112855938-Tekstur-Khusus-Batuan-Metamorf.pdf

9
Tekstur Khusus Batuan Metamorf Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk yang lain, dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang telah mengalami proses/perubahan mineralogi, tekstur maupun struktur sebagai akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang tinggi. Proses metamorfosa terjadi dalam fasa padat, tanpa mengalami fasa cair, dengan temperatur 200 o C 650 0 C. Menurut Grovi (1931) perubahan dalam batuan metamorf adalah hasil rekristalisasi dan dari rekristalisasi tersebut akan terbentuk kristal-kristal baru, begitupula pada teksturnya. Menurut H. G. F. Winkler (1967), metamorfisme adealah proses yang mengubah mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh terhadap kondisi fisika dan kimia dalam kerak bumi, dimana kondisi tersebut berbeda dengan sebelumnya. Proses tersebut tidak termasuk pelapukan dan diagenesa. Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperatur dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperatur dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan- batuan baru lagi. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi, metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua: 1. Metamorfosa Lokal Jenis ini penyebaran metamorfosanya sangat terbatas hanya beberapa kilometer saja. Termasuk dalam tipe metamorfosa ini adalah: o Metamorfosa kontak/thermal Yaitu metamorfosa yang diakibatkan oleh kenaikan temperatur yang tinggi, dan biasanya jenis ini ditemukan pada kontak antara tubuh intrusi magma/ekstrusi dengan batuan di sekitarnya dengan lebar 2 3 km. Salah satu contohnya pada zona intrusi yang dapat menyebabkan pertambahan suhu pada daerah disekitar intrusi.

description

112855938-Tekstur-Khusus-Batuan-Metamorf.pdf

Transcript of 112855938-Tekstur-Khusus-Batuan-Metamorf.pdf

Page 1: 112855938-Tekstur-Khusus-Batuan-Metamorf.pdf

Tekstur Khusus Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk yang lain, dapat berupa batuan

beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang telah mengalami proses/perubahan

mineralogi, tekstur maupun struktur sebagai akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang tinggi.

Proses metamorfosa terjadi dalam fasa padat, tanpa mengalami fasa cair, dengan temperatur

200oC – 650

0C. Menurut Grovi (1931) perubahan dalam batuan metamorf adalah hasil

rekristalisasi dan dari rekristalisasi tersebut akan terbentuk kristal-kristal baru, begitupula pada

teksturnya.

Menurut H. G. F. Winkler (1967), metamorfisme adealah proses yang mengubah mineral suatu

batuan pada fase padat karena pengaruh terhadap kondisi fisika dan kimia dalam kerak bumi,

dimana kondisi tersebut berbeda dengan sebelumnya. Proses tersebut tidak termasuk pelapukan

dan diagenesa.

Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan

temperatur dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya

temperatur dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga

membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut

adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang

merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu

pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan

membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-

batuan baru lagi.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi, metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua:

1. Metamorfosa Lokal

Jenis ini penyebaran metamorfosanya sangat terbatas hanya beberapa kilometer saja. Termasuk

dalam tipe metamorfosa ini adalah:

o Metamorfosa kontak/thermal

Yaitu metamorfosa yang diakibatkan oleh kenaikan temperatur yang tinggi, dan

biasanya jenis ini ditemukan pada kontak antara tubuh intrusi magma/ekstrusi

dengan batuan di sekitarnya dengan lebar 2 – 3 km. Salah satu contohnya pada

zona intrusi yang dapat menyebabkan pertambahan suhu pada daerah disekitar

intrusi.

Page 2: 112855938-Tekstur-Khusus-Batuan-Metamorf.pdf

Gambar 1.intrusi magma

o Metamorfosa dinamo/dislokasi/kataklastik

Yaitu metamorfosa yang diakibatkan oleh kenaikan tekanan. Tekanan yang

berpengaruh disini ada dua macam, yaitu: hidrostatis, yang mencakup ke segala

arah; dan stress, yang mencakup satu arah saja. Makin dalam ke arah kerak bumi

pengaruh tekanan hidrostatika semakin besar. Sedangkan tekanan pada bagian

kulit bumi yang dekat dengan permukaan saja, metamorfosa semacam ini

biasanya didapatkan di daerah sesar/patahan.

Gambar 2. zona sesar

1. Metamorfosa Regional Tipe metamorfosa ini penyebarannya sangat luas, dapat mencapai beberapa ribu

kilometer. Termasuk dalam tipe ini adalah:

o Metamorfosa regional/dinamothermal

Terjadi pada kulit bumi bagian dala, dimana faktor yang mempengaruhi adalah

temperatur dan tekanan yang tinggi. Proses ini akan lebih intensif apabila diikuti

oleh orogenesa.

Page 3: 112855938-Tekstur-Khusus-Batuan-Metamorf.pdf

Gambar 3. Zona Subduksi

o Metamorfosa beban/burial

Proses ini tidak ada hubungannya dengan orogenesa dan intrusi, tetapi terjadi

pada daerah geosinklin, hingga karena adanya pembebanan sedimen yang tebal di

bagian atas, maka lapisan sedimen yang ada di bagian bawah cekungan akan

mengalami proses metamorfosa.

Gambar 4. Cekungan sedimentasi

Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan

berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh

dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu

tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan

terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.Penelitian batuan

metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan

kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam

permukaan bumi.Tekstur merupakan kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran, bentuk

dan orientasi butir mineral individual penyusun batuan metamorf (Jackson, 1970). Berikut adalah

macam-macam tekstur batuan metamorf

Tekstur Berdasarkan Ketahanan Terhadap Proses Metamorfosa

o Relict/Palimpset/Sisa; masih menunjukkan sisa tekstur batuan asalnya.

Awalan blasto digunakan untuk penamaan tekstur batuan metamorf

ini. Batuan yang mempunyai kondisi seperti ini sering disebut batuan

metabeku atau metasedimen.

Page 4: 112855938-Tekstur-Khusus-Batuan-Metamorf.pdf

o Kristaloblastik; terbentuk oleh sebab proses metamorfosa itu sendiri.

Batuan dengan tekstur ini sudah mengalami rekristalisasi sehingga

tekstur asalnya tidak tampak. Penamaannya menggunakan akhiran

blastik.

· Tekstur Berdasarkan Ukuran Butir

o Fanerit; butiran kristal masih dapat dilihat dengan mata.

o Afanit; butiran kristal tidak dapat dilihat dengan mata.

· Tekstur Berdasarkan Bentuk Individu Kristal

o Euhedral; bila kristal dibatasi oleh bidang permukaan kristal itu sendiri.

o Subhedral; bila kristal dibatasi sebagian oleh bidang permukaannya

sendiri dan sebagian oleh bidang permukaan kristal di sekitarnya.

o Anhedral; bila kristal dibatasi seluruhnya oleh bidang permukaan kristal

lain di sekitarnya.

o Idioblastik; bila mineralnya didominasi oleh kristal berbentuk euhedral.

o Hypidioblastik; bila mineralnya didominasi oleh kristal berbentuk

subhedral

o Xenoblastik; bila mineralnya didominasi oleh kristal berbentuk

anhedral.

· Tekstur Berdasarkan Bentuk Mineral

o Lepidoblastik; bila mineral penyusunnya berbentuk tabular.

o Nematoblastik; bila mineral penyusunnya berbentuk prismatik.

Page 5: 112855938-Tekstur-Khusus-Batuan-Metamorf.pdf

o Granoblastik; bila mineral penyusunnya berbentuk granular,

equidimensional, batas mineralnya sutured (tidak teratur) dan

umumnya berbentuk anhedral.

o Granuloblastik; bila mineral penyusunnya berbentuk granular,

equidimensional, batas mineralnya unsutured (lebih teratur) dan

umumnya kristalnya berbentuk anhedral.

· Tekstur khusus yang umumnya akan tampak pada pengamatan petrografi :

o Porfiroblastik; terdapat beberapa mineral yang ukurannya lebih besar

dari mineral lainnya. Kristal yang lebih besar tersebut sering disebut

sebagai porphyroblasts.

o Poikiloblastik/sieve texture; tekstur porfiroblastik dengan

porphyroblasts tampak melingkupi beberapa kristal yang lebih kecil.

o Mortar texture; fragmen mineral yang lebih besar terdapat pada massa

dasar material yang berasal dari kristal yang sama yang terkena

pemecahan (crushing).

o Decussate texture; tekstur kristaloblastik batuan polimineralik yang

tidak menunjukkan keteraturan orientasi.

o Sacaroidal texture; tekstur yang kenampakannya seperti gula pasir.

v Berdasarkan jumlah tekstur yang dimilikinya, tekstur batuan metamorf dibagi

menjadi dua, yaitu :

§ Homeoblastik; jika batuan metamorf tersebut hanya memiliki satu tekstur

batuan.

§ Heteroblastik; jika batuan metamorf tersebut memiliki lebih dari satu jenis

tekstur batuan.

Page 6: 112855938-Tekstur-Khusus-Batuan-Metamorf.pdf

Berbagai macam proses yang terjadi pada pembentukan batuan metamorf mempengaruhi rupa

atau bentuk batuan itu. Salah satunya adalah tekstur. Tekstur pada batuan metamorf disebut

dengan mineral metamorf yang terjadi karena kristalnya tumbuh dalam suasana padat oleh

karena itu disebut dengan blastos atau blastik/idioblastik. Pada dasarnya tekstur pada batuan

metamorf terbagi menjadi karena proses rekristalisasi yaitu perubahan butiran halus menjadi

kasar dan proses reorientasi terbagi ke dalam skistositas atau foliansi terjadi oleh karena mineral

yang pipih atau membentang tersusun dalam bidang-bidang tertentu yakni bidang sekistsis.

Biang ini dapat searah dengan lapisan sedimen asalnya atau searah dengan sumbu lipatannya.

Kristal yang ukurannya besar disebut profiroblastik.

Contohnya yaitu dalam golangan metamorf dinamik, tak jarang batuan mengalami hancuran

yang fragmental sifatnya.

Gambar 5. Kuarsit, salah satu jenis batuan metamorf

Penelitian menunjukkan bahwa batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat

erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan

tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.Menurut struktur yang terbentuk, batuan

metamorf dibagi menjadi 2, yaitu batuan metamorf foliasi dan batuan metamorf non foliasi. telah

kita ketahui bahwa batuan metamorf itu terbentuk dari suatu proses penambahan temperatur dan

suhu yang terjadi pada suatu batuan.Struktur batuan metamorf dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Struktur Foliasi

Struktur foliasi merupakan struktur yang memperlihatkan adanya suatu penjajaran mineral-

mineral penyusun batuan metamorf. Struktur ini terdiri atas :

- Struktur Slatycleavage

Page 8: 112855938-Tekstur-Khusus-Batuan-Metamorf.pdf

- Struktur Schistosity

<<<=== Skiss

b. Struktur Non Foliasi

Struktur non foliasi merupakan struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral

penyusun batuan metamorf. Struktur ini terdiri atas :

- Struktur Hornfelsik

- Struktur Milonitik

- Struktur Kataklastik

- Struktur Flaser

- Struktur Pilonitik

Page 9: 112855938-Tekstur-Khusus-Batuan-Metamorf.pdf

- Struktur Augen

- Struktur Granulosa

- Struktur Liniasi