saccadic dan VOR
Untuk saccades mata-kepala (lebih dari sekitar 40 derajat), yang VOR tampaknya “turned off”, Namun demikian, sinyal vestibular yang disebabkan oleh gerakan kepala masih tersedia sehingga perubahan pandangan yang akurat dapat dicapai.
POSTURE Proses yang aktif untuk mengontrol pusat gravitasi
tubuh yang terlibat dalam menjaga stabilitas postural pada subyek sehat
Pusat gravitasi terletak di daerah perut bagian bawah dan sedikit ke depan dari sendi pergelangan kaki pada orang sehat yang berdiri tegak
Tujuan dari kontrol postural adalah untuk mempertahankan kekuasaan dalam batas-batas stabilitas untuk posisi tubuh yang berbeda dan kegiatan.
Batas-batas stabilitas didefinisikan oleh elips horisontal berukuran sekitar 12,5 derajat dari depan ke belakang. Dimensi lateral batas stabilitas tergantung pada ketinggian subjek relatif terhadap jarak antara kaki. Untuk orang 70 inci tinggi dengan kaki ditempatkan 4 inci terpisah, dimensi lateral "batas stabilitas" adalah elips sekitar 16 derajat dari kiri ke kanan.
Postural responses terhadap gangguan (pergerakan permukaan dukungan atau badan) yang disusun dalam pola yang diskrit pada pergelangan kaki dan pinggul.
Pola yang akan digunakan tergantung pada struktur permukaan dukungan dan posisi pusat gravitasi relatif terhadap batas stabilitas.
Mutasi tubuh sekitar sendi pergelangan kaki adalah efektor dari strategi pergelangan kaki.
Strategi pergelangan kaki efektif bila pusat gravitasi bergerak perlahan-lahan dan dalam batas-batas stabilitas, dan permukaan lebih panjang dari kaki dan cukup kuat untuk menahan torsi yang pergelangan kaki.
KONTRIBUSI SEREBELLUM DAN BATANG OTAK
Cupula dari pengembalian kanalis semisirkularis ke posisi netral dengan konstan sekitar 6 detik
Pusat saraf yang bertanggung jawab untuk proses ini terletak di batang otak.
Mekanisme ini meningkatkan kemampuan sistem untuk menanggapi gerak kepala frekuensi rendah dan untuk mengarahkan tanggapan vestibulo-okular terhadap gravitasi.
Velocity strorage (transiently) hilang dalam kasus akut vestibular unilateral loss dan tetap. berkurang dalam jangka panjang.
Integrator saraf merupakan mekanisme lain batang otak penting untuk gerakan mata yang tepat
Ini menghasilkan perintah untuk otot-otot ekstra okular untuk memegang mata secara eksentrik
Fungsi yang tepat dari integrator saraf juga diperlukan untuk VOR memiliki fase yang tepat (timing) hubungan dengan kepala rotasi. Integrator saraf tidak mampu menahan tatapan tepat dalam kasus deafferentation unilateral akut.
Serebellum memainkan peran penting dalam immediate and long-term adaptive ocular motor control
Lesi flocculus yang merusak smooth pursuit dan VOR cancellation, yang biasanya memungkinkan mata untuk bergerak dengan rotasi kepala untuk mengikuti target.
Lesi floccular lesi dapat menyebabkan gazed evoked nystagmus, downbeat nystagmus, rebound nystagmus, increased or decreased amplitude (gain) of the VOR, and postsaccadic drift atau glissades
NYSTAGMUS
INHBISI
Excitation of the left anterior canal (shading) and inhibition of the right posterior canal (shading) result in contraction of the muscles that pull the eyes upward in the LARP plane and relaxation of the muscles that pull them downward in that plane
Excitation of the left posterior canal (PC) by moving canaliths in benign paroxysmal positional vertigo (PC-BPPV) causes slow phase eye movements downward in the plane of the affected PC
Receptor Central Nervous System Sign & Simptom
Cerebral cortex
Vestibular Cerebellum
Vestibular Nuclei
CTZ
Vomiting centre
Autonomiccentres
Hypothalamus
Pituitary
Retina
VestibularApparatus
SomatosensoryReceptors
Motionstimuli
NAUSEADizzinessSomnolenceHeadacheDepressionPerformance-decrement
Increased Secretion ofADH, ACTH, GH, PRL
SWEATINGPALLORDecreased Gastric motility,Cardiovasculer &Inspiratory changes
VOMITING
NORMAL PROCESSING
Vestibular systemVisus
Propiocepsis
Sensory information
= coordinated
CENTRA
Oculomotor centra
Stabilization of visual field
Muscles of the body
Static and kinetic equilibrium
= known pattern
ABNORMAL PROCESSING
Vestibular systemVisus
Propiocepsis
Sensory information
=abnormal=Excesive=Discordant information
stimuli
CENTRA
= unknown patern
Oculomotor centra: NISTAGMUS
Muscles : DEVIATION
ALARMWARNING
CORTEX BECOMES CONSCIOUSAFFECTIVE COMPONENT
VERTIGO
NEUROVEG. CENTRA
ASCENDING AND DESCENDING PATHWAYS
Ujung distal meatus auditori interna aferen vestibular vestibular ganglion (Scarpa’s)
Akson Meatus auditori interna n.8 junction antara pons dan medulla (v. 4 terbesar) batang otak
n. Vestibuli pada rostral medulla (medial and inferior nuclei ) dan kaudal pons.
langsung ke serebelum melalui pedunkulus serebelum inferior .
ASCENDING PATHWAYS Dari n. superior dan medial Fasikulus longitudinal
medial n. Okulomotor (3,4,6) Terdapat 4 dari urutan kedua n. vestibularis :1. Inferior2. Medial3. Lateral (Deiter’s)4. superior Keempatnya terdapat dibawah v. IV pada medulla
dan pons Terutama ke korda spinalis (kontrol posisi tubuh dan
kepala), ke extraocular motor nuclei, thalamus (ke korteks, persepsi gerakan), dan ke serebelum (postural adjustments).
DESCENDING PATHWAYS Lateral Medial
TRAKTUS VESTIBULOSPINAL LATERAL
signal dari organ otolit Turun melalui n. vestibular
inferior dibawah medulla turun ke substantia alba sepanjang m. spinalis
Berproyeksi pada segmen servikal, thorakal, dan lumbar melalui funikulus ventral.
Untuk gerakan ekstremitas bawah dalam menyesuaikan gerakan kepala.
TRAKTUS VESTIBULOSPINAL MEDIAL
signal dari kanalis semisirkularis.
Secara predominan berproyeksi pada segmen servikal melalui fasikulus longitudinalis medial
Ipsilateral Mediasi posisi
kepala dengan mengkontrol otot pada leher dan bahu
CONNECTIONS TO THE VESTIBULAR NUCLEUS FROM THE CANALS
Vestibular System
VESTIBULO-CEREBELLAR
Aferen vestibular Bersinaps pada n. vestibular medial dan inferior inferior serebelum pedunkulus serebelum.
Mengkoordinasi posisi tubuh - keseimbangan
DEFINISI Vertigo : ilusi pergerakan bahwa tubuhnya atau
lingkungannya berputar yang diakibatkan oleh penyakit telinga dalam atau gang. Pusat vestibular atau jarasnya didalam SSP
BPPV : gang. Keseimbangan perifer yang sering dijumpai pada dewasa muda hingga usia lanjut (sifat : episodic, sembuh sendiri, dicetuskan gerakan kepala mendadak atau perubahan posisi)
EPIDEMIOLOGI
Dari 119 penyakit pusing berputar oleh kelainan yang disebutnya sebagai kelainan otology didapatkan bahwa 49% menderita vertigo perifer paroksimal
benigna 18,5% penyakit Meniere 13,5% parese vestibular unilateral 8% parese vestibular bilateral 6% disfungsi telinga tengah dan 5% fistula
Dari 74 penderita dengan keluhan pusing berputar yang disebabkan oleh kelainan neurologik, didapatkan bahwa 35% adalah penderita stroke atau TIA22% menderita gangguan saraf pusat
lainnya16% menderita migren vertebrobasiler8% nistagmus7% ataksia sensorik,4% disfungsi ganglia basal5% ataksia serebeler3% menderita epilepsi
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa, didapatkan prevalensi BPPV di Amerika adalah 64 kasus/100.000 penduduk Wanita > pria lebih banyak daripada pria. > 50 tahun (51–57 tahun)
ETIOLOGI
Vertigo : 2 tipe (sentral dan perifer) Sentral : gang. Vaskuler
Stroke batang otak, atau TIA vertebrobasiler Neoplasma Migren basilar Trauma Perdarahan di serebelum Infark di batang otak/serebelum Degenerasi spinoserebelar
Perifer : patologis di telinga Vertigo jenis perifer : Neurinitis vestibuler Vertigo posisional benigna Penyakit Meniere Trauma Fisiologis Obat-obatan Tumor di fosa posterior, misalnya neuroma akustik
Lain-lain : toksik (antikonvulsan, sedative), infeksi, hipotiroid
ETIOLOGI BPPV Cedera kepala (<50 tahun) Degenerasi sistem vestibuler (usia lanjut) Pasca operasi Dalam pengobatan ototoxic (gentamicin)Kebanyakan : idiopatik
KLASIFIKASI
Vertigo perifer : berhubungan dengan gangguan fungsi organ vestibular Berdasarkan durasi :
Vertigo durasi menit-jam Vertigo detik Vertigo berdurasi hari Vertigo berdurasi bervariasi Bilateral vestibular deficit
Vertigo sentral Berhubungan dengan gang fungsi nervus VIII bagian
vestibular atau gang vestibular di nuklei bagian otak. Etio : iskemia dan infark batang otak, penyakit
demielinisasi (multiple sclerosis), tumor cerebellopontine angle (schwannoma), neuropati kranial (peny. Fokal atau sistemik seperti vaskulitis) dan gang. Heredofamilial (spinocerebellar)
Vertigo sistemik Merupakan vertigo sekunder yang dapat berupa
sentral atau perifer Penyebab : antikonvulsan, hipnotik, antihipertensi,
alkohol, analgesik, presinkop, penyakit infeksi (sifilis, meningitis), peny. Endokrin (DM, hipotiroid)
PATOFISIOLOGI disfungsi dari sensor kecepatan dan pergerakan
pada telinga dalam, kanal semisirkularis
Vertigo sangat jarang diakibatkan oleh gangguan fungsi visual dan somatosensoris
vestibular (telinga dalam),
visual
somatosensoris
orientasi dan gerakan dari badan dan kepala.
TEORI KUPOLITHIASIS
1962 Horald Schuknecht Macula utriculus berdegenerasi partikel-partikel basofilik (kalsium karbonat dari fragmen otokonia (otolith)) menempel pada permukaan kupula kanalis semisirkularis posterior sensitif ↑kanalis semisirkularis posterior berubah posisi dari inferior superior kupula bergerak secara utrikulofugal nistagmus dan keluhan pusing (vertigo). ~ keadaan benda berat puncak tiang miring mencegah tiang ke posisi netral. Perpindahan partikel otolith tersebut membutuhkan waktu, hal ini yang menyebabkan adanya masa laten sebelum timbulnya pusing dan nistagmus
TEORI KANALITIASIS Pada tahun 1980 oleh Epley. Partikel yang bebas bergerak (canalith) di dalam kanalis
semisirkularis. Misalnya terdapat kanalit pada kanalis semisirkularis
posterior. Bila kepala dalam posisi duduk tegak, maka kanalit terletak pada posisi terendah dalam kanalis semisirkularis posterior. Ketika kepala posisi supinasi perubahan posisi sejauh
90°. Setelah beberapa saat, gravitasi menarik kanalit hingga
posisi terendah endolimfa dalam kanalis semisirkularis menjauhi ampula defleksi kupula nistagmus.
Bila posisi kepala dikembalikan ke awal, maka terjadi gerakan sebaliknya nistagmus pada arah yang berlawanan.
Pada tahun 1991 Parnes dan McClure adanya partikel bebas dalam kanalis semisirkularis posterior.
Bila terjadi trauma pada bagian kepala otokonia yang terdapat pada utikulus dan sakulus terlepas kanalis semisirkularis sebagai kanalit. timbulnya keluhan vertigo pada BPPV.
PERJALANAN PENYAKIT
Bervariasi Pada sebagian besar kasus gangguan menghilang
secara spontan dalam kurun waktu beberapa minggu, namun dapat kambuh setelah beberapa waktu, bulan atau tahun kemudian.
Ada pula penderita yang hanya satu kali mengalaminya. Sesekali dijumpai penderita yang kepekaannya terhadap vertigo posisional berlangsung lama.
Serangan vertigo umumnya berlangsung singkat, kurang dari 1 menit. Namun, bila ditanyakan kepada penderita, mereka menaksirnya lebih lama sampai beberapa menit.
TANDA DAN GEJALA
Pusing berputar (10-20 detik) dengan gerakan kepala tertentu.
Mual Biasanya berhenti spontan dalam beberapa
hari atau bulan Pendengaran normal
TANDA DAN GEJALA
TANDA DAN GEJALA
ANAMNESIS
Pastikan vertigo (rasa melayang, goyang, berputar, tujuh keliling, dsb)
Keadaan yang memprovokasi timbulnya vertigo (bedakan sentral dan perifer)
Durasi Gejala penyerta Trauma kepala, penyebab sistemik Riwayat operasi atau infeksi telinga Riwayat konsumsi obat-obatan/alkohol
PF UMUM
Diarahkan pada kemunginan penyebab sistemik
Tekanan darah dalam posisi berbaring, duduk dan berdiri (hipotensi ortostatik)
Ketajaman visual Inspeksi muskloskeletal
PEMERIKSAAN NEURO-OTOLOGIKAL
Gaze testing Mengikuti jari pemeriksa (mencari gaze-evoked
nystagmus) gangguan SSP/efek obat Pemeriksaan nervus vestibular
Head-thrust vestibular neuritis dan labirinitis. Gait assessment
Uji Romberg fungsi proprioseptif
PEMERIKSAAN NEURO-OTOLOGIKAL
Tes Provokasi/Posisional Dix-hallpike Maneuver
DIX-HALLPIKE MANEUVER
PEMERIKSAAN NEURO-OTOLOGIKAL
Bithermal Caloric Test Untuk evaluasi fungsi KSS horizontal kedua telinga diirigasi bergantian dengan 250 ml
air dingin (30oC) dan air hangat (44oC) masing-masing selama 30 detik dan jarak setiap irigasi 5 menit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes laboratorium Audiometri Neuroimaging (MRI) jika ada gejala
neurologis, faktor resiko penyakit kardiovaskular
DIAGNOSIS BANDING
Vestibular neuritis Labirinitis Penyakit meniere
TERAPI SIMPTOMATIK
Supresan vestibular (anti vertigo) Meclizine (2x50mg/hari po) Skopolamin (0,5 mg transdermal efektif untuk tiga
hari) Prometazin (3x25 mg po) Diazepam (3x2-5mg po) Betahistin (2x8mg po)
Antiemesis Metoklopramid (4x10-15mg po,ac)
TERAPI MANUVER Manuver Epley
EPLEY MANEUVER
TERAPI MANUVER
Manuver Brandt-Daroff
BRANDT-DAROFF MANEUVER
TERAPI MANUVER
Manuver Semont
SEMONT MANEUVER
TERAPI MANUVER
Manuver Lempert/Barbecue Roll
LEMPERT MANEUVER
TERAPI PEMBEDAHAN
Jarang dilakukan Jika pasien gagal untuk dilakukan manuver
reposisi Pilihan operasi utama : Oklusi KSS posterior
mastoidektomi Teknik bedah lain dengan resiko lebih tinggi :
neurektomi ablasi suplai saraf kss posterior
PROGNOSIS
Pasien akan mengalami rekuren dan remisi yang tidak dapat diprediksi, dan angka terjadinya rekurensi dapat 10-15% per tahun
KESIMPULAN
Vertigo sering dijumpai dan mengganggu aktivitas bisa sentral maupun perifer
BPPV bentuk vertigo perifer yang paling sering ditemukan
Klinis BPPV : pusing berputar yang timbul dengan perubahan posisi kepala, bisa disertai mual atau muntah
Pendengaran normal dan tidak ada gejala neurologis
KESIMPULAN
Diagnosis : anamnesa, manuver nistagmus Tatalaksana utama adalah manuver untuk reposisi
debris pada kss (Manuver epley dan brandt-daroff)
Terapi medikamentosa dapat diberikan sebagai tambahan untuk meringankan gejala (tidak banyak membantu)
TERIMA KASIH