113154093-Tugas-KIA

12
TUGAS MATERNITAS KESEHATAN IBU DAN ANAK Disusun oleh : Hilda Eviana (11.0601.0130) PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

Transcript of 113154093-Tugas-KIA

Page 1: 113154093-Tugas-KIA

TUGAS MATERNITAS

KESEHATAN IBU DAN ANAK

Disusun oleh :

Hilda Eviana

(11.0601.0130)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2012

Page 2: 113154093-Tugas-KIA

1. Jelaskan kondisi terbaru kesehatan ibu dan anak di Indonesia!

Badan PBB untuk masalah anak-anak (UNICEF) menilai Indonesia

telah mencapai kemajuan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. 

Namun demikian, angka kematian anak dan ibu di Indonesia saat ini masih

tinggi.

Dalam siaran persnya kepada Kompas.com, Kamis (14/6/2012),

UNICEF menyatakan sejak tahun 1990, angka kematian ibu dan anak

Indonesia mengalami penurunan lebih dari setengah setiap tahunnya. Hal ini

merupakan suatu kemajuan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Millenium

(MDGs) 2015. Menurut UNICEF, perbaikan pada kebijakan kesehatan, fokus

baru dalam mengurangi kekurangan gizi, cakupan peningkatan layanan utama

kesehatan ibu dan anak  berkontribusi terhadap penurunan mortalitas secara

keseluruhan di Indonesia.

"Indonesia telah membuat kemajuan penting untuk meningkatkan

kesehatan ibu dan anak, sejak membuat komitmen pada a World Fit for

Children," kata Dr Robin Nandy,  Kepala Bagian kelangsungan hidup dan

perkembangan anak UNICEF. 

“Tapi bahkan hari ini, diperkirakan 150.000 anak meninggal di

Indonesia setiap tahun sebelum mereka mencapai ulang tahun kelima, dan

hampir 10.000 wanita meninggal setiap tahun karena masalah kehamilan dan

persalinan. Kita harus melihat lebih dekat lagi hambatan yang memperlambat

kemajuan mencegah kematian ini, terutama dalam kaitannya dengan kesehatan

ibu, untuk mendukung prestasi lainnya,” tambahnya.

UNICEF juga menyoroti disparitas antara masyarakat dan kelompok

sosial-ekonomi yang jelas terlihat di sektor kesehatan. Data menunjukkan,

tingkat kematian balita di kalangan keluarga miskin lebih dari tiga kali lipat

dibandingkan di rumah tangga terkaya. Di antara ibu yang tidak

Page 3: 113154093-Tugas-KIA

berpendidikan, hanya 15 persen dari mereka melahirkan di fasilitas kesehatan.

Proporsinya terus meningkat seiring naiknya status pendidikan, di mana ibu

dengan status pendidikan menengah hingga tinggi angkanya mencapai 71

persen.  Persentase kelahiran yang dibantu oleh petugas kesehatan terlatih juga

meningkat ketika pendapatan seorang ibu atau status pendidikannya

meningkat.

2. Sebutkan masalah yang terjadi pada kesehatan ibu dan anak sekarang!

Beragam masalah kesehatan yang dihadapi anak pun tidak terlepas

dari minimnya dukungan lingkungan sosial, dalam hal ini dukungan terhadap

kaum perempuan/ibu. Masalah kesehatan anak memang terkait kesehatan ibu.

Buruknya status kesehatan ibu akan sangat berpengaruh kepada anak. Menurut

UNICEF, hampir 10.000 wanita Indonesia meninggal setiap tahun karena

masalah kehamilan dan persalinan. Padahal, masa kehamilan dan persalinan

adalah salah satu fase vital bagi kelangsungan hidup anak. Kualitas kesehatan

di masa kanak-kanak dan dewasa akan sangat ditentukan dari proses panjang

sang ibu dari mulai sejak persiapan kehamilan, proses persalinan hingga fase

tumbuh kembang anak.

Menurut laporan Badan PBB untuk masalah anak-anak (UNICEF),

tingkat kematian anak/bayi di Indonesia masih relatif tinggi. Kepala Bagian

kelangsungan hidup dan perkembangan anak UNICEF, Dr Robin Nandy,

dalam sebuah pernyataan resmi menyebutkan, saat ini diperkirakan 150.000

anak meninggal di Indonesia setiap tahunnya sebelum mereka mencapai ulang

tahun kelima.  

Indikator kesehatan lainnya  adalah status gizi anak yang masih perlu

diperbaiki. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2010 menunjukkan,

prevalensi gizi buruk balita di Tanah Air masih 4,9 persen, meskipun angka

ini sudah menurun dari 2007 yang mencapai 5,4 persen.  Anak balita yang

Page 4: 113154093-Tugas-KIA

masuk dalam kategori gizi kurang menurut Riskesdas 2010 masih bertahan

pada angka 13 persen. Sedangkan prevalensi tubuh pendek (stunting) pada

balita mencapai 35,7 persen atau mengalami penurunan dibanding 2007 (36,7

persen).

Dari sisi pencegahan penyakit, hak anak Indonesia mendapatkan

imunisasi masih belum optimal. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan,

cakupan Universal Child Immunization (UCI) tahun 2010 adalah 75,3 persen.

Tahun 2011, pencapaian UCI turun menjadi 74,1 persen.

Laporan yang disampaikan organisasi medis kemanusiaan dunia

Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas menyebutkan,

Indonesa termasuk sebagai salah satu dari enam negara yang teridentifikasi

memiliki jumlah tertinggi anak-anak yang tak terjangkau imunisasi. Menurut

MSF, sebanyak 70% dari anak-anak yang tidak terjangkau program imunisasi

rutin tersebar di Kongo, India, Nigeria, Ethiopia, Indonesia, dan Pakistan.

3. Sebutkan pihak yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak!

Mengingat begitu kompleksnya masalah yang dihadapi anak dan

kaum perempuan, kita berharap semua pihak terus meningkatkan dukungan

bagi pemenuhan hak kesehatan mereka. Diperlukan suatu sinergi dan

koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam

mewujudkan hak kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini pemerintah terkait

seperti dinas kesehatan, sedangkan dalam masyarakat pihak yang terkait

meliputi bapak (kepala keluarga), ibu, dan anak. Selain itu Tenaga kesehatan

seperti bidan, perawat, dan dokter juga memiliki keterkaitan terhadap

kesehatan ibu dan anak.

Page 5: 113154093-Tugas-KIA

4. Sebutkan program pemerintah luar negeri dan dalam negeri terkait dengan

kesehatan ibu dan anak!

Berbagai upaya memang telah dilakukan untuk menurunkan

kematian ibu, bayi baru lahir, bayi dan balita. Antara lain melalui penempatan

bidan di desa, pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan menggunakan

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) dan Program Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta penyediaan fasilitas

kesehatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di

Puskesmas perawatan dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi

Komprehensif (PONEK) di rumah sakit.

Upaya terobosan yang paling mutakhir adalah program Jampersal

(Jaminan Persalinan) yang digulirkan sejak 2011. Program Jampersal ini

diperuntukan bagi seluruh ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir

yang belum memiliki jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan.

Keberhasilan Jampersal tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan pelayanan

kesehatan namun juga kemudahan masyarakat menjangkau pelayanan

kesehatan disamping pola pencarian pertolongan kesehatan dari masyarakat,

sehingga dukungan dari lintas sektor dalam hal kemudahan transportasi serta

pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting.

Melalui program ini, pada tahun 2012 Pemerintah menjamin

pembiayaan persalinan sekitar 2,5 juta ibu hamil agar mereka mendapatkan

layanan persalinan oleh tenaga kesehatan dan bayi yang dilahirkan sampai

dengan masa neonatal di fasilitas kesehatan. Program yang punya slogan Ibu

Selamat, Bayi Lahir Sehat ini diharapkan memberikan kontribusi besar dalam

upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan masyarakat

internasional dengan prinsip kerja sama kemitraan, untuk mendukung upaya

percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Kerja sama dengan

Page 6: 113154093-Tugas-KIA

berbagai development partners dalam bidang kesehatan ibu dan anak telah

berlangsung lama, beberapa kemitraan tersebut adalah :

a. AIP MNH (Australia Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal

Health), bekerja sama dengan Pemerintah Australia di 14 Kabupaten di

Provinsi NTT sejak 2008, bertujuan menurunkan angka kematian ibu

dan bayi melalui Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak. Program ini

bergerak dalam bidang pemberdayaan perempuan dan masyarakat,

penigkatan kualitas pelayanan KIA di tingkat puskesmas dan RS serta

peningkatan tata kelola di tingkat kabupaten. Pengalaman menarik dari

program ini adalah pengalaman kemitraan antara RS besar dan maju

dengan RS kabupaten di NTT yaitu kegiatan sister hospital.

b. GAVI (Global Alliance for Vaccine & Immunization) bekerja beberapa

kabupaten di 5 provinsi (Banten, Jabar, Sulsel, Papua Barat dan Papua),

bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi dan KIA melalui berbagai

kegiatan peningkatan partisipasi kader dan masyarakat, memperkuat

manajemen puskesmas dan kabupaten/kota.

c. MCHIP (Maternal & Child Integrated Program) bekerjasama dengan

USAID di 3 kabupaten (Bireuen, Aceh, Serang-Banten dan Kab.Kutai

Timur- Kalimantan Timur)

d. Pengembangan buku KIA oleh JICA walaupun kerjasama project telah

berakhir namun buku KIA telah diterapan di seluruh Indonesia.

e. UNICEF melalui beberapa kabupaten di wilayah kerjanya seperti

ACEH, Jawa Tengah, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur

(kerjasama dengan Child Fund) serta Papua meningkatkan

pemberdayaan keluarga dan masyarakat terkait kesehatan ibu dan anak

dan peningkatan kualitas pelayanan anak melalui manajemen terpadu

balita sakit (MTBS).

f. Tidak terkecuali WHO memfasilitasi peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan ibu dan anak baik dalam dukungan penyusunan standar

pelayanan maupun capasity building.

Page 7: 113154093-Tugas-KIA

Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan RI meluncurkan program

EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival, bekerja sama dengan

USAID dengan kurun waktu 2012 – 2016, yang diluncurkan 26 Januari 2012

sebagai salah satu bentuk kerjasama Pemerintah Indonesia dengan USAID

dalam rangka percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir di 6

provinsi terpilih yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Banten,

Jawa Tengah dan JawaTimur yang menyumbangkan kurang lebih 50 persen

dari kematian ibu dan bayi di Indonesia. Dalam program ini Kementerian

Kesehatan RI bekerjasama dengan JHPIEGO, serta mitra-mitra lainnya seperti

Save the Children, Research Triangle Internasional, Muhammadiyah dan

Rumah Sakit Budi Kemuliaan.