100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

35
PerencanaanKotaPerencanaanKotaPer encanaanKotaPerencanaanKotaPerenc anaanKotaPerencanaanKotaPerencana anKotaPerencanaanKotaPerencanaan KotaPerencanaanKotaPerencanaanKot aPerencanaanKotaPerencanaanKotaPe rencanaanKotaPerencanaanKotaPeren canaanKotaPerencanaanKotaPerencan aanKotaPerencanaanKotaPerencanaan KotaPerencanaanKotaPerencanaanKot aPerencanaanKotaPerencanaanKotaPe rencanaanKotaPerencanaanKotaPeren canaanKotaPerencanaanKotaPerencan aanKotaPerencanaanKotaPerencanaan KotaPerencanaanKotaPerencanaanKot aPerencanaanKotaPerencanaanKotaPe rencanaanKotapasdfghjklzxcvbnmqwe PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) UNSUR PERENCANAAN KOTA DISUSUN OLEH SUVIA KLIMLIE 100406089 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN ARSITEKTUR

Transcript of 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

Page 1: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

0 | P a g e

PerencanaanKotaPerencanaanKotaPer

encanaanKotaPerencanaanKotaPerenc

anaanKotaPerencanaanKotaPerencana

anKotaPerencanaanKotaPerencanaan

KotaPerencanaanKotaPerencanaanKot

aPerencanaanKotaPerencanaanKotaPe

rencanaanKotaPerencanaanKotaPeren

canaanKotaPerencanaanKotaPerencan

aanKotaPerencanaanKotaPerencanaan

KotaPerencanaanKotaPerencanaanKot

aPerencanaanKotaPerencanaanKotaPe

rencanaanKotaPerencanaanKotaPeren

canaanKotaPerencanaanKotaPerencan

aanKotaPerencanaanKotaPerencanaan

KotaPerencanaanKotaPerencanaanKot

aPerencanaanKotaPerencanaanKotaPe

rencanaanKotapasdfghjklzxcvbnmqwe

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) UNSUR PERENCANAAN KOTA

DISUSUN OLEH

SUVIA KLIMLIE

100406089

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

Page 2: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

1

ABSTRAK

PERENCANAAN TRANSPORTASI

Masalah transportasi umumnya selalu disederhanakan sehingga sering

dilihat hanya sebagai kurangnya luasan jalan dan jumlah angkutan, sehingga

penyelesaian yang diusulkan umumnya adalah menambah ruas dan melebarkan

jalan serta menambah armada angkutan. Sehingga saat penambahan tersebut

menjadi padat kembali maka usulannya adalah kembali menambah, sehingga

menjadi proses yang tak kunjung selesai yang berarti permasalahannya juga tidak

pernah selesai. Sedang setiap ulangan penambahan yang dilakukan akan juga

melipat gandakan biaya yang diperlukan sehingga akhirnya melampaui

kesanggupan pemerintah kota. Makalah ini akan menjelaskan bahwa transportasi

tidak dapat dipisahkan dari masalah perkotaan yang sangat kompleks dan

menyangkut semua faktor kehidupan baik sosial, ekonomi, fisik, dan engineering,

yang pananganannya harus serentak dan bersinergi.

Perencanaan transportasi adalah suatu perencanaan kebutuhan prasarana

transportasi seperti jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan serta sarana untuk

mendukung sistem transportasi yang efisien, aman dan lancar serta berwawasan

lingkungan. Perencanaan transportasi ditujukan untuk mengatasi masalah

transportasi yang sedang terjadi atau kemungkinan terjadi di masa mendatang.

Tujuan perencanaan transportasi adalah untuk mencari penyelesaian masalah

transportasi dengan cara yang paling tepat dengan menggunakan sumber daya yang

ada.Kaitannya perencanaan kota dengan perencanaan perangkutan, yaitu

perencanaan kota mempersiapkan kota untuk menghadapi perkembangan dan

mencegah timbulnya berbagai persoalan atau penyakit kota agar kota menjadi

suatu tempat kehidupan yang membetahkan dan layak. Sedangkan perencanaan

transportasi mempunyai sasaran mengembangkan sistem perangkutan yang

memungkinkan orang maupun barang bergerak dengan aman, murah, cepat, dan

nyaman.

Dari sisi waktu analisisnya, perencanaan transportasi dapat dibedakan

menjadi :

1. Perencanaan Jangka Pendek (perencanaan operasional)

Page 3: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

2

Cakupan tingkat perencanaan operasional adalah misalnya membuat denah

untuk persimpangan, penyeberangan pejalan kaki. Lokasi parkir,

penempatan pemberhentian bus, metode pemberian karcis, langkah-langkah

keselamatan dan ketertiban lalu lintas.

2. Perencanaan Jangka Menengah (perencanaan teknis)

Tingkat perencanaan ini berkaitan dengan penataan pola manajemen lalu

lintas, pembuatan jalan local, pengendalian parkir, pengorganisasian

angkutan umum, koordinasi pemberlakuan tarif, membuat kawasan pejalan

kaki dan sebagainya.

3. Perencanaan Jangka Panjang (perencanaan strategis)

Berhubungan dengan struktur dan kapasitas jaringan jalan utama dan

transportasi umum, keterkaitan antara transportasi dan guna lahan,

keseimbangan antar permintaan dan penawaran, keterkaitan antara tujuan

transportasi dengan ekonomi, tujuan lingkungan dan social

Perangkutan dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu :

a) Sosial : masyarakat yang membutuhkan, menggunakan, dan

mengelola perangkutan, dan juga yang melakukan pergerakan;

b) Fisik : prasarana dan sarana perangkutan yang memerlukan ruang bagi

pergerakannya. Pengejawatahan kegiatan perangkutan juga berupa

kenyataan guna lahan untuk jaringan jalan, yang bahkan meliputi 15-

30% luas tanah perkotaan;

c) Ekonomi : bagaimana pun masalah ini ternyata tidak dapat

dipisahkan.

Page 4: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

3

BAB I PENDAHULUAN

I. Perencanaan Kota sebagai perluasan bidang Arsitektur

Karena kita sudah berada di bidang Arsitektur, maka lebih mudah bila kita lihat

“Perencanaan kota” dari kacamata arsitektur. Perencanaan kota dapat dilihat

sebagai perluasan bidang arsitektur.

Mengapa demikian? Dari satu sisi skala atau cakupan area, Arsitektur

merancang bangunan pada satu persil (atau disebut berskala mikro), sedangkan

cakupan perencanaan kota meluas tidak hanya satu persil tapi suatu kawasan (yang

biasanya terdiri dari banyak persil) dapat disebut juga sebagai berskala. Dengan

demikian, perencanaan kota berkaitan dengan penataan lingkungan fisik yang lebih

luas daripada hanya satu persil seperti yang dialami oleh bidang arsitektur. Karena

dapat dilihat sebagai ekstensi dari bidang Arsitektur, maka bidang Perancangan

Kota (Urban Design) sering pula disebut sebagai “Arsitektur Kota”.

Perluasan cakupan dari mikro ke mezo (kawasan) menimbulkan beberapa

implikasi, yaitu antara lain:

a) Klien dan partisipasi

Dalam pekerjaan arsitektural, yang umumnya menangani satu persil, kita

melayani satu klien, sedangkan dalam perencanaan kota, yang biasanya mencakup

banyak persil, maka perencanaan kota berhadapan dengan banyak pemilik persil

yang berarti banyak klien atau banyak pengambil keputusan. Dengan banyaknya

pengambil keputusan maka perancangan kota mau tidak mau perlu melibatkan

partisipasi mereka (partisipasi masyarakat atau pihak-pihak terkait).

b) Masalah lingkungan Dalam penanganan satu persil, masalah lingkungan kurang terasa, tapi bila

cakupan meluas ke kawasan, maka masalah kelestarian lingkungan menjadi lebih

nyata. Masalah lingkungan timbul akibat interaksi antar guna lahan dalam

kawasan, juga akibat kegiatan sirkulasi lalu lintas, dan sebagainya.

c) Masalah sosial (hubungan antar manusia) Satu persil berarti satu keluarga, tapi berkaitan dengan satu kawasan,

terdapat masalah hubungan antar keluarga, antar manusia atau disebut sebagai

masalah sosial.

Page 5: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

4

Masalah ini misalnya terwujud dalam kebutuhan akan fasilitas umum atau fasilitas

sosial, prasarana umum, serta juga kegiatan yang khas di masyarakat kita, yaitu

perdagangan sektor informal (kaki lima).

II. Perancangan Kota sebagai implementasi Rencana Kota

Perencanaan kota (urban planning) menangani lingkungan binaan (built

environment) dalam lingkup kota (makro). Untuk melaksanakan hasil perencanaan

kota diperlukan program-program penanganan kawasan (mezo), maka dapat

diartikan bahwa perancangan kota (urban design)—sebagai penanganan

lingkungan binaan berskala mezo—merupakan salah satu langkah implementasi

(pelaksanaan) rencana kota.

Sebagai implementasi rencana kota, perancangan kota mempunyai implikasi

sebagai berikut:

a) Mengacu pada program atau isi rencana kota

Rencana kota yang berimplikasi ke kawasan dapat berupa: pelestarian

kawasan bersejarah, penataan kembali atau revitalisasi pusat kota, pengembangan

kota baru, pengembangan kawasan perumahan dan sebagainya. Perancangan kota

dapat mengimplementasikan program-program tersebut, sehingga dapat

dikembangkan proyek perancangan kota berkaitan dengan pelestarian kawasan

bersejarah, dan sebagainya.

b) Memanfaatkan perangkat implementasi rencana kota

Sebagai salah satu kegiatan implementasi rencana kota, maka perancangan

kota dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan perangkat implementasi rencana

kota, yaitu antara lain perangkat pengendali pembangunan ruang kota, seperti:

perijinan lokasi atau guna lahan, peraturan bangunan, pemberian IMB, dan pada

kasus kota-kota di Amerika terdapat perangkat seperti: zoning, subdivison

regulation, dan sebagainya.

III. Nilai-nilai, Kriteria Desain, Proses, dan Metode- Teknik dalam Perencanaan

Kota

Sebagai suatu usaha penataan lingkungan binaan, maka perencanaan kota

memiliki nilai-nilai yang dianut. Nilai-nilai tersebut dapat dianut oleh semua orang

secara universal (misalnya: keindahan), dan ada pula yang hanya dianut oleh

sebagian orang atau kultur tertentu—ini dapat kita sebut sebagai nilai lokal.

Usaha penataan dilakukan dengan mengikuti suatu proses dan kriteria desain

tertentu; dan proses dan kriteria ini juga ada yang disepakati secara umum dan ada

Page 6: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

5

pula yang hanya disepakati oleh masyarakat lokal. Bahkan, pada masa yang

berbeda,

Suatu masyarakat dapat menganut suatu proses perancangan kota yang

berbeda pula. Hal ini disebabkan mungkin karena terjadi pergeseran paradigma

(cara pandang terhadap kebenaran). Dalam proses perancangan kota, dilakukan

langkah-langkah yang dapat didukung oleh metode dan teknik tertentu. Dalam

khasanah pengetahuan bidang perencanaan kota, telah dikembangkan banyak

metode dan teknik untuk mendukung proses perencanaan kota.

Page 7: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

6

BAB II TEORI

Perencanaan kota berfungsi:

development design:

utilitas kota ( transportasi, sirkulasi, drainase, dll )

sektor ekonomi ( public market, perdagangan, dll )

community design:

housing

pleasure ( rekreasi dan wisata )

fasilitas umum( sekolah, kesehatan, dll ).

UNSUR-UNSUR PERENCANAAN KOTA TRANSPORTASI

TRANSPORTASI

Hubungan antara transportasi dan tata guna lahan sangatlah penting.

Bermacam-macam pola pengembangan lahan menghasilkan bermacam-macam

kebutuhan akan transportasi.

Bentuk sistem sirkulai mempengaruhi pola pengambangan lingkungan perkotaan

dan pola tata guna lahan. Permasalahan transportasi modern adalah

keselamatannya.

Di Amerika tahun 1960 dan 1982 kendaraan bermotor telah menjadi senjata

pembunuh, dimana tingkat kecelakaan per tahun di Amerika Serikat

10.400.000 menjadi 18.121.000 sehingga kematian meningkat dari 38.600

menjadi 47.300 per tahun.

Di California, kendaraan bermotor merupakan gaya hidup sehingga

kematian meningkat dari 5.114 pada tahun 1970 menjadi 5.860 pada tahun

1980.

Kematian yang melibatkan pejalan kaki meningkat dari 9.900 pada tahun

1970 menjadi 10.300 pada tahun 1972.

Kecelakaan pejalan kaki 25% dari jumlah yang meninggal akibat tabrakan

kendaraan bermotor atau pun karena kematian lain yang berkaitan dengan

kendaraan bermotor (menabrak pohon, tiang telepon, bangunan, dsb).

Page 8: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

7

Banyak dari tragedi-tragedi ini yang

terjadi akibat kurang hati-hati, namun

tekanan yang diakibatkan oleh kekacauan

kota modern mungkin bisa dikurangi dengan

membangun jalan dan jalan raya secara

teratur.

Transportasi meliputi :

A. Transportasi Darat Transportasi darat meliputi jalan raya, jalan rel, sungai dan danau, serta

penyeberangan. Pelayanan transportasi mengarah pada integrasi antar/inter

moda dengan tersedianya fasilitas terminal yang memadai.

LAND USE EKSISTING LANDUSE EKSISTING HARUS

DIRENCANAKAN KEMBALI SEIRING

DENGAN PERUBAHAN RENCANA

SISTEM LALU LINTAS

Page 9: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

8

Transportasi Jalan Terminal merupakan titik simpul dari perjalanan-perjalanan yang ada

dari suatu jaringan jalan. Sesuai dengan ketentuan, terminal diklasifikasikan

atas tipe A, B, dan C dengan ciri-ciri sebagai berikut: terminal tipe A,

berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan lintas batas negara,

angkutan antar kota antar propinsi, angkutan antar kota dalam propinsi,

angkutan kota, dan angkutan pedesaan, terminal tipe B, berfungsi melayani

kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota,

dan angkutan pedesaan, terminal tipe C, berfungsi melayani kendaraan

umum untuk angkutan pedesaan.

Disamping terminal penumpang terdapat teminal barang yang

digunakan untuk angkutan barang dengan kendaraan umum yang tidak

dibatasi wilayah pelayanannya.

Transportasi Jalan Rel Sesuai dengan sifatnya yang massal, kereta api merupakan modal

transportasi yang efektif dan efisien. Khusus di Indonesia: Kereta api akan

dikembangkan sebagai modal transportasi darat yang paling utama

dikarenakan akan memberi dampak positif secara nasional antara lain

mengurangi kepadatan jalan raya, penghematan konsumsi energi,

pengurangan tingkat kecelakaan, pengurangan kemacetan, tingkat polusi

yang rendah serta penghematan lahan.

Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan

Prasarana transportasi sungai, danau dan penyeberangan berupa

dermaga atau pelabuhan penyeberangan. Transportasi sungai dan danau

hanya berkembang pada daerah-daerah tertentu karena keadaan fisik

wilayah, sosio-ekonomi dan secara ekonomis memungkinkan.

Misalnya di Indoensia, hingga tahun 1996, kondisi prasarana angkutan

sungai danau dan penyeberangan sudah cukup mendukung pengembangan

dan peningkatan pelayanan angkutan. Jumlah dermaga sungai/danau dan

pelabuhan penyeberangan yang telah dan sedang dibangun pemerintah

Indonesia sebanyak 138. Transportasi penyeberangan bagian dari prasarana

transportasi jalan atau rel yang berfungsi sebagai ruang lalu lintas (jembatan

bergerak) yang dapat berupa alur pelayaran di laut, sungai dan danau.

Misalnya lintas penyeberangan yang menghubungankan pelabuhan

penyeberangan satu dengan pelabuhan penyeberangan lain atau yang

menghubungankan beberapa pelabuhan penyeberangan dewasa ini terdapat

Page 10: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

9

98 lintasan diseluruh Indonesia. Diantara lintasan tersebut terdapat 34

lintasan perintis dan 16 lintasan komersial.

B. Transportasi Laut

Pertumbuhan angkutan laut melalui pelabuhan semakin meningkat

dan sangat besar peranannya dalammenunjang kegiatan ekonomi nasional,

daerah dan regional.

Misalnya pelabuhan laut sebagai salah satu substitusi transportasi laut

di Indonesia saat ini telah memberikan perannya yang terpenting sebagai

pintu gerbang perekonomian daerah, simpul utama dan kegiatan antar modal

dan sebagai terminal dalam distribusi barang.

Pembangunan fasilitas pelabuhan laut bertujuan untuk menata struktur

pelabuhan laut mulai dari pelabuhan peti kemas, pelabuhan semi peti kemas

atau konvensional, pelabuhan khusus, pelabuhan rakyat dan pelabuhan

perintis.Hal ini berkaitan dengan peningkatan fungsi pelabuhan pengumpul

dan pengumpan agar tercapai efisiensi dan investasimaupun kegiatan

operasional sehingga dapat mengurangi biaya transportasi.\

C. Transportasi Udara

Transportasi udara sebagai bagian integral dari sistem transportasi

nasional, telah menunjukkan perkembangan yang cukup baik, hal ini dapat

dilihat dengan adanya peningkatan yang terus menerus pada jumlah

penumpang, barang dan jasa yang diangkut.

Demikian juga peningkatan pelayanan antara lainmelalui penambahan

jumlah kapasitas yang disediakan serta peningkatan sarana dan prasarana

penunjang lainnya yang sangat berpengaruh kepada pelayanan transportasi

udara. Jaringan prasarana transportasi udara terdiri dari simpul yang

berwujud Bandar udara dan ruang lalu lintas udara.

Bandar udara berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi Bandar

udara pusat penyebaran primer, sekunder, tersier dan bukan pusat

penyebaran.

Berdasarkan wilayah pelayanan penerbangannya dikelompokkan menjadi

bandar udara internasional dan bandar udara domestik.

Berdasarkan penyelenggaraannya bandar udara dibedakan atas bandar

udara umum(UPT), bandar udara umum yang diselenggarakan oleh

badan usaha kebandar udaraan dan bandar udara khusus yang dikelola

oleh pengelola bandar udara khusus untuk keperluan sendiri.

Page 11: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

10

Mengapa sistem transportasi perlu direncanakan:

- Menjamin keterkaitan di antara sistem sirkulasi suatu kawasan dengan

sistem sirkulasi pada kawasan sekitarnya,

- Meningkatkan hubungan fungsional di antara berbagai jenis peruntukkan di

dalam kawasan.

Ilustrasi: Orchard Transportation Plan

Rencana sistemtransportasimencakup jalan raya dan jalan-jalan utama, rute

angkutan umum, jalan kereta api, bandar udara, dan jalan air.

Rencana tersebut mempolakan rute transportasi di seluruh kota dan

sekitarnya.

Di dalam rencana ini, semua jalur kendaraan yang diintegrasikan untuk

memindahkan orang dan barang di dalam dan di sekitar daerah perkotaan.

Sejalan dengan perkembangan kota, maka rencana sirkulasi akanmenjadi

suatu acuan untuk membangun dan memperluas sistem sirkulasi.

Page 12: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

11

Contoh Standar jalan yang digunakan di Los Angeles, California tahun 1979.

Page 13: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

12

Isu sistem transportasi

KOTA MASA DEPAN

Ilustrasi : Minnepolis Skyway System

Page 14: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

13

Tunnel system

Page 15: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

14

High Level Inter-Block Links

High Level Inter-Block Links

Page 16: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

15

AWalk Through The City

Direct connection fromMRT/LRT and interceptorcar parks do developmennt

Page 17: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

16

Permasalahan Transportasi

Permasalahan transportasi sesuai dengan uraian di atas merupakan masalah

yang sangat kompleks yang tidak dapat dilihat secara terpisah dan sepotong-

sepotong. Setiap daerah memiliki permasalahan yang berbeda dan sangat

tergantung pada lokalitas dan geografi dari daerah yang bersangkutan. Menurut

survei yang dilakukan oleh asosiasi pabrik mobil Jepang, terdapat 837 juta

kendaraan di jalan raya di seluruh dunia menyebabkan permasalahan bagi

lingkungan maupun masyarakat seperti polusi, global warming, biaya sosial, dan

ekonomi akibat kecelakaan dan kemacetan lalu lintas yang kronis.

Untuk itu diperlukan “Environmental Sustainability Transport (EBS)” sistem

salah satu di antaranya adalah mengembangkan kendaraan generasi baru yang

menggunakan teknologi tinggi seperti “fuel cell”. Selanjutnya untuk negara maju

seperti Jepang, Jerman, dan Perancis yang sudah memiliki kereta api cepat dengan

kelajuan sekitar 300 km/jam adalah mengurangi suara, getaran, dan tekanan udara

di sekitar kendaraan ini saat melaju, konservasi energy serta meningkatkan

kecepatannya seperti yang telah diuji coba oleh Spanyol sampai mencapai 350

km/jam. Hampir di seluruh negara di dunia memiliki fenomena pertumbuhan kota

yang berlebihan yang terbatas hanya beberapa kota, termasuk negara berkembang.

Sebagai konsekuensi pemusatan kekuasaan dan politik hanya di pusat negara

yang diikuti oleh konsentrasi uang maka ibu kota Negara di negara berkembang

telah tumbuh berlebihan sehingga menimbulkan masalah kepadatan penduduk

yang sangat tinggi, transportasi, serta infrastruktur lainnya. Perluasan kota dan

perbaikan transportasi serta infrastruktur yang dimaksud untuk menyelesaikan

masalah tersebut justru telah membuka peluang bagi pendatang tambahan yang

akan menambah konsentrasi penduduk dan membuat permasalahan semakin rumit.

Secara analogi, konsentrasi yang demikian juga terjadi di kota-kota kedua seperti

Medan. Sangat diharapkan, otonomi yang akan mendelegasikan kekuasaan dan

politik serta keuangan akan mengurangi tekanan ke ibu kota negara dan

menghidupkan daerah kabupaten dan kota.

Page 18: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

17

BAB III STUDI KASUS

Pola Kendaraan

Pola kendaraan merupakan usaha untuk mengurangi tekanan pada lahan

pusat kota untuk parkir sehingga mengurangi biaya bangunan-bangunan baru

dalam kota yang terbatas dan kritis.

Pola Jalan dan Transportasi Sejalan dengan rekomendasi desentralisasi dan dalam usaha membuat sistem

transportasi di dalam kota maka dikembangkan sistem jalan melingkar sebanyak

tiga lapis, masing masing jalan lingkar dalam, tengah dan luar, jalan lingkar ini

kemudian dihubungkan oleh beberapa jalan radial yang bergerak dari pinggiran

sampai ke inti kota. Dengan pola jalan seperti itu, paling tidak terdapat tiga

keuntungan yang diharapkan, yang pertama, perkembangan kota dan perumahan

akan berkembang merata tidak hanya di satu daerah, dan yang kedua, lalu lintas

yang langsung dari pinggiran ke pinggiran yang lain tidak lagi harus melewati kota

dan yang ketiga, kemudahan pencapaian ke segala arah akan lebih mudah.

Page 19: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

18

Contoh:

Menara Marina di pinggir Sungai Chicagodi kota Chicago,menyediakan tempat

parkir lebih dari 13 lantai pada masing-masing menara kembar. Menara terletak

dalam jarak berjalan kakiyang mudah dari kantor-kantor, perusahaan, apartemen,

dsb. Usaha menyediakan pool kendaraan ini menyebabkan pergerakan mobil

setempat menjadi minimal bagi penghuni bangunan-bangunan yang menjulang di

kawasan tersebut.

Bagaimana dengan isu sistem tata guna lahan dan transportasi di Medan

khususnya?

--------→

Pusat kotaMedan

Page 20: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

19

1866

Pertumbuhan kota

Medan hanya

terbatas pada

kecamatan Medan

Labuhan dan Medan

Deli. Pertumbuhan

kampong dimulai

dari pinggiran

sungai, dan tumbuh

kampung ilir,

Hamparan Perak,

Careseuhe,

Mertubuta, Rengas

Kupang, Glugur,

dan Medan.

1888

Pada pusat kota

sendiri pertumbuhan

ini semakin pesat

dikarenakan adanya

sarana jalan dan

jalur kereta api.

1918 - 1995

Perkembangan

pemukiman

semakin menyebar

sebagai implikasi

pesatnya sarana dan

prasarana

lingkungan yang semakin baik.

Page 21: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

20

Permasalahan Kota Medan Permasalahan transportasi menurut pemerintah Kota Medan sudah demikian

krusialnya sehingga sudah saatnya ditangani secara serius. Namun dari sudut

pandang tersebut jelas terlihat, bahwa pemerintah daerah masih melihat masalah

transportasi sebagai masalah yang terpisah dari masalah perkotaan yang lain

seperti disajikan pada Tabel 3.1 Permasalahan Kota Medan. Sejalan dengan konsep

berpikir yang menyederhanakan masalah transportasi seperti di atas, panitia

seminar seolah telah mengarahkan kajian dan topik seminar terhadap penyelesaian

masalah transportasi dengan penggunaan sistem transportasi yang handal dan

terpadu, karena transportasi memegang peranan penting dalam pembangunan kota

sebagai urat nadi kegiatan social ekonomi masyarakat. seperti selanjutnya dikutip

sebagai berikut:

Berbagai persoalan perkotaan yang dihadapi saat ini maupun masa depan,

juga sangat terikat dengan sistem transportasi yang terbangun, termasuk upaya

mendorong percepatan pembangunan wilayah kota, sangat dibutuhkan koridor

transportasi terpadu, untuk meningkatkan perekonomian wilayah tersebut.

Sebagai kota orde I nasional, Kota Medan sebenarnya memiliki sistem

transportasi yang cukup lengkap meliputi seluruh matra pergerakan (darat, laut,

udara) dan hampir seluruh jenis moda. Namun harus diakui masih belum merata

secara sosial (maksudnya melayani seluruh lapisan masyarakat: penulis),

adakalanya muncul kesan diskriminasi pelayanan transportasi.

Peningkatan sarana transportasi dan peningkatan kebutuhan pergerakan

orang dan barang secara umum, sering berbenturan dengan kemampuan

pengembangan sarana dan prasarana transportasi. Peningkatan jumlah kendaraan

tidak seimbang dengan kemampuan pengembangan jaringan jalan. Berbagai

pengamat berpendapat untuk mengatasi berbagai masalah transportasi di kota ini

dibutuhkan interkoneksi dan peningkatan kualitas pelayanan moda angkutan umum

massal, monorel, kereta api dalam kota, dan lain-lain. Hal ini akan dicoba dikupas,

dalam diskusi yang bersifat interaktif tersebut.

Page 22: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

21

Page 23: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

22

Perencanaan dan Transportasi Kota Medan

Medan memiliki luas Wilayah sekitar 26.510 ha, yang secara administratif

berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di bagian barat, timur dan selatan,

serta Selat Malaka dibagian utara.

Hinterland Medan merupakan daerah yang kaya dengan Sumber Daya Alam

sedang Selat Malaka adalah salah satu jalur lalu lintas laut paling sibuk di dunia.

sehingga kedua potensi alam tersebut ikut mempengaruhi perkembangan fisik Kota

Medan dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik. Jumlah penduduk tetap

diperkirakan sekitar 2 juta jiwa, dan jumlah penduduk tidak tetap sekitar 3 juta

jiwa (Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 dengan pertumbuhan sekitar

1,17% per tahun). Dengan konsentrasi penduduk yang demikian maka seyogianya

tersedia sumber tenaga kerja yang besar yang sekaligus merupakan potensi

pemasaran potensial. Pada tahun 2001, PDRB Kota Medan adalah sebesar Rp 14,2

Triliun sedang income per kapita penduduk adalah sebesar Rp 7.378.159 di mana

pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5% sedang inflasi mencapai 15,5% dengan

pertumbuhan penduduk sebesar 1,17% per tahun.

Evaluasi terhadap Perencanaan dan Transportasi Kota Medan

Page 24: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

23

Rencana Induk Kota tahun 1974 telah diberlakukan selama kurang lebih 30

tahun dan telah dicoba direvisi pada tahun 1991 dan 1995, namun rekomendasi

yang diusulkan dalam rencana tersebut belum satupun yang dapat dilaksanakan

sepenuhnya, dan kota berkembang secara alamiah tanpa kendali. Kemungkinan

penyebabnya adalah sebagai berikut:

1. Rencana tersebut didasarkan pada prinsip perencanaan Barat yang

memerlukan beberapa prakondisi untuk mendukung keberhasilannya, seperti

adanya kontrol yang ketat dari masyarakat dan adanya partisipasi

masyarakat pada tingkat tertentu yang sulit diperoleh di negara- negara Asia

sehingga penyimpangan mudah dilakukan oleh para elite politik.

2. Kemandirian dan kemampuan pemerintah daerah untuk mencari dana bagi

pelaksanaan rencana, dengan kata lain prioritas dan dana pembangunan lebih

banyak ditentukan oleh pemerintahan di atasnya sebelum era reformasi dan

ditentukan oleh swasta pada pasca-reformasi.

3. Perencanaan 1974 tidak mempertimbangkan preferensi dari penduduk

sehingga tidak didukung, di samping lemahnya hukum dan tidak jelasnya

petunjuk detail “urban guideline” pembangunan kota. Sehingga,

pembangunan makin terkonsentrasi di tengah kota yang kemudian dipenuhi

oleh gedung bertingkat di samping membusuknya bagian tengah kota karena

timbulnya perumahan kumuh untuk menampung golongan bawah agar

mereka mudah mencapai konsentrasi pembangunan di tengah kota.

Rencana tata guna tanah yang direkomen- dasikan oleh RIK tidak pernah

terwujud, sedang pusat-pusat pertumbuhan tidak kunjung terbentuk. Ditambah lagi,

kontrol perkembangan kota seperti distribusi penduduk dalam bentuk kepadatan

penduduk (population density), kepadatan bangunan (building density), koefisien

dasar bangunan (building coverage), koefisien lantai bangunan (floor area ratio),

dan sempadan (set back).

Sebagai konsekuensinya, maka penyediaan infrastruktur sangat menyulitkan,

termasuk air, listrik, telepon, dan akses jalan. Sebagai contoh, kompleks pertokoan

yang tadinya penggunaannya untuk kawasan komersial yang hanya digunakan

untuk siang hari telah digunakan sebagai tempat tinggal yang padat, sehingga

menyebabkan terciptanya traffic tambahan dari dan keluar rumah, serta tuntutan

tambahan air, listrik, dan telepon, dengan demikian besaran pipa distribusi air,

lebar jalan, serta besaran kabel listrik dan telepon tidak sesuai lagi dengan rencana,

sehingga memerlukan tambahan.

Pembangunan perumahan serta pusat-pusat perbelanjaan tidak dilakukan secara

komprehensif menghasilkan ”trip-generation” dan ”trip distribution” di luar

perhitungan, sehingga memerlukan penyesuaian di luar rencana. Perubahan yang

sukar diramalkan seperti ini akan menyebabkan biaya tinggi yang akan merugikan

seluruh ”stakeholder”.

Page 25: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

24

Penyelesaian Masalah Transportasi

Dari pengalaman kota-kota besar lainnya di Indonesia serta berpedoman

kepada PAD setiap daerah dan tingkat sumber daya manusia yang ada di daerah

maka dapat disimpulkan bahwa pemerintah kota tidak akan sanggup membiayai

transportasi umum yang layak untuk penduduk dalam dekade sekarang. Sehingga

sangat diharapkan investasi dari pihak swasta untuk transportasi terutama untuk

monorel dan kereta api dalam kota, meskipun biaya operasi kedua moda

transportasi ini lebih murah tetapi biaya investasinya sangat tinggi, dengan

demikian tarifnya selalu lebih tinggi pada awal pengoperasiannya untuk

mempercepat pengembalian investasinya (Malaysia menetapkan tarif sekitar Rp

1.500/km, bandingkan dengan tarif angkutan kota sejenis Sudako dengan jarak

terjauh sekitar 10 km), untuk itu pihak swasta menuntut adanya pengembalian

modal yang aman dan dapat diramalkan yang didukung oleh kebijakan yang jelas

dan tegas. Di samping itu pendapatan penduduk (income per capita) harus cukup

tinggi untuk dapat membayar tarif angkutan yang memadai, karena tidak akan ada

investor yang bersedia mensubsidi biaya angkutan kecuali pemerintah, dan

pemerintah pun akan rugi kalau terus-terusan mensubsidi penduduk.

Bagi yang menentukan dan merekomendasikan jenis dan moda transportasi

yang akan digunakan untuk mengatasi permasalahan transportasi di Kota Medan

perlu lebih dahulu memastikan beberapa hal berikut; pertama, memastikan

skenario perencanaan kota yang yang akan ditempuh, serta keterkaitannya dengan

rencana yang lebih luas seperti dengan MMA, kedua, menyusun land use yang

disepakati oleh stakeholder dan memperoleh partisipasi aktif dari seluruh

penduduk kota dengan mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi Kota Medan,

ketiga, menyusun metode control penggunaan dalam bentuk kepadatan penduduk

(population density), kepadatan bangunan (building density), koefisien dasar

bangunan (building coverage), koefisien lantai bangunan (floor area ratio), dan

sempadan (set back). Keempat, dengan demikian, Origin and Destination

pengguna jasa transportasi, Trip Generation dan Trip Distribution dapat

diramalkan dengan tepat, kelima, menentukan jenis moda transportasi bersama-

sama dengan seluruh stakeholder.

Dengan demikian, setiap penduduk, termasuk investor memperoleh

kepastian hukum atas segala investasi yang yang akan dilakukannya. Bila skenario

dekonsentrasi yang dipilih tentu angkutan massa seperti angkutan cepat jarak jauh

(Mass Urban Rapid Transit System) diperlukan untuk mendukungnya. Jika ini

yang ditentukan tentu konsentrasi bangunan tinggi terutama perumahan padat atau

apartemen dalam kota harus dikurangi.

Page 26: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

25

KOTA LONDON

Kota London merupakan salah satu kota dengan perencanaan sistem

transportasi yang cukup modern.

Dimana pada jaman pra modern, kota London sudah mulai mengaplikasikan sistem

transportasi kereta api layang seperti tampak pada gambar di bawah.

Transportasi merupakan salah satu dari empat kebijakan utama yang dikelola

oleh Walikota London, namun kontrol keuangan walikota tidak termasuk

jaringan kereta api jarak panjang yang melintasi London. Pada tahun 2007,

walikota diserahi tanggung jawab atas beberapa jalur kereta api lokal yang

selanjutnya membentuk jaringan London Overground, trem, dan bus. Jaringan

transportasi umum ini dikelola oleh Transport for London (TfL), dan merupakan

salah satu yang jaringan transportasi yang paling luas di dunia. Bersepeda adalah

cara yang semakin populer untuk berkeliling London. Kampanye bersepeda di

London digalakkan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat. Jalur-jalur

yang membentuk London Underground, termasuk trem dan bus, menjadi bagian

dari sistem transportasi terpadu pada tahun 1933 setelah dibentuknya Badan

Transportasi Penumpang London(London Passenger Transport Board, LPTB)

Page 27: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

26

atau London Transport. Saat ini, Transport for London (TfL) merupakan badan wajib yang bertanggungjawab atas sebagian besar sistem transportasi di London Raya. Badan ini dijalankan oleh sebuah lembaga dan seorang komisaris yang ditunjuk oleh Walikota London.

Transportasi udara

London merupakan pusat transportasi udara internasional dengan kawasan

udara kota yang terbesar di dunia. Delapan bandar udara menggunakan kata

London dalam penamaannya, namun hanya enam dari bandara-bandara tersebut

yang disinggahi oleh kebanyakan lalu lintas udara. Bandar Udara Internasional

London Heathrow di Hillingdon, London Barat, merupakan bandar udara tersibuk

di dunia dalam hal lalu lintas penumpang internasional, dan juga merupakan

pangkalan utama dari maskapai penerbangan nasional Britania Raya; British

Airways. Pada bulan Maret 2008, terminal kelima dari bandar udara ini dibuka.

Ada rencana untuk membangun landasan pacu ketiga dan terminal keenam namun

rencana ini dibatalkan oleh Pemerintah Koalisi pada tanggal 12 Mei 2010. Pada

bulan Mei 2011, sistem angkutan cepat dibuka di Heathrow untuk menghubungkan

bandara dengan tempat parkir yang berada di dekatnya.

Lalu lintas penerbangan internasional serta penerbangan lokal yang bertarif

rendah juga dikelola oleh Bandar Udara London Gatwick, yang terletak di West

Sussex, London Selatan. Bandar Udara London Stansted yang terletak di Essex,

London Timur, merupakan pangkalan utama bagi maskapai Ryanair,

sedangkan Bandar Udara London Luton di Bedfordshire, London Utara khusus

untuk penerbangan jarak dekat. Bandar Udara London City adalah bandar udara

yang paling kecil dan letaknya paling di pusat, yang khusus melayani penumpang

bisnis dan penerbangan jarak dekat berjadwal serta lalu lintas pesawat pribadi.

Bandar Udara London Southend di Essex, London Timur adalah sebuah

bandar udara regional kecil yang khusus melayani lalu lintas penerbangan murah

jarak dekat. Baru-baru ini Bandar udara ini diperbarui secara besar-besaran;

terminal penumpang baru dibangun, landasan pacu diperpanjang dan stasiun kereta

baru yang menawarkan akses cepat ke kota juga dikembangkan. Bandar udara ini

merupakan basis dari maskapai EasyJet.

Transportasi darat

Bus dan trem

Page 28: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

27

Bus tingkat berwarna merah adalah simbol ikonik dari kota London.

Jaringan bus London adalah salah satu jaringan yang terbesar di dunia, yang

beroperasi selama 24 jam sehari, dengan lebih dari 8.000 armada bus, 700 rute, dan

lebih dari 6 juta penumpang setiap hari kerja. Pada tahun 2003, jaringan bus ini

mencatat sekitar 1,5 miliar penumpang dalam setahun, lebih banyak dari

penumpang yang berhasil diangkut oleh London Underground. Sekitar £850 juta

pendapatan diperoleh dalam setahun. London juga memiliki jalur kursi roda yang

terbesar di dunia, yang sejak kuartal ke-3 pada tahun 2007 jadi jauh lebih mudah

untuk diakses bagi penumpang tunarungu dan tunanetra dengan diperkenalkannya

sistem pengumuman audio-visual. Bus tingkat berwarna merah khas London

sangat populer di seluruh dunia dan merupakan ikon utama transportasi di London

selain taksi hitam dan Tube.

London mempunyai jaringan trem moden yang dikenal dengan

nama Tramlink, yang berbasis di Croydon, London Selatan. Jaringan ini memiliki

39 halte, tiga rute dan mengangkut sekitar 26,5 juta penumpang pada tahun 2008.

Sejak bulan Juni 2008, Tramlink dimiliki sepenuhnya oleh TfL dan TfL kemudian

menganggarkan dana sebesar £ 54 juta hingga tahun 2015 untuk pemeliharaan,

pembaruan, dan penambahan kapasitas armada Tramlink. Pada tahun 2009,

rencana ini sudah mulai diterapkan.

Kereta api

London Underground adalah sistem angkutan cepat yang tertua di dunia.

London Underground, atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Tube", merupakan

Page 29: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

28

sistem transportasi massal kereta listrik bawah tanah yang tertua, dan yang kedua

terpanjang di dunia. Sejak mulai beroperasi pada tahun 1863, sistem ini telah

melayani 270 stasiun dan terbentuk dari beberapa perusahaan swasta, di antaranya

perusahaan kereta listrik bawah tanah yang pertama di dunia, yaitu City and South

London Railway.

Lebih dari tiga juta perjalanan dilakukan setiap hari melintasi rangkaian rel

bawah tanah London, dengan kata lain lebih dari 1 miliar per tahunnya. Sebuah

program investasi berusaha untuk mengatasi masalah kesesakan penumpang dan

keutuhan sistem, di antaranya termasuk anggaran sebesar £7 miliar yang khusus

diperuntukkan bagi penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2012. London juga

dipuji sebagai kota besar yang memiliki transportasi umum terbaik. Docklands

Light Railway yang dibuka pada tahun 1987 merupakan sistem angkutan kereta

listrik bawah tanah kedua yang lingkupnya lebih lebih kecil dan menggunakan

kendaraan ringan seperti trem yang melayani rute Docklands dan Greenwich.

Terdapat juga sebuah jaringan kereta listrik di pinggiran kota, khususnya di

London Selatan, yang memiliki rel bawah tanah yang lebih pendek. Di London

juga terletak stasiun yang paling sibuk di Inggris, yaituStasiun London Waterloo,

di mana lebih dari 184 juta penduduk menggunakan jasa stasiun ini setiap

tahunnya (termasuk Stasiun London Waterloo East). Stasiun-stasiun ini

menyediakan layanan kereta api ke London Tenggara dan Barat Daya, dan juga

sebagian Tenggara dan Barat Daya Inggris. Sebagian besar jalur kereta berakhir di

pusat kota London, tepatnya di 18 stasiun terminal dengan pengecualian kereta

Thameslink yang menghubungkan Bedford di utara dengan Brighton di selatan

melalui Bandar Udara London Luton dan Gatwick.

Sejak tahun 2007, jaringan kereta-cepat Eurostar menghubungkan St. Pancras

International dengan kota-kota seperti Lille, Paris, dan Brussels. Waktu tempuh

perjalanan ke Paris dan Brussels menjadi lebih cepat selama 2 jam-an dan satu jam

50 menit. Hal ini menjadikan London lebih dekat dengan

dataran Eropa dibandingkan dengan wilayah Inggris lainnya karena terhubungnya

jalur kereta High Speed 1dengan Terowongan Channel. Sementara itu kereta-

kereta domestik berkecepatan tinggi dibuka pertama kalinya pada bulan Juni 2009

untuk menghubungkan Kent dengan London.

Page 30: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

29

Sepeda

Jalur sepeda di jalanan kota London.

Kegiatan bersepeda di London mengalami kebangkitan sejak awal tahun

2000. Pengendara sepeda menikmati cara yang lebih murah, dan seringkali lebih

cepat dalam bepergian ke sekitar kota dibandingkan dengan menggunakan

angkutan umum atau mobil pribadi. Peluncuran Barclays Cycle Hire pada bulan

Juli 2010 turut mendorong pertumbuhan pengendara sepeda di London.

Page 31: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

30

Jalan raya

M25 yang melintas mengelilingi London adalah jalan lingkar bebas hambatan terpanjang di

dunia.

Meskipun sebagian besar arus lalu lintas yang melintas di pusat kota London

dilayani oleh angkutan umum, namun mobil travel lebih diutamakan di kawasan

pinggiran kota. Jalan lingkar dalam (di sekeliling pusat kota), jalan

lingkar Utara dan Selatan (di pinggiran kota), dan Jalan bebas hambatan

terkendali M25 (di luar kawasan pembangunan) mengelilingi London dan

bersimpangan dengan sejumlah rute-rute jalan raya radial yang selalu sibuk, namun

di antara jalan-jalan ini cuma sedikit yang menembus pedalaman London. Jalan

raya M25 merupakan jalan lingkar yang terpanjang di dunia, dengan panjang

sekitar 1.955 km (1,215 mil). Jalan A1 dan M1menghubungkan London

dengan Edinburgh, Leeds dan Newcastle.

Sebuah rencana mengenai jaringan lalu lintas jalan raya yang komprehensif

di seluruh kota (Rencana Ringways) disusun pada tahun 1960, namun sebagian

besar rencana itu dibatalkan pada awal tahun 1970. Pada tahun 2003, London

Congestion Charge (Biaya Kemacetan London) diperkenalkan untuk mengurangi

volume lalu lintas di pusat kota. Para pengendara diharuskan untuk membayar

sebesar £ 10 per hari agar bisa berkendara di dalam zona yang digolongkan sebagai

pusat kota London yang padat. London juga terkenal karena kemacetan lalu

lintasnya. Jalan bebas hambatan M25 menjadi jalan raya tersibuk di negara

itu. Kecepatan rata-rata mobil di jam-jam sibuk adalah 106 mpj

(171 km/j). Kebijakan London Congestion Charge ini telah terbukti efektif dalam

meningkatkan pemanfaatan kereta dan bus oleh kurang lebih 20.000 orang. Selain

itu, kebijakan ini juga berhasil mengurangi arus lalu lintas (terutama mobil pribadi)

Page 32: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

31

sebanyak 10 sampai 15 persen, dengan begitu turut meningkatkan kecepatan lalu

lintas sebesar 10 sampai 15 persen, dan juga mengurangi angka kemacetan sebesar

20 sampai 30 persen. Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata jumlah mobil yang

memasuki pusat kota London pada hari kerja berkurang dari 195.000 ke 125.000

mobil.

Transportasi air

Pelabuhan London dahulu pernah menjadi pelabuhan terbesar di dunia,

namun saat ini pelabuhan tersebut hanya menjadi pelabuhan terbesar kedua

di Britania Raya, yang mengelola sekitar 45 juta ton kargo setiap

tahunnya. Sebagian besar lalu lintas kapal yang menuju London berlabuh

di Pelabuhan Tilbury yang lokasinya berada di luar kawasan London Raya.

TRANSPORTASI JALAN REL

Contoh:

Daerah Barbican di pusat kota London, yang berperan sebagai zona komersial

residensial dan kultural yang dibangun sekitar 1960

Page 33: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

32

Jaringan kereta api layang sebagai wujud perkembangan teknologi pada masa itu

membawa perubahan pada struktur morfologi kota dan wajah kota London.

Page 34: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

33

BAB IV KESIMPULAN

Setelah dilakukan beberapa studi kasus terhadap perencanaan kota Medan

mengenai subyek transportasi, perlu diadakan perencanaan perubahan terhadap

transportasi di kota Medan.

Permasalahan transportasi di kota Medan sama seperti halnya kota-kota besar

lainnya yakni masah kemacetan yang diakibatkan oleh beberapa faktor seperti land

use, area parker yang tidak beraturan, dsb harus dilakukan perubahan dan rencana-

rencana baru yang dapat mengatasi masalah umum yang selalu menjadi topic yang

wajib dibahas dan dicari solusinya.

Warga Medan yang kian hari kian bertambah sehingga berdampak pada

peningkatan kendaraan yang cukup tinggi, sedangkan jalan-jalan umum yang kian

hari bukannya bertambah akan tetapi kian sempit dikarenakan munculnya

pedagang kaki lima, area parkir yang sangat mengganggu kelancaran lalu lintas.

Dihimbau agar perda dapat mengatasi masalah lajur transportasi dengan

menempatkan pedagang kaki lima pada tempatnya, menyediakan lahan yang cukup

untuk area parkir, perluasan jalan, dan sebagainya.

Selain kota Medan, kota London juga menjadi bahan studi kasus.

Berbanding terbalik dengan transportasi di kota Medan, kota London memiliki

sistem transportasi yang sangat baik.

Mulai dari penataan tata ruang, penggunaan land use, dan pemanfaatan sarana

transportasi yang cukup mengatasi masalah-masalah umum, semua dijalankan

dengan sangat baik sehingga tidak terjadi hal-hal yang dapat mengganggu

perencanaan kota.

Page 35: 100406089 - SUVIA KLIMLIE (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA (RTA 3223) Suvia Klimlie

34

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=unsur%20perencanaan%20kota&source=web&cd=1&cad=rj

a&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fdownload%2F10580000035-

perencanaan-kota%2Ftka_541_slide_unsur-

unsur_perencanaan_kota.pdf&ei=NluPUIGSI8HKrAfp_4CQDw&usg=AFQjCNGyqiki1HRjTcPbPpcqAWy_IN

PrnQ

http://eprints.undip.ac.id/26060/1/ANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdf

http://mpkd.ugm.ac.id/weblama/homepageadj/support/materi/pkota-i/a01-pkota1-isi.pdf

http://usedetroit.blogspot.com/2009/11/proses-perencanaan-transportasi.html

https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:7PcKJzfHh4AJ:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789

/15842/1/sim-agu2005-

%2520(4).pdf+sejarah+perencanaan+transportasi+kota+medan&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESgRzj

92Fx0okkg3PtTS5rrhRQ4tOFT5x_5OQkA3bSUnb0ZnhtZzpl56yWNe4vdbKAL9SxlDGodk04E3S_pijpmKJ0v

Aac9MystvweGVD78bU5myj3KHoUOZjwVniEYJsTxteFo8&sig=AHIEtbQN6j-IhSohWtPkCw7EEFtYbppgBg

http://id.wikipedia.org/wiki/London#Transportasi