120642061 Kasus Etik Docx
-
Upload
roofi-khoeri -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of 120642061 Kasus Etik Docx
-
8/13/2019 120642061 Kasus Etik Docx
1/5
1
Berita Acara Presentasi Portofolio Kasus Etik
Pada hari ini tanggal : telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama : dr. Yudi Apriyanto
No ID Peserta : 2011.07.03.03.UTP
dengan judul/ topik : Pelanggaran Etik dan Disiplin Kedokteran
No. ID dan Nama Pendamping : dr. Yovita O.
No. ID dan Nama Wahana : RSUD PEMANGKAT
Nama Peserta Presentasi No. ID Peserta Tanda tangan
1. dr. Andy Dharmawangsa / 2011.07.03.02.UTP2. dr. Risa Purwati / 2011.07.03.08.UTP3. dr. Yuliana Yuli Exlasia / 2011.07.03.09.UTP
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
(dr. Yovita O.)
-
8/13/2019 120642061 Kasus Etik Docx
2/5
2
No. ID dan Nama Peserta : 2011.07.03.03.UTP, dr. Yudi Apriyanto
No. ID dan Nama Wahana : RSUD Pemangkat
Topik : Pelanggaran Etik dan Disiplin Kedokteran
Tanggal (kasus) : 8 Februari 2012
Nama Pasien : Tn. A No. RM
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Yovita O.Tempat Presentasi : RSUD Pemangkat
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : dr. A melakukan pelanggaran etik dan disiplin kedokteran
Tujuan : Mengetahui jenis pelanggaran etik dan disiplin kedokteran beserta sanksinya
Bahan Bahasan : Tinjauan
Pustaka
Riset Kasus Audit
Cara Membahas:
Diskusi
Presentasi danDiskusi
E-mail
Pos
Data Pasien : Nama : Ny. P No. Registrasi :
Nama Klinik :
RSUD Pemangkat
Telp: Terdaftar Sejak :
Data utama untuk bahan diskusi
1.Diagnosis/Gambaran Klinis: Seorang pasien , 68 tahun, datang ke IGD sekitar pukul23.15 WIB dengan keluhan utama nyeri pada ulu hati sejak dua hari yang lalu.
2.Riwayat Pengobatan: -3.Riwayat Kesehatan/Penyakit: Nyeri pada ulu hati, rasa perih dan mendesak ke dada,
menjalar ke punggung sejak dua hari sebelum masuk RS. Nyeri muncul tiba-tiba ketika
beraktivitas ringan, badan terasa lemah, kepala terasa pusing dan disertai berkeringat dingin.Sesak nafas (-), mual (+), muntah (-), nafsu makan menurun, demam (-), batuk (-), BAB dan
BAK biasa.
4.Riwayat Keluarga: -5.Riwayat Pekerjaan: ibu rumah tangga6.Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik: -7.Lain-lain:
Pemeriksaan fisik:
KU: tampak sakit sedang. Kesadaran: composmentis.TD: 100/80 mmHg, N: 88 x/menit irregular, teraba halus, RR: 26 x/menit, suhu: 36,80C.
Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterikLeher: JVP tidak meningkatParu: vesicular breath sound, ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Jantung: S1S2 irregular, murmur (-), gallop (-)Abdomen: datar, supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak teraba, bising
usus (+) normal
Ekstremitas: akral hangat, perfusi baikEKG di ruangan:
Irama sinus, HR: 88 x/menit, irregular, ST elevasi lead II, III, aVF
Kesan: Infark miokard akut inferior dengan ST elevasi
-
8/13/2019 120642061 Kasus Etik Docx
3/5
3
Diagnosis:
PJK STEMI inferior
Penatalaksanaan:
Bed rest totalPasang kateter urine, balance cairanO23 liter/menit IVFD NaCl 0,9% 500 cc/24 jamDrip Dobutamin 1 ampul dalam D5%, mulai 10 gtt/menit (naikkan bertahap 5 tetes tiap
15 menit maksimal 40 tetes) jika TD < 100 mmHg
Injeksi Ranitidin 2x1 ampCPG 1x75 mgAspilet 1 x 80 mg ISDN 3 x 5 mg po jika TD > 100 mmHgMucogard syr 3x1 cPralax syr 3x1 cSohobion 1x1Alprazolam 1x0,5 mg (malam)Rawat di ICU, kontrol ketat vital sign
Daftar Pustaka:1. Adam K, Hadad T, Rafly A, dkk. 2007. Penyelenggaraan Praktik Kedokteran yang Baik di
Indonesia. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.
2. http://astaqauliyah.com/2006/12/04 Etika Kedokteran Indonesia Dan PenangananPelanggaran Etika di Indonesia.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang PerlindunganKonsumen.
Hasil Pembelajaran:
1. Kemampuan mengambil tindakan yang tepat untuk keselamatan pasien2. Sanksi yang diperoleh terhadap pelanggaran etika kedokteran3. Penjelasan mengenai Kode Etik Kedokteran Imdonesia4. Penjelasan mengenai Undang-Undang Perlindungan PasienRangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio :
1. KASUS:Seorang dokter A saat di IGD tidak hati-hati dalam mendiagnosis pasien nyeri ulu hati,
dokter A juga tidak melakukan pemeriksaan penunjang yang seharusnya dilakukan yaitu
pemeriksaan EKG. Pemeriksaan ini baru dilakukan setelah dirawat di ruangan esok
harinya, dari pemeriksaan ini kemudian diketahui bahwa pasien mengalami nyeri ulu hatikarena mengalami infark miokard akut yang seharusnya ditatalaksana dengan cepat.
2. PEMBAHASAN KASUS:Tindakan yang dilakukan dokter A tersebut melanggar KODEKI pasal 2 dan melanggar
pedoman penegakan disiplin profesi kedokteran point ke 6. Sebagaimana yang terdapat
dalam pasal 2, Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai
dengan standar profesi yang tertinggi. Kasus pada dokter A ini, tidak hanya kasus etik
tetapi juga kasus disiplin profesi. Pada pedoman penegakan disiplin profesi kedokteran,
yang merupakan bentuk pelanggaran disiplin kedokteran pada kasus ini terdapat pada
point 6, bahwa dalam penatalaksanaan pasien, melakukan yang seharusnya tidak dilakukan
atau tidak melakukan yang seharusnya dilakukan, sesuai dengan tanggung jawab
profesionalnya, tanpa alasan pembenar atau pemaaf yang sah sehingga dapat
membahayakan pasien. Dokter A tidak melakukan pemeriksaan EKG yang seharusnya
-
8/13/2019 120642061 Kasus Etik Docx
4/5
-
8/13/2019 120642061 Kasus Etik Docx
5/5
5
B. Kewajiban dokter terhadap pasien.
Pasal 10. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmudan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ia tidak mampu
melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia
wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit
tersebut. Pasal 11. Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa
dapat berhubungan dengan keluarga dan penasihatnya dalam beribadah dan atau
dalam masalah lainnya
Pasal 12. Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinyatentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia
Pasal 13. Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugasperikemanusian, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya.
C. Kewajiban dokter terhadap TS
Pasal 14. Setiap dokter memperlakukan TS sebagaimana ia sendiri ingindiperlakukan.
Pasal 15. Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari TS, kecuali denganpersetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.
D. Kewajiban dokter terhadap diri sendiri.
Pasal 16. Setiap dokter harus memelihara kesehatannya supaya dapat bekerja denganbaik.
Pasal 17. Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuandan tekhnologi kedokteran /kesehatan.