1 · Web viewNama Allah bukanlah ‘diri’-Nya. Nama hanyalah satu cara agar kita dapat...

Subhan ibn Abdullah 1 5/8/2023Pattaya, Thailand document.doc

Kumpulan Materi Dakwah IlallahKumpulan Materi Dakwah Ilallah

Daftar Isi

Daftar Isi.........................1Kata Pengantar...............2Da’a ilallah 01.................2Da’a ilallah 02.................3Da’a ilallah 03.................3Da’a ilallah 04.................4Da’a ilallah 05.................4Da’a ilallah 06.................4Da’a ilallah 07.................5Da’a ilallah 08.................5Da’a ilallah 09.................6Da’a ilallah 10.................6Da’a ilallah 11.................7Da’a ilallah 12.................7Da’a ilallah 13.................7Da’a ilallah 14.................8Da’a ilallah 15.................8Da’a ilallah 16.................9Da’a ilallah 17.................9Da’a ilallah 18...............10Da’a ilallah 19...............10Da’a ilallah 20...............10Da’a ilallah 21...............11Da’a ilallah 22...............11Da’a ilallah 23...............12Da’a ilallah 24...............12Da’a ilallah 25...............13Da’a ilallah 26...............13Da’a ilallah 27...............14Da’a ilallah 28...............14Da’a ilallah 29...............15Da’a ilallah 30...............15Da’a ilallah 31...............16Da’a ilallah 32...............16Da’a ilallah 33...............17Da’a ilallah 34...............17Da’a ilallah 35...............18Da’a ilallah 36...............18Da’a ilallah 37...............18Da’a ilallah 38...............19Da’a ilallah 39...............19Da’a ilallah 40...............20Da’a ilallah 41...............20Da’a ilallah 42...............21Da’a ilallah 43...............21Da’a ilallah 44...............22Da’a ilallah 45...............22


Da’a ilallah 46...............23Da’a ilallah 47...............23Da’a ilallah 48...............24Da’a ilallah 49...............24Da’a ilallah 50...............24Da’a ilallah 51...............25Da’a ilallah 52...............25Da’a ilallah 53...............26Da’a ilallah 54...............26Da’a ilallah 55...............27Da’a ilallah 56...............27Da’a ilallah 57...............28Da’a ilallah 58...............28Da’a ilallah 59...............29Da’a ilallah 60...............29Da’a ilallah 61...............30Da’a ilallah 62...............30Da’a ilallah 63...............31Da’a ilallah 64...............31Da’a ilallah 65...............32Da’a ilallah 66...............32Da’a ilallah 67...............32Da’a ilallah 68...............33Da’a ilallah 69...............33Da’a ilallah 70...............34Da’a ilallah 71...............34Da’a ilallah 72...............35Da’a ilallah 73...............35Da’a ilallah 74...............36Da’a ilallah 75...............36Da’a ilallah 76...............37Da’a ilallah 77...............37Da’a ilallah 78...............38Da’a ilallah 79...............38Da’a ilallah 80...............39Da’a ilallah 81...............39Da’a ilallah 82...............40Da’a ilallah 83...............40Da’a ilallah 84...............41Da’a ilallah 85...............41Da’a ilallah 86...............41Da’a ilallah 87...............41Da’a ilallah 88...............41Da’a ilallah 89...............42Da’a ilallah 90...............42Da’a ilallah 91...............42Da’a ilallah 92...............42Da’a ilallah 93...............42Da’a ilallah 94...............42Da’a ilallah 95...............42Da’a ilallah 96...............43Da’a ilallah 97...............43Da’a ilallah 98...............43Da’a ilallah 99...............43Da’a ilallah 100.............43Tammat (bagian ini)......43


Kata Pengantar=Bismillaahir-rahmaanir-rahiim=

Sahabat,

Saya akui bahwa saya telah menerima kasih (terima kasih) beberapa sahabat yang meletakkan harapan ‘disini’ untuk belajar mengenal dan kembali lagi kepada Allah, Tuhan kita, Tuhan seluruh manusia, malaikat dan ruh, Tuhan seluruh makhluk yang nampak ataupun yang tidak.

Sebenarnya niat saya adalah belajar dengan cara menyampaikan apa yang saya kira Allah menyukainya bila kita memuji-Nya dan mengagungkan-Nya terhadap manusia. Sejujurnya saya sendiri tidak tahu banyak tentang apa yang seharusnya kita tahu dari dan tentang Tuhan kita yang maha ghaib.

Untuk kemudahan kita semua, tulisan2 da’a ilallah akan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari 1000 karakter saja. Meskipun singkat saja, hal itu akan lebih baik buat kita sebagai santapan rohani setiap hari, insya Allah. Bila air yang menetes secara berterusan dapat melubangi batu yang keras, lalu apa jadinya bila kita dapat buat dakwah (singkat) setiap hari?

Adapun bila hari ini kita belum melihat hasil dakwah yang telah kita lakukan, hal itu bukan karena kita gagal, akan tetapi lebih karena keterbatasan kita dalam memandang prosesnya secara global. Dan yang pasti adalah bahwa setiap bisikan, setiap ucapan ataupun setiap bentuk usaha mengajak manusia untuk mengenal Allah dan kembali kepada-Nya akan mempengaruhi keputusan akhir Tuhan yang maha berkehendak.

Allah bekuasa sedangkan kita tidak berkuasa, melainkan sebatas pada apa yang diberikan-Nya saja. Maka bila saya dapat melakukan hal tersebut pada hari2 yang akan datang, itu adalah se-mata2 karena ijin dan karunia-Nya saja. Sebaliknya bila saya tidak dapat melakukannya, selayaknya kita mengira bahwa Allah sedang menyelipkan kebaikan yang lain buat kita dengan cara yang lain. Dia mengetahui segala sesuatu, sedangkan kita hanya mengetahui pada batas2 yang diijinkan-Nya saja. Subhanallah.

Semoga bermanfaat.

Wassalam,Abi SubhanPattaya, 07/07/03*kembali ke daftar isi

Da’a ilallah 01=Bismillaahir-rahmaanir-rahiim=

Sahabat,

Sesungguhnya orang2 yang mengatakan, "Tuhan kami Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka sambil mengatakan, "Jangan


kamu takut dan jangan kamu sedih; dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu."

"Kamilah pelindung2-mu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula di dalamnya apa yang kamu minta, sebagai hidangan bagimu dari Tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang."

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan dia berkata, "Sesungguhnya aku dari (kelompok) kaum muslimin"?

Dan tidaklah sama antara kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, sehingga orang2 yang memusuhimu akan menjadi teman yang sangat setia [1]. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] QS 41:31-34*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Diantara manfaat dari yakin kepada Allah atas sifat2-Nya adalah bahwa kita akan berusaha untuk berakhlak dan menghiasi diri kita dengan sifat2-Nya yang Dia sendiri suka bila hal itu ada pada kita. Orang yang kita cintai adalah dia yang kita ingin agar kita menjadi seperti dia.

Dan bila kita menyebut nama2 Allah berterusan namun sifat2-Nya tidak juga menghiasi dzahir kita dan tidak pula wujud dalam perbuatan kita, maka seharusnya kita malu kepada diri kita sendiri. Kita telah membohongi diri kita sendiri.

Ketika kita sebut2 ar-Rahmaan namun kasih tidak menghiasi akhlak kita, atau ketika kita ulang2 ar-Rahiim namun sayang tidak wujud dalam perbuatan kita, barangkali kita harus segera bertobat dengan sungguh2. Apa saja yang ada dalam hati akan keluar sebagai manifestasinya dan apa yang tidak ada dalam hati tidak akan pernah dapat dikeluarkan bahkan meskipun dengan cara menumpahkannya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah subhana wa ta’ala memiliki asma ulhusna, yakni nama2 yang paling baik dan paling indah. Dia telah menetapkan bagi diri-Nya sendiri nama2 yang menunjukkan sekaligus memberitahukan, menggambarkan dan membuktikan kesempurnaan-Nya.


Dia membuat pilihan2 sesuai dengan kehendak-Nya sendiri; untuk mencipta sesuatu ataupun tidak, memberi petunjuk kepada seseorang ataupun tidak, memberi pahala atau tidak, menurunkan azab atau tidak. Pilihan-Nya adalah hak mutlak bagi-Nya.

Dia menetapkan bagi diri-Nya sendiri perbuatan2-Nya yang sesuai dengan kehendak dan kekuasaan-Nya. Dia menegaskan bahwa kekuasaan-Nya meliputi segala sesuatu, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, yang nyata ataupun yang misteri. Adapun segala sesuatu selain-Nya adalah makhluk yang diciptakan-Nya sendiri dengan ilmu dan rencana-Nya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Meskipun Allah memiliki nama2, sifat2 dan melakukan perbuatan2 (yang layak bagi-Nya), namun demikian Dia se-kali2 tidak serupa dengan manusia, bahkan tidak serupa dengan suatu makhluk apapun. Dia maha suci, yakni bersih dari segala sifat penyerupaan atau pembentukan yang dapat dicapai oleh pikiran atau angan2 manusia. Dia sama sekali berbeda dengan makhluk-Nya.

Nama Allah bukanlah ‘diri’-Nya. Nama hanyalah satu cara agar kita dapat mengenal-Nya. Sifat Allah juga bukan ‘dzat’-Nya, namun demikian sifat2-Nya tidak dapat dipisahkan dari-Nya.

Jika dikatakan bahwa Allah maha melihat, artinya adalah bahwa Dia melihat dengan penglihatan-Nya. Bagaimana Dia melihat, menatap atau memandang, tidak seorangpun dapat menggambarkan-Nya selain pada batas2 nalarnya yang telah diberikan-Nya. Sungguh, penglihatan Allah berbeda dengan penglihatan makhluk-Nya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah Tuhan kita, se-kali2 Dia tidak serupa dengan suatu apapun. Bila seseorang atau suatu kaum menggambarkan Dia sebagaimana layaknya seorang manusia, maka yang demikian adalah suatu penghinaan yang tidak seorangpun melakukannya kecuali dia pasti akan terjerumus ke dalam dosa yang sangat besar.

Jika Allah sendiri mengatakan tentang wajah-Nya, tentang tangan-Nya, tentang kursi-nya, atau apapun yang berkaitan dengan tubuh kita, maka yang demikian itu adalah agar kita dapat memahami-Nya dengan bahasa yang kita pahami.

Bagaimana kita dapat 'menggambarkan'-Nya dengan sempurna sementara bahasa kita begitu payah walaupun untuk menggambarkan satu kenikmatan yang dapat kita rasakan. Bagaimana pula kita dapat memahami Allah dan 'keluasan'-Nya yang sempurna sementara akal dan otak kita begitu kecil dan terbatas. Subhanallah.*


kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah yang maha agung mengetahui betul apa saja yang yang tersembunyi dari pandangan kita. Dia juga memahami perasaan2 bathin yang berdegup dalam dada setiap manusia. Adalah Dia meliputi segala sesuatu, menaklukkan segala sesuatu, menguasai segala sesuatu dan mengendalikan segala sesuatu dengan kehendak-Nya. Dia robb kita yang kepada-Nya saja bergantung dan kembali segala sesuatu.

Sungguh Allah teramat sangat kasih kepada manusia. Dan demi kebaikan manusia sendiri, Dia menurunkan Al-Qur’an dan memberinya kepada manusia seluruhnya sebagai panduan yang akan menyelamatkan mereka di dunia dan di akhirat. Meski demikian, Dia membebaskan manusia untuk membuat keputusannya sendiri.

Siapa saja yang menjadikan Qur'an imam bagi gerak hatinya dan pedoman bagi perbuatannya, dia tidak akan mendapatkannya kecuali bahwa Allah semakin suka kepadanya lalu diapun merasa betapa beruntungnya menjadi orang yang disukai-Nya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Dengan Al-Qur’an, Allah memberi batasan2 tentang apa saja yang harus kita lakukan dan yang mesti kita tinggalkan. Dengannya, Dia menegaskan kesudahan mereka yang sukses dan mereka yang gagal. Dengannya, kita diajar untuk melakukan amal2 yang berharga dengan meninggalkan ke-sia2-an. Dengannya pula, Dia menjanjikan ganjaran kenikmatan di surga atau balasan adzab di neraka.

Sungguh, Allah teramat sangat sabar dan toleran kepada kita. Meskipun Dia berkuasa penuh dan memerintahkan kita untuk menunaikan tugas2 tertentu, akan tetapi Dia juga membebaskan kita untuk menentukan sendiri bentuk kesudahannya.

Maka siapa saja yang menyukai kesuksesan, diberi-Nya kesempatan bermujahadah di jalan yang dapat mengantarkannya ke surga. Dan jika seseorang menyukai kegagalan, Dia membiarkannya takluk kepada nafsunya dan neraka adalah se-tinggi2-nya derajat kegagalan baginya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Robb kita menyuruh agar kita menyeru Allah atau menyeru ar-Rahman [1]. Adalah Dia teramat suka mendengar kita menyebut-Nya dengan nama2-Nya yang paling baik dan yang paling indah yang jadi milik-Nya; Dialah pemilik asmaa ulhusna.

Dialah Allah yang tiada tuhan selain Dia, yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Dialah Allah ang tiada tuhan selain Dia, Raja, yang maha suci, yang maha sejahtera, yang mengaruniakan keamanan, yang maha memelihara, yang maha perkasa, yang maha Kuasa, yang memiliki segala keagungan, maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Dialah Allah yang menciptakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa, yang mempunyai asmaa ulhusna. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana [2]. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] QS 17:110[2] QS 59:22-24*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Sebagian ulama memberitahu kita bahwa dengan sifat rahman-Nya, rahmat Allah tercurah kepada segala sesuatu. Dengan sifat ini pula Allah memelihara keberlangsungan hidup setiap makhluk-Nya, tidak peduli apakah mereka taat atau ingkar kepada-Nya.

Dengannya, orangtua mengasihi anaknya, suami mengasihi istrinya, istri mengasihi suaminya, pemimpin mengasihi yang dipimpinnya, yang besar mengasihi yang kecil, yang kecil mengasihi yang besar, dan lain sebagainya hingga kehidupan ini wujud di dunia ini. Dengan sifat ini pulalah Allah membalas kebaikan orang2 yang ingkar secara tunai di dunia.

Adapun sifat rahim Allah tertuju kepada mereka yang disukai atau yang dipilih-Nya saja, yakni mereka yang taat dan takwa. Dengan sifat inilah nikmat2 yang dianugerahkan-Nya akan senantiasa bertambah dan menjadi semakin sempurna ketika Dia berikan di akhirat kelak. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,


Allah yang maha pengasih dan maha penyayang telah menjadikan rahmat milik-Nya seratus bagian. Dia menyimpan di sisi-Nya 99 bagian yang akan diberikan-Nya sebagai hadiah yang berterusan lagi kekal bagi siapapun yang menyenangi surga sebagai tempat kembalinya.

Adapun sisa yang satu bagian dari rahmat-Nya, Allah bagikan kepada seluruh makhluk-Nya pada kehidupan di dunia ini. Bersinarnya matahari, hewan yang mengangkat kakinya agar tidak menyakiti anaknya, tumbuhnya tunas2 baru pada patahan dahan adalah sebagian kecil dari rahmat yang satu bagian tadi.

Bila saja setiap manusia tahu betapa besarnya kadar rahmat Allah yang dimiliki-Nya, barangkali kita tidak akan pernah mendapatkan keganasan manusia ataupun serpihannya hanya karena mereka takut tidak akan mendapatkan bagian darinya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Berakhlak dengan akhlak Arrahman, Tuhan yang maha pengasih, adalah dengan mengasihi seluruh manusia, baik yang beriman maupun yang kafir. Hakikat kasih kepada mereka adalah dengan mengalihkan mereka dari jalan kelalaikan menuju Allah, pencipta mereka.

Memberi orang2 yang lalai dengan nasehat yang baik dan lembut, mendatangi mereka dengan membawa kebaikan, memandang mereka dengan pandangan kasih, memberi sedekah ataupun hadiah yang menyukakan mereka, yang demikian adalah bagian dari akhlak yang diturunkan dari sifat rahman Allah.

Maka siapa saja yang dapat melihat kedurhakaan di sekitarnya sebagai kedurhakaan dirinya (kepada Allah) hingga dia berupaya melenyapkannya dengan kualitas kasihnya, sesungguhnya dia telah berakhlak dengan akhlak Tuhannya yang maha pengasih. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Tuhan kita adalah Allah yang maha rahim (penyayang). Hanya Dialah yang dapat memberi nikmat yang berterusan yang selalu memantapkannya pada setiap detilnya. Tidak satupun makhluk yang jujur kecuali dia akan mengakuinya demikian.

Berbahagialah orang2 yang dicurahi sifat penyayang oleh-Nya. Dia akan mendapatkan dirinya sedemikian rupa sehingga dia tidak membiarkan orang yang memerlukan sesuatu darinya kecuali dia akan berupaya untuk memenuhinya. Tidak juga dia membiarkan fakir-miskin di sekelilingnya atau di negerinya kecuali dia berusaha untuk membantu mereka dengan hartanya, kedudukannya atau lewat pihak ketiga.


Orang2 yang berbahagia ini selalu menampakkan rasa simpati dan membantu dengan doa untuk setiap hajat saudaranya yang tak dapat dipenuhinya. Sungguh, pemilik asal sifat ini tidak akan memperlakukannya kecuali semakin menyayanginya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Ketika kita bicara mengenai akhlak Allah (kepada manusia), barangkali kita tetap tidak memahaminya sampai kita menyederhanakannya dengan perumpamaan. Sesungguhnya matahari tidak bersifat kikir dan tidak pernah bosan untuk memancarkan cahaya dan kehangatannya kepada siapapun. Kalaupun terdapat perbedaan dalam perolehan cahaya dan kehangatannya, maka itu lebih banyak disebabkan oleh posisi sang penerima, bukan posisi sang pemberi.

Ketika kita bermaksud memiliki akhlak Allah dengan memposisikan diri kita sebagaimana kedudukan matahari, maka akhlak yang baik tidak boleh kita batasi hanya pada kalangan tertentu saja, ataupun kepada suku kita saja ataupun kepada bangsa kita saja ataupun kepada agama kita saja.

Bila kita ragu, itu petanda bahwa kita mesti belajar kembali. Keragu-raguan selamanya hanya dimiliki oleh orang2 yang tanggung dalam memahami sesuatu. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Nama al Malik bagi Allah yang maha tinggi tidak saja menunjukkan bahwa Dia adalah raja, tapi juga Dialah yang menguasai, Dialah yang menangani seluruh perintah dan larangan yang ditetapkan-Nya, Dialah yang memberikan anugerah dan yang kuasa mencabutnya kembali mengikut kehendak-Nya.

Tanda2 kepemilikan kerajaan bagi-Nya adalah dengan datangnya banyak pihak untuk memohon kepada-Nya agar Dia memenuhi keperluan mereka ataupun mereka yang datang untuk menyampaikan persoalan2 besar agar Dia menanggulanginya.

Kepada jin dan manusia, Dia menyatakan sendiri tentang diri-Nya bahwa semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan [1]. Sungguh ini satu pernyataan yang jelas agar jin dan manusia juga mengakui-Nya demikian. Tidak satupun alasan yang layak bagi mereka untuk berpaling dari-Nya. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] QS 55:29*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Tidak ada satu bencanapun yang menimpa di bumi dan tidak pula yang menimpa diri kita sendiri kecuali telah tertulis dalam perencanaan Allah [1] yang teliti sebelum Dia menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah sangat mudah bagi Allah.

Sesungguhnya Allah menjelaskan hal demikian adalah supaya kita tidak berduka cita terhadap apa saja yang luput dari kita, dan supaya kita tidak terlalu bergembira terhadap apa yang kita dapatkan.

Barang siapa yang dapat berbuat demikian, yakni tidak bersedih dengan apa yang tak dapat diperolehnya dan tidak sombong (saking gembiranya) dengan apa saja yang diperolehnya, maka hakikatnya adalah bahwa dia telah mendapatkan zuhud seluruhnya. Dan tanda zuhud kita adalah bahwa kita tidak akan mengambil dari dunia ini kecuali sebatas yang diperlukannya saja, bahkan meskipun seluruh dunia ini diberikan kepada kita. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Lohmahfuz*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah, Tuhan kita, telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Barang siapa yang berbuat kejahatan diantara kita lantaran kebodohannya, namun kemudian dia bertobat dari mengerjakannya dan dia buat perbaikan atasnya, maka sesungguhnya Dia maha pengampun lagi maha penyayang.

Dan siapa saja yang datang kepada Allah, maka Dia sendiri yang akan menyambutnya dengan suka cita. Bila seseorang datang kepada-Nya sejengkal, maka Allah akan mendekatinya sedepa. Bila seseorang datang kepada-Nya dengan berjalan, maka Allah akan menyambutnya dengan berlari. Dia membantu mereka yang berusaha mendekati-Nya dengan kasih-sayang-Nya dan membiarkan mereka yang menghujat-Nya dengan kesabaran-Nya.

Demikianlah Allah menerangkan kemurahan-Nya kepada kita semua supaya jelas jalan orang2 yang saleh dan supaya jelas pula jalan orang2 yang berdosa. Dan se-kali2 Dia tidak berbuat zhalim sedikitpun kepada hamba2-Nya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Bila kita menyangka ilmu kita lebih baik daripada orang lain, tentu Allah akan mencabut barakahnya. Bila kita menganggap amal kita lebih baik daripada orang lain, tentu Allah akan menolaknya. Dan bila kita mengklaim dakwah kita lebih baik daripada yang lain, tentu kita akan tercampak darinya.

Akan tetapi bila orang lain menyangka bahwa ilmu kita lebih baik daripada mereka, padahal kita tahu kapasitas kita, maka permohonan kita adalah semoga Allah menjadikan kita seperti sangkaan mereka.

Bila orang lain menyangka bahwa amal kita lebih baik daripada mereka, padahal kita tahu kapasitas kita, maka permohonan kita adalah semoga Allah menjadikan kita seperti sangkaan mereka.

Bila orang lain menyangka bahwa dakwah kita lebih baik daripada mereka, padahal kita tahu kapasitas kita, maka permohonan kita adalah semoga Allah menjadikan kita seperti sangkaan mereka.

Sesungguhnya Allah telah menjelaskan bahwa Dia adalah sebagaimana sangkaan hamba2-Nya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan tidak pula dapat mendatangkan mudarat? Apakah kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita?

Bila demikian, maka kita adalah seperti orang yang telah disesatkan oleh setan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan2 yang memanggilnya dengan mengatakan, "Marilah ikuti kami".

Sesungguhnya petunjuk Allah adalah se-benar2-nya petunjuk. Kita disuruh agar menyerahkan diri kepada-Nya dan agar kita mendirikan sholat serta takut kepada-Nya saja. Dan Dialah Tuhan yang kepada-Nya kita akan kembali dan dihimpun.

Dan Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya ketika Dia berkata, "Jadilah, lalu terjadilah". Dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan saat sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nampak. Dan Dia maha bijaksana lagi maha mengetahui. Subhanallah.*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kita melahirkan apa saja yang ada di dalam hati kita ataupun kita menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kita tentang perbuatan tersebut.

Maka Allah mengampuni siapa saja yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa2 yang dikehendaki-Nya juga. Dan Allah maha kuasa atas segala sesuatu.

Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat2-Nya, kitab2-Nya dan rasul2-Nya.

Mereka mengatakan, "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun dengan yang lain dari rasul2-Nya", dan mereka mengatakan, "Kami dengar dan kami taat".

"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah kami kembali." Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Sesungguhnya Allah mengetahui siapa saja yang takut kepada-Nya dan siapa2 yang berharap hanya kepada-Nya. Dan Dia mengetahui secara pasti siapa saja yang takut kepada-Nya sekaligus yang berharap penuh kepada-Nya.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala dari Allah atas kebajikan2 yang diusahakannya dan dia mendapat siksa yang setimpal dengan kejahatan yang dikerjakannya.

Maka do’a kita adalah, "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang datang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Dan maafkanlah kami, dan ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami. Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" [1]. Subhanallah.



Sahabat,

Allah adalah Tuhan kita yang sesungguhnya. Dia ada dengan wujud yang tidak seorangpun yang dapat melihat, menatap dan memandang-Nya (dengan matanya) hingga Dia sendiri


memperkenankannya pada hari yang telah dijanjikan-Nya. Dia ada namun tidak sebagaimana keberadaan kita. Dia ada namun tak memerlukan tempat sebagaimana yang diperlukan oleh selain-Nya.

Allah ada bukan karena suatu ciptaan, bukan pula muncul dari ketiadaan. Dia ada bersama dengan segala sesuatu, namun tidak dengan suatu kesertaan. Bukan pula Dia lain dari segala sesuatu disebabkan keterpisahan darinya.

Allah adalah pelaku, namun tanpa menggunakan gerak ataupun alat untuk melakukan apa saja yng dikehendaki-Nya. Dia maha melihat, bahkan sebelum adanya suatu makhluk apapun. Dia sendiri, disebabkan tidak adanya sesuatu yang dengannya Dia merasa terikat ataupun gelisah bila Dia terpisah darinya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah maha indah. Dia yang menyukai keindahan ada pada segala sesuatu, Dia pulalah yang meletakkan keindahan2 disana. Dia menciptakan keindahan2 yang mengagumkan mata2 yang memandangnya. Dia menciptakan keindahan2 yang mempesona pendengaran2 yang menikmatinya. Dia menciptakan keindahan2 yang dirasakan hati2 yang suci. Dia menciptakan keindahan2 khusus yang menakjubkan jiwa2 yang ikhlas.

Dia menjelaskan bahwa keindahan manusia ada pada sifat2 luhurnya. Dia yang membebaskan manusia, Dia pula yang menghendaki agar setiap manusia menghiasi diri mereka dengan akhlak yang mulia lebih daripada keindahan bentuk dan rupa yang dikaruniakan-Nya. Keindahan ini adalah standar bagi kebahagiaan mereka sendiri.

Bila seseorang menyadari keindahan akhlaknya, maka yang demikian adalah karunia Allah yang maha indah. Bila seseorang menemukan keindahan pada pengorbanan2-nya demi menyenangkan-Nya, maka yang demikian adalah tanda Allah suka kepadanya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Tidak ada kata yang lebih indah dan yang lebih agung yang dapat diucapkan oleh seorang diantara kita daripada kata2 pujian kepada Allah. Keindahan dan keagungan itu hanya dapat 'ditangkap' oleh hati2 yang bersih. Tandanya adalah bergetarnya hati mereka.

Se-kali2 Allah tidak berhajat sedikitpun kepada puji2-an. Tidak akan turun derajat kesempurnaan-Nya tanpa puji2-an dari kita. Bila kita tidak memuji-Nya, Dia tidak akan rugi sedikitpun. Bila kita tidak memuji-Nya, sesungguhnya makhluk2 lain tidak pernah jemu2 memuji-Nya.


Kita memuji Allah dengan cara kita sendiri mengucapkannya atau dengan menjadikan kita sebagai asbab hingga orang lain mengucapkannya. Kita sendiri menyebutkan nama2-Nya yang paling indah atau kita menyebabkan orang lain menyebutkannya. Kita sendiri mengingat (dengan hati dan lisan) atau kita menyebabkan orang lain mengingat-Nya.

Puji2-an adalah sekedar tanda bahwa kita sangat bergantung dan sangat berhajat kepada-Nya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Otak kita terlalu kecil dan akal begitu terbatas untuk dapat memahami alam semesta yang maha luas dan tak terbatas. Maka hanya orang2 sombong dan kelewat batas saja yang melupakan Allah yang maha tinggi dan menafikan penciptaan-Nya atas semua benda dan keadaan kita.

"Allah (adalah pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu ada di dalam kaca, se-akan2 bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir2 menerangi walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya [1]. Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa saja yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan2 [2] bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." [3] Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Yakni ber-lapis2 dan ber-tingkat2, yang menjadikan setan tak dapat dilihat manusia sementara mereka melihat manusia dan yang menjadikan malaikat tak dapat dilihat setan sementara malaikat melihat setan dan seterusnya, kecuali pada keadaan2 tertentu yang dikehendaki Allah swt.[2] Yakni perumpamaan yang dengannya manusia jadi mudah dalam memahami sesuatu.[3] QS 24:35*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Sesungguhnya Allah menyukai orang2 yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh [1]. Maka, upaya merapatkan barisan yang sedang kita lakukan adalah bagian dari upaya kita menyukakan Allah yang maha agung.

Dan salah satu bentuk pertolongan Allah kepada kita adalah dengan menyingkirkan orang2 yang tidak ber-sungguh2 dengan cara yang dikehendaki-Nya. Mereka yang tidak ber-sungguh2 berjuang di jalan-Nya selain akan merusak barisan juga akan melemahkan semangat jama’ah. Padahal bila Allah swt menyukai suatu pergerakan, niscaya tidak ada


seorangpun yang akan mampu menghentikannya meskipun seluruh manusia berkonspirasi untuk itu.

Maka bila kita melihat seseorang membelot dari barisan, padahal kita telah berusaha menahannya dengan segala daya yang kita miliki, relakan saja dia pergi [2]. Boleh jadi, tempatnya akan Allah ganti dengan orang yang jauh lebih baik daripadanya [3]. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] QS 61:4[2] Yakni dengan tidak marah2, menggunjing dan men-jelek2-annya.[3] Dalam salah satu poin perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah saw membebaskan orang2 yang mau membelot kepada lawan tanpa (syarat) pihak Quraisy harus menyerahkannya kembali, sebagaimana yang diminta oleh mereka. Pada kenyataannya, tidak satupun dari mereka (orang2 yang beriman) yang mau membelot. Sungguh, ini satu perjanjian yang pada gilirannya memberikan kemenangan bagi kaum muslimin.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Bila Allah menghinakan seseorang [1], maka Dia tidak akan memuliakannya meskipun penampilannya baik, bagus dan mempesona banyak orang.

Bila Allah membenci seseorang, maka Dia tak akan mempedulikannya meskipun apa yang dilakukannya nampak baik, bagus dan mempesona banyak orang.

Bila Allah menyesatkan seseorang, maka Dia tak akan memberinya petunjuk kepada jalan yang benar meskipun apa yang diusahakannya nampak baik, bagus dan mempesona banyak orang.

Dan bila Allah membiarkan seseorang yang dimusuhi-Nya, maka kemarahan kita, sumpah serapah dan kutukan kita pasti tidak akan mempengaruhi kesabaran-Nya. Bila Allah ingin menyiksanya, Dia sering membebaskan seteru-Nya untuk memilih cara yang paling disukainya.

Allah mengetahui hakikat segala sesuatu sedangkan kita baru akan mengetahuinya pada hari yang dijanjikan-Nya. Dia menjadikannya demikian [2] agar terpisah dengannya orang2 yang yakin dan orang2 yang ragu. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] atau suatu kaum[2] yakni menjadikan banyak hakikat tersembunyi dan misteri bagi manusia.*kembali ke daftar isi


Sahabat,


Bila Allah swt menyukai sesuatu, maka Dia akan senang melihat manusia ber-lomba2 mendapatkannya. Bila Dia membenci sesuatu, maka Dia tidak akan senang hingga manusia meninggalkannya.

Apabila manusia mulai bercakap baik dan berbuat baik, maka Allah swt akan membukakan pintu2 ke jalan hidayah bagi mereka. Sebaliknya, apabila manusia kembali kepada dosa2, Dia bergegas membukakan pintu2 ampunan-Nya. Dia memilih siapa saja yang terbaik dari manusia agar disempurnakan-Nya ganjaran baginya, yang tidak seorangpun mampu melakukannya melainkan Dia sendiri.

Dan sebaik2 orang diantara kita adalah dia yang dapat menolong dirinya sendiri untuk bercakap baik dan berbuat baik. Orang macam ini akan menasehati dirinya sendiri sebelum dia melakukannya terhadap orang lain; Atau apabila keadaan mendesaknya agar menyampaikan perkara hak yang belum diamalkannya, maka dia tidak akan senang hingga hal itu dapat diwujudkannya bersama orang2 yang mengamalkannya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Tidak seorangpun dapat menandingi akhlak Allah yang maha agung. Akan tetapi Dia ingin agar khalifah2-Nya [1] berakhlak sebagaimana akhlak-Nya. Dia menunjukkan berbagai kejadian dan kesudahannya agar kita dapat meneladani-Nya dalam mengambil keputusan dan memperlakukan segala sesuatu.

Allah swt mengetahui apa saja yang sudah berlalu, yang sedang berlangsung, ataupun yang akan berlaku. Namun demikian Dia tidak pernah ter-buru2 mengambil keputusan untuk memberi hidayah kepada manusia sebelum Dia sendiri melihat pengorbanan dan kesungguhan mereka atasnya.

Allah swt melihat apa saja yang sudah berlalu, yang sedang berlangsung, ataupun yang akan terjadi. Namun demikian Dia tidak pernah ter-gesa2 mengambil keputusan untuk mengazab manusia sebelum Dia memberi peringatan kepada mereka [2]. Bila hari ini tidak ada lagi nabi2 yang diutus-Nya, Dia tetap tidak akan mengambil keputusan sebelum menggerakkan para da’i-Nya kepada manusia seluruhnya. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Yakni wakil2 Allah di muka bumi.[2] Dengan menghantar utusan2-Nya (nabi & rasul).*kembali ke daftar isi


Sahabat,


Allah swt terlalu sangat sabar kepada orang2 yang berlaku jahat, buruk dan jelek kepada-Nya sebagaimana Dia juga bersabar kepada mereka yang menderita di jalan-Nya atau kepada mereka yang menjadi susah karena agama-Nya. Dia maha sabar bahkan kesabaran-Nya selalu melimpah kepada orang2 sabar yang ridho kepada-Nya.

Adalah Allah swt senantiasa memberi kesempatan agar setiap diri dari kita dapat menyempurnakan segala perolehannya. Bagi orang yang suka bersedekah, selalu saja ada kesempatan agar Allah menambah jumlah ganjaran baginya. Bagi orang yang suka mengemis pun selalu ada kesempatan untuk meminta kepada orang lain agar Allah menambah jumlah kehinaannya.

Adapun kepada orang2 yang bermaksiat kepada-Nya, atau kepada orang2 yang mengingkari-Nya, atau kepada orang2 yang memusuhi-Nya, Allah swt tetap bersabar dengan tidak menyegerakan hukuman-Nya. Yang demikian adalah agar semakin sempurnalah azab Allah kepada mereka. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah telah menjadikan kematian sebagai suatu misteri bagi manusia. Dan kematian adalah satu kepastian dari-Nya sebagaimana kepastian akan datangnya hari kiamat yang dijanjikan-Nya. Namun demikian, Rasulullah saw telah menerangkan sebagian rahasianya buat kita.

Bagi orang yang kalah [1], maka kematiannya adalah pintu gerbang kepada keabadian yang akan membuatnya sengsara se-lama2-nya. Dia (akan) mengatakan, "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan amal saleh untuk hidupku ini." Maka pada hari itu tiada seorangpun yang menyiksa seperti siksa-Nya, dan tiada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya [2].

Bagi orang yang menang [3], maka kematiannya adalah pintu gerbang kepada keabadian yang akan menjadikannya bahagia se-lama2-nya. Kepadanya dikatakan, "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba2-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku." [4] Subhanallah.

Catatan kaki:[1] karena dia telah dikalahkan oleh setan dan hawa nafsunya.[2] QS 89:24-26[3] karena dia telah mengalahkan setan dan hawa nafsunya.[4] QS 89:27-30*kembali ke daftar isi


Sahabat,


Sesungguhnya Allah yang tidak ada Tuhan selain-Nya telah mengabarkan, menunjukkan sekaligus membuktikan kesempurnaan sifat2-Nya yang Dia tetapkan sendiri untuk diri-Nya. Detil ayat2-Nya (yang terdengar atau yang ternampak atau yang terasa ataupun yang tersembunyi) menjelaskan semua itu.

Allah berbuat sesuai dengan kehendak-Nya. Dia memutuskan berbagai ketetapan pun sesuai dengan rencana-Nya. Dia memilih dan memilah siapa saja yang dikehendaki kebaikannya dengan cara yang sangat teliti dan dengan seleksi yang sangat cermat. Dan orang2 yang memikirkannya dengan akalnya akan segera memahaminya dengan baik.

Sesungguhnya Allah tidak memberikan hidayah kepada seseorang kecuali karena Dia mengetahui kelayakannya. Sungguh, ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Maka bila seseorang ada di dalam jalan-Nya, lalu dia melihat tanda2 kesukaan Allah ada padanya, sudah layak dan pantas baginya untuk segera berkorban atas hartanya, waktunya dan dirinya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Adalah kenyataan bahwa orang2 beriman yang yakin akan kemurahan dan keluasan khasanah Allah swt senantiasa dalam ketenteraman. Kekurangan dan kesempitannya dalam kehidupan ini tidak pernah menjadi masalah yang besar, sama seperti halnya bila mereka berada dalam kelebihan dan kelapangan.

Apa saja yang diberikan kepada mereka, mereka tidak menganggapnya sebagai hak milik mereka secara mutlak. Apa yang ada pada mereka, mereka mengingatnya sebagai amanah dari Tuhan mereka yang harus ditunaikan sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan keyakinan seperti ini, mereka tidak terlalu berduka dengan apa2 yang lepas dan tidak terlalu gembira dengan apa2 yang didapatnya.

Allah yang maha adil menyukai mereka sepenuhnya karena keyakinan dan sangka baik mereka. Kalau saja bukan karena ganjaran besar yang dirahasiakan-Nya agar menjadi ‘surprise’ yang berterusan dan yang kekal, sudah tentu Allah akan menjadikan mereka senantiasa dalam kelebihan dan kelapangan. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah yang maha melihat senantiasa memandang dan mengontrol hati kita. Adalah suatu keuntungan yang besar bila kita selalu menyempurnakan niat kita [1].

Bila kita punya niat untuk berbuat baik, maka Allah akan membukakan jalannya dan membantu kita untuk melakukannya, bahkan meskipun ketinggiannya setinggi langit. Akan tetapi bila kita tak punya niat berbuat baik, maka Allah tidak akan memberi jalannya dan tidak


akan membantu kita untuk melakukannya, bahkan meskipun amal itu seringan udara, lalu di akhirat kelak kita akan menyesal sejadi-jadinya.

Bila kita punya niat untuk membayar hutang, maka Allah akan membukakan jalannya dan membantu kita untuk melunasinya, bahkan meskipun hutang kita sebesar gunung. Akan tetapi bila kita tak punya niat untuk itu, maka Allah tidak akan memberi jalannya dan tidak akan membantu kita untuk melunasinya, bahkan meskipun hutang kita sebesar debu, lalu di akhirat kelak kita akan didakwa-Nya sebagai pencuri. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Yakni demi menyenangkan Allah, sama saja apakah kelak kita dapat mewujudkan niat tersebut dengan suatu amalan ataupun tidak.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah mengingatkan kita, "Hai orang2 yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." [1]

Diantara ummat ini ada orang2 yang beriman dan beramal saleh yang gemar mengajak manusia kepada Allah. Ada juga orang2 yang beriman dan beramal saleh tetapi mereka mencukupkan agama hanya buat diri mereka sendiri. Selebihnya adalah orang2 yang beriman dan beramal saleh namun mereka gemar melanggar perintah Allah dan sunnah nabi-Nya. Di luarnya adalah orang2 yang memusuhinya dan tidak akan senang hingga ummat ini mengikuti ‘milah’ mereka.

Bila ummat ini berhadapan dengan musuh2-nya, maka Allah hanya akan menolong mereka yang menolong agama-Nya, sebagaimana Dia telah menolong Rasulullah saw dan para sahabatnya. Yang beriman dan beramal saleh namun enggan berdakwah akan dibiarkan-Nya kalah oleh musuh2-nya. Adapun yang gemar bermaksiat, mereka akan diatur, dijajah bahkan dihinakan oleh musuh2-nya. Subhanallah.



Sahabat,

Sesungguhnya balasan dan ganjaran dari Allah swt bagi setiap amal yang disukai-Nya pasti tidak akan tertanggungkan (oleh kita) ketika kita masih tinggal di dunia ini. Jangankan kita yang lemah, makhluk sebesar dan sekeras gunung saja hancur tatkala Allah memperlihatkan kepadanya satu tajalli [1].


Seandainya nikmat2 surga diperlihatkan oleh Allah di dunia ini, maka manusia akan mati kegembiraan karenanya. Maka, bila kita mendapatkan keberkatan duniawi dari infak harta yang kita lakukan, hal itu bukanlah merupakan balasan yang sebenarnya dari Allah yang maha kaya lagi maha pemberi kekayaan.

Bila dalam ‘nusus’ [2] Allah yang maha agung menjanjikan balasan2 dan ganjaran2, maka hal itu baru akan diberikan-Nya ketika kita ‘mampu’ menanggung kehebatannya, yakni ketika kita tinggal di alam lain dengan kemampuan dan kekuatan lain yang sengaja Allah berikan kepada kita di akhirat kelak. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] QS 7:143[2] Nusus adalah nash2 dari Qur’an dan hadits.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Bila saja kita bersedia membagi sedikit waktu untuk memikirkan kejadian alam dan semua yang berkaitan dengannya, maka kita akan segera mendapatkan bahwa tidak ada satupun yang telah Allah ciptakan, kecuali Dia juga memberi padanya kadar dan ukuran yang tertentu, bentuk dan rupa yang tertentu, dzahir dan bathin yang tertentu.

Tidak ada satu ciptaanpun kecuali Allah telah merencana, menghitung lalu menyempurnakan keberlangsungannya dengan amat sangat cermat. Tidak ada cacat dan cela dalam setiap rencana, hitungan dan ukuran2 yang ditetapkan-Nya, tidak juga dalam menetapkan batasan2 umur dan hidup manusia di dunia.

Sungguh, tidak ada seorang manusiapun yang hidup kecuali Allah sendiri telah menetapkan kadarnya, baik rejeki ataupun perolehannya, baik jodoh ataupun pasangannya, baik pertemuan ataupun perpisahannya, baik umur ataupun mautnya. Dia tidak menentukan dan menetapkan segala sesuatu itu kecuali sesuai dengan kehendak dan ilmu-Nya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Ketahuilah bahwa Allah yang maha tinggi adalah pemilik tunggal atas segala perbendaharaan di seluruh penjuru langit dan bumi; Termasuk di dalamnya adalah semua perbendaharaan yang kita akui sebagai milik kita. Dia berkuasa atas segala sesuatu hingga apa saja yang masuk ke dalam perut kita dan apa saja yang beredar di setiap bagian sel2 tubuh kita senantiasa ada dalam kendali-Nya.

Namun demikian, meskipun segala sesuatu adalah milik-Nya, Allah tidak berhajat dan tidak bergantung sedikitpun kepada semua itu untuk menyatakan ketinggian dan kekuasaan-Nya. Dia tidak serupa dengan apapun selain-Nya.


Adalah Allah maha pemurah kepada segenap hamba-Nya. Bila seseorang berniat baik, maka Dia akan menghitungnya sebagai satu kebaikan yang layak diberi-Nya pahala. Bila seorang manusia melakukan suatu maksiat, Dia hanya menghitungnya sebagai satu dosa; akan tetapi Dia akan membalas sepuluh kali ganda (minimum) bagi setiap perbuatan baik [1]. Subhanallah.



Sahabat,

Sesungguhnya Allah telah berjanji demi diri-Nya sendiri untuk memenuhi setiap janji-Nya kepada manusia. Tidak ada khianat yang dapat menyertai keadilan-Nya. Dia pasti memenuhi janji-Nya, bahkan kepada siapa saja yang terikat dengan janji-Nya.

Dengan ilmu dan rahmat-Nya, Allah telah menjanjikan kejayaan manusia pada agama-Nya. Dia meletakkan kejayaan tersebut sedemikian rupa sehingga setiap orang berpeluang untuk mendapatkannya. Urusan ini tidak ada hubungannya dengan banyak sedikitnya materi, tidak juga berkaitan dengan pangkat dan kedudukan, serta tidak bergantung kepada adanya pemerintahan dan kekuasaan.

Sudah menjadi ketentuan-Nya yang sempurna bahwa semakin penting sesuatu, semakin mudahlah manusia mendapatkannya. Udara lebih melimpah dibanding air karena manusia memang dijadikan-Nya lebih berhajat kepada udara daripada air. Dan Dia menjadikan agama ini [1] sangat mudah karena manusia memang lebih memerlukannya daripada apapun. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Yakni agama Islam*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Tidak ada tuhan kecuali Allah. Hanya Allah-lah yang layak disembah, dipuji, diagungkan dan dibesarkan, bahkan meskipun seluruh manusia menghadirkan suatu bentuk tandingan agar mereka berpaling dari-Nya. Sungguh, Dia tetap dalam kesempurnaan, setara dengan ‘kedudukan’-Nya.

Allah adalah nama khusus bagi Tuhan. Allah adalah nama yang sakti. Nama yang menghimpun semua asma, yang menghimpun semua sifat, yang menghimpun semua perbuatan dan yang menghimpun semua kesempurnaan. Sungguh, sangat tidak layak bagi


manusia (atau makhluk lainnya) menggunakan nama ini, kecuali sekedar mengaitkan namanya kepada nama-Nya.

Dan tidak ada nama yang paling agung selain nama-Nya, sebagaimana tidak ada sesuatu yang agung seperti keagungan-Nya. Dialah yang menyebutkan diri-Nya dengan nama yang tidak seorangpun mengucapkannya dengan ikhlas, hormat dan takjub kecuali pasti akan menambah kebaikan buat dirinya sendiri. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Sesungguhnya Allah swt menyukai sesuatu sebagaimana rasa suka yang Dia berikan kepada manusia agar kita mengenal-Nya. Dia juga membenci sesuatu sebagaimana rasa benci yang Dia berikan kepada manusia agar kita mengenal-Nya.

Adalah Allah menyukai orang yang apabila dia menyeru manusia, dia akan berusaha untuk menjadi orang pertama yang melakukannya; Sebaliknya Allah membenci orang yang menyuruhkan kepada orang lain apa2 yang dia sendiri tidak melakukannya.

Adalah Allah menyukai orang yang selalu mengharapkan rahmat-Nya bagi kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat dengan amal2 yang dia ikhlaskan hanya untuk Robbnya semata; Sebaliknya Allah membenci orang yang mengharapkan kebaikan bagi kehidupannya dengan me-nunda2 taubat dan memperpanjang hawa nafsunya.

Sungguh, Allah maha melihat, mendengar dan mengetahui apa saja, baik yang nampak pada pandangan manusia ataupun yang tersembunyi dari jangkauan akal dan indera manusia. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Keadaan kita hari ini telah sampai pada tahap yang mana hampir setiap orang berkesempatan untuk memperoleh berbagai fasilitas dan kemudahan hidup di dunia ini. Akan tetapi semua itu juga merupakan bagian dari khasanah Allah yang maha kaya.

Disadari atau tidak, banyak keadaan yang menunjukkan bahwa kelapangan hidup justru lebih mudah menjerumuskan kita ke dalam tipuan dunia. Dengannya kita malah memalingkan muka dan menjauh dari hal2 yang disukai Allah swt dan Rasul-Nya yang mulia. Dengannya hati kita malah menaklukan diri kita dengan hal2 khayali yang tidak ada manfaatnya, sementara diri kita sendiri tak dapat mengendalikan hati kita dengan keyakinan yang benar.

Ingat saja, se-kali2 Allah tidak akan merubah keadaan kita, hingga kita sendiri merubah keyakinan [1] kita sebagaimana yang dicontohkan oleh para nabi dan rasul-Nya. Sungguh,


Allah maha melihat lagi maha mengetahui keyakinan yang ada di dalam hati setiap manusia ciptaan-Nya. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] yakni 'apa yang ada pada diri kita sendiri', sebagaimana yang tertera dalam QS 8:53 "...sesungguhnya Allah se-kali2 tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri..."*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Hanya Allah saja yang layak bersikap sombong. Dialah yang hidup lagi terus menerus mengurus seluruh makhluk-Nya. Dia tidak mengantuk dan tidak pula tidur. Kepunyaan-Nya apa saja yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Meskipun demikian hebatnya, Dia adalah tetap Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Maka betapa bodohnya manusia yang berani bersikap sombong, padahal asalnya mani dan akhirnya bangkai. Dari sesuatu yang menjijikan, setitik mani (yang selanjutnya berbentuk segumpal daging), makan dan tumbuh dalam darah di dalam rahim ibunya. Dia tidak berdaya ketika dilahirkan, tak juga mampu menguasai lapar dan hausnya, sakit atau sehatnya. Dia tak mampu menguasai kebaikan atau keburukan bagi dirinya, sama sebagaimana dia tak kuasa sedikitpun atas hidup dan matinya. Akhirnya adalah kembali sesuatu yang menjijikan, bangkai, yang tercerai berai dimangsa serangga dan ulat. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Sesungguhnya manusia tidak akan dapat memandang, atau mengira, ataupun membayangkan sesuatu kecuali hanya pada batas2 jasad (bentuk & rupa), tempat atau waktu. Wujud apapun yang terlintas dalam khayalan manusia adalah bentukan pikirannya, sementara kekuatan olahnya terbatas hanya pada hal2 yang telah dilihat dan diamatinya. Maka mustahil 'wujud' Allah yang maha besar tertampung oleh imajinasi manusia.

Keimanan akan keesaan Allah tidak akan sempurna hingga kita dapat mendukungnya dengan keyakinan yang penuh atas kesucian-Nya dari segala ketidak-sempurnaan. ‘Keadaan’-Nya yang Dia sampaikan sendiri kepada manusia adalah agar kita memahami-Nya dengan baik. Dia berbeda dengan segala makhluk-Nya (yang selalu memiliki kelemahan dan kekurangan).

Maka "Katakanlah, ‘Dia-lah Allah, yang maha esa. Allah yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya." [1] Subhanallah.


Catatan kaki:[1] QS 112:1-4*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah yang maha memberi tidak akan membiarkan pintu doa terbuka bagi seseorang kecuali Dia juga akan membuka pintu penerimaan atasnya.

Allah yang maha pengampun tidak akan membiarkan pintu taubat terbuka bagi seseorang kecuali Dia juga akan membuka pintu keampunan atasnya.

Allah yang maha bersyukur tidak akan membiarkan pintu syukur terbuka bagi seseorang kecuali Dia juga akan membuka pintu kelimpahan atasnya.

Allah yang maha kaya tidak akan membiarkan pintu perdagangan tanpa riba terbuka bagi ummat ini kecuali Dia juga akan membuka pintu kesejahteraan atasnya.

Allah yang maha memiliki kerajaan tidak akan membiarkan pintu iman & amal saleh terbuka bagi ummat ini kecuali Dia juga akan membuka pintu kekhalifahan di muka bumi atasnya.

Sungguh, Allah yang maha memberi petunjuk tidak akan membiarkan pintu mujahadah di jalan-Nya terbuka bagi seseorang ataupun bagi ummat ini kecuali Dia juga akan membuka pintu hidayah atasnya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah tidak pernah terdorong oleh ketergesaan hingga Dia bergegas melakukan sesuatu sebelum waktunya, namun Dia meletakkan sesuatu dengan kadar tertentu dan memberlakukannya dengan aturan2 tertentu pula. Dia tidak menundanya dari waktu yang telah ditentukan seperti penundaan orang yang malas. Tidak pula Dia mempercepatnya sebagaimana percepatan orang yang ter-gesa2.

Allah meletakkan segala sesuatu pada tempat dan waktu yang seharusnya tanpa dorongan yang bertentangan dengan kemauan-Nya. Dia yang maha sabar, Dia pulalah yang menjadikan sabar pahit pada awalnya dan manis pada akhirnya. Dan Dialah yang menetapkan bahwa bantuan akan diturunkan kepada mereka yang sabar dan takwa.

"Jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagimu..."[1] Subhanallah.


Catatan kaki:[1] Petikan dari QS 3:125-126*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Bagi Allah-lah segala puji di langit dan di bumi. Sungguh, tidak ada secercahpun celah di langit yang dekat atau di langit yang jauh, kecuali di sana ada makhluk yang tidak pernah merasa jemu mengingat dan memuji Allah. Tidak ada sejengkalpun bagian di bumi yang nampak atau di bumi yang paling dalam, kecuali disana ada makhluk yang senantiasa bertasbih kepada Allah.

Adapun manusia yang sering merasa diri hebat, tidak cukup mampu untuk melihat dan mendengar semua itu dengan inderanya. Maka tidak bertasbih kepada Allah di waktu petang hari dan di waktu pagi hari, kecuali orang2 yang mengenal tanda2 kekuasaan-Nya.

Dan diantara tanda2 kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri2 dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar2 terdapat tanda2 bagi kaum yang berpikir [1]. Subhanallah.



Sahabat,

Betapa malangnya manusia yang tak mampu mengenal Allah, pencipta dirinya, Rabbunnas yang maha gagah lagi maha perkasa, padahal Dia sendiri telah menjelaskan semua tanda2 kekuasaan-Nya dengan bahasa yang dapat dipahami manusia.

Dan diantara tanda2 kekuasaan-Nya ialah Dia mendirikan langit tanpa tiang dan membentangkan bumi dengan iradah-Nya. Dan diantara tanda2 kekuasaan-Nya ialah Dia menjadikan manusia dengan bahasa2 yang berlainan dan dengan warna kulit yang berbeda. Dan diantara tanda2 kekuasaan-Nya ialah Dia menjadikan hewan2 dan tumbuh2-an di darat dan di laut dengan beraneka bentuk dan rupa yang unik. Dan diantara tanda2 kekuasaan-Nya ialah Dia menjadikan kematian sebagai pamungkas hidup bagi setiap yang bernyawa.

Kepunyaan Allah-lah apa saja yang ada di seluruh penjuru langit dan di segenap pelosok bumi. Mereka [1] hanya tunduk kepada Allah saja. Sungguh, pada yang demikian itu benar2 terdapat tanda2 bagi orang2 yang mengetahui. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Maksudnya adalah semua makhluk selain manusia.


*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah yang maha tinggi telah menjelaskan bahwa perkara yang memberi nilai kepada manusia adalah ‘laa ilaaha illallaah’. Hanya dengannya saja manusia menjadi tinggi nilainya di sisi Allah. Sebaliknya, tanpa kalimah itu manusia tidak akan ada harganya di sisi-Nya; kalaupun ada, maka itu tidak akan lebih daripada nilai hewan yang memiliki akal.

Allah yang maha memiliki segala sesuatu, Dia pulalah yang menghargai ketinggian nilai kalimah itu. Allah telah berjanji bahwa tidak ada seorangpun yang mengucapkannya dengan ikhlas kecuali dia akan mendapatkan balasan yang lebih besar daripada dunia beserta isinya. Ringan di lisan tapi berat pada hakikatnya.

Nabi dan rasul adalah orang2 yang paling mulia diantara sekalian manusia. Melalui merekalah, Allah menunjukkan cara meletakkan kalimat tersebut ke dalam hati manusia. Sungguh, dari mereka pulalah kita tahu bahwa kalimah ini tidak akan dapat bersemayam didalam hati manusia kecuali dengan dakwah. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Maha suci Allah dari segala sifat lemah dan tak-berdaya sebagaimana yang dimiliki oleh makhluk2-Nya. Dia maha kuasa untuk melaksanakan apa saja yang dikehendaki-Nya, bahkan walaupun semua makhluk menentang-Nya. Dia sendiri dan tidak bergantung sedikitpun akan bantuan dan pembelaan makhluk.

Dialah yang menciptakan suasana2 dan keadaan2 semudah menciptakan ruang dan waktu. Dia menciptakan kesusahan dan kesedihan semudah menciptakan kemudahan dan kegembiraan bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dia menciptakan kematian semudah menciptakan kehidupan. Tidak ada kesulitan bagi-Nya mengatur dan mengurus apa saja yang telah selesai diciptakan-Nya.

Kalau saja bukan karena ketetapan-Nya [1], sudah tentu segala sesuatu dapat diwujudkan tanpa asbab. Maka siapa saja yang menghendaki kebaikan, tidak sepantasnya dia meninggalkan asbab, tetapi selayaknya dia berupaya atas asbab2 tertentu sebagai tanda penerimaan atas ketentuan-Nya tersebut. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] ketetapan-Nya adalah bahwa dunia ini darul asbab.*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Allah adalah Asy-Syakur. Dia menghargai apa saja dari hamba2-Nya, amal perbuatan yang layak dihargai. Dia menghargai kebaikan betapapun kecilnya. Dia tidak pernah membiarkan apapun menjadi sia2.

Dialah yang kuasa mengembangkan walaupun dari sesuatu yang kecil atau sedikit. Dialah yang kuasa untuk menjadikan amalan kecil hamba-Nya kepada balasan yang belipat ganda, semudah Dia menjadikan hewan2 gemuk dari rumput2 yang kecil.

Dialah yang memberi balasan yang banyak terhadap kebaikan kita yang sedikit. Dia menganugerahkan kenikmatan yang tidak terbatas jumlah dan waktunya untuk amalan2 yang terhitung dengan menit, jam, hari atau bulan2 tertentu yang terbatas.

Perumpamaan orang2 yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap2 bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui [1]. Subhanallah.



Sahabat,

Ketika Allah swt menciptakan langit dan bumi, maka tidaklah Dia menjadikannya kecuali dengan hikmah [1]. Ketika Allah menetapkan suatu urusan, maka tidak diselesaikan-Nya kecuali dengan hikmah. Dan ketika Allah menyuruh manusia untuk menyeru sesama mereka ke jalan-Nya, maka Diapun tidak menghendakinya kecuali agar mereka melakukannya dengan hikmah [2].

Allah adalah pemilik hikmah. Hikmah adalah sesuatu yang tidak seorangpun yang memperhatikan dan memanfaatkannya kecuali dia akan menghalangi timbulnya mudharat atau kesulitan, baik terhadap dirinya sendiri ataupun terhadap orang lain. Dialah yang mengajarkan hikmah kepada nabi2 dan rasul2 beriringan dengan ilmu yang dilimpahkan-Nya kepada mereka [3].

Hari ini hikmah adalah seperti milik yang hilang diantara orang2 beriman. Maka, siapa saja yang merasa beriman, lalu dia bermujahadah di jalan-Nya dengan sungguh2 (hingga dia menemukan hikmah), dialah yang paling layak untuk memilikinya. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] QS 38:27[2] QS 16:125[3] QS 2:151, 12:22, 21:74, dll.


*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Ketika nabi Yunus a.s. ‘melarikan diri’ dari tugas dakwah atas kaum yang rusak, maka Allah swt ‘mempersempit’ jalannya dan menjadikannya dilempar ke laut dan berada dalam (perut) ikan. Tidaklah Allah menjadikan kondisi demikian kecuali karena Dia tahu solusi terbaik bagi hamba2 yang disukai-Nya.

Demi kasih sayang-Nya, Allah swt mengajarkan kita bahwa tidak ada masalah sebesar apapun kecuali Dia sediakan jalan keluarnya. Tidak ada kesulitan apapun kecuali Dia iringkan dengan kemudahan [1]. Tidak ada pintu kesejahteraan yang tertutup kecuali Dia sediakan kunci pembukanya.

Laa ilaaha illa Anta, Subhanaka inni kuntu minadz dzaalimiin [2]. Inilah kata2 kunci yang merupakan pujian bagi Allah sekaligus pernyataan taubat yang dalam. Maka tidak seorangpun yang meng-ulang2-nya dengan tawajjuh, kecuali Dia akan memperkenankannya keluar dari masalah2 yang dihadapinya, persis sebagaimana Dia telah melakukannya terhadap hamba-Nya dari perut ikan. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] QS 94:5-6[2] QS 21:87, artinya: tidak ada Tuhan (yang disembah) selain Engkau. Maha suci Engkau, sungguh aku termasuk orang2 yang dzalim*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Sesungguhnya Allah, Dialah yang lebih mengetahui siapa saja yang tersesat dari jalan-Nya, sekaligus Dia lebih mengetahui siapa2 yang layak mendapat petunjuk-Nya. Dia tidak pernah keliru membuat keputusan atas amal2 (baik atau buruk) hamba2-Nya dan Dia tidak melakukannya kecuali dengan cermat dan teliti sesuai dengan ketetapan2-Nya yang ada dalam kitab-Nya [1].

Sesungguhnya manusia, mereka tidak akan dapat memahami sepenuhnya akan keluasan ilmu Allah. Maka tidak layak bagi kita berprasangka buruk kepada siapa saja, hatta kepada orang2 yang dilalaikan oleh dunianya [2]. Boleh jadi kelak Allah swt menyediakan baginya jalan yang dengannya mereka mendapatkan petunjuk-Nya dan meninggikan derajat mereka.

Allah menganugerahkan al hikmah [3] kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, dia benar2 telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang2 yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran [4]. Subhanallah.

Catatan kaki:


[1] Lohmahfuz[2] Misalnya dengan membayangkan tempat mereka di neraka, dlsb[3] Termasuk kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah[4] QS 2:269*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Rencana awal Allah atas penciptaan manusia adalah bahwa Dia berkehendak untuk menjadikan mereka khalifah-Nya (wakil-Nya) diatas muka bumi [1]. Pilihan-Nya tidak jatuh kepada jin dan tidak juga kepada makhluk2 lainnya.

Para malaikat bereaksi dengan mengajukan keberatan mereka. Dengan ilmu yang mereka miliki, ‘manusia’ adalah makhluk dengan sifat tamak, loba, iri, dengki yang dengannya mereka saling berbunuhan hingga musnah. Akan tetapi mereka tidak berbuat demikian kecuali karena mereka menyaksikan makhluk ‘serupa manusia’ sebelum itu.

Lalu ketika seorang manusia berjalan dengan pakaian kedermawanan diantara para masakin dan dhu'afa, atau dengan pakaian kemurahan-hati terhadap orang2 yang berbuat zhalim, atau berdiri dengan pakaian kelembutan-hati didepan sesamanya, maka tersenyumlah Allah kepada para malaikat yang membuat mereka tidak henti2-nya bertasbih [2] kepada-Nya [3]. Allah mengetahui apa2 yang tidak diketahui oleh selain-Nya. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] QS 2:30[2] Yakni sebagai tanda penyesalan atas keberatan mereka dahulu atas penciptaan manusia[3] QS 2:32*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah Al Karim, Dialah yang maha pemurah dengan pemberian-Nya, maha pemberi kemudahan dengan anugerah-Nya. Dia memberi nikmat tanpa perhitungan, yang tidak akan terlampaui oleh harapan dan cita, betapapun tinggi dan besarnya harapan dan cita tersebut. Lagi, Dia tak pernah mengabaikan siapapun yang menuju dan berlindung kepada-Nya.

Apabila Allah tak suka akan sesuatu, maka teguran-Nya tidak pernah berlebihan. Apabila Dia berjanji, maka tiada satupun janji-Nya kecuali pasti Dia menepatinya. Apabila Dia memberi, maka pemberiannya seringkali melampaui batas harapan para pengharap-Nya, tidak peduli berapa dan kepada siapa Dia memberi.

Allah, Dialah yang bergembira bila anugerah-Nya diterima dan disyukuri hamba-Nya. Dialah yang memberi sambil memuji siapapun yang diberi-Nya. Dia memberi siapa2 yang


mendurhakai-Nya, bahkan sebelum mereka meminta. Yang demikian adalah karena Dia tidak rela bila ada keperluan yang dimohonkan kepada selain-Nya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Penciptaan Allah atas indra bagi makhluk-Nya, tidak berarti bahwa Dia memerlukannya untuk dapat merasa atau mendeteksi segala sesuatu. Dia melihat tapi bukan dengan mata, Dia mendengar tapi bukan dengan telinga, Dia berkata tapi bukan dengan mulut.

Allah tidak berhajat kepada ciptaan-Nya. Dia tidak memerlukan sarana ataupun perantara. Dia menyampaikan berita tetapi bukan dengan lidah, tidak juga dengan bunyi. Dia mengendalikan segala sesuatu tetapi bukan dengan alat kontrol, juga tidak dengan program2 sebagaimana manusia melakukannya. Dia menerima langsung doa dan rintihan dari segenap hamba-Nya tanpa media apapun dan tidak melalui orang2 yang dipandang suci [1] oleh manusia.

Allah tidak melahirkan apapun, sehingga Dia tak dapat dipandang telah dilahirkan. Dia terlalu agung sehingga tidak layak disebut punya putra. Dia terlalu suci sehingga tidak wajar memiliki istri. Dia tidak serupa dengan apapun dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Seperti wali, rahib, pendeta atau biksu dan yang semacamnya*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah yang maha esa tidak pernah bosan mendakwah (segenap) manusia kepada diri-Nya. Tanda2-nya adalah bahwa Dia mengutus dan menghadirkan para da'i-Nya secara berterusan, pada setiap kurun dan pada kelompok2 manusia tertentu.

Allah memilih dan memilah para da'i-Nya dengan ilmu dan pengetahuan-Nya. Dia tidak pernah salah dalam memutuskan atau menetapkan siapapun. Bila seorang da’i nampak lemah dan tak berdaya, hal itu karena Allah memiliki rencana dan urusan lain yang tidak diketahui manusia.

Apabila Allah menghendaki kebaikan tersebar di seluruh alam, Dia hanya menggerakkan da'i2-Nya sedemikian rupa sehingga tidak ada tempat yang dihuni manusia kecuali mereka akan bergegas mendatanginya, tak peduli betapapun tingginya gunung yang harus didaki, tak peduli betapapun luasnya samudra yang mesti diarungi, tak peduli betapapun banyaknya harta yang dikorbankan. Dan kalau saja di planet lain ada manusia, sudah tentu mereka akan datang ke sana. Subhanallah.*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Apabila Allah swt menyukai seorang hamba, maka Dia akan membukakan baginya pintu2 kepahaman mengenai 'diri' dan agama-Nya. Bila dia memandang, tidak kembali pandangannya kecuali akan menambah keyakinannya pada penciptanya. Bila dia mendengar, tidak akan masuk ke dalam hatinya kecuali hal2 yang menambah makrifatnya pada robbnya. Bila dia berbicara, tidaklah akalnya berfikir kecuali akan menambah hikmahnya.

Apabila Allah swt menyukai seorang hamba, maka Dia akan menciptakan keadaan2 yang membuatnya bertambah dekat kepada-Nya. Ketika dia merintih, Allah mendengarkannya dengan seksama. Ketika dia mengadukan kesulitannya, Allah memakluminya, lalu menyabarkannya. Yang demikian adalah tidak lain karena Allah bermaksud menambah baginya kebaikan yang semakin banyak.

Apabila Allah swt menyukai seorang hamba, maka Dia adalah pelindungnya. Apabila Allah melindunginya, niscaya tidak akan ada kekuatan apapun yang dapat mendatangkan mudhorat baginya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Sesungguhnya Allah menciptakan segala sesuatu dengan maksud yang agung. Diciptakan-Nya segalanya dengan kelebihan dan kekurangannya masing2. Yang demikian adalah agar tidak satupun darinya yang mengklaim bahwa yang satu lebih baik daripada yang lain.

Allah yang menciptakan, Dia pulalah yang paling tahu memelihara keberadaan ciptaan-Nya. Diciptakan-Nya segala sesuatu berpasangan, baik bentuk, rupa dan sifat2-nya. Yang demikian adalah agar yang satu dapat melengkapi yang lainnya dan agar yang satu dapat mengambil manfaat dari yang lainnya. Tidak ada kerja sama kecuali untuk saling menguntungkan.

Apabila Allah menciptakan gigi yang keras, Dia mendahului keberadaannya dengan gusi dan lidah yang lembut, sama seperti penciptaan-Nya atas rangka manusia yang keras dari gumpalan darah yang lembut. Yang demikian adalah sebentuk pelajaran bagaimana seharusnya orang2 yang berwatak keras dan lembut saling melengkapi demi mencapai maksud2 yang mulia. Subhanallah.*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Sesungguhnya Allah swt mengetahui apa saja, baik yang nampak maupun yang tersembunyi dari pandangan manusia. Dia maha mengetahui apa2 yang ada didalam dada dan apa2 yang terlintas didalam hati. Pengetahuan-Nya [1] tidak pernah menghalangi Dia untuk memberi rejeki kepada siapa saja, baik kepada mereka yang taat maupun yang ingkar kepada-Nya.

Allah swt yang berkuasa atas segala sesuatu, Dialah yang menetapkan ibunda Isa as [2] berada dalam pemeliharaan Zakaria. Allah yang maha memahami segala sesuatu, Dialah yang mendidiknya dengan pendidikan yang baik yang tidak menjadikannya kecuali memiliki keyakinan yang sempurna kepada Robbnya dan kepada khasanah yang dimiliki-Nya.

Ketika Zakaria mendapatkan makanan selalu tersedia bagi Maryam di mihrab [3], maka dia bertanya, "Hai Maryam dari mana kamu peroleh (semua) ini?" Jawabnya, "Makanan itu dari sisi Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab [3]. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Termasuk kejelekan sifat dan tingkah laku manusia.[2] Yakni Maryam binti Imran.[3] Padahal dia tidak bekerja dan tidak keluar selain beramal disana.[4] Cuplikan dari QS 3:37*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Orang2 yang menyeru manusia kepada Allah, adalah mereka yang senantiasa berhajat akan rahmat dan kurnia-Nya. Panjangnya jarak tempuh kaki2 mereka, luasnya fikir dan kerisauan mereka, lamanya sujud dan munajat mereka, semua itu adalah hal2 yang menyukakan-Nya.

Allah menerima segala pengorbanan dan kesusahan mereka [1] dengan membukakan pintu2 langit bagi mereka. Tiap kali mereka pergi kepada-Nya, Allah tidak membiarkan mereka kembali kecuali setelah menerima dengan baik semua yang mereka panjatkan [2] kepada-Nya.

Allah memerintahkan para malaikat turun mengelilingi mereka. Lalu Dia memberi kedudukan yang mulia kepada mereka di tempat yang telah diberitahukan-Nya kepada mereka. Kedamaian dan kesejahteraan dari-Nya turun melingkupi mereka. Dijadikan-Nya mereka laksana rambu2 petunjuk jalan bagi manusia atau seperti lampu2 yang bersinar dalam kegelapan. Yang demikian adalah agar Dia terus menambah bagi mereka cinta-Nya yang sangat agung. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Yakni dalam menyelamatkan sesama mereka.[2] Puji2-an, sholawat, hajat2 mereka, dsb.*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Allah telah menjadikan dzikir dan ingatan kepada-Nya cahaya bagi hati. Siapa saja yang memiliki cahaya pada hatinya, dia akan mendengar dengan nushroh-Nya walaupun dia tuli. Siapa saja yang memiliki cahaya pada hatinya, dia akan melihat dengan nushroh-Nya walaupun dia buta. Siapa saja yang memiliki cahaya pada hatinya, dia akan taat dengan nushroh-Nya walaupun dia keras dan kasar.

Siapa saja yang memiliki cahaya pada hatinya, Allah akan berbisik lewat kecerdasannya dan berbicara lewat pikirannya. Dengan telinga, mata dan hatinya yang cerah, Allah akan menjadikannya orang yang terus mengingatkan orang2 lain tentang hak2-Nya hingga mereka takut kepada-Nya.

Siapa saja yang memiliki cahaya pada hatinya, Allah akan menetapkannya seperti tanda2 petunjuk jalan di hutan belantara. Dia akan memberinya kemampuan untuk mengabarkan keselamatan pada orang2 yang mengikutinya dan kemampuan untuk mencegah kebinasaan terhadap orang2 yang menuju kesana. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Diantara kita ada orang2 yang buat keputusan besar untuk selalu mengingat Allah pada setiap masa dan pada setiap keadaan. Jasad mereka di dunia, tetapi ingatan mereka menembus jauh diluar jangkauan apa yang dapat dilihat oleh mata atau didengar oleh telinga. Mereka berbuat sedemikian rupa sehingga pekerjaannya tidak melalaikan mereka.

Diantara mereka, ada orang2 yang Allah terima dengan baik asbab keikhlasan mereka. Allah mengetahui apa saja yang ada di dalam hati manusia. Dia mengetahui setiap keputusan manusia, mana yang untuk-Nya dan mana yang untuk selain-Nya. Dia mengetahui apa2 yang tidak kita ketahui.

Adapun orang2 yang Allah terima, mereka akan istiqomah di jalan-Nya. Mereka berbicara kepada orang2 yang lalai. Mereka mengajak manusia kepada kebaikan dengan kemurahan hati mereka. Mereka mencegah manusia berbuat kerusakan dengan hikmah dan menghindari cara yang mereka sendiri tak suka bila orang lain melakukannya terhadap mereka. Subhanallah.*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Saat Musa as melihat seorang pegawai kerajaan berlaku kasar kepada kaumnya, dia memukulnya hingga mati dengan ijin Allah. Sebenarnya tidak wajar seorang pangeran [1] takut atas tindakannya. Walaupun dia merasa raja membencinya, tapi dia juga tahu bahwa ratu [2] selalu siap membelanya. Dan ratu mengontrol raja dengan kelebihannya.

Larinya Musa [3] hanyalah langkah awal bagi Allah swt untuk memperbaiki yakinnya. Meskipun dia tahu bahwa Tuhannya adalah Allah yang maha kuasa, dia belum lagi yakin dengan kekuasaan-Nya. Pergaulan dan apa2 yang dilihatnya telah menyebabkan kebesaran makhluk [4] masuk ke dalam hatinya.

Untuk memasukkan kebesaran-Nya dalam hatinya, Allah menjadikannya terikat sedemikian rupa sehingga penglihatan, pendengaran dan fikirnya menjadi wadah bagi bayan2 iman-yakin dari nabi Syu’aib as [5]. Dia meninggalkan kerajaan ber-tahun2 untuk memperbaiki keyakinan, lalu bagaimana pula kita dapat melakukannya hanya di rumah saja? Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Musa as sebelum diangkat menjadi nabi adalah seorang anak angkat Fir’aun yang dibesarkan dalam kerajaannya dan yang punya kesempatan untuk menggantikan kedudukan ayah angkatnya.[2] Yakni Asyiah, istri Fi’raun[3] Dengan membawa ketakutan dan sangkaan bahwa raja akan membunuhnya.[4] Yakni kebesaran Fir’aun[5] QS 28:27, di Madyan nabi Syu’aib as membina Musa as selama 8-10 tahun.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Awalnya Musa as diajar ibunya sendiri, siapa Tuhannya. Diterangkannya bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, namun pada saat yang sama dia melihat betapa besarnya kekuasaan Fir’aun. Dijelaskannya bahwa Allah melindungi siapa saja yang dikehendaki-Nya, namun pada saat yang sama dia melihat keputusan2 Fir’aun.

Paling tidak 8 tahun dia belajar iman-yakin secara intensif di Madyan dengan cara mujahadah dan jauh dari kebesaran dunia. Dari kelebihan dunia kepada kekurangannya. Dari tidur diatas kasur kepada alas yang keras. Dari memerintah menjadi diperintah [1].

Hal yang demikian belum cukup menjadikan yakinnya sempurna kepada Allah. Saat Allah merubah tongkatnya menjadi ular, dia lari ketakutan, padahal dia sedang berhadapan langsung dengan-Nya [2]. Lalu apalah artinya bermujahadah 4 bulan / 40 hari untuk mendapatkan yakin yang sempurna? Lalu bagaimana pula kualitas keyakinan mereka yang belum mau keluar dari rumahnya untuk perkara ini? Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Yakni oleh nabi Syu’aib as[2] QS 27:10*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Allah yang satu, tidak ada bersama-Nya kawan maupun lawan. Dia maha tunggal karena tidak ada suatu apapun yang dapat menandingi-Nya. Dia maha esa karena tidak ada suatu apapun yang setara dengan-Nya. Dia maha sendiri karena tidak ada suatu apapun yang menjadikan-Nya gelisah bila terpisah dengannya. Dia maha mandiri karena tidak ada suatu apapun yang membuat-Nya tergantung kepadanya.

Selain Allah adalah ciptaan-Nya yang disebut makhluk. Dia berkuasa penuh atas mereka. Adapun makhluk berkuasa atas dasar ijin-Nya saja. Tidak ada satu makhlukpun yang dapat memberi manfaat maupun mendatangkan mudhorat kecuali dengan ijin-Nya.

Allah adalah Tuhan yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu, yang kepada-Nya bertumpu segala sesuatu, yang kepada-Nya bersandar segala sesuatu dan yang kepada-Nya kembali segala sesuatu. Tuhan seluruh malaikat dan ruh. Tuhan seluruh jin dan manusia. Tidak ada pada-Nya sifat lemah sebagaimana yang dimiliki makhluk2-Nya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah bangga atas wanita2 yang rela untuk tetap tinggal di rumah mereka. Mereka tidak lalai dalam beribadah kepada-Nya dan berkhidmat kepada suami mereka. Allah membanggakan mereka di hadapan malaikat2-Nya sebagaimana Dia membanggakan laki2 yang menjaga tasbihnya di masjid2-Nya pada waktu pagi dan petang.

Allah bangga atas wanita2 yang ikhlas untuk tinggal di rumah mereka sendiri. Mereka tidak lalai dalam beribadah kepada-Nya dan membina anak2 yang diamanahkan-Nya kepada mereka. Allah memuji mereka di hadapan malaikat2-Nya sebagaimana Dia memuji laki2 yang tidak dilalaikan oleh pekerjaannya dalam mengingat-Nya, mendirikan sholat dan menunaikan zakat.

Allah swt mengetahui keyakinan mereka yang dalam akan datangnya hari yang menjadikan hati dan penglihatan goncang. Dia menerima keyakinan mereka dengan penerimaan yang baik, lalu Dia menambahkan karunia-Nya kepada mereka. Dia memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas [1]. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Dari QS 33:33 dan 24:36-37*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Nabi Sulaiman yang kaya adalah contoh yang sengaja Allah berikan agar orang2 kaya tidak membelakangi-Nya dan tidak meninggalkan perintah2-Nya. Bila seseorang mudah meraih berbagai perolehan, maka keadaan yang demikian adalah karunia dari Allah agar dia bersyukur kepada-Nya, robbnya yang maha pemberi.

Nabi Isa yang miskin adalah contoh yang sengaja Allah berikan agar orang2 miskin tahu kedudukannya. Bayangkan, lauknya adalah lapar [1]. Sawf [2] adalah pakaiannya ketika dingin. Matahari merupakan penghangat tubuhnya sedangkan lampunya adalah cahaya bulan [3]. Kendaraannya adalah kedua kakinya. Dia tidak memiliki apa2 saat bangun subuh, setelah petang pun dia tidak memiliki apa2. Namun dia selalu merasa bahwa tidak ada yang lebih kaya daripada dirinya [4].

Sungguh, Allah swt tidak membiarkan kita dalam keadaan bingung. Apabila seseorang dihadapkan dengan kemiskinan, maka yang demikian bukanlah alasan untuk dapat meninggalkan perintah2-Nya. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Dalam keadaan lapar semua makanan terasa lezat[2] Yakni bulu kambing atau biri2[3] Ungkapan bagi keadaannya karena tidak memiliki rumah[4] Yakni karena dia tidak berhajat kepada apapun dan kepada siapapun, kecuali kepada robbnya*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Barangsiapa yang mencari sesuatu demi keridhoan Allah swt, maka langit menjadi peneduh baginya sedangkan bumi menjadi tempat tidurnya yang nyaman. Dia sendiri memberi mereka tanggung jawab agar senantiasa menyampaikan rejeki yang baik2 dan yang halal kepadanya. Rejeki yang lepas dari hisab-Nya pada hari kiamat kelak.

Orang2 yang tidak berhajat kepada dunia, tanda2 mereka nampak pada aktivitasnya. Mereka giat berjuang di jalan Allah dan senantiasa tawakal kepada-Nya atas usaha2 yang dilakukannya. Keadaan apapun tidak menjadikan mereka bersangka buruk kepada Robb mereka.

Barangsiapa yang tujuannya dunia, maka Allah swt membiarkan dunia mencengkeramnya, sehingga segala urusannya menjadi sulit. Kekurangan dan kesempitan selalu menjadi masalah baginya hingga dia selalu tertumpu padanya dan senantiasa sibuk menyelesaikannya. Namun demikian, dia tidak akan memperoleh rejeki atau apapun lebih daripada apa yang telah ditakdirkan Allah untuknya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Bumi tempat kita berpijak tidak mengeluarkan perbendaharaan2-nya bagi kita karena belas kasihannya kepada kita. Dia tidak menganugerahkan manfaat2 yang dikandungnya karena kecenderungannya kepada kita. Tidak juga dia memberi kelapangan tempatnya karena suatu kebaikan yang diharapkannya dari kita.

Langit yang menaungi kita [1] tidak membentangkan dirinya bagi kita karena belas kasihannya kepada kita. Dia tidak menyerahkan manfaat2 yang dikandungnya karena kecenderungannya kepada kita. Tidak juga dia memberi keluasan dan ketinggiannya karena suatu kebaikan yang diharapkannya dari kita.

Bumi dan langit, keduanya tidak melakukan semua itu kecuali karena mereka diperintah oleh Robb mereka, Allah yang maha kuat dan maha gagah perkasa. Mereka senantiasa dalam keadaan taat kepada Tuhan yang menciptakan dan memelihara mereka. Kalau saja bukan karena ketaatan tersebut, sudah tentu mereka sudah muak dan bosan untuk memelihara manusia2 yang zhalim. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Yakni dari hujan meteor dan sinar2 yang berbahaya.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Sesungguhnya Allah mengingatkan hamba2-Nya sehubungan dengan amal2 buruk dan perbuatan2 jahat mereka dengan mengurangi buah2-an, menahan nikmat2 tertentu, menutup perbendaharaan2 yang baik, menurunkan penyakit2 baru yang tidak dikenal sebelumnya, memberi mereka pemimpin2 yang mementingkan diri atau golongan mereka sendiri ataupun dengan memunculkan penguasa2 yang zhalim.

Demi kasih sayang-Nya, tidaklah Allah swt menjadikan hal2 yang demikian kecuali agar orang2 yang berniat taubat dapat segera melakukannya, mereka yang lupa kepada Allah dapat kembali mengingat-Nya, mereka yang ingin meninggalkan kejahatan dapat berpaling darinya, mereka yang berpantang dari kejahatan dapat bersegera kepada amal2 sholeh.

Allah yang maha suci telah berjanji untuk menjadikan permohonan2 ampun hamba2-Nya sebagai sarana untuk mencurahkan (kepada mereka) rejeki, rahmat, kesejahteraan dan berbagai bentuk kebaikan yang belum pernah mereka alami sebelumnya [1]. Subhanallah.




Sahabat,

Subsidi Allah swt kepada kita selalu sebanding dengan keyakinan kita dan sesuai dengan sangkaan kita. Dia mudahkan jalan untuk mendapatkan uang kepada orang2 yang yakin dengan uang. Dia berikan jalan untuk meraih kekuasaan kepada orang2 yang yakin dengan kekuasaan. Dia bukakan jalan untuk merekayasa persenjataan kepada orang2 yang yakin dengan senjata.

Allah sendiri telah menjelaskan bahwa yakin kepada selain-Nya adalah yakin yang bathil. Allah yang menciptakan, Dia pula yang memberi manfaat2 [1] tertentu atas segala sesuatu. Namun Dia tidak memberi lebih daripada kadar yang telah ditentukan-Nya.

Yakin yang salah atas uang dilukiskan-Nya pada kasus Qorun. Yakin yang salah atas kekuasaan ada pada Fir’aun. Dan kasus Hunayn adalah peringatan untuk yakin yang bathil terhadap jumlah [2] tentara dan senjata. Meskipun kita diperintahkan untuk mengusahakan semua itu [3], namun kehendak Allah swt adalah agar kita tetap yakin kepada-Nya saja [4]. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] Yakni manfaat yang terbatas agar hal itu berguna bagi eksistensi makhluk2-Nya dalam kehidupan di dunia ini.[2] Termasuk kualitasnya[3] QS 8:60[4] QS 8:17*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Salah satu tanda kecintaan Allah swt pada seorang hamba adalah pada keyakinannya yang kuat akan hari hisab. Dia tidak melakukan amal apapun kecuali dengan mengaitkannya pada hari perhitungan seluruh amal manusia. Yang demikian adalah agar Allah yang dicintainya memberinya kebaikan2 yang sangat diharapkannya.

Dia menukar hal2 duniawi dengan kerisauan akan hari akhirat. Meskipun dia bekerja di dunia ini, dia se-akan2 seperti orang yang telah menyelesaikan perjalanannya (menuju kampung akhirat) dan melihat apa saja yang ada disana. Akibatnya, dia seperti orang yang telah mengenali segala hal yang menimpanya di dunia atau seperti orang yang telah menyaksikan bagaimana Allah swt memenuhi semua janji-Nya.

Allah swt menjadikannya sedemikian rupa sehingga dia mampu menyingkirkan hijab2 yang menghalangi pandangan dzahir manusia, sampai se-olah2 dia dapat melihat apa yang tidak dilihat manusia dan dapat mendengar apa yang tidak didengar manusia. Subhanallah.*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Allah swt tidak menciptakan kita kecuali untuk bebakti kepada-Nya [1]. Namun kita tidak dapat melakukannya kecuali dengan ketaatan yang sempurna kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada orang2 yang Dia perintahkan agar kita mentaatinya. Dan kita tidak akan sampai pada ketaatan yang sempurna kecuali dengan ‘ilmul yakin’ [2].

Bakti kepada Allah adalah usaha memenuhi seluruh perintah-Nya dengan cara rasul-Nya. Termasuk didalamnya adalah bergerak dan berbuat baik secara istiqomah di jalan-Nya yang tetap dan lurus. Tidak saja ibadah2 ‘vertikal’ sebagaimana makhluk2 lain melakukannya, tetapi juga dengan memikul semua amanah yang mana langit, bumi dan gunung-ganang telah menolaknya [3].

Bakti kepada Allah adalah tugas kita yang terus menerus dalam upaya mengalihkan manusia dari mengabdi hamba kepada mengabdi Allah; Mengeluarkan mereka dari kesempitan dunia kepada kelapangannya; Dan membebaskan mereka dari penindasan agama2 kepada keadilan Islam. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] QS 51:56[2] pengetahuan tentang siapa Tuhan kita hingga kita mengenal-Nya dan meyakini-Nya[3] yakni karena mereka takut tak dapat melaksanakan amanah yang Allah tawarkan kepada mereka.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Salah satu kehendak Allah swt atas kita adalah agar setiap dari kita memahami kerja agama, yakni suatu usaha yang khas untuk menghadirkan agama secara sempurna pada diri kita masing2. Induk dari kerja ini dinamakan dakwah.

Bila sedikit saja kerja ini ditinggalkan, bergeserlah kecenderungan hati pada dunia. Hal ini tidak berarti bahwa kita mesti meninggalkan segala urusan dunia, tapi maksudnya adalah jangan sampai kerja2 dunia menghalangi dakwah. Bila seruan untuk keluar di jalan-Nya telah datang, tahap paling awal adalah niat yang sempurna, ‘Saya akan menyambutnya’ lalu ikhtiar dengan hikmah.

Kepada orang2 yang berdakwah dengan benar, Allah akan memperkenalkan diri-Nya sendiri, sifat2-Nya, kudrat dan iradat-Nya secara ber-tahap2. Bahkan, melalui asbab2 keduniaan yang dimilikinya, Allah akan menjelaskan rencana2-Nya sembari memberinya bekal akhlak-Nya. Yang demikian adalah karena Dia ridho untuk menjadikannya khalifah-Nya di muka bumi. Subhanallah.*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Keputusan Allah swt sesuai dengan amal2 hamba2-Nya. Untuk amal2 buruk manusia, keputusan-Nya adalah dengan mengembalikannya sebagaimana seseorang melemparkan kain buruk. Orang2 yang berbuat buruk, mereka adalah orang2 yang tidak yakin dengan janji2 Allah. Jadilah mereka orang2 yang terjebak dalam lingkaran setan. Setiap masalah akan menimbulkan masalah2 baru.

Keputusan Allah swt untuk amal2 baik hamba2-Nya adalah dengan diturunkan-Nya barakah dari langit dan dengan dikeluarkan-Nya kesusahan dari dada2 mereka. Orang2 yang berbuat baik demi keridhoan-Nya, mereka adalah orang2 yang yakin dengan janji2 robb mereka. Mereka tidak pernah peduli dengan balasan manusia.

Amal kita selalu sesuai dengan keyakinan kita. Padahal keyakinan kita sejalan dengan apa yang kita usahakan. Bila kita berusaha atas benda, maka kita yakin kepada benda. Bila kita berusaha sebagaimana nabi2 berusaha, maka yakin yang sempurna kepada Allah akan datang kepada kita. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah yang maha kaya adalah Tuhan kita. Tidak akan pernah habis khasanah-Nya meskipun seluruh makhluk mengambil darinya sebanyak yang dapat mereka lakukan. Saat memberi, Dia tidak merasa cemas akan berkurang milik-Nya. Sungguh, khasanah-Nya tidak akan pernah berkurang sedikitpun seperti berkurangnya setetes air laut karena ulah manusia.

Allah berdiri sendiri. Dia tidak bergantung kepada siapapun. Dia tidak berhajat kepada makhluk2-Nya. Dia tidak pernah memerlukan apapun hatta ibadah dan bakti kita. Dia tidak memerlukan pengakuan kita untuk kedudukan-Nya sebagaimana Dia tidak memerlukan pengangkatan manusia atas ketuhanan-Nya.

Allah, Dialah Tuhan yang tidak pernah merasa lemah, lelah atau susah untuk mengatur seluruh manusia dan seluruh makhluk-Nya. Dia tidak pernah bingung dengan banyaknya suara yang mendesak-Nya, yang menghojat-Nya ataupun yang menentang-Nya. Sungguh, Dia maha bersih dari sifat2 dhoif yang menjadi atribut makhluk2-Nya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi



Sahabat,

Kepada orang2 yang dikehendaki-Nya, Allah swt memberi rejeki tanpa hisab [1], yakni tanpa asbab2 tertentu yang umum diketahui manusia. Tanpa menanam, tanpa mengolah, tanpa memelihara, tanpa membuat, tanpa berburuh, bahkan tanpa membeli, mereka mendapatkan rejeki dari sisi Allah dengan cara yang hanya diketahui-Nya sendiri.

Allah telah memberi Maryam binti Imran di dunia dengan cara sebagaimana Dia memberi rejeki tanpa perhitungan kepada para ahli surga [2]. Yang demikian adalah karena Allah swt ridho atas amal2 salehnya, keyakinannya dan ketawakalannya sedangkan dia dalam keadaan beriman.

Hukum2 Allah tidak berubah. Apa saja yang telah ditetapkan-Nya akan terus berlaku hingga hari kiamat. Allah adalah Tuhan kita. Allah yang sama juga Tuhan nabi Isa as dan ibundanya. Apa2 yang telah berlaku pada keduanya akan dapat berlaku pada hari ini dan pada hari2 yang akan datang [3]. Sungguh, Allah tetap dan senantiasa berkuasa atas segala sesuatu. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] QS 3:27[2] QS 3:37 & 40:40[3] Tentu dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana ada pada keduanya.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah maha besar. Allah maha besar. Allah maha besar. Tidak ada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Allah maha besar. Bagi Allah-lah segala puja & puji.

Allah maha besar yang (kebesaran-Nya) maha sempurna. Bagi Allah-lah segala puja & puji yang banyak. Maha suci Allah pada pagi dan petang hari.

Tidak ada tuhan selain Allah dan kita tidak menyembah selain-Nya dengan ikhlas menurut aturan-Nya walau dibenci orang2 kafir, walau dibenci orang2 musyrik, walau dibenci orang2 munafik.

Tidak ada tuhan selain Allah, yang satu, yang janji-Nya benar, dan yang menolong hamba-Nya, dan yang menolong tentara-Nya, dan yang mengalahkan musuh-Nya sendirian.

Tidak ada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Allah maha besar. Bagi Allah-lah segala puja & puji.

Allah maha besar. Allah maha besar. Allah maha besar. Tidak ada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Allah maha besar. Bagi Allah-lah segala puja & puji.

Taqabbalallâh minna wa minkum, taqabbal yâ karîm. Subhanallah.

----------------------------------------------------------------------------------------

Special note:

Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1 Syawal 1424 H (25/11/2003)


Mohon maaf lahir & bathin atas semua kekeliruan & kesalahan (saya) yang ada pada posting2 saya di milis ini, baik yang tersurat maupun yang tersirat di dalamnya.

Secara khusus saya memohon maaf kepada sahabat2 yang (mungkin) kecewa atas ketiadaan respons atau jawaban dari email2 yang ditujukannya kepada saya. Sejujurnya saya akui bahwa keterbatasan saya (dalam banyak hal) telah menjadikannya demikian. Dan kalau saja boleh memilih, saya lebih suka bila pemberian maaf tersebut dapat diucapkan saat sahabat2 semua menemui Allah swt dalam munajat di malam hari. Jazakallah khairol jaza.

Wassalam,Subhan ibn AbdullahPattaya, 27/11/2003*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah swt sedemikian rupa sehingga indera tak dapat menjangkau-Nya, tempat tak dapat menampung-Nya dan tirai tak dapat menutup-Nya. Dengan seluruh penciptaan-Nya, Dia membuktikan maujud-Nya. Dengan silih bergantinya mereka, Dia membuktikan kekekalan-Nya. Dengan kelemahan2 yang dimiliki mereka, Dia membuktikan kekuasaan-Nya. Dengan keserupaan yang ada pada mereka, Dia membuktikan bahwa tidak ada satupun yang serupa dengan-Nya.

Segala puji bagi Allah. Dia yang benar dalam janji-Nya, terlalu tinggi untuk berlaku lalim terhadap makhluk2-Nya. Dia berdiri dengan keadilan diantara mereka dan melaksanakan keadilan dalam hukum2 yang telah ditetapkan-Nya.

Sungguh, Dia telah memberi bukti keberadaan-Nya yang azali melalui seluruh ciptaan-Nya. Dia memberi bukti kekuasaan-Nya yang tak terhingga melalui ketidakmampuan kita. Dia memberi bukti kekekalan-Nya melalui ketidakberdayaan kita dalam menghadapi maut. Dia tidak serupa dengan suatu apapun juga. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Rahmat Allah yang maha agung meliputi seluruh langit dan bumi dan apa saja yang ada diantara keduanya. Kasih-Nya sedemikian rupa sehingga menyelimuti seluruh ciptaan-Nya, baik yang nampak ataupun tidak. Dia menyayangi lebih dari apa yang dapat dinyatakan oleh mereka yang disayangi-Nya. Dan kemurahan-Nya menyantuni seluruh makhluk-Nya tanpa pernah sedikitpun mengurangi khasanah yang dimiliki-Nya.

Allah yang menciptakan manusia, sudah pasti Dia mengetahui kemampuannya secara detil. Dia tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya saja. Sungguh,


Dia tidak memberi beban di luar batas kemampuannya. Dia bertanggung jawab untuk memelihara semuanya.

Allah tidak menghancurkan ciptaan-Nya sendiri hingga hari akhir yang dijanjikan-Nya, kecuali bila hamba2 yang disukai-Nya atau hamba2 yang didzalimi meminta-Nya demikian. Dia memberi pahala bagi kebajikan yang diusahakan manusia dan memberi siksa bagi kejahatan yang dilakukannya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Allah satu, tetapi bukan dalam hitungan. Dia kekal tanpa batas akhir. Dia maujud tanpa memerlukan tempat dan topangan. Segala yang dapat dikenali dengan indera menyaksikan-Nya tanpa berhadapan dengan-Nya, namun indera sendiri tidak berkemampuan untuk mengenali-Nya secara langsung. Akan tetapi akal yang sehat mengakui-Nya dan pikiran yang jernih membenarkan pengakuan tersebut.

Allah menyatakan diri-Nya kepada imajinasi dengan pertolongan-Nya. Namun demikian Dia menolak untuk dibayangkan dengan imajinasi. Dia mengetahui bahwa imajinasi tidak akan pernah mampu meliput-Nya, bahkan meskipun untuk sekedar ciptaan2-Nya yang tidak dinampakkan-Nya.

Allah maha besar, namun kebesaran-Nya tidak tertampung oleh imajinasi yang terpaut pada dimensi ruang dan waktu. Allah maha tinggi, namun ketinggian-Nya tidak sebagaimana pengertian2 yang dapat dirangkum daya bayang. Kekuasaan dan wewenang-Nya, kedudukan dan pemerintahan-Nya, tidak ada bandingannya. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Maha suci Allah yang Kepada-Nya segala yang ada di langit dan di bumi tak merasa jemu beribadah dan berbakti. Kepada-Nya mereka tunduk dengan sukarela ataupun terpaksa. Kepada-Nya mereka serahkan kendali ketakutan dan kekhawatiran. Kepada-Nya mereka taat dengan se-benar2 ketaatan, tak peduli apakah hal itu menyenangkan mereka atau tidak.

Mereka yang diperintah Allah untuk diam di tempat, tidak bergerak sedikitpun dari kedudukannya. Mereka yang diperintah bergerak, tidak pernah diam. Mereka yang diperintah berdiri, tetap berdiri. Mereka yang diperintah duduk, tetap duduk. Mereka yang yang diperintah sujud, tetap sujud. Demikian keadaan mereka hingga datang keputusan Allah selanjutnya.

Manusia2 yang tunduk patuh kepada Allah yang maha agung, mereka tidak saja tercatat sebagai hamba2-Nya yang penuh bakti, namun mereka juga merangkum ibadah seluruh


makhluk2-Nya. Diam, gerak, berdiri, duduk dan sujud, semua itu terhimpun dalam ibadah sholat. Subhanallah.*kembali ke daftar isi


Sahabat,

Sesungguhnya Allah mengetahui bahwa orang2 yang cenderung kepada kehidupan akhirat adalah mereka yang potensial untuk mendapat kesuksesan yang hakiki. Dia kagum terhadap keyakinan mereka sementara mereka adalah orang2 yang belum melihat apapun tentang akhirat dengan mata kepala mereka sendiri.

Begitu hebatnya keyakinan mereka sehingga seolah2 mereka dapat mendengar desir angin surga yang membuat mereka selalu bergegas untuk mendapatkannya. Begitu hebatnya keyakinan mereka sehingga seolah2 mereka dapat mendengar gelegak api neraka yang membuat mereka selalu berusaha untuk menjauhinya. Kecenderungan mereka sedemikian rupa sehingga mereka seperti orang2 yang melupakan dunianya, padahal mereka adalah orang2 yang masih tinggal disini.

Nikah dan berkeluarga, bekerja dan berusaha, bisnis atau yang selainnya adalah bagian2 dunia yang memiliki nikmat tersendiri. Demi kasih-sayang-Nya, Allah mengingatkan mereka agar tidak melupakan semua itu [1]. Subhanallah.

Catatan kaki:[1] QS 28:77, yang artinya: "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi… (dst)"*kembali ke daftar isi

Da’a ilallah 85


Da’a ilallah 86


Da’a ilallah 87



Da’a ilallah 88


Da’a ilallah 89


Da’a ilallah 90


Da’a ilallah 91


Da’a ilallah 92


Da’a ilallah 93


Da’a ilallah 94



Da’a ilallah 95


Da’a ilallah 96


Da’a ilallah 97


Da’a ilallah 98


Da’a ilallah 99


Da’a ilallah 100


Tammat (bagian ini)

1 · Web viewNama Allah bukanlah ‘diri’-Nya. Nama hanyalah satu cara agar kita dapat...

Documents

Transcript of 1 · Web viewNama Allah bukanlah ‘diri’-Nya. Nama hanyalah satu cara agar kita dapat...