11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias...

75
48 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Didalam melakukan survei dalam penulisan skripsi/tugas akhir, penulis mengumpulkan data dengan melakukan wawancara, observasi, dan melakukan pencatatan terhadap data yang diberikan oleh perusahaan. Data - data yang dikumpulkan berupa data area workshop (bengkel), layout workshop, layout warehouse, data luas area tiap – tiap area di workshop, dan data – data lainnya. 4.1.1 Data Umum Perusahaan PT. ABC mempunyai 3 area pabrik (Plant ) dan 4 area pendukung dalam pembuatan, perakitan, dan pendistribusian unit sepeda motor dengan hak pemegang merk dagang “XYZ”. Ketiga (3) area pabrik itu adalah Pabrik 1 (Sunter), Pabrik 2 (Pegangsaan), dan Pabrik 3 (Cikarang). Dan Keempat area pendukung adalah DMD Div, Part Centre, AHTC, serta Divisi Product . Dibagian Divisi Product inilah tugas akhir penulis lakukan untuk memenuhi syarat lulus Sarjana 1.

Transcript of 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias...

Page 1: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

48 

 

 

 

BAB 4 

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 

4.1 Pengumpulan Data

Didalam melakukan survei dalam penulisan skripsi/tugas akhir, penulis

mengumpulkan data dengan melakukan wawancara, observasi, dan

melakukan pencatatan terhadap data yang diberikan oleh perusahaan. Data -

data yang dikumpulkan berupa data area workshop (bengkel), layout

workshop, layout warehouse, data luas area tiap – tiap area di workshop, dan

data – data lainnya.

4.1.1 Data Umum Perusahaan

PT. ABC mempunyai 3 area pabrik (Plant) dan 4 area pendukung

dalam pembuatan, perakitan, dan pendistribusian unit sepeda motor dengan

hak pemegang merk dagang “XYZ”. Ketiga (3) area pabrik itu adalah Pabrik

1 (Sunter), Pabrik 2 (Pegangsaan), dan Pabrik 3 (Cikarang). Dan Keempat

area pendukung adalah DMD Div, Part Centre, AHTC, serta Divisi Product.

Dibagian Divisi Product inilah tugas akhir penulis lakukan untuk memenuhi

syarat lulus Sarjana 1.

Page 2: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

49 

 

 

 

Divisi Product merupakan divisi yang bertujuan khusus untuk

melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun

Mass Pro Model. Dengan berlokasi di Jalan Tipar Cakung, memiliki luas

keseluruhan sebesar yang terdiri dari satu gedung utama, yang meliputi area

kantor (office) dengan dua lantai, serta area workshop yang meliputi lab-lab

pengetesan unit motor, warehouse, dan lain-lain.

Gambar 4.1. Gedung Divisi Product

Lantai 1 gedung Divisi Product dibagi menjadi 2 area bagian utama

yaitu area kantor (office) dan area bengkel (workshop). Area kantor

mempunyai luas sebesar 984 m2 terdiri dari :

1. Lobby

2. Toilet

Page 3: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

50 

 

 

 

3. Locker Room

4. Musholah

5. Project Room 1

6. Project Room 2

7. Meeting Room 2

8. CAD/CAE

9. Office

10. Gom Room

11. Ups Room

12. Electric Room

13. Dining Room

Dan untuk area bengkel (workshop) mempunyai ukuran panjang dan

lebar 42 m x 41 m dengan luas keseluruhan sebesar 1778 m2 yang terdiri dari :

1. Workshop A

2. Workshop B

3. Workshop C

4. Workshop D

5. Workshop E

6. Workshop F

7. Workshop G

8. Workshop H

Page 4: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

51 

 

 

 

9. Warehouse (Gudang)

10. Parkir Unit

11. LAB 1

12. LAB 2

13. LAB 3

14. LAB 4

15. LAB 5

16. Office Warehouse

17. R. Pengukuran

18. Workshop CNC & Drill

19. Toilet

20. Mushalah

21. Workshop Cutting & Welding

22. Workshop N

Berikut adalah denah gedung Divisi Product lantai 1 untuk area kantor

(office) dan area bengkel (workshop).

Page 5: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

52 

 

 

 

Gambar 4.2. Layout Gedung Divisi Product Office Lantai 1 dan Workshop

4.1.2 Data Workshop

Workshop (Bengkel) di Divisi Product yang mempunyai ukuran

panjang dan lebar 42 m x 41 m dengan luas keseluruhan sebesar 1778 m2,

yang terdiri dari beberapa workshop, labotarium, dan area pendukung, yang

akan dijelaskan pada gambar 4.3 dan tabel 4.1 berikut ini.

Page 6: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

53 

 

 

 

Gambar 4.3. Layout Workshop

Page 7: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

54 

 

 

 

Tabel 4.1. Data luas area bagian-bagian workshop

Page 8: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

55 

 

 

 

4.1.3 Layout Warehouse (Gudang)

Warehouse (Gudang) di Divisi Product mempunyai luas area sebesar

110,22 m2 dengan panjang 18,37 m dan lebar 6 m. Warehouse (Gudang) ini

terbentuk atas lemari-lemari dan kerangkeng yang tersusun rapi, berdekatan

satu sama lainnya. Lemari yang tersusun terbagi dua yaitu lemari pintu tanpa

kaca dan lemari pintu dengan kaca. Untuk kerangkeng hanya 1 jenis saja.

Berikut jumlah lemari-lemari dan kerangkeng yang tersusun membentuk

warehouse (gudang).

Tabel 4.2. Jenis lemari dan kerangkeng di Warehouse (Gudang)

No Jenis Jumlah

1 Lemari Pintu Tanpa Kaca (LP) 24 pcs

2 Lemari Pintu Dengan Kaca (LK) 20 pcs

3 Kerangkeng (K) 30 pcs

Page 9: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

56 

 

 

 

Dari jumlah tersebut diatas, maka terbentuklah layout warehouse

(Gudang) yang sekarang ini, seperti gambar 4.4 di bawah ini.

Gambar 4.4. Layout Warehouse (Gudang) Saat ini

 

Page 10: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

57 

 

 

 

Lemari-lemari dan kerangkeng yang tersusun itu sehingga membentuk

suatu layout warehouse (gudang) di Divisi Product yang sekarang ini.

Selanjutnya untuk dimensi lemari pintu tanpa kaca (LP), lemari pintu

dengan kaca (LK) dan kerangkeng (K) sebagai berikut :

1. Lemari pintu tanpa kaca (LP)

Gambar 4.5. Lemari pintu tanpa kaca (LP)

Lemari pintu tanpa kaca (LP) mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

1. Panjang x Lebar x Tinggi = 910 mm x 460 mm x 1820 mm

2. Material = Plat Besi

 

Page 11: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

58 

 

 

 

3. Jumlah Tingkat = 4 Tingkat

4. Jenis Pintu = Open (width)

2. Lemari pintu dengan kaca (LK)

Gambar 4.6. Lemari pintu dengan kaca (LK)

Lemari pintu dengan kaca (LK) mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

1. Panjang x Lebar x Tinggi = 910 mm x 460 mm x 1820 mm

2. Material = Plat Besi + Kaca (Pintu)

3. Jumlah Tingkat = 4 Tingkat

 

Page 12: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

59 

 

 

 

4. Jenis Pintu = Geser (Slide)

3. Kerangkeng (K)

Gambar 4.7. Kerangkeng (K)

Kerangkeng mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

1. Panjang x Lebar x Tinggi = 1300 mm x 700 mm x 1600 mm

2. Material = Plat Besi + Besi Kotak

3. Jumlah Tingkat = 4 Tingkat

4. Jenis Pintu = Open (width)

 

 

Page 13: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

60 

 

 

 

Dari layout wokshop diatas input-output barang/part yang di-request

oleh Divisi Product yang dikirimkan dari logistik, PPC, plant 1, plant 2 dan

plant 3 diterima di area shipping yang kemudian barang dikirimkan ke office

warehouse menggunakan trolly atau manual selanjutnya dilakukan pendataan

dan proses memasukan ke dalam database.

Dalam proses pengiriman barang dari area shipping ke office

warehouse seorang operator menempuh jarak sebesar 41 meter, dan

menghabiskan waktu rata-rata sebanyak 45 detik. Dari layout workshop diatas

juga, area warehouse (gudang) dan office warehouse (kantor gudang) terpisah

sejauh 36 meter untuk jarak terdekat untuk melakukan penyimpanan dan

pengambilan part, dan jarak terjauh untuk melakukan penyimpanan dan

pengambilan sebesar 56 meter, seperti dijelaskan pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.3. Jarak aktivitas penyimpanan dan pengambilan part

 

Page 14: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

61 

 

 

 

Tabel 4.4.

Waktu tempuh untuk aktivitas penyimpanan dan pengambilan part

Dalam aktivitas diatas kemungkinan akan terjadi proses bolak-balik

(back ward) yang menyebabkan jarak yang ditempuh oleh operator semakin

jauh dan waktu yang dibutuhkan akan semakin lama. Dalam 1 kali aktivitas

barang/part yang diterima dari area shipping dan kemudian dibawa ke office

warehouse selanjutnya di kirimkan ke warehouse (gudang), operator

menempuh jarak terdekat (minimum) sebesar 77 meter (gambar 4.4) dengan

rata-rata ± 1 menit 28 detik dan jarak terjauh (maksimum) sebesar 97 meter

(gambar 4.5), dengan rata-rata ± 1 menit 45 detik waktu yang terbuang untuk

melakukan aktivitas tersebut dalam 1 kali. Sehingga menyebabkan operator

kelelahan dan keletihan yang lebih diakibatkan aktivitas tersebut. Berikut

dibawah ini penjelasan gambarnya.

 

Page 15: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

62 

 

 

 

Gambar 4.8.

Aktivitas pengiriman dan penyimpanan dengan jarak terdekat layout saat ini

Untuk pengambilan yang diukur hanya jarak waktu pengambilannya

sehingga jarak terdekat pengambilan barang sama dengan jarak terdekat

penyimpanan.

Page 16: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

63 

 

 

 

Gambar 4.9.

Aktivitas pengiriman dan penyimpanan dengan jarak terjauh layout saat ini

Untuk pengambilan yang diukur hanya jarak waktu pengambilannya

sehingga jarak terjauh pengambilan barang sama dengan jarak terjauh

penyimpanan.

Page 17: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

64 

 

 

 

4.1.4 Jenis-Jenis Material / Barang yang disimpan

Barang yang disimpan di warehouse (gudang) terdiri dari beberapa

jenis-jenis barang yang memiliki karakteristik, ukuran, bentuk yang berbeda-

beda. Biasanya untuk setiap barang/part mempunyai identifikasi yang unik

yaitu part number dan part name. Part number ini digunakan sebagai primary

key dalam proses penyimpanan dan pengambilan barang/part project. Contoh

: 53100-KWB -90 (part number); PIPE COMP STEERING HANDLE

(part name).

Berikut kelompok besar jenis barang/part di warehouse (gudang) yang

disimpan didalam lemari-lemari dan kerangkeng, yaitu;

1. Barang Consumable

Yaitu jenis barang/part yang digunakan rutin untuk kebutuhan sepeda

motor seperti Oli, Battery, dan spare part lainnya.

Gambar 4.10. Contoh barang/part consumable

Page 18: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

65 

 

 

 

2. Barang Project

Yaitu part-part sepeda motor yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

pengetesan-pengetesan yang dilakukan oleh masing-masing bagian di

PQE, part jenis inilah yang banyak pada warehouse (gudang). Seperti

rangka motor (Frame Body), Ban, part-part plastik, muffler, dan lain-lain.

Gambar 4.11. Contoh barang/part project

3. Barang Hasil Pengetesan

Yaitu part-part yang merupakan hasil-hasil pengetesan yang masih di

simpan untuk kebutuhan database part yang sewaktu-waktu dapat

digunakan lagi untuk referensi pengetesan. Contohnya seperti mesin unit

motor, muffler, dan lain-lain.

Page 19: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

66 

 

 

 

Gambar 4.12. Contoh barang hasil pengetesan

4. Barang Non-Consumable

Yaitu jenis barang/part yang digunakan pada waktu-waktu tertentu untuk

kebutuhan support pengetesan. Seperti amplas, cat, dan lain-lain.

 

Gambar 4.13. Contoh barang non-consumable

Page 20: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

67 

 

 

 

4.1.5 Penyimpanan Barang Saat Ini

Barang/part saat ini disimpan di warehouse (gudang) belum

teridentifikasi dan tertata dengan baik, Sehingga operator mengalami kesulitan

dalam melakukan penyimpanan dan pengambilan barang/part. Berikut adalah

penyimpanan barang penyimpanan saat ini.

 

Page 21: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

68 

 

 

 

Gambar 4.14. Penyimpanan di Warehouse (gudang)

Keadaan saat ini juga masih ada barang-barang/part-part yang masih

tidak dapat disimpan didalam lemari-lemari ataupun kerangkeng dikarenakan

dimensi dari barang/part tersebut yang cukup panjang dan besar, biasanya

barang/part tersebut adalah Frame Body (Rangka Motor) dan Tire (Ban Luar),

sehingga barang/part tersebut diletakan dilantai dan membutuhkan tempat

yang besar dan terlihat tidak tersusun dengan dengan baik, seperti gambar

4.15 dan 4.16 berikut ini.

Page 22: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

69 

 

 

 

Gambar 4.15. Penyimpanan Frame Body (Rangka Motor)

Page 23: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

70 

 

 

 

Gambar 4.16. Penyimpanan Ban (Tire)

Jika barang/part tidak di tata secara optimal maka akan terjadi masalah

baru yaitu area warehouse (gudang) menjadi berantakan, dapat menyebabkan

dimensi barang/part menjadi NG (not good). Sehingga dibutuhkan suatu

solusi untuk peletakan optimal dari Frame Body (Rangka Motor) dan Tire

(ban luar).

Page 24: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

71 

 

 

 

4.1.6 Data Ban (Tire) dan Frame Body (Rangka Motor)

4.1.6.1 Ban (Tire)

Di PT. ABC mempunyai jenis yang beragam disesuaikan dengan type

motor yang ada. Berikut Tabel 4.5 menjelaskan ukuran-ukuran ban (tire) yang

dipakai.

Gambar 4.17. Contoh Ban (Tire)

Page 25: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

72 

 

 

 

Tabel 4.5. Ukuran Ban

Dari tabel diatas penjelasannya sebagai berikut :

1. Kode Imperial 2,75 - 18 M/C

2.75 menyatakan lebar ban dalam satuan inchi, dan untuk 18

menyatakan ukuran velg/rim dalam satuan inchi yang digunakan.

2. Kode Metric 70/90 – 17 M/C

70 menunjukan lebar ban dalam satuan mili meter, 90 menunjukkan

tinggi ban terhadap lebarnya, 90 berarti perbandingan tinggi ban 90%

dari lebarnya. Jika lebar 70 mm maka tinggi ban 90% x 70 mm = 63

mm. 17 menunjukkan diameter velg / rim dalam satuan inchi.

Page 26: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

73 

 

 

 

Tabel 4.6. Ukuran Ban (Tire) Depan

Tabel 4.7. Ukuran Ban (Tire) Belakang

Dari data tabel ukuran ban (tire) detail dimensi yang digunakan untuk

perhitungan pembuatan rak adalah

1. Lebar Ban (tire)

Lebar ban (tire) yang digunakan adalah rata-rata dari rata-rata lebar

ban depan dan ban belakang, yaitu :

Page 27: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

74 

 

 

 

Lebar Ban yang digunakan =

=

2. Diameter ban

Diameter ban merupakan hasil dari penjumlahan dari tinggi ban dan

diameter velg. Jadi diameter rata-ratanya, yaitu

Diameter Ban Depan =

=

Diamter Ban Belakang =

=

Diameter yang digunakan untuk perhitungan yaitu

=

= 477,8975 mm

75,985 mm + 88 mm

2

81,995 mm

69,885 mm + 403,86 mm

473,745 mm

78,2 mm + 403,86 mm

482,05 mm

473,745 mm + 482,05 mm

2

Page 28: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

75 

 

 

 

4.1.6.2 Frame Body (Rangka Motor)

PT. ABC mempunyai jenis frame body (rangka motor) yang berbeda-

beda untuk tipe sport, cub, dan matik. Sehingga proses penyimpanannya

membutuhkan tempat khusus, agar part tersebut tidak rusak dan secara

dimensi OK.

Gambar 4.18. Contoh Frame Body (Rangka Motor)

Dimensi Frame Body (Rangka Motor) di PT. ABC berbeda-beda untuk

tipe sport, cub dan skuter.

Page 29: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

76 

 

 

 

Tabel 4.8 Dimensi Frame Body (Rangka Motor)

4.1.7 Flow Proses Gudang Saat Ini

Sistem pada warehouse (gudang) Divisi Product terbagi dalam 3

bagian proses, yaitu :

1. Flow Proses Permintaan Part

Gambar 4.19 Flow Proses Permintaan Part

Page 30: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

77 

 

 

 

Divisi Product disini terdiri dari sub-departemen – sub-departemen

yang terdapat di Divisi Product itu sendiri, dan EQ team yang menyerahkan

list kebutuhan part untuk melakukan pengetesan. List tersebut kemudian

diterima oleh TSAD (Technical Support Administration Data), selanjutnya

dilakukan pendataan dan pengelompokan part, selanjutnya melakukan proses

pembuatan dokumen permintaan yang ditujukan untuk ke logistik di PT. ABC

Selanjutnya TSAD akan melakukan konfirmasi persediaan part ke bagian

logistik, jika part sudah tersedia akan dilakukan konfirmasi waktu

pengambilan part, selanjutnya TSAD melakukan pengambilan part dengan

mengirimkan manpower ke PPC untuk pengambilan part, kemudian

membawanya ke Divisi Product.

2. Flow Proses Penyimpanan Part

Gambar 4.20. Flow Proses Penyimpanan Part

Page 31: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

78 

 

 

 

Part atau barang yang datang, kemudian dilakukan proses cek part

untuk memastikan jumlahnya, selanjutnya menggunakan hand pallet, trolly

dan manual untuk dibawa ke office warehouse disini part yang datan g

dimasukan kedalam database, kemudian barang/part tersebut dibawa untuk

disimpan didalam warehouse (gudang).

3. Flow Proses Pendistribusian Part

Gambar 4.21. Flow Pendistribusian Part

Page 32: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

79 

 

 

 

3.1.8 Database Warehouse (Gudang)

Dalam database yang ada di warehouse (gudang) Divisi Product terbagi

menjadi dua database yaitu untuk database barang/part project dan

barang/part consumable. Database tersebut menggunakan file excel sebagai

tools untuk mengontrol proses penyimpanan dan pengambilan barang/part.

Berikut akan dijabarkan database barang/part project dan barang/par t

consumable.

1. Database Barang/part Consumable

Database barang/part Consumable hanya digunakan untuk part-part

selain project, yaitu part yang sudah menjadi Mass Production dan part yang

digunakan untuk kebutuhan test rutin. Berikut adalah database barang/par t

consumable:

Page 33: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

80 

 

 

 

Gambar 4.22. Database Barang/part Consumable

Note penjelasan gambar 4.22 :

Nomor 1 : Urutan data barang/part yang ada diexcel

Nomor 2 : Penjelasan untuk Part Number dari barang/part tersebut.

Nomor 3 : Penjelasan untuk Part Name dari barang/part tersebut.

Nomor 4 : Penjelasan untuk Model dari barang/part tersebut digunakan.

Nomor 5 : Penjelasan untuk Section dari barang/part tersebut di-request.

1  2  3  4  5  6  7  8  9 

10 

11 

Page 34: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

81 

 

 

 

Nomor 6 : Penjelasan untuk Stock Awal barang/part tersebut di bulannya.

Nomor 7 : Penjelasan untuk Total IN yaitu total barang/part tersebut yang

masuk pada bulan tersebut.

Nomor 8 : Penjelasan untuk Total OUT yaitu barang/part tersebut yang keluar

pada bulan tersebut.

Nomor 9 : Penjelasan untuk transaksi barang/part yang datang, di-input

pertanggal di bulan tersebut.

Nomor 10 : Penjelasan untuk transaksi barang/part yang keluar, di-input

pertanggal tersebut.

Setiap bulan database tersebut diperbahuri sesuai dengan bulan yang

ada, sehingga untuk last stock dibulan sebelumnya menjadi first stock di bulan

berikutnya. Misal, untuk part number 31500-KPH-881, BATTERY

GTZ5S(GS) last stock pada bulan oktober 2010 sebanyak 26 dan saat masuk

ke bulan november 2010 jumlah last stock tersebut menjadi first stock. Data

transaksi barang/part keluar atau masuk di-input-kan sesuai dengan di tanggal

yang telah dicantumkan, selanjutnya jumlah data transaksi keluar dan masuk

tersebut di jumlahkan, sehingga menghasil nilai stock barang/part yang

tersedia.

Page 35: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

82 

 

 

 

2. Database Barang/part Project

Database barang/part project digunakan untuk part-part project yang

sedang berjalan, atau yang sedang berlangsung, database project ini berasal

dari matrix kebutuhan part yang dibuat oleh tim project tersebut. Jika project

yang sedang berjalan itu menjadi Mass Production, maka part tersebut

berubah menjadi barang/part consumable, sehingga data part tersebut

dipindahkan ke database barang/part consumable. Berikut contoh database

part project;

Gambar 4.23. Database part-part project

Note penjelasan gambar 4.17 :

Nomor 1 : Urutan data barang/part yang ada diexcel.

1  2  3  4  5  6  7  8 

10 

Page 36: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

83 

 

 

 

Nomor 2 : Penjelasan untuk Part Name dari barang/part tersebut.

Nomor 3 : Penjelasan untuk Part Number dari part tersebut.

Nomor 4 : Penjelasan untuk Qty/jumlah dari part tersebut.

Nomor 5 : Penjelasan untuk planning/requirement dari part-part tersebut.

Nomor 6 : Penjelasan untuk jumlah part yang diterima di warehouse, jumlah

part yang di-request dengan jumlah part yang diterima.

Nomor 7 : Penjelasan untuk persentase (%) pencapaian dari part yang di-

request dengan part yang diminta.

Nomor 8 : Penjelasan untuk last stock, yaitu stock yang tersedia setelah part

tersebut di distribusikan ke bagian yang requierment.

Nomor 9 : Penjelasan untuk Total IN yaitu total barang/par t tersebut yang

masuk pada bulan tersebut.

Nomor 10 : Penjelasan untuk Total OUT yaitu barang/part tersebut yang

keluar pada bulan tersebut.

Page 37: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

84 

 

 

 

4.2 Pengolahan Data

4.2.1 Activity Relationship Chart (ARC)

Analisa untuk layout usulan dengan mencari hubungan-hubungan

antara workshop secara kualitatif. Simbol kualitatif yang digunakan antara lain

A (Mutlak perlu didekatkan), E (Sangat Penting didekatkan), I (Penting untuk

didekatkan), O (Cukup/Biasa), U (Tidak Penting) dan X (Tidak di Kehendaki

Berdekatan).

Berikut ini workshop-workshop yang disertakan dalam mencari

Activity Relationship Chart (ARC) antara lain :

1. Workshop A

2. Workshop B

3. Workshop C

4. Workshop D

5. Workshop E

6. Workshop F

7. Workshop G

8. Workshop H

9. Warehouse (Gudang)

10. Parkir Unit

11. Office Warehouse

Page 38: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

85 

 

 

 

12. R. Pengukuran

13. Workshop CNC & Drill

14. Toilet

15. Mushalah

16. Workshop Cutting & Welding

17. Workshop N

Untuk Workshop N akan kedatangan mesin baru yang membutuhkan

area yang lebih besar dan persyaratan-persyaratan untuk jauh dari getaran,

bunyi, debu, dan ruangan yang lebih tertutup. Sehingga Workshop N akan

mengalami perubahan dari kondisi saat ini.

Untuk LAB - LAB yang disebutkan dibawah ini tidak akan mengalami

perubahan dikarenakan lokasinya saat ini sudah fix, sehingga penulis

melakukan pembatasan pada area – area dibawah ini tidak dicantumkan

didalam Activity Relationship Chart (ARC), yaitu

1. LAB 1

2. LAB 2

3. LAB 3

4. LAB 4

5. LAB 5

Activity Relationship Chart (ARC) ditunjukkan pada gambar 4.24 di

bawah ini.

Page 39: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

86 

 

 

 

Gambar 4.24. Activity Relationship Chart (ARC)

Hasil dari Activity Relationship Chart (ARC) di rekapitulasi kedalam

work sheet, bertujuan untuk memudahkan perancangan untuk mengetahui

tingkat hubungan sebuah pusat kegiatan atau fasilitas satu dengan yang

lainnya. Berikut hasil rekapitulasinya di tabel 4.9.

Page 40: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

87 

 

 

 

Tabel 4.9. Work Sheet Dari Activity Relationship Chart (ARC)

Page 41: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

88 

 

 

 

Gambar 4.25. Activity Template Block Diagram (ATBD)

Page 42: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

89 

 

 

 

Gambar 4.26. Activity Relationship Diagram (ARD)

Gambar diatas menjelaskan hubungan keterkaitan masing-masin g

workshop-workshop di Divisi Product. Office Warehouse (kantor gudang)

mempunyai keterkaitan dengan Warehouse (gudang) dengan nilai rating A

sangat mutlak perlu untuk di dekatkan, dengan alasan untuk meningkatkan

efisiensi dan keefektifan dalam proses penyimpanan dan pengambilan

barang/part, dengan cara mendekatkan office warehouse (kantor gudang) dan

warehouse (gudang) sehingga dapat mengurangi jarak dan waktu tempuh

yang dilakukan oleh operator warehouse (gudang) dalam menjalankan

pekerjaannya. Untuk Workshop N memiliki nilai Rating E sangat penting

Page 43: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

90 

 

 

 

untuk didekatkan dengan R. Pengukuran, dikarenakan Workshop N

membutuhkan area, dan ruang, serta peralatan dan fasilitas yang sama.

Dari hasil Activity Template Block Diagram (ATBD) maka penulis

mendapatkan layout workshop usulan yang baru, seperti gambar berikut ini.

Gambar 4.27. Layout Workshop Usulan

Page 44: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

91 

 

 

 

Tabel 4.10. Data layout workshop usulan

Page 45: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

92 

 

 

 

4.2.2 Pengembangan produk penyimpanan Ban (Tire)

Berikut ini akan dijabarkan untuk pengembangan produk pembuatan

tempat untuk penyimpanan barang/part Ban (Tire) dengan metode

pengembangan produk, agar barang/part tersebut dapat di simpan lebih

efektif.

4.2.2.1 Identifikasi kebutuhan pelanggan penyimpanan Ban (Tire)

Tahap yang pertama dalam pengembangan produk penyimpanan Ban

(tire) yaitu identifikasi kebutuhan pelanggan. Untuk kebutuhan pelanggan

disini penulis melakukan observasi dan memutuskan identifikasi kebutuhan

pelanggan, sehingga penulis tidak menggunakan kuesioner dan pertanyaan

untuk pengembangan produk penyimpanan Ban (Tire) tersebut. Kebutuhan

selanjutnya akan dijelaskan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.11.

Daftar Kebutuhan Pengembangan Produk Penyimpanan Ban (Tire)

Page 46: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

93 

 

 

 

Dari kebutuhan tersebut diatas selanjutnya akan diberikan pembobotan

berdasarkan kepentingan relatif dari pernyataan tersebut. Kepentingan relatif

didasarkan dari asumsi penulis, dengan memberikan skala 1 sampai 5. Setiap

skala menunjukan :

1. Tidak diinginkan

2. Tidak penting

3. Bagus untuk dimiliki

4. Sangat diinginkan

5. Sangat penting

Tabel 4.12. Menetapkan Kepentingan Relatif Setiap kebutuhan

Page 47: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

94 

 

 

 

4.2.2.2 Spesifikasi Produk Tempat Penyimpanan Ban (Tire)

Setelah menetapkan kepentingan relatif setiap kebutuhan maka tahap

identifikasi kebutuhan pelanggan sudah selesai dilakukan. Selanjutnya masuk

ke tahap menentukan spesifikasi produk. Tetapi terlebih dahulu dibuat daftar

kebutuhan pelanggannya serta tingkat kepentingannya agar mudah dalam

membuat metrik untuk tempat penyimpanan Ban (Tire). Daftar ini mengacu

pada daftar kepentingan relatif setiap kebutuhan pada tahap identifikas i

kebutuhan pelanggan.

Tabel 4.13.Daftar Kebutuhan PelangganTempat Penyimpanan Ban (Tire)

Untuk membuat target spesifikasi, langkah pertama yang harus

dilakukan adalah membuat daftar metrik. Hubungan antara kebutuhan dan

metrik merupakan inti dari proses penetapan spesifikasi. Dengan asumsi

menerjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi sekumpulan nilai spesifikasi

yang tepat dan terukur dapat dilakukan dan diaplikasikan sehingga dapat

Page 48: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

95 

 

 

 

berfungsi dengan baik. Berikut daftar metrik untuk tempat penyimpanan ban

(tire).

Tabel 4.14. Daftar Metrik Untuk Tempat Penyimpanan Ban (Tire)

Dalam tabel 4.15. memperlihatkan hubungan antara kebutuhan

pelanggan dengan daftar metrik yang sering disebut dengan Matriks-metrik

kebutuhan (need-metrics matrix).

Page 49: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

96 

 

 

 

Tabel 4.15. Matriks-Metrik Kebutuhan

Setelah melakukan membuat tabel matrik metrik kebutuhan, langkah

selanjutnya adalah menentukan spesifikasi akhir. Dalam spesifikasi akhir,

menggunakan nilai ideal yang merupakan hasil terbaik yang diharapkan untuk

menuntun tahap pengembangan konsep. Berikut adalah tabel spesifikasi akhir

Tabel 4.16. Spesifikasi Akhir Tempat Penyimpanan Ban (Tire)

Page 50: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

97 

 

 

 

4.2.2.3 Konsep Produk Tempat Penyimpanan Ban (Tire)

Sesudah menentukan spesifikasi akhir maka, langkah selanjutnya

adalah tahap konsep produk. Pada tahap ini penulis membuat konsep

produk dengan mendesain langsung produk berdasarkan spesifikasi akhir

yang telah dibuat sebelumnya. Berikut adalah konsep produknya

• Produk mempunyai rak/tingkat untuk penyimpanan Ban (Tire)

untuk menghemat tempat.

• Dimensi panjang tempat penyimpanan Max 3500 mm, Tinggi

tempat penyimpanan Max 3100 cm.

• Produk mudah dibuat.

• Dapat menyimpan ban (tire) minimal 120 pcs

4.2.2.4 Desain Produk Tempat Penyimpanan Ban (Tire)

Berdasarkan identifikasi kebutuhan pelanggan, spesifikasi

produk, dan konsep produk diatas, maka desain produk yang dirancang

untuk tempat penyimpanan ban (tire), Seperti berikut ini :

Page 51: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

98 

 

 

 

Gambar 4.28. Desain Tempat Penyimpanan Ban (Tire) 3 dimensi

Page 52: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

99 

 

 

 

Gambar 4.29. Desain Tempat Penyimpanan Ban (Tire) 2 Dimensi

Spesifikasi dari pembuatan rak ban (tire) seperti diatas

menghabiskan material sebanyak 40 meter pipa berdiameter 100 mm atau

sebanyak 7,4 potongan pipa berdiameter 100 mm. Dengan memiliki 4

tingkat rak dapat untuk menyimpan ban (tire) sebanyak 120 pcs minimal.

Page 53: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

100 

 

 

 

4.2.3 Pengembangan produk tempat penyimpanan Frame Body (Rangka

Motor)

Berikut ini akan dijabarkan untuk pengembangan produk pembuatan

tempat untuk penyimpanan barang/part Frame Body (Rangka Motor) dengan

metode pengembangan produk, agar barang/part tersebut dapat di simpan

lebih efektif.

4.2.3.1 Identifikasi kebutuhan pelanggan

Tahap yang pertama dalam pengembangan produk penyimpanan

Frame Body (Rangka Motor) yaitu identifikasi kebutuhan pelanggan. Untuk

kebutuhan pelanggan disini penulis melakukan observasi dan memutuskan

identifikasi kebutuhan pelanggan, sehingga penulis tidak menggunakan

kuesioner dan pertanyaan untuk pengembangan produk penyimpanan Frame

Body (Rangka Motor) tersebut. Kebutuhan selanjutnya akan dijelaskan pada

tabel dibawah ini:

Page 54: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

101 

 

 

 

Tabel 4.17.

Daftar Kebutuhan Pengembangan Produk Penyimpanan Rangka

Motor

Dari kebutuhan tersebut diatas selanjutnya akan diberikan pembobotan

berdasarkan kepentingan relatif dari pernyataan tersebut. Kepentingan relatif

didasarkan dari asumsi penulis, dengan memberikan skala 1 sampai 5. Setiap

skala menunjukan :

1. Tidak diinginkan

2. Tidak penting

3. Bagus untuk dimiliki

4. Sangat diinginkan

5. Sangat penting

Page 55: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

102 

 

 

 

Tabel 4.18. Menetapkan Kepentingan Relatif Setiap kebutuhan

4.2.3.2 Spesifikasi Produk Tempat Penyimpanan Frame Body (Rangka Motor)

Setelah menetapkan kepentingan relatif setiap kebutuhan maka tahap

identifikasi kebutuhan pelanggan sudah selesai dilakukan. Selanjutnya masuk

ke tahap menentukan spesifikasi produk. Tetapi terlebih dahulu dibuat daftar

kebutuhan pelanggannya serta tingkat kepentingannya agar mudah dalam

membuat metrik untuk tempat penyimpanan frame body (rangka motor).

Daftar ini mengacu pada daftar kepentingan relatif setiap kebutuhan pada

tahap identifikasi kebutuhan pelanggan.

Page 56: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

103 

 

 

 

Tabel 4.19. Daftar Kebutuhan Pelanggan

Untuk membuat target spesifikasi, langkah pertama yang harus

dilakukan adalah membuat daftar metrik. Hubungan antara kebutuhan dan

metrik merupakan inti dari proses penetapan spesifikasi. Dengan asumsi

menerjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi sekumpulan nilai spesifikasi

yang tepat dan terukur dapat dilakukan dan diaplikasikan sehingga dapat

berfungsi dengan baik. Berikut daftar metrik untuk tempat penyimpanan

frame body (rangka motor).

Tabel 4.20. Daftar Metrik Untuk Tempat Penyimpanan Rangka Motor

Page 57: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

104 

 

 

 

Dalam tabel 4.21. memperlihatkan hubungan antara kebutuhan

pelanggan dengan daftar metrik yang sering disebut dengan Matriks-metrik

kebutuhan (need-metrics matrix).

Tabel 4.21. Matriks-Metrik Kebutuhan

Setelah melakukan membuat tabel matrik metrik kebutuhan, langkah

selanjutnya adalah menentukan spesifikasi akhir. Dalam spesifikasi akhir,

menggunakan nilai ideal yang merupakan hasil terbaik yang diharapkan untuk

menuntun tahap pengembangan konsep. Berikut adalah tabel spesifikasi akhir.

Page 58: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

105 

 

 

 

Tabel 4.22. Spesifikasi Akhir Tempat Penyimpanan Rangka Motor

4.2.3.3 Konsep Produk Tempat Penyimpanan Rangka Motor

Sesudah menentukan spesifikasi akhir maka, langkah selanjutnya

adalah tahap konsep produk. Pada tahap ini penulis membuat konsep

produk dengan mendesain langsung produk berdasarkan spesifikasi akhir

yang telah dibuat sebelumnya. Berikut adalah konsep produknya

• Produk mempunyai tingkat untuk penyimpanan rangka motor

untuk menghemat tempat.

• Dimensi panjang tempat penyimpanan Max 3000 mm, Tinggi

tempat penyimpanan Max 2200 mm.

• Produk mudah dibuat.

• Dapat menyimpan rangka motor minimal 10 pcs

Page 59: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

106 

 

 

 

4.2.3.4 Desain Produk Tempat Penyimpanan Rangka Motor

Berdasarkan identifikasi kebutuhan pelanggan, spesifikasi produk, dan

konsep produk diatas, maka desain produk yang dirancang untuk tempat

penyimpanan rangka motor, Seperti berikut ini :

Gambar 4.30. Desain Tempat Penyimpanan Frame Body (Rangka Motor)

3 Dimensi

Page 60: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

107 

 

 

 

Gambar 4.31. Desain Tempat Penyimpanan Frame Body (Rangka Motor)

2 dimensi

Spesifikasi dari tempat penyimpanan Frame Body (Rangka Motor)

menghabiskan material besi siku 4 x 4 cm, sepanjang 14 meter dan 3 meter

besi pejal diameter 3 cm. Tempat penyimpanan frame body (rangka motor)

disain ini dapat menampung sebanyak 22 frame body (rangka motor).

Page 61: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

108 

 

 

 

4.2.4 Menghitung Kecepatan Rata-Rata

Data kecepatan rata-rata ini dihitung untuk menghitung waktu tempuh

dari layout workshop usulan, dengan mengasumsikan kecepatan operator

adalah sama.

Dalam satu aktivitas pengiriman part dari shipping ke warehouse

menempuh jarak sejauh 41 meter dengan ditempuh rata-rata selama 44.4

detik, dan aktivitas penyimpanan dan pengambilan barang/part dari office

warehouse ke warehouse (gudang) dengan jarak terdekat menempuh jarak

sejauh 36 meter dengan ditempuh rata-rata selama 42 detik, dan aktivitas

penyimpanan dan pengambilan barang/par t dari office warehouse ke

warehouse (gudang) dengan jarak terjauh menempuh sejauh 56 meter dengan

ditempuh rata-rata selama 61.6 detik. Dari penjelasan diatas maka akan

didapatkan kecepatan rata-rata dari operator dalam melakukan setiap aktivitas

tersebut. Dengan persamaan dibawah ini :

dimana :

S = Jarak Tempuh

V = Kecepatan

T = Waktu Tempuh

S = V x T  

Page 62: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

109 

 

 

 

Untuk mengetahui berapa besar kecepatan rata-rata yang dilakukan

operator dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang telah disebutkan

sebelumnya. Maka persamannya berubah menjadi :

V = S/T

Dari persamaan diatas, kemudian dilakukan perhitungan untuk

mendapatkan kecepatan untuk melakukan aktivitas tersebut. Tabel 4.4

dibawah ini adalah hasil perhitungan dengan persamaan diatas.

Tabel 4.23. Hasil Perhitungan Jarak dibagi Waktu

 

 Dari perhitungan tersebut didapatkan nilai kecepatan rata-rata sebesar 0,89

(m/s). Data ini akan digunakan untuk perhitungan waktu tempuh pada layout

workshop usulan.

Page 63: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

110 

 

 

 

4.2.5 Identifikasi Barang/Part

Barang/part yang tersimpan didalam lemari-lemari dan kerangkeng

mempunyai karakteristik, ukuran, dan jenis yang berbeda-beda, sehingga

penyimpanannya pun tidak sama. Saat ini barang/part tersebut terjadi

ketidakefektifan dalam penyimpanan, serta menyulitkan dalam proses

pengambilan barang/part tersebut, karena proses penyimpanannya tidak

teridentifikasi secara jelas dan mudah untuk mengetahui dimana lokas i

barang/part itu disimpan. Sehingga operator harus melakukan pencarian

terlebih dahulu untuk menemukan barang/part yang di-request oleh

departemen lain untuk kebutuhan pengetesan atau kebutuhan lainnya.

Sehingga diperlukan suatu cara/sistem dalam proses identifikasi

penyimpanan barang/part. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Melakukan identifikasi pada lemari-lemari dan kerangkeng untuk

memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan barang/part.

Identifikasi itu dengan cara pemberian nomor pada setiap lemari-

lemari dan kerangkeng, berikut adalah cara pemberian nomor :

L 0 1 - 1 2

Penjelasan :

A : Kode pertama menunjukkan jenis lemari atau kerangkeng.

A B C D

Page 64: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

111 

 

 

 

L : Lemari

K : Kerangkeng

B : Kode kedua menunjukkan urutan lemari atau kerangkeng.

Exp : 01, 02, 03, 04, 05,..,dst.

C : Kode ketiga menunjukkan urutan sekat (bin) vertikal, diberikan

dari angka 1 hingga 4, dengan diurutkan dari atas kebawah.

Exp: 1 Sekat (bin) 1

2 Sekat (bin) 2

3 Sekat (bin) 3

4 Sekat (bin) 4

D : Kode keempat menunjukkan urutan sekat (bin) horizontal,

diberikan dari huruf A dan B, serta 0 dengan diurutkan dari kanan

ke kiri, pemberian nomor ini untuk kerangkeng.

Exp: A Sekat (bin) kanan

B Sekat (bin) kiri

0 Tidak ada sekat

Berikut ini contoh penomoran pada kerangkeng dan lemari pintu tanpa

kaca. Untuk lemari pintu dengan kaca cara penomorannya sama, sehingga

penulis tidak mencantumkanya.

Page 65: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

112 

 

 

 

Gambar 4.32. Contoh Cara Pemberian Identifikasi di kerangkeng

Gambar 4.33. Contoh Cara Pemberian Identifikasi di Lemari Pintu Tanpa Kaca

Page 66: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

113 

 

 

 

2. Melakukan pemetaan lokasi penyimpanan barang/part berdasarkan

karakteristik dan jenisnya, bertujuan untuk memudahkan operator

dalam penyimpanan dan pengambilan dengan memperhatikan jarak

dan waktu. Karakteristik dan jenisnya disini dibagi menjadi 3 yaitu;

a. Barang/part Fast Moving yaitu barang/part yang

mempunyai tingkat mobilitas / perpindahan yang cepat atau

frekuensi pengambilan yang tinggi, serta yang serin g

digunakan untuk proses pengetesan rutin. Contohnya :

barang/part consumable, barang/part project yang sedan g

berjalan.

b. Barang/part Slow Moving yaitu barang/part yang

mempunyai tingkat mobilitas / perpindahan yang cenderun g

lambat atau frekuensi pengambilan yang rendah. Contohnya :

barang/part non-consumable, barang/part project yang sudah

berjalan.

c. Barang/part No Moving yaitu barang/part yang mempunyai

tingkat mobilitas / perpindahan yang cenderung tidak ada atau

frekuensi pengambilan yang sangat kecil sekali. Contohnya :

barang/part hasil pengetesan, barang-barang lainnya yang

Page 67: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

114 

 

 

 

dimungkinkan tidak bergerak, kecuali dilakukan untuk

penghancuran (Scraping).

3. Melakukan penataan di warehouse (gudang) sesuai dengan layout

workshop dan layout warehouse (gudang) yang telah disetujui.

4. Membuat label untuk identifikasi pada barang/part yang disimpan

didalam warehouse (gudang), sehingga barang/part mempunyai

identitas yang jelas. Label ditempelkan di permukaan part yang mudah

terlihat.

Gambar 4.34. Contoh Label Identifikasi Part

5. Menambahkan kolom baru lokasi pada kolom database, untuk

identifikasi lokasi dimana barang/part disimpan, sehingga

memudahkan dalam proses penyimpanan dan pengambilan part.

Page 68: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

115 

 

 

 

Gambar 4.35. Database Usulan

Page 69: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

116 

 

 

 

4.3 Analisa Data

4.3.1 Analisa Layout Usulan

Dari layout workshop usulan terjadi perubahan yang signifikan pada

warehouse (gudang). Di layout workshop yang lama warehouse (gudang) jauh

dari office warehouse, untuk di layout workshop usulan warehouse (gudang)

dekat dengan office warehouse sehingga meminimalisasi

mobilitas/perpindahan operator dalam melakukan penyimpanan dan

pengambilan barang/part. Berikut ini digambarkan office warehouse (kantor

gudang) dan layout warehouse (gudang) detail dengan susunan lemari-lemari,

dan kerangkeng, serta untuk rak frame body (rangka motor) dan ban (tire).

Gambar 4.36. Office Warehouse dan Layout Warehouse (Gudang) Usulan

Page 70: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

117 

 

 

 

Tabel 4.24.

Jarak Aktivitas Penyimpanan dan Pengambilan Barang/part di Layout Wokshop

Usulan

Jarak aktivitas penyimpanan dan pengambilan barang/part di layout

usulan untuk pengiriman barang/part shipping ke office warehouse

sebelumnya 41 meter menjadi 40 meter. Untuk penyimpanan dan

pengambilan barang/part terdekat dari office warehouse ke warehouse

(gudang) sebelumnya 36 meter menjadi 2,5 meter, dan untuk penyimpanan

dan pengambilan barang/part terjauh dari office warehouse ke warehouse

(gudang) sebelumnya 56 meter menjadi 22 meter.

Dalam aktivitas penyimpanan barang/part dari shipping hingga lemari-

lemari dan kerangkeng di warehouse (gudang) jarak total terdekat yang

ditempuh seorang operator sebesar 42,5 meter (sesuai gambar 4.20).

Sedangkan untuk aktivitas pengambilan barang/part terdekat hanya dilakukan

Page 71: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

118 

 

 

 

dari office warehouse (kantor gudang) ke warehouse (gudang) sebesar 2.5

meter.

Gambar 4.37. Aktivitas penyimpanan dan pengambilan terdekat dari

Layout Usulan

Dalam aktivitas penyimpanan barang/part dari shipping hingga lemari-

lemari dan kerangkeng di warehouse (gudang) jarak total terjauh yang

ditempuh seorang operator sebesar 62 meter (sesuai gambar 4.21). Sedangkan

untuk aktivitas pengambilan barang/part terjauh hanya dilakukan dari office

warehouse (kantor gudang) ke warehouse (gudang) sebesar 22 meter.

Page 72: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

119 

 

 

 

Gambar 4.38. Aktivitas penyimpanan dan pengambilan terjauh dari layout

usulan

Berdasarkan pengolahan data untuk kecepatan rata-rata yang dilakukan

oleh operator dalam melakukan aktivitas-aktivitas warehouse (gudang) dari

pengiriman, penyimpanan hingga pengambilan barang/part didapat sebesar

0,89 m/s. Dari data tersebut maka dilakukan perhitungan untuk menentukan

waktu tempuh yang dialami oleh operator di layout workshop usulan.

Perhitungan dengan cara jarak dibagi kecepatan rata-rata, maka akan di

dapatkan waktu tempuhnya. Tabel 4.25 berikut ini adalah hasil

perhitungannya :

Page 73: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

120 

 

 

 

Tabel 4.25. Hasil perhitungan waktu tempuh layout workshop usulan

Dari tabel diatas didapatkan untuk aktivitas pengiriman barang/part

dari shipping ke office warehouse di layout workshop usulan dengan jarak

tempuh sejauh 40 meter ditempuh dengan waktu 44,94 detik, sedangkan di

layout workshop yang lama jarak 41 meter ditempuh selama 44.4 detik. Untuk

aktivitas penyimpanan dan pengambilan barang/part terdekat dengan jarak

tempuh sejauh 2,5 meter ditempuh dengan waktu 2,81 detik, sedangkan di

layout workshop yang lama jarak 36 meter ditempuh selama 42 detik. Dari

layout workshop usulan aktivitas penyimpanan dan pengambilan barang/par t

terdekat dapat menghemat selama 39,19 detik. Untuk aktivitas penyimpanan

dan pengambilan barang/part terjauh dengan jarak tempuh sejauh 22 meter

ditempuh selama 24,72 detik, sedangkan di layout workshop yang lama jarak

56 ditempuh selama 61,6 detik. Dari layout workshop usulan aktivitas

penyimpanan dan pengambilan barang/part terjauh dapat menghemat selama

36,88 detik.

Page 74: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

121 

 

 

 

4.3.2 Analisa Efektifitas Penyimpanan dan Pengambilan Part

Setelah dilakukan penomoran pada kerangkeng, lemari-lemari dan

penambahan 2 rak baru untuk frame body (rangka motor) dan ban (tire), maka

disesuaikan dengan layout warehouse usulan. Maka layout warehouse dengan

penomoran menjadi seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.39. Layout Warehouse dengan penomoran

Keterangan :

L01 - L20 Lemari Pintu Dengan Kaca

L21 – L42 Lemari Pintu Tanpa Kaca

K-43 – K70 Kerangkeng part (kecuali frame body dan ban)

K-71 Kerangkeng Frame Body (Rangka Motor)

Page 75: 11. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Datathesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-1-00743-tias 4.pdf · melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk Model Baru ataupun Mass

122 

 

 

 

K-72 Kerangkeng Ban (Tire)

Pada saat ini belum adanya sistem penomoran pada setiap kerangkeng, dan

lemari-lemari dan juga pemberian label identifikasi part, menyebabkan terjadinya

ketidakefektifan dalam aktivitas penyimpanan dan pengambilan part, karena banyak

waktu yang akan terbuang untuk mencari dimana barang/part tersebut disimpan, dan

dimana barang/part tersebut akan disimpan. Sehingga dimungkinkan akan terjadi

masalah salah ambil part. Masalah lain yang akan timbul adalah barang/part akan

disimpan disembarang tempat sehingga penataan menjadi terlihat tidak rapi.

Pemberian nomor pada setiap kerangkeng, lemari-lemari dan pemberian label

identifikasi part akan sangat membantu operator dalam aktivitas penyimpanan dan

pengambilan part. Jika sistem identifikasi ini diterapkan maka akan timbul

keefektifan dalam aktivitas penyimpanan dan pengambilan part. Dikarenakan waktu

yang diperlukan untuk setiap aktivitas penyimpanan ataupun pengambilan akan lebih

cepat, dan tidak akan terjadi kesalahan dalam proses pengambilan part, serta penataan

part akan terbentuk dengan rapi.