1 RCA - 2013
-
Upload
evoletdleen -
Category
Documents
-
view
22 -
download
8
description
Transcript of 1 RCA - 2013
HERKUTANTO, RCA, 2013 1
Root Cause Analysis
Herkutanto
HerkutantoGURU BESAR FAKULTAS KEDOKTERAN UI
• Doktor (S3), Dokter, Spesialis Forensik - Universitas Indonesia
• Grad. Dip. Forens.Med. -Monash University, Australia
• Sarjana Hukum (SH) UniversitasIndonesia, Fakultas Hukum
• Master of Laws (LL.M) La Trobe University, Australia School of Law
Pendidikan dibidang Hukum
Pendidikan dibidang Kedokteran
• Ketua Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan RI
• Anggota Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia, Konsil Kedokteran Indonesia
Aktifitas dibidang Keprofesian
• clinical Risk Management Training – Royal Children Hospital, Melbourne, Australia
• Root Cause Analysis Training – Department of Health, Victoria, Australia
ROOT CAUSE ANALYSYSAnalisis Akar Masalah
• Apa itu RCA .... ?
• Kapan RCA dilakukan ....?
• Apa yang bisa dihasilkan dengan
melaksanakan RCA ..... ?
TUJUAN PAPARAN
pemahaman konsep dasar Root Cause
Analysis
Mengenal langkah2
dan tindak lanjut Root Cause Analysis
HERKUTANTO, RCA, 2013 2
Identifikasi risiko
“ALUR MANAJEMEN RISIKO”
Investigasi & Analisis risiko
Evaluasi risiko
48 jam
Transferrisiko
Kontrol :Mitigasi / Reduksi
risiko
Incident / Accident / Screening
Ya
Tidak Kelola risiko
or
Hindari risiko DECISION ?
Eliminasi risiko
Grading risiko
Lingkup Bahasan - RCA• Pemahaman Root Cause Analysis (RCA)?
• Sepuluh langkah melakukan program RCA
• Principles, instrumen dan techniques yang dipakai
• Dukungan Organisational yang diperlukan
• Tatakelola dan aspek medicolegal
Apakah Root Cause itu?Root Cause (akar masalah)
• Akar atau isu fundamental, adalah titik
awal dimana bila pada titik tersebut
diambil suatu tindakan (pencegahan)
maka peluang terjadinya insiden akan
berkurang.
Apakah Root Cause Analysis itu?
• Proses terstruktur yang menggunakan metode
analitik yang dikenal
• Memungkinkan kita untuk bertanya “bagaimana” dan
“mengapa” dengan cara yang obyektif untuk
mengungkap faktor kausal yang menyebabkan
insiden keselamatan pasien
• Belajar bagaimana mencegah insiden serupa terjadi
lagi, bukannya menerapkan sikap menyalahkan.
HERKUTANTO, RCA, 2013 3
Department of Human Services
Why Mengapa kita membutuhkan Root Cause Analyses dalam pelayanan kesehatan?
•Bristol - UK•Shipman – UK•Winnipeg - USA•King Edward Memorial Hospital Inquiry - Australia•Royal Melbourne Inquiry – Australia•South Western Sydney Area Health Service –Australia•Bundaberg, Queensland - Australia
Publicised Clinical Safety
and Quality Failures
There are examples of System Failure (Failure to Learn)Gambaran Umum• Budaya tertutup – “menutup-nutupi”
• Kegagalan manajemen dalam merespons – ada issu timbul, tapi tidak mengambil tindakan.
• Komunikasi dana manajemen komplain yang buruk
• Training/credentialling staff yang tidak adekuat
• Issu perihal support, recruitment dan retensi staff
• Review morbiditas/mortalitas yang tidak adekuat dan ketiadaan sistem mutu
Bagaimana pelayanan kesehatan ditempat anda?
Department of Human Services
Why Do We Need Root Cause Analyses in Healthcare?
Quality in Australian Health Care Study–16% hospital admissions were associated with an adverse event–51% judged to be preventable–Outcomes of those events:
–47% resulted in minimal disability–14% resulted in permanent disability–5% resulted in death
Estimates of the incidenceof adverse events
in hospitals
Department of Human Services
Preventable Adverse EventsDapat dicegah
Apa Artinya?
HERKUTANTO, RCA, 2013 4
PROBABILITY x SEVERITYRISK =
BARIER
Department of Human ServicesSentinel Event Program
Kejadian Sentinel :
• Kejadian yang jelas-jelas terjadi terpisah dari kondisi pasien.
• Umumnya mencerminkan defisiensi / kelemahan sistem dan proses dalam rumah sakit.
• Mengakibatkan hal-hal yang seharusnya tidak terjadi pada pasien
Department of Human Services (Victoria)
Department of Human Services
Bagaimana masalah keselamatan dan kualitas muncul dalam pelayanan kesehatan?
Kegagalan Sistem
Human Error
HERKUTANTO, RCA, 2013 5
Model Error Swiss CheeseProfessor James Reasons
Herkutanto 2009
Human Error is Inevitable
• Hakekat manusia cenderung berbuat kesalahan karena sistem, tugas, dan proses tempat mereka bekerja didisain secara buruk
Professor Lucian Leape
Harvard School of Public Health
Department of Human Services
Apa yang dapat dilakukan untuk membuat pelayanan kesehatan lebih aman?
Mengenal dan Mengelola “Human Error”
Redisain System untuk Mencegah Kesalahan yang menyebabkan Insiden
HERKUTANTO, RCA, 2013 6
System Dimana Kita Bekerja• Pelayanan Kesehatan adalah industri yang
kompleks
• Organisasi besar, jumlah staf banyak
• Bagaimana kita dapat yakin bahwa setiap orang tahu bagaimana mengerjakan pekerjaannya dengan baik?
• Bagaimana bila sesuatu yang tidak diharapkan terjadi?
Mencari Penyebab Dalam Sistem
MANUSIA
PROSEDUR PERALATAN
SYSTEMPenyebab dapat dijumpai pada “interfaces” antara manusia, prosedur, dan peralatan
Where Does an RCA Program Fit in?
• Program RCA adalah bagian dari Program Keselamatan dan Mutu
• Berdampingan dengan “laporan kejadian”, pendidikan keselamatan pasien dan pelatihan dalam rangka strategi menejemen risiko organisasi
Dimanakah letaknya Program RCA?
Respons Insiden
Manajemen Mutu
ManagemenRisiko
Investigasi RCA
HERKUTANTO, RCA, 2013 7
Program Pendidikan RCA Victoria
• Dikembangkan dalam Sistem Kesehatan Victoria
• Didasarkan pada standar industri dan konsep-konsep praktis yang meliputi– Civil aviation (CASA)– Apollo RCA training– Nuclear and petrochemical industries
• Dikembangkan dengan menggunakan karya-karya terdahulu dalam sektor pelayanan kesehatan misalnya: VA training, Charles Vincent model , James Reason’s work, National Patient Safety Agency (UK)
Program Pelatihan RCA Victoria
• Meliputi pelatihan intensif RCA bagi fasilitator• Menjawab kebutuhan organisasi dalam
melaksanakan RCA– Pelatihan kelompok2 Governing Board, tim Eksekutif, clinisi
senior and para manager.– Membentuk panitia RCA, structures kepanitiaan, medicolegal
aspects, reporting dan tanggungjawab untuk tiap kegiatan.
• Melakukan pendekatan sistem untuk mengidentifiaksi dan memvalidasi setiap rekomendasi yang ditelorkan oleh tim RCA
JANGAN AMBIL JALAN PINTAS !!1. JANGAN MENGAMBIL ASUMSI
APAPUN
2. DEFINISIKAN MASALAH & SIGNIFIKANSI
3. APA YANG TERJADI …. ?
4. BILAMANA ….. ?
Prinsip2 Pelaksanaan RCA
• Focus pada problem solving
• Focus pada systems and process, bukan pada individu
• Fair, teliti dam effisien
HERKUTANTO, RCA, 2013 8
10 Steps Program RCA Yang Efektif
•Step 1: mengupayakan komitmen Senior Management dan klinisi
•Step 2: Implementasi kebijakan investigasi Insiden
•Step 3: Menunjuk seorang koordinator RCA
•Step 4: menetapkan Panitia Keselamatan dan mutu
•Step 5: menetapkan Proses Incident Response
•Step 6: menetapkan prosedur Investigasi RCA
•Step 7: memahami pertimbangan2 Legal
•Step 8: menetapkan hubungan dengan “Open Disclosure Process”
•Step 9: Evaluasi Effektifitas program RCA
•Step 10: menetapkan seperangkat instrumen RCA
Department of Human Services
Step 1
Gain Senior Management and Clinician Commitment
How Should Root Cause Analyses Be Commissioned?
• Kepanitiaan RCAs harus dibentuk pada tingkat Eksekutif
• Dukungan eksekutif akan memberikan pesan2 kuat terhadap keseluruhan organisasi
• Penetapan kepanitiaan RCA pada tingkat eksekutif memberikan berbagai kewenangan yang dibutuhkan oleh Tim RCA untuk melakukan investigasi dan identifikasi akar penyebab dari kejadian yang sebenarnya dapat dicecah (preventable events)
RCA Commissioning process
(Insert details including:)
• Who can commission an RCA• What is your process
HERKUTANTO, RCA, 2013 9
Melibatkan Para Klinisi
• Libatkan para klinisi sejak awal
• Tawarkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan
• Libatkan leader para klinisi
• Kurangi rapat2 dan schedule ketat untuk menyesuaikan komitment klinis mereka
• Siapkan dengan baik setiap rapat sehingga berlangsung lancar dan singkat
Berikan training RCA yang Relevan
• Tailor to the needs of each group – for example
• Board – summary reports and monitoring progress on actions
• Executive – commission investigations, sign off final reports and resource risk reduction action plans
• Senior clinicians - provide expert opinion about the clinical context and the effectiveness of solutions
• Line managers – support staff and implement the recommendations
Department of Human Services
Step 2
Implement an Incident Investigation Policy
Kapan sebuah RCA harus dilakukan?
• Setiap proses Incident response harus dapat menetapkan tingkat investigasi dan tindakan yang diperlukan.
• RCA’s umumnya hanya diterapkan pada kejadian2 risiko tinggi, berdampak luas, kejadian fatal (“Catastrophic’ events eg ‘Sentinel Events’)
HERKUTANTO, RCA, 2013 10
Incident Investigation Policy Contents
• Komitment management senior pada program RCA
• Akuntabilitas dan tanggungjawab bagi para executives, directors, managers dan staff lainnya
• Kriteria yang digunakan untuk memulai investigasi RCA
• Cara dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan investigasi insiden
• Kaitannya dengan kebijakan dan prosedur yang ada
Incident Investigation Policy
( Insert relevant details - eg where to find policy, responsibilities of key staff etc)
Adakah kebijakan tersebut disini?
Apa tanggungjawab staf trekait?
Department of Human Services
Appoint an RCA Coordinator
Step 3Siapa yang bertanggungjawab dalam malksanakan Investigasi RCA?
• Seorang fasilitator RCA akanmemfasilitasi sebuah RCA tertentu.
• Anggota Tim RCA lainnya akanterlibat dalam memperoleh danmenggali informasi tentang suatuinsiden.
• Setiap orang yang terlibat dalaminsiden tersebut dapat menjadibagian dari proses investigasi tsb,misalnya dengan diwawancarai
• Melibatkan pasien dan keluarganyadalam proses juga merupakan halpenting
HERKUTANTO, RCA, 2013 11
RCA Coordinator Responsibilities
• Mengingatkan untuk dilaksanakannya RCA
• Mengatur penyelenggaraan suatu investigasi
• Mengelaola tim RCA
• Pelaporan secara organisatoris dan memonitor tindak lanjut upaya pengurangan risiko
• Koordinasi program RCA, menasehati staff dan pelatihan
• Evaluasi program RCA
RCA Coordinator
• (Insert details – ie contact details, location etc)
Department of Human Services
Confirm Safety and Quality Committee
Step 4
Informasi apa sajakah dalam RCA yang harus dilaporkan pada Managemen Senior?
• Laporan dituliskan untuk mengkomunikasikan temuan2, kesimpulan dan rekomendasi hasil invfestigasi RCA.
• Laporan dituliskan setelah semua solusi telah dipertimbangkan dan direkomendasikan untuk tindakan korektif yang ditetapkan
HERKUTANTO, RCA, 2013 12
Tata kelola Investigasi
RCA reporting to Executive team and Board
• Notifikasi untuk menyelenggarakan investigasi RCAdan segala tindakan segera untuk menjaminkeselamatan pasien dan staf
• Notifikasi dari laporan eksternal ( Dinkes /Kolegium)
• Ringkasan laporan RCA
Tata kelola Investigasi
RCA reporting to Executive Team and Board
• Risk Reduction Action Plan
• Progress reports implementasi “Risk Reduction ActionPlan”
• Laporan akhir Risk Reduction Action Plan
• Rencana Monitoring dan surveillance untuk menilai efektifitas tindakan yang diambil
Safety and Quality Committee(s)
• (Insert details including:)• Terms of reference
• Membership
• Agendas
• Documentation and reporting
Department of Human Services
Confirm Incident Response Process
Step 5
HERKUTANTO, RCA, 2013 13
Why Is an Incident Response Process Necessary?
• Efisien dan efektif – penetepan Incident Severity Response (ISR) dapat dikerjakan oleh pelapor insiden.
• Memicu respons menagement pada level yang sesuai saat insiden dilaporkan
• Bedakan dari Risk Rating
Sebuah Inciden bukan suatu Risiko
• Bila insiden diinvestigasi dapat memaparkan pada sejumlah risiko
• Sebuah risk assessment memerlukan informasi tentang konsekuensi (severity or outcome) dan frekuensi (how often this happens)
• Risk assessment hanya dapat dilaksanakan setelah informasi tentang penyebab insiden dan frekuensi terulangnya kembali diperoleh
Incident Severity Rating 1
Relatif jarang terjadi, kejadian yang jelas terpisah dari kondisi penyakit pasien; umumnya menggambarkan defisiensi sistgem dan proses dalam RS; dan berakibat pada, kematian yang tak diharapkan atau kecacatan tetap atau gangguan psikologis (reportable Sentinel Events)
Incident Severity Rating 2
Peristiwa yang berakibat ada hilangnya fungsi tubuh sementara waktu (sensory, motor, physiological or intellectual) yang tak berhubungan dengan perjalanan penyakit pasien dan berbeda dengan harapan klinisi
Incident Severity Rating 3
Kejadian yang membuat seseorang memerlukan pengobatan tambahan dan waktu rawat lebih lama
Incident Severity Rating 4
Kejadianyang berakibat luka ringan dan hanya memerlukan pertolongan pertama atau tidak ada kecederaan sama sekali
Assessing the Severity of the Outcome of an Incident
Seluruh staff dapat menentukan
keluaran sebuah inciden
Supervisor /Manager Melakukan konfirmasi
Incident Response Process
Rating (ISR)
Respons yang
dibutuhkan
Deskripsi Team yang dibutuhkan
Level 1 Tingkat Organisasi
Root Cause Analysis (Sentinel Event)
Independent Multidisciplinary
Level 2 TIngkat Divisi Case review (dapat saja menggunakan instrumen RCA)
Multidisciplinary
Level 3 Tingkat Departmen
Data trending Aggregated review.
Local
Level 4 TIngkat Unit / Bangsal
Data trending Aggregated review.
Local
Tiap organisasi harus memiliki sebuah Proses Incident Response
ISR =IncidentSeverityRating
HERKUTANTO, RCA, 2013 14
DAMPAK KLINIS / CONSEQUENCES / SEVERITYLevel DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI
1 Insignificant Tidak ada cedera2 Minor Cedera ringan
Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,
3 Moderate Cedera sedangBerkurangnya fungsi motorik / sensorik /psikologis atau intelektual secara reguler dantidak berhubungan dengan penyakit yangmendasarinyaSetiap kasus yang memperpanjang perawatan
4 Major Cedera luas / beratKehilangan fungsi utama permanent (motorik,sensorik, psikologis, intelektual) / irreguler, tidakberhubungan dengan penyakit yangmendasarinya
5 Cathastropic Kematian yang tidak berhubungan denganperjalanan penyakit yang mendasarinya
Frekuensi/Likelihood
Potencial ConcequencesInsignificant
1Minor
2Moderate
3Major
4Catastropic
5
Sangat Sering Terjadi(Tiap mgg /bln)
5
Moderate Moderate High Extreme Extreme
Sering terjadi (Bebrp x /thn)
4
Moderate Moderate High Extreme Extreme
Mungkin terjadi (1-2 thn/x)
3
Low Moderate High Extreme Extreme
Jarang terjadi (2-5 thn/x)
2
Low Low Moderate High Extreme
Sangat jarang sekali (>5 thn/x)
1
Low Low Moderate High Extreme
Risk Grading Matrix
Dapat teratasi dengan
perbaikan prosedur
Manajer tingkat harus menilai konsekuensi perihal biaya untuk
mengendalikan risiko tersebut
Review terinci dan & tindakan segera harus diambil oleh manajer
senior
Review terinci dan & tindakan segera
perlu dilakukan pada tingkat
Direksi
Department of Human Services
Incident Response Flowchart
Incident or Near Miss
Classify incident
(ISR)
ISR 1Verification byRisk Manager
RCA – Commissioned by Executive Sponsor
Appoint team Undertake investigation
Report to Executive Sponsor
Action Plan Developed
Document in risk
register
Decide on
response
ISR 2Review by Risk
Manager
ISR 3 or 4Local review
Review Aggregate data from incidents, indicators, peer review,
complaints, audit
Determineresponse
Monitor
Appoint practice improvement
group
Notify Divisional Director
Local Case review
Report to Risk Manager within 2
weeks
HERKUTANTO, RCA, 2013 15
Kasus 1
Seorang Perawat yang bertugas jaga malam mendapati seorang pasien demensia tergeletak dilantai. Tidak nampak luka-luka yang dilaporkan. Pasien segera dikembalikan ketempat tidur. Jatuhnya pasien tersbeut tidak dilaporkan saat pergantian jaga. Menjelang larut malam, pasien dijumpai sudah tidak sadar. Dilakukan CAT Scan cito, dan pasien didiagnosa dengan hematoma sub dural. Walaupun tindakan pembedahan untuk mengeluarkan gumpalan darah dalam rongga kepala pasien dapat dilakukan, namun pasien tidak pernah sadar kembali dan meninggal pada hari berikutnya.
.
ISR =Rekomendasi tindak lanjut =
ISR Rating kasus (1)
Klasifikasi: ISR 1
Insiden tersebut berkontribusi terhadap kematian pasien.Kasus ini diklasifikasikan dalam ISR 1 dan harus direkomendasikan pada Direksi terkait untuk melakukan suatu investigasi RCA.
Di negara lain: The incident would also be reported to the Coroner, the insurer and the Department of Human Services.
JANGAN AMBIL JALAN PINTAS !!
1. DEFINISIKAN MASALAH
2. KUMPULKAN INFORMASI
3. ANALISIS INFORMASI
4. TETAPKAN SOLUSI
HERKUTANTO, RCA, 2013 16
Department of Human Services
Step 6
Confirm RCA Investigation Procedures
What Steps Are Involved in an RCA Investigation?
Facilitator Team• Verify event & define problem• Commission RCA investigation• Form the RCA team• Gathering information/mapping the event• Identify critical events• Analyse critical event (C&E Chart)• Identify root causes• Add evidence• Select best solutions• Write the Root Cause Statements• Develop recommendations• Write report• Present to commissioning sponsor
Pemetaan Kejadian
PRIMARYEFFECT
PRIMARYEFFECT
Disebabkanoleh
Penyebab yang bersifatA K S I
Penyebab yang bersifatK O N D I S I
bukti2
Waktu & tempat
bukti2
Waktu & tempat
HERKUTANTO, RCA, 2013 17
Change Analysis
Perbandingandasar
Apa YangTerjadiSaatini
Apa yangSeharusnyaterjadi?
perbedaan
dampak
Hazard, Barrier, Target Analysis
Barrier
Dog Child
Hazard Target
HighFence
Hazard, Barrier, Target Analysis
Barrier
Dog Child
Hazard Target
HighFence
ACCIDENT
BARRIER
Makin keatas (mendekati accident), barrier semakin kecil
Upaya Pencegahan Risiko
HERKUTANTO, RCA, 2013 18
LAPORAN RCA KEPADA DIREKSI
Uraian tentang Didapat dengan teknik
Upaya Penanggulangan Risiko
Hazard – Barier – Target Analysis
Risiko ‐ Akar Masalah Diagram Analisis Kausal
Critical Event (Primary Effect)
Pemetaan Kejadian
Investigasi Event / Peristiwa Wawancara ‐ Probing
Rumusan Masalah Incident Report
RCA Timeframe
Incident Response – Days 1-2
Root Cause Analysis Process – Days 3 - 45
Risk Management – Days 45-60
Quality Management - Ongoing
Department of Human Services
Step 7
Recognise Legal Considerations
Legal Considerations (see Module 2)
• The meaning of legal professional privilege
• Statutory Immunity – does it apply to us?
• Risk of defamation
• Insurance considerations
• Freedom of Information considerations
• Document management
• Expert advice (DHS Legal /Policy – Pauline Ireland)
HERKUTANTO, RCA, 2013 19
Department of Human Services
Step 8
Link With the Open Disclosure Process
Open Disclosure Process (pengungkapan)
• Prinsip2 Open Disclosure
• Bagaimana incident response dan proses investigasi RCA diintegrasikan dengan open disclosure procedures.
Department of Human Services
Step 9
Evaluate the Effectiveness of the RCA Program
Evaluasi Progam RCA
• Evaluasi periodik untuk menjamin– Tujuan telah tercapai– Program tetap memenuhi kebutuhan organisasi– Keluaran telah dicapai– RCA diselesaikan tepat waktu– Jumlah Facilitator RCA telah adekuat– Facilitators RCA memelihara keterampilan dan
kompetensi
HERKUTANTO, RCA, 2013 20
Department of Human Services
Step 10
Use of a Set of Standardised RCA Tools
Instrumen dan teknik yang digunakan dalam RCA
meliputi:
– Pemetaan kejadian
– Analisis perubahan (Change analysis)
– Hazard, Barrier, Target analysis
– Cause and effect analysis
Herkutanto 2009