115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf

9
Oleh: Dwi Eliana (B1J011046) Shofa Saffanah (B1J011058) Annisa Dwinda Fatimah (B1J011082) Fisiologi Hewan I :: Fakultas Biologi :: Universitas Jenderal Soedirman

Transcript of 115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf

Page 1: 115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf

Oleh:

Dwi Eliana (B1J011046)

Shofa Saffanah (B1J011058)

Annisa Dwinda Fatimah (B1J011082)

Fisiologi Hewan I :: Fakultas Biologi :: Universitas Jenderal

Soedirman

Page 2: 115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf

Hewan Ruminansia

Page 3: 115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf

Sistem Digesti

Saluran pencernaan ruminansia terdiri dari mulut,

oesophagus, stomach, small intestinum, large intestinum,

rektum dan anus.

Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen,

retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang

bervariasi sesuai dengan umur dan makanan

alamiahnya.

Proses utama dari pencernaan ruminansia adalah secara

mekanik, enzimatik dan fermentatif.

Selulase yang dihasilkan dalam lambung rumenansia

oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak

selulosa menjadi asam lemak. Hal ini yang menjadikan

hewan ruminansia bisa mencerna makanan yang sangat

sulit dicerna seperti rumput.

Page 4: 115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf

Lambung Ruminansia

Page 5: 115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf

Prehensi (mengambil makanan)

Mastikasi (pengunyahan)

Insalivasi (pencampuran

makanan dengan saliva)

Diglutisi (penelanan)

Regurgitasi (pengeluaran

makanan kembali ke dalam mulut)

Eructasi (pengeluaran gas)

Remastikasi (pengunyahan

kembali)

Reinsalivasi (pencampuran dengan saliva)

Rediglutisi (penelanan

makanan kembali)

Proses Digesti pada Ruminansia

Page 6: 115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf

Sel Gastrin pada Mukosa Abomasum

Ruminansia

Gastrin merupakan salah satu hormon penting dalam sistem endokrin gastrointestinal. Hormon ini disintesis dan disimpan di dalam sel – sel G yang terletak pada bagian pilorik dari perut dan jumlah yang lebih kecil sering diproduksi oleh usus besar dan usus kecil.

Gastrin biasanya menstimulasi perut untuk memproduksi asam dalam digesti makanan normal.

Di samping gastrin ditemukan sangat penting bagi pertumbuhan normal mukosa gastrointestinal, setiap gangguan dalam produksinya dapat berkembang menjadi gangguan pencernaan berikutnya.

Data terkini menyimpulkan bahwa kandungan protein dari jumlah pakan yang secara pasti mempengaruhi sekresi dan fungsi gastrik pada abomasum kambing.

Page 7: 115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf
Page 8: 115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf

Data saat ini menyimpulkan bahwa kandungan

protein dalam pakan memiliki efek tertentu pada

jumlah sel G yang tentunya kemudian

mempengaruhi sekresi dan fungsi asam lambung

abomasum kambing. Hasil dari teknik fluorescein

menunjukkan efek menonjol dari diet protein tinggi

ditunjukkan oleh penampilan sel G banyak di

mukosa pilorus.

Page 9: 115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf

TERIMA

KASIH