115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf
-
Upload
putrachaniago -
Category
Documents
-
view
222 -
download
3
Transcript of 115379717-Sistem-Dan-Proses-Digesti-Pada-Hewan-Ruminansia.pdf
Oleh:
Dwi Eliana (B1J011046)
Shofa Saffanah (B1J011058)
Annisa Dwinda Fatimah (B1J011082)
Fisiologi Hewan I :: Fakultas Biologi :: Universitas Jenderal
Soedirman
Hewan Ruminansia
Sistem Digesti
Saluran pencernaan ruminansia terdiri dari mulut,
oesophagus, stomach, small intestinum, large intestinum,
rektum dan anus.
Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen,
retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang
bervariasi sesuai dengan umur dan makanan
alamiahnya.
Proses utama dari pencernaan ruminansia adalah secara
mekanik, enzimatik dan fermentatif.
Selulase yang dihasilkan dalam lambung rumenansia
oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak
selulosa menjadi asam lemak. Hal ini yang menjadikan
hewan ruminansia bisa mencerna makanan yang sangat
sulit dicerna seperti rumput.
Lambung Ruminansia
Prehensi (mengambil makanan)
Mastikasi (pengunyahan)
Insalivasi (pencampuran
makanan dengan saliva)
Diglutisi (penelanan)
Regurgitasi (pengeluaran
makanan kembali ke dalam mulut)
Eructasi (pengeluaran gas)
Remastikasi (pengunyahan
kembali)
Reinsalivasi (pencampuran dengan saliva)
Rediglutisi (penelanan
makanan kembali)
Proses Digesti pada Ruminansia
Sel Gastrin pada Mukosa Abomasum
Ruminansia
Gastrin merupakan salah satu hormon penting dalam sistem endokrin gastrointestinal. Hormon ini disintesis dan disimpan di dalam sel – sel G yang terletak pada bagian pilorik dari perut dan jumlah yang lebih kecil sering diproduksi oleh usus besar dan usus kecil.
Gastrin biasanya menstimulasi perut untuk memproduksi asam dalam digesti makanan normal.
Di samping gastrin ditemukan sangat penting bagi pertumbuhan normal mukosa gastrointestinal, setiap gangguan dalam produksinya dapat berkembang menjadi gangguan pencernaan berikutnya.
Data terkini menyimpulkan bahwa kandungan protein dari jumlah pakan yang secara pasti mempengaruhi sekresi dan fungsi gastrik pada abomasum kambing.
Data saat ini menyimpulkan bahwa kandungan
protein dalam pakan memiliki efek tertentu pada
jumlah sel G yang tentunya kemudian
mempengaruhi sekresi dan fungsi asam lambung
abomasum kambing. Hasil dari teknik fluorescein
menunjukkan efek menonjol dari diet protein tinggi
ditunjukkan oleh penampilan sel G banyak di
mukosa pilorus.
TERIMA
KASIH