12-SI-TA-2013

17
ANALISIS PERHITUNGAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK RUAS JALAN KOTA BULUH BTS KOTA SIDIKALANG (STA. 1+400STA. 1+750) LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III oleh: PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2013 ALPIANUS TARIGAN NIM. 1005021009 BENNY RENATO SIANIPAR NIM. 1005021019

Transcript of 12-SI-TA-2013

  • ANALISIS PERHITUNGAN GEOMETRIK JALAN

    PADA PROYEK RUAS JALAN

    KOTA BULUH BTS KOTA SIDIKALANG

    (STA. 1+400STA. 1+750)

    LAPORAN

    Ditulis untuk Menyelesaikan

    Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI

    Pendidikan Program Diploma III

    oleh:

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI MEDAN

    MEDAN

    2013

    ALPIANUS TARIGAN

    NIM. 1005021009

    BENNY RENATO SIANIPAR

    NIM. 1005021019

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,

    rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan Tugas

    Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

    Laporan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Perhitungan Geometrik Jalan

    pada Proyek Ruas Jalan Kota BuluhBts. Kota Sidikalang (Sta. 1+400Sta.

    1+750) ini merupakan satu syarat yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan

    pendidikan program studi Diploma III Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri

    Medan.

    Sesuai dengan judulnya, dalam laporan ini akan dibahas mengenai perhitungan

    geometrik jalan pada proyek ruas jalan Kota BuluhBts. Kota Sidikalang (Sta.

    1+400Sta. 1+750).

    Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai

    kendala. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka

    Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

    Pada kesempatan ini selayaknya penulis menyampaikan terima kasih kepada :

    1. Bapak M. Syahrudin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan;

    2. Bapak Ir. Abu Basyir, M.T., Pembantu Direktur I Politeknik Negeri Medan;

    3. Bapak Abdurrahman Dalimunthe, S.T., Pembantu Direktur II Politeknik

    Negeri Medan;

    4. Ibu Delisma Siregar, S.T., M.T., Pembantu Direktur III Politeknik Negeri

    Medan;

    5. Bapak Cipto Dharma, S.E., Pembantu Direktur IV Politeknik Negeri Medan;

    6. Bapak Drs. Syaiful Hazmi, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik

    Negeri Medan;

    7. Bapak Ir. Sudarto, M.T., Kepala Program Studi;

    8. Bapak Drs. Darmuji, M.T., Pembimbing Laporan Tugas Akhir (T.A);

    9. Bapak Ir. M. Koster Silaen, M.T.

    10. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Sipil;

    11. Seluruh sivitas akademik Politeknik Negeri Medan;

  • v

    12. Staf lapangan yang telah membantu kami, yang namanya tidak dapat kami

    sebutkan satu persatu;

    13. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan baik secara

    moral maupun materil;

    14. Seluruh rekanrekan mahasiswa khususnya SI-6B atas kerjasama, dukungan

    dan semangatnya yang telah diberikan kepada kami dalam pelaksanaan

    penyusunan laporan.

    Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun dan

    menyelesaikan laporan ini, namun tidak tertutup kemungkinan masih terdapat

    kesalahan-kesalahan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu penulis

    mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

    Semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang

    membaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

    Medan, Agustus 2013

    Hormat kami penulis,

    Mahasiswa I, Mahasiswa II,

    ALPIANUS TARIGAN

    NIM. 1005021009

    BENNY RENATO SIANIPAR

    NIM. 1005021019

  • vii

    ABSTRAK

    ANALISIS PERHITUNGAN GEOMETRIK JALAN

    PADA PROYEK RUAS JALAN

    KOTA BULUHBTS KOTA SIDIKALANG (STA. 1+400STA. 1+750)

    oleh: Alpianus Tarigan (1005021009) dan Benny Renato Sianipar (1005021019)

    Dalam perencanaan jalan raya yang baik, bentuk geometriknya harus

    ditetapkan sedemikian rupa sehingga jalan yang bersangkutan dapat memberikan

    pelayanan yang optimal kepada lalu lintas sesuai dengan fungsinya, sebab tujuan

    akhir dari perencanaan geometrik ini adalah menghasilkan infrastruktur yang

    aman, efisiensi pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat

    penggunaan biaya juga memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna

    jalan. Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini bertujuan untuk merencanakan

    geometrik jalan yang menghubungkan Kota Buluh-Bts. Kota Sidikalang Sta.

    1+400-Sta. 1+750.

    Laporan tugas akhir ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa yang

    membahas hal yang sama, pihak yang akan melaksanakan proyek yang sama, dan

    terutama bagi penulis sendiri. Sebab perhitungan-perhitungan dan teknik

    pelaksanaannya dapat dijadikan bahan masukan serta perbandingan ketika terjun

    ke lapangan.

    Penyusunan laporan dengan metode observasi lapangan dan melakukan

    pengolahan terhadap data yang sudah ada. Objek studi adalah Kota Buluh Bts. Kota Sedikalang. Lokasi studi dibatasi oleh Sta. 1+400-Sta. 1+750.

    Perencanaan geometrik Kota BuluhBts. Kota Sidikalang (Sta. 1+400-Sta. 1+750) mengacu pada Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan antar Kota

    (TPGJAK) 1997 Bina Marga. Akan tetapi TPGJAK 1997 tidak dapat sepenuhnya

    diterapkan pada perencanaan tersebut karena kondisi medan yang memaksa dan

    trase jalan yang sudah ada sebelumnya.

    Perhitungan alinyemen horizontal tidak dapat dilakukan dengan mengikuti

    peraturan binamarga karena tidak memenuhi syarat overlapping, sedangkan bila

    dihitung dengan mengubah trase jalan tidak memungkinkan karena di sisi kiri dan

    kanan jalan terdapat jurang. Oleh karena itu perhitungan dilakukan dengan

    mempertimbangkan keadaaan medan jalan. Pada Sta. 1+400-Sta. 1+750 proyek

    ini terdapat 3 tikungan yang masing-masing direncanakan dengan tikungan jenis

    Full Circle. Pada perhitungan alinyemen vertikal, terdapat satu titik potong tangen

    dan direncanakan dengan panjang lengkung vertikal 20 m.

    Disarankan agar perencanaan geometrik jalan sebaiknya berdasarkan data

    hasil survei langsung di lapangan agar diperoleh perencanaan yang optimal.

    Kata Kunci: Geometrik Jalan, Alinyemen Horizontal, dan Alinyemen

    Vertikal.

  • vi

    ABSTRACT

    CALCULATION ANALYSIS OF GEOMETRIC ROAD

    ON THE ROAD PROJECT

    BULUH CITYSIDIKALANG CITY (STA. 1+400STA. 1+750)

    by: Alpianus Tarigan (1005021009) and Benny Renato Sianipar (1005021019)

    In a good highway planning, geometric shapes should be set suchlike that

    the road involved can provide optimum service to traffic in accordance with its

    function, because the ultimate goal of this geometric design are producing a

    secure infrastructure, efficiency of a traffic service, and maximizing ratio level of

    usage charges also provide a sense of security and comfort to road users.

    Preparation of this final task report aims to plan the geometric path linking the

    Buluh City- Sidikalang City Sta. 1+400-Sta. 1+750.

    This final task report is expected to be useful for students who discuss the

    same thing, those who will carry out the same project, and especially for the

    writer himself. Because the calculations and implementation techniques can be

    used as an input as well as a comparison when heading to the field.

    Preparation of reports by field observation method and perform the

    processing of existing data. Object of study is the Buluh City - Bts. Sidikalang

    city. Study area bounded by Sta. 1+400-Sta. 1+750.

    Geometric Planning of Buluh City-Sidikalang City (Sta. 1+400- Sta.

    1+750) refers to the Geometric Planning Procedures between State Road

    Highways (TPGJAK) 1997 Bina Marga. However TPGJAK 1997 can not be fully

    applied to the planning of the force due to field conditions and alignment of

    existing roads before.

    Calculation of horizontal alignment can not be done by following the rules

    because they do not qualify Binamarga overlapping, whereas when calculated by

    changing the alignment is not possible because the left and right side of the road

    there is a chasm. Therefore the calculation is done by considering the

    circumstances of road terrain. At Sta. 1+400-Sta. 1+750 of this project, there are 3

    corners, each planned to bend types Full Circle. In the calculation of the vertical

    alinemen, there is one point of intersection with the tangent and the planned

    length of 20 m vertical arch.

    It is recommended that geometric planning should be based on the

    geometric survey data directly in the field in order to obtain optimal planning.

    Keywords: Geometric Road, Horizontal Alignment and Vertical Alignment.

  • viii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    LEMBAR JUDUL ............................................................................................... i

    LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv

    ABSTRACT ......................................................................................................... vi

    ABSTRAK ........................................................................................................... vii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

    DAFTAR ISTILAH ............................................................................................ xv

    DAFTAR NOTASI .............................................................................................. xviii

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx

    BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................... 1

    A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

    B. Pembatasan Masalah ............................................................................. 1

    C. Rumusan Masalah ................................................................................. 2

    D. Tujuan Pembahasan .............................................................................. 2

    E. Manfaat Pembahasan ............................................................................ 2

    F. Metodologi ............................................................................................ 2

    G. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir . 3

    H. Sistematika Penulisan ........................................................................... 3

    BAB II : TINJAUAN UMUM PROYEK ......................................................... 4

    A. Latar Belakang Proyek ......................................................................... 4

    B. Data Umum Proyek .............................................................................. 5

    C. Organisasi Proyek ................................................................................. 5

    1. Bentuk Organisasi Pekerjaan ........................................................... 5

    2. Personil ............................................................................................. 6

  • ix

    BAB III : TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8

    A. Klasifikasi Jalan ................................................................................... 8

    1. Klasifikasi Menurut Fungsi Jalan ..................................................... 8

    2. Klasifikasi Menurut Kelas Jalan ....................................................... 8

    3. Klasifikasi Menurut Medan Jalan ..................................................... 9

    4. Klasifikasi Menurut Wewenang Pembinaan Jalan ........................... 9

    B. Kriteria Perencanaan ............................................................................. 9

    1. Kendaraan Rencana .......................................................................... 10

    2. Satuan Mobil Penumpang ................................................................. 12

    3. Volume Lalu Lintas Rencana ........................................................... 13

    4. Kecepatan Rencana........................................................................... 14

    C. Bagian Bagian Jalan .......................................................................... 14

    1. Daerah Manfaat Jalan ....................................................................... 14

    2. Daerah Milik Jalan............................................................................ 14

    3. Daerah Pengawasan Jalan ................................................................. 15

    D. Penampang Melintang Jalan ................................................................. 15

    1. Jalur Lalu Lintas ............................................................................... 16

    2. Lajur ................................................................................................. 19

    3. Bahu Jalan ........................................................................................ 20

    4. Median .............................................................................................. 20

    5. Fasilitas Pejalan Kaki ....................................................................... 22

    E. Jarak Pandang ....................................................................................... 22

    1. Jarak Pandang Henti (Jh) .................................................................. 23

    2. Jarak Pandang Mendahului .............................................................. 24

    3. Daerah Bebas Samping Tikungan .................................................... 25

    F. Alinemen Horizontal ............................................................................. 26

    1. Panjang Bagian Lurus ...................................................................... 26

    2. Tikungan ........................................................................................... 26

    a. Jari-Jari Minimum ....................................................................... 26

  • x

    b. Lengkung Peralihan ..................................................................... 28

    c. Bentuk Lengkung Horizontal ...................................................... 31

    1). Lingkaran Sederhana (Full Circle) ....................................... 31

    2). Lengkung Peralihan (Spiral-Circle-Spiral) .......................... 32

    3). Lengkung Spiral-spiral (SS) .................................................. 35

    3. Diagram Superelevasi ....................................................................... 36

    4. Pelebaran perkerasan pada lengkung Horizontal

    (Bagian Tikungan Jalan) .................................................................. 40

    5. Tikungan Gabungan ......................................................................... 42

    6. Kontrol Overlapping ......................................................................... 45

    7. Perhitungan Stationing ..................................................................... 45

    G. Alinemen Vertikal ................................................................................ 46

    1. Lengkung Vertikal ........................................................................... 46

    a. Lengkung Peralihan Cembung ..................................................... 48

    b. Lengkung Peralihan Cekung ........................................................ 48

    2. Hal hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Perencanaan

    Alinemen Vertikal ............................................................................ 49

    a. Kelandaian Maksimum ................................................................ 49

    b. Kelandaian Minimum .................................................................. 49

    c. Panjang Kritis Suatu Kelandaian ................................................. 50

    3. Koordinasi Alinemen ........................................................................ 51

    BAB IV : PERHITUNGAN ................................................................................ 53

    A. Penetapan Trase Jalan .......................................................................... 53

    1. Perhitungan Azimuth ........................................................................ 54

    2. Perhitungan Sudut PI ........................................................................ 55

    3. Perhitungan Jarak Antar PI ............................................................... 55

    B. Perhitungan Alinemen Horizontal ........................................................ 56

    1. Berdasarkan Peraturan Bina Marga .................................................. 56

    2. Perhitungan Alinemen Horizontal dengan Mengubah Trase Jalan .. 85

  • xi

    3. Perhitungan Alinemen Horizontal dengan Menyesuaikan

    Kondisi Jalan .................................................................................... 99

    C. Perhitungan Alinemen Vertikal ............................................................ 129

    1. Perhitungan Kelandaian Memanjang ............................................... 129

    2. Perhitungan Lengkung Vertikal ....................................................... 130

    BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 134

    A. Simpulan ............................................................................................... 134

    B. Saran ..................................................................................................... 135

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 136

    LAMPIRAN

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan ........................................ 7

    Gambar 2. Kendaraan Penumpang .................................................................... 11

    Gambar 3. Kendaraan Truck As Tunggal ......................................................... 12

    Gambar 4. Kendaraan Bus Sekolah .................................................................. 12

    Gambar 5. Kendaraan Semitrailer Kombinasi Besar ........................................ 12

    Gambar 6. Damaja, Damija, Dawasja di Lingkungan Antar Kota.................... 15

    Gambar 7. Penampang Melintang Jalan Tipikal ............................................... 16

    Gambar 8. Penampang Melintang Jalan Tipikal yang Dilengkapi Trotoar ...... 16

    Gambar 9. Penampang Melintang Jalan Tipikal yang Dilengkapi Median ...... 16

    Gambar 10. Kemiringan Melintang Jalan Normal .............................................. 19

    Gambar 11. Bahu Jalan ....................................................................................... 20

    Gambar 12. Median Direndahkan dan Ditinggikan ............................................ 22

    Gambar 13. Bagan Alir Perencanaan Tikungan .................................................. 30

    Gambar 14. Tikungan Full Circle (FC) .............................................................. 32

    Gambar 15. Tikungan Spiral-Circle-Spiral (SCS) .............................................. 34

    Gambar 16. Tikungan Spiral Spiral (SS) ......................................................... 36

    Gambar 17. Perubahan Kemiringan pada Tikungan ........................................... 37

    Gambar 18. Metoda Pencapaian Superelevasi pada Tikungan Tipe FC ............. 38

    Gambar 19. Metoda Pencapaian Superelevasi pada Tikungan Tipe SCS ........... 39

    Gambar 20. Metoda Pencapaian Superelevasi pada Tikungan Tipe SS ............. 40

    Gambar 21. Pelebaran Perkerasan pada Tikungan .............................................. 42

    Gambar 22. Tikungan Majemuk Searah yang Harus Dihindarkan ..................... 43

    Gambar 23. Tikungan Majemuk Searah yang dengan Sisipan Bagian Lurus

    Minimum Sepanjang 20 m ............................................................... 44

    Gambar 24. Tikungan Majemuk Balik Arah yang Harus Dihindarkan .............. 44

    Gambar 25. Tikungan Majemuk Balik Arah dengan Sisipan Bagian Lurus

    Minimum Sepanjang 30 m ............................................................... 45

  • xiii

    Gambar 26. Lengkung Vertikal Cembung .......................................................... 48

    Gambar 27. Lengkung Vertikal Cekung ............................................................. 49

    Gambar 28. Bagan Alir Perhitungan Lengkung Vertikal.................................... 51

    Gambar 29. Trase Jalan ....................................................................................... 53

    Gambar 30. Tikungan PI12 ................................................................................. 64

    Gambar 31. Diagram Superlevasi Tikungan PI12 Tipe FC ................................ 64

    Gambar 32. Tikungan PI13 ................................................................................. 73

    Gambar 33. Diagram Superlevasi Tikungan PI13 Tipe FC ................................ 73

    Gambar 34. Tikungan PI14 ................................................................................. 82

    Gambar 35. Diagram Superlevasi Tikungan PI14 Tipe FC ................................ 83

    Gambar 36. Perubahan Trase Jalan ..................................................................... 86

    Gambar 37. Tikungan PI12 ................................................................................. 96

    Gambar 38. Diagram Superlevasi Tikungan PI12 Tipe FC ................................ 96

    Gambar 39. Tikungan pada Jalan ........................................................................ 98

    Gambar 40. Tikungan PI12 ................................................................................. 107

    Gambar 41. Diagram Superlevasi Tikungan PI12 Tipe FC ................................ 107

    Gambar 42. Tikungan PI13 ................................................................................. 116

    Gambar 43. Diagram Superlevasi Tikungan PI12 Tipe FC ................................ 116

    Gambar 44. Tikungan PI14 ................................................................................. 125

    Gambar 45. Diagram Superlevasi Tikungan PI12 Tipe FC ................................ 126

    Gambar 46. Lengkung PVI1 ............................................................................... 130

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan Studi Kasus, dan

    Penulisan Laporan Tugas Akhir ........................................................... 3

    Tabel 2. Klasifikasi Menurut Kelas Jalan ........................................................... 8

    Tabel 3. Klasifikasi Menurut Medan Jalan ........................................................ 9

    Tabel 4. Dimensi Kendaraan .............................................................................. 11

    Tabel 5. Ekivalen Mobil Penumpang (emp) ...................................................... 13

    Tabel 6. Penentuan Faktor-K dan Faktor-F Berdasarkan

    Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata .................................................. 13

    Tabel 7. Kecepatan Rencana, Vr, sesuai Klasifikasi Fungsi dan

    Klasifikasi Medan Jalan........................................................................ 14

    Tabel 8. Penentuan Lebar Jalur dan Bahu Jalan ................................................ 18

    Tabel 9. Lebar Lajur dan Jalan Ideal .................................................................. 19

    Tabel 10. Lebar Minimum Median ...................................................................... 21

    Tabel 11. Jarak Pandang Henti (Jh) Minmum ..................................................... 23

    Tabel 12. Panjang Jarak Pandang Mendahului Berdasarkan Vr .......................... 25

    Tabel 13. Panjang Bagian Lurus Maksimum ....................................................... 26

    Tabel 14. Jari-jari Tikungan Minimum (Dibulatkan) .......................................... 27

    Tabel 15. Jari-jari Tikungan yang Tidak Memerlukan

    Lengkung Peralihan .............................................................................. 29

    Tabel 16. Jari-jari yang Diizinkan Tanpa Lengkung Peralihan ........................... 30

    Tabel 17. Penentuan Faktor Penampilan Kenyamanan, Y ................................... 47

    Tabel 18. Panjang Minimum Lengkung Vertikal ................................................ 48

    Tabel 19. Kelandaian Maksimum yang Diizinkan ............................................... 49

    Tabel 20. Panjang Kritis Suatu Kelandaian ......................................................... 50

    Tabel 21. Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Rencana As Jalan .............................. 129

    Tabel 22. Perhitungan Kelandaian Memanjang ................................................... 129

    Tabel 23. Perhitungan Elevasi Titik pada Lengkung Vertikal Cekung ............... 133

  • xv

    DAFTAR ISTILAH

    1. Badan Jalan adalah bagian jalan yang meliputi seluruh jalur lalu lintas, median,

    dan bahu jalan.

    2. Bahu Jalan adalah bagian daerah manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur

    lalu lintas untuk menampung kendaraan yang berhenti, keperluan darurat, dan

    untuk pendukung samping bagi lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan lapis

    permukaan.

    3. Batas Median Jalan adalah bagian median selain jalur tepian, yang biasanya

    ditinggikan dengan batu tepi jalan.

    4. Daerah di Luar Kota adalah, daerah lain selain daerah perkotaan.

    5. Daerah Manfaat Jalan (Damaja) adalah daerah yang meliputi seluruh badan jalan,

    saluran tepi jalan dan ambang pengaman.

    6. Daerah Milik Jalan (Damija) adalah daerah yang meliputi seluruh daerah manfaat

    jalan dan daerah yang diperuntukkan bagi pelebaran jalan dan penambahan jalur

    lalu lintas di kemudian hari serta kebutuhan ruangan untuk pengaman jalan.

    7. Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja) adalah lajur lahan yang berada di bawah

    pengawasan penguasa jalan, ditujukan untuk penjagaan terhadap terhalangnya

    pandangan bebas pengemudi kendaraan bermotor dan untuk pengamanan

    konstruksi jalan dalam hal ruang daerah milik jalan tidak mencukupi.

    8. Daerah Perkotaan adalah daerah kota yang sudah terbangun penuh atau areal

    pinggiran kota yang masih jarang pembangunannya yang diperkirakan akan

    menjadi daerah yang terbangun penuh dalam jangka waktu kira-kira 10 tahun

    mendatang dengan proyek perumahan, industri, komersil, dan berupa

    pemanfaatan lahan lainnya yang bukan untuk pertanian.

    9. Ekivalen Mobil Penumpang (emp) adalah faktor dari berbagai kendaraan

    dibandingkanterhadap mobil penumpang sehubungan dengan pengaruhnya

    kepada kecepatan mobil penumpang dalam arus lalu lintas campuran.

  • xvi

    10. Faktor-K adalah faktor berupa angka yang memperbandingkan volume lalu lintas

    per jam yang didasarkan pada jam sibuk ke 30-200 dengan volume lalu lintas

    harian rata-rata tahunan.

    11. Faktor F adalah faktor variasi tingkat lalu lintas per 15 menit dalam satu jam,

    ditetapkan berdasarkan perbandingan antara volume lalu lintas dalam satu jam

    dengan 4 kali tingkat volume lalu lintas per 15 menit tertinggi.

    12. Jalan Antar Kota adalah jalan jalan yang menghubungkan simpul-simpul jasa

    distribusi dengan ciri-ciri tanpa perkembangan yang menerus pada sisi mana pun

    termasuk desa, rawa, hutan, meskipun mungkin terdapat perkembangan

    permanen, misalnya rumah makan, pabrik, atau perkampungan.

    13. Jarak Pandang (Jr) adalah, jarak di sepanjang tengah-tengah suatu jalur dari mata

    pengemudi ke suatu titik di muka pada garis yang sama yang dapat dilihat oleh

    pengemudi.

    14. Jarak Pandang Mendahului (Jd), adalah jarak pandang yang dibutuhkan untuk

    dengan aman melakukan gerakan menyiap dalam keadaan normal.

    15. Jarak Pandang Henti (JP) adalah jarak pandang ke depan untuk berhenti dengan

    aman bagi pengemudi yang cukup mahir dan waspada dalam keadaan biasa.

    16. Jarak Pencapaian Kemiringan adalah panjang jalan yang dibutuhkan untuk

    mencapai perubahan kemiringan melintang normal sampai dengan kemiringan

    penuh.

    17. Jalur adalah suatu bagian pada lajur lalu lintas yang ditempuh oleh kendaraan

    bermotor (beroda 4 atau lebih) dalam satu jurusan.

    18. Jalur Lalu lintas adalah bagian daerah manfaat jalan yang direncanakan khusus

    untuk lintasan kendaraan bermotor (beroda 4 atau lebih).

    19. KAJI adakah singkatan dari Kapasitas Jalan Indonesia.

    20. Kapasitas Jalan adalah arus lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan pada

    suatu bagian jalan pada kondisi tertentu, dinyatakan dalam satuan mobil

    penumpang per jam.

  • xvii

    21. Kecepatan Rencana (Vr) adalah kecepatan maksimum yang aman dan dapat

    dipertahankan di sepanjang bagian tertentu pada jalan raya tersebut jika kondisi

    yang beragam tersebut menguntungkan dan terjaga oleh keistimewaan

    perencanaan jalan.

    22. Lajur adalah bagian pada jalur lalu lintas yang ditempuh oleh satu kendaraan

    bermotor beroda 4 atau lebih, dalam satu jurusan.

    23. Lajur Pendakian adalah lajur tambahan pada bagian jalan yang mempunyai

    kelandaian dan panjang tertentu untuk menampung kendaraan dengan kecepatan

    rendah terutama kendaraan berat.

    24. Mobil Penumpang adalah kendaraan beroda 4 jenis sedan atau van yang

    berfungsi sebagai alat angkut penumpang dengan kapasitas tempat duduk 4

    sampai 6.

    25. Satuan Mobil Penumpang (SMP) adalah jumlah mobil penumpang yang

    digantikan tempatnya oleh kendaraan jenis lain dalam kondisi jalan, lalu lintas

    dan pengawasan yang berlaku.

    26. Volume Jam Rencana (VJR) adalah prakiraan volume lalu lintas per jam pada

    jam sibuk tahun rencana, dinyatakan dalam satuan SMP/jam, dihitung dari

    perkalian VLHR dengan faktor K.

    27. Volume Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) adalah volume total yang melintasi

    suatu titik atau ruas pada fasilitas jalan untuk kedua jurusan, selama satu tahun

    dibagi oleh jumlah hari dalam satu tahun.

    28. Volume Lalu lintas Harian Rencana (VLHR) adalah taksiran atau prakiraan

    volume lalu lintas harian untuk masa yang akan datang pada bagian jalan

    tertentu.

  • xviii

    DAFTAR NOTASI

    A : Perbedaan Kelandaian (g1 g2) %

    : Sudut Azimuth

    CS : Circle to Spiral, titik perubahan dari lingkaran ke spiral

    CT : Circle to Tangen, titik perubahan dari lingkaran ke lurus

    d : Jarak

    : Sudut luar tikungan

    h : Perbedaan tinggi

    Dtjd : Derajat lengkung terjadi

    Dmaks : Derajat maksimum

    e : Superelevasi

    E : Daerah kebebasan samping

    Ec : Jarak luar dari PI ke busur lingkaran

    em : Superelevasi maksimum

    en : Superelevasi normal

    Ev : Pergeseran vertikal titik tengah busur lingkaran

    f : Koefisien gesek memanjang

    fm : Koefisien gesek melintang maksimum

    g : Kemiringan tangen ; (+) naik ; (-) turun

    h : Elevasi titik yang dicari

    Jd : Jarak pandang mendahului

    Jh : Jarak pandang henti

    K : Absis dari p pada garis tangen spiral

    Lv : Panjang lengkung vertikal

    Lc : Panjang busur lingkaran

    Ls : Panjang lengkung peralihan

    Ls` : Panjang lengkung peralihan fiktif

    Lt : Panjang tikungan

  • xix

    P : Pergeseran tangen terhadap spiral

    c : Sudut busur lingkaran

    s : Sudut lengkung spiral

    PI : Point of Intersection, titik potong tangen

    PLV : Peralihan lengkung vertical (titik awal lengkung vertikal)

    PPV : Titik perpotongan lengkung vertikal

    PTV : Peralihan Tangen Vertical (titik akhir lengkung vertikal)

    R : Jari-jari lengkung peralihan

    Rc : Jari-jari rencana

    Rmin : Jari-jari tikungan minimum

    SC : Spiral to Circle, titik perubahan Spiral ke Circle

    S-C-S : Spiral-Circle-Spiral

    SS : Spiral to Spiral, titik tengah lengkung peralihan

    S-S : Spiral-Spiral

    ST : Spiral to Tangen, titik perubahan spiral ke lurus

    T : Waktu tempuh

    Tc : Panjang tangen circle

    TC : Tangen to Circle, titik perubahan lurus ke lingkaran

    TS : Tangen to Spiral, titik perubahan lurus ke spiral

    Tt : Panjang tangen

    Vr : Kecepatan rencana

    Xs : Absis titik SC pada garis tangen, jarak lurus lengkung peralihan

    Ys : Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak lurus

    ke titik akhir Xs

    Y : Faktor penampilan kenyamanan