10 tulah

9
Dunham menulis, “Sir Edmund Hillary adalah manusia pertama yang menaklukkan Gunung everest . pada percobaan pertama, ia gagal. Ia diberi gelar Sir oleh Ratu Elisabeth setelah keberhasilannya mendaki Gunung Everest. Pada hari pemberian penghargaan, di belakang meja utama tergantung gambar Gunung Everest. Semua orang berdiri memberikan penghormatan atas keberaniannya menaklukkan gunung itu. Ketika semua orang berhenti bertepuk tangan, Hilary menghadap penonton dan berkata, “Gunung Everest pernah menaklukkan saya sekali dan dapat saja menaklukkan saya kembali. Namun saya akan kembali dan kembali lagi, dan saya akan menjadi pemenang karena gunung tidak dapat menjadi besar, namun saya dapat”. Milikilah a Diffrent spirit, dimana sikap dan cara pandang kita berbeda terhadadap kesulitan ataupun tantangan di hadapan kita. Semakin tinggi kesulitan semakin diperlukan jiwa yang hebat untuk menaklukkannya. Kemauan menghadapinya adalah kuncinya. Kalau kita mau menghadapi kesulitan yang besar kegagalanpun akan gagal merintangi kita untuk berhasil. Bersama Tuhan kita akan kuat menghadapi semua kesulitan dan tantangan Berani Ambil Resiko Tanggal 12-18 November 2012 Dalam dunia bisnis ada pepatah “High risk high gain”, makin besar risiko yang diambil, makin besar pula hasil yang diperoleh. Dalam pengambilan keputusan, ada orang yang bertipe “risk taker” [pengambil risiko], ada pula yang “safety player” [pemain aman]. Hal yang sama rupanya bisa dijumpai juga dalam menyatakan iman. Ada yang memilih bermain aman, tetapi ada pula yang berani mengambil risiko. Yusuf dari Arimatea termasuk orang beriman yang berani ambil risiko. Perhatikan apa yang ia lakukan: ia mengurus segala sesuatu agar Yesus menerima penguburan yang layak (ayat 52-53). Sebelum peristiwa ini, nama Yusuf dari Arimatea tidak pernah disebutkan, apalagi dinyatakan sebagai pengikut Kristus. Ia adalah anggota Majelis Besar (ayat 50), sutradara di balik drama penyaliban Yesus. Bertentangan dengan putusan Majelis yang membuat Yesus tampak sebagai penjahat, Yusuf memperlakukan Yesus sebagai Pribadi terhormat. Tindakannya memperlihatkan iman, kasih, dan keberpihakan pada Yesus di tengah komunitas yang membenci-Nya. Tidakkah itu berisiko merusak reputasi dan kedudukannya? Dipandang dari keseluruhan kisah, peran Yusuf dari Arimatea tampak kecil dan sederhana. Namun, bandingkanlah sikapnya dengan murid-murid lain yang justru bersembunyi karena takut disangkutpautkan dengan Yesus (lihat Matius 26:56). Iman membuat Yusuf berani mengambil risiko dalam bertindak. Apabila iman kita membuat kita harus mempertaruhkan nama baik, harga diri, jabatan, bahkan nyawa kita, beranikah kita mengambil sikap seperti murid Yesus ini? Selamat beriman!

Transcript of 10 tulah

Page 1: 10 tulah

Dunham menulis, “Sir Edmund Hillary adalah manusia pertama yang menaklukkan Gunung

everest . pada percobaan pertama, ia gagal. Ia diberi gelar Sir oleh Ratu Elisabeth setelah

keberhasilannya mendaki Gunung Everest. Pada hari pemberian penghargaan, di belakang

meja utama tergantung gambar Gunung Everest. Semua orang berdiri memberikan

penghormatan atas keberaniannya menaklukkan gunung itu. Ketika semua orang berhenti

bertepuk tangan, Hilary menghadap penonton dan berkata, “Gunung Everest pernah

menaklukkan saya sekali dan dapat saja menaklukkan saya kembali. Namun saya akan

kembali dan kembali lagi, dan saya akan menjadi pemenang karena gunung tidak dapat

menjadi besar, namun saya dapat”.

Milikilah a Diffrent spirit, dimana sikap dan cara pandang kita berbeda terhadadap kesulitan

ataupun tantangan di hadapan kita. Semakin tinggi kesulitan semakin diperlukan jiwa yang

hebat untuk menaklukkannya. Kemauan menghadapinya adalah kuncinya. Kalau kita mau

menghadapi kesulitan yang besar kegagalanpun akan gagal merintangi kita untuk berhasil.

Bersama Tuhan kita akan kuat menghadapi semua kesulitan dan tantangan

Berani Ambil Resiko

Tanggal 12-18 November 2012

Dalam dunia bisnis ada pepatah “High risk high gain”, makin besar risiko yang diambil,

makin besar pula hasil yang diperoleh. Dalam pengambilan keputusan, ada orang yang

bertipe “risk taker” [pengambil risiko], ada pula yang “safety player” [pemain aman]. Hal

yang sama rupanya bisa dijumpai juga dalam menyatakan iman. Ada yang memilih bermain

aman, tetapi ada pula yang berani mengambil risiko.

Yusuf dari Arimatea termasuk orang beriman yang berani ambil risiko. Perhatikan apa yang

ia lakukan: ia mengurus segala sesuatu agar Yesus menerima penguburan yang layak (ayat

52-53). Sebelum peristiwa ini, nama Yusuf dari Arimatea tidak pernah disebutkan, apalagi

dinyatakan sebagai pengikut Kristus. Ia adalah anggota Majelis Besar (ayat 50), sutradara di

balik drama penyaliban Yesus. Bertentangan dengan putusan Majelis yang membuat Yesus

tampak sebagai penjahat, Yusuf memperlakukan Yesus sebagai Pribadi terhormat.

Tindakannya memperlihatkan iman, kasih, dan keberpihakan pada Yesus di tengah komunitas

yang membenci-Nya. Tidakkah itu berisiko merusak reputasi dan kedudukannya?

Dipandang dari keseluruhan kisah, peran Yusuf dari Arimatea tampak kecil dan sederhana.

Namun, bandingkanlah sikapnya dengan murid-murid lain yang justru bersembunyi karena

takut disangkutpautkan dengan Yesus (lihat Matius 26:56). Iman membuat Yusuf berani

mengambil risiko dalam bertindak. Apabila iman kita membuat kita harus mempertaruhkan

nama baik, harga diri, jabatan, bahkan nyawa kita, beranikah kita mengambil sikap seperti

murid Yesus ini? Selamat beriman!

Page 2: 10 tulah

“Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan

semangat yang patah?” (Amsal 18 : 14)

Kegagalan demi kegagalan yang dialami seseorang bisa membuatnya seseorang kehilangan semangat

atau gairah hidup. Kegagalan tersebut bisa terjadi dalam keluarga, pekerjaan, usaha atau bisnis,

pelayanan dan bidang lainnya. Orang yang demikian akhirnya menjalani hidup tanpa semangat

ataupun gairah. Ia akan hidup seperti pepatah : “Hidup segan, mati tak mau”. Ini kwalitas hidup yang

buruk.

Tuhan ingin kita menjalani hidup dengan penuh gairah/semangat. Dalam bacaan firman Tuhan hari ini

disebutkan bahwa orang yang bersemangat akan dapat menanggung dan mengatasi penderitaannya.

Orang yang bersemangat sanggup menghadapi segala tantangan yang dihadapinya.

Di usia 25 tahun, Napoleon Bonaparte dipecat dari ketenta raan, selain itu ia telah dipermalukan,

patah semangat, tanpa harapan, tanpa uang. Di ujung semua itu, berniat bunuh diri dengan meloncat

dari sebuah jembatan. Namun sebelum niat tersebut terjadi, seorang teman datang dan membujuknya

untuk membatalkan niat tersebut. Napoleon pun membatalkan bunuh diri, dan memulai hidup baru.

Hanya dalam waktu setahun setelah rencana bunuh diri itu, ia berhasil meniti kembali karir militernya

yang telah hancur, dan berhasil menjadi jenderal termuda dalam Dinas Ketentaraan Perancis.

Kemenangan besar dapat dicapainya justru saat ia memimpin prajurit-prajurit lelah yang kelaparan

(dimasa inilah ia berkata “prajurit berjalan di atas perutnya”).

Di kemudian hari ia menaklukkan seluruh Eropa daratan. Jangan melihat kegagalan-kegagalan itu,

tetapi pandanglah rencana Tuhan yang indah dihadapan kita dengan memacu diri kita untuk terus dan

terus bersemangat dalam menjalani hidup ini.

Tahun ini, lipatgandakan semangat hidup saudara!

Tuesday, November 1, 2011

SEPULUH TULAH UNTUK BANGSA MESIR

Sebelum Musa membawa bangsa Israel ke luar dari tanah Mesir, Allah menunjukkan

kuasanya kepada bangsa Mesir khususnya kepada Firaun. Allah memberikan hukuman

kepada Firaun dan bangsa itu dengan menjatuhkan tulah, tercatat ada 10 tulah yang diterima

oleh bangsa Mesir :

Tulah Pertama (Kel 7:14-25) – AIR MENJADI DARAH. Tulah pertama terjadi

ketika Musa diperintahkan Tuhan Allah untuk memukulkan tongkat diatas air sungai

nil. Ketika air telah menjadi darah mengakibatkan ikan dalam air mati, sungai berbau

busuk, dan airnya tidak enak.

Tulah Kedua (Kel 8:1-15) – KATAK. Setelah tujuh hari dari tulah pertama, Allah

memberi tulah yang kedua. Mesir dilanda pasukan katak, yang sesuai janji Allah.

Katak tersebut mati secara masal dan lenyap pada hari berikutnya.

Tulah Ketiga (Kel 8:16-19) – WABAH NYAMUK

Tulah Keempat (Kel 8:20-32) – LALAT

Page 3: 10 tulah

Tulah Kelima (Kel 9:1-7) – PENYAKIT SAMPAR. Penyakit Sampar menimpa

ternak ‘ladang’ Mesir. Penyakit sampar ini hanya menyerang ternak yang diluar, di

ladang.

Tulah Keenam (Kel 9:8-12) – BARAH

Tulah Ketujuh (Kel 9:13-15) – HUJAN ES

Tulah Kedelapan (Kel 10:1-10) – WABAH BELALANG

Tulah Kesembilan (Kel 10:21-29) – GELAP GULITA. Gelap gulita terjadi selama 3

hari di seluruh Mesir

Tulah Kesepuluh (Kel 11:1-12:36) – KEMATIAN ANAK SULUNG. Karena

ketegar tengkukkan Firaun maka Allah menjatuhkan tulah ke sepuluh yaitu matinya

anak sulung. Anak sulung yang dimaksudkan tidak hanya anak sulung anak-anak

orang Mesir tetapi juga anak sulung ternak-ternak mereka.

Page 4: 10 tulah

10 Tulah Keluaran 7

Musa dan Harun pergi ke istana Firaun dan berbicara

dengan Firaun agar dia melepaskan bangsa Israel

keluar dari tanah Mesir. Tetapi Tuhan telah

mengeraskan hati Firaun agar Tuhan mengadakan

hukuman bagi Mesir.

Tulah ke 1 : air menjadi darah. Semua air di tanah

Mesir menjadi darah. semua ikan-ikan disungai mati,

dan

orang-

orang tidak dapat minum.

Tulah ke 2 : katak. Tiba-tiba ribuan keluar dari

sungai Nil, katak-katak ini berlompatan

dimana-mana, di rumah di kamar, di tempat

makanan. ya di semua tempat orang Mesir.

Tulah ke 3 : Nyamuk. Tuhan berfirman agar

Harun memukulkan tongkatnya ke debu tanah,

maka debu itu akan menjadi nyamuk yang akan

hinggap di seluruh tanah Mesir.

Tulah ke 4: Lalat pikat. kemudian datanglah lalat pikat

yang banyak sekali dan menyebabkan penderitaan bagi

orang Mesir. Tetapi Tuhan mengecualikan tanah

Gosyen tempat bangsa Israel berada.

Tulah ke 5 : penyakit sampar pada ternak. dan semua

ternak orang Mesir mati, kecuali ternak orang Israel

karena Tuhan membuat perbedaan.

Tulah ke 6 : barah. Musa mengambil serangkup

pennuh jelaga dari dapur dan menghamburkannya ke

udara dihadapan Firaun. dan jelaga itu menjadi debu

yang menghambur di seluruh tanah Mesir yang menyebabkan barah pada semua orang dan binatang.

Tulah ke 7 : Hujan es. Langit terbuka dan kilat, hujan es dan api pun menyambar semua yang ada

diluar rumah. tetapi Firaun tetap berkata "tidak"

Tulah ke 8 : Belalang. Semalam-malaman angin timur

yang kuat bertiup atas perintah Tuhan dan membawa

belalang-belalang yang menutupi seluruh tanah Mesir

dan memakan habis semua tumbuh-tumbuhan.

Tulah ke 9: Gelap Gulita. Selama tiga hari hanya ada

kegelapan di seluruh tanah Mesir sehingga orang-

orang tidak dapat melihat apapun kecuali di tanah

orang Israel.

Tulah ke 10 : Yang terakhir. Tuhan berfirman agar

orang Israel menyapukan darah domba korban diatas

dan disamping pintu rumah-rumah mereka. Tengah malam nanti Tuhan akan berjalan di tengah-

tengah Mesir, dan semua anak sulung manusia atau binatang akan mati hanya rumah yang di tandai

darah domba korban akan diampuni.

Setelah itu barulah Firaun berkata kepada Musa "Cukuplah sudah. bawalah semua orang Israel pergi

dari sini"

Page 5: 10 tulah

PENJELASAN ILMIAH MENGENAI 10 TULAH DI MESIR PENJELASAN ILMIAH MENGENAI 10 TULAH DI MESIR

Di dalam kitab suci beberapa agama terdapat suatu bencana yg dikenal dengan nama “10

Tulah Mesir”. Diceritakan bahwa saat itu bangsa Mesir menjajah & bertindak semena-

semena kepada bangsa Yahudi. Allah pun melalui Nabi Musa berusaha memperingatkan

Firaun, pemimpin Mesir saat itu. Karena Firaun membangkang, bahkan mengklaim dirinya

sendiri sebagai Tuhan, Allah pun menjatuhkan 10 bencana di atas tanah Mesir

TINJAUAN ILMIAH

Berdasarkan riset yg dilakukan sejumlah ahli, mereka mengemukakan beberapa argumen

tentang tulah Mesir dari segi ILMIAH/SAINS. Para pemuka agama sendiri percaya bahwa

segala sesuatu di bumi mengalami proses yg bisa dijelaskan secara ilmiah, bukan semata-

mata “Tuhan berucap & segalanya terjadi tanpa proses”. Diperkirakan tulah Mesir terjadi

pada tahun 1500 SM, sementara Firaun saat itu adalah Firaun Ramses II, yg mayatnya

sekarang masih bisa dilihat dalam wujud mumi.

Asal mula dari Tulah Mesir menurut para ahli adalah meletusnya Gunung Santorini di Thera,

Yunani. Secara geografis, Yunani memang terletak tepat di utara Mesir. Letusan Gunung

Santorini sendiri merupakan salah satu letusan gunung terbesar yg pernah diketahui dalam

sejarah manusia. Mungkin letusan gunung berapi yg bisa melampaui letusan Gunung

Santorini hanyalah letusan Gunung Krakatau & Tambora (keduanya di Indonesia). Letusan

Gunung Santorini meyebabkan pulau tempat gunung itu berada hancur & sekarang, cekungan

kawah bekas letusannya bisa dilihat di perairan Yunani dekat Pulau Kreta. Salah satu bukti

yg mendukung teori itu adalah penemuan sisa-sisa material gunung berapi di sekitar Sungai

Nil, sementara di daerah Mesir & sekitar Sungai Nil sendiri tidak ada gunung berapi

Berikut adalah 10 Tulah Mesir menurut kajian ilmiah

Tulah 1 : Air sungai Nil berwarna merah darah & ikan-ikan mati

Menurut para ahli, warna merah di sungai Nil bukanlah warna darah, melainkan alga merah.

Usai Gunung Santorini meletus, debu vulkanisnya yg subur pun terbawa angin & jatuh ke

Sungai Nil. Debu ini membuat Sungai Nil menjadi kelewat subur sehingga populasi alga

merah di sana pun mengalami ledakan (blooming). Akibatnya, hampir seluruh bagian sungai

berwarna merah. Karena populasinya kelewat banyak, sebagian besar alga itu mati dengan

sendirinya & ketika mati membusuk, alga itu menghasilkan gas amoniak. Gas itulah yg

menyebabkan matinya hewan-hewan di sungai, termasuk ikan

Page 6: 10 tulah

Tulah 2 : Kodok

AKibat tercemarnya air sungai oleh alga, sungai itupun tidak bisa lagi ditempati hewan.

Hewan-hewan air seperti ikan mati, sementara mereka yg bisa berpindah tempat seperti

kodok keluar mencari habitat baru. Akibatnya, terjadi ledakan populasi kodok di darat &

karena wilayah Mesir adalah gurun, kodok-kodok itu mati secara massal

Tulah 3: Nyamuk

Karena sejumlah besar kodok mati, populasi serangga seperti nyamuk pun meningkat secara

tajam. Wabah serangga itu pun memasuki kota di mana orang-orang Mesir tinggal

Tulah 4 : Lalat pikat

Sama seperti tulah ketiga, karena kodok sebagai predator alamiah serangga itu mati, populasi

lalat pikat (lalat penghisap darah) pun meningkat tajam

Tulah 5: Penyakit Sampar Pada Ternak

Meningkatnya wabah serangga-serangga penghisap darah seperti lalat pikat menyebabkan

munculnya wabah penyakit ternak. Menurut para ahli, para serangga itu menyebarkan

penyakit saat menggigit & karena jumlah mereka sangat banyak, jumlah ternak yg terjangkit

pun menjadi amat banyak & muncul kematian massal pada ternak

Tulah 6 : Wabah bisul yg tidak bisa disembuhkan (Barah)

Sama dengan tulah kelima, hewan-hewan penghisap darah itu memindahkan penyakit dari

hewan-hewan ternak serta orang-orang sakit. Dan karena banyaknya orang yg sakit, penyakit

itu menjadi mudah menular & sulit diobati, sehingga satu demi satu orang-orang meninggal

Tulah 7 : Hujan es bercampur api

Saat meletus, Gunung Santorini menyemburkan sejumlah besar gas sulfur & debu vulkanis

dalam jumlah amat besar ke udara. Material-material dari gunung berapi itu kemudian ikut

Page 7: 10 tulah

mempengaruhi iklim setempat, sehingga menimbulkan fenomena cuaca aneh seperti hujan es

(hail). Proses pembentukan hujan es sendiri tidak berbeda dengan hujan atau salju. Bedanya,

hujan es terbentuk karena adanya tekanan udara yg sangat kuat sehingga titik-titik air itu

tertahan di udara & membentuk bongkahan es yg akhirnya jatuh ke bumi. Pada tulah Mesir,

kemungkinan tekanan udara itu berasal dari tekanan uap gunung berapi. Lebih lanjut, gesekan

debu-debu vulkanis di udara juga menyebabkan munculnya kilatan listrik di udara seperi petir

sehingga langit terlihat “berapi”

Tulah 8 : Wabah belalang

Munculnya hujan es akan menghancurkan sejumlah besar tanaman, termasuk tanaman

pertanian. Akibatnya, serangga-serangga pengembara yg memakan tanaman seperti belalang

akan terkonsentrasi dalam jumlah amat besar & memakan tanaman di ladang-ladang yg

masih tersisa, termasuk yg berdekatan dengan wilayah pemukiman. Penjelasan lain, kematian

massal kodok pada tulah kedua menyebabkan populasi belalang melonjak drastis

Tulah 9: Gelap Gulita

Penjelasan paling mungkin pada fenomena ini adalah abu & asap dari gunung berapi terlepas

dalam jumlah amat besar di udara sehingga menutupi matahari. Fenomena serupa juga terjadi

pada letusan Krakatau & Tambora. Usai meletus, debu dari Krakatau terbawa angin &

menutupi sejumlah besar daerah di khatulistiwa. Sementara letusan Tambora, Sumbawa, pada

tahun 1816 menyebabkan tahun itu dikenal sebagai “Tahun Tanpa Musim Panas” (Year

Without a Summer). Penjelasan lain, wabah belalang yg amat besar menyebabkan matahari

menjadi tertutup. Para ahli juga berpikir pada saat bersamaan terjadi gerhana atau badai pasir

raksasa sehingga wilayah tersebut menjadi gelap

Tulah 10: Kematian Anak Sulung Semua Keluarga Mesir

Tulah ini merupakan tulah yg masih membingungkan para ahli. Jika muncul kematian

massal, kenapa yg meninggal hanyalah anak sulung, bukan semua orang & yg meninggal

hanyalah orang Mesir, tidak termasuk orang Israel yg saat itu masih berada di wilayah Mesir?

Ada beberapa penjelasan yg coba dikemukakan para ahli :

Ketika muncul wabah & kegelapan, makanan yg tersisa saat itu ikut tercemar. Orang-orang pun mengungsi & ketika mereka kembali, mereka hanya memakan makanan yg tersisa. Karena anak sulung mendapat prioritas pertama untuk makan, mereka pun menjadi sakit & meninggal lebih dahulu

Page 8: 10 tulah

Ketika terjadi letusan gunung, asapnya pun mencapai pemukiman Mesir. Dan jika memperkirakan kultur orang Mesir, mereka yg sulung tidur di lantai/tempat rendah, sementara anggota keluarga lain tidur di tempat yg lebih tinggi, sehingga mereka yg sulung terinfeksi terlebih dahulu oleh debu-debu vulkanis. Gas beracun seperti belerang sendiri massa jenisnya lebih rendah dari udara sehingga gas itu hanya menjalar di lantai

Orang-orang Israel sendiri sudah diberitahu oleh Nabi Musa bahwa usai tulah ini, mereka akan diusir oleh bangsa Mesir. Maka, mereka bersiap-siap & menandai pintu rumah mereka dengan darah domba. Mereka juga hanya diperbolehkan makan roti tanpa ragi yg dibuat sendiri. Karena mereka sudah bersiaga & memakan makanan yg bahannya tersedia sejak sebelum wabah inilah, mereka tidak ikut meninggal

Thursday, October 27, 2011

Usia dalam Alkitab

Nama Umur LXX

Metusalah 969 969

Yared 962 962

Nuh 950 950

Adam 930 930

Set 912 912

Kenan 910 910

Enos 905 905

Mahalaleel 895 895

Lamekh 777 753

Sem 600 600

Eber 464 404

Kenan — 460

Arpakhsad 438 465

Selah 433 466

Henokh 365 365

Peleg 239 339

Rehu 239 339

Serug 230 330

Ayub 210? 210?

Terah 205 205

Ishak 180 180

Abraham 175 175