110425184 SAP Distraksi Relaksasi

14
SATUAN ACARA PENYULUHAN DISTRAKSI DAN RELAKSASI Disusun oleh : Kelompok 3 Hady Prayitno Adi Saputra Ernawati Sri Nurhayati Abdurrahman Fadli Julisna Nor Isnaniah YAYASAN ABDI KALIMANTAN AKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM

description

okokoko uu

Transcript of 110425184 SAP Distraksi Relaksasi

Page 1: 110425184 SAP Distraksi Relaksasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DISTRAKSI DAN RELAKSASI

Disusun oleh :Kelompok 3

Hady Prayitno Adi Saputra Ernawati Sri Nurhayati Abdurrahman Fadli Julisna Nor Isnaniah

YAYASAN ABDI KALIMANTANAKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM

BANJARMASIN2012

Page 2: 110425184 SAP Distraksi Relaksasi

Satuan Acara Penyuluhan dengan judul “Distraksi dan Relaksasi“ ini telah di setujui oleh Pembimbing Akademik dan Pembimbing Lahan Praktik Klinik Keperawatan II Akademi Keperawatan Pandan Harum Banjarmasin.

Banjarmasin, 2012

Pembimbing klinik / CI Pembimbing Akademik

( ) ( )

Mengetahui,Koordinator PKK II

( )

2

Page 3: 110425184 SAP Distraksi Relaksasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI

Topik : Teknik Distraksi dan Relaksasi

Sub Topik : Pengertian, Jenis, Tujuan dan Penatalaksanaan Distraksi dan RelaksasiTempat : Ruang Kemuning (THT) RSUD Ulin Banjarmasin

Sasaran : Pasien dan Keluarga ( minimal 4 orang)

Hari/Tanggal : Kamis / 7 juni 2012

Pukul : Wita

Alokasi Waktu : 45 menit

Penyuluh : Mahasiswa Akper Pandan Harum Banjarmasin Kelompok 3

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengetahui tentang Teknik Distraksi dan

Relaksasi

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit diharapkan pasien dan keluarga dapat :

1. Menyebutkan pengertian teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.

2. Menyebutkan jenis-jenis teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.

3. Menyebutkan tujuan distraksi dan relaksasi dengan benar.

4. Menjelaskan penatalaksanaan distraksi dan relaksasi.

C. Materi

1. Pengertian teknik distraksi dan relaksasi

2. Jenis-jenis teknik distraksi dan relaksasi

3. Tujuan distraksi dan relaksasi

4. Penatalaksanaan distraksi dan relaksasi.

D. Metode

- Ceramah

- Tanya jawab

E. Media

- Leaflet

- Laptop

- LCD

3

Page 4: 110425184 SAP Distraksi Relaksasi

F. Strategi

a. Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik)

b. Menggunakan penampang materi dari laptop dan LCD agar dapat lebih mudah diperhatikan seluruh

peserta.

c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

d. Dengan tanya jawab langsung.

G. Proses Penyuluhan

NO KEGIATAN WAKTU PENYAJI SASARAN

1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri

1. Membalas salam

2. Memperhatikan dan

mendengarkan

2 Penyajian bahan tentang:

1. Pengertian teknik

distraksi dan relaksasi

2. Jenis-jenis teknik

distraksi dan relaksasi

3. Tujuan distraksi dan

relaksasi

4. Penatalaksanaan

distraksi dan relaksasi.

20 menit 1. Menjelaskan

pengertian teknik

distraksi dan relaksasi

2. Menjelaskan jenis-

jenis teknik distraksi

dan relaksasi

3. Menjelaskan tujuan

distraksi dan relaksasi

4. Menjelaskan

penatalaksanaan

distraksi dan relaksasi.

1. Mendengarkan

2. Mempertahankan

kontak mata

3 Evaluasi 15 menit 1. Memberi kesempatan

kepada peserta untuk

bertanya untuk

mengevaluasi

peserta,apakah peserta

dapat menjelaskan

kembali materi penkes

dengan bertanya

2. Menyimpulkan

kembali materi yang

disajikan

3. Diharapkan 30%

memahami materi

4 Penutup 5 menit 1. Penyaji mengucapkan 1. Menjawab salam4

Page 5: 110425184 SAP Distraksi Relaksasi

terima kasih

2. Mengucapkan salam

penutup

H. Pengorganisasi

1. Moderator : Ernawati

Tugas : Memimpin jalannya acara dan proses penyuluhan

2. Penyaji : Sri Nurhayati

Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan

3. Notulen : Nor Isnaniah

Tugas : Mencatat pertanyaan dari peserta

4. Observer : Adi Saputra

Hady Prayitno

Tugas : Mengamati jalannya proses penyuluhan dan mengevaluasi

hasil penyuluhan sesuai dengan SAP

5. Fasilitator : Julisna

Abdurrahman Fadli

Tugas : Menyediakan fasilitas pendukung proses penyuluhan

I. Evaluasi

1. Proses : - Penyuluhan berjalan lancer.

- Tidak ada audiens yang meninggalkan proses penyuluhan

- Maksimal audiens meninggalkan penkes 10%.

2. Hasil : - 20% audiens dapat menjelaskan pengertian distraksi

- 20% audiens dapat menjelaskan pengertian relaksasi

- 20% audiens dapat menjelaskan 3-4 dari 9 langkah relaksasi

- 20% audiens dapat menjelaskan 2-3 dari 5 langkah distraksi

TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI

5

Page 6: 110425184 SAP Distraksi Relaksasi

A. Pengertian

Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang

lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler

menghambat stimulus nyeri. jika seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat

menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh

klien),. Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang sekresi endorfin, sehingga

stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara umum

berhubungan langsung dengan partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang

digunakan dan minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan, pendengaran

dan sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding stimulasi satu indera

saja (Tamsuri, 2007).

Relaksasi adalah kegiatan yang memadukan otak dan otot. Otak yang "lelah" dibuat tenang

dan otot yang tegang dibuat relaks. Jika seseorang melakukan relaksasi, puncaknya adalah fisik

yang segar dan otak yang siap menyala kembali. Oleh karena itu, relaksali melibatkan komponen-

komponen penting tubuh yang secara terus menerus dipakai, misalnya pancaindra, pernapasan,

aliran darah, (sistem kardiovaskuler), otak dan otot-otot rangka,

B. Jenis

Jenis Tehnik Distraksi antara lain :

1) Distraksi visual

2) Distraksi pendengaran

3) Distraksi pernafasan

4) Distraksi intelektual

5) Imajinasi terbimbing

Jenis-jenis relaksasi:

- Relaksasi pernafasan

- Imagery

- Senam

C. Tujuan

6

Page 7: 110425184 SAP Distraksi Relaksasi

Tujuan dari penggunaan teknik distraksi, yaitu agar seseorang yang menerima teknik ini merasa

lebih nyaman, santai, dan merasa berada pada situasi yang lebih menyenangkan.

Teknik distraksi ini dapat digunakan untak memusatkan perhatian anak menjauhi rasa nyeri.

Teknik distraksi pada anak dapat sangat efektif dalam mengurangi nyeri. Teknik distraksi yang

paling disukai oleh anak-anak, seperti melihat gambar di buku, meniup gelembung (blowing

bubbles), atau menghitung. Sentuhan, usapan, tepukan, atau mengayun dapat menjadi teknik

distraksi yang baik pada anak yang sedang dalam distres.Orangtua harus diajarkan teknik distraksi

dan didorong untuk mempertahankan anak mereka agar nyaman selama mungkin. Melatih orang

tua akan memberi mereka jalan untuk berpartisipasi dalam nyeri anaknya, serta memberi manfaat

dalam mengurangi kecemasan dan ansietas orangtua.

Tujuan teknik relaksasi yaitu:

1. Menurunkan kecemasan /stress

2. Menurunkan nyeri

3. Membantu melupakan nyeri yang dirasakan

4. Meningkatkan periode istirahat dan tidur

5. Meningkatkan rasa nyaman

D. Penatalaksanaan

Langkah-langkah relaksasi pernapasan menurut Stewart (1976: 959), yaitu sebagai berikut :

1. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan di dalam paru

2. Keluarkan udara perlahan-lahan dan rasakan tubuh menjadi kendor dan rasakan betapa

nyaman hal tersebut

3. Bernafaslah secara normal dalam beberapa waktu

4. Ambil nafas dalam-dalam kembali dan keluarkan secara perlahan-lahan,

5. Biarkan telapak kaki rileks.

6. Konsentrasikan pikiran pada kaki

7. Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok

otot-otot lain

8. Setelah merasa relaks, bernafaslah secara perlahan.

9. Bila nyeri menjadi hebat klien bernafas secara dangkal dan cepat.

Langkah-langkah distraksi yaitu sebagai berikut:

7

Page 8: 110425184 SAP Distraksi Relaksasi

Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat pemandangan dan

gambar termasuk distraksi visual.

Distraksi pendengaran dengan mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta

gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik tenang

seperti musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga

diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang,

mengetukkan jari atau kaki. (Tamsuri, 2007).

Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak karya musik klasik,

sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) yang paling dianjurkan.

Beberapa penelitian sudah membuktikan, Mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri

fisik. Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don Campbell.

Mereka mengistilahkan sebagai “Efek Mozart”.

Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada karya-karya Mozart

mampu merangsang dan memberdayakan daerah kreatif dan motivatif di otak. Yang tak

kalah penting adalah kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak

berarti karya komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan (Andreana, 2006)

Distraksi pernafasan dengan bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada

satu objek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan

hitungan satu sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara

perlahan dengan menghitung satu sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk

berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan,

lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola pernafasan ritmik. Bernafas ritmik dan massase,

instruksi kan klien untuk melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan

lakukan massase pada bagaian tubuh yang mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau

gerakan memutar di area nyeri.

Distraksi intelektual antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan

kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita.

Imajinasi terbimbing adalah kegiatan klien membuat suatu bayangan yang menyenangkan

dan mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-angsur membebaskan

diri dari dari perhatian terhadap nyeri.

DAFTAR PUSTAKA

8

Page 9: 110425184 SAP Distraksi Relaksasi

Alimul, A., A,. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses,dan praktik (edisi 4) Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth (Edisi 8). Jakarta: EGC.

DAFTAR HADIR PENYULUHAN

9

Page 10: 110425184 SAP Distraksi Relaksasi

DISTRAKSI RELAKSASI

NO NAMA TANDA TANGAN

1 1.

2 2.

3 3.

4 4.

5 5.

6 6.

7 7.

8 8.

9 9.

10 10.

11 11.

12 12.

13 13.

14 14.

15 15.

16 16.

17 17.

18 18.

19 19.

20 20.

21 21.

22 22.

23 23.

24 24.

25 25.

26 26.

27 27.

28 28.

29 29.

10