100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf
-
Upload
abdul-joshua-oh-mandai -
Category
Documents
-
view
63 -
download
0
Transcript of 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf
0 | P a g e
PerencanaanKotaPerencanaanKotaPer
encanaanKotaPerencanaanKotaPerenc
anaanKotaPerencanaanKotaPerencana
anKotaPerencanaanKotaPerencanaan
KotaPerencanaanKotaPerencanaanKot
aPerencanaanKotaPerencanaanKotaPe
rencanaanKotaPerencanaanKotaPeren
canaanKotaPerencanaanKotaPerencan
aanKotaPerencanaanKotaPerencanaan
KotaPerencanaanKotaPerencanaanKot
aPerencanaanKotaPerencanaanKotaPe
rencanaanKotaPerencanaanKotaPeren
canaanKotaPerencanaanKotaPerencan
aanKotaPerencanaanKotaPerencanaan
KotaPerencanaanKotaPerencanaanKot
aPerencanaanKotaPerencanaanKotaPe
rencanaanKotapasdfghjklzxcvbnmqwe
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) UNSUR PERENCANAAN KOTA
DISUSUN OLEH
SUVIA KLIMLIE
100406089
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
1
ABSTRAK
PERENCANAAN TRANSPORTASI
Masalah transportasi umumnya selalu disederhanakan sehingga sering
dilihat hanya sebagai kurangnya luasan jalan dan jumlah angkutan, sehingga
penyelesaian yang diusulkan umumnya adalah menambah ruas dan melebarkan
jalan serta menambah armada angkutan. Sehingga saat penambahan tersebut
menjadi padat kembali maka usulannya adalah kembali menambah, sehingga
menjadi proses yang tak kunjung selesai yang berarti permasalahannya juga tidak
pernah selesai. Sedang setiap ulangan penambahan yang dilakukan akan juga
melipat gandakan biaya yang diperlukan sehingga akhirnya melampaui
kesanggupan pemerintah kota. Makalah ini akan menjelaskan bahwa transportasi
tidak dapat dipisahkan dari masalah perkotaan yang sangat kompleks dan
menyangkut semua faktor kehidupan baik sosial, ekonomi, fisik, dan engineering,
yang pananganannya harus serentak dan bersinergi.
Perencanaan transportasi adalah suatu perencanaan kebutuhan prasarana
transportasi seperti jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan serta sarana untuk
mendukung sistem transportasi yang efisien, aman dan lancar serta berwawasan
lingkungan. Perencanaan transportasi ditujukan untuk mengatasi masalah
transportasi yang sedang terjadi atau kemungkinan terjadi di masa mendatang.
Tujuan perencanaan transportasi adalah untuk mencari penyelesaian masalah
transportasi dengan cara yang paling tepat dengan menggunakan sumber daya yang
ada.Kaitannya perencanaan kota dengan perencanaan perangkutan, yaitu
perencanaan kota mempersiapkan kota untuk menghadapi perkembangan dan
mencegah timbulnya berbagai persoalan atau penyakit kota agar kota menjadi
suatu tempat kehidupan yang membetahkan dan layak. Sedangkan perencanaan
transportasi mempunyai sasaran mengembangkan sistem perangkutan yang
memungkinkan orang maupun barang bergerak dengan aman, murah, cepat, dan
nyaman.
Dari sisi waktu analisisnya, perencanaan transportasi dapat dibedakan
menjadi :
1. Perencanaan Jangka Pendek (perencanaan operasional)
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
2
Cakupan tingkat perencanaan operasional adalah misalnya membuat denah
untuk persimpangan, penyeberangan pejalan kaki. Lokasi parkir,
penempatan pemberhentian bus, metode pemberian karcis, langkah-langkah
keselamatan dan ketertiban lalu lintas.
2. Perencanaan Jangka Menengah (perencanaan teknis)
Tingkat perencanaan ini berkaitan dengan penataan pola manajemen lalu
lintas, pembuatan jalan local, pengendalian parkir, pengorganisasian
angkutan umum, koordinasi pemberlakuan tarif, membuat kawasan pejalan
kaki dan sebagainya.
3. Perencanaan Jangka Panjang (perencanaan strategis)
Berhubungan dengan struktur dan kapasitas jaringan jalan utama dan
transportasi umum, keterkaitan antara transportasi dan guna lahan,
keseimbangan antar permintaan dan penawaran, keterkaitan antara tujuan
transportasi dengan ekonomi, tujuan lingkungan dan social
Perangkutan dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu :
a) Sosial : masyarakat yang membutuhkan, menggunakan, dan
mengelola perangkutan, dan juga yang melakukan pergerakan;
b) Fisik : prasarana dan sarana perangkutan yang memerlukan ruang bagi
pergerakannya. Pengejawatahan kegiatan perangkutan juga berupa
kenyataan guna lahan untuk jaringan jalan, yang bahkan meliputi 15-
30% luas tanah perkotaan;
c) Ekonomi : bagaimana pun masalah ini ternyata tidak dapat
dipisahkan.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
3
BAB I PENDAHULUAN
I. Perencanaan Kota sebagai perluasan bidang Arsitektur
Karena kita sudah berada di bidang Arsitektur, maka lebih mudah bila kita lihat
“Perencanaan kota” dari kacamata arsitektur. Perencanaan kota dapat dilihat
sebagai perluasan bidang arsitektur.
Mengapa demikian? Dari satu sisi skala atau cakupan area, Arsitektur
merancang bangunan pada satu persil (atau disebut berskala mikro), sedangkan
cakupan perencanaan kota meluas tidak hanya satu persil tapi suatu kawasan (yang
biasanya terdiri dari banyak persil) dapat disebut juga sebagai berskala. Dengan
demikian, perencanaan kota berkaitan dengan penataan lingkungan fisik yang lebih
luas daripada hanya satu persil seperti yang dialami oleh bidang arsitektur. Karena
dapat dilihat sebagai ekstensi dari bidang Arsitektur, maka bidang Perancangan
Kota (Urban Design) sering pula disebut sebagai “Arsitektur Kota”.
Perluasan cakupan dari mikro ke mezo (kawasan) menimbulkan beberapa
implikasi, yaitu antara lain:
a) Klien dan partisipasi
Dalam pekerjaan arsitektural, yang umumnya menangani satu persil, kita
melayani satu klien, sedangkan dalam perencanaan kota, yang biasanya mencakup
banyak persil, maka perencanaan kota berhadapan dengan banyak pemilik persil
yang berarti banyak klien atau banyak pengambil keputusan. Dengan banyaknya
pengambil keputusan maka perancangan kota mau tidak mau perlu melibatkan
partisipasi mereka (partisipasi masyarakat atau pihak-pihak terkait).
b) Masalah lingkungan Dalam penanganan satu persil, masalah lingkungan kurang terasa, tapi bila
cakupan meluas ke kawasan, maka masalah kelestarian lingkungan menjadi lebih
nyata. Masalah lingkungan timbul akibat interaksi antar guna lahan dalam
kawasan, juga akibat kegiatan sirkulasi lalu lintas, dan sebagainya.
c) Masalah sosial (hubungan antar manusia) Satu persil berarti satu keluarga, tapi berkaitan dengan satu kawasan,
terdapat masalah hubungan antar keluarga, antar manusia atau disebut sebagai
masalah sosial.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
4
Masalah ini misalnya terwujud dalam kebutuhan akan fasilitas umum atau fasilitas
sosial, prasarana umum, serta juga kegiatan yang khas di masyarakat kita, yaitu
perdagangan sektor informal (kaki lima).
II. Perancangan Kota sebagai implementasi Rencana Kota
Perencanaan kota (urban planning) menangani lingkungan binaan (built
environment) dalam lingkup kota (makro). Untuk melaksanakan hasil perencanaan
kota diperlukan program-program penanganan kawasan (mezo), maka dapat
diartikan bahwa perancangan kota (urban design)—sebagai penanganan
lingkungan binaan berskala mezo—merupakan salah satu langkah implementasi
(pelaksanaan) rencana kota.
Sebagai implementasi rencana kota, perancangan kota mempunyai implikasi
sebagai berikut:
a) Mengacu pada program atau isi rencana kota
Rencana kota yang berimplikasi ke kawasan dapat berupa: pelestarian
kawasan bersejarah, penataan kembali atau revitalisasi pusat kota, pengembangan
kota baru, pengembangan kawasan perumahan dan sebagainya. Perancangan kota
dapat mengimplementasikan program-program tersebut, sehingga dapat
dikembangkan proyek perancangan kota berkaitan dengan pelestarian kawasan
bersejarah, dan sebagainya.
b) Memanfaatkan perangkat implementasi rencana kota
Sebagai salah satu kegiatan implementasi rencana kota, maka perancangan
kota dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan perangkat implementasi rencana
kota, yaitu antara lain perangkat pengendali pembangunan ruang kota, seperti:
perijinan lokasi atau guna lahan, peraturan bangunan, pemberian IMB, dan pada
kasus kota-kota di Amerika terdapat perangkat seperti: zoning, subdivison
regulation, dan sebagainya.
III. Nilai-nilai, Kriteria Desain, Proses, dan Metode- Teknik dalam Perencanaan
Kota
Sebagai suatu usaha penataan lingkungan binaan, maka perencanaan kota
memiliki nilai-nilai yang dianut. Nilai-nilai tersebut dapat dianut oleh semua orang
secara universal (misalnya: keindahan), dan ada pula yang hanya dianut oleh
sebagian orang atau kultur tertentu—ini dapat kita sebut sebagai nilai lokal.
Usaha penataan dilakukan dengan mengikuti suatu proses dan kriteria desain
tertentu; dan proses dan kriteria ini juga ada yang disepakati secara umum dan ada
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
5
pula yang hanya disepakati oleh masyarakat lokal. Bahkan, pada masa yang
berbeda,
Suatu masyarakat dapat menganut suatu proses perancangan kota yang
berbeda pula. Hal ini disebabkan mungkin karena terjadi pergeseran paradigma
(cara pandang terhadap kebenaran). Dalam proses perancangan kota, dilakukan
langkah-langkah yang dapat didukung oleh metode dan teknik tertentu. Dalam
khasanah pengetahuan bidang perencanaan kota, telah dikembangkan banyak
metode dan teknik untuk mendukung proses perencanaan kota.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
6
BAB II TEORI
Perencanaan kota berfungsi:
development design:
utilitas kota ( transportasi, sirkulasi, drainase, dll )
sektor ekonomi ( public market, perdagangan, dll )
community design:
housing
pleasure ( rekreasi dan wisata )
fasilitas umum( sekolah, kesehatan, dll ).
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN KOTA TRANSPORTASI
TRANSPORTASI
Hubungan antara transportasi dan tata guna lahan sangatlah penting.
Bermacam-macam pola pengembangan lahan menghasilkan bermacam-macam
kebutuhan akan transportasi.
Bentuk sistem sirkulai mempengaruhi pola pengambangan lingkungan perkotaan
dan pola tata guna lahan. Permasalahan transportasi modern adalah
keselamatannya.
Di Amerika tahun 1960 dan 1982 kendaraan bermotor telah menjadi senjata
pembunuh, dimana tingkat kecelakaan per tahun di Amerika Serikat
10.400.000 menjadi 18.121.000 sehingga kematian meningkat dari 38.600
menjadi 47.300 per tahun.
Di California, kendaraan bermotor merupakan gaya hidup sehingga
kematian meningkat dari 5.114 pada tahun 1970 menjadi 5.860 pada tahun
1980.
Kematian yang melibatkan pejalan kaki meningkat dari 9.900 pada tahun
1970 menjadi 10.300 pada tahun 1972.
Kecelakaan pejalan kaki 25% dari jumlah yang meninggal akibat tabrakan
kendaraan bermotor atau pun karena kematian lain yang berkaitan dengan
kendaraan bermotor (menabrak pohon, tiang telepon, bangunan, dsb).
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
7
Banyak dari tragedi-tragedi ini yang
terjadi akibat kurang hati-hati, namun
tekanan yang diakibatkan oleh kekacauan
kota modern mungkin bisa dikurangi dengan
membangun jalan dan jalan raya secara
teratur.
Transportasi meliputi :
A. Transportasi Darat Transportasi darat meliputi jalan raya, jalan rel, sungai dan danau, serta
penyeberangan. Pelayanan transportasi mengarah pada integrasi antar/inter
moda dengan tersedianya fasilitas terminal yang memadai.
LAND USE EKSISTING LANDUSE EKSISTING HARUS
DIRENCANAKAN KEMBALI SEIRING
DENGAN PERUBAHAN RENCANA
SISTEM LALU LINTAS
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
8
Transportasi Jalan Terminal merupakan titik simpul dari perjalanan-perjalanan yang ada
dari suatu jaringan jalan. Sesuai dengan ketentuan, terminal diklasifikasikan
atas tipe A, B, dan C dengan ciri-ciri sebagai berikut: terminal tipe A,
berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan lintas batas negara,
angkutan antar kota antar propinsi, angkutan antar kota dalam propinsi,
angkutan kota, dan angkutan pedesaan, terminal tipe B, berfungsi melayani
kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota,
dan angkutan pedesaan, terminal tipe C, berfungsi melayani kendaraan
umum untuk angkutan pedesaan.
Disamping terminal penumpang terdapat teminal barang yang
digunakan untuk angkutan barang dengan kendaraan umum yang tidak
dibatasi wilayah pelayanannya.
Transportasi Jalan Rel Sesuai dengan sifatnya yang massal, kereta api merupakan modal
transportasi yang efektif dan efisien. Khusus di Indonesia: Kereta api akan
dikembangkan sebagai modal transportasi darat yang paling utama
dikarenakan akan memberi dampak positif secara nasional antara lain
mengurangi kepadatan jalan raya, penghematan konsumsi energi,
pengurangan tingkat kecelakaan, pengurangan kemacetan, tingkat polusi
yang rendah serta penghematan lahan.
Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan
Prasarana transportasi sungai, danau dan penyeberangan berupa
dermaga atau pelabuhan penyeberangan. Transportasi sungai dan danau
hanya berkembang pada daerah-daerah tertentu karena keadaan fisik
wilayah, sosio-ekonomi dan secara ekonomis memungkinkan.
Misalnya di Indoensia, hingga tahun 1996, kondisi prasarana angkutan
sungai danau dan penyeberangan sudah cukup mendukung pengembangan
dan peningkatan pelayanan angkutan. Jumlah dermaga sungai/danau dan
pelabuhan penyeberangan yang telah dan sedang dibangun pemerintah
Indonesia sebanyak 138. Transportasi penyeberangan bagian dari prasarana
transportasi jalan atau rel yang berfungsi sebagai ruang lalu lintas (jembatan
bergerak) yang dapat berupa alur pelayaran di laut, sungai dan danau.
Misalnya lintas penyeberangan yang menghubungankan pelabuhan
penyeberangan satu dengan pelabuhan penyeberangan lain atau yang
menghubungankan beberapa pelabuhan penyeberangan dewasa ini terdapat
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
9
98 lintasan diseluruh Indonesia. Diantara lintasan tersebut terdapat 34
lintasan perintis dan 16 lintasan komersial.
B. Transportasi Laut
Pertumbuhan angkutan laut melalui pelabuhan semakin meningkat
dan sangat besar peranannya dalammenunjang kegiatan ekonomi nasional,
daerah dan regional.
Misalnya pelabuhan laut sebagai salah satu substitusi transportasi laut
di Indonesia saat ini telah memberikan perannya yang terpenting sebagai
pintu gerbang perekonomian daerah, simpul utama dan kegiatan antar modal
dan sebagai terminal dalam distribusi barang.
Pembangunan fasilitas pelabuhan laut bertujuan untuk menata struktur
pelabuhan laut mulai dari pelabuhan peti kemas, pelabuhan semi peti kemas
atau konvensional, pelabuhan khusus, pelabuhan rakyat dan pelabuhan
perintis.Hal ini berkaitan dengan peningkatan fungsi pelabuhan pengumpul
dan pengumpan agar tercapai efisiensi dan investasimaupun kegiatan
operasional sehingga dapat mengurangi biaya transportasi.\
C. Transportasi Udara
Transportasi udara sebagai bagian integral dari sistem transportasi
nasional, telah menunjukkan perkembangan yang cukup baik, hal ini dapat
dilihat dengan adanya peningkatan yang terus menerus pada jumlah
penumpang, barang dan jasa yang diangkut.
Demikian juga peningkatan pelayanan antara lainmelalui penambahan
jumlah kapasitas yang disediakan serta peningkatan sarana dan prasarana
penunjang lainnya yang sangat berpengaruh kepada pelayanan transportasi
udara. Jaringan prasarana transportasi udara terdiri dari simpul yang
berwujud Bandar udara dan ruang lalu lintas udara.
Bandar udara berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi Bandar
udara pusat penyebaran primer, sekunder, tersier dan bukan pusat
penyebaran.
Berdasarkan wilayah pelayanan penerbangannya dikelompokkan menjadi
bandar udara internasional dan bandar udara domestik.
Berdasarkan penyelenggaraannya bandar udara dibedakan atas bandar
udara umum(UPT), bandar udara umum yang diselenggarakan oleh
badan usaha kebandar udaraan dan bandar udara khusus yang dikelola
oleh pengelola bandar udara khusus untuk keperluan sendiri.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
10
Mengapa sistem transportasi perlu direncanakan:
- Menjamin keterkaitan di antara sistem sirkulasi suatu kawasan dengan
sistem sirkulasi pada kawasan sekitarnya,
- Meningkatkan hubungan fungsional di antara berbagai jenis peruntukkan di
dalam kawasan.
Ilustrasi: Orchard Transportation Plan
Rencana sistemtransportasimencakup jalan raya dan jalan-jalan utama, rute
angkutan umum, jalan kereta api, bandar udara, dan jalan air.
Rencana tersebut mempolakan rute transportasi di seluruh kota dan
sekitarnya.
Di dalam rencana ini, semua jalur kendaraan yang diintegrasikan untuk
memindahkan orang dan barang di dalam dan di sekitar daerah perkotaan.
Sejalan dengan perkembangan kota, maka rencana sirkulasi akanmenjadi
suatu acuan untuk membangun dan memperluas sistem sirkulasi.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
11
Contoh Standar jalan yang digunakan di Los Angeles, California tahun 1979.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
12
Isu sistem transportasi
KOTA MASA DEPAN
Ilustrasi : Minnepolis Skyway System
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
13
Tunnel system
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
14
High Level Inter-Block Links
High Level Inter-Block Links
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
15
AWalk Through The City
Direct connection fromMRT/LRT and interceptorcar parks do developmennt
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
16
Permasalahan Transportasi
Permasalahan transportasi sesuai dengan uraian di atas merupakan masalah
yang sangat kompleks yang tidak dapat dilihat secara terpisah dan sepotong-
sepotong. Setiap daerah memiliki permasalahan yang berbeda dan sangat
tergantung pada lokalitas dan geografi dari daerah yang bersangkutan. Menurut
survei yang dilakukan oleh asosiasi pabrik mobil Jepang, terdapat 837 juta
kendaraan di jalan raya di seluruh dunia menyebabkan permasalahan bagi
lingkungan maupun masyarakat seperti polusi, global warming, biaya sosial, dan
ekonomi akibat kecelakaan dan kemacetan lalu lintas yang kronis.
Untuk itu diperlukan “Environmental Sustainability Transport (EBS)” sistem
salah satu di antaranya adalah mengembangkan kendaraan generasi baru yang
menggunakan teknologi tinggi seperti “fuel cell”. Selanjutnya untuk negara maju
seperti Jepang, Jerman, dan Perancis yang sudah memiliki kereta api cepat dengan
kelajuan sekitar 300 km/jam adalah mengurangi suara, getaran, dan tekanan udara
di sekitar kendaraan ini saat melaju, konservasi energy serta meningkatkan
kecepatannya seperti yang telah diuji coba oleh Spanyol sampai mencapai 350
km/jam. Hampir di seluruh negara di dunia memiliki fenomena pertumbuhan kota
yang berlebihan yang terbatas hanya beberapa kota, termasuk negara berkembang.
Sebagai konsekuensi pemusatan kekuasaan dan politik hanya di pusat negara
yang diikuti oleh konsentrasi uang maka ibu kota Negara di negara berkembang
telah tumbuh berlebihan sehingga menimbulkan masalah kepadatan penduduk
yang sangat tinggi, transportasi, serta infrastruktur lainnya. Perluasan kota dan
perbaikan transportasi serta infrastruktur yang dimaksud untuk menyelesaikan
masalah tersebut justru telah membuka peluang bagi pendatang tambahan yang
akan menambah konsentrasi penduduk dan membuat permasalahan semakin rumit.
Secara analogi, konsentrasi yang demikian juga terjadi di kota-kota kedua seperti
Medan. Sangat diharapkan, otonomi yang akan mendelegasikan kekuasaan dan
politik serta keuangan akan mengurangi tekanan ke ibu kota negara dan
menghidupkan daerah kabupaten dan kota.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
17
BAB III STUDI KASUS
Pola Kendaraan
Pola kendaraan merupakan usaha untuk mengurangi tekanan pada lahan
pusat kota untuk parkir sehingga mengurangi biaya bangunan-bangunan baru
dalam kota yang terbatas dan kritis.
Pola Jalan dan Transportasi Sejalan dengan rekomendasi desentralisasi dan dalam usaha membuat sistem
transportasi di dalam kota maka dikembangkan sistem jalan melingkar sebanyak
tiga lapis, masing masing jalan lingkar dalam, tengah dan luar, jalan lingkar ini
kemudian dihubungkan oleh beberapa jalan radial yang bergerak dari pinggiran
sampai ke inti kota. Dengan pola jalan seperti itu, paling tidak terdapat tiga
keuntungan yang diharapkan, yang pertama, perkembangan kota dan perumahan
akan berkembang merata tidak hanya di satu daerah, dan yang kedua, lalu lintas
yang langsung dari pinggiran ke pinggiran yang lain tidak lagi harus melewati kota
dan yang ketiga, kemudahan pencapaian ke segala arah akan lebih mudah.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
18
Contoh:
Menara Marina di pinggir Sungai Chicagodi kota Chicago,menyediakan tempat
parkir lebih dari 13 lantai pada masing-masing menara kembar. Menara terletak
dalam jarak berjalan kakiyang mudah dari kantor-kantor, perusahaan, apartemen,
dsb. Usaha menyediakan pool kendaraan ini menyebabkan pergerakan mobil
setempat menjadi minimal bagi penghuni bangunan-bangunan yang menjulang di
kawasan tersebut.
Bagaimana dengan isu sistem tata guna lahan dan transportasi di Medan
khususnya?
--------→
Pusat kotaMedan
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
19
1866
Pertumbuhan kota
Medan hanya
terbatas pada
kecamatan Medan
Labuhan dan Medan
Deli. Pertumbuhan
kampong dimulai
dari pinggiran
sungai, dan tumbuh
kampung ilir,
Hamparan Perak,
Careseuhe,
Mertubuta, Rengas
Kupang, Glugur,
dan Medan.
1888
Pada pusat kota
sendiri pertumbuhan
ini semakin pesat
dikarenakan adanya
sarana jalan dan
jalur kereta api.
1918 - 1995
Perkembangan
pemukiman
semakin menyebar
sebagai implikasi
pesatnya sarana dan
prasarana
lingkungan yang semakin baik.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
20
Permasalahan Kota Medan Permasalahan transportasi menurut pemerintah Kota Medan sudah demikian
krusialnya sehingga sudah saatnya ditangani secara serius. Namun dari sudut
pandang tersebut jelas terlihat, bahwa pemerintah daerah masih melihat masalah
transportasi sebagai masalah yang terpisah dari masalah perkotaan yang lain
seperti disajikan pada Tabel 3.1 Permasalahan Kota Medan. Sejalan dengan konsep
berpikir yang menyederhanakan masalah transportasi seperti di atas, panitia
seminar seolah telah mengarahkan kajian dan topik seminar terhadap penyelesaian
masalah transportasi dengan penggunaan sistem transportasi yang handal dan
terpadu, karena transportasi memegang peranan penting dalam pembangunan kota
sebagai urat nadi kegiatan social ekonomi masyarakat. seperti selanjutnya dikutip
sebagai berikut:
Berbagai persoalan perkotaan yang dihadapi saat ini maupun masa depan,
juga sangat terikat dengan sistem transportasi yang terbangun, termasuk upaya
mendorong percepatan pembangunan wilayah kota, sangat dibutuhkan koridor
transportasi terpadu, untuk meningkatkan perekonomian wilayah tersebut.
Sebagai kota orde I nasional, Kota Medan sebenarnya memiliki sistem
transportasi yang cukup lengkap meliputi seluruh matra pergerakan (darat, laut,
udara) dan hampir seluruh jenis moda. Namun harus diakui masih belum merata
secara sosial (maksudnya melayani seluruh lapisan masyarakat: penulis),
adakalanya muncul kesan diskriminasi pelayanan transportasi.
Peningkatan sarana transportasi dan peningkatan kebutuhan pergerakan
orang dan barang secara umum, sering berbenturan dengan kemampuan
pengembangan sarana dan prasarana transportasi. Peningkatan jumlah kendaraan
tidak seimbang dengan kemampuan pengembangan jaringan jalan. Berbagai
pengamat berpendapat untuk mengatasi berbagai masalah transportasi di kota ini
dibutuhkan interkoneksi dan peningkatan kualitas pelayanan moda angkutan umum
massal, monorel, kereta api dalam kota, dan lain-lain. Hal ini akan dicoba dikupas,
dalam diskusi yang bersifat interaktif tersebut.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
21
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
22
Perencanaan dan Transportasi Kota Medan
Medan memiliki luas Wilayah sekitar 26.510 ha, yang secara administratif
berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di bagian barat, timur dan selatan,
serta Selat Malaka dibagian utara.
Hinterland Medan merupakan daerah yang kaya dengan Sumber Daya Alam
sedang Selat Malaka adalah salah satu jalur lalu lintas laut paling sibuk di dunia.
sehingga kedua potensi alam tersebut ikut mempengaruhi perkembangan fisik Kota
Medan dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik. Jumlah penduduk tetap
diperkirakan sekitar 2 juta jiwa, dan jumlah penduduk tidak tetap sekitar 3 juta
jiwa (Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 dengan pertumbuhan sekitar
1,17% per tahun). Dengan konsentrasi penduduk yang demikian maka seyogianya
tersedia sumber tenaga kerja yang besar yang sekaligus merupakan potensi
pemasaran potensial. Pada tahun 2001, PDRB Kota Medan adalah sebesar Rp 14,2
Triliun sedang income per kapita penduduk adalah sebesar Rp 7.378.159 di mana
pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5% sedang inflasi mencapai 15,5% dengan
pertumbuhan penduduk sebesar 1,17% per tahun.
Evaluasi terhadap Perencanaan dan Transportasi Kota Medan
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
23
Rencana Induk Kota tahun 1974 telah diberlakukan selama kurang lebih 30
tahun dan telah dicoba direvisi pada tahun 1991 dan 1995, namun rekomendasi
yang diusulkan dalam rencana tersebut belum satupun yang dapat dilaksanakan
sepenuhnya, dan kota berkembang secara alamiah tanpa kendali. Kemungkinan
penyebabnya adalah sebagai berikut:
1. Rencana tersebut didasarkan pada prinsip perencanaan Barat yang
memerlukan beberapa prakondisi untuk mendukung keberhasilannya, seperti
adanya kontrol yang ketat dari masyarakat dan adanya partisipasi
masyarakat pada tingkat tertentu yang sulit diperoleh di negara- negara Asia
sehingga penyimpangan mudah dilakukan oleh para elite politik.
2. Kemandirian dan kemampuan pemerintah daerah untuk mencari dana bagi
pelaksanaan rencana, dengan kata lain prioritas dan dana pembangunan lebih
banyak ditentukan oleh pemerintahan di atasnya sebelum era reformasi dan
ditentukan oleh swasta pada pasca-reformasi.
3. Perencanaan 1974 tidak mempertimbangkan preferensi dari penduduk
sehingga tidak didukung, di samping lemahnya hukum dan tidak jelasnya
petunjuk detail “urban guideline” pembangunan kota. Sehingga,
pembangunan makin terkonsentrasi di tengah kota yang kemudian dipenuhi
oleh gedung bertingkat di samping membusuknya bagian tengah kota karena
timbulnya perumahan kumuh untuk menampung golongan bawah agar
mereka mudah mencapai konsentrasi pembangunan di tengah kota.
Rencana tata guna tanah yang direkomen- dasikan oleh RIK tidak pernah
terwujud, sedang pusat-pusat pertumbuhan tidak kunjung terbentuk. Ditambah lagi,
kontrol perkembangan kota seperti distribusi penduduk dalam bentuk kepadatan
penduduk (population density), kepadatan bangunan (building density), koefisien
dasar bangunan (building coverage), koefisien lantai bangunan (floor area ratio),
dan sempadan (set back).
Sebagai konsekuensinya, maka penyediaan infrastruktur sangat menyulitkan,
termasuk air, listrik, telepon, dan akses jalan. Sebagai contoh, kompleks pertokoan
yang tadinya penggunaannya untuk kawasan komersial yang hanya digunakan
untuk siang hari telah digunakan sebagai tempat tinggal yang padat, sehingga
menyebabkan terciptanya traffic tambahan dari dan keluar rumah, serta tuntutan
tambahan air, listrik, dan telepon, dengan demikian besaran pipa distribusi air,
lebar jalan, serta besaran kabel listrik dan telepon tidak sesuai lagi dengan rencana,
sehingga memerlukan tambahan.
Pembangunan perumahan serta pusat-pusat perbelanjaan tidak dilakukan secara
komprehensif menghasilkan ”trip-generation” dan ”trip distribution” di luar
perhitungan, sehingga memerlukan penyesuaian di luar rencana. Perubahan yang
sukar diramalkan seperti ini akan menyebabkan biaya tinggi yang akan merugikan
seluruh ”stakeholder”.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
24
Penyelesaian Masalah Transportasi
Dari pengalaman kota-kota besar lainnya di Indonesia serta berpedoman
kepada PAD setiap daerah dan tingkat sumber daya manusia yang ada di daerah
maka dapat disimpulkan bahwa pemerintah kota tidak akan sanggup membiayai
transportasi umum yang layak untuk penduduk dalam dekade sekarang. Sehingga
sangat diharapkan investasi dari pihak swasta untuk transportasi terutama untuk
monorel dan kereta api dalam kota, meskipun biaya operasi kedua moda
transportasi ini lebih murah tetapi biaya investasinya sangat tinggi, dengan
demikian tarifnya selalu lebih tinggi pada awal pengoperasiannya untuk
mempercepat pengembalian investasinya (Malaysia menetapkan tarif sekitar Rp
1.500/km, bandingkan dengan tarif angkutan kota sejenis Sudako dengan jarak
terjauh sekitar 10 km), untuk itu pihak swasta menuntut adanya pengembalian
modal yang aman dan dapat diramalkan yang didukung oleh kebijakan yang jelas
dan tegas. Di samping itu pendapatan penduduk (income per capita) harus cukup
tinggi untuk dapat membayar tarif angkutan yang memadai, karena tidak akan ada
investor yang bersedia mensubsidi biaya angkutan kecuali pemerintah, dan
pemerintah pun akan rugi kalau terus-terusan mensubsidi penduduk.
Bagi yang menentukan dan merekomendasikan jenis dan moda transportasi
yang akan digunakan untuk mengatasi permasalahan transportasi di Kota Medan
perlu lebih dahulu memastikan beberapa hal berikut; pertama, memastikan
skenario perencanaan kota yang yang akan ditempuh, serta keterkaitannya dengan
rencana yang lebih luas seperti dengan MMA, kedua, menyusun land use yang
disepakati oleh stakeholder dan memperoleh partisipasi aktif dari seluruh
penduduk kota dengan mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi Kota Medan,
ketiga, menyusun metode control penggunaan dalam bentuk kepadatan penduduk
(population density), kepadatan bangunan (building density), koefisien dasar
bangunan (building coverage), koefisien lantai bangunan (floor area ratio), dan
sempadan (set back). Keempat, dengan demikian, Origin and Destination
pengguna jasa transportasi, Trip Generation dan Trip Distribution dapat
diramalkan dengan tepat, kelima, menentukan jenis moda transportasi bersama-
sama dengan seluruh stakeholder.
Dengan demikian, setiap penduduk, termasuk investor memperoleh
kepastian hukum atas segala investasi yang yang akan dilakukannya. Bila skenario
dekonsentrasi yang dipilih tentu angkutan massa seperti angkutan cepat jarak jauh
(Mass Urban Rapid Transit System) diperlukan untuk mendukungnya. Jika ini
yang ditentukan tentu konsentrasi bangunan tinggi terutama perumahan padat atau
apartemen dalam kota harus dikurangi.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
25
KOTA LONDON
Kota London merupakan salah satu kota dengan perencanaan sistem
transportasi yang cukup modern.
Dimana pada jaman pra modern, kota London sudah mulai mengaplikasikan sistem
transportasi kereta api layang seperti tampak pada gambar di bawah.
Transportasi merupakan salah satu dari empat kebijakan utama yang dikelola
oleh Walikota London, namun kontrol keuangan walikota tidak termasuk
jaringan kereta api jarak panjang yang melintasi London. Pada tahun 2007,
walikota diserahi tanggung jawab atas beberapa jalur kereta api lokal yang
selanjutnya membentuk jaringan London Overground, trem, dan bus. Jaringan
transportasi umum ini dikelola oleh Transport for London (TfL), dan merupakan
salah satu yang jaringan transportasi yang paling luas di dunia. Bersepeda adalah
cara yang semakin populer untuk berkeliling London. Kampanye bersepeda di
London digalakkan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat. Jalur-jalur
yang membentuk London Underground, termasuk trem dan bus, menjadi bagian
dari sistem transportasi terpadu pada tahun 1933 setelah dibentuknya Badan
Transportasi Penumpang London(London Passenger Transport Board, LPTB)
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
26
atau London Transport. Saat ini, Transport for London (TfL) merupakan badan wajib yang bertanggungjawab atas sebagian besar sistem transportasi di London Raya. Badan ini dijalankan oleh sebuah lembaga dan seorang komisaris yang ditunjuk oleh Walikota London.
Transportasi udara
London merupakan pusat transportasi udara internasional dengan kawasan
udara kota yang terbesar di dunia. Delapan bandar udara menggunakan kata
London dalam penamaannya, namun hanya enam dari bandara-bandara tersebut
yang disinggahi oleh kebanyakan lalu lintas udara. Bandar Udara Internasional
London Heathrow di Hillingdon, London Barat, merupakan bandar udara tersibuk
di dunia dalam hal lalu lintas penumpang internasional, dan juga merupakan
pangkalan utama dari maskapai penerbangan nasional Britania Raya; British
Airways. Pada bulan Maret 2008, terminal kelima dari bandar udara ini dibuka.
Ada rencana untuk membangun landasan pacu ketiga dan terminal keenam namun
rencana ini dibatalkan oleh Pemerintah Koalisi pada tanggal 12 Mei 2010. Pada
bulan Mei 2011, sistem angkutan cepat dibuka di Heathrow untuk menghubungkan
bandara dengan tempat parkir yang berada di dekatnya.
Lalu lintas penerbangan internasional serta penerbangan lokal yang bertarif
rendah juga dikelola oleh Bandar Udara London Gatwick, yang terletak di West
Sussex, London Selatan. Bandar Udara London Stansted yang terletak di Essex,
London Timur, merupakan pangkalan utama bagi maskapai Ryanair,
sedangkan Bandar Udara London Luton di Bedfordshire, London Utara khusus
untuk penerbangan jarak dekat. Bandar Udara London City adalah bandar udara
yang paling kecil dan letaknya paling di pusat, yang khusus melayani penumpang
bisnis dan penerbangan jarak dekat berjadwal serta lalu lintas pesawat pribadi.
Bandar Udara London Southend di Essex, London Timur adalah sebuah
bandar udara regional kecil yang khusus melayani lalu lintas penerbangan murah
jarak dekat. Baru-baru ini Bandar udara ini diperbarui secara besar-besaran;
terminal penumpang baru dibangun, landasan pacu diperpanjang dan stasiun kereta
baru yang menawarkan akses cepat ke kota juga dikembangkan. Bandar udara ini
merupakan basis dari maskapai EasyJet.
Transportasi darat
Bus dan trem
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
27
Bus tingkat berwarna merah adalah simbol ikonik dari kota London.
Jaringan bus London adalah salah satu jaringan yang terbesar di dunia, yang
beroperasi selama 24 jam sehari, dengan lebih dari 8.000 armada bus, 700 rute, dan
lebih dari 6 juta penumpang setiap hari kerja. Pada tahun 2003, jaringan bus ini
mencatat sekitar 1,5 miliar penumpang dalam setahun, lebih banyak dari
penumpang yang berhasil diangkut oleh London Underground. Sekitar £850 juta
pendapatan diperoleh dalam setahun. London juga memiliki jalur kursi roda yang
terbesar di dunia, yang sejak kuartal ke-3 pada tahun 2007 jadi jauh lebih mudah
untuk diakses bagi penumpang tunarungu dan tunanetra dengan diperkenalkannya
sistem pengumuman audio-visual. Bus tingkat berwarna merah khas London
sangat populer di seluruh dunia dan merupakan ikon utama transportasi di London
selain taksi hitam dan Tube.
London mempunyai jaringan trem moden yang dikenal dengan
nama Tramlink, yang berbasis di Croydon, London Selatan. Jaringan ini memiliki
39 halte, tiga rute dan mengangkut sekitar 26,5 juta penumpang pada tahun 2008.
Sejak bulan Juni 2008, Tramlink dimiliki sepenuhnya oleh TfL dan TfL kemudian
menganggarkan dana sebesar £ 54 juta hingga tahun 2015 untuk pemeliharaan,
pembaruan, dan penambahan kapasitas armada Tramlink. Pada tahun 2009,
rencana ini sudah mulai diterapkan.
Kereta api
London Underground adalah sistem angkutan cepat yang tertua di dunia.
London Underground, atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Tube", merupakan
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
28
sistem transportasi massal kereta listrik bawah tanah yang tertua, dan yang kedua
terpanjang di dunia. Sejak mulai beroperasi pada tahun 1863, sistem ini telah
melayani 270 stasiun dan terbentuk dari beberapa perusahaan swasta, di antaranya
perusahaan kereta listrik bawah tanah yang pertama di dunia, yaitu City and South
London Railway.
Lebih dari tiga juta perjalanan dilakukan setiap hari melintasi rangkaian rel
bawah tanah London, dengan kata lain lebih dari 1 miliar per tahunnya. Sebuah
program investasi berusaha untuk mengatasi masalah kesesakan penumpang dan
keutuhan sistem, di antaranya termasuk anggaran sebesar £7 miliar yang khusus
diperuntukkan bagi penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2012. London juga
dipuji sebagai kota besar yang memiliki transportasi umum terbaik. Docklands
Light Railway yang dibuka pada tahun 1987 merupakan sistem angkutan kereta
listrik bawah tanah kedua yang lingkupnya lebih lebih kecil dan menggunakan
kendaraan ringan seperti trem yang melayani rute Docklands dan Greenwich.
Terdapat juga sebuah jaringan kereta listrik di pinggiran kota, khususnya di
London Selatan, yang memiliki rel bawah tanah yang lebih pendek. Di London
juga terletak stasiun yang paling sibuk di Inggris, yaituStasiun London Waterloo,
di mana lebih dari 184 juta penduduk menggunakan jasa stasiun ini setiap
tahunnya (termasuk Stasiun London Waterloo East). Stasiun-stasiun ini
menyediakan layanan kereta api ke London Tenggara dan Barat Daya, dan juga
sebagian Tenggara dan Barat Daya Inggris. Sebagian besar jalur kereta berakhir di
pusat kota London, tepatnya di 18 stasiun terminal dengan pengecualian kereta
Thameslink yang menghubungkan Bedford di utara dengan Brighton di selatan
melalui Bandar Udara London Luton dan Gatwick.
Sejak tahun 2007, jaringan kereta-cepat Eurostar menghubungkan St. Pancras
International dengan kota-kota seperti Lille, Paris, dan Brussels. Waktu tempuh
perjalanan ke Paris dan Brussels menjadi lebih cepat selama 2 jam-an dan satu jam
50 menit. Hal ini menjadikan London lebih dekat dengan
dataran Eropa dibandingkan dengan wilayah Inggris lainnya karena terhubungnya
jalur kereta High Speed 1dengan Terowongan Channel. Sementara itu kereta-
kereta domestik berkecepatan tinggi dibuka pertama kalinya pada bulan Juni 2009
untuk menghubungkan Kent dengan London.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
29
Sepeda
Jalur sepeda di jalanan kota London.
Kegiatan bersepeda di London mengalami kebangkitan sejak awal tahun
2000. Pengendara sepeda menikmati cara yang lebih murah, dan seringkali lebih
cepat dalam bepergian ke sekitar kota dibandingkan dengan menggunakan
angkutan umum atau mobil pribadi. Peluncuran Barclays Cycle Hire pada bulan
Juli 2010 turut mendorong pertumbuhan pengendara sepeda di London.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
30
Jalan raya
M25 yang melintas mengelilingi London adalah jalan lingkar bebas hambatan terpanjang di
dunia.
Meskipun sebagian besar arus lalu lintas yang melintas di pusat kota London
dilayani oleh angkutan umum, namun mobil travel lebih diutamakan di kawasan
pinggiran kota. Jalan lingkar dalam (di sekeliling pusat kota), jalan
lingkar Utara dan Selatan (di pinggiran kota), dan Jalan bebas hambatan
terkendali M25 (di luar kawasan pembangunan) mengelilingi London dan
bersimpangan dengan sejumlah rute-rute jalan raya radial yang selalu sibuk, namun
di antara jalan-jalan ini cuma sedikit yang menembus pedalaman London. Jalan
raya M25 merupakan jalan lingkar yang terpanjang di dunia, dengan panjang
sekitar 1.955 km (1,215 mil). Jalan A1 dan M1menghubungkan London
dengan Edinburgh, Leeds dan Newcastle.
Sebuah rencana mengenai jaringan lalu lintas jalan raya yang komprehensif
di seluruh kota (Rencana Ringways) disusun pada tahun 1960, namun sebagian
besar rencana itu dibatalkan pada awal tahun 1970. Pada tahun 2003, London
Congestion Charge (Biaya Kemacetan London) diperkenalkan untuk mengurangi
volume lalu lintas di pusat kota. Para pengendara diharuskan untuk membayar
sebesar £ 10 per hari agar bisa berkendara di dalam zona yang digolongkan sebagai
pusat kota London yang padat. London juga terkenal karena kemacetan lalu
lintasnya. Jalan bebas hambatan M25 menjadi jalan raya tersibuk di negara
itu. Kecepatan rata-rata mobil di jam-jam sibuk adalah 106 mpj
(171 km/j). Kebijakan London Congestion Charge ini telah terbukti efektif dalam
meningkatkan pemanfaatan kereta dan bus oleh kurang lebih 20.000 orang. Selain
itu, kebijakan ini juga berhasil mengurangi arus lalu lintas (terutama mobil pribadi)
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
31
sebanyak 10 sampai 15 persen, dengan begitu turut meningkatkan kecepatan lalu
lintas sebesar 10 sampai 15 persen, dan juga mengurangi angka kemacetan sebesar
20 sampai 30 persen. Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata jumlah mobil yang
memasuki pusat kota London pada hari kerja berkurang dari 195.000 ke 125.000
mobil.
Transportasi air
Pelabuhan London dahulu pernah menjadi pelabuhan terbesar di dunia,
namun saat ini pelabuhan tersebut hanya menjadi pelabuhan terbesar kedua
di Britania Raya, yang mengelola sekitar 45 juta ton kargo setiap
tahunnya. Sebagian besar lalu lintas kapal yang menuju London berlabuh
di Pelabuhan Tilbury yang lokasinya berada di luar kawasan London Raya.
TRANSPORTASI JALAN REL
Contoh:
Daerah Barbican di pusat kota London, yang berperan sebagai zona komersial
residensial dan kultural yang dibangun sekitar 1960
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
32
Jaringan kereta api layang sebagai wujud perkembangan teknologi pada masa itu
membawa perubahan pada struktur morfologi kota dan wajah kota London.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
33
BAB IV KESIMPULAN
Setelah dilakukan beberapa studi kasus terhadap perencanaan kota Medan
mengenai subyek transportasi, perlu diadakan perencanaan perubahan terhadap
transportasi di kota Medan.
Permasalahan transportasi di kota Medan sama seperti halnya kota-kota besar
lainnya yakni masah kemacetan yang diakibatkan oleh beberapa faktor seperti land
use, area parker yang tidak beraturan, dsb harus dilakukan perubahan dan rencana-
rencana baru yang dapat mengatasi masalah umum yang selalu menjadi topic yang
wajib dibahas dan dicari solusinya.
Warga Medan yang kian hari kian bertambah sehingga berdampak pada
peningkatan kendaraan yang cukup tinggi, sedangkan jalan-jalan umum yang kian
hari bukannya bertambah akan tetapi kian sempit dikarenakan munculnya
pedagang kaki lima, area parkir yang sangat mengganggu kelancaran lalu lintas.
Dihimbau agar perda dapat mengatasi masalah lajur transportasi dengan
menempatkan pedagang kaki lima pada tempatnya, menyediakan lahan yang cukup
untuk area parkir, perluasan jalan, dan sebagainya.
Selain kota Medan, kota London juga menjadi bahan studi kasus.
Berbanding terbalik dengan transportasi di kota Medan, kota London memiliki
sistem transportasi yang sangat baik.
Mulai dari penataan tata ruang, penggunaan land use, dan pemanfaatan sarana
transportasi yang cukup mengatasi masalah-masalah umum, semua dijalankan
dengan sangat baik sehingga tidak terjadi hal-hal yang dapat mengganggu
perencanaan kota.
PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie
34
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=unsur%20perencanaan%20kota&source=web&cd=1&cad=rj
a&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fdownload%2F10580000035-
perencanaan-kota%2Ftka_541_slide_unsur-
unsur_perencanaan_kota.pdf&ei=NluPUIGSI8HKrAfp_4CQDw&usg=AFQjCNGyqiki1HRjTcPbPpcqAWy_IN
PrnQ
http://eprints.undip.ac.id/26060/1/ANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdf
http://mpkd.ugm.ac.id/weblama/homepageadj/support/materi/pkota-i/a01-pkota1-isi.pdf
http://usedetroit.blogspot.com/2009/11/proses-perencanaan-transportasi.html
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:7PcKJzfHh4AJ:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789
/15842/1/sim-agu2005-
%2520(4).pdf+sejarah+perencanaan+transportasi+kota+medan&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESgRzj
92Fx0okkg3PtTS5rrhRQ4tOFT5x_5OQkA3bSUnb0ZnhtZzpl56yWNe4vdbKAL9SxlDGodk04E3S_pijpmKJ0v
Aac9MystvweGVD78bU5myj3KHoUOZjwVniEYJsTxteFo8&sig=AHIEtbQN6j-IhSohWtPkCw7EEFtYbppgBg
http://id.wikipedia.org/wiki/London#Transportasi