1. kebijakan fiscal

36
KEBIJAKAN FISKAL

Transcript of 1. kebijakan fiscal

Page 1: 1. kebijakan fiscal

KEBIJAKAN FISKAL

Page 2: 1. kebijakan fiscal

Kebijakan Fiskal• Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam

bidang anggaran dan belanja negara yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian

• Kebijakan fiskal bukan semata-mata kebijakan dibidang perpajakan, akan tetapi menyangkut bagaimana mengelola pemasukan dan pengeluaran negara untuk mempengaruhi perekonomian.

• Jenis Kebijakan fiskal : kebijakan fiskal deskresioner (menyangkut kebijakan anggaran belanja –surplus atau defisit) dan kebijakan fiskal Penstabil Otomatik berupa pajak, asuransi pengangguran dan kebijakan harga minimum)

Page 3: 1. kebijakan fiscal

Latar Belakang kebijakan Fiskal• Semakin diperlukannya peran pemerintah dalam

perekonomian• Belum optimalnya kebijakan Moneter menangani

ketidakstabilan ekonomi terutama yang berhubungan dengan ketenagakerjaan (pengangguran terbuka semakin meningkat)

• Pembagian dan distribusi pendapatan sebagian besar terkonsentrasi pada kelompok tertentu tertentu yang mendominasi perekonomian

Page 4: 1. kebijakan fiscal

Fungsi dan Tujuan Keb. Fiskal• Fungsi kebijakan fiskal :

– Fungsi alokasi– Fungsi distribusi– Fungsi stabilisasi

• Tujuan kebijakan Fiskal– Mencegah pengangguran– Stabilitasasi Harga– Untuk mendorong investasi sosial secara optimal – Meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidakstabilan

internasional – Untuk meningkatkan dan meredistribusikan Pendapatan

Nasional

Page 5: 1. kebijakan fiscal

Macam kebijakan Fiskal• Pembiayaan Fungsional• Pengelolaan anggaran• Stabilisasi anggaran otomatis• Anggaran belanja seimbang (kebijakan

anggaran belanja defisit untuk mengatasi depresi dan pengangguran. Bila terjadi inflasi maka kebijakan anggaran surplus dilakukan)

Page 6: 1. kebijakan fiscal

Macam Kebijakan Stabilisasi

• Kebijakan Fiskal (dipelopori kaum Keynesian)

• Kebijakan Moneter (Monetarist misalnya Milton Friedman)

• Kebijakan Upah dan Pendapatan• Kebijakan Industri dan

Perdagangan

Page 7: 1. kebijakan fiscal

Hambatan Dalam Kebijakan Stabilisasi• Kebijakan pemerintah yang “setengah hati” dan salah

menggunakan rujukan “resep” ekonomi, sehingga yang seharusnya tetap disubsidi dihapusnya subsidinya. Yang seharusnya harga diturunkan, malah dinaikan

• Adanya sebagian masyarakat pelaku ekonomi yang “berkhianat” dan selalu ingin mencari untung sendiri dengan cara memanfaatkan kondisi, misalkan memanfaatkan spread nilai tukar, menimbun kebutuhan dasar (seperti beras, minyak tanah, gas)

• Pemerintah terlalu cepat mengabil kebijakan ekonomi tanpa mempersiapkan infrastrukturnya, misalkan kebijakan pemerintah Indonesia untuk mengganti minyak tanah dengan gas, kebijakan penggunaan biodiesel dan lain sebagainya.

• Sebagian masyarakat yang tidak percaya dengan kebijakan pemerintah dan mudahnya terprovokasi dengan hasutan dari fihak-fihak yang akan dirugikan dengan kebijakan baru pemerintah.

Page 8: 1. kebijakan fiscal

KEBIJAKAN APBN BERIMBANG DAN DINAMIS DI MASA ORBA

• Merupakan sistem kebijakan fiskal yg diperkenalkan oleh kabinet Ampera pada awal Orba

• Kebijakan ini memasukkan pinjaman luar negeri sebagai bagian dari penerimaan negara

• Kebijakan ini ditujukan untuk mengatasi hiper-inflasi

Page 9: 1. kebijakan fiscal

• Pada tahun 1966 terjadi defisit anggaran yang dibiayai dengan pencetakan uang

• APBN berimbang dan dinamis mempunyai tugas untuk penertiban defisit anggaran serta dimungkinkan adanya defisit anggaran yang dibiayai melalui hutang luar negeri bukan dengan pencetakan uang

Page 10: 1. kebijakan fiscal

SISTEM KERJA

• Struktur APBN terdiri dari anggaran penerimaan dan anggaran belanja

• Sisi Penerimaan Penerimaan dalam negeri dan penerimaan luar negeri (hutang LN)

• Sisi Pengeluaran Belanja rutin dan belanja Pembangunan

Page 11: 1. kebijakan fiscal

• Penerimaan dalam negeri digunakan untuk membiayai belanja rutin

• Penerimaan luar negeri digunakan untuk belanja pembangunan

• Belanja Rutin hanya disediakan sepanjang ada dana dari penerimaan dalam negeri

• Belanja pembangunan dilakukan jika ada penerimaan/ pinjaman luar negeri

Tercipta internal balance APBN

Page 12: 1. kebijakan fiscal

• Internal balance APBN berimbang dan dinamis akan menciptakan internal saving

• Internal saving merupakan selisih positif antara penerimaan dalam negeri dengan belanja rutin.

Page 13: 1. kebijakan fiscal

• APBN berimbang dan dinamis dalam penyusunannya mengintegrasikan pendekatan ekonomis (welfare economics) dan pendekatan politis (public choice theory)

• 3 kriteria dasar welfare economics yg harus dipenuhi:

Page 14: 1. kebijakan fiscal

1. Alokasi resources secara efisisien2. Distribusi pendapatan secara adil3. Stabilisasi harga dan kegiatan-kegitan

ekonomi

Ketiga kriteria tsb menjadi pedoman dalam penyusunan termasuk dalam pembahasan di DPR.

Page 15: 1. kebijakan fiscal

• APBN berimbang dan dinamis tidak hanya sebagai kebijakan tetapi juga sebagai suatu institusi

1. Institusi ekonomi berencana Repelita2. Institusi Demokrasi merehabilitasi hak

budget DPR3. Institusi kontrol sosial diajukan dalam

dibicarakan dalam sidang terbuka DPR

Page 16: 1. kebijakan fiscal

4. Intitusi dimana para donor dan lembaga keuangan internasional menilai kinerja pemerintah dalam bidang fiskal, moneter dan pembangunan

5. Institusi yang menjadi parameter bagi kepercayaan pasar dan investor

Page 17: 1. kebijakan fiscal

Fiscal Policy Vs Monetary Policy

• Fiscal Policy: mencakup semua kebijakan yang menyangkut anggaran belanja negara

• Monetary Policy: Kebijakan yang menyangkut masalah uang, spt peredaran uang, nilai mata uang, kurs mata uang dan harga-harga barang

• Fiscal policy dan monetary policy saling berkaitan dan saling mempengaruhi

Page 18: 1. kebijakan fiscal

Reformasi Sektor Fiskal dan Finansial (1970an & 1980an)

• Kebijakan pokok untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi:

a. Reformasi stabilisasib. Reformasi perpajakanc. Reformasi perdagangand. Reformasi Investasi Asinge. Reformasi Sektor Keuangan

Page 19: 1. kebijakan fiscal

Reformasi Stabilisasi

• Pengurangan utang dan pinjaman baru• Pengetatan JUB• Menghapus subsidi untuk barang

kebutuhan pokok• Menghapus tarif impor• Devaluasi rupiah

Page 20: 1. kebijakan fiscal

Reformasi Perpajakan

• Awal tahun 1980-an terjadi krisis yg mengakibatkan penurunan ekspor

• Terjadi penuruanan harga minyak• Dalam jangka panjang tidak bisa

menggantungkan pada minyak • Perlu adanya reformasi di sektor

perpajakan

Page 21: 1. kebijakan fiscal

Reformasi Perdagangan

• Adanya booming minyak juga berdampak pada sektor perdagangan

• Industri berkembang di balik perlindungan hambatan tarif dan kontrol impor

Ketika terjadi penurunan harga minyak perlu untuk mendorong ekspor non migas

• Sehingga perlu adanya penghentian ekonomi biaya tinggi

Page 22: 1. kebijakan fiscal

• Bebas bea masuk• Mengimpor secara langsung• Pengembalian bea impor• Menghilangkan hambatan non tarif berdampak peningkatan volume ekspor

non migas

Page 23: 1. kebijakan fiscal

Reformasi Investasi Asing

• Pengurangan larangan batasan-batasan investasi

pengurangan syarat-syarat kepemilikan domestik dan asing

Page 24: 1. kebijakan fiscal

Reformasi Sektor Keuangan

• Penghapusan Pembatasan alokasi kredit bank dan keuntungan Bank Pemerintah

• BI mengurangi perannya dalam refinancing pinjaman bank

• Memperkenalkan SBI

Page 25: 1. kebijakan fiscal

Kebijakan Fiskaldi Masa krisis 1997

• Pada tahun 1997 terjadi krisis ekonomi di kawasan Asia

• Peningkatan defisit pada transaksi berjalan overheating

• Naiknya permintaan agregat tidak diimbangai dengan penawaran agregat

• Pengendaliannya dapat dilakukan melalui permintaan agregat

Page 26: 1. kebijakan fiscal

Kebijakan di masa krisis

• Kebijakan Moneter- Pengendalian JUB Pengendalian inflasi; pengendalian kestabilan neraca pembayaran; dan pertumbuhan ekonomi

• Kebijakan Fiskal- Kebijakan belanja rutin; didasarkan atas prinsip efisiensi tanpa mengurangi kualitas pelayanan kepada masyarakat

Page 27: 1. kebijakan fiscal

- Kebijakan belanja pembangunan didasarkan atas prinsip lebih mengutamakan belanja pembangunan untuk sektor-sektor strategis dan yang mempunyai multiplier efek yang besar

Page 28: 1. kebijakan fiscal

Kebijakan yg dilakukan• Menekan pengeluaran dan menunda

pembayaran yg tidak mendesak• BI meningkatkan suku bunga dengan

menerbitkan SBI hingga mencapai 70%• BI melakukan intervensi pasar dengan menjual

dolar• Bersama Jepang dan Singapura melakukan

intervensi pasar untuk memperkuat rupiah dengan cara Jepang dan Singapura membeli rupiah

Page 29: 1. kebijakan fiscal

• Menarik dana BUMN dari bank umum dan deposito berjangka untuk dikonversi ke SBI

• Melakukan penjadwalan ulang proyek-proyek yang dibiayai oleh APBN

• Menyampaikan kesediaan kepada IMF untuk melaksanakan program pemulihan ekonomi

Page 30: 1. kebijakan fiscal

Kebijakan Fiskal:Sekarang dan Selanjutnya

• Dilakukan untuk pemulihan kepercayaan• Langkah yang diambil:

- Konsolidasi Fiskal- Reformasi Fiskal- Reformasi Perpajakan- Reformasi Kepabeanan- Reformasi Anggaran- Reformasi Departemen Keuangan

Page 31: 1. kebijakan fiscal

Konsolidasi Fiskal

• Melakukan profiling thd obligasi menggeser waktu jatuh tempo (negosiasi)

• Melakukan negosiasi hutang pemerintah• Hasil: Resiko kebangkrutan fiskal

menurun kepercayaan mulai pulih

Page 32: 1. kebijakan fiscal

Reformasi Fiskal

• Salah satu cara agar proses konsolidasi berlanjut dengan melembagakan unsur-unsur pendukung utamanya

• Ada 3 bidang yang diprioritaskan untuk direformasi; yaitu:- Bidang Perpajakan- Bidang Kepabeanan- Bidang Anggaran

Page 33: 1. kebijakan fiscal

Reformasi Perpajakan

• Mulai tahun 2002, reformasi dan modernisasi administrasi perpajakan:- membentuk kantor percontohan- Penggunaan TI baru- Otomatisasi proses administrasi- Peningkatan SDM- Pemberiaan reward and punishment- Pengawasan eksternal

Page 34: 1. kebijakan fiscal

Reformasi Kepabeanan

• Dilakukan mulai awal 2003; dengan cara:- Penyederhanaan prosedur impor dan

ekspor- Pemberlakuan sistem insentif dan penalti- Sistem pengawasan publik

Page 35: 1. kebijakan fiscal

Reformasi Anggaran & Reorganisasi Dept Keuangan

• Pembaruan di bidang anggaran ditentukan oelh ketentuan pokok pada UU Keuanga Negara (UU No. 17 tahun 2003)

Anggaran terpadu yang tdk membedakan anggaran rutin dan Pembanganan

Penganggaran berdasarkan kinerja (performance based budgeting)

Page 36: 1. kebijakan fiscal

• Reformasi dan modernisasi di bidang anggaran ditopang oleh Reorganisasi Dept Keuangan melalui:

• Pembagian secara tegas fungsi analisa dan perumusankebijakan, fungsi perencanaan anggaran, dan fungsi perbendaharaan