1111 111repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11835/1/WIHDA...Ujian Komprehensif alas...
Transcript of 1111 111repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11835/1/WIHDA...Ujian Komprehensif alas...
ffiALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
( Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk.)
Ill • 1111
111
Oleh Wihda Farhana
Nl]\t[: 104081002557
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIJlL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDP. Y ATULLAH JAKARTA
1429 H/2009 M
,\J\l;\l!SIS !<INER.IA PERUSAi IA,\N DENGAN MENGGlJNAKAN METODE BAI J\NClcD SCORECARD
( Studi l(a;us pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk.)
Skripsi Diajukan Lcpada l·'akultas Ekonomi clan llmu Sosial
l Jntuk Ivleincnuhi Syt11«1t-syarat untuk Meraih Gc!ar Sa~jana Ekono1ni
Pcmbirnbing I
Pro fJlJ/\ bcLlJLl:!Ji.LiiA fvL'i NIP. I) 1.47·1.891
Olch l,lv'ili\la l'grhana
NIM: 10~081002557
[)j B<1wah Flimbingan
Pcnguji Ahli
l'roi'.Dr.Ailmad Red. ni, MM NIP. 150.317.955
Pcmbimbing II
Suhendnh_§.Ag, MM NIP. 150.326.912
JUIZli~ot\N MAN/\JlcMt::N 1:/\KlJLTAS f;KONOM! D/\N ILMU SOS!AL
t !'-ii Vl·IZSITAS ISLAlvl NEG ER I SY /\RIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
1429 I !/2009 M
I lari ini Rabu Tanggal 13 Bulan Agustus Tahnn Dua Ribu Delapan tclah dilakukan Ujian Komprehensif alas nama Wihda Farhana NIM: 10408 I 002557 dengan judul Skripsi " ANAL/SIS KINERJA PERUSAHAAN DJ<,'NGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD" ( Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia. Tbk.). Mcmpcrhatikan pcnampilan mahasiswa tcrsebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syaral untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemcn Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Univcrsitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Agustus 2008
Tim Pcnguji lJjian Komprchensif
I Prof.Dr.Achmad Rodom, MM Drs.Herni Ali HT, MM Sckretaris Ketua
Prof.Dr.Abdul Hamid, MS Penguji Ahli
Curriculum Vitae
fl Personal Date
Name :Wihda Farhana
Place and Birth : Jakarta, December 30'" 1986
Adress : JI. Rasamala III No. 23 Rt .. 002/ 013 Menteng
Dalam, Jakarta 12870
: Female
:Islam
Gender
Religion
Telephon
: 021-92647407/ 08567117409
fl Educatfon
~-
Year Colle!!e Maior
2004-2009 Islamic United State Syarif
Management Hidayatullah Jakarta
2001-2004 Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Social Mc1jority
1998-2001 I 5 Jakarta Junior High School General
1992-1998 Madrasah Ibtidaiyah Al-Husna General
fl Course and Seminar Experiences
r ---Year Kind of Course and Seminar Location --
Seminar "Cara Mudah Mahasiswa 2006
Menjadi Enterpreneur" Jakatta
2005 Pelatihan Aplikasi SPSS Jakarta --
2004 English Course Jakarta ..
2004 Pendidikan dan Pelatihan Komputer Jaka1ta --
Status
Certified
Certified
Certified
Certified
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Penelitian ini menggunakan metode Balanced Scorecard yang menyeirnbangkan pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Perspektif keuangan dilihat dari rasio keuangan. Perspektif pelanggan menekankan padla kepuasan pelanggan. Perspektif proses bisnis internal menekankan pacla inovasi. Perspektif pernbelajaran dan pertumbuhan menekankan pada pendidikan dan pelatihan karyawan serta kepuasan karyawan. Penelitian ini menghasilkan penilaian perspektif keuangan dengan kinerja baik, perspektif pelanggan dengan ldnerja baik, perspektif proses bisnis intmal dengan kine1ja baik, dan perspektif proses bisnis internal dengan kinerja baik. Secarn umum dapat dinilai bahwa kinerja Bank Rakyat Indonesia, Tbk dapat dinyatakan baik.
Kata kunci : Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal, Perspektif Pembelajarnn dan Pertumbuhan.
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat All.ah swt, karena atas
berkah, rahmat, hidayah, dan pertolongannya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat dan salam tak lupa penulis panjatkan kepada junjungan Rasulullah
Muhammad Saw, beserta para sahabatnya yang telah membawa umatnya dari
alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang.
Pada kesempatan ini, perkenankan penulis menyan1paikan terima kasih
yang sebesar-besarnya atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak dalam
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, ucapan terima kasih penulis berikan kepada :
I. Kedua orang tuaku, ayahanda Abdul Karim dan ibunda Masdjidah Ahmad
yang selalu memberikan do'a, bimbingan, support, baik secara materil dan
moril, dan selalu menjadi motivasi terbesar dalam diri penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
2. Kakanda Drs. Taufik Rahman dan Lutfiah Amin.S.Pd (Istri) serta keponakan
keponakanku Muhammad Faiq Quraisyin, Mishfa Afifa, Alivia Rahmanita,
dan Muhammad Rafiq Asy-Syaukani yang selalu mensupport dan memotivasi
penulis untuk semangat.
3. Bpk Prof. Dr.Abdul Hamid, MS selaku dosen pembim bing I dan Dekan
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang selalu sabar membimbing,
mengarahkan, memberikan solusi, dan meluangkan waktunya demi
terselesaikannya skripsi ini.
Akhir kata, penulis memahami bahwasanya tidak ada satu pun di dunia
ini yang sempuma tak terkecuali skripsi yang penulis tulis ini. Oleh sebab itu,
penulis harapkan kepada para pembaca sekalian bersedia memberikan kritik
maupun saran jikalau ketika membaca skripsi ini menemukan kekurangan dan
kesalahan. Hal ini sangat berguna untuk memberikan koreksi dan perbaikan pada
tuiisan-tulisan penelitian berikutnya.
Jakarta, April 2009
Wihda Farhana
DAFTARISI
Abstract. .................................................................................... .i
Abstrak ..................................................................................... .ii
Kata Pengantar ............................................................................ .iii
Daftar Isi ................................................................................... vi
Daftar Tabel .............................................................................. .ix
Daftar Garn bar ........................................................................... xii
Daftar Larnpiran ......................................................................... xiii
Bab.I. Pendahuluan
A. Latar Belakang ....................................................... I
B. Perumusan Masalah ................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian ................................................ 6
2. Manfaat Penelitian .............................................. 6
Bab II. Tinjauan Pustaka
A. Kinerja Perusahaan .................................................. 7
B. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja
1. Tujuan Pengukuran Kinerja ............................... 8
2. Manfaat Pengukuran Kinerja ............................... 9
C. Sistem Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard
!. Pengertian Balanced Scorecard .......................... I I
2. Manfaat Balanced Scorecard .............................. I 7
3. Kelebihan Balanced Scorecard ........................... 18
4. Komponen-komponen Balanced Scorecard
a. PerspektifKeuangan .................................. 20
b. Perspektif Pelanggan ................................. 25
c. Perspektif Proses Bisnis Internal ................... .30
d. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ........ 33
D. Kerangka Pemikiran .............................................. .36
E. Penelitian Sebelumnya ............................................ 38
Bab III. Metodologi Penelitian
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................ .40
B. Metode Penentuan Sampel. ..................................... .40
C. Metode Pengumpulan Data ...................................... ..41
D. Metode Analisis Data
I . Metode Deskriptif .............................................. .4 2
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................ .45
E. Operasional Variabel Penelitian ................................. .46
Bab IV. Pembahasan
A. Gambaran Umnm Perusahaan
l. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia .................... 50
2. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia ...................... 53
3. Struktur Organisasi. ........................................... .54
4. Jasa Perbankan ................................................. 63
B. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Balance Scorecard
l. PerspektifKeuangan ........................................... 67
2. PerspektifPelanggan .......................................... 72
3. Perspektif Proses Bisnis Internal. ............................ 86
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ................. 88
BabV. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan ........................................................ 113
B. Implikasi.. ......................................................... 116
C. Keterbatasan ...................................................... 116
D. Saran ................................................................ 117
Daftar Pustaka .......................................................................... 118
Lampiran
DAFTAR TABEL
No Keterangan Hal
4.1 Ikhtisar Rasio Keuangan BRI, Tbk 71
4.2 Hasil Uji Validitas (kuesioner pelanggan) 73
4.3 Reliability Statistics (kuesioner pelanggan) 75
4.4 Jenis Kelamin 76
4.5 Usia 76
4.6 Pendidikan 77
4.7 Peke1jaan 78
4.8 Jaminan Keamanan & Kepercayaan 79
4.9 Besarnya Biaya dalam Proses Transaksi 79
4.10 Banyaknya Produk yang Ditawarkan BRI 80
4.11 Fasilitas yang Ditawarkan BRI 81
4.12 Pengetahuan dan Keterampilan Karyawan 81
4.13 Kecepat Tanggapan Karyaw:m 82
4.14 Keramahan Karyawan 83
4.15 Informasi yang Diberikan Setiap Saat 83
4.16 Penampilan Fisik dari Bangunan 84
4.17 Citra sebagai Bank yang Aman, Sehat, & Terpercaya 85
4.18 Citra sebagai Bank yang berkualitas 86
4.19 Hasil Uji Validitas (kuesioner karyawan) 92
4.20 Reliability Statistics 94
DAFTARGAMBAR
No Keterangan Hal
3.1 PerspektifBalanced Scorecard 14
3.2 Perspektif Pelanggan 29
3.3 Perspektif Proses Bisnis Internal 33
3.4 Kerangka Pemikiran 37
Lampiran
I
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
DAFTAR LAMPIRAN
Ketcrangan
Kuesioner Nasabah
Kuesioner Pelanggan
Hasil Kuesioner Nasabah
Hasil Kuesioner Pelanggan
Hasil Uji Reabilitas Kuesioner Nasabah
Hasil Uji Validitas Kuesioner Nasabah
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Karyawan
Hasil Uji Validitas Kuesioner Karyawan
Laporan Keuangan
Jumlah Karyawan
Struktur Organisasi
Surat Riset
A. Latar Belakang
BABI
PENDAHULUAN
Dalam menghadapi era globalisasi, maim setiap pelaku bisnis
dihadapkan pada lingkungan bisnis yang sangat kompetitif. Agar dapat
bertahan dalam kondisi tersebut maka perusahaan sebagai pelaku bisnis di
tuntut untuk memperbaiki kondisi perusahaan dalam upaya melakukan
efisiensi dan meningkatkan kemampuan bersaing. Selain itu perusahaan juga
harus lebih peduli terhadap strategi yang digunakan sehingga akan membawa
perusahaan pada keunggulan di bandingkan dengan para pesaingnya, dimana
keunggulan hanya dapat di wujudkan melalui usaha cerdas, terencana dan
sistematik serta berjangka panjang.
Dalam implementasi strategi tersebut perlu dilakukan pengukuran
kinerja sehingga dapat di ketahui derajat keberhasilannya, seberapa jauh
tingkat efektivitas penerapan strateginya. Selain itu sistem pengukuran kinerja
juga merupakan mekanisme perbaikan lingkungan perusahaan agar berhasil
dalam menerapkan strategi perusahaan. Selama ini kinerja atau tingkat
keberhasilan suatu perusahaau umumnya di ukur dari kinerja keuangan saja.
Pada kondisi yang telah berubah seperti sekarang ini, ukuran kinerja keuangan
yang digunakan oleh semua perusahaan untuk mengukur kinerja pihak
manajemen tidak lagi memadai. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan pada
sistem pengukuran kinerja seperti yang telah ada sekarang maka
dikembangkan alat ukur kinerja baru yang dikenal dengan istilah Balanced
Scorecard, yang merupakan alat ukur yang menyeimbangkan kinerja aspek
keuangan dan non keuangan, kinerja jangka pendek dan jangka paajang, serta
kinerja yang bersifat intern dan ekstern.
Balanced Scorecard merupakan konsep manajemen yang
dikenalkan David Norton dari harvard Business School dan Robert Kaplan
pada awal tahun 1990-an. Balanced Scorecard merupakan suatu penilaian
kinerja perusahaan, yang membahas segala aspek, tidak hanya finansial.
Menurut Kaplan dan Norton (1996), kinerja perusahaan yang dinilai
menggunakan indikator finansial hanya menggambarkan situasi masa lalu, dan
hanya dapat dilakukan untuk perusahaan yang semua investasinya jangka
panjang.
Kaplan dan Norton mempertajam konsep pengukuran kinerja
dengan menentukan suatu pendekatan efektif yang seimbang (balanced) dalam
mengukur kinerja strategi perusahaan. Pendekatan BSC menjabarkan misi dan
strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja
untuk empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan.
Perspektif keuangan mengikhtisarkan konsekuensi tindakan
ekonomi terukur yang telah diambil. Tolok ukur kinerja keuangan
menunjukkan apakah strategi, implementasi, dan ei~sekusi perusahaan
memberikan kontribusi pada perbaikan laba. Tujuan finansial biasa.nya
berkaitan dengan pengukuran kemampuan laba, seperti laba operasi, ROJ,,.,,
EVA, dan sebagainya. Perspektif pelangaan mendefinisikan pelanggan dan
segmen pasar dimana nnit usaha akan bersaing, misalnya bersangkutan dengan
market share, jumlah konsumen baru, dan sebagainya. ·
Prespektif proses usaha internal melukiskan proses internal yang
diperlukan untuk memberikan nilai untuk pelanggan dan pemilik. Tolok
ukurnya dapat berupa efisiensi putaran produksi, quality cost, dan sebagainya.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan kapabiltas yang
diperlukan induk organisasi untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang
dan perbaikan. Perspektif ini berhubungan dengan kapabilitas karyawan,
kapabilitas sistem informasi dan sikap karyawan. Tolok ukumya antara lain
menyangkut motivation index, employee tum over, rata-rata absen dan
sebagainya.
'Balanced Scorecard mempertahankan perspektif keuangan karena
tolok ukur keuangan berguna untuk mengikhtisarkan konsekuensi tindakan
ekonomi yang telah diambil. Tolok ukur kinerja keuangan menunjukkan
apakah strategi, implementasi, dan eksekusi perusahaan memberi kontribusi
pada perbaikan laba. Tujuan finansial biasanya berkaitan dengan pengukuran
kemampuan laba. Perspektif keuangan menggambarkan konsekuensi tindakan
ekonomi yang diambul dalam ketiga perspektiflain.
Penggunaan tolok ukur dalam Balanced Scorecard harus
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang akan dinilai. Pertama, tolok
ukur kinerja harus konsisten dengan strategi perusahaan. Kedua, scorecard
seharusnya tidak mempunyai terlalu banyak tolok ukur kinerja. Tolok ukur
yang terlalu banyak mengakibatkan kurang fokus dan membingungkan.
Tunggal (200 I) merekomendasikan bahwa terdapat unsur-unsur um um dari
perspektif keuangan dan pelanggan dan bervariasi dalam area lain dalam
penekanan evaluasi. Perbedaan dalam perspektif mungikn berkaitan dengan
ukuran, proses dalam industri, tipe usaha, fase daur hidup dan struktur
organisasi.
Sedangkan untuk perusahaan di era 1teknologi informasi,
perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang mampu menciptakan
nilai tambah dengan melakukan "investasi" pada pelanggan, pegawai, proses,
teknologi yang digunakan, serta inovasi. Sehingga Kaplan dan Norton
mempertajam konsep ldnerja dengan menentukan suatu pendekatan efektif
yang seimbang (balanced) dalam mengukur kinerja strategi perusahaan.
Teknik Balanced Scorecard kini mulai banyak mendapat perhatian
praktisi bisnis maupun peneliti manajemen, padahal keempat perspektif dari
Balanced Scorecard ini, yaitu perspektif keuangan, pelanggan proses internal,
serta pembelajaran dan pertumbuhan adalah hal-hal konvensional dalam
perusahaan. Temyata, perhatian yang demikian itu tidak terlepas dari
kemampuan teknologi sistem informasi yang makin mernasyarakat. Keempat
perspektif menawarkan suatu keseimbangan (Balanced) antara tujuan jangka
pendek dan jangka panjang, yaitu hasil yang di inginkan, pemicu kinerja, dan
tolok ukur. '"
Penelitian sebelumnya tentang Balanced Scorecard banyak
dilakukan oleh peneliti salah satunya dilakukan oleh Mimiyati dan Andriyani
dengan judul "Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard". Penelitian
tersebut dilakukan pada salah satu Bank di Jember yaitu PT. BPR Puji
Raharja, dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kinerja
perusahaan jika dilihat dari perspektif keuangan, JPerspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan, yang di kenal dengan pendekatan Balanced Scorecard. _
Dari basil penelitian tersebut di peroleh bahwa kinerja PT. BPR
Puji Raharja yang diukur dengan pendekatan Balanced Scorecard dapat
dikategorikan sebagai pebagai perusahaan yang memilild kine1ja cukup.
Berdasarkan penelitian sebelumnya pada salah satu bank di Jember
maka penulis ingin meneliti kinerja perusahaan yang berlokasi di Jakarta,
karena di era informasi perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan
yang mampu menciptakan nilai tambah dengan melakukan investasi pada
pelanggan, pegawai, proses, teknologi yang digunakan, serta inovasi.
Sedangkan keempat perspektif yang digunakan untuk melakukan penilaian
dengan BSC adalah finansial, pelanggan, proses bisnis, dan pembelajaran dan
pertumbuhan perusahaan.
Kesulitan penilaian atas kinerja perusahaan lebih pada kurangnya
akses informasi dari pihak perusahaan dibalik alasan kerahasiaan perusahaan.
B. Perumusan Masalah
Bagaimana kinerja perusahaan dilihat dari perspektif keuangan, perspektif
pelanggan jika dilihat dari pangsa pasar dan kepuasan pelanggan, perspektif
proses bisnis internal dilihat dari inovasi produk-produk, perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan dilihat dari produk:ltifitas karyawan dan
kepuasan karyawan.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
I. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
kinerja perusahaan jika dilihat dari perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan, yang dikenal dengan pendekatan Balanced Scorecard.
2. Manfaat Penelitian
Bagi Penulis
Untuk menerapkan ilmu yang telah di dapat selama masa perkuliahan
dan untuk memperluas wawasan tentang pengukuran kinerja
khususnya dengan pendekatan Balanced Scorecard.
Bagi Perusahaan
Untuk mengetahui kinerja pihak manajemen perusahaannya dan
sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pengukuran kinerja
perusahaan untuk tahun mendatang.
BABII
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja Pernsahaan
I. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku
manusia dalam melaksanakan tugas atau peran yang dimainkannya dalam
mencapai tujuan perusahaan. Agar dapat mempelajari sistem pengukuran
kinerja dengan baik, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai sistem
dan pengukuran kinerja.
Menurut Raymond Mc. Lead, Jr (2001), dalam bukunya yang
berjudul Sistem Informasi manajemen, definisi sistem adalah :
" Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. "
Menurut Robert Anthony dan Govindan\jan (2005), dalam
bukunya yang berjudul sistem pengendalian manajemen, definisi sistem
adalah:
" Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif
untuk melaksanakan suatu cara serangkaian aktivitas untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. "
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan sistem adalah suatu kerangka kerja yang
terpadu yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan
dan mempunyai suatu sasaran yang ingin dicapai.
" Tt.ifuan po/wk penilaian kinelja ada!ah untuk memotivasi
karyawan dalam mencapai sis/em organisasi dan dalam mematuhi standar
perilaku yang telah di tetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan
dan hasil yang diinginkan. "
Pengukuran kinerja memperlihatkan suatu hubungan antara
perencanaan yang telah ditetapkan perusahaan dengan hasil yang telah
dicapai perusahaan untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan.
Perencanaan yang berisi strategi-strategi yang bertujuan untuk
kelangsungan hidup perusahaan haruslah dapat diukur karena kita tidak
dapat mengelola apapun dengan baik jika ha! yang direncanakan tidak
dapat di ukur.
Untuk menjaga agar perusahaan dapat terns bertahan dalam
menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompetitif maka diperlukan
suatu pengukuran kinerja yang merupakan alat bagi manajemen dalam
mengevaluasi kinerja untuk menilai berhasil atau tidaknya strategi yang
telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja yang ada harus dapat menggabungkan tujuan
jangka panjang dengan tujuan jangka pendek perusahaan sehingga
perusahaan memiliki pengukuran kinerja yang dapat mendorong
perusahaan menjadi lebih baik dalam mencapai tujuan perusahaan.
3. Manfaat Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dapat dimanfaatkan sebagai proses untuk
mengidentifikasikan bagian dalam organisasi yang memerlukan koreksi
atau penyesuaian rencana dan pengendalian aktifitas masa yang akan
datang.
Menurut Mulyadi (2001:420), penilaian kinerja dapat
dimanfaatkan oleh manajemen untuk :
1. Mngelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian karyawan secara maksimum.
2. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan karyawan
seperti : promosi, dan pemberhentian.
3. Mengindentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
untuk menyediakan kriteria seleksi dan mengevaluasi program
pelatihan karyawan.
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana antara
mereka menilai kinerja mereka.
5. Menjadikan suatu dasar bagi distribusi pelanggan.
Menurut Lynch dan Cross (1993) dalam Sony Yuwono (2006:29)
Konsep & Aplikasi Strategi Bisnis, manfaat sistem pengukuran kinerja
yang baik adalah sebagai berikut :
1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan
membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat
seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi
kepuasan kepada pelanggan.
2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari
mata rantai pelanggan dan pemasok internal.
3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya
upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut.
4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi
lebih konkret sehingga mempercepat proses pembe:lajaran organisasi,
5. Membangun konsensus untuk melaknkan suatu perubahan dengan
memberi reward atas perilaku yang diharapkan tersebut.
B. Sistem pengukuran Kinerja Balanced Scorecard
1. Pengertian Balanced Scorecard
Balanced Scorecard merupakan suatu metode penilaian kinerja
perusahaan yang menyeimbangkan empat perspektif pengukuran yaitu:
Perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis
internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Dalam pengukuran terhadap keempat perspektif tersebut,
keseimbangan antara Scorecard dari masing-masing perspektif dapat
menentukan peningkatan kinerja yang berlipat ganda. Hal ini disebabkan
karena peningkatan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran akan
mendorong peningkatan kinerja perspektif proses bisnis internal dan
perspektif costomer yang akan mendorong kinerja keuangan perusahaan
secara keseluruhan sehingga terjadi pelipatgandaan kinerja perusahaan.
Menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton, definisi Balanced
Scorecard adalah:
Ukuran financial kinelja masa lalu dengan ukuran kinelja masa
depan. Kinelja perusahaan diukur dari 4 perspektif, yaitu perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
Sementara, Anthony, Banker, Kaplan, dan Young (1997), dalam
SonyYuwono (2006:8) mendefinisikan Balanced Score:card adalah:
Pengukuran dan pengaturan sistem yang memperlihatkan kinelja
unit bisnis berdasarkan empat perspektif, yaitu perspektif keuangan,
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran.
Dalam lnternasional journal for quality research Balanced
Scorecard yaitu :
BSC is one ve1y complex system for managing which serves for
firm 's peiformance measurment using four balanced perspectives
(financial perspective, customer perspective, bisiness process perspective
and learning and growth perspective).
Dengan demikian Balanced Scorecard merupakan suatu sistem
manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang secara cepat, tepat, dan
komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang
performance bisnis. Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis
dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan.
Balanced Scorecard mengembangkan seperangkat tujuan unit
bisnis melampaui rangkuman ukuran finansial. Para eksekutif perusahaan
sekarang dapat mengukur seberapa besar unit bisnis mereka menciptakan
nilai bagi para pelanggan perusahaan saat ini dan yang akan datang, dan
seberapa banyak perusahaan harus meningkatkan kapabilitas internal dan
investasi di dalam sumber daya manusia, sistem, dan prosedur yang di
butuhkan untuk meningkatkan kinerja yang akan datang.
Balanced Scorecard menekankan bahwa semua ukuran finansial
dan non fonansial harus menjadi bagian sistem informasi untuk para
pekerja di semua tingkat perusahaan.
Balanced Scorecard seharusnya menerjemahkan visi dan strategi
unit bisnis ke dalam berbagai tujuan dan ukuran. Balanced Scorecard
menyatakan adanya keseimbangan antara berbagai ukuran ekstemal para
pemegang saham dan pelanggan, dengan berbagai ukuran internal proses
bisnis penting, inovasi, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Keseimbangan juga dinyatakan antara semua ukuran; apa yang dicapai
oleh perusahaan pada waktu yang lalu, dengan semua ukuran faktor
pendorong kinerja masa depan perusahaan dan scorecard juga menyatakan
keseimbangan antara semua ukuran hasil yang objektif dan mudah di
kuantifikasi dengan faktor penggerak kinerja berbagai ukuran hasil yang
subjektif.
Pelanggan
Finansial
-· VISIDAN
STRATEGI
Pembelajatan dan pertnmbnltan -·
Gambar 3.1 Perspektif Balanced Scorecard
Proses Bisnis Internal
'
Sebagai kerangka kinerja operasionalisasi strategi, penjabaran visi,
misi, dan strategi ke daiam empat perspektif Balanced Scon~card dimaksudkan
untuk menjawab empat pertanyaan pokok berikut ini :
a. Bagaimana pandangan para pelanggan terhadap perusahaan?
(perspektif pelanggan)
b. Proses bisnis apa yang harus ditingkatkan atau diperbaiki
perusahaan ? (perspektif proses bisnis internal)
c. Apakah perusahaan dapat melakukan perbaikan dan menciptakan
nilai secara berkesinambungan ? (perspcktif bisnis dan
pembelajaran)
d. Bagaimana penampilan perusahaan di mata pemegang saham?
(perspektif keuangan)
Balanced Scorecard juga memberikan kerangka berfikir untuk
menjabarkan strategi perusahaan ke dalam segi operasional. Sebelum Balanced
Scorecard diimplementasikan, pada saat penyusunan Balanced Scorecard, terlebih
dahulu dijabarkan dengan jelas visi, misi, dan strategi perusahaan.
Dengan Balanced Scorecard tujuan suatu unit usaha tidak hanya
dinyatakan dalam suatu ukuran keuangan saja, melainkan dijabarkan lebih lanjut
ke dalam pengukuran bagaimana unit usaha tersebut mencipi:akan nilai terhadap
pelanggan yang ada sekarang clan masa datang dan bagaimanai unit usaha tersebut
hams meningkatkan kemampuan internalnya termasuk investasi pada manusia,
sistem, dan prosedur yang dibutuhkan untuk memperoleh kincrja yang lebih baik
di masa mendatang.
Perusahaan yang menggunakan Balanced Scorecard sebagai sistem
manajemen strategi mempunyai dua tugas utama, yaitu :
I. Manajemen harus membangun Balanced Scorecard
2. Manajemen harus menggunakan atau menerapkan Balanced
Scorecard itu.
Berkaitan dengan pembangunan Balanced Scorecard, manajemen harus
menetapkan :
1. Visi, misi, sasaran, clan tema strategi.
2. Menerjemahkan visi dan strategi ke dalam empat perspektif.
Setiap perspektif dalam Balanced Scorecard terdiri dari empat komponen utama,
yaitu:
1. Penetapan tujuan-tujuan strategis,
2. Pemilihan ukuran-ukuran kinerja yang berkaitan langsung dengan
tujuan-tujuan strategis,
3. Penetapan target-target kinerja,
4. Penetapan program-program peningkatan kine1ja (inisiatif-inisiatif)
beserta rencana-rencana tindakan setiap program peningkatan
kinerja itu.
Organisasi yang menetapkan Balanced s,~orecard biasanya
menggunakan karateristik berikut untuk mengevaluasi sistem pengukuran kinerja
mereka:
I. Pengukuran hams terkait langsung dengan tujuan-tujuan strategis
yang dirumuskan,
2. Pengukuran hams sederhana serta memunculkan data yang mudah
untuk digunakan, mudah di pahami, dan mudah melaporkannya,
3. Pengukuran harus dilakukan pada sistem secara keseluruhan, yang
menjadi ruang lingkup program Balanced Scorecard,
4. Pengukuran hams dapat digunakan untuk menetapkan target,
mengarah ke peningkatan kinerja di masa mendatang,
5. Pengukuran seyogianya melibatkan semua individu yang berada
dalam proses yang terlibat dengan program Balanced Scorecard,
6. Pengukuran harus berfokus pada tindakan korektif dan
peningkatan, bukan sekadar pada pemantauan atau pengendalian.
2. Manfaat Balanced Scorecard.
Dengan adanya kelemahan dalam sistem pengukuran kinerja tradisional,
Kaplan dan Norton (1992) mengusulkan Balanced Scorecard sebagai
solusinya. Sehingga manfaat yang diperoieh dari Balanced Scorecard
adalah:
a. Mencoba menyeimbangkan alat ukur konvensional lama yang
berdimensi keuangan dengan dimensi-dimensi baru yang mencakup
aspek pelanggan, proses bisnis internal, dan proses belajar yang
berkembang.
b. Penggunaan BSC sebagai suatu strategic manag1~ment system yang
mampu mengatasi masalah defisiency dalam system tradisional,
dengan membantu manajer menemukan keterkaitan (link) antara
strategi jangka panjang perusahaan dengan aktifitas jangka pendeknya
(Kaplan dan Norton 1996).
c. Penggunaan BSC memenuhi kebutuhan manajer karena menyajikan
secara bersama-sama dalam suatu laporan manajemen tunggal, banyak
elemen yang berbeda dari agenda konpetitif pernsahaan dengan Jebih
berorientasi pada pelangan, waktu respon yang lebih pendek,
peningkatan kualitas, menekankan team work, memperpendek waktu
peluncuran produk baru dan pengelolaan jangka paqjang.
d. BSC memungkinkan manajer memandang bisnis dalam empat
perspektif, yaitu: (a) perspektifkeuangan, (b) perspektifproses bisnis
internal, ( c) perspektif pelanggan, ( d) perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan (Kaplan dan Norton, 1992).
3. Kelebihan Balanced Scorecard
Balanced Scorecard sebagai pengukur kinerja memiliki kelebihan sebagai
berikut ( Suwardi Luis, 2008:48) :
a. BSC dapat berfungsi sebagai alat nntuk mengkomunikasikan strategi
di antara para stakeholders dari sebuah organisasi, yaitu pihak
manajemen, karyawan, para pemegang saham, pelangarr, dan
komunitas Iingkungan. Dengan menggunakan BSC, para stakeholders
dapat melakukan review terhadap strategi dan pencapaiannya dengan
menggunakan bahasa yang sama. (Dengan itu mereka dapat mengatasi
hambatan pada visi.)
b. BSC memungkinkan organisasi untuk memetakan semua faktor utama
yang ada dalam organisasi tersebi\t, baik yang berbentuk benda fisik \
(tangible asset) maupun berupa benda non-fisik (intangible asset).
Sementara konsep perencanaan strategi Iain pada umumnya hanya
terbatas pada hal-hal yang bersifat tangible. (Dengan demikian mereka
dapat mengatasi hambatan pada manajemen.)
c. BSC dapat mengaitkan strategi dengan kinerja organisasi
(peiformance). Konsep perencanaan strategi lain hanya terfokus pada
membangun strategi dan berhenti setelah strategi itu selesai di bangun,
sedangkan BSC memungkinkan organisasi untuk mengaitkan strategi
yang di bangun dengan proses pelaksanaannya.
d. BSC memiliki konsep sebab akibat. Dengan d•~mikian para pelaku
strategi yang berada dalam tanggung jawab mereka dapat tercapai
dengan sukses, hal itn akan membuahkan hasiil tertentn dan akan
terkait dengan strategi lainnya. Sebaliknya, bila talc tercapai, ha! itn
pada gilirannya akan mempengaruhi pencapaian strategi lainnya.
Hnbungan sebab akibat ini secara tidak langsung dapat menguatkan
kerja sama dalam organisasi dan mendorong mereka untuk berada
dalam satu payung yang sama dalam rangka mencapi tujuan
organisasi. (Dengan demikian mereka dapat mengatasi hambatan pada
pelaku dan menajemen).
e. BSC dapat membantu proses penyusunan angarar1 tahunan, organisasi
depat menggunakan BSC sebagai titik tolak. Dari BSC kita dapat
mengetahui kegiatan apa saja yang haru dilakukan oleh organisasi
guna mencapai target-targetnya, yang meliputi aktivitas sehari-hari
sampai dengan proyek-proyek khusus. Kemud.ian bagi kegiatan
kegiatan itn dapat dihitw1g keperluan dananya dan dimasukkan ke
dalam anggaran. ( Dengan demikian mereka dapat mengatasi hambatan
pada sumber daya dan manajemen).
4. Komponen-komponen Balanced Scorecard.
a. PespektifKeuangan
Pengukuran kinerja keuangan akan menunjukkan apakah
perencanaan dan pelaksanaan strategi memberikan perbaikan yang
mendasar bagi keuntungan perusahaan. Perbaikan-perbaikan ini
tercermin dalam sasaran-sasaran yang secara kbusus berhubungan
dengan keuntungan yang terukur, pertumbuhan usaha, dan nilai
pemegang saham.
Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya
tahapan siklus kehidupan bisnis, yaitu ; growth, sustain, dan harvest.
Tiga tahapan memiliki sasaran yang berbeda, sehingga penekanan
pengukurannya pun berbeda pula.
Growth adalah tahapan awal siklus kehidupan perusahaan di mana
perusahaan memiliki produk atau jasa yang secant signifikan memiliki
potensi pertumbuhan terbaik. Di sini, manajemen terikat dengan
komitmen untuk mengembangkan suatu produk atau jasa baru,
membangun dan mengembangkan suatu produk atau jasa dan fasilitas
produksi, menambah kemampuan operasi, mengembangkan sistem,
infrastruktur, dan jaringan distribusi yang akan mendukung hubungan
global, serta membina dan mengembangkan hubungan dengan
pelanggan.
Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan biasanya beroperasi dengan
arus kas yang negatif dengan tingkat pengembalian modal yang
rendah. Dengan demikian, tolok ukur kinerja yang cocok dalam tahap
ini adalah, misalnya tingkat pertumbuhan pendapatan atau penjualan
dalam segmen pasar yang telah ditargetkan.
Sustain adalah tahapan kedua dimana perusahaan masih melakukan
investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian
terbaik, dalam tahap ini, perusahaan mencoba mempertahankan pangsa
pasar yang ada, bahkan mengembangkannya, jika mungkin. Investasi
yang dilakukan umumnya diarahkan untuk mengembangkan kapasitas,
dan meningkatkan perbaikan operasional secar.a konsisten. Sasaran
keuangan pada tahap ini diarahkan padac besarnya tingkat
pengembalian atas investasi yang dilakukan. Tolok ukur yang kerap di
gunakan pada tahap ini, misal, ROE, Current Rasio, Debt Rasio, Debt
Equity Rasio.
Harvest adalah tahapan ketiga di mana perusahaan benar-benar
memanen atau menuai basil investasi di rahap-tahap sebelumnya.
Tidak ada lagi investasi besar, baik ekspansi maupun pembangunan
kemampuan barn, kecuali pengeluaran untuk pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas. Sasaran keuangan utama dalam tahap ini, sehingga
diambil sebagai tolok ukur, adalah memaksimumkan arus kas dan
pengeluaran modal kerja.
Dalam perspektif keuangan, indikator yang digunakan adalah
analisis rasio, yaitu :
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio untuk rnengukur kemampuan
bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendekuya pada saat di
tagih. Dengan kata lain dapat membayar k1~mbali pencairan dana
deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan
kredit yang telah diajukan. Semakin besar rasio ini semakin likuid.
Dua rasio likuiditas yang digunakan adalah :
a. Rasio Lancar
Rasio lancar mengukur kemampuan bank dalam memenuhi
kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan giro,
tabungan dan deposito) dengan harta yang paling likuid yang
dimiliki oleh suatu bank.
Rasio lancar = CashAssets XI 00% Tota/Deposit
b. Banking Ratio
Banking ratio bertujuan untuk mengulcur tingkat likuiditas
bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan
dengan jumlah deposit yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini,
maka tingkat likuiditas bank semakin rendah, karena jumlah
dana yang digunakan untuk membiayai kredit semakin kecil,
demikian pula sebaliknya.
Bank. . _ Tota/Loans XIOO"' mg rat10- ,. Tota/Deposit
2. Rasio Solvabilitas
Merupakan ukuran kemampuan bank mencari sumber dana untuk
membiayai kegiatannya. Bisa juga dikatakan rasio ini merupakan
alat ukur untuk melihat kekayaan bank untuk melihat efisiensi bagi
pihak manajemen bank tersebut.
Rasio aktivitas yang digunakan yaitu :
a. Primary Ratio
Merupakan rasio untuk mengukur apakah permodalan yang
dimiliki sudah memadai. Atau sejauh rnana penurunan yang
terjadi dalam total aset masuk dapat ditut11p oleh capital equity.
P . R . EquityCapital Xl 000, nmary atw = ,. Tota/Assets
b. Capital Adequency Ratio (CAR)
Car adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh
aktiva bank yang mengandung risik (kredit, penyertaan, surat
berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal
sendiri bank, di samping memperoleh dama-dana dari sumber-
sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman
(utang), dan lain-lain. Dengan kata lain, CAR adalah rasio
kinerja bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko, misalnya Ia-edit yang diberikan. Rasio ini
dapat di rumuskan sebagai berikut (Lukman Dendawijaya,
2005: 121):
= Modal Bank XIOO% Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
3. Rasio Rentabilitas
Rentabilitas rasio sering disebut profitabilitas usaha. Rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.
Ada beberapa macam rasio yang bisa dihitung, yaitu :
a. Gross Profit Margin.
Gross Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui presentasi laba dari kegiatan usaha murni dari bank
yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya.
Gross Profit Margin=
Operatinglncome - OperatingE:xpense XI OO% Operatinglncome
b. Return on Equity Capital (ROE)
Return on Equity capital (ROE) mempakan rasio untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam rnengelola
capital yang ada untuk mendapatkan m:t income.
Return on Equity capital= Net!ncome XI OO% EquityCapital
4. Rasio Perbaikan Aset
Non Performing Loan (NPL) Gross
NPL Gross adalah perbandingan antara jumlah kredit yang di
berikan dengan tingkat kolektibilitas 3 sampai dengan 5 di
bandingkan dengan total kredit yang diberikan oleh bank.
Rumus:
= Kredit yang diberikan dengan kolektibi litas 3s/d5 Xl 00% Total Kredit yang diberikan
Besarnya NPL yang diperbolehkan oleh Bank Indonesia saat
ini adalah maksimal 5%, jika melebihi 5% maka akan
mempengaruhi penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang
bersangkutan, yaitu akan mengurangi nilai/ skor yang
diperolehnya.
b. Perspektif Pelanggan
Customer adalah siapa saja yang m1:nggunakan keluaran
pekerjaan seseorang atau suatu tim. Definisi ini mengandung arti
bahwa customer dapat bersifat intern maupun ekstern dipandang dari
sudut organisasi. Definisi ini mencakup pula pemasok dalam rantai
customer.
Dalam lingkungan bisnis yang didalamnya customer
memegang kendali bisnis, perusahaan perlu menempatkan customers
pada tingkat pertama di antara berbagai stakeholders utama perusahaan
(pemegang saham, personel perusahaan, dan customers). Pemegang
saham merupakan stakeholders yang memasok investasi ke dalam
perusahaan untulc memungkinkan personel perusahaan menghasilkan
produk dan jasa bagi costomers. Personel perusahaan merupakan
stakeholder yang bertanggung jawab untuk menjadikan perusahaan
sebagai institusi pencipta kekayaan melalui penyediaan produk dan
jasa bagi customers. Customers merupakain stakeholder yang
berkepentingan terhadap perusahaan karena produk dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan digunakan oleh customers untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Customers mendatangkan pendapatan bagi
perusahaan, sehingga dari pendapatan tersebut perusahaan dapat
menutup biaya (termasuk memenuhi gaji personel) dan membayar
dividen bagi pemegang saham. Pemegang saham hanya akan
menginvestasikan dana mereka ke dalam perusabaan yang menjanjikan
customers yang profitable, begitu juga personel juga banya akan
bekerja dalam perusahaan yang mampu menghasilkan laba.
Filosofi manajemen terkini telah menunjukkan peningkatan
pengakuan alas pentingnya customer focus dan customer satisfaction.
Jadi, jika pelanggan tidak puas mereka akan mencari produsen lain
yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kinerja yang buruk dari
perspektif ini akan menurunkan jumlah pelanggan di masa depan
meskipun saat ini kinerja keuangan terlihat baik.
Perspektif pelanggan memiliki dua kdompok pengukuran
(Sony Yuwono, 2006:32) yaitu:
(1) Costumer Core measurement
Cortomer core measurement memiliki beberapa komponen
pengukuran, yaitu:
Market Share; pengulmran ini mencerminkan bagian yang
dikuasai atas keseluruhan pasar yang adi~ yang meliputi antara
lain: jumlah pelanggan, jumlah peqjualan, dan volume unit
penjualan.
Customer Retension; mengukur tingkat di mana perusahaan
dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen.
Perusahaan harus berusaha mempertahankan pelanggan yang
telah dimilikinya, karena lebih mudah hagi suatu perusahaan
untuk mempertahankan pelanggan yang sudah dimilikinya
dibandingkan dengan harus mencari lagi pelanggan baru.
Customer Acquisition; mengukur tingkat di mana suatu unit
bisnis mampu menarik pelanggan baru: atau memenangkan
bisnis baru.
Dalam proses akuisisi pelanggan, perusahaan harus berusaha
U11tuk menawarkan produknya kepada pelanggan yang belum
pernah menggunakan produk perusahrnan tersebut. Dalam
proses ini, biasanya muncul suatu kece:masan dalam benak
pelanggan mengenai produk yang baru dikenalnya, apakah
nilainya sesuai dengan uang yang dikeluarkan. Karena itu,
perusahaan harus berusaha memperkenalkan nilai produk
kepada pelanggan. Untuk membangun hubungan jangka
panjang dengan pelanggan, yang menjadi tujuan proses
manajemen pelanggan, perusahaan harus membangun citra
yang baik dimata pelanggan mulai dari saat proses akuisisi
pelanggan, seperti memberikan potongan harga terhadap
produk, menjaga kualitas produk yang ditawarkan, serta
melengkapi produk yang ditawarkan dengan layanan puma
jual.
Customer Satisfaction; menaksir tingkat kepuasan pelanggan
terkait dengan kriteria kinerja spesifik dalam value proposition.
Ukuran kepuasan pelanggan memberikan umpan balik
mengenai seberapa baik perusahaan melaksanakan bisnis. Riset
menunjukkan bahwa sekedar memenuhi kepuasan pelanggan
tidaklah cukup untuk mendapatkan loyalitas, retensi, atau
profitabilitas yang tinggi. Hanya j ikac pelanggan menilai
pengalaman pembelinya sebagai peni~alaman yang amat
memuaskan, barulah perusahaan dapat mengharapkan para
pelanggan melakukan pembelian ulang.
Customer Profitability; mengukur laba bersih dari seorang
pelanggan atau segmen setelah dikurangi biaya yang khusus
diperlukan untuk mendukung pelanggan tersebut.
Akuisisi ' Pelanggan .
- Pangsa . Pasar
Profitabilitas r:=:-·-' Pelanggan , ---' '
Kepuasan Pelanggan
Gambar3.2 Perspektif Pelanggan
Retensi Pelanggan
(2) Costomer Value Proposition
Customer value proposition mernpakan pemicu kinerja yang
terdapat pada core value proposition yang didasarkan pada atribut
sebagai berikut:
Product/service attributes
Meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga, dan kualitas.
Pelanggan memiliki preferensi yang berbeda-beda atas produk
yang ditawarkan. Ada yang mengutamakan fungsi dari produk,
kualitas, atau harga yang murah. Perusahaan harus
mengidentifikasikan apa yang diinginkan pelanggan atas
produk yang ditawarkan. Selaajutnya, pengukuran kinerja
ditetapkan berdasarkan hal tersebut.
Customer Relationship
Menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses pembelian
produk yang ditawarkan perusahaan. Perasaan konsumen ini
sangat dipengaruhi oleh responsivi'tas dan komitmen
perusahaan terhadap pelanggan berkaitan dengan masalah
waktu penyampaian. Waktu merupakan komponen yang
penting dalam persaingan perusahaan. Konsumen biasanya
menganggap penyelesaian order yang cepat dan tepat waktu
sebagai faktor yang penting bagi kepuasan mereka.
Image and reputasion
Menggambarkan faktor-faktor intangible yang menarik seorang
konsumen untuk berhubungan dengan pe:rusahan. Membangun
image dan reputasi dapat dilakukan melalui iklan dan menjaga
kualitas seperti yang dijanjikan.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Analisis proses bisnis internal perusahaan dilakukan dengan
menggunakan analisis value-chain. Di sini, manajemen
mengidentifikasi proses internal bisnis yang krisis yang harus
diunggulkan perusahaan. Scorecard dalam perspektif ini
memungkinkan manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis
mereka berjalan dan apakah produk dan atau jasa mereka sesuai
dengan spesifikasi pelanggan. Perspektif ini harus didesain dengan
hati-hati oleh mereka yang paling mengetahui misi perusahaan yang
mnngkin tidak dapat dilakukan oleh konsultan luar.
Kaplan dan Norton (1996) dalam Sony Yuwono (2006:36),
membagi proses bisnis internal ke dalam:
Proses Inovasi
Dalam proses ini, nnit bisnis menggali pemahaman tentang
kebutuhan dari pelanggan dan menciptakan produk dan jasa yang
mereka butuhkan. Proses inovasi dalam perusahaan biasanya
dilakukan oleh bagian R & D sehingga setiap keputusan
pengeluaran suatu produk ke pasar telah memenuhi syarat-syarat
pemasaran dan dapat dikomersilkan ( didasarkan pada kebutuhan
pasar). Aktivitas R & D ini merupakan aktivitas penting dalam
menentukan kesuksesan perusahaan, terutama untuk jangka
panjang.
Inovasi merupakan titik mula dan sebagai penanda apakah sebuah
perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Efektif,
efisien, dan cepat dalam berinovasi bagi banyak perusahaan bahkan
merupakan faktor yang lebih menentukan dibandingkan dengan
kemahiran dalam operasi sehari-hari (Kaplan dan Norton, 1996
dalam Dermawan Wibisono, 2006: 110). Perbaikan kinerja
perusahaan membutuhkan waktu dan usa1ha dari manajemen
puncak, ha! ini tidak dapat didelegasikan. Karena perbaikan kinerja
perusahaan berarti pembentukan budaya pe:rusahaan yang lebih
tajam, maka tiap-tiap individu didalam perusahaan itu
membutuhkan jaminan adanya I 00% dukungan manajemen puncak
(Burrill dan Ledother, 1999 dalam Dermawan Wibisono,
2006: 110). Inovasi merupakan perbaikan kinerja perusahaan yang
sangat signifikan untuk diperhatikan semna pelaku industri. Hal ini
disebabkan siklus hidup produk semakin pendek, sehingga
perusahaan dituntut untuk secara cepat dan efisien memasuki pasar.
Manfaat dari produk dan layanan baru bagi perusahaan,
diantaranya meliputi terbukanya kesempatan untuk mendapatkan
pangsa pasar lebih besar, dapat menerapkan harga premium karena
belum adanya pesaing, dan dapat menjadi pengatur standar pasar.
Proses Operasi
Proses operasi adalah proses untuk membuat dan menyampaikan
produk/jasa. Aktivitas di dalam proses operasi terbagi ke dalam
dua bagian; I) proses pembuatan produk dan 2) proses
penyampaian produk kepada pelanggan. Pengukuran kinerja yang
terkait dalam proses operasi dikelompokkan pada: waktu, kualitas,
dan biaya
Proses Pelayanan Puma Jual
Proses ini merupakan jasa pelayanan pada pelanggan setelah
penjualan produk/jasa tersebut dilakukan. Aktivitas yang terjadi
dalam tahapan ini misalnya, penanganan garansi dan perbaikan
penanganan atas barang rusak dan yang dikembalikan serta
pemrosesan pembayaran pelanggan. Perusahan dapat mengukur
apakah upayanya dalam pelayanan puma jual ini telah memenuhi
harapan pelanggan, dengan menggunakan tolok ukur yang bersifat
kualitas, biaya, dan waktu seperti yang diilakukan dalam proses
operasi. Untuk siklus waktu, perusahaan dapat menggunakan
pengukuran waktu dari satu keluhan pelanggan diterima hingga
keluhan tersebut diselesaikan.
Proses Inovasi Proses Operasi Proses Layanan
Puma Jual
Kebutuhan Pelanggan Diidentifikasi
a tau Jasa
Luncurkan Produk A tau jasa
Gambar. 3.3 Perspektif Proses Bisnis Internal
d. Perspektif Pertnmbuhan dan Pembelajaran
Layani elanggan
Kebutuhan Pelanggan erpuaskan
Proses pembelajaran dan pertumbnhan ini bersumber dari
faktor sumber daya manusia, sistem, dan prosedur organisasi.
Termasuk dalam perspektif ini adalah pelatihan pegawai dan budaya
perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan individu dan
organisasi. Dalam organisasi pengetahuan karyawan adalah sumber
daya utama.
pegawai yang menjamin kecerdasan dan kreativitisnya dapat
dimobilisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Information System Capability
Bagaimanapun juga, meski motivasi dan keahlian pagawai telah
mendukung pencapaian tujuan-tujuan perusahaan, masih
diperlukan informasi-informasi yang terbaik. Dengan kemampuan
sistem informasi yang memadai, kebutuhan seluruh tingkat
manajemen dan pegawai atas informasi. yang akurat dan tepat
waktu dapat dipenuhi dengan sebaik-baikriya.
Motivation, empowerment, and aligment
Perspektif penting untuk menjamin adanya proses yang
berkesinambungan terhadap upaya pemberian motivasi dan inisiatif
yang sebesar-besarnya bagi pegawai. POlfadigma manajernen
terbaru menjelaskan bahwa proses pembeliuaran sangat penting
bagi pegawai untuk melakukan trial end er:ror sehingga masalah
lingkungan sama-sama dicoba kenali tidak saja oleh jenjang
manajemen strategis tetapi juga oleh segenap pegawai di dalam
organisasi sesuai kompetensinya masing-masing. Sudah tentu
upaya itu perlu dukungan motivasi yang besar dan pemberdayaan
pegawai berupa wewenang yang memadai untuk mengambil
keputusan. Tentu, itu semua tetap dibarengi dengan upaya
penyesuaian yang terns menerus sejalan dengan tujuan organisasi.
C. Kerangka Pemikiran.
Pengukuran kinerja yang efektif sangat dibutuhkan oleh perusahaan
sebagai masukan dalam pengambilan keputusan dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan. Agar pengukuran kinerja dapat berjalan dengan baik, maka
dibutuhkan suatu pengukuran kinerja yang mampu mengukur kinerja sesuai
dengan tujuan manajemen.
Balanced Scorecard memberikan gambaran kepada pimpinan tentang
organisasi dengan seperangkat instrument yang diperlukan untuk
mengarahkan persahaan menuju sukses di masa depan. Balanced Scorecard
diterjemahkan sebagai sebuah misi dan strategi dari organisasi yang
menyeluruh dari sebuah ukuran kinerja yang dapat memberikan satu gambaran
kerangka sistem manajemen yang strategik.
Membuat suatu balanced Scorecard harus dimulai dari pene1jemahan
visi dan misi perusahaan ke dalam sasaran dan tolok ukur yang spesifik.
Dalam perkembangannya, Balanced Scorecard kemudian dikembangkan untuk
menghubungkan tolok ukur bisnis dengan strategi perusahaan.
Pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard tidak hanya
mempertimbangkan sisi keuangan saja, tetapi juga mempertimbangkan sisi
non keuangan. Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif yang saling
berhubungan, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif
proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pe11umbuhan.
Balanced Scorecard menyatakan adanya keseimbangan antara berbagai
ukuran eksternal para pemegang saham dan pelanggan, dengan berbagai
ukuran internal proses bisnis penting, inovasi, serl:a pembelajaran dan
pertumbuhan. Keseimbangan juga dinyatakan antara semua ukuran; apa yang
dicapai oleh perusahaan pada waktu yang lalu, dengan semua ukuran faktor
pendorong kinerja masa depan perusahaan. Balanced Scorecard juga
menyatakan keseimbangan kinerja dari berbagai ukuran basil yang subjektif.
Perspektif Keuangan
Bagan Kerangka Pemikiran
Visi dan Misi Perusahaan
Strategi Perusahaan
Balanced Scorecard
Perspektif Costomer
Perspektif Pembelajaran
dan Pertumbuhan
Kinerja Perusahaan
Gambar 3.4 Kerangka Pemikiran
Perspektif Proses B isnis
Internal
D. Penelitian Sebelnmnya
Mimiyati dan Andriyani dengan judul "Pengukuran Kinerja dengan
Balanced Scorecard". Penelitian tersebut dilakukan pada salah satu Bank di
Jember yaitu PT. BPR Puji Raharja, dengan tujuan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan kinerja perusahaan jika dilihat dari perspektif keuangan,
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif
pembelajaran dan perturnbuhan, yang di kenal dengan pendekatan Balanced
Scorecard. Dari basil penelitian tersebut di peroleh bahwa kinerja PT. BPR
Puji Raharja yang diukur dengan pendekatan Balanced Scorecard dapat
dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kine1:ja .;ukup.
Riyanto (2000) melakukan penelitian ten1ang pengukuran kinerja
dan persepsi terhadap pertumbuhan pembelajaran, bisnis internal, pelanggan,
clan keuangan dengan pendekatan Balanced Scorecard. Penelitian ini
dilakukan di PAM JAYA periode tahun 1996 sampai dengan tahun 1997, Hasil peuelitian tersebut menunjukkan bahwa pada aspek pertumbuhan dan
pembelajaran, aspek bisnis internal pegawai PAM JAY A yang bersikap cukup
puas terhadap kinerja PAM JAY A lebih banyak dari pada yang tidak puas.
Dari aspek pelanggan menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan
oleh PAM JAYA masih di bawah harapan pelanggan. Sedangkan dari aspek
keuangan menunjukkan bahwa untuk tingkat keakuratan PAM JAY A tahun
1997 adalah sehat.
Arief Junaedi (200 I) melakukan penelitian tentang pengukuran
kinerja perusahaan dengan pendekatan Balanced Scoirecard. Penelitian ini
dilakukan pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) pada periode tahun 1996
sampai dengan tahun 2000. hasil penelitian dari pengukuran kinerja PT.
Perusahaan Gas Negara (Persero) dengan menggunakan metode pendekatan
Balanced Scorecard ini menunjukkan bahwa Balanced S1;orecard memberikan
gambaran secara menyeluruh, sehingga mencerminkan kondisi kinerja
perusahaan yang mendekati kenyataan.
Ismadjaja Toengkagie (2006) melakukan penelitian mengenai
pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan Balanced Scorecard, studi
kasus pada PT. Bursa Berjangka Jakarta pada periode tahun 2001 sampai
dengan 2004. berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang diperoleh
penulis dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard maka kinerja
PT. BBJ secara keseluruhan selama 4 tahun yaitu tahun 2001 sampai dengan
2004 berada pada kualifikasi kinerja sangat baik.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingknp penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Penelitian ini
hanya mengukur kinerja pernsahaan tersebut berdasarkan Balanced Scorecard.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pada tahun 2006 dan
2007.
B. Metode Penentuan Sample
I. Populasi, yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik te1ientu yang di terapkan o !eh
peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono,
2004 : 72). Populasi penelitian ini adalah para nasabah dan karyawan BRI.
Sedangkan sampel yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004 :73).
2. Teknik sampling, yaitu teknik pengambilan sampel. Tampel sampling
dalam penelitian ini adalah non-probabilitas sampling, yaitu teknik
pengarnbilan sarnpel yang tidak rnernberi atan kesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk di pilih rnenjadi sarnpel
(Sugiyono, 2004 : 77). Adapun jenisnya adalah converience sampling
yaitu unit sarnpel yang ditarik rnudah dihubungi di rnana saja dan kapan
saja, tidak rnenyusahkan, rnudah untuk rnengukur dan berkarakteritik
kooperatif (Rangkuti, 2003: 32). Sample yang di ambil yaitu sebanyak 50
nasabah BRl dan 50 karyawan BRl.
C. Metode Pengumpulan data
Untuk mencari dan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam
penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
I. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari perusabaan
dengan cara :
Wawancara, yaitu melaknkan tanya jawab dengan pihak-pihak yang
bersangkutan dengan masalab yang diteliti guna mendapatkan
informasi yang akurat.
Kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada
beberapa responden untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam
penelitian ini, penyebaran kuesioner kepada responden untuk
memperoleh data dan informasi mengenai kepuasan pelanggan dan
kepuasan pegawai. Kuesioner dalam penelitian berasal dari kuesioner
penelitian sebelumnya (replikasi).
2. Data Sekunder
Data sekunder adalab data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan
dengan membaca dan mempelajari literatur-literatur yang berupa buku,
jurnal, dau sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
D. Metode Analisis Data
Teknis analisa data yang digunakan adalah sebagai berikut :
I. Metode Deskriptif
Metode Deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Analisis data yang dipakai dalam
menjabarkan penelitian ini adalah :
Deskriptif kuantitatit; yaitu analisis atas hasil penelitian dengan
menggunakan perhitungan angka-angka atau pengukuran berdasarkan
perhitungan angka-angka yang diperoleh dengan menggunakan rumus
tertentu. Metode kuantitatif ini gunakan Ulltuk pengukuran kinerja
keuangan. Dengan menggnnakan rumus :
Rasio Likuiditas
a Rasio Lancar
Rasio lancar = CashAssets XI00% Tota/Deposit
b. Banking Ratio
Banking ratio = Tota/Loans XIOO% Tota/Deposit
Rasio Solvabilitas
a. Primary Ratio
Primary Ratio = EquityCapital Xl 00% Tota/Assets
b. Capital Adequency Ratio (CAR)
CAR= Modal Bank X 100% Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Rasio Rentabilitas
a. Gross Profit Margin.
Gross Profit Margin =
Operatinglncome - OperatingExpense XI OO% Operatinglncome
b. Return on Equity Capital (ROE)
Return on Equity capital=
Rasio Perbaikan Aset
NPL Gross
Netlncome XIOO% EquityCapital
= Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas 3s/d5 Xl 00% Total Kredit yang diberikan
- Deskriptif Kualitatif, yaitu analisa atas basil penelitian dengan
mendeskripsikan atau menggambarkan secara sisternatik, faktual, dan
akurat mengenai masalah yang diteliti. Metode kualitatif ini digunakan
untuk pengukuran kinerja pada perspektif pelanggan, perspektif proses
bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
a. Perspektif Pelanggan
I. Pangsa Pasar
Pangsa pasar di lihat dari besarnya pasar atau jumlah nasabah yang
berhasil dikuasai dibandingkan dengan total pasar atau jumlah
nasabah potensial dalam dalam bisnis perbankan.
2. Menentukan dan menganalisa tingkat kepuasan pelanggan.
Diukur dengan kuesioner yang disebarkan ke pelanggan untuk
mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan terhadap
jasa yang digunakan.
b. Perspektif Proses Bisnis Internal.
Inovasi.
Menentukan dan menganalisa inovasi yang dilakukan perusahaan
dengan melihat produk barn yang dibuat selama satu tahun.
c. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
1. Produktivitas Karyawan.
Diukur dengan skala rasio yaitu perbandingan total pendapatan
perusahaan dengan jumla11 karyawan pada tahun yang
bersangkutan, dengan rumus sebagai berikut :
P d kt. . K Tota!Pendapa tan XI 000, ro u 1v1tas aryawan - /o
JumlahKmymvan
2. Menentukan dan Menganalisa tingkat kepuasam karyawan.
Diukur dengan kuesioner yang diisi oleh karyawan di perusahaan
X untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasaan karyawan
terhadap pekerjaannya.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
a. Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu
kelompok variabel tertentu.
Suatu skala pengukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Disebut valid apabila mampu mengkur apa
yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang
tepat dari variabel yang diteliti.
Validitas suatu butir pe1tanyaan pada hasil output SPSS pada tabel
dengan judul Item-Total Statistics. Menilai kevalidan masing-masing
butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total
Correlation masing-masing butir pertanyaan. Suatu butir pertanyaan
dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected
Item-Total Correlation > dari r-tabel. (Bhuono Agung Nugroho : 68)
b. Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab ha! yang berkaitan dengan
konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel
dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.
Tingkat keandalan kuesioner yang reliabel adalah yang apabila
dicobakan berulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan
data yang sama.
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh
butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji
reliabilitas sebaliknya dilakukan pada masing-masing variabel pada
lembar kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui konstruk variabel
mana yang tidak reliabel. Reliabilitas suatu konstruk variabel dapat
dikatakan baikjika memiliki nilai Cronbach's Alpha> dari 0,60.
E. Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah pengukuran kineija yang
mempertimbangkan aspek keuangan, dan aspek non keuangan, yang terdiri
dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, persp1~ktif proses bisnis
internal, dan perspektifpembelajaran dan pertumbuhan.
a. Perspektif keuangan, yaitu mengukur kinerja perusahaan pada sisi
keuangan. Pengukurannya di lihat dari :
1. Rasio Likuiditas
Rasio Lancar
Rasio lancar = CashAssets Xl00% Tota/Deposit
Banking Ratio
Banking ratio =
2. Rasio Solvabilitas
Primary Ratio
Tota/Loans XIOO% TotalDeposit
P . R . EquityCapitalXIOOo/ nmary at10 = /o Tota/Assets
Capital Adequency Ratio (CAR)
CAR= Modal Bank Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
3. Rasio Rentabilitas
Gross Profit Margin.
Gross Profit Margin =
Operatinglncome - OperatingExpense Xl OO% Operatinglncome
Return on Equity Capital (ROE)
x 100%
Return on Equity capital = Netlncome
-----Xl00% EquityCapital
4. Rasio Perbaikan Aset
NPLGross
Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas 3s/d5 XI 00% Total Kredit yang diberikan
b. Perspektif pelanggan, yaitu perspektif yang mengukur kinerja
perusahaan dari sisi pelanggan. Pengukurannya dengan menggunakan:
I. Pangsa Pasar
Pangsa pasar di lihat dari besamya pasar atau jumlah nasabah yang
berhasil dikuasai dibandingkan dengan total pasar atau jumlah
nasabah potensial dalam dalam bisnis perbankan.
2. Tingkat kepuasan pelanggan.
Pengukurannya dengan menggunakan skala likert, di mana
responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai
berbagai pemyataan mengenai perilaku, objek, atau kejadian.
c. Perspektif proses bisnis internal, yaitu perspektif yang mengukur
bagaimana efektifitas dan efisien perusabaan dalam menghasilkan
produk atau jasa. Pengukurannya dilihat dari inovasi yang dilakukan
perusahaan dengan melihat produk barn yang dibuat selama satu tahun.
d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, yaitu penelitian kinerja
perusahaan di lihat sumber daya manusia yang dimiliki oleh
perusahaan. Pengukurannya dilihat dari:
I. Produktifitas karyawan
Diukur dengan skala rasio yaitu perbandingan total pendapatan
perusahaan dengan jumlah karyawan pada tahun yang
bersangkutan, dengan rumus sebagai berikut :
P d kt. . K TotalPendapatan X!OO", ro u 1v1tas aryawan = ,. JumlahKmyawan
2. Tingkat Kepuasan Karyawan
Pengukurannya dengan menggunakan skala likert, di mana
responden menyatakan tingkat setuju atan tidak setnju mengenai
berbagai pemyataan mengenai perilaku, objek, atau kejadian.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Um um Bank Rakyat Indonesia
1. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia.
Setelah kemerdekaan RI diproklamasikan pada tanggal I 7 Agustus 1945,
orang-orang Jepang yang memimpin Syomin Ginko (BRI dahulu)
dianjurkan agar mengundang para pimpinan kantor cabar Syomin Ginko
ke Jakarta untuk merundingkan peralihan yang tengah berlangsung. Dalam
rapat yang di!angsungkan di gedung Escomto, para pemimpin Jepang
didesak agar menyerahkan kekuasaannya kepada pegawai-pegawai senior
Indonesia. Namun, para pemimpin Jepang tidak mengabulkannya, dengan
alasan mereka mengaku mendapat tugas dari sekutu mendarat dan
mengambil alih semuanya.
Akhirnya hanya empat pejabat senior Indonesia yang di tunjuk untuk
mengadakan perundingan tentang pengarnbilalihan kekuasaan Syomin
Ginko. Mereka itu adalah: M. Harsoadi, M. Soegijono Tjokrowirono, R.
Ng. Ismail dan TB. Sabarudin, yang kemudian di kenal sebagai "
Pemimpin Empat". Kebijakan itu tidak disetujui ol.eh kelompok yang
terdiri atas para pemimpin yang masih muda dan unsur serikat pekerja
Cabang Jawa Tengah. Kelompok ini mengadakan rapat di Solo dan
memutuskan untuk mengirimkan wakilnya, yaitu Soemantri, Parmin
Martokesoemo dan Soedarto Dirdjoatmodjo. Mereka dii tugasi menghadap
"Pemimpin Empat'' dan membicarakan usaha mempercepat status quo.
Atas anjuran Angkatan Muda di Jakarta, kelompok Soemantri Cs.
menghadap Komite Nasional Indonesia (KNI) untuk membahas masalah
yang sama. Pertemuan dengan KNI menghasilkan kesanggupanjuru bicara
KNI yaitu Mr. Abdul Gafar Pringgodogdo, untuk menggantikan Syomin
Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia.
Pada tahun 1946, BRI menjadi satu-satunya bank pemerintah RI. Hal ini
berlangsung sampai terbentuknya Bank Negara Indonesia pada tanggal 5
Juli 1946. oleh karena itu usaha perkreditannya prnn ditujukan untuk
melayani "segala" kebutuhan kredit, terutama kredit pemerintah sendiri.
Bahkan, Yayasan Pusat Bank Indonesia yang pada waktu itu sedang
memproses pembentukan Bank Negara Indonesia s1~lalu mendapatkan
modalnya dengan cara meminjam dari BRI.
Dengan demikian, nasabah utama dan pertama BR[ pada masa awal
kemerdekaan adalah pemerintah sendiri. Pada waktu itu pemerintah
memang sedang membutuhkan banyak dana yang sifatnya mendesak.
Dana tersebut antara lain untuk keperluan PMR (Persediaan Makanan
Rakyat), RAPWI (Rescue of Allied Prisoners of Warand Intemess),
berbagai keperluan mendadak dari Kementrian Pekerja Umum dan
Kementrian Pertahanan. Kebutuhan dana tersebut sebagian besar dapat
dipenuhi oleh BRI dari hasil uang Pinjaman Nasional 1946. jenis-jenis
pinjaman lain, terutama untuk penduduk desa yang menjadi sasaran utama
BR1, tetap dilaksanakan, bahkan dengan semangat barn.
Pada tanggal 15 Agustus 1950, UUDS R1 Tahun 1950 ditandatangani oleh
Presiden Soekamo dan Menteri Kehakiman R1S, MR. soepomo. Dengan
ditandatangani dan diumumkannya UUDS itu, R1S dihapus clan bangsa
Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai
dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Sehubungan dengan hal tersebut Staatsblad tahun 1934 no. 82 tentang
"Bepalingen Betreffende de Algemeene Volkscredietbank" (Anggaran
Dasar A VB), dianggap kurang memadai lagi dan dinilai perlu diubah atau
disempumakan pada beberapa bagiannya. Berkaitan dengan ha! tersebut di
atas, pemerintah R1 mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.25
tanggal 20 April 1951. melalui PP ini, BR! di tetapkan menjadi "Bank
Menengah". Walaupun PP ini merinci tugas-tugas BR!, namun tidak
berarti pemberian tugas tersebut sama sekali baru bagi BR1, karena sejak
A VB sudah biasa melaksanakan pemberian kredit kepada golongan
menengah.
Yang dimaksud dengan golongan menengah tersebut meliputi baik
perorangan maupun organisasi I badan hukum. Adapun pemberian kredit
kepada golongan lain hanya dilakukan jika kebutuhan kredit tidak dapat
diberikan secara memuaskan oleh badan perkreditan lain.
Sebagai lembaga perkreditan yang tumbuh dan berkembang lebih sehat
dan pesat, BR1 terus meningkatkan peranannya untuk ikut serta
menumbuhkan perekonomian bangsa. Salah satu upaya untuk itu adalah
peningkatan pelayanan dan keragaman usaha sesuai kebutuhan
masyarakat. Dalam kaitan itu maka berdasarkan surat Dewan Moneter No.
SEKR/ BRI/ 328 tanggal 25 September 1956 BRI telah ditetapkan sebagai
Bank Devisa. Keputusan tersebut ditetapkan mengingat BRI mempunyai
banyak kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga
diharapkan BRI dapat memberikan pelayanan lebih merata kepada
nasabah yang bergerak dibidang perdagangan luar negeri. Dengan
keputusan tersebut, berarti BRI telah memasuki lapangan perkreditan yang
berhubungan dengan perdagangan luar negeri yang dapat memajukan
bidang ekspor dan perbaikan dalam bidang distribusi barang-barang impor.
2. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia.
a. Visi Bank Rakyat Indonesia.
• Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan
kepuasan nasabah.
b. Misi Bank Rakyat Indonesia.
• Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan
mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan
menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
• Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan
kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya
manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good
corporate governance.
• Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
3. Struktur Organisasi
• Komisaris
Jumlah Dewan Komisaris BRI sebanyak 7 (tujuh) orang dan 4 (empat)
orang diantaranya merupakan Komisaris Independen. Jumlah dan
komposisi Dewan Komisaris tersebut telah sesuaii dengan ketentuan
yaitu tidak melampaui jumlah Direksi BRI sebanyak 10 orang dengan
jumlah Komisaris Independen melebihi 50% dari jumlah anggota
Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris
Sesuai dengan anggaran dasar BRI dan ketentuan perundang
undangan/peraturan yang berlaku, Komisaris BRI telah melaksanakan
tugas utamanya yaitu bertanggung jawab atas pengawasan pengelolaan
perusahan yang dilaksanakan oleh jajaran Direksi. Dalam rangka
mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Komisaris telah membentuk Komite, yaitu :
a. Komite Audit
Komite Audit terdiri dari seorang Ketua yang merupakan
Komisaris Independen dan 4 (em pat) orang anggota. Ketua
maupun seluruh anggota Komite Audit memiliki keahlian dan latar
belakang pengetahuan serta pengalaman yang memadai.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
I. Kegiatan Internal
Menyusun rencana dan program ke~ja Komite Audit.
Melakukan pertemuan dengan :
• Audit Intern (AIN) untuk membahas sistem
pengendalian intern dan temuan-temuan audit
terutama yang dinilai mengandung risiko yang dapat
mempengaruhi usaha bank.
• Divisi Akuntansi Manajemen dan Keuangan (AMK)
dan Divisi terkait untuk membahas perkembangan
kinerja keuangan BRI dan informasi keuangan
lainnya.
• Divisi-Divisi lain yaitu antara lain Divisi
Perencanaan Strategis (Renstra). Divisi Logistik,
dan Divisi Kredit (ADK) untuk membahas hal-hal
yang berkaitan dengan fungsi organisasi
bersangkutan serta kinerja BRJ[.
Melakukan pertemuan reguler (mingguan) dengan
komite-komite di jajaran Komisaris untuk membahas
hal-hal penting yang berkaitan dengan efektivitas
fungsi, tugas dan tanggung jawab Komisaris.
Melakukan evaluasi dan memberikan laporan te1tulis
kepada Komisaris dari setiap pcrtemuan/rapat dan
penugasan yang diberikan kepada Komite Audit.
Memberikan materi pad a pelatihan yang
diselenggarakan oleh Kantor Inspeks:i (Kanins).
Melakukan riset berkaitan dengafl perubahan peran
fungsi Audit Intern sebagai Strategic Business Partner
(SBP) dalam pelaksanaan Risk-based Audit dengan
mengirimkan kuesioner dan mt:lakukan in-depth
interview.
2. Kegiatan Eksternal
Melakukan diskusi dengan Eksternal Auditor, baik
sebelum maupun setelah dilalrnkan pemeriksaan
mengenai temuan-temuan atas laporan keuangan bank.
Melakukan diskusi dengan pihak llainnya khususnya
yang berkaitan dengan peningkatan efektivitas fungsi
audit intern.
b. Komite Pengawasan Manajemen Risiko (KPMR)
KPMR diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan
anggota KPMR yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan
manajemen risiko, sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas
dan tanggungjawabnya dengan baik.
Tugas dan Tanggung Jawab KPMR
1. Merevisi Piagam dan Pedomen Kerja Komite Pemantauan
Manajemen Risiko yang disesuaikan dcngan peraturan dan
ketentuan Bank Indonesia yang terkait.
2. Melakukan Evaluasi terhadap :
• Kebijakan Umum tentang manajemen risiko BRI.
• Mekanisme Konsultan Kredit.
• Laporan Kinerja Portofolio Kredit BRI.
• Kepatuhan internal dan eksternal BRI.
• Ketentuan-ketentuan Direksi yang berkaitan dengan
penerapan kebijakan manajemen risiko, termasuk
mekanisme Kerja Risk Management Committee
• Kebijakan umum Perkreditan (KUP) BRI.
• Pelaksanaan pedoman penerapan prinsip mengenal
nasabah.
3. Melakukan Review terhadap :
• Laporan triwulan tentang laporan Profil Risiko Bank
BRI.
• Laporan bulanan Direktur Kepatuhan Bank BRI.
• Hasil rapat Komite Manajemen Risilm Bank BRI.
• Usulan kredit diatas jumlah tertentu yang memerlukan
konsultasi ke komisaris yang disel1~nggarakan dalam
Rapat Komite Kredit BRI.
4. Melakukan kunjungan ke beberapa unit kerja dalam rangka:
• Mendampingi Komisaris dalam Forum Komunikasi di
beberapa Kantor Wilayah Bank BRI.
" Melakukan evaluasi atas implementasi dan penerapan
kebijakan manajemen risiko yang te:lah ditetapkan oleh
manajemen risiko serta mendukung penerapan risk
based audit oleh AIN!KANINS.
5. Mengikuti rapat-rapat Direksi dan Komisaris yang
membahas perkembangan kinerja bularnm Bank BRI.
c. Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR)
KNR diketuai oleh seorang Komisaris Inde:penden dengan 5
anggota yang memiliki keahlian dan independensi yang memadai.
Tugas dan Tanggung Jawab KNR
l. Mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris khususnya terkait dengan
kebijakan nominasi dan kebijakan
2. Fungsi nominasi terkait dengan memberikan rekomendasi,
memantau dan menganalisa mengenai sistem, prosedur
pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris
dan Direksi kepada Dewan Komisaris serta calon anggota
Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan
Komisaris.
• Direksi
3. Fungsi remunerasi dilakukan dengan mengevaluasi
kebijakan remunerasi yang berlaku bagi Dewan Komisaris,
Direksi dan Pekerja Perusahaan.
Jumlah anggota Direksi BRI 10 (sepuluh) orang yang masing-masing telah
memiliki pengalaman di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif
bank lebih dari 5 (lima) tahun. direksi BRI tidak merangkap jabatan
sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank/lembaga
lain, dan tidak sating memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota
Deawn Komisaris atau Direksi Iainnya.
Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Komisaris telah membentuk Komite, yaitu :
a. Komite Manajemen Risiko (RMC)
Komite Manajemen Risiko diketuai oleh Direktur Utama dengan 5
anggota tetap yang memiliki hak voting.
Ketua : Direktur Utama (CEO)
Ketua I
Ketua II
: Direktur Kepatuhan
: Direktur Pengendalian Risiko Kredit
Sekretaris I : Kepala Divisi Manajemen Risiko
Sekretaris II : Kepala Divisi Administrasi I<redit
Tugas dan Tanggung Jawab RMC
Membantu Direktur Utama dalam menyusun kebijakan Umum,
Strategi Manajemen Risiko dan mengusulkan kepada Komisaris
dan Direksi untuk mendapatkan persetujuan serta mengevaluasi
efektivitas sistem manajemen risiko yang diterapkan.
b. Komite Aset dan Liabilitas (ALCO)
Struktur Organisasi Komite Aset dan Liabilitas yaitu sebagai berikut :
Ketua (merangkap anggota) : Direktur Utama
Ketua Pengganti I (merangkap anggota) : Direktur Keuangan
Ketna Pengganti II (merangkap anggota) : Direktur Bisnis Konsmner
Sekretaris (merangkap anggota) : Kepala Divisi Treasury
Anggota : 1. Direksi
2. Seluruh Kepala Divisi Bisnis
3. Kepala Divisi Dana dan Jasa Konsumer
4. Kepala Divisi Kartu Kredit
5. Kepala divisi J(redit Konsumer
6. Kepala divisi Hubungan Lembaga
7. Kepala divisi Akuntansi, Manajemen, dan Keuangan
8. Kepala divisi Analisis Risiko Kredit
9. Kepala divisi RPKB
I 0. Kepala divisi Administrasi Kredit
11. Kepala divisi Manajemen Risiko
12. Kepala divisi Renstra
13. Pemimpin Wilayah DKI Jakarta I
14. Pemimpin Wilayah DKI Jakarta II
15. Pemimpin Kantor Cabang Khusus
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Aset dan Liabilitas
Komite Aset dan Liabilitas (ALCO) bertugas mengelola aset dan
kewajiban BRI. Secara lebih luas, ALCO juga memiliki tugas
mengelola likuiditas, manajemen suku bunga, manajemen mata
uang asing, manajemen investasi dan manajemen perbadaan waktu.
c. Komite Kredit
Berdasarkan keanggotaan dau kewenangan yang dimiliki, Komite
Kredit Kantor Pusat dibagi menjadi :
1. Komite Kredit BR!
2. Komite Kredit Direksi
3. Komite Kredit Kepala Divisi
4. Komite Kredit Wakil Kepala Divisi
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kredit
Memberikan persetujuan maupun perpanjangan kredit sampai batas
kredit yang ditentukan Direksi dengan memas1tikan bahwa setiap
kredit yang diberikan telah memenuhi ketentuan perbankan, sesuai
asas-asas perkreditan yang sehat, didasarkan pada penilaian yang
jujur, obyektif, cermat dan seksama serta terle:pas dari pengarnh
pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit.
d. Komite Pengarah Teknologi dan Informasi
Komite Pengarah Teknologi dan Informasi diketuai oleh Direktur
Operasional dan beranggotakan pejabat terkait.
Ketua : Direktur Bidang Operasional BPJ
Wakil Ketua : Kepala Divisi TSI BRI
Sekretaris
Anggota
: GH Perencanaan dan Strategi TSI
1. Kepala Divisi Renstra
2. Kepala Divisi Consumer Banking
3. Kepala Divisi Bisnis Mikro
4. Kepala Divisi Bisnis Ritel
5. Kepala Divisi Bisnis Umum
6. Kepala Divisi Agribisnis
7. Kepala Divisi Kredit Program
8. Kepala Divisi Logistik
9. Kepala Divisi AMK
10. Kepala Divisi Internasional
11. Kepala Audit Intern
12. Ketua Team Kartu Kredit
13. Para Wakil Kepala Divisi TSI
14. Para Senior Sistem Analis dan Senior Bisnis Analis
15. Kepala Bagian Perencanaan Keuangan dan SIM Divisi AMK.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengarah Teknologi dan
Informasi
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengarah Teknologi dan
Informasi adalah mempertimbangkan sekaligus menentukan
kebijakan yang berkaitan dengan risiko teknologi. Komite ini
merumuskan perkembangan teknologi infom1asi bagi BRI dan
menetapkan strateginya.
4. Jasa Perbankan
a. Jasa Perbankan Umum.
Jasa Pemikiran Uang
BRI melayani jasa pengiriman uang (transfer) baik untuk tujuan
penerima domestik maupun intemasionaL Untuk pengirimandana
keluar negeri, BRI bekerjasama dengan Western Union, sebuah
penyedia jasa pengiriman dana internasional yang memiliki lebih
dari 335.000 agen di 200 negara. Selain menyediakan layanan jasa
transfer konvensional tersebut, melalui A TM nasabah BRI juga
dapat melakukan transfer dana antar rekening di BRimaupun antar
rekening di bank-bank yang tergabung dalam jaringan ATM
Bersama dan ATM Prima.
Jasa Pembayaran Tagihan.
BRI menyediakan jasa pembayaran tagihan clan telepon, termasuk
telepon seluler, kartu kredit, pinjaman, melalui teller Kantor
Cabang, Kantor Cabang Pembantu maupun BRI Unit yang
ditunjuk atau melalui ATM, serta melalui phone banking. Saat ini,
tagihan kartu kredit yang dapat dilayani melalui teller maupun
A TM BRI adalah kartu kredit yang diterbitkan oleh Standart
Chartered Bank, Citibank (Citibank EazyPay Loan dan
Citijinancial), ANZ Panin Banlc, HSBC dan BRI. Sedangkan
pembayaran tagihan pinjaman yang dapat dilayani adalah untuk
tagihan pinjaman KTA Standard Chartered Bank, Personal Loan
HSBC dan tagihan pinjamau Federal lnternasional Finance (FIF),
untuk augsuran pembelian sepeda motor. Selain itu BRI juga
melayani pembayarau tagihan TV Berlangganan Indovision (via
teller).
Kartu Debit BRI
Kartu debit BRI diterbitkan atas ke1jasama dengan Master Card
saat ini telah berjumlah 2.076.005 kartu di akhir tahun 2007 dari
1.598.478 di tahun 2006. ada 3 jenis kartu debit yang dimiliki BRI
yaitu regular, gold dan platinum.
Kartu Kredit
Sejak diluncurkan pada Febmari 2006 pertumbuhan jumlah kartu
kredit BRI sangat signifikan, dari 50.027 kartu menjadi 112.614
kartu pada akhir tahun 2007 atau tumbuh sebesar 125%. Pada
Desember tahun 2007 juga diluncurkan kartu Kredit BRI Platinum.
E-Banking
Untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan layanan perbankan yang
lebih dinamis dan modern, BRI juga menyediakan fasilitas phone
banking. Dengan menghubungi Call Center BRI, nasabah dapat
meminta infonnasi saldo, melakukan pembayaran tagihan kartu
kredit dan KTA, telepon, PLN, telepon seluler, serta pembelian
pulsa isi ulang.
Layanan yang dapat disediakan melalui Mobile Banking adalah
sms Banking yang dapat digunakan untuk transaksi informasi
saldo, transfer antar rekening BRI, pembelian pulsa isi ulang,
pembayaran tagihan kartu kredit dan KTA Citibank dan Kartu
Kredit BRI serta penggantian PIN.
b. Jasa Perbankan Lainnya.
Jasa Wali Amanat
Fungsi BRI sebagai Wali Amanat adalah mewakili kepentingan
pemegang obligasi baik didalam maupun di luar pengadilan,
mengawasi pelaksanaan hak-hak pemegang obligasi sesuai dengan
syarat obligasi yang tercantum dalam perjanjian Perwaliamanatan
serta perundang-undangan yang berlaku.
Jasa Agen Penjual Efek
BRI telah mendapat ijin operasi Agen Penjual Efek reksadana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Pada saat ini BRI
menjadi agen penjual untuk lima reksadana yaitu AA! Prime Bond
Fund, AAI Opportunity Balanced Fund, AAI Liquid Fund, IPB
Kresna, dan IPB Syariah. BRI juga dituajuk menjadi agen penjual
Obligasi Negara Rite! (ORI) dengan memanfaatkan jaringan BRI
yang tersebar ke seluruh Indonesia. Pada tahun 2008 akan
dilakukan kerjasama dengan beberapa Manajer Investasi
(Trimegah Securities, Danareksa Investmen1t Manajemen, dsb)
untuk menambah jenis reksadana yang di jual melalui jaringan
layanan BRI.
Jasa Kustodian
Jasa Kustodian BRI meliputi jasa-jasa sebagai berikut :
• Jasa administrasi penyimpanan dan portfolio valuation
• Jasa penyelesaian transaksi (settlement handling)
• Jasa Penagihan Penghasilan (income collection) termasuk
pembayaran pajaknya
• Jasa Corporate Action & Proxy Service
• Jasa Informasi dan Pelaporan (reporting service) termasuk
melalui web
• Jasa Custody atas reksadana dan DPLK
• Jasa Brokerage Online saham BRI
Dealing Room
Bagian dealing room sebagai salah satu bagian dari Divisi Treasury
tidak bisa dipisahkan dari peran strategis divisi ini dalam
mengelola aset dan liabilities BRI. Unit bisnis ini terns berupaya
meningkatkan pendapatan melalui kerjasama dengan pihak
cuonterparty baik Iokal maupun intemasiornal dalam bidang
transaksi maupun non-transaksi.
Pada tahun 2007 Bank BRI berhasil mempertahankan posisinya
sebagai pemimpin dalam pasar uang Indonesia. BRI juga ditunjuk
oleh Departemen Keuangan menjadi salah satu primary dealer
(dealer utama) dalam perdagangan SUN dan sekaligus menjadi
market maker.
B. Penguknran Kinerja Berdasarkan Balanced Scorecard
Balanced Scorecard merupakan suatu pendekatan baru di dalam pengukuran
kinerja perspektif keuangan dan non keuangan. Balanced Scorecard
merupakan metode pengukuran kinerja dengan menggunakan empat
perspektif, yaitu : perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses
bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
1. Perspektif Keuangan
Balanced Scorecard tetap menggunakan perspektif keuangan karena
ukuran keuangan sangat penting dalam memberikan ringkasan
konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah di ambil. Dalam penelitian ini,
tolok ukur yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan adalah
dengan menggunakan :
a. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat di tagih.
Quick Ratio
CashAssets -----Xl00% Tota/Deposit
QuickRatio2006= 180
·116
Xl00%=0001 % 124.468.339 ,
QuickRatio2007= 913
·618
XI00%=0,005 % 165.599.983
Quick Ratio menunjukkan sejauh mana kemampuan bank dalam
memenuhi kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan
giro, tabungan, dan deposito) dengan harta yang paling likuid yang
dimiliki oleh suatu bank.
Banking Ratio
Tota/Loans XIOO% Tota/Deposit
Banking Ratio 2006 = 82
·54
1.335
XI 00% = 0,7 % I24.468.339
B k. R . 2001- 105.923.763 XIOOO/ -o '0/ an 1ng at10 - /o - ,1) 10
165.599.983
Banking Ratio menunjukkan tingkat likuid itas bank dengan
membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah
deposit yang dimiliki. Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui
bahwa banking ratio tahun 2007 sebesar 0,6 %, sedangkan banking
ratio tahun 2006 sebesar 0, 7 %.
b. Rasio Solvabilitas
Primary Ratio
EquityCapital XI OO% Tota/Assets
P . R . h 2006 I6.878.808 o. 0 Io/ nmary at10 ta un = XlOO y., = , 1 /o 154.725.486
Primary Ratio 2007 = 19
.437
·635
Xl00%= 0.,09 % 203.734.938 .
Primary Ratio merupakan rasio yang mengukur apakah permodalan
yang dimiilki sudah memadai, atau sejauh mana penurunan yang
terjadi dalam total aset masuk dapat di tutupi oleh capital equity.
Dari hasil perhitungan diatas, dapat di ketahui bahwa primary ratio
pada tahun 2007 sebesar 0,09 %, sedangkan pada tahun 2006
sebesar 0, 11 %.
e. Capital Adequency Ratio (CAR)
CAR= Modal Bank x 100% Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
CAR Tahun 2006 = 14, 915 X 100% = 18,82 % 79,261
CAR Tahun 2007 = I 7,058 X I 00 % = 15,84 % 107,711
Rasio kecukupan modal atau Capital Adequency Ratio (CAR) BR!
pada akhir tahun 2007 tercatat sebesar 15,84 %, lebih rendan dari
tahun 2006 yang sebesar 18,82 %. Menurunnya CAR BRI pada
tahun 2007 ini disebabkan oleh peningkatan ATMR (total kredit
dan aktiva produktif lainnya) yang lebih cepat dari pertumbuhan
laba untuk memperkuat modal.
c. Rasio Rentabiitas
Gross Profit Margin
Operatinglncome - OperatingExpense XI OO% Operatinglncome
Gross Profit Margin 2006
= 22.579.587-14.946.822 XIOO%= 0 34 % 22.579.587 ,
Gross Profit Margin 2007
= 25.062332-15.946.822 X!OOo/o= O 36 % 25.062332 ,
Gross Profit Margin digunakan untuk mengetahui presentasi laba
dari kegiatan usaha mumi dari bank yang bcrsangkutan setelah
dikurangi biaya-biaya.
Return on Equity
Netlncome XI OO% EquityCapital
Return on Equity 2006 = 4
·257
·572
XIOO%= 0,25 % 16.878.808
Return on Equity 2007 = 4
·838
·001
XIOO%= Cl.25 % 19.437.635
Return on Equity menunjukkan kemampuan manajemen bank
dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income.
d. Rasia Perbaikan Aset
- NPLGross
= Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas 3s/d5 Xl00% Total Kredit yang diberikan
NPL Gross 2006 = 4.310.258 x 100% 4,83 % 89.229.539
NPL Gross 2007 = 3.866.749 x 100% = 3,43 % 112.719.188
Berdasarkan hasil yang diperoleh untuk rasio NPL Gross
membaik dari 4,83 % pada akhir tahun 2006 menjadi 3,43 %
pada tahun 2007. penurunan NPL tersebut terjadi di seluruh
segmen kredit.
Ringkasan basil perspektif keuangan :
Tahun Rasia - Rasia
2006
Quick Ratio 0,001 %
Banking Ratio 0,7%
Primary Ratio 0,11 %
Capital Adequency Ratio (CAR) 18,82 %
Gross Profit Margin 0,34 %
Return on Equity 0,25 %
NPLGross 4,83 %
Tabel 4.1 Ikhtisar rasio Keuangan BRI, Tbk
Tahun 2006 dan tahun 2007
2007
0,005 %
0,6%
0,09%
15,84 %
0,36 %
0,25 %
3,43 %
2. Perspektif Pelanggan
Pangsa Pasar
Dalam melangsungkan usahanya, BRl mempunyai keunggulan
tersendiri berupa jaringan kerja dan operasional yang terluas
dibandingkan dengan bank-bank lainnya di Indonesia. BRl memiliki
lebih dari 5.000 kantor yang berada di seantero nusantara, baik di kota
kota besar maupun kota kecil, bahkan di daerah pedesaan.
Di sarnping jaringan kantor, saat ini BRl juga memiliki 1.262 ATM
(Anjungan Tunai Mandiri) BRl dan bekerja sama dengan lebih dari
28.226 ATM yang tergabung dalam jaringan Link, ATM Bersama
serta ATMPrima. BRl juga telah bekerja sama dengan jaringan ATM
Bankcard dan ATM Cirrus, sehingga para pelanggan BRl juga dapat
menggunakan kartu ATM-nya di mesin-mesin ATM yang berlogo
Bankcard dan Cirrus di seluruh dunia.
Dalam rangka meningkatkan citra pernsahaan dan lebih
memperkenalkan produk-produknya, BRl melaksanakan kegiatan
promosi maupun relasi publik baik melalui media elektronik, media
cetak, maupun media ruang. Dengan upaya promosi efektif ini, BRl
berhasil memperbesar jumlah pelanggan. Saat ini jumlah nasabah BRl
telah mencapai lebih dari 25 juta dengan jumlah rekening lebih dari 30
juta rekening, terdiri dari 25 juta rekening simpanan dan 5,2 juta
rekening pinjaman.
Kepuasan Pelanggan
• Hasil Uji Kualitas Data
I. Uji Validitas
Output SPSS untuk uji validitas cukup banyak, namun yang
perlu diinterpretasikan pada uji validitas terletak pada label
Item-Total Statistics. Nilai validitas masing-masing butir
pertanyaan dapat dilihat pada nilai Corrected Item-Total
Correlation masing-masing butir pertanyaan.
Tabel4.2 Has ii Uj i Validitas
df=n-k
Corrected Item- = 50-11=39 Keterangan Total Correlation
df= 0, 308
Jaminan Keamanan dan Kepercayaan > 0, 308 Valid Terhadap Proses
.441
Transaksi Besarnya Biaya yang
> 0,308 Valid Dikenakan dalam Melakukan Proses .372
Transaksi Banyaknya Produk > 0,308 Valid yang Ditawarkan BRI .547
Fasilitas yang > 0,308 Valid Ditawarkan BRI .651
Pengetahuan dan > 0,308 Valid Keterampilan .490 Karvawan KecepatTanggapan > 0,308 Valid Karyawan .342
Keramahan Karyawan > 0,308 Valid .780
lnformasi yang > 0,308 Valid Diberikan Setiap Saal .535
Penampilan Fisik dari > 0,308 Valid Bangunan .529
Citra Perusahaan Sebagai Bank yang > Aman, Sehat, dan
.449 0,308 Valid
Terpercava Citra Perusahaan Sebagai Bank yang > Memberikan .686
Valid 0,308
Pelayanan yang Ramah dan Berkualitas
Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 50,
maka nilai r-tabel dapat diperoleh mel2dui df (degree of
freedom)= n - k. k merupakanjumlah butir pertanyaan dalam
suatu variabel. Jadi, df = 50 - 11 = 39, maka r-tabel = 0,308.
Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang
merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation > dari
r-tabel. (Bhuono Agung Nugroho : 68)
Dari basil kuesioner tersebut di peroleh data yang
menyatakan bahwa 11 pertanyaan yang diberikan kepada 50
responden mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation
> dari r-tabel yang berarti pertanyaan tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Tujuan menguji reliabilitas adalah untuk mengetahui suatu
kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang
berkaitan dengan butir-butir pertanyaan di dalam kuesioner. Suatu
instrumen dapat dikatakan realibel ( andal) bila memiliki nilai
Cronbanch'sAlpha> 0,60 (Nunnally, 1967) dalam (Ghozali, 2005:
42).
Tabel 4.3 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Alpha Items
.843 .846 I N of Items
·11 --
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan nilai Cronhanch 'alpha
0,843 > 0,60. Artinya bahwa seluruh butir pertanyllllln dalam penelitian
ini adalah reliabel. Sehingga jika pertanyaan tersebut di ajukan lagi
akan memperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban pertama.
• Hasil Kuesioner
Untuk mengetahui tingkat kepuasan nasabah Bank Rakyat
Indonesia maka dilakukan penyebaran kuesioner. Kuesioner diberikan
kepada 50 responden nasabah Bank Rakyat Indonesia dengan
menggunakan skala likert dengan penjelasan sebaga.i berikut :
Nilai 5 = Sangat puas
Nilai 4 = Puas
Nilai 3 Cukup puas
Nilai 2 = Tidak puas
Nilai I = San gat tidak puas
Valid
Valid
1) Data Responden
Frequency
Laki-Laki 31
Perempuan 19
Total 50
Tabel 4.4 Jenis Kelamin
Percent Valid Percent
62.0 62.0
38.0 38.0
100.0 100.0
Cu1nulative Percent
6:!.0
100.0
Hasil kuesioner tersebut menunjukkan bahwa dari 50 kuesioner
yang di gunakan dalam analisis ini, jumlah responden laki-laki
sebanyak 31 orang (62%), perempuan sebanyak 19 orang (38%).
Berdasarkan jenis kelamin, dapat disimpulkan bahwa responden dalam
penelitian ini sebagian besar adalah laki-laki.
Di bawah 25 tahun
25 - 30 tahun
31-35 tahun
36-40 tahun
Di atas 40 tahun
Total
Tabel 4.5 Usia
Frequency Percent
11 22.0
19 38.0
12 24.0
3 6.0
5 10.0
50 100.0
Valid
22.0
38.0
24.0
6.0
10.0
100.0
Percent Crnnulative Percent
22.0
60.0
84.0
90.0
100.0
Valid Pelajar/Mahasiswa
Pegawai Nageri
Pegawai S\vasta
!bu Rumah Taugga
J>rofcsionaVWiraswasta
Total
Tabel 4.7 Pekerjaan
Frequency Percent
3 6.0
5 10.0
34 68.0
4 8.0
4 8.0
50 100.0
Valid Percent Cumulative Percent
6.0 6.0
10.0 16.0
68.0 84.0
8.0 92.0
8.0 100.0
100.0
-Hasil kuesioner tersebut menunjukkan bahwa dari 50 kuesioner
yang digunakan dalam analisis ini, jumlah responden yang bekerja
sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 3 orang ( 6% ), pegawai negeri
sebanyak 5 orang (10%), pegawai swasta sebanyak 34 orang (68%),
ibu rumah tangga sebanyak 4 orang (8%), dan profesional/wiraswasta
sebanyak 4 orang (8%). Berdasarkan jenis pekerjaan ini dapat
disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar
adalah pegawai swasta.
Valid
Valid
2) Pertanyaan
• Atribnt Jasa
Tabel 4.8 Jaminan Keamanan Dan Kepercayaan Terhadap Proses Transaksi Yang
Dilakukan
Frequency Percent Valid Pc rcent Cumulative Percent -Sangat Tidak Puas 1 2.0 2.0 2.0 Culrnp Puas 19 38.0 38.0 40.0 Pu as 25 50.0 50.0 90.0 Sangat Puas 5 10.0 10.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
1 responden menjawab sangat tidak puas (2% ), 19 responden
menjawab cukup puas (38%), 25 responden menjawab pua.s (50%),
dan 5 responden menjawab sangat puas (10%). Hasil kuesioner ini
menuajukkan bahwa nasabah merasa pua:; terhadap jaminan
keamanan dan kepercayaan terhadap proses transaksi yang
dilakukan.
Tabel 4.9 Besamya Biaya Yang Dikenakan Dalam Melakukan Proses Transaksi.
Frequency Percent Valid Per cent Cun1uJative Percent Sangat Tidak Puas 1 2.0 2.0 2.0 TidakPuas 13 26.0 26.0 28.0 CukupPuas 17 34.0 34.0 62.0 Puas 18 36.0 36.0 98.0 Sangat Puas I 2.0 2.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
1 responden menjawab sangat tidak puas (2%), 13 responden
menjawab tidak puas (26%), 17 responden menjawab cukup puas
(34% ), 18 responden menjawab puas (36% ), dan 1 responden
menjawab sangat puas (2%). Hasil kuesioner tersebut
menunjukkan bahwa nasabah merasa puas terhadap besarnya biaya
yang dikenakan dalam melakukan proses transaksi.
Tabel 4.10 Banyaknya Produk Yang Ditawarkan Bank Rakyat Indonesia
Frcauency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Puas I 2.0 2.0 2.0
TidakPuas 7 14.0 14.0 16.0 Cukup Puas 24 48.0 48.0 64.0 Puas 15 30.0 30.0 94.0 Sangat Puas 3 6.0 6.0 100.0 Total 50 100.0 lOO.O
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
1 responden menjawab sangat tidak puas (2%), 7 responden
menjawab tidak puas (14%), 24 responden menjawab cukup puas
(48%), 15 responden menjawab puas (30%), dan 3 responden
meajawab sangat puas (6%). Hasil kuesioner ini menunjukkan
bahwa nasabah merasa cukup puas terhadap banyaknya produk
yang ditawarkan oleh BRI.
Valid
Tabel 4.11 Fasilitas Yang Ditawarkan Bank Rakyat Indonesia Untuk Memberi
Kemudahan-kemudahan Bagi Nasabah
Frequency Percent Valid. .f!:!·cent Cumulative Percent Sangat Tidal< Puns 1 2.0 2.0 2.0 TidakPuas 13 26.0 26.0 28.0 CukupPuas 15 30.0 30.0 58.0 Puas 18 36.0 36.0 94.0 Sangat Puas 3 6.0 6.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
I responden menjawab sangat tidak puas (2%), 13 responden
meajawab tidak puas (26% ), 15 responden menjawab cukup puas
(30%), 18 responden menjawab puas (36%), dan 3 responden
menjawab sangat puas (6%). Hasil kuesioner ini menunjukkan
bahwa nasabah merasa puas terhadap fasilitas yang ditawarkan
oleh BRI untuk memberikan kemudahan bagi nasabah.
• Hubungan Dengan Nasabah
Tabel 4.12 Pengetahuan Dan Keterampilan Karyawan Dalam Melakukan Proses
Transaksi
Freauencv Percent I Valid Percent Cumulative Percent Valid TidakPuas 3 6.0 6.0 6.0
Cukup Puas 29 58.0 58.0 64.0 Puas 14 28.0 28.0 92.0 Sangat Puas 4 8.0 8.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
3 responden menjawab tidak puas (6%), 29 responden menjawab
cukup puas (58%), 14 responden menjawab puas (28%), dan 4
responden menjawab sangat puas (8%). Hasil kuesioner ini
menunjukkan bahwa nasabah merasa cukup puas terhadap
pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam melakukan proses
transaksi.
Tabel 4.13 Kecepat Tanggapan Karyawan Dalam Penyelesaian Masalah
Frcauencv Percent v alid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Puas 3 6.0 6.0 6.0
TidakPuas 7 14.0 14.0 20.0 Cukup Puas 24 48.0 48.0 68.0 Puas IO 20.0 20.0 88.0 Sangat Puas 6 12.0 12.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
3 responden menjawab sangat tidak puas ( 6% ), 7 responden
menjawab tidak puas (14%), 24 responden menjawab cukup puas
( 48% ), I 0 responden menjawab puas (20% ), dan 6 responden
menjawab sangat puas (12%). Hasil kuesioner ini menmtjukkan
bahwa nasabah merasa cukup puas terhadap kecepat tanggapan
karyawan dalam menyelesaikan masalah.
Tabel 4.14 Keramaban Karyawan Bank Rakyat Indonesia Dalam Memberikan
Pelayanan Terhadap Nasabah
Frenuencv Percent Valid~cent Cumulative Percent Valid TidakPuas 5 10.0 10.0 10.0
CukupPuas 25 50.0 50.0 60.0 Puas 12 24.0 24.0 84.0 Sangat Puas 8 16.0 16.0 100.0 Total 50 100.0 .\00.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dili'hat bahwa sebanyak
5 responden menjawab tidak puas (10%), 25 responden menjawab
cukup puas (50%), 12 responden menjawab puas (24%), dan 8
responden meajawab sangat puas (16%). Hasil kuesioner ini
menunjukkan bahwa nasabah merasa cukup puas terhadap
keramahan karyawan BRI dalam memberikan pelayanan.
Tabel 4.15 Inforrnasi Yang Diberikan Kepada Nasabab Setiap Saat
Freciuencv Percent Valid!' ercent Cumulative Percent Valid TidakPuas 12 24.0 24.0 24.0
Cukup Puas 17 34.0 34.0 58.0 Puas 14 28.0 28.0 86.0 Sangat Puas 7 14.0 14.0 100.0 Total 50 100.0 1(10.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilibat babwa sebanyak
12 responden tidak puas (24%), 17 responden menjawab cukup
puas (34%), 14 responden menjawab puas (28%), 7 responden
menjawab sangat puas (14%). Hasil kuesioner ini menunjukkan
bahwa nasabah merasa cukup puas terbadap informasi yang di
berikan setiap saat.
Tabet 4.16 Penampilan Fisik Dari Bangunan Yang Menarik Dan Mampu Mendukung
Proses Pelayanan Terhadap Nasabab
Freaucncy Percent ' lalid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Puas 3 6.0 6.0 6.0
TidakPuas IO 20.0 20.0 26.0 Cukup Puas 22 44.0 44.0 70.0 Puas 9 18.0 18.0 88.0 Sangat Puas 6 12.0 12.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilibat babwa sebanyak
3 responden menjawab sangat tidak puas (6%), 10 responden
menjawab tidak puas (20%), 22 responden menjawab cukup puas
(44%), 9 responden menjawab puas (18%), dan 6 responden
menjawab sangat puas (12%). Hasil kuesioner ini menunjukkan
babwa nasabab merasa cukup puas terbadap penampilan fisik dari
bangunan BRI yang menarik dan mendukung proses pelayanan.
• Citra Perusahaan
Untuk mengetahui pandangan nasa.bah terhadap citra dan
reputasi BRI maka dilakukan dengan penyebaran kuesioner.
Kuesioner di berikan kepada 50 responden nasabah BRI dengan
menggunakan skala likert.
Tabel 4.17 Citra Perusahaan Sebagai Bank Rakyat Indonesia Yang Aman, Sehat
Dan Terpercaya
Fr,,.nuencv Percent did Percent Cumulative Percent V; Valid TidakPuas 3 6.0 6.0 6.0
Cukup Puas 22 44.0 44.0 50.0 Puas 23 46.0 46.0 96.0 Sangat Puas 2 4.0 4.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
3 responden menjawab tidak puas (6%), 22 responden menjawab
cukup puas (44%), 23 responden menjawab puas (46%), dan 2
responden menjawab sangat puas (4%). Basil keuesioner ini
menunjukkan bahwa nasabah merasa puas terhadap citra BRI yang
aman, sehat dan terpercaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
BRI telah berhasil membangun citra yang baik di mata nasabah
sebagai bank yang aman, sehat dan terpercaya.
t,,)1 ')'
Tabel 4.18 Citra Perusahaan Sebagai Banlc Rakyat Indonesia Yang Memberikan
Pelayanan Yang Ramah Dan Berkualitas
Freauencv Percent Valid Perce:nt Cumulative Percent Valid Tidal< Puas 5 10.0 10.0 10.0
Cukup Puas 24 48.0 48.0 58.0 Puas 15 30.0 30.0 88.0 Sangat Puas 6 12.0 12.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
5 responden menjawab tidak puas (10%), 24 responden menjawab
cukup puas (48%), 15 responden menjawab puas (30%), dan 6
responden menjawab sangat puas (12%). Hasil kuesioner ini
menunjukkan bahwa nasabah merasa cul::up puas terhadap citra
BR! sebagai bank yang memberikan pelayanan yang ramah dan
berkualitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa BR! telah berhasil
membangun citra yang baik di mata nasabah sebagai bank yang
memberikan pelayanan yang ramah dan berkualitas.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Inovasi
Inovasi merupakan titik mula dan sebagai penanda apakah sebuah
perusahaan akan dapat bersaing dengan perusaihaan lain. Beberapa
pengembangan yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia adalah :
a. Pengembangan Core Banking System (CBS) BRINETS untuk BR1
unit.
Selama tahun 2007 telah dilakukan penambahan unit kerja online
yaitu dengan mengimplementasikan aplikasi Core Banking Syatem
yang disebut aplikasi BRINETS pada 720 BR1 Unit. Dengan
implementasi ini jumlah BR1 Unit yang terhubung secara real time
online pada tahun 2007 bertambah sebanyak 720 Iokasi menjadi
1.690 lokasi.
b. Pengembangan Electronik Banking
Untuk melayani nasabah 24 jam sehari dan '.7 hari seminggu, BR1
secara terns menerus melakukan penyempumaan dan
pengembangan fitur-fitur layanan electronic banking. Melalui
media elektronik memungkinkan nasabah untuk memperoleh
informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi
perbankan melalui ATM, phone banking, electronic fund transfer,
dan mobile phone. Dengan menggunakan BRI card, nasabah dapat
melakukan transaksi tunai dan non tunai di lebih dari 1.262 A TM
BR1, Iebih dari 28.226 A TM bersama, A TM Prima dan A TM Link,
ratusan ribu ATM berlogo Cirrus dan Bankcard-jaringan kerjasama
ATM Malaysia- MPES, layanan perbankan melalui SMS Banking,
M-ATM Bersama dan Call BRI. Fitur-fitur ATM juga
ditambahkan, seperti pembayaran Kartu kredit, KT A/Personal
Loan, tagihan PLN, tagihan Telkom, cicilan kendaraan bermotor,
tagihan seluler, Universitas terbuka, ticketing, dan registrasi e
banking.
Selain itu, untuk melayani nasabah 24 jam sehari dan 7 hari
dalam seminggu, BRl menyediakan alternatif media layanan self
services melalui electronic banking, yaitu melalui ATM, Phone
Banking, SMS Banking, dan cash Manajement. Fitur ATM juga
ditambahkan, seperti pembayaran kartu !credit BRl dan bank lain,
pembayaran tagihan handphone dan pengisian pulsa, pembayaran
cicilan kendaraan, pembayaran SPP bebepara universitas. Untuk
menjamin keamanan nasabah dalam bertransaksi menggunakan
A TM ataupun electronik devices yang lainnya, BRl merupakan
bank pertama yang telah rnengirnplernentasikan penggantian PIN
nasabah dari 4 digit rnenjadi 6 digit.
4. Perspektif Perturnbuhan dan Pernbelajaran
Kesejahteraan karyawan
Sebagai wujud penghargaan kepada SDM, BR! terns menyernpurnakan
sistem pengupahan yang lebih adil, kornpetitif, mudah
diadrninistrasikan, serta sesuai kebutuhan dan kernarnpuan perusahan.
Aplikasi dari sistern pengupahan tersebut dilakukan dalam bentuk
pernberian penghargaan kepada pekerja yang relevan dan telah
terbukti, serta kinerja atau prestasi kerja.
Disamping itu dalam rangka memberikan penghargaan kepacla pekerja
yang merupakan salah satu nilai dari budaya kerja BRI dan memacu
terciptanya kinerja yang lebih baik, BRI juga memberikan
penghargaan dalam bentuk financial clan non financial, yatu antara lain
a. Bantuan ibadah haji kepacla pekerja BRI yang telah dilaksanakan
sejak tahun 2005.
b. Penghargaan masa kerja 15, 20, 25, 30 clan 35 tahun.
Kesejahteraan bagi pekerja setelah masa aktif bekerja di BRI juga
mendapatkan perhatian. Pada tahun 2007 Direksi BRI telah
menetapkan perubahan Peraturan Dana Pensiun (PDP) BRI yaitu
kenaikan manfaat pensiun sebesar Rp. 100.000,- bagi pensiunan BRI
Pendidikan dan Pelatihan yang derikan BRI
a Program Pendidikan Bagi Pekerja Baru
Dalam upaya memberikan pembekalan pengetahuan dan
keterampilan bagi pekerja barn, manajemen BRI melaksanakan
program pendidikan pengenalan. Untuk tahun 2007, program
penclidikan pengenalan yang dilaksanakan cliantaranya : Program
Pengembangan Staf (PPS), Associate Auditor, Associate Account
Officer dan Funding Officer.
b. Program Pendidikan Pengembangan
Program Pendidikan Pengembangan dilaksanakan dalam upaya
untuk memberikan pembekalan berupa pengetahuan, wawasan,
keterampilan dan keahlian kepada pekerja yang dipromosikan ke
jabatan yang lebih tinggi serta memperniapkan kader yang
kompeten dan menguasai bidang tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
Dalam rangka menyiapkan kader-kader piminan di masa yang akan
datang, BRI juga mengirim pekerja untuk mengikuti program
MBA di luar negeri. Saat ini, terdapat JO orang pekerja sedang
mengikuti program pendidikan MBA di universitas terbaik di
USA.
c. Program Pendidikan Aplikasi
Disamping program Pendidikan Pengembangan, kepada pekerja
juga diberikan kesempatan mengikuti pendidikan aplikasi untuk
mendukung tugas dan tanggung jawab yang diemban saat ini, baik
oleh internal maupun ekstemal BRI.
Produktivitas Karyawan
TotalPendapatan XlOO% JumlahKaryawan
Tahun 2006 = 4
·257
·572
X100%= 106 67 % 39.912 ,
Tahun 2007 = 4·333.00l Xl00%= 127 18 % 38.041 ,
Produktivitas karyawan adalah suatu ukuran hasil, dampak
keseluruhan usaha peningkatan moral dan keahlian pekerja, inovasi,
proses internal, dan kepuasan pelanggan.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat diketahui skala rasio
yang membandingkan total pendapatan bank clengan jumlah karyawan
pada tahun 2007 adalah 127,18 %, sedangkan pada tahun 2006 adalah
106,67 %. Dengan demikian rasio yang membandingkan total
pendapatan bank dengan jumlah karyawan mengalami peningkatan
sehingga produktifitas karyawan pun meningkat pada tahun 2007.
- Kepuasan Karyawan
• Hasil Uji Kualitas Data
I. Uji Validitas
Output SPSS untuk uji validitas cukup banyak,
namun yang perlu diinterpretasikan pada uji validitas terletak
pada tabel Item-Total Statistics. Nilai val1ditas masing-masing
butir pertanyaan dapat dilihat pada nilai Corrected Item-Total
Correlation masing-masing butir pertanyaan.
keamanan kerja di BRI.
gaji dan upah yang diterima.
BRI sebagai tempat kerja.
perilaku adil atasan pada semua bawahan.
imbalan di luar gaji yang diperoleh.
apresiasi atasan terhadap siapapun yang melaksanakan tuoas denaan baik peluang promosi di organisasi.
jenis pekerjaan yang dilakukan sekarang.
pencapaian pekerjaan saudara saat ini.
pemberian penghargaan atau tanda jasa atas hasil keria. adanya kesempatan untuk memperoleh nromosi dari BRI pekerjaan yang menarik dan sesuai dengan kemampuan, sehingga membuat karyawan senang menaeriakannva. tanggung jawab yang telah diberikan BRI, sehingga membuat karyawan selalu berusaha mengerjakan tugas yan diberikan dengan baik.
Tabet 4.19 Hasil Uji Validitas
Corrected Item-Total Correlation
> .548
> .738
> .680
> .736
> .638
> .646
> .753
> .791
> .696
> .791
> .709
>
.783
>
.730
df= ltl-· k Keterangan
=50-22=28
df= 0,361
0,361 Valid
0,361 Valid
0,361 Valid
0,361 Valid
0,361 Valid
0,361 Valid
0,361 Valid
0,361 Valid
0,361 Valid
0,361 Valid
0,361 Valid
0,361 Valid
0,361 Valid
puas dengan > 0,361 Valid kebijaksanaan BR!. .764
puas terhadap > 0,361 Valid pembagian tugas .640 dalam BRI. kesempatan untuk > 0,361 Valid berkembang yang diberikan BRI mampu .758 meningkatkan prestasi diri karyawan dan juga baai BRI ke~a sma yang baik > 0,36! Valid antara sesama rekan .662 kerja maupun dengan nasabah. peran teknologi > 0,36 l Valid informasi dalam membantu .631 menyelesaikan nekeriaan. kemampuan karyawan > 0,361 Valid dalam memaksimalkan .821 fungsi teknologi informasi. pendidikan dan > 0,361 Valid pelatihan teknologi .805 informasi yang diadakan oleh BR!. hasil kerja karyawan > 0,361 Valid BR! setelah di bantu .748 oleh berbagai macam ternoloni informasi performa yang di > 0,361 Valid berikan karyawan BR! .777 setelah di dukung oleh teknoloni informasi.
Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak
50, maka nilai r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of
.freedom) = n - k. k merupakan jumlah butir pertanyaan dalam
suatu variabel. Jadi, df = 50 -22= 28, maka r-tabel = 0,361.
Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang
merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation > dari
r-tabel. (Bhuono Agung Nugroho : 68)
Dari hasil kuesioner tersebut di peroleh data yang
menyatakan bahwa 22 pertanyaan yang diberikan kepada 50
responden mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation
> dari r-tabel yang bera1ti pertanyaan tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Tujuan menguji reliabilitas adalah untuk
mengetahui suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam
menjawab hal yang berkaitan dengan butir-butir pertanyaan di
dalam kuesioner. Suatu instrumen dapat dikatakan realibel
( andal) bila memiliki nilai Cronbanch 's Alpha > 0,60
(Nunnally, 1967) dalam (Ghozali, 2005: 42).
Tabel 4.20 b .. Relia 1litv Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Aloha Items .962 .963
N oflte !!!!!.. 22
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan nilai
ronbanch'alpha 0,962 > 0,60. Artinya bahwa seluruh butir
pertanyaan dalam penelitian ini adalah reliabel. Sehingga jika
pertanyaan tersebut di ajukan lagi akan memperoleh jawaban
yang relatif sama denganjawaban pertama.
Valid
• Hasil Kuesioner
Laki-laki
Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan Bank
Rakyat Indonesia, maka dilakukan dengan penyebaran
kuesioner. Kuesioner diberikan kepada karyawan Bank Rakyat
Indonesia dengan menggunakan skala liker! dengan penjelasan
sebagai berikut :
Nilai 5 = Sangat puas
Nilai 4 = Puas
Nilai 3 = Cukup Puas
Nilai 2 = Tidak puas
Nilai 1 = Sangat tidak puas
1) Data Responden
Tabel 4.21 Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
26 52.0 52.0
Cumulative Percent
52.0
Percmpuan 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Hasil kuesioner tersebut menunjukkan bahwa dari 50 kuesioner
yang digunakan dalam analisis ini, jumlah responden laki-laki sebanyak 26 orang
( 52% ), dan perempuan sebanyak 24 orang ( 48% ). Berdasarkan jenis kelamin,
dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah
laki-laki.
Valid
Frequency
Di bawah 30 tahun 11
30-35 tahun 12
35 - 40 talmn 5
40 -45 tahun 18
Di atas 45 tahun 4
Total 50
Tabel4.22 Usia
Percent
22.0
24.0
!0.0
36.0
8.0
100.0
Valid Per cent Cumulative Percent
22.0 22.0
24.0 46.0
10.0 56.0
36.0 92.0
8.0 100.0
100.0
Hasil kuesioner tersebut menunjukkan bahwa dari 50 kuesioner
yang digunakan dalam analisis ini, jumlah responden yang berusia di bawah 30
tahun sebanyak 11 orang (22%), usia 30 - 35 tahun sebanyak 12 orang (24%), 35
- 40 tahun sebanyak 5 orang (I 0%), 40 - 45 tahun sebanyak 18 orang (36%), di
atas 45 tahun sebanyak 4 orang (8% ). Berdasarkan usia, dapat disimpulkan bahwa
responden dalam penelitian ini sebagian besar berusia antara 40 - 45 tahun.
Valid Kurang dari 5 tahun
5 - 10 tahun
10 - 15 tahun
Lebih dari 15 tahun
Total
Tabel 4.23 Lama Bekerja
Frequency Percent
12 24.0
11 22.0
7 14.0
20 40.0
50 100.0
Valid Percer1t Cumulative Percent
24.0 24.0
22.0 46.0
14.0 60.0
40.0 100.0
100.0
-Hasil kuesioner tersebut menunjukkan bahwa dari 50 kuesioner
yang digunakan dalam analisis ini, jumlah responden yang lama bekerja di BRI
kurang dari 5 tahun sebanyak 12 orang (24%), 5 - IO tahun sebanyak 11 orang
(22%), 10 - 15 tahun sebanyak 7 orang (14%), lebih dari l5 tahun sebanyak 20
orang ( 40% ). Berdasarkan lamanya bekerja, dapat disimpulkan bahwa responden
dalam penelitian ini sebagian besar bekerja selama lebih dari 15 tahun.
Valid
Frequency
SMU/Sederajat I
Akademi 13
Strata I 35
Lebih dari Strata I I
Total 50
Tabel 4.24 Pendidikan
Percent
2.0
26.0
70.0
2.0
100.0
Valid Perce
2.0
26.0
70.0
2.0
100.0
nt Cumulative J>ercent
2.0
28.0
98.0
100.0
Hasil kuesioner tersebut menunjukkan bahwa dari 50 kuesioner
yang digunakan dalam analisis ini, jumlah responden yang berpendidikan akhir
SMU/Sederajat sebanyak I orang (2%), Akademi sebanyak 13 orang (26%),
Strata I sebanyak 35 orang (70%), lebih dari Strata I sebanyak I orang (2%).
Berdasarkan pendidikan akhir, dapat disimpulkan bahwa responden dalam
penelitian ini sebagian besar adalah responden yang berpendidikan Strata I.
2) Pertanyaan
• Tingkat Kepnasan Kerja
Tabel 4.25 Puas Terhadap Keamanan Kerja di BRI.
Frequency Percent Valid Percen Cumulative Percent
Valid TidakPuas I 2.0 2.0 2.0
Cukup Puas 17 34.0 34.0 36.0
Puas 27 54.0 54.0 90.0
Sangat Puas 5 10.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
. Berdasarkan basil kues10ner dapat dilihat bahwa satu
responden menjawab tidak puas ( 2%), 17 responden menjawab cukup
puas (34%), 27 responden menjawab puas (54%), dan 5 responden
menjawab sangat pnas (10%). Hasil kuesioner ini menunjukkan bahwa
karyawan merasa puas terhadap keamanan kerja di BRI. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa BRI telah memberikan keamanan kerja yang baik
bagi karyawan.
Tabel 4.26 Gaji Dan Upah Yang Diterima
Frequency Percent Valid Percent Cu1nulative Percent
Valid TidakPuas 5 10.0 10.0 10.0
Cuk-up Puas 23 46.0 46.0 56.0
Puas 21 42.0 42.0 98.0
Sangat Puas I 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
5 responden menjawab tidak puas (10%), 23 responden menjawab
cukup puas (46%), 21 responen menjawab puas (42%), dan I
responden menjawab sangat puas (2%). Hasil kuesioner ini
menunjukkan bahwa karyawan merasa cukup puas terhadap gaji dan
upah yang di terima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa BRI telah
memberikan gaji yang memadai bagi karyawan. Hal ini berarti BRI
memperhatikan kesejahtaraan karyawan.
Tabel 4.27 BRI Sebagai Tempat Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cun1ulative Percent
Valid Cukup Puas 16 32.0 32.0 32.0
Pu as 29 58.0 58.0 90.0
Sangat Puas 5 !0.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dil.ihat bahwa sebanyak
16 responden menjawab cukup puas (32%), 29 responden menjawab
puas (58%), dan 5 responden meajawab sangat puas (10%). Hasil
kuesioner ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap
tempat kerja mereka di BRI.
Valid
Valid
Tabel4.28 Perilaku Adil Atasan Pada Semua Bawahan
Frequency Percent
TidakPuas 6 12.0
Cukup Puas 21 42.0
Puas 22 44.0
Sangat Puas 1 2.0
Total 50 100.0
Valid Percent
12.0
42.0
44.0
2.0
100.0
Cumulative Percent
\ 12.0
54.0
i 98.0
j 100.0
J _ ___. Berdasarkan basil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
6 responden menjawab tidak puas (12%), 21 resopnden menjwab
cukup puas (42%), 22 responden menjawab puas (44%), dan 1
responden menjwab sangat puas (2% ). Has ii kuesioner ini
menunjukkan karyawan merasa puas terhadap perilaku adil atasan
pada semua karyawan di BRJ. Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap
atasan di BRJ memberikan perilaku yang adil pada setiap bawahannya.
Tabel 4.29 Imbalan Di Luar Gaji Yang Diperoleh
Frequency Percent v alid Percent Cumulative Percent
Saugat Tidak Puas I 2.0 2. 0 2.0
TidakPuas 5 10.0 I 0.0 12.0
Cukup Puas lO 20.0 2 0.0 32.0
Pu as 32 64.0 6 4.0 96.0
Saugat Puas 2 4.0 4. 0 100.0
Total 50 100.0 I 00.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
I responden menjawab sangat tidak puas (2% ), 5 responden menjawab
tidak puas (10%), IO responden menjawab cukup puas (20%), 32
responden menjawab puas (64%), dan 2 responden menjawab sangat
puas (4%). Hasil kuesiner ini menunjukkan bahwa kmyawan merasa
puas terhadap imbalan di luar gaji yang di'peroleh. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa BRI telah memberikan imbalan di luar gaji yang
cukup atau memadai bagi karyawan.
Tabel 4.30 Apresiasi Atasan Terhadap Siapapun Yang Melaksanakan Tugas Dengan Baik
Frequency Percent Valid Percen t Cumulative Percent
Valid TidakPuas 4 8.0 8.0 8.0
Cukup Puas 17 34.0 34.0 42.0
Puas 28 56.0 56.0 98.0
Sangat Puas I 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
4 responden menjawab tidak puas (8% ), 17 responden menjawab
cukup puas (34%), 28 responden menjawab puas (56%), dan I
responden menjawab sangat puas (2%). Basil kuesioner ini
menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap apresiasi atasan
terhadap siapapun karyawan yang melaksanakan tugas dengan baik di
BRI.
Tabel 4.31 Peluang Promosi Di Organisasi
Frequency Percent ValidP erce<nt I Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Puas 2 4.0 4.0 4.0
Tidak Puas II 22.0 22.0 26.0
Cukup Puas 16 32.0 32.0 58.0
Puas 21 42.0 42.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
2 responden menjawab sangat tidak puas (4%), 11 responden
menjawab tidak puas (22%), 16 responden menjawab cukup puas
(32%), dan 21 responden menjawab puas (42%). Hasil kuesioner ini
menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap peluang promosi
yang di berikan oleh BRI.
Tabel 4.32 Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan Sekarang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Puas 4 8.0 8.0 8.0
Cukup Puas 20 40.0 40.0 48.0
Pu as 25 50.0 50.0 98.0
Sangat Puas I 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Valid
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilibat bahwa sebanyak
4 responden menjawab tidak puas (8%), 20 responden menjawab
cukup puas (40%), 25 responden menjawab puas (50%), dan 1
responden menjawab sangat puas (2%).. Hasil kuesioner ini
menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap jenis pekerjaan
yang dilakukan sekarang.
TidakPuas
Cukup Puas
Puas
Sangat Puas
Total
Tabet 4.33 Pencapaian Pekerjaan Saudara Saat Ini
Frequency Percent
5 JO.O
17 34.0
27 54.0
I 2.0
50 !00.0
Valid Per cen1. Cumulative Percent
10.0
34.0
54.0
2.0
!00.0
10.0
44.0
98.0
100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilibat babwa sebanyak
5 responden menjawab tidak puas (10%), 17 responden menjawab
cukup puas (34%), 27 responden puas (54%), dan 1 responden
menjawab sangat puas (2% ). Has ii kuesioner ini menunjukkan babwa
karyawan merasa puas terbadap pencapaian pekerjaan mereka saat ini.
• Motivasi dan Keselarasan
Tabel 4.34 Pemberian Penghargaan Atau Tanda Jasa Atas Hasil Kerja
Frequency Percent Valid Per cent Cumulative Percent
Valid TidakPuas IO 20.0 20.0 20.0
CukupPuas 13 26.0 26.0 46.0
Puas 25 50.0 50.0 96.0
Sangat Puas 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat diiihat bahwa sebanyak
10 responden menjawab tidak puas (20%), l3 responden menjawab
cukup puas (26%), 25 responden menjawab puas (50%), dan 2
responden menjawab sangat puas (4%). Hasil kuesioner ini
menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap pemberian
penghargaan atau tanda jasa atas hasil kerja mereka.
Tabel 4.35 Adanya Kesempatan Untuk Memperoleh Promosi Dari BRl
Frequency Percent Valid Percent Cu1nulative Percent
Valid Sangat Tidak Pnas 3 6.0 6.0 6.0
TidakPuas 5 10.0 10.0 16.0
Cukup Puas 19 38.0 38.0 54.0
Puas 22 44.0 44.0 98.0
Sangat Puas l 2.0 2.0 100.0
Total 50 !00.0 100.0
Valid
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak 3
responden menjawab sangat tidak puas ( 6% ), 5 responden menjawab tidak
puas (10%), 19 responden menjawab cukup puas (38%), 22 responden
menjawab puas (44%), dan I responden menjawab sangat puas (2%).
Hasil kuesioner ini menunjukkan bahwa karyawau merasa puas terhadap
adanya kesempatan untuk memperoleh promosi dari BRI.
Tabel 4.36 Pekerjaan Yang Menarik Dan Sesuai Dengan Kemampuan Karyawan, Sehingga
Membuat Karyawan Senang Mengerjakannya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TidakPuas 4 8.0 8.0 8.0
CukupPuas 17 34.0 34.0 42.0
Puas 27 54.0 54.0 96.0
Sangat Puas 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak 4
respond en menjawab tidak puas (8% ), 17 responden menjawab cukup puas
(34%), 27 responden menjawab puas (54%), dan 2 responden menjawab
sangat puas ( 4% ). Hasil kuesioner ini menunjukkan bahwa karyawan
merasa puas terhadap pekerjaan yang menarik clan sesuai, sehingga
membuat mereka senang mengerjakannya.
Valid
Valid
Tabel 4.37 Tanggung Jawab Yang Telah Diberikan BRI, Membuat Karyawan Selalu
Berusaha Mengerjakan Tugas Yang Diberikan D•mgan Baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak:Puas 2 4.0 4.0 4.0
CukupPuas 19 38.0 38.0 42.0
Puas 27 54.0 54.0 96.0
Sangat Puas 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
2 responden menjawab tidak puas (4%), 19 responden menjawab
cukup puas (38%), 27 responden menjawab puas (54%), dan 2
responden menjawab sangat puas ( 4%). Hasil kuesioner ini
menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap tanggung
jawab yang di berikan perusahaan sehingga membuat mereka selalu
berusaha mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.
Tabel 4.38 Puas Dengan Kebijaksanaan BRI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak:Puas 3 6.0 6.0 6.0
54.0
96.0
100.0
Cukup Puas 24 48.0 48.0
Puas 21 42.0 42.0
Sangat Puas 2 4.0 4.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak 3
responden menjawab tidak puas ( 6% ), 24 responden menjawab cukup puas
(48%), 21 responden menjawab puas (42%), 2 responden menjawab sangat
puas (4%). Hasil kuesioner ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas
terhadap kebijaksanaan BRI.
Tabet 4.39 Puas Terhadap Pembagian Tugas Dalam BRI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TidakPuas 4 8.0 8.0 8.0
Cukup Puas 26 52.0 52.0 60.0
Puas 19 38.0 38.0 98.0
Sangat Puas I 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
4 responden menjawab tidak puas (8%), 26 responden menjawab
cukup puas (52%), 19 responden menjawab puas (38%), dan I
responden menjawab sangat puas (2% ). lHasil kuesioner ini
menunjukkan bahwa karyawan merasa cukup puas terhadap
pembagian tugas dalam BRI.
Valid
Tabel 4.40 Kesempatan Untuk Berkembang Yang Diberikan BR! Mampu
Meningkatkan Prestasi Diri Dan Juga Bagi BR!
I Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TidakPuas 6 12.0 12.0
Cuk-up Puas 21 42.0 54.0
Puas 21 42.0 96.0
Sangat Puas 2 4.0 !
100.0
Total 50 100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
6 responden menjawab tidak puas (12%), 21 responden menjawab
cukup puas (42%), 21 responen menjawab puas (42%), dan 2
responden menjawab sangat puas (4%). Basil kuesioner ini
menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap kesempatan
untuk berkembang yang diberikan BR!.
Tabel 4.41 Kerja Sama Yang Baik Antara Sesama Rekan Kerja Maupun Dengan Nasabah
Frequency Percent Valid Pere ent Cumulative Percent
Valid Cukup P1ms 16 32.0 32.0 32.0
Pu as 30 60.0 60.0 92.0
Sangat Puas 4 8.0 8.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
16 responden menjawab cukup puas (32%), 30 responden menjawab
puas (60%), dan 4 responden menjawab sangat puas (8%). Hasil
kuesioner ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap
kerja sama yang baik antar sesama rekan ke1ja di dalam menjalankan
pekerjaan.
• Tingkat Kemampuan Teknologi Informasi
Tabel 4.42 Peran Teknologi Informasi Dalam Membantu Menyelesaikan Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Puas 5 10.0 10.0 10.0
Cukup Puas 20 40.0 40.0 50.0
Puas 18 36.0 36.0 86.0
Sangat Puas 7 14.0 14.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
5 responden menjawab tidak puas (10%), 20 responen menjawab
cukup puas ( 40% ), 18 responden menjawab puas (36% ), dan 7
responden menjawab sangat puas (14%). Hasil kuesioner ini
menunjukkan bahwa karyawan merasa cukup puas terhadap peran
teknologi informasi dalam membantu menyelesaikan pekerjaan.
Tabet 4.43 Kemampuan Karyawan Dalam Memaksimalkan Fungsi Teknologi Informasi
-Frequency Percent Valid Pere ent Cumulative Percent
Valid TidakPuas 6 12.0 12.0 12.0
Cukup Puas 22 44.0 44.0 56.0
Puas 19 38.0 38.0 94.0
Sangat Puas 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan basil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak 6
responden menjawab tidak puas (12%), 22 responden menjawab cukup puas
( 44% ), 19 responden menjawab puas (38% ), dan 3 responden menjawab
sangat puas (6%). Hasil kuesioner ini menunjukkan bahwa karyawan merasa
cukup puas dalam memaksimalkan fungsi teknologi informasi.
Tabel 4.44 Pendidikan Dan Pelatihan Teknologi Informasi Yang Diadakan Oleh BRI
Frequency Percent Valid Pere" ent Cumulative Percent
Valid TidakPuas 10 20.0 20.0 20.0
Cukup Puas 20 40.0 40.0 60.0
Puas 18 36.0 36.0 96.0
Sangat Puas 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
10 responden menjawab tidak puas (20%), 20 responden menjawab
cukup puas (40%), 18 responden menjawab puas (36%), dan 2
responden menjawab sangat puas (4%). Hasil kuesioner ini
menunjukkan bahwa karyawan merasa cukup puas dengan adanya
pendidikan dan pelatihan teknologi informasi yang diadakan oleh
BRI.
Tabel 4.45 Hasil Kerja Karyawan BRI Setelah Di Bantu Oleh Berbagai Macam Teknologi
Informasi
Frequency Percent Valid Per cent Cumulative Percent
Valid TidakPuas 2 4.0 4.0 4.0
CukupPuas 21 42.0 42.0 46.0
Puas 23 46.0 46.0 92.0
Sangat Puas 4 8.0 8.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak 2
responden menjawab tidak puas (4%), 21 responden menjawab cukup puas
(42%), 23 responden menjawab puas (46%), 4 responden menjawab sangat
puas (8%). Hasil kuesioner ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas
terhadap hasil kerja yang di bantu oleh berbagai macam teknologi
informasi.
Valid
Tabel 4.46 Performa Karyawan BRI Setelah Di Dukung Oleh Teknologi Informasi
TidakPuas
Culrnp Puas
Puas
Sangat Puas
Total
Frequency Percent
2 4.0
21 42.0
22 44.0
5 10.0
50 100.0
Valid Pere
4.0
42.0
44.0
10.0
100.0
ent Cumulative Percent
4.0
46.0
90.0
100.0
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebanyak
2 responden menjawab tidak puas (4%), 21 responden menjawab
cukup puas (42%), 22 responden menjawab puas (44%), dan 5
responden menjawab sangat puas (I 0% ). Hasil kuesioner ini
menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap performa kerja
mereka setelah di dukung oleh teknologi infonnasi.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada
bab-bab sebelumnya mengenai pengukuran kinerja dengan menggunakan
Balanced Scorecard pada Bank Rakyat Indonesia, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
I. Berdasarkan perspektif keuangan, peneliti menilai kinerja keuangan
BRI, Tbk tahun 2006 dan 2007 dengan menghitung rasio-rasio adalah
sebagai berikut :
Tahun Rasio - Rasio --
2006 2007
Quick Ratio 0,001 % 0,005 %
Banking Ratio 0,7 ~b 0,6 %
Primary Ratio 0,l! % 0,09%
Capital Adequency Ratio (CAR) 18,82 % 15,84 %
Gross Profit Margin 0,34% 0,36%
Return on Equity 0,25 % 0,25 %
NPLGross 4,83 % 3,43 %
2. Berdasarkan perspektif pelanggan, terlihat bahwa berdasarkan hasil
kuesioner dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah Bank
Rakyat Indonesia merasa puas terhadap jaminan keamanan dan
kepercayan terhadap proses transaksi (50%), biaya dalam melakukan
proses transaksi (36% ), terhadap banyaknya produk yang ditawarkan
nasabah BRI merasa cukup puas (48%), terhadap fasilitas yang
ditawarkan nasabah BRI merasa puas (36%), nasabah BR! merasa
cukup puas terhadap pengetahuan dan keterampilan karyawan (58%),
kecepat tanggapan karyawan (48%), keramahan karyawan (50%),
informasi yang diberikan setiap saat (34%), penampilan fisik bangnnan
(44%), dan citra perusahaan BR!, Tbk di mata nasabah cukup baik.
Se lain itu, BR! memiliki 1.262 A TM BR! dan bekerja sama dengan
lebih dari 28.226 ATM yang tergabung dalam jaringan link, ATM
Bersama serta ATMPrima.
3. Berdasarkan perspektifproses bisnis internal terlihat bahwa pada tahun
2007 BR! melakukan inovasi dengan mengembangkan beberapa
pengembangan, yaitu pengembangan Core Banking System (CBS)
BRINETS untuk BR! Unit, pengembangan Electronik Banking. Selain
itu, untuk melayani nasabah 24 jam sehari, dan 7 hari dalam seminggu,
BR! menyediakan altematif media layanan self service melalui
Electronic Banking.
4. Berdasarkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, terlihat bahwa
berdasarkan hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa karyawan
merasa puas terhadap keamanan kerja di BRI (54%), merasa cukup
puas dengan gaji dan upah (46%), merasa puas dengan tempat kerja
(58%), perilaku adil atasan (44%), imbalan di luar gaji (64%), apresiasi
atasan terhadap karyawan yang melakukan tugas dengan bailc (56%),
peluang promosi (42%), jenis pekerjaan sekarang (50%), pencapaian
pekerjaan (54%), pemberian penghargaan atau tanda jasa (50%),
kesempatan untuk memperoleh promosi( 44% ), pekerjaan yang
menarilc dan sesuai (54%), tanggungjawab dalam tugas (54%), merasa
cukup puas terhadap kebijaksanaan BRI ( 48%), pembagian tugas
dalam BRI (52%), merasa puas terhadap kesempatan untuk
berkembang (42%), kerja sama yang baik (60%), merasa cukup puas
terhadap teknologi informasi dalam membantu menyelesaikan
pekerjaan (40%), kemampuan karyawan dalam memaksimalkan fungsi
teknologi informasi (44%), pendidikan dan pelatihan telcnologi
informasi ( 46% ). Merasa puas terhadap hasil kerja karyawan setelah di
bantu oleh telcnologi informasi (46%), perfonna yang diberikan
karyawan setelah di dukung oleh teknologi informasi (44%). Jika
dilihat dari produktivitas karyawan, maka terjadi peningkatan
produktivitas pada tahun 2007 yaitu 127,18%.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas maka implikasi yang dapat
dikemukakan dari penelitian ini adalah, agar perusahaan sebaiknya mengukur
kinerja perusahaan dengan menggunakan Balance Scorecard, karena BSC
mengukur kinerja tidak hanya berdasarkan aspek keuangan saja tetapi juga
dengan memperhatikan aspek non keuangan. Sehingga. manajemen perusahaan
fokus terhadap tujuan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini dapat
memberikan pengaruh besar terhadap perusahaan sehingga dapat
meningkatkan produktivitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perspektif pelanggan,
sebagian besar pelanggan merasa cukup puas terhadap pelayanan (hubungan
dengan nasabah) yang diberikan oleh BRI. Sehingga hal ini tentu saja dapat
berpengaruh terhadap kine1ja BRI di masa mendatang, karena nasabah
merupakan sumber penerimaan pendapatan. Oleh karena itu perusahaan
seharusnya meningkatkan kepuasan nasabah dengan cara memberikan
pelayanan yang lebih baik lagi.
C. Keterbatasan
Hasil penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
I. Kesulitan dalam mendapatkan responden yang bersedia untuk mengisi
kuesioner, sehingga jumlah responden yang digunakan dalam
penelitian ini hanya 50 responden.
2. Dalam perspektif keuangan, rasio keuangan yang digunakan hanya
beberapa saja, yaitu Quick Ratio, Banking Ratio, Primary Ratio, Gross
Profit Margin, dan Return on Equity.
D. Saran
Beberapa saran yang di berikan peneliti untuk p•~nelitian selanjutnya
adalah sebagai berikut :
I. Penelitian selanjutnya di sarankan untuk menggunakan responden
yang lebih banyak, sehingga hasilnya lebih meyakinkan.
2. Menggunakan variabel penelitian yang lebih bayak lagi agar dapat di
ketahui hasil atau ukuran-ukuran keberhasilan suatu perusahaan secara
menyeluruh (komprehensif).
Daftar Pustaka
Andriyani dan Mimiyati. "Pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard", Jurua! Ekonomi, Akuntansi, dan Organisasi, Vol. l No. 0 I, April. 2006.
Emanuel de Rozari, Pertus. "Penilaian Kinerja Perusahaan ", Jumal Bisnis dan Usahawan, Vol. 01 No. 04, April. 2003.
Gaspertz, Vincent. "Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi BSC dengan Six Sigma", Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2002.
Junaedi, Arief. "Pengukuran Kinelja PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Dengan Pendekatan Balanced Scorecard", Universitas Indonesia. 2001.
Kaplan, Robert S dan David P. Norton. " Balanced Scorecard", Erlangga, Jakarta. 1996.
Kasmir, S.E,. MM. "Manajemen Perbankan", Rajawali Pers,. Jakarta. 2003
Luis, Suwardi. Prima A. Biromo. " Step by step in Cascading Balanced Scorecard". Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2008.
Deudawijaya, Lukman. "Manajemen Perbankan ", Edisi 2, Ghalia Indonesia, Bogor. 2005.
Jovanovic, Jelena and Aleksandar Vujovic. "Between Balanced Scorecar and Quality Management System". Intematioual Journal for Quality research, Vol.2, No.3, 2008.
Mulyadi. "Akuntansi manajemen", Edisi 2, STIE YPKN, Yogyakarta. 1993.
Mulyadi. "Balanced Scorecard'', Salemba Empat, Jakarta. 2001.
Nugroho, Bhuono Agung. " Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS" C.V Andi Offset, Yogyakarta 2005.
Rangkuti, Freddy." Riset Pemasaran", PT. GramediaPust~ka, Jakarta, 2003.
Riyadi, Slamet. "Banking Assets & Liability Managemen "FIEUI, Jakarta. 2004.
Riyanto. "Pengukuran Kinerja PAM JAYA dan Persepsi Terhadap Pertumbuhan Pembelajaran, Bisnis Internal, Pelanggan dan Keuangan ", Universitas Indonesia. 2000.
Sugiyouo. "Metode Penelitian Bisnis ", Alfabeta, Bandung, 2006
Suharli, Michell. " Balanced Scorecard: konsep Pengukuran Kinelja, Pusat Strategi, dan Jmplementasi ", Jumal Rise! dan Konsep Manajemen, Vol. 01 No. 02 Nov. 2006.
Toengkagie, Ismadjaja. "Pengukuran Kinelja Perusahaan: Studi Kasus Pada PT. Bursa Beljangka Jakarta Dengan Pendekatan Balanced Scorecard", Universitas Indonesia. 2006.
Umar, Husein. "Strategic Manajemen In Action", cetakan ke lima, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2005.
Wibisono, Dermawan. "Manajemen Kinelja ", Erlangga, Jakarta. 2006.
Wulandari, Endang. "Balanced Scorecard", Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol. 01No.01, Juni s/d Agustus. 2003.
Yuwono, Sony. Edy Sukarno, di!. " Peturifuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard", cetakan ke empat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2006.
Lampiran l.: Kuesioner Nasabah
~o Responden
Responden yth,
Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir program Sarjana yang
berjudul Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced Scorecard. Saya
Wihda Farhana Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
(UIN) SyarifHidayatullah Jakarta ingin meminta kesediaan Anda untuk mengisi kuesiouer
yang telah disediakan secara lengkap dalam rangka pengumpnlan data_ Saya mengncapkan
terima kasih atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini.
Bagian I : Data Responden
1. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki.
2. Usia Anda Saat Ini :
a. di bawah 25 tahuu
b. 25 - 30 talmn.
c. 31 -35 talmn.
3. Pendidikan Teraklrir Anda :
a. SMU I Sederajat.
b. Akademi.
4. Pekerjaan and a saat ini :
a. Pelajar I Mahasiswa.
b. Pegawai Negeri.
c. Pegawai Swasta.
b. Perempuan.
d. 36 - 40 tahun.
e. diatas 40 tahm1.
c. Strata l.
d. Lebih dari strata 1.
d. !bu Rumah Taugga.
e. Profesional I Wiraswas1a.
:agian ll : Pertanyaan
.eterangan :
= Sangat Tidak Puas
. =TidakPuas
3 = Cuirnp Puas
4 =Puas
Atribut Jasa Perusalman.
No Pertanyaan
1. Bagaimana tanggapan saudara terhadap I Jaminan keamanan dan kepercayaan terhadap proses transaksi yang dilakukan.
2. Bagaimana tanggapan saudara terhadap Besamya biaya yang dikenakan dalam melakukan proses transaksi.
' Bagairnana tanggapan saudara terhadap '· Banyaknya produk yang ditav;arkan Bank Rakyat lndonesia.
L Bagaimana tanggapan saudara terhadap Fasilitas yang ditawarkan Bank Rakyat Indonesia untuk memberi kemudahan-kemudahan ba.L>i nasabah.
I. Hubungan Dengan Nasabah
No Pertanyaan
I. Bagaimana tanggapan saudara terhadap Pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam melakukan oroses transaksi.
1. Bagaimana tanggapan saudara terhadap Kecepat tanggapan karyawan dalam ~nyelesaian 1nasalah.
5 = Sangat Puas
Jawaban 1 2 3 4 5
I l i
I I I ' I
\
I i f
i
I
Jawaban 1 2 3 4 5
I
I I
I
3. Bagaimana tanggapan saudara terhadap Keramahan karyawan Bauk Rakyat Indonesia dalam memberikan pelayanan terhadap nasabah.
4. Bagaimana tanggapan saudara terhadap infonnasi yang diberikan kepada nasabah setiap saat.
5. Bagaimana tanggapan saudara terhadap Penampilan fisik dari bangunan yang menarik dan mampu mendukung proses pelayanan terhaJap nasabah. I
lI. Citra Perusahaan
No Pertanyaan Jawaban 1 2 3 4 5
I. Bagaimana tanggapan saudara terhadap Citra perusahaan sebagai Bank Rakyat Indonesia vang aman, sehat dan terpercava.
I 2. Bagaimana tanggapan saudara terhadap Citra perusahaan sebagai Bank Rakyat Indonesia
I I
yang memberikan pelayanan yang ramah dan I berkualitas. i \ I
Lampirau 2 : Kuesioner Karyawau
~o Responden LJ
Responden yth,
Sehubuugan dengan adanya penelitian uutuk tugas akhi.r program Sarjaua
yang berjudul Analisis Kine1·ja Perusabaan Dengan Metode Balanced Scorecai-d.
Saya Wibda Farbana Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam
Nege1i (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ingiu meminta kesediaan bapak/ibu uutuk
mengisi kuesioner yang telah disediakan secara lengkap dalam rnng!k:a pengumpulan
data. Saya mengucapkau terirna kasib atas kesediaan bapak/ibu rnengisi kuesioner ini
Bagian I : Data Responden
l. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki.
2. Usia Anda Saat Ini :
a. di bawah 30 tahun
b. 30-35 tahun.
c. 35 - 40 talmu.
b. Perempuan.
d. 40 - 45 taI1uu.
e. diatas 45 talmn.
3. Lama Bekerja Di Bank Rakyat h1do11esia:
a. Kurang dari 5 tahun. c. 10 - 15 tahllll.
b. 5 - IO tahun. d. LebilI dari 15 tahun.
4. Pendidikau Terakhir Anda:
a. SMU I Sederajat. c. Strata 1.
b. Akaderni. d. LebilI dari strata L
Bagian JI : Pertanyaan
Keterangan :
I = Sangat Tidak Puas
2. = Tidak Pnas
3 = Cukup Puas
4 =Puas
L Tingkat Kepuasan Kerja
---
No Pertanyaan
1 Apakah saudara merasa puas dengan keamanan
kerja di BRJ
2 Apakal1 saudara merasa puas dengau gaji dan upah
yang diterima
3 Apakah saudara merasa puas dengan organisasi sebal!lli temoat keria
4 Apakah saudara merasa puas deugan perilaku adil atasan pada semua bawahan
5 Apakah saudara merasa puas denE,'llll imbalan di lnar gajj vang dfoeroleh
6 Apakah saudara merasa puas dengan apresiasi atasau terhadap siapapun yang melaksanakan tugas dengan baik
7 Apakah saudara merasa puas dengan peluang promosi di or!!llllisasi
8 Apakah saudara merasa puas dengan jenis pekerjaan yang dilakukan sekarane:
9 Apakah saudara merasa puas dengan pencapaian pekeriaan saudara saat ini
U. Motivasi dan Keselerasan
No Pertanyaan
1 Apakah saudara merasa puas dengan pemberiau penghargaau atau tanda jasa atas hasil kerja membuat saudara.
2 Apakah saudara merasa puas dengan adanya kesempatan imtuk memperoleh promosi dari pemsahaan.
5 = Sang3t Puas
.Jawaban
1 12 !3 \4 5 I i
) )
: i I
i ; I )
' I ' ' .. I I I
! I ' '1
I ,I
I i
' I i
i
! I ;
I !
i I
I
Jawaban >---
1 2: I 3 4 5 i l
3 Apakah saudara merasa puas dengan pekerjaan I yang menanl:: dan sesuai dengan kemampuan I saudara, sehingga membuat saudara senang \
men~erjakaimva. I 4 Apakah saudara merasa puas dengan tanggung I
jawab yang telah diberikan perusahaan kepada saudara, sehingga membuat saudara selalu berusaha mengerjakan tul!a.S yang diberikan den~ baik. i
5 Apakah saudara merasa puas dengan kebijaksanaan ' i
verusahaan. ! 6 Apakah saadara merasa puas terlll!dap pem!Jagiait ' I
auras da:am perusalll!ait. I
--7 Selama ini saudara merasa bahwa kesempatan
untuk berkembang yang diberikan perusahaan I
mampu meningkatkan prestasi diri saudara dan ' I iul!a bairi nerusahaaa i I
I
8 Dalam meujalankan pekerjaau, saudara menyukai I
kerja Sanll! yang baik antara sesama rekan kerja .i
manvun dengan nasabah. i
III. Tingkat Kemampuan Teknologi Jnformasi
.rawaban No Pertanyaan
~ 2 3 4 5
I. Bagaimana tang gap an saudara terl:!adap perau 1,
teknologi ·iuformasi dalam membantu. I I
menye!esaikan nekeriaan I 2. Bagaimai1a tanggapan saudara terhadap kemampuan ·
'
karyawan dalam memaksimalkan fimgsi teknologi
infonnasi.
3. Bagailllllna tanggapan saudara terliadap pendidikau I '1
~ dan pelati11an teknologi infonnasi yang diadakan i I
I
I
oleh Bank Rakyat Indonesia. " ~
I
4. Bagaitnana tanggapait sandara terlllldap liasil kerja i )
' I karyawan Bank Rakyat Indonesia setelah di bantu ; I oleh berbagai macam teknologi infonnasi . I .
~·
5. Bagaitnana tanggapan saudara terl1adap perfonua
yang di berikan karyawan Bank Rakyat Indonesia
setelah di duknng oleh teknologi infomiasi.
ampiran 3 : Hasil Kuesioner Nasabah
Pertan•aan esoonder 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total
1 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 39 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 38 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 33 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 2 32 5 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 29 6 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 37 7 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 39 8 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 38 9 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 36
10 3 2 3 2 2 4 3 2 3 4 3 31 11 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 36 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 13 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 31 14 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 15 4 1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 36 16 4 3 2 2 4 4 2 2 2 3 3 31 17 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 33 18 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 37 19 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 28 20 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 33 21 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 30 22 4 2 1 1 3 2 2 2 1 3 3 24 23 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 30 24 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 25 25 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 39 26 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 36 27 3 3 3 5 2 2 2 3 4 5 3 35 28 4 2 4 5 3 5 3 4 1 4 5 40 29 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 32 30 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 51 31 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 49 32 5 4 4 4 4 4 5 5 1 4 4 44 33 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 51 34 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 45 35 4 3 4 4 4 3 5 4 3 5 4 43 36 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 38 37 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 37 38 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 34 39 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 39 40 5 4 4 4 5 1 5 4 4 4 5 45 41 4 2 4 4 5 1 4 2 4 2 5 37 42 4 4 4 4 4 5 5 2 5 4 5 46 43 5 2 2 2 5 2 5 5 5 4 4 41 44 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 44 45 1 4 3 2 4 2 3 5 2 2 4 32 46 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 33 47 5 2 5 3 3 1 4 5 3 4 3 38 48 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 31 49 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 36 50 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 39
ampiran 4 : Hasil Kuesioner Karyawan
Pertamaan esnnnde 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1!~ 20 21 22 Total
1 3 3 3 2 2 2 1 2 3 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 253 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 62 5 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 ~~ 3 4 4 77 6 3 2 3 3 1 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 ') ·- 2 3 3 75 7 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 57 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 58 9 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 ..
,) 5 5 5 96 10 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 :1 3 3 3 103 11 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82 12 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 a 2 3 ~1 89 13 4 3 5 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 a 3 3 3 66 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 a 3 3 3 77 15 4 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 ~~ 3 3 3 66 16 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 67 17 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 73 18 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 a 2 3 3 87 19 4 2 3 2 4 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 4 5 a 3 4 3 65 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 64 21 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 a 3 3 3 85 22 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 83 23 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 77 24 4 3 4 2 4 4 2 3 2 2 3 4 4 3 3 2 4 3 a 2 3 3 56 25 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 67 26 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 81 27 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 81 28 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 29 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 ~{ 2 2 2 85 30 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 62 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ~l 3 3 3 80 32 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3, 66 33 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 75 34 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 77 35 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 71 36 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 73 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 71 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 92 39 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92 40 5 4 5 3 3 4 2 3 4 3 1 3 4 3 3 2 3 5 3 2 3 4 91 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 5 72 42 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 86 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 69 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 88 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 90 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 47 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86 48 3 3 3 2 2 2 1 2 3 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 86 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 50 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88