12

27
  Proposal Proyek Akhir Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto  Kertosono Seksi I Sta. 32+550- Sta.35+550  Kab. Jombang Jawa Timur D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Abstrak Jalan Tol merupakan sarana transportasi yang dapat mempermudah penggunanya untuk sampai di tempat tujuan dengan cepat. Karena nama lain dari jalan Tol adalah jalan bebas hambatan. Tingginya volum kendaraan ditambah dengan ketidakmampuan pihak penyedia jasa menyebabkan terjadinya kemacetan kendaraan di jalan Tol yang notabene merupakan jalan bebas hambatan. Proyek pembangunan jalan Tol Mojokerto   Kertosono merupakan serangkaian pembangunan yang di lakukan oleh pemerintah. Karena semakin bertambahnya volume kendaraan , makan di bangunnya jalan tol Mojokerto   Kertosono ini di anggap sangatlah penting. Seiring berkembangnya industry dan perdagangan, maka jalan tol ini di maaksudkan sebagai jalan alternative. Proyek pembangunan jalan tol Mojokerto   Kertosono adalah merupakan serangkain program Trans Java Tollway System. Jalan tol Mojokerto   Kertosono ini di tangani oleh beberapa pihak. Panjang keseluruhan tol Mojokerto   Kertosono ini adalah 40.5 Km yang di perkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2012. Oleh karena itu penyusun akan mengacu pada manajemen pelaksanaan jalan, yang meliputi beberapa tahap yaitu analisa waktu pelaksanaan, perhitungan produktivitas alat berat, merencanakan metode pelaksanaan dan time schedule proyek, jika metode pelaksanaan tersebut kurang tepat maka bisa menggunakan metode pelaksanaan alternatif. Selain itu juga menghitung anggaran biaya pelaksanaan proyek.  

Transcript of 12

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 1/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 1Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

Abstrak

Jalan Tol merupakan sarana transportasi yang dapat mempermudah penggunanya untuk 

sampai di tempat tujuan dengan cepat. Karena nama lain dari jalan Tol adalah jalan bebas

hambatan. Tingginya volum kendaraan ditambah dengan ketidakmampuan pihak penyedia jasa

menyebabkan terjadinya kemacetan kendaraan di jalan Tol yang notabene merupakan jalan bebas

hambatan.

Proyek pembangunan jalan Tol Mojokerto  –  Kertosono merupakan serangkaian

pembangunan yang di lakukan oleh pemerintah. Karena semakin bertambahnya volume

kendaraan , makan di bangunnya jalan tol Mojokerto  –  Kertosono ini di anggap sangatlah

penting. Seiring berkembangnya industry dan perdagangan, maka jalan tol ini di maaksudkan

sebagai jalan alternative.

Proyek pembangunan jalan tol Mojokerto  –  Kertosono adalah merupakan serangkain

program Trans Java Tollway System. Jalan tol Mojokerto  –  Kertosono ini di tangani oleh

beberapa pihak. Panjang keseluruhan tol Mojokerto  –  Kertosono ini adalah 40.5 Km yang di

perkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2012.

Oleh karena itu penyusun akan mengacu pada manajemen pelaksanaan jalan, yang meliputi

beberapa tahap yaitu analisa waktu pelaksanaan, perhitungan produktivitas alat berat,

merencanakan metode pelaksanaan dan time schedule proyek, jika metode pelaksanaan tersebut

kurang tepat maka bisa menggunakan metode pelaksanaan alternatif. Selain itu juga menghitung

anggaran biaya pelaksanaan proyek. 

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 2/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 2Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Transportasi merupakan suatu kegiatan di mana manusia ataupun barang melakukan

aktivias perpindahan dari tempat satu ke tempat yang lain. Untuk itu diperlukan adanya sarana

dan prasarana yang dapat digunakan untuk menciptakan suatu kegiatan transportasi yang nyaman

dan aman,. Perkembangan lalu lintas di Jawa Timur sangat pesat.

Sebagai contohnya dapat kita lihat kondisi lalu lintas transportasi darat di

wilayah Mojokerto - Kertosono. Sarana terpenting untuk menunjang aktifitas tersebut adalah

sarana transportasi. Diharapkan dengan dibangunnya jalan tol Mojokerto - Kertosono

dapat mengatasi kapadatan atau tingginya mobilitas masyarakat. Sehingga,

mobilitas masyarakat akan lebih cepat dan segala aspek kehidupan juga akan lebih berkembang.

Transportasi yang baik ditunjang dengan adanya sarana dan prasarana yang baik.

Diperlukan suatu perencanaan yang matang untuk membangun prasarana yang mampu melayani

dan meningkatkan kegiatan transportasi secara maksimal. Karena semakin meningkatnya

kegiatan transportasi dan jumlah kendaraan yang ada sekarang ini mendorong dibangunnya jalan

Tol Mojokerto-Kertosono.

Penulis ingin melakukan manajemen pelaksanaan pekerjaan pembangunan Tol Mojokerto

 –  Kertosno Sta. 32+550 - Sta.35+550. Manajemen pelaksanaan ini dimaksudkan untuk 

penghitungan ulang estimasi waktu dan biaya pelaksanaan proyek. Manajemen pelaksanaan ini

nantinya berupa jadwal seluruh pelaksanaan proyek dan anggaran-anggaran pengeluaran yang

dibutuhkan selama proyek berjalan

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 3/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 3Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

1.2  Data Proyek

Nama Paket : Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosno Section ILokasi Proyek : Jombang, Jawa Timur

Panjang Total : 40,50 Km

Panjang Seksi I : 14,70 Km

1.3  Perumusan Masalah

Dengan pedoman pada latar belakang di atas, maka pada penyusunan proyek akhir

dengan judul “Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto  –  Kertosno Sta.

32+550- Sta.35+550“ dirumuskan sebagai berikut : 

1.  Bagaimana membuat alternatif metode pelaksanaan yang efisien terhadap waktu,

biaya dan jumlah tenaga kerja.

2.  Bagaimana membuat Diagram Jaringan Kerja ( Network Planing ) dalam setiap item

pekerjaan.

3.  Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap item pekerjaan.

4.  Berapa biaya yang dipergunakan untuk tiap item pekerjaan.

1.4  Batasan Masalah

Dalam penyusunan Proposal ini penulis membatasi beberapa permasalahan yang

dibahas, diantaranya

1.  Perencanaan waktu yang paling cepat dan efisien untuk pelaksanaan pekerjaan

tersebut.

2.  Tidak menghitung bangunan struktur

3.  Perencanaan biaya yang paling ekonomis untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.

4.  Metode pelaksanaan serta alat-alat yang digunakan disesuaikan dengan pelaksanaan

proyek dilapangan.

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 4/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 4Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

Jenis pekerjaan yang ada dalam proyek ini meliputi :

1.  Pekerjaan persiapan

2. 

Pekerjaan Tanah3.  Pekerjaan Struktur

4.  Pekerjaan Harian

1.5  Tujuan

Dengan berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan proposal ini

adalah sebagai berikut :

1.  Mengetahui alternatif metode pelaksanaan yang efisien terhadap waktu, biaya dan

 jumlah tenaga kerja.

2.  Dapat menyusun Diagram Jaringan Kerja ( Network Planing ) dalam setiap item

pekerjaan.

3.  Mengetahui jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap item pekerjaan.

4.  Mengetahui berapa besar biaya yang dipergunakan untuk tiap item pekerjaan 

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 5/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 5Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

1.6  Manfaat

Manfaat penyusunan Tugas Akhir ini antara lain :

1. melatih mahasiswa untuk mengerti dan bagaimana menyelesaikan suatu masalah

dalam suatu proyek.

2. mahasiswa dapat mengasah keterampilan dalam merencanakan suatu anggarap biaya

dan waktu pelaksanaan.

3. mempersiapkan mental mahasiswa menghadapi dunia kerja sekaligus mengembangkan

wawasan dan intelektual dalam bidang teknik sipil khususnya dalam metode

pelaksanaan dan anggaran biaya.

1.7  Peta Lokasi Proyek

Gambar Lokasi Proyek yang Direncanakan

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 6/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 6Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Network Planning

Network planning adalah salah satu model yang digunakan dalam

penyelenggaraan proyek yang dapat memberikan informasi tentang urutan kegiatan yang

berada dalam Network Diagram.Didalam pelaksanaan dan pembuatan Network Planning adanya kepastian tentang

 jenis pekerjaan kegiatan, jadwal pelaksanaan dan pemakaian sumber daya yang meliputi

1.  Inventarisasi kegiatan

2.  Hubungan antar kegiatan

3.  Penentuan waktu

4.  Penyusunan Network Diagram

5.  Penentuan waktu kritis

6.  Tenggang Waktu

2.2  Network Diagram

Network diagram adalah visualisasi proyek yang berisi lintasan kegiatan dan

urutan peristiwa yang saling terkait, sehingga apabila terjadi hambatan maka data akan

diketahui kegiatan mana yang mengalami keterlambatan serta mengalami lintasan kritis

yang memerlukan penanganan segera.

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 7/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 7Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2.2.1. Simbol

Simbol-simbol yang digunakan pada Network Diagram adalah sebagai berikut:a. Arrow (berbentuk anak panah yang berarti aktivitas kegiatan)

merupakan suatu pekerjaan atau tugas dimana penyelesaiannya

membutuhkan duration (jangka waktu tertentu) dan resoirces (tenaga,

equipment, material dan biaya) tertentu

b. Dummy (berbentuk anak panah putus-putus yang berarti kegiatan

tersebut adalah semu) kegiatan ini dianggap sebagai aktivitas naha

tidak membutuhkan duration dan resoirces tertentu.

c. Node event (berbentuk lingkaran buat yang berarti scat, peristiwa

atau kegiatan) merupakan permulaan atau akhir dari satu atau lebih

kegiatan

d. Double arrow (anak panah sejajar) merupakan kegiatan yang

termasuk dalam lintasan kritis

Sebelum menggambar diagram network perlu di ingat:

1.  Panjang pendek maupun kemiringan anak panah sama sekali tidak memiliki arti yang

mempengaruhi diagram network tersebut.

2.  Besar dan kecilnya linkaran jugatidak memiliki arti yang mempengruhi diagram network 

tersebut.

3.  Aktivitas-aktivitas apa yang mendahului dan aktivitas-aktivitas apa yang mengikuti.

4.  Aktivitas apa yang dapat dilakukan secara bersama-sama.

5. 

Aktivitas-aktivitas tersebut di batasi saat dimulai dan saat selesai.6.  Waktu biaya dan resources yang dibutuhkan dari aktivitas-aktivitas tersebut.

7.  Kepala anak panah menjadi pedoman dari tiap kegiatan.

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 8/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 8Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2.2.2. Hubungan antara simbol

Notasi yang dipakai dalam hubungan antar simbol adalah sebagai berikut:i SPAi X (L) j SPAi

SPLi SPLi

X : Nama kegiatan

I : Nomor kegitana awal

J : Nomor kegitan akhir

L : Waktu pelaksanaan suatu kegiatan

SPAi : Saat paling cepat kegiatan awal yang mungkin terjadi.

SPLi : Saat paling lambat kegiatan awal yang mungkin terjadi.

SPAj : Saat paling cepat kegiatan akhir yang mungkin terjadi.

SPLj : Saat paling lambat kegiatan akhir yang mungkin terjadi.

2.3  Nomor Peristiwa

Nomor kegiatan adalah angka atau huruf atau kumpulan huruf yang ditulis pada ruang

kiri sebuah lingkaran yang merupakan symbol kegiatan yang ada dalam network diagram.

Tujuan pemberian anga, huruf, atau umpulan huruf pada kiri sebuah simbol kegiatan

adalah sebagai berikut:

1.  Sebagai pengenal identitas kegiatan yang bersangkutan untuk membedakan suatu

kegiatan dengan kegiatan yang lainnya yang ada dalam satu Network Diagram. Hal

ini bertujuan agar kemajuan pelaksanaan proyek dapat dilihat.

2.  Sebuah pengenal kegiatan atau Dummy atau penghubung suatu kegitan. Dalam hal ini

Dummy tersebut dinyatakan menurut nomor kegiatan.

3.  Dipakai sebagai urutan-urutan proses perhitungan paling awal (SPA) dan perhitungan

saat paling akhir (SPL) semua kegiatan yang ada dalam sebuah kegiatan yang ada

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 9/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 9Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

dalam sebuah network diagram. SPA dan SPL tersebut masing-masing mengisi ruang

kanan atas dan ruang kanan bawah yang ada dalam lingkaran yang menyatakan

kegiatan-kegiatan yang dad dalam network diagram tersebut.4.  Untuk mengetahui saat awal dan akhir semua kegiatan yang ada dalam sebuah proyek 

dan mengetahui kapan proyek tersebut akan dimulai dan diakhiri.

2.4  Analisa Waktu

Analisa waktu dalam penyelenggaraan proyek adalah mempelajari tingkah laku

pelaksanaan kegiatan selama penyelenggaraan proyek. Dengan analisa waktu diharapkan

bisa ditetapkan skala prioritas pada tiap tahap dan bila terjadi perubahan waktu

pelaksanaan kegiatan segera bisa diperkirakan akibat-akibatnya. Sehingga keputusan

yang diperlukan dapat segera diambil.

2.5  Saat Paling Awal

Saat paling awal adalah saat paling awal suatu kegiatan mungkin terjadi dan tidak 

munkin terjadi selamanya. Manfaat ditetapkanya SPA adalah untuk mengetahui saat

paling awal mulai pelaksanaan kegiatan-kegiatan lain yang terpisah dari kegiatan

tersebut.

Jika ada satu kegiatan menuju kesebuah kegitan lain maka saat paling awal

tersebut (SPAj) adalah saat selesai paling awal kegiatan awal tersebut. Saat selesai paling

awal sebuah kegiatan diperoleh dengan menjumlahkan saat mulai paling awal dan lama

kegiatan yang bersangkutan.

i SPAi X (L) j SPAi

SPLi SPLi

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 10/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 10Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

Keterangan : SPAj = SPAi +L

Jika terdapat lebih dari satu kegiatan yang akan menuju pada sebuah kegiatanlain, maka saat awal kegiatan tersebut (SPAj) adalah yang akan digunakan waktu yang paling

besar.

 j SPAi

SPLj

Keterangan : SPAj = SPAj yang terbesar diantara 3 kegiatan

2.6  Saat Paling Lambat

Saat paling lambat adalah saat paling lambat yang boleh terjadi dan tidak boleh

sesudahnya (meskipun itu mungkin) sehingga proyek mungkin selesai pada waktu yang

telah direncanakan.

Penentuannya dengan cara bergerak mundur dari kegiatan terakhir dengan jalan

mengurangi SPLi dan duration.

i SPAi X (L) j SPAi

SPLi SPLi

Keterangan : SPLi = SPLj – L

Jika berasal lebih dari satu kegiatan maka (SPLj) yang digunakan adalah waktu

yang terkecil

 j SPAi

SPLj

Keterangan : SPLj yang terkecil dari ke 3 kegiatan tersebut

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 11/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 11Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2.7  Umur Proyek

Umur proyek ditentukan oleh saat paling awal kegiatan yang paling awal mulaidikerjakan, yaitu SPA kegiatan awal network diagram dan di tentukan oleh saat paling

awal kegiatan akhir network diagram. Unsur proyek sama dengan SPA akhir network 

diagram dengan syarat SPA awal network diagram sama dengan nol (0)

2.8  Kegiatan Kritis

Kegiatan kritis adalah kegiatan yang tidak memiliki tenggang waktu atau SPA

sama dengan SPL. Sehingga untuk kegiatan kritis jika SPL dikurangi SPA sama dengan

nol (0). Kegiatan kritis dalam network diagram dapat dilihat dari bilangan pada ruang

kanan atas sama dengan bilangan pada ruang kanan bawah pada suatu kegiatan.

i SPAi X (L) j SPAi

SPLi SPLi

Kegiatan kritis ini sangat sensitif terhadap keterlambatan, sehingga jika sebuah

kegiatan kritis terlambat maka proyek akan mengalami keterlambatan sesuai dengan

keterlambatan pada lintasan kritis tersebut. Hal ini di sebabkan karena kegiatan tersebut

harus di mulai bersama sama. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa saat paling

awal sama dengan saat paling lambat untuk peristiwa awal maupun akhir dari kegiatan

yang bersangkutan secara formulatif.

SPAj = SPLi

SPAj = SPLj

Karena kegiatan kritis harus dimulai pada saat awal saja dan harus selesai pada

saat akhir saja dan tidak ada alternatif saat lainya maka berlaku rumus

SPAi + L = SPLi

SPAj + L = SPLj

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 12/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 12Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

Dimana :

L : Waktu pelaksanaan suatu kegiatan

SPAi : Saat paling cepat kegiatan awal yang mungkin terjadi.SPLi : Saat paling lambat kegiatan awal yang mungkin terjadi.

SPAj : Saat paling cepat kegiatan akhir yang mungkin terjadi.

SPLj : Saat paling lambat kegiatan akhir yang mungkin terjadi.

2.9  Lintasan Kritis

Lintasan kritis dalam sebuah diagram network adalah lintasan yang terdiri dari

kegiatan kegiatan kritis.

Tujuan litasan kritis adalah untuk mengetahui dengan cepat kegiatan kegiatan

terhadap keterlambatan pelaksanaan proyek sehingga setiap saat dapat di tentukan tingkat

prioritas kebijakan penyelanggaraan proyek yaitu terhadap lintasan kritis dan lintasan

hampir kritis.

2.10  Tenggang Waktu Kegiatan

Tenggang waktu kegiatan adalah jangka waktu yang merupakan ukuran batas

toleransi keterlambatan kegiatan. Dengan ukuran ini dapat diketahui karakteristk 

pengaruh keterlambatan terhadap penyelnggaraan proyek dan terhadap pola kebutuhan

sumber daya dan pola kebutuhan biaya.

Terdapat 3 macam tenggang waktu yaitu:

1.  Total float sebuah kegiatan adalah jangka watu antara saat paling lambat

kegiatan akhir yang bersangkutan dengan saat selesainya kegiatan tersebut.

Bila kegiatan tersebut dimulai saat paling awal kegiatan awalnya.

Rumus TF = SPLi – L - SPA

2.  Free float sebuah kegiatan adalah jangka waktu antara saat paling awal

kegiatan.

Rumus FF = SPAj – L - SPA

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 13/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 13Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

3.  Independent float sebuah kegiatan adalah jangka waktu antara saat paling awal

kegiatan akhir yang bersangkutan dengan selesainya kegiatan yang

bersangkutan, bila kegitan tersebut dimulai pada saat paling lambat kegitanawalnya.

Rumus IF = SPAi – L - SPA

Keterangan rumus

L : Lama kegiatan perkiraan (Expented Time)

SPAi : Saat paling cepat kegiatan awal yang mungkin terjadi.

SPLi : Saat paling lambat kegiatan awal yang mungkin terjadi.

SPAj : Saat paling cepat kegiatan akhir yang mungkin terjadi.

SPLj : Saat paling lambat kegiatan akhir yang mungkin terjadi.

2.11  Kurva S Dan Koridor Operasional

Untuk lebih menjelaskan pemakaian sumber daya tertentu selama pelaksanaan

proyek digunakan grafik pemakaian sumber daya komulatuf.

Grafik memakaian sumberdaya komulatif yang selanjutnya disebut kurva S, yaitu

gravik yang sumbu horisontalnya menyatakan waktu pelaksanaan dalam hari dan sumbu

vertikalnya menyatakan jumlah pemakaian sumberdaya komulatif, mulai dari hari

pertama sampai dengan hari tertentu.

Pada umumnya kurva S terdapat dua tipe yaitu kurva S tipe I dan kurva S tipe II

yang di mulai dari sudut kiri bawah dan berakhir pada titik puncak di sudut kanan atas.

Daerah yang diabatasi oleh kedua kurva S tersebuat adalah daerah dimana

pelaksanaan pemakaian sumber daya tertentu dan untuk selajutnya daerah terdebut

disebut koridor operasional. Pelaksanaan sebelum daerah koridor tidak di mungkinkan

dan pelaksanaan sesuadah daerah kridor operasional tidak di perbolehkan, sebab akan

memperlambat proyek. Bila pelaksanaan pemakanan sumberdaya jatuh pada daerah

koridor operasional, maka kemungkinan besar proyek selesai tepat pada waktunya.

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 14/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 14Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2.12  Alat Berat

2.12.1  Motor Grader

Motor grader adalah suatu peralatan yang di guanakan untuk membentuk kemiringan

permukaan tanah seperti yang di rencanakan. Tetapi pada kanyataannya dapat diguanakan

untuk mengerjakan jenis perkerjaan lain di samping membeikan kemirianga pada

permukaan tanah. Oleh karena itu motor grader juga di sebut peralatan multi purpose.

Tugas utama grader adalah membentuk suatu permukaan rata yang memenuhi syarat

kemiringan baik ke depan maupun ke samping. Grader di sini merupakan suatau tahap

akhir pekerjaan dari bagaian konstruksi untuk dibuat konstruksi berikutnya diatas tanah

yang telah rata menurut spesifikasi. Setelah itu lapisan tidak memerlukan pekerjaan lain

selain pemadatan yang sempurna dari alat pemadat.

Bagian penting dari motor grader :

1.  grader blade : merupakan pisau yang digunakan untuk meratakan tanah.

2.  Balde control : merupakan alat pengendali blade

3.  Frame kendaraan / chassis : merupakan bagian yang memberikan kedudukan

yang kokoh terhadap blade control sehingga tak terpengaruh ke tidak rataan tanah.

4.  Control lever : merupakan pengendalinya gerakan.

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 15/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 15Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2.12.1.1  Waktu Kerja Dan Siklus

kapasitas produksi perjam : 

 

koefisien alat per m2

: 1 : Q1 

dimana:

V : kapasitas alat

Fa : faktor efisiensi alat

Ts2 : T1+T2

T1 : waktu mengangkut

T2 : waktu memasang dan menunggu

2.12.1.2  Perhitungan Produksi

kapasitas produksi motor grader dapat dihitung dengan cara

Q =

x E

Dimana :

Q : produksi nyata (m2

 /jam)

V : kecepatan kerja (m/menit)

Le : panjang blade efektif sesuai sudut kerja (m)

Lo : pajang overlap (m) biasanya 0,3 m

E : efisiensi kerja

N : jumlah haluan

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 16/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 16Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2.12.2  Dump Truck

Dump truck adalah kendaraan yang khusus dibuat sebagai alat angkutan. Biasanya

digunakan sebagai pengangkutan material tanah, batu, kerikil, pasir dan sebagainya.

Ada beberapa jenis dump truck yang sering di jumpai tergantung dari penggunaan

kendaraan tersebut.

2.12.2.1  Waktu Kerja Dan Siklus

kapasitas produksi perjam : 

 

koefisien alat per m2

: 1 : Q1 

dimana:

V : kapasitas alat

Fa : faktor efisiensi alat

Ts2 : T1+T2

T1 : waktu mengangkut

T2 : waktu memasang dam mengunggu

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 17/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 17Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2.12.2.2  perhitungan produksi

Produktivitas =

 

Dimana :

Produktivitas = m3 /jam

S = kecepatan kendaraan (km/jam)

C = kapasitas truck yang diambil (m3)

f = faktor penyusutan bahan

d = jarak angkut yang diambil

2.12.3  Vibrating Roller

Vibrating roller adalah alat pemadat tanah dengan penggetar roller. Alat ini sama

dengan tandem roller, hanya saja pada bagian rodanya terdapat penggetar. Penggetar

ini berguna agar kaitan menjadi lepas dan menyusun diri kembali menjadi susunan

yang lebih rapat.

Masa sekarang banyak dibuat vibrating roller yang dibuat dengan ukuran yang

lebih kecil. Hal ini bermanfaat untuk perkerjaan yang kecil.

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 18/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 18Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2.12.3.1  Waktu Kerja Dan Siklus

kapasitas produksi perjam : 

 

koefisien alat per m2

: 1 : Q1 

dimana:

V : kapasitas alat

Fa : faktor efisiensi alat

Ts2 : T1+T2

T1 : waktu mengangkut

T2 : waktu memasang dam mengunggu

2.12.3.2  Perhitungan Produksi

Produksi dinyatakan dalam Compacted Cubic Yard per meter jam (CCY/jam)

atau Compacted Cubic Meter per meter jam (CCM/jam)

  satuan Inggris

CCY/jam =

 

  satuan metric

CCM/jam =

 

Dimana:

-  W = tebal pemadatan dalam satuan laluan (inggris feed, metric

meter)

-  L = tebal lapisan (inci atau mm)

-  S = kecepatan rata – rata (mph atau km/jam)

-  C = tetapkan konfrensi dari inggris ke satuan metric sebesar (16,3)

-  P = jumlah pas (laluan) yang di perlukan untuk mencapai kepadatan

tertentu

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 19/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 19Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2.12.4  Concrete Pump

Concrete Pump Truck adalah truck yang dilengkapi dengan pompa lengan (boom)

untuk memompa campuran beton ready mix ke tempat-tempat yang sulit dijangkau.

2.12.5  Concrete Vibrator

Pada saat pengerjaan pengecoran dengan concrete pump dibutuhkan juga concrete

vibrator yaitu suatu alat yang digunakan untuk memadatkan pengecoran.

 

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 20/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 20Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2.12.6  Concrete Pever

Concrete Paver adalah suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk 

meng-hamparkan material beton yang digunakan untuk membuat perkerasan jalan.

Jalan yang dibuat dengan menggunakan beton disebut jalan dengan perkerasan kaku.

Dapat juga disebut perkerasan beton semen. Concrete paver modern dengan roda

berantai, mampu membentuk lapisan perkerasan jalan tanpa harus menggunakan

cetakan tepi. Dengan demikian jalan dapat dibuat dengan lebih cepat dan praktis.

Material beton yang ditumpahkan di mulut alat, secara otomatis akan dibentuk dan

diratakan sesuai dengan ketebalan dan lengkungan jalan yang diinginkan. Agar didapat

permukaan yang rata, kekentalan (slump) beton yang dipakai harus sesuai dengan

karakteristik alat.

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 21/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 21Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2.12.7  Excavator

Spesifikasi Alat :

Bucket Capacity (q1) 0,5 m3 

Faktor Bucket (K) 0,8

Working Efficiency (E) 0,8

Waktu gali 9 detik 

Waktu putar 6,5 detik 

Waktu buang 6,5 detik 

Cycle time 28,5 detik 

Produksi per cyclus (q) 0,4 m3

Kapasitas Produksi (Q1) 40,42 m3 / jam 

2.12.8  Kompresor Udara

Peralatan ini merupakan penghasil udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk 

menggerakan bor dan menggerakan alat lain seperti pemadat pemotong, bor tangan

dan lain lain.

Prinsip alat ini adalah menghisap udara dari atmosfer, kemudian

menekan/memapatkan dan selanjutnya disalurkan ke alat pelengkapan.

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 22/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 22Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2.12.8.1  Waktu Kerja Dan Siklus

kapasitas produksi perjam : 

 

koefisien alat per m2

: 1 : Q1 

dimana:

V : kapasitas alat

Fa : faktor efisiensi alat

Ts2 : T1+T2

T1 : waktu mengangkut

T2 : waktu memasang dam mengunggu

2.12.8.2  Perhitungan Produksi

rumus produksi kompresor udara dinyatakan sebagai berikut :

Q =

x E

Dimana :

Q = produksi penyemprotan

W = lebar (m)

Lo = lebar overlap (m)

V = keceptan (km/jam)

E = efisiensi kerja

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 23/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 23Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

BAB III

METODOLOGI

Dalam tahap ini kondisi dan keadaan lokasi proyek peningkatan Jalan Kapanjen  – Blitar harus

dipelajari terlebih dahulu. Selanjutnya merumuskan apa saja permasalahan yang timbul, yang

berkaitan dengan Tugas Akhir ini. Setelah itu ditetapkan tujuan-tujuan yang harus dicapai agar

permasalahan yang ada terselesaikan. Untuk mempermudah pembahasan dan agar tidak 

menyimpang terlalu jauh diberikas suatu batasan studi, dimana didalamnya memuat hal-hal yang

dikerjakan dan hal-hal yang tidak dikerjakan, seta asumsi-asumsi yang diambil untuk 

mempermudah penyelesaian studi ini.

Penyusunan metodologi ini bertujuan untuk :

1.  Memberikan arahan dalam melaksanakan teknik pelaksanaan pekerjaan jalan.

2.  Mendapat gambaran awal mengenai tahapan analisa secara sistematis.

3.  Memudahkan dalam mengetahui hal – hal yang berkaitan dengan teknik pelaksanaan.

4.  Memperkecil dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan analisa dan

perhitungan.

Metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan proposal ini adalah, sebagai berikut :

3.1 Persiapan

Persiapan yang tercangkup dalam serangkaian kegiatan yang meliputi :

  Mencari informasi mengenai tempat meminjam data untuk dijadikan bahan Tugas Akhir.

  Mencari data ke instansi/perusahaan yang terkait antara lain Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga Propinsi Jawa Timur, serta meminta ijin kepada instansi tersebut yang memiliki

proyek untuk meminjam data guna dijadikan sebagai bahan Tugas Akhir .

  Membuat dan mengajukan berkas-berkas yang diperlukan untuk memperoleh data..

Dalam hal ini yaitu proposal dan surat pengantar dari Kaprodi untuk pengajuan

peminjaman data.

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 24/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 24Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

  Mengumpulkan data yang sekiranya dapat mendukung dalam penyusunan laporan Tugas

Akhir.

  Mempelajari semua data dan yang berkaitan dengan hal-hal yang menunjang isi TugasAkhir.

3.2  Pengumpulan Data – Data

Dalam penyusunan tugas akhir teknik pelaksanaan, data sekunder yang digunakan

sebagai berikut :

a.  Gambar rencana

b.  Analisa harga satuan pokok 

c.  Rencana Anggaran Biaya

d.  Data alat-alat berat

e.  Data produktivitas pekerjaan

f.  Data lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan.

1.3  Pengolahan Data

Pada pengolahan data ini yang dilakukan adalah dengan memperhitungkan teknis secara

lengkap untuk menghasilkan data masukan dalam proses perencanaan selanjutnya.

Pengolahan data meliputi:

a.  Gambar rencana peningkatan jalan

Seblum pelaksanaan pekerjaan, pemahaman terhadap gambar rencana perlu dilakukan

serta mempelajari bagian-bagian detail pekerjaan peningkatan jalan agar metode

pelaksanaan dapat dilakukan dengan lancar.

b.  Analisa harga satuan

Untuk mengetahui berapa total biaya dalam suatu item pekerjaan, apakah sesuai dengan

volume pekerjaan yang dilakukan, sehingga bias didapatkan total biaya keseluruhan

pada pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan.

c.  Produktivitas alat berat

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 25/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 25Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

Sebelum menghitung produktivitas alat berat, harus mengetahui terlebih dahulu jenis alat

berat yang digunakan dan jumlahnya. Setelah itu dapat menghitung kapasitas alat berat

yang selanjutnya menghitung estimasi waktu produktivitas alat berat.d.  Pengolahan data produktivitas pekerjaan

Selanjutnya untuk mencari efisiensi analisa waktu, biaya dan pekerjaan didapatkan dari

pengolahan data produktivitas alat berat. Hal ini untuk mengetahui berapa lama suatu

pekerjaan dilaksanakan.

3.4. Merencanakan Metode Pelaksanaan dan Time Schedule Proyek

Merencanakan beberapa alternative metode pelaksanaan untuk perbandingan sehingga

mendapatkan hasil waktu pengerjaan proyek uang cepat dan tepat dengan biaya yang

seminimal mungkin.

Time schedule proyek dibuat agar diteliti mana yang dapat dikerjakan secara parallel

ataupun seri sehingga dapat menghemat waktu pelaksanaan. Juga dibuat perkiraan berapa

lama pelaksanaan masing-masing aktivitas yang bersangkutan.

3.5 Analisa dan Evaluasi Biaya

Untuk melakukan estimasi atau perkiraan biaya, diperlukan dua parameter, yaitu

kuantitas dan harga satuan. Bila kuantitas dikaitkan dengan harga satuan yang bersangkutan,

akan diperoleh jumlah perkiraan biaya. Angka uang menunjukkan kuantitas umumnya

diperoleh dari metode pelaksanaan.

Sedangkan untuk mendapatkan harga satuan bisa dengan cara melihat standard HSPK

(Harga Satuan Pokok Kegiatan). Data ini diperoleh dari instansi yang terkait.

3.6 Hasil dan Kesimpulan

Setelah merencanakan metode pelaksanaan dengan cepat dan tepat dengan menyusun

ulang jadwal waktu yang tepat untuk setiap item pekerjaan dan penggunaan sumber daya

yang tersedia serta mendapatkan biaya yang minmal untuk setiap item pekerjaan dengan

penggunaan dana yang ada maka diperoleh suatu hasil perencanaan manajemen

pelaksanaan. Dari hasil tersebut didapatkan suatu kesimpulan.

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 26/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 26Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

MULAIPersiapan

Pengumpulan data

  Shop drawing

  Data alat-alat berat

  Data produktifitas

Pengolahan data:

  Menganalisa jenis – jenis pekerjaan

  Perhitungan Volume

  Perhitungan biaya normal  Biaya Langsung ( Direct Cost )  Biaya Tak Langsung ( Indirect Cost )

  Perhitun an waktu en er aan ro ek ada kondisi normal ( Time Schedule

PERHITUNGAN PEMAMPATAN WAKTU DAN BIAYA

CARA 1

Penambahan Jumlah Tenaga Kerja

  Menghiung Cost Slope 

  Menentukan kegiatan pemampatan

Kesimpulan dan saran SELESAI

CARA 2

Penambahan Jam Tenaga Kerja (Lembur)

  Menghiung Cost Slope 

  Menentukan kegiatan pemampatan

HASIL

  Waktu yang dibutuhkan

  Biaya yang dibutuhkan

HASIL

  Waktu yang dibutuhkan

  Biaya yang dibutuhkan

MEMBUAT AN NETWORK

PLANNING SETELAH

5/12/2018 12 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/125571fe2449795991699ab70a 27/27

 

  Proposal Proyek Akhir

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono Seksi I

Sta. 32+550- Sta.35+550 

Kab. Jombang Jawa Timur

D3 Teknik Sipil Bangunan Transportasi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 27Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

Daftar Pustaka

Badri, Sofwan. 1991. Dasar-Dasar Network Planning. Rineka Cipta. Jakarta

Rochmanhadi. Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Dengan Menggunakan Alat-alat

 Berat. Yayasan Badan Penerbit PU. Jakarta

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Bina Marga,” Buku Petunjuk Teknis analisa Biaya Harga

Satuan Pekerjaan Jalan Kabupaten

Departemen Pekerjaan Umum Jenderal Bina Marga, “ Manual Kapasitas Jalan Indonesia”,

1997.