123

3
1. Titik 688998 -9168377 Terdapat zona rayapan berarah timur laut – tenggara. Di sekitar zona rayapan tersebar banyak gryphon 2. Titik 688900 – 9168173 Ditemukan kontak lumpur padu (bagian utara) dan lumpur semipadu (selatan), dan morfologi yang terdapat di utara tergolong landai 2-6 o 3. Sungai Utara Sungai di utara dominan dialiri oleh air dan sedikit lumpur, namun pada saat-saat tertentu mengalir juga lumpur pekat. Sungai di utama di bagian utara sengaja dibelokkan ke arah timur laut agar tidak membebani tanggul utara yang sudah jebol. Pada saat pengamatan di lapangan sungai-sungai diutara umumnya kering-hampir kering dikarenakan morfologinya yang lebih tinggi dibandingkan wilayah selatan. 4. Sungai Timur Sungai di bagian timur umumnya didominasi oleh air dan sedikit lumpur (nampak bening) dengan aliran yang lemah. Sungai – sungai kecil di bagian timur nampak tidak mengalir lagi (mati) dikarenakan tidak adanya suply air dari pusat 5. Sungai P43 (Tenggara) Sungai p43 memliki meandering kecil. Pada sisi-sisinya terjadi longsoran busur karah dalam sungai terutama di bagian hulu dan semakin berkurang di bagian hilir. Aliran lumpur pada sungai ini berupa aliran lumpur pekat, dan terilah jejak-jejak minyak (Oil film) 6. Sungai Karka (Barat) Pada bagian hilir terlihat morfologi hancuran yang mengindikasikan struktur geologi. Sungai Karka merupakan sungai alami yang tidak pernah kering bahkan saat kemarau. Pengamatan dilapangan memperlihatkan sungai Karka didominasi oleh air dan sedikit pasir (air nampak bening) dengan arus yang tenang karena slopenya yang sangat landai. 7. Sungai Barat Daya

description

123

Transcript of 123

Page 1: 123

1. Titik 688998 -9168377

Terdapat zona rayapan berarah timur laut – tenggara. Di sekitar zona rayapan tersebar banyak gryphon

2. Titik 688900 – 9168173

Ditemukan kontak lumpur padu (bagian utara) dan lumpur semipadu (selatan), dan morfologi yang terdapat di utara tergolong landai 2-6o

3. Sungai Utara

Sungai di utara dominan dialiri oleh air dan sedikit lumpur, namun pada saat-saat tertentu mengalir juga lumpur pekat. Sungai di utama di bagian utara sengaja dibelokkan ke arah timur laut agar tidak membebani tanggul utara yang sudah jebol. Pada saat pengamatan di lapangan sungai-sungai diutara umumnya kering-hampir kering dikarenakan morfologinya yang lebih tinggi dibandingkan wilayah selatan.

4. Sungai Timur

Sungai di bagian timur umumnya didominasi oleh air dan sedikit lumpur (nampak bening) dengan aliran yang lemah. Sungai – sungai kecil di bagian timur nampak tidak mengalir lagi (mati) dikarenakan tidak adanya suply air dari pusat

5. Sungai P43 (Tenggara)

Sungai p43 memliki meandering kecil. Pada sisi-sisinya terjadi longsoran busur karah dalam sungai terutama di bagian hulu dan semakin berkurang di bagian hilir. Aliran lumpur pada sungai ini berupa aliran lumpur pekat, dan terilah jejak-jejak minyak (Oil film)

6. Sungai Karka (Barat)

Pada bagian hilir terlihat morfologi hancuran yang mengindikasikan struktur geologi. Sungai Karka merupakan sungai alami yang tidak pernah kering bahkan saat kemarau. Pengamatan dilapangan memperlihatkan sungai Karka didominasi oleh air dan sedikit pasir (air nampak bening) dengan arus yang tenang karena slopenya yang sangat landai.

7. Sungai Barat Daya

Di sebelah baratdaya terdapat beberapa sungai kecil yang terbentuk alami dan 3 buah sungai buatan. Sungai alami di baratdaya slopenya landai-datar (1-3o) dan sungai tidak teraliri air (mati). Sungai alami di bagian baratdaya telah mati diakibatkan adanya 3 sungai buatan disebelahnya.

Aliran pada sungai buatan cukup deras dan didominasi oleh lumpur. Aliran lumpur terkadang panas dan terlihat jejak-jejak minyak.

8. Sungai Selatan

Sungai di selatan merupakan sungai yang selalu mengalir (seperti Karka) dan cenderung deras. Hal ini dikarena morfologi gunung lumpur yang relatif condong ke selatan. Pada sungai ini mengalir

Page 2: 123

aliran lumpur pekat panas dan terkadang terlihat jejak-jejak minyak. Suhu lumpur yang panas ini dikarenakan letak sungai yang dekat dengan pusat semburan.

Pada sisi-sisi sungai terdapat deformasi bertingkat yang mengindikasikan pembentukan kaldera baru terutama di bagian hulu. Pada permukaan disekitar sungai selatan umumnya berupa lempung konglomeratan.

9. Titik 688734 – 9168658

Ditemukan zona longsoran busur sedalam hingga 5m dengan panjang 20-25m berarah N25oE

10. Titik 688501 – 9168505

Ditemukan punggungan berarh N130oE

11. Titik 688456 – 9167384

Ditemukan longsoran busur sedalam 25cm dengan arah rekahan N310oE/ 79o, Panjang rekahan 10m dengan arah longsoran N30oE.

12. Titik 688411 – 9168363

Ditemukan longsoran busur dengan arah longsoran N260oE, dengan panjang longsoran 7m

13. Titik 688438 – 9168344

Ditemukan punggungan berarah N236oE/35

14. Titik 688563 – 9168332

Strike dip perlapisan N268oE/7 (lempung – lempung konglomeratan)