1-Tugas Gbe Domestic Politic
-
Upload
annisa-septie-permatasari -
Category
Documents
-
view
50 -
download
0
Transcript of 1-Tugas Gbe Domestic Politic
Domestic Political Environment
TINJAUAN MENGENAI “DIMENSI EKONOMI-POLITIK
PEMBANGUNAN INDONESIA”
(Berdasarkan Journal Keuangan Publik)
Penulisan ini dibuat berdasarkan peninjauan artikel yang berjudul “Dimensi
Ekonomi-Politik Pembangunan Indonesia” oleh Prof. Dr. Boediono yang bersumber pada
Jurnal Keuangan Publik Vol. 5, No. 1, Oktober 2008, Hal. 1-17. Dalam penulisan yang
dilakukan Prof. Dr. Boediono mencoba menjelaskan dan menjawab keraguan bahwa
“apakah Indonesia berada pada jalur yang benar?” atas bergulirnya reformasi beberapa
tahun yang lalu.
Motif dasar yang mendorong bangsa Indonesia untuk mengubah dasar tata
kehidupan sosial-politik adalah keresahan dan ketidakpuasan yang berakumulasi pada krisis
keuangan pada pertengahan 1997 sampai memasuki tahun 1998. Hal ini berdampak negatif
menjadi ketidakpuasan sosial yang dirasakan masyarakat seperti kenaikan tajam harga
kebutuhan pokok dan maraknya PHK. Prof. Dr. Boediono merangkum empat motif dasar
gerakan reformasi, yaitu (1) perbaikan ekonomi, (2) perbaikan tata pemerintahan atau
governance, (3) supremasi hukum (peraturan tertinggi), dan (4) demokrasi. Rakyat
mengharapkan Indonesia yang makmur, bebas dari KKN, taat hukum, dan demokratis.
Berdasarkan sejumlah studi yang dirangkum oleh Prof. Dr. Boediono bahwa fondasi
ekonomi yang kuat menentukan kemajuan demokrasi negara. Tingkat kemajuan ekonomi
merupakan faktor penentu penting bagi keberlajutan demokrasi. Lebih lanjut bahwa
demokrasi bukan penentu utama prestasi ekonomi suatu negara. Kemajuan dan
pertumbuhan ekonomi akan mengandalkan fleksibilitas sistem ekonominya kemajuan
teknologi, dan peningkatan mutu faktor produksi yang seluruhnya bersumber dari inisiatif
dan inovasi para pelaku ekonomi. Sehingga, pembangunan ekonomi diprioritaskan karena
hal tersebut dapat mengurangi resiko kegagalan demokrasi.
Dalam penulisan Prof. Dr. Boediono, diterangkan bahwa sejarah menunjukkan
keberhasilan proses transformasi menuju masyarakat yang makmur, demokratis, dan
terbuka yang ditentukan oleh keberadaan kelompok pembaharu (borjuis). Pertumbuhan
Annisa Septie .P_Reg33Jkt_12/343650/PEK/18066Page 1
Domestic Political Environment
ekonomi membantu tumbuhnya kelompok pembaharu jika memenuhi dua syarat, yaitu (1)
pertumbuhan menyentuh dan dapat dinikmati oleh sebagian besar rakyat dan (2) prosesnya
lebih mengandalkan kegiatan berdasarkan hasil kerja, inisiatif, dan ingenuitas sumber daya
manusia dan bukan semata dari hasil penjualan kekayaan alam maupun bantuan luar
negeri.
Beberapa risiko bangsa dalam proses modernisasi dan demokratisasi yaitu (1) kohesi
sosial, (2) kinerja ekonomi, dan (3) kelompok pembaharu. Prof. Dr. Boediono mengatakan
bahwa kohesi sosial Indonesia termasuk kelompok peringkat sedang dengan keragaman
budaya dan heterogenitas masyarakat, sehingga memiliki daya tahan intrinsik lebih rendah.
Pendidikan, pertumbuhan ekonomi yang tersebar, dan penerapan good governance mampu
memperkuat kohesi sosial. Risiko besar lainnya yang dapat menghambat transformasi
bangsa adalah stagnasi ekonomi, kemunduran, bahkan krisis ekonomi. Prioritas utama bagi
negara-negara berpenghasilan rendah sepantasnya meninggalkan daerah penuh risiko
kegagalan modernisasi dan demokrasi. Risiko akhir yaitu kelompok pembaharu yang mampu
diperkuat melalui pertumbuhan ekonomi yang tersebar, pengembangan usaha kecil
menengah untuk menciptakan iklim usaha yang kompetitif, tidak membedakan pribumi dan
non-pribumi, meningkatkan mutu pendidikan, dan keterbukaan yang terintegrasi dengan
komunitas dunia untuk mengembangkan kelompok pembaharuan tersebut.
Dari berbagai uraian Prof. Dr. Boediono, beliau menyimpulkan bahwa Indonesia
sudah berada pada jalur yang benar. Terdapat hubungan positif antara ekonomi dan
demokrasi yang semakin kuat. Kelompok pembaharu diharapkan dapat diandalkan untuk
mendukung modernisasi dan demokratisasi. Risiko paling mendasar yaitu bagaimana
menjaga eksistensi dan keutuhan bangsa seiring dengan berjalannya transformasi, sehingga
nation building penting diperkokoh. Kondisi ekonomi bangsa yang tergolong masih rendah
menjadi risiko kegagalan demokrasi lainnya apabila tidak didukung dengan pertumbuhan
ekonomi agar bangsa berada pada “zona aman” demokrasi. Indikasi KKN, kroniisme, dan
praktek monopolistik menjadi faktor bangsa utama. Kelompok pembaharu diharapkan
dapat mampu berperan baik dalam mengawal proses transformasi agar berada di jalur yang
benar. Perkembangan kelompok ini perlu didorong dengan: (1) menjaga agar pertumbuhan
ekonomi tersebar dan ditopang oleh good governance dan iklim usaha yang sehat, (2)
Annisa Septie .P_Reg33Jkt_12/343650/PEK/18066Page 2
Domestic Political Environment
mendorong perkembangan UKM, (3) mengupayakan penyatuan kekuatan pribumi dan non-
pribumi, (4) menyediakan pendidikan bermutu bagi kelompok pembaharu, dan (5) menjaga
keterbukaan dan interaksi bangsa dengan dunia luar.
Annisa Septie .P_Reg33Jkt_12/343650/PEK/18066Page 3
Domestic Political Environment
Daftar Pustaka
Boediono. (2008), “Dimensi ekonomi-politik pembangunan Indonesia”, Journal Keuangan
Publik. Vol.5, No.1, Oktober 2008, Hal 1-17.
Annisa Septie .P_Reg33Jkt_12/343650/PEK/18066Page 4
Domestic Political Environment
Annisa Septie .P_Reg33Jkt_12/343650/PEK/18066Page 5
Domestic Political Environment
TOPIKAL PAPER
DOMESTIC POLITIC
“DIMENSI EKONOMI-POLITIKPEMBANGUNAN INDONESIA”
Pengajar:
Dr. Hempri Suyatna, M.Si
Annisa Septie Permatasari12/343650/PEK/18066
REGULER 33 JAKARTA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMENFAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADAJAKARTA
2013
Annisa Septie .P_Reg33Jkt_12/343650/PEK/18066Page 6
Domestic Political Environment
Annisa Septie .P_Reg33Jkt_12/343650/PEK/18066Page 7