10a Contoh Perhitungan Constructed Wetland
-
Upload
sudarno-utomo -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
Transcript of 10a Contoh Perhitungan Constructed Wetland
-
8/19/2019 10a Contoh Perhitungan Constructed Wetland
1/9
WETLAND
Oleh : Prayatni Soewondo
Pemilihan Vegetasi dan Manajemen
Vegetasi memiliki peranan yang integral pada pengolahan wetland dalam mentransfer
oksigen melalui akarnya dan sistem rizoma hingga ke dasar basin pengolahan dan menyediakanmedium di bawah permukaan air untuk perlekatan mikroorganisme yang sangat berperan dalam
proses biologi. Tanaman yang digunakan adalah tanaman yang terendam, yang berakar di dalam
tanah atau medium suport granular. Jenis tanaman yang sering kali digunakan pada contructed
wetland adalah cattails, reeds, rushes, bulrushes, dan sedges.
Pentingnya karakteristik dari tanaman berhubungan dengan kedalaman optimum air
untuk sistem FW dan kedalaman rizoma dan penetrasi akar untuk sistem F. !attails
cenderung untuk mendominasi pada kedalaman air lebih dari " in #$.%& m'. (ulrushes tumbuh
dengan baik pada kedalaman ) hingga %$ in #$.$& m * $.)& m'. +eeds tumbuh sepanang pesisir
pantai dan pada kedalaman air hingga & ft #%.& m', tetapi merupakan kompetitor yang lemah pada
air yang dangkal. edges umumnya berada sepanang garis pantai dan pada air yang lebih
dangkal daripada bulrushes. +izoma dan akar cattail bertahan pada kedalam air hingga kira-kira
%) in #$. m', sedangkan reeds dapat bertahan pada lebih dari )/ in #$." m' dan bulrushes hinggalebih dari $ in #$.0" m'. +eeds dan bulrushes umumnya dipilih untuk sistem F karena
kedalaman penetrasi rizomanya mencukupi untuk penggunaan basin yang lebih dalam.
(ibit tanaman yang baru tidak dapat tumbuh pada air limbah. 1arena itu pada tahap awal
dianurkan untuk menambah air dan muatan limbah bertambah seiring dengan pertumbuhantanaman tersebut.
Parameter Desain
Parameter desain yang sangat penting untuk sistem constructed wetland adalah waktu
detensi hidrolis, kedalaman basin #panang dan lebar', lau beban (23 &, dan lau beban hidrolis.
+entang tipikal yang disarankan untuk perancangan diberikan pada tabel di bawah ini.
Panduan 3esain 4ntuk !onstructed Wetland
Paramater desain 4nit
Tipe sistem
FW F
5ydraulic detention time
Water depth(23& loading rate
5yraulic loading rate
pecific area
day
ft
lb6acre
7gal6acre.d
8cre6#7gal6d'
/ * %&
$. * ).$
9 "$
$.$%& * $.$&$
"0 * )$
/ * %&
%.$ * ).&
9 "$
$.$%& * $.$&
"0 * )$
umber : 7etcalf ; konsentrasi efluen (23&, mg6A
!o > konsentrasi influen (23&, mg6A
8 > koefisien yang fraksi (23& yang tidak tersisihkan oleh
pengendapan pada bagian awal dari sistem
-
8/19/2019 10a Contoh Perhitungan Constructed Wetland
2/9
$.0 > kostanta empiris
1 T > konstanta ketergantungan pada temperatur, d-%
8@ > permukaan area yang spesifik untuk akti@itas
7ikrobiologi, ft)6ft
t > waktu detensi hidrolis, d
Walaupun persamaan #"-%' dapat dianggap benar secara teoretis, tetapi ada dua masalahyang terlibat dalam penggunaannya, yaitu sulitnya menentukan atau menge@aluasi faktor 8 atau
8@.
Waktu detensi hidrolis adalah sebuah fungsi dari debit desain dan sistem geometri yang
diekspresikan oleh persamaan berikut #7etcalf ; panang basin, ft
W > lebar basin, ft
n > fraksi dari area cross-section yang tidak terdapat tumbuhan
d > kedalaman basin, ft
B > debit rata-rata yang melalui sistem C#B in D B out'6)E, ft6d
ilai-nilai di bawah ini telah diestimasi berdasarkan kedua persamaan di atas, meskipundemikian nilai-nilai di bawah ini sangat terbatas penggunaannya #7etcalf ; $.0&
ilai luas permukaan basin #8s' dapat ditentukan berdasarkan persamaan di bawah ini
#7etcalf ; 1 )$ #%.$"'#T-)$' #/' 1 )$ > $.)00= d
-%
n > $."& * $.0&
8 > $.&) #efluen primer'
> $.0 * $.G& #efluen sekunder'
> $.= #efluen tersier'
edangkan waktu detensi #T' untuk sistem FW dapat diperoleh dari persamaan di bawahini #7etcalf ; $."0G d-% #0'
7odel yang sama telah disarankan untuk menentukan waktu detensi yang diperlukan
untuk sistem F untuk penyisihan (23 #7etcalf ; A W α d #='
B
-
8/19/2019 10a Contoh Perhitungan Constructed Wetland
3/9
3imana : tH > waktu detensi wilayah pori, d
A > panang basin, ft
W > lebar basin, ft
α > porositas medium basin
d > kedalaman basin, ft
Waktu detensi aktual t adalah fungsi dari kondukti@itas hidrolis media dan panang basin, yangdinyatakan oleh persamaan berikut #7etcalf ; panang basin, ft
k s > kondukti@itas hidrolis, ft6ft).d
> slope basin, ft6ft
1arakteristik tipikal media yang digunakan pada sistem F terdapat pada tabel berikut
ini.
1arakteristik Tipikal 7edia 4ntuk F
7edia Type 7a? %$I
grain size, mm
Porosity,
α
5ydraulic
!ondicti@ity, ks,
ft6ft).d
1 )$
7edium sand
!oarse sandra@elly sand
%
)G
$./)
$.=$.&
%.G$
%.&0&%."/$
%.G/
%./$.G"
umber : 7etcalf ;
-
8/19/2019 10a Contoh Perhitungan Constructed Wetland
4/9
4ntuk sistem F, cross sectional area ditentukan dari persamaan berikut #7etcalf ;
-
8/19/2019 10a Contoh Perhitungan Constructed Wetland
5/9
akrikultur kon@ensional. 8lga tersebut mungkin dipanenkan dari efluen kolam maturasi dengan
salah satu dari beberapa proses pengolahan tersier dan kemudian digunakan sebagai suatu
tambahan makanan ternak.
8lga yang tumbuh dalam air limbah telah dicoba dengan berhasil untuk makanan ternak
ayam, babi, lembu, dan domba. 8kan tetapi sering kali, tidak terdapat uang atau tenaga terampiluntuk mengoperasikan dan memelihara proses-proses pengolahan tersier. 3alam kasus semacam
itu, protein alga dalam kolam stabilisasi air limbah paling menyenangkan dimanfaatkan untuk ikan pemakan-alga dalam kolam maturasi. Okan muair arotherodon mossambica khususnya
sangat toleran terhadap densitas alga yang tinggi dan berbiak secara ekstrim baik dalam kolam
maturasi. Aebih-lebih ikan ini sangat enak rasanya. Okan lain yang telah diternak dalam kolam
maturasi meliputi urame #!atlacatla, Aaboe rohita #Frontispiece'', Octalurus punctatus dan ikan
pemakan nyamuk #ambusia sp' #3uncan 7ara, %=0&'. 5asil panen ikan, khususnya muair,
mungkin dapat ditingkatkan dengan mengintroduksikan bibit yang yang steril, tetpai hal ini akan
menuntut perhatian tenaga ahli yang berpengalaman dalam budidaya ikan. 3i Papua ew
uinea, suatu kombinasi akuakultur dan agrikultur yang sangat efektif tetapi sangat sederhana
telah dikembangkan: kolam maturasi digunakan untuk meningkatkan ikan maupun bebek dan
efluen akhir digunakan untuk irigasi sayuran berkualitas tinggi yang ditumbuhkan dalam gra@el
bukannya tanah. uatu praktek hortikultura yang dikenal sebagai L 5ydrophonicM.
!lonorchiasis adalah penyakit hati serius yang disebabkan oleh cacing tramtoda parasitis!lonorchis sinensis yang mempunyai dua host intermediet, siput #(ithynia sp' dan ikan #gurame'.
Penyebaran penyakit ini dibatasi sampai Timur Jauh, khususnya !ina elatan, yang dalam hal ini
insiden yang tinggi diakibatkan oleh praktek yang ekstensif dalam perabukan kolam ikan dengan
air limbah dan kesukaan penduduk lokal untuk makan ikan baku. Pemeliharaan kolam secarateratur adalah esensial untuk mencegah pengembangan populasi siput yang stabil. Jika pinggiran
kolam tersebut bersih dari @egetasi, kemudian siput akan kehilangan habitatnya dan karena itu
parasit dalam air limbah baku akan mati karena tidak adanya host pertamanya #siput'.
ebagian besar daur ulang dari air buangan secara tradisional telah dirancang untuk
memproduksi ikan melalui nutrien-nutrien yang ada di dalam air buangan. 3i lain pihak, sistem
air buangan kon@ensional seperti lumpur aktif, trickling filter, dan kolam stabilisasi dirancang
untuk menyisihkan nutrien-nutrien yang ada di dalam air buangan. Pada gambar di bawah ini,
ekskreta manusia yang digunakan kembali melalui akuakultur dapat digunakan secara langsunguntuk menghasilkan makanan bagi manusia untuk dikonsumsi #garis putus-putus' atau secara
tidak langsung melalui pakan untuk unggas #bebek' dan ikan #garis solid'.
FO5 P23
-
8/19/2019 10a Contoh Perhitungan Constructed Wetland
6/9
trategi
-
8/19/2019 10a Contoh Perhitungan Constructed Wetland
7/9
Aw > B
8s
Aw > )).))& m 6d
%$&. m)
Aw > $.$)% m6m)6d 21 $.$%/ 9 Aw 9 $.$/"
ilai hidraulic-loading rate #Aw' sebesar $.$)% m6m)6d memenuhi syarat desain wetlanduntuk sistem FW yaitu $.$%/ 9 Aw 9 $.$/".
e. Penyisihan suspended solid #' untuk sistem FW dapat dihitung menggunakan persamaan di
bawah ini #herwood !. +eed ; +onald W. !rites, %==&':
!e > !o C $.%%= D $.$$)% #5A+' E
3imana : !e > efluen T, mg6A
!o > influen T, mg6A
5A+ > hydraulic-loading rate, cm6d
!e > !o C $.%%= D $.$$)% #5A+' E
!e > %$) C $.%%= D $.$$)% #).' E!e > %).%% mg6A
ilai !e T sebesar %).%% mg6A memenuhi syarat baku mutu kelas satu yang ditetapkan,
yaitu &$ mg6A.
OO Tipe ubsurface Flow ystem #F'
3esain dari sistem F yang akan direncanakan didasarkan atas informasi berikut ini :
%. (23 influen > %) mg6A
). (23 efluen > ) mg6A
. B > )).))& m6d > 0G&. ft6d > $.$$&G0 7gal6d
/. Tipe @egetasi > bulrushes
&. Temperatur air minimum > %" $!". 7edia basin > ra@elly sand
0. lope basin > $.$%
a. 1edalaman basin #d'
1edalaman basin ditentukan berdasarkan enis @egetasi yang akan digunakan pada sistem
wetland yang direncanakan. 3alam hal ini, @egetasi yang akan digunakan adalah bulrushesyang mempunyai kemampuan penetrasi rizoma hingga sedalam $ in #$.0" m'. 2leh karena
itu, kedalaman basin untuk perencanaan adalah sedalam $ in #)./= ft'.
d > )./= ft
b. ilai α, k s, dan 1 )$
ilai α, k s, dan 1 )$ tergantung dari media yang digunakan, yaitu gra@elly sand. ilai-
nilai tersebut dapat dilihat pada tabel /.%).
α > $.&
k s > %,"/$ ft6ft).d
1 )$ > $.G"
c. 1 T
-
8/19/2019 10a Contoh Perhitungan Constructed Wetland
8/9
ilai 1 T pada temperatur air minimal sebesar %"$! dapat dihitung berdasarkan
persamaan #/-/' , yaitu :
1 T > 1 )$ #%.%'#T-)$', T dalam o!
1 %" > $.G" #%.%'#%"-)$'
1 %" > $.&G0/ d-%
d. Waktu detensi pore-space #tH' ilai tH diperoleh berdasarkan persamaan #/-G', yaitu :
tH > - ln #!e6!o' 6 1 TtH > - ln #)6%)' 6 $.&G0/
tH > 0.% d
e. !ross sectional area #8c'
8c diperoleh berdasarkan persamaan #/-%%', yaitu :
8c > B
k s .
8c > 0G&. ft6d
%,"/$ ft6ft).d #$.$%'
8c > /0.GG ft)
f. Aebar basin #W'
Aebar basin #W' diperoleh dari persamaan #/-%)', yaitu :
W > 8c d
W > /0.GG ft)
)./= ft
W > %=.) ft
g. Panang basin #A'
Panang basin #A' diperoleh dari persamaan #/-=', yaitu :
A > tH B W d α
A > #0.% d' #0G&. ft6d'
#%=.) ft'#)./= ft'#$.&'
A > /.%% ft
h. Auas permukaan basin #8s'
8s > A ? W
8s > /.%% ft ? %=.) ft8s > ",/)& ft)
8s > &=".= m)
8s > $.$%0 acres
i. Pengecekan hydraulic-loading rate #Aw'
Aw > B
8s
Aw > )).))& m6d
&=".= m)
Aw > $.$0 m6m)6d 21 $.$%/ 9 Aw 9 $.$/"
. Pengecekan (23& loading rate
-
8/19/2019 10a Contoh Perhitungan Constructed Wetland
9/9
A(23& > #$.$$&G0 7gal6d'#%) mg6A'CG./ lb67gal.#mg6A'E
A(23& > "./") lb6d
A(23& > /0.%"= lb6acre.d 21 A(23& 9 "$
k. Penyisihan suspended solid #' untuk sistem F dapat dihitung menggunakan persamaan di bawah ini #herwood !. +eed ; +onald W. !rites, %==&' :
!e > !o C $.%$&G D $.$$%% #5A+' E
3imana : !e > efluen T, mg6A
!o > influen T, mg6A
5A+ > hydraulic-loading rate, cm6d
!e > !o C $.%$&G D $.$$%% #5A+' E
!e > %$) C $.%$&G D $.$$%% #.0' E
!e > %%.)$ mg6A
ilai !e T sebesar %%.)$ mg6A memenuhi syarat baku mutu kelas satu yang ditetapkan,
yaitu &$ mg6A.
Tabel "." Perbandingan istem FW terhadap istem F
Parameter atuan FW F
(23 Onfluen
(23