1. DERET TAYLOR DAN ANALISIS GALAT
description
Transcript of 1. DERET TAYLOR DAN ANALISIS GALAT
OLEHHARTATIK, S.Si., M.Si
Metode numerik merupakan alat bantu pemecahan masalah matematika yang sangat ampuh.
Penggunaan aplikasi numerik komersil akan menjadi lebih berarti jika kita memahami pengetahuan metode numerik.
Dapat membuat sendiri program komputer tanpa harus membeli paket program.
Metode numerik menyediakan saranauntuk memperkuat kembali pemahaman matematika
2
1. Pemodelan2. Penyederhanaan model3. Formulasi numerik4. Pemrograman5. Operasional6. evaluasi
3
Definisi :Andaikata f dan semua turunannya, f’,f’’,f’’’,… menerus di dalam selang [a,b]. Misalkan : xoє[a,b], maka nilai-nilai x di sekitar xo dan xє[a,b], f(x) dapat diperluas (diekspansi) ke dalam deret Taylor :
...)(!
)(....)(
!2
)()(
!1
)()()( )(''
2
0'
o
mm
oo
ooo xf
m
xxxf
xxxf
xxxfxf
Jika (x-xo)=h, maka :
Contoh :Hampiri fungsi f(x)=sin(x) ke dalam deret Taylor di sekitar xo=1.Penyelesaian :
f(x) = sin(x) f’’’(x) = - cos(x)
f’(x) = -cos(x) f(4)(x) = sin(x) f’’(x) = - sin(x) dst.
...)(!
....)(!2
)(!1
)()( )(''2
0' o
mm
oo xfm
hxf
hxf
hxfxf
maka :
Kasus khusus adalah bila fungsi diperluas di sekitar xo=0, maka deretnya dinamakan deret Maclaurin yang merupakan deret Taylor baku.
Contoh-1 :f(x)= sin(x) dimana xo = 0
...)1sin(24
)1cos(6
)1sin(2
)1cos()1sin( )sin( )(432
hhh
hxxf
...0351,00901,04208,05403,08415,0)( 432 hhhhxf
Penyelesaian :
Contoh-2 : f(x)=ex dimana xo=0
Penyelesaian :
)0cos(6
)0sin(2
)0cos()0sin( )sin( )(32 hh
hxxf
...!4
)0(
!3
)0(
!2
)0(
!1
)0()( 0
430
200
e
xxe
xe
xeexf x
1206 )sin( )(
53 xxxxxf
...!4!3!2
1)(43
02
xx
ex
xexf x
Karena suku-suku deret Taylor tidak berhingga banyaknya, maka untuk alasan praktis deret Taylor dipotong sampai suku order tertentu. Deret Taylor yg dipotong s/d order ke-n dinamakan deret Taylor terpotong yg dinyatakan:
Dengan demikian deret Taylor yg dipotong sampai suku order ke-n dapat ditulis :
)()(!
)(....)(
!2
)()(
!1
)()()( )(''
2
0' xRxf
n
xxxf
xxxf
xxxfxf no
nn
oo
ooo
)(/ );()!1(
)()( )1( residusisagalatdisebutxcxcf
n
xxxR o
non
)()()( xRxPxf nn
dimana :
)(!
)()(
1o
kn
k
ko
n xfk
xxxP
DereterrorgalatRcfn
xxxR n
nn
on /:).(
)!1(
)()( )1(
)1(
Contoh : f(x)=sin(x); xo=1; utk deret Taylor orde ke-n
Penyelesaian :
)1sin(!4
)1()1cos(
!3
)1()1sin(
!2
)1()1cos(
!1
)1()1sin()(
432
4
xxxxxP
)cos(!5
)1()(
)!14(
)1()(
5)14(
)14(
4 cx
cfx
xRGalat
Galat berasosiasi dengan seberapa dekat solusi hampiran terhadap solusi sejatinya. Semakin kecil galatnya, semakin teliti solusi numerik yg didapatkan. Kita harus memahami dua hal, yaitu :a. Bagaimana menghitung galatb. Bagaimana galat timbul
Misalkan :
Contoh :
: , ^
makaasejatinilaiterhadaphampirannilaiadalaha
galatdisebutaa ^
45,10 10,5; ^
aa 05,05,1045,10 ^
aaMutlakGalat
%100 : xa
relatifGalat R
%100 : ^ xa
hampiranrelatifGalat RA
Contoh :Diketahui : a= 10/3; â = 3,333Hitung : (a). Galat !
(b). Galat mutlak !(c). Galat relatif !(d). Galat relatif hampiran !
Penyelesaian :(a). Galat : є = a-â = 10/3 – 3,333
= 10.000/3000 – 9999/3000 = 1/3000 = 0,000333
(b). Galat mutlak : |є|=|a-â) = 0,000333(c).
(d).
Pendekatan lain, perhitungan numerik yg meng-gunakan pendekatan lelaran (iteration), єRA dihitung dengan cara :
dimana : ar+1 = nilai hampiran iterasi sekarang(r+1)
ar = nilai hampiran iterasi sebelumnya(r)
0,01%100%x (10/3)
0,000333 100%x : relatifGalat
aR
999
1100%x
3,333
0,000333 100%x :hampiran relatifGalat ^
aRA
1
1
r
rrRA a
aa
Proses iterasi dihentikan bila :|єRA| < єS
єS = Toleransi galat yang dispesifikasikan
Semakin kecil єS, semakin teliti solusinya, namun semakin banyak proses iterasinya(lelarannya).
Contoh :Diketahui : Xr+1=(-Xr+1
3 + 3)/6; r =0,1,2,3
Xo= 0,5; єs= 0,00001
Hitung : єRA !
Penyelesaian :Xo = 0,5
X1 = 0,4791667;
X2 = 0,4816638;
X3 = 0,4813757;
X4 = 0,4814091;
X5 = 0,4814052;
sRA
043478,0X
)XX(
1
o1
sRA
0051843,0X
)XX(
2
12
sRA
0005984,0X
)XX(
3
23
sRA
0000693,0X
)XX(
4
34
! ,0000081,0X
)XX(
5
45 berhentisRA
Secara umum terdapat dua sumber utama penyebab galat dlm perhitungan numerik, yaitu :1. Galat pemotongan (truncation error)2. Galat pembulatan (round-off error)Ada sumber galat lain, yaitu :1. Galat eksperimental2. Galat pemrograman
(1). Galat Pemotongan (truncation error). Galat ini timbul akibat penggunaan hampiran sebagai pengganti formula eksak.
Maksudnya, ekspresi matematika yg lebih kompleks diganti dengan
formula yg lebih sederhana. Tipe galat pemotongan bergantung pd
metode komputasi yg digunakan untuk penghampiran shg kadang-kadang di- sebut juga galat metode.
Misalkan: turunan pertama f(x1), dihampiri dengan formula :
dimana : h = lebar absis xi+1
Contoh : hampiran fungsi cos(x) dengan bantuan deret Taylor di sekitar x = 0 !Penyelesaian :f(x) = cos(x) f(4)(x) = sin(x)f’(x) = - sin(x)f’’(x) = - cos(x)
h
xfxfx iif )()(
)( 11
'
Maka :
Galat pemotongan :
......!10!8!6!4!2
1)cos()(108642
xxxxx
xxf
)()!1(
)()( )1(
)1(
cfn
xxxR n
no
n
Nilai hampiran Galat pemotongan
)cos(!7
)()!16(
)0()(
7)16(
)16(
6 cx
cfx
xR
Nilai Rn yg tepat hampir tdk pernah dapat kita peroleh, karena kita tdk mengetahui nilai c sebenarnya terkecuali informasi bahwa c terletak pada selang tertentu. Karenanya tugas kita adalah mencari nilai maksimum yg mungkin dari |Rn| untuk c dalam selang yg diberikan, yaitu :
)!1(
)x-(xx )()(
)1(o)1(
ncfxR
nn
xcxn Maks
o
Contoh-1 :Gunakan deret Taylor orde 4 di sekitar xo=1 untuk menghampiri ln(0,9) dan beri-kan taksiran untuk galat maksimum yang dibuat !Penyelesaian :
f(x) = ln(x) f(1) = 0
f’(x) = 1/x f’(1) = 1
f’’(x) = -1/x2 f’(1) = -1
f’’’(x) = 2/x3 f’’’’(1) = 2
f(4)(x) = - 6/x4 f(4)(1) = -6
f(5)(x) = 24/x5 f(5)(c) = 24/c5
Deret Taylor :
Jadi : ln(0,9) = -0,1053583 dengan galat pemo-tongan < 0,0000034.
Hasil perhitungan aplikasi: -0.105361
)(4
)1(
3
)1(
2
)1()1()ln( 4
432
xRxxx
xx
)(4
)1,0(
3
)1,0(
2
)1,0(1,0)9,0ln( 4
432
xR
)(1053583,0)9,0ln( 4 xR
0000034,05!
(-0,1)x
c
24)9,0(
5
519,0
4
Maksc
R
)()!1(
)()( )1(
)1(
cfn
xxxR n
no
n
Contoh-2 :Hampiri nilai secara numerik, yaitu :dengan deret Maclaurin orde 8 ! Penyelesaian :
Deret Maclaurin orde 8 dari adalah :
dxex1
0
22
)( xexf
2
)( xexf
!4!3!21
86422 xxxxex
dxxxx
xdxex )!4!3!2
1(861
0
1
0
422
4617724,1216
1
42
1
10
1
3
11
0
1
21642103
9753
x
xxxxxx
Perhitungan dgn metode numerik hampir selalu menggunakan bilangan riil. Masalah timbul bila komputasi numerik dikerjakan dengan komputer karena semua bilangan riil tdk dapat disajikan secara tepat di dlm komputer. Keterbatas an komputer dlm menyajikan bilangan riil menghasilkan galat yg disebut galat pembulatan.
Contoh :1/6 = 0,16666666, kalau 6 digit komputer hanya menuliskan 0,166667.Galat pembulatannya = 1/6 – 0,166667 =
-0,00000033.Kebanyakan komputer digital mempunyai dua cara penyajian bilangan riil, yaitu :(a). Bilangan titik tetap (fixed point) Contoh : 62.358; 0,013; 1.000
(b). Bilangan titik kambang (floating point) Contoh : 0,6238 x 103 atau
0,6238E+03 0,1714 x 10-13 atau 0,1714E-13
Digit-digit berarti di dalam format bilangan titik kambang disebut juga “Angka Bena” (significant figure).
Adalah angka bermakna, angka penting atau angka yg dapat digunakan dgn pasti.
Contoh :43.123 memiliki 5 angka bena (4,3,1,2,3)
0,1764 memiliki 4 angka bena (1,7,6,4) 0,0000012 memiliki 2 angka bena (1,2) 278.300 memiliki 6 angka bena
(2,7,8,3,0,0) 0,0090 memiliki 2 angka bena (9,0)
Galat akhir atau galat total pada solusi numerik merupakan jumlah galat pemotongan dan galat pembulatan.
Contoh :
9800667,024
)2,0(
2
)2,0(1)2,0(
42
Cos
Galat pemotongan Galat pembulatan
Galat pemotongan timbul karena kita menghampiri cos(0,2) s/d suku orde 4 sedangkan galat pembulatan timbul karena kita membulatkan nilai hampiran ke dalam 7 digit bena.
Di dalam metode numerik, fungsi f(x) sering diganti dgn fungsi hampiran yang lebih sederhana. Satu cara mengungkap-kan tingkat ketelitian penghampiran itu adalah dengan menggunakan notasi :
O-Besar (Big-Oh).
Misal : f(h) dihampiri dgn fungsi p(h).Jika |f(h)-p(h)| ≤ M|hn|, yg dlm hal ini M adalah konstanta riil > 0, maka kita katakan bahwa p(h) menghampiri f(h) dengan orde penghampiran O(hn) dan ditulis dgn :
f(h) = p(h) + O(hn) O(hn) juga dapat diartikan sebagai orde
galat dari penghampiran fungsi. Karena h umumnya cukup kecil, yaitu < 1, maka semakin tinggi nilai n semakin kecil galat, yg berarti semakin teliti penghampiran fungsinya.
Metode yg berorde O(h2) misalnya, lebih teliti drpd metode yg berorde O(h). Juga pada metode yg berorde O(h2), jika ukuran h dijadikan setengah kali semula, maka galatnya menjadi seperempat kali galat semula.Umumnya deret Taylor digunakan untuk menghampiri fungsi. Misalkan :
xi+1 = xi + h, i=0,1,2,….. Adalah titik-titik sebesar h, maka hampiran f(xi+1) dengan deret Taylor di sekitar xi adalah :
Dalam hal ini :
Jadi, kita dapat menuliskan :
)()(!
)(....)(
!2
)()(
!1
)()()( 1
)(1''2
1'11
ini
nn
iii
iii
iiii xRxf
n
xxxf
xxxf
xxxfxf
)()(!
....)(!2
)(!1
)()( 1)(''
2'
1 inin
n
iiii xRxfn
hxf
hxf
hxfxf
11)1(
)1(
1 );()()!1(
)(
iinn
n
in xtxhOtfn
hxR
n
k
ni
kk
i hOxfk
hxf
0
11 )()(
!)(
Contoh :
)(!4!3!2
1)( 5432
hOhhh
hexf x
)(!5!3
)sin()( 753
hOhh
hhxf
)(4432
)ln()( 55432
hOxxxx
xxxf
)(!6!6!4
1)cos()( 8642
hOhhh
hxf
Untuk memahami galat pembulatan lebih rinci, kita perlu mengerti cara penyimpan-an bilangan riil di dalam komputer. Format bilangan riil di dalam komputer berbeda beda bergantung pada piranti keras dan compilar bahasa pemrogramannya. Bilangan riil di dlm komputer umumnya disajikan dalam format bilangan titik kambang.