117093492-Portofolio-Asma.doc

5
No. ID dan Nama Peserta: dr. Velysia Nova No. ID dan Nama Wahana: Muara Enim Topik: Asma bronchial eksarsebasi akut Tanggal (kasus): 12 Desember 2012 Nama Pasien: An. S Presenter: dr. Velysia Nova Tanggal Presentasi: 20 Desember 2012 Pendamping: dr. Isnada, SpA Tempat Presentasi: RSUD H.M. Rabain Muara Enim Obyektif Presentasi Keilmuan Ketrampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi: Anak-anak, 5 tahun 6 bulan, sesak napas, asma bronkial Tujuan: Mengobati penyakit asma bronchial eksarsebasi akut Bahan Bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan Diskusi E-mail Pos Data Pasien: Nama: An. S No. Registrasi:- Nama Klinik: RSUD H.M. Rabain Telp:- Terdaftar sejak:- Data Utama Untuk Bahan Diskusi:

Transcript of 117093492-Portofolio-Asma.doc

Page 1: 117093492-Portofolio-Asma.doc

No. ID dan Nama Peserta: dr. Velysia Nova

No. ID dan Nama Wahana: Muara Enim

Topik: Asma bronchial eksarsebasi akut

Tanggal (kasus): 12 Desember 2012

Nama Pasien: An. S Presenter: dr. Velysia Nova

Tanggal Presentasi: 20 Desember 2012 Pendamping: dr. Isnada, SpA

Tempat Presentasi: RSUD H.M. Rabain Muara Enim

Obyektif Presentasi

Keilmuan Ketrampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Anak-anak, 5 tahun 6 bulan, sesak napas, asma bronkial

Tujuan: Mengobati penyakit asma bronchial eksarsebasi akut

Bahan Bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan Diskusi E-mail Pos

Data Pasien: Nama: An. S No. Registrasi:-

Nama Klinik: RSUD H.M. Rabain Telp:- Terdaftar sejak:-

Data Utama Untuk Bahan Diskusi:

1. Diagnosis/ Gambaran Klinis : Asma bronchial sesak napas, wheezing pada kedua lapangan paru

2. Riwayat Pengobatan : Diberi obat oleh bidan tetapi ibu os lupa nama obatnya

3. Riwayat kesehatan/ Penyakit : Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama sejak usia 2 tahun, penyakit seringkali kambuh setelah pasien jajan kerupuk atau minuman ale-ale dan batuk. Kekambuhan berkisar 2 bulan sekali, lamanya berkisar 3-5 hari. Riwayat sakit TB paru dan makan obat rutin selama 7 bulan

4. Riwayat keluarga : Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga ada, yaitu kakek pasien. Ibu pasien sering gatal-gatal apabila makan makanan laut

5. Riwayat pekerjaan : -

Page 2: 117093492-Portofolio-Asma.doc

6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik : Pasien adalah anak tunggal. Pasien tinggal di rumah kayu yang dekat dengan sawah. Lingkungan rumah cukup bersih, tidak mempunyai hewan peliharaan, tidak dekat dengan jalan raya, ventilasi baik

Daftar Pustaka:

1. Lui A. H., et al, 2008. Childhood Asthma, Nelson Textbook of Pediatric, 18th edition,

Elsevier, Philadelphia.

2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2004. Asma: Pedoman Diagnosis dan

Penatalaksanaan di Indonesia, Balai Penerbit FK UI, Jakarta.

3. Supriyantao B, Melinda H, 2010. Asma pada Anak, Buku Ajar Respirologi Anak, edi 2,

Balai Penerbit IDAI, Jakarta.

Hasil Pembelajaran:

1. Diagnosis Asma bronkial

2. Penatalaksanaan asma bronkial eksarsebasi akut

3. Edukasi cara menghindari faktor pencetus

Rangkuman Hasil Pembelajaran portofolio

1. Subjektif:

2. Objektif: Hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, dan rontgen thoraks menunjang

diagnosis kearah asma bronkial. Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasakan:

- Gejala klinis: sesak napas, batuk, terdapatnya wheezing di kedua lapangan paru

- Rontgen thoraks: tidak ada kelainan

3. Assessment:

Dari anamnesis, dapat ditemukan batuk 3 hari, batuk memberat pada malam hari,

mengi, riwayat atopi pada keluarga yaitu ibu gatal-gatal setelah makan makanan laut dan

pasien didiagnosis asma, adanya faktor pencetus yaitu setelah makan makanan yang

mengandung pewarna/pengawet, riwayat gejala berulang. Pemeriksaan fisik ditemukan

wheezing, ekspirasi memanjang, hipersonor pada paru. Sehingga pasien dapat didiagnosis

menderita serangan asma dengan riwayat asma. Untuk keperluan terapi, derajat serangan

Page 3: 117093492-Portofolio-Asma.doc

asma dan penyakit asma perlu dinilai:

Pada pasien ini didapatkan masih bisa bicara, kesadaran baik, lebih suka posisi

setengah duduk, sianosis (-), wheezing sepanjang ekspirasi, penggunaan otot bantu

nafas (-), retraksi dangkal (+), laju nafas meningkat, laju nadi meningkat, tanpa pulsus

paradoksus. Setelah nebulisasi salbutamol 2 x, terdapat respon parsial. Dan sesuai

tabel, pasien mendapat serangan sedang.

Evaluasi derajat penyakit asma. Pada pasien ini frekuensi serangan <1x/ bulan, lama

serangan 3-5 hari, di antara serangan tanpa gejala, intensitas serangan ringan sehingga

dapat disimpulkan pasien menderita asma episodik jarang/intermitten.

Berdasarkan penilaian di atas, diagnosis kerja pasien adalah serangan asma sedang dengan

asma episodik jarang.

4. PlanDiagnosis: Keluhan yang dirasakan penderita akibat dari asma bronkialPengobatan: Beri nebulisasi β2-agonis 1-3 kali dengan selang 20 menit. Yang digunakan

adalah salbutamol 2,5 mg/ kali nebulisasi. Kemudian lihat respon pasien. Jika baik tata

laksana sebagai serangan ringan, jika respon parsial tata laksana sebagai serangan sedang,

dan jika respon buruk tata laksana sebagai serangan berat (sesuai algoritma). Pada pasien

ini terdapat serangan sedang sehingga diobservasi 12 jam, diberikan kortikosteroid oral

dan nebulisasi tiap 8 jam. Jika setelah 12 jam kondisi stabil boleh pulang dengan dibekali

obat β2- agonis. Pada pasien ini setelah 12 jam wheezing ekspirasi masih ada. Jadi

diberikan terapi kortikosteroid injeksi dan drip aminofilin 4 cc dalam normal saline. Untuk

terapi jangka panjangnya, pilihan terapi untuk asma episodik jarang: β2-agonis kerja cepat

atau teofilin. Karena teofilin batas keamanannya sempit, dipilih β2-agonis kerja cepat, yaitu

salbutamol.

Pendidikan: Dilakukan pada ibu penderita untuk menghindari factor-faktor pencetus asma anaknyaKontrol:

Kegiatan Periode Hasil yang diharapkan

Kontrol ulang Setiap 6 bulan Mencegah terjadinya eksarsebasi dan mengevaluasi keadaan anak

Nasihat Setiap kunjungan Faktor pencetus asama dapat dihindari