1. SPO Cuci Tangan

23
Lampiran 1 SPO ( STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL )CUCI TANGAN HIGIENIS 1. Pengertian Membersihkan/ mencuci tangan secara higienis/ rutin. 2. Tujuan Bersihkan kuman dan bakteri penyakit. 3. Prosedur a. Persiapan alat: 1) Kran/ air bersih. 2) Sabun cair/ batang. 3) Handuk/ lap kering/ tisu. b. Persiapan pencucian. 1) Air bersih yang mengalir dari kran, ceret atau sumber lain. 2) Sabun cair / batang 3) Handuk, tissue, kain yang kering 4) Kuku dijaga selalu pendek

description

1. SPO Cuci Tangan

Transcript of 1. SPO Cuci Tangan

Lampiran 1

SPO ( STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL )CUCI TANGAN HIGIENIS

1. Pengertian Membersihkan/ mencuci tangan secara higienis/ rutin.2. TujuanBersihkan kuman dan bakteri penyakit.3. Prosedura. Persiapan alat:1) Kran/ air bersih.2) Sabun cair/ batang.3) Handuk/ lap kering/ tisu.b. Persiapan pencucian.1) Air bersih yang mengalir dari kran, ceret atau sumber lain.2) Sabun cair / batang3) Handuk, tissue, kain yang kering4) Kuku dijaga selalu pendek5) Cincin dan gelang perhiasan harus di lepas dari tanganc. Pelaksanaan1) Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian3) Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian 6) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

Lampiran 2PRASAT PERAWATAN LUKA POST OPERASI

1. Pengertian Perawatan luka bersih adalah prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih ( tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya mengganti balutan. Penggantian balutan adalah melakukan perawatan pada luka dengan cara memantau keadaan luka, melakukan penggantian balutan ( ganti verban) dan mencegah terjadinya infeksi yaitu dengan cara mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bersih. 2. Prosedur a. Persiapan Alat 1) Alat-alat steril a) Pinset anatomis 1 buah b) Pinset sirurgis 1 buah c) Gunting bedah atau jaringan 1 buah d) Kassa desinfektan dalam kom tertutup e) Sarung tangan 1 pasang f) Korentang 2) Alat alat tidak steril a) Gunting verban 1 buah b) Plester c) Pengalas d) Kom kecil 2 buah ( bila dibutuhkan)e) Nierbeken 2 buah f) Kapas alkoholg) Aceton atau bensin h) Sabun cair anti septik i) NaCl 9 % j) Cairan antiseptic ( bila dibutuhkan )k) Sarung tangan 1 pasang l) Masker m) Air hangat ( bila dibutuhkan) n) Kantong plastik atau baskom untuk tempat sampah b. Persiapan pasien 1) Mengidentifikasi pasien 2) Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan 3) Menyiapkan lingkungan pasien 4) Mengobservasi reaksi pasien c. Langkah-langkah 1) Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan. 2) Dekatkan alat-alat ke pasien. 3) Pasang sampiran.4) Perawat cuci tangan. 5) Pasang masker dan sarung tangan yang tidak steril 6) Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan. 7) Letakkan pengalas di bawah area luka8) Letakkan nierbeken di dekat pasien 9) Buka balutan lama ( hati-hati jangan sampai menyentuh luka) dengan menggunakan pinset anatomi, buang balutan bekas kedalam nierbeken jika menggunakan plester lepaskan plester dengan cara melepaskan ujungnya dan menahan kulit dibawahnya, setelah itu tarik secara perlahan sejajar dengan kulit dan kearah balutan ( bila masih terdapat sisa perekat dikulit, dapat dihilangkan dengan aceton atau bensin). 10) Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan dibasahi, tetapi angkat balutan dengan perlahan. 11) Letakkan balutan kotor ke neirbeken lalu buang kekantong plastik, hindari kontaminasi dengan permukaan luar wadah. 12) Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka. 13) Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka.14) Membuat set balutan steril dan menyiapkan larutan pencuci luka dan obat luka dengan memperhatikan teknik septic. 15) Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril. 16) Membersihkan luka dengan sabun anti septic atau NaCl 9 %. 17) Memberikan obat atau antibiotik pada area luka (disesuaikan dengan terapi). 18) Menutup luka dengan cara : a) Balutan kering Lapisan pertama kassa kering steril untuk menutupi daerah insisi dan bagian sekeliling kulit. Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar. b) Balutan basah kering Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan steril atau untuk menutupi area luka. Lapisan kedua kasa steril yang lebab yang sifatnya menyerap. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar. c) Balutan basah basah Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi dengan cairan fisiologik untuk mentupi luka Lapisan kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap Lapisan ketiga ( paling luar) kassa steril yang sudah dilembabkan dengan cairan fisiologik. 19) Plester dengan rapi. 20) Buka sarung tangan dan masukan kedalam nierbeken. 21) Lepaskan masker. 22) Atur dan rapikan posisi pasien.23) Buka lampiran. 24) Evaluasi keadaan umum pasien. 25) Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih, kering dan rapi. 26) Perawat cuci tangan. 27) Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan.

Lampiran 3 PRASAT PERAWATAN PEMBERIAN OBAT MELALUI SUBKUTAN (SC)1. Pengertian Pemberian obat melalui subkutan (SC) adalah pemberian obat melalui suntikan kebawah kulit yang dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau sepertiga bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar umbilicus (abdomen). Pemberian obat melalui SC memiliki efek sistemik. Lokasi untuk suntikan dipilih dimana terdapat bantalan lemak dengan ukuran memadai. Pemberian obat dengan cara ini pada umumnya dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah.2. Persiapan alat a. Spuit b. Kapas alcohol 70%c. Obat injeksi d. Daftar buku obate. Bak injeksif. Bengkok g. Perlak dan alasnya3. Langkah-langkaha. Mencuci tangan b. Jelaskan prosedur tindakan c. Menyiapkan dosis obat setelah itu tempatkan pada bak injeksid. Menentukan lokasie. Desinfeksi dengan menggunakan kapas alcohol pada lokasif. Menusukkan jarum injeksi dengan sudut 45og. Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan hingga habish. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alcohol. Masukkan spuit yang telah terpakai kedalam bengkoki. Membereskan alat j. Mencuci tangan k. Mengobservasi reaksi pasien

Lampiran 4SPO ( STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) ROM(Range Of Motion)1. PengertianRange Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit, diabilitas, atau trauma.2. Tujuan Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.3. Gerakan-Gerakan ROMa. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan Cara :1) Jelaskan prosedur yang kan dilakukan2) Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk dengan lengan.3) Pegang tangan pasien dengan satu tang dan tangan yang lain memegang pergelangan tangan pasien.4) Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.5) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 1. Latihan fleksi dan ekstensi pergelangan tanganb. Fleksi dan Ekstensi Siku Cara :1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.2) Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak mengarah ke tubuhnya.3) Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekat bahu.4) Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.5) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 2. Latihan fleksi dan ekstensi sikuc. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah Cara :1) Jelaskan Prosedur yang akan dilakukan.2) Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk.3) Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.4) Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.5) Kembalikan ke posisi semula.6) Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap ke arahnya.7) Kembalikan ke posisi semula.8) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 3. Latihan pronasi dan supinasi lengan bawahd. Pronasi Fleksi Bahu Cara :1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.2) Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.3) Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.4) Angkat lengan pasien pada posisi semula.5) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 4. Latihan pronasi fleksi bahue. Abduksi dan Adduksi Bahu Cara :1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.2) Atur posisi lengan pasien di samping badannya.3) Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.4) Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat (Abduksi).5) Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)6) Kembalikan ke posisi semula.7) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 5. Latihan abduksi dan adduksi bahuf. Rotasi Bahu Cara 1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.2) Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.3) Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lain.4) Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke bawah.5) Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.6) Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke atas.7) Kembalikan lengan ke posisi semula.8) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 6 Latihan rotasi bahug. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari Cara :1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.2) Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tangan lain memegang kaki.3) Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah.4) Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.5) Kembalikan ke posisi semula.6) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 7 Latihan fleksi ekstensi jarih. Infersi dan efersi kaki Cara :1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.2) Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang pergelangan kaki dengan tangan satunya.3) Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.4) Kembalikan ke posisi semula5) Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.6) Kembalikan ke posisi semula.7) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 8. Latihan infers efersi kakii. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki Cara : 1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.2) Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.3) Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.4) Kembalikan ke posisi semula.5) Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.6) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 9 Latihan fleksi dan ekstensi kakij. Fleksi dan Ekstensi lutut. Cara :1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.2) Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan yang lain.3) Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.4) Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.5) Ke bawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas.6) Kembali ke posisi semula.7) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 10. Latihan fleksi ekstensi lutut

k. Rotasi pangkal paha Cara :1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.2) Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain di atas lutut.3) Putar kaki menjauhi perawat.4) Putar kaki ke arah perawat.5) Kembalikan ke posisi semula.6) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 11. Latihan potasi pangkal pahal. Abduksi dan Adduksi pangkal paha. Cara :1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.2) Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit.3) Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien.4) Gerakkan kaki mendekati badan pasien.5) Kembalikan ke posisi semula.6) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 12. Abduksi adduksi pangkal paha