1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara...

404
1. Bertukar Tempat URAIAN SINGKAT Strategi ini memungkinkan siswa untuk lebih mengenal. berbagi pendapat dan membahas gagasan, nilai-nilai atau pemecahan masalah baru. Ini merupakan cara yang luar biasa bagus untuk meningkatkan keterbukaan-diri atau bertukar pendapat secara aktif. PROSEDUR 1. Berikan siswa satu buku catatan merek apa saja. [Putuskan apakah aktivitasnya akan berjalan lebih baik dengan membatasi siswa pada satu atau beberapa sumbang saran.] 2. Mintalah mereka untuk menulis pada buku catatan tersebut salah satu dari hal-hal berikut ini: a. Nilai-nilai yang mereka anut b. Pengalaman. yang mereka dapatkan belakangan ini. c. Gagasan. atau solusi kreatif atas persoalan yang anda kernukakan d. Pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang diajarkan di kelas e. Pendapat mereka tentang topik yang anda pilih. f. Fakta tentang mereka sendiri dan mata

Transcript of 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara...

Page 1: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

1. Bertukar Tempat

URAIAN SINGKAT

Strategi ini memungkinkan siswa untuk lebih mengenal. berbagi pendapat dan

membahas gagasan, nilai-nilai atau pemecahan masalah baru. Ini merupakan

cara yang luar biasa bagus untuk meningkatkan keterbukaan-diri atau bertukar

pendapat secara aktif.

PROSEDUR

1. Berikan siswa satu buku catatan merek apa saja. [Putuskan apakah

aktivitasnya akan berjalan lebih baik dengan membatasi siswa pada satu atau

beberapa sumbang saran.]

2. Mintalah mereka untuk menulis pada buku catatan tersebut salah satu dari

hal-hal berikut ini:

a. Nilai-nilai yang mereka anut

b. Pengalaman. yang mereka dapatkan belakangan ini.

c. Gagasan. atau solusi kreatif atas persoalan yang anda kernukakan

d. Pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang diajarkan di

kelas

e. Pendapat mereka tentang topik yang anda pilih.

f. Fakta tentang mereka sendiri dan mata pelajaran di kelas.

3. Perintahkan siswa untuk melekatkan kertas catatan pada baju mereka dan

berkeliling di sekitar ruang kelas untuk saling membaca catatan mereka.

4. Selanjutnya, perintahkan siswa untuk kembali ke kelompok masing-

masing dan merundingkan pertukaran catatan satu sama lain. Pertukaran itu

harus didasarkan pada keinginan untuk memiliki nilal, pengalaman. gagasan,

pertanyaan, pendapat atau fakta tertentu dalam jangka pendek. Buatlah aturan

bahwa semua pertukaran harus berlangsung timbal-balik. Perintahkan siswa,

untuk melakukan pertukaran sesering mungkin.

5. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan berbagi

pengalaman tentang pertukaran apa yang telah dia lakukan dan apa sebabnya.

Page 2: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

(Misalnya, "Saya bertukar catatan dengan Sally, yang isinya menjelaskan

bahwa dia pemah mengunjungi Eropa Timur. Saya sungguh ingin bepergian

ke sana karena saya memiliki leluhur dari Hungaria dan Ukraina.")

VARIASI

1. Perintahkan siswa untuk membentuk sub kelompok, bukannya bertukar

catatan, dan suruhlah siswa mendiskusikan isi catatan mereka.

2. Perintahkan siswa untuk menempelkan catatan mereka di tempat terbuka

(misalnya papan tulis, whiteboard. dsb) dan diskusikan persamaan dan

perbedaannya.

2. Siapa Saja yang Ada di Kelas?

URAIAN SINGKAT

Akivitas pembuka yang terkenal ini merupakan perburuan atau pencarian

teman sekelas, bukannya pencarian benda. Perburuan ini bisa dirancang dalam

sejumlah cara dan untuk ukuran kelas apapun. Cara ini membantu

terbentuknya semangat tim dan memungkinkan adanya gerakan flslk semenjak

awal pelajaran.

PROSEDUR

1. Susunlah 6 hingga 10 pernyataan deskriptif untuk melengkapi frase:

Carilah seseorang yang .

Sertakan pernyataan yang mengidentifikasi informasi pribadi dan/atau isi

kelas. Gunakan sebagian dari penggalan kalimat awal Ini:

Carilah seseorang yang....

menyukal _____

mengetahui apa itu _____

menganggap bahwa _____

mahir dalam hal telah_____

termotlvasi oleh _____

Page 3: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

percaya bahwa _____

belakangan ini telah membaca buku tentang_____

berpengalaman dengan ______

tidak menyukai ______

telah mempelajari_____

memlliki usul yang balk untuk _____

memiliki sebuah ______

menginginkan atau tidak menginginkan_____

2. Bagikan pernyataan tertulis itu kepada siswa dan beri-kan perintah berikut

ini:

Kegiatan ini tidak ubahnya perburuan binatang, namun yang kalian buru

adalah orang, bukan binatang. Bila saya katakan "mulai," berkelilinglah ke

seputar ruangan kelas untuk mencari siswa yang cocok dengan pernyataan-

pernyataan tertulis yang kalian pegang. Kalian bisa menggunakan masing-

masing teman untuk satu pernyataan yang cocok, sekalipun dia cocok dengan

lebih dari satu pernyataan. Bila kalian sudah menemukan yang cocok, tulislah

nama depan teman kalian itu.

3. Bila sebagian besar siswa sudah selesai, perintahkan untuk menghentikan

perburuan dan kembali ke tempat duduk masing-masing.

4. Anda mungkin perlu menawarkan hadiah penghargaan kepada .siswa yang

selesai paling duluan. Dan yang lebih penting, surveilah masing-masing butir

pernyataan semua siswa. Perintahkan siswa untuk melakukan diskusi singkat

tentang beberapa butir yang mungkin dapat menstimulasi minat terhadap topik

pelajaran.

VARIASI

1. Hindarilah persaingan dengan cara mengalokaslkan cukup waktu bagi

semua siswa untuk menyelesalkan perburuan mereka.

2. Perintahkan siswa untuk menemui teman-temannya dan mencari tahu

seberapa banyak kecocokan yang bisa didapatkan oleh tiap siswa.

Page 4: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

3. Resume Kelompok

URAIAN SINGKAT

Resume biasanya menjelaskan hal-hal yang telah dicapai individu. Resume

kelompok merupakan cara menarik untuk membantu siswa lebih mengenal

satu sama lain atau melakukan semacam pembentukan tim yang anggotanya

sudah saling mengenal. Aktivitas ini bisa sangat efektif jika resume itu sangat

relevan dengan materi pelajaran yang anda ajarkan.

PROSEDUR

1. Bagilah kelas menjadi sejumlah kelompok beranggotakan 3 hingga 6

siswa.

2. Katakan kepada siswa bahwa aktivitas ini akan menggali bakat mereka

dan merupakan pengalaman yang luar biasa.

3. Katakan bahwa satu cara untuk mengenali dan membanggakan sumber

daya kelas adalah dengan membuat resume kelompok. (Anda mungkin perlu

menunjukkan tugas atau kontrak imajiner yang akan ditawarkan kepada

kelas.)

4. Berikan kertas koran dan spidol kepada kelompok untuk menunjukkan

resume mereka. Resume ini harus mencantumkan informasi yang

membanggakan kelompok secara keseluruhan, data-data berikut ini bisa

disertakan di dalamnya:

Latar belakang pendidikan; sekolah yang sudah dimasuki

Pengetahuan tentang isi mata pelajaran

Pengalaman bekerja

Posisi yang diduduki

Ketrampilan

Hobi, bakat, perjalanan, keluarga

Page 5: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Prestasi

5. Perintahkan semua kelompok untuk rnenyajikan resume dan memaparkan

semua sumberdaya dalam keseluruhan kelompok. Berikut adalah resume yang

bisa dibuat oleh kelompok dalam pelajaran tulis-menulis bisnis:

VARIASI

1. Untuk mempercepat kegiatari tersebut, berikan garis-garis besar resume

yang telah dipersiapkan yang isinya menyebutkan informasi apa saja yang

mesti dikumpulkan

2. Perintahkan siswa untuk saling mewawancarai tentang kategori yang anda

sediakan, bukannya memlnta siswa menyusun resume sendiri.

4. Prediksi

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara menyenangkan guna membantu siswa lebih rnengenal satu

Penulis Resume Kita [Todd, Pat, Shawna, Eli]

TUJUANMenginginkan pengalaman dalam membuat dokumen profesional dan keterampilan penyuntingan.

KUALIFIKASI 8 tahun dalam bursa tenaga kerja Menempuh pendidikan tinggi selama 4 tahun Pengetahuan tentang:

Kesesuaian subyek/verbaVerba aktif dan pasifPartisip pelengkapPenggunaan koma Penggunaan huruf besar Kata-katayang sering salah ucap atau membingungkan

Memiliki 2 unit computer Akrab dengan Word Perfect dan Microsoft Word Memiliki hobi memasak, mandi surya. berdansa, dan berbelanja

Page 6: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

sama lain. Kegiatan ini juga merupakan eksperimen berkesan menarik.

PROSEDUR

1. Bentuklah sub-sub kelompok beranggotakan 3 atau 4 siswa (yang relatif

kurang akrab satu sama lain).

2. Katakan kepada siswa bahwa tugas mereka adalah memprediksi

bagaimana masing-masing siswa di dalam kelompok mereka akan menjawab

pertanyaan tertentu yang telah anda siapkan. Berikut ini adalah alternatif

pertanyaannya:

1. Jenis musik apakah yang kamu sukai?

2. Apa keglatan favoritmu di kala senggang?

3. Berapa jamkah biasanya kamu tidur malam?

4. Berapa banyak saudara kandung kamu, dan kamu ini anak keberapa?

5. Di manakah kamu dibesarkan?

6. Seperti apakah kamu waktu kecil?

7. Orang tuamu punya sikap keras ataukah lembut sih?

8. Pekerjaan apa yang pemah kamu punyai?

Catatan: Pertanyaan lain bisa ditambahkan atau diku-rangi tergantung pada

siswa di dalam kelas pelajaran anda.

3. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memulai dengan menyeleksi satu

orang sebagai "subyek" pertama. Desaklah anggota kelompok untuk sedetail

mungkin dalam memprediksi subyek itu. Katakan pada mereka untuk tidak

takut dalam melakukan prediksi secara blak-blakan! Ketika membuat dugaan,

perintahkan "subyek" untuk tidak memberikan indikasi tentang ketepatan

prediksi yang dilakukan terhadap dirinya. Ketika siswa yang lain sudah

menyelesaikan prediksi mereka tentang si "subyek". si "subyek" kemudian

harus mengemukakan jawaban atas pertanyaan tentang dirinya.

4. Perintahkan agar tiap anggota kelompok melakukan giliran menjadi

sasaran prediksi.

Page 7: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

VARIASI

1. Buatlah sejumlah pertanyaan yang mengharuskan siswa membuat prediksi

tentang pendapat dan keyakinan (bukannya informasi faktual) masing-masing.

Sebagai contoh, tanyakan: "Sifat apakah yang paling penting untuk dimliki

oleh seorang teman?

2. Hilangkan prediksi. Sebagai gantinya, perintahkan siswa. satu demi satu.

untuk menjawab pertanyaan itu segera. Kemudian, perintahkan tiap anggota

sub kelompok untuk mengemukakan fakta-fakta apa saja—tentang sesama

siswa—yang "mengejutkan" mereka (berdasarkan kesan pertama).

5. Iklan Televisi

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan kegiatan pembukan yang baik bagi siswa yang telah mengenal

satu sama lain. Aktivitas ini dapat memunculkan semangat tim dengan cepat.

PROSEDUR

1. Bagilah siswa menjadi sejumlah tim beranggotakan tidak lebih dart 6

orang.

2. Perintahkan tirn-tim tersebut untuk membuat Iklan tv tiga puluh detik yang

menawarkan rnata pelajaran— menekankan. misalnya. nilai gunanya bagi

mereka (atau bahkan bagi dunia!), tokoh-tokoh terkenal yang terkait dengan

materi pelajaran ini, dan sebagainya.

3. Iklan tersebut harus berisi slogan (misalnya.. "Dengan Ilmu Kimia, Hidup

Menjadi Lebih Baik") dan media visual (misalnya, produk kimia terkenal).

4. Jelaskan bahwa dengan membuat konsep umum dan garis-garis besar ikian

saja sudah cukup. Namun jika sebuah tim ingin memperagakan ikiannya. itu

boleh-boleh saja.

5. Sebelum masing-masing tim mulai merencanakan ikiannya, diskusikan

Page 8: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

karakteristik dari beberapa ikian yang belakangan sedang terkenal untuk

menyemarakkan kegiatan (misalnya, gunakan karakter terkenal, humor,

perbandingan hingga persaingan, daya tarik seksual).

6. Perintahkan tiap tim untuk menyajikan gagasannya pujilah kreativltas

semua siswa.

VARIASI

1. Sebagai alternatif, perintahkan tiap tim untuk membuat ikian media cetak,

bukannya ikian TV. Atau, jika mungkin, perintahkan mereka untuk benar-

benar membuat iklan dengan menggunakan kamera video.

2. Perintahkan tim untuk mengiklankan kemampuan mereka atau sekolah

mereka, bukannya mata pelajaran.

6. Teman yang Kita Miliki

URAIAN SENGKAT

Kegiatan ini memperkenalkan gerak fisik dari awal pelajaran dan membantu

siswa lebih mengenal satu sama lain. Kegiatan ini berlangsungcepat dan

sangat menyenangkan.

PROSEDUR

1. Buatlah daftar kategori yang menurut anda cocok dalam kegiatan

pengenalan bag siswa yang anda ajar. Kategori umumnya meliputi:

Bulan kelahiran

Orang yang menyukai/tidak menyukai.....(kenali preferensi semisal, puisi,

drama. ilmu pengetahuan, atau kornputer)

Favorit (kenali segala benda atau barang, misalnya buku. lagu, atau

restoran cepat saji).

Tangan mana yang digunakan untuk menulis.

Page 9: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Wama sepatu.

Kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan atau opini pada

persoalan aktual (misalnya.. "Asuransi perawatan kesehatan harus bersifat

menyeluruh.")

Kita juga dapat menggunakan kategori-kategori yang terkait langsung dengan

mata pelajaran yang kita ajarkan, misalnya:

Penulis favorit

Orang yang setuju/tidak setuju.... (kenali sebuah persoalan yang terkait

dengan topik pelajaran anda).

Orang yang tahu/tidak tahu siapa atau apa (kenali orang atau konsep yang

terkait dengan topik pelajaran anda)

2. Kosongkan sebagian ruang kelas agar siswa bisa bergerak lebihi bebas.

3. Sebutkan satu kategori. Arahkan siswa untuk menempatkan secepat

mungkin orang-orang yang terkait dengan kategori yang diberikan. Sebagai

contoh, siswa yang kidal dan yang tidak kidal akan dipisah menjadi dua

kelompok, atau, mereka yang setuju dengan sebuah pernyataan akan

dipisahkan dari mereka yang tidak setuju. Jika kategorinya berisi lebih dari

dua pilihan (misalnya, bulan dari hari ulang tahun siswa), perintahkan siswa

untuk berkumpul dengan mereka yang bulan kelahirannya sama, yang dengan

demikian akan membentuk beberapa kelompok.

4. Ketika siswa telah membentuk regu yang pas, perintahkan mereka

untuk berjabat tangan dengan "teman yang mereka memiki". Perintahkan

semua untuk mengamati kira-kira berapa banyak orang dalam masing-masing

kelompok.

5. Beranjaklah segera ke kategori berikutnya. Upayakan agar siswa terus

bergerak dari satu kelompok ke kelompok lain ketika anda mengumumkan

kategori-kategori baru.

6. Perintahkan seluruh siswa untuk kembali ke tempat masing-masing.

Diskusikan keragaman siswa yang terungkap dari aktivitas itu.

VARIASI

Page 10: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

1. Perintahkan siswa untuk menempatkan seorang siswa

yang berbeda dari mereka. jangan yang sama. Sebagai misal, anda dapat

meminta siswa menemukan teman yang memiliki mata/kulit/rambut yang

warnanya berbeda dengan mereka. (Bilamana terdapat jumlah yang tidak sama

dalam kategori yang berbeda, ijinkan lebih dari satu orang dari satu kelompok

untuk membentuk regu dengan seorang siswa dari kelompok lain.)

2. Perintahkan siswa untuk mengajukan kategorinya.

7. Benar-benar Kian Mengenal

URAIAN SINGKAT

Sebagian besar kegiatan perkenalan merupakan peluang emas untuk berjumpa

dengan sesama siswa. Sebagai alternatifnya adalah menyusun sebuah kegiatan

di mana pasangan siswa bisa benar-benar mengenal.

PROSEDUR

1. Pasangkan siswa dengan cara yang anda kehendaki. Kriteria untuk

memasangkan siswa bisa mencakup:

Dua siswa yang belum pernah bertemu sebelumnya

Dua siswa yang tidak pemah bekerja bersama

Dua siswa yang berasal dari jurusan atau latar belakang yang berbeda

Dua siswa yang memiliki tingkat pengetahuan atau pengalaman yang

berbeda.

2. Perintahkan pasangan-pasangan yang sudah terbentuk untuk saling

berkenalan dan mengakrabkan diri selama 30 hingga 60 menit. Sarankan agar

mereka berjalan-jalan bersama, minum kopi atau soda bersama, atau jika

mungkin, untuk saling mengunjungi.

3. Berikan beberapa pertanyaan yang bisa digunakan oleh siswa untuk saling

mewawancarai.

4. Bila seluruh siswa sudah kembali berkumpul, berikan pasangan-pasangan

Page 11: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

itu tugas untuk kerjakan bersama yang memungkinkan mereka untuk mulal

mempelajari materi pelajaran. (Lihat "Sepuluh Tugas untuk memberikan Mitra

Belajar" him 25).

5. Pertimbangkan kecocokan pasangan untuk kemudian dibentuk menjadi

kemitraan belajar jangka-panjang.

VARIASI

1. Sebagai alternatif. bentuklah trio, atau kuartet, sebagai ganti pasangan.

2. Perintahkan siswa untuk memperkenalkan pasangan masing-masing

kepada seluruh siswa di kelas.

8. “Benteng Pertahanan”

URAIAN SINGKAT

Seringkali, kegiatan belajar aktif akan menjadi lebih bergairah dengan

menciptakan tim-tim belajar jangka panjang yang bisa belajar bersama,

mengerjakan proyek, dan terlibat dalam kegiatan belajar bersama lainnya. Bila

ini termasuk dalam rencana anda, ada baiknya melakukan semacam kegiatan

pembentukan tim awal untuk memastikan awal yang baik. Memang banyak

kegiatan pembentukan tim yang bisa menjadi bahan pertimbangan, namun

yang berikut ini merupakan kegiatan favorit.

PROSEDUR

1. Sediakan setumpuk kartu indeks kepada tiap tim (akan lebih baik jika

memiliki ukuran berbeda dalam masing-masing tumpukan).

2. Tantanglah masing-masing tim untuk menjadi kelompok yang seefektif

mungkin dengan membentuk model tiga dimensi "Benteng Pertahanan" hanya

dari kartu indeks. Melipat dan merobek kartu diperbolehkan, namun tidak

boleh ada tambahan pasokan lain untuk melengkapi bangunan itu. Doronglah

tim untuk merencanakan penarikan mundur mereka sebelum mulai

Page 12: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

rnembangunnya. Sediakan spidol agar tim bisa menggambari kartu dan

menghiasi bentengnya bila mereka pandang cocok.

3. Berikan waktu minimal 15 menit untuk menyelesalkannya. Jangan mendesak

atau membuat siswa terburu-buru. Penting bagi tim untuk merasakan

pengalaman keberhasilan.

4. Bila bangunan itu sudah jadi. perintahkan siswa untuk melakukan tur

penarikan mundur melalui benteng. Kunjungi tiap benteng dan perintahkan

agar anggota tim menunjukkan karya mereka dan menjelaskan seluk-beluk

bangunan yang mereka buat. Berikan tepuk tangan atas apa yang dicapal oleh

tiap tim. Jangan membuat kondisi yang menyebabkan siswa saling Bersaing

menbandingkan karya masing-masing.

VARIASI

1. Sebagai alternatif, perintahkan tim untuk membangun mouumen

tim. Desaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan

menyenangkan secara estetika.

2. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk

memikirkan kembali pengalaman tersebut dengan menjawab pertanyaan mi:

Tindakan-tindakan apa sajakah yang agak membantu dan kurang

membantn yang kita lakukan sebagai tim dan sebagai individu ketika

bekerjasama?

9. Mengakrabkan Kembali

URAIAN SINGKAT

Pada mata pelajaran yang bekelanjutan ada baiknya meluangkan waktu untuk

menghubungkan atau mengingatkan kembali siswa setelah lewat beberapa

waktu dari pelajaran yang pernah diajarkan. Aktivitas ini mempertimbangkan

Page 13: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

sejumlah cara untuk melakukannya.

PROSEDUR

1. Sambut kembali kedatangan siswa ke dalam kelas. Jelaskan apa yang menurut

anda berharga untuk meluangkan beberapa menit guna mengakrabkan kembali

sebelum memulai pelajaran hari ini.

2. Ajukan satu atau beberapa pertanyaan berikut ini kepada siswa:

Apa yang kalian ingat tentang pelajaran kita yang lalu? Apa yang

menarik menurut kalian?

Pernahkah kalian membaca/memikirkan/mengerjakan sesuatu yang

distimulasi oleh pelajaran kita yang lalu?

Pengalaman menarik apakah yang kalian dapatkan selama

mengikuti mata pelajaran ini?

Apa yang ada di pikiran kalian sekarang (misalnya, kecemasan)

yang dapat mengganggu kemampuan kalian dalam memberikan perhatian

penuh terhadap pelajaran hari ini?

Bagaimana perasaan kalian harl in? (bisa juga disisipi canda

semisal "Saya merasa seperti buah pisang yang kelewat matang.")

(Buatlah pertanyaan anda sendlri.)

3. Mintakan jawabannya dengan menggunakan salah satu format, misalnya sub

kelompok atau memanggil pembicara berikutnya. (Lihat "Sepuluh Metoda

Untuk Mendapatkan Partisipasi Kapan Saja" pada halaman 22.)

4. Beralihlah ke topik pelajaran hari ini secara perlahan.

VARIASI

1. Lakukan wawancara tentang pelajaran yang laju.

2. Ajukan dua pertanyaan. konsep. atau beberapa informasi yang

tercakup dalam pelajaran yang lalu. Perintahkan siswa untuk memilih mana

yang paling mereka suka untuk ditinjau kembali dalam kelas.

10. Hembusan Angin Kencang

Page 14: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan kegiatan pembuka yang cepat dan memberi siswa keleluasaan

untuk bergerak dan tertawa. Kegiatan ini merupakan sarana pembentuk tim

yang baik dan memungkinkan siswa untuk lebih mengenal satu sama lain.

PROSEDUR

1. Aturlah kursi secara melingkar. Perintahkan siswa untuk duduk

pada salah satu kursi. Harus ada cukup kursi bagi semua siswa.

2. Katakan bahwa jika mereka setuju dengan pernyataan anda

berikutnya. mereka harus berdiri dan berpindah ke kursi lain.

3. Berdirilah di tengah lingkaran dan katakan: "Nama saya adalah

_____ dan ANGIN KENCANG BERHEMBUS bagi semua orang yang . . ."

Pilihlah ending yang lebih pas untuk semua siswa dalam kelas, semisal

"menyukai es krim coklat."

4. Sampai di sini, setiap siswa yang menyukai eskrim coklat berdiri

dan berpindah ke kursi yang kosong. Ketika siswa berpindah, pastikan bahwa

anda menempati salah satu kursi kosong. Jika sudah, selanjutnya satu orang

siswa tidak akan mendapatkan kursi untuk duduk dan akan menggantikan anda

sebagai orang yang berdiri di tengah-tengah.

5. Perintahkan agar siswa yang baru berdiri di tengah-tengah itu

menyelesaikan kalimat tidak utuh yang sejenis. misalnya: "Nama saya adalah

____ dan ANGIN KENCANG BERHEMBUS untuk semua orang yang ..."

dengan menambahkan ending yang baru. Ending ini bisa bernada canda

(misalnya., "yang tidur dengan keremangan malam") atau serius (misalnya.

"yang khawatir dengan deflsit anggaran pemerintah pusat"),

6. Mainkan permainan ini dengan mempertimbangkan kesesuaian

situasi.

VARIASI

1. Sediakan daftar panjang ending yang bisa digunakan oleh siswa.

Sertakan materi yang relevan dengan mata pelajaran (misalnya., "yang lebih

Page 15: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

menyukai Macintosh ketimbang IBM") atau ketimbang pengalaman kerja atau

pengalaman hidup siswa ("yang merasa bahwa mengikuti ujian merupakan

sesuatu yang membikin stres").

2. Perintahkan agar yang berada di tengah adalah pasangan siswa.

bukannya satu orang siswa. Perintahkan mereka untuk secara bersama

memilih ending yang tepat untuk kalimat yang dilontarkan.

11. Penyusun Aturan lasar Kelas

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan metoda jajak pendapat yang memungkinkan siswa untuk

menetapkan aturan bagi perilaku mereka sendiri. Bila siswa merupakan bagian

dari proses pernbentukan tim ini, mereka lebih cenderung mendukung norma

atau aturan yang mereka tetapkan.

PROSEDUR

1. Tunjuk beberapa siswa untuk bertugas sebagai pewawancara

(sesuai dengan jumlah siswa di kelas).

2. Dalam waktu 10 hingga 15 menit. perintahkan pewawancara itu

untuk berkeliling dalam kelas, melakukan kontak dengan sebanyak mungkin

sampel siswa dalam waktu yang tersedia. Perintahkan mereka untuk

mengajukan pertanyaan berikut ini kepada anggota kelas: "Perilaku apakah

yang menurut kamu membantu atau tidak membantu yang kamu jumpai di

kelas ini?" (Sediakan sejumlah contoh jawaban untuk mengarahkan jawaban

yang dikehendaki.).

3. Pada akhir dari waktu yang disediakan, perintahkan pewawancara

untuk melaporkan temuan mereka kembali kepada kelas. (Jika dikehendaki,

cantumkan temuan-temuan itu pada papan tulis.)

4. Untuk mendapatkan gambaran tentang aturan dasar perilaku yang

dikehendaki oleh kelompok, biasanya cukup dengan hanya mendengar

ungkapan-ungkapan yang terkumpul dari siswa. Namun demikian, bukan tidak

Page 16: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mungkin untuk menganalisa temuan-temuan itu, mencari tahu ada tidaknya

ketumpang-tindihan dan kemudian menggabungkan daftar-daftar itu.

VARIASI

1. Sediakan daftar yang berisi beberapa kemungkinan aturan dasar.

Perintahkan siswa untuk memilih tiga aturan yang ada dalam daftar. Butir-

butir berikut ini boleh jadi cocok untuk daftar anda:

Menghormati kerahasiaan

Semua siswa berpartisipasi ketika bekerja dalam kelompok atau

tim kecil.

Mematuhi waktu dimulainya pelajaran.

Memaharni perbedaan orang lain dari diri kita.

Memberi kesempatan siswa lain menyelesaikan apa yang mereka

bicarakan tanpa menginterupsinya.

Tidak merendahkan atau mencemooh.

Bicaralah untuk diri sendiri, bukannya mengung-kapkan pendapat

orang lain.

Berbicara singkat dan langsung ke pokok persoalan.

Gunakan bahasa yang peka terhadap gender.

Bersiap mengikuti pelajaran.

Jangan duduk di kursi yang sama selama berlangsungnya pelajaran.

Menghargai perbedaan pendapat.

Memberi semua siswa kesempatan untuk bicara.

Saling memahami pendapat sebelum melancarkan kritik.

2. Perintahkan kepada seluruh siswa untuk merumuskan aturan dasar

partisipasi mereka. Kemudian gunakan prosedur yang disebut mutivoting

untuk sampal pada daftar akhlr. Mulitvoting merupakan metoda untuk

mengurangi daftar butir hingga setengahnya. Setiap siswa mengusulkan

sebanyak mungkin butir sesuai yang ia inginkan; setengah dari butir-butir

yang paling banyak dipilih akan tetap berada dalam daftar. (Prosedur ini bisa

diulang sesering yang dikehendaki; setiap pilihan akan mengurangi daftar

Page 17: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

hingga setengahnya.).

Strategi Penilaian SederhanaStrategi-strategi yang berikut ini dapat digunakan dalam kaitannya dengan

upaya pembentukan tim. Semuanya dirancang untuk membantu mempeiajari

kelas anda sembari melibatkan siswa semenjak awal. Beberapa di antara

strategi itu memunginkan anda untuk menilai hal-hal tertentu tentang siswa,

sedangkan sebagian lain cukup berguna untuk memberi anda gambaran

umum. Strategi penilaian sederhana ini terutama berguna ketika anda tidak

memliki kesempatan untuk mempelajari karakteristik siswa anda sebelum saat

dimulainya pelajaran. Strategi-strategi itu juga bisa digunakan untuk

memperkuat informasi yang anda kumpulkan sebelum dimulainya pemberian

materi pelajaran.

12. Pertanyaan Penilaian

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara menarik untuk menilai kelas anda secara langsung dan

pada saat bersamaan, melibatkan siswa dari awal untuk mengenal satu sama

lain dan bekerjasama.

PROSEDUR

1. Susunlah tiga atau empat pertanyaan untuk mernpelajari seperti apa

siswa anda. Anda dapat menyertakan pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal

berikut ini:

Pengetahuan mereka tentang materi pelajaran

Sikap mereka terhadap materi pelajaran

Pengalaman-pengalaman siswa yang relevan dengan materi

pelajaran".

Page 18: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Keterampilan yang telah mereka dapatkan.

Latarbelakang mereka

Apa yang mereka butuhkan atau harapkan dari mata pelajaran ini.

Tulislah pertanyaan-pertanyaannya agar bisa didapatkan jawaban yang

konkret. Hindari pertanyaan yang terbuka. Misalnya. tanyakan: "Berapakah

dari____ yang berikut ini yang kalian ketahui?" Bukannya pertanyaan "Apa

yang kalian ketahui tentang___?"

2. Bagilah siswa menjadi kelompok tiga orang (trio) atau empat orang

(kuartet) (tergantung Jumlah pertanyaan yang telah anda buat, Beri setiap

siswa satu dari masing-masing pertanyaan penilaian. Mintalah dia untuk

mewawancarai siswa lain dalani kelompok dan dapatkan (serta catat) jawaban

atas pertanyaan yang diberikan kepadanya.

3. Kumpulkan kembali siswa dalam sub-sub kelompok yang telah

diberi pertanyaan yang sama. Sebagai contoh. Jika terdapat 18 siswa, buatlah

menjadi kelompok-kelompok tiga orang. 6 dari mereka akan mendapatkan

pertanyaan yang sama.

4. Perintahkan tiap sub kelompok untuk menyatukan data mereka dan

mengikhtisarkannya. Kemudian perintahkan tiap sub kelompok untuk

melaporkan kepada seluruh siswa apa yang telah mereka pelajari satu sama

lain.

VARIASI

1. Perintahkan siswa untuk menyusun pertanyaan mereka sendiri.

2. Dengan mengguhakan pertanyaan yang sama. pasangkan siswa dan

perintahkan mereka untuk mewawancarai satu sama lain. (Variasi ini cocok

bila anda menangani kelas dengan jumlah siswa yang besar.)

13. Pertanyaan yang Dimiliki Siswa

URAIAN SINGKAT

Page 19: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Ini merupakan cara yang tidak membuat siswa takut untuk mempelajari apa

yang mereka dibutuhkan dan diharapkan. Cara ini memanfaatkan tehnik yang

mengundang partisipasi melalui penulisan, bukannya pembicaraan.

PROSEDUR

1. Berikan kartu indeks kosong kepada tiap siswa.

2. Perintahkan tiap siswa untuk menuliskan pertanyaan yang mereka

miliki tentang materi pelajaran atau sifat dari pelajaran yang mereka ikuti

(nama tidak. perlu dicantumkan). Sebagai contoh, seorang siswa dapat

bertanya: "Bagaimana perbedaan Aljabar II dengan Aljabar I? Atau "Apakah

pada akhir dari pelajaran ini siswa diwajibkan membuat karya tulis?"

3. Bagikan kartu tersebut ke seluruh kelompok searah jarum jam.

Ketika masing-masing kartu dibagikan kepada siswa berikutnya. dia harus

membacanya dan memberi tanda centang pada kartu itu jika berisi pertanyaan

yang merupakan persoalan yang dihadapi siswa yang membacanya

4. Ketika semua kartu siswa kembali kepada pemiliknya, tiap siswa

harus meninjau semua "pertanyaan" kelompok. Sampai di sini, kenali

pertanyaan yang menerima banyak suara (tanda centang). Berikan jawaban

kepada masing-masing pertanyaan ini dengan (a) memberlkan jawaban yang

langsung dan singkat; (b) menunda pertanyaan hingga waktu yang lebih tepat;

atau (c) mengemukakan bahwa untuk saat ini anda belum mampu menjawab

pertanyaan atau persoalan ini (janjikan jawaban secara pribadi, jika

memungkinkan).

5. Perintahkan siswa untuk berbagi pertanyaan mereka secara

sukarela. sekalipun pertanyaan mereka itu tidak mendapatkan suara (tanda

centang) paling banyak.

6. Kumpulkan semua kartu. Kartu-kartu itu mungkin berisi

pertanyaan yang dapat anda jawab pada pelajaran atau pertemuan mendatang.

VARIASI

Page 20: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

1. Jika kelas terlalu besar hingga waktunya tidak cukup untuk

membagikan kartu ke seluruh kelompok. bagilah kelas menjadi sub-sub

kelompok dan ikuti instruksi yang sama. Atau. kumpulkan saja kartu-kartu

tersebut tanpa mengharuskan mereka mengedarkannya ke seluruh kelas dan

merespon pada satu sampel pertanyaan.

2. Sebagai alternatif dari pengajuan pertanyaan pada kartu indeks,

perintahkan siswa untuk menuliskan harapan dan/atau keprihatinan mereka

tentang mata pelajaran ini, topik yang mereka harapkan akan dibahas oleh

anda. atau aturan dasar untuk pertisipasi kelas yang mesti mereka dipatuhi.

14. Penilaian Instan

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan strategi yang menyenangkan dan tidak mengancam untuk

mengetahui siswa anda. Anda bisa menggunakannya untuk menilai "secara

instan" latar-belakang. pengalaman, sikap, harapan dan kepedulian siswa.

PROSEDUR

1. Buatlah sekumpulan kartu "responder" untuk tiap siswa. Kartu-

kartu ini bisa berisi huruf A, B, atau C untuk pertanyaan pilihan ganda, B atau

S untuk pertanyaan benar-salah, atau penilaian angka semisal 1 sampal 5. (Jika

pembuatan kartu dirasa terlalu menyita waktu, perintahkan siswa untuk

membuat kartu sendiri di tempat masing-masing).

2. Susunlah sekumpulan peryataan yang kira-kira bisa dijawab oleh

siswa dengan salah satu kartu mereka. Berikut adalah contoh untuk tiap tipe

kartu responder yang dijelaskan tadi

Saya mengambil pelajaran ini karena

a. Diharuskan.

b. Sangat tertarik dengan pelajaran ini

Page 21: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

c. Sepertinya mudah.

Saya khawatir kalau-kalau akan kesulitan mengikuti pelajaran ini.

Benar atau salah?

Saya yakin bahwa pelajaran ini akan bermanfat bagi saya di masa

depan.

1________2________3________4________5

Sangat tidak Sangat

Setuju Setuju

Anda dapat membuat pernyataan-pernyataan serupa tentang pengetahuan,

sikap, dan pengalaman siswa.

3. Bacalah peryataan pertama dan perintahkan siswa untuk menjawab

dengan memegang kartu pilihan mereka.

4. Nilailah dengan cepat tanggapan siswa. Perintahkan sejumlah

siswa untuk mendiskusikan alasan pilihan mereka.

5. Lanjutkan dengan pernyataan-pernyataan yang tersisa.

VARIASI

1. Sebagai ganti penggunaan kartu. perintahkan siswa untuk berdiri

ketika pilihan mereka diumumkan.

2. Gunakan sistem tunjuk jari, namun tambahkan unsur yang menarik

dengan meminta siswa untuk mengangkat kedua tangan bila mereka sangat

setuju dengan sebuah jawaban.

15. Sampel Perwakilan

URAIAN SINGKAT

Adakalanya jumlah siswa dalam kelas sedemikian banyaknya dan mustahil

untuk segera memahami siapa saja mereka ini. Prosedur ini memungkinkan

anda untuk menarik sampel perwakilan siswa dari seluruh kelas dan

mengetahuinya dengan mewawancarai mereka di depan kelas

Page 22: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

PROSEDUR

1. Jelaskan bahwa anda ingin mengenal semua siswa di kelas, namun

tugas ini akan memakan banyak waktu.

2. Ingat bahwa cara yang lebih cepat untuk melakukannya adalah

dengan membentuk sampel kecil siswa yang mewakili sejumlah keragaman di

kelas.

3. Jelaskan beberapa hal yang membedakan siswa. Perintahkan agar

anggota pertama dari "sampel perwakilan kelas" untuk menjadi relawan siswa

(siswa yang ditunjuk untuk diberi tugas). Bila siswa itu mengangkat tangan,

ajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui siswa Itu dan memahami

harapan, ketrampllan, pengalaman, latarbelakang, pendapatnya.

4. Setelah mendengar jawaban dari relawan pertama, perintahkan

relawan kedua yang berbeda dalam beberapa hal dari relawan pertama.

5. Teruskan meminta beberapa siswa untuk menjadi relawan (anda

yang memutuskan jumlahnya) yang berbeda dari mereka yang telah

diwawancarai sebelumnya.

VARIASI

1. Tatalah meja dan kursi agar cocok untuk diskusi panel. Perintahkan

tiap anggota sampel perwakilan untuk bergabung dalam panel setelah dia

diwawancarai. Bila panel telah lengkap, ajukan pertanyaan panel secara

keseluruhan tentang harapan, ketrampilan, pengalaman kerja. latarbelakang.

pendapat mereka dan/atau perintahkan siswa yang lain untuk juga mengajukan

pertanyaan.

2. Perintahkan siswa lain untuk menemui anda di luar kelas dan di

pertemuan berikutnya agar anda bisa lebih mengenalnya. Jika memungkinkan,

lakukan penggiliran pertemuan agar anda bisa bertemu dengan semua siswa.

16. Persoalan Pelajaran

Page 23: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

URAIAN SINGKAT

Siswa biasanya memiliki persoalan terhadap pelajaran yang mereka ikuti

untuk pertamakalinya, khususnya jika pelajaran ini menggunakan cara belajar

aktif. Aktivitas ini memungkinkan diungkapkan dan didiskusikannya

persoalan-persoalan tersebut secara bebas tapi sopan.

PROSEDUR

1. Jelaskan kepada siswa bahwa mereka mungkin memiliki persoalan

dengan materi pelajaran. Persoalan itu boleh jadi mencakup hal-hal berikut ini:

Seberapa sulit atau seberapa lamakah tugas-tugasnya nanti

Bagaimana cara berpartisipasi secara bebas dan nyaman

Bagaimana siswa akan berperan dalam kelompok kecil.

Seberapa siapkah gurunya.

Akses terhadap materi bacaan.

Jadwal mata pelajaran.

2. Buatlah daftar wilayah persoalan ini di papan tulis. Dapatkan

persoalan lain dari siswa.

3. Susunlah prosedur pemungutan suara yang memungkinkan siswa

untuk memilih tiga atau empat persoalan umum yan palig umum dihadapi

4. Bentuklah kelas menjadi tiga atau empat sub kelompok.

Perintahkan tiap kelompok untuk menjabarkan salah satu persoalan yang

dihadapi. Perintahkan mereka untuk sejelas mungkin dalam memaparkannya.

5. Perintahkan sengap kelompok untuk mengikhtisarkan diskusinya

untuk seluruh kelas. Mintalah reaksi atau tanggapan mereka.

VARIASI

1. Perintahkan kelompok untuk memikirkan beberapa solusi yang

menurut mereka bisa dilakukan oleh siswa ataupun guru untuk mengatasi

persoalan mereka.

2. Sebagai alternatif dari diakhrinya kegiatan dengan laporan

Page 24: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

kelompok, buatlah diskus panel atau terbuka (baca "Sepuluh Metoda untuk

Mendapatkan Partislpasi Kapanpun," pada halaman 22.)

Strategi Pelibatan Belajar LangsungCara lain untuk menjadikan siswa aktif dari awal adalah dengan menggunakan

strategi-strategi berikut. Strategi itu dirancang untuk mengenalkan siswa

terhadap mata pelajaran guna membangun minat, menimbulkan rasa ingin

tahu, dan merangsang mereka untuk berfikir. Siswa tidak bisa berbuat apa-apa

jika pikiran mereka - atau jika "komputer" mereka - tidak di"on"kan! Banyak

guru yang membuat kesalahan dengan mengajar terlalu awal - yakni sebelum

siswa merasa terlibat dan siap secara mental. Penggunaan beberapa Strategi

berikut ini akan mengoreksi kecenderungan ini.

17. Berbagi Pengetahuan Secara Aktif

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara bagus untuk mengenalkan siswa kepada materi pelajaran

yang anda ajarkan. Anda juga dapat menggunakannya untuk menilaiungkat

pengetahuan siswa sembari melakukan kegiatan pembentukan tim. Cara ini

cocok pada segala ukuran kelas dan dengan niateri pelajaran apapun.

PROSEDUR

1. Sediakan daftar pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran

yang akan anda ajarkan. Anda dapat menyertakan beberapa atau semua dari

kategori-kategori berikut ini:

Kata-kata untuk didefinisikan (misalnya. "Apa arti arnblvalen”?)

Pertanyaan pilihan ganda mengenal fakta atau konsep (misalnya.

“Tes psikologi baru absah jlka ia (a) secara konsisten mengukur atribut dan

(b) mengukur apa yang memang hendak ia ukur.")

Orang yang hendak diidentifikasi (misalnya, "Siapakah George

Page 25: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Washington Carver?")

Pertanyaan-pertanyaan tentang tindakan yang bisa • diambil oleh

seseorang dalam situasi tertentu (misalnya, "Bagaimana anda

mendaftarkan diri untuk mendapatkan hak pilih?").

Kailmat tidak lengkap (misalnya, "_____ mengidentifikasi kategori

dasar dari tugas yang dapat kailan kerjakan menggunakan:program

computer”

Sebagai contoh, seorang guru sejarah dapat mernulai pengajarannya tentang

abad ke-20 dengari membagikan kuis berikut ini:

a. Apa yang terjadi dalam tahun-tahun berikut ini: 1928,

1945, 1965, 1998.?

b. Kenali nama-nama berikut ini:

Mussolini

Chamberlain

Trotsky

Mao

McCarthy (Joseph dan Eugene)

c. Menurut pendapat kalian, peristiwa terpenting apakah

yang terjadi dalam abad ke-20?

2. Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu

sebaik yang mereka bisa.

3. Kemudian perintahkan mereka untuk menyebar di dalam ruangan,

mencari siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang mereka sendiri tidak

tahu cara menjawabnya. Doronglah siswa untuk saling membantu.

4. Perintahkan mereka untuk kembali ke tempat semula dan bahaslah

jawaban yang mereka dapatkan. Isilah jawaban yang tak satupun siswa bisa

menjawabnya. Gunakan informasi ini sebagai cara untuk memperkenalkan

topik-topik penting dalam mata pelajaran anda.

VARlASI

1. Berikan satu lembar kartu indeks kepada tiap siswa. Perintahkan

Page 26: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mereka untuk menuliskan satu informasi yang menurut mereka akurat tentang

materi yang diajarkan. Suruhlah mereka untuk berpencar di dalam kelas,

berbagi pendapat tentang apa yang mereka tuliskan pada kartu tersebut.

Doronglah mereka untuk menuilskan informasi baru yang dikumpulkan oleh

siswa lain. Bila mereka, sudah kembali ke kelompok masing-masing, bahaslah

informasi yang berhasil dikumpulkan.

2. Gunakan pertanyaan opini, bukannya pertanyaan faktual. atau

gabungkan pertanyaan faktual dengan pertanyaan opini.

18. Merotasi Pertukaran Pendapat Kelompok Tiga Orang

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara terperinci bagi siswa untuk mendiskusikan permasalahan

dengan sebagian (dan biasanya memang tidak semua) teman sekelas mereka.

Pertukaran pendapat ini bisa dengan mudah diarahkan kepada materi yang

akan diajarkan di kelas.

PROSEDUR

1. Susunlah beragam pertanyaan yang dapat membantu siswa

memulai diskusi tentang isi materi pelajaran. Gunakan pertanyaan yang tidak

memiliki jawaban benar-salah.

Sebagai contoh, seorang guru Bahasa Inggris boleh jadi akan bertanya:

Apa. yang kalan sukai tentang drama Shakespeare? Kalau, kalian tidak

menyukainya, kenapa?

Mengapa. Shakespeare dianggap sebagai salah. satu. dramawan terbesar

sepanjang waktu?

Pilih salah satu dan drarnawan atau sineas abad ke-19 atau ke-20.

Bagaimana kalian membandingkannya dengan Shakespeare?

2. Bagilah siswa menjadi kelompok tiga orang (trio). Aturlah

kelompok trio tersebut di dalam ruang kelas agar masing-masing bisa melihat

dengan jelas trio yang di sisi kanan dan di sisi kirinya, Formasi kelompok-

Page 27: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

kelompok trio itu secara keseluruhan bisa berbentuk bundar atau persegi.

3. Berikan tiap trio sebuah pertanyaan pembuka (pertanyaan yang

sama untuk masing-masing trio) untuk dibahas. Pilihlah pertanyaan yang

paling ringan yang telah anda susun untuk memulai pertukaran pendapat

kelornpok-kelompok trio itu, Anjurkan agar tiap siswa di dalam kelompok

mendapat giliran menjawab pertanyaan.

4. Setelah diskusi berjalan dalam waktu yang cukup, perintahkan

masing masing kelompok untuk memberikan angka 0,1. atau 2 kepada tiap-

tiap anggotanya. Arahkan siswa yang benomor 1 untuk berpindah ke

kelompok trio satu searah jarum jam. Perintahkan siswa yang bernomor 2

untuk berpindah ke kelompok trio dua searah jarum jam. Perintahkan siswa

yang bemomor 0 (nol) untuk tetap di ternpat duduknya karena ia adalah

anggota tetap dan kelompok trio mereka. Suruh mereka mengangkat tangan

tinggi-tinggi sehingga siswa yang telah berpindah bisa menemukan mereka.

Hasilnya adalah komposisi kelompok trio yang sepenuhnya baru.

5. Mulailah pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan baru.

Naikkan tingkat kesulitan atau "tingkat ancaman" dari pertanyaan manakala

anda memulai babak baru.

6. Anda bisa merotasi trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang anda

miliki dan waktu diskusi yang tersedia. Gunakan selalu prosedur rotasi yang

sama. Sebagai contoh, pada pertukaran trio sebanyak tiga rotasi, tiap siswa

akan bertemu dengan enam siswa yang lain.

VARIASI

1. Setelah masing-masing babak pertanyaan. Segeralah meminta

jawaban dari seluruh kelompok sebelum merotasi siswa ke kelompok trio

baru.

2. Gunakan pasangan atau kuartet sebagai alternatif dari trio.

19. Kembali ke Tempat Semula

Page 28: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara yang cukup dikenal untuk menyertakan gerakan fisik pada

awal pelajaran. Strategi ini cukup fleksibel untuk digunakan pada beragam

akuvitas yang dirancang untuk menstimulir minat awal terhadap mata

pelajaran anda.

PROSEDUR

1. Tempelkan sejumlah tanda di seluruh dinding kelas. Anda

dapat menggunakan dua tanda untuk menciptakan pilihan dikotomis atau

beberapa tanda untuk menyediakan lebih banyak pilihan.

2. Tanda-tanda ini bisa menunjukkan beragam preferensi:

Topik atau keterampilan yang menarik bagi siswa (misalnya,

pengolahan kata, penyimpanan data).

Pertanyaan tentang materi pelajaran (misalnya, "Bagaimana

cara kerja mesin turbo?")

Beberapa solusi yang berbeda terhadap persoalan yang sama

(misalnya, hukuman mati versus hukuman seumur hidup)

Nilal-nilai yang berbeda (misalnya, uang, ketenaran,

keluarga)

Karakteristik atau gaya kepribadian yang berbeda (misalnya,

auditori, visual, kinestetik)

Berbagai penulis atau orang-orang terkenal di bidangnya

(misalnya, Thomas Jefferson, Franklin Delano Roosevelt, John F.

Kennedy)

Kutipan peribahasa, atau pasal di dalam naskah yang berbeda

(misalnya. "Hormatilah Ibu dan Ayahmu" versus "Hak Bertanya")

3. Perintahkan siswa untuk melihat tanda-tanda tersebut dan

memilih salah satunya. Sebagai contoh, beberapa siswa mungkin lebih tertarik

pada pengolahan kata ketimbang penataan data Suruh mereka menunjukkan

preferensi (kelebihsukaan) dengan beranjak menuju tempat di ruang kelas di

Page 29: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mana tanda pilihan mereka ditempelkan.

4. Perintahkan sub-sub kelompok yang telah terbentuk untuk

mendiskusikan alasan mereka menempatkan diri pada tanda yang mereka

pilih. Mintalah perwakilan dari tiap kelompok untuk mengikhtisarkan alasan

mereka.

VARIASI

1. Pasangkan siswa yang preferensinya berbeda dan perintahkan

mereka untuk memperbandingkan pandangan mereka. Atau buatlah panel

diskusi dengan perwakilan dari tiap kelompok preferensi.

2. Perintahkan tiap kelompok preferensi untuk membuat presentasi,

membuat ikian atau menyiapkan sebuah lakon atau drama singkat yang

memperagakan preferensi mereka.

20. Menyemarakkan Suasana Belajar

URAIAN SINGKAT

Sebuah kelas bisa dengan cepat mewujudkan iklirn belajar informal yang

santai dengan meminta siswa menggunakan humor kreatif tentang materi

pelajaran yang tengah diajarkan. Strategi ini tidak hanya akan membuat siswa

berhumor ria, namunjuga berfilkir.

PROSEDUR

1. Jelaskan kepada siswa bahwa anda ingin melakukan latihan pembuka yang

menyenangkan dengan mereka sebelum beranjak ke hal-hal serius dalam

materi yang diajarkan.

2. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri mereka tugas yang secara

gamblang meminta mereka membuat sesuatu yang lucu pada topik, konsep

atau persoalan penting dalam materi yang anda ajarkan.

3. Contohnya antara lain:

Page 30: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Pemerintah: Buatlah uraiah tentang pemerintahan yang paling kejam

sekaligus paling bobrok yang bisa kita bayangkan.

Matematika: Susunlah sebuah daftar berisi cara-cara penghitungan

matematis yang paling tidak efisien

Kesehatan: Buatlah menu makanan yang sama sekali tidak bergizi.

Tehnik: Buatlah disain jembatan yang gampang ambruk.

4. Perintahkan sub-sub, kelompok untuk menyajikan "kreasi" mereka. Beri

tepuk tangan.

5. Tanyakan: "Apa yang kalian pelajari tentang materi pelajaran kita dari

latihan ini?"

VARIASI

1. Pengajar dapat membuat lelucon tentang materi pelajaran dengan kreasinya

sendiri.

2. Buatlah pretest pilihan ganda tentang materi yang akan anda ajarkan.

Tambahkan humor pada butir pilihan gandanya. Untuk tiap pertanyaan,

perintahkan siswa untuk memilih jawaban yang menurut mereka merupakan

jawaban yang tidak mungkin benar.

21. Bertukar Pendapat

URAIAN SINGKAT

Kegiatan ini bisa digunakan untuk menstimulasi keterlibatan siswa dalam

pelajaran yang akan anda sampaikan. Kegiatan ini juga mengingatkan siswa

untuk mendengarkan secara cermat dan membuka diri terhadap bermacam

pendapat.

PROSEDUR

1. Berikan label nama kepada tiap siswa. Perintahkan siswa untuk

menuliskan nama mereka pada label dan mengenakannya.

Page 31: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

2. Perintahkan siswa untuk berpasangan dan memperkenalkan diri

kepada siswa lain. Kemudian perintahkan pasangan-pasangan tersebut untuk

berbagi pendapat tentang jawaban atas pertanyaan atau pernyataan provokatif

yang memancing opini mereka tentang persoalan seputar materi yang anda

ajarkan.

Contoh pertanyaannya adalah: "Apa batasan bagi imigrasi asing?"

Contoh pernyataannya adalah: "Injil merupakan kitab suci."

3. Ucapkan, "kerjakan sekarang", dan arahkan siswa untuk bertukar

label nama atau tanda pengenal mereka dengan pasangannya dan kemudian

menemui siswa lain. Perintahkan siswa, bukannya untuk memperkenalkan

diri. melainkan berbagi pendapat dari siswa yang merupakan pasangan

sebelumnya (yakni siswa yang label/tanda pengenalnya ia kenakan sekarang.)

4. Selanjutnya, perintahkan siswa untuk berganti label nama lagi dan

mencari siswa lain untuk diajak bicara," dan berbagi pendapat dari siswa yang

tanda pengenalnya la kenakan sekarang.

5. Lanjutkan proses itu hingga sebagian besar siswa telah saling

bertemu. Kemudian katakan kepada tiap siswa untuk mendapatkan kembali

label namanya sendiri.

VARIASI

1. Gunakan proses pertukaran label nama ini sebagai pengantar

pergaulan dengan menginstruksikan siswa untuk bertukar informasi

latarbelakang mereka sendiri, sebagai ganti pertukaran pendapat tentang

pertanyaan atau pernyataan provokatif.

2. Hilangkan pertukaran label nama. Sebagai gantinya, perintahkan

siswa untuk terus menemukan siswa lain, dan mendengarkan selalu pertanyaan

atau pernyataan yang anda berikan.

22. Benar atau Salah?

Page 32: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

URAIAN SINGKAT

Aktivitas kerjasama ini juga segera menstlrnulasi keterlibatan tcrhadap

pengajaran yang anda lakukan. Kegiatan ini meningkatkan pembentukan tim.

pertukaran pendapat, dan pembelajaran langsung.

PROSEDUR

1. Susunlah sebuah daftar pernyataan yang terkait dengan materi

pelajaran anda, yang setengahnya benar dan setengahnya salah. Sebagai

contoh, pernyataan "Mariyuana bisa menimbulkan kecanduan" adalah benar.

dan pernyataan, "Alkohol merupakan obat perangsang" adalah salah; Tuils

tiap pernyataan pada kartu indeks yang terpisah. Pastikan jumlah kartunya

sesuai dengan jumlah siswa yang hadir. (Jika siswa yang hadir jumlahnya

ganjil, pilihliah satu kartu untuk anda sendiri.)

2. Bagikan satu kartu untuk satu siswa. Katakan kepada siswa bahwa

misi mereka adalah menentukan kartu mana yang benar (berisi pernyataan

benar) dan mana yang salah. Jelaskan bahwa mereka bebas memilih cara

apapun yang mereka inginkan dalam menyelesaikan tugas ini.

3. Bila para siswa sudah selesai, perintahkan agar setiap kartu dibaca

dan mintakan pendapat siswa tentang benar atau salahkah pernyataan tersebut.

Beri kesempatan munculnya pendapat minoritas.

4. Berikan umpan balik tentang masing-masing kartu, dan catat cara-

cara siswa dalam bekerjasama menyelesaikan tugas ini.

5. Tunjukkan bahwa dalam pelajaran ini diperlukan keterampilan tim

yang positif karena hal ini menunjukkan kegiatan belajar yang sifatnya aktif.

VARIASI

1. Sebelum dimulainya kegiatan, rekrutlah beberapa siswa sebagai

pengamat. Mintalah agar mereka memberikan umpan balik tentang kualitas

kerja tim yang berlangsung.

2. Sebagai ganti pernyataan faktual, buatlah daftar opini dan

tempatkan tiap opini pada sebuah kartu indeks. Bagikan kartu tersebut dan

Page 33: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mintalah siswa agar berupaya mencapai mufakat tentang reaksi mereka

terhadap tiap opini. Mintalah mereka supaya menghargai pendapat minoritas.

23. Bertanggung jawab terhadap Matapelajaran

URAIAN SINGKAT

Rancangan ini memberi peluang bagi siswa untuk memikirkan dan mengakui

tanggungjawab Individual mereka dalam kegiatan belajar aktif di kelas

PROSEDUR

1. Buatlah salinan dari kontrak berikut ini:

Saya memahami bahwa dalam pelajaran ini saya akan mempelajari tentang -

(diisi dengan matapelajaran). Tujuan dari mata pelajaran ini adalah - (diisi

dengan tujuan anda). Saya berpegang pada tujuan ini dan akan berupaya keras

mengerjakan hal-hal berikut ini:

Menggunakan waktu saya di kelas untuk mendukung tujuan ini melalui

partisipasi dalam kegiatan.

Bertanggungjawab atas kegiatan belajar saya sendiri dan tidak akan

menunggu siapapun untuk memovasi saya.

Membantu siswa lain memaksimalkan belajar mereka dengan

mendengarkan apa yang harus mereka katakan dan menawarkan tanggapan

positif.

Memikirkan, meninjau, dan menerapkan apa yang telah saya pelajari di

luar kelas.

Tanda tangan Tanggal

2. Berjanilah bersama-sama siswa untuk melakukan apapun semampu

kita guna menjadikan mata pelajaran ini sebagai pengalaman belajar yang

efektif.

3. Bagikan salinan kontrak atau perjanjian itu dan mintalah mereka

supaya membacanya. Jelaskan bahwa anda tidak bisa menjamin pencapaian

Page 34: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

tujuan mata pelajaran tanpa upaya dan komitmen mereka untuk belajar aktif.

Perintahkan mereka untuk mempertimbangkan ke-seriusan bekerjasama

dengan mau,menandatangani kontrak tertulis itu.

4. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan berfikir. Jelaskan bahwa

siswa harus mematuhi kontrak yang mereka tandatangani. Pasrahkan kepada

siswa apakah mereka akan menandatanginya atau tidak.

VARIASI

1. Sediakan pernyataan tertulis tentang tanggungjawab anda dalam

pelajaran ini. Pertimbangkan beberapa dari hal-hal berikut ini:

Dengarkan secara aktif apa yang mesti dikatakan siswa.

Bersikaplah mendukung upaya siswa untuk mengambil resiko

belajar.

Variasikan metoda mengajar anda.

Mulai dan akhirilah pelajaran secara tepat waktu.

Bagikan materi atau buku ajar yang mudah dibaca.

Bersikaplah terbuka terhadap pendapat siswa.

Sediakan instrumen visual.

2. Perintahkan siswa untuk mengemukakan apa yang mereka

harapkan tentang perilaku anda sebagai pengajar.

Bagaimana Membantu Siswa Mendapatkan Pengetahuan, Ketrampilan, dan Sikap

Secara Aktif

Jika strategi-strategi yang disajikan dalam bagian sebelumnya merupakan

"hidangan pembuka" untuk kegiatan belajar aktif. strategi-strategi yang akan

segera diperkenalkan kepada anda merupakan "entri"-nya. Pendidikan di

segala jenjang pada umumnya dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan.

ketrampilan, dan sikap. Pembelajaran kognitif (pengetahuan) mencakup

pemerolehan informasi dan konsep. Pembelajaran ini tidak hanya berkenaan

dengan pemahaman bahan ajar, namun juga dengan analisis dan penerapannya

Page 35: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

pada situasi baru. Pembelajaran perilaku (ketrampilan) mencakup

pengembangan kompetensi pada kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas,

memecahkan masalah. dan mengungkapkan pendapat. Pembelajaran afektif

(sikap) mencakup pengkajian dan penjelasan tentang perasaan dan preferensi.

Siswa dilibatkan dalam menilai diri mereka sendiri dan hubungan pribadi

mereka terhadap materi pelajaran. Bagaimana pengetahuan, ketrampilan, dan

sikap yang didapatkan bisa menimbulkan segenap perbedaan pada diri

mereka? Akankah ini dilakukrn secara pasif ataukah aktif?

Pembelajaran aktif atas informasi, ketrampilan, dan sikap berlangsung

melalui proses penyelidikan atau proses bertanya. Siswa dikondisikan dalam

sikap mencari bukan sekadar menerima (reaktif). Dengan kata lain, mereka

mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mereka

atau pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan sendiri. Mereka

mengupayakan pemecahan atas permasalahan yang diajukan oleh guru.

Mereka tertarik untuk mendapatkan informasi atau menguasai ketrampilan

guna'menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka. Dan mereka

dihadapkan pada persoalan yang membuat mereka tergerak untuk mengkaji

apa yang mereka nilai dan yakni. Semua ini terjadi bila siswa dilibatkan dalam

tugas dan kegiatan yang secara halus mendesak mereka untuk berfikir,

bekerja, dan merasa. Kita dapat membuat jenis-jenis kegiatan ini dengan

menggunakan banyak strategi yang akan kita jumpai dalam bahasan ini.

Bahasan ini dibagi menjadi beberapa bagian:

KEGIATAN BELAJAR DALAM SATU KELAS-PENUH

Bagian ini membahas cara-cara untuk menjadikan pengajaran yang dibimbing

oleh guru lebih interaktif. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk

menyajikan informasi dan gagasan yang melibatkan siswa secara metal.

MENSTIMULASI DISKUSI

Bagian ini menggali cara-cara untuk mengidentifkkan dialog dan debat

tentang persoalan-persoalan utama, dalam materi yang anda ajarkan. Anda

Page 36: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

akan menjumpai sejumlah strategi yang mendorong partisipasi aktif dan

menyeluruh dari siswa

PENGAJUAN PERTANYAAN

Bagian ini membahas cara membantu siswa agar mau mengajukan pertanyaan.

Anda akan menjumpai strategi-strategi yang memungkinkan siswa

merumuskan pertanyaan yang diajukan yang menjelaskan apa.yang telah anda

ajarkan kepada mereka.

BELAJAR BERSAMA

Bagian ini menyajikan cara-cara untuk merancang tugas belajar yang

dikerjakan oleh siswa dalam kelompok kecll. Anda akan menjumpai strategi-

strategi yang mendorong kerjasama dan saling ketergantungan di antara siswa.

PENGAJARAN SESAMA SISWA

Bagian ini membahas cara-cara yang memungkinkan siswa untuk mengajar

satu sama lain.

BELAJAR SECARA MANDIRI

Bagian ini terkait dengan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa secara

individual dan pribadi. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk

rneningkatkan tanggungjawab siswa dalam menerapkan cara belajar mereka

sendiri.

PEMBELAJARAN AFEKTIF

Bagian ini membahas peritang siswa dalam memahami perasaan. nilai-nilai

dan sikap mereka. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk memfasilitasi

pemahaman diri dan penjelasan nilai.

PENGEMBANGAN KETRAMPILAN

Bagian ini membahas tentang ketrampilan mempelajari dan mempraktikkan –

Page 37: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

baik teknis maupun non-teknis. Anda akan menjumpai strategi-strategi untuk

memacu perkembangan ketrampilan awal dan penerapannya.

Kegiatan Belajar dalam Satu Kelas-PenuhStrategi di bagian ini dirancang untuk memajukan pengajaran satu kelas

penuh. Seperti yang akan anda baca penyampaian pelajaran dengan metoda

ceramah pun bisa dijadikan aktif dengan memanfaatkan berbagai macam

tehnik. Anda juga akan menjumpai cara-cara untuk mengkritisi tayangan

video dan penampilan pre-senter tamu. Terakhir, anda akan menjumpai cara-

cara baru untuk mengajarkan konsep dan gagasan yang sulit sehingga siswa

bisa memahaminya secara maksimal

24. Pikiran yang Penuh Tanya Selalu Ingin

Mengetahui

URAIAN SINGKAT

Tehnik sederhana ini menstimulasi rasa ingin tahu siswa dengan mendorong

mereka untuk memikirkan tentang sebuah topik atau pertanyaan. Siswa lebih

cenderung mengingat suatu pengetahuan tentang materi pelajaran yang belum

pernah dibahas sebelumnya jika mereka dilibatkan semenjak awal dalam

pengalaman kegiatan belajar satu kelas penuh.

PROSEDUR

1. Ajukan pertanyaan yang njelimet untuk menstimulasi

keingintahuan tentang mata pelajaran yang hendak anda bahas.

Pertanyaannya haruslah merupakan pertanyaan yang menurut anda ada

beberapa siswa yang mengetahui jawabannya.

Berikut adalah beberapa contohnya:

Page 38: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Pertanyaan. sehari-hari ("Mengapa kita mesti membayar pajak

penghasilan?")

Cara melakukan ("Menurut pakar, seperti apakah cara-cara terbaik

untuk mengawetkan mumi?")

Definisi ("Apa lubang hitam Itu?)

Judul ("Menurut kalian, karya dramanya Ibsen, A Doll's House,

berkisah tentang apa?)

Cara kerja ("Apa yang menjadikan mobil bisa ber-jalan?").

Akibat ("Menurut kalian, bagaimana akhir dari alur cerita ini?

"Bagaimana pemecahan atas masalah ini?").

2. Doronglah siswa untuk berpikir dan membuat dugaan umum.

Gunakan frase semisal, "Coba tebak" atau "Coba jawab".

3. Jangan buru-buru memberikan tanggapan. Tampung dulu semua

dugaan siswa. Ciptakan rasa penasaran tentang jawaban yang "sesungguhnya."

4. Gunakan pertanyaan itu untuk mengarahkan siswa kepada apa yang

hendak anda ajarkan. Sertakan jawaban atas pertanyaan anda dalam penyajian

materi anda. Anda perlu memastikan bahwa siswa lebih menaruh perhatian

dibanding biasanya.

VARIASI

1. Pasangkan siswa dan perintahkan mereka untuk secara kolektif membuat

dugaan.

2. Sebagai ganti pertanyaan katakan kepada siswa apa yang hendak anda

ajarkan dan mengapa hal Itu menarik. Cobalah untuk menghangatkan tahap

pengenalan ini dengan cara seperti mengiklankan sebuah film yang akan

segera ditayangkan.

25. Tim Pendengar

URAIAN SINGKAT

Page 39: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Aktivitas ini merupakan cara untuk membantu siswa agar tetap fokus dan jeli

selama berlangsungnya pengajaran berbasis ceramah. Tim pendengar

merupakan kelompok-kelompok kecil yang bertanggung jawab untuk

mengklarifikasi materi pelajaran.

PROSEDUR

1. Bagilah siswa menjadi empat tim, dan berikan tim-tim tersebut

tugas berikut:

Tim Peran Tugas

1 Penanya Setelah pengajaran berbasis-ceramah, ajukan

setidaknya dua pertanyaan tentang materi

yang dibahas.

2 Penyetuju Setelah pengajaran berbasis-ceramah,

katakan hal-hal mana yang mereka setujui (atau

dirasa membantu) dan jelaskan alasannya.

3 Pembantah Setelah pengajaran berbasis-ceramah, beri

komentar tentang hal mana yang tidak mereka

setujui (atau tidak banyak membantu) dan jelaskan

alasannya.

3. Pemberi contoh Setelah pengajaran berbasis-ceramah, berilah

contoh dan materi atau pelajaran penerapan kusus.

2. Sajikan pengajaran berbasis ceramah anda. Setelah selesai, berikan

waktu bagi tim untuk menyelesaikan - tugasnya.

3. Perintahkan tiap tim untuk menanyakan. menyetujui dan

sebagainya. Anda mesti mendapatkan lebih banyak partisipasi siswa

ketimbang yang anda bayangkan.

VARIASI

1. Buatlah peran lain. Sebagai contoh. perintahkan sebuah tim untuk

mengikhtisarkan pengajaran “berbasis-ceramah”. atau mintalah sebuah tim

untuk membuat pertanyaan yang menguji pemahaman siswa tentang materi

Page 40: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

pelajaran.

2. Ajukan pertanyaan-pertanyaannya terlebih dahulu, yang mana

jawabannya akan ditemukan dalam penyajian materi pelajaran. Perintahkan

siswa untuk mendengarkan dengan cermat guna mendapatkan jawabannya.

Tim yang dapat menjawab sebagian besar pertanyaan akan menang.

26. Membuat Catatan dengan Bimbingan

URAIAN SINGKAT

Dalam tehnik yang populer ini, anda menyediakan formulir atau lembar yang

telah dipersiapkan. Lembar ini menginstruksikan siswa untuk membuat

catatan sewaktu anda mengajar. Gerak fisik yang minimal seperti ini pun akan

lebih melibatkan siswa ketimbang jika kita sekadar menyediakan buku

pegangan yang lengkap. Ada bermacam metoda untuk membuat catatan secara

terarah. Yang paling sederhana di antaranya adalah mengisi bagian-bagian

yang kosong.

PROSEDUR

1. Siapkan sebuah catatan yang mengikhtisarkan hal-hal utama

pada penyajian materi pelajaran anda.

2. Sebagai ganti menyediakan teks secara lengkap, kosongkan

bagian-bagian di dalamnya, dan untuk selanjutnya diisi oleh siswa.

3. Beberapa cara dalam melakukannya antara lain:

Sediakan sejumlah istilah dan definisinya, bIarkan istilah atau

definisinya kosong. ________: merupakan bentuk segilima, Oktagon:

________

Kosongkan satu atau beberapa poin.

Peran Majelis Perwakilan Roma

a. Menerapkan. undang-undang dan ketetapan yang

Page 41: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

dibuat oleh konsul

b. ________________________

c. Menerima duta besar luar negeri.

d. ________________________

Kosongkan kata-kata kunci dalam paragraf

pendek.

Di masa kini, manajer seringkali menghadapi permasalahan semisal

rendahnya ________, tingginya________, dan________ kualitas

pelayanan. Solusi manajemen tradisional seringkali cenderung

seperti________ ________, untuk menghasilkan________ persoalan baru

untuk satu persoalan yang sudah dipecahkan.

4. Bagikan lembar kerja kepada siswa. Jelaskan bahwa anda memang sengaja

mengosongkan beberapa bagian kalimat untuk membantu mereka

mendengarkan secara aktif terhadap apa yang anda ajarkan.

VARIASI

1. Siapkan lembar kerja yang memuat sub-sub topik utama dari materi

yang anda ajarkan. Kosongkan sejumlah bagian kalimat untuk membantu

pembuatan catatan. Hasilnya akan tampak seperti ini:

Empat Jenis Masyarakat yang Tidak Adil Menurut Socrates

Timokrasi:

Oligarki:

Demokrasi:

Tirani:

[Opsionol: Setelah pemberian pelajaran, beri siswa salinan kedua dari lembar

catatan yang beberapa bagiannya dikosongkan. Tugaskan mereka untuk

mengisi bagian yang kosong itu tanpa melihat catatan.]

2. Buatlah penyajian materi pelajaran anda menjadi beberapa bagian.

Perintahkan siswa untuk mendengarkan dengan cermat sewaktu anda

berbicara, namun jangan membuat catatan. Sebagai gantinya, perintahkan

mereka untuk menulis catatan selama jeda waktu dalam penyajian materi

Page 42: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

pelajaran berbasis-ceramah.

27. Mata Pelajaran Ala Permainan Bingo

URAIAN SINGKAT

Pelajaran bisa menjadi tidak menjemukan dan siswa akan leblh menaruh

perhatian jika anda menjadikannya dalam bentuk permainan bingo. Di sini,

poin utamanya didiskusikan sewaktu siswa bermain bingo.

PROSEDUR

1. Lakukan penyajian materi pelajaran berbasis-ceramah dengan 9 poin

utama.

2. Susunlah kartu Bingo yang berisi poin-poin ini dalam 3X3 tumpukan.

Tempatkan satu poin yang berbeda pada tiap kotak. Jika anda memiliki kurang

dari 9 poin utama, kosongkanlah beberapa kotak.

3. Buatlah beberapa kartu Bingo tambahan dengan poin utama yang sama.

namun tempatkan poin-poin itu dalam kotak yang berbeda. Hasilnya ialah

bahwa hanya sedikit sekali kartu Bingo yang serupa.

4. Bagikan kartu Bingo kepada siswa. Juga sediakan siswa dengan satu strip

kartu yang terdiri dari 9 titik wama (berdiameter sekitar setengah atau tiga

perempat inci). Jelaskan kepada siswa bahwa ketika anda tengah menyajikan

materi dari poin ke poin, mereka harus menempatkan satu titik pada kartu

mereka untuk tiap poin yang anda bahas. (Catatan: Kotak yang kosong tidak

dapat ditutup dengan satu titik.).

5. Ketika siswa mengumpulkan tiga titik vertikal, horizontal, atau diagonal

secara berturut-turut, mereka akan berteriak "Bingo!"

6. Selesalkanlah penyajian materi pelajaran anda. Biarkan siswa

mendapatkan Bingo sebanyak yang mereka bisa.

VARIASI

Page 43: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

1. Gunakan istilah atau nama-nama utama yang dijelas-kan dalam

penyajian materi anda (sebagai ganti poin utama) sebagai dasar permainan

kartu Bingo. Ketika istilah atau nama tersebut untuk pertama kallnya

dijelaskan, siswa dapat menempatkan stiker pada kotak yang sesuai.

2. Buatlah tumpukan kartu Bingo berukuran 2X2. Lanjutkan dengan

membahas beberapa poin. istilah atau nama-nama utama dalam pelajaran

berbasis-ceramah anda. Tunjukan hanya empat di antaranya pada salah satu

kartu Bingo. Cobalah untuk membuat beberapa kartu menjadi serupa dengan

menyertakan informasi yang berbeda pada tiap kartu.

28. Pengajaran Sinergis

URAIAN SINGKAT

Metoda ini merupakan perubahan langkah yang sesungguhnya. Metoda ini

memungkinkan para siswa yang memiliki pengalaman berbeda dalam

mempelajari materi yang sama untuk saling membandingkan catatan.

PROSEDUR

1. Bagilah kelas menjadi dua kelompok.

2. Kirimkan satu kelompok ke ruang lain untuk membaca topik yang

anda ajarkan. Pastikan bahwa materi bacaannya tertata dengan balk dan mudah

dibaca.

3. Dalam pada itu, berikanlah pelajaran berbasis ceramah atau lisan

tentang materi yang sama dengan yang sedang dibaca oleh kelompok yang ada

di ruang sebelah.

4. Selanjutnya, baliklah pengalaman belajarnya. Sediakan materi

bacaan tentang topik anda untuk kelompok yang telah mendengarkan

penyajian mata pelajaran dan sediakan materi pelajaran untuk kelompok

pembaca.

5. Pasangkan anggota dan tiap kelompok dan perintahkan mereka

Page 44: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mengikhtisarkan apa yang telah mereka pelajari.

VARIASI

1. Perintahkan setengah dari siswa untuk mendengarkan penyajian

materi pelajaran dengan mata tertutup sedangkan setengah siswa yang lain

melhat informasi visual semisal melalui OHP yang menyertai penyajian

materi pelajaran dengan telinga tertutup. Setelah penyajian materi pelajaran

secara lisan tersebut usai, perintahkan tiap kelompok untuk membandingkan

catatan tentang apa yang mereka lihat dan dengar.

2. Berikan contoh konkret tentang konsep atau teori yang hendak

anda ajarkan kepada setengah dari jumlah siswa. Jangan katakan kepada

mereka tentang konsep atau teori yang mereka gambarkan. Sajikan kepada

setengah kelas konsep atau teori itu tanpa disertai contoh. Pasangkan siswa

dari kedua kelompok dan perintahkan mereka untuk membahas pelajaran

secara bersama.

29. Pengajaran Terarah

URAIAN SINGKAT

Dalam tehnik ini, guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk

melacak pengetahuan siswa atau mendapatkan hipotesis atau simpulan mereka

dan kemudian memilah-milahnya menjadi sejumlah kategori. Metoda

pengajaran terarah merupakan seilngan yang mengasyikkan dl sela-sela cara

pengajaran biasa. Cara ini memungkinkan anda untuk mengetahui apa yang

telah diketahui dan dipahami oleh siswa sebelum memaparkan apa yang anda

ajarkan. Metoda ini sangat berguna dalam mengajarkan konsep-konsep

abstrak.

PROSEDUR

Page 45: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

1. Ajukan pertanyaan atau serangkaian pertanyaan yang menjajaki pemikiran

siswa dan pengetahuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan yang

memiliki beberapa kemungkinan jawaban, semisal "Bagalmana kamu

menjelaskan seberapa cerdasnya seseorang?”

2. Berikan waktu yang cukup kepada bagi siswa dalam pasangan atau

kelompok untuk membahas jawaban mereka.

3. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan catatlah

pendapat mereka. Jika memungkinkan, seleksilah jawaban mereka menjadi

beberapa kategori terpisah yang terkait dengan kategori atau konsep yang

berbeda semisal "kemampuan membuat mesin pada kategori kecerdasan.

kinestetika-tubuh.

4. Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajarkan.

Perintahkan siswa untuk menjelaskan kesesuaian jawaban mereka dengan

poin-poin ini. Catatlah gagasan yang memberi mformasi tambahan bagi poin

pembelajaran dari pelajaran anda.

VARIASI

1. Jangan memilah-milah jawaban siswa menjadi daftar yang terpisah.

Sebagai gantinya, buatlah satu daftar panjang dan perintahkan mereka untuk

mengkategorikan gagasan mereka terlebih dahulu sebelum anda

membandingkannya dengan konsep yang ada di pikiran anda.

2. Mulailah pelajaran dengan tanpa kategori yang sudah ada di benak

anda. Cermati bagaimana siswa dan anda secara bersama bisa memilah-milah

gagasan-gagasan mereka menjadi kategori yang berguna.

30. Menemui Pembicara TamuURAIAN SINGKAT

Aktivitas ini merupakan cara yang baik untuk melibatkan pembicara tamu

yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk menyiapkan sebuah sesi

pelajaran. Pada saat bersamaan, aktivitas memberi siswa peluang untuk

Page 46: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

berinteraksi dengan pakar pelajaran dengan cara yang unik dan mengambil

peran aktif dalam menyiapkan pernbicara tamu.

PROSEDUR

1. Undanglah pembicara tamu untuk memberi ceramah kepada siswa

anda sebagai pakar dalam pelajaran yang kini anda ajarkan. (Contoh; Pejabat

pemerintah setempat dapat mengunjungi kelas di mana anda mengajarkan

tentang kewarganegaraan atau tata-negara.)

2. Siapkan pembicara tamu dengan menjelaskan kepadanya bahwa

sesi kelas ini akan dilaksanakan layaknya konferensi pers. Agar sesuai dengan

format tersebut. pembicara mesti menyiapkan ceramah singkat atau

pernyataan pembuka dan kemudian bersiap menerima pertanyaan dari "pers."

3. Sebelum hadirya pembicara tamu, persiapkan siswa dengan

mendiskusikan bagaimana konferensi pers akan dilaksanakan, dan kemudian

berilah mereka kesempatan untuk merumuskan beberapa pertanyaan untuk

diajukan kepada pembicara.

VARIASI

1. Anda dapat memilih menghadirkan beberapa pembicara tamu

dalam waktu bersamaan dan melakukan diskusi meja bundar. Tempatkan tiap

tamu pada meja di bagian depan kelas atau pada deretan kursi yang ditata

melengkung agar bisa berbagi informasi dan pengalaman dengan kelompok

kecIl. Anggota kelompok akan diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan

pembicara tamu dengan mengajukan pertanyaan dalam suasana yang lebih

santai. Bagilah sesi pelajaran menjadi sejumlah babak. Tentukan panjang

waktu masing-masing babak sesuai dengan waktu yang tersedia dan jumlah

tamu-nya. Pada umumnya, 10 atau 15 menit untuk tiap babak sudah memadai.

Arahkan kelompok kecil untuk mengalihkan pertanyaan dari satu pembicara

tamu ke pembicara berikutnya sesuai dengan beralihnya babak.

2. Undanglah sejumlah siswa yang sebelumnya pemah mengikuti

pelajaran anda untuk menjadi pembicara "tamu."

Page 47: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

31. Mempraktikkan Materi yang Diajarkan

URAIAN SINGKAT

Adakalanya sejumlah konsep atau prosedur masih belum bisa dipahami.

betapapun gamblangnya penjelasan verbal atau visual yang anda berikan. Satu

cara untuk rnembantu membangun gambaran tentang materi yang diajarkan

adalah dengan meniinta sejumlah siswa untuk mempraktikkan atau

menerapkan prosedur yang anda jelaskan.

PROSEDUR

1. Pilihlah sebuah konsep (atau sejumlah konsep terkait) atau

prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya. Beberapa

contohnya meliputi:

Penyusunan kalimat.

Menemukan persamaan.

Sirkulasi jantung

Arsitektur gotik

2. Gunakan salah satu dari beberapa metoda berikut ini:

Perintahkan beberapa siswa untuk maju ke depan kelas dan tugaskan

mereka untuk mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau prosedur yang

tengah anda terangkan.

Buatlah kartu besar yang mencantumkan bagian-baglan dari suatu

prosedur atau konsep. Berikan kartu-kartu itu kepada sejumlah siswa.

Tempatkan siswa yang memegang kartu tersebut sedemikian rupa agar

kartu itu berurutan dengan benar.

Buatlah drama yang meminta siswa memperagakan materi yang anda

ajarkan.

Tunjuklah beberapa siswa untuk mempraktikkan prosedur itu setahap

demi setahap.

3. Diskusikan drama pembelajaran yang telah anda buat. Kemukakan

Page 48: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

inti pengajaran apapun yang ingin anda sampaikan.

VARIASI

1. Rekamlah sekolompok siswa yang memperagakan konsep atau prosedur

tersebut menggunakan kamera video dan perlihatkan kepada seluruh siswa.

2. Perintahkan siswa untuk membuat tata cara .memperagakan konsep atau

prosedur tanpa arahan dari anda.

32. Yang Manakah Kelompok Saya?

URAIAN SINGKAT

Aktivitas ini menawarkan pendekatan baru untuk membantu siswa

mempelajari materi kognltif. Dengan menerapkan tayangan permainan lama dl

televisi, siswa berkesempatan untuk membahas materi yang baru saja

diajarkan dan menguji satu sama lain untuk memperkuat ingatan akan

pelajaran anda.

PROSEDUR

1. Bagilah siswa menjadi dua tim atau leblh.

2. Tulislah salah satu dari yang berikut ini pada slip kertas yang berbeda:

Saya: (beri nama orang) misal. Saya Karl Marx

Saya: (beri nama kejadian) misal. Saya "gerhana bulan."

Saya: (beri nama teori) misal, Saya "Darwinisme."

Saya: (beri nama konsep) misal, Saya "inflasi."

Saya: (beri nama keahlian) misal, Saya "manuverHeimlich

Saya: (beri nama kutipan) misal, Saya "ada atau tiada"

Saya: (beri nama rumus) misal, Saya adalah e=mc2”.

3. Masukkan slip kertas ke dalam sebuah kotak, dan perintahkan tiap tim

untuk memilih satu slip. Slip yang dipilh menunjukkan identitas dari tamu

misteri.

Page 49: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

4. Berikan tim waktu lima menit kepada tim untuk mengerjakan tugas

berikut:

Memilih anggota tim untuk menjadi "tamu misteri."

Persiapkan pertanyaan yang akan di ajukan dan pikirkan cara

menjawabnya.

5. Pilihlah tim yang akan menghadirkan tamu misteri pertama.

6. Buatlah panel siswa dari tim lain (dengan metoda apapun yang anda pilih).

7. Mulailah permainan. Perintahkan tamu misteri untuk mengemukakan

kategorinya (orang, kejadian, dll). Para panelis mengambil giliran mengajukan

pertanyaan ya- atau -tidak tentang tamu misteri hingga salah satu panelis dapat

mengenali si tamu misterius itu.

8. Perintahkan tim yang lain untuk menghadirkan tamu misteri mereka.

Buatlah panel baru untuk tiap tamu misteri.

VARIASI

1. Beri kesempatan tamu misteri untuk berkonsultasi dengan rekan satu

timnya jika dia tidak yakin dengan cara menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh panelis.

2. Guru dapat menetapkan bagaimana si tamu misteri harus berakting.

Sebagai contoh, seorang tamu misteri bisa memperagakan seolah-olah ia

adalah orang terkenal yang sedang menjadi bahan pembicaraan.

33. Menjadi Kritikus Tayangan Video

URAIAN SINGKAT

Seringkali menonton tayangan video edukatif merupakan kegiatan pasif.

Siswa duduk di kursi sembari menunggu tayangan diputar. Namun yang ini

merupakan cara aktif untuk menjadikan siswa merasa terlibat dalam menonton

tayangan video.

PROSEDUR

Page 50: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

1. Pilihlah video yang ingin anda pertunjukkan kepada siswa.

2. Katakan kepada siswa, sebelum menonton video, bahwa anda ingin

mereka mengkritisi apa yang akan ditayangkan. Perintahkan mereka untuk

meninjau beberapa faktor. termasuk:

Realisme (dari para pelakunya)

Relevansi

Saat-saat tak terlupakan

Penataan isi

Daya terapnya pada kehidupan sehari-hari mereka.

3. Putarlah video.

4. Laksanakan diskusi yang dapat anda sebut "pojok kritikus."

5. Lakukan jajak pendapat terhadap siswa (opslonal). dengan menggunakan

semacam sistern penlalan keseluruhan,semisal:

Bintang satu sampai lima.

Jempol ke atas (bagus), jempol ke bawah (jelek).

VARIASI

1. Buatlah panel pemirsa video.

2. Putar kembali video itu. Lantaran ada kalanya kritikus berubah

pendirian ketika mereka menyaksikan sesuatu untuk kedua kalinya.

Mestimulasi Diskusi KelasSering sekali. seorang guru berupaya menstimulasi diskusi kelas namun

dihadapkan pada kebungkaman yang tidak menyenangkan karena siswa

sendiri tidak tahu siapa yang berani berbicara duluan. Memulai sebuah diskusi

tidak jauh berbeda dengan memulai pengajaran berbasis ceramah atau

penyajian materi secara lisan. Anda harus terlebih dahulu rnembangkitkan

minat! Strategi-strategi yang berikut ini merupakan cara-cara yang telah

berhasil menstimulasi diskusi. Sebagian di antaranya bahkan akan

menciptakan pertukaran pendapat yang seru namun tertib antar siswa.

Semuanya dirancang sedemikian rupa agar setiap siswa bisa terlibat.

Page 51: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

34. Debat Aktif

URAIAN SINGKAT

Sebuah debat bisa menjadi metoda berharga untuk meningkatkan pemikiran

dan perenungan, terutama jlka siswa diharapkan mengemukakan pendapat

yang ber-tentangan dengan diri mereka sendiri. Ini merupakan strategi debat

yang secara aktif melibatkan tiap siswa di dalam kelas—tidak hanya mereka

yang berdebat.

PROSEDUR

1. Susunlah sebuah pernyataan yang berisi pendapat tentang isu

kontroversial yang terkait dengan mata pelajaran anda (misalnya., "Media

cuma membuat berita, bukan melaporkannya.")

2. Bagilah siswa menjadi dua tim debat. Berikan (secara acak) posisi

"pro" kepada satu kelompok dan posisi "kontra" kepada kelompok yang lain.

3. Selanjutnya, buatlah dua hingga empat sub kelompok dalam

masing-masing tim debat. Misalnya, dalam sebuah kelas yang berisi 24 siswa

anda dapat membuat tiga sub kelompok pro dan tiga sub kelompok kontra,

yang masing-masing terdiri dan empat anggota. Perintahkan tiap sub

kelompok untuk menyusun argumen bagi pendapat yang dipegangnya, atau

menyediakan daftar panjang argumen yang mungkin akan mereka diskusikan

dan pilih. Pada akhir dari diskusi mereka. perintahkan sub kelompok untuk

memilih juru bicara.

4. Tempatkan dua hingga empat kursi (tergantung jumlah dari sub

kelompok yang dibuat untuk tiap pihak) bagi para juru bicara dari pihak yang

pro dalam posisi berhadapan dengan jumlah kursi yang sama bagi juru bicara

dari pihak yang kontra. Posisikan siswa yang lain di belakang tim debat

mereka. Untuk contoh sebelumnya, susunannya akan tampak seperti ini:

Page 52: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

x x

x x

x x

x pro kon x

x pro kon x

x pro kon x

x x

x x

x x

Mulailah "debat" dengan meminta para Juru bicara mengemukakan pendapat

mereka. Sebutlah proses Ini sebagai "argumen pembuka."

5. Setelah semua siswa mendengarkan argumen pembuka, hentikan

debat dan suruh mereka kembali ke sub kelompok awal mereka. Perintahkan

sub-sub kelompok untuk menyusun strategi dalam rangka mengkonter

argumen pembuka dari pihak lawan. Sekali lagi, perintahkan tiap sub

kelompok memllih juru bicara, akan lebih baik bila menggunakan orang baru.

6. Kembali ke "debat". Perintahkan para juru bicara, yang duduk

berhadap-hadapan, untuk memberikan "argumen tandingan" Ketika debat

berlanjut (pastikan untuk menyelang-nyeling antara kedua belah pihak),

anjurkan siswa lain untuk memberikan catatan yang memuat argumen

tandingan atau bantahan kepada pendebat mereka. Juga, anjurkan mereka

untuk memberi tepuk tangan atas argumen yang disampaikan oleh perwakilan

tim debat mereka.

7. Bila anda rasa perlu, akhirilah debat. Tanpa menyebutkan

pemenangnya, perintahkan siswa untuk kembali berkumpul membentuk satu

lingkaran. Pastikan untuk mengumpulkan siswa dengan meminta mereka

duduk bersebelahan dengan siswa yang berasal dari pihak lawan debatnya.

Lakukan diskusi dalam satu kelas penuh tentang apa yang didapatkan oleh

siswa dari persoalan yang diperdebatkan. Juga perintahkan siswa untuk

mengenali apa yang menurut mereka merupakan argumen terbaik yang

Page 53: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

dikemukakan oleh kedua belah pihak.

VARIASI

1. 'Tambahkan satu atau beberapa kursi kosong bagi tim-tim debat.

Ijinkan siswa untuk menempati kursi-kursi kosong ini manakala mereka ingin

turut berdebat.

2. Mulailah segera kegiatan ini dengan argumen pembuka perdebatan.

Lakukanlah dengan debat konvensional, namun sering-seringlah menggilir

para pendebatnya.

35. Rapat Dewan Kota

URAIAN SINGKAT

Format diskusi ini sangat cocok untuk kelas besar. Dengan menclptakan

suasana yang menyerupai rapat dewan kota, seluruh siswa bisa terlibat dalarn

diskusi.

PROSEDUR

1. Pilihlah topik menarik atau problema kasus mengenai mata

pelajaran anda. Sajikan secara singkat topik atau problemanya seobyektif

mungkin, dengan mernberikan infomasi latar belakang dan uraian singkat

tentang beragam sudut pandang. Jika anda menghendaki. sediakanlah

dokumen yang dapat memperjelas topik atau problemanya.

2. Tegaskan bahwa anda menginginkan pendapat dari siswa sendiri

tentang persoalan itu. Tanpa memanggil siswa dari bagian depan kelas,

jelaskan bahwa anda akan mengikuti format yang disebut "panggil pembicara

berikutnya." Manakala seorang siswa selesai berbicara, siswa itu harus melihat

ke sekeliling ruang kelas dan memanggil siswa lain yang juga ingin berbicara

(ketahuan dari siswa yang mengangkat tangan).

3. Anjurkan siswa agar berbicara singkat dan padat supaya siswa yang

Page 54: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

lain mendapat kesempatan berpartisipasi dalam rapat "dewan kota" Jika anda

menghendaki tetapkan batas waktu sampai pembicara mendapatkan giliran

untuk berbicara. Arahkan siswa untuk memanggil siswa lain yang belum

pernah mendapat giliran sebelum memilih siswa yang sudah mendapat giliran.

4. Lanjutkan diskusi selama hal itu dirasa ada gunanya..

VARIASI

1. Buatlah pertemuan itu menjadi perdebatan. Perintahkan siswa

untuk duduk di sisi ruangan yang berbeda, sesuai dengan posisi

perdebatannya. Ikuti format "memanggil pembicara berikutnya," dengan

instruksi bahwa pembicara berikutnya harus memiliki pendapat yang

bertentangan. Perintahkan siswa untuk berpindah ke sisi ruangan yang berbeda

jika pendapat mereka terpengaruhi oleh debat itu.

2. Mulailah rapat "dewan kota" dengan diskusi panel. Perintahkan

para panelis untuk mengemukakan pendapat mereka dan kemudian memanggil

pembicara dari kalangan pendengar.

36. Keputusan Terbuka Tiga-Tahap

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan format diskusi di mana sebagian dari siswa membentuk

lingkaran diskusi dan sebagian yang lain rnembentuk lingkaran pendengar di

sekeliling kelompok diskusi (Lihat Sepuluh Metoda untuk Mendapatkan

Partisipasi Kapanpun", pada halaman 22.) Berikut ini adalah salah satu dari

cara-cara yang lebih menarik untuk membentuk diskusi terbuka.

PROSEDUR

1. Susunlah tiga pertanyaan diskusi yang relevan dengan materi

pelajaran anda. Dalam kelas ekologi, sebagai misal, pertanyaannya boleh jadi

sebagai berikut:

Page 55: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Bagaimanakah lingkungan mengalami perusakan?

Langkah-langkah apakah yang bisa diambil oleh pemerintah dan

industri swasta untuk mengatasi masalah ini?

Apakah yang dapat kita lakukan secara pribadi?

Idealnya, pertanyaan-pertanyaan itu mesti berkaitan, namun itu tidak

diharuskan. Putuskan dalam urutan seperti apakah anda menghendaki

didiskusikannya pertanyaan-pertanyaan itu.

2. Susunlah kursi dalam konfigurasi perut ikan (yakni dua lingkaran

memusat) Perintahkan siswa untuk berhitung 1,2, dan 3. Perintahkan anggota

kelompok 1 untuk menempati kursi lingkar diskusi dan perintahkan anggota

kelompok 2 dan 3 untuk duduk di kursi lingkar-luamya. Ajukan pertanyaan

pertama anda untuk didiskusikan. Berikan waktu diskusi selarna 10 menit.

Perintahkan satu orang siswa untuk memfasilitasi diskusi atau bertindak

sebagai fasilitator.

3. Selanjutnya, perintahkan anggota kelompok 2 untuk duduk di

lingkar dalam. menggantikan anggota kelompok 1 yang sekarang duduk di

lingkar luar. Tanyalah anggota kelompok 2 apakah mereka hendak

memberikan tanggapan singkat tentang diskusi pertama, dan kemudlan

beralihkan ke topik diskusi kedua.

4. Ikuti prosedur yang sama dengan anggota kelompok 3.

5. Bila ketiga pertanyaan itu telah didiskusikan, kembalikan siswa

menjadi satu kelompok besar diskusi. Perintahkan mereka untuk membahas

keseluruhan diskusi yang telah berlangsung.

VARIASI

1. Sebagai alternatif, jika tidak memungkinkan untuk melakukan

penataan kursi secara melingkar, buatlah diskusi panel secara bergiliran.

Sepertiga kelas menjadi panelis untuk tiap pertanyaan diskusi. Para panelis

bisa duduk di depan kelas menghadap kepada siswa lainnya di kelas. Jika anda

menggunakan susunan kelas berbentuk U atau meja konferensi (lihat "Sepuluh

Tata-letak untuk Menyusun Kelas," halaman 17), tunjuklah kelompok sebelah

Page 56: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

sebagai kelompok panel.

2. Gunakan hanya satu pertanyaan diskusi saja. Perintahkan tiap

kelompok berikutnya untuk menanggapi diskusi kelompok sebelumnya.

37.Memperbanyak Anggota Diskusi Panel

URAIAN SINGKAT

Aktivitas ini merupakan cara yang baik untuk menstimulasi diskusi dan

memberi siswa kesempatan untuk mengenali. menjelaskan. dan

mengklarifikasi persoalan sembari tetap bisa berpartisipasi aktif dengan

seluruh siswa.

PROSEDUR

1. Pillhlah sebuah masalah yang akan mengundang minat siswa.

Sajikan persoalan Itu agar siswa terstimulasi untuk mendiskusikan pendapat

mereka. Sebutkan lima pertanyaan untuk didiskusikan.

2. Pilihlah empat hingga enam siswa untuk membentuk kelompok

diskusi panel. Aturlah mereka dalam formasi semi lingkaran di bagian depan

kelas.

3. Perintahkan siswa yang lain untuk duduk di sekeliling kelompok

diskusi pada tiga sisi dalam formasi sepatu kuda.

4. Mulailah dengan pertanyaan pembuka yang provokatif. Serahkan

tanggung jawab diskusi panel kepada kelompok inti sedangkan siswa yang

lain membuat catatan dalam rangka mempersiapkan giliran diskusi mereka.

Sebagai contoh, beberapa poin yang dapat dikemukakan dalam sebuah diskusi

adalah tentang pertanyaan "Apa sajakah pendapat pro dan kontra terhadap

rekayasa genetik?"

Pro

Ilmu kesehatan telah mencapai tahap yang memungkinkan hal ini,

lantas mengapa mesti menolaknya?

Page 57: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Ilmuwan akan mampu menghilangkan rasa nyeri dan penderitaan.

Orang tua akan bisa menghindari kelahiran bayi yang cacat-lahir.

Kontra

Manusia tidak boleh merusak rencana Tuhan.

Kelainan genetik akan timbul.

Orang tua tidak boleh memutuskan seperti apa anak yang ingin mereka

miliki.

5. Pada akhir periode diskusi yang sudah ditetapkan. pisahkan seluruh

kelas menjadi kelompok-kelompok kecil untuk melanjutkan diskusi tentang

pertanyaan yang masih ada.

VARIASI

1. Baliklah urutannya; mulalah dengan diskusi kelompok kecil dan diikuti

dengan diskusi panel.

2. Perintahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan diskusi.

38. Argumen dan Argumen Tandingan

URAIAN SINGKAT

Kegiatan ini merupakan cara yang sangat bagus untuk menstimulir diskusi dan

mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang persoalan kompleks.

Formatnya serupa dengan sebuah debat, namun tidak begitu formal dan

berlangsung lebih cepat.

PROSEDUR

1. Pilihlah sebuah masalah yang memiliki dua sisi atau lebih.

2. Bagilah kelas menjadi sejumlah kelompok sesual dengan jumlah pendapat

yang telah anda nyatakan, dan perintahkan tiap kelompok untuk

mengemukakan argumen yang mendukung pihaknya. Doronglah mereka

Page 58: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

untuk bekerja dengan rekan sebangku atau dalam gugusan kelompok kecil.

3. Jelaskan bahwa siswa mana saja bisa memulai debat. Setelah seorang

siswa memiliki kesempatan untuk mengajukan satu argumen yang mendukung

pendapatnya, beri kesempatan untuk munculnya argumen lain atau argumen

yang berseberangan dari kelompok lain. Lanjutkan diskusi, lakukan prosesnya

dengan cepat.

4. Akhiri kegiatan ini dengan membandlngkan persoalan menurut pandangan

anda Sebagai guru. Beri kesempatan dilakukannya diskusi lanjutan.

VARIASI

1. Sebagai ganti debat antar kelompok, pasangkan masing-masing siswa dari

kelompok yang berbeda dan perintahkan mereka untuk saling beradu

argumentasi. Ini bisa dilakukan secara serentak, dan dengan demikian setiap

siswa terlibat dalam perdebatan dalam waktu bersamaan.

2. Buatlah formasi dua kelompok yang bertentangan agar mereka berhadapan

satu sama lain. Ketika satu siswa mengakhiri argumennya, perintahkan agar

siswa itu melemparkan suatu benda (misalnya bola atau benda semacamnya)

kepada anggota dari pihak yang berlawanan. Siswa yang menangkap benda

yang dilemparkan itu harus membantah argumen dari siswa sebelumnya.

39. Membaca Keras-keras

URAIAN SINGKAT

Yang rnengherankan, membaca sebuah teks keras-keras ternyata dapat

membantu siswa memfokuskan pikiran. mengajukan pertanyaan, dan

menstimulasi diskusi. Strategi Ini agak serupa dengan pelajaran mengkaji

kitab suci. Cara ini memililki dampak berupa terfokusnya perhatian dan

terciptanya kelompok yang padu.

PROSEDUR

1. Pilihlah teks yang cukup menarik untuk dibaca keras-keras. Batasi

diri anda untuk memilih teks yang berisi kurang dari 500 kata.

Page 59: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

2. Perkenalkan teks itu kepada siswa. Cermati poin-poin atau

persoalan utama yang hendak diajukan.

3. Bagilah teks itu berdasarkan paragrafnya atau dengan cara lain.

Tunjuklah sejumlah siswa untuk membaca keras-keras beberapa bagian yang

berbeda.

4. Ketika pembacaan sedang berlangsung. hentikan pada beberapa

bagian untuk menekankan poin-poin tertentu, mengajukan pertanyaan, atau

memberi contoh. Beri kesempatan untuk melakukan diskusi singkat jika siswa

memperlihatkan minat terhadap bagian tertentu. Selanjutnya bahaslah apa

yang dimuat dalam teks.

VARIASI

1. Lakukan pembacaan oleh anda sendiri jika anda merasa hal ini akan

meningkatkan cara penyajian teks, atau anda jika meragukan kemampuan baca

siswa.

2. Perintahkan pasangan siswa untuk membacakan sata sama lain,

hentikan untuk klarifikasi dan diskusi bila itu dirasa perlu.

40.Pengadilan oleh Majelis Hakim

URAIAN SINGKAT

Tehnik ini memanfaatkan pengadilan bohong-bohongan. lengkap dengan

saksi, jaksa penuntut, pembela, anggota pengadilan dan lain-lain. Ini

merupakan metoda yang baik untuk memicu "belajar berbeda pendapat"yakni

belajar dengan secara efektif mengemukakan sebuah sudut pandang dan

menentang pendapat yang sebaliknya.

PROSEDUR

1. Buatlah dakwaan yang akan membantu siswa mengetahui sisi-sisi

Page 60: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

yang berbeda dari sebuah persoalan. Contoh-contoh "kejahatan" yang bisa

didakwakan kepada seseorang atau kepada suatu benda adalah: orang

berpendidikan atau orang biasa yang moralnya bobrok; buku kontroversial;

teori yang tidak terbukti; nilal-nilal yang tidak memlliki manfaat; dan proses,

hukum, atau institusi yang menyimpang.

2. Berikan peran kepada siswa. Tergantung pada jumlah siswa, anda

dapat menggunakan semua atau beberapa dari peran berikut ini, pembela,

saksi meringankan, jaksa penuntut umum, saksi memberatkan, panitera, hakim

ketua, dan hakim anggota. Tiap peran bisa diisi oleh satu orang siswa atau satu

tim. Anda bisa menetapkan sendiri jumlah majelis hakimnya

3. Berikan waktu kepada siswa untuk mempersiapkan diri. Ini bisa

berlangsung dari beberapa menit hingga satu jam, tergantung pada kerumitan

masalahnya.

4. Laksanakan pengadilan. Pertimbangkan untuk menggunakan

aktivitas berikut ini: argumen pembuka, kasus yang diajukan oleh penuntut

dan saksi, laporan singkat panitera persidangan, dan argumen penutup.

5. Lakukan pertimbangan hakim. Ini bisa dilakukan secara terbuka,

agar semua siswa bisa mendengar bagaimana bukti ditimbang. Anggota non-

hakim bisa diberi tugas untuk mendengarkan berbagai aspek kasus.

VARIASI

1. Perluas kegiatan dengan pentarafan pengadilan ulang.

2. Hilangkan pengadilan oleh majelis hakim dan gantikan pengadilan

hanya oleh hakim.

Pengajuan Pertanyaan

”Ada pertanyaan?" tanya guru. Seringkali, setelah ditanya seperti itu siswa

justru diam. Sebagian guru menganggap diamnya siswa menunjukkan bahwa

mereka tidak berrninat Sebagian lain mungkin menyimpulkan bahwa

semuanya sudah jelas. Sayangnya. yang sesung-guhnya terjadi ialah bahwa

Page 61: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

siswa belum siap mengajukan pertanyaan. Strategi-strategi yang berikut ini

akan membantu anda mengubah keadaan seperti ini. Siswa akan lebih

tertantang untuk membuat pertanyaan karena mereka memlliki kesempatan

untuk memahami materi yang diajarkan.

41. Belajar berawal dari Pertanyaan

URAIAN SINGKAT

Proses mempelajari hal baru akan lebih efektif jika si pembelajar dalarn

kondisi aktif, bukannya reseptif. Salah satu cara untuk menciptakan kondisi

pembelajaran seperti ini adalah dengan menstimulir siswa untuk rnenyelidiki

atau mempelajari sendiri materi pelajarannya, tanpa penjelasan terlebih dahulu

dari guru. Strategi sederhana ini menstimulasi pengajuan pertanyaan, yang

mana merupakan kunci belajar.

PROSEDUR

1. Bagikan kepada siswa bahan ajar yang anda pilih sendiri. (Anda

dapat menggunakan satu halaman dalam sebuah buku teks, sebagai ganti buku

pegangan.) Inti dari pilihan materi anda adalah kebutuhan untuk menstimulir

pertanyaan di pihak pembaca. Sebuah buku pegangan yang menyediakan

informasi luas namun tidak memiliki rincian penjelas adalah yang ideal.

Grafik atau diagram yang melukiskan sejumlah pengetahuan merupakan

pilihan yang baik. Sebuah naskah yang terbuka bagi munculnya bermacam

interpretasi juga merupakan pilihan yang balk. Tujuan utamanya adalah

memicu keingintahuan.

2. Perintahkan siswa untuk mempelajari buku pegangan dengan

pasangannya. Perintahkan agar masing-masing pasangan sebisa mungkin

berupaya memahami buku pegangan dan mengenali apa saja yang tidak

mereka paharni dengan menandai dokumen dengan pertanyaan di dekat

informasi yang tidak mereka pahami. Anjurkan siswa untuk menyislpkan

sebanyak mungkin tanda tanya sesual yang mereka kehendaki. Jika waktunya

Page 62: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

memungkinkan, bentuklah pasangan-pasangan tersebut menjadi kuartet

(kelonipok empat siswa) dan beri waktu bagi tiap pasangan untuk saling

membantu.

Seorang guru fisika, misalnya, dapat membagikan sebuah diagram yang

menggambarkan bagaimana energi potensial berubah menjadi energi kinetik

dengan menunjukkan seorang penerjun sirkus yang melompat dari galah

sepanjang 50 kaki Siswa bekerja bersama pasangannya untuk membahas.

Iustrasinya dan menentukan pertanyaannya (misalnya, Kapankah pastinya

energi potensial menjadi energi kinetik? Apa perbedaan mendasar antara

energi kinetik dan potensial?

3. Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan jawablah

pertanyaan-pertanyaan siswa. Anda mengajar melalui jawaban anda atas

pertanyaan siswa secara keseluruhan, dan baru kemudian mengajarkan mata

pelajaran hari ini, dengan melakukan upaya khusus untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh siswa.

VARIASI

1. Jika anda merasa bahwa siswa akan kesulitan untuk mempelajari sendiri

materi pelajarannya, berikan sejumlah informasi yang mengarahkan mereka

atau beri mereka pengetahuan dasar yang diperlukan untuk bisa mengajukan

pertanyaan sendiri. Selanjutnya bentuklah kelompok-kelompok belajar.

2. Mulailah prosedur Ini dengan belajar sendiri-sendin bukannya belajar

secara berpasangan.

42. Pertanyaan yang Disiapkan

URAIAN SINGKAT

Tehnik ini memungkinkan anda untuk menyajikan informasi Sebagai jawaban

atas pertanyaan yang telah disiapkan pada siswa yang anda tunjuk. Kendati

anda pada kenyataannya memberikan pelajaran yang tersiapkan dengan baik,

Page 63: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

namun bagi siswa lain (selain siswa yang anda tunjuk) anda tampak hanya

melakukan sesi tanya-jawab.

PROSEDUR

1. Pilihlah pertanyaan yang akan mengarahkan kepada pelajaran anda.

Tulislah tiga hingga enam pertanyaan dan urutkan secara logis.

2. Tulislah masing-masing pertanyaan pada sebuah kartu, indeks dan tulislah

isyarat yang akan anda gunakan untuk menandakan bahwa anda ingin agar

pertanyaan itu diajukan. Tanda-tanda atau isyarat yang dapat anda gunakan

meliputi:

menggaruk-garuk hidung anda.

melepas kacamata anda.

menjentikkan jemari anda.

menguap

Kartu instruksinya bisa tampak seperti ini:

4. Sebelum pelajaran dimulai, pilihiah siswa yang akan mengajukan

pertanyaan. Berikan masing-masing satu kartu indeks, dan jelaskan tanda-

tanda mereka. pastikan bahwa mereka tidak mengungkapkan kepada siapapun

bahwa mereka telah diberi pertanyaan.

5. Bukalah sesi tanya-jawab dengan mengumumkan topiknya dan

berikan isyarat pertama anda. Panggilah siswa yang sudah diberi pertanyaan,

jawablah pertanyaan itu. dan kemudian lanjutkan dengan isyarat dan

pertanyaan berikutnya.

6. Sekarang, bukalah kesempatan bagi seluruh siswa untuk

JANGAN PERLIHATKAN KARTU INI KEPADA SIAPA-SIAPABila istirahat kita selesai, saya akan mendiskusikan pertanyaan "Apakah kecerdasan merupakan unsur keturunan?" dan kemudian tanyakan apakah siswa memiliki pertanyaan. Bila saya menggaruk-garuk hidung saya, angkat tangan kamu dan ajukan pertanyaan berikut ini: Apakah memang ada lebih dari satu jenis kecerdasan?Jangan membaca pertanyaannya keras-keras. Ingat-ingatlah pertanyaan itu atau ucapkan dengan

kata-kata kamu sendiri.

Page 64: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mengajukan pertanyaan baru, bukan yang telah diberikan sebelumnya. Anda

mesti memastikan adanya beberapa siswa yang tunjuk jari.

VARIASI

1. Sertakan jawaban atas pertanyaan tersebut pada kertas lipat, transparansi OHP,

atau buku pegangan pengajaran yang anda bagikan ketika maslng-masing

pertanya dijawab. Ungkapkan secara dramatis jawabannya ketika pertanyaan

diajukan.

2. Berikan pertanyaan yang telah anda perslapkan kepad siswa yang paling

sedikit memperlihatkan minat ata yang memperllhatkan sikap peran kurang

bersahabat

43. Pertanyaan Pembalikan Peran

URAIAN SINGKAT

Sekalipun anda meminta siswa untuk memikirkan pertanyaannya selama

berlangsungnya pelajaran, bukan hanya pada akhir pelajaran, anda mungkm

akan mendapatkan tanggapan yang hangat-hangat kuku atau biasa-biasa ketika

anda bertanya, "Apakah ada pertanyaan?" Dengan tehnik ini, anda membalik

peran: Anda mengajukan pertanyaan dan siswa berupaya menjawab.

PROSEDUR

1. Susunlah pertanyaan yang akan anda ajukan tentang beberapa materi pelajaran

jika anda yang berperan sebagai siswa. Buatlah pertanyaan yang:

Berupaya mengklarifikasi rnateri yang sulit atau rumit (misalnya, Tolong

anda jelaskan lagi cara untuk________?”)

Membandingkan materi dengan informasi lain (misalnya, "Seperti apa

bedanya ini dengan______?”)

Menantang pendapat anda (misalnya, "Mengapa hal ini perlu dilakukan?

Bukankah hal ini akan menimbulkan banyak kebingungan?”)

Meminta contoh tentang gagasan yang tengah dibahas (misalnya. "Bisakah

Page 65: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

kalian berikan contoh tentang_______?”)

Menguji daya terap materi (misalnya, saya menggunakan gagasan ini dalam

kehidupan nyata?

3. Pada awal sesi pertanyaan, umumkan kepada anak-anak bahwa anda akan

"menjadi" mereka, dan mereka bersama akan "menjadi" anda. Lanjutkan

pengajuan pertanyaan

4. Bersikaplah argumentatif, penuh canda, atau apapun untuk memancing

mereka agar membombardir dengan banyak jawaban.

5. Membalikkan peran beberapa kali akan menjadikan siswa slap dan mendorong

mereka untuk mengajukan pertanyaan mereka sendiri

VARIASI

1. Sebagai ganti penggunaan tehnik ini pada awal sesi tanya-jawab. baliklah

posisinya ketika siswa telah puas dengan pertanyaan.

2. Ubahlah acaranya menjadi "konferensi media." Anda menjadi media, yang

memperkenalkan diri sebagai "W' Suditomo dari RCTI" atau semacamnya,

dan hujani siswa dengan pertanyaan yang menyelldik, menyerang, atau

menjelek-jelekan materi belajar yang dipertanyakan.

Belajar Bersama

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar aktif adalah dengan

pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil siswa.

Dukungan sesama siswa dan keragaman pendapat, pengetahuan, serta

ketrampilan mereka akan membantu menjadikan belajar bersama sebagai

bagian berharga dari iklim belajar di kelas anda. Namun demikian, belajar

bersama tidaklah selalu berlangsung efektif. Bolehjadi terdapat partisipasi

yang tidak seimbang, komunikasi yang buruk, dan kebingungan, bukannya

belajar yang sesungguhnya. Strategi-strategi berikut ini dirancang untuk

memaksimalkan manfaat dari belajar bersama dan meminimalkan

kesenjangan.

Page 66: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

44. Pencarian Informasi

URAIAN SINGKAT

Metoda ini bisa disamakan dengan ujian open-book Tim-tim di kelas mencari

informasi (biasanya akan diungkap dalam pengajaran ala ceramah) yang

menjawab pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Metoda ini sangat

membantu menjadikan materi yang biasa-biasa saja menjadi lebih menarik.

PROSEDUR

1. Buatlah sekumpulan pertanyaan yang dapat dijawab dengah mencari informasi

yang bisa ditemukan dalam buku sumber yang telah anda bagikan kepada

siswa. Materi surnbernya bisa mencakup:

Buku pegangan

Dokumen.

Buku teks.

Panduan referensi

Informasi yang diakses melalui komputer.

Artifak.

Peralatan "berat: (misalnya mesin)

2. Bagikan pertanyaan-pertanyaan tentang topiknya.

3. Perintahkan siswa untuk mencari informasi dalam tim kecil. Kompetisi yang

bersahabat bisa diwujud untuk mendorong partipasi.

4. Bahaslah jawabannya di depan kelas. Perluaslah jawabnya guna memperluas

cakupan pembelajaran.

VARIASI

1. Buatlah pertanyaan yang mendorong siswa untuk menyimpulkan jawaban dan

informasi sumber yang tersedia. Bukannya menggunakan pertanyaan yang

bisa dijawab langsung dengan mencari informasinya.

2. Sebagai ganti pencarian jawaban, berikan siswa tugas yang berbeda semisal

problema kasus untuk dipecahkan, sebuah latihan yang mengharuskan mereka

Page 67: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mencocokkan butir-butir, atau sejumlah kata yang diaduk-aduk yang

menjelaskan istilah penting yang terkandung dalam informasi sumber jika bisa

diurutkan dengan benar.

45. Kelompok Belajar

URAIAN SINGKAT

Metoda ini memberi siswa tanggung jawab untuk mempelajari materi

pelajaran dan menjabarkan isinya dalam sebuah kelompok tanpa campur

tangan guru. Tugas yang diberikan mesti jelas betul untuk memastikan bahwa

sesi belajar yang dihasilkan akan efektif dan kelompok bisa mengatur diri

mereka sendiri.

PROSEDUR

1. Beri siswa materi pelajaran yang pendek dan terformat dengan baik; naskah

singkat; grafik atau diagram yang menarik. Perintahkan mereka untuk

membacanya dalam hati. Kelompok belajar akan bekerja sangat baik bila

materinya cukup menantang atau terbuka bagi munculnya bermacam

interpretasi.

2. Bentuklah sub-sub kelompok dan beri mereka ruang yang tenang untuk

melaksanakan sesi belajar mereka.

3. Berikan petunjuk yang jelas yang memandu siswa untuk belajar dan

menjelaskan materinya dengan cermat. Sertakan arahan semacam ini:

Jelaskan isinya. .

Buatlah contoh, ilustrasi, atau penerapan informi atau gagasan itu.

Kenali hal-hal yang membingungkan atau tidak kalian setujui.

Bantahlah apa yang ada dalam teks, buatlah sudut pandang yang

bertentangan.

Nilailah seberapa balk kalian memahami materinya.

Page 68: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Berikut adalah salah satu contohnya:

Langkah-langkah Penyadaran Serangan Jantung (CPR)

a. Perhatikan keadaan.

b. Periksa ketidakresponsifannya

c. Carilah bantuan.

d. Bukalah saluran pernafasan.

e. Lihat, dengarkan, dan rasakan pernafasan si korban.

f. Berikan napas bantuan dua kali.

g. Periksa denyut nadi.

h. Lakukan penekanan dada sebanyak 15 kali (jika korbannya dewasa), dan

kemudian berikan nafas bantuan dua kali.

i. Ulangi tiga kali.

j. Periksa kembali denyut nadinya. Jika tidak ada, kembali ke langkah d.

Diskusikan tiap langkah.

Berikan ilustrasi dari tiap langkah.

Langkah manakah yang kalian ingin saya menjelaskan atau

mempraktikannya?

Berikut ini adalah contoh yang lain:

Dasar-dasar Impresionisme

A. Impersonalitas:

Si seniman memang tidak tertarik dengan subyeknya dan menciptakan

gambar tanpa melibatkan perasaannya.

Diskusikan.

Berikan contoh.

Seberapa baik anda memahami konsep ini? 1,2,3,4,5

B. Cahaya: Seniman berupaya menciptakan ilusi bentuk-bentuk yang

Page 69: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

bermandikan cahaya dan atmosfer, yang mana memerlukan pengkajian

cahaya sebagai sumber warna.

Diskusikan.

Berikan contoh.

Seberapa baik anda memahami konsep ini?

C. Persepsi: Seniman mencatat sensasi warnan sendiri. bukannya

menggambar dan sebagaimana kita melihatnya dengan mata.

Diskusikan.

Beri contohnya

Seberapa baik anda memahami konsep ini?

4. Berikan tugas kepada anggota kelompok, misalnya Sebagai fasilitator.

pengatur waktu. pencatat atau juru bicara (baca "Sepuluh Alternatif dalam

Memilih Ketua Kelompok dan Mengisi Tugas Lain," halaman 33).

5. Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan lakukan salah satu atau

beberapa hal berikut ini:

Membahas materi secara bersama.

Beri siswa pertanyaan kuis.

Dapatkan pertanyaannya.balik

Perintahkan siswa untuk menilai seberapa mereka memahami materi.

Sediakan latihan penerapan atau kuls bagi siswa untuk menguji

pemahaman mereka

VARIASI

1. Jangan membentuk sub-sub kelompok. Baca keras materinya bila seluruh

siswa sedang dalam semangat "kelompok kajian kitab sucl." Hentikan

membacanya untuk kemudian menjawab pertanyaan siswa, mengalukan

pertanyaan anda sendiri, atau menjelaskan naskahnya.

2. Jika jumlah siswanya cukup besar, buatlah empat atau enam kelompok belajar.

Pasangkan kelompok-kelompok belajar itu dan mintalah mereka untuk

membandingkan catatan dan membantu satu sama lain..

Page 70: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

46. Pemilahan Kartu

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan aktivltas kerjasama yang bisa digunaka untuk mengajarkan

konsep, karakteiistik klasifikasi fakta tentang benda, atau menilai informasi.

Gerak fisik yang ada dl dalammnya dapat membantu menggairah-kan siswa

yang merasa penat.

PROSEDUR

1. Beri tiap siswa kartu indeks yang berisi Informasi atau contoh yang cocok

dengan satu atau beberapa ketegori. Berikut adalah beberapa contohnya:

Jenis-jenis pohon vs jenis-jenis tumbuhan hijau.

Karakter dalain berbagai drama Shakespeare.

Kekuasaan lembaga eksekutif, leglslatif. dan yudikatif pemerintah.

Gejala-gejala dari beragam penyaklt.

Informasi yang cocok dengan berbagai bagian resume kerja

Karakteristik dari berbagai logam.

Kata benda. kata kerja. kata keterangan, preposis

Buku-buku karya Dickens, Faulkner, Herningway dan Updike.

2. Perintahkan siswa untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa lain yang

kartunya cocok dengan yang sama. (Anda dapat mengumurnkan kategorinya

cebelumnya atau biarkan siswa menemukannya sendiri)

3. Perintahkan para siswa yang kartunya memiliki kategori sama untuk

menawarKan diri kepada siswa lain.

4. Ketika tiap kategori ditawarkan, kemukakan poin-poln nengajaran yang

menurut anda penting.

VARIASI

1. Perintahkan tiap kelompok untuk membuat presentasi pengajaran tentang

kategorinya.

2. Pada awal kegiatan, bentuklah tim. Berikan tiap tim satu dus kartu. Pastikan

Page 71: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

bahwa mereka mengocoknya agar kategori-kategori yang cocok dengan

mereka tidak jelas di mana letaknya. Perintahkan tiap tim untuk memilah-

milah kartu menjadi sejumlah kategori. Tiap tim bisa mendapatkan skor untuk

jumlah kartu yang dipilih dengan benar.

47. Turnamen Belajar

URAIAN SINGKAT

Tehnik Ini merupakan versi sederhana dari ”Turnamen permainan-tim," yang

dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya. Tehnik ini

menggabungkan kelompok belajar dan kompetisi tim, dan bisa digunakan

untuk meningkatkan pembelajaran beragam fakta. konsep, dan ketrampilan.

PROSEDUR

1. Bagilah siswa menjadi sejumlah tim beranggotakan 2 hingga 8 siswa.

Pastikan bahwa tim memlliki jumlah yang sama. (Jika ini tidak bisa dilakukan.

anda harus merata-ratakan skor dari tiap tim.)

2. Berikan materi kepada tim untuk dipelajari bersama.

3. Buatlah beberapa pertanyaan yang menguji pemahaman dan/atau

penglngatan akan materi pelajaran. Gunakan format yang memudahkan

penilaian sendlri. misalnya pllihan ganda, mengisi titik-tltik. benar/salah, atau

definisi istilah. Dalam pelajaran komputer. misalnya. siswa diberi sejumlah

istilah seperti yang berikut ini untuk dipelajari:

Cascade : Cara menata jendela yang terbuka.

Icon : Gambar grafis yang mewakili unsur program.

Multitasking : Kernampuan komputer untuk menjalankan lebih dari satu

program secara bersamaan.

Path : Lokasi file dalam cabang direktori.

Server : Sebuah komputer yang menyediakan ruang data atau printer

bagi komputerkomputer lain.

Attribute : Informasi tentang file.

Page 72: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

4. Berikan sebaglan pertanyaan kepada siswa. Sebutlah ini sebagai "ronde satu"

dari tumamen belajar. Tiap siswa harus menjawab pertanyaan secara

perseorangan.

5. Setelah pertanyaan diajukan, sediakan jawabannya dan perintahkan siswa

untuk menghitung jumlah pertanyaan yang mereka jawab dengan benar.

Selanjutnya perintahkan mereka untuk menyatukan skor mereka dengan tiap

anggota tim mereka untuk mendapat skor tim. Umumkan skor dari tiap tim.

6. Perintahkan mereka untuk belajar lagi untuk ronde kedua dalam tumamen.

Kemudian ajukan pertanyaan tes lagi sebagai bagian dari "ronde kedua."

Perintahkan tim untuk sekali lagi menggabungkan skor mereka dan

menambahkannya ke skor mereka di ronde pertama.

7. Anda bisa membuat ronde sebanyak yang anda mau, namun pastikan nntuk

memberi kesempatan tim untuk nienjalani sesi belajar antar masing-

masing ronde.(Lamanya tumamen belajar juga bisa bervariasi. Bisa singkat

selama dua puluh menit atau bahkan beberapa jam.)

VARIASI

1. Beri penaiti kepada siswa yang memberi jawaban salah dengan memberi

mereka skor minus 2 atau minus 3. Jika mereka tidak yakin dengan

jawabannya, lembar jawaban kosong bisa dianggap 0 (nol).

2. Jadikan pemeragaan sejumlah ketrampilan dasar turnamen

48. Kekuatan Dua Orang

URAIAN SINGKAT

Aktivitas ini digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dan menegaskan

manfaat dari sinergi yakni, bahwa dua kepala adalah lebih baik daripada satu.

PROSEDUR

Page 73: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

1. Berikan siswa satu atau beberapa pertanyaan yang memerlukan perenungan

dan pemikiran. Berikut adalah beberapa contohnya:

Bagaimanakah tubuh kita mencema makanan?

Apakah pengetahuan itu?

Apa "proses yang seharusnya" Itu?

Bagaimana kemiripan otak manusia dengan komputer?

Mengapakah hal-hal buruk kadang terjadi pada orang-orang baik?

2. Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan secara perseorangan.

3. Setelah semua siswa menyelesaikan jawaban mereka, Aturlah menjadi

sejumlah pasangan dan perintahkan "mereka untuk berbagi jawaban satu sama

lain.

4. Perintahkan pasangan untuk membuat jawaban baru bagi tiap pertanyaan,

memperbaiki tiap jawaban perseorangan.

5. Bila semua pasangan telah menuliskan jawaban baru bandingkan jawaban dari

tiap pasangan dengan pasangan lain di dalam kelas.

VARIASI

1. Perintahkan seluruh siswa untuk memlih jawaban terbaik untuk tiap

pertanyaan.

2. Untuk menghemat waktu, berikan pertanyaan khusus kepada pasangan

tertentu. Bukannya memerintahkan semua pasangan menjawab semua

pertanyaan.

49. Kuis Tim

URAIAN SINGKAT

Tehnik tim ini dapat meningkatkan rasa tanggungjawab siswa atas apa yang

mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan dan tidak mengancani atau

tidak membuat mereka takut.

PROSEDUR

Page 74: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

1. Pilihlah topik yang bisa disajikan dalam tiga segmen.

2. Bagilah siswa menjadi tiga tim.

3. Jelaskan format pelajaran dan mulailah penyajian materinya. Batasi hingga 10

menit atau kurang dari itu.

4. Perintahkan Tim A untuk menyiapkan kuls jawaban singkat. Kuis tersebut

harus sudah siap dalam tidak lebih dari 5 menit. Tim B dan C menggunakan

waktu ini untuk memeriksa catatan mereka.

5. Tim A memberi kuis kepada anggota Tim B. Jlka Tim B tidak dapat

menjawab satu pertanyaan, Tim C segera menjawabnya.

6. Tim A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada aggota Tim C, dan

mengulang proses tersebut.

7. Ketika kuisnya selesai, lanjutkan dengan segmen kedua dari pelajaran anda,

dan tunjuklah Tim B sebagai Pandu kuis.

8. Setelah Tim B menyelesaikan kuisnya, lanjutkan dengah segmen ketiga dari

pelajaran anda. dan tunjuk Tim C sebagai pemandu kuis.

VARIASI

1. Berikan tim pertanyaan kuis yang telah dipersiapkan yang darinya mereka

memilih kapan mereka mendapat giliran menjadi pemandu kuis.

2. Berikan satu penyajian materi secara kontinyu. Bagilah siswa menjadi dua

tim. Pada akhir pelajaran, perintahkan dua tim untuk saling memberi kuis.

Pengajaran sesama siswa

Sebagian pakar percaya bahwa sebuah mata pelajaran haru benar-benar

dikuasai ketika si pembelajar mampu mengajarkannya kepada orang lain.

Pengajaran sesama siswa memberi siswa kesempatan untuk mempelajari

sesuatu dengan balk dan, sekaligus, menjadi narasumber bagi satu sama lain.

Strategi-strategi yang berikut ini merupakan cara praktis untuk mengadakan

pengajaran sesama siswa di kelas. Strategi ini juga memungkinkan guru untuk

memberi tambahan. bila dirasa perlu, pada pengajaran yang dilakukan oleh

siswa”.

Page 75: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

50. Pertukaran Kelompok dengan Kelompok

URAIAN SINGKAT

Dalam strategi ini, tugas-tugas yang berbeda diberlkan kepada kelompok

siswa yang berbeda. Setiap kelompok "mengajarkan" kepada siswa lain apa

yang ia pelajari.

PROSEDUR

1. Pllihah topik yang mencakup gagasan. kejadian, pendapat, konsep atau

pendekatan yang berbeda. Topik Itu haruslah topik yang mendukung

pertukaran pendapat atau informasi (Sebagai ganti debat). Berikut adalah

beberapa contohnya:

Dua pertempuran terkenal selama Perang Saudara (diAmerika).

Gagasan dari dua atau beberapa penults.

Tahap-tahap perkembangan anak.

Beragam cara untuk meningkatkan gisi.

Beragam sistern operasi untuk komputer.

2. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah tugas yang

diberikan. Pada umumnya kegiatan Ini cocok untuk dua hingga empat kelovw

Berikan waktu yang mencukupi kepada tiap kelompok untuk menyiapkan

cara mereka menyajikan topik yang ditugaskan kepada mereka. Sebagai

contoh, satu kelompok dapat menyajikan sebuah buku karya James Baldwin,

dan kelompok berikutnya dapat menyajikan buku karya Toni Morrison.

3. Bila tahap persiapan sudah selesai, perintahkan kelornpok untuk memilih juru

bicara. Undang tiap juru hicara untuk memberikan presentasi kepada

kelompok lain.

4. Setelah presentasi singkat, doronglah siswa untuk mengajukan pertanyaan

tentang pendapat presenter atau menawarkan pendapat mereka sendirl. Beri

kesempatan anggota lain dari kelompok si juru bicara untuk member!

tanggapan.

Page 76: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

5. Lanjutnya presentasi kelompok lain agar tiap kelompok berkesempatan

memberikan informasi dan menjawab serta menanggapi pertanyaan dan

komentar audiens. Perbandingkan dan perbedaan pendapat dan informasi yang

dipertukarkan. Sebagai contoh, seorang guru melakukan pembandingan antara

dua negara sebagaimana disebutkan dalam tugas, dengan menggunakan

metoda ini. Satu kelompok diberi tugas mempelajari Costa Rica (yang dikenal

sebagai kota negara yang damai) dan kelompok lain diberi tugas mempelajari

El Salvador (yang belakangan ini dilanda perang saudara). Setelah maslng-

masing kelompok menyajikan budaya dan sejarah negara-negara tersebut,

selanjutnya dilakukan diskusi untuk menganalisa mengapa dua negara

bertetangga itu memiliki pengalaman yang sebegitu berbeda.

VARIASI

1. Perintahkan kelompok untuk melakukan pembahasan menyeluruh sebelum

memberikan presentasi.

2. Gunakan format diskusi panel untuk tiap presentasi kelompok.

51. Belajar ala Permainan Jigsaw

URAIAN SINGKAT

Belajar ala Jigsaw (menyusun potongan gambar) merupakan tehnik yang

paling banyak dipraktikkan. Tehnik ini serupa dengan pertukaran kelompok-

dengan-kelompok, namun ada satu perbedaan penting:

yakni tiap siswa mengajarkan sesuatu. Ini merupakan alternatif menarik bila

ada materi belajar yang bisa disegmentasikan atau dibagi-bagi dan bila bagian-

bagiannya harus diajarkan secara berurutan. Tiap siswa mempelajari sesuatu

yang, blla digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain,

membentuk kumpulan pengetahuan atau ketrampilan yang padu.

PROSEDUR

1. Pillhlah materi belajar yang bisa dipecah menjadi beberapa bagian. Sebuah

Page 77: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

bagian bisa sependek kalimat atau spanjang beberapa paragraf. (Jika

materinya panjang, perintahkan siswa untuk membaca tugas mereka sebelum

pelajaran.)

Contohnya antara lain:

Modul berisi beberapa poin penting.

Bagian-bagian eksperimen ilmu pengetahuan

Sebuah naskah yang memlliki bagian atau subjudul yang berbeda.

Sebuah artikel setelah majalah atau jenis materi bacaan pendek yang

lain.

2. Hitunglah jumlah bagian yang hendak dipelajari dan jumlah siswa. Bagikan

secara adil berbagai tugas kepada berbagai kelompok siswa. Sebagai contoh,

bayangkan sebuah kelas yang terdiri dari 12 siswa. Dimisalkan bahwa anda

bisa membagi materi pelajaran menjadi tiga segmen atau bagian. Anda

mungkin selanjutnya dapat membentuk kuartet (kelompok empat anggota),

dengan memberikan segmen 1,2. atau 3 kepada tiap kelompok. Kemudian.

perintahkan tiap kuartet atau "kelompok belajar" untuk membaca,

mendiskusikan, dan mempelajari materi yang mereka terima. (Jika anda

menghen-daki. anda dapat membentuk dua pasang "rekan belajar" terlebih

dahulu dan kemudian menggabungkan pasangan-pasangan itu menjadi kuartet

untuk berkonsultasi dan saling berbagi pendapat.)

3. Setelah waktu belajar selesai. bentuklah kelompok-kelompok "belajar ala

jigsaw." Kelompok tersebut terdiri dari perwakilan tiap "kelompok belajar” di

kelas. Dalam contoh yang baru saja diberikan. anggota dari tiap kuartet dapat

berhitung mulai dari 1, 2, 3, dan 4. Kemudian bentuklah kelompok belajar

jigsaw dengan jumlah yang sama. Hasilnya adalah empat kelompok trio.

Dalam masing-masing trio akan ada satu siswa yang telah mempelajari

segmen 1, segmen 2, dan segmen 3. Diagram berikut ini menunjukkan

urutannya.

4. Perintahkan anggota kelompok "jigsaw" untuk mengajarkan satu sama lain

apa yang telah mereka pelajari.

5. Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dalam rangka membahas

Page 78: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

pertanyaan yang masih tersisa guna memastikan pemahaman yang akurat.

VARIASI

1. Berikan tugas baru misalnya menjawab sejumlah pertanyaan yang didasarkan

pada pengetahuan yang akumulatif dari semua anggota kelompok belajar

jigsaw.

2. Beri siswa tanggung jawab untuk mempelajari ketrampilan, sebgai alternatif

dari pemberian informasi kognitif. Perintahkan siswa untuk saling

mengajarkan ketrampilan yang telah mereka pelajari.

52. Setiap Siswa Bisa Menjadi Guru Sendiri

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan strategi mudah untuk mendapatkan partisipasi seluruh kelas

dan pertanggungjawaban individu. Strategi ini memberi kesempatan bagi

setiap siswa untuk bertldak sebagai "guru" bagi siswa lain.

PROSEDUR

1. Bagikan kartu indeks kepada tiap siswa. Perintahkan siswa untuk menuliskan

pertanyaan yang mereka miliki tentang materi belajar yang tengah dipelajari di

kelas (misalnya., tugas membaca) atau topik khusus yang ingin mereka

diskusikan di kelas. Dalam sebuah pelajaran tentang cerita pendek Amerika,

sebagai misal, guru. dapat membuat landasan untuk diskusi kelas tentanq

kisah Sheriey Jackson, The Lottery" dengan membagikan kartu indeks dan

meminta. siswa menuliskan sebuah pertanyaan yang mereka miliiki tentang

kisah tersebut. Berikut adatah beberapa pertanyaan yang ditulis oleh siswa dan

kemudian dibagikan kembali kepada seluruh kelas untuk mendapatkan

jawabannya:

a. Siapa yang hendak disenangkan oleh penduduk desa dengan diadakannya

lotre?

b. Bagaimana ritual lotre bermula?

Page 79: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

c. Mengapa setiap orang terus-menerus melemparkan batu?

d. Mengapa Mr Summer yang bertanggungjawab atas lotere Itu?

2. Kumpulkan kartu, kemudlan kocoklah, dan baeik satu-satu kepada siswa.

Perintahkan siswa untuk membaca dalam hati pertanyaan atau topik pada

kartu yang mereka terima dan pikirkan jawabannya.

3. Tunjuklah beberapa siswa untuk membacakan kartu yang mereka dapatkan

dan memberikan jawabanya.

4. Setelah memberikan jawaban. perintahkan siswa lain untuk memberi

tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang membacakan kartunya

itu.

5. Lanjutkan prosedur ini blla waktunya memungklnkan.

VARIASI

1. Peganglah kartu-kartu yang telah anda kumpulkan. Buatlah sebuah panel

responden. Baca tiap kartu dan perintahkan untuk didiskusikan. Gilirlah

anggota panel sesering mungkin.

2. Perintahkan siswa untuk menuliskan pendapat atau hasll pengamatan mereka

tentang materi pelajaran pada kartu. Perintahkan siswa lain untuk

mengungkapkan kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pendapat atau

pengamatan tersebut

53. Pemberian Pelajaran Antar Siswa

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan strategi untuk mendukung pengajaran sesama siswa di dalam

kelas. Strategi ini menempatkan seluruh tanggungjawab pengajaran kepada

seluruh anggota kelas.

PROSEDUR

1. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Buatlah sub-sub kelompok dengan

jumlah yang sesuai dengan topik yang akan diajarkan.

Page 80: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

2. Beri tiap kelompok sejumlah informasi, konsep, atau ketrampilan untuk

diajarkan kepada siswa lain. Berikut adalah beberapa contoh topiknya:

Susunan paragraf yang efektif

Mekanisme pertahanan psikologis

Memecahkan teka-teki matematika

Penyebaran AIDS

Topik yang anda berikan kepada siswa harus saling berkaitan.

3. Peritahkan tiap kelompok untuk menyusun cara dalam menyajikan atau

mengajarkan topik mereka kepada slswa lain. Sarankan mereka untuk

menghindari cara , mengajar sistem ceramah atau semacam pembacaan

laporan. Doronglah mereka untuk menjadikan pengalarnan belajar sebagai

pengalaman yang aktif bagi siswa.

4. Kemukakan beberapa saran sebagai berikut:

Sediakan media visual.

Buatiah lakon pemeragaan (jika memungkinkan)

Gunakan contoh dan/atau analogi untuk mengemukakan poin-poin

pengajaran.

Libatkan siswa melalui diskusi. permalnan kuis tugas menulis, sandiwara,

imajinasi mental, atau studi kasus.

Beri siswa kesempatan untuk mengajukan per-tanyaan.

Sebagai contoh. seorang guru memberikan tugas kepada siswa dalam

pelajaran soslologi untuk menyusun presentasi tentang empat isu utama

penuaan. Empat sub kelompok dibentuk dan pilihlah format berikut untuk

pengajaran sesama siswa:

Proses Penuaan: permainan kuis benar/salah tentang fakta-fakta penuaan.

Aspek-aspek Fisik Penuaan: Sebuah simulasi tentang aspek-aspek umum

penuaan (misalnya, radang sendi, berkurangnya pendengaran, penurunan

daya lihat).

Stereotip tentang Penuaan: Tugas menulis dimana anggota kelas menulis

tentang persepsi masyarakat mengenai penuaan.

Hilangnya kemandirian: Sebuah latihan drama yang melibatkan anak-anak

Page 81: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

yang membicarakan transisi dengan orang tuanya.

Anda juga dapat memilih beberapa metode dari buku ini sebagai strategi

pengajaran

5. Berikan waktu yang mencukupi untuk merencanakan dan mempersiapkannya

(bai di dalam maupun di luar kelas). Kemudian perintahkan tiap kelompok

untuk menyajikan pelajaran mereka. beri tepuk tangan atas usaha keras

mereka.

VARIASI

1. Sebagai alternatif dari pengajaran kelompok, perintahkan siswa untuk

mengajar atau memberi bimbingan kepada siswa lain secara individual atau

dalam kelompok kecil.

2. Beri kesempatan tiap kelompok untuk memberi siswa. tugas membaca

sebelum memulai pelajaran mereka.

54. Studi Kasus Bikinan-Siswa

URAIAN SINGKAT

Studi kasus diakui secara luas sebagai salah satu metoda belajar terbaik.

Diskusi kasus pada umumnya berfokus pada persoalan yang ada dalam situasi

atau contoh konkret. Tindakan yang mesti diambil dan pelajaran yang bisa

dipetik, serta cara-cara menangani atau menghindari situasi semacam itu di

masa mendatang. Tehnik-tehnik yang berikut ini memungkinkan siswa untuk

membuat studi kasus mereka sendiri.

PROSEDUR

1. Bagilah kelas menjadi pasangan atau trio. Perintahkan mereka untuk membuat

studi kasus yang bisa dianalisis dan didiskusikan oleh siswa lain.

2. Jelaskan bahwa tujuan dan sebuah studi kasus adalah mempelajari sebuah

topik dengan mengkaji situasi atau contoh konkret yang mencerminkan topik

Page 82: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

itu. Berikut adalah beberapa contohnya:

Sebuah syair Jepang bisa ditulis untuk menunjukkan cara

niembacakannya.

Sebuah resume aktual bisa dianalisis untuk mempelajari cara menulis

resume.

Sebuah laporan tentang cara seseorang melakukan eksperimen ilmiah bisa

didiskusikan untuk mempelajari tentang prosedur ilmiah.

Sebuah dialog antara seorang manajer dan karyawan bisa ditelaah untuk

mempelajari cara memberikan dukungan positif.

Sejumlah langkah yang diambil oleh orang tua dalam situasi konflik

dengan seorang anak bisa dikaji untuk mempelajari cara menangani

perilaku.

3. Sediakan waktu yang mencukupi bagi pasangan atau trio untuk membuat

situasi kasus singkat yang mengandung contoh atau isu untuk didiskusikan

atau sebuah persoalan untuk dipecahkan yang relevah dengan materi pelajaran

di kelas.

Sebagai misal, dalam pelajaran sejarah Amerika abad ke-20, guru dapat

memilih tiga peristiwa sejarah yang berbeda fcetika Amerika Serikat

menginteruensi negara lain. Guru memberi tugas berupa satu. peristiwa

sejarah kepada tiap pasangan siswa agar masing-masing dapat membuat

studi kasus untuk meninjau kebanyakan luar negeri Amerika.

Studi kasus ini antara lain:

1. Invasi Teluk Babi

2. Intervensi tentara di Vietnam

3. Penugasan tentara ke Somalia

Tiap pasangan selanjutnya menuliskan studi kasus intisari yang secara khusus

memerinci kejadian-kejadian yang mengarah kepada keputusan untuk

mengirimkan tentara AS ke luar negeri. Pertanyaan-pertanyaan untuk

dianalisis antara lain:

Page 83: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Apakah alasan utama intervensi AS?

Seberapa tahukah khalayak AS tentang keputusan itu?

Siapakah yang mengambil keputusan itu?

Apa saja presiden yang mengawali munculnya kebijakan luar negeri AS?

4. Bila studi kasus ini selesai, perintahkan kelompok untuk menyajikannya

kepada siswa lain. Beri kesempatan anggota kelompok untuk memimpin

diskusi kasus.

VARIASI

1. Tunjuk beberapa orang siswa untuk telah terlebih dahulu menyiapkan studi

kasus untuk siswa lain. (Penyiapan sebuah studi kasus merupakan tugas

belajar yang baik.)

2. Buatlah beberapa kelompok dalam Jumlah genap. Pasangkan kelompok dan

perintahkan mereka untuk bertukar studi kasus.

55. Pemberitaan

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara menarik untuk melibatkan siswa dan memancing minat

mereka terhadap topik pelajaran sebelum mereka mengikuti pelajaran.

Pendekatan pengajaran sesama siswa ini juga akan menghasilkan banyak

materi dan informasi yang bisa diceritakan antarsiswa.

PROSEDUR

1. Perintahkan siswa untuk membawa artikel, penggalan berita, editorial, dan

kartun yang terkait dengan topik pelajaran. Sebagai contoh, seorang guru

dapat meminta agar siswa membawa berita koran atau majalah tentang cuaca,

misalnya pembahasan tentang pemanasan global.

2. Bagilah kelas menjadi sub-sub kelompok dan perintahkan mereka untuk saling

berbagi penggalan berita dan pilihlah dua atau tiga yang paling menarik.

3. Perintahkan seluruh siswa untuk kembali ke posisi semula dan perintahkan

Page 84: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

perwakilan dari tiap kelompok untuk berbagi pilihan mereka dengan siswa

lain.

4. Ketika kelompok-kelompok memberikan laporan, dengarkan poin penting

yang akan anda bahas dalam kelas dan gunakan informasi itu untuk

menyemarakkan diskusi.

VARIASI

1. Kumpulkan semua unsur berita dari siswa, saliniah, dan bagikan kembali

kepada mereka sebagai tindak an untuk sesi pelajaran. Atau perintahkan siswa

untuk menyerahkan penggalan berita mereka sebelum pelajaran dimulai. Anda

selanjutnya dapat menyalinnya dan mengirimkannya kepada semua siswa

sebagai tugas bacaan.

2. Gunakan butir-butir berita itu sebagai studi kasus atau naskah dasar latihan

sandiwara.

56. Poster

URAIAN SINGKAT

Metoda presentasi alternatif ini merupakan cara yang bagus untuk memberi

Informasi kepada siswa secara cepat, memahami apa yang mereka bayangkan,

dan memerintahkan pertukaran gagasan antarmereka. Tehnik ini juga

merupakan cara baru dan jelas yang memungkinkan siswa mengungkapkan

persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang tengah anda diskusikan

dalam suasana santai.

PROSEDUR

1. Perintahkan setiap siswa untuk memilih sebuah topik yang berkait dengan

topik pelajaran umum atau sub bahasan yang tengah didiskusikan.

2. Mintalah siswa untuk memajang konsep mereka pada papan poster atau papan

buletin. (Anda yang menentukan ukurannya.) Tampilan poster mesti dengan

Page 85: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

sendirinya menunjukkan isinya; yakni, begitu melihatnya orang dengan

mudah memahami gagasannya tanpa perlu Penjelasan leblh lanjut, baik lisan

maupun tertulis. Namun demikian, siswa juga boleh menyiapkan satu halaman

penjelasan yang berisi uraian lebih rinci dan sekaligus sebagai materi rujukan

lebih lanjut.

3. Selama berlangsungnya pelajaran yang telah ditentukan, perintahkan siswa

untuk menempelkan sajian materi visual mereka dan berkeliling mengitari

ruangan untuk mengamati dan mendiskusikan poster masing-masing. Sebagai

contoh, dalam pembahasan tentang stress pada pelajaran kesehatan, topik-

topik yang diberikan mencakup yang berikut ini:

Penyebab stres

Gejala-gejala stres

Pengaruh stres terhadap diri sendiri dan orang lain

Pereda stres

Salah seorang siswa menggambarkan gejala stres dengan membuat tampilan

poster yang menunjukkan gambar-gambar berikut:

Orang kelebihan berat badan yang berdiri pada timbangan

Orang meminum minimum beralcohol

Dua orang bertengkar

Orang sakit kepala

Di bawah tiap gambar diberi paragraf singkat yang menjelaskan bagaimana

dan mengapa orang stres dapat menunjukkan gejala-gejala yang digambarkan

itu.

4. Lima belas menit sebelum berakhirnya pelajaran, perintahkan seluruh siswa

untuk kembali ke posisi semula dan mendiskusikan apa yang menurut mereka

berharga pada kegiatan tersebut.

VARIASI

1. Anda dapat memilih untuk membentuk tim beranggotakan dua atau tiga,

sebagai alternatif dari penugas individual, terutama jika topiknya memiliki

lingkup yang terbatas.

Page 86: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

2. Tindaklanjuti sesi poster dengan diskusi panel, dengan menggunakan

beberapa siswa yang memajang poster-poster tersebut Sebagai panelis.

Belajar Secara Mandiri

Belajar bersama dan belajar dalam satu kelas penuh bisa ditingkatkan dengan

aktivitas belajar mandiri. Ketika siswa belajar dengan caranya sendiri, mereka

mengembangkan kemampuan untuk memfokuskan diri dan merenung.

Bekerja dengan cara mereka sendiri juga memberi siswa kesempatan untuk

memikul tanggung jawab pribadi atas apa yang mereka pelajari. Strategi yang

berikut ini merupakan perpaduan tehnik-tehnik yang bisa digunakan di dalam

dan di luar kelas.

57. Imajinasi

URAIAN SINGKAT

Melalul imaji visual, siswa dapat menciptakan gagasan mereka sendiri. Imaji

cukup efektif sebagai suplemen kreatif dalam belajar bersama. Cara ini juga

bisa berfungsi sebagai papan loncat menuju proyek atau tugas independen

yang pada awalnya mungkin tampak membuat siswa kewalahan.

PROSEDUR

1. Perkenalkan topik yang akan dibahas. Jelaskan kepada siswa bahwa mata

pelajaran ini menuntut kreativitas dan bahwa penggunaan imaji visual dapat

membantu upaya mereka.

2. Perintahkan siswa untuk menutup mata, Perkenalkan latihan relaksasi yang

akan membersihkan pikiran-pikiran yang ada sekarang dan benak siswa.

Gunakan musik latar, lampu temaram, dan pernafasan untuk bisa mencapai

hasilnya.

3. Lakukan latihan pemanasan untuk membuka “mata batin” mereka.

Perintahkan siswa, dengan mata mereka tertutup, untuk berupaya

menggambarkan apa yang terlihat dan apa yang terdengar, misalnya ruang

Page 87: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

tidur mereka, lampu lalulintas sewaktu berubah wama, dan rintik hujan.

4. Ketika para siswa merasa rileks dan terpanaskan (setelah latihan pemanasan),

berikanlah sebuah imaji untuk mereka bentuk. Saran-sarannya meliputi:

Pengalaman masa depan

Suasana yang asing

Persoalan untuk dipecahkan

Sebuah proyek yang menanti untuk dikenakan

Sebagai contoh, seorang guru membantu siswa menyiapkan sebuah

wawancara kerja. Siswa diberi pertanyaan berikut ini:

Apa yang kamu kenakan?

Jam berapakah sekarang?

Seperti apa sih kantor itu?

Kursi seperti apakah yang kamu duduki itu?

Di manakah posisi duduk si pewawancara?

Seperti apakah si pewawancara itu?

Apa yang kamu. rasakan?

Apa yang ditanyakan pewawancara kepada kamu?

Bagaimana kamu menjawabnya?

5. Sewaktu menggambarkan imajinya, berikan selang waktu hening secara

reguler agar siswa dapat membangun Imaji visual mereka sendiri. Buatlah

pertanyaan yang mendorong penggunaan semua indera, semisal;

Seperti apakah rupanya?

Siapa yang kamu lihat? Apa yang mereka lakukan?

Apa yang kamu rasakan?

6. Akhiri pengarahan imaji dan instruksikan siswa untuk mengingat Imaji

mereka. Akhiri latihan itu dengan perlahan.

7. Perintahkan siswa untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dan berbagi

pengalaman imaji mereka Perintahkan mereka untuk menjelaskan imaji

mereka satu sama lain dengan menggunakan sebanyak mungkin penginderaan.

Atau perintahkan mereka untuk enuliskan apa yang mereka imajinasikan.

Page 88: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

VARIASI

1. Setelah siswa mengingat kembali bagaimana mereka akan bertindak dalam

situasi tertentu, perintahkan mereka untuk merencanakan bagaimana mereka

akan benar-benar bertindak berdasarkan apa yang mereka pikirkan.

2. Lakukan latihan Imaji di mana siswa mengalami kegagalan. Selanjutnya

perintahkan mereka untuk membayangkan atau mengimajinaslkan sebuah

keberhasilan.

58. Menulis Di Sini dan Saat Ini

URAIAN SINGKAT

Aktivitas menulis memungkinkan siswa untuk memikirkan pengalaman yang

mereka miliki. Sebuah cara dramatis untuk meningkatkan perenungan secara

mandiri adalah dengan meminta siswa menuliskan laporan tindakan kala kini

(present tense) tentang sebuah pengalaman yang mereka miliki (seakan itu

terjadi di sini dan sekarang).

PROSEDUR

1. Pilihlah jenis pengalaman yang anda ingin siswa menuliskannya. Pengalaman

itu bisa dari masa lalu atau masa depan. Di antara kemungkinannya adalah:

Persoalan sekarang.

Acara keluarga.

Hari pertama menjalani pekerjaan baru.

Penyajian materi.

Pengalaman dengan seorang teman.

Situasi belajar.

2. Jelaskan kepada siswa tentang pengalaman yang anda pilih untuk tujuan

penulisan perenungan. Katakan pada mereka bahwa cara yang balk untuk

merenungkan sebuah pengalaman adalah dengan menghidupkannya 5 kembali

Page 89: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

atau mengalaminya untuk pertama kalinya di dini dan sekarang juga. Cara ini

akan menimbulkan dampak yang lebih jelas dan lebih dramatis ketimbang

menulis tentang sesuatu "di suatu tempat dan dahulu" atau dalam waktu yang

kelak akan datang.

3. Sediakan kertas yang putih bersih untuk menulis. Pintakan privasi dan suasana

hening.

4. Perintahkan siswa untuk menulis, dalam kala kini (present tense), tentang

pengalaman yang telah dipilih. Perintahkan mereka untuk memulai dari awal

pengalaman dan menuliskan apa yang mereka dan orang lain alami dan

rasakan, semisal, "Aku berdiri di depan teman-teman sekelas untuk

menyajikan materi. Aku benar-benar ingin terlihat percaya diri. . ."

perintahkan siswa untuk menulis sebanyak yang mereka suka tentang kejadian

yang berlangsung dan perasaan yang ditimbulkan.

5. Beri waktu yang cukup untuk menulis. Siswa jangan sampai merasa diburu

waktu. Bila sudah selesai, perintahkan mereka untuk membaca hasil renungan

mereka di sini dan sekarang.

6. Diskusikan tindakan-tindakan baru apa yang mungkin akan mereka ambil di

masa mendatang.

VARIASI

1. Untuk membantu siswa mendapatkan kegairahan dalam menulis imajinatif,

pertama-tama lakukan latihan imajinasi mental atau laksanakan diskusi

kelompok yang relevan dengan topik yang anda tugaskan kepada mereka.

2. Perintahkan siswa untuk saling bercerita tentang yang telah mereka tulis.

Salah satu alternatifnya adalah dengan memerintahkan sejumlah siswa untuk

membacakan karya mereka yang sudah rampung. Alternatif yang kedua

adalah dengan meminta pasangan untuk saling bercerita tentang apa yang

mereka tulis.

59. Peta Pikiran

Page 90: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

URIAN SINGKAT

Pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan

gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru.

Meminta siswa untuk membuat peta pikiran memungkinkan mereka untuk

mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau

apa yang tengah mereka rencanakan.

PROSEDUR

1. Pilihlah topik untuk pemetaan pikiran. Beberapa kemungkinannya antara lain:

Sebuah masalah atau isu yang anda ingin siswa membuatkan gambaran

penanganannya.

Sebuah konsep atau ketrampilan yang telah anda ajarkan.

Sebuah tugas yang mesu direncanakan penyelesaiannya oleh siswa.

2. Buatkan sebuah peta pikiran sederhana untuk siswa dengan menggunakan

warna, gambar, atau simbol. Salah satu contohnya adalah perjalanan ke toko

grosir dimana seseorang berbelanja berdasarkan peta pikiran yang

mengkategorikan butir-butir yang diperlukan sesuai dengan konter di mana

barang belanjaan itu dapat dijumpai (misalnya, konter produk susu, produk

alami, dan makanan beku). Jelaskan bagaimana warna gambar, dan simbol

dalam peta pikiran anda meningkatkan seluruh kerja pikiran (versus pemikiran

otak kiri kanan). Perintahkan siswa untuk menyisipkan contoh sederhana dari

kehidupan sehari-hari mereka yang dapat mereka buatkan peta pikirannya.

3. Sediakan kertas, spidol, dan materi sumber lain yang menurut anda akan

membantu siswa menciptakan peta pikiran yang semarak dan cerah. Tugaskan

siswa untuk membuat pemetaan pikiran. Sarankan agar mereka memulai peta

mereka dengan membuat sentra gambar yang menggambarkan topik atau

gagasan utamanya. Selanjutnya. doronglah mereka agar memecah

keseluruhannya menjadi unsur-unsur yang lebih kecil dan menggambarkan

unsur-unsur ini di sekeliling peta (menggunakan warna dan grafis).

Perintahkan mereka untuk mengungkapkan tiap gagasan menggunakan

gambar, dengan menyertakan sedikit mungkin kata-kata. Setelah itu. mereka

Page 91: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

dapat memerincinya di dalam pikiran mereka.

4. Sediakan waktu yang banyak bagi siswa untuk menyusun peta pikiran mereka.

Sarankan mereka untuk melihat karya siswa lain guna mendapatkan gagasan.

5. Perintahkan siswa untuk saling bercerita tentang peta pikira mereka. Lakukan

diskusi tentang manfaat dari cara pengungkapan gagasan kreatif ini.

VARIASI

1. Berikan tugas pembuatan peta pikiran dalam tim, sebagai alternatif dari

pembuatan peta pikiran secara perseorangan.

2. Gunakan komputer untuk membuat peta pikiran.

60. Belajar Sekaligus Bertindak

URAIAN SINGKAT

Belajar sekaligus bertindak memberi siswa kesempatan untuk mengalami

penerapan topik dan isi materi yang dipelajari atau didiskusikan di kelas

dalam situasi kehidupan sesungguhnya. Sebuah proyek luar-kelas

menghadapkan mereka pada cara penemuan dan memungkinkan mereka untuk

menjadi kreatif dalam bertukar pendapat tentang penemuan mereka dengan

sesama siswa. Keunggulan dari kegiatan ini adalah bahwa ia bisa digunakan

dengan mata pelajaran apapun.

PROSEDUR

1. Perkenalkan topik kepada siswa dengan menyediakan sejumlah informasi

pendukung melalui pengajaran berbasis-ceramah singkat dan diskusi kelas.

2. Jelaskan bahwa anda akan memberi mereka kesempatan untuk mengalami

kejadian seputar topik pelajaran untuk pertamakali dengan melakukan

"kunjungan lapangan" menuju situasi kehidupan sesungguhnya.

3. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok beranggotakan empat hingga lima

orang dan perintahkan mereka untuk menyusun sebuah daftar pertanyaan

dan/atau hal khusus yang mesti mereka cari selama “kunjungan lapangan."

Page 92: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

4. Perintahkan sub-sub kelompok untuk menempelkan butir-butir pertanyaan

mereka dan berbagi pendapat tentangnya dengan siswa lain.

5. Para siswa akan mendiskusikan butir-butir itu dan menyusun daftar umum

untuk digunakan oleh setiap siswa.

6. Beri siswa tenggat waktu (misalnya satu minggu) dan arahkan mereka untuk

mengunjungi lokasi atau beberapa lokasi dan menggunakan daftar pertanyaan

untuk mewawancarai atau mengamati. Mereka boleh memilih tempatnya, atau

anda mungkin perlu membuat penugasan khusus untuk menghindari duplikasi

atau agar terfadi persebaran siswa secara merata. Sebagai contoh. siswa dapat

diminta untuk mengunjungi tempat-tempat usaha semisal toko eceran, restoran

cepat saji, hotel atau bengkel mobil. Mereka selanjutnya mengunjungi tempat-

tempat usaha ini sebagai pelanggan untuk mengetahui bagaimana pelayanan

terhadap mereka.

7. Pertanyaan-pertanyaannya harus spesifik dan memungkinkan untuk dilakukan

pembandingan dengan temuan sesama siswa.

Sebagai contoh, butir-butir pengamatan berikut ini cocok dengan layanan

konsumen:

Berapa lamakah waktu yang diperlukan karyawan untuk melayani

pelanggan?

Apakah karyawan itu tersenyum?

Apakah karyawan itu sopan dan ramah?

Apakah karyawan itu mengajukan pertanyaan terbuka untuk memahami

persoalannya? Apakah karyawan Itu menggunakan tehnik mendengarkan

aktif? Beri contohnya.

Apakah karyawan itu memberikan pemecahan masalah?

Apakah kamu, selaku pelanggan, senang dengan pengalaman Itu?

Mengapa demikian, atau mengapa tidak demikian?

5. Perintahkan siswa untuk berbagi temuan mereka dengan siswa lain melalui

sejumlah metoda kreatif (misalnya, dengan drama atau peragaan singkat,

wawancara bohong-bohongan, diskusi panel atau permainan).

Page 93: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

VARIASI

1. Anda mungkin perlu membentuk tim beranggotakan dua atau tiga siswa

sebagai alternatif dari pemberian tugas individual.

2. Sebagai ganti penugasan seluruh siswa untuk menyusun sebuah daftar

pertanyaan atau garis-garis besar pengamatan, tiap siswa dapat membuat

daftar mereka sendiri.

61. Jurnal Belajar

URAIAN SINGKAT

Bila siswa diminta untuk menggambarkan secara tertulis pengalaman belajar

yang telah mereka jalani mereka akan terdorong untuk menyadari apa yang

mereka alami dan mampu mengungkapkan secara tertulis. Tehnik yang

banyak digunakan dalam hal ini adalah jurnal belajar, sebuah catatan reflektif

atau diari yang dibuat oleh siswa dari hari ke hari.

PROSEDUR

1. Jelaskan kepada siswa bahwa pengalaman tidak mesti merupakan guru terbaik

dan bahwa sangatlah penting untuk merenungkan kembali pengalaman guna

menyadari pelajaran apa yang kita dapatkan dari pengalaman itu.

2. Perintahkan siswa untuk membuat jurnal tentang refleksi dan pembelajaran

mereka.

3. Sarankan agar mereka menulis, dua kali seminggu, sebagian dari apa yang

mereka pikirkan dan rasakan tentang hal-hal yang mereka pelajari. Katakan

pada mereka untuk mencatat semua komentar itu sebagai catatan pribadi

(tanpa khawatir dengan kesalahan eja tata bahasa, dan tanda baca).

4. Perintahkan siswa untuk berfokus pada beberapa semua kategori berikut ini:

Apa yang belum jelas bagi mereka atau apa yang mereka tidak setujui.

Bagaimana kaitan antara pengalaman belajar dengan kehidupan pribadi

mereka.

Bagaimana pengalaman belajar terrefleksikan dalam hal-hal lain yang

Page 94: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mereka baca, lihat dan kerjakan.

Apa yang telah mereka amati tentang diri mereka dan orang lain semenjak

merasakan pengalaman belajar.

Apa yang mereka petik dari pengalaman belajar. Apa yang hendak mereka

kerjakan sebagai hasil dari pengalaman belajar.

5. Kumpulkan, baca, dan komentari jumal tersebut secara berkala agar siswa

menjadi merasa bertanggungjawab untuk menyimpannya dan agar anda dapat

menerima umpan balik tentang hasil belajar mereka.

VARIASI

1. Sebagai alternatif dari pemberian buku catatan kosong, siswa bisa disediakan

formulir terstruktur untuk menyusun entri jurnal mereka.

2. Perintahkan siswa untuk menulis selama pelajaran langsung, bukannya setelah

selesai pelajaran.

62. Kontrak Belajar

URAIAN SINGKAT

Belajar yang timbul dan keinginan sendiri acapkali lebih mendalam dan lebih

permanen ketimbang belajar yang diarahkan oleh guru. Namun demikian,

anda mesti memastikan bahwa kesetujuan terhadap apa dan bagaimana

sesuatu akan dipelajari haruslahjelas. Salah satu cara untuk mewujudkan hal

ini adalah dengan kontrak belajar.

PROSEDUR

1. Perintahkan tiap siswa untuk mernilih sebuah topik yang dia ingin pelajari

sendiri.

2. Sarankan tiap siswa untuk berfikir cermat melalui rencana belajar. Berikan

waktu yang banyak untuk riset dan konsultasi dalam menyusun rencana.

3. Mintalah siswa untuk menulis kontrak yang mencakup kategori-kategori

berikut ini:

Page 95: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Tujuan belajar yang ingin dicapai siswa.

Pengetahuan atau ketrampilan khusus yang mesti dikuasai.

Kegiatan belajar yang akan dilakukan.

Bukti yang akan diajukan siswa untuk menunjukkan bahwa tujuan itu

telah tercapai.

Tanggal penyelesaian.

Berikut ini adalah sebuah kontrak yang dibuat oleh siswa yang ingin

mengerjakan resumenya.

Topik: Mengungkapkan diri saya dengan baik secara

tertulis.

Tujuan pembelajaran: Memilih format yang tepat.

Memadatkan empat halaman menjadi dua.

Menulis tujuan karier yang lebih jelas.

Aktivitas pembelajaran: Meninjau resume sampel.

Memilih sampel yang saya suka dan

mengomentarinya.

Menyiapkan tulisan berdasarkan kritikan guru.

Menulis ulang bila perlu.

Menyerahkan salinan kepada tiga siswa dan

meminta komentar mereka.

Menyiapkan resume akhir.

Tanggal penyelesaian: Dalam dua minggu.

4. Temui siswa dan diskusikan kontrak yang diajukan. Sarankan materi belajar

yang ada kepada siswa. lcarakan perubahan yang Ingin anda lakukan.

VARIASI

1. Buatlah kontrak belajar kelompok, sebagai alternatif dari kontrak belajar

individu.

2. Sebagai alternatif dari pemberian kebebasan memilih, pilihkan topik dan

tujuan untuk siswa atau tawarkan pilihan yang terbatas. Namun demikian.

Page 96: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

berikan pilihan yang banyak tentang cara mempelajari topik itu.

Belajar yang Efektif

Aktivitas belajar yang efektif membantu siswa mengenali perasaan, nilai-nilai,

dan sikap mereka. Topik yang paling tehnis sekalipun melibatkan belajar yang

efektif. Sebagai contoh, apa gunanya kemampuan menggunakan komputer

jika siswa cemas dan tidak yakin dengan diri sendiri ketika mereka

menggunakan komputer? Strategi yang berikut ini dirancang untuk

menimbulkan kesadaran akan perasan, nilai-nilai, dan sikap yang menyertai

banyak topik kelas. Strategi ini dengan halus mendesak siswa untuk

mengenali keyakinan mereka dan bertanya pada diri sendiri apakah mereka

memiliki komitmen terhadap cara-cara baru dalam mengerjakan segala hal.

63. Mengetahui yang Sebenarnya

URAIAN SINGKAT

Acapkali, sebuah topik dapat menlngkatkan pemahaman dan kepekaan

terhadap orang atau situasi yang tidak akrab bagi siswa. Salah satu cara

terbaik untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menciptakan aktivitas efektif

yang menstimulasi keingintahuan tentang seperti apa sebenarnya orang atau

situasi yang kurang akrab tersebut.

PROSEDUR

1. Pilihlah tipe orang atau situasi yang anda ingin siswa mempelajarinya. Berikut

adalah beberapa contohnya:

Seperti apa rasanya berada di kalangan minoritas.

Seperti apa rasanya berada dalam periode waktu yang berbeda dalam

sejarah.

Seperti apa rasanya menjadi orang yang berasal dan budaya yang berbeda.

Page 97: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Seperti apa rasanya menjadi orang yang memiliki persoalan atau tantangan

pelik.

2. Buatlah cara untuk mensimulasikan orang atau situasi itu. Di antara cara-cara

untuk melakukannya adalah sebagai berikut:

Perintahkan siswa untuk berbusana seperti yang dikenakan oleh orang-

orang dalam situasi itu. Atau perintahkan mereka untuk menangani

peralatan, perkakas, aksesoris, atau barang-barang milik lainnya dari orang

atau situasi itu atau dengan terlibat dalam kegiatan tertentu yang biasa

dilakukan orang itu.

Sebagai contoh, kondisikan siswa pada proses normal penuaan dengan

memberi mereka kacamata yang berlumuran noda pelembab, membawa

kacang buncis dalam keranjang, katun pembersih telinga, dan

mengenakan kaus kaki bersepatu sandal. Kemudian perintahkan mereka

untuk mengambil pensil dan kertas dan menuliskan nama mereka, alamat

dan nomor telepon, atau untuk berjalan-jalan ke luar ruang kelas,

membuka pintu, dan mencari-cari jalan.

Tempatkan siswa dalam situasi di mana mereka diharuskan merespons

sesuai peran yang harus mereka mainkan.

Gunakan analogi dalam membuat simulasi: Buatlah sebuah skenario yang

tidak terlalu asing bagi siswa yang isinya menjelaskan situasi yang tidak

begitu mereka kenal. Sebagai contoh, anda dapat meminta seluruh siswa

yang kidal untuk menggambarkan seorang yang secara budaya berbeda

dari siswa yang lain.

Tirukan gerak-gerik seseorang dan perintahkan siswa untuk

mewawancarai anda dan mencari tahu tentang pengalaman, pandangan

dan perasaan anda. Sebagai contoh, seorang guru sains (Kate Brooks)

Berpakaian seperti Galileo dan menyajikan drama tentang kehidupannya

dan dilema etika yang dia (Galileo) hadapi. Musik jaman renaisans

dimainkan dan lilin dinyalakan di planetarium, sementara Galileo

mendapatkan temuan dengan teleskop. Drama Itu berakhir dengan

dihukumnya galileo dan upayanya untuk mempertahankan ajarannya. Pada

Page 98: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

akhir drama itu, siswa menulis sebuah esai tentang persoalan etika yang

dihadapi Galileo, memberikan pandangan mereka tentang keputusan

Galileo, dan menebak apa yang akan mereka lakukan.

3. Tanyakan kepada siswa bagaimana rasanya simulasi tersebut. Diskusikan

pengalaman sewaktu mengenakan sepatu orang lain. Perintahkan siswa untuk

mengenali tantangan yang dimunculkan oleh orang atau situasi yang tidak

begitu mereka kenal.

VARIASI

1. Jika memungkinkan, lakukan pertemuan nyata dengan situasi atau orang yang

tidak mereka kenal akrab.

2. Buatlah pengalaman imaji mental dl mana siswa memvisualkan orang atau

situasi yang tidak mereka kenal akrab.

64.Pemeringkatan pada Papan Pengumuman

URAIAN SINGKAT

Banyak materi belajar yang tidak mengandung muatan benar atau salah.

Ketika terdapat nilal-nilai, opini, gagasan, dan preferensi tentang topik yang

anda ajar-kan, aktivitas ini bisa digunakan untuk menstimulasi pemikiran dan

diskusi.

PROSEDUR

1. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok beranggotakan empat hingga enam

orang.

2. Berikan kepada siswa daftar yang berisi salah satu dari yang berikut ini:

Nilai-nilai yang mereka pegang (misalnya, 1. Loyalitas, 2. ... dll)

Opini yang mungkin mereka dukung (misalnya, 1. Pencegahan kejahatan.

harus menjadi perhatian utama bangsa kita, 2. .....dll)

Solusi alternatif atas suatu masalah (misalnya. Hematlah energi dengan 1.

Page 99: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Berkendara secara 3 in 1. 2. .... dll)

Pilihan keputusan yang mereka atau orang lain hadapi (misalnya, 1.

Melegalkan narkoba, 2. .... dll)

Atribut yang mereka kehendaki (misalnya, l tampil menawan. 2. .... dll)

Preferensi yang mereka miliki (misalnya, I. Edgar Allan Poe, 2……,dll)

Sebagai contoh. siswa dapat ditanya sifat apa yang mereka harapkan ada pada

seorang teman: bisa diandalkan, lucu, keren, pengertian, dll)

4. Berikan tiap kelompok buku bloknot. Perintahkan mereka untuk menuliskan

tiap butir dalam daftar itu pada kertas terpisah.

5. Buatlah "papan pengumuman" dimana sub-sub kelompok dapat memajang

preferensi urutan peringkat mereka. (kertas Bloknote boleh ditempelkan pada

papan tulis. whiteboard, atau pada kertas karton lebar.)

6. Bandingkan dan bedakan pemeringkatan antar kelompok yang kini dipajang.

VARIASI

1. Upayakan untuk mencapai konsesus seluruh siswa.

2. Perintahkan siswa untuk mewawancarai anggota kelompok yang peringkatnya

berbeda dengan peringkat mereka.

Page 100: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

65. Apa? Lantas Apa? Dan Sekarang Bagaimana?

URAIAN SINGKAT

Nilai dari aktivitas belajar eksperiensial akan meningkat dengan meminta

siswa untuk merenungkan kembali pengalaman yang baru mereka alami dan

menggali implikasinya. Periode perenungan ini seringkali disebut sebagai

pengolahan atau debriefing (pewawancaraan-pentanyajawaban). Sebagian

kalangan pendidik kini menggunakan istilah harvesting (pemanenan). Berikut

adalah urutan tiga tahap untuk memanen pengalaman yang kaya akan

pembelajaran.

PROSEDUR

1. Kondisikan siswa ke dalam pengalaman yang sesuai dengan topik yang anda

ajarkan. Pengalaman-pengalaman ini dapat mencakup yang berikut ini:

Permainan atau latihan simulasi

Kunjungan lapangan Tayangan Video

Proyek belajar praktik

Debat

Drama

Latihan imaji mental

2. Perintahkan siswa untuk saling bercerita tentang apa yang terjadi pada mereka

selama latihan tersebut:

Apa yang mereka lakukan?

Apa yang mereka amati? Pikirkan?

Apa yang mereka rasakan selama latihan itu?

3. Selanjutnya, perintahkan siswa untuk bertanya pada diri sendiri, "Lantas,

bagaimana?"

Manfaat apa yang mereka dapatkan dari latihan itu?

Apa yang mereka pelajari? Dan Pelajari kembali?

Apa implikasi dari aktivitas itu?

Bagaimanakah kaitan antara pengalaman itu (jika itu berupa simulasi atau

Page 101: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

drama) dengan dunia nyata?

4. Terakhir, perintahkan siswa untuk memikirkan "Sekarang bagaimana? "

Bagaimana kalian ingin melakukan sesuatu secara berbeda di masa

mendatang?

Bagaimana kalian dapat memperluas pembelajaran yang kalian dapatkan?

Langkah-langkah apa yang dapat kallan ambil untuk menerapkan apa yang

telah kalian pelajari?

VARIASI

1. Batasi diskusi pada "'Apa?" dan "Lantas bagaimana?"

2. Gunakan kedua pertanyaan ini untuk menstimulir penulisan jurnal (lihat

strategi 61, "Jurnal Belajar").

66. Penilaian-Diri secara Aktif

URAIAN SINGKAT

Melalui metoda ini, siswa mampu berbagi sikap mereka tentang sebuah mata

pelajaran melalui penilaian-diri. Metoda ini memungkinkan guru untuk

mengukur perasaan dan keyakinan siswa, dan berfungsi sebagai papan loncat

bagi diskusi kelas.

PROSEDUR

1. Buatlah sebuah daftar pernyataan yang akan dibacakan kepada siswa untuk

menilai sikap dan perasaan mereka tentang pelajaran yang diberikan.

Sebagai contoh, seorang guru menyusun pernyataan-pernyataan berikut ini:

Saya menginginkan pekerjaan yang memungkinkan saya untuk bekerja

dengan orang lain.

Saya menginginkan pekerjaan yang memberi saya pendapatan paling

besar, berkat kemampuan saya.

Saya menginginkan pekerjaan yang aman dan bebas dari rasa khawatir

Page 102: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

akan terus-menerus dievaluasi.

Saya menginginkan pekerjaan yang tidak perlu saya lembur di rumah.

Saya menginginkan pekerjaan yang tidak menuntut banyak bepergian.

Saya menginginkan pekerjaan memiliki nilai guna bagi masyarakat.

Saya menginginkan pekerjaan yang terus-menerus memacu peningkatan

kemampuan saya.

2. Perintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan, dengan

menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan.

3. Buatlah skala penilaian angka dari satu hingga lima di depan kelas dengan

menggunakan papan tulis atau dengan menempelkan angka pada dinding.

4. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sejumlah pernyataan. Setelah

mendengarkan pernyataan-pernyataan itu, siswa harus berdiri di depan angka

penilaian yang paling cocok dengan sikap mereka terhadap pengetahuan

seputar mata pelajaran. Tergantung pada mata pelajarannya, angka 1 bisa

berarti "Sangat Setuju" atau "Paham Betul." sedangkan angka 5 untuk "Sangat

Tidak Setuju" atau Tidak Paham."

5. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian ruang kelas

yang paling cocok dengan pengetahuan atau posisi mereka. Setelah terbentuk

sejumlah barisan di depan berbagai posisi. perintahkan beberapa siswa untuk

saling menjelaskan alasan mereka memilih posisi itu.

6. Setelah mendengarkan pendapat siswa lain. Perintahkan sembarang siswa

yang ingin mengubah posisi mereka pada skala itu untuk melakukannya.

7. Lanjutkan membaca pernyataan atau fakta individual dan meminta siswa itu

bergerak ke angka yang paling cocok dengan opini atau pengetahuan mereka.

8. Selanjutnya, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri mereka salinan

tertulis dari pernyataan-pernyataan itu dan perintahkan mereka untuk

mendiskusikannya.

9. Sekarang, perintahkan siswa untuk secara pribadi mencocokkan kembali

pendapat mereka terhadap butir. Perintahkan mereka untuk menunjuk satu

angka pada tiap pernyataan yang mencerminkan tingkat kesetujuan atau

ketidaksetujuan mereka.

Page 103: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

VARIASI

1. Dalam kelas yang jumlah siswanya lebih besar, perintahkan siswa untuk

terlebih dahulu memilih sebuah jawaban terhadap pernyataan-pernyataan itu

dan kemudian bergerak ke bagian-bagian ruangan yang telah dinomori.

2. Mulailah dengan diskusi kelompok kecil dan kemudian lakukan penilaian

individual (pribadi).

67. Peraga Peran

URAIAN SINGKAT

Aktivitas ini merupakan cara menarik untuk menstimulasi diskusi tentang nilai

dan sikap. Siswa diminta untuk menominasikan sosok-sosok terkenal yang

mereka pandang sebagai peraga peran dari ciri-ciri yang berkaitan dengan

sebuah topik yang tengah dipelajari di kelas.

PROSEDUR

1. Bagilah siswa nienjadi sub-sub kelompok beranggotakan lima atau enam orang,

dan berikan kepada tiap kelompok selembar kertas dan bolpoin.

1. Perintahkan tiap kelompok untuk mengenali tiga siswa yang akan mereka

kenali sebagai perwakilan dari mata pelajaran yang tengah didiskusikan.

Dalam pelajaran musik, sebagai misal, mereka dapat memilih Elton John,

Billy Joel, dan Stevie Wonder.

2. Setelah mereka mengenali tiga sosok terkenal, perintahkan mereka untuk

membuat daftar karakteristik yang dimiliki oleh ketiganya yang

mengkualifikasi mereka sebagai contoh atau peraga peran untuk mata

pelajaran yang tengah mereka diskusikan. Mereka mesti mendaftar orang dan

karakteristik pada kertas dan menempelkannya pada dinding.

3. Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan membandingkan daftar

Page 104: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mereka, perintahkan tiap kelompok untuk menjelaskan alasan yang melandasi

pilihan mereka.

4. Arahkan siswa dalam sebuah diskusi tentang berbagai persepsi di kalangan

siswa.

VARIASI

1. Sebagai alternatif dari menyebut orang sungguhan, perintahkan siswa untuk

memilih karakter fiksional.

2. Berikan kepada tiap kelompok daftar khusus tentang orang yang merupakan

perwakilan atau tokoh dari mata pelajaran yang didiskusikan.

Pengembangan Keterampilan

Salah satu tujuan terpenting dari pendidikan di jaman sekarang adalah

pemerolehan keterampilan untuk kebutuhan pekerjaan modern. Terdapat

keterampilan tehnis seperti menulis dan komputasi. Ada pula keterampilan

non-tehnis semisal mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara

dengan jelas. Ketika siswa berupaya mempelajari keterampilan-keterampilan

baru dan meningkatkan kemampuan yang ada, mereka perlu

mempraktikannya secara efektif dan mendapat umpan balik yang berguna.

Strategi-strategi yang berikut ini merupakan cara-cara yang berbeda untuk

mengembangkan ketrampilan. Beberapa di antaranya cukup intens dan

sebagian lagi menyenangkan. Bermacam pemeranan ditampilkan secara

khusus.

68. Formasi Regu Tembak

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan format yang cepat dan dinamis yang bisa digunakan untuk

berbagai macam tujuan, misalnya menguji dan memerankan suatu lakon.

Format ini menampilkan pasangan secara bergilir. Siswa mendapat peluang

Page 105: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

untuk merespon dengan cepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

secara bertubi-tubi atau jems tantangan lain;

PROSEDUR

1. Tetapkan tujuan anda untuk menggunakan "regu tembak." Berikut Ini adalah

contohnya bila yang menjadi tujuan anda adalah pengembangan kemampuan:

Siswa dapat menguji atau melatih satu sama lain.

Siswa dapat melakonkan (mendramatisasi) situasi yang diberikan kepada

mereka.

Siswa dapat mengajar satu sama lain.

Anda juga dapat menggunakan strategi ini untuk situasi lain. Berikut adalah

beberapa contohnya:

Siswa dapat mewawancarai temannya untuk mengetahui pendapat dan

pandangannya. Siswa dapat mendiskusikan kutipan atau naskah Pendek.

2. Susunlah kursi dalam formasi dua barisan berhadapan. Sediakan kursi yang

cukup untuk seluruh siswa kelas.

3. Pisahkan kursi-kursi menjadi sejumlah regu berangggotakan tiga hingga lima

siswa pada tiap sisi atau deret. Formasi ini bisa tampak seperti gambar berikut:

4. Bagikan pada tiap siswa x sebuah kartu berisi sebuah tugas atau pekerjaan

yang akan dia mintakan untuk dijawab oleh siswa y yang duduk berhadapan

dengannya. Gunakan salah satu dari yang berikut ini:

Sebuah topik wawancara (misalnya, ajukan kepada siswa yang duduk di

hadapanmu pertanyaan ini:

"Bagaimana perasaanmu terhadap karakter ____ dalam buku _____?")

Pertanyan tes (misalnya, tanyakan kepada siswa yang duduk di

hadapanmu, "Apa rumus untuk ____?")

Naskah pendek atau kutipan (misalnya, tanyakan kepada siswa yang

X X X X X X X X X X X X X X X X

Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

Page 106: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

duduk di hadapanmu pendapatnya tentang frase "Kamu tidak memiliki

sesuatu yang banyak membantu mewujudkan cita-citamu. )

Sebuah karakter untuk dilakonkan/diperankan (misalnya, perintahkan

siswa yang duduk di hadapanmu untuk memerankan seseorang yang harus

menasehati kawannya untuk tidak minum-minuman keras sambil

mengemudi)

Tugas mengajar (misalnya, perintahkan siswa y duduk di hadapanmu

untuk mengajarkan kepadamu kapan menggunakan titik-dua dan titik-

koma)

Berikan kartu yang berbeda untuk tiap anggota x dari sebuah regu.

Sebagai contoh, seorang guru tengah melatih siswa untuk melakukan tatapan

mata yang baik dan berbicara dengan lancar. Guru memberikan satu dari

kartu-kartu berikut ini kepada anggota x dari tiap regu:

Perintahkan, siswa yang duduk di hadapanmu untuk memberikan

pendapatnya tentang presiden Indonesia yang sekarang.

Perintahkon siswa yang duduk di hadapanmu untuk menceritakan tentang

masa kanak-kanaknya.

Perintahkan siswa yang duduk di hadapanmu untuk menjelaskan ciri-ciri

dan keunggulan dari pastagigi yang dia gunakan.

Perintahkan siswa yang duduk di hadapanmu untuk menceritakan tentang

hobi dan minatnya.

5. Mulailah tugas pertama. Dalam waktu yang tidak begitu lama, umumkan

bahwa sekaranglah waktunya bagi siswa y untuk berpindah satu kursi di

sebelah kirinya di dalam regunya. Jangan merotasi atau memindahkan siswa x.

Perintahkan siswa x untuk "menembakkan" tugas atau pertanyaannya kepada

siswa y yang duduk di hadapannya. Lanjutkan dengan jumlah babak sesuai

dengan jumlah tugas yang anda berikan.

VARIASI

Page 107: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

1. Baliklah peran agar siswa x bisa menjadi siswa y.

2. Dalam beberapa situasi, bolehjadi akan lebih menarik dan lebih tepat untuk

memberikan tugas yang sama kepada tiap anggota regu. Dalam hal ini, siswa y

akan diminta untuk menjawab instruksi yang sama untuk tiap anggota

regunya. Sebagai contoh, seorang siswa dapat diminta untuk melakonkan

situasi yang sama beberapa kali.

69. Pengamatan dan Pemberian Masukan Secara Aktif

URAIAN SINGKAT

Prosedur umum dalam menggunakan pengamat pada latihan drama atau sesi

latihan ketrampilan adalah dengan menunggu hingga pementasan selesai

sebelum meminta pemberian masukan. Prosedur ini memberi umpan balik

yang sifatnya segera bagi si pemeran. Ini juga menjadikan pengamat untuk

tetap siap selama pementasan.

PROSEDUR

1. Buatlah latihan pemeranan di mana beberapa siswa memperagakan

ketrampilan sedangkan siswa yang lain menjadi pengamat.

2. Sediakan bagi pengamat daftar konkret tentang perilaku positif dan/atau

negatif untuk diperhatikan. Perintahkan mereka untuk memberi isyarat kepada

pemain drama ketika perilaku yang dikehendaki terjadi dengan isyarat yang

berbeda bila perilaku yang tidak dikehendaki muncul. Isyarat yang bisa

digunakan antara lain:

Mengangkat tangan

Meniup peluit

Menjentikkan jari

Tepuk tangan satu kali

Siswa di dalam pelajaran bahasa Spanyol konvensional, Misalnya, dapat

menggunakan aktivitas ini untuk mempraktikkan tatabahasa. Guru

menyiapkan 10 situasi yang berbeda dan meminta partisipan pemeran drama

Page 108: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

untuk memilih salah satunya dari sebuah topi. Sebelum pemeranan lakon

dimulai, siswa memilih isyarat untuk menandakan penggunaan tata bahasa

yang tidak benar (menjentikkan jari) dan satu untuk dukungan positif

(melambaikan tangan). Pemeran lakon dua siswa memulai dialog dalam

bahasa Spanyol. Jika kemudian dijumpai kesalahan gramatika anggota,

audiens dapat menjentikkan jari; untuk memberikan umpan balik positif,

mereka melambaikan tangan. Variasi untuk menghindari interupsi terus-

menerus adalah dengan menetapkan waktu interval satu menit dan

memberikan penghargaan umum (jumlah jentikkan atau lambaian tangan) atau

penilaian langsung.

3. Jelaskan bahwa tujuan dari isyarat-isyarat itu adalah memberikan umpan balik

segera kepada pemeran lakon mengenal pementasan mereka.

4. Diskusikan pengalaman itu dengan pemeran lakon yang terlibat dalam

pemeragaan ketrampilan. Cari tahu apakah masukan yang sifatnya segera itu

membantu, ataukah justru mengganggu mereka.

VARIASI

1. Beri kesempatan pengamat untuk menggunakan sebuah sinyal (misalnya,

meniup peluit) untuk menghentikan aksi pemeran lakon dan mengajukan

pertanyaan atau memberikan umpanbalik yang lebih rinci kepada para

pemeran lakon.

2. Rekamlah pemeranan lakon itu dengan kamera video. Jangan sampai ada yang

memberikan masukan selama perekaman. Perintahkan siswa untuk menonton

rekaman itu dan menggunakan isyarat yang baku pemutaran ulang ulang.

70. Pemeranan Lakon yang Tidak Membuat Grogi Siswa

URAIAN SINGKAT

Tehnik ini mengurangi ancaman atau rasa khawatir siswa dalam pemeranan

lakon. Caranya adalah dengan menempatkan guru pada peran utama dan

melibatkan siswa dalam memberikan respons dan menetapkan arah

Page 109: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

skenarionya.

PROSEDUR

1. Buatlah peran lakon di mana anda akan menunjukkan perilaku yang

dikehendaki, misalnya mengatasi orang yang sedang sangat marah.

2. Beritahu siswa bahwa anda akan memegang peran utama dalam pemeranan

lakon Itu. Tugas siswa adalah membantu anda mengatasi situasi.

3. Perintahkan beberapa siswa untuk mengambil peran sebagai orang lain dalam

situasi itu (misalnya, orang yang sedang marah). Berikan kepada siswa itu

naskah pembuka untuk dibaca guna membantu dia memahami perannya.

Mulailah pemeranan tersebut, namun hentikan pada beberapa selang waktu

dan perintahkan siswa untuk memberikan umpan balik dan arahan seiring

berjalannya skenario. Jangan ragu-ragu untuk meminta siswa memberikan

panduan khusus untuk anda gunakan. Sebagai contoh, pada poin tertentu.

tanyakan "Apa yang selanjutnya mesti saya katakan?" Dengarkan saran

mereka dan kemudian cobalah.

4. Lanjutkan pemeranan lakon agar siswa kian melatih anda tentang cara

mengatasi situasi. Ini akan memberi mereka praktik keterampilan sementara

anda melakukan pemeranan aktual bagi mereka.

VARIASI

1. Dengan menggunakan prosedur yang sama, perintahkan siswa untuk melatih

kawannya (Sebagai alternatif dari melatih gurunya).

2. Rekamlah seluruh pemeranan lakon. Putar ulang dan diskusikan dengan siswa

tentang cara lain untuk merespons poin tertentu dalam situasi itu.

71. Pemeranan Lakon Oleh Tiga Orang Siswa

URAIANSINGKAT

Tehnik ini memperluas pemeranan lakon tradisional dengan menggunakan

tiga siswa yang berbeda dalam situasi pemeranan lakon yang sama. Tehnik ini

Page 110: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

menunjukkan pengaruh dari variasi gaya individual terhadap akibat dari

situasi itu.

PROSEDUR

1. Dengan bantuan siswa, tunjukkan konsep dasar pemeranan lakon (jika perlu)

dengan sebuah situasi semisal siswa yang memprotes nilainya kepada seorang

guru.

2. Buatlah skenario dan jelaskan kepada siswa.

3. Perintahkan empat siswa untuk mengambil peran karakter dalam pemeranan

lakon. Tugaskan satu siswa untuk tetap menjadi karakter standar (misalnya,

seorang guru) dan instruksikan tiga siswa yang lain bahwa mereka akan

memainkan peran yang lainnya (misalnya sebagai siswa) secara bergiliran.

4. Perintahkan tiga siswa secara bergilir untuk meninggalkan ruang dan

memutuskan pada urutan mana ereka akan berpartisipasi. Bila sudah siap,

siswa yang pertama kembali memasuki ruangan dan memulai peranan lakon

dengan dua siswa lainnya.

5. Setelah tiga menit, umumkan waktunya dan perintahkan siswa kedua untuk

memasuki ruangan dan mengulang situasi yang sama. Siswa pertama kini dan

dapat tetap tinggal dalam ruangan. Setelah tiga menit dengan siswa kedua,

lanjutkan dengan siswa ketiga dengan ulang skenario itu.

6. Pada akhir pemeranan lakon, perintahkan siswa u niembandingkan dan

membedakan gaya dan kpf siswa relawan dengan mengidentifikasi tehnik-

tehnik mana yang efektif dan dengan mencatat bagian man saja yang perlu

diperbaiki.

VARIASI

1. Sebagai alternatif dari memimpin diskusi kelas, bagilah siswa menjadi tiga

kelompok. Berikan satu dari tiga pemeran lakon kepada tiap kelompok.

Perintahkan tiap kelompok untuk menentukan siswa yang akan memberi

mereka umpan balik pendukung. Gunakan prosedur ini ketika anda merasa

perlu mengurangi kemungkinan adanya rasa malu karena dilakukannya

Page 111: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

pembandingan antar para pemeran lakon secara terbuka.

2. Untuk kelompok yang lebih besar, bagilah siswa menjadi tiga bagian dan ikuti

prosedur penggiliran dari pemeranan lakon rangkap tiga. Siswa selanjutnya

kembah ke posisi semula untuk membandingkan dan membedakan ketiga

gaya pemeranan lakon tersebut.

72. Mengilir Peran

URAIAN SINGKAT

Aktivitas ini merupakan cara yang bagus untuk memberi kesempatan bagi tiap

siswa untuk mempraktikkan ketrampilan melalui pemeranan lakon tentang

situasi kehidupan nyata.

PROSEDUR

1. Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan tiga siswa,

yang tersebar di ruang kelas, dengan celah yang seluas mungkin antar

ketiganya.

2. Perintahkan tiap trio (kelompok tiga siswa) untuk membuat skenario

kehidupan nyata yang membahas topik yang telah anda diskusikan.

3. Setelah masing-masing trio menulis ketiga skenarionya pada lembar yang

terpisah, satu anggota tim dari tiap kelompok menyampaikan skenario itu

kepada kelompok selanjutnya dan sudah disediakan ketika anggota kelompok

membaca skenario untuk mengklarifikasi atau memberikan informasi

tambahan bilamana perlu. Siswa kemudian kembali ke kelompok aslinya.

4. Secara bergiliran, tiap anggota trio akan memiliki kesempatanan untuk

mempraktikan peran primemya (yakni sebagai orang tua), peran sekundernya

(sebagai anak) dan pengamat.

5. Tiap babak mesti berlangsung minimal 10 menit pemeran lakon, dengan 5

hingga 10 menit pemerian umpan balik dari pengamat. Andalah yang

menentukan panjang tiap babak sesuai dengan waktu yang tersedia, topik yang

dibahas, dan tingkat kemampuan siswa.

Page 112: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

6. Datam tiap babak, pengamat mesti berkonsentrasi pada pengidentifikasian apa

yang dilakukan dengan baik oleh pemain primer dalam menggunakan konsep

ketrampilan yang dipelajari di kelas dan apa yang dapat dia lakukan untuk

memperbaikinya.

VARIASI

1. Sebagai alternatif dari penugasan tiap kelompok untuk menulis skenarionya

sendiri anda dapat mempersiapkan skenarionya.

2. Sediakan lembar masukan bagi pengamat yang mengidentifikasi ketrampilan

dan tehnik-tehnik khusus yang mesti ia cermati.

73. Memperagakan Caranya

URAIAN SINGKAT

Tehnik ini memberi siswa kesempatan untuk mempraktikan, melalui peragaan,

ketrampulan khusus yang diajarkan di kelas. Pemeragaan acapkali merupakan

alternatif yang cocok untuk pemeranan lakon karena cara ini tidak begitu

mengancam atau membuat siswa grogi. Siswa diberi banyak waktu untuk

membuat skenario mereka sendiri dan menentukan bagaimana mereka ingin

mengilustraikan ketrampilan dan tehnik yang baru saja di bahas di kelas.

PROSEDUR

1. Setelah berlangsungnya kegiatan belajar tentang topik tertentu, kenalilah

beberapa situasi umum di mana siswa mungkin diharuskan menggunakan

ketrampilan yang baru saja dibahas.

2. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok sesuai dengan jumdah peserta yang

diperlukan untuk memperagakan sekenario yang ada. Umumnya diperlukan

dua atau tiga siswa.

3. Berikan sub-sub kelompok itu waktu 10 hingga 15 menit untuk membuat

skenario tertentu yang mengbarkan situasi umum.

4. Sub-sub kelompok itu juga menentukan bagaimana mereka akan

Page 113: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

memperagakan keterpilan itu kelompok. Beri mereka 5 hingga 7 menit untuk

mempraktikkannya.

5. Tiap sub kelompok akan mendapat giluran melakukan pemeragaan bagi siswa

yang lain. Beri kesempatan adanya pemberian masukan setelah masing-

masing pemeragaan selesai dilakukan.

VARIASI

1. Anda dapat membuat sub kelompok dengan jumlah siswa yang lebih banyak

untuk keperluan pemeragaan bertiindak selaku pembuat skenario, pengarah

dan penasihat.

2. Anda dapat membuat skenario khusus dan menugaskannya kepada sub-sub

kelompok tertentu.

74. Pemeragaan Tanpa Bicara

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan strateg untuk digunakan manakala anda mengajarkan prosedur

setahap-demi-setahap. Dengan memperagakan sebuah prosedur tanpa banyak

bicara, anda mendorong siswa untuk cermat secara mental.

PROSEDUR

1. Tetapkan sebuah prosedur multilangkah yang anda ingin siswa

mempelajarinya. Prosedur-prosedurnya antara lain mencakup yang berikut ini:

Menggunakan aplikasi komputer

Menggunakan peralatan laboratorium

Menjalankan mesin

Memberikan pertolongan pertama

Memecahkan soal matematika

Mencari materi rujukan

Menggambar atau melakukan kegiatan artistik lain

Memperbaiki peralatan

Page 114: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Menerapkan prosedur akuntansi

2. Perintahkan siswa untuk memperhatikan anda memperagakan seluruh

prosedur. Lakukan saja, dengan sedikit atau tanpa penjelasan atau komentar

tentang apa dan mengapa anda melakukan hal itu. Beri mereka gambaran

seklias tentang seluruh tugas. Jangan berharap untuk melakukan pengulangan.

Sampai di sini, anda baru mewujudkan kesiapan siswa untuk meipelajari

3. Bentuklah sejumlah pasangan. Peragakan bagian pertama dari prosedur itu,

sekali lagi dengan sedikit atau tanpa penjelasan atau komentar. Perintahkan

pasangan untuk mendiskusikan apa yang mereka amati peragaan anda.

(Mengatakan kepada siswa apa yang anda lakukan justru akan menurunkan

kewaspadaan atau kecermatan mental mereka) Tunjuklah seorang siswa untuk

menjelaskan apa yang anda lakukan. Jika siswa mengalami kesulitan.

peragakanlah kembali. Hargaliah pengamatan yang benar.

4. Perintahkan pasangan untuk saling mempraktikan bagian pertama dari

prosedur itu. Bila mereka sudah menguasai bagian ini. lakukan pemeragaan

bagian berikutnya dari prosedur itu tanpa bicara. diikuti dengan praktik

berpasangan.

5. Akhiri dengan memberi tantangan kepada siswa untuk melakukan seluruh

prosedur tanpa bantuan.

VARIASI

1. Jika memungkinkan, beri siswa tugas pembuka untuk mencoba prosedur itu

sebelum pemeragaan. Beri kesempatan mereka untuk menduga dan

maklumilah mereka jika terjadi kesalahan. Dengan melakukan hal ini, anda

akan segera menjadikan siswa terlibat secara menjadikan siswa terlibat cecara

mental. Selanjutnya, perintahkan mereka untuk mencermati apa yang anda

peragakan.

2. Jika ada beberapa siswa yang dapat menguasai prosedur itu lebih cepat

dibanding yang lain, rekrutlah mereka sebagai "peraga diam."

Page 115: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

75. Pasangan dalam Praktik – Pengulangan

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan strategi sederhana untuk mempraktikkan dan mengulang

ketrampilan atau prosedur dengan pasangan belajar. Tujuannya adalah

memasukan bahwa kedua pasangan dapat memperagakan ketrampilan atau

prosedur Itu.

PROSEDUR

1. Pilihlah sejumlah ketrampilan atau prosedur yang anda ingin siswa kuasai.

Buatlah pasangan. Dalam tiap pasangan, berikan dua peran: (1) penjelas atau

pemeraga dan (2) pemeriksa.

2. Penjelas atau pemeraga menjelaskan dan/atau memperagakan cara

mengerjakan ketrampilan atau prosedur tertentu. Pemeriksa memastikan

apakah penjelasan dan/atau pemeragaan itu benar, memberi dorongan dan

memberikan pelatihan bila diperlukan.

3. Pasangan berganti peran. Penjelas/pemeraga yang baru diberikan ketrampilan

atau prosedur lain untuk dikerjakan.

4. Proses itu berlanjut hingga semua ketrampilan diulang.

VARIASI

1. Gunakan ketrampilan atau prosedur multilangkah sebagai alternatif dari

beberapa prosedur yang berbebeda. Perintahkan penjelas/pemeraga melakukan

satu lakah dan perintahkan pasangannya melakukan langkah selanjutnya

hingga urutan langkahnya lengkap.

2. Bila pasangan telah menyelesaikan tugas merek buatlah sebuah peragaan di

depan kelompok.

*Tehnik ini didasarkan pada "DrillReview Pairs" karya David W. Johnson,

Roger T. Johnson, dan Karl A. Smith.

Page 116: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

76. Pemberi Peran

URAIAN SINGKAT

Dalam strategi ini, siswa mendapatkan peran seseorang yang pekerjaannya

mereka pelajari. Siswa diberikan tugas praktik nyata dengan terlebih dahulu

diberi sedikit instruksi, dan belajar "dengan mengerjakan."

PROSEDUR

1. Pilihian peran yang anda ingin siswa peragakan. Berikut adalah beberapa

contohnya:

Saya adalah walikota

Pelancong (ke negara lain)

Penyunting

Sejarawan

Ilmuwan

Pelamar kerja

Pemilik usaha

Peneliti

Wartawan

2. Siapkan instruksi tertulis yang menjelaskan satu atau berapa tugas yang bisa

diberikan pada peran itu. Sebagai contoh, seorang walikota dapat diminta

untuk mengajukan program kerja kepada dewan kota.

3. Pasangkan siswa dan berikan tugas pada tiap pasangan. Beri mereka alokasi

waktu untuk menyelesaikan tugas itu. Sediakan materi rujukan untuk

membantu dalam mengerjakan tugas itu.

4. Perintahkan siswa untuk kembali ke possil semula mendiskusikan tugas itu.

VARIASI

1. Ijinkan siswa untuk meninggalkan ruang kelas dan mendapatkan pelatihan

dari rekan karyawan yang dapat bertindak selaku narasumber bagi mereka.

2. Perintahkan siswa untuk mengerjakan tugas Itu sendiri tanpa dukungan dari

Page 117: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

pasangannya.

77. Para Bola

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara dramatis dalam mempraktikkan ketrampilan kerja. Cara

ini menempatkan siswa dalam situasi sulit yang harus mereka jelaskan cara

mengatasinya.

PROSEDUR

1. Pilihlah situasi yang lazim terjadi pada tugas yang tengah dipelajari oleh

siswa. Contoh-contohnya meliputi:

Memimpin pertemuan

Memberikan tugas kepada kaiyawan

Mendapatkan tugas dari manajer

Membuat presentasi

Memberikan laporan kepada manajer

Berbicara kepada pelanggan

2. Rekrutlah beberapa siswa untuk menjadi relawan yang mau memerankan

lakon dalam situasi tertentu. Pastikan untuk menjelaskan situasinya secara

rinci.

3. Bagikan instruksinya kepada siswa lain yang mengrahkan mereka untuk

melemparkan bola kepada siswa lawan. Sebutlah beberapa tindakan yang bisa

diambil untuk memberi kesulitan kepada relawan dalam mengatasi situasi itu.

Jangan memperlihatkan instruksi “lemar-bola" itu kepada siswa relawan.

Sebagai contoh, dalam sebuah wawancara, kerja pelamar bisa saja diminta

untuk mengungkapkan informasimasi pribadinya (yang mana hal ini tidak

dibenarkan) Pelamar perlu memutuskan cara menanggapi permintaan itu.

4. Beri kesempatan kepada relawan untuk menepat situasi itu. Beri tepuk tangan

atas usahanya. Diskusikan cara-cara untuk mengatasi kejadian-kejadian yang

tak terduga dengan seluruh siswa.

Page 118: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

5. Rekrutlah relawan baru dan berikan tantangan berbeda kepada mereka.

VARIASI

1. Perintahkan siswa untuk memilih "lemparan-bola" mereka sendiri untuk

diarahkan kepada relawan.

2. Sebagai alternatif dari penggunaan relawan, peragakan sendiri oleh anda cara

menangkap "lemparan-bola" dari siswa.

78. Kelompok Penasehat

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan strategi untuk mendapatkan umpanbalik selama

berlangsungnya pelajaran multisesi. Acapkali, guru meminta umpanbalik

siswa setelah pelajaran selesai, dan ini tentunya terlalu terlambat untuk

melakukan penyesuaian.

PROSEDUR

1. Seusai pelajaran, tetapkan kapanwaktunyaandaakan meniinta umpan balik dari

siswa.

2. Perintahkan sekelompok kecil siswa relawan untuk bertemu dengan anda.

Katakan kepada mereka bahwa tugas mereka adalah meminta tanggapan dari

siswa lain sebelum waktu pertemuan.

3. Gunakan pertanyaan-pertanyaan seperti yang berikut ini:

Hal-hal apa saja yang bermanfaat? Dan yang tidak berrnanfaat?

Bagian mana yang belum jelas?

Apa yang dapat membantu kalian untuk bisa mempelajari dengan lebih

baik?

Apakah kalian siap untuk beranjak ke materi baru?

Apakah materi saya memiliki kaitan erat dengan kehidupan kalian?

Apa lag yang kalian inginkan dari pelajara berikutnya?

Page 119: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Apa yang tidak begitu kalian inginkan?

Apa yang kalian ingin lanjutkan?

VARIASI

1. Cobalah strategi mengajar dengan "kelompok penasehat" yang anda

rencanakan untuk digunakan selama pelajaran. Mintalah tanggapan.

2. Gunakan alternatif lain untuk mendapatkan umpan balik, misalnya survei

reaksi pasca-pertemuan atau survei lisan mengenal tanggapan siswa.

BAGAIMANA MENJADI BELAJAR

TIDAK TERLUPAKAN

Sebagian guru mengajar hingga batas akhir masa sekolah, semester, atau

bidang studi. Mereka mungkin beranggapan bahwa pada saat-saat akhir mereka

dapat menjejalkan lebih banyak informasi dan menyelesaikan topik dan materi

yang niasih dalam agenda mereka.

Makna dari "menyelesaikan" matapelajaran masih perlu dipertanyakan,

karena adakalanya guru hanya sekadar menyelesaikan materi yang masih tersisa.

Memaksakan diri untuk mengajar hingga batas akhir seringkali berakibat pada

terjadinya pengajaran yang tidak tertata, ada yang terlewatkan. atau ada yang

masih belum jelas. Sebaliknya, bila kegiatan belajar bersifat aktif, ada peluang

untuk terjadinya pemahaman. Bila kita menyediakan waktu untuk memantapkan

apa yang telah dipelajari, maka ada peluang untuk terjadinya pengingatan.

Pikirkanlah apa yang terjadi bila anda bekerja keras menggunakan

komputer, mencari informasi, memecahkan masalah. dan menyusun konsep

namun, anda lupa menyimpan hasil pekerjaan anda. Tentu saja, semua pekerjaan

anda akan hilang sia-sia. Demikian pula, hasil pembelajaran dapat menghilang

bila siswa tidak diberi kesempatan untuk menyimpannya.

Di samping menyimpan apa yang lelah dipelajari, penting pula untuk

Page 120: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

menikmatinya. Seperti halnya pengalaman, pembelajaran akan dapat dinikmati

bila ada kesempatan untuk mengingatnya dan memberinya sentuhan akhir yang

menyentuh perasaan. Sebagaimana yang telah kita bicarakan tentang "hidangan

pembuka" dan "entri" dari kegiatan belajar aktif, sekarang yang akan kita bahas

adalah "hidangan penutup."

Ada banyak tindakan positif yang bisa kita ambil untuk menciptakan

penutup mata pelajaran yang bermakna dan, barangkali, tak terlupakan. Di bagian

ini kami akan mernbahasnya dalam empat kategori.

1. Strategi Peninjauan Kembali: Bagian ini membahas cara-cara untuk

membantu siswa mengingat apa yang telah mereka pelajari dan menguji

pengetahuan dan kemampuan mereka yang sekarang. Anda akan menjumpai

strategi peninjauan kembali yang menarik bagi siswa dan membantu

"menyimpan" pembelajaran yang telah mereka terima.

2. Penilaian-Sendiri: Bagian ini membahas cara-cara untuk membantu siswa

menilai apa yang kini mereka ketahui, apa yang kini dapat mereka kerjakan,

dan sikap apa yang sekarang mereka pegang. Anda akan menjumpai strategi

penilaian yang membantu siswa mengevaluasi kemajuan mereka.

3. Perencanaan Masa Depan: Bagian ini membahas cara-cara untuk membantu

siswa mempertimbangkan apa yang akan mereka lakukan dalam rangka

menerapkan hal-hal yang telah mereka pelajari. Anda akan mendapati strategi

perencanaan masa depan yang menghadapkan siswa pada fakta bahwa

kegiatan belajar mereka tidak berhenti di ruang kelas.

4. Ucapan perpisahan: Bagian ini membahas cara-cara untuk membantu siswa

mengenang pengalaman mereka bersama-sama dan mengungkapkan apresiasi

mereka. Anda akan mendapati strategi-strategi yang membantu menghadirkan

bagian penutup pelajaran yang memungkinkan siswa untuk mengucapkan

perpisahan.

Strategi Peninjauan Kembali

Salah satu cara yang pasti untuk membuat penibelajaran tetap melekat

dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa

Page 121: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

yang telah dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali

lebih melekat di dalam pikiran ketimbang materi yang tidak. Itu karena

pembahasan kembali memungkinkan siswa untuk memiklrkan kembali infonnasi

tersebut dan menemukan cara untuk menyimpannya di dalam otak.

Yang berikut ini merupakan serangkaian strategi untuk mendukung

peninjauan kembali. Selain menjadi aktif, strategi ini menjadikan peninjauan

kembali sebagai aktivitas yang menyenangkan.

79. Pencocokan Kartu Indeks

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang materi

pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi

pertanyaan kuis kepada temanya.

PROSEDUR

1. Pada kartu Indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang

diajarkan di kelas. Buatlah kartu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan

setengah jumlah siswa.

2. Pada kartu yang terpisah, tulislah jawaban atas masing-masing pertanyaan itu.

3. Campurkan dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar benar-

benar tercampur aduk.

4. Berikan satu kartu untuk satu siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan latihan

pencocokan. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian

mendapatkan kartu jawabannya.

5. Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah

terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untuk mencari

tempat duduk bersama. (Katakan pada mereka untuk tidak mengungkapkan

kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka).

6. Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, peritahkan tiap

pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa yang lain dengan

Page 122: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

membacakan keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk

memberikan jawabannya.

VARIASI

1. Susunlah kartu yang berisi sebuah kalimat dengan beberapa kata yang

dihilangkan untuk dicocokkan dengan kartu yang berisi kata-kata yang hilang

itu— misalnya, "Presiden merupakan _____ angkatan bersenjata. (panglima

tertinggi).

2. Buatlah kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan beberapa

kemungkinan jawabannya—misalnya, "Apa sajakah cara-cara untuk meredam

konflik?" Cocokkan kartu-kartu itu dengan kartu yang berisi kumpulan

jawaban yang relevan. Ketika tiap pasangan memberikan kuis kepada

kelompok, perintahkan mereka untuk mendapatkan beberapa jawaban dari

siswa lain.

80. Peninjauan-Ulang Topik

URAIAN SINGKAT

Strategi ini memberi siswa tantangan untuk mengingat apa yang telah

dipelajari dalam tiap topik atau unit matapelajaran. Ini merupakan cara yang

bagus untuk membantu siswa meninjau-ulang materi yang telah anda bahas.

PROSEDUR

1. Pada akhir pelajaran, berikan siswa sebuah daftar topik yang telah anda bahas.

Jelaskan bahwa anda ingin mengetahui apa yang mereka ingat tentang topik-

topik itu dan apa saja yang telah mereka lupakan. Usahakan agar suasananya

tetap santal agar mereka tidak merasa terancam oleh aktivitas itu.

2. Perintahkan siswa untuk mengingat hal-hal seputar topik yang telah dibahas

dan hal-hal lain yang rnasih mereka ingat. Ajukan pertanyaan semisal:

Mengacu kepada hal apakah topik ini?

Mengapa topik ini penting?

Page 123: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Siapa dapat memberi saya contoh tentang apa V kita pelajari dalam topik

ini?

Nilal-nilai apakah yang kalian dapatkan dari ini ?

Pengalaman belajar apa sajakah yang kita dapatkan dari topik ini.

Jika tidak banyak yang diingat, olok-oloklah daya ingat baik secara bergurau.

atau salahkan diri anda karena tak bisa menjadikan topik itu sebagai sesuatu

yang tak terlupakan."Urutkan pengajuan pertanyaan itu secara kronologis

hingga anda menyinggung semua materi yang pernah dibahas(atau lakukan

selama waktu anda mencukupi).

Waktu anda membahas isinya, buatlah pernyataan nenyimpul sesuai dengan

yang anda kehendaki.

VARIASI

1. Sebagai alternatif dari penggunaan proses diskusi satu kelas penuh,

perintahkan pasangan atau sub-sub kelompok untuk saling berdiskusi.

2. Jika hanya ada sepuluh siswa, atau bahkan kurang, perintahkan mereka untuk

berkumpul di sekeliling sebuah daftar topik pelajaran pada papan tulis dan

melakukan peninjauan ulang atas materi yang sudah dibahas. Agar tidak

terkesan bahwa peninjauan-ulang itu merupakan tes, cobalah anda

meninggalkan ruangan sewaktu prosesnya sedang berlangsung. Ini akan mem-

berdayakan siswa untuk menggunakan waktu secara tepat.

Page 124: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

81. Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan strategi pernbentukan-tim untuk melibatkan siswa dalam

peninjauaan kembali materi pada pelajaran sebelumnya atau pada akhir

pelajaran.

PROSEDUR

1. Berikan dua kartu Indeks kepada masing-niasing siswa.

2. Perintahkan tiap siswa untuk melengkapl kalimat berikut ini:

Kartu 1: Saya masih memiliki pertanyaan tentang _______________

Kartu 2: Saya bisa menjawab pertanyaan tentang _______________

3. Buatlah sub-sub kelompok dan perintahkah tiap kelompok untuk memilih

"pertanyaan paling relevan untuk diajukan" dan "pertanyaan paling menarik

untuk dijawab" dari kartu anggota kelompok mereka.

4. Perintahkan tiap sub-kelompok untuk melaporkan pertanyaan untuk diajukan"

yang ia pilih. Pastikan apakaha ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan

itu. Jika tidak, guru harus menjawabnya.

5. Perintahkan tiap kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk dijawab”

yang ia pilih. Perintahkan anggota sub-sub kelompok untuk berbagi jawaban

dengan siswa yang lain.

VARIASI

1. Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu pertanyaan, dan bagikan kepada sub-

sub kelompok. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memilih satu atau

beberapa pertanyaan yang dapat mereka jawab.

2. Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu jawaban dan bagikan kepada sub-sub

kelompok. Perintahkan sub-sub kelompok untuk memilih satu atau beberapa

jawaban yang menurut mereka membantu dalam meninjau kembali apa yang

telah mereka pelajari

Page 125: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

82. Teka-teki Silang

URAIAN SINGKAT

Menyusun tes peninjauan kembali dalam bentuk tek teki silang akan

mengundang minat dan Partisipasi siswa. Teka-teki silang bisa diisi secara

perseorangan atau kelompok.

PROSEDUR

1. Langkah pertama adalah dengan menjelaskan beberapa istilah atau nama-

nama penting yang terkait dengan matapelajaran yang telah anda ajarkan.

2. Susunlah sebuah teka-teki silang sederhana, dengan menyertakan sebanyak

mungkin unsur pelajaran. (Catatan: Jika terlalu sulit untuk membuat teka-teki

silang tentang apa yang terkandung dalam pelajaran, sertakan unsur-unsur

yang bersifat menghibur, yang tidak mesti berhubungan dengan pelajaran.

sebagai selingan)

3. Susunlah kata-kata pemandu pengisian teka-teki silang anda. Gunakan jenis

yang berikut ini:

Definisi singkat ("sebuah tes untuk menentukan sebuah reliabilitas")

Sebuah kategori yang cocok dengan unsumya (Jenis gas")

Sebuah contoh ("...undang-undang adalah contohnya)

Lawan kata ("lawan kata demokrasi")

4. Bagikan teka-teki itu kepada siswa, baik secara perseorangan maupun

kelompok.

5. Tetapkan batas waktunya. Berikan penghargaan kepada /ini individu atau tim

yang paling banyak memiliki jawaban benar.

VARIASI

1. Perintahkan seluruh kelompok untuk bekerjasama dalam mengisi teka-teki

silang tersebut.

2. Sederhanakan teka-teki itu dengan menetapkan satu kata yang merupakan

Page 126: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

kunci dari pelajaran. Tuliskan dalam kotak mendatar. Gunakan kata yang

menunjukkan unsur-unsur lain dalam pelatihan dan cocokan secara menurun

agar membentuk kata kunci.

83. Meninjau Kesulitan pada Materi Pelajaran

URAIAN SINGKAT

Strategi ini dirancang seperti tayangan permainan TV— Jawaban diberikan

terlebih dahulu, dan tantangannva adalah mengajukan pertanyaan yang cocok

atau benar Format Ini bisa dengan mudah digunakan sebagai tinjauan tentang

materi pelajaran..

PROSEDUR

1. Buatlah tiga hingga enam kategori pertanyaan tinjauan. Gunakan salah satu

dari beberapa kategori umum ini

Konsep atau Gagasan

Fakta

Ketrampilan

Nama

Atau buatlah kategori berdasarkan topiknya. Sebag contoh, pelajaran bahasa

Perancis mungkin melibatk topik semisal, buton, angka. dan wama.

2. Buatlah setidaknya tiga jawaban (dan pertanyaan yang terkait) per kategori.

Sebagai contoh, jawaban "Angggur berwama ini biasanya dihidangkan dalam

temperatur ruangan" bisa dicocokan dengan pertanyaan "Minuman Rouge itu

apa sih? Kita tidak perlu memiliki jumlah pertanyaan dan jawaban yang sama

dalam tiap kategori, namun kita harus menyusun pertanyaan dan jawaban

dengan derajat kesulitan yang terus meningkat.

3. Perlihatkan papan permainan peninjauan kembali pada selembar kertas besar

dan tebal. Umumkan kategorinya dan nilal poinnya untuk tiap kategori.

Berikut adalah papan permainan sampel:

Page 127: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Bulan Warna Angka

10 poin 10 poin 10 poin

20 poin 20 poin 20 poin

30 poin 30 poin 30 poin

4. Bentuklah tim beranggotakan tiga hingga enam orang siswa dan sediakan

kartu penjawab untuk tiap tim. Jika memungkinkan, buatlah kelompok dengan

beragam tingkat ketrampilan atau pengetahuan.

5. Perintahkan tim untuk memilih kapten dan pencatat nilai tim.

Kapten tim mewakili tim. la merupakan satu-satu-nya yang bisa

mengacungkan kartu penjawab dan memberikanjawabannya. Kapten tim

harus berun-ding dengan tim sebelum memberikan jawaban.

Pencatat nilai bertanggungjawab menambahkan dan mengurangi nilai

untuk tim mereka.

Catalan; Sebagai moderator permainan, anda bertanggungjawab mencermati

pertanyaan mana saja yang telah diajukan. Ketika tiap pertanyaan diajukan,

beri tanda silang pada papan permainan. Berikan tanda centang pada

pertanyaan yang sulit dijawab oleh siswa. Anda bisa kembali kepada

pertanyaan ini bila permainan selesai.

Tinnjaulah beberapa aturan permainan berikut ini:

Kapten tim yang memegang kartu penjawab pertama mendapatkan

kesempatan untuk menjawab.

Semua jawaban harus diberikan dalam bnetuk pertanyaan.

Jika jawaban yang diberikan benar, nilal untuk kategorinya akan diberikan.

Jika jawaban tidak benar, nilai angka pada skor tim dikurangi. Dan tim lain

berkesempatan untuk menjawab.

Tim yang memberikan jawaban terakhir yang bena akan menguasai papan

perrnainan.

VARIASI

1. Sebagai alternatif dari penggunaan kapten tim, perintahkan tiap anggota tim

untuk mengambil giliran memainkan permainan tinjauan ulang. Dia tidak

Page 128: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

boleh berkonsultasi dengan anggota tim sebelum menjawab.

2. Perintahkan siswa untuk membuat pertanyaan permainan

84. Bowling Kampus

URAIAN SINGKAT

Strategi ini merupakan alternatif dalam peninjauan-ulang materi. Strategi ini

memungkinkan guru untuk mengevaluasi sejauhmana siswa telah menguasai

materi, dan bertugas menguatkan, menjelaskan, dan mengikhtisarkan poin-

poin utamanya.

PROSEDUR

1. Bagilah siswa menjadi beberapa tim beranggotakan tiga atau empat orang.

Perintahkan tiap tim memilih nama organisasi (tim olah raga, perusahaan,

kendaraan bermotor, dll) yang mereka wakili.

2. Beri tiap siswa sebuah kartu indeks. Siswa akan mengacungkan kartu mereka

untuk menunjukkan bahwa mereka ingin mendapatkan kesempatan menjawab

pertanyaan. Format permainannya sama seperti lempar koin: Tiap kali anda

mengajukan sebuah pertanyaan, anggota tim boleh menunjukkan

keinginannya untuk menjawab.

3. Jelaskan aturan berikut ini:

Untuk menjawab sebuah pertanyaan, acungkan kartu kalian.

Kalian dapat mengacungkan kartu sebelum sebuah pertanyaan selesai

diajukan jika kalian merasa sudah tahu jawabannya, segera setelah kali

melakukan interupsi pembacaan pertanyaan itu dihentikan.

Tim menilai satu angka untuk setiap jawaban pertanyaan yang benar.

Ketika seorang siswa memberikan jawaban yan salah, tim lain bisa

mengambil alih untuk menjawah (Mereka dapat mendengarkan seluruh

pertanyaan jika tim lain menginterupsi pembacaan pertanyaan)

4. Setelah semua pertanyaan diajukan. jumlahkan skornya dan umumkan

pemenangnya.

Page 129: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

5. Berdasarkan jawaban permainan, tinjaulah materi yang belum jelas atau yang

memerlukan penjelasan lebih lanjut.

VARIASI

1. Sebagai alternatif penggunaan format lempar koin, selang-selinglah

pertanyaan kepada tiap tim.

2. Sebagai alternatif dari menjawab pertanyaan yang sifatnya pengetahuan.

gunakan permainan itu untuk menguji apakah siswa dapat mempraktikkan

sebuah ketrampilan dengan benar.

85. Ikhtisar Siswa

URAIAN SINGKAT

Strategi ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengikhtisarkan apa

yang telah mereka pelajari dan untuk menyajikan ikhtisar kepada siswa lain.

Ini merupakan cara yang baik untuk mendorong siswa merekapitulasi apa

yang telah mereka pelajari dengan cara mereka sendiri.

PROSEDUR

1. Jelaskan kepada siswa bahwa bila anda sendiri yang membuatkan ikhtisar

pelajaran itu berarti bertentangan dengan prinsip belajar aktif.

2. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan dua hingga empat

orang.

3. Perintahkan tiap kelompok untuk membuat ikhtisar mereka sendiri tentang

mata pelajaran yang mereka tempuh. Doronglah mereka untuk membuat

uraian singkat, peta pemikiran, atau instrumen lain yang akan memungkinkan

mereka menyampaikan ikhtisar kepada siswa lain.

Gunakan salah satu dari pertanyaan berikut untuk memandu pekerjaan

mereka:

Apa topik utama yang telah kita bahas?

Apa sajakah poin-poin utama yang dikemukakan dalam pelajaran hari ini?

Page 130: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Apa pengalaman yang kalian dapatkan dan manfaat apa yang kalian

dapatkan darinya?

Gagasan atau saran apakah yang kalian dapatk dari pelajaran ini?

4. Perintahkan kelompok untuk saling berbagi ikhtisar mereka. Beri tepuk

tangan atas usaha mereka.

VARIASI

1. Siapkan garis-garis besar topik hari ini dan perintahkan siswa untuk mengisi

rincian dari hal-hal yang telah dibahas.

2. Perintahkan siswa untuk melagukan ikhtisar itu. Perintahkan mereka supaya

menggunakan irama dari lagu-lagu yang sudah dikenal atau cobalah

perintahkan mereka untuk membuat lagu rap berisi ikhtisar pelajaran.

86. Tinjauan Ala Permainan Bingo

URAIAN SINGKAT

Strategi ini membantu mengingatkan kembali akan istilah-istilah yang telah

siswa pelajari selama menempuh mata pelajaran. Strategi ini menggunakan

format permainan Bingo.

PROSEDUR

1. Susunlah sejumlah angka 24 atau 25 pertanyaan tentang materi pelajaran anda

yang bisa dijawab dengan beberapa contoh istilahnya:

Angka penyebut yang paling sedikit

Hieroglifik

Inflasi

Otokrasi

Database

Hokum Hamurabi

Byte

Page 131: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Impresionisme

Alegori

Fotosintesa

Bilangan urutan

Skizofrenia

Klausa pengendalian

Anda juga dapat menggunakan nama, sebagai alternative dari istilah. Berikut

adalah beberapa conotohnya:

Feud

Copernicus

Caesar

Blake

Roosovelt

Marco Polo

Joan Arc

Dewey

Pasteur

Van Gogh

Cuirie

Chaucer

Russel

Ailey

2. Sortirlah pertanyaan menjadi lima tumpukan. Label tiap tumpukan dengan

huruf B-I-N-G-O. kartu Bingo untuk tiap siswa. Kartu-kartu ini mesti mirip

sesuai dengan kartu Bingo biasa, dengan nomor-nomor dalam tiap 24 celah

dalam matrik 5X5 (celah tengah "Kosong.")

3. Bacalah sebuah pertanyan dengan angka yang terkait. Jika seorang siswa

memiliki angkanya dan dia dapat. Bila seorang siswa mencapai lima jawaban

benar dalam sebuah deretan (baik vertikal, horizontal, maupun diagonal).

siswa tersebut boleh meneriakkan "Bingo." Permainan dapat diteruskan

hingga ke25 celah tersebut terisi.

Page 132: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

VARIASI

1. Sediakan hadiah yang tidak mahal, semisal sebungkus coklat, bila siswa

mendapatkan Bingo.

2. Buatlah kartu yang memiliki sel-sel yang sebelumnya diisi dengan istilah

utama (plus sel "kosong" di tengahnya). Ketika sebuah pertanyaan dibacakan,

jika siswa yakin bahwa salah satu dari jawaban pada kartu itu cocok dengan

pertanyaan tersebut, dia bisa menuliskan nomor pertanyaannya di sampingnya.

87. Tinjauan ala Permainan Hollywood Squares

URAIAN SINGKAT

Strategi peninjauan ini didasarkan pada tayangan kuis TV yang pernah

propuler “Hollywood Squares."

PROSEDUR

1. Perintahkan tiap siswa untuk menuliskan dua atau tiga pertanyaan yang terkait

dengan mata pelajaran. Pertanyaannya bisa dalam format pilihan ganda, benar/

salah. atau isian.

2. Kumpulkan pertanyaan. Jika anda menghendaki, tambahkan beberapa

pertanyaan dari anda sendiri.

3. Simulasikan format tayangan permainan tic-tac-toc yang digunakan dalam

Hollywood Squares. Tatalah tiga kursi di depan kelas. Perintahkan tiga siswa

untuk duduk di lantai di depan kursi, tiga duduk di kursi dan tiga lagi berdiri

di belakangnya.

4. Berikan kepada sembilan "selebriti" itu sebuah kartu dengan tanda X tercetak

di satu sisi dan di sisi lain untuk ditempelkan ke tubuh mereka bila

pertanyaannya berhasil dijawab.

5. Perintahkan dua siswa untuk bertugas selaku kontestan. Kontestan memilih

anggota dari "celebrity square" untuk menjawab pertanyaan permainan.

6. Ajukan pertanyaan kontestan secara bergiliran kontestan menjawab dengan

Page 133: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

"setuju" atau "tidak setuju”' kepada tanggapan panel manakala mereka

membentuk tic-tac-toc.

7. Siswa lain yang tidak terlibat dalam permainan diberi kartu yang menyatakan

"setuju" di satu sisi dan "tidak setuju" di sisi lain untuk diberikan kepada

kontestan untuk membantu mereka dalam membuat keputusan.

VARIASI

1. Lakukan rotasi pada para "selebriti" itu.

2. Pasangkan siswa. Perintahkan mereka untuk bermain tic-tac-toc kepada satu

sama lain, berdasarkan kemampuan mereka untuk menjawab pertanyaan

tinjauan anda.

Penilaian Sendiri

Akhir mid semester, akhir semester, atau akhir mata pelajaran merupakan

waktu untuk melakukan perenungan. Apa yang telah saya pelajari? Apa yang

sekarang saya yakini? Apa saja ketrampilan saya? Apa saja yang perlu

diperbaiki? Menyediakan waktu untuk penilaian diri memberi siswa

kesempatan untuk mengkaji apa yang bisa ia dapatkan dari pelajaran. Strategi-

strategi yang berikut ini merupakan cara-cara terstruktur untuk meningkatkan

jenis penlialan diri ini. Itu semua merupakan penutup pelajaran yang memberi

makna bagi pengalaman siswa

88. Mempertimbangkan Kembali

URAIAN SINGKAT

Salah satu cara paling efektif untuk mendisain sebuah unit atau materi

pelajaran adalah dengan meminta siswa mengemukakan pandangan mereka

tentang topik pelajaran semenjak awal dan kemudian menilai kembali

pandangan ini pada akhir pelajaran. Ada beberapa cara untuk melakukan

bentuk pertimbangan kembali ini.

Page 134: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

PROSEDUR

1. Pada awal dari sebuah unit atau mata pelajaran. perintahkan siswa untuk

mengungkapkan pendapat mereka tentang topik pelajaran. Sebagai contoh,

tanyakanlah tentang:

Apa yang menjadikan _____ efektif (misalnya, tugas akhir)

Apa manfaat dari sebuah __ (konstitusi)

Apa saran yang hendak mereka berikan untuk menjadi _____ (misalnya

aktor yang lebih baik)

Gunakan salah satu dari format berlkut:

Diskusi kelompok

Kuesioner

Debat pembuka

Pernyataan tertulis

2. Pada akhir dari mata pelajaran, perintahkan siswa untuk kembali

mengemukakan pendapat mereka.

3. Tanyakan kepada siswa apakah pandangan mereka masih sama ataukah sudah

berubah.

VARIASI

1. Diskusikan faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan pandangan.

2. Mulailah pelajaran dengan sebuah latihan yang meminta siswa menuliskan

situasi saat ini di mana mereka tidak begitu terampil atau tahu banyak

sebagaimana mereka nantinya (setelah mengikuti pelajaran). Akhirilah

pelajaran dengan sebuah latihan yang meminta siswa menanyakan pada diri

sendiri bagaimana mereka akan mengatasi situasi secara lebih efektif di waktu

mendatang.

89. Keuntungan dari Investasi Anda

URAIAN SINGKAT

Pendekatan ini meminta siswa untuk menilai apakah mereka akan

Page 135: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mendapatkan manfaat dari pelajaran. Pendekatan ini menempatkan mereka

dalam posisi "memiliki" harapan terhadap apa yang mereka pelajari, bukan

hanya sekadar mengikuti pelajaran.

PROSEDUR

1. Pada awal pelajaran, perintahkan siswa untuk menuliskan apa yang bisa

mereka dapatkan dari pelajaran.

Berikut adalah beberapa cara untuk menyusun latihan ini:

Perintahkan siswa untuk membuat daftar berisi, tujuan belajar

mereka atas pelajaran ini.

Perintahkan siswa untuk membuat daftar berisi apa saja yang

menurut mereka sulit atau tidak menarik pada pelajaran ini.

Perintahkan siswa untuk membuat daftar berisi cara-cara yang bisa

mereka gunakan untuk memanfaatkan apa yang mereka pelajari.

2. Meluangkan waktu secara berkala bagi siswa untuk membaca pernyataan awal

mereka dan mempertimbangkan nilai-nilai apa yang selama ini mereka

dapatkan dari pelajaran tersebut.

3. Pada akhir penyajian materi, akhir semester, atau akhir pelajaran, perintahkan

siswa untuk menilai apakah investasi waktu dan usaha mereka di kelas ada

manfaatnya jika ditinjau dari apa yang menjadi harapan mereka pada awal

pelajaran.

4. Mintalah umpan balik dari siswa.

VARIASI

1. Buatlah sebuah pajangan berisi tujuan siswa agar mereka dapat

mencocokkannya dengan mudah selama berlangsungnya pelajaran.

2. Perintahkan siswa untuk membuat penyajian materi yang menjelaskan apa

yang mereka dapatkan dari investasi mereka dalam mengikuti pelajaran.

Sebagai contoh, seorang siswa yang merasa bahwa pelajaran yang ia ikuti

memiliki manfaat mungkin akan mengungkapkan bahwa dia mendapatkan

keuntungan sebesar 75 persen dari investasi mereka.

Page 136: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

90. Galeri Belajar

URAIAN SINGKAT

Aktivitas ini merupakan suatu cara untuk menilai, mengingat apa yang telah

siswa pelajari selama ini.

PROSEDUR

1. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan dua hingga empat

orang.

2. Perintahkan tiap kelompok untuk mendiskusikan apa yang didapatkan oleh

pada anggotanya dari pelajaran yang mereka ikuti. Hal itu boleh jadi

mencakup yang berikut ini:

Pengetahuan baru

Ketrampilan baru

Peningkatan dalam bidang ketrampilan__________(misalnya

pemrograman)

Minat baru di bidang __________(misalnya sastra)

Percaya diri dalam ___________(misalnya, berbicara bahasa Jerman)

Kemudian perintahkan mereka untuk membuat sebuati daftar pada kertas

lebar berisi hasil "pembelajaran" ini. Perintahkan mereka untuk memberi

judul atau menamai daftar itu "Hal-hal Yang Kita Dapatkan."

3. Tempelkan daftar tersebut pada dinding.

4. Perintahkan siswa untuk berjalan melewati tiap daftar. Perintahkan agar tiap

siswa memberikan tanda centang di dekat hasil belajar yang juga dia dapatkan

pada daftar selain dari daftarnya sendiri.

5. Surveilah hasilnya, cermati hasil pembelajaran yang paling umum didapatkan.

Jelaskan sebagian hasil pembelajaran yang tidak biasa atau tidak diduga-duga.

VARIASI

1. Jika jumlah siswanya memungkinkan, perintahkan tiap

Page 137: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

siswa untuk membuat daftarnya sendiri.

2. Sebagai alternatif dari pembuatan daftar berisi 'hasil

pembelajaran'. perintahkan siswa untuk membuat daftar "pengingat"—yang

berisi gagasan atau saran yang diberikan selama pelajaran yang menurut siswa

layak untuk diingat untuk diterapkan di kemudian hari.

91.Penilaian-Diri secara Fisik

URAIAN SINGKAT

Aktivitas ini serupa dengan Aktivitas 66, "Penilaian Diri Aktif." Dengan

menggunakannya pada akhir pelajaran siswa dapat menilai seberapa banyak

yang mereka pelajari atau mengubah pendirian yang dia punyai sebelum

mengikuti pelajaran.

PROSEDUR .

1. Buatlah satu atau beberapa pernyataan yang menilai perubahan pada siswa.

Contohnya meliputi:

Saya berubah pendirian tentang _________lantaran mengikuti pelajaran

ini.

Saya mengalami peningkatan ketrampilan di bidang__________

Saya mempelajari informasi dan konsep baru

2. Sisihkan meja atau kursi ke samping ruangan dan perintahkan siswa untuk

berdiri di bagian belakang ruangan.

3. Buatlah skala penilaian angka dari 1 hingga 5 pada papan tulis atau dengan

menempelkan skala angka itu di dinding.

4. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sebuah pernyataan kepada siswa.

Setelah mendengarkan masing-masing pernyataan, siswa harus berdiri di

depan angka skala penilaian yang paling cocok dengan penilaian-dirinya.

Gunakan skala yang berikut ini:

1 = sangat tidak setuju

Page 138: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

2 = tidak setuju

3 = ragu-ragu

4 = setuju

5 = sangat setuju

Manakala tiap pernyataan dibacakan, siswa harus beranjak ke tempat di dalam

ruangan itu yang paling cocok dengan penilaian diri mereka. Sarankan siswa

untuk menilai diri mereka secara realistis. Kemukakan bahwa beberapa

faktor dapat menciptakan sedikit perubahan atau samasekali tidak, Faktor-

faktor itu meliputi tingkat pengetahuan atau ketrampilan sebelumnya.

kebutuhan akan latlhan atau waktu yang lebih banyak, dan sebagainya.

5. Setelah terbentuk barisan di depan berbagai posisi, perintahkan siswa untuk

berbagi alasan mengapa mereka memilih penilaian itu. Garis bawahi kejujuran

mereka.

6. Setelah mendengarkan pendapat siswa lain, perintahkan setiap siswa yang

ingin mengubah posisi angka mereka pada skala tersebut untuk

melakukannya.

VARIASI

1. Gunakan penilaian sendiri dengan menggunakan alat tulis sendiri sebagai

alternatif dari pemberian latihan secara terbuka.

2. Perintahkan siswa untuk berbaris guna mengetahui seberapa banyak yang

setuju dengan tiap pernyataan. Tehnik ini, yang disebut "garis-lurus fisik,"

memaksa siswa untuk mendiskusikan satu sama lain aoa yang telah mereka

pelajari dan bagaimana mereka mengalami perbahan manakala mereka

menempatkan diri pada anak posisi yang mereka kehendaki pada garis lurus

fisik tersebut.

92. Mozaik Penilaian

URAIAN SINGKAT

Latihan ini menggunakan kegiatan membuat gambar mozaik yang

Page 139: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

memungkinkan siswa menilai diri mereka dengan cara yang kreatif.

PROSEDUR

1. Kumpulkan beberapa rnajalah. Sediakan gunting, spidol, dan lem (atau isolasi)

bagi siswa.

2. Perintahkan siswa untuk membuat sebuah mozaik yang menunjukkan apa

yang telah mereka pelajari dan/ atau bagaimana perubahan yang mereka alami

setelah mengikuti pelajaran.

3. Buatlah saran-saran berikut:

Guntinglah kata-kata dari iklan majalah yang menjelaskan pandangan.

ketrampilan, atau pengetahuan kalian.

Tempelkan gambar visual yang secara grafis menjelaskan apa saja yang

telah kalian capai.

Gunakan spidol untuk memberi nama mozaik tersebut dan untuk memberi

tambahan penjelasan gambar versi kalian sendiri.

Buatlah sebuah galeri mozaik penilaian. Perintahkan siswa untuk

mengunjungi hasil-hasilnya dan memberi komentar tentang mozaik yang

dipajang.

VARIASI

1. Buatlah mozaik tim ebagai alternatfi dari mozaik perseorangan

2. Sebagai laternatif dari pembuatan mozaik, perintahkan siswa untk membuat

“perisai” atau “rompi tentara” yang ditempeli stiker berisi hal-hal yang

mereka capai.

Perencanaan Masa Depan

Pada akhir dari pelajaran yang menampilkan kegiatan belajar aktif, siswa

biasanya akan bertanya. "selanjutnya bagairnana?" Keberhasilan belajar aktif

benar-benar terukur oleh cara menjawab pertanyaan itu—yakni, bagaimana

hal-hal yang telah dipelajari di kelas mempengaruhi apa yang akan dilakukan

siswa di masa mendatang. Strategi-strategi yang berikut ini dirancang untuk

Page 140: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mendukung perencanaan masa depan. Sebagian di antaranya merupakan

teknik yang cukup cepat yang bisa anda gunakan bila waktunya terbatas.

Sebagian lain memerlukan lebih banyak waktu dan komitmen namun akan

membuahkan hasil yang lebih balk.

93. Tetaplah Belajar

URAIAN SINGKAT

Strategi ini memungklnkan siswa menemukan cara-cara untuk terus

mempelajari mata pelajaran yang anda ajarkan.

PROSEDUR

1. Kemukakan harapan anda agar siswa tidak berhenti belajar hanya karena

pelajaran telah berakhir.

2. Kemukakan kepada siswa bahwa ada banyak cara bagi mereka untuk terus

belajar secara mandiri.

3. Tunjukkan bahwa salah satu caranya adalah dengan membuat daftar berisi

gagasan mereka sendiri untuk "terus mempelajari."

4. Buatlah sub-sub kelompok. Perintahkan tiap sub kelompok untuk

mencetuskan gagasan. Berikut adalah beberapa saran umum:

Carilah artikel majalah, koran dsb, yang terkait dengan mata pelajaran.

Ambil cara lain dalam bidang pelajaran yang sama.

Buatlah daftar bacaan masa mendatang.

Baca kembali buku dan tinjaulah catatan yang dibuat selama pelajaran.

Ajarkan sesuatu yang kalian pelajari kepada siswa lain.

Cari pekerjaan atau tugas yang mengguankan ketrampilan yang telah

kalian pelajri

5. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan perintahkan

tiap sub kelompok untuk berbagi gagasan terbaiknya.

VARIASI

Page 141: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

1. Siapkan terlebih dahulu, sebuah daftar saran bagi siswa. Perintahkan mereka

untuk memeriksa saran-saran yang dicmggap cocok bagi mereka.

2. Kirimi siswa gagasan untuk memperpanjang pembelajaran mereka beberapa

minggu setelah pelajaran berakhir.

94. Stiker yang Sangat Lengket

URAIAN SINGKAT

Strategi yang menyenangkan ini memungkinkan siswa untuk membuat

pengingat, yang mengingatkan mereka supaya menggunakan apa yang telah

mereka pelajari. Mereka mesti menempelkannya pada bagian-bagian yang

permukaannya rata (kulkas, pintu, meja dsb).

PROSEDUR

1. Perintahkan siswa untuk membuat stiker imajiner yang dapat dilekatkan pada

mobil yang isinya mengiklankan sebagai berikut:

Satu hal yang mereka pelajari di kelas ("Pengamatan merupakan dasar dari

semua ilmu pengetahuan"

Pemikiran utama atau penggalan saran yang akan mereka ingat untuk

memandu mereka di masa mendatang ("Gunakan kalimat topik")

Langkah pemraktikan yang akan mereka ambil kelak ("Baca-baca dulu

materinya sebelum kau membacanya secara serius")

Pertanyaan untuk diajukan ("Apa sih yang menjadi tujuan saya?")

2. Perintahkan siswa untuk mengungkapkan pendapat mereka seringkas

mungkin. Perintahkan mereka untuk merumuskan kemungkinkan sebelum

menentukan pilihan. Doronglah mereka untuk mendapatkan reaksi siswa lain

atas gagasan mereka. Mereka bisa mencontoh tulisan pada stiker yang sudah

terkenal. misalnya "Berani Berbuat, Berani _____," atau slogan iklan misalnya

Tidak ada _____''yang mampu menandinginya.”

3. Sediakan materi dan perlengkapan untuk membuat stiker seatraktif mungkin.

4. Buatlah galeri pajangan stiker. Pastikan bahwa siswa membawa pulang stiker

Page 142: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mereka untuk dipajang di tempat yang menurut mereka cocok.

VARIASI

1. Berikan kepada siswa stiker buatan anda sendiri untuk mereka bawa pulang.

2. Perintahkan siswa untuk merumuskan ide tulisan stiker pada kartu indeks.

Kumpulan kartu-kartu tersebut dan bagikan kepada seluruh kelompok.

Perintahkan tiap siswa untuk memilih tiga ide dari siswa lain yang cocok

dengan mereka.

95. Dengan Ini Saya Tetapkan Bahwa...

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan strategi yang banyak dipraktikan untuk mendapatkan komitmen

terhadap penerapan atas apa yang telah dipelajari di kelas. Strategi Ini juga

merupakan cara yang balk untuk membantu siswa mengingat pelajaran yang

telah lama berlalu.

PROSEDUR

1. Perintahkan siswa untuk mengatakan kepada anda apa yang mereka dapatkan

dari pelajaran. Catat pikiran mereka dan pajanglah dalam bentuk daftar

campuran.

2. Berikan kepada siswa selembar kertas kosong dan sehelai amplop.

3. Perintahkan mereka untuk menulis aendiri sepucuk surat yang

mengindikasikan apa yang mereka (secara pribadi) telah atau terus pelajari

dari mata pelajaran dengan cara mereka sendiri. Sarankan agar mereka

memulal surat dengan kata-kata "Dengan ini saya tetap kan bahwa."

4. Katakan pada mereka bahwa surat itu bersifat rahasia. Perintahkan mereka

untuk memasukkannya ke dalam amplop. Alamatkan pada diri sendiri, dan

kemudian amplopnya dilem.

Page 143: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

5. Perintahkan siswa untuk menyertakan catatan pada amplop yang menyebutkan

kapan mereka ingin mengirimkannya ke alamat mereka sendiri. Janjikan untuk

mengirim surat itu, kepada siswa bila mereka memintanya.

VARIASI

1. Sebagai alternatif dari memerintahkan siswa untuk mengirim surat ke alamat

sendiri, sarankan mereka untuk menulis kepada orang lain, yang menunjukkan

keputusan dan permintaaan dukungan mereka.

2. Setelah satu bulan kirimkan sepucuk surat kepada siswa yang isinya adalah

ikhtisar pokok-pokok pelajaran. Doronglah mereka untuk menerapkan apa

yang telah mereka pelajari. Sarankan beberapa cara untuk terus mempelajari

mata pelajaran

96. Kuesioner Lanjutan

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan strategi yang cerdik untuk meningkatkan kesadaran siswa akan

pelajaran setelah larna berakhir. Strategi Ini juga berfungsi sebagai cara untuk

tetap berhubungan dengan siswa.

PROSEDUR

1. Jelaskan kepada siswa bahwa anda hendak mengirimi mereka kuesioner

lanjutan satu bulan mendatang. Kuesioner itu dimaksudkan untuk (1)

membantu mereka mengevaluasi apa yang telah mereka pelajari dan seberapa

bagus capaian mereka dan (2) memberi anda umpan balik

2. Katakan kepada mereka untuk mengisi kuesioner demi kebaikan mereka

sendlri. Perintahkan mereka untuk mengemballkan kuesioner itu kapan saja

mereka meng-hendaki.

3. Ketika anda menyusun kuesioner, pertimbangkan beberapa saran berikut ini:

Usahakan agar nada pertanyaannya informal dan ramah.

Page 144: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Campurkan pertanyaan-pertanyaannya agar pertanyaan yang paling

mudahlah yang lebih dahulu diisi. Gunakan format semisal cheklist. skala

penilaian, kalimat tak lengkap, dan esai pendek.

Tanyakan tentang apa yang paling mereka ingat, ketrampilan apa yang

sekarang mereka terapkan, dan keberhasllan apa yang telah mereka capai.

Tawarkan kepada siswa peluang untuk bertanya kepada anda tentang

persoalan dan cara penerapannya.

Berikut adalah contohnya:

Setelah berpartisipasi dalam sebuah pelajaran "Komunikasi Asertif," siswa

diberikan kuesioner lanjutan seperti misal:

Halo! Bagamana kabarnya? Saya harap kalian memiliki kesempatan untuk

menerapkan ketrampilan. komunikasi asertif kalian. Seperti saya janjikan,

saya mengirimi kalian kuesioner ini guna. membantu kalion meninjau ulang

dan menilai kemampuan kalian untuk memantapkan diri dalam mencapai

tujuan kalian. Dengan mengirimkan kembali kuesioner ini kepada. saya,

kalian juga akan membantu saya mengevaluasi pengaruh dari pelayanan yang

saya ajarkan. Terima kasih!

1. Peringkatkanlah situasi-situasi berikut ini berdasar-kan urutan kesulitannya

menurut kalian pada skala dari 1 (sangat tidak sulit) hingga 5 (amat sangat

sulit).

_______Mengatakan "Tidak" tanpa meminta maaf.

_______Memulal percakapan.

_______Mencurahkan perasaaan secara jujur.

_______Bersikap menyakinkan.

_______Menghadapi orang yang sangat sulit.

2. Indikaslkan tingkat kesulitan yang kalian imliki dalam situasi berikut ini:

Berbicara dengan lawan jenis _____ _____ _____

Mendlsipllnkan anak Berbicara di telepon _____ _____ _____

Meminta kenaikan gaji _____ _____ _____

Berbicara dalam kelompok _____ _____ _____

Menolak tawaran sales _____ _____ _____

Page 145: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Mengembalikan makanan di sebuah restoran _____ _____ _____

3. Jelaskan dengan singkat situasi saat Ini. di mana Italian bertindak secara

tegas:

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

4. Jelaskan situasi terkini dimana kalian tidak bertindak tegas dan

menyesalinya

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

5. Lengkapilah pernyataan berikut ini:

______ Tolong Telepon saya. Saya mengalami kesulitan dengan _____

______ Semuanya baik-baik saja kok. Tidak perlu menelpon saya.

VARIASI

1. Kirimkan materi lanjutan yang mungkin menarik bagi siswa.

2. Sebagai alternatif dari pengalaman kuesioner, wawancarailah siswa via

telepon atau secara empat mata. Gunakan sampel kecil jika jumlah siswanya

banyak.

97. Berpegang Erat

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan sebuah prosedur di mana siswa membuat komitmen serius

untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari.

PROSEDUR

1. Perintahkan siswa untuk mengisi formulir lanjutan pada akhir pelajaran.

Formulir itu berisi pernyataan-pernyatan semisal bagaimana mereka

berencana menerapkan apa yang telah mereka pelajari atau untuk terus

Page 146: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mempelajari lebih banyak tentang mata pelajaran yang telah mereka ikuti.

Berikut adalah formulir sampelnya.

Formulir Perencanaan Masa Depan

Jelaskan bagaimana kalian berencana menerapkan pelajaran ini dan katakan

kapan dan bagaimana kalian berencana menerapkannya. Berikan penjelasan

secara rinci.

A. Situasi _______________________________________________________

_____________________________________________________________

Rencana yang akan saya terapkan _________________________________

_____________________________________________________________

B. Situasi _______________________________________________________

_____________________________________________________________

Rencana yang akan saya terapkan _________________________________

_____________________________________________________________

Jelaskan apa yang ingin kalian lakukan untuk terus mempelajari (sisipkan

nama pelajaran):

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

2. Bila formulir itu sudah lengkap, berltahu siswa bahwa lembar perencanaan

masa depan mereka akan dikirim kepada mereka dalam tiga atau empat

Page 147: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

minggu. Pada selang waktu sebelum itu, mereka dikirimi instruksi lanjutan

berikut ini:

Silahkan tinjau lembar perencanaan masa depan kalian. Tempatkan huruf A

di dekat rencana-rencana yang telah berhasil kalian terapkan. Tempatkan

huruf B di samping rencana-rencana yang tengah kalian kerjakan

penerapannya. Tempatkan huruf C di dekat rencana-rencana yang belum

dapat kalian realisasikan. Jelaskan kendala apa saja yang menghalangi

penerapan rencana kalian.

VARIASI

1. Perintahkan siswa untuk berbagi rencana masa depan mereka dengan seorang

yang bisa memberi saran. Sarankan agar mereka secara bersama menyusun

rencana Itu untuk membantu siswa agar "tetap menjadikannya pegangan."

2. Cantumkan dukungan pemberi saran atas rencana ini dalam sebuah daftar

sebelum pelajaran dimulai.

Ucapan Perpisahan

Pada umumnya, siswa mengalami rasa kedekatan dengan teman sekelas. Ini

terjadijika siswa ainbll bagian dalaiii keglatan belajar aktif. Mereka perlu

mengucap-kan perpisahan satu sama lain dan rnengungkapkan penghargaan

mereka atas dukungan dan dorongan yang diberikan satu sama lain selama

mengikuti pelajaran. Ada banyak cara untuk membantu menyemarakkan

suasana perpisahan ini. Strategi-strategi yang berikut Ini cukup baik untuk

diterapkan;

98. Papan Scrabble Perpisahan

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan tehnik yang memungkinkan siswa untuk berkumpul bersama

pada akhir pelajaran dan mengenang apa yang telah mereka alami bersama. Ini

Page 148: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

dilakukan dengan membuat papan scrabble raksasa.

PROSEDUR

1. Buatlah pajangan besar dengan judul mata pelajaran yang diajarkan.

Gabungkan kata-kata di dalam judul jika ada lebih dari satu kata. Sebagai

contoh, "Sejarah Kuno" menjadi sejarah kuno.

2. Berikan spidol kepada siswa. Jelaskan, bila perlu, cara membuat kata-kata

dengan sistem scrabble, dengan menggunakan judul yang dipajang sebagai

pangkal katanya. Pertimbangkan cara-cara pembentukan kata berikut ini:

Secara mendatar atau menurun

Dimulai dengan. diakhiri dengan, dan disisipi dengan huruf apa saja yang

sudah tersedia.

Namun demlkian, ingatkan siswa bahwa mereka tidak boleh menggabungkan

dua kata haru ada spasi antara keduanya. Gunakan nama atau ejaan yang

benar.

3. Tetapkan batas waktunya dan perintahkan siswa untuk membuat kata-kata

kunci sebanyak yang mereka bias yang berkaitan dengan mata pelajaran atau

pengalaman belajar yang telah mereka jalani.

4. Sarankan supaya mereka membuat pembagian kerja agar sebagian siswa

melakukan pencatatan dan sebgia lain mencari kata-kata baru.

5. Ucapkan kata "Mulai" dan perintahkan siswa untuk menghitung kata-kata dan

berikan tepuk tangan meriah sebagai penghargaan atas catatan visual yang

menarik yang berisi pengalaman mereka

VARIASI

1. Jika ukuran kelompok tidak memungkinkan atau cukup menyulitkan untuk

aktivitas ini, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok yang masing-masing

membuat papan Scrabble. Tampilkan hasilnya bersama dan hitunglah jumlah

total kata-kata yang dihasilkan oleh seluruh siswa.

2. Sederhanakan aktivitas itu dengan menulis judul pelajaran secara menurun

dan meminta siswa menulis (secara mendatar) sebuah verba, ajektiva, atau

Page 149: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

kata benda yang mereka kaitkan dengan judul itu dan berawal dari masing-

masing huruf dalam judul tersebut

99. Menjalin Hubungan

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan sebuah kegiatan yang secara simbolik menggambarkan sebuah

pelajaran yang sudah hampir diakhiri. Aktivitas ini terutama cocok bila siswa

telah memiliki hubungan erat satu sama lain.

PROSEDUR

1. Gunakan seutas benang untuk menghubungkan siswa, dalam artian harfiah

maupun simbolis.

2. Perintahkan semua siswa untuk berdiri dan membentuk lingkaran. Mulailah

prosesnya dengan menyatakan secara singkat apa yang anda alami selama

memberikan pelajaran.

3. Dengan memegang ujung benang, lemparkan bundelannya kcpada seorang

siswa di sisi lain dari lingkaran itu. Perintahkan siswa tersebut untuk

menyatakan secara singkat apa yang dia alami sebagai hasil dari

keikutsertaannya dalam pelajaran ini. Kemudian perintahkan siswa itu untuk

memegang benang dan melemparkan bundelannya kepada siswa lain.

4. Perintahkan tiap siswa untuk mengambil giliran menerima bundelan, berbagi

pemikiran, dan melemparkan benang, terus memegang bagian yang

menyakitkan dirinya. Formasi yang dihasilkan adalah sebuah jaring benang

yang mengkaitkan setiap anggota kelompok.

Beberapa komentar yang dapat diungkapkan meliputi:

Saya senang bisa mengenal teman sekelas secara pribadi.

Saya merasa bisa bersikap terbuka dan jujur disini

Saya mendapatkan kegembiraan di kelas ini.

Saya mulai memikirkan cara-cara untuk mempraktikkan apa yang telah

Page 150: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

saya pelajari.

Kita semua adalah kelompok besar!

5. Lengkapi aktivitas itu dengan menyatakan bahwa program ini bermula sebagai

pengumpulan individu yang mau menjalin hubungan dan belajar satu sama

lain.

6. Putuskan benang menggunakan gunting agar tiap siswa, kendati datang secara

individual, memegang bagian dan siswa lain. Ucapkan terirna kasih kepada

siswa atas minat, gagasan, waktu dan usaha mereka.

VARIASI

1. Perintahkan tiap siswa untuk mengungkapkan rasa penghargaannya kepada

siswa yang mengulurkan benang kepadanya.

2. Sebagai altematif dari penggunaan benang, lemparkan atau overkan sebuah

bola atau benda serupa itu. Perintahkan tiap siswa untuk menerima bola,

kemudian dia boleh mengungkapkan ucapan perpisahan.

100. Foto Bersama

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan aktivitas yang mengakui sumbangsih dari setiap siswa sembari

mengenang seluruh teman sekelas.

PROSEDUR

1. Kumpulkan seluruh siswa untuk diambil fotonya secara bersama. Sebaiknya

dibuatlah minimal tiga deret siswa—deret pertama jongkok di lantai, deret

kedua duduk di kursi, dan deret ketiga berdiri di belakang kursi. Ketika anda

akan mengambil gambar, ucapkanlah kata-kata perpisahan anda. Tekankan

betapa kegiatan belajar aktif sangat bergantung pada dukungan dan

keterlibatan siswa. Ucapkan terima kasih kepada siswa atas keikutsertaan

mereka demi keberhasilan pelajaran.

2. Selanjutnya, perintahkan salah satu siswa untuk meninggalkan kelompok dan

Page 151: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

menjadi "fotografer". (Opsional: Perintahkan tiap peserta untuk sekadar nadir

dan melihat gambar terakhir seluruh teman sekelas.)

3. Jika jumlah siswa dalam kelas tidak terlalu besar, perintahkan tiap siswa untuk

berbagi pendapat terakhir mereka dengan kelompok. Perintahkan kelompok

untuk memberi tepuk tangan kepada siswa itu atas kontribusinya bagi kelas.

4. Bila filmnya sudah dicetak, berikan tiap anggota masing-masing satu foto

berisi seluruh anggota kelas.

VARIASI

1. Gunakan sesi foto bersama sebagai kesempatan untuk meninjau beberapa inti

pelajaran.

2. Sebagai alternatif dari membuat kenangan perpisahan bersama, perintahkan

siswa untuk menulis pendapat akhir pada selembar kertas dan

menempelkannya di dinding.

101."Ujian Akhir"

URAIAN SINGKAT

Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk mengenang kegiatan yang

berlangsung dalam kelas.

PROSEDUR

1. Beri siswa kertas kosong dan katakan kepada mereka inilah saatnya "ujian

akhir". Usahakan agar mereka tegang menghadapi ujian akhir.

2. Katakan kepada mereka bahwa tugas mereka adalah menulis secara urut

banyaknya aktivitas belajar yang telah mereka jalani di kelas. (Sampai di sini,

kemukakan bahwa ini merupakan tantangan yang menyenangkan yang tidak

akan dinilai).

3. Setelah setiap siswa selesai (atau menyerah!) buatlah daftar kegiatan belajar

yang merupakan campuran dari seluruh siswa. Lakukan penyesuaikan sampai

Page 152: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

daftar urutan kegiatan itu benar.

4. Berdasarkan daftar kegiatan belajar yang dipajang, perintahkan siswa untuk

mengenang pengalaman-pengalaman tersebut, mengingat saat-saat

menyenangkan, saat bekerjasama, dan berbagi pendapat.

5. Adakan diskusi agar acara mengenang kembali itu menghadirkan semacam

suasana perpisahan yang nuansa emosionalnya kuat bagi seluruh siswa.

VARIASI

1. Sediakan daftar kegiatan dari awal pelajaran. Segeralah memulai diskusi

mengenang seluruh kegiatan kelas.

2. Sebagai alternatif dari pemfokusan pada kegiatan, fokuskan latihan pada

"saat-saat untuk dikenang." Biarkan siswa menginterpretasikan kata-kata ini.

Ini dapat menciptakan kenangan yang penuh tawa dan nostalgia bagi seluruh

kelas.

Page 153: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

102. Pengajaran Berbasis Masalah Pengajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu

pandekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu

konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan

pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang

esensial dari materi pelajaran.

Pengajaran masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat

tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk di dalamnya belajar

bagaimana belajar. Menurut Ibrahim dan Nur (2000: 2)), “Pengajaran berbasis

masalah dikenal dengan nama lain seperti Project-Based Teacihg

(Pembelajaran Proyek), Experienced-Based Education (Pendidikan

berdasarkan pengalaman), Authentic Learning (Pembelajaran Autentik), dan

Achoered Instruction (Pembelajaran berakar pada kehidupan nyata)”.

Peran guru dalam pengajaran berbasis masalah adalah menyajikan

masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.

Pengajaran berbasis masalah tidak dapat dilaksanakan tanpa guru

mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran

ide secara terbuka. Secara garis besar pengajaran berbasis masalah terdiri dari

menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang

dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan

dan ikuiri.

1. Ciri-cirinya

Berbagai pengembangan pengajaran berbasis masalah telah

Page 154: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mencoba menunjukkan cirri-ciri pengajaran berbasis masalah sebagai

berikut.

a. Pengajuan pertanyaa atau masalah.

Pengajaran berbasis masalah bukan hanya mengorganisasikan prinsip-

prinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran

berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar

pertanyaan dan masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan

secara pribadi bermakna untuk siswa. Mereka mengajukan situasi

kehidipan nyata yang autentik, menghindari jawaban sederhana, dan

memungkinkan adanya berbagai macam solusi itu.

b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.

Meskipun pengajaran berbasis masalah mungkin berpusat pada mata

pelajaran tertentu (IPA, Matematika, Ilmu Sosial), masalah yang akan

diselidiki telah dipilih yang benar-benar nyata agar dalam

pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari banyak mata

pelajaran.

c. Penyelidikan autentik.

Pengajaran berbasis masalah mengharuskan siswa melakukan

penyelidikan autentik untuk mencari pemecahan masalah nyata.

Mereka harus menganalisasi dan mendefinisikan masalah,

mengembankan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan dan

menganalisis informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan),

membuat iferensi, dan merumuskan kesimpulan. Sudah barang tentu,

Page 155: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

metode penyelidikan yang digunakan bergantung pada masalah yang

sesdang dipelajari.

d. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya.

Pengajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk

tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang

menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka

temukan. Produk itu dapat berupa transkrip debat, laporan, model

fisik, video atau program computer (Ibrahim & Nur, 2000:5-7).

Pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa bekerja sama

satu sama lain (paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok

kecil). Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan

terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk

berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial

dan keterampilan berpikir.

2. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar

Pengajaran berbasis masalah dirancang untuk membantu guru

memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pengajaran

berbasis masalah dikembangkan terutama untuk membantu siswa

mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan

keterampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa

melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan

menjadikan pembelajar yang otonom dan mandiri. Uraian rinci terhdap

ketiga tujuan itu dijelaskan lebih jauh oleh Ibrahim dan Nur (2000:7-12)

Page 156: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

berikut ini.

a. Keteramplan Berpikir dan Keterampilan Pemecahan Masalah

Berbagai macam ide telah digunakan untuk menggambarkan cara

seseorang berpikir. Tetapi, apakah sebenarnya yang terlibat dalam

proses berpikir? Apakah keterampilan berpikir itu dan terutama

apakah keterampilan berpikir itu?

- Berpikir adalah proses yang melibatkan operasi mental seperti

induksi, deduksi, klasifikasi, dan penalaran.

- Berpikir adalah proses secara simbolik menyatakan (melalui

bahasa) objek nyata dan kejadian-kejadian dan penggunaan

pernyataan simbolik itu untuk menemuan prinsip-prinsip esensial

tentang objek dan kejadian itu untuk menemukan prinsip-prinsip

esensial tentang objek dan kejadian itu. Pernyataan simbolik

(abstrak) seperti itu biasanya berbeda dengan operasi mental yang

didasarkan pada tingkat konkret dari fakta dan kasus khusus.

- Berpikir adalah kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan

mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi atau pertimbangan

yang seksama.

Tentang berpikir tingkat tinggi, Resnick (1987) memberikan

penjelasan sebagai berikut:

- Berpikir tingkat tinggi adalah nonalgoritmik, yaitu alur tindakan

yang tidak sepenuhnya dapat diterapan sebelumnya.

Page 157: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

- Berpikir tingkat tinggi cenderung kompleks. Keseluruhan alurnya

tidak dapat diamati dari satu sudut pandang.

- Berpikir tingkat tinggi sering kali menghasilkan banyak solusi,

masing-masing dengan keuntungan dan kerugian.

- Berpikir tingkat tinggi melibatkan pertimbangan dan interpretasi.

- Berpikir tingkat tinggi melibatkan ketidakpastian. Segala sesuatu

yang berhubungan dengan tugas tidak selamanya diketahui.

- Berpikir tingkat tinggi melibatkan banyak penerapan banya

kriteria, yang kadang-kadang bertentangan satu sama lain.

- Berpikir tingkat tinggi melibatkan banyak pengaturan diri tentang

proses berpikir. Kita tidak mengakui sebagai berpikir tingkat tinggi

pada seseorang jika ada orang lain membantunya pada setiap tahap.

- Berpikir tingkat tinggi melibatkan pencarian makna, menemukan

struktur pada keadaan yang tampaknya tidak teratur.

- Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Ada pengerahan kerja

mental besar-besaran saat melakukan berbagai jenis elaborasi dan

pertimbangan yang dibutuhkan.

Perlu dicatat bahwa Resnick menggunakan kata-kata dan ungkapan

seperti pertimbangan, pengaturan diri, pencarian makna, dan

ketidakpastian. Hal ini berarti bahwa proses berpikir dan keterampilan

yang perlu diaktifkan sangatlah kompleks. Resnick juga menekankan

pentingnya konteks atau keterkaitan pada saat berpikir tentan berpikir.

Meskipun proses memiliki beberapa kesamaan antarsituasi, proses itu juga

Page 158: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

bervarisai bergantung pada apa yang dipikirkan seseorang. Sebagai

contoh, proses yang kita gunakan untuk memikirkan matematika berbeda

dengan proses yang kita gunakan untuk memikirkan puisi. Proses berpikir

yang digunakan untuk memikirkan ide abstrak berbeda dengan yang

digunakan untuk memikirkan situasi kehidupan nyata. Karena hakikat

kekomplekan dan konteks dari keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka

keterampilan itu tidak dapat diajarkan menggunakan pendekatan yang

dirancang untuk mengajarkan ide dan keterampilan yang lebih konkret.

Keterampilan proses dan berpikir tingkat tinggi bagaimanapun juga jelas

dapat diajarkan, dan kebanyakan program dan kurikulum dikembangkan

untuk tujuan ini sangat mendasarkan diri pada pendekatan yang sama

dengan pengajaran berbasis masalah.

a. Pemodelan Peran Orang Dewasa

Resnick juga memberikan rasional tentang bagaimana

pengajaran berbasis masalah membantu siswa untuk berkinerja dalam

situasi kehidupan nyata dan belajar tentang pentingnya peran orang

dewasa. Dalam banyak hal pengajaran berbasis masalah bersesuaian

dengan aktivitas mental di luar sekolah sebagaimana yang diperankan

oleh orang dewasa.

1. Pengajaran berbasis masalah memiliki unsur-unsur belajar

magang. Hal tersebut mendorong pengamatan dan dialog

dengan orang lain, sehingga secara bertahap siswa dapat

Page 159: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

memahami peran penting dari aktivitas mental dan belajar yang

terjadi di luar sekolah.

2. Pengajaran berbasis masalah melibatkan siswa dalam

penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan siswa

menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata

dan membangun pemahamannya tentang fenomena tersebut.

b. Pembelajaran yang Otonom dan Mandiri

Pengajaran berbasis masalah berusaha membantu siswa

menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom. Bimbingan guru yang

berulang-ulang mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan

pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka

sendiri. Dengan begitu, siswa belajar menyelesaikan tugas-tugas

mereka secara mandiri dalam hidupnya.

3. Tahapan Pengajaran Berbasis Masalah

Pengajaran berbasis masalah biasanya terdiri dari lima tahapan

utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu

situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja

siswa.

Tabel 2.1. Tahapan Pengajaran Berbasis Masalah

Tahapan Tingkah Laku Guru

Tahap 1

Orientasi siswa kepada masalah

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, menjelaskan

logistic yang dibutuhkan,

memotivasi siswa agar terlibat

Page 160: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

pada aktivitas pemecahan

masalah yang dipilihnya

Tahap 2

Mengorganisasi siswa untuk belajar

Guru membantu siswa

mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubugnan dengan

masalah tersebut

Tahap 3

Membimbing penyelidikan individual

dan kelompok

Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informsi yang

sesuai, melaksanakan

eksperimen, untuk mendapatkan

penyelasan dan pemecahan

masalahnya.

Tahap 4

Mengembangkan dan menyajikan

hasil karya

Guru membantu siwa

merekncanakan dan menyiapkan

karyayang sesuai seperti

laporan, video, dan model serta

membantu mereka berbagai

tugas dengan temannya.

Tahap 5

Menganalisa dan mengevaluasi proses

pemecahan maslah

Guru membantu siswa melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses-

proses yang mereka gunakan.

4. Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen

Tidak seperti lingkungan belajar yang terstruktur secara ketat yang

dibutuhkan dalam pembelajaran langsung atau penggunaan yang hati-hati

kelompok kecil dalam pembelajaran kooperatif, lingkungan belajar dan

system manajemen dalam pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh

Page 161: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

sifatnya yang terbuka, ada proses demokrasi, dan peranan siswa yang

aktif. Meskipun guru dan siswa melakukan tahapan pembelajaran yang

terstruktur dan dapat diprediksi dalam pengajaran berbasis masalah, norma

di sekitar pelajaran adalah norma inkuiri terbuka dan bebas

mengemukakan pendapat. Lingkungan belajar menekankan peranan

sentral siswa, bukan guru yang ditekankan.

103. Metode Demonstrasi Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar,

di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati

prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan

itu disampaikan ke kelas dan dievaulasi oleh guru. Dalam metode

pembelajaran ini, siswa tidak melakukan percobaan, hanya melihat saja apa

yang dikerjakan oleh guru. Jadi demonstrasi adalah cara mengajar di mana

seorang instruktur/atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan sesuatu

proses misalnya merebus air sampai mendidih 100 C, sehingga seluruh siswa

dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar mungkin meraba-raba dan

merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.

Dengan demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan

lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan

baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperlihatkan pada

apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung.

Adapun penggunan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa

Page 162: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya

penggunaan kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya

membuat kertas, dengan demonstrasi siswa dapat mengamati bagian-bagian

dari sesuatu benda ata alat seperti bagian tubuh manusia, atau bagian dari

mesin jahit. Juga siswa dapat menyaksikan kerjanya sesuatu alat atau mesin

seperti penggunaan gunting dan jalannya mesin jahit. Bila siswa melakukan

sendiri demonstasi tersebut, maka ia dapat mengerti juga cara menggunakan

sesuatu alat itu seperti menggunakan gunting untuk memotong kain. Dengan

demikian siswa akan mengerti cara-cara penggunaan seautu alat atau

perkakas, atau suatu mesin, sehingga mereka dapat memilih dan

memperbandingkan cara yang terbaik, juga mereka akan mengetahui

kebenaran dari sesuatu teori di dalam praktek. Misalnya cara memasak roti

yang terbaik.

Bila melaksanakan teknik demonstrasi agar bisa berjalan efektif, maka

perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar dapat

memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.

2. Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik anda mampu menjamin

tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan.

3. Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu

demonstrasi yang berhasil. Bila tidak anda harus mengambil kebijaksaaan

lain.

Page 163: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

4. Apakah anda telah meneliti alat-alat, atau telah mencoba terlebih dahulu,

agar demonstasi itu berhasil.

5. Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan

dilakukan.

6. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberi

keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya.

7. Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada

siswa untuk mengamati dengan baik dan tertanya.

8. Anda perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang anda lakukan

itu berhasil, dan bila perlu demonstrasi bisa diulang.

Penggunaan teknik demonstasi sangat menunjang proses interaksi

mengajar belajar di kelas. Keuntungan yang diperoleh ialah, dengan

demonstrasi perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang

sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu

direncanakan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit. Sehingga

kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada

jiwanya. Akibatnya selanjutnya memberikan motivasi yang kuat untuk siswa

agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstasi itu siswa dapat partisipasi

aktif, dan memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembangkan

kecakapannya walaupun demikian kita masih melihat juga kelemahan teknik

ini ialah:

Bila alatnya telalu kecil, atau penempatan yang kurang tepat,

menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh

Page 164: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

siswa. Dalam hal ini dituntut pula guru harus mampu menjelaskan proses

belangsungnya demonstrasi, dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap

oleh siswa. Juga bila waktu tidak tersedia dengan cukup, maka demonstrasi

akan berlangsung terputus-putus, atau tidak dijalankan tergesa-gesa, sehingga

hasilnya memuaskan. Dalam demonstasi bila siswa tidak diikutsertakan, maka

proses demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa, sehingga kurang

berhasil adanya demonstrasi itu.

Maka kadang-kadang dalam pemakaian teknik mengajar itu anda perlu

menyertai dengan teknik yang lain, atau menkombinasikan dengan lain,

sehingga mampu mengatasi teknik inti yang sedang dimanfaatkan itu.

104. Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund

discovery adalah proses mental dimana siswa memampu mengasimilasikan

sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses mental tersebut

antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,

membuat dugaan, menjelaskan, mengukur membuat kesimpulan dan sebainya.

Suaut konsep misalnya: segi tiga, pans, demokrasi dan sebagainya, sedang

yang dimaksud dengan prisnsip antara lain ialah: logam apabila dipanaskan

akan mengemabang. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri

atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan

memberikan instruksi.

Dr. J. Richard dan asistennya mencoba self-learning siswa (belajar

sndiri) itu, sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari situsi teacher

Page 165: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

learning menjadi situasi student dominated learning. Dengan menggunakan

discovery learning, ialah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam

proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar,

membaca sendiri dan mencoba sendiri. Agar anak dapat belajar sendiri.

Penggunaan teknik discovery ini guru berusaha meningkatkan aktivitas

siswa dalam proses belajar mengajar.

Maka teknik ini memiliki keuntungan sebagai berikut:

- Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak

kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan

siswa.

- Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi individual

sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.

- Dapat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para siswa.

- Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang

dan maju sesuai dengankemampuannya masing-masing.

- Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi

yang kuat untuk belajar lebih giat.

- Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri

sendiri dengan proses penemuan sendiri.

Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai

teman belajar saja, membantu bila diperlukan.

Walalupun demikian baiknya teknik ini toh masih ada pula kelemahan

yang perlu diperhatikan ialah:

Page 166: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

- Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini.

Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya

dengan baik.

- Bila kelas terlalu besar penggunaan teknikini akan kurang berhasil.

- Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencaan dan pengajaran

tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik

penemuan.

- Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini ada yang

berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses

pengertiansaja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap

dan keterampilan bagi siswa.

- Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara

kreatif.

105. Metode EksperimenKarena kemajuan teknologi dan ilmu pengertahuan, maka segala

sesuatu memerlukan eksperimentasi. Begitu juga dalam cara mengajar guru di

kelas digunakan teknik eksperimen. Yang dimaksud adalah salah satu cara

mengajr, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,

mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil

pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaulasi oleh guru.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mamapu mencari

dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang

dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih

Page 167: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

dalam cra berpikir yang ilmiah (scientific thinking). Dengan eksperimaen

siswa menemukan bukti keberanaran dari teori sesuatu yang sedang

dipelajarinya.

Agar penggunaan teknik eksperimen itu efisien dan efektif, perlu

pelaksana memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka

jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.

2. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang

meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi

alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.

3. Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsetrasi dalam

mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama,

sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang

dipelajari itu.

4. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu

diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memeproleh

pengetahuan, pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa dan

sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen

itu.

5. Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan,

seperti masalah yang mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial

dan keyakina manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu

Page 168: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

alat, sehingga masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya

belum ada.

Bila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan

prosedur sebagai berikut:

1. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus

mehami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.

2. Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang:

- Alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalma percobaan.

- Agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variable-variabel

yang harus dikontrol dengan ketat.

- Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.

- Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan dicatat.

- Perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian, perhitungan,

grafik dan sebagainya.

3. Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa.

Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan

jalannya eksperimen.

4. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian

siswa, mendiskusikan ke kelas, dan mengavaluasi dengan tes atau sekedar

Tanya jawab.

Teknik eksperimen kerap kali digunkan karena memiliki keunggulan ialah:

1. Dengan eksperimen siswa berlatih menggunanakan metode ilmiah dalam

menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percayha apdda

Page 169: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah percaya pula

kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya.

2. Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat, hal mana itu sangat dikehendaki

oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, di mana siswa lebih banyak

aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.

3. Siswa dalam melaksanakan proses sendiri kebenaran sesuatu teori, sehigga

akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwa-peristiwa yang

tidak masuk akal.

106. Pengajaran Berbasis InkuiriPembelajaran dengan penemuan (inquiry) merupakan satu komponen

penting dalam pendekatan konstruktivistik yang telah memiliki sejarah

panjang dalam inovasi atu pembaharuan pendidikan. Dalam pembelajaran

dengan penemuan/inkuiri, siswa didorong untuk memiliki pengalaman dan

melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-

prinsip untuk diri mereka sendiri, Bruner (1966), penganjur pembelajaran

dengan basis inkuiri, menyatakan sebagai berikut: “Kita mengajarkan suatu

bahan kajian tidak untuk menghasilkan perpustakaan hidup tentang bahan

kajian itu, tetapi lebih ditujukan untuk membuat siswa berpikir untuk diri

mereka sendiri, meneladani seperti apa yang dilakukan oleh seorang

sejarawan, mereka turut mengambil bagian dalam proses, bukan suatu produk

(Nur & Wikandari, 2000:10). Belajar dengan penemuan dapat diterapkan

dalam banyak mata pelajaran. Sebagai contoh, siswa diberi sederet silinder

Page 170: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

dengn ukuran dan berat yang berbeda-beda. Siswa diminta untuk

menggelindingkan silinder tersebut pada suatu bidang miring. Bila percobaan

itu dilakukan dengan benar, siswa akan dapat menemukan prinsip-prinsip

utama yagn menentuan kecepatan silinder tersebut.

Belajar dengan penemuan mempunyai berbagai keuntungan.

Pembelajaran dengan inkuiri memacu keinginan siswa untuk mengetahui,

memotivasi mereka untuk melanjutan pekerjaannya hingga mereka

menemukan prinsip-prinsip utama yang menentukan kecepatan silinder

tersebut.

Belajar dengan penemuan mempunyai beberapa keuntungan.

Pembelajaran dengan inkuiri memacu keinginan siswa untuk mengetahui,

memotivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaannya hingga mereka

menemukan jawabannya. Siswa juga belajar memecahkan masalah secara

mandiri dan memiliki keterampilan berpikir kritis karena mereka harus selalu

menganalisa dan menangani informasi.

Pengajaran berbasis inkuiri membutuhkan strategi pengajar yang

mengikuti metodologi IPA dan menyediakan kesempatan untuk pembelajaran

bermakna. Inkuiri adalah seni dan ilmu bertanya dan menjawab. Inkuiri

melibatkan observasi dan pengukuran, pembutan hipotesis dan interpretasi,

pembentukan model dan pengujian model. Inkuiri menuntut adanya

eksperimentasi, refleksi, dan pengenalan akan keunggulan dan kelamahan

metode-metodenya sendiri.

Selama proses inkuiri berlangsung, seorang guru dapat menajukan

Page 171: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

suatu pertanyaan atau mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan-

pertanyaan mereka sendiri. Pertanyaannya bersifat open-ended, memberi

kesempatan kepada siswa untuk menyelidiki sendiri dan mereka mencari

jawaban sendiri (tetapi tidak hanya satu jawaban yang benar).

Inkuiri adalah apa yang dibuat oleh para ilmuwan. Para ilmuwan

melakukan ikuiri dengan suatu cara formal dan sitematis, dan dalam proses

melakukan inkuiri para ilmuwan memberikan kontribusi pada tubuh informasi

yang bersifat kolektif yang kita sebut pengetahuan. Dalam proses mengalami

ilmu melalui inkuiri, siswa belajar bagaiman menjadi ilmuwan. Mereka

belajar lebih banyak lagi ketimbang hanya konsep dan fakta, mereka

mempelajari berbagi proses yang terlibah dalam pemantapan konsep dan

fakta.

Inkuiri memberikan kepada siswa pengalaman-pengalaman belajar

yang nyata dan aktif. Siswa diharapkan mengambil inisiatif. Mereka dilatih

bagaimana memecahkan maslah, membuat keputusan, dan memperoleh

ketarampilan. Inkuiri memeungkinkan siswa dalam berbgai tahap

perkembangannya bekerja dengan masalah-masalah yang sama dan bahkan

mereka bekerja sama mencari solusi terhadap masalah-masalah. Setiap siswa

harus memainkan dan memfungsikan talentanya masing-masing.

Inkuiri memungkinkan terjadinya integrasi berbagai disiplin ilmu.

Ketika siswa melakukan eksplorasi mereka cenderung mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang akan melibatkan IPA dan matematika, ilmu

sosial, bahasa, seni, dan teknik.

Page 172: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Inkuiri melibatkan pula komunikasi. Siswa harus mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang berarti dan berhubungan. Mereka harus

melapoirkan hasil-hasil temuannya, lisan atau tertulis. Dengan begitu, mereka

bekerja dan mengajar satu sama lain. Inkuiri memungkinkan guru

mempelajari siswa-siswanya – siapa mereka, apa yang mereka ketahui, dan

bagaimana mereka bekerja. Pemahaman guru tentang siswa akan

memungkinkan guru untuk menjadi fasilitator yang lebih efektif dalam proses

pencarian ilmu oleh siswa.

Ketika guru menggunakan teknik inkuiri, guru tidak boleh banyak

bertanya atau berbicara. Terlalu banyak intervensi, terlalu banyak bertanya,

dan terlalu banyak menjawab akan mengurangi proses belajar siswa melalui

inkuiri. Dengan demikian, proses belajar tidak akan lagi menyenangkan.

Dalam proses inkuiri, siswa dituntut untuk bertanggung jawab bagi

pendidikan mereka sendiri. Guru yang menaruh perhatian pada pribadi siswa,

akan menemukan kegiatan-kegiatan yang disukai siswa, juga hal-hal yng baik

yag ada dalam diri siswa-siswanya, dan kesulitian-kesulitan yang

mengganggu siswa dalam proses belajar. Guru dituntut menyesuaikan diri

terhadap gaya belajara siswa-siswanya.

Siklus inkuiri adalah: (1) Observasi (Observation); (2) Bertanya

(Questioning); (3) Mengajukan dugaan (Hipothesis); (4) Pengumpulan data

(Data Gathering); dan Penyimpulan (Conclusion).

Inkuiri adalah satu proses yang bergerak dari langkah observasi

sampai langkah pemahaman. Inkuiri dimulai dengan observasi yang menjadi

Page 173: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

dasar pemunculan berbagai pertanyaan yang diajukan siswa. Jawaban

terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dikejar dan diperoleh melalui suatu

siklus pembuatan prediksi, perumusan hipotesis, pengembangan cara-cara

pengujian hipotesis, pembuatan observasi lanjutan, penciptaan teori dan

model-model konsep yang didasarkan pada data dan pengetahuan. Inkuiri

menciptakan berbagai kesempatan bagi guru untuk mempelajari bagaimana

otak siswa bekerja. Guru dapat memanfaatkannya untuk menentukan situasi-

situasi belajar yang tepat dan memfasilitasi siswa dalam proses pencarian

ilmu.

Dalam proses inkuiri, siswa belajar dan dilatih bagaimana mereka

harus berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan slah satu tujuan pendidikan.

Ketika siswa belajar berpikir kritis, merka kan memperlihatkan pikiran-

pikiran dan proses-proses sebagai berikut:

a. Mengajukan pertanya seperti “Bagaimana itu kita tahu?” atau “Apa

buktinya?”

b. Mengetahui perbedaan antara observasi dan kesimpulan.

c. Mengetahui bahwa semua gagasan ilmiah itu dapat berubah dan bahwa

teori yang ada adalah teori-teori yang terbaik berdasarkan bukti yang kita

miliki sejuh nini.

d. Mengetahui bahwa diperlukan bukti yang cukup untuk menarik suatu

kesimpulan yang kuat.

e. Memberi penjelasan atau interpretasi, memalkukan observasi dan/atau

prediksi.

Page 174: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

f. Selalu mencari konsistensi terhadap kesimpulan-kesimpulan yang diambil

dan memgerikan penjelasan dengan rasa percaya diri.

Salah satu tujuan utama pendidikan adalah meningkatkan kemampuan

siswa untuk berpikir kritis, membuat keputusan rasional tentang apa yang

diperbuat atau apa yang diyakini.seperti halnya setiap tujuan yang lain, belajar

berpikir kritis bergantung pada penataan suasana kelas yang mendorong

penerimaan pandangan divergen (berbeda) dan diskusi bebas. Tatanan itu

seharusnya juga lebih menekankan pada pemberian alasan atau pandangan

daripada hanya memberikan jawaban benar. Keterampilan dalam berpikir

kritis paling baik dicapai bila dihibungkan dengan topik-topik yang dikenal

siswa. Tujuan pengajaran berpikir kritis adalah menciptakan suatu semangat

berpikir kritis yang mendorong siswa mempertanyakan apa yang mereka

dengar dan mengkaji pikiran mereka sendiri untuk memastikan tidak terjadi

logika yang tidak konsisten atau keliru.

Beyer (1988:57) mengidentifiksi 10 keterampilan berpikir kritis yang

dpat digunakan siswa untuk mempertimbangkan validitas (keabsahan)

tuntutan atau argument, memahami periklanan, dan sebagainya.

(1) Membedakan fakta-fakta yang dapat diverifikasi dan tuntutan nilai-nilai

yang sulit diverifikasi (diuji kebenarannya).

(2) Membedakan antara informasi, tuntutan, atau alasan yang relevan dengan

yang tidak relevan.

(3) Menentukan kecermatan factual (kebenaran) dari suatu penyataan.

(4) Menentukan kredibilitas (dapat dipercaya) dari suaut sumber.

Page 175: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

(5) Mengidentifikasi tuntutan atau argument yang mendua.

(6) Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakn.

(7) Mendeteksi bias (menemukan penyimpangan).

(8) Mengidentifikasi kekeliruan-kekeliruan logika.

(9) Mengenali ketidak-konsistenan logika dalam suatu alur penalaran.

(10) Menentukan kekuatan suatu argument atau tuntutan.

Beyer mengingatkan bahwa 10 keterampilan berpikir kritis di atas

bukan merupakan suatu urutan langkah-langkah tetapi lebih merupakan daftar

cra yang dapat dilakukan. Dengan cara-cara itu, siswa dapat menangani

informasi untuk mengevaluasi apakah informasi itu benar atau masuk akal.

Tugas utama dalam mengajarkan berpikir kritis kepada siswa adalah

membantu mereka belajar tidak hanya bagaimana menggunakan tiap-tiap

strategi berpikir kritis itu, tetapi juga menyampaikan kapan tiap-tiap strategi

berpikir kritis itu cocok untuk dipakai.

Proses inkuiri tidak dpat dipisahkan dari konsep berpikir kritis.

Konsep berpikir kritis tidak dapat pula dipisahkan dari konsep inteligensi.

Inteligensi bukan sesuatu yang hanya dpat diukur dengan tes, buan pula

sesuatu yang semata-mata pembawaan genetis secara lahiriah. Howard

Gardaner (1983) menunjukan bahwa intelgensi dapat diubah. “Intelligence is

the ability to solve problems or to create products that are valued between

one or more cultural settings” (Johnson, 2002:141). Intelligensi tidak dapat

dipisahkan dari konteks di mana manusia itu hidup dan berkembang.

Menurut Gardaner, inteligensi tidak dilahirkan, tepai dapat

Page 176: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

berkembang atau berkurang, bergantung pada lingkungan atau konteks

seseorang. Lingkungan yng dimaksud adalah teman, guru, orang tua, buku,

alat-alat belajar (pena, computer, kegiatan-kegiatan fisik, musik), dan hal-hal

lain yang mencapai otak melalui panca indera. Dengan menggunakan kriteria

khusus untuk mengidentifikasi konsep inteleigenais, Gardaner mengusulkan

delapan jenis inteligenwsi, yakni: linguistic, logical-mathematic, musical,

spatial, bodily-kinesthetic, interpersonal, intra-personal, dan naturalist. Jenis

pekerjan dan aktivitas yang dapat dikembangkan untuk kedelapan jenis

inteligensi ini dpat dicontohkan sebagai beikut: (1) linguistic: wartawan,

reporter, politikus, atu penulis; (2) logis-mathematis; ahli fisika, neurology,

atau insinyur; (3) spasial: pelukis, interior decorator, atau pemain tennis; (4)

bodily-kinesthic: penari balet, pemain golf, pembalap, atau petinju; (5) musik:

pengarang lagu, penyanyi, atau organis/pianis; (6) interpersonal: hakim,

saleperson, atau guru; (7) intrapersonal: biarawan/rohaniawan, pujangga, atau

ahli ilmu jiwa/psikolog; dan (8) naturalist: ahli botani, ahli kebun binatang,

atau ahli pertamanan.

Kedelapan jenis inteligensi ini telah mengilhami para pendidik untuk

mengajar dengan dengan mengac pada salah satu dari delapan jenis inteligensi

tersebut. “Hundred, perhaps thousands, of classrooms around the world rely

today on Gardaner’s theory of multiple intelligences to help students realize

their latent potential” (Johnson, 2002:141). Apakah kelas berfokus pada siswa

yang kurang mampu atau kelas yang siswa-siswanya berbakat, para pendidik

melihat manfaat mengajar yang sesuai dengan cara-cara untuk mencapai

Page 177: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

berbagai jenis inteligensi yang dikemukakan Gardaner.

Setiap siswa mampu mengembangkan setiap jenis inteligensidi atas

dengan asumsi bahwa siswa belajar dalam suatu lingkungan belajar yang kaya

yang memungkikan mereka menghubungkan makna dengan konteks. “CTL’s

component work together to provide this rich environment, offering students

many opportunities to ignite the eight multiple intelligences” (Amstrong,

1994:35). Guru CTL menyadari dan menghargai bahwa setiap anak memiliki

derajat yang berbeda dalam hal inteligensinya dan bahwa CTL sebagai suatu

system holistic berhubungan dengan delapan inteligensi yang dibawa setiap

anak pada lingkungan belajar.

Delapan inteligensi (Howard Gardaner, 1983)

Multiple Intelligences

Logika-matematikaPeka terhadap pola, keterampilan dan

sistematika.

Linguistic/ilmu bahasa Peka terhadap bunyi, ritme, dan makna kata

MusikKemapuan menghasilkan dan menghargai

ritme, tinggi rendah suara, dan warna suara

Spatial/jarak

Kemampuan untuk melakukan transformasi

mengenai persepsi awal seseorang dan

kemampuan mengkreasi kembali aspek-

aspek pengalaman visual seseorang.

Bodily-kinesthetic/fisik-

kinestetik

Kemampuan mengontrol gerak tubuh

seseorangdan kemampuan menangani

objek secara terampil.

Inter personal/antar-pribadi Kemampuan untuk menjawab atu

memberikan reaksi secara tepat berbagai

suasana batin, temperamen, motivasi dan

Page 178: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

keinginanorang lain.

Intapersonal/antar-pribadi

Bagaimana menjiwai perasaan sendiri,

kemampuan mendiskriminasikan berbagi

perasaan seseorang, dan kemampuan

menarik kesimpulan untuk menuntun

tingkah laku seseorang

Naturalist/alamiah

Mengamati, mengalami dan

mengorganisasikan berbagai pola dalam

lingkungan alamiah

Guru yang menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri haru

menjadikan siswa mampu berdiri sendiri, harus mendorong siswa untuk

mandiri sedini mungkin sejak dari awal masuk sekolah. Timbul pertanyaan,

bagaimana caranya guru membantu siswa agar mereka tumbuh mandiri?

Jawabannya adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk mengikuti minat

alamiah mereka. Guru harus mendorong siswa untuk memecahkan sendiri

msalah yang dihadapinnya atau memecahkan sendiri di dalam kelompoknya,

bukan mengajarkan mereka jawaban dari masalah yang mereka hadapi. Siswa

akan mendapat keuntungan jika mereka dapat “melihat” dan “melakukan”

sesuatu daripada hanya sekedar mendengarkan ceramah atau penjelasan guru.

Guru dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit dengan

bantuan gambar dan demontrasi.

Belajar harus luwes dan bersifat menyelidiki atau melalui penemuan.

Jika siswa tampak berusaha dengan menghadapi suatu, berikan mereka waktu

untuk mencoba sendiri memecahkan masalah tersebut sebelum memberikan

Page 179: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

pemecahannya. Guru juga harus memperhatikan sikap siswa terhadap belajar.

Menurut Jerome, S. Burner, sekolah harus merangsang keingintahuan siswa,

meminimalkan risiko kegagalan, dan bertindak serelevan mungkin bagi siswa.

Sebagai saran tamhahan bagi guru yangmengajar dengan pendekatan inkuiri:

(1) doronglah siswa agar mereka mengajukan dugan awal dengan cara guru

mengajukan pertanyaan-pertanyaan membimbing; (2) gunakan bahan dan

permainan yang bervariasi; (3) berikan kesempatan kepada siswa untuk

memuaskan keingintahuan mereka, meskipun mereka mengajukan gagasan-

gagasan yang tidak berhubungan langsung dengan pelajaran yang diberikan;

dan (4) gunakan sejumlah contoh yang kontras atau perlihatkan perbedaan

yang nyata dengan materi ajar mengenai topik-topik yang terkait.

107. Metode Numbered Head Together

Motode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1993) dengan

melibatkan para siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu

pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi

pelajaran tersebut. Sebagai pengganti pertanyaan langsung kepada seluruh

kelas, guru menggunakan struktur 4 langkah sebagai berikut.

1. Langkah 1 – Penomoran (Numbering): Guru membagi para siswa menjadi

beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan

memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam tim tersebut memiliki

nomor berbeda.

Page 180: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

2. Langkah 2 – Pengajuan Pertanyaan (Questioning): Guru mengajukan

suatu pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, dari

yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum. Contoh pertanyaan

yang bersifat spesifik adalah “Apakah yang dimaksud angin?”, sedangkan

contoh pertanyaan yang bersifat umum adalah “Mengapa makhluk hidup

membutuhkan udara?”.

3. Langkah 3 – Berpikir Bersama (Head Together): Para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang

mengetahui jawaban tersebut.

4. Langkah 4 – Pemberian Jawaban (Answering): Guru menyebut satu

nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.

108. Metode pembelajaran penemuan konsep Metode pembelajaran penemuan konsep menurut Widoko (2001)

didefinisikan suatu stategi pengajaran induktif dengan tujuan membantu siswa

segala tingkatan umur mempelajari konsep-konsep dan keterampilan berfikir

yang analitis praktis.

Sedangkan menurut Hasanah (1998) model penemuan konsep dan

suatu model pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

berfikir induktif. Kemampuan analisis dan mengembangkan konsep.pada

pengajaran diawali dengan pemberian contoh dan non-contoh diakhiri dengan

kesimpulan yang diberikan siswa.

Page 181: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Berdasarkan hasil penelitian tentang Klaus Meier, Tennyson dan

Cochareila dalam Widoko (2001) tentang pembelajaran penemuan konsep

merupakan model yang menggunakan contoh-contoh positif dan contoh

negatif untuk menggambarkan konsep-konsep tersebut lebih mudah.

Desain dari model ini, pertama kali diperkenalkan oleh Joice dan Weil

(1972) yang mendasari penelitian Jerome Bruiner dan koleganya yang

menemukan pengaruh variabel-variabel terhadap proses belajar konsep.

Pada penelitian ini konsep yang digunakan adalah konsep listrik statik,

dengan menampilkan contoh dan non-contoh yang disertai karakteristiknya,

sebagai misal untuk konsep listrik statik; contoh positif batang plastik yang

dogosokkan dengan kain wol akan bermuatan negatif mempunyai karakteristik

benda menerima elektron dari benda lain atau terjadi perpindahan elektron

dari kain wol menuju ke batang plastik.

Dari uraian contoh dan non-contoh beserta karakteristiknya siswa

diharapkan dapat menemukan definisi dari tiap konsep dan memahami konsep

tersebut, sehingga pada akhirnya dapat memberikan contoh secara mandiri

dari konsep tersebut.

Sintaks metode pembelajaran penemuan konsep adalah sebagai

berikut:

Phase I : Presentation of example (menampilkan contoh-contoh).

Pada phase ini guru menjelaskan bagamana aktivitas dimulai

dengan memberikan kepada siswa contoh dan bukan contoh.

Ketika guru menampilkan contoh positif dan contoh negatif

Page 182: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

untuk tiap-tiap konsep disertai dengan karakteristiknya di

dalam LKS penemuan konsep. Pada penelitian ini konsep yang

dipilih adalah konsep listrik statik dengan contoh positif batang

plastik yang digosokkan dengan kain woll akan bermuatan

negatif.

Phase II : Analysis of hypothesis (menganalisis hipotesa)

Pada phase ini dimulai ketika siswa membuat hipotesis tentang

nama suatu konsep, membandingkan karakteristik dari contoh

positif dan negatif listrik statik, maka siswa diminta untuk

menuliskan hipotesis tentang listrik statik, guru memberikan

contoh tambahan dan yang bukan contoh kemudian

menganalisis hipotesis sampai semua hipotesis didapatkan.

Dari beberapa hipotesis listrik statik yang didapat dari siswa

kemudian menguji hipotesis tersebut lewat contoh dan non-

contoh sehingga deperoleh satu hipotesis yang benar.

Phase III : Clouser (Penutup)

Pada phase ini guru bertanya kepada siswa untuk

mengidentifikasi sifat-sifat dari konsep dan menyatakan dari

konsep tersebut beserta karakteristiknya.

Phase IV : Application (Aplikasi)

Pada phase ini untuk memperkuat pengertian murid akan

konsep tentang listrik statik, guru memberikan contoh

tambahan dari mereka sendiri.

Page 183: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Seorang guru dalam menerapkan model pembelajaran konsep

diharapkan dapat:

a. Mengerti isi mata pelajaran yang sesuai dengan model

pembelajaran konsep, sehingga dapat mengidentifikasikan

materi pelajaran itu apakan cocok dengan pengajaran

menggunakan model pembelajaran pemenuan konsep.

b. Menyeleksi contoh-contoh, sehingga ketika diberikan tujuan

pembelajaran maka akan memperoleh daftar contoh-contoh

yang akan memberikan gambaran secara efektif dari suatu

konsep.

c. Mengerti urutan dari contoh-contoh untuk memaksimalkan

murid-murid secara praktis dengan keterampilan berfikir

Manfaat dari metode pembelajaran penemuan konsep

antara lain:

a. Meningkatkan keterampilan berfikir

b. Membantu siswa untuk menemukan dan memahami konsep

dengan memperhatikan obyek, ide atau kejadian-kejadian.

109. Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing

Metode pembelajaran penemuan adalah suatu metode pembelajaran

dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya

menemukan sendiri informasi-informasi yang secara tradisional bisa

Page 184: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

diberitahukan atau diceramahkan saja (Suryabrata, 1997: 1972). Metode

pembelajaran ini merupakan suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan

melalui proses menemukan. Fungsi pengajar disini bukan untuk

menyelesaikan masalah bagi peserta didiknya, melainkan membuat peserta

didik mampu menyelesaikan masalah itu sendiri (Hudojo, 1988, 114). Metode

pembelajaran yang ekstrim seperti ini sangat sulit dilaksanakan karena peserta

didik belum sebagai ilmuwan, tetapi mereka masih calon ilmuwan. Peserta

didik masih memerlukan bantuan dari pengajar sedikit demi sedikit sebelum

menjadi penemu yang murni. Jadi metode pembelajaran yang mungkin

dilaksanakan adalah metode pembelajaran penemuan terbimbing dengan

demikian kegiatan belajar mengajar melibatkan secara maksimum baik

pengajar maupun pesertra didik.

Seperti uraian di atas bahwa penemuan terbimbing (Guided Discovery)

merupakan salah satu dari jenis metode pembelajaran penemuan. Oleh Howe

(dalam Hariyono, 2001: 3) menyatakan bahwa penemuan terbimbing tidak

hanya sekedar keterampilan tangan karena pengalaman, kegiatan

pembelajaran dengan model in tidak sepenuhnya diserahkan pada siswa,

namum guru masih tetap ambil bagian sebagai pembimbing. Penemuan

terbimbing merupakan suatu metode pembelajaran yang tidak langsung

(Indirect Instuction). Siswa tetap memiliki porsi besar dalam proses

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

Menurut Soedjadi (dalam Purwaningsari, 2001: 1) metode

pembelajaran penemuan terbimbing adalah metode pembelajaran yang sengaja

Page 185: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

dirancang dengan menggunakan pendekatan penemuan. Para siswa diajak atau

didorong untuk melakukan kegiatan eksperimental, sedemikian sehingga pada

akhirnya siswa dapat menemukan sesuatu yang diharapkan.

Dalam pembelajaran penemuan terbimbing tugas guru cenderung

menjadi fasilitator. Tugas ini tidaklah mudah, lebih-lebih kalau menghadapi

kelas besar atau siswa yang lambat atau sebaliknya amat cerdas. Karena itu

sebelum melaksanakan metode pembelajaran dengan penemuan ini guru perlu

benar-benar mempersiapkan diri dengan baik. Baik dalam tiap hal pemahaman

konsep-konsep yang akan diajarkan maupun memikirkan kemungkinan yang

akan terjadi di kelas sewaktu pembelajaran tersebut berjalan. Dengan kata lain

guru perlu mempersiapkan pembelajaran dengan cermat, Soedjadi (dalam

Purwaningsari, 2001: 18).

Keuntungan dan kelemahan metode pembelajaran penemuan terbimbing.

1. Keuntungan metode pembelajaran penemuan terbimbing

Menurut Siadari (2001: 26) keuntungn dari pembelajaran metode

pembelajaran penemuan terbimbing adalah:

a. Pengetahuan ini dapat bertahan lama, mudah diingat dan mudah

diterapkan pada situasi baru.

b. Meningkatkan penalaran, analisis dan keterampilan siswa

memecahkan masalaha tanpa pertolongan orang lain.

c. Meningkatkan kreatifitas siswa untuk terus belajar dan tidak hanya

menerima saja.

d. Terampil dalam menemukan konsep atau memecahkan masalah.

Page 186: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

2. Kelemahan dalam penemuan konsep atau memecahkan masalah.

Adapun kelemahan metode pembelajaran penemuan terbimbing menurut

Ruseffendi (dalam Siadari, 2001: 26) adalah sebagai berikut:

a. Tidak semua materi dapat disajikan dengan mudah, menggunakan

metode pembelajaran penemuan terbimbing.

b. Proses pembelajaran memerlukan waktu yang relatif lebih banyak.

c. Bukan merupakan metode pembelajaran murni, maksudnya tidak

dapat berdiri sendiri (hanya dapat digunakan jika ada keterlibatan

metode lain misal ekspositori, ceramah, dan lain sebagainya).

Sintak penemuan terbimbing menurut Arends (dalam Haryono, 2001: 25),

dapat ditabelkan sebagai berikut:

Tabel 2.1. Sintaks Penemuan Terbimbing Model Arends

No Fase-fase Kegiatan Guru

1 Menyampaikan tujuan,

mengelompokkan dan

menjelaskan prosedur

discovery

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran serta guru

menjelaskan aturan dalam metode

pembelajaran dengan penemuan

terbimbing

2 Guru menyampaikan suatu

masalah

Guru mejelaskan masalah secara

sederhana

3 Siswa memperoleh data

eksperimen

Guru mengulangi pertanyaan pada

siswa tentang masalah dengan

mengarahkan siswa untuk mendapat

informsi yang membantu proses

inquiry dan penemuan

4 Siswa membuat hipotesis dan

penjelasan

Guru membantu siswa dlam membuat

prediksi dan mempersiapkan

Page 187: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

penjelasan masalah

5 Analisis proses peneman Guru membimbing siswa berfikir

tentang proses intelektual dn proses

penemuan dan menghubungkan

dengan pelajaran lain.

Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa guru dalam metode pembelajaran

penemuan terbimbing adalah sebagai pembimbing siswa dalam

nenemukan konsep.

110. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode pemecahan masalah merupakan metode pengajaran yang

digunakan guru untuk mendorong siswa mencari dan menemukan serta

memecahkan persoalan-persoalan. Pemecahan masalah dilakukan dengan cara

yang ilmiah. Artinya, mengikuti kaidah keilmuan, seperti yang dilakukan

dalam penelitian ilmiah. Oleh sebab itu, dalam memecahkan masalah tidak

dilakukan dengan trial and error (coba-coba), melainkan dilakukan secara

sistematis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah dengan memahami, meneliti dan kemudian

membatasi masalah.

2. Merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara bagi

masalah yang diajukan. Kebenaran hipotesis harus dibuktikan berdasarkan

data dari lapangan.

3. Mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan berupa informasi,

keterangan, dan barang bukti sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk

Page 188: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mengumpulkan data, dapat dilakukn dengan wawancara, angket, studi

dokumentasi, dan sebagainya.

4. Menguji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan data yang

telah dikumpulkan, diolah, atau dianalisa. Jika data yang dikumpulkan,

ternyata sesuai dengan isi hipotesis, berarti hipotesis dapat diterima atau

dapat dikatakan benar. Sebaliknya jika hsil analisis menunjukkan tidak

sesuai, berarti hipotesis titolak atau tidak benar.

5. Menyimpulkan. Berdasarkan hasil pengolahan atau analisis data dapat

dihasilkan kesimpulan. selain itu beberapa saran sebagai sumbangan

pemikiran untuk memperbaiki kelemahan yang msih ada serta untuk

meningkatkan apa yang sudah dicapai.

111. Metode Struktural Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan dan kawan-kawannya.

Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan metode lainnya. Metode

struktural menekankan pada strukur-struktur khusus yang dirancang untuk

mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Berbagai struktur tersebut

dikembangkan oleh Kagan dengan maksud agar menjadi alternatif dari

berbagai struktur kelas yang lebih tradisional, seperti metode resitasi, yang

ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa dalam

kelas dan para siswa memberikan jawaban setelah lebih dahulu mengankat

tangan dan ditunjuk oleh guru. Struktur-struktur Kagan menghendaki agar

para siswa bekerja sama saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil

Page 189: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

secara kooperatif. Ada struktur yang memiliki tujuan umum (goal) untuk

meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur yang tujuannya

untuk mengajarkan keterampilan sosial.

112. Cara Belajar Aktif Model Pencocokan Kartu

Indeks

1. Uraian Singkat

Ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang materi

pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi

pertanyaan kuis kepada temannya.

2. Prosedur

a. Pada kartu indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun

yang diajarkan di kelas. Buatlah krtu pertanyaan dengan jumlah yang

sama dengan setengah jumlah siswa.

b. Pada kartu yang terpisah, tulislah, tulisan jawaban atas masing-masing

pertanyaan itu.

c. Campurlah dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar

benar-benar tercampuraduk.

d. Berikansatu kartu untuk satu siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan

latihan mencocokan. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan

dan sebagian lain mendapatkan kartu jawabannya.

e. Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah

Page 190: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untuk

mencari tempat duduk bersama. (Katakan pada mereka untuk tidak

mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka).

f. Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, perintahkan

tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa yang lain dengan

membacakan keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa

lain untuk memberikan jawaban.

3. Variasi

a. Sususunlah kartu yang berisi sebuah kalimat beberapa kata yang

dihilangkan untuk dicocokkan dengan kartu yang berisi kata-kata

yang hilang itu misalnya, “Perubahan wujud dari berudu mejadi katak

disebut _________.”

c. Buatlah kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan beberapa

kemungkinan jawabannya __ misalnya, “cara pencernaan makanan

pada hewan?”. Cocokkan kartu-kartu itu dengan kartu yang berisi

kumpulan jawaban yang relevan. Ketika tiap pasangan

memberikan kuis kepada kelompok, perintahkan mereka untuk

mendapatkann beberapa jawaban dari siswa lain.

113. Pengajaran terarah1. Uraian Singkat

Dalam teknik ini, guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk

melacak pengetahuan siswa untuk mendapatkan hipotesiss atau simpulan

Page 191: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mereka dan kemudian memilah-milahnya menjadi sejumlah kategori.

Metoda pengajarann terarah merupakan selingan yangmengasyikkan di

sela-sela cara belajar biasa. Cara ini memungkinkan untuk mengetahui apa

yang telah diketahui dan dipahami oleh siswa sebelum memaparkan apa

yang akan diajarkan. Metodea ini sangat berguna dalam mengajarkan

konsep-konsep yang abstrak.

2. Prosedur

a. Ajukan pertanyaan atau serangkaian pertanyaan yang menjajaki

pemikiran siswa dalam pengetahuan yang mereka miliki. Gunakan

pertanyaan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban.

b. Berikan waktu yang cukup kepada siswa dalam pasangan atau

kelompok untuk membahas jawaban mereka.

c. Perintahkan siswa untuk kembali ke tampat masing-masing dan

catatlah pendapat mereka. Jika memungkikan, seleksi jawaban mereka

menjadi beberapa kategori yang terkait dengan kategori atau konsep

yang berbeda/

d. Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajarkan.

Perintahkan siswa untuk menjelaskan kesesuaian jawaban mereka

dengan poin-poin ini. Catatlah gagasan yangmemberi iformasi

tambahan bagi poin pembelajaran dari pelajaran.

3. Variasi

a. Jangan memilah-milah jwaban siswa menjadi daftar yang terpisah.

Sebagai gantinya, buatlah satu daftar panjang dan perintahkan merak

Page 192: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

untuk mengkategorikan gagasan mereka terlebih dahulu sebelum anda

membandingkannya dengan konsep yang ada idi pikran anda.

b. Mulailah pelajaran dengan tanpa kategori yang sudah ada di benak

anda. Cermati bagaimana siswa dan anda secara bersama bisa

memilah-milah gagasan-gagasan mereka menjadi kategori yang

berguna.

114. Pengajaran Berbasis Masalah Pengajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu

pandekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu

konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan

pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang

esensial dari materi pelajaran.

Pengajaran masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat

tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk di dalamnya belajar

bagaimana belajar. Menurut Ibrahim dan Nur (200: 2)), “Pengajaran berbasis

masalah dikenal dengan nama lain seperti Project-Based Teacihg

(Pembelajaran Proyek), Experienced-Based Education (Pendidikan

berdasarkan pengalaman), Authentic Learning (Pembelajaran Autentik), dan

Achoered Instruction (Pembelajaran berakar pada kehidupan nyata)”.

Peran guru dalam pengajaran berbasis masalah adalah menyajikan

masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.

Pengajaran berbasis masalah tidak dapat dilaksanakan tanpa guru

mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran

Page 193: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

ide secara terbuka. Secara garis besar pengajaran berbasis masalah terdiri dari

menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang

dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan

dan ikuiri.

5. Ciri-cirinya

Berbagai pengembangan pengajaran berbasis masalah telah

mencoba menunjukkan cirri-ciri pengajaran berbasis masalah sebagai

berikut.

a. Pengajuan pertanyaa atau masalah.

Pengajaran berbasis masalah bukan hanya mengorganisasikan prinsip-

prinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran

berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar

pertanyaan dan masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan

secara pribadi bermakna untuk siswa. Mereka mengajukan situasi

kehidipan nyata yang autentik, menghindari jawaban sederhana, dan

memungkinkan adanya berbagai macam solusi itu.

b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.

Meskipun pengajaran berbasis masalah mungkin berpusat pada mata

pelajaran tertentu (IPA, Matematika, Ilmu Sosial), masalah yang akan

diselidiki telah dipilih yang benar-benar nyata agar dalam

pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari banyak mata

pelajaran.

c. Penyelidikan autentik.

Page 194: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Pengajaran berbasis masalah mengharuskan siswa melakukan

penyelidikan autentik untuk mencari pemecahan masalah nyata.

Mereka harus menganalisasi dan mendefinisikan masalah,

mengembankan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan dan

menganalisis informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan),

membuat iferensi, dan merumuskan kesimpulan. Sudah barang tentu,

metode penyelidikan yang digunakan bergantung pada masalah yang

sesdang dipelajari.

d. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya.

Pengajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk

tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang

menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka

temukan. Produk itu dapat berupa transkrip debat, laporan, model

fisik, video atau program computer (Ibrahim & Nur, 200:5-7).

Pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa bekerja sama

satu sama lain (paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok

kecil). Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan

terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk

berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial

dan keterampilan berpikir.

6. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar

Pengajaran berbasis masalah dirancang untuk membantu guru

memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pengajaran

Page 195: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

berbasis masalah dikembangkan terutama untuk membantu siswa

mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan

keterampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa

melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan

menjadikan pembelajar yang otonom dan mandiri. Uraian rinci terhdap

ketiga tujuan itu dijelaskan lebih jauh oleh Ibrahim dan Nur (2000:7-12)

berikut ini.

a. Keteramplan Berpikir dan Keterampilan Pemecahan Masalah

Berbagai macam ide telah digunakan untuk menggambarkan cara

seseorang berpikir. Tetapi, apakah sebenarnya yang terlibat dalam

proses berpikir? Apakah keterampilan berpikir itu dan terutama

apakah keterampilan berpikir itu?

- Berpikir adalah proses yang melibatkan operasi mental seperti

induksi, deduksi, klasifikasi, dan penalaran.

- Berpikir adalah proses secara simbolik menyatakan (melalui

bahasa) objek nyata dan kejadian-kejadian dan penggunaan

pernyataan simbolik itu untuk menemuan prinsip-prinsip esensial

tentang objek dan kejadian itu untuk menemukan prinsip-prinsip

esensial tentang objek dan kejadian itu. Pernyataan simbolik

(abstrak) seperti itu biasanya berbeda dengan operasi mental yang

didasarkan pada tingkat konkret dari fakta dan kasus khusus.

Page 196: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

- Berpikir adalah kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan

mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi atau pertimbangan

yang seksama.

Tentang berpikir tingkat tinggi, Resnick (1987) memberikan

penjelasan sebagai berikut:

- Berpikir tingkat tinggi adalah nonalgoritmik, yaitu alur tindakan

yang tidak sepenuhnya dapat diterapan sebelumnya.

- Berpikir tingkat tinggi cenderung kompleks. Keseluruhan alurnya

tidak dapat diamati dari satu sudut pandang.

- Berpikir tingkat tinggi sering kali menghasilkan banyak solusi,

masing-masing dengan keuntungan dan kerugian.

- Berpikir tingkat tinggi melibatkan pertimbangan dan interpretasi.

- Berpikir tingkat tinggi melibatkan ketidakpastian. Segala sesuatu

yang berhubungan dengan tugas tidak selamanya diketahui.

- Berpikir tingkat tinggi melibatkan banyak penerapan banya

kriteria, yang kadang-kadang bertentangan satu sama lain.

- Berpikir tingkat tinggi melibatkan banyak pengaturan diri tentang

proses berpikir. Kita tidak mengakui sebagai berpikir tingkat

tinggi pada seseorang jika ada orang lain membantunya pada

setiap tahap.

- Berpikir tingkat tinggi melibatkan pencarian makna, menemukan

struktur pada keadaan yang tampaknya tidak teratur.

Page 197: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

- Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Ada pengerahan kerja

mental besar-besaran saat melakukan berbagai jenis elaborasi dan

pertimbangan yang dibutuhkan.

Perlu dicatat bahwa Resnick menggunakan kata-kata dan ungkapan

seperti pertimbangan, pengaturan diri, pencarian makna, dan

ketidakpastian. Hal ini berarti bahwa proses berpikir dan keterampilan

yang perlu diaktifkan sangatlah kompleks. Resnick juga menekankan

pentingnya konteks atau keterkaitan pada saat berpikir tentan berpikir.

Meskipun proses memiliki beberapa kesamaan antarsituasi, proses itu juga

bervarisai bergantung pada apa yang dipikirkan seseorang. Sebagai

contoh, proses yang kita gunakan untuk memikirkan matematika berbeda

dengan proses yang kita gunakan untuk memikirkan puisi. Proses berpikir

yang digunakan untuk memikirkan ide abstrak berbeda dengan yang

digunakan untuk memikirkan situasi kehidupan nyata. Karena hakikat

kekomplekan dan konteks dari keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka

keterampilan itu tidak dapat diajarkan menggunakan pendekatan yang

dirancang untuk mengajarkan ide dan keterampilan yang lebih konkret.

Keterampilan proses dan berpikir tingkat tinggi bagaimanapun juga jelas

dapat diajarkan, dan kebanyakan program dan kurikulum dikembangkan

untuk tujuan ini sangat mendasarkan diri pada pendekatan yang sama

dengan pengajaran berbasis masalah.

c. Pemodelan Peran Orang Dewasa

Resnick juga memberikan rasional tentang bagaimana

Page 198: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

pengajaran berbasis masalah membantu siswa untuk berkinerja dalam

situasi kehidupan nyata dan belajar tentang pentingnya peran orang

dewasa. Dalam banyak hal pengajaran berbasis masalah bersesuaian

dengan aktivitas mental di luar sekolah sebagaimana yang diperankan

oleh orang dewasa.

1. Pengajaran berbasis masalah memiliki unsur-unsur belajar

magang. Hal tersebut mendorong pengamatan dan dialog

dengan orang lain, sehingga secara bertahap siswa dapat

memahami peran penting dari aktivitas mental dan belajar yang

terjadi di luar sekolah.

2. Pengajaran berbasis masalah melibatkan siswa dalam

penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan siswa

menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata

dan membangun pemahamannya tentang fenomena tersebut.

d. Pembelajaran yang Otonom dan Mandiri

Pengajaran berbasis masalah berusaha membantu siswa

menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom. Bimbingan guru yang

berulang-ulang mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan

pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka

sendiri. Dengan begitu, siswa belajar menyelesaikan tugas-tugas

mereka secara mandiri dalam hidupnya.

7. Tahapan Pengajaran Berbasis Masalah

Pengajaran berbasis masalah biasanya terdiri dari lima tahapan

Page 199: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu

situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja

siswa.

Tahapan Tingkah Laku Guru

Tahap 1

Orientasi siswa kepada masalah

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, menjelaskan

logistic yang dibutuhkan,

memotivasi siswa agar terlibat

pada aktivitas pemecahan

masalah yang dipilihnya

Tahap 2

Mengorganisasi siswa untuk belajar

Guru membantu siswa

mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubugnan dengan

masalah tersebut

Tahap 3

Membimbing penyelidikan individual

dan kelompok

Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informsi yang

sesuai, melaksanakan

eksperimen, untuk mendapatkan

penyelasan dan pemecahan

masalahnya.

Tahap 4

Mengembangkan dan menyajikan

hasil karya

Guru membantu siwa

merekncanakan dan menyiapkan

karyayang sesuai seperti

laporan, video, dan model serta

membantu mereka berbagai

tugas dengan temannya.

Tahap 5

Menganalisa dan mengevaluasi proses

Guru membantu siswa melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap

Page 200: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

pemecahan maslah penyelidikan mereka dan proses-

proses yang mereka gunakan.

8. Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen

Tidak seperti lingkungan belajar yang terstruktur secara ketat yang

dibutuhkan dalam pembelajaran langsung atau penggunaan yang hati-hati

kelompok kecil dalam pembelajaran kooperatif, lingkungan belajar dan

system manajemen dalam pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh

sifatnya yang terbuka, ada proses demokrasi, dan peranan siswa yang

aktif. Meskipun guru dan siswa melakukan tahapan pembelajaran yang

terstruktur dan dapat diprediksi dalam pengajaran berbasis masalah, norma

di sekitar pelajaran adalah norma inkuiri terbuka dan bebas

mengemukakan pendapat. Lingkungan belajar menekankan peranan

sentral siswa, bukan guru yang ditekankan.

115. Metode Belajar Aktif Model Tinjauan Ala

Permainan Bingo

1. Uraian Singkat

Strategi ini membantu mengingatkan kembali akan istilah-istilah

yang telah siswa pelajari selama menempuh mata pelajaran. Strategi ini

menggunakan format permainan Bingo.

2. Prosedur

Page 201: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

a. Susunlah sejumlah 24 atau 25 pertanyan tentang materi pelajaran anda

yang bisa dijawab dengan istilah baku yang digunakan dalam mata

pelajaran anda. Berikut adalah beberapa contoh istilahnya.

- Angka penyebut yang paling sedikit

- Hieroglifik

- Inflasi

- Otokrasi

- Database

- Hokum humurabi

- Byte

- Garis lintang

- Impresionisme

- Alegori

- Fotosintesa

- Bilangan urutan

- Skozofrenia

- Klausa pengadaian

Anda juga dapat menggunakannama, sebagai alternative dari istilah.

Berikut adalah beberapa contohnya:

- Freud

- Caesar

- Blake

- Roosevelt

Page 202: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

- Marco Polo

- Joan of Arc

- Dewey

- Pasteur

- Van Gogh

- Curie

- Chaucer

- Rusself

- Alley

b. Sortirlah pertanyaan menjadi lima tumpukan. Labeli tiap tumpukan denga

huruh B-I-N-G-O…… kartu Bingo untuk tiap siswa. Kartu ini mesti mirip

betul dengan kartu Bingo biasa, dengan nomor-nomor dalam tiap 24 celah

dalam matrik 5 x 5 (celah tengah “Kosong.”)

c. Bacalah sebuah pertanyaan dengan angka yang terkait. Jika seorang siswa

memiliki angkanya dan dia dapat menuliskan jawabannya dengan benar,

maka dia dapat mengisi celah tersebut.

d. Bila seorang siswa mencapai lima jawaban benar dalam sebuah deretan

(baik vertical, horizontal maupun diagonal), siswa tersebut boleh

meneriakkan “Bingo”. Permainan dapat diteruskan hingga ke 25 celah

tersebut terisi.

3. Variasi

a. Sediakan hadiah yang tidak mahal, semisal sebungkus coklat, bila siswa

mendapatkan Bingo.

Page 203: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

b. Buatlah kartu yang memiliki sel-sel yang sebelumnya diisi dengan 24

istilah utama (plus sel “kosong” di tengahnya). Ketika sebuah pertanyaan

dibacakan, jika siswa yakinbahwa salah satu dari jawaban pada kartu itu

cocok dengan pertanyaan tersebut, dia bisa menuliskan nomor

pertanyaanya di sampingnya.

116. Pengajaran Berbasis Proyek/Tugas Pengajaran berbasis proyek/tugas terstruktur (Project-Based Learning)

membutuhkan suatu pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan

belajar siswa disain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap

masalah-masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata

pelajaran, dan melaksanakan tugas bermana lainnya. Pendekatan ini

memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam

mengkostruksikannya dalam produk nyata (Buck Institue for Eduction, 2001).

Siswa diberikan tugas/proyek yang kompleks, sulit, lengkap, tetapi

realistis/autentik dan kemudian diberikan bantuan secekupnya agar mereka

dapat menyelesaikan tugas mereka (bukan diajar sedikit demi sedikit

komponen-komponen suatu tugas kompleks yang padu suatu diharapkan akan

terwujud menjadi suatu kemampuan untuk menyelesaikan tugas kompleks

tersebut). Prinsip ini digunakan untuk menunjang pemberian tugas kompleks

di kelas seperti proyek, simulasi, penyelidikan masyarakat, menulis untuk

disajikan kepada forum pendengar yang sesungguhnya, dan tugas-tugas

autentik lainnya. Istilah situated learning (Prawat, 1992) digunakan untuk

menggambarkan pembelajaran yang terjadi di dalam kehidupan nyata, tugas-

Page 204: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

tugas outentik/asli yang sebenarnya.

Tidak memandang apakah suatu tugas harus dikerjaklan sebagai

pekerjaan kelas atau sebagai pekerjaan rumah, empat prinsip berikut ini akan

membantu siswa dalam perjalana mereka menjadi pembelajar mandiri yang

efektif.

1. Membuat tugas bermakna, jelas, dan menantang

Salah satu tantangan paling sukar yang dihadapi guru pada saat

mereka menggunakan pekerjaan kelas atau pekerjaan rumah adalah

menjaga siswa tetap terlibat. Pada saat bekerja sendiri, sangat mudah bagi

sisa untuk kehilangan minat dan melalukan tindakan yang tidak relevan,

khususnya apabila tugas-tugas itu rutin.

Kebanyakan guru setuju bahwa tugas pekerjaan kelas dan

pekerjaan rumah mandiri yang dapat mempertahankan keterlibatan siswa

memiliki tujuan yang jelas. Siswa perlu mengetahui dengan tepat apa yang

mereka harus kerjakan, mengapa mereka mengerjakan pekerjaan itu, dan

apa yang dibutuhkanuntuk menyelsaikan pekerjaan itu. Siswa-siswa itu

tetap berada dalam tugas selama pekerjaan kelas dan menyelesaikan

pekerjaan rumah apabila mereka menyikapi tugas-tugas tersebut secar

bermakna.

Linda Anderson (1985) menunjukan bahwa guru jarang menaruh

perhatian pada tujuan pekerjaan kelas atau strategi-strategi belajar yang

telibat. Sebaliknya, guru menekankan pada arahan-arahan procedural.

Sebagai contoh guru dpat menghabiskan waktu banyak menjelaskan kepad

Page 205: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

siswa di mana menulis nama di kertas atau bagaimana menyusun jawaban-

jawabannya. Sementar petunjuk-petunjuk tentang “apa yang dilakukan”

adalah penting guru tidak menyertakan penjelasan tentang “mengapa”

sesuatu harus dikerjakan dan proses-proses pembelajaran yang terlibat.

Sebelum memberikan suatu tugas, guru hendaknya mempertimbangkan

cirri penting itu secara seksama dan kemudian menyediakan waktu

cukupuntuk menjelaskan cirri penting itu kepada siswa.

2. Menganekaragamkan Tugas-tugas

Sama dengan kehidupan pada umumnya, keanekaragaman

menambah daya tarik tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah.siswa

kemungkinan besar ttap terlibata dan mengerjakan pekerjaan mereka jika

tugas-tugas lebih bervariasi dan menarik daripada rutindan monoton. Guru

yang efektif mengubah panjang dan cara tugas yang diberikan di samping

hakikat tugas beljar dan strategi-strategi kognitif yang telibat. Membaca di

dalam hati, laporan proyek-proyek khusus, dan bahan-bahan multimedia

menawarkn berbagai macam cara untuk menyelesaikan pekerjaan mandiri.

Pilihan kemungkinan tidak terbatas dan tidak aka alasan bagi guru untuk

membuat jenis tugas yang sama dari hari ke hari.

3. Menaruh Perhatian pada Tingkat Kesulitan

Menetapkan tingkat kesulitan yang cocok atas tugas-tugas yang

diberikan kepada siswa merupakan suatu bahan baku penting untuk

keterlibatan berkelanjutan yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-

tugas tersebut. Apabila siswa diharapkan untuk bekerja secara mandiri,

Page 206: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

tugas tesebut sehrusnya memiliki tingkat kesulitan yang menjamin

kemungkinan berhasil tinggi. Siswa tidak akan tertantang ketika tugas-

tugas yang diberikan guru terlalu mudah. Mereka menyikapi tugas-tugas

seperti sebagai pekerjaan yang tidak menantang. Pada umumnya tugas

yang baik perlu memiliki tingkat kesulitan cukup sehingga kebanyakan

siswa memandangnya sebagai sesuatu yang menantang, namun cukup

mudah sehingga kebanyakan siswa akan menemukan pemecahannya dan

mengerjakan tugas tersebut atas jerih payah sendiri.

4. Memonitor Kemajuan Siswa

Akhirnya, merupakan hal penting bagi guru untuk memonitor

tugas-tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah. Monitoring hendaknya

meliputi pengecekan untuk mengetahui apakah siswa memahami tugas

mereka dan proses-proses kognitif yang telibat. Monitoring ini juga

termasuk pengecekan pekerjaan siswa dan mengembalikan tugas dengan

umpan balik. Pad saat beberfapa siswa diberikan pekerjaan kelas, maka

guru dapat bekerja dengan siswa lain.a dianjurkan agar guru menyediakan

waktu 5 atau 10 menit untuk berkeliling di antara siswa yang bekerja

untuk memastikan apakah mereka memahami tugas tersebut sebelum

menangani siswa-siswa lain. Apabila siswa bekerja dalam kelompok-

kelompok, maka guru hendaknya berada dalam kelompok-kelompok

tersebut secara bergantian dan berkeliling di antara siswa yang bekerja

secara mandiri. Meskipun mengoreksi tugas menghabiskan waktu,

hendaknya guru mengoreksi pekerjaan yang dibuat siswa dan

Page 207: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mengembalikan kepda mereka dengan umpan balik.

117. Metode Ceramah 1. Pengertian

Metode ceramah terkadang disebut sebagai metode kuliah, dapat

juga disebut metode deskripsi. Sesuai dengan namanya, berceramah

dipergunakan sebagai metode mengajar.

Sedangkan menurut Hasibuan dan Mudjiono (1981), metode

ceramah adalah cara penyampain bahan pelajaran dengan komunikasi

lisan.

Jadi metode ceramah adalah metode belajar yang digunakan untuk

menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan rumusan metode belajar

mengajar. Penggunaan metode ceramah secara terus menerus dalam proses

belajar kurang tepat karena dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa.

Gambaran pengajaran dengan pendekatan ceramah adalah sebagai

berikut; guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus

diberikannya, contoh-contoh soal diberikan dan dekerjakan sendiri oleh

guru, langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa.

2. Kebaikan Metode Ceramah

a. Dapat menamung kelas besar dan tidap siswa mempunyai kesempatan

yang sama untuk mendengarkan. Oleh karenanya biaya yang diperluan

lebih murah.

Page 208: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

b. Bahan pelajaran dapat diberikan secara urut, ide atau konsep dapat

direncanakan dengan baik.

c. Guru dapat menekankan hal-hal yang penting, sehingga waktu dan

energi dapat digunakan sehemat mungkin.

d. Isi silabus dapat dilakukan menurut jadwal, karena guru tidak harus

menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.

e. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat Bantu pelajaran

tidak menghambat jalanya pelajaran.

3. Kelemahan Metode Ceramah

a. Pelajaran berjalan membosankan siswa karena mereka tidak diberi

kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan.

b. Siswa menjadi pasih hanay aktif membuat catatan saja.

c. Kepadatan konsep-konsep yang diajarkan dapat berakibat siswa tidak

mampu menguasai bahan yang diajarkan.

d. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.

e. Ceramah menyebabkan system belajar siswa menjadi “belajar

menghafal” dan tidak mengacu pada timbulnya pengertian.

4. Peranan Siswa dalamMetode Ceramah

Walaupun dalam metode ini, seluruh kegiatan didominasi oleh

guru, siswa juga berperan dalam metode ceramah yaitu;

a. Mengadakan interpretasi terhadap keterangan guru.

b. Mendengarkan dan memperhatikan dengan baik keterangan guru.

c. Mengadakan asimilasi, apabila tidak ada interpertasi yang benar.

Page 209: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

d. Mengadakan pencatatan yang diperlukan

5. Peranan Guru Dalam Metode Ceramah

Dalam metode ceramah, peran utama adalah gru. Karena

pelaksanaan metode ceramah merupakan komunikasi satu arah, dalam arti

guru mendominasi seluruh kegiatan belajra mengajar. Berhasil tidaknya

metode ceramah tergantung sebagian besar pada guru. Oleh karena itu ada

beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru.

a. Satuan bahan pelajaran apa yang disajikan pada siswa.

b. Bagaimana menyajikan satuan bahan pelajaran tersebut.

c. Alat-alat apa yang digunakan oleh guru tersebut.

6. Sepuluh Saran Untuk Mengefektifkan Pengajaran Dengan

Ceramah

Berceramah merupakan salah satu dari metode pengajaran yang

paling lama digunakan, namun apakah metode semacam ini memiliki

tempat dalam lingkungan belajar aktif? Karema terlalu sering digunakan,

metode ceramah tidak akan mengantarkan pada pembelajaran, namun ada

kalanya cara ini bisa efektif. Agar bisa efektif, guru harus terlebih dahulu

membangkitkan minat, memaksimalkan pemahaman dan pengingatan,

melibatkan siswa selama penceramahan, dan menekankan kembali apa

yang telah disajikan. Berikut adalah sejumlah pilihan untuk melakukan hal

itu.

a. Membangkitkan Minat

Page 210: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

- Paparkan kisah atau tayangan menarik: Sajikan anekdot yang

relevan, kisah fiksi, kartun, atau gambar grafis yang bisa menarik

perhatian siswa terhadap apa yang akan anda ajaran.

- Ajuan soal cerita: Ajukan soal yang nantinya akan menjadikan

sajian dalam ceramah pengajaran.

- Pertanyaan penguji: Ajukan pertanyaan kepada siswa (sekalipun

mereka baru sedikit memiliki pengetahuan tentang mata pelajaran)

agau mereka termotivasi untuk mendengarkan ceramah dalam

rangka mendapatkan jawabannya.

b. Memaksimalkan Pemahaman dan Pengingatan

- Headline/kepala berita: Susunlah kembali poin-poin utama dalam

ceramah menjadi kata-kata kunci yang berfungsi sebagai subjudul

verbal atau bantuan mengingat.

- Contoh dan analogi: Berikan gambaran nyata tentang gagasan

dalam perencanaan dan, jika memungkinkan, buatlah

perbandingan antara materi dengan pengetahuan dan pengalaman

yang siswa miliki.

- Cadangan visual: Gunakan grafik lipat, transparansi, buku

pegangan dan peragan yang memungkinkan siswa melihat dan

mendengar apa yang guru katakan.

c. Melibatkan Siswa Perceramahan

- Tantangan kecil: Lakukan interupsi ceramah secara berkala dan

tantanglah siswa untuk memberikan contoh tentang konsep-konsep

Page 211: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

yang telah disajikan selama ini atau untuk menjawab pertanyaan

kuis ringan.

- Latihan yang memperjelas: Selama menyajikan materi selingilah

dengan kegiatan yang memperjelas hal-hal yang disampaikan.

d. Memperkuat Apa yang Telah Disampaikan

- Soal penerangan: Ajukan masalah atau pertanyaan untuk

dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi yang disampaikan

selama pengajaran.

- Tinjauan siswa: Perintahkan siswa untuk meninjau tes dari

penyampaian pelajaran kepada sesama siswa, atau berilah mereka

tes penilaian diri.

118. Metode Pembelajaran Kooperatif Model GI

(Group Investigation)

Model ini merupakan suatu model yang sangat terstruktur dengan

enam tahapan pelaksanaan khusus. Keterlibatan siswa terdapat di dalam

setiap tahapan mulai dari pemilihan topik hingga evaluasi belajar siswa.

Tahap 1. Indentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam

kelompok.

1. Para siswa memeriksa sumber belajar, mengusulkan topik dan

mengkategorikan saran-saran.

Page 212: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

2. Para siswa bergabung ke dalam kelompok mempelajari topik pilihan

mereka.

3. Komposisi membantu didasarkan kepada minat dan heterogen.

4. Guru membantu dan mengumpulkan informasi dan memudahkan

organisasi.

Tahap 2. Merencanakan tugas belajar

Para siswa menyusun rencana bersama.

Tahap 3. Melakukan penyelidikan

1. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan

mengambil kesimpulan.

2. Setiap anggota kelompok berkintribusi terhadap upaya kelompok.

3. Para siswa saling bertukar gagasan, berdiskusi, dan melakukan

klarifikasi.

Tahap 4. Mempersiapkan laporan akhir

a. Setiap anggota menentukan pesan pokok dan proyek mereka.

b. Setiap anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka

laporkan.

c. Perwakilan kelompok membentuk bagian pengendali untuk

mengkoordinasikan rencana penyajian.

Tahap 5. Menyajikan laporan akhir

1. Presentasi dibuat dalam bentuk yang bervasiasi.

Page 213: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

2. Pendengar menilai kejelasan penyajian berdasarkan kriteria yang

ditentukan sebelumnya oleh keseluruhan anggota kelas.

Tahap 6. Evaluasi

1. Para siswa berbagi umpan balik tentang topik, pekerjaan yang telah

dilakukan, dan pengalaman afektifnya.

2. Guru dan siswa bekerjasama menilai belajar siswa.

3. Penilaian belajar hendaknya menilai kemampuan berpikir tingkat

tinggi.

119. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Siswa bekerja dalam kelomok empat atau lima orang. Setiap angota

tim membaca pasal yang berlainan. Selanjutnya para siswa didalam kelompok

ahli tersebut kembali lagi ke timnya semula dan bergantian mengerjakan apa

yang sudah dipelajarinya kepada anggota tim lain.

Akhirnya, para siswa mengikuti kuis yang mencakup seluruh pasal,

dan skor kuis menjadi skor tim. Skor yang disumbangkan oleh siswa ke

timnya didasarkan pada peningkatan individual, dan siswa-siswa yang berada

di tim dengan skor tertinggi berhak mendapat sertifikat atau penghargaan lain.

Jadi para siswa dimotivasi untuk mempelajari bahan sebaik mungkin dan

bekerja keras di dalam kelompok ahli sehingga dapat membantu anggota

kelompok lainnya.

Page 214: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

120. Pembelajaran Kooperatif Model Learning Together

Para siswa dikelompokkan ke dalam tim dengan empat sampai lima

orang per tim dan heterogen kemampuannya. Para siswa bekerja sebagai suatu

keompok untuk menyelesaikan sebuah produk kelompok, berbagai gagasan,

dan membantu satu sama lain dengan jawaban, dan meminta bantuan dari

teman yang lain sebelum bertanya kepada guru, dan si guru memberikan

penghargaan kepada kelompok berdasarkan kinerja kelompok.

121. Metode Pembelajaran Kooperatif Model STAD

(Student Teams Achievement Division)

Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif mode STAD sebagai

berikut:

1. Kelompokkan siswa dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga

sampai dengan lima orang. Anggota-anggota kelompok dibuat heterogen

meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan awal matematika, motivasi

belajar, jenis kelamin, atupun latar belakang etnis yang berbeda.

2. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan presentasi guru dalam menjelaskan

pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data, pemberian contoh.

Tujuan peresentasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa

ingin tahu siswa.

Page 215: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

3. Pemahan konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas-tugas

kelompok. Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara serentak

atau saling bergantian menanyakan kepada temannya yang lain atau

mendiskusikan masalah dalam kelompok atau apa saja untuk menguasai

materi pelajaran tersebut. Para siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi

lembar jawaban tetapi juga untuk mempelajari konsepnya. Anggota

kelompok diberitahu bahwa mereka dianggap belum selesai mempelajari

materi sampai semua anggota kelompok memahami materi pelajaran

tersebut.

4. Siswa diberi tes atau kuis individual dan teman sekelompoknya tidak

boleh menolong satu sama lain. Tes individual ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat penguasaaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara

siswa diberikan soal yang dapat diselesaikan dengan cara menerapkan

konsep yang dimiliki sebelumnya.

5. Hasil tes atau kuis selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya

dan poin akan diberikan berdasarkan tingkat keberhasilan siswa mencapai

atau melebihi kinerja sebelumnya. Poin ini selanjutnya dijumlahkan untuk

membentuk skor kelompok.

6. Setelah itu guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang terbaik

prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu. Penghargaan disini

dapat berupa hadiah, sertifikat, dan lain-lain.

Gagasan utama dibalik model STAD adalah untuk memotivasi

para siswa untuk mendorong dan membantu satu sama lain untuk

Page 216: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

menguasai keterampilan-keterampilan yang disajikan oleh guru. Jika para

siswa menginginkan agar kelompok mereka memperoleh penghargaan,

mereka harus membantu teman sekelompoknya mempelajari materi yang

diberikan. Mereka harus mendorong teman meraka untuk melakukan yang

terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa belajar itu merupakan suatu

yang penting, berharga dan menyenangkan.

122. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Team

Assisted Individualization

Model ini dirancang untuk menggabungkan insentif motivasional dari

penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual yang cocok

dengan tingkatan yang dimiliki oleh siswa.

Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara

heterogen. Setiap siswa mengerjakan unit-unit program matematika sesuai

dengan kemampuan masing-masing. Artinya, dalam suatu tim bisa saja si A

mngerjakan unit 2, si B mengerjakan unit 5. para siswa mengikuti rangkaian

kegiatan yang teratur, mulai dari membaca lembar pembelajaran, mengerjakan

lembar kerja, memeriksa apakah dia telah menguasai keterampilan dan

mengikuti tes.

Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar

jawaban dan memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa berhasil

mencapai atau melampaui skor 80, dia mengikuti final tes. Anggota tim

Page 217: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

bertanggung jawab meyakinkan bahwa temannya telah siap mengikuti final

tes. Baik tanggungjawab individual dan penghargaan kelompok ada di dalam

metode pembelajaran ini.

Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah

diselesaikan oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau

penghargaan lainnya kepada tim yang memenuhi kriteria berdasarkan jumlah

final tes yang berhasil dilampaui.

123. Metode Pembelajaran Kooperatif Model TAPPS

(Thinking Aloud Pair Problem Solving)

Sehubungan dengan model-model pembelajaran di atas Felder (1994:

5) menambahkan suatu model pembelajaran kooperatif yaitu TAPPS

(Thinking Aloud Pair Problem Solving). Dalam model ini siswa mengerjakan

permasalahan yang mereka jumpai secara berpasangan, dengan satu anggota

pasangan berfungsi sebagai pemecah permasalahan dan yang lainnya sebagai

pendengar. Pemecah permasalahan mengucapkan semua pemikiran dan

mereka saat mereka mencari sebuah solusi, pendengar mendorong rekan

mereka untuk tetap untuk berbicara dan menawarkan anggapan umum atau

petunjuk jika bagian pemecah masalah tertekan.

Berdasarkan model pembelajaran tersebut Felder (1994: 6-8)

memberikan saran dalam membentuk kelompok pembelajaran kooperatif

sebagai beikut:

Page 218: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

1. Berikan tugas kelompok yang terdiri dari tiga sampai empat siswa

Saat siswa bekerja terpisah, salah satu diantarannya lebih mendominasi dan

biasanya bukanlah mekanisme yang baik untuk memecahkan perdebatan,

dan dalam tim yang berisi lima orang atau lebih akan menjadi sulit untuk

mempertahankan keterlibatan setiap orang dalam proses. Kumpulkan satu

tugas per kelompok.

2. Usahakan membentuk kelompok yang kemampuannya heterogen

Hambatan akan dijumpai jika satu kelompok memiliki anggota yang

semuannya lemah akan tampak nyata tetapi dengan mengumpulkan satu

kelompok yang memiliki anggota dengan kemapuan kuat juga tidak

disarankan.

3. Hindari kelompok dimana siswa perempuan dan siswa minoritas yang

banyak jumlahnya.

Studi-studi telah memperlihatkan bahwa gagasan siswa perempuan dan

kontribusinya seringkali dikurangi atau dipotong dalam tim yang memiliki

kelompok berjenis kelamin campuran, dan para siswa perempuan akhirnya

mengambil peran pasif dalam interaksi kelompok.

4. Jika sangat memungkinkan, memilih kelompok sendiri

Dalam membentuk kelompok, siswa menentuknan sendiri anggota

kelompoknya.

5. Memberikan tugas regu dengan masing-masing tugas yang berputar.

Dalam kelompok menghendaki perputaran tugas. Tugas-tugas dalam

Page 219: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

kelompok yaitu: (1) koordinator (mengorganisir tugas ke dalam sub tugas,

mengalokasikan tanggungjawab, mempertahankan kelompok tetap

berorientasi pada tugas), (2) pemeriksa (memonitor kedua solusi dan

pemahaman tiap-tiap anggota regu di antara mereka), (3) perekam

(melihat kemungkinan konsensus, menulis solusi kelompok yang lahir),

dan (4) skeptis (menyarankan berbagai kemungkinan alternativ,

menghindari kelompok melompat pada kesimpulan terlalu awal).

6. Mempertimbangkan hal positif yang saling bergantung

Semua anggota regu perlu merasakan bahwa mereka mempunyai peran unik

untuk berperan serta di salah kelompok dan tugas hanya dapat diselesaikan

dengan baik jika semua anggota melakukan tugas mereka.

7. Mempertimbangkan tanggungjawab individu

Cara terbaik untuk mencapai tujuan adalah dengan memberikan tes individu,

selain itu dalam peSeptemberlihan anggota regu perlu menjajikan atau

mejelaskan hasil regu itu.

8. Membuat kelompok secara teratur menilai prestasi mereka

Pada awal tugas, siswa perlu mendiskusikan apa yang sebaiknya dikerjakan,

kesulitan apa yang muncul, dan apa yang tiap-tiap angggota dapat lakukan

untuk membuat semua hal bekerja lebih baik.

9. Menawarkan gagasan agar kelompok berfungsi efektif

Suatu pendekatan untuk menyiapkan siswa dengan beberapa unsur-unsur

arahan yang akan menghasilkan suatu pernghargaan dari apa sebenarnya

kerja kelompok dan untuk membantu pengembangan dari keterampilan

Page 220: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

hubungan antar pribadi yang menopang di dalam pembentukan regu dan

prestasi.

10. Menyediakan bantuan regu yang meliki kesukaran dalam bekerja sama.

Kelompok yang mempunyai permasalahan harus dipertemukan dengan

pengajar untuk mendiskusikan kemungkinan pemecahan masalah.

11. Jangan membentuk kembali kelompok yang sudah pernah terbentuk

Tujuan bekerjasama yang utama akan membantu para siswa memperluas

daftar literatur pendekatan pemecahan masalah mereka, dan tujuan kedua

akan membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan

kolaboratif, pengambilan keputusan dan tujuan lainnya. Ini hanya dapat

dicapai jika para siswa mempunyai cukup waktu untuk mengembangkan

suatu dinamika kelompok, persaingan dan menanggulangi berbagai

kesulitan dalam bekerja bersama-sama.

124. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share

Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-kawannya

dari Universitas Maryland dan mampu mengubah asumsi bahwa metode

resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok kelas

secara keseluruhan. Metode Think-Pair-Share memberikan kepada para siswa

untuk berpikir dan merespons serta saling bantu satu sama lain. Sebagai

contoh, seorang guru baru saja menyelesaikan suatu sajian pendek atau para

siswa telah selesai membaca suatu tugas. Selanjutnya, guru meminta kepada

Page 221: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

para siswa untuk menyadari secara lebih serius mengenai apa yang telah

dijelaskan oleh guru atau apa yang telah dibaca. Guru tersebut memilih

metode Think-Pair-Share daripada metode Tanya jawab untuk kelompok

secara keseluruhan (whole-group question and answer). Lyman dan kawan-

kawannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Langah 1 – Berpikir (Thinking): Guru mengajukan pertanyaan atau isu

yang terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk

berpikir sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut.

2. Langkah 2 – Bepasangan (Pairing): Selanjutnya guru meminta kepada

siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah

dipikirkan. Interaksi selama periode ini dapat menghasilkan jawaban

bersama jika suatu pertanyaan telah diajukan atau penyampaian ide

bersama jika suatu soal khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru

mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.

3. Langkah 3 – Berbagi (Sharing): Pada akhir ini guru meminta

pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas

secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Pada

langkah ini akan menjadi efektif jika guru berkeliling kelas dari pasangan

yang satu ke pasangan yang lain, sehingga seperempat atau separo dari

pasangan-pasangan tersebut memperoleh kesempatan untuk melapor.

Model ini dirancang untuk menggabungkan insentif motivasional dari

penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual yang cocok

dengan tingkatan yang dimiliki oleh siswa.

Page 222: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara

heterogen. Setiap siswa mengerjakan unit-unit program matematika sesuai

dengan kemampuan masing-masing. Artinya, dalam suatu tim bisa saja si A

mngerjakan unit 2, si B mengerjakan unit 5. para siswa mengikuti rangkaian

kegiatan yang teratur, mulai dari membaca lembar pembelajaran, mengerjakan

lembar kerja, memeriksa apakah dia telah menguasai keterampilan dan

mengikuti tes.

Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar

jawaban dan memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa berhasil

mencapai atau melampaui skor 80, dia mengikuti final tes. Anggota tim

bertanggung jawab meyakinkan bahwa temannya telah siap mengikuti final

tes. Baik tanggungjawab individual dan penghargaan kelompok ada di dalam

Think Pair Share ini.

Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah

diselesaikan oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau

penghargaan lainnya kepada tim yang memenuhi kriteria berdasarkan jumlah

final tes yang berhasil dilampau

125. Metode Belajar Aktif Model Memberikan

Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban

1. Uraian Singkat

Page 223: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Ini merupakan strategi pembentukan tim untuk melibatkan siswa dalam

peninjauan kembali materi pada pelajaran sebelumnya atau pada akhir

pelajaran.

2. Prosedur

a. Berikan dua kartu indeks kepada masing-masing siswa.

b. Perintahkan tiap siswa untuk melengkapi kalimat berikut ini.

- Kartu 1 : Saya measih memiliki pertanyaan tentang -

__________.

- Kartu 2 : Saya bisa menjawab pertanyaan tentang __________.

1. Buatlah sub-sub kelompok dan perintahkan tiap kelompok untuk memilih

“pertanyaan paling relevan untuk diajukan” dan pertanyaan paling menarik

untuk dijawab” dari kartu anggota kelompok mereka.

2. Perintahkan tiap sub-kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk

diajukan” yang ia pilih. Pastikan apakah ada siswa yang dapat menjawab

pertanyaan itu. Jika tidak, guru harus menjawabnya.

5. Pentahkan tiap kelompok untuk melaporkan “pertanyaan untuk dijawab”

yang ia pilih. Perintahkan anggota sub-sub kelompok ntuk berbagai

jawaban dengan siswa yang lain.

7. Variasi

a. Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu pertanyaan, dan bagikan

kepada sub-sub kelompok. Perintahkan sub-sub kelompok untuk

memilih satu atau beberapa pertanyaan yang dapat mereka jawab.

Page 224: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

c. Siapkan terlebih dahulu beberapa kartu jawaban dan bagikan

kepadasub-sub kelompok untuk memilih satu ata beberapa jawaban

yang menurut mereka membantu dalam meninjau kembali apa yang

telah mereka pelajari.

126. Metode Belajar Aktif Model Meninjau Kesulitan

pada Materi Pelajaran

1. Uraian Singkat

Strategi ini dirancang seperti tayangan permainan TV – jawaban diberikan

terlebih dahulu, dan tantangannya adalah mengajukan pertanyaanyang

cocok atau benar. Format ini bisa dengan mudah digunakan sebagai

tinjauan tentang materi pelajaran.

2. Prosedur

d. Buatlah tiga hingga enam kategori pertanyaan tinjauan. Gunakan salah

satu dari beberapa kategori umum ini:

- Konsep atau gagasan

- Fakta

- Keterampilan

- Nama

b. Atau buatlah kategori berdasarkan topiknya. Sebagai contoh, anggur

berwarna ini biasanya dihidangkan dalai temperature ruangan” bias

dicocokan dengan pertanyaan “Minuman rouge itu apa sih? Kita tidak

perlu memiliki jumlah pertanyaan dan jawaban yang sama dalai tiap

Page 225: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

kategori,namun kita harus menyusun petanyaan dan jawaban dengan

derajat kesulitan yang terus meningkat.

3. Perlihatkan papan permainan peninjauan kembali pada selembar kertas

besar dan tebal. Umumkan kategorinya dan nilai poinnya untuk tiap

kategori. Berikut adalah apana permaina sampel.

Bulan Warna Angka

10 poin 10 poin 10 poin

20 poin 20 poin 20 poin

30 poin 30 poin 30 poin

4. Bentuklah tim beranggotakan tiga hingga enam orang siswa dan sediakan

kartu penjawab untuk tiap tim. Jika memungkinkan, buatlah kelompok

dengan beragam tingkat keterampilan atau pengetahuan.

5. Pentahkan im untuk memilih kapten dan pencatat nilai tim.

- Kapten tim mewakili tim. Ia merupakan salah satunya yang bisa

mengacungkan kartu penjawab dan memberikan jawabanya. Kapten

tim harus merundingan dengan tim sebelum memberikan jawaban.

- Pencatat nilai bertanggung jawab menambahkan dan mengurangi nilai

untuk tim mereka.

Catatan: Sebagai moderator permainan, anda bertanggung jawab

mencermati pertanyaan mana saja yang telah diajukan. Ketia tiap

pertanyaan diajukan, beri tanda silang pada papan permainan. Berikan

tanda centang pada pertanyaan yangsulit dijawab oleh siswa. Anda bisa

kembli kepada pertanyaan ini bila permainan selesai.

Page 226: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Tinjaulah beberapa aturan permainan berikut ini.

- Kapten tim yang memegang kartu penjawab pertama mendapatan

kesempatan untuk menjawab.

- Semua jawaban harus diberikan dalai bentuk pertanyaan.

- Jika jawaban yang diberikan benar, nilai angka untuk kategorinya

akan diberikan. Jika jawabannya tidak benar, nilai angka pada skor

tim dikurangi, dan tim lain berkesemapatan untuk menjawab.

- Tim yang memberikan jawaban terakhir yang benar akan menguasai

papan permainan.

6. Variasi

a. Sebagai alternative dari penggunaan kapten tim, perintahkan tiap

anggota tim untuk mengambil giliran memainkan permainan tinjauan

ulang. Dia tidak boleh berkonsultasi dengan anggota tim sebelum

menjawab.

b. Perintahkan siswa untuk membuat pertanyaan permainan.

127. Metode Belajar Aktif Model Tinjauan Ala

Permainan Bingo

1. Uraian Singkat

Strategi ini membantu mengingatkan kembali akan istilah-istilah

yang telah siswa pelajari selama menempuh mata pelajaran. Strategi ini

menggunakan format permainan Bingo.

Page 227: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

2. Prosedur

e. Susunlah sejumlah 24 atau 25 pertanyan tentang materi pelajaran anda

yang bisa dijawab dengan istilah baku yang digunakan dalam mata

pelajaran anda. Berikut adalah beberapa contoh istilahnya.

- Angka penyebut yang paling sedikit

- Hieroglifik

- Inflasi

- Otokrasi

- Database

- Hokum humurabi

- Byte

- Garis lintang

- Impresionisme

- Alegori

- Fotosintesa

- Bilangan urutan

- Skozofrenia

- Klausa pengadaian

Anda juga dapat menggunakannama, sebagai alternative dari istilah.

Berikut adalah beberapa contohnya:

- Freud

- Caesar

- Blake

Page 228: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

- Roosevelt

- Marco Polo

- Joan of Arc

- Dewey

- Pasteur

- Van Gogh

- Curie

- Chaucer

- Rusself

- Alley

f. Sortirlah pertanyaan menjadi lima tumpukan. Labeli tiap tumpukan denga

huruh B-I-N-G-O…… kartu Bingo untuk tiap siswa. Kartu ini mesti mirip

betul dengan kartu Bingo biasa, dengan nomor-nomor dalam tiap 24 celah

dalam matrik 5 x 5 (celah tengah “Kosong.”)

g. Bacalah sebuah pertanyaan dengan angka yang terkait. Jika seorang siswa

memiliki angkanya dan dia dapat menuliskan jawabannya dengan benar,

maka dia dapat mengisi celah tersebut.

h. Bila seorang siswa mencapai lima jawaban benar dalam sebuah deretan

(baik vertical, horizontal maupun diagonal), siswa tersebut boleh

meneriakkan “Bingo”. Permainan dapat diteruskan hingga ke 25 celah

tersebut terisi.

3. Variasi

Page 229: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

c. Sediakan hadiah yang tidak mahal, semisal sebungkus coklat, bila siswa

mendapatkan Bingo.

d. Buatlah kartu yang memiliki sel-sel yang sebelumnya diisi dengan 24

istilah utama (plus sel “kosong” di tengahnya). Ketika sebuah pertanyaan

dibacakan, jika siswa yakinbahwa salah satu dari jawaban pada kartu itu

cocok dengan pertanyaan tersebut, dia bisa menuliskan nomor

pertanyaanya di sampingnya.

128. Pengajaran Terarah

1. Uraian Singkat

Dalam teknik ini, guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk

melacak pengetahuan siswa atau mendapatkan hipotesis atau simpulan

mereka dan kemudian memilah-milahnya menjadi sejumlah

kategori.metode pengajaran terarah merupakan selingan yang

mengasyikan di sela-sela cara pengajaran biasa. Cara ini memungkinkan

guru untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan dipahami oleh siswa

sebelu memaparkan apa yang guru ajarkan. Metode ini sangat berguna

dalam mengajarkan konsep-konsep abstrak.

2. Prosedur

a. Ajukan pertanyaan atau serangkaian pertanyaan yang menjajaki

pemikiran siswa dan pengetahuan yang mereka miliki. Gunakan

pertanyaan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban, semisal

“Bagaimana kamu menjelaskan seberapa cerdanya seseorang?”

Page 230: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

b. Berikan waktu yang cukup kepada bagi siswa dalam pasangan atau

kelompok untuk membahas jawaban mereka.

c. Perintahkan siswa untuk kembali ke tempat masing-masing dan

catatlah pendapat mereka. Jika memungkinkan, seleksi jawaban

mereka menjadi beberapa kategori terpisah yang terkait dengan

kategori atau konsep yang berbeda semisal “kemampuan membuat

mesin” pada kategori kecerdasan kinestetika-tubuh.

d. Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajarkan.

Perintahkan siswa untuk menjelaskan kesesuaian jawaban mereka

dengan poin-poin ini. Catatlah gagasan yang memberi informasi

tambahan bagi poin pembelajaran.

3. Variasi

a. Jangan memilah-milah jawaban siswa menjadi daftar yang terpisah.

Sebagai gantinya, buatlah satu daftar panjang dan perintahkan mereka

untuk mengkategorikan gagasan mereka terlebih dahulu sebelum guru

membandingkannya dengan konsep yang ada di pikiran anda.

c. Mulailah pelajaran dengan tanpa kategori yang sudah ada di

benak guru. Cermati bagaimana siswa dan guru secara bersama-

sama bisa memilah-milah gagasan mereka menjadi kategori

yang berguna.

129. Metode Ceramah 1. Pengertian

Page 231: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Metode ceramah terkadang disebut sebagai metode kuliah, dapat

juga disebut metode deskripsi. Sesuai dengan namanya, berceramah

dipergunakan sebagai metode mengajar.

Sedangkan menurut Hasibuan dan Mudjiono (1981), metode

ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi

lisan.

Jadi metode ceramah adalah metode belajar yang digunakan untuk

menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan rumusan metode belajar

mengajar. Penggunaan metode ceramah secara terus menerus dalam proses

belajar kurang tepat karena dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa.

Gambaran pengajaran dengan pendekatan ceramah adalah sebagai

berikut; guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus

diberikannya, contoh-contoh soal diberikan dan dekerjakan sendiri oleh

guru, langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa.

2. Kebaikan Metode Ceramah

f. Dapat menamung kelas besar dan tiap siswa mempunyai kesempatan

yang sama untuk mendengarkan. Oleh karenanya biaya yang

diperlukan lebih murah.

g. Bahan pelajaran dapat diberikan secara urut, ide atau konsep dapat

direncanakan dengan baik.

h. Guru dapat menekankan hal-hal yang penting, sehingga waktu dan

energi dapat digunakan sehemat mungkin.

Page 232: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

i. Isi silabus dapat dilakukan menurut jadwal, karena guru tidak harus

menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.

j. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran

tidak menghambat jalanya pelajaran.

3. Kelemahan Metode Ceramah

f. Pelajaran berjalan membosankan siswa karena mereka tidak diberi

kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan.

g. Siswa menjadi pasif hanya aktif membuat catatan saja.

h. Kepadatan konsep-konsep yang diajarkan dapat berakibat siswa tidak

mampu menguasai bahan yang diajarkan.

i. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.

j. Ceramah menyebabkan sistem belajar siswa menjadi “belajar

menghafal” dan tidak mengacu pada timbulnya pengertian.

4. Peranan Siswa dalamMetode Ceramah

Walaupun dalam metode ini, seluruh kegiatan didominasi oleh

guru, siswa juga berperan dalam metode ceramah yaitu;

e. Mengadakan interpretasi terhadap keterangan guru.

f. Mendengarkan dan memperhatikan dengan baik keterangan guru.

g. Mengadakan asimilasi, apabila tidak ada interpertasi yang benar.

h. Mengadakan pencatatan yang diperlukan.

5. Peranan Guru Dalam Metode Ceramah

Dalam metode ceramah, pemeran utama adalah garu. Karena

pelaksanaan metode ceramah merupakan komunikasi satu arah, dalam arti

Page 233: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

guru mendominasi seluruh kegiatan belajar mengajar. Berhasil tidaknya

metode ceramah tergantung sebagian besar pada guru. Oleh karena itu ada

beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru.

d. Satuan bahan pelajaran apa yang disajikan pada siswa.

e. Bagaimana menyajikan satuan bahan pelajaran tersebut.

f. Alat-alat apa yang digunakan oleh guru tersebut.

6. Sepuluh Saran Untuk Mengefektifkan Pengajaran Dengan Ceramah

Berceramah merupakan salah satu dari metode pengajaran yang

paling lama digunakan, namun apakah metode semacam ini memiliki

tempat dalam lingkungan belajar aktif? Karema terlalu sering digunakan,

metode ceramah tidak akan mengantarkan pada pembelajaran, namun ada

kalanya cara ini bisa efektif. Agar bisa efektif, guru harus terlebih dahulu

membangkitkan minat, memaksimalkan pemahaman dan pengingatan,

melibatkan siswa selama penceramahan, dan menekankan kembali apa

yang telah disajikan. Berikut adalah sejumlah pilihan untuk melakukan hal

itu.

a. Membangkitkan Minat

- Paparkan kisah atau tayangan menarik: Sajikan anekdot yang

relevan, kisah fiksi, kartun, atau gambar grafis yang bisa menarik

perhatian siswa terhadap apa yang akan anda ajaran.

- Ajuan soal cerita: Ajukan soal yang nantinya akan menjadikan

sajian dalam ceramah pengajaran.

Page 234: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

- Pertanyaan penguji: Ajukan pertanyaan kepada siswa (sekalipun

mereka baru sedikit memiliki pengetahuan tentang mata pelajaran)

atau mereka termotivasi untuk mendengarkan ceramah dalam

rangka mendapatkan jawabannya.

b. Memaksimalkan Pemahaman dan Pengingatan

- Headline/kepala berita: Susunlah kembali poin-poin utama dalam

ceramah menjadi kata-kata kunci yang berfungsi sebagai subjudul

verbal atau bantuan mengingat.

- Contoh dan analogi: Berikan gambaran nyata tentang gagasan

dalam perencanaan dan, jika memungkinkan, buatlah

perbandingan antara materi dengan pengetahuan dan pengalaman

yang siswa miliki.

- Cadangan visual: Gunakan grafik lipat, transparansi, buku

pegangan dan peragan yang memungkinkan siswa melihat dan

mendengar apa yang guru katakan.

c. Melibatkan Siswa Perceramahan

- Tantangan kecil: Lakukan interupsi ceramah secara berkala dan

tantanglah siswa untuk memberikan contoh tentang konsep-konsep

yang telah disajikan selama ini atau untuk menjawab pertanyaan

kuis ringan.

- Latihan yang memperjelas: Selama menyajikan materi selingilah

dengan kegiatan yang memperjelas hal-hal yang disampaikan.

d. Memperkuat Apa yang Telah Disampaikan

Page 235: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

- Soal penerangan: Ajukan masalah atau pertanyaan untuk

dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi yang disampaikan

selama pengajaran.

- Tinjauan siswa: Perintahkan siswa untuk meninjau tes dari

penyampaian pelajaran kepada sesama siswa, atau berilah mereka

tes penilaian diri.

130. Pengajaran Autentik

Pengajran autentik yaitu pendekatan pengajaran yang

memperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna. Siswa

mengembangkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang penting

dalam konteks kehidupan nyata. Siswa sering kali mengalami kesulitan dalam

menerapkan keterampilan yang telah mereka dapatkan di sekolah ke dalam

kehidupan nyata sehari-hari karena keterampilan-keterampilan itu lebih

diajarkan dalam konteks (situasi yang ada hubungannya dengan) sekolah

ketimbang konteks kehidupan nyata.

Tugas-tugas sekolah sering lemah dalam konteks (tidak autentik),

sehingga tidak bermakna bagi kebanyakan siswa karena siswa tidak dapat

menghubungkan tugas-tugas ini denga apa yang telah mereka ketahui. Guru

dapat membantu siswa untuk belajar memecahkan masalah dengan memberi

tugas-tugas yang memiliki konteks kehidupan nyata dan kaya dengan

kandungan akademik serta keterampilan yang terdapat dalam konteks

kehidupan nyata. Untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, siswa harus

Page 236: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi kemungkinan pemecahannya,

memilih suatu pemecahan, melaksanakan pemecahana atas masalah mereka.

Dengan begitu, siswa akan belajar menerapkan keterampilan akademik seperti

pengumpulan informasi, menghitung, menulis dan berbicara di dalam konteks

kehidupan nyata.

131. Kerja KelompokTeknik ini sebagai salah satu strategi belajar mengajar. Ialah suatu cara

mengajar, dimana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok.

Setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja

bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan

berusaha mencapai tujuan pengajaran yang ditentukan pula oleh guru.

Robert L. Cilstrap dan William R Marti, memberikan pengertian kerja

kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil,

yang diorganisir untuk kepentingan belajar. Keberhasilan kerja kelompok

untuk mengajar mempunyai tujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan

teman yang lain dalam mencapai tujuan bersama.

Adapun pengelompokkan itu biasanya didasarkan pada:

1. Adanya alat pelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya.

Agar penggunaannya dapat lebih efisien dan efektif, maka siswa perlu

dijadikan kelomok-kelompok kecil. Karena bila seluruh siswa sekaligus

menggunakan alat-alat itu tidak mungkin. Dengan pembagian kelompok

mereka dapat memanfaatkan alat-alat yang terbatas itu sebaik mungkin,

Page 237: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

tanpa saling menunggu gilirannya.

2. Kemampuan belajar siswa

Di dalam satu kelas kemampuan belajar siswa tidak sama. Siswa yang pandai

di dalam bahasa Inggris, belum tentu sama pandainya dalam pelajaran

sejarah. Dengan adanya perbedaan kemampuan belajar itu, maka perlu

dibentuk kelompok menurut kemampuan belajar masing-masing, agar

setiap siswa dapat belajar sesuai kemampunnya.

3. Minat Khusus

Setiap individu memiliki minat khusus yang perlu dikembangkan: hal mana

yang satu pasti bereda dengan yang lain. Tetapi tidak menutup

kemungkinan ada anak yang minat khususnya sama, sehingga

memungkinkan dibentuknya kelompok, agar mereka dapat dibina dan

mengembangkan bersama minat khusus tersebut.

4. Memperbesar partisipasi siswa.

Di sekolah pada tiap kelas biasanya jumlah siswa terlalu besar, dan kita tahu

bahwa jumlah jam pelajaran adalah sangat terbatas, sehingga dalam jam

pelajaran yang sedang berlangsung sukar sekali untuk guru akan

mengikutsertakan setiap murid dalam kegiatan itu. Bila itu terjadi siswa

yang ditunjuk guru akan aktif, yang tidak disuruh akan tetap pasif saja.

Karena itulah bila berkelompok, dan diberikan tugas yang sama pada

masing-masing kelompok, maka banyak kemungkinan setiap siswa ikut

serta melaksanakan dan memecahkannya.

5. Pembagian tugas atau pekerjaan.

Page 238: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Di dalam kelas bila guru menghadapi suatu masalah yang meliputi berbagai

persoalan, maka perlu tugas membahas masing-masing persoalan pada

kelompok, sesuai dengan jumlah persoalan yang akan dibahas. Dengan

demikian masing-masing kelompok harus membahas tugas yang

diberikan. Itu.

6. Kerja sama yang efektif.

Dalam kelompok siswa harus bisa bekerja sama, mampu menyesuaikan diri,

menyeimbangkan pikiran/pendapat atau tenaga untuk kepentingan

bersama, sehingga mencapai suatu tujuan bersama pula.

Apakah keuntungan penggunaan teknik kerja kelompok itu? Keuntungannya

ialah:

i. Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih

intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau

masalah.

ii. Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih

intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau

masalah.

iii. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan

mengajarkan keterampilan berdiskusi.

iv. Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan

siswa sebagai individu serta kebutuhannya belajar.

v. Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka,

dan mereka lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi.

Page 239: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

vi. Dapat memberi kesempatan kepada para siswa untuk

mengembangkan rasa menghargai dan menghormati pribadi temannya,

menghargai pendapat orang lain, hal mana mereka telah saling

membantu kelompok dalam usahanya mencapai tujuan bersama.

Tetapi ini tidak ditunjang oleh penelitian yang khusus.

vii. Kerja kelompok sering-sering hanya melibatkan kepada

siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan

mereka yang kurang.

viii. Strategi ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat

duduk yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda pula.

ix. Keberhasilan strategi kelompok ini tergantung kepada

kemampuan siswa memimpin kekompok atau untuk bekerja sendiri.

Bentuk-bentuk kerja kelompok yang bisa dilaksanakan ialah:

a. Keja kelompok berjangka pendek.

Bentuk ini dapat disebutu pula “rapat kilat” karena hanya mengambil

waktu ± 15 menit, yang mempunyai tujuan untuk memecahkan

persoalan khusus yang terdapat pada sesuatu masalah. Umpamanya:

Ketika instruktur menjelaskan sesuatu pelajaran terdapat suatu masalah

yang perlu didiskusikan. Guru dapat menunjuk beberapa siswa, atau

membagi kelas menjadi beberapa kelompok untuk membahas masalah

itu dalam waktu yang singkat.

Page 240: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

b. Kerja Kelompok berjangka panjang.

Pembicaraan di sini memakan waktu yang panjang, misalnya memakan

waktu 2 hari, satu minggu atau mungkin tiga bulan, tergantung pada

luas dan banyaknya tugas yang harus diselesaikan siswa. Apabila

siswa telah menyelesaikan tugasnya di dalam suatu kelompok, ia boleh

memilih membantu kelompok lain sesuai dengan minat mereka.

Kerja kelompok berjangka panjang dapat dilaksanakan dengan tujuan:

b.1. Membahas masalah yang benar-benar ada di dalam masyarakat,

umpamanya: masalah koperasi, lingkungan sehat, pembuangan

sampah dan lain sebagainya. Masalah itu dibahas agar siswa

mengetahui, memahami dan dapat memberikan sumbangan

pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di

dalam masyarakat tersebut.

b.2. Memotivasi siswa ke arah kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan masyarakat. Misalnya: penerangan tentang makanan

sehat, penggunaan metode mengajar yang lebih efisien,

menggalakkan KB dan sebagainya. Jadi dengan kerja kelompok

di sini siswa dapat menerapkan teori yang dipelajari di sekolah

ke dalam praktek hidup sehari-hari, di samping dapat

menyumbangkan pemikirannya/ide-ide serta tenagannya bagi

masyarakat sekitarnya.

b.3. Dengan melaksanakan kerja kelompok kerja kelompok memberi

pengalaman kepada siswa untuk mengenal

Page 241: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

kepemimpinan/leadership, seperti membuat rencana sebelum

melakukan sesuatu pekerjaan, membagi pekerjaan, memecahkan

masalah/menyelesaikan tugas dengan bekerja bersama.

b.4. Dengan bekerja sama itu siswa dapat mengumpulkan bahan-

bahan informasi atau data lebih banyak tentang berbagai jenis

aspek suatu masalah di dalam waktu relatif singkat.

c. Kerja Kelompok Campuran

Di sini siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang disesuaikan

dengan kemampuan belajar siswa. Dalam kerja kelompok ini siswa

diberi kesempatan untuk bekerja sessuai dengan kemampuan masing-

masing sehingga kelompok yang pintar dapat selesai terlebih dahulu

tidak usah menunggu kelompok yang lain. Kelompok siswa yang agak

lamban, diizinkan menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang sesuai

dengan kemampuannya.agar kerja kelompok campuran itu mencapai

sasaran, guru perlu memperhatikan hal-hal ialah harus menyediakan

tugas atau kegiatan belajar yang sesuai dengan kemampuan belajar

setiap kelompok, kemudian setiap tugas harus disusun sedemikian rupa

sehingga setiap kelompok dapat mengerjakan sendiri tanpa bantuan

orang lain atau guru. Akhirnya guru harus memberi petunjuk yang

jelas, sehingga siswa tahu apa yang harus dilakukan, dan apa yang

diharapkan dari mereka masing-masing.

Supaya kerja kelompok dapat lebih berhasil, maka harus melalui langkah-

langkah sebagai berikut:

Page 242: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

x. Menjelaskan tugas kepada siswa.

xi. Menjelaskan apa tujuan kerja kelompok itu.

xii. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok.

xiii. Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat yang akan

membuat laporan tentang kemajuan dan hasil kerja kelompok

tersebut.

xiv. Guru berkeliling selama kerja kelompok itu berlangsung,

bila perlu memberi saran/pertanyaan.

xv. Guru membantu menyimpulkan kemajuan dan menerima

hasil kerja kelompok.

132. Metode Ceramah 1. Pengertian

Metode ceramah terkadang disebut sebagai metode kuliah, dapat

juga disebut metode deskripsi. Sesuai dengan namanya, berceramah

dipergunakan sebagai metode mengajar.

Sedangkan menurut Hasibuan dan Mudjiono (1981), metode

ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi

lisan.

Jadi metode ceramah adalah metode belajar yang digunakan untuk

menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan rumusan metode belajar

mengajar. Penggunaan metode ceramah secara terus menerus dalam proses

belajar kurang tepat karena dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa.

Page 243: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Gambaran pengajaran dengan pendekatan ceramah adalah sebagai

berikut; guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus

diberikannya, contoh-contoh soal diberikan dan dekerjakan sendiri oleh

guru, langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa.

2. Kebaikan Metode Ceramah

k. Dapat menamung kelas besar dan tiap siswa mempunyai kesempatan

yang sama untuk mendengarkan. Oleh karenanya biaya yang

diperlukan lebih murah.

l. Bahan pelajaran dapat diberikan secara urut, ide atau konsep dapat

direncanakan dengan baik.

m. Guru dapat menekankan hal-hal yang penting, sehingga waktu dan

energi dapat digunakan sehemat mungkin.

n. Isi silabus dapat dilakukan menurut jadwal, karena guru tidak harus

menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.

o. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran

tidak menghambat jalanya pelajaran.

3. Kelemahan Metode Ceramah

k. Pelajaran berjalan membosankan siswa karena mereka tidak diberi

kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan.

l. Siswa menjadi pasif hanya aktif membuat catatan saja.

m. Kepadatan konsep-konsep yang diajarkan dapat berakibat siswa tidak

mampu menguasai bahan yang diajarkan.

n. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.

Page 244: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

o. Ceramah menyebabkan sistem belajar siswa menjadi “belajar

menghafal” dan tidak mengacu pada timbulnya pengertian.

4. Peranan Siswa dalamMetode Ceramah

Walaupun dalam metode ini, seluruh kegiatan didominasi oleh

guru, siswa juga berperan dalam metode ceramah yaitu;

i. Mengadakan interpretasi terhadap keterangan guru.

j. Mendengarkan dan memperhatikan dengan baik keterangan guru.

k. Mengadakan asimilasi, apabila tidak ada interpertasi yang benar.

l. Mengadakan pencatatan yang diperlukan.

5. Peranan Guru Dalam Metode Ceramah

Dalam metode ceramah, pemeran utama adalah garu. Karena

pelaksanaan metode ceramah merupakan komunikasi satu arah, dalam arti

guru mendominasi seluruh kegiatan belajar mengajar. Berhasil tidaknya

metode ceramah tergantung sebagian besar pada guru. Oleh karena itu ada

beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru.

g. Satuan bahan pelajaran apa yang disajikan pada siswa.

h. Bagaimana menyajikan satuan bahan pelajaran tersebut.

i. Alat-alat apa yang digunakan oleh guru tersebut.

6. Sepuluh Saran Untuk Mengefektifkan Pengajaran Dengan Ceramah

Berceramah merupakan salah satu dari metode pengajaran yang

paling lama digunakan, namun apakah metode semacam ini memiliki

tempat dalam lingkungan belajar aktif? Karema terlalu sering digunakan,

metode ceramah tidak akan mengantarkan pada pembelajaran, namun ada

Page 245: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

kalanya cara ini bisa efektif. Agar bisa efektif, guru harus terlebih dahulu

membangkitkan minat, memaksimalkan pemahaman dan pengingatan,

melibatkan siswa selama penceramahan, dan menekankan kembali apa

yang telah disajikan. Berikut adalah sejumlah pilihan untuk melakukan hal

itu.

a. Membangkitkan Minat

- Paparkan kisah atau tayangan menarik: Sajikan anekdot yang

relevan, kisah fiksi, kartun, atau gambar grafis yang bisa menarik

perhatian siswa terhadap apa yang akan anda ajaran.

- Ajuan soal cerita: Ajukan soal yang nantinya akan menjadikan

sajian dalam ceramah pengajaran.

- Pertanyaan penguji: Ajukan pertanyaan kepada siswa (sekalipun

mereka baru sedikit memiliki pengetahuan tentang mata pelajaran)

atau mereka termotivasi untuk mendengarkan ceramah dalam

rangka mendapatkan jawabannya.

b. Memaksimalkan Pemahaman dan Pengingatan

- Headline/kepala berita: Susunlah kembali poin-poin utama dalam

ceramah menjadi kata-kata kunci yang berfungsi sebagai subjudul

verbal atau bantuan mengingat.

- Contoh dan analogi: Berikan gambaran nyata tentang gagasan

dalam perencanaan dan, jika memungkinkan, buatlah

perbandingan antara materi dengan pengetahuan dan pengalaman

yang siswa miliki.

Page 246: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

- Cadangan visual: Gunakan grafik lipat, transparansi, buku

pegangan dan peragan yang memungkinkan siswa melihat dan

mendengar apa yang guru katakan.

c. Melibatkan Siswa Perceramahan

- Tantangan kecil: Lakukan interupsi ceramah secara berkala dan

tantanglah siswa untuk memberikan contoh tentang konsep-konsep

yang telah disajikan selama ini atau untuk menjawab pertanyaan

kuis ringan.

- Latihan yang memperjelas: Selama menyajikan materi selingilah

dengan kegiatan yang memperjelas hal-hal yang disampaikan.

d. Memperkuat Apa yang Telah Disampaikan

- Soal penerangan: Ajukan masalah atau pertanyaan untuk

dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi yang disampaikan

selama pengajaran.

- Tinjauan siswa: Perintahkan siswa untuk meninjau tes dari

penyampaian pelajaran kepada sesama siswa, atau berilah mereka

tes penilaian diri.

133. Sumbang Saran (Brain-Storming)

Brain Storming adalah suatu teknik atau cara mengajar yang

dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Ialah dengan melontarkan suatu

masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan

pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang

Page 247: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai cara untuk

mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat

singkat.

Tujuan penggunaan teknik ini ialah untuk menguras habis apa yang

dipikirkan para siswa dalam menanggapi masalah yang dilontarakan guru ke

kelas tersebut.

Dalam pelaksanaan metode ini tugas guru adalah memberikan masalah

yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi, dan

guru tidak boleh mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar/salah, juga

tidak perlu komentar atau evaluasi.

Murid bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan

pendapat, komentar atau bertanya, atau mengemukakan masalah batu, mereka

belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat

yang baik. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari

guru agar turut berpartisipasi aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya.

Teknik brain storming digunakan karena memiliki banyak keunggulan sepeti:

xvi. Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat.

xvii. Melatih siswa untuk selalu siap berpendapat yang

berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.

xviii. Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.

xix. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya

yang pandai atau dari guru.

xx. Terjadi persaingan yang sehat.

Page 248: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

xxi. Anak merasa bebas dan gembira.

xxii. Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan.

Dan yang perlu diatasi ialah:

xxiii. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa

untuk berpikir dengan baik.

xxiv. Anak yang kurang selalu ketinggalan.

xxv. Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak

yang pandai saja.

xxvi. Guru hanya menampung pendapat tidak pernah

merumuskan kesimpulan.

xxvii. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul/salah.

xxviii. Tidak menjamin hasil pemecahan masalah.

134. Model JigsawMetode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya

dari Universitas Texas dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-

kawannya. Melalui metode Jigsaw kelas dibagi menjadi beberapa tim yang

anggotanya terdiri dari atau enam siswa dengan karakteristik yang heterogen.

Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan tiap siswa

bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik

tersebut. Pada anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung

jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya

berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut.

Page 249: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Kumpulan siswa semacam itu desebut “kelompok pakar” (expert group).

Selanjutnya, para pakar siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke

kelompoknya semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai

materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. Setelah diadakan

pertemuan dan diskusi dalam “home teams”, para siswa dievaluasi secara

individual mengenai bahan yang telah dipelajari. Dalam metode Jigsaw versi

Slavin. Individu atau tim yang memperoleh skor tinggi diberi penghargaan

oleh guru.

135. Model Learning Together

Para siswa dikelompokkan ke dalam tim dengan empat sampai lima

orang per tim dan heterogen kemampuannya. Para siswa bekerja sebagai suatu

keompok untuk menyelesaikan sebuah produk kelompok, berbagai gagasan,

dan membantu satu sama lain dengan jawaban, dan meminta bantuan dari

teman yang lain sebelum bertanya kepada guru, dan si guru memberikan

penghargaan kepada kelompok berdasarkan kinerja kelompok.

136. Model Numbered Head Together

Model ini kembangkan oleh Spencer Kagan (1993) dengan melibatkan

para siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan

mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran

tersebut. Sebagai pengganti pertanyaan langsung kepada seluruh kelas, guru

Page 250: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

menggunakan struktur 4 langkah sebagai berikut:

1. Langkah 1 – Penomoran (Numbering): Guru membagi para siswa menjadi

beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan

memberi mereka nomor sehingga tiap siswa daslam tim tersebut memiliki

nomor yang berbeda.

2. Langkah 2 – Pengajuan Pertanyaan (Questioning): Guru mengajukan

suatu pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, dari

yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum. Contoh pertanyaan

yang bersifat spesifik adalah “Di mana letak kerajaan Tarumanegara?”,

sedangkan contoh pertanyaan yang bersifat umum adalah “Mengapa

Diponegoro memberontak kepada pemerintah Belanda?”.

3. Langkah 3 – Berpikir Bersama (Head Together): Para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang

mengetahui jawaban tersebut.

4. Langkah 4 – Pemberian Jawaban (Answering): Guru menyebut satu

nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.

137. Pemberian Balikan

Dengan mengutip beberapa pandangan, Panjaitan (1993: 23)

mengemukakan tentang pengertian pemberian balikan sebagai berikut:

Page 251: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

a. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa tentang

hasil kerjanya dalam mengerjakan tes atau latihan (‘Cardelle dan

Corno, 1985: 162-173).

b. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada peserta didik

sampai sejauh mana ia telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan (Dawdan Gage, 1967: 181-188).

c. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa seberapa

jauh ia talah memahami isi pembelajaran sesuai dengan tes dan latihan

yang diberikan guru kepadanya (Kulik dan Kulik, 1988: 79-97).

d. Pemberian balikan adalah suatu komunikasi antara guru dan siswa

dalam hal memudahkan siswa memperbaiki kekurangannya dalam

proses pembelajaran (Measn, dkk, 1978: 373-387).

e. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa tentang

pemahamannya dalam mengerjakan tes atau latihan setelah

menyelesaikan suatu topik atau satu sub pokok bahasan yang

diberikan guru setelah selang waktu tertentu (Rochim dan Thomson,

1985: 368-372).

f. Pemberian balikan adalah salah satu cara untuk memudahkan siswa

belajar, yaitu memberi informsi kepada siswa tentang hasil kerjanya

dalam mengerjakan tes atau latihan (Anderson dan Faust, 1973: 271-

295).

g. Pemberian balikan adalah merupakan interaksi antara guru dan siswa

yang digunakan sebagai korekasi terhadap jawaban siswa dalam

Page 252: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mengerjakan tes atau latihan agar siswa tahu apakah jawabannya

dalam mengerjakan tes atau latihan menjawab soal-soal itu benar atau

salah (Hill, 1980).

h. Benne, dkk, (1975) menyatakan bahwa dengan pemberian balikan

siswa akan mengetahui kesalahan/kekurangan dan penilain serta

komentar yang diberikan oleh guru tentang tampilannya dalam

mengerjakan tes atau latihan dengan maksud agar memudahkan siswa

dalam memperbaikinya.

i. Pemberian balikan adalah informasi yang diberikan kepada siswa

setalah ia memberikan respon atas tes atau latihan yang diberikan guru

setelah melakukan proses pembelajaran sesuai denga program yang

dirancang oleh guru (Skodmore, dkk. 1979: 89).

Berdasarkan makna pengertian pemberian balikan dalam

pembelajaran, secara teoritis seperti yang telah diuraikan di atas dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Pemberian balikan adalah informsi atau pemberitahuan guru

kepada siswa baik secara lisan atau tertulis terhadap salah benarnya

jawaban siswa dari hasil dalam mengerjakan tes atau latihan setelah

selesai mengikuti program pembelajaran yang dirumuskan oleh guru

dengan tujuan agar siswa terangsang atau termotivasi untuk berusaha

merespon mencari pembetulan.

2. Langkah Pemberian Balikan

Menurut Panjaitan (1993: 24) ada dua cara pemberian balikan,

Page 253: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

sebagia berikut:

a. Pemberian Balikan Secara Simbol

Pemberian balikan secara simbol adalah pemberian informasi

guru kepada siswa secara tertulis yang dituangkan pada lembar

jawaban hasil kerja siswa dalam mengerjakan tes atau latihan, dengan

memberikan tanda benar (B) pada jawaban yang benar, dan

memberikan tanda salah (S) pada jawaban yang salah tanpa

memberikan keterangan apapun.

Tanda-tanda tersebut sebagai simbol apakah pekerjaan siswa

benar atau salah.

b. Pemberian Balikan Secara Ekspositorik

Pemberian balikan secara ekspositorik, adalah pemberian

informasi guru kepada siswa secara tertulis yang dituangkan pada

lembar jawaban hasil kerja siswa dalam mengerjakan tes atau latihan,

yaitu dengan memberikan tanda benar (B) pada jawaban yang benar,

dan memberikan tanda salah (S) pada jawaban yang salah dan

sekaligus memberi penjelasan singkat/terperinci atas kesalahannya dan

petunjuk perbaikan serta buku sumber acuannya agar siswa dapat

memperbaiki kekurangannya dan kesalahannya yang telah

diperbuatnya.

Catatan yang diberikan oleh guru (pada umumnya untuk

jawaban yang salah) dapat diberikan dengan jelas atau petunjuk lain

yang dapat membantu siswa memperbaiki pekerjaannya yang salah.

Page 254: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Pembelajaran dengan cara memberikan balikan baik secara

simbol maupun secara ekspositorik dari guru kepada siswa agar

memudahkan siswa untuk memperbaiki kesalahan yang telah

diperbuatnya dan diprediksi dapat berpengaruh positif terhadap

peningkatan perolehan hasil belajar.

3. Kebijaksanaan Pemberian Balikan

Pemberian balikan dalam bentuk informasi atau pemberitahuan

dari guru kepada siswa tentang kekurangan-kekurangannya atau tentang

kesalahan-kesalahannya terhadap hasil kerjanya dalam menjawab tes atau

latihan setelah selesai mengikuti eksperimen dalam pembelajaran, yang

pengaruhnya dapat menimbulkan reaksi minimal tiga kemungkinan pada

diri siswa.

Kemungkinan yang timbul dalam pemberian balikan dapat

menjadikan siswa apatis, patah semangat, atau patah hati, dan menjadi

pendorong semangat belajar. Hal demikian tergantung kebijaksaan atau

kepandaian akal budi sang guru dalam memberikan balikan. Cara pemberi

balikan dapat bersifat positif dan dapat negative. (Jarolimek dan Foster,

1978; Panjaitan, 1993: 27).

Pemberian balikan yang bersifat positif dikandung maksud

informasi atau pemberitahuan terhadap kesalahan-kesalahan atau

kekurangan-kekurangan yang diperbuat oleh siswa, baik yang lisan

maupun yang tertulis pada lembar jawaban siswa hsil pengerjaan tes atau

latihan seharusnya balikan yang bersifat membangun, harus merupakan

Page 255: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

balikan yang bersifat konstruktif yaitu informasi atau pemberitahuan yang

disampaikan guru kepada siswa harus mampu memberikan dorongan atau

motivasi berhasil yang dapat membangkitkan semangat dan kerja keras

dalam diri siswa untuk lebih giat berusaha belajar memperbaiki

kekurangan-kekurangannya dan kesalahan-kesalahannya yang telah

diperbuatnya. Karenanya informasi atau pemberitahuan itu harus

dilaksanakan dengan seksama, bersifat pujian, jelas, cermat, dan spesifik,

mudah dipahami siswa, sehingga siswa tergerak jiwanya untuk berusaha

memperbaikinya. Adapun sebaliknya pemberian balikan yang bersifat

negative adalah balikan yang bersifat destruktif atau balikan yang bersifat

merusak yaitu informasi atau pemberitahuan guru kepada siswa terhadap

kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya yang disampaikan dengan

nada kecaman, cemoohan, penghinaan, lebih-lebih diikuti dengan rasa

emosional guru dengan marah-marah. Tindakan yang demikian dapat

menimbulkan:

- Rasa apatis pada diri siswa, siswa menjadi masa bodoh terhadap

pelajaran yang diberikan oleh guru.

- Rasa patah hati, patah semangat pada diri siswa, sehingga siwa

menjadi tidak mau belajar lagi terhadap pelajaran yang telah diberikan

oleh guru. Guru yang bijaksana adalah guru yang selalu menggunakan

akal budinya untuk memberikan balikan yang bersifat konstruktif, dan

selalu menghindari pemberian balikan yang bersifat destruktif atau

balikan yang bersifat merusak terhadap hasil pekerjaan siswa dalam

Page 256: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

mengerjakan tes atau latihan. Pemberian balikan harus mampu

mendorong siswa untuk lebih bersemangat lagi dalam meningkatkan

belajarnya.

138. Model Team Assisted Individualization

Model ini dirancang untuk menggabungkan insentif motivasional dari

penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual yang cocok

dengan tingkatan yang dimiliki oleh siswa.

Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara

heterogen. Setiap siswa mengerjakan unit-unit program ilmu penetahuan

sosial sesuai dengan kemampuan masing-masing. Artinya, dalam suatu tim

bisa saja si A mngerjakan unit 2, si B mengerjakan unit 5. Para siswa

mengikuti rangkaian kegiatan yang teratur, mulai dari membaca lembar

pembelajaran, mengerjakan lembar kerja, memeriksa apakah dia telah

menguasai keterampilan dan mengikuti tes.

Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar

jawaban dan memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa berhasil

mencapai atau melampaui skor 80, dia mengikuti final tes. Anggota tim

bertanggung jawab meyakinkan bahwa temannya telah siap mengikuti final

tes. Baik tanggungjawab individual dan penghargaan kelompok ada di dalam

metode pembelajaran ini.

Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah

diselesaikan oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau

Page 257: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

penghargaan lainnya kepada tim yang memenuhi kriteria berdasarkan jumlah

final tes yang berhasil dilampaui.

139. Pengajaran Berbasis Tugas/ProyekPengajaran berbasis proyek/tugas terstruktur (Project-Based Learning)

membutuhkan suatu pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan

belajar siswa disain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap

masalah-masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata

pelajaran, dan melaksanakan tugas bermana lainnya. Pendekatan ini

memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam

mengkostruksikannya dalam produk nyata (Buck Institue for Eduction, 2001).

Siswa diberikan tugas/proyek yang kompleks, sulit, lengkap, tetapi

realistis/autentik dan kemudian diberikan bantuan secekupnya agar mereka

dapat menyelesaikan tugas mereka (bukan diajar sedikit demi sedikit

komponen-komponen suatu tugas kompleks yang padu suatu diharapkan akan

terwujud menjadi suatu kemampuan untuk menyelesaikan tugas kompleks

tersebut). Prinsip ini digunakan untuk menunjang pemberian tugas kompleks

di kelas seperti proyek, simulasi, penyelidikan masyarakat, menulis untuk

disajikan kepada forum pendengar yang sesungguhnya, dan tugas-tugas

autentik lainnya. Istilah situated learning (Prawat, 1992) digunakan untuk

menggambarkan pembelajaran yang terjadi di dalam kehidupan nyata, tugas-

tugas outentik/asli yang sebenarnya.

Tidak memandang apakah suatu tugas harus dikerjaklan sebagai

Page 258: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

pekerjaan kelas atau sebagai pekerjaan rumah, empat prinsip berikut ini akan

membantu siswa dalam perjalana mereka menjadi pembelajar mandiri yang

efektif.

5. Membuat tugas bermakna, jelas, dan menantang

Salah satu tantangan paling sukar yang dihadapi guru pada saat

mereka menggunakan pekerjaan kelas atau pekerjaan rumah adalah

menjaga siswa tetap terlibat. Pada saat bekerja sendiri, sangat mudah bagi

sisa untuk kehilangan minat dan melalukan tindakan yang tidak relevan,

khususnya apabila tugas-tugas itu rutin.

Kebanyakan guru setuju bahwa tugas pekerjaan kelas dan

pekerjaan rumah mandiri yang dapat mempertahankan keterlibatan siswa

memiliki tujuan yang jelas. Siswa perlu mengetahui dengan tepat apa yang

mereka harus kerjakan, mengapa mereka mengerjakan pekerjaan itu, dan

apa yang dibutuhkanuntuk menyelsaikan pekerjaan itu. Siswa-siswa itu

tetap berada dalam tugas selama pekerjaan kelas dan menyelesaikan

pekerjaan rumah apabila mereka menyikapi tugas-tugas tersebut secar

bermakna.

Linda Anderson (1985) menunjukan bahwa guru jarang menaruh

perhatian pada tujuan pekerjaan kelas atau strategi-strategi belajar yang

telibat. Sebaliknya, guru menekankan pada arahan-arahan procedural.

Sebagai contoh guru dpat menghabiskan waktu banyak menjelaskan kepad

siswa di mana menulis nama di kertas atau bagaimana menyusun jawaban-

jawabannya. Sementar petunjuk-petunjuk tentang “apa yang dilakukan”

Page 259: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

adalah penting guru tidak menyertakan penjelasan tentang “mengapa”

sesuatu harus dikerjakan dan proses-proses pembelajaran yang terlibat.

Sebelum memberikan suatu tugas, guru hendaknya mempertimbangkan

cirri penting itu secara seksama dan kemudian menyediakan waktu

cukupuntuk menjelaskan cirri penting itu kepada siswa.

6. Menganekaragamkan Tugas-tugas

Sama dengan kehidupan pada umumnya, keanekaragaman

menambah daya tarik tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah.siswa

kemungkinan besar ttap terlibata dan mengerjakan pekerjaan mereka jika

tugas-tugas lebih bervariasi dan menarik daripada rutindan monoton. Guru

yang efektif mengubah panjang dan cara tugas yang diberikan di samping

hakikat tugas beljar dan strategi-strategi kognitif yang telibat. Membaca di

dalam hati, laporan proyek-proyek khusus, dan bahan-bahan multimedia

menawarkn berbagai macam cara untuk menyelesaikan pekerjaan mandiri.

Pilihan kemungkinan tidak terbatas dan tidak aka alasan bagi guru untuk

membuat jenis tugas yang sama dari hari ke hari.

7. Menaruh Perhatian pada Tingkat Kesulitan

Menetapkan tingkat kesulitan yang cocok atas tugas-tugas yang

diberikan kepada siswa merupakan suatu bahan baku penting untuk

keterlibatan berkelanjutan yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-

tugas tersebut. Apabila siswa diharapkan untuk bekerja secara mandiri,

tugas tesebut sehrusnya memiliki tingkat kesulitan yang menjamin

kemungkinan berhasil tinggi. Siswa tidak akan tertantang ketika tugas-

Page 260: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

tugas yang diberikan guru terlalu mudah. Mereka menyikapi tugas-tugas

seperti sebagai pekerjaan yang tidak menantang. Pada umumnya tugas

yang baik perlu memiliki tingkat kesulitan cukup sehingga kebanyakan

siswa memandangnya sebagai sesuatu yang menantang, namun cukup

mudah sehingga kebanyakan siswa akan menemukan pemecahannya dan

mengerjakan tugas tersebut atas jerih payah sendiri.

8. Memonitor Kemajuan Siswa

Akhirnya, merupakan hal penting bagi guru untuk memonitor

tugas-tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah. Monitoring hendaknya

meliputi pengecekan untuk mengetahui apakah siswa memahami tugas

mereka dan proses-proses kognitif yang telibat. Monitoring ini juga

termasuk pengecekan pekerjaan siswa dan mengembalikan tugas dengan

umpan balik. Pad saat beberfapa siswa diberikan pekerjaan kelas, maka

guru dapat bekerja dengan siswa lain.a dianjurkan agar guru menyediakan

waktu 5 atau 10 menit untuk berkeliling di antara siswa yang bekerja

untuk memastikan apakah mereka memahami tugas tersebut sebelum

menangani siswa-siswa lain. Apabila siswa bekerja dalam kelompok-

kelompok, maka guru hendaknya berada dalam kelompok-kelompok

tersebut secara bergantian dan berkeliling di antara siswa yang bekerja

secara mandiri. Meskipun mengoreksi tugas menghabiskan waktu,

hendaknya guru mengoreksi pekerjaan yang dibuat siswa dan

mengembalikan kepda mereka dengan umpan balik.

140. Metode Penampilan

Page 261: 1 · Web viewDesaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi. dan menyenangkan secara estetika. Suruh tim untuk berkumpul kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali

Metode penampilan adalah berbentuk pelaksaan praktik oleh siswa di

bawah bimbingan dari dekat oleh pengajar. Praktik tersebut dilaksanakan atas

dasar penjelasan atau penampilan yang diterima atau diamati siswa.

Metode ini dipergunakan pengajar harus:

1. Memberikan penjelasan yang cukup kepada siswa selama siswa berpraktik

2. Melakukan tindakan pengamatan sebelum kegaitan praktik di mulai untuk

keselamatan siswa yang digunakan.

Metode penampilan ini tepat digunakan manakala:

1. Pelajaran telah mencapai tingkat lanjutan

2. Kegiatan pembelajaran bersifat formal, latihan kerja atau magang

3. Siswa mendapat kemungkinan untuk menerapkan apa yang dipelajarinya ke

dalam situasi sesungguhnya

4. Kondisi praktik sama dengan kondisi kerja

5. Dapat disediakan bombing kepada siswa secara dekat selama praktik

6. Kegiatan ini menjadi remedial bagi siswa

Keterbatasan penggunaan metode penampilan adalah:

1. Membutuhkan waktu panjang, karena siswa harus mendapatkan kesempatan

berpraktik sampai baik.

2. Membutuhkan fasilias dan alat khusus yang mungkin mahal, sulit diperoleh

dan dipelihara secara terus menerus.

3. Membutuhkan pengajar yang lebih banyak, karena setiap pengajar hanya

dapat membantu sejumlah siswa.