1-41

17
1. Femur adalah istilah antomi untuk tulang : (d) paha penjelasan : Femur adalah istilah anatomi untuk tulang Paha 2. Pertumbuhan tulang pada usia anak, tulang-tulang yang menyusun pelvis (pinggul) belum menyatu sebab antar bagiannya masih dihubungkan oleh tulang rawan : (b) synchondrosis Penjelasan : Synchondrosis ditemukan pada usia anak, dimana tulang-tulang yang menyusun Pelvis (pinggul) belum menyatu sebab antar bagiannya masih dihubungkan oleh tulang rawan. 3. Tulang tengkorak (os cranium) tersusun atas beberapa segmen tulang yang menyatu dimana os cranium memiliki bentuk serta ketebalan yang ringan namun kuat sebagai fungsi proteksi terhadap organ sistem pusat didalamnya: (c) os. Planum Penjelasan: Tulang tengkorak (Os Cranium) merupakan Os. Planum, tersusun atas beberapa segmen tulang yang menyatu, dimana Os Cranium memiliki bentuk serta ketebalan yang ringan namun kuat sebagai fungsi proteksi terhadap organ Sistem Saraf Pusat di dalamnya. 4. Bagian dari tendo sebuah otot, berupa bangunan yang rata dan tebal karena berfungsi untuk memfiksasi fragmen fragmen tendon sehingga memiliki fungsi proteksi untuk

Transcript of 1-41

Page 1: 1-41

1. Femur adalah istilah antomi untuk tulang :

(d) paha

penjelasan : Femur adalah istilah anatomi untuk tulang Paha

2. Pertumbuhan tulang pada usia anak, tulang-tulang yang menyusun pelvis (pinggul)

belum menyatu sebab antar bagiannya masih dihubungkan oleh tulang rawan :

(b) synchondrosis

Penjelasan : Synchondrosis ditemukan pada usia anak, dimana tulang-tulang yang

menyusun Pelvis (pinggul) belum menyatu sebab antar bagiannya masih dihubungkan

oleh tulang rawan.

3. Tulang tengkorak (os cranium) tersusun atas beberapa segmen tulang yang menyatu

dimana os cranium memiliki bentuk serta ketebalan yang ringan namun kuat sebagai

fungsi proteksi terhadap organ sistem pusat didalamnya:

(c) os. Planum

Penjelasan: Tulang tengkorak (Os Cranium) merupakan Os. Planum, tersusun atas

beberapa segmen tulang yang menyatu, dimana Os Cranium memiliki bentuk serta

ketebalan yang ringan namun kuat sebagai fungsi proteksi terhadap organ Sistem

Saraf Pusat di dalamnya.

4. Bagian dari tendo sebuah otot, berupa bangunan yang rata dan tebal karena berfungsi

untuk memfiksasi fragmen fragmen tendon sehingga memiliki fungsi proteksi untuk

organ didalamnya:

(e) aponeurosis

penjelasan : Aponeurosis merupakan bagian dari tendo, berupa bangunan yang rata

dan tebal karena berfungsi untuk memfiksasi fragmen-fragmen tendo sehingga

memiliki fungsi proteksi untuk organ di dalamnya

5. Ketika ekstremitas inferior melakukan gerakan yang aktif dan dinamis ex. Berlari,

maka otot rangka yang menyusun ekstremitas tersebut:

(d) kontraksi auksotonik (Auxsotonic Movement)

penjelasan : Ketika ekstremitas inferior melakukan gerakan yang aktif dan dinamis ex.

berlari, maka otot rangka yang menyusun ekstremitas inferior akan berkontraksi

Auksotonis (Auxsotonic Movement)

Page 2: 1-41

6. Otot yang ikut berperan menghasilkan sebuah gerakan tertentu, dimna otot tersebut

menstabilkan otot yang lain sehingga gerakan lebih optimal dan terarah:

(c) otot fiksator (Fixator Muscle)

penjelasan: Otot Fiksator (Fixator Muscle) merupakan otot yang ikut berperan

menghasilkan sebuah gerakan tertentu, dimana otot tersebut menstabilkan otot yang

lain sehingga gerakan lebih optimal dan terarah

7. Sebuat unit pengatur sekaligus penghubung antara syaraf dengan otot, dimna terjadi

sinergisitas antara gerakan yang dikoordinasi di Korteks Motorik otak dengan

kontraksi relaksasi otot sehingga menghasilkan gerakan yang dikehendaki :

(a) unit motorneuron

penjelasan: Motor-neuron merupakan unit fungsional pengatur sekaligus penghubung

antara saraf dengan otot, dimana terjadi sinergisitas antara gerakan yang di koordinasi

di Korteks Motorik Otak dengan kontraksi-relaksasi otot sehingga menghasilkan

gerakan yang dikehendaki.

8. Otot bekerja dengan memendek (kontraksi) dan memanjang (relaksasi), hal ini terjadi

karena otot menempel pada 2 titik yang berbeda. Titik yang disebut sebagai ujung

(awal) dari otot :

(b) origo

penjelasan : Otot bekerja dengan memendek (kontraksi) dan memanjang (relaksasi),

hal ini terjadi karena otot menempel pada 2 titik yang berbeda. Origo merupakan

ujung (awal) dari otot, insersio merupakan akhir otot yang menempel pada tulang.

9. Ketika otot dalam keadaan istirahat (relaksasi penuh) dipegang, maka otot terasa

flaksid (kenyal) bukan lemah dan mengecil (spastik) :

(d) tonus otot

penjelasan : Tonus otot diperiksa dalam keadaan istirahat (relaksasi penuh) di pegang,

maka otot terasa flaksid (kenyal) bukan lemah dan mengecil (spastik).

10. Bagian permukaan tulang yang mengandung serabut saraf nyeri (nerve end) serta

terdapat foramen nutricium sebagai tempat keluar masuknya arteri vena nutrisia :

(e) periostium

Page 3: 1-41

penjelasan: Periosteum merupakan permukaan tulang yang mengandung serabut saraf

nyeri (nerve end) serta terdapat foramen nutricium sebagai tempat masuk keluarnya

arteri vena nutricia.

11. Bagian teringan dari sebuah tulang, yang bnyak dialiri pembuluh darah dan terdapat

lempeng pertumbuhan (epifisis) serta bagian yang telah memadat (diafisis) :

(b) substansia spongiosa

penjelasan: Substansia spongiosa merupakan bagian teringan dari sebuah tulang,yang banyak

dialiri pembuluh darah dan terdapat lempeng pertumbuhan (epifisis) serta bagian yang telah

memadat (diafisis).

12. Tulang mandibula merupakan tulang sejati (osteosit) yang dalam perkembangan

sebelumnya adalah tulang rawan (chondrosit), dimana proses pematangannya terjadi

secara langsung dari luar tulang serta bagian dalamnya dan dalam waktu yang

bersamaan:

(a) Osteogenesis Endesmalis

penjelasan: Tulang mandibula merupakan tulang sejati (osteosit) yang dalam perkembangan

sebelumnya adalah tulang rawan (chondrosit), dimana proses pematangannya terjadi secara

langsung dari luar tulang serta bagian dalamnya dan dalam waktu yang bersamaan

(Osteogenesis Endesmalis)

13. bagian dari sendi Diarthrosis yang berfungsi meredam tumbukan antara ujung tulang

ketika digerakkan maksimal dalam ROM (Range of Movement):

(e) Discus et Meniskus

penjelasan: Discus et Meniskus merupakan bagian dari sendi Diarthrosis yang berfungsi

meredam tumbukan antara ujung tulang ketika digerakkan maksimal dalam ROM (Range of

Movement).

14. Articulare Humeri/ sendi bahu dapat digerakkan setengah putaran o.k lekukan bibir

mencapai separo dari kepala sendi, yaitu dibagian inferio dari cekungan sendi (fossa

articularis).

(b) sendi peluru (artikulare Globoidea)

penjelasan: Articulare Humeri/ sendi bahu memiliki sendi merupa peluru (Articulare

Globoidea), sehingga dapat digerakkan setengah putaran o.k lekukan bibir mencapai separo

Page 4: 1-41

dari kepala sendi, yaitu dibagian inferio dari cekungan sendi (fossa articularis).

15. kontraksi otot yang berlebihan dalam waktu singkat akan mendorong otot untuk

mengasilkan ATP ‘instan’ lewat Glikolisis Anaerob, dimana produk sampingan reaksi

tersebut adalah asam laktat yang kmudian ‘tersimpan’ di otot.

(d) fatigue musculer

penjelasan: Fatigue musculer (Kelelahan otot berlebihan) merupakan kontraksi otot yang

berlebihan dalam waktu singkat akan mendorong otot untuk mengasilkan ATP ‘instan’ lewat

Glikolisis Anaerob, dimana produk sampingan reaksi tersebut adalah asam laktat yang

kmudian ‘tersimpan’ di otot.

16. Pernyataan dibawah ini benar kecuali :

(b) kumpulan organ dimulai dari lubang hidung (nares) atau lubang mulut (oris) yang

berlanjut dengan saluran panjang yang tersusun oleh tulang rawan hingga menembus

rongga dada (cavum thoraks) dan berakhir di organ paru sebagai unit fungsi dari

sistem respirasi

17. yang tidak termasuk dalam respirasi eksternal adalah

(d) diregulasi respirasi ini berdasarkan rasio konsumsi O2 dan produksi CO2 dalam

darah oleh dinding sel alveolus dan kapiler darah.

penjelasan : Ini merupakan respirasi internal.

18. yang tidak termasuk fungsi non respiratorik organ pernapasan adalah

(c) membuang cepat (rapid excess) gas CO 2 dengan bernafas pendek dan cepat

(hiperventilasi) ketika kadar asam dalam darah meningkat (asidosis metabolic).

Penjelasan : Fungsi non respiratorik organ pernapasan : Membantu terbentuknya proses

bersuara (fonasi) dengan gesekan udara pada pita suara (plika vokalis) di faring;

Meningkatkan aliran balik vena (venous return) dengan meningkatkan tekanan dalam rongga

perut (kavum abdomen) sehingga darah dalam vena besar perut tertekan masuk lebih cepat ke

jantung; Menyediakan mekanisme proteksi (barier imunitas) terhadap benda asing atau agen

infeksi yang masuk melalui udara pernapasan; Otot diafragma (m.prenikus) yang terdorong

kebawah saat inspirasi, dapat membantu proses mengejan saat buang air besar (defekasi) atau

melahirkan (partus)

Page 5: 1-41

19. dibawah ini adalah bagian dari pars kondutoria saluran pernafasan (traktus

respiratorius) kecuali:

(a) kavum pleura

penjelasan: Pars konduktoria saluran pernapasan (traktus respiratorius); Bronkhiolus; Cavum

nasi; Bronkhus; Trachea

20. fungsi khusus pada organ penyusun saluran pernafsan atas (upper respiratory system)

kecuali:

(e) membuang kotoran yang terkumpul di bagian bawah (distal) melalui mekanisme

refleks batuk (coughing reflex mechanism). Ini merupakn fungsi khusus penyusun

saluran bawah

penjelasan: Fungsi khusus organ penyusun saluran pernapasan atas (upper respiratory

system): Menyaring (filterisasi) udara inspirasi dengan adanya vibrissae hidung depan;

Melembabkan (mostuirisasi) udara inspirasi oleh khonka yang tersusun di hidung tengah;

Membuang panas tubuh dan cairan (liquid excess) lewat pemanasan udara ekspirasi oleh

kumpulan pembuluh darah (pleksus) yang ada di rongga hidung (kavum nasi); Membuang

kotoran atau benda asing (corpus alienum) yang masuk dan memprofokasi reflek bersin di

hidung belakang; Sel epitel dinding rongga hidung (kavum nasi) menghasilkan cairan mukosa

sehingga menjaga selalu lembab dan hangat; Dalam cairan mukosa ini juga dihasilkan

komponen imunitas, Imunoglobulin IgA sebagai barier pertahanan tubuh pertama terhadap

agen infeksi yang masuk; Dinding saluran pernapasan atas mengandung cilia, yang akan

mendorong kotoran yang menempel di cairan mukosa ke belakang (posterior) untuk

dikeluarkan (reflek bersin); Bagian atas rongga hidung (kavum nasi) terdapat ujung saraf

penghidu (NI. Olfactorius) yang dapat memberi sinyal tidak nyaman (discomfort) jika udara

yang masuk dapat merusak saluran pernapasan; Rongga hidung berhubungan dengan rongga-

rongga yang ada dalam tulang wajah (sinus paranasalis) sehingga aliran udara respirasi dapat

masuk keluar

21. fungsi khusus pada organ penyusun saluran pernafsan atas (upper respiratory system)

kecuali :

(c) dinding saluran pernapasan atas mengandung cilia, yang akan mendorong kotoran

yang menempel di cairan mukosa ke depan (anterior) untuk dikeluarkan (reflek

bersin)

penjelasan: seharusnya ke belakang (posterior).

Page 6: 1-41

22. bagian dari laring yang berfungsi sebagai katup penutup saluran pernafasan ketika

bolus makanan atau minuman yang masuk esophagus menuju lambung melewati

laring adalah

(d) epiglottis

penjelasan: Bagian dari Laring yang berfungsi sebagai katup penutup saluran pernapasan

ketika bolus makanan atau minuman yang -masuk esophagus menuju lambung- melewati

laring, adalah Epiglotis

23. yang tidak termasuk resonator dalam prose fonasi adalah

otot rongga perut (B)

penjelasan : Organ resonator dalam proses fonasi: otot rongga dada; rongga mulut; orofaring; sinus paranasalis

24. yang termasuk saluran pernafasan bawah (lower respiratory system) adalah, kecuali

rongga saluran trakea dan bronkus dapat membuka dan menutup (o.k otot) polos yang

menyelimuti tulang rawannya (C)

penjelasan : Saluran pernapasan bawah (lower respiratory system): dari laring, udara inspirasi masuk ke trachea yang selanjutnya bercabang sebagai bronchus kanan & kiri (dekstra et sinistra) dan masuk ke parenkim paru (pulmo); permukaan trachea masi memiliki cilia dan cairan mukosa yang berfungsi untuk mekanisme proteksi dan menjaga kelembapannya; masing-masing bronchus akan bercabang menjadi bronkhiolus sesuai dengan lobus dan segmen dari parenkim paru (pulmo); bronkhiolus tidak memiliki penyangga tulang rawan (cartilage), hanya tersusun oleh otot polos yang dapat menyempit dan longgar kembali (berkaitan dengan mekanisme Asma)

25. Bagian dari trakhea di percabangan bronchus, dimana terdapat reseptor

bronkhospasme adalah

karina (C).

penjelasan : Bagian dari trakhea di percabangan bronchus, dimana terdapat reseptor bronkhospasme & reflek batuk adalah Karina

26. yang termasuk unit fungsional dari paru (pulmo) adalah

brokiolus terminalis (D)

penjelasan : Yang termasuk unit fungsional dari paru (pulmo) adalah Asinus yang terdiri atas: bronkhiolus terminalis, bronkhiolus respiratorius, duktus alveolaris & sakus alveolaris.

27. Protein dalam sakus alveolaris yang berfungsi mencegah kolaps di akhir periode

ekspirasi karena menjaga tegangan permukaan kantung sakus adalah

Page 7: 1-41

Surfaktan ( E)

Penjelasan : Protein dalam sakus alveolaris yang berfungsi mencegah kolaps di akhir periode ekspirasi karena menjaga tegangan permukaan kantung sakus adalah Surfaktan

28. Difusi gas di sakus alveolaris akan melewati membrane

epitel skuamosa alveolus, sel endotel kapiler & membrane basilaris alveolus-kapiler

diantaranya. ( C )

penjelasan : Difusi gas di sakus alveolaris akan melewati membrane epitel skuamosa alveolus, sel endotel kapiler & membrane basilaris alveolus-kapiler diantaranya.

29. Organ paru (pulmo) terletak di dalam rongga dada (kavum throraks) dan di depan

(anterior) organ kecuali

hati (hepar) ( A ).

Penjelasan : Organ paru (pulmo) terletak di dalam rongga dada (kavum throraks) dan di depan (anterior) organ trakhea, esophagus, arcus aorta, arteri dan vena pulmonalis, jantung (cor), vena cava inferior & superior

30. yang tidak termasuk tentang selubung paru (pleura pulmonalis) adalah

Tekanan dalam rongga (kavum) pleura lebih besar dari tekanan dalam organ paru,

yang mencegah kolaps ketika akhir ekspirasi ( C) . Seharusnya lebih kecil dari

tekanan dalam organ paru.

Penjelasan : Selubung paru (pleura pulmonalis) : Pleura visceralis menempel pada parenkim paru, tersusun olek jaringan kolagen yang elastic sehingga dapat bergerak mengikuti gerakan paru; Terdapat dua selubung paru: pleura parietalis dan pleura visceralis; Tekanan dalam rongga (kavum) pleura lebih kecil dari tekanan dalam organ paru, yang mencegah kolaps ketika akhir ekspirasi; Pleura parietalis menempel di rongga dada, tersusun oleh jaringan serosa padat yang melindungi dan memberi bentuk organ paru; Dalam kavum pleura terdapat cairan yang dapat mencegah gesekan (friksi) antar dua selubung ketika paru bergerak dan menjaga tekanan negative kavum pleura

31. negative kavum pleura adalah

tekanan yang menyebabkan pleura parietalis dan pleura visceralis saling menempel

( B ).

Penjelasan : Tekanan negative kavum pleura merupakan tekanan yang menyebabkan pleura parietalis dan pleura visceralis saling menempel, sehingga organ paru tidak kolaps di akhir periode ekspirasi (end expiration period)

32. proses yang tidak terjadi dalam periode inspirasi adalah

peningkatan tekanan dalam rongga dada (E ).

Penjelasan : Proses inspirasi : Kontraksi otot interkostalis, sehingga sangkar rusuk terangkat; Kontraksi otot diafragma, sehingga bergerak kebawah; Peningkatan diameter depan bawah

Page 8: 1-41

rongga dada; Peningkatan volume rongga dada; Penurunan tekanan dalam rongga dada, sehingga udara dari luar masuk ke saluran pernapasan

33. Otot yang berperan utama dalam proses ekspirasi yang dalam, cepat dan dipaksakan

(forced expiration) seperti pada saat batuk atau muntah, adalah

Otot dinding perut ( D)

Penjelasan : Otot yang berperan utama dalam proses ekspirasi yang dalam, cepat dan dipaksakan (forced expiration) seperti pada saat batuk atau muntah, adalah: Otot dinding perut

34. Pada saat awal berolahraga (inisiasi gerak aktif aerob) adalah kecuali

konsentrasi O2 mulai meningkat ( C). seharusnya pada saat berolahraga konsentrasi

O2 menurun.

Penjelasan : Pada saat awal berolahraga (inisiasi gerak aktif aerob) : Metabolisme tubuh

mulai meningkat; Konsentrasi O2 mulai menurun; Konsentrasi CO2 mulai meningkat;

Kecepatan ventilasi mulai meningkat; Kecepatan diifusi mulai meningkat

35. Volume darah bersirkulasi di kapiler paru, yang mampu mengikat O2 (teroksigenasi)

disebut

Kecepatan perfusi ( A)

Penjelasan : Volume darah bersirkulasi di kapiler paru, yang mampu mengikat O2 (teroksigenasi) disebut Kecepatan perfusi

36. Keadaan homeostasis (balance state) terjadi pada gaya elastisitas pada paru, dimana

hal ini menyebabkan paru kembali keposisi semula setelah periode puncak inspirasi.

Elastisitas ini dilawan oleh

surfaktan permukaan alveolus ( B)

penjelasan : Keadaan homeostasis (balance state) terjadi pada gaya elastisitas pada paru, dimana hal ini menyebabkan paru kembali keposisi semula setelah periode puncak inspirasi. Elastisitas ini dilawan oleh surfaktan permukaan alveolus

37. volume udara pernafasan normal

volume tidal ( D)

penjelasan : Dalam pernapasan normal, volume udara yang dihirup disebut volume

inspirasi, volume udara yang dihembuskan diebut volume ekspirasi, volume pernapasan

disebut volume tidal, merupakan penjumlahan dari volume inspirasi dan ekspirasi

38. pusat system respirasi yang mengatur proses bernafas saat emosi dan nyeri adalah

hypothalamus ( E)

Page 9: 1-41

penjelasan : Pusat sistem respirasi di hypothalamus mengatur proses bernapas pada saat emosi dan ketika menahan nyeri

39. kecepatan respirasi normal dalam 1 menit adalah

12x ( B).

Penjelasan : Kecepatan respirasi normal dalam 1 menit pada individu sehat (kondisi

fisiologis) adalah 12x;

40. Pernyataan di bawah ini benar tentang organ jantung(cor) kecuali :a. Jantung merupakan organ yang terletak straight’ di dalam rongga dada (cavum toraks)

Penjelasan : Organ jantung (cor) : Jantung merupakan organ yang terletak oblik di dalam rongga dada (cavum thoraks); Terletak di mediastinum, suatu rongga yang terbentuk oleh cekungan pada organ paru kiri; Jantung dilindungi oleh tulang dada (sternum) di sebelah depan (anterior); Ukuran jantung tiap individu bervariasi, biasanya sekepalan tangan individu tersebut; Secara proyeksi dari midline tubuh, 2/3 jantung terletak di sebelah kiri

41. Dibawah ini benar tentang batas organ jantung kecuali :c. Batas bawah (inferiaor) adalah organ hati (hepar), sehingga bagian bawah di sebut facies

hepaticaPenjelasan : Batas l jantung : Batas depan (anterior) adalah tulang dada (sternum), sehingga bagian

depan disebut facies sternalis; Batas kanan kiri (lateral) adalah organ paru, sehingga bagian lateral disebut facies pulmonalis; Batas bawah (inferior) adalah diafragma, sehingga bagian bawah disebut facies diafrgamatika; Batas kanan jantung sejajar sampai 1 cm dari tepi kanan tulang dada (linea parasternalis kanan); Batas belakang (posterior) adalah tulang belakang (vertebra thorakalis), sehingga bagian belakang disebut facies vertebralis42. Di bawah ini benar tentang dinding dan katup dalam organ jantung kecuali :

d. Atrium kanan dan ventrikel kanan di hubungkan oleh katup bikus pidalis atau pinalisPenjelasan : Dinding dan katup dalam organ jantung: Ventrikel kanan dan kiri dipisahkan oleh

dinding otot tebal yang disebut septum interventrikularis, didalamnya terdapat jalur konduksi jantung (conductive system); Ventrikel kiri dan pembuluh besar aorta dihubungkan oleh katup semilunaris aorta; Atrium kanan dan kiri dipisahkan oleh dinding otot tipis yang disebut septum interatrialis; Atrium kiri dan Ventrikel kiri dihubungkan oleh katup bikuspidalis/ mitralis; Atrium kanan dan Ventrikel kanan dihubungkan oleh katup trikuspidalis; Pembuluh besar vena (vena kava) inferior dan atrium kanan terdapat katup vena kava inferior, yang mencegah refluks darah vena dari ekstremitas bawah yang balik ke jantung

43. Diantara komponen pembuluh darah dibawah ini, yang memiliki lapisan otot polos paling tebal dalam lapisan penyusun tengah (tunika medika) adalah e. Arteriolae

Penjelasan : Pembuluh darah yang memiliki lapisan otot polos paling tebal dalam lapisan penyusun tengah (tunika media) adalah arteriolae.44. Karena kurangnya serabut elastic menyebabkan penumpukan darah di pembuluh darah ini

menyebabkan pembesaran (vaso dilatasi), yang dalam jangka waktu lama menyebabkan diameter pembuluhnya tidak dapat kembali kebentuk semula (varikosa atau varises)b. Vena

Penjelasan : Karena kurangnya serabut elastic menyebabkan penumpukan darah di vena, menyebabkan pembesaran (vasodilatasi), yang dalam jangka waktu yang lama menyebabkan diameter pembuluhnya tidak dapat kembali ke bentuk semula (varikosa/varises)

Page 10: 1-41

45. Organ jantung merupakan organ spesifik yang mampu mengantarkan implus secara otonom, teratur dan terus menerus, yang selanjutnya impuls tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi otot jantung yang sinkron dan teratur pula. Urutan perjalanan system konduksi pada organ jantung adalah a. Modus SA-modus AV-berkas His-serabut Purkinje-miokardium

Penjelasan : Urutan perjalanan sistem konduksi pada organ jantung adalah nodus SA - nodus AV - berkas His - serabut Purkinje - miokardium 46. Dalam system kardiovaskuler, pembahasan tentang mekanike kerja sering di temukan istilah

“preload” dan “afterload” yang berhubungan dengan aliran darah. Yang di maksud dengan istilah preload dalam system kardiovaskuler adalah d. Banyaknya darah dalam pembuluh balik besar(vena cava) yang masuk ke atrium kanan

jantung (venous retrun)Penjelasan : preload’ dalam sistem kardiovaskuler adalah banyaknya darah dalam pembuluh balik besar (vena kava) yang masuk ke atrium kanan jantung (venous return)

47. Pernyataan di bawah ini benar tentang selubung jantung (pericardium) , kecuali c. Tekanan dalam rongga (cavum)pericardium lebih besar dari tekanan dalam rongga

jantung, yang mencegah kolaps ketika akhir kontraksi (endsystolyperio) Penjelasan : Tekanan dalam rongga (kavum) pericardium lebih kecil dari tekanan dalam rongga jantung, yang mencegah kolaps ketika akhir kontraksi (end systolic period)48. Dalam keadaan atau stateperior setelah kontraksi ventrikel jantung (end systolic period) ,

distribusi darah paling banyak itu adalah b. Vena

Penjelasan : Dalam keadaan tenang (state period) setelah kontraksi ventrikel jantung (end systolic period), distribusi darah paling banyak ditemukan dalam vena.

49. Mekanisme kerja system kardivaskuler yang terdiri dari jantung dan pembuluh darah yang tersebar di seluruh tubuh, terintergrasi dan di regulasi oleh a. System saraf otonom

Penjelasan : Mekanisme kerja sistem kardiovaskuler yang terdiri dari jantung dan pembuluh darah yang tersebar diseluruh tubuh, terintegrasi dan diregulasi oleh sistem saraf otonom

50. Dalam sirkulasi sitemik mayor (besar), darah dari jantung akan dipompa dan didistribusikan ke seluruh tubuh via pembuluh :

E. Arcus Aorta Dalam sirkulasi sistemik mayor (besar), darah dari jantung akan dipompa dan didistribusikan ke seluruh tubuh via Arcus aorta,

51. Dalam sirkulasi sistemik mayor (Besar), aliran darah balik dari bagian atas jantung (kepala, leher, dan ekstremitas atas) akan kembali via pembuluh :

B. Vena kava Superior Dalam sirkulasi sistemik mayor (besar), aliran darah balik dari bagian atas jantung (kepala, leher & ekstremitas atas) akan kembali ke jantung via Vena cava superior/ VCS

52. Presentasi permukaan depan (Vasies anterior/vasies sternalis) organ jantung dalam posisi anatomi, terutama dibentuk oleh :

c. Ventrikel kiri

penjelasan : Presentasi permukaan depan (facies anterior/ facies sternalis) organ jantung dalam posisi anatomi, terutama dibentuk oleh Ventrikel kiri

53. Penghubung antara atrio ventricular (Atrium-Ventrikel) jantung kanan yang berfungsi mencegah regurgitasi darah tidak balik lagi (refluks) ke atrium ketika ventrikel berkontraksi adalah :

Page 11: 1-41

B. Katub Trikuspidalis

Penjelasan : Katup trikuspudalis merupakan penghubung antara atrioventrikular (ruang atrium-ventrikel) jantung kanan yang berfungsi mencegah regurgitasi darah tidak balik lagi (refluks) ke atrium ketika ventrikel berkontraksi

54. Pernyataan di bawah ini benar berkaitan dengan mekanisme kerja jantung, kecuali :

D. Ketika Atrium kanan berkontraksi, katub semilunaris pulmonaris membuka.

Penjelasan : Mekanisme kerja jantung : Ketika ventrikel kanan berkontraksi (systole), katup semilunaris aorta membuka; Ketika ventrikel kiri berkontraksi (systole), katup trikuspidalis menutup; Darah turun dari atrium ke ventrikel 60% secara pasif (gravitasi); Ketika atrium kanan berkontraksi, katup semilunaris pulmonalis menutup; Ketika atrium kiri berkontraksi, katup mitralis membuka

55. Pembuluh darah dari arteri yang berada di ujung-ujung estremitas (ujung jari tangan dan kaki), tisdadk berhubungan dengan arteri yang lain ( tidak beranastomosis) sehingga merupakan pembuluh satu-satunya dan vital bagi jari tersebut, pembuluh ini disebut :

A. End Artery

Penjelasan : End artery merupakan pembuluh darah arteri yang berada di ujung-ujung ekstremitas (ujung jari tangan & kaki), tidak berhubungan dengan arteri yang lain (tidak beranastomosis) sehingga merupakan pembuluh satu-satunya dan vital bagi jari tersebut

56. Jaringan fibrosa yang membagi jantung horizontal (Atrium-Ventrikel) disebut :

E. Chordae Tendineae

Penjelasan : Chordae tendineae merupakan jaringan fibrosa yang membagi jantung horizontal (atrium-ventrikel), tersusun kuat dan sering disebut sebagai rangka jantung.

57. Penyataan di bawah ini benar tentang katup (Kuspis) Atrio Ventrikular jantung, kecuali :

C. Katup jantung pada bagian tengah tebal dank eras, sehingga mencegah kebocoran ventrikel

Penjelasan : Katup (kuspis) atrioventrikular jantung: katup akan membuka saat atrium berkontraksi (systole atrium); Saat permulaan ventrikel relaksasi, katup sudah mulai terbuka sehingga darah dari atrium dapat masuk secara pasif (tanpa kontraksi atrium); Katup jantung pada bagian tepi (pars fixa) tebal dan kuat menempel pada chordae tendinea & bagian tengah (pars libera) tipis; Katup terbuka sempurna saat atrium berkontraksi menyebabkan terjadinya aliran cepat jantung (rapid flows) dan timbul suara jantung kedua; Katup menutup sempurna saat ventrikel berkonttaksi sehingga aliran balik (backflows) tidak terjadi

58. Setiap katub jantung diikat oleh tendon otot papilaris sehingga hanya terbuka pada satu arah (ke bawah) dan mencegah terjadinya regurgitasi saat kontraksi Ventrikel. Otot ini menempel pada :

B. Dasar Rongga Ventrikel

Penjelasan : Setiap katup jantung diikat oleh tendon otot papilaris yang menempel (berorigo) di dasar rongga ventrikel

59. Darah yang kaya oksigen (teroksigenasi) dari paru masuk ke jantung via Vena pulmonalis menuju :

B. Atrium kanan

Page 12: 1-41

Penjelasan : Darah yang kaya CO2 masuk ke paru dari ventrikel kanan via arteri pulmonalis & darah kaya O2 (teroksigenasi) dari paru masuk ke jantung via vena pulmonalis menuju atrium kanan jantung.

60. bagian dari pembuluh darah yang mampu memperbesar diameter ( Vasodilatasi) dan sebaliknya (Vasokonstriksi) sehingga ikut berperan dalam regulasi tekanan darah sistematik adalah :

A. Arteriole

Penjelasan : Pembuluh Arteriola dapat memperbesar diameternya (vasodilatasi) dan sebaliknya (vasokonstriksi) sehingga ikut berperan dalam regulasi tekanan darah sistemik & kecepatan aliran darah.